Anda di halaman 1dari 12

6 Media Bina Ilmiah ISSN No.

1978-3787

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM KELUARGA HINDU


SEBAGAI UPAYA MENDIDIK ANAK MENJADI SUPUTRA

Oleh :

Desak Made Yoniartini


Dosen pada Universitas 45 Mataram

Abstrak: Hindu mengenal empat jenjang kehidupan yang dikenal dengan istilah Catur Asrama, dimana
Catur Asrama ini terdiri atas Brahmacari Asrama, Grihasta Asrama, Wanaprasta Asrama dan Sanyasin
Asrama. Setiap umat Hindu diharapkan untuk menjalankan ke empat asrama ini agar sesuai dengan ajaran
Hindu. Namun tak semua asrama ini dijalankan oleh umat Hindu, sebagian besar terhenti pada Grihasta
Asrama yakni masa berumah tangga atau memiliki keluarga.Pendidikan seorang anak dimulai ketika anak
dalam kandungan. Sejak manusia dilahirkan sampai matinya dilaksanakan upacra manusia yadnya.
Upacara ini dilakukan ketika anak masih dalam kandungan ibunya yang dikenal dengan istrilah
megedong-gedongan.dilanjutkan dengan upacara ketika bayi lahir, bayi putus tali pusar, bayi tiga bulan
dan satu Weton. upacara-upacara ini dilakukan agar anak menjadi seorang anak yang suputra. Ada
beberapa faktor yang mendukung pendidikan budi pekerti anak dalamkeluarga diantaranya, pendidikan,
latar belakang dan pergaulan.Penanaman budi pekerti oleh oleh dilaksanakan sedini mungkin. Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai luhur budi pekerti pada anak,
diantaranya berkomunikasi yang baik baik verbal maupun non verbal. Membiasakan anak dengan
kegiatan yang memupuk nilai-nilai budi pekerti.
Kata kunci : Keluarga, Budi Pekerti, Anak

PENDAHULUAN
Hindu mengenal empat tahapan kehidupan membentuk keluarga baru dan hidup bersama.
dalam ajaran Weda yang dikenal dengan istilah Perkawinan adalah suatu persaksian secara Sekala
Catur Asrama. Yakni Brahmacaria, Grahasta, dan Niskala dari seorang pria dan seorang wanita
Wanaprasta dan Bhiksuka. Keempat tahapan bahwa keduanya telah mengikatkan diri menjadi
kehidupan ini hendaknya dijalani oleh umat Hindu suami istri dan segala perbuatannya menjadi
dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan jalan tanggung jawab bersama. Keluarga adalah bentuk
Dharma. Brahmacari adalah orang yang sedang kesatuan kerja sama yang paling kecil, yang
membiasakan (mempelajari dengan cermat) ilmu dimulai sejak seseorang memasuki Grahasta,
pengetahuan (sastra) dan untuk mengetahui prihal sedangkan perkawinan adalah gerbang rumah
ilmu pengetahuan (sastra); Grahasta adalah masa tangga dimana seseorang telah tercatat sebagai
hidup berumah tangga; beranak, memupuk keluarga baru.
kebajikan yang berhubungan dengan diri pribadi Keluarga merupakan lembaga pendidikan
dengan kekuatan yang apa adanya; Wanaprasta disamping sekolah dan masyarakat. Bahkan dapat
adalah tahap hidup dalam mengurangi nafsu dikatakan bahwa keluarga merupakan lembaga
kedunianwian dan mengajarkan ajaran kerohanian; pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-
dan Bhiksuka adalah hidup yang lepas dari anak. Di dalam keluargalah untuk pertama kalinya
belenggu nafsu dan ikatan duniawi. anak-anak memperoleh pendidikan dari orang
Sesungguhnya, terbentuknya sebuah keluarga tuanya. Sejak prenatal sampai lahir, dan seterusnya
dimulai sejak adanya upacara perkawinan. Karena sampai dewasa, keluarga atau berumah tangga
upacara perkawinan merupakan titik awal dari merupakan tempat pendidikan bagi anak-anaknya.
kedua mempelai (seorang pria dan wanita) dalam Mulai dari belajar bercakap-cakap, mengenal nama
mengikatkan diri secara lahir dan bathin anggota badan, anggota keluarga, rumah tangga
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah7

dengan isinya, bahkan sampai dengan nama bagaimana harusnya mengantarkan anaknya
binatang dan sebagainya. Juga penanaman dasar menjadi seorang anak yang suputra pada jaman
disiplin tentang makan, mandi, tidur, bangun dan modern .
sebagainya diperoleh dari pendidikan keluarga. Merumuskan tujuan sangat penting dalam
Kemudian setelah cukup usia barulah disekolahkan tulisan karya ilmiah, untuk itu tujuan khusus yang
dan seterusnya. peneliti ingin capai dalam penelitian ini antara lain
Fenomena orang tua yang terlalu sibuk (1) untuk mengetahui pola asuh keluarga Hindu
dengan kehidupannya masing-masing saat ini tidak dalam menumbuhkembangkan budi pekerti anak ?
hanya dapat dijumpai pada masyarakat kelas (2) untuk mengetahui faktor-faktor apa yang
menengah atas, namun mulai juga dijumpai pada mendukung peran keluarga hindu dalam
masyakat menengah dan menengah kebawah. menumbuhkembangkan budi pekerti anak ? (3)
Tidak mengherankan apabila diteliti bahwa untuk megetahui bagaimana peran keluarga hindu
masyarakat kelas menengah atas lebih dalam menumbuhkembangkan budi pekerti anak ?
mempercayakan pendidikan dan pengasuhan Hasil penelitian ini nantinya diharapkan
anaknya kepada pembantu rumah tangga tanpa berguna secara teoritis dan praktis bagi masyarakat
menghawatirkan bagaimana kondisi anaknya nanti umum dan khususunya bagi peneliti, serta bagi
yang mendapatkan pengasuhan atau perhatian dari keluarga Hindu khusunya dan Dunia umumnya.
orang lain. Jika masyarakat menengah dan Budi pekerti terdiri dari dua kata yakni budi
menengah kebawah cenderung memiliki alasan dan pekerti. Budi yang berarti sadar atau yang
ekonomi, yakni orang tua harus mendapatkan menyadarkan atau alat kesadaran. Pekerti berarti
pengahsilan lebih guna menunjang kehidupan kelakuan. Secara terminologi, kata budi ialah yang
keluarga yang serba mahal saat ini. Memikirkan ada pada manusia berhubungan dengan kesadaran,
mengenai sandang, pangan dan papan saja, tapi yang didorong oleh pemikiran. Pekerti adalah apa
orang tua juga dituntut memenuhi standar hidup yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh
yang lain seperti kebutuhan akan liburan dan perasaan hati, yang disebut behavior.
pendidikan. Namun hal ini tidak dapat menjadi Kata budi pekerti dalam kamus Bahasa
alas an yang kuat untuk tidak memberikan didikan Indonesia adalah tingkah laku, perangai, akhlak.
yang baik dan layak bagi anak dalam keluarga. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini baik, bijaksana dan manusiawi. Di dalam perkataan
adalah (1) Bagaimana pola asuh keluarga Hindu itu tercermin sifat, watak seseorang dalam
dalam menumbuhkembangkan budi pekerti anak ? perbuatan sehari-hari. Budi pekerti sendiri
(2) Faktor-faktor apa yang mendukung peran mengandung pengertian yang positif. Namun
keluarga hindu dalam menumbuhkembangkan budi penggunaan atau pelaksanaannya yang mungkin
pekerti anak ? (3) Bagaimana peran keluarga hindu negatif. Penerapannya tergantung pada manusia.
dalam menumbuhkembangkan budi pekerti anak ?. Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula
Setiap penelitian pasti memiliki suatu tujuan dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota"
penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti. "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan
Penentuan tujuan dalam suatu penelitian sangat di mana beberapa orang yang masih memiliki
penting agar kegiatan yang dilaksanakan hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ("nuclear
mempunyai arah yang jelas. Penelitian yang family") terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
peneliti laksanakan ini mempunyai tujuan yang mereka. Definisi keluarga menurut Burgess dkk
dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan dalam Friedman (1998), yang berorientasi pada
khusus, yaitu; tujuan umum Secara umum tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas
penelitian ini bertujuan untuk memberikan :1) Keluarga terdiri dari orang-orang yang
penjelasan kepada berbagai pihak mengenai disatukan dengan ikatan perkawinan, darah dan
pendidikan budi pekerti dalam keluarga hindu ikatan adopsi, 2) Para anggota sebuah keluarga
sebagai upaya mendidik anak menjadi suputra. biasanya hidup bersama -sama dalam satu rumah
Masyarakat secara umum dan keluarga pada tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah,
khususnya harus benar-benar mengetahui mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
8 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

sebagai rumah mereka, 3) Anggota keluarga pembawaan baginya dan terdapat padanya sejak
berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dilahirkan. 2) Sikap itu dapat berubah-ubah, oleh
dalam peran-peran sosial keluarga seperti suami - karena itu sikap dapat di pelajari orang, atau
istri, ayah dan ibu, anak laki - laki dan anak sebaliknya, sikap dapat berubah pada oarang-orang
perempuan, saudara dan saudari, 4) Keluarga bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat
sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu tertentu yang mempermudah berubahnya sikap
kultur yang diambil dari masyarakat dengan pada orang itu.3) sikap itu tidak berdiri sendiri
beberapa ciri unik tersendiri. melainkan senantiasa berkenaan dengan obyek
Setiap penelitian selalu menggunakan teori, tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas. 4)
beberapa definisi teori yang dikemukakan dan Obyek sikap itu dapat berupa suatu hal tertentu,
sajikan di bawah ini akan memberikan gambaran tetapi juga meupakan kumpulan dari hal-hal
bahwa pandangan atau paradigma penyusun tersebut. Jadi sikap itu dapat berkenaan dengan
definisi berpengaruh terhadap konsep dasar obyek saja, tetapi juga berkenaan dengan sederetan
teorinya. obyek-obyek yang serupa. 5). Sikap mempunyai
Teori struktural fungsional adalah sesuatu segi-segi motivasi perasaan.sifat inilah yang
yang urgen dan sangat bermanfaat dalam suatu membeda-bedakan sikap dari kecakapan-
kajian tentang analisa masalah sosial. Hal ini kecapakan atau pengetahuan yang dimiliki orang.
disebabkan karena studi struktur dan fungsi Teori Dinamika Keluarga : (1).Teori Peran
masyarakat merupakan sebuah masalah sosiologis Keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai
yang telah menembus karya-karya para pelopor atau tidak sesuai menurut tingkat persepsi peran
ilmu sosiologi dan para ahli teori kontemporer. dan interaksi di antara kinerja peran dari setiap
Teori sikap dipelopori oleh Sarnoff tahun1960 anggotanya.Empat konsep yang merupakan dasar
yang kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh lainnya untuk mengerti kesehatan mental dankeluarga :1)
seperti Sherif & Hovland dan Bem. Sarnof (dalam Komplementaritas, 2) Pertukaran Peran, 3)
Sarwono, 3003:62), mengidentiikasikan sikap Konflik Peran, 4) Kebalikan Peran. Dengan
sebagai kesediaan untuk bereaksi secara positif dan menilai peran keluarga, konselor dapat mengerti
negatif terhadap obyek-obyek tertentu. Sikap tidak dinamika keluarga dan dapat membimbing dengan
pernah terjadi secara sembarangan. Ia terbentuk intervensi yang paling sesuai untuk
dalam interaksi sosial dan berkaitan dengan obyek meningkatkanberfungsinya keluarga. (2).Teori
tertentu. Interaksi sosial baik di dalam kelompok Perkembangan Keluarga yang berhasil, berfungsi
maupun di luar kelompok dapat mengubah dan dengan baik, bahagia, dan kuat tidak hanya
membentuk sikap yang baru. Interaksi di luar seimbang, tetapi perhatian terhadap anggota
kelompok dapat berupa interaksi dengan suatu keluarga yang lain, menggunakan waktu bersama-
institusi atau lembaga melalui suatu media cetak sama, memiliki pola komunikasi yang baik,
atau elektronik. Di samping faktor ekstrernal memiliki tingkat orientasi yang tinggi terhadap
tersebut, pembentukan sikap dipengaruhi juga oleh agama, dan dapat menghadapi krisis dengan pola
faktor intern pribadi manusia itu sendiri, yaitu yang positif. Krisis dalam keluarga dapat lebih
kemampuan untuk mengolah atau menerima dimengerti, apabila tiap tahap perkembangan
pengaruh yang datang dari luar dirinya (May, keluarga diteliti, karena setiap tahap mempunyai
2006:43). permintaan peran, tanggung jawab, problem dan
Secara rinci Gerungan tantangan-tantangan sendiri-sendiri.Tahapan
(1981:153),menemukan ciri-ciri sikap sebagai perkembangan keluarga (Becvar, 1993 : 128-129)
berikut: 1) Sikap bukan dibawa orang sejak :1) Keluarga baru, 2) Keluarga dengan anak, 3)
dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajari Keluarga dengan balita, 4) Keluarga dengan anak
sepanjang perkembangan orang itu, dalam sekolah, 5) Keluarga dengan anak remaja, 6)
hubunganya dengan obyek. Sifat (ciri) ini Keluarga sebagai pusat peluncuran, 7) Keluarga
membedakannya dengan motif-motif biogenetis, tahun-tahun tengah, 8) Pensiun. (3).Teori Sistem :
seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat, dan Beberapa asumsi mengenai keluarga :1) Perubahan
lain-lain penggerak kegiatan manusia menjadi dan stress anggota keluarga berpengaruh terhadap
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah9

seluruh keluarga, 2) Keluarga memiliki pola membentuk dasar anak dengan orang lain.
interaksi, 3) Simptom fisik dan psikososial Hubungan anak dengan keluarganya merupakan
berkaitan dengan pola interaksi keluarga, 4) Ciri hubungan pertama yang ditemui anak. Anak adalah
keluarga sehat adalah kemampuan menyesuaikan peniru paling baik di dunia, oleh karena itu semua
diri terhadap perubahan, 5) Berbagi tanggung hal yang dilakukan oleh anggota keluarga akan
jawab bersama, 6) Perilaku bermasalah harus sangat mudah ditiru oleh anaknya.
dipecahkan, sebelum menganggu keharmonisan Dalam pustaka Slokantara (dalam modul
keluarga. Sistem keluarga yang disfungsional keluarga bahagia sejahtera, 2001:163), tentang
memiliki 2 dimensi, yang masing-masing memiliki kelahiran anak diuraikan sebagai berikut :
4 tingkatan, yaitu : family cohesion (keterikatan “Kalingaanya hana pwa wang magawe
emosional), terdiri dari rigid, structured, flexible, sumur satus alah ika dening magawe telaga
dan kacau; dan Family Adaptability (kemampuan tunggal, lwih ikang wang magawe telaga.
penyesuaian terhadap perubahan), yang terdiri dari Hana pwa wang magawe telaga satus alah
disengaged (lepas), separated (terpisah), connected ika phalanya dening wang gumaweaken
(berhubungan), dan enmeshed (terlibat). Bentuk yadnya pisan. Atyanta lwih ing
sistem keluarga tersusun dalam model Circumplex gumaweakan yadnya, kunang ikang wang
(Olson, 1986). Dimana masing-masing bentuk magawe yadnya ping satus alah ika
merupakan hasil interaksi dari masing-masing phalanya denikang manak-anak tunggal
tingkatan di antara kedua dimensi tersebut. yan anak wisesa “.
Bentuk-bentuk system keluarga tersebut akan Artinya :
dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: Bila ada orang yang membuat sumur
seimbang, campuran, dan tidak seimbang. seratus dikalahkan dengan membuat
Dalam penelitian ini digunakan metode waduk sebuah, mulya sungguh orang yang
penelitian kualitatif . Metode penelitian kualitiatif membuat waduk itu. Bila ada orang yang
muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam membuat waduk seratus pahalanya lebih
memandang suiatu realitas /fenomena/gejala. sedidkit dari pada orang yangmengadakan
Dalam paradigma ini realitas sosial dipandang persembahaan yadnya sekali, amatlah
sebagai suatu yang yang holistik/utuh, kompleks, utama melakuakan yadnya (persembahan).
dinamis dan penuh makna. Paradigma yang Adapun orang yang melakukan yadnya
demikian disebut paradigma post positivisme. seratus kali lebih sedikit pahalanya dari
Paradigma sebelumnya disebut paradigma pada orang yang mempunyai anak seorang,
positivisme, dimana dalam memandang gejala , bila anak itu mulya (suputra) ”.
lebih bersifat tunggal, statis dan kongkrit. Sloka ini menjelaskan bahwa yang paling baik
Paradigma post positivisme mengembangkan bukan banyak anak, tetap kwalitas. Walaupun
metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif seorang anak yang dimilikinya, namun (suputra)
adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada anak yang berkwalitas tinggi jauh labih mulia,
kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawan adalah sebab ia mampu menyelamatkan orang tuanya dari
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai penderitaan ke arah kebahagiaan.
instrumen kunci, tehnik pengambilan data
a. Pola Asuh Keluarga Hindu Dalam
digunakan secara trigulasi, analisis data bersifat
Menumbuhkembangkan Budi Pekerti
induksi, dan hasil penelotian kualitatif lebih
Anak
menekankan makna daripada generalisasi.
1. Pendidikan Anak Dalam Kandungan
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang
PEMBAHASAN
ingin dicapai, begitupula seorang pria dan wanita
Keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang terikat dalam sebuah pernikahan pasti pula
yang ditemui oleh anak ketika anak di izinkan mempunyai sebuah tujuan. Salah satu tujuan utama
melihat dan menikmati dunia. Pertemuan dengan dua orang menikah adalah untuk memiliki seorang
Ibu, Ayah, dan lingkungan dalam keluarga itu anak. Seorang anak yang melanjutkan generasi
sendiri menjadi subyek sosial yang nantinya akan
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
10 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

mereka, yang menjadi harapan bagi mereka dan ditetapkan bahwa harus selalu diupacarai menurut
nantinya akan menjadi kebanggaan bagi mereka. hindu. Berikut dijelaskan upacara ketika bayi baru
Setelah terjadinya pembuahan terhadap dilahirkan sampai berusia 5 tahun.
seorang wanita, maka harapannya seorang wanita a). Upacara Jatakarma
akan mengalami kehamilan. Kehamilan dapat Upacara jatakarmamerupakan acara kelahiran
diartikan dua hal, yakni kebahagiaan bagi kedua seorang anak ke dunia, berikut adalah
pasangan suami istri dan keluarga besar. Adapun tahapan-tahapan upacara jatakarma dalam
dalam agama Hindu ada bebarapa upacara yang Tjok Rai Sudharta (1992:24)
harus dilakukan pada saat wanita sedang hamil, 1) Medha-janana, yaitu upacara untuk
yang bertujuan agar si cabang bayi dan ibunya menumbuhkan intelek atau kepintaran
mendapatkan kerahayuan., ada tiga jenis upacara anak. Oleh ayahnya pada upacara itu,
saat wanita sedang hamil, yaitu : bayi itu dimunmi sesendok kecil madu
a) Upacara ngidam, yaitu upacara yang dan kalau ada minyak dari susu. Di
dilakukan pada waktu ngidam. telinga kiri anak itu bayi mengucapkan
b) Upacara megedong-gedongan, yaitu upacara mantram Gayatri. Tujuan semua itu agar
yang dilakukan pada waktu hamil besar atau bayi itu tumbuh dengan kecerdasan yang
setelah kehamilan berumur lima bulan. tinggi, rupa yang bagus serta kesehatan
Upacara ini disebut pula upacara Garbhadana yang baik karena unsur madu dan minyak
atau Carira Samskara (penyucian badan); dan susu itu merupakan unsure dari
c) Upacara pemungkah lawang, yaitu yang kecerdasan, wajah dan kesehatan.
dilakukan satu bulan sebelum bayi lahir. 2) Ayusya, yaitu upacara untuk umur
Upacara ini bertujuan untuk memohon panjang bagi bayi itu. Pada telinga
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa agar anak kanannya bapak mengucapkan mantra
yang akan lahir dan ibu yang akan yang isinya menyatakan antara lain : api
melahirkannya mendapatkan keselamatan. adalah berumur panjang, melalui dewa
api memohon kepada tuhan agar anak itu
2. Anak Usia 0-5 Tahun
dianugrahi umur yang panjang; air adalah
Kenangan-kenangan yang tidak dapat
umur panjang, melalui dewa air
dilupakan oleh seorang anak sampai akhir
memohon kepada tuhan agar anak itu
hayatnya adalah kasih sayang seorang ibu yang
dianugerahi umur yang panjang; laut
diterimanya sejak masih dalam kandungan, sampai
adalah berumur panjang
ia dapat berdiri sendiri, secara sadar maupun tidak
…………dstnya, dengan menyebut
sadar. Kasih syang ibu sejak bayi masih ada dalam
sarana-sarana yang umurnya panjang
kandungan serta air susu ibu yang diterimanya
memohon panjang umur kepada tuhan.
setelah lahir adalah unsur-unsur yang sangat
3) Kekuatan juga dimohonkan dengan
penting yang merupakan penentu bagi kehidupan
mengucapkan mantra-mantra kepada
seorang anak akan menjadi sebagai dalam
tuhan antara lain :
Slokantara pas 52: “ di waktu malah Dewi Ratih
“anggad-anggad sambhawasi
atau bulanlah sebagai lampu alam, diwaktu siang,
hrdayadadhijayase, atma wai
Dewa Suryalah atau mataharilah yang menjadi
putranabhasi sajiwa saradah satam,
lampu dunia dan diketiga alam, Dharmalah yang
asma bhawa parasurbhawa
menjadi lampunya. Sedangkan dalam sebuah
hiranyarnasrtam bhawa “
keluarga, putra-putri yang baik adalah cahaya
Artinya “jadikalh sekuat batu,
lampunya”.
jadikanlah sekuat besi baja,
Hindu sangat mempercayai dalam setiap hal
jadikanlah sekuat emas, anak kami,
harus dilakukan dengan upacara-upacara
ya Tuhan, semoga tuhan
keagamaan yang sesuai denga kitab suci yang kita
menganugrahkan kehidupan seratus
percayai. Sejak seorang manusia dalam
tahun “
kanduangan sampai manusia meninggal sudah

_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah11

berkonsentrasi ke tempat suci untuk


b). Upacara Lepasnya Tali Pusar Bayi bersembyang. Namun tetap harus melafalkan
Pada hari ketiga biasanya tali pusar bayi doa-doa terutama saat bersama bayi guna
sudah lepas. Kalau tali pusar si bayi sudah ketenangan dan keselamatan sang bayi.
lepas, dibuatkan suatu upacara yang bertujuan d). Upacara Umur Tiga Bulan
membersihkan secara spiritual tempat-tempat Upacara tigang sasih atau upacara anak umur
suci dan bangunan-bangunan yang ada tiga bulan adalah upacara yang dilakukan
disekitarnya. Pusar si bayi dibungkus dengan setelah 105 hari setelah bayi itu lahir. Upacara
secarik kain, lalu dimasukkan ke dalam ini diadakan di rumah tangga sendiri atau di
sebuah kulit ketupat kecil, disertai dengan rumah pendeta dan tidak di pura (tempat
sejenis rempah-rempah yang khasiatnya pemujaan umum). Upacara ini yang terpenting
menghangatkan misalnya cengkeh dan karena upacara ini tidak akan pernah lagi
bawang. Ketupat kecil ini kemudian diadakan selama hidupnya. Kalau upacara
digantungkan pada arah kaki tempat tidur si bayi berumur enam bulan akan diulang lagi
bayi. Umat Hindu di Bali sangat mempercayai seumur hidupnya, tetapi upacara tiga bulan ini
jika pada masa ini sang bayi telah dijaga oleh hanya satu kali diadakan sebagai upacara
Sang Kumara. Jika di dunia barat dikenal peri perpisahan dengan “empat saudara” yang
yang menjaga anak kecil, maka umat Hindu mengikuti dan menolong pada saat bayi itu
pun mempercayai hal yang sama yakni sang bayi itu, tetapi unsur kejiwaan masih tetap
Hyang Kumara. Untuk menghormati dekan dan bisa membantu bayi itu sampai usia
keberadaan sang Hyang Kumara maka tuanya. Seorang anak yang mengerti dan
dibuatkanlah Plangkirang sang kumara. Sang memahami akan kehadiran “empat saudara”
Hyang Kumara adalah dewa yang diutus oleh pasti akan merasa selalu tenang dalam
Dewa Siwa untuk menjaga anak-anak. Hal ini hidupnya karena menyadari bahwa dari sisi
karena Sang Hyang Kumara adalah dewa kiri, kanan, depan dan belakang dijaga oleh
yang lucu dan polos serta sangat menyukai empat saudaranya. Namun perlu diingat empat
anak-anak. Setiap orang tua yang memiliki saudara juga harus sering kita doakan dalam
bayi setiap hari tidak boleh melupakan untuk persembahyangan kita.
menaruh sesajen di plangkiran sang Hyang e). Upacara Bayi Satu Weton
Kumara, hal ini sebagai bentuk penghargaan Kalau bayi sudah berumur enam bulan
kepada Sang Hyang Kumara yang telah dinamakan satu weton. Kata weton berasal
menjaga dan bermain-main dengan bayinya. dari kata wetuan menjadi weton menjadi oton.
Sang Hyang Kumara akan menjaga bayi Kata wetu berarti “keluar atau lahir”. Jadi
sampai umur satu weton. upacara weton adalah peringatan hari
c). Upacara 42 Hari kelahiran tepat pada waktu tibanya hari (sapta
Jika pada upacara putus pusar, yang wara), pancawara dan pakuwon yang sama
dibersihkan adalah anak dan kotoran yang datangnya setiap 6 bulan Bali/Jawa atau 210
dibawanya, maka pada upacara 42 hari ini hari yaitu 30 X 7 hari. Bagi umat Hindu hari
yang dibersihkan adalah orang tua dan anak kelahiran akan datang setiap 210 hari
terhadap lingkungan luarnya. Sebelum dirayakan secara keagamaan yang
upacara 42 hari orang tua, terutama ibu menyangkut perhitungan pawukon. Secara
dianggap kotor atau cuntake. Cuntake ini singkat dapat dikatan bahwa acara otonan
diakibatkan oleh kondisi kejiwaan orang tua merupakan acara ulang tahun bagi umat
atau ibu dalam kondisi yang masih Hindu.
terpengaruh setelah melahirkan. Seorang atau Anak yang usianya dibawah lima tahun
keluarga yang cuntake maka ditidak lazimnya disebut sebagai balita. Masa balita
diperbolehkan memasuki areal suci seperti ini adalah masa keemasan bagi seorang bayi
pura, hal ini dikarenakan karena kondisi jiwa jadi harus benar-benar mendapatkan perhatian
yang belum stabil maka diyakini belum dapat yang ekstra dari kedua orang tuanya, atau dari

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

anggota keluarga lainnya, seperti kakek, dengan usia mencari jati diri. Yang ditiru
nenek, paman, bibi maupun kakak. bukanlagi kelakuan orang tua, kakak atau anggota
Banyak tahapan yang dilalui oleh seorang keluarga yang lainnya. Hal yang menentukan
bayi agar dapat dikatakan anak-anak. Anak yang adalah lingkungan bermain dan apa yang telah
berusia dibawah lima tahun ini dalam keadaan ditanamkan oleh orang tuannya sejak kecil.
yang sangat lucu dan menggemaskan. Anak ini Remaja merupakan usia dimana orang tua
akan mempu menjadi daya tarik bagi orang tuanya melihat apa yang telah mereka ajarkan kepada
untuk mencium, mengending dan memeluknya. anaknya selama ini, berkaitan dengan tingkah laku
Anak usia ini akan menjadi pengobat lelah bagi dan pola pikir si anak. Masa remaja biasany anak
orang tuanya setelah seharian bekerja diluar akan lebih sering bergaul dengan teman sebayanya,
rumah. Adapun tahapan-tahapan yang dilalui anak hampir setiap waktu dihabiskan dengan teman
dibawah lima tahun adalah : (1). Bayi Mulai sebayanya, dan waktu bersama orang tua mulai
Berbicara, (2) . Anak Belajar Mengerakkan menipis. Orang tua bertugas untuk mengawasi
Anggota Tubuhnya. (3) Anak Bermain pergaulan anak, teman-teman bergaulanya dan apa
yang dikerjakan tapi berusaha membatasinya.
3. Anak Usia 6 Sampai 12 Tahun
Pendekatan yang dilakukan ketika anak salah tidak
Anak-anak mengalami perkembangan yang
langsung tapi harus dengan sangat hati-hati dan
sangat pesat terutama pada usia 6 -12 tahun.
melihat psikologis anak.
Tumbuh kembang seorang anak sangat jelas dilihat
baik itu pertumbuhan secara fisik maupun b. Faktor-Faktor Apa Yang Mendukung
perkembangan mental dan intelektual anak. Anak Peran Keluarga Hindu Dalam Menumbuh
perlu mendapatkan asupan gizi yang baik agar kembangkan Budi Pekerti Anak
pertumbuhan secara fisiknya dapat terpenuhi 1. Pendidikan
secara maksimal. Pendidikan tidak akan membuat kita menjadi
Mulai banyak hal dapat ditanamkan kepada kaya tapi akan menjadikan kita bijaksana.
anak saat usia ini antara lain : mulai dibiasakan Bijaksana dalam hal ini adalah bijaksana dalam
bersembhyang, menabung, mengucapkan salam mengambil sikap terhadap permasalahan yang
panganjalai ketika pergi dan sampai dirumah, dialami, bijaksana dalam memandang hidup.
mencium tangan yang lebih tua, mengucapkan Kebijaksanaan sangat dibutuhkan dalam hidup,
terimakasi dan meminta maaf apabila salah. Anak banyak permasalahan yang harus diselesaikan, baik
akan sangat mengingat hal ini seumur hidupnya itu masalah pribadi, masalah dalam keluarga,
dan harus ditanamkan setiap hari sehingga menjadi masalah dalam masyarakat pergaulan.
kewajiban dan bukan kebiasaan Kelakuan yang baik akan menjadi contoh
yang baik, terutama bagi seorang anak. Anak
4. Remaja
adalah peniru yang baik, maka apa yang dilakukan
Pada usia remaja seorang anak benar-benar
oleh anggota keluarga akan sangat cepat ditirukan
telah menikmati masa mudanya, bersama teman-
oleh anak tersebut. Hal-hal yang baik sangat
teman dan aktifitas dilual rumah. Kebutuhan anak
dianjurkan untuk dilakukan oleh anggota keluarga
tidak lagi diajarkan oleh orang tuanya, tapi lebih
di depan seorang anak, hal ini diyakini untuk
pada di arahkan tentang sebuah pilihan. Anak
kebaikan anak tersebut. Kaluarga adalah sekolah
sudah mulai menentukan pilihan-pilihan dalam
pertama dan utama bagi seorang anak.
hidupnya, namun karena keterbatasan
Pendidikan seseorang sangat berpengaruh
pengetahauan dan pengalaman maka anak akan
pada bagaimana seseorang memandang hidup,
sangat membutuhkan pertimbangan dan saran
bagaimana mengambil sebuah kesimpulan dan
orang tuannya. Orang tua diharapkan mulai
bagaimana menentukan sikap. Orang tua yang
mengganggap anak sebagai teman.
yang berpendidikan tentu akan memiliki
Anak mulai menata hidupnya, demi cita-cita
pengalaman dalam hidupnya mengenai mana
dan masa depan seperti yang diinginkannya. Orang
pendidikan yang baik dan yang kurang baik bagi
tua tidak lagi dapat mengambil keputusan absolute
anaknya. Misalnya saja menentukan jurusan
tentang pilihan si anak. Usia remaja anak dikenal
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah13

dengan minat dan bakat seorang anak. Minat dan • Jika seorang anak hidup dalam semangat jiwa
bakat seorang anak dapat dilihat ketika anak besar, ia belajar untuk percaya diri.
tersebut berusia diatas 5 tahun. Orang tua yang • Jika seorang anak hidup dalam menghargai
memahami anaknya, maka akan mudah
mengarahkan anaknya untuk mendapat pendidikan orang lain, ia belajar setia dan sabar
yang sesuai dengan minat dan bakat anak tersebut. • Jika seorang anak hidup diterima apa adanya,
Anak-anak sejak kecil sering mengatakan ia belajar mencintai.
tentang cita-cita mereka, tanpa mereka tahu • Jika seorang anak hidup dalam suasana rukun,
pekerjaan apa yang dilakukan oleh profesi yang ia belajar untuk mencintai dirinya sendiri.
menjadi cita-cita mereka. Disinilah peranan
• Jika seorang anak hidupnya dimengerti, ia
keluarga terutama orang tua dalam memberikan
penejelasan mengenai profeis yang menjadi cita- belajar bahwa sangat baik untuk mempunyai
cita mereka. cita-cita.
2. Latar Belakang • Jika seorang anak hidup dalam suasana adil, ia
Latar belakang seseorang sangat akan belajar akan kemurahan hati.
mempengaruhi bagaimana masa depan orang • Jika seorang anak hidup dalam kejujuran dan
tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa latar
sportivitas, ia belajar akan kebenaran adan
belakang harusnya dapat menjadi guru terbaik bagi
kita. Jika pada masa lampu latar belakang tidak keadilan.
baik, maka diusahakan di masa depan akan lebih • Jika seorang anak hidup dalam rasa aman, ia
baik lagi. Sebaliknya apabila dimasa lalu belajar percaya kepada dirinya sendiri dan
kehidupan telah baik, maka akan menjadi cambuk percaya kepada orang lain.
untuk menjadi lebih baik lagi. • Jika seorang anak hidup dalam penuh
Setiap orang pasti memiliki masa lalu dalam
persahabatan, ia belajar bahwa dunia ini
hal ini yang dimaksudkan adalah masa laluorang
tua ketika menjadi seorang anak. Kenangan masa merupakan suatu tempat yang indah untuk
lalu tentang bagaimana orang tuanya mendidik hidup.
akan sangat berpengaruh pula tentang bagaimana si • Jika anak hidup dalam ketentraman, anak-
anak mendidik anaknya. Dorothy Law Nothe anaka akan hidup dalam ketenangan batin.
dalam Drost (1998: 66) menyatakan bahwa anak- Banyak contoh kasusorang tua yang tidak
anak belajar dari kehidupan dalam keluarganya mampu mendidik anaknya dengan baik karena
seperti berikut ini : mengalami trauma masa lalu. Ingatan seorang anak
• Jika seorang anak hidup dalam suasana penuh terutama saat berusia 0-5 tahun adalah yang paling
kritik, ia belajar untuk menyalahkan. kuat, jadi apa yang dialami dan dirasakan oleh
• Jika seorang anak hidup dalam permusuhan, anak maka akan sangat membekas bagi mereka
ia belajar utuk berkelahi. dan akan sangat mempengaruhi kehidupan mereka.
• Jika seorang anak hidup dalam ketahukan, ia Seorang anak yang terbiasa dimanjakan saat kecil
oleh orang tuannya memiliki kecenderungan untuk
belajar untuk gelisah.
memanjakan anaknya pula.
• Jika seorang anak hidup dalam belas kasihan 3. Pergaulan
diri, ia belajar mudah memaafkan diri sendiri. Sebagai mahluk sosial yang hidup dalam
• Jika seorang anak hidup dalam ejekan, ia masyarakat, maka manuniapun bergaul dengan
belajar untuk merasa malu. sesamanya. Pergaulan adalah sesuatu yang
dirasakan sangat penting selain memang pergaulan
• Jika seorang anak hidup dalam kecemburuan,
adalah sebuah kebutuhan secara psikis untuk
ia belajar untuk iri hati. seseorang. Pergaulan sangat menentukan
• Jika seorang anak hidup dalam rasa malu, ia bagaimana seseorang memandang sesuatu. Teman
belajar untuk merasa bersalah. bergaul akan sangat mempengaruhi dalam

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
14 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

kehidupan seseorang, mengenai cara hidup dan Sarasamuscaya yang dijadikan teladan bagi umat
lain sebagainya. Hindu.
Bergaul adalah dimana kita saling bertukar Catur Paramitha, berasal dari bahasa
pikiran, berbagi pengalaman dan bergbagi beban Sansekerta. Dari kata Catur yang berarti empat
untuk sama-sama memecahkannya terlebih jika dan Paramitha yang berarti sifat dan sikap utama.
memiliki permasalahan yang sama. Setiap orang Catur Paramitha berarti empat macam sikap dan
bergaul pasti dengan yang memiliki minat, sifat utama yang patut yang dijadikan landasan
pekerjaan, latar belakang dan lingkungan yang bersusila. Catur Paramitha merupakan salah satu
sama. Misalnya seseorang yang memiliki hobi dari landasan atau pedoman untuk melaksanakan
mengkoleksi mobil mewah maka akan bergaul ajaran susila dan Ethika dalam ajaran agama
dengan yang memiliki mobil mewah pula, hal ini Hindu. Adapun bagian-bagian dari ajaran Catur
agar hobynya tetap berjalan dan dapat berkumpul Paramitha antara lain :
dengan kelompok yang memiliki minat yang sama a) Maitri artinya semangat mencari kawan dan
terhadap mobil mewah. bergaul, yakni tahu menempatkan diri dalam
Pada kisah Mahabarata di ceritakan masyarakat, ramah tamah serta menarik hati
pertemanan yang akrab antara Raja Destrarata segala perlakuannya sehingga menyenangkan
denga saudara Iparnya Sengkuni. Sengkuni adalah orang lain dalam diri pribadinya. Untuk
tokoh yang sangat cerdik dan licik, Sengkuni berbuat Maitri, maka kita jangan melakukan
sangat berhasrat untuk menjadikan adik semata bencana/ perbuatan yang bersifat maut (Anta
wayangnya Putri Gandari menjadi ratu dikerjaan Kabhaya) atau jangan membenci.
Hastinapura. Karena pertemanan dengan sengkuni b) Karuna artinya belas kasih, maksudnya adalah
yang sangat erat maka Raja Destrarata sangat selalu memupuk rasa kasih saying terhadap
terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran sengkuni semua mahluk. Untuk berbuat Karuna, maka
dan membenci adiknya sendiri yakni Pandu. pantang melakukan perbuatan yang
Begitupula saat raja telah memiliki anak-anak dan menyebabkan ternjadinya penderitaan,
anak-anak pandu pun telah kembali ke istana tersiksa, kesengsaraan, atau jangan bengis.
setelah melakukan penebusan dosa di hutan. c) Mudita artinya selalu memperlihatkan wajah
Sengkuni dengan kecerikan dan kelicikannya yang riang gembira, yakni penuh simpatisan
kembali menghasut raja destrarata dan terhadap yang baik serta sopan santun. Untuk
keponakannya Dosyodana untuk memusuhi dan dapat berbuat Mudita, maka jangan
menganggap puta-puta pandu sebagai musuh dan melakukan perbuatan yang dapat
ancaman untuk singasana kerajaan Hastinapura. menyebabkan orang lain susah atau jangan
Begitulah contoh pertemanan yang memiliki rasa iri hati kepada orang lain.
menghasilkan keburukan. Andai saja Raja d) Upeksa artinya senantiasa mengalah demi
Destrarata berteman baik dengan saudaranya sang kebaikan, walaupun tersinggung perasaan
perdana metri Widura maka sang raja tentu saja orang lain, ia tetap tenang dan selalu berusaha
memiliki kebijaksanaan yang sama . membalas kejahatan dengan kebaikan bisa
Begitupula pertemanan yang baik antara juga dimaksud dengan tahu diri (mawas diri).
Krisna dan Arjuna, Krisna sebagai Avatara yang Untuk berbuat Upeksa maka pantang
turun ke dunia untuk memberantas Adharma menghina orang lain, memandang rendah
berteman baik dengan Arjuna yang merupakan orang lain, menindas orang lain atau selalu
bagian dari Panca Pandawa dan merupakan anak dapat mengendalikan dorongan hawa nafsu
dari hasi meditasi Dewi Kunti. Pertemanan yang jahat.
mereka jalani berdasarkan Dharma. Banyak Ajaran Catur Paramitha merupakan realisasi
wejangan yang diberikan oleh Kresna kepada dari ajaran Tat Twam Asi yang merupakan bentuk
Arjuna tentang Hidup dan jalan Dharma, sampai penyempurnaan etika perbuatan bagi umat Hindu.
akhirnya Arjuna meminta Kresna menjadi Tat Twam Asi sendiri merupakan ungkapan yang
penasehat perangnya. Dan nasehat-nasehat Kresna berarti kau adalah aku, dan aku adalah kau. Jadi
kepada Arjuna terangkup dalam kitab sangat pending dalam sebuah hubungan pergaulan
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah15

