Anda di halaman 1dari 25

PASUPATI ASSOCIATE

Advocate & Legal Consultant

PERKARA : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


PENGGUGAT : Ida Ayu Nyoman Sri Laksmi, dkk.
TERGUGAT : Jola Kathrine, dkk

Nomor : 17/Pasupati/Pdt/II/2021 Denpasar, 17 Pebruari 2021


Lamp : 01 (satu) gabung
Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Kepada

Yth. Ketua Pengadilan Negeri Denpasar


di-
Denpasar

Om Suastiastu, dengan hormat,


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Dr. I Ketut Gde Suarnatha., SH., MH., Putu Angga Pratama Sukma., SH., MH., Ketut Adi
Wirawan., SH., MH., Advocate & Legal Consultant pada Kantor “Pasupati Associate” yang
beralamat di Jalan Bukit Tunggal No.42, Denpasar. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 09 Pebruari 2021, bertindak untuk dan atas nama/mewakili kepentingan pemberi
kuasa :
1. Nama : Ida Ayu Nyoman Sri Laksmi,
Tempat,Tgl Lahir : Denpasar, 31 – 12 – 1964
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Kewarganegaraan : WNI
Status Perkawinan : Cerai Mati
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
NIK : 5171017112640297
Alamat tempat tinggal : Jalan Kertha Petasikan XI/6, Desa Sidakarya, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar, selanjutnya disebut sebagai : Penggugat I;

2. Nama : I.B. Gede Dharmayuda Ardana,


Tempat,Tgl Lahir : Denpasar, 04 – 12 – 1988
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Hindu
Kewarganegaraan : WNI
Status Perkawinan : Belum kawin
Pekerjaan : Pelajar / Mahasiswa
NIK : 5171010412880004
Alamat tempat tinggal : Jalan Kertha Petasikan XI/6, Desa Sidakarya, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar, selanjutnya disebut sebagai : Penggugat II;

3. Nama : Ida Bagus Bayu Ardana,


Tempat,Tgl Lahir : Denpasar, 13 – 08 – 1992
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Hindu
Kewarganegaraan : WNI
Status Perkawinan : Belum kawin
Pekerjaan : Pelajar / Mahasiswa
NIK : 517101130890002
1 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Alamat tempat tinggal : Jalan Kertha Petasikan XI/6, Desa Sidakarya, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar, selanjutnya disebut sebagai : Penggugat III;

4. Nama : I.B. Dody Sidarta Ardana,


Tempat,Tgl Lahir : Denpasar, 29 – 11 – 1994
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Hindu
Kewarganegaraan : WNI
Status Perkawinan : Belum kawin
Pekerjaan : Pelajar / Mahasiswa
NIK : 5171012911940006
Alamat tempat tinggal : Jalan Kertha Petasikan XI/6, Desa Sidakarya, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar, selanjutnya disebut sebagai : Penggugat IV;
Untuk selanjutnya disebut sebagai : Para Penggugat.

Bahwa berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki oleh Para Penggugat, bersama ini hendak
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada:

1. Jola Kathrine, Perempuan, Swasta, Umur 70 Tahun, Agama Kristen beralamat di


Prima Renon Residence Jalan Tukad Jinah No.1, Panjer Kota Denpasar, selanjutnya
disebut sebagai Tergugat I;

2. Fong John Gunawan, Laki-laki, Wiraswasta, Umur 56 tahun, dahulu bertempat


tinggal di Jalan Undaan No.46 E, Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng,
Surabaya-Jawa Timur, selanjutnya disebut sebagai Tergugat II;

3. I Putu Widhiarsana alias I Putu Widhiarsana Witana, Laki-laki, Wiraswasta, Umur


61 tahun, beralamat di Villa Alam Puri : JL. Trenggana 108, Desa Penatih, Kota
Denpasar, selanjutnya disebut sebagai Tergugat III;

4. Mitnawati, Agama Islam, beralamat terakhir diketahui di Jalan Jaya Giri No. 18, Desa
Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, selanjutnya disebut
sebagai Tergugat IV;

5. Gracia Yemima Hidayat, Agama Islam, beralamat terakhir diketahui di Jalan Jaya Giri
No. 18, Desa Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat V;

6. Patricia Kurnia Hidayat, Agama Islam, beralamat terakhir diketahui di Jalan Jaya Giri
No. 18, Desa Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat VI;
Bahwa Tergugat IV, Tergugat V dan Tergugat VI merupakan ahli waris dari (alm.)
Taufik Hidayat yang telah meninggal pada 24 November 2011 beralamat terakhir
diketahui di Jalan Jaya Giri No. 18, Desa Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar
Timur, Kota Denpasar.

7. Liang Budiarta B., SH, Notaris/PPAT di Badung yang dahulu berkantor di Jalan
Raya Kuta No.140, Kuta, Badung, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I;

8. I Gusti Ngurah Oka, SH, Notaris/PPAT di Denpasar, dahulu berkantor di Jalan


Teuku Umar No.123 Blok 3-4 C, Denpasar dengan Penerima Protokol Notaris/PPAT
di Badung I Gusti Ayu Rustini Putra, SH, beralamat di JL.Tuan Lange, Kuta, Badung
selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat II;
2 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
9. Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar, Jalan Pudak No.7, Sumerta Kauh, Denpasar
Timur, Kota Denpasar, yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat III;

10. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali, Jalan Tjok Agung Tresna
No.7, Niti Mandala, Renon Kota Denpasar, yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat
IV;

11. Zedrianus Oscar Nau, Jl. Dipenegoro Gg VIII, Dps, Link. Ambengan, Kel. Pedungan, Kec.
Densel, d/a. di Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel,
Kota Denpasar yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat V;

12. Arsam, Bantengputih, RT/RW 003/002, Desa Bantengputih, Kec. Karang Geneng, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat VI;

13. I Ketut Budi Kertiawan, RT/RW 002/001, Banjar Witajati, Desa Selat, Kec. Sukasada, d/a. di
Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat VII;

14. Komang Kardinisngsih, Banjar Pudeh, Desa Tajun, Kec. Kubutambahan, d/a. di Jl. Tukad
Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar yang
selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat VIII;

15. Ismail Marzuki, Dusun Curah, RT/RW 005/009 Desa Jengawah, Kec. Jengawah, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat IX;

16. I Wayan Saputra, Dusun Kangin, Desa Bakas, Desa Bakas, Ke. Banjarangkan, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat X;

17. I Nengah Kariada, Jl. Tukad Pancoran, Gg RF No.8, Kel. Panjer, Kec. Densel, d/a. di Jl. Tukad
Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar yang
selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XI;

18. Syamsi Kusumawandi, Dusun Mertasari, RT/RW No. 15/b07, Desa: Kertasari, Kec. Labuhan
Haji, d/a. di Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota
Denpasar yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XII;

19. Darmawan Setia Budi, Jl. Suropati No. 150, Gg Terobosan Hendrik, Desa Ngaglik, Kec. Batu,
d/a. di Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota
Denpasar yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XIII;

20. Alfian Bahrimsyah, Dsn Kranjan, RT/RW 002/001,Desa Bedewang, Kec.Songgon, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XIV;

21. I Wayan Gunawan, Perum. Puri Waturenggong JL Tukad Jinah Blok G No. 6, Desa Panjer,
Kec.Densel, Kota Denpasar, yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XV. (Yang
ditugasi menyewakan kio-kios);

22. Jemmy Janny Mewengkak, Laki-laki, Agama Kristen, Alamat di KTP Jl. Jayagiri IX No. 19 Desa
Dangin Puri Klod, Kec. Dentim, Kota Denpasar, saat ini bertempat tinggal di Jl. Tukad Batanghari
No. 106/ Jl Tukad Pancoran II No. 1 X, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar yang selanjutnya
disebut sebagai Turut Tergugat XVI.

3 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


DUDUK PERKARA

I. Kedudukan Dan Kepentingan Hukum Para Penggugat


1. Bahwa Para Penggugat adalah para ahli waris dari (alm.) Ida Bagus Gede Ardana yang
telah meninggal di Denpasar pada tanggal 6 Agustus 2004 dan bertempat tinggal/
beralamat di Jalan Kertha Petasikan XI/6, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar
Selatan, Kota Denpasar;

2. Bahwa (alm.) Ida Bagus Gede Ardana pada tanggal 27 Maret 1996 tercatat sebagai
pemegang Sertipikat Hak Milik selanjutnya disingkat SHM No. 4380/Kel. Panjer,
Gambar situasi No. 4739/1996, tertanggal pembukuan dan penerbitan sertipikat 27
Maret 1996, luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi) terletak di
Provinsi Daerah Bali, Kota Denpasar, Kecamatan Denpasar Selatan, Kelurahan
Panjer, atas nama Ida Bagus Gede Ardana, dengan batas-batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Hak milik
 Sebelah Timur : Jalan
 Sebelah Selatan : Jalan
 Sebelah Barat : Hak milik
Yang selanjutnya dalam perkara ini disebut sebagai Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2;

3. Bahwa Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2, atas nama Ida
Bagus Gede Ardana, merupakan hasil proses penataan/ administrasi Konsolidasi
Tanah Perkotaan/ Land Consolidation (LC) oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Bali, dari Kabupaten Daerah Tingkat II Badung menjadi Kota Denpasar, yang
sebelumnya terdaftar dengan data-data sebagai berikut :
 SHM No.93, Luas 3.450 m 2 (tiga ribu empat ratus lima puluh meter persegi) atas
nama Ida Bagus Gde Ardana, terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung,
Kecamatan Kesiman, Desa Panjer, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi
Nomor 695/1979, tanggal 18 Juni 1979, yang dikeluarkan oleh Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Badung; dan
 SHM No.94, Luas 2.150 m 2 (dua ribu seratus lima puluh meter persegi) atas nama
Ida Bagus Gde Ardana, terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, Kecamatan
Kesiman, Desa Panjer, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi Nomor
694/1979, tanggal 18 Juni 1979, yang dikeluarkan oleh Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Badung;
4. Bahwa selanjutnya setelah selesainya Proyek LC (Land Consolidation) sebagaimana
penjelasan diatas, (alm.) Ida Bagus Gede Ardana sebelumnya tidak mengetahui
perubahan/ keberadaan Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2;

5. Bahwa Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2, tersebut diketahui
sekarang oleh Para Penggugat sudah dipecah dan masih dalam proses pemulihan Hak
pada Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar);

6. Bahwa Para Penggugat merupakan para ahli waris dari (alm.) Ida Bagus Gede Ardana
yang sah dan sebagai pemilik Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230
m2 berdasarkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor: 052/Pbt/BPN.51/IV/2018,
yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat IV (Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Bali) dan sejalan dengan Surat Badan Pertanahan Nasional RI
Nomor : 3577/27.2-600/IX/2011 khususnya pada poin angka 3 menyatakan:
“Sesuai ketentuan Pasal 54 dan 57 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI
No.3 tahun 2011, kami berpendapat Putusan Pengadilan diatas dapat dilaksanakan
dengan menerbitkan Keputusan Pembatalan Peralihan SHM No.4380/Desa Panjer

4 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


kepada Abdul Aziz Batheff, serta menyatakan SHM No.4380/Desa Panjer kembali
menjadi atas nama Ida Bagus Gede Ardana”;

7. Bahwa semasa hidupnya (alm.) Ida Bagus Gede Ardana dan ahli warisnya (Para
Penggugat), melakukan perjuangan yang teramat berat dengan menempuh berbagai
upaya guna mendapatkan kembali Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
4.230 m2 sampai (alm.) Ida Bagus Gede Ardana menghembuskan nafas terakhirnya/
meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2004;

II. Perjuangan Yang Teramat Berat (Alm.) Ida Bagus Gede Ardana Dan Para
Penggugat Dalam Memperjuangkan Tanah Sengketa Shm No. 4380/Kel. Panjer
Luas 4.230 M2

8. Bahwa semasa hidupnya (alm.) Ida Bagus Gede Ardana/ ahli waris para Penggugat,
tidak pernah menjual dan/atau hal-hal lainnya yang berkaitan Pemindahan/Pengalihan
Hak atas Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 tersebut, kepada
siapapun termasuk kepada para Tergugat/pihak lainnya;

9. Bahwa pada sekitar pertengahan Juni 1996 semasa hidupnya (alm.) Ida Bagus Gede
Ardana memberikan surat kuasa kepada Tergugat III (I Putu Widhiarsana) untuk
mengurus 8 (delapan) buah sertipikat milik (alm.) Ida Bagus Gede Ardana termasuk
sertipikat SHM No.93, dan SHM No.94 (cikal bakal sertipikat Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) dikarenakan adanya pemekaran wilayah dari
Kabupaten Tingkat II Badung menjadi Kodya Denpasar, ada yang rusak serta adanya
kebijakan mengenai proses Konsolidasi Tanah Perkotaan/ Land Consolidation (LC);

10. Bahwa sekitar bulan Februari 1997 Tergugat III (I Putu Widhiarsana) bersama Turut
Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH Notaris), mendatangi rumah (alm.) Ida Bagus
Gede Ardana, menyodorkan (alm.) Ida Bagus Gede Ardana beserta istrinya Ida Ayu
Nyoman Sri Laksmi untuk menandatangani beberapa dokumen dan beberapa lembar
kertas kosong atau blangko kosong untuk mengurus dan mempercepat proses
beberapa sertipikat hak milik baik atas nama (alm.) Ida Bagus Gede Ardana dan
sertipikat hak milik atas nama istrinya Ida Ayu Nyoman Sri Laksmi termasuk SHM No.93,
dan SHM No.94 (cikal bakal sertipikat Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer
Luas 4.230 m2) yang sertipikatnya terkena kebijakan Land Consolidation (LC);

11. Bahwa setelah lama ditunggu tidak ada beritanya sekitar pertengahan tahun 1998 (alm.)
Ida Bagus Gede Ardana merasa ada yang janggal dikarenakan pengurusan proses
beberapa sertipikat termasuk SHM No.93, dan SHM No.94 (cikal bakal sertipikat Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) belum kunjung selesai dan pada
akhirnya mendatangi Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar),
diperolehlah informasi bahwa beberapa sertipikat miliknya dijadikan jaminan atau
agunan dan dititipkan oleh Tergugat III (I Putu Widhiarsana) pada PT. Bank Rama;

12. Bahwa pada tanggal 12 Desember 1998 (alm.) Ida Bagus Gede Ardana melalui kuasa
hukumnya mengajukan gugatan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar yang
terdaftar dalam Register Perkara No. 240/Pdt.G/1998/PN.Dps dengan Tergugat I nya
adalah Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dan Tergugat II nya adalah PT Bank
Rama.,T.bk.;

13. Bahwa sekitar pertengahan tahun 1999 dalam proses pembuktian Register perkara
No.240/Pdt.G/1998/PN.Dps dengan Tergugat I adalah Tergugat III (I Putu
Widhiarsana) melampirkan salah satunya bukti fotocopy Akta Kuasa No.07 tanggal 04
Februari 1997 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH

5 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Notaris) dimana aslinya diperlihatkan oleh PT Bank Rama.,T.bk;
Adapun beberapa fakta hukum yang terungkap terkait Akta Kuasa No.07 tanggal 04
Februari 1997, antara lain:
a. Bahwa dalam Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 tersebut diatas pada
penjelasan atau klausul yakni “Beberapa bidang tanah hak” angka 6 dan angka 7
tertera kekeliruan yang fatal, karena faktanya objek – objek sengketa SHM
No.93/Ds.Panjer Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan SHM No.94/Ds.Panjer
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tersebut pada 27 Maret 2006 telah berubah
baik letak fisik wilayah hukumnya maupun data objek – objek sengketa tersebut
dan telah menjadi Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2
Kota Denpasar. Pertanyaan besar para penggugat sampaikan, kenapa dalam
Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 masih tertera SHM No.93/Ds.Panjer
dan dan SHM No.94/Ds.Panjer padahal SHM tersebut sudah berubah salah
satunya menjadi Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2?
b. Bahwa kekeliruan yang fatal tersebut terjadi menurut para penggugat karena
“keteledoran” dari Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH Notaris) yang
membuat akta tersebut dalam bertindak tidak sesuai dengan peraturan
perundangan yang ada, karena tidak memperlihatkan keaslian sertipikat tanah
atau SHM, hal tersebut tertuang dalam klausul Akta Kuasa No. 07 tanggal 04
Februari 1997 yakni“…..Bahwa semua asli sertipikat Hak Milik tersebut saat akta
ini ditanda tangani tersimpan pada PT Bank Rama Cabang Denpasar…”. Bahwa
Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 adalah Akta yang bertentangan
dengan ketentuan dari Permen Agraria/ Kepala BPN No. 3 Tahun 1997 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Pasal 97 yang menyatakan “Sebelum melaksanakan pembuatan akta mengenai
pemindahan atau pembebanan hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun PPAT wajib terlebih dahulu melakukan pemeriksaan pada Kantor
Pertanahan mengenai kesesuaian sertipikat hak atas tanah atau Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun yang bersangkutan dengan daftar-daftar yang ada di Kantor
Pertanahan setempat dengan memperlihatkan sertipikat asli”.
c. Bahwa faktanya Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2
yang terbit tanggal 27 Maret 1996, Gambar Situasi tanggal 27 Maret 1996 atas
nama Ida Bagus Gede Ardana, sama sekali tidak tercantum dalam Akta Kuasa
No. 07 tanggal 04 Februari 1997 tersebut diatas;
d. Bahwa selain itu Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 merupakan Kuasa
yang berdiri sendiri, tanpa disertai perjanjian utama/ perjanjian pokok yang
mendahuluinya, seperti: AJB (Akta Jual Beli), Hak Tanggungan dan/atau
perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Peralihan Hak atas tanah
Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 milik Ida Bagus Gede
Ardana;
e. Bahwa selain itu ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Akta kuasa No. 07
tanggal 04 Februari 1997 pada pokoknya memberikan Kuasa Mutlak “tentang
perolehan Hak atas tanah” yang dilarang menurut peraturan perundangan,
sebagaimana Yurisprudensi MARI No.2584K/Pdt/1986, tanggal 14 April 1988 dan
MARI No.3176K/Pdt/1988, karena dinilai sebagai suatu penyelundupan Hukum
dalam “perolehan Hak atas tanah”;
f. Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, Akta Kuasa 07 Tanggal 4 Februari 1997
yang dibuat oleh Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH Notaris) adalah,
TIDAK SAH DEMI HUKUM, CACAT HUKUM, BATAL DEMI HUKUM dan TIDAK
MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TERHADAP TANAH SENGKETA SHM NO.
4380/KEL. PANJER LUAS 4.230 m 2 MILIK IDA BAGUS GEDE ARDANA;
g. Bahwa saat ini Para Penggugat menduga adanya itikad tidak baik dimana Akta
Kuasa 07 Tanggal 4 Februari 1997 seperti sebuah Kuasa Yang Abadi dan hingga
saat ini masih dipergunakan sebagai alat “penyelundupan hukum” oleh Tergugat

6 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


III (I Putu Widhiarsana Witana) dan/atau para Tergugat dan/atau Turut Tergugat
lainnya sebagai dasar peralihan hak atas Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.
Panjer Luas 4.230 m2 padahal si pemberi Kuasa (alm.) Ida Bagus Gede Ardana
telah meninggal tanggal 6 Agustus 2004. Merujuk Pasal 1813 KUHPerdata yakni
“Pemberian kuasa berakhir: dengan penarikan kembali kuasa penerima kuasa;
dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh penerima kuasa; dengan
meninggalnya, pengampuan atau pailitnya, baik pemberi kuasa maupun penerima
kuasa dengan kawinnya perempuan yang memberikan atau menerima kuasa”;
e. Bahwa hingga saat ini diduga Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) dengan
dan/atau Para Tergugat dan/atau Turut Tergugat lainnya masih terus berusaha
mengambil alih hak atas Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer tersebut.;

14. Bahwa pada proses pembuktian tersebut terungkap pula fakta hukum yang menunjukan
Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 (eks. SHM No.93 dan SHM
No.94/ Kabupaten Badung) sebenarnya tidak dibebani Hak Tanggungan pada Turut
Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar);

