IKSA TRA
ER KONSERVASI GIGI OR
EM AL
P
N Bagus Nandya Putra Narendra Anom Luh Gede Pradnyani
(1806122010047) (1906122010044)
Anak Agung Rama Aditya Primadana Ni Kadek Gita Sukma Yanti
(1906122010005) (1906122010049) Nama
Christian Mulya Korassa Sonbai Ni kadek Meidy Xanaya Putri
(1906122010008)
Dewa Putu Teguh Cahya
(1906122010050)
Ni Ketut Sri Punia Asih
Anggota
(1906122010010) (1906122010052)
Gde Agas Narawasistha Putra Ni Made Christina Indah Monica
(1906122010011) (1906122010055)
I Dewa Gede Ananta Wibhu Ni Made Priyah Asritya Bhawanti
(1906122010015) (1906122010057)
Gusti Ngurah Anindya Kresnayana Ni Nyoman Laksmi Adhiarini
(1906122010023) (1906122010061) Ni Nyoman Mahayuni Ismantari
I Wayan Yogik Arditya Pratama S.P
I Nyoman Agung Prana (1906122010062)
(1906122010028)
(1906122010026) Ni Nyoman Pratiwi Permataa Putri
Ida ayu Amara Tarisya Paramisuari
(1906122010030) (1906122010063)
Ida Ayu Bulan Kencana Dewi Putu Anggi Savitri
(1906122010031) (1906122010074)
Ida Ayu Kartika Kencana Putu Susmithasen Sari Dewi Maharani
(1906122010032) (1906122010076)
Kadek Pradnya Paramita rata Rai Ayu Ratih Mahadewi
(1906122010038) (1906122010077)
Komang Hesty Pradnyani Si Luh kadek Shania Chaitra Berliana
(1906122010042) (1906122010078)
Latar Belakang
Muka/wajah
Kepala
Sudut Mulut
Pipi Kelenjar Ludah
Kesehatan umum
Temporomandibular Joint (TMJ)
pasien
Pemeriksaan Intra Oral
1. Pembengkakan
2. Probing
3. Palpasi
Cara pemeriksaan Intra Oral
Gigi Geligi
Pada pemeriksaan ini dapat diketahui adanya diskolorisasi, fraktur, abrasi, erosi, karies,
restorasi yg besar pada gigi geligi.
3. Sondasi
pemeriksaan menggunakan sonde dengan cara menggerakkan sonde pada area oklusal atau insisal
untuk mengecek apakah ada suatu kavitas atau tidak.
4. Perkusi
Perkusi digunakan untuk mengevaluasi status peridonsium di sekitar gigi. Perkusi dilakukan dengan
cara memberi pukulan cepat tetapi tidak keras dengan menggunakan ujung jari, kemudian
intensitas pukulan ditingkatkan. Selain menggunakan ujung jari pemeriksaan ini juga sering
dilakukan dengan menggunakan ujung instrument
5. Tekanan
Tujuan pemeriksaan tekanan untuk mengetahui kelainan yang terdapat pada daerah sekitar apikal
gigi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menekan pada daerah sekitar apikal gigi
lanjutan....
cara pemeriksaan intra oral
6. Gigi karies
Pemeriksaan gigi karies dapat dilakukan dengan cara visual untuk mengetahui apakah
gigi tersebut mengalami karies. Gigi karies dapat diklasifikasikan menjadi : karies
superficial, karies media, karies profunda.
7. Tes vitalitas
Tes vitalitas terdiri dari empat pemeriksaan, yaitu :
tes termal : merupakan tes kevitalan gigi yang meliputi aplikasi panas dan dingin
pada gigi.
lanjutan....
cara pemeriksaan intra oral
- tes dingin, dilakukan menggunakan bahan berupa etil klorida, salju karbon
dioksida (es kering) dan refrigerant (-50oC). Cara pemeriksaannya yaitu dengan
menyemprotkan etil klorida pada cotton pellet lalu dioleskan pada sepertiga servikal
gigi.
- tes panas, dilakukan dengan menggunakan berbagai bahan yaitu gutta perca
panas, compound panas, alat touch and heat dan instrumen yang dapat
menghantarkan panas dengan baik. Cara pemeriksaannya yaitu gutta perca
dipanaskan di atas bunsen lalu diaplikasikan pada bagian okluso bukal gigi. Apabila
tidak ada respon maka oleskan pada sepertiga servikal bagian bukal
lanjutan....
cara pemeriksaan intra oral
tes kavitas : untuk mengetahui vitalitas gigi dengan cara melubangi gigi. Alat yang
digunakan bur tajam dengan cara melubangi atap pulpa hingga timbul rasa sakit.
tes jarum miller : diindikasikan pada gigi yang terdapat perforasi akibat karies atau
tes kavitas. Tes jarum miller dilakukan dengan cara memasukkan jarum miller hingga
ke saluran akar.
tes elektris : merupakan tes yang dilakukan untuk mengetes vitalitas gigi dengan
listrik, untuk stimulasi saraf ke tubuh. Alatnya menggunakan Electronic pulp tester
(EPT). Tes elektris ini dilakukan dengan cara gigi yang sudah dibersihkan dan
dikeringkan disentuh dengan menggunakan alat EPT pada bagian bukal atau labial,
tetapi tidak boleh mengenai jaringan lunak.
KESIMPULAN
Pemeriksaan fisik merupakan proses pemeriksaan tubuh pasien untuk
menentukan ada atau tidaknya masalah fisik. Tujuan pemeriksaan adalah untuk
mendapatkan informasi valid tentang kesehatan pasien. Pemeriksaan harus
dapat mengidentifikasi, menganalisi dan menyusun informasi yang terkumpul
menjadi suatu penilaian komprehensif. Terdapat empat prinsip kardinal
pemeriksaan fisik meliputi inspeksi (melihat), palpasi (meraba), auskultasi
(mendengarkan), perkusi (mengetuk), selanjutnya dalam pemeriksaan intra oral
meliputi keadaan rongga mulut pasien sedangkan pemeriksaan ekstra oral
adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan melihat dan memeriksa keadaan
tubuh pasien secara umum.
terima Kasih