Anda di halaman 1dari 61

Soal Ukom

PRODI PROFESI NERS UNCEN


1. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat karena
kecelakaan motor. Saat dikaji tampak laserasi pada
femoralis, perdarahan aktif, pasien membuka mata
setelah ditekan pada periorbita, menghindari
rangsangan nyeri dan hanya mengguman
(mengeluarkan suara) saat dipanggil namanya
Berapakah nilai GCS laki-laki tersebut?
(a) 7
(b) 8
(c) 9
(d) 10
(e) 11
2. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di RS
dengan penyakit DiabetesMellitus. Pasien direncanakan
akan menjalani prosedur amputasi. Perawatmelakukan
pengkajian terhadap pasien sebelum operasi, dan
memeriksa Gula Darah Sewaktu (GDS) pasien.
Apakah tujuan pengkajian/pemeriksaan GDS yang
dilakukan oleh perawat
tersebut ?
(a) Mencegah terjadinya perdarahan selama operasi
(b) Mencegah terjadinya infeksi pada pasien
(c) Mengatasi kepanikan pasien
(d) Merilekskan pasien
(e) Standar prosedur
3. Seorang perempuan berusia 49 tahun berobat ke
poliklinik dengan keluhan luka pada tumit kaki kanan
akibat di garuk, disertai mati rasa pada kedua kaki.
Pasien tidak tahu cara melakukan perawatan luka. Hasil
pemeriksaan: luka kemerahan dengan diameter 5 cm,
tepi luka tampak menghitam. Hasil pemeriksaan gula
darah sewaktu 245 mg/dl. Apakah tindakan
keperawatan yang paling tepat diberikan pada kasus di
atas ?
(a) Jelaskan tentang diit DM
(b) Lakukan perawatan luka pada kaki
(c) Anjurkan pasien untuk olahraga teratur
(d) Jelaskan tentang perawatan luka pada kaki
(e) Jelaskan tentang pentingnya kontrol teratur
4. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di RS
dengan Gagal Jantung. Hasil pengkajian pasien nampak
berbaring lemah, kulit berkeringat dan lengket. Perawat
melakukan tindakan memandikan pasien di atas tempat
tidur. Saat akanmembersihkan daerah punggung tiba-
tiba pasien merasakan sesak. Apakah tindakan
selanjutnya yang paling tepat diberikan ada kasus di atas
?
(a) Menghentikan tindakan memandikan
(b) Mengajarkan pasien nafas dalam
(c) Memberikan posisi semi fowler
(d) Melakukan massase punggung
(e) Memberikan terapi oksigen
5. Seorang laki laki berusia 54 tahun masuk RS
dengan keluhan batuk darah ± 3minggu yang lalu,
demam pada malam hari, BB menurun dan tidak ada
nafsu
makan. hasil BTA (+). Perawat memberikan air es
kepada pasien, sambil memberikan kirbat es didada.
Apakah rasional dari tindakan perawat tersebut?
(a) Mengencerkan dahak
(b) Memudahkan pengeluaran sekret
(c) Efek evaporasi untuk penurunan suhu tubuh
(d) Efek konduksi untuk penurunan suhu tubuh
(e) Mengencerkan dahak dan membekukan darah
akibat iritasi pada paru
6. Seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat di RS
dengan tingkat kesadaran somnolen, sering batuk,
lendir tidak dapat dikeluarkan. Hasil pemeriksaan TD :
150/100 mmHg, frekwensi nadi 82 X/menit, frekwensi
napas 26 X/menit. Pasien akan dilakukan tindakan
pengisapan lendir (suction). Saat memasukkan selang,
Pasien batuk dan sesak napas.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di
atas?
(a) Memberikan oksigen nasal kanula
(b) Tetap melakukan tindakan suctioning
(c) Menghentikan tindakan dan laporkan ke dokter
(d) Mencabut selang suction dan memberikan oksigen
nasal kanul
(e) Menghentikan suction selama batuk dan sesak
napas kemudian melanjutkan kembali
7. Seorang laki-laki, umur 34 tahun. Dilakukan
pemasangan kateter urine (Foley chateter) untuk
persiapan operasi. Setelah pelumasan kateter dengan
jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa
hambatan, urin keluar dan ditampung dalam
bengkok/penampung yang telah disiapkan.
Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat
selanjutnya ?
(a) Menekan pubis pasien dengan lembut
(b) Menyambungkan kateter ke kantung urin
(c) Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9 %
(d) Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas
(e) Meneruskan pemasukan kateter sampai
percabangannya
8. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dibawa keluarganya ke
Rumah Sakit dengan keluhan sesak disertai nyeri dada, batuk
(+) sputum tidak produktif, suara nafas mengi. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan TD : 130/90 mmHg, N : 112 X/mnt, S
: 38,6 C, RR : 36 X/mnt. Klien sudah dilakukan pemeriksaan
foto thorax dan hasilnya CA Paru. Apakah diagnosa
keperawatan utama pada kasus tersebut?
