Anda di halaman 1dari 1

Yogyakarta salah satu daerah di Indonesia yang memiliki julukan kota pelajar.

Julukan tersebut tak lepas dari banyaknya sekolah dan universitas yang ada di kota jogja
sendiri. Maka dari itu tentunya banyak mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di jogja.
Mereka terdiri dari mahasiswa kalangan bawah, menengah sampai kalangan tertinggi.
Mahasiswa Yogyakarta umumnya adalah pendatang dari kota lain untuk menimba ilmu di
jogja. Pada zaman sekarang dengan canggihnya teknologi, membuat para remaja atau
khususnya mahasiswa lebih mudah untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi lebih cepat
serta dapat membagikan kehidupan sosial mereka. Kehidupan sosial itu terdiri dari gabungan-
gabungan atau elemen-elemen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, di
mana hubungan ini bersifat saling mempengaruh. Manusia sebagai makhluk sosial adalah
selalu hidup dalam keadaan saling ketergantungan dan saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya. Dengan ketergantungan ini, mendorong manusia untuk berhubungan dan
berinteraksi sosial dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Banyaknya
universitas yang ada di Yogyakarta membuat tidak semua mahasiswa saling mengenal satu
sama lain, namun dengan adanya komunikasi virtual mereka dapat mengenal satu sama lain.
Kehadiran komunitas virtual semakin memudahkan interaksi antarindividu
ataupunkelompok. Interaksi dalam bentuk produksi, distribusi dan konsumsi pesan dalam
komunitas virtual Komunikasi virtual merupakan area di mana orang-orang dapat berbagi
pendapat dan berinteraksi secara daring. Komunitas virtualterbentuk dari kumpulan anggota
dalam jaringan internet yang terjalin atas motif tertentu seperti hobi, cara pandang,
kebutuhan, dan kesamaan latar belakang (pendidikan, budaya, agama, profesi dan
sebagainya). Salah satu fitur media sosial yang belakangan ini diminati oleh kalangan remaja
adalah fitur whatsapp group. Whatsapp groupmenjadi primadona di kalangan remaja dalam
melakukan interaksi sosial dengan teman-teman sejawat. Adanya komunikasi virtual
(whatsapp group)mempunyai dampak positif, tapi juga negatif. Salah satu dampak negatif
yang ditimbulkan oleh adalah kemampuannya dalammembuka ruang konflik antar-anggota.
Banyak konflik sosial antar-remaja diawali oleh aktivitas berkirim pesan(chatting) dan
bercanda di antara anggota yang menimbulkan sensitivitas beberapa anggota.
Sumber: Triantoro, D. A. (2019). Konflik sosial dalam komunitas virtual di kalangan remaja.
Jurnal komunikasi, 13(2), 135-150.
Rorong, K. L. P., Gara, J. N., & Weol, W. (2021). Kehidupan Sosial dan Spiritual Formation
Mahasiswa Indekos di Lingkungan Kampus. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(6), 64-74.

Anda mungkin juga menyukai