Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PRAKTIK KARJA INDUSTRI


LKP KURTI COLLEGE SIDAREJA
PANDUAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI JARINGAN TREE
MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PAKET TRACER

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun oleh :
Nisa Fadilaturrohmah
NIS:

KOMPETENSI KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK


PROGRAM STUDY TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PLUS DARUNNAJAH
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri PANDUAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI
JARINGAN TREE MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PAKET TRACER

Telah disahkan pada


Hari/Tanggal :
Tempat : LKP Kurti College

Disahkan Oleh

Mengetahui,
Kepala Perusahaan

Faishal Akbar Darajat, S.Kom

Pembimbing I
Pembimbing II

Amin Hamdalah Alwi


Alhabzi
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri PANDUAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI
JARINGAN TREE MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PAKET TRACER

Telah disahkan pada


Hari/Tanggal :
Tempat : SMK PLUS DARUNNAJAH

Disahkan Oleh :

Pembimbing I
Pembimbing II

Lutfiatu Lulu A.SPd Asep Joni


Seriawan,SPd
NIP.- NIP.-
Mengetahui,

Ketua Program Keahlian Kepala SMK Plus


Darunnajah
Fathussurur,S.Kom Chandra Dwi
Putra, S.T
NIP.- NIP.-

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur kehadirat Alloh SWT., yang telah memberikan rahmat dan

karunia-NYA, sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktik

Kerja Industri di LKP KURTI COLLEGE SIDAREJA.

Penyusun laporan Praktik Kerja Industri ini adalah salah satu syarat untuk

mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun Pelajaran 2023/2024 dan laporan ini juga

sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja

Industri (PRAKERIN).

Laporan ini dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak

pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada :

1. Bapak Chandra Dwi Putra, S.T., selaku Kepala SMK Plus Darunnajah;

2. Bapak Sudaryat, S.Pd.I., selaku Ketua Komite SMK Plus Darunnajah;

3. Bapak Faishal Akbar Darajat, S.Kom., selaku Manager sekaligus

Pembimbing di LKP KURTI COLLEGE SIDAREJA yang bersedia

menerima kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

selama 3 bulan;
4. Ibu Puji Astuti, S.Pd, selaku pembimbing satu di SMK Plus Darunnajah;

5. Ibu Lutfiatu Lulu A, S.Pd, selaku pembimbing dua di SMK Plus

Darunnajah;

6. Bapak Fathussurur S.Kom., selaku Ketua Prodi Rekayasa Perangkat Lunak;

7. Kepada Orang Tua yang telah memberikan do’a, arahan, dukungan, dan

dorongan dari segi material dan moral;

8.Rekan-rekan sejurusan yang selalu membantu selama mengikuti Praktek

Kerja Industri (PRAKERIN) ini dan;

9. Semua pihak terkait yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang selalu

menghibur di tengah-tengah kejenuhan;

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan

msih banyak kekurangan-kekurangan dari segi kualitas dan kuantitas maupun

dari ilmu pengetahuan yang penulis ketahui. Oleh karena itu penulis mohon

keritik dan satan yang bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan

laporan atau karya tulis dimasa mendatang. Atas perhatian dan waktunya saya

ucapkan terimaksih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidareja, Juli 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelengaraan

kegiatan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara

program pendidikan di sekolah dan program Perusahaan yang di peroleh

melalui keahlian professional. Dimana keahlian professional tersebut hanya

dapat di bentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmupengetahuan, teknik dan

kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat di pelajari dalam kegiatan di sekolah,

akan tetapi hal itu dapat di kuasai melalui proses pengerjaan langsung pada

bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk

memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional dibidangnya. Melalui

Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang

professional tersebut. Dimana para Siswa yang dapat melaksanakan Pendidikan

tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diapat dan sekaligus

mempelajari pada dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda,

hal ini kita tidak akan bisa langsung kedunia industri dikarenakan kita belum

mengetahui situasi dan kodisi lingkungan kerja.

Beberapa peraturan dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri

(PRAKRIN) beserta keputusan dari Menteri. Adapun peraturan Praktek Kerja

Industri (PRAKERIN) tersebut ada dibawah ini, yaitu sebagai berikut :


2

1. Tercantum pada UU. No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional

yaitu untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran,

dan atau Latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

2. Peratutan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah

yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai

amggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik

dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar dan meningkatkan

pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan Pendidikan pada jenjang

yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta

kebudayaan.

3. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta

masyarakat dalam Pendidikan Nasional.

4. Keputusan Menteri 0490/1993 tentang kurikulum SMK yang berisi

bahwa “dalam melaksanakan Pendidikan dilaksanakan melelui dua

jalur yaitu Pendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar

sekolah”.

5. Didalam lampiran keputusan MENDIKBUD tentang kurikulum 1994

SMKTA yaitu dalam dokumen landasn, progtam dan pembangunan

kurikulum 1994 SMKTA, disebutkan bahwa peningkatan mutu dan

relevasi Pendidikan Menengah Kejuruan diarahkan untuk


mengembangkan suatu sistem yang utuh dan mantap sehingga terdapat

kesinambungan antara dunia Pendidikan dan Dunia Kerja

1.2 Rumusan Masalah

Pokok masalah yang ingin dijawab pada saat PRAKERIN adalah sebagai

berikut :

1. Mengapa terjadi invalid saat pengiriman surat?

2. Apa saja masalah yang sering terjadi pada saat pengecekan jaringan?

3. Bagaimana langkah-langkah mengatasi terjadinya Request time out

pada saat pengecekan?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1.Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang

memiliki tingkat prngetahuan, keterampilan, dan kerja yang sesuai

dengan tuntunan lapangan pekerjaan.

2.Memperkokoh link and mach (kesesuaian dan kesepadanan) antara SMK

dan Dunia Kerja.

3.Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses Pendidikan dan pelatihan

kerja berkualitas.

4.Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan Plus

Darunnajah.

5.Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga,

dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan


menegmbangkan kesesuaian Pendidikan dan kenyataan yang ada di

lapangan.

6.Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Uji Kopetensi.

7.Mengembangkan pola pikir yang lebih maju.

8.Memberikan pengetahuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

yang merupakan bagian dari proses Pendidikan.

9.Dengan mengacu pada tujuan Pendidikan menengah dan pasal 3 ayat (2)

peraturan nomor 29 tahun 1990. Pendidikan pada Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK).

10. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap professional.

11. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkopetensi dan

mampu mengembangkan diri.

12. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

Dunia Usaha dan Dunia Industri pada saat ini maupun masa yang akan

datang.

13. Menyiapkan lulusan agar menjdi Warga Negara yang produktif, adaptif,

dan kreatif.
14. Misi pembentukan pembangunan yang mampu berperan sebagai tenaga

terampil tingkat menengah yang layak kerja dan berbagai kemampuan

kejuruan.

1.3.2 Manfaat

Manfaat yang di peroleh dalam pelaksanaan Pakerin, antara lain:

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kreatifitas dairi.

2. Memberikan bekal kepada penulis sehingga dapat mengetahui

sesuatu yang mungkin tidak diketahui di sekolah.

3. Meningkatkan percaya diri dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas,

4. Memperoleh prngalaman-pengalaman baru di berbagai bidang

dalam dunia kerja.

5. Meningkatkan moral penulis.

6. Menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia kerja yang

professional dan handal.

7. Meningkatkan image ppositif terhadap sekolah dari Perusahaan

tempat prakerin jika penulis berprestasi dengan baik

1.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan

laporan ini penulis melakukan metode pengumpulan data melalui dua cara yaitu

1. Secara langsung atau metode Observasi.

Yang dimaksud dengan pengumpulan data secara langsung adalah

penulis melakukan data dengan cara observasi secara langsung diinstansi

atau Perusahaan dengan menggunakan teknik wawancara kepada staf

atau karyawan yang berwenang atau mengatahui informasi yang penulis

butuhkan.

