Anda di halaman 1dari 15

TE

KS
NARASI

DISUSUN OLEH :
Adelia Risa Arumsih Natawijaya
( 2015310033 )
DOSEN :
Yanti Riana Lubis,SS.,SH.

FAKULTAS MANAJEMEN :
Manajemen I REG II KIA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena


anugerahnya saya dapat menulis makalah ini dalam keadaan sehat
dan tepat waktu yang berjudul “ Teks narasi “

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memnuhi tugas dari
ibu yanti riana lubis,SS.,SH. Pada bidang studi bahasa indonesia .
selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “ Teks narasi “ bagi para pembacanya dan untuk saya sendiri.

Dengan segala kerendahaan hati saya parapembaca dapat mengkritik


dan saran yang bersifat membangun guna melengkapi makalah
ini.semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembacanya.

Medan ,26 desember 2020

Adelia risa arumsih ntw


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 1


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 3

 A. Pengenalan teori narasi …………………………………… 3


 B. Pengertian narasi …………………………………….. 6
 C. Prinsip-prinsip narasi………………………………………. 8
 D. Karakteristik narasi ………………………………. 10
 E. Jenis narasi ……………………………. 10
 F. Langkah menulis karangan narasi ……………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 12


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Narasi merupakan karangan yang mudah ditulis karena


karangan dikembangkan melalui bercerita atau
mendegarkan cerita. Narasi yang biasa dikenal terdiri dari
dua macam, yaitu narasi ekspositoris dan sugestif. Narasi
ialah bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan
menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa
atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan
dari waktu ke waktu
Menurut pengamatan dari para peneliti menulis narasi
dapat mengapresiasikan gagasan yang dimiliki untuk
dituangkan dalam bentuk tulisan. menulis narasi adalah
menulis kronologi, artinya sangat memperhatikan di
mana cerita itu terjadi dan kapan kejadian itu terjadi. Ada
empat hal penting dalam penulisan narasi yaitu latar
belakang, masalah, puncak masalah, dan penyelesaian,
latar belakang adalah hal-hal yang mendasari penulisan
narasi vaitu karakter, tempat, dan waktu.
Latar belakang ini akan memudahkan pembaca dalam
mengikuti alur cerita. Kemudian terdapat masalah yang
akan diselesaikan di akhir cerita. Masalah ini akan
memuncak dan penuh dengan kejadian-kejadian yang
tidak terduga. Puncak masalah ini kemudian diikuti oleh
penyelesaian masalah.
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan


masalah yang akan dibahas adalah

 Pengenalan teori narasi


 Apa yang dimaksud dengan narasi?
 Apakah prinsip – prinsip narasi?
 Apa karakteristik dari narasi?
 Bagaimana langkah - langkah pembuatan narasi?

C.  Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk:

 Menjelaskan mengenai pengertian dari narasi.


   Memberikan prinsip-prinsip dari narasi sebagai pedoman
untuk mempelajari narasi lebih lanjut.
 Menginformasikan mengenai karakteristik narasi sebagai
acuan dalam mengidentifikasi narasi.
  Memberikan penjelasan mengenai pembagian jenis-jenis
karangan narasi sehingga mampu menentukan topik disaat
menulis narasi sesuai dengan tujuannya.
 Memberikan informasi mengenai langkah pembuatan
narasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengenalan Teori Narasi

A. Pengenalan

Istilah 'narasi' tentu tidak seperti yang biasa digunakan sebagai


'cerita', kebanyakan orang tahu bahwa itu merujuk, dalam
beberapa cara, cerita, bahkan cerita endemik hidup kita.

Mempertimbangkan berapa banyak cerita yang kita alami setiap


hari, mungkin terdiri dari:
1. Program televisi
2. Novel atau cerita pendek (tertulis atau dibaca)
3. Film (televisi atau bioskop)
4. Periklanan
5. Berita di Koran atau pada televisi dan radio
6. Internet Di samping itu, cerita tidak terbatas pada teks.

