Kepada
Bahwa berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki oleh Para Penggugat, bersama ini hendak
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada:
4. Mitnawati, Agama Islam, beralamat terakhir diketahui di Jalan Jaya Giri No. 18, Desa
Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, selanjutnya disebut
sebagai Tergugat IV;
5. Gracia Yemima Hidayat, Agama Islam, beralamat terakhir diketahui di Jalan Jaya Giri
No. 18, Desa Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat V;
6. Patricia Kurnia Hidayat, Agama Islam, beralamat terakhir diketahui di Jalan Jaya Giri
No. 18, Desa Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat VI;
Bahwa Tergugat IV, Tergugat V dan Tergugat VI merupakan ahli waris dari (alm.)
Taufik Hidayat yang telah meninggal pada 24 November 2011 beralamat terakhir
diketahui di Jalan Jaya Giri No. 18, Desa Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar
Timur, Kota Denpasar.
7. Liang Budiarta B., SH, Notaris/PPAT di Badung yang dahulu berkantor di Jalan
Raya Kuta No.140, Kuta, Badung, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I;
10. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali, Jalan Tjok Agung Tresna
No.7, Niti Mandala, Renon Kota Denpasar, yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat
IV;
11. Zedrianus Oscar Nau, Jl. Dipenegoro Gg VIII, Dps, Link. Ambengan, Kel. Pedungan, Kec.
Densel, d/a. di Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel,
Kota Denpasar yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat V;
12. Arsam, Bantengputih, RT/RW 003/002, Desa Bantengputih, Kec. Karang Geneng, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat VI;
13. I Ketut Budi Kertiawan, RT/RW 002/001, Banjar Witajati, Desa Selat, Kec. Sukasada, d/a. di
Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat VII;
14. Komang Kardinisngsih, Banjar Pudeh, Desa Tajun, Kec. Kubutambahan, d/a. di Jl. Tukad
Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar yang
selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat VIII;
15. Ismail Marzuki, Dusun Curah, RT/RW 005/009 Desa Jengawah, Kec. Jengawah, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat IX;
16. I Wayan Saputra, Dusun Kangin, Desa Bakas, Desa Bakas, Ke. Banjarangkan, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat X;
17. I Nengah Kariada, Jl. Tukad Pancoran, Gg RF No.8, Kel. Panjer, Kec. Densel, d/a. di Jl. Tukad
Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar yang
selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XI;
18. Syamsi Kusumawandi, Dusun Mertasari, RT/RW No. 15/b07, Desa: Kertasari, Kec. Labuhan
Haji, d/a. di Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota
Denpasar yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XII;
19. Darmawan Setia Budi, Jl. Suropati No. 150, Gg Terobosan Hendrik, Desa Ngaglik, Kec. Batu,
d/a. di Jl. Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota
Denpasar yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XIII;
20. Alfian Bahrimsyah, Dsn Kranjan, RT/RW 002/001,Desa Bedewang, Kec.Songgon, d/a. di Jl.
Tukad Batanghari No. 106/ Jl Tukad Pancoran II, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar
yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XIV;
21. I Wayan Gunawan, Perum. Puri Waturenggong JL Tukad Jinah Blok G No. 6, Desa Panjer,
Kec.Densel, Kota Denpasar, yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XV. (Yang
ditugasi menyewakan kio-kios);
22. Jemmy Janny Mewengkak, Laki-laki, Agama Kristen, Alamat di KTP Jl. Jayagiri IX No. 19 Desa
Dangin Puri Klod, Kec. Dentim, Kota Denpasar, saat ini bertempat tinggal di Jl. Tukad Batanghari
No. 106/ Jl Tukad Pancoran II No. 1 X, Kel. Panjer, Kec. Densel, Kota Denpasar yang selanjutnya
disebut sebagai Turut Tergugat XVI.
2. Bahwa (alm.) Ida Bagus Gede Ardana pada tanggal 27 Maret 1996 tercatat sebagai
pemegang Sertipikat Hak Milik selanjutnya disingkat SHM No. 4380/Kel. Panjer,
Gambar situasi No. 4739/1996, tertanggal pembukuan dan penerbitan sertipikat 27
Maret 1996, luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi) terletak di
Provinsi Daerah Bali, Kota Denpasar, Kecamatan Denpasar Selatan, Kelurahan
Panjer, atas nama Ida Bagus Gede Ardana, dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Hak milik
Sebelah Timur : Jalan
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Hak milik
Yang selanjutnya dalam perkara ini disebut sebagai Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2;
3. Bahwa Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2, atas nama Ida
Bagus Gede Ardana, merupakan hasil proses penataan/ administrasi Konsolidasi
Tanah Perkotaan/ Land Consolidation (LC) oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Bali, dari Kabupaten Daerah Tingkat II Badung menjadi Kota Denpasar, yang
sebelumnya terdaftar dengan data-data sebagai berikut :
SHM No.93, Luas 3.450 m 2 (tiga ribu empat ratus lima puluh meter persegi) atas
nama Ida Bagus Gde Ardana, terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung,
Kecamatan Kesiman, Desa Panjer, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi
Nomor 695/1979, tanggal 18 Juni 1979, yang dikeluarkan oleh Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Badung; dan
SHM No.94, Luas 2.150 m 2 (dua ribu seratus lima puluh meter persegi) atas nama
Ida Bagus Gde Ardana, terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, Kecamatan
Kesiman, Desa Panjer, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi Nomor
694/1979, tanggal 18 Juni 1979, yang dikeluarkan oleh Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Badung;
4. Bahwa selanjutnya setelah selesainya Proyek LC (Land Consolidation) sebagaimana
penjelasan diatas, (alm.) Ida Bagus Gede Ardana sebelumnya tidak mengetahui
perubahan/ keberadaan Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2;
5. Bahwa Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2, tersebut diketahui
sekarang oleh Para Penggugat sudah dipecah dan masih dalam proses pemulihan Hak
pada Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar);
6. Bahwa Para Penggugat merupakan para ahli waris dari (alm.) Ida Bagus Gede Ardana
yang sah dan sebagai pemilik Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230
m2 berdasarkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor: 052/Pbt/BPN.51/IV/2018,
yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat IV (Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Bali) dan sejalan dengan Surat Badan Pertanahan Nasional RI
Nomor : 3577/27.2-600/IX/2011 khususnya pada poin angka 3 menyatakan:
“Sesuai ketentuan Pasal 54 dan 57 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI
No.3 tahun 2011, kami berpendapat Putusan Pengadilan diatas dapat dilaksanakan
dengan menerbitkan Keputusan Pembatalan Peralihan SHM No.4380/Desa Panjer
7. Bahwa semasa hidupnya (alm.) Ida Bagus Gede Ardana dan ahli warisnya (Para
Penggugat), melakukan perjuangan yang teramat berat dengan menempuh berbagai
upaya guna mendapatkan kembali Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
4.230 m2 sampai (alm.) Ida Bagus Gede Ardana menghembuskan nafas terakhirnya/
meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2004;
II. Perjuangan Yang Teramat Berat (Alm.) Ida Bagus Gede Ardana Dan Para
Penggugat Dalam Memperjuangkan Tanah Sengketa Shm No. 4380/Kel. Panjer
Luas 4.230 M2
8. Bahwa semasa hidupnya (alm.) Ida Bagus Gede Ardana/ ahli waris para Penggugat,
tidak pernah menjual dan/atau hal-hal lainnya yang berkaitan Pemindahan/Pengalihan
Hak atas Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 tersebut, kepada
siapapun termasuk kepada para Tergugat/pihak lainnya;
9. Bahwa pada sekitar pertengahan Juni 1996 semasa hidupnya (alm.) Ida Bagus Gede
Ardana memberikan surat kuasa kepada Tergugat III (I Putu Widhiarsana) untuk
mengurus 8 (delapan) buah sertipikat milik (alm.) Ida Bagus Gede Ardana termasuk
sertipikat SHM No.93, dan SHM No.94 (cikal bakal sertipikat Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) dikarenakan adanya pemekaran wilayah dari
Kabupaten Tingkat II Badung menjadi Kodya Denpasar, ada yang rusak serta adanya
kebijakan mengenai proses Konsolidasi Tanah Perkotaan/ Land Consolidation (LC);
10. Bahwa sekitar bulan Februari 1997 Tergugat III (I Putu Widhiarsana) bersama Turut
Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH Notaris), mendatangi rumah (alm.) Ida Bagus
Gede Ardana, menyodorkan (alm.) Ida Bagus Gede Ardana beserta istrinya Ida Ayu
Nyoman Sri Laksmi untuk menandatangani beberapa dokumen dan beberapa lembar
kertas kosong atau blangko kosong untuk mengurus dan mempercepat proses
beberapa sertipikat hak milik baik atas nama (alm.) Ida Bagus Gede Ardana dan
sertipikat hak milik atas nama istrinya Ida Ayu Nyoman Sri Laksmi termasuk SHM No.93,
dan SHM No.94 (cikal bakal sertipikat Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer
Luas 4.230 m2) yang sertipikatnya terkena kebijakan Land Consolidation (LC);
11. Bahwa setelah lama ditunggu tidak ada beritanya sekitar pertengahan tahun 1998 (alm.)
Ida Bagus Gede Ardana merasa ada yang janggal dikarenakan pengurusan proses
beberapa sertipikat termasuk SHM No.93, dan SHM No.94 (cikal bakal sertipikat Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) belum kunjung selesai dan pada
akhirnya mendatangi Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar),
diperolehlah informasi bahwa beberapa sertipikat miliknya dijadikan jaminan atau
agunan dan dititipkan oleh Tergugat III (I Putu Widhiarsana) pada PT. Bank Rama;
12. Bahwa pada tanggal 12 Desember 1998 (alm.) Ida Bagus Gede Ardana melalui kuasa
hukumnya mengajukan gugatan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar yang
terdaftar dalam Register Perkara No. 240/Pdt.G/1998/PN.Dps dengan Tergugat I nya
adalah Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dan Tergugat II nya adalah PT Bank
Rama.,T.bk.;
13. Bahwa sekitar pertengahan tahun 1999 dalam proses pembuktian Register perkara
No.240/Pdt.G/1998/PN.Dps dengan Tergugat I adalah Tergugat III (I Putu
Widhiarsana) melampirkan salah satunya bukti fotocopy Akta Kuasa No.07 tanggal 04
Februari 1997 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH
14. Bahwa pada proses pembuktian tersebut terungkap pula fakta hukum yang menunjukan
Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 (eks. SHM No.93 dan SHM
No.94/ Kabupaten Badung) sebenarnya tidak dibebani Hak Tanggungan pada Turut
Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar);
15. Bahwa Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 tersebut baru diberikan dan
dikeluarkan sebagai Salinan ketiga oleh I Gusti Ayu Rustini Putra,SH Notaris di Badung
sebagai penerima Protokol Notaris Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH Notaris), pada
tanggal 23-11-2020 setelah dimohonkan oleh Kuasa hukum Para Penggugat;
16. Bahwa fakta hukum Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 dalam
perkara Reg No.: 240/Pdt.G/1998/PN.Dps putus pada tanggal 29 September 1999,
kemudian diajukan Banding dengan Reg No.: 34/Pdt/2000/PT.Dps yang putus pada
tanggal 2 Mei 2000, hingga berlanjut pada tahap Kasasi dengan Reg No.:
1784.K/Pdt/2001 yang diputus tanggal 15 Juli 2003, hal mana selama proses tersebut
berjalan, Tergugat III (I Putu Widhiarsana) melakukan perbuatan melawan hukum
dengan menjual Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 pada
tahun 2002;
17. Bahwa pada tanggal 3 Juni 2002 saat masih dalam proses perkara Kasasi di Mahkamah
Agung sebagaimana dalam dalil Posita No. 16 diatas, Tergugat III (I Putu
Widhiarsana) menjual Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2
kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) di hadapan Turut Tergugat I (Liang
Budiarta B, SH, Notaris) dengan menerbitkan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli
Tanah No.03 tanggal 3 Juni 2002, yang dilanjutkan dengan Akta Perjanjian/Ikatan Jual
Beli No.04 tanggal 05 Desember 2002 serta Akta Adendum No.01 tanggal 03 Februari
2003, terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 hanya
sebagian luas 2.838 m 2 (Dua ribu delapan ratus tiga puluh delapan meter persegi);
18. Bahwa pada bulan yang bersamaan, tepatnya tanggal 17 Juni 2002 masih dalam proses
perkara Kasasi di Mahkamah Agung sebagaimana dalam dalil Posita No. 16 diatas,
Tergugat III (I Putu Widhiarsana) menjual kembali Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 kepada (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat
V, Tergugat VI) di hadapan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) dengan
menerbitkan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Tanah No.06 tanggal 17
Juni2002, yang selanjutnya disertasi dengan Akta Perjanjian Bersyarat No.05 tanggal
15 Oktober 2002 dan Akta Perjanjian Jual Beli Tanah No.6 tanggal 12 Desember 2002
atas beberapa bidang tanah khususnya terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.
