Anda di halaman 1dari 5

COVID-19 Penyebab Rasa Cemas Mahasiswa UI dan

Keluarga, Mampu Ditangani Melalui KKN-T FIK UI

Oleh Senalda Defa Viani, Mahasiswa FIK UI 2018

Pandemi COVID-19 memang belum berakhir, namun di lain sisi selain


menimbulkan dampak kesehatan fisik bagi para penderitanya, COVID-19 ini juga
dapat menimbulkan kecemasan bagi masyarakat umum. Hal ini dibuktikan dengan
hasil skrining yang dilakukan oleh Mahasiswa Kelompok 6 KKN-TC Fakultas
Ilmu Keperawatan didapatkan bahwa sebanyak 80 orang (19%) dari total 416
orang mengalami gangguan mental emosional. Diduga penyebab kecemasan yang
dialami oleh mahasiswa rata-rata karena minimnya interaksi dengan teman akibat
social distancing, minimnya aktivitas yang dapat dilakukan karena hanya berada
di rumah, dan beban akademik yang harus mereka tanggung menjadi buntut dari
penyebab persoalan kecemasan yang mereka rasakan. Selain itu, terjadinya
peningkatan angka penambahan kasus yang terjangkit, ketidakpastian hasil dari
perawatan dan pengobatan serta informasi yang simpang siur mengenai
perkembangan COVID-19 tak pelak membuat masyarakat menjadi cemas, takut,
khawatir, gelisah, dan marah pada kondisi seperti ini. Kondisi ini juga diperparah
karena terhentinya aktivitas masyarakat seperti terbatasnya roda perekonomian,
industri serta minimnya transportasi dikarenakan salah satu upaya yang dilakukan
untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan melakukan social
distancing (pembatasan sosial) (KPC PEN, 2020).
Permasalahan tersebut berhasil ditangkap dan ditangani melalui program
KKN-T FIK UI yang dilaksanakan selama 1 bulan terhitung sejak 17 Agusutus
2021 hingga 17 September 2021. Program ini berfokus pada pemberian Dukungan
Kesehatan Jiwa dan Psikososial kepada masyarakat sasaran yang terdiri dari
Mahasiswa UI, Keluarga Mahasiswa UI, Teman-teman, kerabat dan tetangga yang
berada di sekitar tempat tinggal mahasiswa yang kemudian disebut dengan
keluarga binaan. Kami percaya bahwa melalui kesehatan jiwa dan psikososial
yang baik maka kita dapat meningkatkan imunitas fisik dalam upaya mencegah
penyebaran COVID-19.
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada keluarga binaan terdiri
teknik hipnotis 5 jari, teknik relaksasi, teknik berpikir positif, teknik relaksasi otot
progresif, dan teknik nafas dalam. Tindakan keperawatan tersebut terbukti efektif
dalam menurunkan stress dan kecemasan atau ansietas yang dialami oleh keluarga
binaan. Terbukti terjadi penurunan sekitar 48% atau 38 dari 80 orang yang tidak
lagi mengalami gangguan mental emosional.

Hambatan dan tantangan yang dihadapi kelompok sudah terdapat sejak


mulai dibentuknya program ini. Dimulai dari sulitnya mencari keluarga binaan
karena tidak dapat berkomunikasi langsung, melainkan hanya melalui sosial
media, sehingga tidak jarang para keluarga binaan yang belum mengenal anggota
kelompok sebelumnya menjadi enggan untuk turut serta berpartisipasi. Hambatan
berikutnya adalah sulitnya memantau perilaku dan kebiasaan masyarakat sasaran,
apakah sudah sesuai dengan yang dianjurkan atau masih perlu ditingkatkan.
Selama program ini berlangsung, kelompok memantau perilaku dan kebiasaan
keluarga binaan melalui questioner yang harus mereka isi setiap harinya. Namun,
tidak jarang beberapa diantara mereka ada yang lupa dan perlu untuk diingatkan
setiap harinya agar tetap mengisi.

Kendati demikian, program KKN-T membawa dampak positif yang


signifikan. Mahasiswa UI dan keluarga binaan lainnya melalui KKN-T menjadi
paham mengenai berbagai tindakan yang dapat mereka lakukan secara mandiri
untuk terhindar dari rasa cemas dan stress yang rentan dialami dimasa Pandemi
COVID-19. Dengan begitu, ketika masyarakat terhindar dari rasa cemas dan
stress, sistem imun fisik mereka menjadi meningkat dan tidak rentan terkena
berbagai penyakit termasuk virus COVID-19.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai