Istilah keluarga berasal dari bahasa seorang anak dalam keluarga
sansekerta “kula” dan “varga” kula berarti mengakibatkan bertambahnya tanggung abdi, hamba. Varga berarti jalinan, ikatan. jawab pihak keluarga. Menurut Pendit Istilah kula dan warga ini dirangkaikan (1994: 112) keluarga adalah suatu sehingga menjagi kulavarga yang dapat kerangka unit kehidupan masyarakat. berarti suatu jalinan atau ikatan Wiana (1997: 45) keluarga atau pengabdian. Dari istilah kulavarga inilah rumah tangga adalah bentuk hidup mengalami sedikit perubahan bunyi bersama yang merupakan lembaga soaial keluarga yang dapat berarti; Keluarga terkecil dan terpenting, keluarga pada adalah suatu jalinan poengabdian antara hakekatny adalah lembaga pendidikan, suami istri dan anak –anak (Jaman, 1998: tempat belajar agama Hindu hingga 10) keluarga itu merupakan lembaga yang Dengan demikian maka keluarga dapat menumbuhkan terjadinya dapat diartikan sebagai suatu persatuan pengabdian dan teraturnya peningkatan yang terjalin antara seluruh anggotanya hidup setia dalam mencapai tujuan dalam melaksanakan pengabdian sebgai hidupnya karena itulah disebut keluarga. amanat dasar yang diemban demi Kata keluarga artinya pengabdian terjalin kelestarian dan kesejahteraannya. Dapat sedangkan rumah tangga adalah rumah pula dikatakan bahwa ikatan dalam tempat menata agar mampu mendaki keluarga adalah suatu pengabdian bukan kearah tujuan. suatu pengorbanan. Oleh karenannya Tentang kehidupan berkeluarga dalam hubungan ini salah satu anggota (grehasta asrama), menurut Hindu adalah keluarga tidaklah benar apabila masa yang amat penting dalam mengatakan dirinya berkorban demi membangun serta membinan rumah keluarga. tangga. Hal ini dijelaskan dalam kitab Menurut Ki Hajar Dewantara yang Manawa Dharma Sastra, Bab VI, sloka 89 dikutip oleh (Sitorus 2000; 147), keluarga sebagai berikut: adalah pranata terkecil yang secara Sarwesamapi caitesam weda smriti langsung dialami untuk pertamakali oleh widhanatah. Grehasta vcyate seorang manusia, dimana kehadiran cresthah sa strinetan bibhartihi Terjemahannya; yang keluarganya terdiri dari Dan sesuai dengan ketentuan – seorang ayah istri yang telah lebih ketentuan dari weda dan smerti dari satu dengan anak – anaknya kepala rumah tangga dinyatakan yang belum kawin. sebagai paling di atas dari semua Melihat hal di atas maka dapat yang lainnya itu Karena tahapan ini dikatakan bahwa keluarga Hindu adalah: menunjang ketiga tahapan lainnya. bentuk kesatuan kerja sama yang terkecil Berdasarkan pernyataan sloka di yang terdiri atas ayah, ibu dan anak – nak atas, diantara keempat tingkatan tersebut, yang belum kawin yang tujuannya untuk masa kehidupan keluarga dinyatakan mendapatkan putra yang Santana, untuk sebagai masa yang amat penting dan utama menebus dosa – dosa orang tuannya. dibandingkan dengan pase–pase kehidupan yang lainnya (brahmacari, amanprastha Daftar Pustaka dan biksuka) hal yang paling Sudarsana, I. K. (2017, October). Makna Filosofis Asessorpenilaian Beban Kinerja mendasardapat dilihat pada masa ini Akademik Dosen Pendidikan Agama adalah berupa kesempatan untuk Hindu Pada Perguruan Tinggi. In Prosiding Seminar Pendidikan Agama (pp. memperoleh anak sebagai sumber potensi 129-133). untuk melanjutkan keturunan (Santana) Sudarsana, I. K. (2017, October). dan untuk melaksanakan panca yadnya. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Secara sosiologi, keluarga Hindu BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN TOLERANSI adalah keluarga inti sebagai dasar sistem ANTAR UMAT BERAGAMA. In kekerabatan Hindu yang terdiri atas ayah, Prosiding Seminar Nasional Filsafat (pp. 216-223). ibu dan anak – anaknya yang belum kawin, yang mana keluarga inti ini juga sering Sudarsana, I. K. (2017, October). PERANAN ORANG TUA DALAM disebut dengan keluarga batih (nuclear PENANAMAN BUDI PEKERTI PADA family). Keluarga inti menurut soaiologi ANAK. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL ANAK USIA DINI (SEMADI) dibagi menjadi dua: 2 (pp. 157-160). 1. Keluarga inti sederhana / keluarga Sudarsana, I. K. PERAN KELUARGA inti monogamy, yaitu keluarga inti DALAM MEMBENTUK KARAKTER yang terdiri dari seorang ayah, ANAK USIA DINI. STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI seorang ibu dan anak – naknya UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI yang belum kawin. BERKUALITAS. 2. Keluarga inti kompleks (keluarga inti pologami) yaitu: keluarga inti Sudarsana, I. K. (2017). Optimalisasi Pemahaman Ajaran Tri Hita Karana Dalam Meningkatkan Karakter Siswa Sekolah Dasar (Perspektif Psikologi Pendidikan). Prosiding Senada 2, 250-256.
Sudarsana, I. K. (2017). Menumbuhkan
Minat Belajar Bahasa Bali Pada Kalangan Remaja. Prosiding Sembada 2017.
Sugiharta, I. P. S. O., & Sudarsana, I. K.
(2017). Hypnotic Learning Characteristics On Sisya Brahmakunta Community In Denpasar. Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, 1(2), 132-145.
Wisarja, I. K., & Sudarsana, I. K. (2017).
Praksis Pendidikan Menurut Habermas (Rekonstruksi Teori Evolusi Sosial Melalui Proses Belajar Masyarakat). Indonesian Journal of Educational Research, 2(1), 18-26.
Wisarja, I. K., & Sudarsana, I. K. (2017).
REFLEKSI KRITIS IDEOLOGI PENDIDIKAN KONSERVATISME DAN LIBRALISME MENUJU PARADIGMA BARU PENDIDIKAN. Journal of Education Research and Evaluation, 1(4), 283-291.