Panjer Luas 4.230 m2 hanya sebagian luas 2.115 m 2 (Dua ribu seratus lima belas meter
persegi);
III. Perbuatan Melawan Hukum Oleh Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris/
19. Bahwa sebagaimana didalilkan dalam Posita 16, 17 dan 18, berdasarkan sifat perbuatan
melawan hukum tindakan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) yang
melakukan proses pembuatan Akta terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.
Panjer Luas 4.230 m2 antara Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dengan Tergugat II
(Fong John Gunawan) pada tanggal 3 Juni 2002 dan pada tanggal 17 Juni 2002 dengan
(alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) adalah cacat hukum dan
hal tersebut didasarkan atas Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 (kuasa
mutlak) adapun juga Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
4.230 m2 masih dalam sengketa di Mahkamah Agung;
20. Bahwa sebagaimana didalilkan dalam Posita 19 Turut Tergugat I (Liang Budiarta B,
SH, Notaris) telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak mematuhi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah terkhusus Pasal 39 huruf d dan f, yang bunyinya:
“(1) PPAT menolak untuk membuat akta, jika :
d. Salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak
yang pada hakikatnya ber-isikan perbuatan hukum pemindahan hak; atau
f. Obyek perbuatan hukum yang bersangkutan sedang dalam sengketa mengenai
data fisik dan atau data yuridisnya” ;
21. Bahwa selain melakukan perbuatan melawan hukum yang didalilkan dalam posita 20, akta
yang dibuat oleh Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) menimbulkan fakta
adanya Overlaping (kelebihan luas tanah menjadi 4.953 m 2 dari luas sebenarnya 4.230
m2), sehingga mengakibatkan Akta-Akta PPJB (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) dengan luas 2.115 m2 serta Akta-Akta PPJB Tergugat II (Fong
John Gunawan) dengan luas 2.838 m 2 adalah cacat hukum, terlebih pula ketika
diakumulasi luas kedua obyek tersebut tidak sesuai dengan keseluruhan Tanah Sengketa
SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 (Empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi),
dalam artian terdapat selisih kekurangan 723 m 2;
22. Bahwa karena adanya pemblokiran Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
4.230 m2 dari Tergugat III (I Putu Widhiarsana) sehingga (alm.) Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) tidak dapat melakukan peralihan hak (balik nama),
dan selanjutnya (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) pada tahun
2003 melaporkan pebuatan yang dilakukan Tergugat III (I Putu Widhiarsana) sebagai
dugaan penipuan (Pasal 378 KUHP);
IV. Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilalukan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Alias
I Putu Widhiarsana Witana)
23. Bahwa sekitar tahun 2003 Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dilaporkan oleh (alm.)
Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) atas dugaan tindak pidana
penipuan, akhirnya diputus pada tingkat Kasasi sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana Penipuan dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6
(enam) bulan, dan menyatakan kwitansi-kwitansi jual beli (salah satunya untuk Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) dikembalikan kepada (alm.)
Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI), dan dalam hal-hal yang
memberatkan dinyatakan Tergugat III telah pernah dihukum 2 (dua) kali dalam perkara
pidana berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No.128K/Pid/2005 tanggal 15 April
2005;
24. Bahwa secara fakta hukum saat proses jual beli sedang berjalan dengan Tergugat II
(Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
8 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
VI) merujuk dalil Posita 17 & 18 diatas, dan saat itu juga dilakukan Gugatan oleh
Tergugat II (Fong John Gunawan) melawan Tergugat III (I Putu Widhiarsana), dan
ternyata Tergugat III (I Putu Widhiarsana) kembali menjual Tanah Sengketa SHM No.
4380/Kel. Panjer dengan luas keseluruhan 4.230 m 2 di hadapan Notaris I Putu
Candra,SH kepada pihak lainnya dengan diterbitkannya sertipikat SHM
No.4380/Kel.Panjer atas nama Abdul Aziz Batheff seluas 4.230 m2;
25. Bahwa terkait peralihan hak Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230
m2 atas nama (alm.) Ida Bagus Gede Ardana menjadi atas nama Abdul Aziz Batheff,
(alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) melakukan gugatan TUN
melawan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) di PTUN
Denpasar dengan Reg No.:16/G/2007/PTUN.DPS dengan amar putusan tidak dapat
diterima atau NO (Niet Onvankelijk Verklaard). Pada tanggal 14 April 2008 kemudian
melakukan Banding dan diputus melalui Putusan No.83/B/200//PT.TUN.Sby tanggal 15
September 2008 dengan amar putusannya :
MENGADILI
“1. Menerima permohonan banding Penggugat/Pembanding;-------------------------
2. Menyatakan batal Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar
No.16/G/2007/PTUN.DPS tanggal 14 April 2008 yang dimohon banding dan-
MENGADILI SENDIRI
- Mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding seluruhnya;---------------------------
- Menyatakan batal keputusan Tata Usaha Negara berupa Sertipikat Hak Milik
4380 Desa Panjer tanggal 27 Maret 1996 Gambar Situasi tanggal 27 Maret 1996
No.4739/1996 luas 4.739 m 2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana, yang dialihkan
menjadi atas nama Abdul Aziz Batheff;
- Memerintahkan Tergugat mencabut Sertipikat Hak Milik 4380 Desa Panjer
tanggal 27 Maret 1996 Gambar Situasi tanggal 27 Maret 1996 No.4739/1996 luas
4.739 m 2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana, yang dialihkan menjadi atas nama
Abdul Aziz Batheff”,-------------------------------------------------------------------------------“
26. Bahwa demi hukum Putusan PTUN tersebut diatas terbukti telah mengembalikan hak
atas Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus
tiga puluh meter persegi) terletak di Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar,
Kecamatan Denpasar Selatan, Kelurahan Panjer kepada pemilik asalnya Ida Bagus
Gede Ardana;
27. Bahwa sungguh “ironis” terbukti Perbuatan Melawan Hukum dari Turut Tergugat III
(Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) dengan fakta yang sangat jelas, Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 atas nama Abdul Aziz Batheff,
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum luas 4.230 m 2 yang sudah dibatalkan oleh Mahkamah
Agung RI tersebut, bukannya dikembalikan haknya kepada (alm.) Ida Bagus Gede
Ardana atau ahli warisnya yang sah yakni Para Penggugat, namun pada tanggal 17
Nopember 2009 dipecah kembali menjadi 2 (dua) bidang, yakni atas nama Hamzah
Lukman dengan SHM No. 4380/Kel.Panjer Luas 2.882 m 2 dan Chandra Wibisono
28. Bahwa putusan PTUN tersebut diatas diperkuat dengan Surat Badan Pertanahan
Nasional RI Nomor: 3577/27.2-600/IX/2011, tanggal 29 September 2011 pada poin
angka 3 menyatakan :
29. Bahwa Para Penggugat mendapatkan informasi dari media Koran Nusa Bali tanggal 06
September 2018 berkenaan Pengumuman dari Turut Tergugat III (Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar) Nomor: 3139/PENG-51.71.HP.02.03/IX2018, tertanggal
06 September 2018, berdasarkan Keputusan Kepala Wilayah Badan Pertanahan
Provinsi Bali Nomor : 052/Pbt/BPN.51/IV/2018, tentang pembatalan Peralihan Hak
terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 atas nama Ida
Bagus Gede Ardana yang terakhir telah dipecah dan beralih masing-masing menjadi
SHM No.4380/Kel. Panjer, luas 2.882 m 2 atas nama Hamzah Lukman dan SHM
No.8179/Kel. Panjer, luas 1.348 m 2 atas nama Chandra Wibisono Budiarso, yang
dianggap cacat administrasi oleh Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
(inkrach) No.Reg.Kasus : 5/Pbt/2018 dengan status tanah kembali menjadi keadaan
semula menjadi atas nama Ida Bagus Gede Ardana (menghimbau bagi para Pihak
yang merasa menyimpan, memegang, dan memiliki Sertipikat tersebut diatas dalam
waktu 30 hari sejak diumumkan, untuk menyerahkan kepada Kantor Pertanahan Kota
Denpasar); dengan kutipan Pengumuman sebagai berikut:
VI. Perbuatan Melawan Hukum Oleh Turut Tergugat Iii (Kepala Kantor Pertanahan
Kota Denpasar) “Onrechtmatige Overheids Daad” Tidak Sesuai Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)
31. Bahwa terlihat jelas ketidak konsistenan sikap Turut Tergugat III (Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar) dan Turut Tergugat IV (Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Bali) dalam melaksanakan keputusan sendiri yang
menyatakan status Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m 2
kembali menjadi keadaan semula atas nama Ida Bagus Gede Ardana, hal tersebut
terlihat jelas pada tanggal 01 Maret 2019 Turut Tergugat III (Kepala Kantor
Pertanahan Kota Denpasar) menerbitkan SHM No. 10174/Kel.Panjer seluas 2.838
m 2 (bagian dari Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2) atas
nama Tergugat II (Fong John Gunawan) bertepatan ketika Perkara
No.958/Pdt.G/2018/PN.Dps sedang diproses di Pengadilan Negeri Denpasar;
33. Bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan dalam dalil Posita 32 diatas, bahwa
perbuatan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) dalam
mengambil keputusan sesuai tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance) dimana seharusnya dan semestinya Pemilik Tanah Sengketa SHM
No. 4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana atau ahli
warisnya yakni Para Penggugat dilibatkan dalam setiap Peralihan Hak atas tanah
aquo, vide Putusan Mahkamah Agung No.1080 K/Sip/1973, tanggal 20 Oktober
1976 yang intinya “Perbuatan Menteri Dalam Negeri/Direktur Jendral Agraria yang
membuat surat keputusan mencabut sertipikat hak milik seseorang berdasarkan
keputusan pengadilan di mana, orang tersebut tidak turut menjadi pihak dan belum
mempunyai kekuatan hukum pasti adalah perbuatan melanggar hukum Surat
keputusan tersebut adalah batal demi hukum”;
34. Bahwa Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar) semestinya
mempertimbangkan terlebih dahulu dari semua kepentingan hak atas tanah para
pihak dengan alasan masih dalam sengketa atau berperkara yang digelar di
Pengadilan Negeri Denpasar, sehingga Keputusan menerbitkan SHM No. 10174/Kel.
Panjer seluas 2.838 m 2 atas nama Tergugat II (Fong John Gunawan) tersebut
bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Pasal 53 ayat (2) sebagai berikut:
“Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) adalah : a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara pada waktu mengeluarkan keputusan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud
diberikannya wewenang tersebut; c. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada
waktu mengeluar-kan atau tidak mengeluarkan keputusan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) setelah mempertimbangkan semua kepentingan yang tersangkut
dengan keputusan itu seharusnya tidak sampai pada pengambilan atau tidak
pengambilan keputusan tersebut”.
35. Bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan dalam dalil Posita 31,32,33 dan 34
diatas maka tindakan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota
Denpasar) yang menerbitkan SHM No.10174,/Kel.Panjer seluas 2.838 m 2 tanggal 01
Maret 2019 menjadi atas nama Tergugat II (Fong John Gunawan) tidak memiliki
kekuatan hukum mengikat;
37. Bahwa Para Penggugat juga mendapatkan informasi berupa Surat atas nama
Tergugat I (Jola Kathrine) “Perihal Pengaduan Layanan Pertanahan Kota
Denpasar, memohon Atensi dan Perlindungan Hukum” yang ditujukan kepada
Presiden Republik Indonesia, Jokowi tertanggal 15 Mei 2020 dengan tembusan ke
berbagai instansi pemerintah, salah satunya ditujukan ke Pengadilan Negeri
Denpasar dan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar),
yang salah satu poinnya pada kronologi angka 9 menyebutkan “Ternyata pihak
Kantor Pertanahan Kota Denpasar meminta saya untuk membuat Surat Pernyataan
yang isinya menerima luasan tanah seluas 1.392 m2 dari luas tanah yang
seharusnya total 2.115 m 2 dan untuk sisanya,…dst”;
38. Bahwa berdasarkan dalil pada Posita No. 29, dalam pengumuman di Koran Nusa
Bali tanggal 6 September 2018 tersebut, tertera Tergugat I (Jola Kathrine) sebagai
pemohon “Pembatalan pengalihan Hak terhadap Tanah Sengketa SHM
No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2 atas nama Ida Bagus Gede Ardana,..”, bahwa
Pertanyaan besar dari kami Para Penggugat, Tergugat I (Jola Kathrine) mewakili
siapa? Apakah mewakili alm.Taufik Hidayat?;
39. Bahwa dari data dan informasi yang ada saat ini, (alm.) Taufik Hidayat pada tahun
2000 telah menikah dengan (Tergugat IV) Mitnawati, lalu berpindah agama
menjadi Islam, merujuk pada Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Pasal 171 huruf c
Kompilasi Hukum Islam, maka yang berhak atau memiliki hak sebagai ahli waris
adalah istri, dan anak-anak yang baragama Islam;
40. Bahwa berdasarkan dalil pada Posita No. 39 diatas patutlah diduga Tergugat I
(Jola Kathrine) yang menyatakan dirinya sebagai ahli waris alm.Taufik Hidayat
dalam berbagai kasus hukum, tanpa hak yang sah dan tanpa seijin dari pemilik yang
sah/ Para Penggugat, patut diduga telah melanggar aturan hukum atas Tanah
Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2 dan telah bertindak menjual
sebagian Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m2, serta
sekiranya bulan Februari dan/ atau Maret 2019 telah membuat/membangun tembok
keliling berbahan batako, menyewakan kios-kios melalui Tergugat XV (I Wayan
Gunawan) kepada Turut Tergugat V sampai Turut Tergugat XIV, membuat
bangunan yang ditempati oleh Turut Tergugat XVI merupakan rentetan sebab yang
sangat jelas bertentangan dengan hukum;
VIII. Proses Jual Beli Oleh Tergugat Ii (Fong Jhon Gunawan) Terhadap Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer Mengandung Cacat Hukum
41. Bahwa proses jual beli oleh Tergugat II (Fong Jhon Gunawan) terhadap Tanah
Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer yang dilakukan dihadapan Turut Tergugat I
(Liang Budiarta B, SH, Notaris) telah mengesampingkan kaidah hukum dalam
penerbitan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Tanah No.04, tanggal 03 Juni 2002
dan Akta Perjanjian/Ikatan Jual Beli No.04, tanggal 05 Desember 2002 serta Akta
IX. Proses Jual Beli Oleh (Alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
VI) Terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer Mengandung Cacat
Hukum
42. Bahwa proses jual beli oleh (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
VI) terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer yang dilakukan
dihadapan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B, SH, Notaris) telah
mengesampingkan kaidah hukum dalam penerbitan Akta Perjanjian Pendahuluan
Jual Beli Tanah No.06, tanggal 17 Juni 2002, Akta Perjanjian Bersyarat No.05
tanggal 15 Oktober 2002 serta Akta Perjanjian Jual Beli Tanah No.6 tanggal 12
Desember 2002, setidaknya terdapat 4 (empat) fakta hukum yang dikesampingkan
atau tidak diperhatikan sebagai berikut:
a. Bahwa adanya fakta hukum dan terbukti dalam Akta Perjanjian Pendahuluan
Jual Beli Tanah No.06, tanggal 17 Juni 2002, Akta Perjanjian Bersyarat No.05
tanggal 15 Oktober 2002, Akta Perjanjian Jual Beli Tanah No.6 tanggal 12
Desember 2002 mengandung unsur Pasal 378 perbuatan curang “Bedrog”
terhadap Tanah Sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer yang dijual oleh
Tergugat III (I Putu Widhiarsana) berdasarkan Putusan Pidana Mahkamah
Agung RI No.128 K/Pid/2005, tanggal 15 April 2005, yang menyatakan:
“Terdakwa I Putu Widhiarsana Witana terbukti secara sah dan menyakinkan
bersalah melakukan tindak Pidana “Penipuan”, Menjatuhkan Pidana terhadap
terdakwa I Putu Widhiarsana Witana oleh karena dengan Pidana Penjara
selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan”, Mengembalikan kwitansi-kwitansi, salah
satu kwitansi terhadap SHM No. 4380/kel.panjer; kepada Taufik Hidayat”; vide
Pasal 1254 KUH Perdata diatur sebagai berikut “Semua syarat yang bertujuan
melakukan sesuatu yang tak mungkin terlaksana, sesuatu yang bertentangan
dengan kesusilaan yang baik, atau sesuatu yang dilarang oleh undang-undang
adalah batal dan mengakibatkan persetujuan yang digantungkan padanya tak
berlaku” jo. Pasal 1328 KUH Perdata yang berbunyi “Penipuan merupakan
suatu alasan untuk membatalkan suatu persetujuan, bila penipuan yang dipakai
oleh salah satu pihak adalah sedemikian rupa, sehingga nyata bahwa pihak
yang lain tidak akan mengadakan perjanjian itu tanpa adanya tipu muslihat.
Penipuan tidak dapat hanya dikirakira, melainkan harus dibuktikan” (Putusan
Pidana Mahkamah Agung RI No.128 K/Pid/2005, tanggal 15 April 2005);
b. Bahwa menggunakan dasar Peralihan Hak yakni Akta Kuasa No.07 tanggal 04
Februari 1997 yang tidak mencantumkan Tanah Sengketa SHM
No.4380/Kel.Panjer Luas 4.230 m2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi), mengacu pada Pasal 1797 KUHPerdata “Penerima Kuasa tidak boleh
melakukan apapun yang melampaui kuasanya, kekuasaan untuk
menyelesaiakan suatu perkara secara damai, tidak mengandung hak untuk
menggantungkan penyelesaian perkara pada keputusan wasit”, andaikata-
pun Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 memiliki kekuatan hukum
yang sah tetap saja tindakan Tergugat III (I Putu Widhiarsana) melakukan
jual-beli Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer Luas 4.230 m2 adalah
tindakan yang melampaui kuasanya, sehingga jual beli in casu menjadi batal
demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
X. Tergugat II (Fong Jhon Gunawan) Dan (Alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) Adalah Pembeli Yang Beritikad Tidak Baik
43. Bahwa Tergugat II (Fong Jhon Gunawan (Alm.) dan (alm.) Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) selaku calon pembeli sepatutnya mengetahui
hal-hal yang dilarang oleh peraturan perundangan dalam jual beli/peralihan hak
khususnya terhadap Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.Panjer tersebut, sehingga
terkesan sangat spekulatif dan penuh “rekayasa”, karena jelas dan terang objek
tanah tersebut masih bermasalah sebagaimana penjelasan dalil-dalil gugatan
diatas dan akhirnya terbukti dengan Pidana Mahkamah Agung RI No.128
K/Pid/2005, tanggal 15 April 2005, terlebih lagi Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel.
Panjer, luas 4.230 m 2 tidak tertera dalam Akta Kuasa 07 tanggal 04 Februari
1997, yang berimplikasi tidak sahnya Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana)
bertindak sebagai Penjual Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel. Panjer dari luas
seluruhnya 4.230 m2, sehingga patutlah dinyatakan dalam hukum Tergugat II (Fong
Jhon Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI)
sebagai pembeli yang bertindak ceroboh, tidak teliti serta mengeyampingkan prinsip
kehati-hatian, dan/atau dapat dikategorikan sebagai Pembeli yang beritikad tidak
baik/ tidak jujur vide Yurisprudensi Perdata 1816K/PDT/1989 Tahun 1989 “Pembeli
Tidak Dapat Dikualifikasikan Sebagai Yang Beritikad Baik, Karena Pembelian
Dilakukan Dengan Ceroboh, ialah Pada Saat Pembelian Ia Sama Sekali Tidak
Meneliti Hak Dan Status Para Penjual Atas Tanah Terperkara, Karena Itu Ia Tidak
Pantas Dilindungi Dalam Transaksi Itu” jo. Putusan Mahkamah Agung RI Tertanggal
6 Agustus 1973 No.663 K/Sip/1971, (Fauzan, Kaidah-Kaidah Hukum Yurisprudensi,
2015:255) bahwa “Jual beli tanah meskipun jual beli tanah sudah memenuhi
prosedur perundang-undangan agrarian, namun harus dinyatakan batal, karena
didahului dan disertai dengan yang tidak wajar atau itikad-itikad yang tidak jujur;
XI. Akta Kuasa No. 07 Tanggal 04 Februari 1997 Yang Dibuat Oleh Turut Tergugat
II (I Gusti Ngurah Oka,SH, Notaris/Ppat Di Denpasar Penerima Protokol I Gusti
Ayu Rustini Putra,SH Notaris/Ppat Di Badung) Adalah Kuasa Mutlak Yang
Dilarang Dalam Proses Peralihan Hak Atas Tanah Melanggar Ketentuan
Peraturan Perundang - Undangan
44. Bahwa Akta Kuasa No. 07 tanggal 04 Februari 1997 yang dibuat oleh Turut Tergugat
II (I Gusti Ngurah Oka,SH, Notaris penerima protokol I Gusti Ayu Rustini
Putra,SH, Notaris/PPAT di Badung) adalah kuasa mutlak yang dilarang dalam
proses peralihan hak atas tanah, mengandung “pemerkosaan” hak penggugat dan
XII. Kerugian Materiil Dan Inmateriil Yang Dilakukan Oleh Tergugat I (Jola Kathrine),
Tergugat II(Fong John Gunawan), Tergugat III (I Putu Widhiarsana Alias I Putu
Widhiarsana Witana ) Dan (Alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI)
45. Bahwa dengan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I
(Jola Kathrine) dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) yang
mengakibatkan Para Penggugat menderita kerugian karena tidak dapat menikmati
apa yang menjadi hak nya dimana berdasarkan ketentuan pasal 1365 KUH Perdata
sebagaimana tersebut diatas telah menimbulkan kerugian bagi para Penggugat baik
materiill maupun immateriil :
- Secara materiil para Penggugat telah dirugikan oleh Tergugat I (Jola
Kathrine) sebesar Rp. 1.365.000.000,00 (Satu Milyar Tiga Ratus Enam Puluh
Lima Juta Rupiah), dengan perhitungan jangka waktu antara tahun 2014
hingga tahun 2020 adalah 6 tahun dikalikan nilai sewa tanah per tahun
sebesar Rp.105.000.000,00 (Seratus Lima Juta Rupiah) menjadi sebesar Rp.
630.000.000,- ( Enam Ratus Tiga Puluh Juta Rupiah );
Sedangkan secara inmateriil, sulit dinilai dengan uang karena perbuatan
Tergugat I (Jola Kathrine) dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana)
berimplikasi negatif terhadap kehidupan keluarga para Penggugat dimana
para Penggugat merasakan tekanan yang teramat besar yang dialami orang
tuanya (alm.) Ida Bagus Gede Ardana, oleh karenanya adalah sangat pantas
bila Penggugat menuntut kerugian secara inmateriil sebesar Rp.
1.000.000.000,00 ( Satu Milyar rupiah), kepada Tergugat I (Jola Kathrine)
dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) secara tanggung renteng.;
46. Bahwa dengan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat II
(Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI) yang mengakibatkan Para Penggugat menderita kerugian karena tidak
dapat menikmati apa yang menjadi hak nya dimana berdasarkan ketentuan pasal
1365 KUH Perdata sebagaimana tersebut diatas telah menimbulkan kerugian bagi
para Penggugat baik materiill maupun immateriil :
Secara materiil para Penggugat telah dirugikan oleh Tergugat II (Fong John
Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat ((alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) sebesar Rp. 1.800.000.000,00 (Satu Milyar
Delapan Ratus Juta Rupiah), dengan perhitungan jangka waktu antara tahun
2002 hingga tahun 2020 adalah 18 tahun dikalikan nilai sewa tanah per tahun
sebesar Rp.100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) menjadi sebesar Rp.
1.800.000.000,00 (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah);
Sedangkan secara inmateriil, sulit dinilai dengan uang karena perbuatan
Tergugat II (Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik Hidayat ((alm.) Taufik
Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) berimplikasi negatif
terhadap kehidupan keluarga para Penggugat dimana para Penggugat
merasakan tekanan yang teramat besar yang dialami orang tuanya (alm.) Ida
Bagus Gede Ardana, oleh karenanya adalah sangat pantas bila Penggugat
menuntut kerugian secara inmateriil sebesar Rp. 1.000.000.000,00 ( Satu
Milyar rupiah), kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) dan (alm.) Taufik
Hidayat ((alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI)
secara tanggung renteng.
48. Bahwa untuk menjamin I (Jola Kathrine), Tergugat II (Fong John Gunawan),
Tergugat III (I Putu Widhiarsana) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) tidak dapat memenuhi akan isi putusan ini nantinya, mohon
kepada Pengadilan Negeri Denpasar agar menghukum dengan uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) secara tunai untuk setiap hari
keterlambatan dalam memenuhi dan melaksanakan isi putusan dalam perkara ini yang
telah berkekuatan hukum tetap sampai para Tergugat benar - benar telah
melaksanakan/ merealisasikan isi putusan ini;
49. Bahwa untuk mencegah dan menghindari kerugian yang lebih banyak lagi bagi Para
Penggugat, untuk menghindari dan menjamin agar putusan ini kelak tidak sia – sia
serta dapat dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya, tidak illusionir, serta ada
dugaan kuat I (Jola Kathrine), Tergugat II (Fong John Gunawan), Tergugat III (I
Putu Widhiarsana alias I Putu Widhiarsana Witana ) dan (alm.) Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) hendak atau telah mengalihkan hak atas
Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2, maka para Penggugat
mohon kepada Pengadilan Negeri Denpasar yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini, agar meletakkan sita jaminan/CB (Consevatoir Beslag) atas
Tanah Sengketa SHM No.4380/Kel. Panjer Luas 4.230 m2 tersebut pada dalil-dalil
posita gugatan diatas sejak gugatan ini diajukan;
Maka berdasarkan pada dalil-dalil posita gugatan tersebut diatas, Para Penggugat mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Denpasar/ Yang Mulia Majelis Hakim yang menerima
dan memeriksa perkara ini secara cermat, selanjutnya berkenan menjatuhkan putusan
dengan amar sebagai berikut :
DALAM PROVISI :
5. Menyatakan bahwa putusan dalam Provisi ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun ada bantahan, Banding maupun Kasasi, sampai diperolehnya putusan
yang pasti menurut hukum (incraht).
2. Menyatakan Hukum sah Para Penggugat adalah sebagai ahli waris dari (alm.) Ida
Bagus Gede Ardana.
4. Menyatakan hukum bahwa obyek tanah sengketa dengan : SHM No. 4380/Kel.
Panjer, Gambar situasi Nomor 4739/1996, tanggal 27 Maret 1996, luas 4.230 m 2
(empat ribu dua ratus tiga puluh meter persegi) terletak di Provinsi Daerah Tingkat
I Bali, Kota Denpasar Kecamatan Denpasar selatan, kelurahan Panjer, atas nama
Ida Bagus Gede Ardana adalah Hak Milik (alm.) Ida Bagus Gede Ardana, yang
patut diterima waris oleh Para Penggugat.
6. Menyatakan Hukum Akta Kuasa No.07 tanggal 04 Februari 1997 yang dibuat oleh
Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka,SH, Notaris/PPAT di Denpasar/ Protokol I Gusti
Ayu Rustini Putra,SH, Notaris/PPAT di Badung) adalah Kuasa Mutlak yang dilarang
dalam Peralihan Hak atas tanah.
7. Menyatakan dan menetapkan hukum Akta Kuasa No.07, tanggal 04 Februari 1997
yang dibuat oleh Turut Tergugat II (I Gusti Ngurah Oka, SH, Notaris / PPAT di Badung/
Protokol I Gusti Ayu Rustini Putra, SH) cacat hukum, tidak sah dan batal demi hukum.
8. Menyatakan dan menetapkan hukum Para Tergugat tanpa alas hak yang sah
melakukan peralihan hak atas tanah objek sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer Luas
2.115 m2 (dua ribu seratus lima belas meter persegi) kepada (alm.) Taufik Hidayat,
dan luas 2.838 m 2 (Dua ribu delapan ratus tiga puluh delapan meter persegi) kepada
Tergugat II (Fong John Gunawan) adalah Perbuatan Melawan Hukum.
9. Menyatakan dan menetapkan hukum Akta-Akta Perjanjian jual beli antara (alm.) Taufik
Hidayat (Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) dan Tergugat II (Fong John Gunawan)
atas obyek tanah sengketa SHM No. 4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m 2 (Empat ribu dua
ratus tiga puluh meter persegi), yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I (Liang
Budiarta B, SH, Notaris/PPAT di Badung) adalah Kelebihan luas objek / Overlapping,
saling tumpang tindih luas secara keseluruhannya setelah dijumlahkan, tidak sesuai
dengan jumlah luas dalam Sertipikat, sehingga Akta-Akta tersebut cacat hukum, tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat dan batal demi hukum.
10. Menyatakan Hukum Akta-akta Perjanjian Jual Beli yang dibuat dan ditandatangani
dihadapan Turut Tergugat I (Liang Budiarta B,SH, Notaris/PPAT di Badung) antara
Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana) yakni : (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) luas 2.115 m 2; Akta No.6 Perjanjian Pendahuluan Jual Beli
Tanah, tanggal 17 Juni 2002, Akta No.6 Perjanjian Jual Beli tanah, tanggal 12
Desember 2002, dan Akta Perjanjian bersyarat No.5 tanggal 15 Oktober 2002, dengan
Tergugat II (Fong John Gunawan), luas 2.838 m 2 : Akta Perjanjian Pendahuluan Jual
Beli Tanah No.04 tanggal 03 Juni 2002 dan Akta Perjanjian/Ikatan Jual Beli No.04
tanggal 05 Desember 2002 serta Akta Adendum No.01 tanggal 03 Februari 2003
adalah cacat hukum, tidak memiliki kekuatan hukum mengikat dan batal demi hukum.
13. Menghukum Tergugat I (Jola Khatrine) dan (alm.) Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI) dan/atau siapapun yang mendapat hak dari padanya untuk
menyerahkan sebagian seluas 2.115 m 2 (dua ribu seratus lima belas meter persegi)
tanah dengan SHM No.4380/Kel.Panjer, dengan batas batas sebagai berikut ;
- Sebelah utara : sisa tanah sengketa (SHM 4380)
- Sebelah timur : Jalan
- Sebelah selatan : Jalan
- Sebelah barat : Hak milik
dalam keadaan kosong kepada para Penggugat secara lasia, bilamana perlu
pelaksanaanya dibantu oleh aparat kepolisian.
14. Menghukum Tergugat II (Fong John Gunawan) dan/atau siapapun yang mendapat
hak dari padanya untuk menyerahkan sebagian seluas 2.838 m 2 (dua ribu delapan
ratus tiga puluh delapan meter persegi) tanah dengan SHM No. 10174/Kel.Panjer,
dengan batas batas sebagai berikut ;
- Sebelah utara : Hak Milik
- Sebelah timur : Jalan
- Sebelah selatan : sisa tanah sengketa (SHM 4380)
- Sebelah barat : Hak milik
dalam keadaan kosong kepada para Penggugat secara lasia, bilamana perlu
pelaksanaanya dibantu oleh aparat kepolisian.
16. Menghukum Turut Tergugat IV (Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Bali) dan Turut Tergugat III (Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar)
untuk melakukan perubahan mengembalikan Hak kepemilikan atas tanah sengketa
SHM No.4380/Kel.Panjer, Luas 4.230 m 2 (Empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi), menjadi atas nama Ida Bagus Gede Ardana, berdasarkan Putusan yang
telah memiliki kekuatan hukum yang tetap (Inkracht van Gewijsde).
17. Menghukum Tergugat I (Jola Kathrine) dan Tergugat III (I Putu Widhiarsana Witana),
untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan bagi para Penggugat baik
materiill maupun immateriil :
a. Secara materiil kepada Tergugat I (Jola Kathrine) sebesar Rp. 630.000.000,00
(Enam Ratus Tiga Puluh Juta Rupiah)
18. Menghukum Tergugat II (Fong John Gunawan) dan Taufik Hidayat (Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI), untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan
bagi para Penggugat baik materiill maupun immateriil :
c. Secara materiil kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) dan Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) sebesar Rp. 1.800.000.000,00 (Satu
Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah);
d. Secara immaterial kepada Tergugat II (Fong John Gunawan) dan Taufik Hidayat
(Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI) sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (Satu
Milyar rupiah) secara tanggung renteng.
19. Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk mematuhi isi putusan ini.
20. Menyatakan sah dan berharga peletakkan sita jaminan /CB (Conservatoir Beslag)
atas tanah sengketa SHM No. 4380/Kel. Panjer, Gambar situasi Nomor 4739/1996,
tanggal 27 Maret 1996, luas 4.230 m 2 (empat ribu dua ratus tiga puluh meter
persegi) terletak di Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar Kecamatan
Denpasar selatan, kelurahan Panjer.
21. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu (uit voerbar bij voraad),
walaupun ada verzet, banding maupun kasasi.
22. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara
ini.
ATAU :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain dalam peradilan yang baik, Mohon Putusan yang
seadil-adilnya dan patut (ex aequo et bono).