Ketika anda memberitahu teman anda tentang sesuatu yang


telah terjadi, tidak mungkin bahwa anda hanya menghibur
mereka dengan fakta dan angka, mungkin anda memberitahu
mereka dalam bentuk cerita. Anda juga hampir pasti bercerita
dengan orang tua anda dari usia yang sangat dini. Cerita tidak
hanya pengaruh yang besar terhadap budaya kita, antropolog
belum menemukan sebuah masyarakat di mana cerita itu tidak
penting. Cerita, tampaknya, merupakan bagian tak terhindarkan
dari kehidupan manusia.

B. Dahulu Kala – Pembukaan


Kalimat ‘dahulu kala' mengundang kita ke dunia narasi yang
diatur di masa lalu, memang, lebih lagi narasi yang diceritakan dalam
bentuk lampau (satu pengecualian adalah komentar olahraga, yang
menceritakan peristiwa yang terjadi). Namun, dalam dongeng dunia
yang dimana kita diundang ke dalam adalah salah satu yang sangat
berbeda dari dunia yang kita kenal. Ini 'masa lalu' tidak sama seperti

3
yang ditimbulkan, katakanlah, sejarah narasi. Yang 'sekali' adalah
'dahulu kala'.

Efek ini adalah untuk menunjukkan bahwa lokasi narasi ini tidak
hanya di masa lalu, tapi benar-benar dalam dimensi lain, dunia yang
berbeda dari kita sendiri. Fungsi narasi pembukaan ini adalah untuk
menunjukkan bahwa 'anything goes', aturan normal fisika tidak
berlaku

C. Apa Itu Cerita Narasi?


Kata Narasi berasal dari latin nerre, yang berarti 'untuk
membuat dikenal', sehingga narasi sering menyampaikan informasi.
Namun, hal ini tidak dengan sendirinya definisi yang cukup baik:
jadwal kereta juga memberikan informasi tetapi mereka tidak narasi.
Apa yang membedakan narasi dari bentuk-bentuk lain adalah bahwa
hal itu menyajikan informasi sebagai urutan tersambung peristiwa.

Narasi yang paling mendasar adalah urutan linier yang bisa


direpresentasikan sebagai a, b, c, d, e atau 1, 2, 3, 4, 5. Apalagi, urutan
ini tidak acak, melainkan disusun secara logis. Kebanyakan narasi
struktur sequances mereka santai: setiap peristiwa secara logis berikut
dari yang sebelumnya, setiap peristiwa menyebabkan yang berikutnya.
Narasi sehingga membutuhkan setidaknya dua peristiwa terhubung;
satu peristiwa yang tidak berurutan. Penekanan narasi pada kausalitas
juga dapat ditunjukkan dengan menggunakan wacana linguistik

D. Struktur Narasi dan Todorov


Seperti telah kita lihat, narasi harus memiliki klausa yang
terstruktur oleh kausalitas. Namun, kausalitas saja tidak cukup,
orang akan mengklasifikasikan resep konvensional sebagai
narasi ('merebus telur selama lima menit) walaupun keduanya
menggunakan klausa dan menekankan kausalitas. Aristotle
biasanya dikreditkan dengan deskripsi pertama struktur 'tiga
tindakan' teks dramatis.

4
E. Fungsi Narasi Menurut Propp

Morfologi vladimir Propp dari cerita rakyat Rusia pertama kali


diterbitkan pada tahun 1928 tapi tidak sampai 1958, ketika
sebuah terjemahan bahasa Inggris menjadi tersedia dan iklim
intelektual dekade berikutnya adalah ide-idenya kondusif, yang
penting buku diakui di barat.

