Anda di halaman 1dari 67

HAKIKAT

PENGEMBANGAN KOGNITIF
azizah-paud-unj

Definisi Kognitif
Kemampuan berfikir secara abstrak (Terman)
Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan (Colvin)
Teknik untuk memproses informasi yang disediakan oleh
indera. (Hunt)
Kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta
karya (Gardner)
Intelektual + pengetahuan (Henmann)

Proses berpikir, kemampuan individu untuk


menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu
kejadian atau peristiwa.
Arti Kognisi (lanjt)

Kognisi
 Pengetahuan yang luas, daya nalar,
kreativitas, kemampuan bahasa dan
daya ingat.

Proses Kognisi
 Persepsi, ingatan, pikiran, simbol,
penalaran, problem solving.

azizah-paud-unj
Triachic of Intelligence(Robert Stenberg)
Kognitif adalah kemampuan mental yang menunjukkan tingkah
laku kognitif.
• Contextual Intellegence
Mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan
mengubah lingkungan untuk mengoptimalkan peluang dan
memecahkan masalah.
• Experiental Intellegence
Mampu merumuskan ide-ide baru dan mengkombinasikan
fakta-fakta yang tidak berhubungan serta mampu mengatasi
masalah baru secara otomatis.
• Componential Intellegence
Mampu berpikir abstrak, memproses informasi dan
menentukan kebutuhan apa yang akan diperoleh.
azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
Aspek Kognitif
Alferd Binet

Konsentrasi (direction)
Kemampuan memusatkan pikiran pada suatu masalah
yang dipecahkan.
Adaptasi (adaptation)
Kemampuan mengadakan penyesuaian terhadap
masalah yang dihadapi
Sikap Kritis (critism)
Kemampuan mengadakan kritik dan belajar dari
kesalahan yang dilakukan.
Model Struktur Intelektual (Guilford)
 Operasi (proses)
Proses pemikiran yang berlangsung yang terdiri dari 5
komponen (kognisi, ingatan, berpikir konvergen, berpikir
divergen, penilaian)
 Content (materi)
Materi yang digunakan untuk berpikir, terdiri dari 4 komponen
(figural, simbolik, semantik, behavioral)
 Produk
Hasil dari proses tertentu yang diterapkan pada materi
tertentu, terdiri dari 6 komponen (unit, kelas, hubungan,
sistem, transformasi, implikasi)
azizah-paud-unj
Komponen Kognitif (Sternberg)
 Metakomponen
Perencana, pengambil keputusan dalam pemecahan masalah.
 Penampilan
Pelaksana keputusan dari metakomponen
 Pencapaian
Pencari informasi baru
 Ingatan
Pengingat informasi
 Alih Terap
Pemindah informasi dari satu situasi ke situasi lain
azizah-paud-unj
Ciri Anak Berbakat Kognitif (Renzulli)
 Mudah menangkap materi  Pengamat yang cermat
 Ingatan baik  Cepat menemukan
 Kosa kata luas kekeliruan dalam kesalahan
 Penalaran tajam  Daya abstraksi tinggi
 Konsentrasi baik  Sibuk menangani berbagai
 Menguasai banyak hal macam hal
tentang banyak topik  Mampu membaca pada usia
 Sering membaca lebih muda
 Ungkapan diri lancar dan  Senang mempelajari kamus,
jelas ensiklopedi.
 Cepat memecahkan soal
azizah-paud-unj
Pentingnya Pengembangan Kognitif
 Pengembangan daya persepsi berdasarkan apa yang dilihat,
disimak, dirasakan sehingga memiliki pemahaman utuh.
 Melatih ingatan terhadap semua peristiwa dan kejadian yang
pernah dialami.
 Mengembangkan pemikiran dalam menghubungkan satu
peristiwa dengan peristiwa lainnya.
 Memahami berbagai simbol yang tersebar di dunia sekitar.
 Menalar secara alamiah dan proses ilmiah
 Memecahkan persoalan hidup

azizah-paud-unj
Ciri Perbuatan Cerdas!