15. Bahwa Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 tersebut baru diberikan dan
dikeluarkan sebagai Salinan ketiga oleh I Gusti Ayu Rustini Putra,SH Notaris di Badung
sebagai penerima Protokol Notaris Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH Notaris), pada
tanggal 23-11-2020 setelah dimohonkan oleh Kuasa hukum Para Penggugat;

16. Bahwa fakta hukum Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 dalam
perkara Reg No.: 240/Pdt.G/1998/PN.Dps putus pada tanggal 29 September 1999,
kemudian diajukan Banding dengan Reg No.: 34/Pdt/2000/PT.Dps yang putus pada
tanggal 2 Mei 2000, hingga berlanjut pada tahap Kasasi dengan Reg No.:
1784.K/Pdt/2001 yang diputus tanggal 15 Juli 2003, hal mana selama proses tersebut
berjalan, Tergugat III (I Putu Widhiarsana) melakukan perbuatan melawan hukum
dengan menjual Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 pada
tahun 2002;

17. Bahwa pada tanggal 3 Juni 2002 saat masih dalam proses perkara Kasasi di Mahkamah
Agung sebagaimana dalam dalil Posita No. 16 diatas, Tergugat III (I Putu
Widhiarsana) menjual Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2
kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) di hadapan Turut Tergugat I (Liang
Budiarta B, SH, Notaris) dengan menerbitkan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli
Tanah No.03 tanggal 3 Juni 2002, yang dilanjutkan dengan Akta Perjanjian/Ikatan Jual
Beli No.04 tanggal 05 Desember 2002 serta Akta Adendum No.01 tanggal 03 Februari
2003, terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 hanya
sebagian luas 2.838 m 2 (Dua ribu delapan ratus tiga puluh delapan meter persegi);

18. Bahwa pada bulan yang bersamaan, tepatnya tanggal 17 Juni 2002 masih dalam proses
perkara Kasasi di Mahkamah Agung sebagaimana dalam dalil Posita No. 16 diatas,
Tergugat III (I Putu Widhiarsana) menjual kembali Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 kepada (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat
V, Tergugat VI) di hadapan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) dengan
menerbitkan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Tanah No.06 tanggal 17
Juni2002, yang selanjutnya disertasi dengan Akta Perjanjian Bersyarat No.05 tanggal
15 Oktober 2002 dan Akta Perjanjian Jual Beli Tanah No.6 tanggal 12 Desember 2002
atas beberapa bidang tanah khususnya terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.
Panjer Luas 4.230 m2 hanya sebagian luas 2.115 m 2 (Dua ribu seratus lima belas meter
persegi);

III. Perbuatan Melawan Hukum Oleh Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris/

7 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


PPAT Di Badung)

19. Bahwa sebagaimana didalilkan dalam Posita 16, 17 dan 18, berdasarkan sifat perbuatan
melawan hukum tindakan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) yang
melakukan proses pembuatan Akta terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.
Panjer Luas 4.230 m2 antara Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dengan Tergugat II
(Fong John Gunawan) pada tanggal 3 Juni 2002 dan pada tanggal 17 Juni 2002 dengan
(alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) adalah cacat hukum dan
hal tersebut didasarkan atas Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 (kuasa
mutlak) adapun juga Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
4.230 m2 masih dalam sengketa di Mahkamah Agung;

20. Bahwa sebagaimana didalilkan dalam Posita 19 Turut Tergugat I (Liang Budiarta B,
SH, Notaris) telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak mematuhi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah terkhusus Pasal 39 huruf d dan f, yang bunyinya:
“(1) PPAT menolak untuk membuat akta, jika :
d. Salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak
yang pada hakikatnya ber-isikan perbuatan hukum pemindahan hak; atau
f. Obyek perbuatan hukum yang bersangkutan sedang dalam sengketa mengenai
data fisik dan atau data yuridisnya” ;

21. Bahwa selain melakukan perbuatan melawan hukum yang didalilkan dalam posita 20, akta
yang dibuat oleh Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) menimbulkan fakta
adanya Overlaping (kelebihan luas tanah menjadi 4.953 m 2 dari luas sebenarnya 4.230
m2), sehingga mengakibatkan Akta-Akta PPJB (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) dengan luas 2.115 m2 serta Akta-Akta PPJB Tergugat II (Fong
John Gunawan) dengan luas 2.838 m 2 adalah cacat hukum, terlebih pula ketika
diakumulasi luas kedua obyek tersebut tidak sesuai dengan keseluruhan Tanah Sengketa
SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 (Empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi),
dalam artian terdapat selisih kekurangan 723 m 2;

22. Bahwa karena adanya pemblokiran Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
4.230 m2 dari Tergugat III (I Putu Widhiarsana) sehingga (alm.) Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) tidak dapat melakukan peralihan hak (balik nama),
dan selanjutnya (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) pada tahun
2003 melaporkan pebuatan yang dilakukan Tergugat III (I Putu Widhiarsana) sebagai
dugaan penipuan (Pasal 378 KUHP);

IV. Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilalukan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Alias
I Putu Widhiarsana Witana)
23. Bahwa sekitar tahun 2003 Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dilaporkan oleh (alm.)
Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) atas dugaan tindak pidana
penipuan, akhirnya diputus pada tingkat Kasasi sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana Penipuan dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6
(enam) bulan, dan menyatakan kwitansi-kwitansi jual beli (salah satunya untuk Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) dikembalikan kepada (alm.)
Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI), dan dalam hal-hal yang
memberatkan dinyatakan Tergugat III telah pernah dihukum 2 (dua) kali dalam perkara
pidana berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No.128K/Pid/2005 tanggal 15 April
2005;

24. Bahwa secara fakta hukum saat proses jual beli sedang berjalan dengan Tergugat II
(Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
8 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
VI) merujuk dalil Posita 17 & 18 diatas, dan saat itu juga dilakukan Gugatan oleh
Tergugat II (Fong John Gunawan) melawan Tergugat III (I Putu Widhiarsana), dan
ternyata Tergugat III (I Putu Widhiarsana) kembali menjual Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer dengan luas keseluruhan 4.230 m 2 di hadapan Notaris I Putu
Candra,SH kepada pihak lainnya dengan diterbitkannya sertipikat SHM
No.4380/Kel.Panjer atas nama Abdul Aziz Batheff seluas 4.230 m2;

25. Bahwa terkait peralihan hak Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230
m2 atas nama (alm.) Ida Bagus Gede Ardana menjadi atas nama Abdul Aziz Batheff,
(alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) melakukan gugatan TUN
melawan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) di PTUN
Denpasar dengan Reg No.:16/G/2007/PTUN.DPS dengan amar putusan tidak dapat
diterima atau NO (Niet Onvankelijk Verklaard). Pada tanggal 14 April 2008 kemudian
melakukan Banding dan diputus melalui Putusan No.83/B/200//PT.TUN.Sby tanggal 15
September 2008 dengan amar putusannya :

MENGADILI
“1. Menerima permohonan banding Penggugat/Pembanding;-------------------------
2. Menyatakan batal Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar
No.16/G/2007/PTUN.DPS tanggal 14 April 2008 yang dimohon banding dan-
MENGADILI SENDIRI
- Mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding seluruhnya;---------------------------
- Menyatakan batal keputusan Tata Usaha Negara berupa Sertipikat Hak Milik
4380 Desa Panjer tanggal 27 Maret 1996 Gambar Situasi tanggal 27 Maret 1996
No.4739/1996 luas 4.739 m 2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana, yang dialihkan
menjadi atas nama Abdul Aziz Batheff;
- Memerintahkan Tergugat mencabut Sertipikat Hak Milik 4380 Desa Panjer
tanggal 27 Maret 1996 Gambar Situasi tanggal 27 Maret 1996 No.4739/1996 luas
4.739 m 2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana, yang dialihkan menjadi atas nama
Abdul Aziz Batheff”,-------------------------------------------------------------------------------“

Selanjutnya Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar)


melakukan Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dan telah diputus dalam
Perkara Nomor 35 K/TUN/2009 tanggal 17 Nopember 2009, dengan amar putusannya:
MENGADILI
“Menolak permohonan Kasasi dari Permohonan Kasasi : KEPALA KANTOR
PERTANAHAN KOTA DENPASAR tersebut;”

26. Bahwa demi hukum Putusan PTUN tersebut diatas terbukti telah mengembalikan hak
atas Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus
tiga puluh meter persegi) terletak di Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar,
Kecamatan Denpasar Selatan, Kelurahan Panjer kepada pemilik asalnya Ida Bagus
Gede Ardana;

27. Bahwa sungguh “ironis” terbukti Perbuatan Melawan Hukum dari Turut Tergugat III
(Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) dengan fakta yang sangat jelas, Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 atas nama Abdul Aziz Batheff,
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum luas 4.230 m 2 yang sudah dibatalkan oleh Mahkamah
Agung RI tersebut, bukannya dikembalikan haknya kepada (alm.) Ida Bagus Gede
Ardana atau ahli warisnya yang sah yakni Para Penggugat, namun pada tanggal 17
Nopember 2009 dipecah kembali menjadi 2 (dua) bidang, yakni atas nama Hamzah
Lukman dengan SHM No. 4380/Kel.Panjer Luas 2.882 m 2 dan Chandra Wibisono

9 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


dengan SHM No. 8179/Kel.Panjer Luas 1.348 m 2;

28. Bahwa putusan PTUN tersebut diatas diperkuat dengan Surat Badan Pertanahan
Nasional RI Nomor: 3577/27.2-600/IX/2011, tanggal 29 September 2011 pada poin
angka 3 menyatakan :

“Sesuai ketentuan Pasal 54 dan 57 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional


RI No.3 tahun 2011, kami berpendapat Putusan Pengadilan diatas dapat
dilaksanakan dengan menerbitkan Keputusan Pembatalan Peralihan SHM
No.4380/Desa Panjer kepada Abdul Aziz Batheff, serta menyatakan SHM
No.4380/Desa Panjer kembali menjadi atas nama IDA BAGUS GEDE
ARDANA”.
V. Adanya Pengumuman Oleh Turut Tergugat Iii (Kepala Kantor Pertanahan Nasional
Kota Denpasar) Antara Lain Menyebutkan Shm No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230
M2, Kembali Ke Atas Nama Ida Bagus Gede Ardana.

29. Bahwa Para Penggugat mendapatkan informasi dari media Koran Nusa Bali tanggal 06
September 2018 berkenaan Pengumuman dari Turut Tergugat III (Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar) Nomor: 3139/PENG-51.71.HP.02.03/IX2018, tertanggal
06 September 2018, berdasarkan Keputusan Kepala Wilayah Badan Pertanahan
Provinsi Bali Nomor : 052/Pbt/BPN.51/IV/2018, tentang pembatalan Peralihan Hak
terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 atas nama Ida
Bagus Gede Ardana yang terakhir telah dipecah dan beralih masing-masing menjadi
SHM No.4380/Kel. Panjer, luas 2.882 m 2 atas nama Hamzah Lukman dan SHM
No.8179/Kel. Panjer, luas 1.348 m 2 atas nama Chandra Wibisono Budiarso, yang
dianggap cacat administrasi oleh Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
(inkrach) No.Reg.Kasus : 5/Pbt/2018 dengan status tanah kembali menjadi keadaan
semula menjadi atas nama Ida Bagus Gede Ardana (menghimbau bagi para Pihak
yang merasa menyimpan, memegang, dan memiliki Sertipikat tersebut diatas dalam
waktu 30 hari sejak diumumkan, untuk menyerahkan kepada Kantor Pertanahan Kota
Denpasar); dengan kutipan Pengumuman sebagai berikut:

10 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


30. Bahwa merujuk Pengumuman pada dalil posita No. 29 di atas, Keputusan Turut
Tergugat IV (Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali)
dan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) sebelum jatuh
tempo 30 hari pengumuman tersebut, yakni pada tanggal 08 Oktober 2018 Para
Penggugat telah melayangkan gugatan di Pengadilan Negeri Denpasar dengan
Register Perkara No.958/Pdt.G/2018/PN.Dps dan Gugatan melalui Kantor
Pengacara “Pasupati Associate” dengan Register Perkara Nomor : 810/ PDT.G/
2019/ PN.Dps, tanggal 20 Agustus 2019 sebagai salah satu upaya agar peralihan
Hak kepada pihak lainnya tidak dijalankan terlebih dahulu, dimana Turut Tergugat
III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) sebagai Turut Tergugat I dan
Turut Tergugat IV (Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Bali) sebagai turut Tergugat III;

VI. Perbuatan Melawan Hukum Oleh Turut Tergugat Iii (Kepala Kantor Pertanahan
Kota Denpasar) “Onrechtmatige Overheids Daad” Tidak Sesuai Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

31. Bahwa terlihat jelas ketidak konsistenan sikap Turut Tergugat III (Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar) dan Turut Tergugat IV (Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Bali) dalam melaksanakan keputusan sendiri yang
menyatakan status Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m 2
kembali menjadi keadaan semula atas nama Ida Bagus Gede Ardana, hal tersebut
terlihat jelas pada tanggal 01 Maret 2019 Turut Tergugat III (Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar) menerbitkan SHM No. 10174/Kel.Panjer seluas 2.838
m 2 (bagian dari Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) atas
nama Tergugat II (Fong John Gunawan) bertepatan ketika Perkara
No.958/Pdt.G/2018/PN.Dps sedang diproses di Pengadilan Negeri Denpasar;

11 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


32. Bahwa untuk kesekian kalinya terbukti Perbuatan Melawan Hukum dari Turut
Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) yang menerbitkan SHM
No. 10174/Ds/Kel.Panjer seluas 2.838 m 2 tanggal 01 Maret 2019 atas nama
Tergugat II (Fong John Gunawan) patut diduga cacat admnistrasi dikarenakan
penunjukan terhadap batas tanah tidak jelas dan juga dalam proses penerbitan
sertipikat tersebut Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2
masih menjadi obyek sengketa dengan perkara Reg.No.: 958/Pdt.G/2018/PN.Dps
yang sedang diproses di Pengadilan Negeri Denpasar;

33. Bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan dalam dalil Posita 32 diatas, bahwa
perbuatan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) dalam
mengambil keputusan sesuai tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance) dimana seharusnya dan semestinya Pemilik Tanah Sengketa SHM
No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana atau ahli
warisnya yakni Para Penggugat dilibatkan dalam setiap Peralihan Hak atas tanah
aquo, vide Putusan Mahkamah Agung No.1080 K/Sip/1973, tanggal 20 Oktober
1976 yang intinya “Perbuatan Menteri Dalam Negeri/Direktur Jendral Agraria yang
membuat surat keputusan mencabut sertipikat hak milik seseorang berdasarkan
keputusan pengadilan di mana, orang tersebut tidak turut menjadi pihak dan belum
mempunyai kekuatan hukum pasti adalah perbuatan melanggar hukum Surat
keputusan tersebut adalah batal demi hukum”;

34. Bahwa Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) semestinya
mempertimbangkan terlebih dahulu dari semua kepentingan hak atas tanah para
pihak dengan alasan masih dalam sengketa atau berperkara yang digelar di
Pengadilan Negeri Denpasar, sehingga Keputusan menerbitkan SHM No. 10174/Kel.
Panjer seluas 2.838 m 2 atas nama Tergugat II (Fong John Gunawan) tersebut
bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Pasal 53 ayat (2) sebagai berikut:
“Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) adalah : a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara pada waktu mengeluarkan keputusan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud
diberikannya wewenang tersebut; c. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada
waktu mengeluar-kan atau tidak mengeluarkan keputusan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) setelah mempertimbangkan semua kepentingan yang tersangkut
dengan keputusan itu seharusnya tidak sampai pada pengambilan atau tidak
pengambilan keputusan tersebut”.

35. Bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan dalam dalil Posita 31,32,33 dan 34
diatas maka tindakan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota
Denpasar) yang menerbitkan SHM No.10174,/Kel.Panjer seluas 2.838 m 2 tanggal 01
Maret 2019 menjadi atas nama Tergugat II (Fong John Gunawan) tidak memiliki
kekuatan hukum mengikat;

36. Bahwa seandainyapun alasan yang digunakan menerbitkan SHM


No.10174,/Kel.Panjer seluas 2.838 m 2 tanggal 01 Maret 2019 menjadi atas nama
Tergugat II (Fong John Gunawan) tersebut berupa Putusan Pengadilan Tinggi No.:
29/Pdt/2008/PT.Dps, semestinya dilain pihak Turut Tergugat III (Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar) dan Turut Tergugat IV (Kepala Kantor Wilayah

12 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali) mempertimbangkan dan mengacu
pada Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 35 K/TUN/2009, tanggal 17 Nopember
2009 yang telah berkekuatan hukum tetap, dengan amar putusannya menyatakan
“Menolak Permohonan Kasasi Dari Pemohon Kasasi: Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar”;

VII. Perbuatan Melawan Hukum Tergugat I (Jola Kathrine)

37. Bahwa Para Penggugat juga mendapatkan informasi berupa Surat atas nama
Tergugat I (Jola Kathrine) “Perihal Pengaduan Layanan Pertanahan Kota
Denpasar, memohon Atensi dan Perlindungan Hukum” yang ditujukan kepada
Presiden Republik Indonesia, Jokowi tertanggal 15 Mei 2020 dengan tembusan ke
berbagai instansi pemerintah, salah satunya ditujukan ke Pengadilan Negeri
Denpasar dan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar),
yang salah satu poinnya pada kronologi angka 9 menyebutkan “Ternyata pihak
Kantor Pertanahan Kota Denpasar meminta saya untuk membuat Surat Pernyataan
yang isinya menerima luasan tanah seluas 1.392 m2 dari luas tanah yang
seharusnya total 2.115 m 2 dan untuk sisanya,…dst”;

38. Bahwa berdasarkan dalil pada Posita No. 29, dalam pengumuman di Koran Nusa
Bali tanggal 6 September 2018 tersebut, tertera Tergugat I (Jola Kathrine) sebagai
pemohon “Pembatalan pengalihan Hak terhadap Tanah Sengketa SHM
No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana,..”, bahwa
Pertanyaan besar dari kami Para Penggugat, Tergugat I (Jola Kathrine) mewakili
siapa? Apakah mewakili alm.Taufik Hidayat?;

39. Bahwa dari data dan informasi yang ada saat ini, (alm.) Taufik Hidayat pada tahun
2000 telah menikah dengan (Tergugat IV) Mitnawati, lalu berpindah agama
menjadi Islam, merujuk pada Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Pasal 171 huruf c
Kompilasi Hukum Islam, maka yang berhak atau memiliki hak sebagai ahli waris
adalah istri, dan anak-anak yang baragama Islam;

40. Bahwa berdasarkan dalil pada Posita No. 39 diatas patutlah diduga Tergugat I
(Jola Kathrine) yang menyatakan dirinya sebagai ahli waris alm.Taufik Hidayat
dalam berbagai kasus hukum, tanpa hak yang sah dan tanpa seijin dari pemilik yang
sah/ Para Penggugat, patut diduga telah melanggar aturan hukum atas Tanah
Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2 dan telah bertindak menjual
sebagian Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2, serta
sekiranya bulan Februari dan/ atau Maret 2019 telah membuat/membangun tembok
keliling berbahan batako, menyewakan kios-kios melalui Tergugat XV (I Wayan
Gunawan) kepada Turut Tergugat V sampai Turut Tergugat XIV, membuat
bangunan yang ditempati oleh Turut Tergugat XVI merupakan rentetan sebab yang
sangat jelas bertentangan dengan hukum;

VIII. Proses Jual Beli Oleh Tergugat Ii (Fong Jhon Gunawan) Terhadap Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer Mengandung Cacat Hukum

41. Bahwa proses jual beli oleh Tergugat II (Fong Jhon Gunawan) terhadap Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer yang dilakukan dihadapan Turut Tergugat I
(Liang Budiarta B, SH, Notaris) telah mengesampingkan kaidah hukum dalam
penerbitan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Tanah No.04, tanggal 03 Juni 2002
dan Akta Perjanjian/Ikatan Jual Beli No.04, tanggal 05 Desember 2002 serta Akta

13 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Adendum No.01, tanggal 03 Februari 2003, setidaknya terdapat 8 (delapan) fakta
hukum yang dikesampingkan atau tidak diperhatikan sebagai berikut:
a. Bahwa menggunakan dasar Peralihan Hak yakni Akta Kuasa No.07 tanggal 04
Februari 1997 yang tidak mencantumkan Tanah Sengketa SHM
No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi), dengan mengacu pada Pasal 1797 KUHPerdata “Penerima Kuasa
tidak boleh melakukan apapun yang melampaui kuasanya, kekuasaan untuk
menyelesaikan suatu perkara secara damai, tidak mengandung hak untuk
menggantungkan penyelesaian perkara pada keputusan wasit”, andaikata-pun
Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 memiliki kekuatan hukum yang sah
tetap saja tindakan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) melakukan jual-
beli Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2 adalah
tindakan yang melampaui kuasanya, sehingga jual beli in casu menjadi batal
demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
b. Bahwa adanya Overlaping (kelebihan luas tanah menjadi 4.953 m 2 dari luas
sebenarnya dalam Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2
dalam Akta-Akta PPJB antara Tergugat II (Fong John Gunawan) luas 2.838 m2
dengan Akta-Akta PPJB (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI luas 2.115 m2 dari keseluruhan Tanah sengketa SHM No.
4380/Kel.Panjer yakni seluas 4.230 m 2 (Empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi) sehingga selisih kekurangan 723 m 2 (Tujuh Ratus Dua Puluh Tiga meter
persegi);
c. Bahwa terbukti ketika Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota
Denpasar) akan melakukan pengukuran atas tanah yang dimohonkan
Tergugat II (Fong John Gunawan) terjadi penolakan di lapangan sehingga
Akta-Akta pengikatan jual beli in casu menjadi cacat hukum dan tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat;
d. Bahwa terdapat indikasi/fakta hukum atau setidak-tidaknya perbuatan yang
sama, di Bulan dan Tahun yang sama dalam Akta-Akta PPJB Tergugat II
(Fong John Gunawan) yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I (Liang
Budiarta B.,SH, Notaris) dengan Akta-Akta PPJB ((alm.) Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI in casu telah terbukti Tanah Sengketa
SHM 4380/Kel.Panjer yang dijual oleh Tergugat III (I Putu Widhiarsana
Witana) masih dalam proses sengketa pada tahap Kasasi dengan Reg No.:
1784.K/Pdt/2001 yang diputus tanggal 15 Juli 2003;
e. Bahwa pada saat di transaksikan, Tanah Sengketa SHM 4380/Kel.Panjer
tersebut ada dalam penguasaan BPPN (Badan Penyehatan Perbankkan
Nasional) sebagaimana Putusan No. 272/Pdt.G/2007/PN.Dps;
f. Bahwa Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 yang menjadi dasar
peralihan hak Tanah Sengketa SHM 4380/Kel.Panjer, merupakan Kuasa
Mutlak yang dilarang dalam Peralihan Hak atas Tanah, berdasarkan Instruksi
Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1982 Tentang Larangan Penggunaan Surat
Kuasa Mutlak Sebagai Pemindahan Hak Atas Tanah;
g. Bahwa proses jual beli tersebut hanya sebatas Perjanjian-Perjanjian
Pengikatan Jual Beli Tanah/PPJB belum ke tahap peralihan Hak yang
diamanatkan Peraturan Perundangan yakni Akta Jual Beli/ AJB;
h. Bahwa selain itu ternyata baru diketahui ada bentuk-bentuk upaya lainnya
berupa Gugatan tertanggal 25 Juni 2007 yang dilakukan oleh Tergugat II (Fong
John Gunawan) dengan Putusan Nomor: 272/Pdt.G/2007/PN.Dps tanggal 24
Oktober 2007 dan Putusan Pengadilan Tinggi Nomor: 29/PDT/2008/PT.Dps
tanggal 15 Mei 2008, dimana pada saat digelarnya perkara, tidak melibatkan
Pemilik asal Objek Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer yakni (alm.) Ida
Bagus Gde Ardana/ ahli warisnya yakni Para Penggugat dimana sampai saat

14 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


ini masih merawat, menguasai tanah tersebut, sehingga semestinya Putusan
tersebut mengandung cacat error in persona dalam bentuk plurium litis
concortium dalam arti gugatan yang diajukan kurang pihak vide Putusan MA.
No. 186/R/Pdt/1984 dan Putusan MA No. 1125 K/Pdt/1984 (Yahya Harahap:
Hukum Acara Perdata; 2016: 112);

IX. Proses Jual Beli Oleh (Alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
VI) Terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer Mengandung Cacat
Hukum

42. Bahwa proses jual beli oleh (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
VI) terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer yang dilakukan
dihadapan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) telah
mengesampingkan kaidah hukum dalam penerbitan Akta Perjanjian Pendahuluan
Jual Beli Tanah No.06, tanggal 17 Juni 2002, Akta Perjanjian Bersyarat No.05
tanggal 15 Oktober 2002 serta Akta Perjanjian Jual Beli Tanah No.6 tanggal 12
Desember 2002, setidaknya terdapat 4 (empat) fakta hukum yang dikesampingkan
atau tidak diperhatikan sebagai berikut:
a. Bahwa adanya fakta hukum dan terbukti dalam Akta Perjanjian Pendahuluan
Jual Beli Tanah No.06, tanggal 17 Juni 2002, Akta Perjanjian Bersyarat No.05
tanggal 15 Oktober 2002, Akta Perjanjian Jual Beli Tanah No.6 tanggal 12
Desember 2002 mengandung unsur Pasal 378 perbuatan curang “Bedrog”
terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer yang dijual oleh
Tergugat III (I Putu Widhiarsana) berdasarkan Putusan Pidana Mahkamah
Agung RI No.128 K/Pid/2005, tanggal 15 April 2005, yang menyatakan:
“Terdakwa I Putu Widhiarsana Witana terbukti secara sah dan menyakinkan
bersalah melakukan tindak Pidana “Penipuan”, Menjatuhkan Pidana terhadap
terdakwa I Putu Widhiarsana Witana oleh karena dengan Pidana Penjara
selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan”, Mengembalikan kwitansi-kwitansi, salah
satu kwitansi terhadap SHM No. 4380/kel.panjer; kepada Taufik Hidayat”; vide
Pasal 1254 KUH Perdata diatur sebagai berikut “Semua syarat yang bertujuan
melakukan sesuatu yang tak mungkin terlaksana, sesuatu yang bertentangan
dengan kesusilaan yang baik, atau sesuatu yang dilarang oleh undang-undang
adalah batal dan mengakibatkan persetujuan yang digantungkan padanya tak
berlaku” jo. Pasal 1328 KUH Perdata yang berbunyi “Penipuan merupakan
suatu alasan untuk membatalkan suatu persetujuan, bila penipuan yang dipakai
oleh salah satu pihak adalah sedemikian rupa, sehingga nyata bahwa pihak
yang lain tidak akan mengadakan perjanjian itu tanpa adanya tipu muslihat.
Penipuan tidak dapat hanya dikirakira, melainkan harus dibuktikan” (Putusan
Pidana Mahkamah Agung RI No.128 K/Pid/2005, tanggal 15 April 2005);
b. Bahwa menggunakan dasar Peralihan Hak yakni Akta Kuasa No.07 tanggal 04
Februari 1997 yang tidak mencantumkan Tanah Sengketa SHM
No.4380/Kel.Panjer Luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi), mengacu pada Pasal 1797 KUHPerdata “Penerima Kuasa tidak boleh
melakukan apapun yang melampaui kuasanya, kekuasaan untuk
menyelesaiakan suatu perkara secara damai, tidak mengandung hak untuk
menggantungkan penyelesaian perkara pada keputusan wasit”, andaikata-
pun Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 memiliki kekuatan hukum
yang sah tetap saja tindakan Tergugat III (I Putu Widhiarsana) melakukan
jual-beli Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer Luas 4.230 m2 adalah
tindakan yang melampaui kuasanya, sehingga jual beli in casu menjadi batal
demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;

15 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


c. Bahwa adanya Overlaping (kelebihan luas tanah menjadi 4.953 m 2 dari luas
sebenarnya dalam Sertipikat 4.230 m 2) dalam Akta-Akta Perjanjian / PPJB antara
(alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI luas 2.115 m 2 dengan
Akta PPJB Tergugat II (Fong John Gunawan) luas 2.838 m 2 dari keseluruhan
Tanah sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer, yakni seluas 4.230 m 2 (Empat ribu dua
ratus tiga puluh meter persegi) sehingga selisih kekurangan 723 m 2 (Tujuh ratus
dua puluh tiga meter persegi) sehingga Akta-Akta jual beli in casu menjadi cacat
hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
d. Bahwa Akta Kuasa No.07, merupakan Kuasa Mutlak yang dilarang dalam
Peralihan Hak atas Tanah, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14
Tahun 1982 Tentang Larangan Penggunaan Surat Kuasa Mutlak Sebagai
Pemindahan Hak Atas Tanah;

X. Tergugat II (Fong Jhon Gunawan) Dan (Alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) Adalah Pembeli Yang Beritikad Tidak Baik

43. Bahwa Tergugat II (Fong Jhon Gunawan (Alm.) dan (alm.) Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) selaku calon pembeli sepatutnya mengetahui
hal-hal yang dilarang oleh peraturan perundangan dalam jual beli/peralihan hak
khususnya terhadap Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer tersebut, sehingga
terkesan sangat spekulatif dan penuh “rekayasa”, karena jelas dan terang objek
tanah tersebut masih bermasalah sebagaimana penjelasan dalil-dalil gugatan
diatas dan akhirnya terbukti dengan Pidana Mahkamah Agung RI No.128
K/Pid/2005, tanggal 15 April 2005, terlebih lagi Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.
Panjer, luas 4.230 m 2 tidak tertera dalam Akta Kuasa 07 tanggal 04 Februari
1997, yang berimplikasi tidak sahnya Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana)
bertindak sebagai Penjual Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel. Panjer dari luas
seluruhnya 4.230 m2, sehingga patutlah dinyatakan dalam hukum Tergugat II (Fong
Jhon Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI)
sebagai pembeli yang bertindak ceroboh, tidak teliti serta mengeyampingkan prinsip
kehati-hatian, dan/atau dapat dikategorikan sebagai Pembeli yang beritikad tidak
baik/ tidak jujur vide Yurisprudensi Perdata 1816K/PDT/1989 Tahun 1989 “Pembeli
Tidak Dapat Dikualifikasikan Sebagai Yang Beritikad Baik, Karena Pembelian
Dilakukan Dengan Ceroboh, ialah Pada Saat Pembelian Ia Sama Sekali Tidak
Meneliti Hak Dan Status Para Penjual Atas Tanah Terperkara, Karena Itu Ia Tidak
Pantas Dilindungi Dalam Transaksi Itu” jo. Putusan Mahkamah Agung RI Tertanggal
6 Agustus 1973 No.663 K/Sip/1971, (Fauzan, Kaidah-Kaidah Hukum Yurisprudensi,
2015:255) bahwa “Jual beli tanah meskipun jual beli tanah sudah memenuhi
prosedur perundang-undangan agrarian, namun harus dinyatakan batal, karena
didahului dan disertai dengan yang tidak wajar atau itikad-itikad yang tidak jujur;

XI. Akta Kuasa No. 07 Tanggal 04 Februari 1997 Yang Dibuat Oleh Turut Tergugat
II (I Gusti Ngurah Oka,SH, Notaris/Ppat Di Denpasar Penerima Protokol I Gusti
Ayu Rustini Putra,SH Notaris/Ppat Di Badung) Adalah Kuasa Mutlak Yang
Dilarang Dalam Proses Peralihan Hak Atas Tanah Melanggar Ketentuan
Peraturan Perundang - Undangan
44. Bahwa Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 yang dibuat oleh Turut Tergugat
II (I Gusti Ngurah Oka,SH, Notaris penerima protokol I Gusti Ayu Rustini
Putra,SH, Notaris/PPAT di Badung) adalah kuasa mutlak yang dilarang dalam
proses peralihan hak atas tanah, mengandung “pemerkosaan” hak penggugat dan

16 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


melanggar ketentuan peraturan perundang - undangan akan diurai dengan jelas dan
terperinci sebagai berikut:
a. Bahwa akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 merupakan kuasa mutlak yang
dilarang dalam Peralihan Hak atas Tanah, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam
Negeri No.14 Tahun 1982 Tentang Larangan Penggunaan Surat Kuasa Mutlak
Sebagai Pemindahan Hak Atas Tanah :
Pertama : Melarang Camat dan Kepala Desa atau Pejabat yang setingkat
dengan itu, untuk membuat/menguatkan pembuatan Surat
Kuasa Mutlak yang pada hakekatnya merupakan pemindahan
hak atas tanah.
Kedua : a. Kuasa Mutlak yang dimaksud dalam Diktum Pertama
adalah kuasa yang didalamnya mengandung unsur tidak
dapat ditarik kembali oleh pemberi kuasa;
b. Kuasa Mutlak yang pada hakekatnya merupakan
pemindahan hak atas tanah adalah Kuasa Mutlak yang
memberikan kewenangan kepada penerima kuasa untuk
menguasai dan menggunakan tanahnya serta melakukan
segala perbuatan hukum yang menurut hukum dapat
dilakukan oleh pemegang haknya.
c. Melarang Pejabat-pejabat Agraria untuk melayani
penyelesaian status hak atas tanah yang menggunakan
Surat Kuasa Mutlak sebagai bahan pembuktian
pemindahan hak atas tanah.
b. Bahwa Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 yang dibuat oleh Turut
Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka,SH, Notaris/PPAT di Denpasar penerima
protokol I Gusti Ayu Rustini Putra,SH, Notaris/PPAT di Badung) adalah
kuasa mutlak yang dilarang dalam proses peralihan hak atas tanah mengingat
Putusan Mahkamah Agung RI No. 3332 K/Pdt/1994, Tanggal 18 Desember
1997 yang berbunyi “Akta Kuasa Mutlak yang dibuat oleh seorang Notaris
sebagai sarana untuk melaksanakan jual beli tanah, tidak dapat diajukan
sebagai sarana untuk melaksanakan jual beli tanah, tidak dapat diajukan
sebagai bukti di persidangan Pengadilan, tentang adanya peralihan hak atas
tanah dari penjual kepada pembeli. Hal ini disebabkan karena Kuasa Mutlak
adalah bertentangan dan dilarang oleh Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14
Tahun 1982 yang telah diperkuat oleh Yurisprudensi Mahkamah Agung,
dengan dasar alasan bahwa Kuasa Mutlak mengandung perkosaan hak
Penjual yang lemah ekonominya dan tidak adanya kebebasan berkontrak.
Perbuatan hukum jual beli tanah harus bersandar pada PP No. 10 Tahun 1961,
bukan melalui Akta Kuasa Mutlak” (Dr. H.M. Fauzan, SH., MH, 2015, Kaidah-
Kaidah Hukum Yurisprudensi, Prenadamedia Grup, Jakarta, halaman 242).
Bahwa kuasa mutlak adalah kuasa yang didalamnya mengandung unsur tidak
dapat ditarik kembali dan yang pada hakekatnya merupakan pemindahan hak
atas tanah yang memberikan kewenangan kepada penerima kuasa untuk
menguasai dan menggunakan tanahnya serta melakukan segala perbuatan
hukum yang menurut hukum hanya dapat dilakukan oleh pemegang haknya;
c. Bahwa penggunaan kuasa mutlak untuk pemindahan hak sebagaimana dalil-
dalil diatas pada hakekatnya juga bertentangan dengan syarat-syarat
pembuatan akta jual beli tanah, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 38 ayat
(1) jo. Pasal 37 ayat (1), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24
Tahun 1997, tentang Pendaftaran Tanah, sebagaimana dikutip sebagai berikut:
Pasal 37 ayat (1)
“peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual
beli, tukar-menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan

17 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang, dapat
didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Pasal 38 ayat (1)
“pembuatan akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dihadiri oleh
para pihak yang melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan dan
disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi yang memenuhi
syarat untuk bertindak sebagai saksi dalam perbuatan hukum tersebut”.
d. Bahwa larangan penggunaan kuasa mutlak juga dipertegas dalam Pasal 39 ayat
(1) huruf d, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 tahun 1997,
tentang Pendaftaran tanah, sebagaimana dikutip sebagai berikut :
“PPAT menolak untuk membuat akta , jika :
salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak
yang pada hakekatnya berisikan perbuatan hukum pemindahan hak:….dst”
e. Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, diatur secara jelas bahwa untuk
pembuatan akta jual beli peralihan Hak Atas Tanah sebagaimana perkara aquo,
wajib dihadiri oleh para pihak yang bersangkutan dan tidak dapat
dilakukan oleh salah satu pihak saja dengan berdasarkan kuasa dari pihak
yang lain. Oleh karena itu Akta/Perjanjian-perjanjian jual beli tanah
sebagaimana dalil-dalil diatas yang memperjanjikan mendasarkan pada kuasa
mutlak dari penjual/Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) kepada
Tergugat II (Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI), untuk melakukan sendiri perbuatan hukum peralihan
atau pemindahan hak atas tanah, adalah perjanjian yang bertentangan dengan
hukum dan oleh karenanya tidak sah, batal demi hukum dan tidak memiliki
kekuatan hukum;
f. Bahwa berdasarkan penjelasan pada dalil-dalil diatas, Akta/Perjanjian-
perjanjian jual beli tanah yang dibuat dan ditandatangani oleh Tergugat III (I
Putu Widhiarsana Witana) dengan Tergugat II (Fong John Gunawan) dan
(alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) jelas tidak
memenuhi syarat sah Perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH
Perdata, yang dikutip sebagai berikut:
“untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat :Sepakat mereka yang
mengikatkan dirinya;Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; Suatu hal
tertentu; dan Suatu sebab yang halal”
Dapat ditafsirkan bahwa ketika salah satu dari unsur tersebut tidak terpenuhi,
berimplikasi pada cacatnya perjanjian yang dibuat sehingga batal demi hukum
dan/atau dapat dibatalkan demi hukum;
g. Bahwa dalam Pasal 1335 KUH Perdata dijelaskan bahwa: “suatu perjanjian
tanpa sebab atau yang telah dibuat karena suatu sebab yang palsu atau
terlarang tidak mempunyai kekuatan”
berikutnya dalam Pasal 1337 KUH Perdata : “suatu sebab adalah terlarang
apabila dilarang oleh undang-undang, atau apabila berlawanan dengan
kesusilaan baik atau ketertiban umum” ;
h. Bahwa oleh karena itu, Akta-Akta perjanjian jual beli sebagaimana terurai pada
dalil-dalil diatas, tidak memenuhi syarat-syarat sah Perjanjian khususnya yang
ke 4: suatu sebab yang halal karena dibuat berdasarkan sebab yang terlarang,
sehingga tidak memenuhi syarat objektif sahnya suatu perjanjian sebagaimana
diatur dalam KUHPerdata, yang membawa akibat hukum Akta-akta/Perjanjian
Pengikatan Jual beli tidak sah, batal demi hukum atau tidak berkekuatan
hukum;
i. Bahwa dengan batalnya Akta-Akta perjanjian jual beli sebagaimana terurai
dalam posita gugatan pada dalil-dalil diatas, yang dibuat oleh para Tergugat dan

18 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Turut Tergugat membawa akibat hukum segala sesuatu kembali pada keadaan
semula, seolah-olah tidak pernah ada suatu perikatan, sesuai dengan
pengertian batal dalam Pasal 1265 KUH Perdata;
j. Bahwa oleh karena pemindahan/ peralihan hak atas tanah sengketa kepada
Tergugat II (Fong John Gunawan), dan/atau pihak lainnya sebagaimana
tersebut pada dalil-dalil diatas, dilakukan secara melawan hukum, berarti
pensertipikatan tanah-tanah sengketa tersebut diatas seharusnya tidak boleh
dilanjutkan lagi;
k. Bahwa demikian juga halnya, dengan penguasaan saat ini sebagian seluas
2.115 m2 Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer oleh Tergugat I (Jola
Kathrine) dan/atau siapapun juga yang telah menguasai tanah sengketa tanpa
hak yang dilakukannya dengan tanpa sepengetahuan dan tanpa seijin (alm.) Ida
Bagus Gde Ardana/para Penggugat, sehingga dengan demikian patutlah
perbuatan Tergugat I (Jola Khatrine) dan/atau lainnya sudah sepatutnya
dinyatakan tidak sah dan melawan hukum;
l. Bahwa oleh karena penguasaan atas tanah sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer
tersebut dilakukan secara tidak sah dan melawan hukum oleh Tergugat I (Jola
Kathrine) dan/atau siapapun juga maka sudah sepatutnya tanah-tanah tersebut
dikembalikan kepada para penggugat, seperti dalam keadaan semula;
m. Bahwa adapun bentuk perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh
Para Tergugat dan Para Turut Tergugat, sebagaimana posita dalil – dalil gugatan
di atas telah memenuhi ketentuan hukum, doktrin dan yurisprudensi M.A.R.I
sebagaimana berikut :
 Berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata dinyatakan : “Tiap - tiap perbuatan
melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian
tersebut”.
 Berdasarkan Pasal 1366 KUHPerdata dinyatakan : “Setiap orang yang
bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena
perbuatannya, tetapi juga kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau
kekurang hati - hatiannya”.
 Adapun unsur - unsur perbuatan melawan hukum yaitu :
- adanya perbuatan,
- perbuatan tersebut melawan hukum,
- adanya kesalahan dari sipelaku,
- adanya kerugian bagi korban,
- adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian ;
 Berdasarkan Yurisprudensi M.A.R.I. No. 2831K/Pdt/1996 tertanggal 7 Juli
1996, menetapkan bahwa Penggugat harus membuktikan adanya unsur -
unsur perbuatan melawan hukum menurut ketentuan pasal 1365
KUHPerdata, yakni sebagai berikut :
a. Suatu perbuatan melawan hukum, adanya perbuatan Para Tergugat dan
Turut Tergugat yang bersifat melawan hukum;
b. Kerugian, adanya kerugian yang ditimbulkan pada diri para Penggugat;
c. Kesalahan dan kelalaiaan, adanya kesalahan atau kelalaian pada pihak
Para Tergugat dan Turut Tergugat ;
d. Hubungan Kausal, adanya hubungan kausalitas atau sebab akibat antara
kerugian pihak para Penggugat dengan kesalahan atau perbuatan yang
dilakukan oleh Para Tergugat dan Turut Tergugat ;
 Standart baku Hoge Raad tertanggal 31 Januari 1919 mengenai Perbuatan
melawan hukum (Onrechmachtige daad) menyatakan;“ Pengertian
onrechmachtige daad termasuk pula perbuatan yang memperkosa suatu hak
orang lain atau bertentangan dengan kewajiban si pembuat sendiri atau

19 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


bertentangan dengan kesusilaan atau dengan suatu kepatutan didalam
masyarakat baik terhadap orang maupun benda lain”;

XII. Kerugian Materiil Dan Inmateriil Yang Dilakukan Oleh Tergugat I (Jola Kathrine),
Tergugat II(Fong John Gunawan), Tergugat III (I Putu Widhiarsana Alias I Putu
Widhiarsana Witana ) Dan (Alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI)

45. Bahwa dengan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I
(Jola Kathrine) dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) yang
mengakibatkan Para Penggugat menderita kerugian karena tidak dapat menikmati
apa yang menjadi hak nya dimana berdasarkan ketentuan pasal 1365 KUH Perdata
sebagaimana tersebut diatas telah menimbulkan kerugian bagi para Penggugat baik
materiill maupun immateriil :
- Secara materiil para Penggugat telah dirugikan oleh Tergugat I (Jola
Kathrine) sebesar Rp. 1.365.000.000,00 (Satu Milyar Tiga Ratus Enam Puluh
Lima Juta Rupiah), dengan perhitungan jangka waktu antara tahun 2014
hingga tahun 2020 adalah 6 tahun dikalikan nilai sewa tanah per tahun
sebesar Rp.105.000.000,00 (Seratus Lima Juta Rupiah) menjadi sebesar Rp.
630.000.000,- ( Enam Ratus Tiga Puluh Juta Rupiah );
 Sedangkan secara inmateriil, sulit dinilai dengan uang karena perbuatan
Tergugat I (Jola Kathrine) dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana)
berimplikasi negatif terhadap kehidupan keluarga para Penggugat dimana
para Penggugat merasakan tekanan yang teramat besar yang dialami orang
tuanya (alm.) Ida Bagus Gede Ardana, oleh karenanya adalah sangat pantas
bila Penggugat menuntut kerugian secara inmateriil sebesar Rp.
1.000.000.000,00 ( Satu Milyar rupiah), kepada Tergugat I (Jola Kathrine)
dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) secara tanggung renteng.;

46. Bahwa dengan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat II
(Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI) yang mengakibatkan Para Penggugat menderita kerugian karena tidak
dapat menikmati apa yang menjadi hak nya dimana berdasarkan ketentuan pasal
1365 KUH Perdata sebagaimana tersebut diatas telah menimbulkan kerugian bagi
para Penggugat baik materiill maupun immateriil :
 Secara materiil para Penggugat telah dirugikan oleh Tergugat II (Fong John
Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat ((alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) sebesar Rp. 1.800.000.000,00 (Satu Milyar
Delapan Ratus Juta Rupiah), dengan perhitungan jangka waktu antara tahun
2002 hingga tahun 2020 adalah 18 tahun dikalikan nilai sewa tanah per tahun
sebesar Rp.100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) menjadi sebesar Rp.
1.800.000.000,00 (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah);
 Sedangkan secara inmateriil, sulit dinilai dengan uang karena perbuatan
Tergugat II (Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat ((alm.) Taufik
Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) berimplikasi negatif
terhadap kehidupan keluarga para Penggugat dimana para Penggugat
merasakan tekanan yang teramat besar yang dialami orang tuanya (alm.) Ida
Bagus Gede Ardana, oleh karenanya adalah sangat pantas bila Penggugat
menuntut kerugian secara inmateriil sebesar Rp. 1.000.000.000,00 ( Satu
Milyar rupiah), kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik
Hidayat ((alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI)
secara tanggung renteng.

20 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


47. Bahwa oleh karena gugatan para Penggugat didukung oleh bukti-bukti otentik
karenanya sesuai dengan pasal 180 HIR, serta untuk menghindari kerugian yang lebih
banyak yang tidak diinginkan, untuk itu mohon agar putusan dalam perkara ini dapat
dijalankan lebih dahulu, walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi
(iut voerbar bij voraad);

48. Bahwa untuk menjamin I (Jola Kathrine), Tergugat II (Fong John Gunawan),
Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) tidak dapat memenuhi akan isi putusan ini nantinya, mohon
kepada Pengadilan Negeri Denpasar agar menghukum dengan uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) secara tunai untuk setiap hari
keterlambatan dalam memenuhi dan melaksanakan isi putusan dalam perkara ini yang
telah berkekuatan hukum tetap sampai para Tergugat benar - benar telah
melaksanakan/ merealisasikan isi putusan ini;

49. Bahwa untuk mencegah dan menghindari kerugian yang lebih banyak lagi bagi Para
Penggugat, untuk menghindari dan menjamin agar putusan ini kelak tidak sia – sia
serta dapat dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya, tidak illusionir, serta ada
dugaan kuat I (Jola Kathrine), Tergugat II (Fong John Gunawan), Tergugat III (I
Putu Widhiarsana alias I Putu Widhiarsana Witana ) dan (alm.) Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) hendak atau telah mengalihkan hak atas
Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2, maka para Penggugat
mohon kepada Pengadilan Negeri Denpasar yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini, agar meletakkan sita jaminan/CB (Consevatoir Beslag) atas
Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 tersebut pada dalil-dalil
posita gugatan diatas sejak gugatan ini diajukan;

Maka berdasarkan pada dalil-dalil posita gugatan tersebut diatas, Para Penggugat mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Denpasar/ Yang Mulia Majelis Hakim yang menerima
dan memeriksa perkara ini secara cermat, selanjutnya berkenan menjatuhkan putusan
dengan amar sebagai berikut :

DALAM PROVISI :

1. Mengabulkan gugatan Provisi untuk seluruhnya.

2. Memerintahkan kepada Tergugat I (Jola Kathrine), Turut Tergugat XV (Gunawan),


Turut Tergugat V sampai dengan Turut Tergugat XIV (penyewa) serta Turut
Tergugat XVI dan/atau siapa saja yang memperoleh hak dari padanya untuk
mengosongkan tanah sengketa sebagian seluas 2.115 m2, SHM No.
4380/Kel.Panjer, Gambar situasi Nomor 4739/1996, tanggal 27 Maret 1996, luas
4.230 m 2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi) terletak di Provinsi
Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar Kecamatan Denpasar selatan, kelurahan
Panjer, atas nama Ida Bagus Gede Ardana, dengan batas-batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Sisa tanah sengketa (SHM 4380)
 Sebelah Timur : Jalan
 Sebelah Selatan : Jalan
 Sebelah Barat : Hak milik
Dan mengembalikan kepada Para Penggugat sebagai pemilik sah dalam keadaan
baik setelah putusan ini diucapkan.

21 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


3. Memerintahkan Tergugat II (Fong John Gunawan) dan/atau siapa saja yang
memperoleh hak dari padanya untuk menghentikan semua bentuk kegiatan
(khususnya Pengukuran) diatas tanah sengketa sebagian seluas 2.838 m 2, SHM
No. 4380/Kel.Panjer, Gambar situasi Nomor 4739/1996, tanggal 27 Maret 1996,
luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi) terletak di Provinsi
Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar Kecamatan Denpasar selatan, Kelurahan
Panjer, atas nama Ida Bagus Gede Ardana, dengan batas-batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Hak Milik
 Sebelah Timur : Jalan
 Sebelah Selatan : sisa tanah sengketa (SHM 4380)
 Sebelah Barat : Hak milik
sampai perkara ini memperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap.

4. Memerintahkan kepada Para Tergugat dan Para Turut Tergugat dan/atau


siapapun yang memperoleh hak daripadanya untuk tidak melakukan Perbuatan
Hukum yang dapat merubah status atau keadaan tanah – tanah sengketa, agar
tanah sengketa tersebut berada dalam keadaan status quo.

5. Menyatakan bahwa putusan dalam Provisi ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun ada bantahan, Banding maupun Kasasi, sampai diperolehnya putusan
yang pasti menurut hukum (incraht).

DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan para Penggugat seluruhnya.

2. Menyatakan Hukum sah Para Penggugat adalah sebagai ahli waris dari (alm.) Ida
Bagus Gede Ardana.

3. Menyatakan sita jaminan atas tanah objek sengketa yaitu :


SHM No. 4380/Kel. Panjer, luas 4.230 m 2, terletak di Provinsi Daerah Tingkat I
Bali, Kota Denpasar Kecamatan Denpasar selatan, kelurahan Panjer, dengan
batas-batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Hak milik
 Sebelah Timur : Jalan
 Sebelah Selatan : Jalan
 Sebelah Barat : Hak milik
Adalah sah dan berharga.

4. Menyatakan hukum bahwa obyek tanah sengketa dengan : SHM No. 4380/Kel.
Panjer, Gambar situasi Nomor 4739/1996, tanggal 27 Maret 1996, luas 4.230 m 2
(empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi) terletak di Provinsi Daerah Tingkat
I Bali, Kota Denpasar Kecamatan Denpasar selatan, kelurahan Panjer, atas nama
Ida Bagus Gede Ardana adalah Hak Milik (alm.) Ida Bagus Gede Ardana, yang
patut diterima waris oleh Para Penggugat.

5. Menyatakan dan menetapkan hukum SHM No. 4380/Kel.Panjer, Gambar situasi


Nomor 4739/1996, tanggal 27 Maret 1996, luas 4.230 m 2 (empat ribu dua ratus tiga
puluh meter persegi) terletak di Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar

22 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Kecamatan Denpasar selatan, kelurahan Panjer, atas nama Ida Bagus Gde Ardana,
tidak tercantum dan tidak tertera pada akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997.

6. Menyatakan Hukum Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 yang dibuat oleh
Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka,SH, Notaris/PPAT di Denpasar/ Protokol I Gusti
Ayu Rustini Putra,SH, Notaris/PPAT di Badung) adalah Kuasa Mutlak yang dilarang
dalam Peralihan Hak atas tanah.

7. Menyatakan dan menetapkan hukum Akta Kuasa No.07, tanggal 04 Februari 1997
yang dibuat oleh Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH, Notaris / PPAT di Badung/
Protokol I Gusti Ayu Rustini Putra, SH) cacat hukum, tidak sah dan batal demi hukum.

8. Menyatakan dan menetapkan hukum Para Tergugat tanpa alas hak yang sah
melakukan peralihan hak atas tanah objek sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
2.115 m2 (dua ribu seratus lima belas meter persegi) kepada (alm.) Taufik Hidayat,
dan luas 2.838 m 2 (Dua ribu delapan ratus tiga puluh delapan meter persegi) kepada
Tergugat II (Fong John Gunawan) adalah Perbuatan Melawan Hukum.

9. Menyatakan dan menetapkan hukum Akta-Akta Perjanjian jual beli antara (alm.) Taufik
Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) dan Tergugat II (Fong John Gunawan)
atas obyek tanah sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m 2 (Empat ribu dua
ratus tiga puluh meter persegi), yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I (Liang
Budiarta B, SH, Notaris/PPAT di Badung) adalah Kelebihan luas objek / Overlapping,
saling tumpang tindih luas secara keseluruhannya setelah dijumlahkan, tidak sesuai
dengan jumlah luas dalam Sertipikat, sehingga Akta-Akta tersebut cacat hukum, tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat dan batal demi hukum.

10. Menyatakan Hukum Akta-akta Perjanjian Jual Beli yang dibuat dan ditandatangani
dihadapan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B,SH, Notaris/PPAT di Badung) antara
Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) yakni : (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) luas 2.115 m 2; Akta No.6 Perjanjian Pendahuluan Jual Beli
Tanah, tanggal 17 Juni 2002, Akta No.6 Perjanjian Jual Beli tanah, tanggal 12
Desember 2002, dan Akta Perjanjian bersyarat No.5 tanggal 15 Oktober 2002, dengan
Tergugat II (Fong John Gunawan), luas 2.838 m 2 : Akta Perjanjian Pendahuluan Jual
Beli Tanah No.04 tanggal 03 Juni 2002 dan Akta Perjanjian/Ikatan Jual Beli No.04
tanggal 05 Desember 2002 serta Akta Adendum No.01 tanggal 03 Februari 2003
adalah cacat hukum, tidak memiliki kekuatan hukum mengikat dan batal demi hukum.

11. Menyatakan hukum bahwa Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.


272/Pdt.G/2007/PN.Dps Tanggal 24 Oktober 2007 yang dibatalkan oleh Putusan
Pengadilan Tinggi Denpasar No. 29/PDT/2008/PT.Dps Tanggal 15 Mei 2008 dan
Eksekusi Pengosongan dan Penyerahan tanah sengketa dalam Berita Acara
Eksekusi 272/Pdt.G/2007/PN.Dps tertanggal 26 Nopember 2012, tidak mengikat
kepada Para Penggugat dan tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap objek
sengketa SHM No.4380/Kel. Panjer, dengan batas-batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Hak milik
 Sebelah Timur : Jalan
 Sebelah Selatan : sisa tanah sengketa
 Sebelah Barat : Hak milik

12. Menyatakan hukum Sertipikat Hak Milik No.10174/Ds./Kel.Panjer tanggal 01 Maret


2019, NIB: 22090303.09313, Surat Ukur No. 04798/2019 Luas 2.838 m 2, atas Nama

23 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Tergugat II (Fong John Gunawan) tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.

13. Menghukum Tergugat I (Jola Khatrine) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) dan/atau siapapun yang mendapat hak dari padanya untuk
menyerahkan sebagian seluas 2.115 m 2 (dua ribu seratus lima belas meter persegi)
tanah dengan SHM No.4380/Kel.Panjer, dengan batas batas sebagai berikut ;
- Sebelah utara : sisa tanah sengketa (SHM 4380)
- Sebelah timur : Jalan
- Sebelah selatan : Jalan
- Sebelah barat : Hak milik
dalam keadaan kosong kepada para Penggugat secara lasia, bilamana perlu
pelaksanaanya dibantu oleh aparat kepolisian.

14. Menghukum Tergugat II (Fong John Gunawan) dan/atau siapapun yang mendapat
hak dari padanya untuk menyerahkan sebagian seluas 2.838 m 2 (dua ribu delapan
ratus tiga puluh delapan meter persegi) tanah dengan SHM No. 10174/Kel.Panjer,
dengan batas batas sebagai berikut ;
- Sebelah utara : Hak Milik
- Sebelah timur : Jalan
- Sebelah selatan : sisa tanah sengketa (SHM 4380)
- Sebelah barat : Hak milik
dalam keadaan kosong kepada para Penggugat secara lasia, bilamana perlu
pelaksanaanya dibantu oleh aparat kepolisian.

15. Menyatakan hukum menguatkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan


Pertanahan Nasional Provinsi Bali Nomor : 052/Pbt/BPN.51/IV/2018 tentang
pembatalan Peralihan Hak terhadap Sertipikat Hak Milik Nomor 4380/Kelurahan
Panjer, luas 4.230 m 2 , atas nama Ida Bagus Gede Ardana yang terakhir telah dipisah
dan beralih masing-masing menjadi Sertipikat Hak Milik Nomor 4380/Kelurahan
Panjer, luas 2.882 m 2, atas nama Hamzah Lukman dan Sertipikat Hak Milik Nomor
8179/ Kelurahan Panjer, luas 1.348 m 2, atas nama Chandra Wibisono Budiarso
karena cacat administrasi berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap. No.Reg.Kasus : 5/Pbt/2018, telah membatalkan peralihan
hak terhadap sertipikat tersebut di bawah ini: Sertipikat Hak Milik Nomor
4380/Kelurahan Panjer, luas 2.882 m 2, atas nama Hamzah Lukman dan Sertipikat
Hak Milik Nomor 8179/ Kelurahan Panjer, luas 1.348 m 2, atas nama Chandra
Wibisono Budiarso. Dan menyatakan status tanah kembali menjadi keadaan semula
menjadi atas nama Ida Bagus Gede Ardana.

16. Menghukum Turut Tergugat IV (Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Bali) dan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar)
untuk melakukan perubahan mengembalikan Hak kepemilikan atas tanah sengketa
SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m 2 (Empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi), menjadi atas nama Ida Bagus Gede Ardana, berdasarkan Putusan yang
telah memiliki kekuatan hukum yang tetap (Inkracht van Gewijsde).

17. Menghukum Tergugat I (Jola Kathrine) dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana),
untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan bagi para Penggugat baik
materiill maupun immateriil :
a. Secara materiil kepada Tergugat I (Jola Kathrine) sebesar Rp. 630.000.000,00
(Enam Ratus Tiga Puluh Juta Rupiah)

24 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


b. Secara immaterial kepada Tergugat I (Jola Kathrine) dan Tergugat III (I Putu
Widhiarsana Witana) sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Milyar rupiah) secara
tanggung renteng.

18. Menghukum Tergugat II (Fong John Gunawan) dan Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI), untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan
bagi para Penggugat baik materiill maupun immateriil :
c. Secara materiil kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) dan Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) sebesar Rp. 1.800.000.000,00 (Satu
Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah);
d. Secara immaterial kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) dan Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (Satu
Milyar rupiah) secara tanggung renteng.

19. Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk mematuhi isi putusan ini.

20. Menyatakan sah dan berharga peletakkan sita jaminan /CB (Conservatoir Beslag)
atas tanah sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer, Gambar situasi Nomor 4739/1996,
tanggal 27 Maret 1996, luas 4.230 m 2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi) terletak di Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar Kecamatan
Denpasar selatan, kelurahan Panjer.

21. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu (uit voerbar bij voraad),
walaupun ada verzet, banding maupun kasasi.

22. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara
ini.

ATAU :

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain dalam peradilan yang baik, Mohon Putusan yang
seadil-adilnya dan patut (ex aequo et bono).

25 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Anda mungkin juga menyukai