(a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan produksi sputum
(b) Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan
aliran udara ke alveoli
(c) Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan invasi
kanker ke pleura
(d) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru
(e) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia
9. Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun
dirawat dirumah sakit akibat trauma dada dan
dilakukan pemasangan WSD. Skala nyeri 7, setelah
dilakukan
pemeriksaan AGD ditemukan pH : 7,11 , pCO2 10,
HCO3 : 25 dan pO2 : 85. Apakah interpretasi dari
hasil pemeriksaan AGD tersebut?
(a) Alkalosis respiratorik
(b) Asidosis respiratorik
(c) Alkalosis metabolik
(d) Asidosis metabolik
(e) Normal
10. Seorang perempuan datang ke rumah sakit
dengan keluhan sulit bernafas dan terlihat bernapas
menggunakan cuping hidungnya. Batuk yang
dialaminya sudah 1 minggu. Hasil pemeriksaan fisik
temperature 37,7 C. Apakah tindakan yang akan
anda lakukan pada klien tersebut?
(a) Vibrasi
(b) Perkusi dada
(c) Posisi fowler
(d) Postural drainase
(e) Latih batuk efektif
11. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke
Rumah Sakit untuk melakukan ceck-up dengan
keluhan demam. Pada inspeksi terdapat gaya
berjalan yang tidak simetris. Perubahan temperatur
tubuh yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sendi
terasa panas. Apakah data subjektif untuk masalah
keperawatan pada kasus tersebut?
(a) Kekakuan
(b) Kekakuan sendi
(c) Keterbatasan gerak
(d) Peningkatan suhu tubuh
(e) Ekstremitas bawah tidak simetris
12. Seorang laki-laki, umur 38 tahun, sementara dirawat di
RS. Klien mengeluh nyeri pada daerah vesika urinaria, nyeri
saat buang air kecil dan tidak lancar, merasa tidak puas
setelah BAK, ekspresi tampak meringis kesakitan, hasil USG
abdomen dinyatakan terdapat batu di daerah vesika urinaria.
Apakah diagnosa keperawatan yang paling tepat kasus
tersebut?
(a) Infeksi berhubungan penurunan daya tahan tubuh
(b) Obstruksi berhubungan dengan diet yang tidak efektif
(c) Gangguan eliminasi urin berhubungan kegagalan ginjal
kronis
(d) Nyeri berhubungan ketidakmampuan melakukan
manajemen nyeri
(e) Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan
adanya obstruksi
13. Seorang laki-laki berusia 62 tahun dirawat di rumah
sakit karena BPH, klien mengatakan sering BAK,
abdomen tegang, urin terus menetes setelah berkemih.
Keadaan umum lemah, TD : 110/80 mmHg, S : 36,50C,
Nadi : 80 kali permenit, pernapasan : 24 kali permenit
Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada
klien tersebut?
(a) Nyeri
(b) Disfungsi seksual
(c) Resiko tinggi infeksi
(d) Gangguan eliminasi urin
(e) Perubahan pola eliminasi urin
14. Seorang laki-laki, usia 55 tahun, datang ke IGD
karena keluhan badan lemas sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pengkajian : terdapat penurunan berat badan, nafsu
makan meningkat, sering merasa haus dan sering
kencing pada malam hari, suhu badan : 380C, nadi : 60
x/menit, mukosa mulut kering, turgor kulit : kembali
dalam waktu 5 detik, wajah meringis, Gula Darah
Sewaktu 180 mg/dl.
Apakah masalah keperawatan utama pada klien
tersebut?
(a) Nyeri akut
(b) Intoleransi aktivitas
(c) Kerusakan integritas kulit
(d) Gangguan istirahat dan tidur
(e) Gangguan volume cairan tubuh
15. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 2 hari
dirawat di RS mengalami sirosis hepatis. Keluhan yang
dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa
penuh, sesak nafas, diare, penurunan nafsu makan,
mual dan muntah. Hasil lab, SGOT : 300 u/L, SGPT : 200
u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 60 kali
permenit, suhu 37,50C, pernapasan 28 kali permenit.
Apakah prioritas masalah keperawatan pada klien
tersebut?
(a) Nyeri akut
(b) Gangguan nutrisi
(c) Defisit volume cairan
(d) Defisit volume cairan
(e) Gangguan integritas kulit
16. Seorang perempuan berumur 38 tahun di rawat
dengan Anemia, klien tampakpucat, Hb 8 gr% dan
diberikan transfusi darah. Pada saat diberikan
transfusi darah klien mengeluh menggigil dan gatal-
gatal di seluruh tubuh.Apakah tindakan pertama
yang di lakukan oleh perawat kepada klien
tersebut?
(a) Mengukur tanda vital
(b) Memberikan selimut tebal
(c) Memberikan lotion anti gatal
(d) Menganjurkan banyak minum
(e) Menghentikan transfusi darah
17. Seorang wanita berusia 65 tahun di rawat di
ruang internis dengan acites dan diagnose medic
sirosis hepatis, keluhan saat ini sesak nafas dan
hanya mampu istrahat pada posisi semi fowler.
Apakah penyebab sesak napas pada kasus
tersebut?
(a) Edema paru-paru
(b) Penurunan kadar oksigen darah
(c) Gangguan proses difusi oksigen
(d) Peningkatan tekanan intra abdomen
(e) Penimbunan cairan di rongga abdomen
18. Seorang perempuan usia 21 tahun dirawat di RS
dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 2 minggu, tidak
nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Hasil
pengkajian:klien tampak lemas, lidah kotor, Tekanan
Darah: 110/70 mmHg, Suhu: 39°C dan Pernapasan:
22x/menit. Tes widal 1/200.Apakah implementasi
yang tepat untuk masalah pasien tersebut?
(a) Melakukan oral hygiene
(b) Melakukan kompres hangat
(c) Mengajarkan teknik relaksasi
(d) Memberikan cairan melalui intravena
(e) Memberikan diit lunak dan rendah serat
19. Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat
penyakit dalam mengeluh lemas sejak kemarin, BAB 10 kali
per hari dengan konsistensi encer, terdapat lendir, pasien
cemas. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh Tekanan Darah
90/50 mmHg, Nadi 55x/menit, Suhu 38,3°C, RR 16x/menit,
balance cairan minus 600 cc per jam. Perawat melakukan
tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan infus NaCl
20 tetes per menit, Apakah kriteria hasil evaluasi dari
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut?
(a) Diare berkurang
(b) Cemas berkurang
(c) Pasien lebih berenergi
(d) Balance cairan seimbang
(e) Tekanan darah meningkat (mendekati 120/80 mmHg)
20. Seorang laki-laki berusia 38 tahun, sementara
dirawat di rumah sakit dengan keluhan: tidak buang
air besar sejak 5 hari lalu, perut terasa sesak dan
sakit, teraba keras saat palpasi. Berat badan 58 Kg,
tinggi 168 cm. kebiasaan minum pasien ± hanya 600
cc per hari dan jarang makan sayuran dan buah.
Apakah tindakan yang paling tepat untuk dilakukan
selanjutnya?
(a) Memberikan diit tinggi serat
(b) Menganjurkan banyak minum
(c) Melakukan huknah pada pasien
(d) Memberikan obat pencahar oral
(e) Mengkaji lebih lanjut penyebab konstipasi
21. Seorang perempuan berusia 62 tahun hendak
keluar dari ruang rawat Rumah Sakit dengan kondisi
post operasi eksisi katarak. Dari hasil pemeriksaan fisik
terakhir diperoleh TD 200/70 mmhg, denyut nadi 54
kali/mnt frekuensi nafas 20 kali/mnt, klien mempunyai
riwayat penyakit katarak. Manakah urutan utama
pengkajian fisik yang harus di lakukan pada kasus
tersebut?
(a) Identifikasi kornea
(b) Identifikasi lensa mata
(c) Identifikasi tindakan preventif
(d) Identifikasi sumber-sumber bantuan
(e) Identifikasi kemampuan potensial untuk masalah
mendatang
22. Seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke rumah
sakit dan setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan
didapatkan data diare selama 3 hari disertai muntah,
Keadaan pasien lemas, turgor kulit kering, bibir kering,
setiap diberikan makan dan minum selalu mual dan
muntah. Selama di rumah pasien belum mendapat
penanganan dari tenaga kesehatan.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh
seorang perawat untuk
pasien tersebut?
(a) Memberikan oralit secara oral
(b) Kolaborasi dalam pemasangan infus
(c) Kolaborasi dalam pemberian emetika
(d) Kolaborasi dalam pemberian obat diare
(e) Memberikan minum kurang lebih 500 cc
23. Seorang perempuan usia 42 tahun di rawat di
RS dengan keluhan luka gangren tidak sembuh
sembuh, ukuran luka 3 cm x 4 cm x 0,5 cm, tepi luka
edema, luka derajat 2. Perawat akan melakukan
tindakan perawatan. Penjelasan telah diberikan,
alat telah disiapkan. Apakah langkah prosedur
selanjutnya pada kasus tersebut ?
(a) Membuka balutan lama
(b) Melakukan nekrotomi
(c) Menganti handscoon
(d) Membersihkan luka
(e) Memasang APD
24. Seorang perawat melakukan perawatan
Kolostomi pada pasien dengan Ca. Colon. Perawat
telah mempersiapkan alat. Perawat telah mengkaji
faces sampai dengan membuka kantong kolostomi
lama
Apakah prosedur yang dilakukan perawat
selanjutnya?