2. Secara tidak langsung atau Metode Kepustakaan

Yang dimaksud dengan metode pengumpulan data secara tidak

langsung adalah saya selaku penulis berpedoman pada buku-buku atau

referensi yang berkitan dan berhubungan langsung dengan materi yang di

angkat atau yang sesuaidengan sisi laporan.

1.5 Kerangka Laporan atau Sistematika Laporan

Kerangka lapora atau sistematika laporan adalah berisi uraian singkat pada

setiap bab, mulai dari BAB I hingga BAB V, dimana uraian ini memberikan

gambaran langsung tentang isi dari tiap-tiap bab yang ada dalam laporan ini.

Adapun sistematika di laporan adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah Tujuan,

Teknik Pengumpulan Data, Kerangka Laporan atau Sistematika Laporan, serta

Lokasi Objek.
BAB II GAMBARAN UMUM DU/DI

Bab ini berisi uraian gambaran secara umum profil LKP Kurti College

Sidareja tempet pelaksanaan kegiatan PRAKERIN berlangsung.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang Sejarah Cisco Paket Tracer, Pengertian Cisco

Paket Trcer, Kelebihan dan Kekurangan Cisco Paket Tracer, Komponen Yang

Di Butuhkan Saat Mengerjakan, serta Langkah Kerja.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang praktik kerja.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi tentang Simpulan dan Saran dari kegiatan PRAKERIN

di LKP Kurti College Sidareja.

LOKASI OBJEK

Alamat : Jl.Kauman Utara No.43, RT.02/RW.01, Kauman, Gunungreja,

Kec.

Sidareja, Kab, Cilacap, Jawa Tengah 53261

Nomor Telpon: 0813-8937-0457


BAB II
GAMBARAN UMUM DU/DI

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Gambar 2.1 Gedung LKP Kurti College

Lembaga Kursus dan Pelatihan Kurti College merupakan Lembaga Kursus

dan Pelatihan yang tertua di Sidareja Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

karena telat berdiri sejal tahun 1975.

Lembaga tersebut diberi nama Kurti College dan didirikan oleh Bapak Drs. KH.

Supriyono Ali Hasan, tepatnya pada tanggal 10 juli 1975. Nama KURTI itu sendiri

diambil dari nama suatu tempat yang bernama WARNAKURTI yaitu tempat yang
digunakan untuk semedi segawan Palasara untuk untuk mengikuti sayembara

memperebutkan Dewi Kunthi pada jaman pawayanagn. Dari nama tempat itulah

nama Kurti di ambil, Nama Kurti College juga diawali dengan nama HOUSE yang

artinya Hasil Usaha Sendiri.

2.2 Struktur Organisasi Instansi LKP Kurti College

Struktur Organisasi Instansi menjelaskan tenteng Susunan

Organisasi LKP Kurti College.

2.2.1 Kepegawaian

Pemimpin Perusahaan : Faishal Akbar Darajat S.Kom

Manager :

2.3 Peralatan Pendukung Perusahaan

1. Komputer

2. Printer/Scaner

3. Wi-fi

4. Kabel jaringan

5. Handphone

6. Meja kayu

7. Kaursi kayu

8. Kursi plastik

9. Lemari kayu

10. Proyektor
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Sejarah CISCO PAKET TRACER

Cisco Systems, Inc. adalah sebuah perusahaan teknologi informasi

multinasional yang berbasis di Amerika Serikat. Cisco terkenal karena menjadi

salah satu pemimpin global dalam pengembangan, produksi, dan penjualan

peralatan jaringan, perangkat lunak, dan layanan terkait untuk keperluan

komunikasi dan jaringan komputer. Sejarah Cisco berawal pada tahun 1984 dan

melibatkan beberapa peristiwa penting dalam perkembangan industri teknologi

informasi.

