Anda di halaman 1dari 7

DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI MALUKU

Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon.


PROPOSAL
ART FOR TOURISM

MEGAWALIN RAHAYAAN (1520190204016)

Kata Pengantar

Sebagai salah satu strategi promosi pariwisata, festival merupakan event yang banyak digelar
dengan tujuan untuk promosi kebudayaan dan destinasi pariwisata suatu daerah. Beragam
festival dengan ruang lingkup lokal, regional maupun intemasional digelar dengan mengambil
thema budaya, permainan rakyat, kuliner, fashion dll.

Meti Kei adalah tradisi menangkap ikan dengan cara Tarik Tali menggunakan janur kuning saat
air laut surut panjang. Tradisi ini sudah ada sejak zaman leluhur di Kepulauan Kei, namun baru
pertama kali diangkat Pemkab Malra dalam FPMK 2016, dan hanya dilakukan di sejumlah desa
pada Kepulauan Kei Kecil.

Tentunya telah banyak kegiatan yang diselenggarakan dan banyak pengalaman dalam
penyelenggaraan. Kegiatan baru dan penyesuaian kegiatan rutin disesuaikan dengan harapan
dapat memberikan suguhan yang tidak monoton setiap penampilannya. Masyarakat dengan
serangkaian kegiatan yang Salah satu agenda kegiatan tersebut adalah Pesta Ikan yang pada
rangkaian acaranya akan diisi yaitu KEI Food Festival dengan tema "Embal Love “ yang
mengangkat aneka kuliner khas KEI khususnya kuliner daerah pesisir yang disuguhkan
dengan embal.

MEGAWALIN RAHAYAAN
NIM.1520190204016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman budaya dan adat istiadat, secara pasti juga membawa dampak signifikan
kepada tingginya tingkat keragaman kekayaan budaya bangsa Indonesia. Secara otomatis,
keragaman ini juga meliputi beragam jenis makanan kuliner tradisional yang merupakan salah
satu kekayaan budaya yang harus digali kembali sebagai salah satu aset budaya.

Hal ini perlu dilakukan untuk mengimbangi serbuan kuliner asing dan model franchise kuliner
sebagai dampak pasar bebas dan globalisasi. Sebagai sebuah produk budaya yang tentunya
harus diwariskan, pengetahuan komprehensif tentang keanekaragaman jenis makanan tersebut
harus mulai diperkenalkan kepada generasi muda Indonesia dengan berbagai macam cara,
diantaranya melalui acara kompetisi aneka masakan khas yang dewasa ini semakin didominasi
dengan kebudayaan dari luar Indonesia.

Generasi muda Indonesia sebagai penerus keberkelanjutan bangsa dan sebagai salah satu
elemen warga masyarakat, memiliki beban moral untuk menjaga seluruh aset budaya tersebut,
sehingga tetap aman terjaga dan menjadi ciri khas yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan
Negara Indonesia di masa mendatang. Kurangnya pengetahuan generasi muda tentang
keragaman kuliner tradisional terutama pada masyarakat KEI Maluku Tenggara itu sendiri juga
menjadi perhatian dari acara ini. banyaknya generasi muda dan sebagian besar masyarakat
yang tidak sadar, jika beberapa prilaku di keseharian mereka juga berpengaruh kepada
kelestarian budaya Indonesia khususnya di Provinsi Maluku.

Hal ini dikarenakan Mengingat kuliner tradisional sekarang sedang marak di masyarakat dan
adanya upaya untuk melindunginya, Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif akan mengadakan kegiatan lomba dan bazaar kuliner sebagai salah satu
upaya pemerintah untuk ikut berperan serta dalam mengembangkan kuliner khas KEI.

Pemerintah telah menjadikan pariwisata sebagai andalan sektor pariwisata penting dalam
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, KEI memiliki keanekaragaman daya tarik
wisata alam dan budaya yang perlu disuguhkan dalam bentuk festival. Oleh karena itu melalui
kegiatan KEI Food Festival yang merupakan salah satu rangkaian dari agenda kegiatan Festival
Meri KEIini menjadi awal usaha intensif untuk memperkenalkan kuliner tradisional KEI kepada
generasi muda dari kini hingga masa mendatang.

1.2. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan berupa lomba pengolahan makanan khas daerah KEI, misalnya ; Embal,
arwansirsir, Lad, ikan asar, kue langar.

Bentuk kegiatan berupa lomba minuman khas KEI yaitu ; SOPI

Bentuk kegiatan berupa lomba kudapan KEI yaitu ; Papeda, Kue lapis palaro, rujak, sambal
colo-colo, ulat sagu.