(a) Mendokumentasikan hasil
(b) Membuka coloctomy bag
(c) Mengukur coloctomy bag
(d) Membersihkan stoma
(e) Mencuci tangan
25. Seorang perempuan usia 30 tahun di rawat dengan
keluhan nyeri pada kuadran kanan atas menjalar ke
punggung dan bahu. Pemeriksaan USG mendeteksi
kalkuli dalam kandung empedu, leukositosis. Pasien di
sarankan untuk dilakukan
ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotripsy).
Apakah prosedur yang harus dilakukan sebelum
tindakan tersebut ?
(a) Pendidikan Kesehatan
(b) Terapi oral dan IFVD
(c) Libatkan keluarga
(d) Inform Consent
(e) Administrasi
26. Seorang laki - laki berusia 40 tahun di rawat dengan
keluhan sulit bernafas. Hasil pemeriksaan frekuensi
nafas 28 x/menit, asites dan hepatomegali. Memiliki
riwayat Hepatitis B satu tahun yang lalu. Perawat
memberikan posisi semifowler dan oksigen 3 lt/ menit
nasal terpasang.
Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi perawat ?
(a) intake dan output cairan seimbang
(b) tidak terjadi resiko penularan
(c) RR dalam batas normal
(d) Hepar kembali normal
(e) Asites berkurang
27. Seorang perempuan usia 50 tahun kontrol ke Poliklinik
Penyakit Dalam dengan keluhan kembali sering buang air
kecil. Hasil pemeriksaan Luka pada tungkai bawah membaik.
Keluarga pasien menyatakan pasien sering kembali
mengkonsumsi makanan manis, menolak untuk melakukan
diet dan sejak kembali dari rumah sakit tidak pernah
melakukan olah raga ringan. Apakah diagnosis keperawatan
pada kasus ?
(a) risiko ketidakseimbangan gula darah berhubungan dengan
kurang pengetahuan
(b) ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan
kekurangan intake makanan
(c) kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kadar gula
darah tinggi
(d) risiko infeksi berhubungan dengan penurunan kadar
protein darah
(e) keletihan berhubungan dengan gangguan metabolisme sel
28. Seorang perempuan berusia 20 tahun dating ke
Poliklinik dengan keluhan belummenstruasi. Hasil
pemeriksaan payudara belum berkembang dan
pasien menyatakan merasa malu dengan kondisinya.
Perawat akan melakukan asuhankeperawatan pada
pasien tersebut
Apakah tujuan asuhan keperawatan yang diberikan?
(a) Menggunkan mekanisme koping yang efektif
(b) Mampu beradaptasi dengan teman sebaya
(c) Mampu menerima kondisi tubuhnya
(d) Meningkatkan peran dalam keluarga
(e) Kecemasan berkurang
29. Seorang perempuan usia 76 tahun di rawat di
Ruang Syaraf dengan Stroke. Hasil pemeriksaan
kulit di daerah punggung kemerahan, pasien
mengalami paraplegi, ekstremitas tidak dapat
digerakkan. Pasien bed rest total.
Apakah tindakan perawat yang tepat ?
(a) Memposisikan pasien sim kiri /kanan bergantian
(b) Memposisikan pasien trendlenberg
(c) Memposisikan fowler tinggi
(d) Memposisikan semi fowler
(e) Memposisikan supinasi
30. Seorang laki - laki usia 50 tahun telah dilakukan
pemeriksaan rektosigmoidoskopi sehingga didiagnosa
menderita Ca. Colon. Pasien sedih, sering menyendiri
dan tidak yakin dengan hasil pemeriksaan. Pasien
menolak untuk dilakukan tindakan
pembedahan.
Apakah tidakan keperawatan yang tepat untuk kasus
tersebut?
(a) kaji kemampuan pasien dalam mengatasi masalah
(b) beri informasi tentang penyakit dan pengobatan
(c) kolaborasi dilakukan tindakan pembedahan
(d) libatkan keluarga dalam aktivitas pasien
(e) kaji tingkat nyeri pasien
31. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di
ruang penyakit dalam dengan keluhan diare. Hasil
pemeriksaan biopsy ditemukan pasien mengalami
Ca. Colon stadium 2. TD : 130/70 mmHg, denyut
nadi 80 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit .
Apakah yang menyebabkan timbulnya keluhan
tersebut ?
(a) Reabsorbsi pada usus terganggu
(b) Penekananan pada mukosa usus
(c) Energy yang dihasilkan berkurang
(d) Obstruksi saluan pencernaan
(e) Hiperperistaltik
32.Seorang laki-laki berusia 60 tahun dengan
keluhan luka bakar telah terpasang infus set makro.
Perawat memberikan asupan cairan NaCl 0,9 %
sejumlah 1000 ml untuk 8 jam pertama. TD : 120/80
mmHg, denyut nadi 82 x/menit dan frekuensi nafas
18 x/menit
Berapakah pengaturan kecepatan infus tersebut ?
(a) 21 tetes/ menit
(b) 42 tetes/ menit
(c) 62 tetes/ menit
(d) 112 tetes/ menit
(e) 132 tetes/ menit
33. Seorang perempuan usia 35 tahun di rawat di
Ruang Syaraf dengan keluhan sulit mengerakan
tangan dan kakinya. Perawat melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien untuk menentukan
kekuatan otot. Hasil pemeriksaan didapatkan
ekstremitas tidak dapat diangkat hanya berupa
kontraksi otot.
Apakah hasil pemeriksaan fisik perawat ?
(a) Kekuatan otot 0
(b) Kekuatan otot 1
(c) Kekuatan otot 2
(d) Kekuatan otot 3
(e) Kekuatan otot 4
34. Seorang laki laki usia 45 tahun dirawat di RS
dengan keluhan nyeri perut, wajah meringis, skala
nyeri 6. Pasien menekan perut jika nyeri saat nyeri.
Perawat memberikan asuhan keperawatan. Apakah
Intervensi mandiri perawat yang tepat ?
(a) Gunakan teknik distraksi dan relaksasi
(b) Kolaborasi pemberian cairan parenteral
(c) Kaji tingkat ketergantungan pasien
(d) Kolaborasi pemberian analgetik
(e) Atur posisi semifowler
35. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat dengan
keluhan luka lama sembuh. Hasil pemeriksan kadar gula
250 gr/dl, diet sering dilanggar dan jarang beraktivitas.
Perawat telah memberikan informasi tetang
penyakitnya dan mengajarkan senam kaki Diabetik.
Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi perawat ?
(a) memahami tentang diet, aktivitas dan mampu
mendemostrasikan
(b) luka menunjukan perbaikan dengan tidak adanya
infeksi
(c) mampu memahami penjelasan tentang penyakitnya
(d) terampil melakukan senam kaki Diabetik
(e) perubahan prilaku selama di RS
36. Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat
diruang bedah dengan keluhan adanya nyeri pada
tulang tibia yang patah. Berdasarkan anamnesa pasien
mengalami kecelakaan yang menyebabkan terjadinya
fraktur terbuka os tibia 1/3 distal sinistra. Hasil
pemeriksaan skala nyeri dalam rentang 2-3. Pasien saat
ini terpasang bidai pada hari ke 3. Aktifitas sementara
hanya ditempat tidur secara mandiri.
Apakah tujuan dari masalah keperawatan utama pada
kasus diatas ?
(a) nyeri teratasi
(b) nutris terpenuhi sesuai diet
(c) perfusi jaringan perifer adekuat
(d) pasien terpenuhi kebutuhan tidurnya
(e) pasien dapat beraktifitas dengan nyaman
37. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di
ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Sesak
dirasakan ketika pasien melakukan aktifitas sehari-
hari.Perawat kemudian melakukan pemeriksaan
fisik auskultasi jantung dan menyimpulkan hasilnya
normal.
Apakah hasil pemeriksaan pada kasus diatas ?
(a) S1 dan S2 tunggal
(b) Terdengar S3 dan S4
(c) S2 lebih keras dari S1
(d) Terdengar S4 tunggal
(e) S1 lebih panjang dari S2
38. Seorang perempuan berusia 51 tahun dirawat di
ruang jantung dengan keluhan sesak nafas. Terinspeksi
ada retraksi otot interkostal. Pasien merasa nyaman
dengan posisi semifowler. Pasien mengatakan pernah
dirawat 2 tahun yang lalu karena sakit jantung. Perawat
akan melakukan pemeriksaan distensi vena jugularis.
Apakah posisi pasien yang tepat pada kasus diatas ?
(a) Fowler
(b) Semifowler
(c) Supinasi kiri
(d) Genu pectoral
(e) Supinasi kanan
39. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang
jantung dengan keluhan nyeri didada sebelah kiri dan
dirasakan menjalar sampai dengan lengan kiri. Hasil
pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/90 mmHg,
denyut nadi 96 x/menit dan pernafasan 18 x/menit.
Perawat melakukan perkusi jantung dan
menyimpulkan hasilnya normal. Apakah hasil
pemeriksaan pada kasus diatas ?
(a) Hipersonor
(b) Resonan
(c) Timpani
(d) Dullnes
(e) Sonor
40. Seorang perempuan berusia 49 tahun dirawat di
ruang jantung dengan keluhan sesak nafas.
Terinspeksi ada retraksi otot interkostal. Pasien
merasa nyaman dengan posisi semifowler. Pasien
mengatakan pernah dirawat 2 tahun yang lalu
karena sakit jantung. Perawat akan melakukan
pemeriksaan distensi vena jugularis.
Apakah rasional intervensi pada kasus diatas ?
(a) Menilai tekanan sistemik pembuluh arteri
(b) Estimasi tekanan atrium kanan
(c) Estimasi pembesaran jantung
(d) Menilai tekanan pada aorta
(e) estimasi ventrikel kiri
41. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat
diruang ICCU dengan keluhan masuk rasa berat
didada kiri. Pasien juga mengeluh nyeri substernal
yang diikiuti penjalaran ke lengan kiri. Saat ini
pasien mendapatkan morphin. Apakah efek yang
diharapkan dari intervensi kolaboratif pada kasus
diatas ?
(a) Meningkatkan konsumsi oksigen otot jantung
(b) Menghambat system konduksi listrik jantung
(c) Menurunkan kontraktilitas otot jantung
(d) Meningkatkan kecepatan respirasi
(e) Meningkatkan pengeluaran urin
42. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat
diruang kardiologi dengan keluhan penurunan kesadaran
sopor. Hasil anamnesa didapatkan data, pasien pernah
mengalami serangan jantung 1 tahun yang lalu. Pada
saat dalam perawatan tiba-tiba pasien muntah. Hasil
pengkajian tidak ditemukan adanya cedera cervical.
Apakah Intervensi keperawatan utama pada kasus diatas
?
(a) Beri oksigen via simple mask
(b) Latih ROM ekstremitas atas
(c) Lakukan perekaman EKG
(d) Ambil sample darah vena
(e) Beri posisi miring kepala
43. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dirawat diruang
penyakit dalam dengan keluhan nyeri dada kiri dan
menjalar ke punggung. Keluhan pertama kali dirasakan
saat pasien naik tangga. Pasien mendapatkan terapi
oksigen dengan mode simple mask 6 liter/menit. Pasien
tirah baring dan aktifitas dibantu keluarga dengan
bimbingan perawat. Ekspresi pasien kesal karena hanya
berbaring ditempat tidur.
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus diatas ?
(a) analisa gas darah
(b) tes fungsi hepar
(c) perekaman EKG
(d) kultur sputum
(e) kultur urine
44. Seorang laki-laki, 62 tahun dirawat diruang penyakit
dalam dengan keluhan rasa berat didada kiri dan
menjalar ke lengan kiri. Pasien mengalami sesak yang
disertai retraksi otot interkostal. Hasil auskultasi
didapatkan suara ronchi. Pasien gelisah dan sulit
mendapatkan posisi tidur yang nyaman. Ekspresi wajah
pasien terlihat marah dengan sekelilingnya.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas
?
(a) gangguan perfusi jaringan serebral
(b) gangguan perfusi jaringan perifer
(c) kerusakan pertukaran gas
(d) intoleransi aktifitas
(e) kecemasan
45. Seorang perempuan berusia 61 tahun dirawat
diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa berat
didada kiri dan dirasakan tembus ke punggung. Pasien
selalu bertanya apakah penyakitnya bisa sembuh
kepada perawat dan dokter. TD : 110/90 mmHg, denyut
nadi 96 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit.
Perawat akan melakukan perekaman EKG untuk
memastikan penyebab keluhan pasien.
Apakah penjelasan utama pada tindakan kasus diatas ?
(a) boleh batuk
(b) bernafas seperti biasa
(c) pasien boleh minum jika haus
(d) gerakan hanya boleh pada ekstremitas atas
(e) keluarga boleh memegang jika pasien ketakutan
46. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat
diruang penyakit dalam dengan keluhan rasa tidak
nyaman didada kiri. Perawat telah melakukan
perekaman EKG 12 lead. Perawat mengidentifikasi
adanya segman ST elevasi di lead V1, V2, V3, V4. TD
150/90 mmHg dan denyut nadi 84 x/menit
Apakah kesimpulan tindakan pada kasus diatas ?
(a) pasien mengalami infark yang sudah lama di
anterior
(b) pasien mengalami infark di area anteroseptal
(c) pasien mengalami iskemi di area inferior
(d) pasien mengalami infark di anterolateral
(e) pasien mengalami iskemi di lateral
47. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat
diruang kardiologi dengan keluhannyeri substernal
didada kiri dan menjalar ke leher. Pasien akan dilakukan
perekaman EKG. Pasien tampak tegang dan menahan
nafas. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah
110/90 mmHg, denyut nadi 96 x/menit dan pernafasan
18 x/menitApakah isi penjelasan terpenting pada kasus
diatas ?
(a) pasien dibersihkan dulu terutama area yang
dipasang electrode
(b) pasien dipastikan bahwa alat EKG tidak
menimbulkan sakit
(c) pasien harus melepas semua logam yang dipakainya
(d) pasien tidak boleh bergerak selama tindakan
(e) pasien bernafas biasa selama perekaman
48. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat
diruang bedah kondisi open fraktur femur 1/3 distal
sinistra. Pasien mengeluh nyeri dan terlihat luka terbuka
dengan perdarahan aktif. Berdasarkan pemeriksaan fisik
kemungkinan ada pembuluh arteri femoralis yang
rupture. Tanda vital tekanan darah 90/65 mmHg,
denyut nadi : 125 x/menit dan terpalpasi lemah.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas
?
(a) nyeri akut
(b) persepsi sensori
(c) intoleransi aktifitas
(d) perfusi jaringan perifer
(e) perfusi jaringan serebral
49. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang
bedah dengan close fraktur radius 1/3 proksimal
sinistra. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya
rupture pembuluh darah. Pasien dilakukan tindakan
pemasangan gips. Pada palpasi ditemukan adanya
edema. Pasien beresiko mengalami sindroma
kompartemen. Apakah pengkajian data yang
mendukung pada kasus diatas ?
(a) pasien merasakan jari-jarinya kebas dan mati rasa
(b) denyut nadi radialis kuat dan tidak teratur
(c) pergerakan aktif jari tangan
(d) ujung jari tangan hangat
(e) CRT 2 detik
50. Seorang laki-laki berusia 44 tahun dirawat di ruang
kardiologi dengan keluhan rasa nyeri terbakar didada
kiri serta menyebar ke rahang. Pasien tampak cemas
dan ketakutan. Perawat melakukan tindakan
perekaman EKG untuk memastikan penyebab. Saat
perekaman berjalan, perawat melihat adanya irama
jantung pasien tidak teratur.
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus diatas ?
(a) rekam lead I, aVL, V5,V6 selama 6 detik
(b) rekam QRS kompleks selama 6 detik
(c) rekam interval PR dipanjangkan
(d) rekam lead II panjang
(e) rekam lead aVR
51. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang
kardiologi dengan keluhan adanya bengkak kedua
tungkai. Hasil pemeriksaan fisik, edema ditemukan juga
di abdomen dan muka. Pasien tampak sesak dan gelisah
mencari posisi tidur yang nyaman. Terinspeksi retraksi
otot interkostal. TD : 140/9O mmHg, frekuensi nafas 35
x/menit, denyut nadi : 110 x/menit. Perawat melakukan
pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan analisa
gas darah Apakah hasil pemeriksaan yang mendukung
pada kasus diatas ?
(a) pO2 = 90
(b) pH = 7.43
(c) pCO2 = 60
(d) HCO3- = 25
(e) saturasi O2 100%
52. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dirawat diruang
penyakit dalam dengan keluhan sesak dan tampak
sputum banyak dan berbusa dimulutnya. Posisi pasien
semifowler dan kesadaran menurun. Terpasang oksigen
mode simple mask 5 liter/menit. TD : 140/90 mmHg,
denyut nadi 115 x/menit dan frekuensi nafas 30
x/menit. Apakah intervensi keperawatan utama pada
kasus diatas ?
(a) melakukan postural drainase
(b) melatih batuk efektif
(c) melakukan vibrating
(d) melakukan clapping
(e) melakukan suction
53.Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat diruang
neurologi dengan keluhan utama adanya nyeri kepala hebat.
Dalam skala numeric nyeri, pasien menunjuk angka 6. Saat
dilakukan tes visus, pandangan pasien ganda dan mengeluh
selalu silau melihat cahaya. Pada pemeriksaan pupil
ditemukan anisokor. Pemeriksaan tanda vital : tekanan darah :
100/85 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 41,6C, pernafasan 22
x/menit. Pasien direncanakan pemeriksaan lumbal punksi.
Pasien saat ini tirah baring.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ?
(a) gangguan persepsi sensori penglihatan
(b) peningkatan suhu tubuh
(c) gangguan pola tidur
(d) intoleransi aktifitas
(e) nyeri
54.Seorang perempuan berusia 59 tahun dirawat diruang
neurologi dengan keluhan utama adanya kelemahan di sisi
tubuh sebelah kiri. Hasil pemeriksaan kekuatan
otot pasien dieksremitas kanan 4 dan kiri 1. Pasien telah 5 hari
menjalani perawatan. Aktifitas sehari-hari pasien dibantu
keluarga. Pasien mengeluh tangan dan kaki kirinya kaku dan
pegal. Pasien mengeluh lambatnya pemulihan
yang dialaminya dan sulitnya memulai tidur pada siang hari.
Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ?
(a) beri penjelasan tentang perkembangan penyakitnya
(b) beri porsi makan kecil tapi sering
(c) ciptakan lingkungan yang nyaman
(d) lakukan latihan ROM aktif pasif
(e) ajarkan relaksasi
55. Seorang laki-laki berusia 27 tahun mengalami
kecelakaan dan dirawat dengan open fraktur os tibia
1/3 proksimal sinistra. Hasil pemeriksaan tanda vital
tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 100 x/menit dan
pernafasan 18 x/menit. Pasien terpasang traksi skeletal.
Pasien mengeluh sulit dan takut bergerak terutama kaki
yang ditraksi serta terasa kaku. Segala keperluan
dibantu keluarga. Apakah resiko komplikasi yang harus
diwaspadai pada kasus diatas ?
(a) syok
(b) mal union
(c) non union
(d) kontraktur sendi
(e) sindroma kompartemen
56. Seorang perempuan berusia 16 tahun mengalami
kecelakaan dan dirawat dengan open fraktur os fibula
1/3 proksimal dekstra. TD : 100/60 mmHg, denyut nadi
100 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit. Pasien
terpasang traksi Skeletal mengeluh sulit dan takut
bergerak terutama kaki yang ditraksi serta terasa kaku,
keperluan dibantu keluarga, merasa malu ketika
teman2nya mengunjunginya. Pasien lebih banyak
menunduk.
Apakah intervensi keperawatan utama kasus di atas ?
(a) orientasikan pasien pada lingkungan rawat
(b) motivasi pasien untuk menerima tubuhnya
(c) monitor PMS (pulse, motorik, sensorik)
(d) lakukan latihan luas gerak sendi pasif
(e) beri posisi semifowler
57. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat di ruang
ortopedi dengan fraktur tertutup os radius 1/3 medial
dekstra. Pasien terpasang bidai, saat pemeriksaan pasien
mengeluh jari2 tangan kanannya terasa baal dan pucat.
Pasien takut menggerakkan kakinya dan terlihat ekspresi
marah dengan perawat. TD 100/75 mmHg, denyut nadi
110 x/menit dan frekuensi nafas 20 x/menit. Perawat
segera merespon keluhan pasien dengan cepat.
Apakah intervensi keperawatan utama kasus diatas ?
(a) bantu aktfitas bertahap sesuai kemampuan pasien
(b) beri nutrisi secara bertahap sesuai diet
(c) bantu aktifkan koping yang adaptif
(d) bina hubungan saling percaya
(e) buka bidai
58. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang
ortopedi dengan keluhan sulit menggerakkan ekstremitas
bawahnya. Berdasarkan anamnesa, pasien jatuh dari
pohon kelapa dengan posisi duduk. Pasien terlihat pucat dan
kesadaran somnolen. TD 100/60 mmHg, denyut nadi 120
x/menit terpalpasi kecil, frekuensi pernafasan 22 x/menit,
terpasang kateter dengan fiksasi inguinal kanan pada pukul
10.00 WIB. Hasil pemeriksaan fisik : Akral teraba dingin.
Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas ?
(a) orientasikan pasien ke lingkungan
(b) beri nutrisi sesuai diet dan kondisi
(c) bantu aktifitas secara bertahap
(d) monitor ketat intake output
(e) resusitasi cairan
59. Seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di ruang
bedah dengan close fraktur tibia 1/3 proksimal sinistra.
Pasien telah dilakukan tindakan pemasangan traksi
skeletal. Pasien mengeluh jari-jari kaki kirinya terasa
baal dan kebas. Semua aktifitas dibantu keluarga.
Perawat merumuskan masalah keperawatan gangguan
perfusi jaringan perifer. Apakah pemeriksaan fisik lain
yang diperlukan pada kasus diatas ?
(a) capillary refill time 4 detik
(b) ujung jari kaki kiri teraba hangat
(c) ujung jari kaki terinspeksi merah muda
(d) pasien mengeluh nyeri pada pergelangan kaki
(e) denyut arteri dorsalis pedis kuat dan tidak teratur
60. Seorang laki-laki berusia 61 tahun dirawat diruang
kardiologi dengan keluhan adanya rasa berat didada
kiri. Perawat menangkat masalah keperawatan
kecemasan. Pasien memegang dada kiri sambil terus
bertanya tentang penyakitnya. Pasien terlihat gelisah
dan memanggil-manggil anaknya. Hasil pemeriksaan
TD130/90 mmHg, denyut nadi 102 x/menit dan
frekuensi pernafasan 20 x/menit. Apakah intervensi
utama pada berdasarkan masalah keperawatan kasus
di atas?
(a) beri oksigen dengan simple mask
(b) beri cairan infuse dengan RL
(c) berikan injeksi antibiotik
(d) lakukan perekaman EKG
(e) tenangkan pasien

Anda mungkin juga menyukai