Anda di halaman 1dari 24

Page 1 of 24

LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
PT.KTSM ( KUKUH TANGGUH SANDANG MILLS)
“ MESIN MESIN PABRIK TEKSTIL DAN SEJARAH PABRIK
PT.KTSM”
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang prakerin tahun
ajaran 2018/2019 kompetensi teknik instalasi tenaga listrik

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Disusun Oleh :
Nama : AHMAD RAMDANI
NIS :

YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN KARYA PEMBANGUNAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK KP BAROS
NSS : 402020837064 NPSN : 20255776
Alamat : Jl. Baros No.5 Kode Pos 40379 Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung
Email : smkp_baros@yahoo.Com
Page 2 of 24

LEMBAR PENGESAHAN

Laoran PRAKERIN 2018/2019 Kompetensi keahlian instalasi tenaga


listrik bisa diterima dan dijadikan sebagai persyaratan melaksanakan
sidang uji kompetensi tahun pelajaran 2018/2019
Pembimbing Lapangan Pembimbing Sekolah

Dudi Hartono Drs. M. Nur Herawanto

Mengetahui,

Kepala sekolah Kepala Program TITL


SMK KP BAROS

Ega Gantara, S. Pd. Taufik Anwar


Page 3 of 24

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

1.2.2 Tujuan

-BAB 2 DATA PABRIK PT.KTSM

2. sejarah pabrik PT.KTSM

BAB 3 FASILITAS DAN PERALATAN PT.KTSM


3.1,1 MESIN MESIN TEKSTIL

3.1.2 blowing

3.1.3 carding

3.1.4 drawing

3.1.5 simplex

3.1.6 ring frime

3.1.7 winding

-BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

4.3 Daftar Pustaka


Page 4 of 24

KATA PENGANTAR

Alhamdu lillahi rabbil-‘aalamiin. Segala puja dan puji hanya kepada Allah SWT. atas segala
nikmat yang selalu dilimpahkan kepada hamba-Nya, baik nikmat yang tanpa diminta maupun
yang dengan sengaja diminta dari-Nya, sehingga pada akhirnya  penulis dapat menyelesaikan
PRAKERIN.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Robbi, atas berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian dengan judul”MESIN
MESIN PABRIK TEKSTIL DAN SEJARAH PABRIK PT.KTSM”

PRAKERIN yang dilaksanakan di Kantor PT.KTSM. ini dilakukan untuk memenuhi


salah satu persyaratan pendidikan SMK KP BAROS Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik. Sekaligus melatih siswa bekerja dilapangan. Namun demikian, sangat disadari
bahwa program-program yang dilaksanakan dalam PRAKERIN ini tak lepas dari
kesalahan dan kekurangan, sehingga diharapkan dapat diperbaiki dan disempurnakan
oleh Saya selaku siswa prakerin.Dan adanya kesempatan hal ini, saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak DR.R.Agung Nugroho sebagai Semua Pemimpin dari PT.KTSM yang telah
berkenan memberikan izin dan arahan terhadap saya untuk dapat melaksanakan
PRAKERIN.
2. Bapak Dudi, selaku pembimbing, serta super visi yang penuh dengan kesabaran
dalam memberikan bimbingan,motivasi ,dan masukan serta saran.
3. Bapak Ega gantara selaku kepala sekolah SMK KP BAROS, yang selalu
memberikan pembinaan kepada kami.
4. Bapak Drs. M. Nur Herawanto selaku Pembimbing , yang penuh dengan
keikhlasan memberikan wawasan,motivasi dan arahan kepada kami.
5. Seluruh karayawan PT.KTSM. atas bimbinganya
6. Seluruh guru dan karyawan SMK KP BAROS , atas dukungannya.
Page 5 of 24

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan ini masih terdapat
kekurangan yang tidak disadari oleh saya. Maka dari itu, saya berharap kepada semua
pembaca untuk dapat memberikan kritik dan sarannya yang tentunya bersifat
membangun demi terciptanya penyusunan laporan kegiatan yang baik dan benar.

Akhir kata, semoga buku ini dapat bermanfaat.Amin

Bandung, 30 october 2018

Penulis,
Page 6 of 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) adalah sebuah pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam upaya
meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal
untuk masa masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta
ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan
perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan
hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan
berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten,
maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha
atau dunia industry yang relevan dengan kemampuannya masing masing.
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi nya, SMK KP BAROS
melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap memasuki
dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan
mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah, namun
seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di
dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya nanti selepas
lulus dari sekolah.
Page 7 of 24

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
a) Meningkatkan,  memperluas  dan  menetapkan  keterampilan
yang  membentuk  kemampuan  siswa
sebagai  bekal  untuk  memasuki  lapangan  kerja  yang  sesuai  dengan  program 
 keahlian  dan  disiplin  ilmunya.
b) 2.      Menumbuh  kembangkan  dan  memanfaatkan  siswa
professional  yang  diperlukan  siswa  untuk  memasuki  lapangan  kerja  sesuai
dengan  bidangnya.
c) 3.      Meningkatkan  pengalaman  siswa  pada aspek-
aspek  usaha  yang  potensial  dalam  lapangan kerja antara  lain  :  Struktur
Organisasi Usaha, Asosiasi Usaha, Jenjang  Karir, dan  Menengah  Usaha.
d) 4.      Memberikan kesempatan  pada siswa  untuk  memasyarakatkan  diri
pada  sesuatu  atau  iklim  lingkungan  kerja  yang  sebenarnya,
e) baik  sebagai  pekerja,  sebagai  penerima  upah  maupun  sebagai  pekerja mand
iri,  terutama  yang berkenaan dengan disiplin  kerja.
f) 5.      Meningkatkan,  memperluas  dan  memantapkan  proses  peyerapan  teknol
ogi  baru  dari  lapangan  ke  sekolah  dan  sebaliknya.
g) Memperoleh  masukan  dan  upah  baik  untuk  memperbaiki  dan  mengembang
kan  kesesuaian  pendidikan  kejuruan.
h) Menjalin kerjasama  dengan  dunia  usaha  secara  institusional untuk
memberikan  peluang  masuk  dan  ditempatkannya alumni.

1.2.2 Tujuan
a) Tujuan Praktek Kerja Industri

Secara umum Praktek Kerja Industri bertujuan untuk memberi gambaran kepada
siswa/i pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan ataupun disuatu lembaga
instansi.

Sedangkan secara khususnya antara lain :

1.Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada


masing-masing siswa/i.

2. Melatih keterampilan yang dimiliki siswa/i sehingga dapat bekerja dengan


baik.
Page 8 of 24

3. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang baik
serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

 Menambah kreatifitas siswa/i agar dapat mengembangkan bakat yang terdapat


dalam dirinya.
 Memberikan motivasi sehingga siswa/i bersemangat dalam meraih cita-cita
mereka.
 Melatih siswa/i agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari apa saja
yang mereka kerjakan selama Praktek Kerja Industri.

Page 9 of 24

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2. SEJARAH PABRIK PT.KTSM

Sebelum bernama PT. Kukuh Tangguh Sandang Mills, nama PT ini adalah PT
Kanebo Tomen Sandang Synthetic Mills. PT ini awalnya merupakan perusahaan
joint venture antara Indonesia dan Jepang. Join ini mulai digagas pada 16
September 1969 antara Perusahaan Negara (PN) Industri Sandang dan Toyo
Menka Kaisha Ltd..

PT. KTSM disahkan menjadi Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT) pada 5
Desember 1969 berdasarkan Akta Notaris No 17. Perusahaan ini mempunyai
modal bersama yang terdiri dari beberapa saham.

KTSM memulai pembangunan pabrik pada 1 Agustus 1969. Pembangunan


tersebut diawalu peletakan batu pertama oleh Maryadi, Dirut PN Sandang.
Namun pembangunan mulai benar-benar berlangsung pada Januari 1970 dengan
membangun pabrik di desa Bojongmanggu. Pembangunan itu bersamaan dengan
datangnya mesin-mesin dari Jepang. Pembangunan berhasil dituntaskan selama
9 bulan. Pada 26 Oktober 1970 pabrik ini diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Page 10 of 24

Bab III

DATA DAN LANDASAN TEORI

3. FASILITAS DAN PERALATAN PABRIK PT.KTSM

3.1 MESIN MESIN TEKSTIL

3.1.2 BLOWING

Mesin blowing adalah proses membuka gumpalan kapas dan mempersiapkan


untuk proses selanjutnya.

Blending adalah proses pencampuran serat yang berbeda jenis.  Misalnya


mencampur serat kapas dengan polyester yang tujuannya untuk mendapatkan
serat yang lebih kuat dan tahan kusut.

Mixing adalah proses pencampuran satu jenis serat yang berbeda grade nya. 
Tujuannya untuk mendapatkan benang yang lebih rata dan mendapat sifat fisik
yang lebih bagus.

Ada 3 jenis mixing yang saya ketahui :

 floor mixing
 pencampuran dalam ruangan
 pencampuran dalam mesin

Nap adalah serat kusut yang masih bisa diurai.  Sementara nep adalah serat kusut
yang tidak bisa diurai.

*mohon maaf gambarnya susah banget buat di upload..

fungsi mesin blowing adalah

 mencampur serat
 membuka gumpalan serat
 membersihkan kotoran yang ada pada kapas
 membuat gulungan lap
Page 11 of 24

susunan mesin blowing

 axifeed blender : pembukaan, pembersihan, pencampuran


 axiflow cleaner : pembukaan, pembersihan, pencampuran
 cage section and buckley cleaner : pencampuran kapas, pembukaan dan
pembersihan
 overhead condensor and hipper feeder : penampungan kapas, pemisahan debu
dan kotoran kapas, penyuapan kapas
 scutcher : membuka, membersihkan dan membuat lap.

3.1.3 CARDING

mesin carding adalah melanjutkan pembukaan gumpalan kapas, membersihkan


serat, memisahkan serat-serat pendek dengan serat panjang, membentuk sliver
dan menyusunnya dalam cam.

Pada dasarnya, ada dua gerakan pokok pada mesin carding yang dilakukan oleh
permukaan-permukaan yang seperti parut, masing-masing adalah :

 carding action (gerakan penguraian).


 stripping action (gerakan pengelupasan dan pemindahan).

Perbedaan antara kedua gerakan ini terutama ditentukan oleh arah ujung yang tajam
dari kawat-kawat card clothing, maupun arah serta kecepatan relatif permukaan
kawat-kawat tersebut.

Penjelasan mengenai gerakan-gerakan yang terjadi pada mesin carding :


Page 12 of 24

1.     Carding action (gerakan penguraian).

Gerakan ini terjadi apabila arah bagian jarum yang tajam pada kedua permukaan
berlawanan arah, dan kecepatan kedua permukaan yang bergerak lebih cepat,
seakan-akan beradu dengan bagian yang tajam dari jarum pada permukaan yang
dilaluinya.

Pada mesin carding, carding action terjadi antara flat yang bergerak lambat
dengan silinder yang bergerak cepat. Juga terjadi antara silinder dengan doffer
yang bergerak relatif lambat.

2.     Stripping action (gerakan pengelupasan/pemindahan).

Gerakan pengelupasan atau pemindahan terjadi apabila arah bagian jarum yang
tajam pada kedua permukaan sama. Arah serta kecepatan kedua permukaan
tersebut sedemikian rupa sehingga bagian yang tajam dari jarum pada
permukaan yang bergerak cepat seakan-akan menyapu bagian yang tumpul dari
jarum pada permukaan yang dilalui.

Pada mesin carding, gerakan ini terjadi pada pemindahan antara licker-in dengan
silinder. Dalam hal ini kecepatan permukaan silinder relatif lebih tinggi daripada
kecepatan permukaan licker-in, sehingga serat yang berada dipermukaan licker-
in seakan-akan dipindahkan ke permukaan silinder. Gerakan pengelupasan juga
terjadi antara doffer dengan doffer comb. Dalam hal inidoffer comb merupakan
bagian yang aktif, sehingga lapisan serat yang ada dipermukaan doffer
terkelupas
Page 13 of 24

3.1.4 DRAWING

Drawing adalah proses pemintalan yang bisa dilakukan setelah proses carding
atau proses Combing.

Proses Drawing memiliki andil besar dalam menentukan kualitas hasil


akhir dari proses pemintalan benang karena Drawing merupakan proses
terakhir untuk memperbaiki kualitas benang, baik dalam pembuatan
benang Carded dan benang Combed, terutama pada benang Carded. Jika
kualitas hasil proses Drawing jelek maka kualitas benang juga akan jelek.
Ketidakrataan hasil Drawing akan mengkibatkan ketidakrataan pada
benang. Untuk menghindari cacat pada benang maka tingkat
ketidakrataan pada sliver harus diturunkan pada tingkat yang paling
rendah.

Ujung- ujung serat yang ada pada sliver carding masih berbentuk
tekukan, ada tekukannya bagian belakang, ada dibagian depan dan ada
dikedua ujung serat. Dimana hal ini mengakibatkan serat memiliki arah
yang tidak lurus dan tidak sejajar sumbu sliver sehingga kerataan
disepanjang sliver bervariasi. Untuk meluruskan tekukan – tekukan ujung
serat maka dilakukan penarikan melalui tahapan Drawing.
Page 14 of 24

Sliver diletakan diantara pasangan rol – rol penarik. Kecepatan permukaan


rol semakin kedepan semakin cepat sehingga terjadi proses penarikan
serat. Pada saat penarikan ini, oleh adanya gaya gesekan antara
permukaan serat maka tekukan – tekukan ujung serat menjadi bergeser
lurus sejajar sumbu serat.

Tujuan dari proses Drawing adalah

a.     Perangkapan untuk perataan sliver


Pada proses Drawing dilakukan perangkapan serat dengan tujuan untuk
meratakan sehingga proses mixing (pencampuran) serat semakin
sempurna dan meminimalisir belang. Perangkapan juga berfungsi untuk
mencapai kerataan berat dan diameter sliver Drawing untuk meminimalisir
tebal tipis pada benang.

b.     Pencampuran/ Blending jika diperlukan.


Untuk beberapa pabrik pemintal benang, ada yang membuat benang
campuran antara beberapa jenis serat seperti serat kapas dengan serat
poliester, serat kapas dengan serat rayon, serat rayon dengan serat
poliester. Proses pencampuran tersebut dilakukan pada mesin Drawing
dengan mengatur jumlah rangkapan sliver masing – masing jenis serat.
c.      Drafting/Penarikan
Setelah dilakukan perangkapan pada awal Drawing atau daerah penyuapan
maka dilakukan penarikan rangkapan tersebut untuk mendapatkan diameter
serat yang diinginkan.

d.     Pensejajaran serat


Ketika terjadi proses penarikan siver  di daerah penarikan dengan adanya gaya
gesekan antara permukaan serat maka tekukan – tekukan serat bergerak
sehingga lurus sejajar sumbu serat.

e.     Membersihkan serat dari kotoran.


Ketika penarikan serat selain serat dibuat menjadi lurus dan serat menjadi lebih
terbuka sehingga kotoran akan jatuh ke bawah.
Page 15 of 24

3.1.5 SIMPLEX

Fungsi mesin Simplex/Roving : memberikan peregangan/draft, memberikan


twist/antihan dan membentuk roving lalu digulung pada bobbin roving.
Hasil dari mesin Drawing berupa sliver yang lebih rata dan letak serat–seratnya
sudah sejajar satu sama lain. Walaupun dari bentuk sliver dapat juga
berlangsung dibuat menjadi benang, namun untuk memperoleh hasil benang
yang baik, maka sliver tersebut perlu diperkecil tahap demi tahap dengan
menggunakan mesin Flyer. Akibat pengecilan, sliver tersebut akan menjadi
lemah dan untuk memperkuatnya perlu diberikan sedikit twist (antihan) sebelum
digulung pada bobin.

Mesin Roving terdiri dari tiga bagian utama gerakan yaitu :


1.    Peregangan (Drafting)
Proses peregangan ini terjadi pada tiga pasang rol peregang (Draft Roller)
dimana kecepatan permukaan dari rol depan (front roll) lebih besar dari rol
tengah (middle roll) dan kecepatan permukaan dari rol tengah lebih besar dari rol
belakang (back roll). Akibat dari peregangan ini maka serat  menjadi lebih
tegang tetapi kekuatannya masih kurang.
2.    Antihan (Twisting)
Setelah serat mengalami peregangan dan keluar dari rol depan (front roll) maka
serat digulung dengan bantuan manusia (operator) dan dimasukan ke axial
Page 16 of 24

pada bagian atas flyer, dan keluar secara radial melalui lobang yang terus
membelit dengan flyer. Karena putaran flyer yang cepat maka antihan sudah
terlihat pada waktu serat mulai masuk axial.
3.    Penggulungan (Winding)
Serat yang telah berupa sliver roving dimana telah diregangkan dan diberi
antihan, maka sliver roving akan digulung melalui lengan flyer pada bobbin
akibat kecepatan putaran bobbin lebih cepat dari kecepatan putaran flyer.

3.1.6 RING FRAME

Mesin Spinning merupakan lanjutan dari mesin roving yang akan merubah sliver
roving menjadi benang yang diinginkan. Agar proses pada mesin spinning
berjalan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan maka pemberian antihan
pada mesin roving diberikan secukupnya / tidak boleh terlalu banyak. Sebab
pada waktu peregangan pada mesin spinning dimana pembukaan  antihan sliver
roving menjadi serat-serat yang dilakukan tidak akan mengalami kesulitan.

Proses pada mesin Spinning terbagi menjadi 3 bagian yaitu :


Page 17 of 24

1.Drafting (peregangan), Proses penarikan serat-serat yang terjadi antara dua


titik jepit pasangan rol-rol yang berputar. Dimana kecepatan rol penariklebih
cepat daripada rol pendorongnya. Dan kecepatan rol peregang depan lebih cepat
daripada rol peregang belakang, sehingga terjadi prosses peregangan. Tujuan
dari peregangan adalah untuk mendapatkan nomer benang tertentu.

2.Twisting (pemberi antihan), Merupakan syarat penting dalam pembuatan


benang, karena sangat menentukan kekuatan benang. Tujuannya adalah
memberi sejumlah antihan pada benang sesuai dengan nomer benang yang
dipintal. Pada ring spinning twist terjadi karena ujung benang bagian atas seolah-
olah dipegang oleh pasangan rol peregang depan  dan bagian bawahnya diputar
oleh traveler.
Page 18 of 24

3.Winding (penggulungan), Terjadinya pengguluangan benang pada kain karena


putaran traveler lebih kecil daripada putaran spindle

3.1.7 WINDING

Winding adalah proses penggulungan benang dari dalam bentuk bobin


spinning ke dalm bentuk cone ataupun bentuk cheese sehingga panjang
benang bertambah panjang sesuai yang di inginkan. Pada mesin winding
sudah ada sensor panjang benang yang di gulung. Sehingga jika panjang
benang sudah sesuai dengan yang di inginkan maka penggulungan akan
berhenti secara automatis dan hasil benang dalam bentuk cone / cheese
Page 19 of 24

siap di doffing. Dalam proses penggulungan benang terjadi pula perbaikan


kwalitas benang yaitu pada kekuatan, dimana benang yang kekuatannya
rendah akan putus saat di gulung karena pada benang yang kekuatannya
lemah tersebut akan putus dengan adanyanya tention pada benang.