ajaran-ajaran Weda diterapkan agar selalu berdiri cara penyampainnya antara seorang yang telah
pada jalan Dharma dewasa dan anak-anak. Berkomunikasi dengan
orang dewasa yang sudah memiliki pengetahuan
c. Peran Keluarga Hindu Dalam
dan kemampuan untuk mebalas maksud suatu
Menumbuhkembangkan Budi Pekerti
infomasi dengan seorang anak yang memulai dari
Anak
dasar sangatlah berbeda. Jika komunikas yang
Dalam kehidupan nyata, setiap manusia
dilakukan sama rata antara orang dewasa dan anak-
terlahir memiliki peran masing-masing, Menurut
anak maka hal ini tidak akan baik, teurtama bagi
ajaran agama Hindu (Weda) idealnya setiap
perkembangan anak.
manusia dalam kehidupannya akan mengalami
a). Komunikasi Verbal
fase-fase tertentu. Setiap tahapan kehidupan
Kata yang baik sangat berpengaruh kepada
memiliki peranan tersendiri, dalam kaitannya
anak. Kata sangat mudah untuk mengsugesti
kehidupan berkeluarga pula setiap anggota
seseorang untuk melakukan atau tidak
keluarga memiliki peranan masing-masing. Orang
melakukan sesuatu. Sekarang ini banyak kita
tua memiliki peranan bertanggung jawab terhadap
lihat acara ditelevisi mengenai sugesti, disana
kehidupan anak-anaknya, anak-anak memiliki
dapat dilihat bahwa, kata-kata menjadi sangat
peran menjadi anak yang suputra. Ditinjau lebih
penting dalam mengsugesti orang lain. Anak-
spesifik lagi orang tua yang terdiri dari laki-laki
anak adalah peniru yang sangat baik, ketika
dan perempuan memiliki peranannya masing-
kita sering mengucapka kata-kata kasar dan
masing dalam, Manawa Dharma Sastra IX. 96
umpatan, maka anak akan menirukan
Di zaman kali ini, anak harus benar-benar
mengucapkan kata kasar dan umpatan.
dibimbing dan diarahkan oleh keluarganya dengan
Terkadang disaat emosi, karena kondisi
ajaran-ajaran budi pekerti agar kelak anak menjadi
mental yang tidak stabil atau kelelahan secara
seseorang yang bermoral dan tidak mencontoh
fisik orang tua marah dan mengumpat
kelakuan dari orang-orang yang beragama tapi
anaknya yang dirasa nakal. Sang anak akan
tidak bertuhan seperti korupsi, kolusi dan
mengingat hal ini dan akan melakukan hal
nepotisme. Pendidikan budi pekerti yang
yang sama. Ketiak anak merasa lelah dan
ditanamkan sedini mengkin akan menjadi rem bagi
mendapati kondisi yang membuatnya tidak
anak untuk melakukan segala hal dalam hidupnya.
nyaman atau orang lain yang membuatnya
1. Komunikasi
tidak nyaman maka anak akan mengucapkan
Berkomunikasi dianggap sebagai salah satu
kata kasar dan umpatan
aktifitas yang paling penting dalam kehidupan
b). Komunikasi Non Verbal
manusia. Setiap saat, setiap waktu manusia selalu
Komunikasi non verbal mencakup gerakan
berkomunikasi, komunikasi yang dilakukan
tubuh, intonasi atau tekanan yang kita berikan
dengan sesama manusia, dengan mahluk hidup
kepada kata-kata, ekspresi wajah, dan jarak
lainnya. Komunikasi yang kita lakukan setiap hari
fisik antara pengirim dan penerima. Bisa
bukan hanya komunikasi secara verbal namun juga
dikatakan bahwa setiap gerakan tubuh
non verba melalui bahasa tubuh kita, untuk
mempunya makna dan tidak ada gerakan yang
menyampaikan perasaan dan emosi kita yang
bersifat kebetulan. Secara sadar mapun tidak
sebenarnya. Melalui bahasa tubuh kita melakukan
sadar terkadang gerak tubuh kita dapat
komunikasi bahkan ketika kita tidak menyadari
memiliki artianya yang berbeda pada setiap
telah melakukan komunikasi. Menurut para ahli
orang. Gerakan tubuh seseorang dikontrol
bahasa tubuh , ketika kita menganalisis bahasa
oleh otak orang tersebut, jadi gerakan tubuh
tubuh para politisi, bisa saja mereka mengatakan
yang dilakukan memang berasal dari pikiran
suatu cerita, namun bahasa tubuhnya mengatakan
orang tersebut.
cerita yang berbeda.
Bahasa tubuh terkadang lebih jujur dan terjadi
Banyak teori yang membahas mengenai
secara spontan pada setiap individu. Sering kita
komunikasi, hal ini karena komunikasi dianggap
lihat anak yang menirukan kelakuan orang tua atau
sangat penting dan memiliki kajian secara
kakaknya dan anggota keluarga yang lain,
tersendiri. Dalam berkomunikasi tentu saja berbeda
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
16 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

misalnya jika sang kakak makan harus dengan ditanamkan haruslah kebiasaan yang sesuai dengan
menonton televisi maka sang adik akan ajaran Dharma. Adapun kebiasaan baik yang dapat
mengirukan hal yang sama. Perlu ditanamkan diberikan kepada anak sejak usia dini antara lain :
kepada setiap keluarga yang memiliki anak harus (1). Membiasakan Mengingat dan Berdoa Kepada
menghilangkan kebiasaan buruk yang dapat Tuhan, Baik Dalam Keadaan Suka dan Duka.(2).
ditirukan oleh orang tuanya. Kasih Sayang (3). Membiasakan Disiplin Waktu.
Banyak orang merasa tersingsung jika ada (4) Membiasakan Menabung . (5)Membiasakan
yang memandangi dari ujung kaki sampai ujung Perduli Terhadap Lingkunga Sekitar. (6)
rambut dengan mata menyeringai. Hal ini Mengerjakan Pekerjaan Pribadi Sendiri. (7)
merupakan salah satu contoh komunikasi non Membiasakan Secara Tetap Menyisihkan Sebagian
verbal yang negatif. Anak yang sering melihat Harta Untuk Kepentingana Agama dan Dharma
ibunya misalnya mengomel di dapur sambil 3. Permainan
memasak menunjukkan bahasa tubuh tidak ingin Setiap orang memiliki kebutuhannya sendiri,
memasak, kecapekan dan sebagainya, maka anak berdasarkan usia jenis kelamin dan situasi
perempuan cenderung mengikuti hal ini. terntentu. Jika bagi orang dewasa bekerja dan
Sebaliknya orang tua sering sekali mengusap mengurus rumah tangga adalah kebuthan
kepala anaknya dengan lembut, hal ini merupakan terpenting, maka bagi seorang anak bermain adalah
bahasa bahwa orang tua sangat menyayangi sebuah kebutuhanan keharusan. Sebagai mahluk
anaknya. Memeluk dan mencium anak ketika baru yang belum memiliki kebutuhan komplek seperti
bangun, hendak tidur dan pulang dari aktifitas orang dewasa maka anak-anak membutuhkan
merupakan bentuk bahasa cinta kasih orang tua saluran untuk mengekspresikan diri, permainan da
terhadap anaknya. bermain adalah salah satu cara mengekspresikan
2. Kebiasaan diri bagi anak-anak.
Sebuah kebiasaan akan menjadi sebuah Anak perempuan dan anak laki-laki
karakter dan sebuah karakter merupakan jati diri. cenderung memiliki jenis permainan yang berbeda
Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda macamnya, misalnya anak perempuan akan lebih
baik itu kebaisaan yang baik dan kebiasaan yang tertarik dengan permainan dengan warna-warna
kurang baik. Membiasakan anak sejak kecil merah muda dan anak laki-laki dengan warna biru
dengan hal-hal yang baik maka akan terbawa atau hitam . jika anak perempuan lebih senang
sampai anak menjadi dewasa dan pada akhirnya bermain boneka atau rumah-rumahan maka anak
anak-anak yang tadinya dibiasakan dengan hal-hal laki-laki lebih tertarik untuk bermain mobil-
yang baik akan mebiasakan kepada anaknya hal- mobilan atau pesawat terbang.
hal yang baik pula. Maka baiklah sebuah Pada zaman dahulu untuk bermain, anak akan
keturunan, karna telah menciptakan genarasi yang dibuatkan mainan oleh orang tuanya, atau
suputra. membuat mainan itu sendiri. Namun pada zaman
Dalam Canakya Nitisastra Sloka 18 mengatakan. yang semakin modern ini akan tinggal memilih
Lalayet panca-varsani permainan apa yang diinginkan di toko mainan tapi
Dasa varsani tadayet juga harus menyesuaikan dengan keuangan orang
Putram mitravadacaret tua. Permaianan pada zaman modern ini sangat
Artinya banyak ragam dan bentuknya, jadi orang tua harus
Asuhlah putra dengan cara memanjakannya memperhatikan dengan seksama bahan dan
sampai berumur lima tahun kegunaan dari mainan tersebut.
Memberikan humukan-hukuman selama
sepuluh tahun berikutnya PENUTUP
Kalau ia telah menginjak umur enam belas Pola asuh orang tua sangat besar pengaruhnya
tahun didiklah ia terhadapat seorang anak. Keluarga adalah
Dengan cara berteman. lingkungan yang pertama dikenal oleh anak dalam
Kebiasaan adalah sesuatu yang akan dibawa bersosialisai, bagaimana anak dalam keluarganya
sampai akhir hayatnya, jadi kebiasaan yang
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah17

dididik maka begitulah anak nanti akan bergaul. Darmayasa, I Made. 2005. Canakya Niti Sastra.
Sebagai peniru yang paling baik, maka orang tua Denpasar; Yayasan Dharma Narada.
perlu untuk memberikan perhatian yang khusus
kepada seorang anak. Anak tidak hanya dididik Kartono, Kartini, 1982. Psikologi Anak. Bandung :
ketika telah besar, namun seorang anak harus Penerbit Alumni
dididik sejak dalam kandungan. Seorang Ibu harus
mengetahui bagaimana perkembangan anaknya Maswinara, I Wayan. 1999. Parasara
sejak dalam kandungan sampai ketika anak telah Dharmasastra (Smrti Kaliyuga).
tumbuh menjadi mahluk dewasa. Sebagai umat Surabaya; Paramita .
Hindu yang taat hendaknya sejak dalam kandungan
si jabang bayi untuk dibuatkan upacara keagamaan Maswinara, I Wayan. 1999. Rg Veda, Mandala
sesuai dengan yang tercantum di dalam Weda dan I,II, III. Surabaya; Paramita.
sesuai kemampuan orang tuanya.
Banyak sekali faktor pendukung dalam Maswinara, I Wayan. 2004. Rg Veda, Mandala IV,
perkembangan anak, yang dapat menjadi dasar V,VI,VII. Surabaya; Paramita.
untuk menghantarkan anak menjadi anak yang
suputra. Harapan setiap orang tua adalah Rai Sudharta, Tjok. 2001. Ajaran Moral Dalam
menjadikan anaknya sebagai anak yang suputra Bhagawan Cita. Denpasar; Paramita.
yang dapat membanggakan keluarga, masyarkat,
bangsa dan negaranya. Selain itu anak yang Rai, Sudharta Tjok. 1992. Tahap-tahap kehidupan
suputra akan menyelamatkan leluhur dari jurang bayi hindu dari pranatal sampai satu
neraka. Oleh sebab ibu pendidikan, latar belakang, weton. Kayu Mas Agung: Denpasar.
dan kondisi orang tua terutama ibu hsangat
berpengaruah terhadap tumbuh dan kembangnya Tim Penyusun. 2001. Modul Keluarga Bahagia
seorang anak. Dengan pendidikan yang tinggi Sejahtera. Jakarta: Departemen
seorang ibu mampu menuntun anaknya untuk Agama RI.
meraih pendidikan yang berguna bagi anaknya.
Dengan latar belakang yang baik seorang Ibu dapat Purwadaminta. 1983. Kamus Besar Bahasa
membimbing perjalanan hidup anaknya, dan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
dengan kwalitas pengasuhan maka anak akan dapat
Puja, Gede dan Tjokorda Rai Sudharta. 1995.
dikontrol oleh sang ibu.
Manawa Dharma Sastra (Manu
Anak adalah peniru yang baik. Setiap kegiatan
Dharma Sastra). Jakarta: Hanuman
yang diajarkan kepada anak akan cepat ditangkap
Sakti.
oleh anak tersebut. Komunikasi adalah kegiatan
yang dilakuan oleh semua mahluk dan disetiap
Sapari, Achmad, 2001. Pendidikan Budi Pekerti
waktu, berkomunikasi tidak hanya dilakukan
Bagi Anak dan Remaja. Jakarta:
dengan verbal tadi juga dengan non verbal.
Percetakan SIC
Komunikasi yang baik akan menjadi landasan
hidup bagi seorang manusia. kebiasaan akan
Zuriah, Nurul. 2011. Pendidikan Moral dan Budi
menjadi karakter seseorang dan karakter akan
Pekerti dalam Perspektif Perubahan.
menjadi jati diri seseorang.
Jakarta : Bumi aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Awanita, Made. 2008. Membentuk Kepribadian
Anak Dalam Kandunga. Surabaya :
Paramitha.

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai