1. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat karena kecelakaan motor. Saat dikaji tampak laserasi pada femoralis, perdarahan aktif, pasien membuka mata setelah ditekan pada periorbita, menghindari rangsangan nyeri dan hanya mengguman (mengeluarkan suara) saat dipanggil namanya Berapakah nilai GCS laki-laki tersebut? (a) 7 (b) 8 (c) 9 (d) 10 (e) 11 2. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di RS dengan penyakit DiabetesMellitus. Pasien direncanakan akan menjalani prosedur amputasi. Perawatmelakukan pengkajian terhadap pasien sebelum operasi, dan memeriksa Gula Darah Sewaktu (GDS) pasien. Apakah tujuan pengkajian/pemeriksaan GDS yang dilakukan oleh perawat tersebut ? (a) Mencegah terjadinya perdarahan selama operasi (b) Mencegah terjadinya infeksi pada pasien (c) Mengatasi kepanikan pasien (d) Merilekskan pasien (e) Standar prosedur 3. Seorang perempuan berusia 49 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan luka pada tumit kaki kanan akibat di garuk, disertai mati rasa pada kedua kaki. Pasien tidak tahu cara melakukan perawatan luka. Hasil pemeriksaan: luka kemerahan dengan diameter 5 cm, tepi luka tampak menghitam. Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 245 mg/dl. Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat diberikan pada kasus di atas ? (a) Jelaskan tentang diit DM (b) Lakukan perawatan luka pada kaki (c) Anjurkan pasien untuk olahraga teratur (d) Jelaskan tentang perawatan luka pada kaki (e) Jelaskan tentang pentingnya kontrol teratur 4. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di RS dengan Gagal Jantung. Hasil pengkajian pasien nampak berbaring lemah, kulit berkeringat dan lengket. Perawat melakukan tindakan memandikan pasien di atas tempat tidur. Saat akanmembersihkan daerah punggung tiba- tiba pasien merasakan sesak. Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat diberikan ada kasus di atas ? (a) Menghentikan tindakan memandikan (b) Mengajarkan pasien nafas dalam (c) Memberikan posisi semi fowler (d) Melakukan massase punggung (e) Memberikan terapi oksigen 5. Seorang laki laki berusia 54 tahun masuk RS dengan keluhan batuk darah ± 3minggu yang lalu, demam pada malam hari, BB menurun dan tidak ada nafsu makan. hasil BTA (+). Perawat memberikan air es kepada pasien, sambil memberikan kirbat es didada. Apakah rasional dari tindakan perawat tersebut? (a) Mengencerkan dahak (b) Memudahkan pengeluaran sekret (c) Efek evaporasi untuk penurunan suhu tubuh (d) Efek konduksi untuk penurunan suhu tubuh (e) Mengencerkan dahak dan membekukan darah akibat iritasi pada paru 6. Seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat di RS dengan tingkat kesadaran somnolen, sering batuk, lendir tidak dapat dikeluarkan. Hasil pemeriksaan TD : 150/100 mmHg, frekwensi nadi 82 X/menit, frekwensi napas 26 X/menit. Pasien akan dilakukan tindakan pengisapan lendir (suction). Saat memasukkan selang, Pasien batuk dan sesak napas. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di atas? (a) Memberikan oksigen nasal kanula (b) Tetap melakukan tindakan suctioning (c) Menghentikan tindakan dan laporkan ke dokter (d) Mencabut selang suction dan memberikan oksigen nasal kanul (e) Menghentikan suction selama batuk dan sesak napas kemudian melanjutkan kembali 7. Seorang laki-laki, umur 34 tahun. Dilakukan pemasangan kateter urine (Foley chateter) untuk persiapan operasi. Setelah pelumasan kateter dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, urin keluar dan ditampung dalam bengkok/penampung yang telah disiapkan. Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya ? (a) Menekan pubis pasien dengan lembut (b) Menyambungkan kateter ke kantung urin (c) Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9 % (d) Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas (e) Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangannya 8. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dibawa keluarganya ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak disertai nyeri dada, batuk (+) sputum tidak produktif, suara nafas mengi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD : 130/90 mmHg, N : 112 X/mnt, S : 38,6 C, RR : 36 X/mnt. Klien sudah dilakukan pemeriksaan foto thorax dan hasilnya CA Paru. Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut? (a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum (b) Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran udara ke alveoli (c) Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan invasi kanker ke pleura (d) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru (e) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia 9. Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun dirawat dirumah sakit akibat trauma dada dan dilakukan pemasangan WSD. Skala nyeri 7, setelah dilakukan pemeriksaan AGD ditemukan pH : 7,11 , pCO2 10, HCO3 : 25 dan pO2 : 85. Apakah interpretasi dari hasil pemeriksaan AGD tersebut? (a) Alkalosis respiratorik (b) Asidosis respiratorik (c) Alkalosis metabolik (d) Asidosis metabolik (e) Normal 10. Seorang perempuan datang ke rumah sakit dengan keluhan sulit bernafas dan terlihat bernapas menggunakan cuping hidungnya. Batuk yang dialaminya sudah 1 minggu. Hasil pemeriksaan fisik temperature 37,7 C. Apakah tindakan yang akan anda lakukan pada klien tersebut? (a) Vibrasi (b) Perkusi dada (c) Posisi fowler (d) Postural drainase (e) Latih batuk efektif 11. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Rumah Sakit untuk melakukan ceck-up dengan keluhan demam. Pada inspeksi terdapat gaya berjalan yang tidak simetris. Perubahan temperatur tubuh yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sendi terasa panas. Apakah data subjektif untuk masalah keperawatan pada kasus tersebut? (a) Kekakuan (b) Kekakuan sendi (c) Keterbatasan gerak (d) Peningkatan suhu tubuh (e) Ekstremitas bawah tidak simetris 12. Seorang laki-laki, umur 38 tahun, sementara dirawat di RS. Klien mengeluh nyeri pada daerah vesika urinaria, nyeri saat buang air kecil dan tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK, ekspresi tampak meringis kesakitan, hasil USG abdomen dinyatakan terdapat batu di daerah vesika urinaria. Apakah diagnosa keperawatan yang paling tepat kasus tersebut? (a) Infeksi berhubungan penurunan daya tahan tubuh (b) Obstruksi berhubungan dengan diet yang tidak efektif (c) Gangguan eliminasi urin berhubungan kegagalan ginjal kronis (d) Nyeri berhubungan ketidakmampuan melakukan manajemen nyeri (e) Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan adanya obstruksi 13. Seorang laki-laki berusia 62 tahun dirawat di rumah sakit karena BPH, klien mengatakan sering BAK, abdomen tegang, urin terus menetes setelah berkemih. Keadaan umum lemah, TD : 110/80 mmHg, S : 36,50C, Nadi : 80 kali permenit, pernapasan : 24 kali permenit Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada klien tersebut? (a) Nyeri (b) Disfungsi seksual (c) Resiko tinggi infeksi (d) Gangguan eliminasi urin (e) Perubahan pola eliminasi urin 14. Seorang laki-laki, usia 55 tahun, datang ke IGD karena keluhan badan lemas sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian : terdapat penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, sering merasa haus dan sering kencing pada malam hari, suhu badan : 380C, nadi : 60 x/menit, mukosa mulut kering, turgor kulit : kembali dalam waktu 5 detik, wajah meringis, Gula Darah Sewaktu 180 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama pada klien tersebut? (a) Nyeri akut (b) Intoleransi aktivitas (c) Kerusakan integritas kulit (d) Gangguan istirahat dan tidur (e) Gangguan volume cairan tubuh 15. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis. Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, sesak nafas, diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab, SGOT : 300 u/L, SGPT : 200 u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 60 kali permenit, suhu 37,50C, pernapasan 28 kali permenit. Apakah prioritas masalah keperawatan pada klien tersebut? (a) Nyeri akut (b) Gangguan nutrisi (c) Defisit volume cairan (d) Defisit volume cairan (e) Gangguan integritas kulit 16. Seorang perempuan berumur 38 tahun di rawat dengan Anemia, klien tampakpucat, Hb 8 gr% dan diberikan transfusi darah. Pada saat diberikan transfusi darah klien mengeluh menggigil dan gatal- gatal di seluruh tubuh.Apakah tindakan pertama yang di lakukan oleh perawat kepada klien tersebut? (a) Mengukur tanda vital (b) Memberikan selimut tebal (c) Memberikan lotion anti gatal (d) Menganjurkan banyak minum (e) Menghentikan transfusi darah 17. Seorang wanita berusia 65 tahun di rawat di ruang internis dengan acites dan diagnose medic sirosis hepatis, keluhan saat ini sesak nafas dan hanya mampu istrahat pada posisi semi fowler. Apakah penyebab sesak napas pada kasus tersebut? (a) Edema paru-paru (b) Penurunan kadar oksigen darah (c) Gangguan proses difusi oksigen (d) Peningkatan tekanan intra abdomen (e) Penimbunan cairan di rongga abdomen 18. Seorang perempuan usia 21 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 2 minggu, tidak nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Hasil pengkajian:klien tampak lemas, lidah kotor, Tekanan Darah: 110/70 mmHg, Suhu: 39°C dan Pernapasan: 22x/menit. Tes widal 1/200.Apakah implementasi yang tepat untuk masalah pasien tersebut? (a) Melakukan oral hygiene (b) Melakukan kompres hangat (c) Mengajarkan teknik relaksasi (d) Memberikan cairan melalui intravena (e) Memberikan diit lunak dan rendah serat 19. Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsistensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh Tekanan Darah 90/50 mmHg, Nadi 55x/menit, Suhu 38,3°C, RR 16x/menit, balance cairan minus 600 cc per jam. Perawat melakukan tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan infus NaCl 20 tetes per menit, Apakah kriteria hasil evaluasi dari tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut? (a) Diare berkurang (b) Cemas berkurang (c) Pasien lebih berenergi (d) Balance cairan seimbang (e) Tekanan darah meningkat (mendekati 120/80 mmHg) 20. Seorang laki-laki berusia 38 tahun, sementara dirawat di rumah sakit dengan keluhan: tidak buang air besar sejak 5 hari lalu, perut terasa sesak dan sakit, teraba keras saat palpasi. Berat badan 58 Kg, tinggi 168 cm. kebiasaan minum pasien ± hanya 600 cc per hari dan jarang makan sayuran dan buah. Apakah tindakan yang paling tepat untuk dilakukan selanjutnya? (a) Memberikan diit tinggi serat (b) Menganjurkan banyak minum (c) Melakukan huknah pada pasien (d) Memberikan obat pencahar oral (e) Mengkaji lebih lanjut penyebab konstipasi 21. Seorang perempuan berusia 62 tahun hendak keluar dari ruang rawat Rumah Sakit dengan kondisi post operasi eksisi katarak. Dari hasil pemeriksaan fisik terakhir diperoleh TD 200/70 mmhg, denyut nadi 54 kali/mnt frekuensi nafas 20 kali/mnt, klien mempunyai riwayat penyakit katarak. Manakah urutan utama pengkajian fisik yang harus di lakukan pada kasus tersebut? (a) Identifikasi kornea (b) Identifikasi lensa mata (c) Identifikasi tindakan preventif (d) Identifikasi sumber-sumber bantuan (e) Identifikasi kemampuan potensial untuk masalah mendatang 22. Seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke rumah sakit dan setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan didapatkan data diare selama 3 hari disertai muntah, Keadaan pasien lemas, turgor kulit kering, bibir kering, setiap diberikan makan dan minum selalu mual dan muntah. Selama di rumah pasien belum mendapat penanganan dari tenaga kesehatan. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh seorang perawat untuk pasien tersebut? (a) Memberikan oralit secara oral (b) Kolaborasi dalam pemasangan infus (c) Kolaborasi dalam pemberian emetika (d) Kolaborasi dalam pemberian obat diare (e) Memberikan minum kurang lebih 500 cc 23. Seorang perempuan usia 42 tahun di rawat di RS dengan keluhan luka gangren tidak sembuh sembuh, ukuran luka 3 cm x 4 cm x 0,5 cm, tepi luka edema, luka derajat 2. Perawat akan melakukan tindakan perawatan. Penjelasan telah diberikan, alat telah disiapkan. Apakah langkah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut ? (a) Membuka balutan lama (b) Melakukan nekrotomi (c) Menganti handscoon (d) Membersihkan luka (e) Memasang APD 24. Seorang perawat melakukan perawatan Kolostomi pada pasien dengan Ca. Colon. Perawat telah mempersiapkan alat. Perawat telah mengkaji faces sampai dengan membuka kantong kolostomi lama Apakah prosedur yang dilakukan perawat selanjutnya? (a) Mendokumentasikan hasil (b) Membuka coloctomy bag (c) Mengukur coloctomy bag (d) Membersihkan stoma (e) Mencuci tangan 25. Seorang perempuan usia 30 tahun di rawat dengan keluhan nyeri pada kuadran kanan atas menjalar ke punggung dan bahu. Pemeriksaan USG mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu, leukositosis. Pasien di sarankan untuk dilakukan ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotripsy). Apakah prosedur yang harus dilakukan sebelum tindakan tersebut ? (a) Pendidikan Kesehatan (b) Terapi oral dan IFVD (c) Libatkan keluarga (d) Inform Consent (e) Administrasi 26. Seorang laki - laki berusia 40 tahun di rawat dengan keluhan sulit bernafas. Hasil pemeriksaan frekuensi nafas 28 x/menit, asites dan hepatomegali. Memiliki riwayat Hepatitis B satu tahun yang lalu. Perawat memberikan posisi semifowler dan oksigen 3 lt/ menit nasal terpasang. Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi perawat ? (a) intake dan output cairan seimbang (b) tidak terjadi resiko penularan (c) RR dalam batas normal (d) Hepar kembali normal (e) Asites berkurang 27. Seorang perempuan usia 50 tahun kontrol ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan kembali sering buang air kecil. Hasil pemeriksaan Luka pada tungkai bawah membaik. Keluarga pasien menyatakan pasien sering kembali mengkonsumsi makanan manis, menolak untuk melakukan diet dan sejak kembali dari rumah sakit tidak pernah melakukan olah raga ringan. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus ? (a) risiko ketidakseimbangan gula darah berhubungan dengan kurang pengetahuan (b) ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan kekurangan intake makanan (c) kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kadar gula darah tinggi (d) risiko infeksi berhubungan dengan penurunan kadar protein darah (e) keletihan berhubungan dengan gangguan metabolisme sel 28. Seorang perempuan berusia 20 tahun dating ke Poliklinik dengan keluhan belummenstruasi. Hasil pemeriksaan payudara belum berkembang dan pasien menyatakan merasa malu dengan kondisinya. Perawat akan melakukan asuhankeperawatan pada pasien tersebut Apakah tujuan asuhan keperawatan yang diberikan? (a) Menggunkan mekanisme koping yang efektif (b) Mampu beradaptasi dengan teman sebaya (c) Mampu menerima kondisi tubuhnya (d) Meningkatkan peran dalam keluarga (e) Kecemasan berkurang 29. Seorang perempuan usia 76 tahun di rawat di Ruang Syaraf dengan Stroke. Hasil pemeriksaan kulit di daerah punggung kemerahan, pasien mengalami paraplegi, ekstremitas tidak dapat digerakkan. Pasien bed rest total. Apakah tindakan perawat yang tepat ? (a) Memposisikan pasien sim kiri /kanan bergantian (b) Memposisikan pasien trendlenberg (c) Memposisikan fowler tinggi (d) Memposisikan semi fowler (e) Memposisikan supinasi 30. Seorang laki - laki usia 50 tahun telah dilakukan pemeriksaan rektosigmoidoskopi sehingga didiagnosa menderita Ca. Colon. Pasien sedih, sering menyendiri dan tidak yakin dengan hasil pemeriksaan. Pasien menolak untuk dilakukan tindakan pembedahan. Apakah tidakan keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut? (a) kaji kemampuan pasien dalam mengatasi masalah (b) beri informasi tentang penyakit dan pengobatan (c) kolaborasi dilakukan tindakan pembedahan (d) libatkan keluarga dalam aktivitas pasien (e) kaji tingkat nyeri pasien 31. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan diare. Hasil pemeriksaan biopsy ditemukan pasien mengalami Ca. Colon stadium 2. TD : 130/70 mmHg, denyut nadi 80 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit . Apakah yang menyebabkan timbulnya keluhan tersebut ? (a) Reabsorbsi pada usus terganggu (b) Penekananan pada mukosa usus (c) Energy yang dihasilkan berkurang (d) Obstruksi saluan pencernaan (e) Hiperperistaltik 32.Seorang laki-laki berusia 60 tahun dengan keluhan luka bakar telah terpasang infus set makro. Perawat memberikan asupan cairan NaCl 0,9 % sejumlah 1000 ml untuk 8 jam pertama. TD : 120/80 mmHg, denyut nadi 82 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit Berapakah pengaturan kecepatan infus tersebut ? (a) 21 tetes/ menit (b) 42 tetes/ menit (c) 62 tetes/ menit (d) 112 tetes/ menit (e) 132 tetes/ menit 33. Seorang perempuan usia 35 tahun di rawat di Ruang Syaraf dengan keluhan sulit mengerakan tangan dan kakinya. Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk menentukan kekuatan otot. Hasil pemeriksaan didapatkan ekstremitas tidak dapat diangkat hanya berupa kontraksi otot. Apakah hasil pemeriksaan fisik perawat ? (a) Kekuatan otot 0 (b) Kekuatan otot 1 (c) Kekuatan otot 2 (d) Kekuatan otot 3 (e) Kekuatan otot 4 34. Seorang laki laki usia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri perut, wajah meringis, skala nyeri 6. Pasien menekan perut jika nyeri saat nyeri. Perawat memberikan asuhan keperawatan. Apakah Intervensi mandiri perawat yang tepat ? (a) Gunakan teknik distraksi dan relaksasi (b) Kolaborasi pemberian cairan parenteral (c) Kaji tingkat ketergantungan pasien (d) Kolaborasi pemberian analgetik (e) Atur posisi semifowler 35. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat dengan keluhan luka lama sembuh. Hasil pemeriksan kadar gula 250 gr/dl, diet sering dilanggar dan jarang beraktivitas. Perawat telah memberikan informasi tetang penyakitnya dan mengajarkan senam kaki Diabetik. Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi perawat ? (a) memahami tentang diet, aktivitas dan mampu mendemostrasikan (b) luka menunjukan perbaikan dengan tidak adanya infeksi (c) mampu memahami penjelasan tentang penyakitnya (d) terampil melakukan senam kaki Diabetik (e) perubahan prilaku selama di RS 36. Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan adanya nyeri pada tulang tibia yang patah. Berdasarkan anamnesa pasien mengalami kecelakaan yang menyebabkan terjadinya fraktur terbuka os tibia 1/3 distal sinistra. Hasil pemeriksaan skala nyeri dalam rentang 2-3. Pasien saat ini terpasang bidai pada hari ke 3. Aktifitas sementara hanya ditempat tidur secara mandiri. Apakah tujuan dari masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) nyeri teratasi (b) nutris terpenuhi sesuai diet (c) perfusi jaringan perifer adekuat (d) pasien terpenuhi kebutuhan tidurnya (e) pasien dapat beraktifitas dengan nyaman 37. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan ketika pasien melakukan aktifitas sehari- hari.Perawat kemudian melakukan pemeriksaan fisik auskultasi jantung dan menyimpulkan hasilnya normal. Apakah hasil pemeriksaan pada kasus diatas ? (a) S1 dan S2 tunggal (b) Terdengar S3 dan S4 (c) S2 lebih keras dari S1 (d) Terdengar S4 tunggal (e) S1 lebih panjang dari S2 38. Seorang perempuan berusia 51 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Terinspeksi ada retraksi otot interkostal. Pasien merasa nyaman dengan posisi semifowler. Pasien mengatakan pernah dirawat 2 tahun yang lalu karena sakit jantung. Perawat akan melakukan pemeriksaan distensi vena jugularis. Apakah posisi pasien yang tepat pada kasus diatas ? (a) Fowler (b) Semifowler (c) Supinasi kiri (d) Genu pectoral (e) Supinasi kanan 39. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan nyeri didada sebelah kiri dan dirasakan menjalar sampai dengan lengan kiri. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/90 mmHg, denyut nadi 96 x/menit dan pernafasan 18 x/menit. Perawat melakukan perkusi jantung dan menyimpulkan hasilnya normal. Apakah hasil pemeriksaan pada kasus diatas ? (a) Hipersonor (b) Resonan (c) Timpani (d) Dullnes (e) Sonor 40. Seorang perempuan berusia 49 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Terinspeksi ada retraksi otot interkostal. Pasien merasa nyaman dengan posisi semifowler. Pasien mengatakan pernah dirawat 2 tahun yang lalu karena sakit jantung. Perawat akan melakukan pemeriksaan distensi vena jugularis. Apakah rasional intervensi pada kasus diatas ? (a) Menilai tekanan sistemik pembuluh arteri (b) Estimasi tekanan atrium kanan (c) Estimasi pembesaran jantung (d) Menilai tekanan pada aorta (e) estimasi ventrikel kiri 41. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang ICCU dengan keluhan masuk rasa berat didada kiri. Pasien juga mengeluh nyeri substernal yang diikiuti penjalaran ke lengan kiri. Saat ini pasien mendapatkan morphin. Apakah efek yang diharapkan dari intervensi kolaboratif pada kasus diatas ? (a) Meningkatkan konsumsi oksigen otot jantung (b) Menghambat system konduksi listrik jantung (c) Menurunkan kontraktilitas otot jantung (d) Meningkatkan kecepatan respirasi (e) Meningkatkan pengeluaran urin 42. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhan penurunan kesadaran sopor. Hasil anamnesa didapatkan data, pasien pernah mengalami serangan jantung 1 tahun yang lalu. Pada saat dalam perawatan tiba-tiba pasien muntah. Hasil pengkajian tidak ditemukan adanya cedera cervical. Apakah Intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) Beri oksigen via simple mask (b) Latih ROM ekstremitas atas (c) Lakukan perekaman EKG (d) Ambil sample darah vena (e) Beri posisi miring kepala 43. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri dada kiri dan menjalar ke punggung. Keluhan pertama kali dirasakan saat pasien naik tangga. Pasien mendapatkan terapi oksigen dengan mode simple mask 6 liter/menit. Pasien tirah baring dan aktifitas dibantu keluarga dengan bimbingan perawat. Ekspresi pasien kesal karena hanya berbaring ditempat tidur. Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus diatas ? (a) analisa gas darah (b) tes fungsi hepar (c) perekaman EKG (d) kultur sputum (e) kultur urine 44. Seorang laki-laki, 62 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa berat didada kiri dan menjalar ke lengan kiri. Pasien mengalami sesak yang disertai retraksi otot interkostal. Hasil auskultasi didapatkan suara ronchi. Pasien gelisah dan sulit mendapatkan posisi tidur yang nyaman. Ekspresi wajah pasien terlihat marah dengan sekelilingnya. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) gangguan perfusi jaringan serebral (b) gangguan perfusi jaringan perifer (c) kerusakan pertukaran gas (d) intoleransi aktifitas (e) kecemasan 45. Seorang perempuan berusia 61 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa berat didada kiri dan dirasakan tembus ke punggung. Pasien selalu bertanya apakah penyakitnya bisa sembuh kepada perawat dan dokter. TD : 110/90 mmHg, denyut nadi 96 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit. Perawat akan melakukan perekaman EKG untuk memastikan penyebab keluhan pasien. Apakah penjelasan utama pada tindakan kasus diatas ? (a) boleh batuk (b) bernafas seperti biasa (c) pasien boleh minum jika haus (d) gerakan hanya boleh pada ekstremitas atas (e) keluarga boleh memegang jika pasien ketakutan 46. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa tidak nyaman didada kiri. Perawat telah melakukan perekaman EKG 12 lead. Perawat mengidentifikasi adanya segman ST elevasi di lead V1, V2, V3, V4. TD 150/90 mmHg dan denyut nadi 84 x/menit Apakah kesimpulan tindakan pada kasus diatas ? (a) pasien mengalami infark yang sudah lama di anterior (b) pasien mengalami infark di area anteroseptal (c) pasien mengalami iskemi di area inferior (d) pasien mengalami infark di anterolateral (e) pasien mengalami iskemi di lateral 47. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhannyeri substernal didada kiri dan menjalar ke leher. Pasien akan dilakukan perekaman EKG. Pasien tampak tegang dan menahan nafas. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/90 mmHg, denyut nadi 96 x/menit dan pernafasan 18 x/menitApakah isi penjelasan terpenting pada kasus diatas ? (a) pasien dibersihkan dulu terutama area yang dipasang electrode (b) pasien dipastikan bahwa alat EKG tidak menimbulkan sakit (c) pasien harus melepas semua logam yang dipakainya (d) pasien tidak boleh bergerak selama tindakan (e) pasien bernafas biasa selama perekaman 48. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang bedah kondisi open fraktur femur 1/3 distal sinistra. Pasien mengeluh nyeri dan terlihat luka terbuka dengan perdarahan aktif. Berdasarkan pemeriksaan fisik kemungkinan ada pembuluh arteri femoralis yang rupture. Tanda vital tekanan darah 90/65 mmHg, denyut nadi : 125 x/menit dan terpalpasi lemah. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) nyeri akut (b) persepsi sensori (c) intoleransi aktifitas (d) perfusi jaringan perifer (e) perfusi jaringan serebral 49. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang bedah dengan close fraktur radius 1/3 proksimal sinistra. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya rupture pembuluh darah. Pasien dilakukan tindakan pemasangan gips. Pada palpasi ditemukan adanya edema. Pasien beresiko mengalami sindroma kompartemen. Apakah pengkajian data yang mendukung pada kasus diatas ? (a) pasien merasakan jari-jarinya kebas dan mati rasa (b) denyut nadi radialis kuat dan tidak teratur (c) pergerakan aktif jari tangan (d) ujung jari tangan hangat (e) CRT 2 detik 50. Seorang laki-laki berusia 44 tahun dirawat di ruang kardiologi dengan keluhan rasa nyeri terbakar didada kiri serta menyebar ke rahang. Pasien tampak cemas dan ketakutan. Perawat melakukan tindakan perekaman EKG untuk memastikan penyebab. Saat perekaman berjalan, perawat melihat adanya irama jantung pasien tidak teratur. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus diatas ? (a) rekam lead I, aVL, V5,V6 selama 6 detik (b) rekam QRS kompleks selama 6 detik (c) rekam interval PR dipanjangkan (d) rekam lead II panjang (e) rekam lead aVR 51. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhan adanya bengkak kedua tungkai. Hasil pemeriksaan fisik, edema ditemukan juga di abdomen dan muka. Pasien tampak sesak dan gelisah mencari posisi tidur yang nyaman. Terinspeksi retraksi otot interkostal. TD : 140/9O mmHg, frekuensi nafas 35 x/menit, denyut nadi : 110 x/menit. Perawat melakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan analisa gas darah Apakah hasil pemeriksaan yang mendukung pada kasus diatas ? (a) pO2 = 90 (b) pH = 7.43 (c) pCO2 = 60 (d) HCO3- = 25 (e) saturasi O2 100% 52. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak dan tampak sputum banyak dan berbusa dimulutnya. Posisi pasien semifowler dan kesadaran menurun. Terpasang oksigen mode simple mask 5 liter/menit. TD : 140/90 mmHg, denyut nadi 115 x/menit dan frekuensi nafas 30 x/menit. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) melakukan postural drainase (b) melatih batuk efektif (c) melakukan vibrating (d) melakukan clapping (e) melakukan suction 53.Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat diruang neurologi dengan keluhan utama adanya nyeri kepala hebat. Dalam skala numeric nyeri, pasien menunjuk angka 6. Saat dilakukan tes visus, pandangan pasien ganda dan mengeluh selalu silau melihat cahaya. Pada pemeriksaan pupil ditemukan anisokor. Pemeriksaan tanda vital : tekanan darah : 100/85 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 41,6C, pernafasan 22 x/menit. Pasien direncanakan pemeriksaan lumbal punksi. Pasien saat ini tirah baring. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) gangguan persepsi sensori penglihatan (b) peningkatan suhu tubuh (c) gangguan pola tidur (d) intoleransi aktifitas (e) nyeri 54.Seorang perempuan berusia 59 tahun dirawat diruang neurologi dengan keluhan utama adanya kelemahan di sisi tubuh sebelah kiri. Hasil pemeriksaan kekuatan otot pasien dieksremitas kanan 4 dan kiri 1. Pasien telah 5 hari menjalani perawatan. Aktifitas sehari-hari pasien dibantu keluarga. Pasien mengeluh tangan dan kaki kirinya kaku dan pegal. Pasien mengeluh lambatnya pemulihan yang dialaminya dan sulitnya memulai tidur pada siang hari. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) beri penjelasan tentang perkembangan penyakitnya (b) beri porsi makan kecil tapi sering (c) ciptakan lingkungan yang nyaman (d) lakukan latihan ROM aktif pasif (e) ajarkan relaksasi 55. Seorang laki-laki berusia 27 tahun mengalami kecelakaan dan dirawat dengan open fraktur os tibia 1/3 proksimal sinistra. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 100 x/menit dan pernafasan 18 x/menit. Pasien terpasang traksi skeletal. Pasien mengeluh sulit dan takut bergerak terutama kaki yang ditraksi serta terasa kaku. Segala keperluan dibantu keluarga. Apakah resiko komplikasi yang harus diwaspadai pada kasus diatas ? (a) syok (b) mal union (c) non union (d) kontraktur sendi (e) sindroma kompartemen 56. Seorang perempuan berusia 16 tahun mengalami kecelakaan dan dirawat dengan open fraktur os fibula 1/3 proksimal dekstra. TD : 100/60 mmHg, denyut nadi 100 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit. Pasien terpasang traksi Skeletal mengeluh sulit dan takut bergerak terutama kaki yang ditraksi serta terasa kaku, keperluan dibantu keluarga, merasa malu ketika teman2nya mengunjunginya. Pasien lebih banyak menunduk. Apakah intervensi keperawatan utama kasus di atas ? (a) orientasikan pasien pada lingkungan rawat (b) motivasi pasien untuk menerima tubuhnya (c) monitor PMS (pulse, motorik, sensorik) (d) lakukan latihan luas gerak sendi pasif (e) beri posisi semifowler 57. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat di ruang ortopedi dengan fraktur tertutup os radius 1/3 medial dekstra. Pasien terpasang bidai, saat pemeriksaan pasien mengeluh jari2 tangan kanannya terasa baal dan pucat. Pasien takut menggerakkan kakinya dan terlihat ekspresi marah dengan perawat. TD 100/75 mmHg, denyut nadi 110 x/menit dan frekuensi nafas 20 x/menit. Perawat segera merespon keluhan pasien dengan cepat. Apakah intervensi keperawatan utama kasus diatas ? (a) bantu aktfitas bertahap sesuai kemampuan pasien (b) beri nutrisi secara bertahap sesuai diet (c) bantu aktifkan koping yang adaptif (d) bina hubungan saling percaya (e) buka bidai 58. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang ortopedi dengan keluhan sulit menggerakkan ekstremitas bawahnya. Berdasarkan anamnesa, pasien jatuh dari pohon kelapa dengan posisi duduk. Pasien terlihat pucat dan kesadaran somnolen. TD 100/60 mmHg, denyut nadi 120 x/menit terpalpasi kecil, frekuensi pernafasan 22 x/menit, terpasang kateter dengan fiksasi inguinal kanan pada pukul 10.00 WIB. Hasil pemeriksaan fisik : Akral teraba dingin. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ? (a) orientasikan pasien ke lingkungan (b) beri nutrisi sesuai diet dan kondisi (c) bantu aktifitas secara bertahap (d) monitor ketat intake output (e) resusitasi cairan 59. Seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di ruang bedah dengan close fraktur tibia 1/3 proksimal sinistra. Pasien telah dilakukan tindakan pemasangan traksi skeletal. Pasien mengeluh jari-jari kaki kirinya terasa baal dan kebas. Semua aktifitas dibantu keluarga. Perawat merumuskan masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan perifer. Apakah pemeriksaan fisik lain yang diperlukan pada kasus diatas ? (a) capillary refill time 4 detik (b) ujung jari kaki kiri teraba hangat (c) ujung jari kaki terinspeksi merah muda (d) pasien mengeluh nyeri pada pergelangan kaki (e) denyut arteri dorsalis pedis kuat dan tidak teratur 60. Seorang laki-laki berusia 61 tahun dirawat diruang kardiologi dengan keluhan adanya rasa berat didada kiri. Perawat menangkat masalah keperawatan kecemasan. Pasien memegang dada kiri sambil terus bertanya tentang penyakitnya. Pasien terlihat gelisah dan memanggil-manggil anaknya. Hasil pemeriksaan TD130/90 mmHg, denyut nadi 102 x/menit dan frekuensi pernafasan 20 x/menit. Apakah intervensi utama pada berdasarkan masalah keperawatan kasus di atas? (a) beri oksigen dengan simple mask (b) beri cairan infuse dengan RL (c) berikan injeksi antibiotik (d) lakukan perekaman EKG (e) tenangkan pasien