addolences. Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawankawan. Ia senag kalau banyak
teman yang menyukainya. Ada kecenderungan “narastic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan
menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia
berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau
tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau meterialis dan
sebagainya.(Basuki, 2019)
Remaja madya biasanya akan melihat fenomena yang sering terjadi dalam masyarakat
yang seringkali juga menunjukkan adanya kontradiksi dengan nilai-nilai moral yang mereka
ketahui, tidak jarang remaja mulai meragukan tentang apa yang disebut baik atau buruk.
Akibatnya remaja seringkali ingin membentuk nilai-nilai mereka sendiri yang mereka anggap
benar, baik, dan pantas untuk dikembangkan di kalangan mereka sendiri.(Basuki, 2019)
Remaja usia 13-15 tahun masuk ke dalam kelompok golongan generasi Z karena lahir
pada kisaran tahun1997-2013. Seorang ahli bernama Prensky (2001) mengatakan bahwa generasi
ini adalah generasi digital natives. Generasi ini begitu melekat pada teknologi layaknya
komputer maupun internet, hal tersebut seperti sudah mengalir dalam diri mereka sejak lahir.
Generasi ini memiliki karakteristik ingin selalu terhubung setiap saat dengan internet.(Adrian,
2020)
Generasi Z sangat merasakan bagaimana teknologi hadir dan berkembang, bahkan bisa
dikatakan mereka hidur dengan teknologi itu sendiri. Generasi ini hidup menatap layar mungkin
hamoier setiap jam di keseharian mereka. Gen Z tidak ingin melewatkan satu pun notifikasi yang
masuk ke dalam ponsel mereka. Rasa ingin tahu yang luar biasa yang akhirnya seperti candu
membuat mereka gelisah jika jauh dengan teknologi.(Adrian, 2020)