Premis Propp adalah bahwa itu adalah sebuah kesalahan untuk


mencoba dan mengkategorikan semua cerita rakyat, atau
memang narasi, dengan konten mereka karena tugas terlalu
besar. Ia berusaha untuk menunjukkan bagaimana cerita rakyat
terkait oleh struktur umum, dan struktur ini dapat diterapkan
untuk setiap cerita rakyat lama baru atau,
secara teoritis, Sebagai akademisi 1960 ditemukan,
menggunakan ide-ide Propp tidak hanya berguna ketika
menyelidiki ke dalam dunia misterius cerita rakyat Rusia,
mereka berlaku untuk banyak someargued semua - teks narasi.

Bagian pertama dari bagian ini akan menjelaskan struktur Propp


narasi dan bagaimana karakter beroperasi dalam struktur ini,
ide-idenya kemudian akan epplied ke berbagai teks media.

F. Levi-Strauss dan Pasangan Lawan

Seperti telah kita lihat, baik Todorov dan ide-ide Propp tentang
narasi menekankan resolusi konflik. Kedua model mereka
berasal dari strukturalisme, sebuah wacana yang terlihat pada
'sistem, hubungan dan perusahaan - struktur - yang membuat
arti yang dimungkinkan dalam setiap kegiatan budaya atau
artefak' (o'sullivan et al, 1994, hal 302). Salah satu yang paling
berpengaruh adalah strukturalis Ferdinand de Saussure, yang
menunjukkan bahwa tanda-tanda, apakah mereka menjadi kata-
kata atau gambar, tidak memiliki arti intrinsik karena mereka
sewenang-wenang di alam. Ini berarti bahwa makna tanda yang
berasal dari konteks dan kelompok yang dimiliki.

5
G. Kode Narasi Barthes

Dalam analisisnya balzac yaitu novel sarrsine, Barthes


berkonsentrasi pada bagaimana 'logika internal' disusun oleh
narasi. Kode Barthes menjelaskan bagaimana penonton menjadi
penulis-pembaca karena mereka, pada dasarnya, (re)
menciptakan narasi. Penonton de (kode) teks; s 'logika internal'
dengan memahami kode narasi berikut:

 Kode hermeneutik, atau teka-teki


 Kode semic
 Kode simbolik
 Kode proairetik, atau tindakan
 Budaya, atau referensial, kode

2.    Pengertian Narasi

Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.


Produktif karena kegiatan ini akan menghasilkan suatu produk berupa
tulisan. Ekspresif karena menulis, menuangkan gagasan dalam bentuk
tulisan. Berdasarkan penelitian Mathew Lieberman, menulis ternyata
dapat menghilangkan stres karena meningkatkan aktivitas
ventrolateral prefrontal cortex, bagian otak yang berfungsi
mengurangi perasaan negatif. Tentunya tanpa mengesampingkan
keterampilan berbahasa lain, kegiatan menulis akan berhasil dengan
baik jika ditunjang keterampilan reseptif, yakni membaca dan
menyimak.

Pinoza memaparkan bahwa berdasarkan penyajian dan tujuan


dalam penyampaian suatu tulisan, menulis dibedakan atas enam jenis,
yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi, dan
campuran. Deskripsi merupakan pelukisan, narasi berarti pengisahan,
eksposisi pemaparan, argumentasi adalah pembahasan, persuasi
sifatnya mengajak, dan campuran yang berarti kombinasi. Dalam
pembelajaran menulis di sekolah, pembelajaran berdasarkan jenis-

6
jenis tersebut telah diajarkan sejak tingkat pendidikan dasar (SD),
hingga ke kuliah.

Sistem penulisan tidak terlepas dari bentuk sebuah


karangan.  merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami.  

Narasi dipaparkan sebagai jenis pengembangan paragraf dengan


gaya bercerita. Narasi dalam Bahasa Inggris (narration) berarti cerita.
Dalam buku The Oxford Essential Guide to Writing, narasi
didefinisikan sebagai urutan peristiwa bermakna dengan alur
maju. Narasi pada dasarnya adalah suatu cerita. Dalam Kamus Besar
Indonesia (2008:196) narasi adalah penceritaan suatu peristiwa atau
kejadian juga cerita atau deskripsi dari suatu  kejadian atau peristiwa.
Sehingga narasi juga hampir mirip dengan deskripsi.

Yang membedakan narasi dengan deskripsi ialah terletak pada


“waktu” sebagaimana pernyataan Gorys Keraf (2003:136)
“kalau narasi hanya menyampaikan kepada pembaca suatu
kejadian atau peristiwa, maka tampak bahwa narasi akan sulit
dibedakan dari deskripsi karena setiap peristiwa atau suatu proses
dapat juga disajikan menggunakan metode deskripsi. Sebab itu ada
unsur lain yang harus diperhitungkan, yaitu unsur waktu. Dengan
demikian pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu
perbuatan dan tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu.
Bila deskripsi menggambarkan suatu objek secara statis, maka narasi
mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian
waktu.”

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa


narasi merupakan suatu penggambaran peristiwa atau proses yang
memperhatikan unsur waktu.  

7
3. Prinsip-Prinsip Narasi

Prinsip-prinsip dasar narasi merupakan tumpuan berpikir bagi


terbentuknya karangan narasi. Prinsip tersebut antara lain :
1.      Alur (plot)
Alur dengan jalan cerita tidak dapat terpisahkan,tetapi harus
dibedakan. Jalan cerita memuat kejadian, tetapi suatu kejadian terjadi
karena ada sebab dan alasannya. Yang menggerakkan kejadian cerita
tersebut adalah alur, yaitu segi rohaniah dari kejadian. Suatu kejadan
baru dapat disebut narasi jika didalamnya ada perkembangan kejadian.
Dan suatu kejadian berkembang  jika ada yang menyebabkan
terjadinya perkambangan. Dalam hal ini disebut konflik. Alur sering
dikupas menjadi elemn sebagai berikut : (1) pengenalan, (2) timbulnya
konflik, (3) konflik memuncak, (4) klimaks, (5) pemecahan masalah.
Alur merupakan kerangka dasar yang sangat penting. Alur mengatur
bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain,
bagaimana tokoh harus digambarkan dan berperan, bagaimana situasi
dan karakter( tokoh) dalam suatu kesatuan waktu.

2.      Penokohan
Penokohan ialah mengisahkan tokoh cerita yang bergarak dalam
suatu rangkaian perbuatan atau mengisahkan tokoh cerita terlibat
dalam suatu peristiwa dan kejadian. Tindakan, peristiwa, kejadian
disusun bersama-sama sehingga mendapat kesan atau efek tunggal.

3.      Latar (setting)
Latar ialah tempat atau waktu terjadinya perbuatan tokoh atau
peristiwa yang dialami tokoh. Sering kita jumpai cerita hanya
mengisahkn latar secara umm. Misalnya disebutkan: di tepi hutan, di

8
sebuah desa,dll. Dalam latar waktu misalnya disebutkan: pada zaman
dahulu, pada suatu senja, dll.
Penyebutan nama latar secara pasti atau secara umum dalam
narasi sebenarnya menyangkut esensi dan tujuan yang hendak dicapai
narasi itu sendiri. Narasi informasional esensinya merupakan hasil
pengamatan pengarang diinformasikan kepada pembaca. Narasi
artistik esensinya adalah hasil imajinasi pengarang untuk memberikan
pengalaman estetik kepada pembaca. Konsistensi antara dunia
latar(latar fisik) dan dunia dalam (kejiwaan, suasana hati) tokoh.
Dunia mandiri dan utuh tidak harus sesuai dengan dunia keseharian.
Dunia mandiri dan utuh adakalanya terpisah dengan dunia keseharian,
dan sering disebut dunia imajinasi memiliki jarak estetis(aesthetical
distance).
4.      Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang menjawab pertanyaan siapakah yang
menceritakan kisah ini. Apapun sudut pandang yang dipilih pengarang
akan menentukan sekali gaya dan corak cerita. Sebab watak dan
pribadi si pencerita akan banyak menentukan cerita yang ditutrkan
pada pembaca. Jika pencerita(narator) berbeda maka detail-detail
cerita yang dipilih juga berbeda. Ada empat macam kedudukan pokok
narator dalam cerita yaitu:
a.       Narator serba tahu (Omniscient point of view)
Dalam kedudukan ini narator bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia
bisa menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk malangkapi
ceritanya, sehingga mencapai efek yang diinginkan.
b.      Narator bertindak objektif (Objective point of view)
Dalam kedudukan ini pengarang bekerja seperti dalam
teknik omniscient hanya pengarang sama sekali tidak memberi
komentar apapun. Pembaca hanya disuguhi “pandangan mata’’.
Pengarang menceritakan apa yang terjadi, seperti penonton melihat
pementasan drama. Pengarang sama sekali tidak mau masuk ke dalam
pikiran para pelaku.