 Mampu memecahkan masalah baru yang lebih tinggi


daripada tingkatan perkembangannya.
 Melakukan sesuatu yang sesuai dengan tujuan, praktis,
dan ekonomis.
 Mampu menyelesaikan masalah yang mengandung
kesulitan satu tingkat di atasnya.
 Menggunakan kemampuan abstraksi.
 Menggunakan tingkat konsentrasi yang tinggi.

azizah-paud-unj
azizah-paud-unj

Faktor yang mempengaruhi


Perkembangan Kognitif
 Keturunan
 Lingkungan
 Kematangan
 Pembentukan
 Minat dan bakat
 Kebebasan
5 Days 2
Months

1 Year 28 Years

azizah-paud-unj Pertumbuhan dan Perkembangan Otak


14
 Auditori
 Visual
 Taktil
 Kinestetik
 Aritmatika
 Geometri
 Sains Permulaan

Klasifikasi Pengembangan Kognitif


Janet Learner
azizah-paud-unj
Pengembangan Visual
• Mengenali benda sehari-hari
• Membandingkan benda-benda dari yang
sederhana menuju ke yang kompleks
• Mengetahui benda dari ukuran, bentuk atau
warna
• Mengetahui adanya benda yang hilang apabila
ditunjukkan sebuah gambar yang janggal
• Menyusun potongan teka-teki mulai dari yang
sederhana sampai yang rumit
• Mengenali tulisan namanya sendiri
• Mengenali huruf dan angka
azizah-paud-unj
Pengembangan Auditori
 Mendengarkan atau menirukan bunyi yang didengar
sehari-hari
 Menderngarkan nyanyian atau syair dengan baik
 Mengungkapkan kembali cerita sederhaa
 Menebak lagu atau apresiasi musik
 Mengikuti ritmik dengan bertepuk
 Menyebutkan nama-nama hari dan bulan
 Mengetahui asal suara
 Mengetahui nama benda yang dibunyikan

azizah-paud-unj
Pengembangan Aritmatika
• Mengenali dan membilang angka
• Menyebut urutan bilangan
• Menghitung benda
• Mengenali himpunan dengan nilai bilangan
berbeda
• Memberi nilai bilangan pada suatu himpunan
benda
• Menghubungkan konsep bilangan dengan
lambang bilangan
• Menggunakan konsep waktu dengan jam
• Mengurutkan benda berdasarkan ukuran
azizah-paud-unj
Pengembangan Taktil
• Mengembangkan
Pengembangan kesadaran akan indera
Kinestetik sentuhan
• Mengembangkan
• Kemampuan yang kesadaran berbagai
berhubungan dengan tekstur
kelancaran gerakan
• Mengembangkan kosa
tubuh yang
kata untuk
mempengaruhi
mendeskripsikan tekstur
perkembangan
azizah-paud-unj
kognitif
Pengembangan Geometri

• Memilih benda menurut warna, bentuk dan ukuran


• Mencocokkan benda menurut benda, warna, ukuran
• Membandingkan benda
• Mengukur benda secara sederhana
• Mengerti dan menggunakan bahasa tentag ukuran
• Menyebut benda yang sesuai dengan bentuk geometri
• Meniru pola

azizah-paud-unj
Pengembangan Sains
Permulaan
 Mengeksplorasi berbagai
media yang ada di sekitar
 Mengadakan berbagai
percobaan sederhana
 Mengkomunikasikan apa
yang telah diamati dan
diteliti

azizah-paud-unj
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Piaget
Jean Piaget
 1920, Jean Piaget (1896 - 1980) bekerja pada Binet
Institute. Job des-nya adalah mengembangkan versi
pertanyaan dalam bahasa Inggris ke dalam bahasa
Prancis. Piaget sangat tertarik dengan alasan yang
salah yang diberikan oleh anak-anak yang sangat
dibutuhkan dalam berfikir logis.
 Piaget adalah psikolog pertama yang membuat
pstudi secara sistematis tentang perkembangan
kognitif.
 Kontribusi Piaget: teori perkembangan kognitif
dengan studi terhadap kognitif anak secara teliti,
dan seperangkat tes yang sederhana namun mampu
mengungkap kemampuan kognitif yang beragam.
azizah-paud-unj
Teori Perkembangan Kognitif
 Menfokuskan pada anak, daripada pembelajaran secara
keseluruhan.
 Berfokus pada perkembangan, daripada pembelajaran itu
sendiri, sehingga tidak mengacu pada infromasi
pembelajaran atau perilaku spesifik.
 Mengusulkan tahapan perkembangan yang memiliki ciri-ciri
tersendiri, ditandai dengan perbedaan kualitatif, daripada pada
peningkatan secara gradual dalam angka dan kompleksitas
perilaku, konsep, dan ide.
 Goal dari teori ini adalah menjelaskan mekanisme dan proses
dimulai dari infant, lalu anak dan berkembangan menjadi
individu yang dapat bernalar dan berpikir menggunakan
hipotesis.
azizah-paud-unj
Komponen Dasar dalam Teori Piaget