Berikut adalah sejarah singkat Cisco:

Pendirian Cisco: Cisco didirikan pada tahun 1984 oleh dua ilmuwan

komputer, Leonard Bosack dan Sandy Lerner, yang bekerja di Stanford University.

Mereka menciptakan teknologi yang memungkinkan komputer berbeda untuk

berkomunikasi melalui jaringan lokal (LAN). Teknologi ini menjadi dasar untuk

perangkat pertama Cisco, yakni router.

Peluncuran Router Pertama: Pada tahun 1986, Cisco meluncurkan router

pertamanya, yaitu Cisco 2000 Series Router. Router ini menjadi landasan bagi

perkembangan perusahaan dan digunakan untuk menghubungkan jaringan

komputer yang berbeda.


Pertumbuhan dan Akuisisi: Cisco terus tumbuh pesat dan mulai melakukan

akuisisi perusahaan lain yang bergerak di bidang teknologi jaringan. Beberapa

akuisisi terpenting termasuk akuisisi perusahaan terkenal seperti Crescendo

Communications pada tahun 1993 dan StrataCom pada tahun 1996.

Pergantian Pemimpin: Pada tahun 1995, John Chambers menjadi CEO Cisco. Di

bawah kepemimpinannya, Cisco berkembang menjadi salah satu pemimpin global

dalam peralatan jaringan.

Masa Kebangkitan Internet: Selama booming internet pada tahun 1990-an,

Cisco memainkan peran penting dalam menyediakan infrastruktur yang diperlukan

untuk pertumbuhan internet. Perusahaan ini menjadi salah satu dari sedikit

perusahaan teknologi yang bertahan dari gelembung dot-com.

Diversifikasi Produk: Selama tahun 2000-an, Cisco mulai mendiversifikasi

produk dan layanannya ke berbagai bidang, termasuk keamanan jaringan, pusat

data, komunikasi kolaboratif, dan lebih banyak lagi.

Perkembangan Teknologi: Cisco terus berinovasi dalam pengembangan

teknologi jaringan, seperti teknologi Voice over IP (VoIP), teknologi cloud, dan

IoT (Internet of Things).

Akuisisi Terbaru: Cisco terus melakukan akuisisi perusahaan untuk

memperluas portofolio produk dan layanannya. Salah satu akuisisi terbesar adalah

akuisisi perusahaan keamanan jaringan, Sourcefire, pada tahun 2013.


Cisco terus menjadi pemain utama dalam industri teknologi informasi dan

jaringan. Perusahaan ini memiliki pengaruh yang besar dalam mendukung

konektivitas internet global dan menyediakan solusi jaringan bagi bisnis,

pemerintah, dan penyedia layanan di seluruh dunia. Sejarah Cisco mencerminkan

peran kunci perusahaan ini dalam memfasilitasi revolusi digital dan konektivitas

global yang kita nikmati saat ini.

3.2 Pengertian CISCO PAKET TRACER

Perusahaan Cisco: Ini merujuk kepada Cisco Systems, Inc., perusahaan teknologi

informasi multinasional berbasis di Amerika Serikat yang terkenal dengan produk

dan solusi jaringannya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 dan terkenal

karena memproduksi berbagai perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software) yang digunakan untuk membangun, mengelola, dan mengamankan

jaringan komputer. Cisco juga menyediakan berbagai layanan terkait dengan

jaringan dan teknologi informasi. Produk utama Cisco meliputi router, switch,

firewall, perangkat keamanan, perangkat lunak jaringan, dan banyak lagi.

Cisco Networking: Istilah "Cisco" juga sering digunakan secara lebih umum untuk

merujuk kepada produk-produk jaringan atau solusi yang diproduksi atau

dikembangkan oleh Cisco Systems, seperti "router Cisco" atau "switch Cisco."

Produk-produk ini digunakan secara

luas di seluruh dunia oleh organisasi dan perusahaan untuk membangun dan

mengelola infrastruktur jaringan mereka.


Jadi, tergantung pada konteksnya, "Cisco" dapat merujuk kepada perusahaan Cisco

Systems, produk-produk Cisco, atau teknologi dan solusi jaringan yang

dikembangkan oleh Cisco.

3.3 Kelebihan Dan Kekurangan CISCO PAKET TRACER

3.3.1 Kelebihan

1. Pemimpin Industri :

Cisco adalah pemimpin di industri jaringan dan telah membangun reputasi kuat

selama beberapa dekade. Produk dan layanan mereka sering dianggap sebagai

standar industri.

2. Inovasi Teknologi:

Cisco terus-menerus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan,

sehingga mereka sering menghadirkan inovasi teknologi terbaru dalam produk

mereka.

3. Portofolio Luas:

Cisco memiliki portofolio produk yang sangat luas yang mencakup berbagai

perangkat keras dan perangkat lunak jaringan, seperti router, switch, firewall,

perangkat keamanan, pusat data, dan lainnya. Ini memungkinkan

14
perusahaan untuk menyediakan solusi end-to-end untuk berbagai kebutuhan

jaringan.

4. Keamanan Jaringan:

Cisco memiliki produk keamanan jaringan yang kuat, seperti firewall dan solusi

deteksi ancaman, yang membantu organisasi melindungi infrastruktur mereka dari

serangan siber.

5. Dukungan Pelanggan:

Cisco menyediakan layanan pelanggan yang luas termasuk dukungan teknis,

pelatihan, dan konsultasi, yang membantu pelanggan dalam merencanakan,

mengimplementasikan, dan memelihara infrastruktur jaringan mereka.

3.3.2 Kekurangan

1. Biaya Tinggi:

Produk dan solusi Cisco sering dihargai dengan premi tinggi dibandingkan

dengan pesaingnya. Biaya investasi awal dan biaya pemeliharaan dapat menjadi

kendala bagi beberapa organisasi, terutama yang lebih kecil.

2.Kompleksitas:

Beberapa produk dan solusi Cisco cenderung kompleks dalam konfigurasi

dan pengoperasian. Hal ini bisa menjadi tantangan terutama bagi organisasi yang

tidak memiliki personil IT yang terampil.


15

3. Vendor-Locked:

Setelah organisasi mengadopsi teknologi Cisco, mereka cenderung terkunci

dengan ekosistem Cisco, yang membuat transisi ke solusi atau vendor lain menjadi

lebih sulit.

4. Skala Kecil:

Beberapa produk Cisco dirancang untuk perusahaan besar dan kompleks,

sehingga mungkin tidak sesuai untuk organisasi dengan skala lebih kecil atau

sumber daya yang terbatas.

5.Persaingan Ketat:

Industri jaringan adalah arena yang sangat kompetitif, dan Cisco memiliki

banyak pesaing kuat seperti Juniper, Arista, dan lainnya yang terus menantang

dominasinya.

Kelebihan dan kekurangan Cisco akan bervariasi tergantung pada

kebutuhan, anggaran, dan sumber daya teknologi informasi organisasi. Oleh karena

itu, pemilihan produk dan solusi Cisco harus dilakukan dengan pertimbangan yang

matang sesuai dengan konteks dan tujuan bisnis.

3.4 Fungsi Cisco Packet Tracer


3.5 Komponen Yang Di Gunakan Saat Mengerjakan
3.5.1 Cisco Packet Tracer
3.5.2 PC

Gambar 2.2 Gambar PC

Dalam konteks perangkat keras (hardware) jaringan dan teknologi informasi

yang berhubungan dengan produk Cisco, istilah "PC" biasanya merujuk kepada

"Port Channel" atau "Port-Channel." Port Channel adalah teknologi yang digunakan

dalam jaringan untuk menggabungkan beberapa saluran fisik (misalnya, kabel

Ethernet) menjadi satu saluran logis yang memiliki kapasitas gabungan.

Dalam produk Cisco, Port Channel adalah bagian dari teknologi yang

mendukung EtherChannel atau Link Aggregation, yang memungkinkan beberapa

koneksi fisik antara dua perangkat (seperti switch dan router) digabungkan menjadi
satu saluran logis. Ini memberikan keuntungan seperti peningkatan bandwidth,

toleransi kesalahan (failover), dan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik.

Dalam bahasa konfigurasi Cisco, Port Channel sering ditetapkan dengan

menggunakan angka dan nama yang diikuti oleh angka, misalnya "Port-Channel1"

atau "Port-Channel10." Penggunaan Port Channel memungkinkan administrator

jaringan untuk mengelola dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya jaringan

secara lebih efisien.

Jadi, dalam konteks SPK (Sistem Pengamanan Komputer) atau jaringan

Cisco, "PC" biasanya merujuk kepada Port Channel atau penggunaan teknologi Port

Channel untuk mengatur dan mengelola koneksi jaringan.

3.5.3 Switch

Gambar 2.3 Gambar Switch

Dalam konteks perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

jaringan Cisco, istilah "switch" merujuk kepada perangkat jaringan yang digunakan

untuk menghubungkan dan mengarahkan lalu lintas data antara perangkat yang
terhubung ke dalam jaringan lokal (Local Area Network atau LAN). Switches

bekerja di lapisan 2 (Data Link Layer) dan lapisan 3 (Network Layer) dalam model

OSI (Open Systems Interconnection).

Berikut adalah beberapa konsep penting tentang switch di dalam ekosistem Cisco:

Switch Layer 2 (L2): Switches L2 adalah perangkat jaringan yang bekerja

pada lapisan Data Link Layer (L2) dan menggunakan alamat MAC (Media Access

Control) untuk mengarahkan lalu lintas di dalam LAN. Mereka mengoperasikan

frame-frame Ethernet di dalam jaringan dan memahami alamat MAC dari

perangkat yang terhubung.

Switch Layer 3 (L3): Beberapa switch Cisco juga berfungsi sebagai router

layer 3 (L3), yang berarti mereka dapat mengambil keputusan berdasarkan alamat

IP. Switch L3 dapat mengarahkan lalu lintas di antara berbagai jaringan subnet IP.

Virtual LAN (VLAN): Switches Cisco mendukung pembagian jaringan

LAN menjadi beberapa VLAN yang terisolasi. Ini memungkinkan segmentasi lalu

lintas dan pemisahan logis antara berbagai departemen atau kelompok perangkat.

Quality of Service (QoS): Switches Cisco memiliki kemampuan QoS yang

kuat untuk mengatur prioritas dan mengelola lalu lintas berdasarkan kebutuhan

aplikasi. Ini memungkinkan pengaturan lalu lintas yang lebih baik dalam jaringan.

Security Features: Produk Cisco sering memiliki fitur-fitur keamanan yang

kuat, termasuk kontrol akses berdasarkan alamat MAC, deteksi serangan, dan fitur

keamanan jaringan lainnya.


Management Interfaces: Switches Cisco dapat dikelola melalui berbagai

antarmuka, termasuk Command-Line Interface (CLI) dan antarmuka web.

Redundancy and High Availability: Cisco switches mendukung konfigurasi

yang memungkinkan redundancy dan ketersediaan tinggi (high availability) dalam

jaringan untuk menghindari downtime.

Switches Cisco sangat penting dalam infrastruktur jaringan modern dan

digunakan di berbagai lingkungan, termasuk di perusahaan besar, pusat data,

penyedia layanan internet, dan banyak lagi. Mereka memainkan peran kunci dalam

mengelola dan mengoptimalkan lalu lintas data dalam jaringan LAN dan WAN.

3.5.4 Server

Gambar 2.4 Gambar Server

Dalam konteks perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

jaringan Cisco, istilah "server" merujuk kepada komputer atau perangkat yang

berfungsi sebagai server dalam jaringan. Server adalah komputer khusus yang
dirancang untuk menyediakan layanan, sumber daya, atau data kepada komputer

klien atau pengguna lain dalam jaringan.

Berikut adalah beberapa konsep terkait dengan server di dalam ekosistem Cisco:

Server Aplikasi: Server aplikasi adalah perangkat keras atau perangkat

lunak yang menjalankan aplikasi atau layanan tertentu. Ini bisa berupa server web

yang menyediakan situs web, server basis data yang menyimpan data, server email

yang mengelola email, atau server aplikasi lainnya.

Server File: Server file adalah server yang menyimpan dan mengelola file

dan data yang dapat diakses oleh pengguna atau komputer klien dalam jaringan.

Mereka sering digunakan untuk berbagi dan menyimpan dokumen, gambar, video,

dan lainnya.

Server DNS (Domain Name System): Server DNS mengelola pencarian

alamat IP dari nama domain (seperti www.example.com). Mereka penting dalam

proses pengalihan lalu lintas internet.

Server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol): Server DHCP

mengalokasikan alamat IP secara dinamis kepada komputer klien dalam jaringan.

Ini membantu dalam manajemen alamat IP dalam jaringan yang lebih besar.

21
Server NVRAM (Non-Volatile RAM): Server NVRAM adalah komponen

penyimpanan yang digunakan dalam perangkat Cisco untuk menyimpan

konfigurasi perangkat yang berjalan. Ini adalah bagian dari router atau switch Cisco

dan tidak berfungsi sebagai server konvensional.

Server Manajemen Jaringan: Server manajemen jaringan digunakan untuk

mengelola dan memantau perangkat jaringan Cisco dan infrastruktur jaringan

lainnya. Mereka dapat digunakan untuk mengelola konfigurasi, pemantauan lalu

lintas, dan keamanan jaringan.

Server Virtual: Dalam beberapa kasus, server fisik dapat divirtualisasikan

menjadi beberapa server virtual yang berjalan di atas perangkat keras yang sama.

Cisco juga menyediakan solusi untuk virtualisasi jaringan dan server.

Perangkat Cisco yang terhubung ke dalam jaringan, seperti router dan

switch, juga dapat berfungsi sebagai server dalam beberapa konteks. Misalnya,

router Cisco dapat berperan sebagai server DHCP, dan switch Cisco dapat

digunakan dalam konfigurasi VLAN untuk memisahkan lalu lintas dan berperan

sebagai server dalam hal ini.

Jadi, dalam konteks Cisco, "server" mengacu pada berbagai jenis server

yang digunakan dalam jaringan untuk menyediakan layanan, sumber daya, atau

fungsi lainnya kepada pengguna atau komputer klien dalam jaringan.


3.5.5 Modem DSL

Pengertian DSL adalah sebuah inovasi teknologi jaringan internet, yang mampu

menghasilkan kecepatan tinggi dalam mentransmisikan data digital lewat kabel

jaringan telepon. Meskipun begitu, DSL tidak akan mengganggu atau

memengaruhi saluran telepon. Anda bisa menggunakan saluran yang sama untuk

mengakses telepon biasa sekaligus internet..

DSL sendiri bekerja dengan cara membagi frekuensi yang terdapat pada saluran

telepon tunggal ke dalam dua pita utama. Di mana pita dengan frekuensi tinggi

dipergunakan untuk mentransfer data ISP. Sementara pita dengan frekuensi

rendah, untuk mengirimkan data audio atau suara. Dengan begitu, Anda dapat

mengakses jaringan internet dan saluran telepon di saat yang bersamaan tanpa ada

saluran yang terganggu.

Anda dapat menginstall dan mengkonfigurasikannya dengan berbagai perangkat

yang digunakan dalam saluran telepon standar Anda. Supaya bisa mengakses

jaringan internet, pihak penyedia layanan (ISP) akan memberikan Anda modem

DSL. Selanjutnya tinggal menghubungkan ke router maupun PC, baik dengan

kabel maupun wifi. Pada kit DSL sendiri terdapat filter juga pembagi untuk

disambungkan ke telepon rumah.

Fungsi atau manfaat DSL yaitu menghubungkan router maupun komputer dengan

jaringan telepon sehingga dapat memperoleh layanan internet. Umumnya instalasi

tersebut disebut dengan DSL broadband. Sementara modem DSL, memiliki fungsi

atau manfaat untuk mengirim serta menerima data lewat dedicate line. Dengan
fungsi atau manfaat tersebut, Anda bisa memperoleh layanan internet

berkecepatan tinggi dibandingkan dengan modem analog. Alasannya, karena data

yang ditransfer diubah ke dalam bentuk data digital. Dengan begitu, jaringan DSL

broadband lebih mudah dan cepat untuk mengirimkannya.

Anda bisa memilih jenis DSL sesuai kebutuhan. Ada ADSL yang kecepatan

download melebihi kecepatan upload. Ada juga jenis SDSL atau Symetric Digital

Subscriber Line yang kemampuan untuk mengunggah dan mengunduhnya

memerlukan waktu yang sama.

3.5.6 Cloud

cloud computing (komputasi awan) adalah metode penyampaian berbagai layanan

melalui internet. Sumber daya yang dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti

penyimpanan data, server, database, jaringan, dan perangkat lunak. Daripada

menyimpan banyak file di harddrive atau penyimpanan lokal di komputer atau

handphone, penyimpanan berbasis cloud memungkinkan Anda menyimpan file

selama Anda memiliki akses ke internet.

Cloud computing merupakan opsi yang populer karena memiliki banyak

keuntungan, seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi,

performa, dan keamanan. Maka itu, tak heran banyak perusahaan atau orang-

orang yang menggunakan cloud untuk menyimpan data.

Dinamakan cloud comping karena informasi yang diakses secara remote di

“awan” atau ruangan virtual. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan

cloud, memungkinkan para penggunanya menyimpan file dan aplikasi dari server
jarak jauh. Mereka juga bisa mengaksesnya asalkan ada sambungan internet. Ini

berarti, seorang pengguna tidak perlu berada di tempat tertentu untuk

mendapatkan akses file-nya

Cloud computing bisa bersifat public atau private. Public cloud menyediakan

layanannya secara publik di internet. Sementara di lain sisi, private cloud hanya

menyediakan layanannya ke orang-orang tertentu. Juga ada opsi hybrid, yang

mengombinasikan baik public cloud maupun private cloud.

Setiap varian cloud computing memiliki dua faktor yang sama secara umum,

yakni data center yang berada di luar dan harus memiliki internet untuk

mengaksesnya. Sumber daya server dalam data center ini dikumpulkan untuk

membuat platform yang sangat besar agar siap menampung layanan virtual.

Sumber daya yang dikumpulkan ini diatur agar bisa fleksibel, sehingga para

penggunanya bisa mengakses lebih banyak ruang penyimpanan jika diperlukan.

Demikian pula dengan sumber daya yang sedang tidak digunakan, ini akan dilepas

kembali ke cloud jika memang sudah tidak lagi dibutuhkan.

Penggunaan sumber daya berbasis on-demand ini menawarkan skalabilitas dan

fleksibilitas yang hampir tidak terbatas. Pasalnya, kebutuhan Anda akan cloud

computing senantiasa berubah atau dinamis.

3.5.7 Kabel Straigh-

3.6 Langkah Kerja


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Tahap Persiapan Konfigurasi Jaringan Sekolah Menggunakan CISCO


PACKET TRACER
4.2 Tahap Pelaksanaan Konfigurasi Jaringan Sekolah Menggunakan CISCO
PACKET TRACER
4.3 Tahap Pengujian Konfigurasi Jaringan Sekolah Menggunakan CISCO
PACKET TRACER
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anda mungkin juga menyukai