1.3. Maksud dan Tujuan

Mempromosikan kuliner tradisional yang ada di Provinsi Maluku. Secara tidak langsung/tidak
langsung mengajak masyarakat Maluku untuk mengenal dan mencintai kuliner tradisional KEI.
Turut serta dalam mengembangkan dan melestarikan kuliner tradisinonal khas KEI.

Selain itu banyak menu makanan khas tradisional KEI yang selama ini dianggap sebagai hal
sepeleh sebenarnya mempunyai potensi yang luar biasa bila digarap dengan sungguh-sungguh
dan bahan bakunya yang berlimpah di wilayah Provinsi Maluku juga merupakan pertimbangan
diselenggarakannya acara ini.

1.4. Sasaran

Makanan tradisional disukai karena mempunyai fungsi biologis (untuk kesehatan) mengandung
estetika, baik dalam penataan maupun tata penghidangan. Disamping itu makanan khas ini
mempunyai fungsi non biologis misalnya rasa ingin tahu, sosial, ekonomis dan unsur
kenikmatan serta estetika. Seni kuliner sebagai salah satu aspek kebudayan diadaptasikan
sehingga dapat menjadi wisata boga (wisata kuliner).

Oleh karena itu sasaran kegiatan dan peserta kegiatan adalah :

 Meningkatnya Mancanegara ke Provinsi Lampung. kunjungan wisatawan Nusantara


dan Lokal
 Peserta lomba kuliner mengikutisertakan masyarakat umum yang berpengalaman
dalam mengolah makanan khas KEI Kota/ Kabupaten se-Provinsi Maluku
 Jenis Lomba perorangan atau kelompok dengan memilih salah satu menu.
 Para peserta lomba akan diberikan penghargaan oleh panitia pelaksana.

BAB II

USULAN KEGIATAN

II. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan KEI Food Festival ini diselenggarakan sebagai sarana untuk mensosialisasikan dan
mendukung event Festival Meti Kei khususnya berkaitan dengan keseluruhan rangkaian
kegiatan yang salah satu acaranya yaitu :

Hari/Tanggal : Minggu, 23 – 30 Agustus 2021

Waktu : 09.00 WIT – selesai

Tempat : Pantai Pasir Panjang Ngurtafur

Peserta : Masyarakat Umum

Tema : Embal Love

Event yang diselenggarakan merupakan kreativitas olahan dan penyajian makanan khas KEI
berupa lomba pengolahan makanan khas daerah KEI pengolahan makanan khas daerah KEI,
misalnya ; Embal, arwansirsir, Lad, ikan asar, kue langar. minuman khas KEI ; SOPI. Kudapan
KEI ; Papeda, Kue lapis palaro, rujak, sambal colo-colo, ulat sagu.

Pelaksanaan lomba dimulai dan langsung menilai hasil masakan peserta lomba untuk
menyaring peserta lomba yang lulus ke final untuk menuju final kompetisi. Yang kemudian
berkelanjutan menentukan peserta mana saja yang menjadi pemenang dari urutan juara 1, 2, 3
dan kemudian diadakan penyerahan piagam-piagam serta hadiah kepada pemenang yang
akan diserahkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku.

BAB III

RENCANA USULAN BIAYA

II. Gambaran Umum

Acara kegiatan lomba dan bazaar aneka kuliner tradisional khas KEI ini merupakan acara yang
sangat penting, untuk keanekaragaman masakan yang dimiliki Provinsi Maluku kepada dunia
pariwisata, yang tentunya dapat menguntungkan semua pihak. Sehingga perincian dana yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan kegiatan memasak aneka kulinar tradisional khas KEI ini
adalah :

Kue Langar.
Arwansirsir
Lad

NO KOMPONEN FREKUENSI/VOLUME TOTAL KET.


PEMBAHASAN (Rp)
1. Pembuatan ID 30 Personil 6.000.000,-
Card Panitia
2. Pembuatan ID 200 Peserta 10.000.000,-
Card Peserta
3. Backdrop dan 20.000.000,-
Dekorasi
4. Tenda 10.000.000,-
Kursi Stainlis 260 buah
5. Meja Segi 30 buah 5.000.000,-
Empat
6. Kursi Sice 4 set 3.000.000,-
7. Keamanan dan 5.000.000,-
Komunikasi
8. Penjurian 6 orang juri 30.000.000
9. Hadia Untuk 50.000.000,-
Peserta
10. Perlatan dan 10.000.000,-
Bahan Baku
JUMLAH ANGGARAN 149.000.000,-

IV. Penutup

Demikian proposal kegiatan KEI Food Festival kuliner tradisional khas Maluku ini kami buat
dengan harapan dapat segera menyelenggarakan acara sesuai dengan rencana. Semoga
penyelenggaraan event Festival Meti Kei tahun ini yang salah satu agenda nya adalah KEI
Food Festival ini akan lebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu dimohon perhatian,
dukungan dan kerjasamanya. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai