Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MEISY ANGGRIANI SENDOW

NPM : 1833121492
KELAS : D8 Semester VI/ AKUNTANSI
M.KULIAH TUGAS METODE KUANTITATIF BISNIS

PROBLEM 1-15

Soal:

Gina fox telah memulai perusahaannya sendiri, Foxy Shirt yang memproduksi kemeja
untuk acara-acara khusus. Karena dia baru saja memulai operasi ini, dia menyewa peralatan
dari toko percetakan local bila diperlukan. Biaya penggunaan peralatan adalah Rp350. Bahan
yang digunakan dalam satu kemeja berharga Rp8 dan Gina dapat menjualnya masing-masing
seharga Rp15.

a. Jika Gina menjual 20 kemeja, berapa total pendapatannya? Berapa total biaya
variabelnya?
b. Berapa banyak kemeja yang harus Gina jual untuk mencapai titik impas?
Berapa total untuk pendapatan untuk ini?

Jawaban:

Diketahui:

a. Biaya penggunaan peralatan (Fix cost (f)) = Rp350


b. Bahan yang digunakan setiap kemeja (Variabel cost (v)) = Rp8
c. Penjualan tiap kemeja (Sales(s))=Rp15

Ditanya:

a. Jika Gina menjual 20 kemeja, berapa total pendapatan dan total biaya variabelnya?
b. Berapa banyak kemeja yang harus dijual untuk mencapai titik impas? Dan berapa total
pendapatan untuk itu?

Jawaban:
a. Jika Gina menjual 20 kemeja, maka:
Total pendapatan = Harga jual perunit (s) x Jumlah unit yang terjual (x)
= Rp15 x 20 kemeja
=Rp350
= Bahan yg digunakan perunit (v) x Jumlah unit yang terjual
Total biaya variable (x)
= Rp$8 x 20 kemeja
= Rp160

b. Berapa banyak kemeja yang harus Gina jual untuk mencapai titik impas dan berapa
total dan berapa total pendapatan untuk ini?
1. BEP = Biaya tetap

Harga jual perunit (s) – Biaya variabel perunit (v)

BEP = Rp350

Rp15-Rp8

Rp350

BEP = Rp7
= 50
BEP Unit
2. Total pendapatan bila BEP adalah 50 unit
Total pendapatan = Harga jual perunit (s) x Jumlah unit yang terjual (x)
=Rp15 x 50 Kemeja
= Rp750

PROBLEM 1-17

Kenneth Brown adalah pemilik utama Brown Oil,Inc. Setelah berhenti dari pekerjaan
mengajar universtitasnya. Ken telah mampu meningkatkan gaji tahunannya dengan factor
lebih dari 100. Saat itu, Ken terpaksa mempertimbangkan untuk membeli peralatan lagi untuk
Brown Oil karena persaingan. Alternatifnya ditampilkan dalam table berikut:
Peralatan Pasar yang Pasar yang Tidak
Menguntungkan (Rp) Menguntungkan (Rp)
Sub 100 300.000 - 200.000
Oiler J 250.000 - 100.000
Texan 75.000 - 18.000
Misalnya, jika Ken membeli sub 100 dan jika pasar yang menguntungkan, ia akan
merealisasikan keuntungan Rp300.000. Disisi lain, jika pasar tidak menguntungkan, Ken akan
menderita kerugian Rp200.000. Tapi Ken selalu menjadi pembuat keputusan yang
sangatoptimis.

a. Jenis keputusan apa yang dihadapi Ken?


b. Kriteria keputusan apa yang harus dia gunakan?
c. Apa alternatif terbaik?

Solusi:

a. Menurut saya, jenis keputusan yang dihadapi Ken adalah pengambilan keputusan
terprogram. Jenis pengambilan keputusan ini mengandung suatu respon otomatis
terhadap kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat
pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini.
b. Menurut saya, kriteria keputusan yang harus digunakan Ken yaitu karena Ken selalu
menjadi pembuat keputusan yang sangat optimis, kriteria keputusan yang dihadapi
Ken adalah kriteria keputusan maksimal.

Peralatan Pay Off Maksimum (Rp)


Sub 100 300.000
Oiler L 250.000
Texan 75.000
Pendekatan ini memilih baris yang memiliki nilai tertinggi atau maksimum. Nilai
Rp300.000, yang merupakan nilai maksimum dari table berada di baris ke1 (Pertama).
Sehingga, keputusan Ken adalah memilih sub 100 yang merupakan pendekatan
keputusan yang optimis.

c. Menurut saya, alternatif yang terbaik yang diambil Ken adalah sebagai berikut:
Untuk mencari alternatif terbaik, kita harus menguji dengan 2 kriteria
terlebihdahulu, yaitu:
1. Kriteria Sama Kata (Laplace)
Bilaprobabilitas setiap peristiwa dianggap adalah ½ (0,5). Dengan
demikian,nilai tertimbang hasil peralatan yang terpilih adalah:
Peralatan Pasar yang Pasar yang Rovaverage
Tidak (Rp)
Menguntungkan
(Rp) Menguntungkan
(Rp)
Sub 100 300.000 - 200.000 50.000
Oiler J 250.000 - 100.000 75.000
Texan 75.000 - 18.000 28.500
Sub 100 = (0,5) (300.000) + (0,5) (-200.000) =
Rp50.000
Oiler J = (0,5) (250.000) + (0,5) (-100.000) =
Rp75.000
Texan = (0,5) (75.000) + (0,5) (-18.000) = Rp28.500
Kriteria sama rata dilakukan dengan memilih alternatif dengan rata-rata sa,a
tinggi. Dimulai dengan menghitung rata-rata hasil untuk setiap alternatif,
kemudian dipilih alternatif yang memberikan nilai rata-rata yang maksimum.
Karena nilai tertimbang Oiler J yang tertinggi, maka pengambil keputusan
akan mengambil Oiler J.
RMK METODE KUANTITATIF BISNIS

 DECISION TREES
Decision tree adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer, karena mudah untuk
diinterpretasi oleh manusia. Decision tree adalah model prediksi menggunakan struktur pohon
atau struktur berhirarki.
Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi decision tree dan aturan-aturan
keputusan. Manfaat utama dari penggunaan decision tree adalah kemampuannya untuk mem-
break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simple, sehingga
pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan.
Nama lain dari decision tree adalah CART (Classification and Regression Tree). Dimana metode
ini merupakan gabungan dari dua jenis pohon, yaitu classification tree dan juga regression tree.
Untuk memudahkan, berikut ilustrasi dari keduanya.
Classfication Tree. Credit: Pronoz
Untuk gambar diatas merupakan contoh dari classification tree, sedangkan gambar dibawah
merupakan contoh dari regression tree.

Regression Tree. Credit: Brandewinder.com


Decision tree juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara
sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.  Decision tree memadukan antara
eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses
pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain.
Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya hal yang
ditonjolkan dalam metode ini, misalnya sebuah perusahaan  direct mail  membuat sebuah model
yang akurat untuk memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa
memperhatikan bagaimana atau mengapa model tersebut bekerja.
Decision Tree atau CART. Credit: Towards Data Science
Kelebihan lain dari metode ini adalah mampu mengeliminasi perhitungan atau data-data yang
kiranya tidak diperlukan. Sebab, sampel yang ada biasanya hanya diuji berdasarkan kriteria atau
kelas tertentu saja.

Meski memiliki banyak kelebihan, namun bukan berarti metode ini tidak memiliki
kekurangan. Decision tree ini bisa terjadi overlap, terutama ketika kelas dan kriteria yang digunakan
sangat banyak tentu saja dapat meningkatkan waktu pengambilan keputusan sesuai dengan jumlah
memori yang dibutuhkan.

Dalam hal akumulasi, decision tree juga seringkali mengalami kendala eror terutama dalam jumlah
besar. Selain itu, terdapat pula kesulitan dalam mendesain decision tree yang optimal. Apalagi
mengingat kualitas keputusan yang didapatkan dari metode decision tree sangat tergantung pada
bagaimana pohon tersebut didesain.

Terlepas dari kekurangan dan kelebihan dari decision tree, metode ini banyak digunakan lebih lanjut
dalam berbagai pengolahan data. Mulai dari data mining dan juga machine learning. Dalam dunia
kerja, decision tree sendiri sangat berguna untuk penilaian credit scoring. Jika anda pernah
mengajukan kredit yang diproses secara instan, nah anda sudah mempunyai pengalaman
dari decision tree.

 Unility Theory
Daya guna, nilai guna atau utilitas dalam bidang ekonomi adalah nilai kepuasan atau manfaat yang
diterima seorang konsumen dari suatu barang atau jasa yang ia konsumsi. Jika tingkat kepuasan yang
semakin tinggi, maka semakin tinggi pula daya guna suatu barang atas jasa tersebut. Daya guna dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu daya guna total dan daya guna marginal. Daya guna total merupakan
jumlah daya guna yang didapatkan konsumen dalam mengonsumsi suatu barang atau jasa, sedangkan
daya guna marginal merupakan daya guna tambahan yang didapatkan konsumen akibat penambahan
konsumsi suatu barang atau jasa.

 Nilai Guna (utility) adalah kemampuan suatu barang/jasa untuk memberikan kepuasan pada manusia
dalam mencakupi kebutuhan manusia.
 Terdapat dua jenis nilai guna yaitu Nilai Guna Kardinal (Marginal dan total) dan Nilai guna
ordinal.
 Waktu, daya ingat dan kualitas barang merupakan beberapa factor yang mempengaruhi nilai
Guna.
 Maksud dari Hk. Nilai Guna Marginal adalah semakinn banyak suatu barang yang
dikonsumsi, maka tambahan nilai kepuasaannya yang diperoleh dari setiap satuan tambahan
yang dikonsumsikan akan menurun.
 Surplus konsumen merupakan konsekuensi hk. Nilai guna marnial.

Anda mungkin juga menyukai