c.       Narator (ikut) aktif (Narator acting)

9
Narator juga aktor yang terlibat dalam cerita. Kadang-kadang
fungsinya sebagai tokoh sentral. Cara ini tampak dalam penggunaan
kata ganti orang pertama (aku, saya, kami).

d.      Narator sebagai peninjau


Dalam teknik ini pengarang memilih salah satu tokohnya untuk
bercerita. Seluruh kejadian cerita kita ikuti bersama tokoh ini. Tokoh
ii bisa bercerita tentang pendapat atau perasaanya sendiri.

4.    Karakteristik Narasi

Ciri-ciri/ karakteristik karangan Narasi:

1.      Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.


2.      Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan
peristiwa awal sampai akhir.
3.      Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
4.      Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.

5. Jenis Narasi

1.      Narasi Ekspositorik (Narasi Informasional)


Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan
tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa
berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya,
satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau
sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai
oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan
narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan
bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan
unsur sugestif atau bersifat objektif.

2.      Narasi Sugestif (Narasi Artistik)

10
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan
suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung
kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat. Sementara itu, sasaran utamanya bukan memperluas
penegtahuan seseorang tetapi berusaha memberikan makna atas
peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman. Di bawah ini, akan
dicontohkan karangan narasi sugestif / artistik.
6. Langkah Menulis Karangan Narasi

Untuk memandu dalam menulis narasi, berikut ini disajikan


langkah-langkah praktis mengembangkan karangan narasi.
1.      Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan. Anda mau
menulis tentang apa? Pesan apakah yang hendak disampaikan kepada
pembaca?
2.      Tetapkan sasaran pembaca kita. Siapa yang akan membaca
karangan kita, orang dewasa, remaja, ataukah anak-anak?
3.      Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam
bentuk skema alur. Kejadian-kejadian apa saja yang akan
dimunculkan? Apakah kejadian-kejadian yang akan disajikan itu
penting? Adakah kejadian penting yang belum ditampilkan?
4.      Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan
akhir cerita. Peristiwa-peristiwa apa saja yang cocok untuk setiap
bagian cerita? Apakah peristiwa-peristiwa itu telah tersusun secara
logis dan wajar?
5.      Rinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa
sebagai pendukung cerita. Kejadian-kejadian penting dan menarik apa
saja yang berkaitan dan mendukung peristiwa utama?
6.       Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari internet :


Andalas,OfUniversity.2013.pengenalan teori narasi.
https://www.slideshare.net/elkhea/pengenalan-teori-narasi
( diakses tanggal 19 januari 2020)

Prawiro,p.2018. pengertian narasi,ciri ciri,struktur,unsur dan jenis


narasi. https:9//www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-narasi-
adalah.html ( diakses tanggal 19 januari 2020 )

Pengetahuan,seputar.2017. pengertian narasi,tujuan,ciri ciri dan struktur


https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-narasi-
tujuan-ciri-ciri-jenis-struktur-unsur-cara-penulisan-contoh.html
(diakses tanggal 19 januari 2020)

12

Anda mungkin juga menyukai