Tujuannya mesin winding adalah :


1. Memperbaiki kualitas mutu benang, karena pada mesin winding terbaru sudah
di lengkapi dengan       yarn clearer yang dapat memotong benang-benang yang
di anggap cacat seperti tebal tipis, neps,         benda asing (yang beda warna atau
logam) dll.
2. Mengubah bentuk gulungan , jika di pertenunan itu biasanya merubah dari
bentuk streng ke dalam     bentuk cones dan di pemintalan biasanya merubah
dari bentuk cop ke dalam bentuk cones.
Page 20 of 24

BAB IV 

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Praktek kerja industri merupakan pengaplikasian dari teori dan


praktek yang setiap harinya dipelajari disekolah, dengan adanya
praktek kerja industri maka siswa akan mendapat bekal untuk
memasuki dunia kerja dalam bidang instalasi listrik. Dan juga yang
saya amati selama 2bulan di tempat prakerin,penting nya bekerja
untuk mengelola listrik,karna sekarang listrik sangat di
butuhkan,oleh karna itu kita perlu mengetahui aset aset yang di
gunakan untuk mengelola listrik tersebut,dan juga memelihara
alat,bahkan harus kita kembangkan karna sangat penting untuk
kedepan nya
4.2 Saran

4.2.1 Untuk Pihak industri

-Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dapat lebih terarah lagi, dengan cara
menyusun suatu kurikulum suatu kegiatan kerja yang wajib dilakukan
selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di dunia Industri

4.3 Daftar Pustaka

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=si86XMqUK5i8vwTKl4vQCw&q=mesi
Page 21 of 24

n+blowing&oq=mesin+blowing&gs_l=img.3..0l2j0i30l2j0i5i30j0i24.366184.369703..3
70111...0.0..0.310.2806.0j8j5j1......0....1..gws-wiz-
img.......0i8i30.VfLOS7kuWUs#imgrc=4E0aYl1lNJ-S1M:

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=aC46XKM-
h9W8BNOOg5AD&q=mesin+carding&oq=mesin+carding&gs_l=img.3...301995.3061
18..306608...0.0..0.0.0.......0....1..gws-wiz-img.-vzC3-
5eT9k#imgrc=KXgDOF63nrvrTM:

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=ci06XNquEsmDvQSQ5reACQ&q=mes
in+drawing&oq=mesin+drawing&gs_l=img.3...172985.177303..177747...0.0..0.0.0.......
0....1..gws-wiz-
img.6d0TzUJVDfo#imgdii=672Etu1ZT9XMhM:&imgrc=jlyjjp36hVI0eM:

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=RjM6XLSlHqGWvQSV9JawCw&q=m
esin+simpleks&oq=mesin+simpleks&gs_l=img.3...134766.140794..141245...0.0..1.539.
3316.1j8j3j1j0j2......0....1..gws-wiz-
img.......0i30j0i5i30j0j0i8i30j0i24.6OCqRamtWqU#imgrc=oD8GA9KYcUME5M:

https://www.google.com/search?q=ring+frame&safe=strict&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjiwonW6ujfAhWMLY8KHVBJC9
oQ_AUIDigB&biw=1366&bih=657#imgrc=RlNOzSbH3FjzAM:

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=uiw6XIqeD8bxvgScvp2YBA&q=mesin
+winding&oq=mesin+winding&gs_l=img.3.5.0i30l4j0i5i30l4.55959.66980..67701...0.0
..0.426.4547.0j7j7j2j2......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i67j0j0i10j0i10i24.YO6bwWwrCis#imgrc=-fA_GUINZkLjpM:

http://bahanbakutextile.blogspot.com/2015/03/proses-spinning.html

https://situsbudaya.id/sejarah-pt-ktsm-bandung/
Page 22 of 24

LAMPIRAN
Page 23 of 24
Page 24 of 24

Anda mungkin juga menyukai