 Skema  bangunan dasar pengetahuan


 Proses yang merupakan transisi yang
memungkinkan dari satu tahapan ke tahapan yang
lain (asimilasi, akomodasi, dan equilibrium)
 Tahapan perkembangan kognitif (sensori motor,
pra operasional, operasional konkret dan
operasional formal)

azizah-paud-unj
Skema
 Piaget menyebut skema sebagai bangunan dasar perilaku
intelegen – suatu cara untuk mengorganisasikan pengetahuan.
Penting juga menganggap skema sebagai “unit” dari
pengetahuan, yang masing-masing berhubungan dengan objek,
tindakan, dan konsep teori yang abstrak.
 Ketika keberadaan skema mampu menjelaskan tentang apa
yang mereka fahami tentang dunianya, hal ini dinyatakan
sebagai equilibrium, keadaan kognitif yang seimbang.
 Skema dapat didefinisikan sebagai seperangkat representasi
mental dari dunia, yang kita dunakan baik untuk memahami
maupun merespon situasi. Asumsi adalah apa yang kita simpan
dalam representasi mental dan akan kita aplikasikan ketika
dibutuhkan.
azizah-paud-unj
Asimilasi dan Akomodasi
 Piaget memandang bahwa perkembangan kognitif
adalah proses adaptasi (penyesuaian) terhadap
dunia.
Hal ini akan terjadi melalui:
 Assimilasi– diaplikasikan ketika menggunakan
skema yang ada terhadap situasi yang baru.
 Accommodation – terjadi ketika skema yang ada
(pengetahuan) dibutuhkan untuk mengubahnya
menjadi suatu informasi yang baru.
azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
Contoh Asimilasi dan Akomodasi

azizah-paud-unj
Tahapan Perkembangan Kognitif
(Piaget)
Perkembangan kognitif merupakan proses mental dalam
reorganisasi yang progresif sebagai hasil dari
kematangan dan pengalaman.

 Tahap sensori motorik (0-2 thn)


 Tahap pra-operasional (2-7 thn)
 Tahap operasional konkret (7-11 thn)
 Tahap operasional formal (11 thn+)

azizah-paud-unj
Tahapan Perkembangan Kognitif
Tahap Ciri Utama Studi
Perkembangan
Sensori motor Permanensi Objek Blanket & Ball
(0-2 thn) Study
Pra-operasional Egisentrisme Three Mountain
(2-7 th)
Operasional Konservasi Conservation of
Konkret Number
(7-11 th)
Operasional Formal Memanipulasi ide Pendulum Task
(11+) di “kepala” (berfikir
abstrak)
azizah-paud-unj
Sensori Motor (0-2 tahun) -1
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Refleks Refleks ketika Kasur yg scr visual Kenakan pakaian yang
Sederhana baru lahir menarik dan adanya tidak ketat, tempat tidur
(0-1 bln)
Alat dasar dinding yang dekat dg yang rapi, bentuk
koordinasi sensasi tempat tidur, benda- lingkungan yang
dan aksi adalah benda dekat tempat meningkatkan perhatian
melalui perilaku tidur, musik, nyanyian, selama bayi terjaga.
refleksif, seperti pembicaraan, bunyi
mencari, lonceng.
menghisap, yang
dimiliki sejak
kelahiran.

azizah-paud-unj
Sensori Motor (0-2 tahun) - 2
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh

Reaksi Sirkular Gerakan Wajah dan suara, Buat perubahan


Primer 1/ sederhana mainan bermusik, lingkungan, bawa bayi
Kebiasaan
yang mainan bergerak, berjalan, pegang bayi,
pertama
(1-4 bln) merupakan benda yang dapat tempatkan bayi di
kebiasaan, digenggam dan aman tempat tidur, amati,
hanya terbatas masuk ke mulut. catat perubahan,
pada reaksi bunyikan mainan,
dari lingkungan tempatkan benda pada
pada situasi jangkauan bayi, beri
tertentu. waktu untuk
pengulangan perilaku.

azizah-paud-unj
Sensori Motor (0-2 tahun) -3
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Reaksi Sirkuler Gerakan Benda yang Perhatikan gerakan yang
Primer 2 berulang-ulang, menarik diulang-ulang, sediakan
(4-8 bulan)
bertujuan perhatian, alat bantu yang
mendapatkan mainan, bola memudahkan
efek pengulangan, tempatkan
menyenangkan benda-benda di dekat
bagi anak dan bayi supaya mudah
dunia sekitarnya. diraih, ulangi tindakan
(tersenyum, membuka
mulut)

azizah-paud-unj
Sensori Motor (0-2 tahun) -4
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Koordinasi Gerakan bertujuan, Mainan, benda- Tempatkan benda-
Reaksi dilakukan atas dasar benda yang benda dekat bayi,
Sirkuler adanya aksi yang menarik secara mainkan lalu
Sekunder (8- mendahului/ visual. sembunyikan boneka di
12 bulan) kesengajaan dan bawah selimut,
terkoordinasi. tempatkan balok di
belakang Anda,.
Perkenalkan mainan
baru, beri waktu untuk
bermain.

azizah-paud-unj
Sensori Motor (0-2 tahun) -5

Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh


Reaksi Sirkular Penjelajahan Selimut, kertas, Permainan petak
Tersier, benda-benda mainan, sendok, umpet, puji bayi,
kesenangan akan baru atas boneka, mainan amati permainan
sesuatu yang dasar tingkah air, benda dengan bayi dengan air,
baru, dan laku yang ukuran berbeda. bertanya tapi jangan
keingintahuan mereka beri tahu
(12-18 bln) lakukan jawabannya, biarkan
dengan cara bayi bermain sendiri.
mereka
sendiri.

azizah-paud-unj
Sensori Motor (0-2 tahun) -6

Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh


Internalisasi Adanya Benda yang Beri anak waktu mencari
Skema gambaran menarik pemecahan masalah,
(18-24 bln) mental perhatian, berpikir mengamati benda.
terhadap mainan, bola Amati tingkah laku dan
objek yang identifikasi gagasan yang
menghilang tampaknya penting bagi
dan kejadian anak, izinkan melakukan
di masa lalu. permainan yang berbeda,
beri mainan yang
mendorong anak berpura-
pura.

azizah-paud-unj
azizah-paud-unj

Ciri Tahapan Pra-operasional


 Egosentris
 Animistis
 Transduktif
 Lack of Conservation
 Irreversibility
 Centration
 Single clasificasion
Tahapan Pra-operasional
 Sub Tahap Fungsi Simbolis (2-4 th)
Anak mengembangkan kemampuan untuk
membayangkan secara mental suatu objek yang tidak
ada.
 Sub Tahap Pemikiran Intuitif (4-7 thn)
Anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin
tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan.
Disebut intuitif karena anak tampaknya begitu yakin
dengan pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi
belum sadar bagaimana mereka tahu apa yang
mereka ketahui.

azizah-paud-unj
azizah-paud-unj

Egosentris

Animistis
 Ketidakmampuan anak • Anak memandang bahwa
untuk membedakan benda-benda yang tidak
antara perspektif bergerak memiliki
seseorang dengan kehidupan yang sama
perspektif orang lain. dengan dirinya.
Contoh Pemikiran Pra-operasional

azizah-paud-unj
azizah-paud-unj

• Anak yakin bahwa


Transduktif perubahan dalam
jumlah terjadi saat
bentuk dari benda
diubah dan diambil
atau diatur kembali
penempatannya,
meskipun tidak ada
yang ditambah atau
• Penalaran yang diambil.
melibatkan kombinasi
fakta-fakta yang saling
tidak berhubungan. Lack of Conservation
azizah-paud-unj

Irreversibility Centration

• Anak tidak mampu


membalikkan secara • Jika ada dua atau lebih
mental serangkaian ciri dari dimensi fisik
kejadian, transformasi suatu benda muncul
atau langkah-langkah maka anak hanya
mampu memusatkan
penalaran.
pada satu ciri saja.
azizah-paud-unj

Single Clasification

 Anak hanya dapat


menggolongkan
objek berdasarkan
satu sudut pandang
saja.
Pengajaran yang dapat mendukung
perkembangan kognitif anak …

 Mendukung “the spontaneous research“ anak


 Menggunakan metode aktif yang mensyaratkan re-
discovering atau re-constructing "truths”
 Menggunakan pembelajaran yang kolaboratif, dan
juga aktivitas individual
 Merencanakan situasi yang menghadirkan masalah
yang berguna, menciptakan disequilibrium pada
anak

azizah-paud-unj
Kekuatan Teori Piaget
 Piaget mengubah bagaimana orang-orang
memandang dunia anak dan metodenya
dalam mempelajari anak. Piaget memberikan
banyak inspirasi banyak orang untuk
mengembangkan gagasannya.
 Idenya dapat digunakan secara praktis
bagaimana kita memahami dan
berkomunikasi dengan anak, terutama dalam
dunia pendidikan (discovery learning).

azizah-paud-unj
Kelemahan Teori Piaget
 Apakah tahapan perkembangan ini nyata? Vygotsky dan
Bruner tidak membahas tahapan seluruhnya namun lebih
menitikberatkan bahwa perkembangan itu
berkesinambungan.
 Karena Piaget lebih berkonsentrasi pada tahapan
perkembangan kognitif secara universal dan kematangan
biologis, dia gagal mempertimbangkan efek setting sosial
dan budaya yang mungkin mempengaruhi perkembangan.
 Metode Piaget (observasi dan wawancara) memungkinkan
terbukanya interpretasi yang bias dibandingkan dengan
mtode lainnya, dan subjektif.
 Piaget menggunakan penelitian dengan sedikit partisipan-
pada studi awal dia hanya menyertakan anak-anaknya.

azizah-paud-unj
Teori Sosio-Kultural
Lev S. Vygotsky
Lev S. Vygotsky

 Vygotsky mengembangkan pendekatan sosio


kultural terhadap perkembangan kognitif.
 Dia mengembangkan teorinya pada waktu yang
sama saat Piaget mulai mengembangkan teorinya
(1920-1930-an).
 Dia meninggal pada usia 38 th sehingga teorinya
kurang lengkap meskipun banyak tulisannya sudah
diterjemahkan dari bahasa Rusia.

azizah-paud-unj
Teori Sosio Kultural Vygotsky
 Pekerjaan Lev Vygotsky menjadi fondasi dari beberapa
penelitian dan teori dalam perkembangan kognitif
selama beberapa dekade setelahnya, utamanya lebih
dikenal sebagai Teori Perkembangan Sosial.
 Teori Vygotsky menekankan pada peran interaksi
sosial yang fundamental dalam perkembangan
kognitif, dan dia percaya bahwa komunitas
mendapatkan peran sentral dalam proses
pembentukan makna.

azizah-paud-unj
Perbedaan Teori Vygotsky dengan Piaget
 V lebih menekankan pada budaya akan mempengaruhi/
membentuk perkembangan kognitif – kontradiktif
dengan pandangan Piaget tentang tahapan universal dan
konten perkembangan.
 V menempatkan secara apik penekanannya pada faktor-
faktor sosial yang memiliki kontribusi dalam
perkembangan kognitif (Piaget menkritik dan kurang
menghargai ini)
V menempatkan lebih banyak penekanan pada peran
dari bahasa dalam perkembangan kognitif; Piaget
mengkritiknya.

azizah-paud-unj
Pengaruh Sosial terhadap
Perkembangan Kognitif
 V percaya bahwa anak memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi dan secara aktif terlibat dalam pembelajaran.
 V lebih menekankan padakonstribusi sosial pada
proses perkembangan, sementara Piaget menekankan
pada self-initiated discovery.
Hal penting dalam belajar terjadi melalui interaksi
sosial dengan tutor yang terampil. Tutor akan menjadi
model perilaku dan menyediakan instruksi verbal bagi
anak.
 V merujuk pada co-operative atau collaborative
dialogue.

azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
azizah-paud-unj
Vygotsky dan Bahasa
 Bahasa sangat bermakna ketika orang dewasa
menyampaikan informasi kepada anak.
 Bahasa adalah alat yang sangat canggih dalam adaptasi
kognitif.
 Vygotsky melihat "private speech" sebagai kegiatan yang
dilakukan oleh anak secara terencana dan strategi dalam
membantu perkembangannya. Bahasa sejatinya adalah
akselerator dari berpikir dan pemahaman.
 Vygotsky mempercayai bahwa bahasa berkembang dari
interaksi sosial, untuk tujuan komunikasi. Selanjutnya,
kemampuan berbahasa menjadi terinternalisasi dalam
pikiran dan menjadi “inner speech”. Pemikiran adalah hasil
dari bahasa.
azizah-paud-unj
Teori Kontruktivis

Bruner
Kerangka Teori
 Teori ini diusulkan oleh Bruner,
dikembangkan berdasarkan teori Piaget
tentang perkembangan kognitif.
 Asumsi dasarnya adalah pembelajar itu
aktif di dalam proses pembelajaran.
 Pembelajaran adalah hasil dari interaksi
dengan beragam konteks masalah
dimana para pembelajar mengkonstruksi
pengetahuan mereka sendiri.

azizah-paud-unj
Representasi
 Cara untuk mengatur dan mengingat pengalaman
masa lalu dengan berbagai cara.
 Ketika kita merepresentasikan sesuatu, kita akan:
 Mengingat kembali dan memiliki imajinasi
dalam pikiran kita terhadap sesuatu atau
seseorang dari pengalaman sebelumnya dan
“memutar” kembali di dalam pikiran kita.
 Membuat sesuatu “patokan” untuk sesuatu
yang tidak ada.

azizah-paud-unj
3 Proses Representasi,
yang bekerja dengan cara yang saling berhubungan

 Enactiva
Representasi pengalaman dengan “melakukan”.
 Iconic
Representasi pengalaman melalui gambaran mental
dengan mengaitkannya pada “orang, kejadian atau
objek.”  foto, gambar, buku.
 Simbolik
Representasi sesuatu dengan simbol  menggambar
dan melukis, menari, bermain peran, menulis, kegiatan
matematis.
azizah-paud-unj
Keseimbangan adalah Aspek yang Penting
dalam Perilaku Simbolik

 A Question of Balance

Kreatif, Berfikir dengan caranya Konvensi , Mencocokkan antara


sendiri , menggunakan cara yang budaya dengan harapan.
personal, simbol idiosinkratik

 Piaget dan Bruner sepakat bahwa “learning by doing”


sangat penting. Mencopy tidak bermanfaat tetapi
merekonstruksi pengalaman dengan cara sendiri
(melalui imitasi) sangat bermanfaat.

azizah-paud-unj
Piaget –
Representation is A Whole Network

IMITASI, tidak mengcopy orang lain, tetapi


merekonstruksi (imitasi) dengan caranya sendiri

IMAGE SIMBOL
Visual Idiosinkretik
Auditori dan personal
Taktil Shared and
Penciuman arbitary
Perabaan convention
Gerak
azizah-paud-unj
Bruner–
Representation is A Whole Network

ENACTIVA: LEARNING BY DOING

SIMBOL
ICONIC
Menguasai
Image
simbol seperti
angka, musik,
notasi, dan tarian
yang digunakan
pada budaya
azizah-paud-unj
Konsep kunci dipaparkan oleh
Glasersfeld (1992)
 Setiap individu harus mengkonstruksi pengetahuan
 Perhatian pengetahuan “opreasi konseptual” dari
pembelajar
 Pengajaran adalah aktivitas sosial, tetapi belajar
adalah aktivitas individual.
 Pengetahuan tidak disampaikan secara pasif, tetapi
secara personal dikonstruksi.
 Pertama kali, pembelajar harus belajar dan
memahami sebelum mereka dapat berbagi kontruksi
pengetahuannya dengan orang lain.
(Refereed proceedings from Learning and Socio-cultural theory: Exploring
modern Vygotskian perspectives workshop, 2007, Wollongong University)
azizah-paud-unj
Sumber Bacaan
 Bodrova, Elena and Deborah J. Leong. (1996). Tools of The Mind: The
Vygotskian Approach to Early Childhood Education, New Jersey:
Prentice Hall.
 Bodrova , Elena and Deborah J. Leong, Scaffolding Emergent Writing in
the Zone of Proximal Development, An International Journal of Early
Reading and Writing, Literacy Teaching and Learning 1998, Volume 3.
 Bruce, Tina. (1997). Early Childhood Education. England: Hodder &
Stoughton.
 Cole, Michael, and James V. Wertsch, Beyond the Individual-Social
Antimony in Discussions of Piaget and Vygotsky, http//www.
Massey.ac.nz/alock/virtual/colevyg.htm
 Singer, Dorothy G. and Tracey A. Reverson. (1996). A Piaget Primer:
How A Child Thinks, rev. ed, USA: A Plume Book.

azizah-paud-unj
azizah-paud-unj

Anda mungkin juga menyukai