RSMH Palembang: Pengkajian Luka
RSMH Palembang: Pengkajian Luka
TUJUAN 1. Mengatur jenis-jenis luka, luas luka dan berat ringannya luka
2. Agar perawatan luka dilakukan dengan tepat
Dilakukan kepada :
PROSEDUR
1. Pasien dengan luka akut ataupun kronis
Persiapan :
1. Persiapan alat :
a. Mistar
b. Kertas ukur
c. Spidol/pena
d. Alat tulis untuk mencatat
e. Handscone
f. Gunting verband
g. Pinset
h. Nearbeaken
2.Persiapan pasien :
a. Bila pasien sadar siapkan dalam posisi tidur terlentang pakai
bantal atau posisi yang nyaman bagi pasien. Pasien diberi
penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
1
PENGKAJIAN LUKA
YM.01.11/II.3.3/8731/2012 1 2/2
PROSEDUR Pelaksanaan :
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, IRJ, Sarana, Farmasi, Fasilitas
Medis.
2
PERAWATAN LUKA AKUT
PROSEDUR
Dilakukan pada pasien :
1. Luka post operasi
2. Luka karena trauma
Persiapan :
Persiapan alat :
1. Pinset anatomi 1
2. Pinset churigie 1
3. Gunting 2
4. Alat heating satu set
5. Kom kecil 1
6. Verband
7. Kassa steril
8. Handscoen steril
9. Kapas steril
10. Doek steril
11. Obat anastesi lokal
12. Spuit
13. Kassa non adherent (tulle)
14. Korentang
15. Cairan desinfeksi (bethadine)
16. Nacl 0,9%
17. Sabun antiseptik (savlon 1 :30)
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan (bila
sadar)
Pelaksanaan :
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, IRJ, Instalasi Farmasi RSMH
Palembang
4
RSMH Palembang No. Dokumen No. Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8733/2012 1 1/3
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
PROSEDUR RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
OPERASIONAL
Gangren adalah jaringan nekrosis atau jaringan mati yang disebabkan oleh
adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga
suplai darah terhenti. Dapat terjadi sebagai akibat proses inflamasi yang
PENGERTIAN
memanjang; perlukaan (digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar);
proses degeneratif (arteriosklerosis) atau gangguan metabolik diabetes
mellitus.
Perawatan luka gangren adalah mencuci luka dengan cairan NaCl 0,9%
yang dilakukan minimal 2 kali sehari
PERSIAPAN :
PROSEDUR A. Persiapan alat
a. Alat Steril (bak instrument berisi) :
1. Pinset anatomi 2 buah
2. Pinset chirurgis 2 buah
3. Klem arteri 1 buah
4. Gunting jaringan 1 buah
5. Klem kocher 1 buah
6. Kassa dan deppers steril
7. Kom kecil 2 buah
8. Bengkok steril 1 buah
9. Verban gulung steril
10. Handschoon
5
PENATALAKSANAAN PERAWATAN LUKA GANGREN
2. Persiapan klien
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
2. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
3. Baringkan klien dengan nyaman dengan area luka gangren dan
PROSEDUR kulit sekitar mudah dilihat.
PELAKSANAAN :
6
PENATALAKSANAAN PERAWATAN LUKA GANGREN
YM.01.11/II.3.3/8733/2012 1 3/3
PROSEDUR EVALUASI :
Observasi luka setiap mengganti balutan, dan jaga balutan luka agar tetap
kering.
Jika luka masih banyak pus, lakukan perawatan luka minimal 2 kali sehari
(pagi dan sore hari)
7
PERAWATAN LUKA DEKUBITUS
(LUKA TIRAH BARING LAMA)
RSMH Palembang
No. Dokumen No. Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8734/2012 1 1/3
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
PROSEDUR RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
OPERASIONAL
PENGERTIAN
Suatu prosedur keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi luka
dekubitus
TUJUAN
1. Merangsang peredaran darah
2. Memberikan perasaan nyaman pada penderita
3. Mempercepat penyembuhan luka
PERSIAPAN :
A. Persiapan alat
a. Alat Steril (bak instrument berisi) :
6. Pinset anatomi 2 buah
7. Pinset chirurgis 2 buah
8. Klem arteri 1 buah
9. Gunting jaringan 1 buah
10. Klem kocher 1 buah
11. Kassa dan deppers steril
12. Handschoon
13. Bengkok
PROSEDUR
b. Alat tidak steril :
14. Larutan NaCl 0,9 %
15. Handscone
16. Masker
17. Kom kecil
18. Verban gulung dan plester
19. Ziel dan alasnya
20. Bengkok berisi larutan desinfektan (Saflon)
PELAKSANAAN :
1. Mengecek program terapi medik
2. Mengucapkan salam terapeutik
3. Melakukan evaluasi / validasi
4. Memberitahu pasien prosedur yang akan dilakukan
5. Menyiapkan kondisi lingkungan yang nyaman : memasang sampiran
6. Seperangkat alat instrument didekatkan pada klien
7. Mencuci tangan
8. Memasang APD : Perawat menggunakan masker dan schort plastik
9. Mencuci tangan
10. Memasang ziel dan alasnya didaerah yang akan diganti balutannya
11. Memakai handschoon steril
12. Membuka balutan dan membuang balutan lama ke tempat sampah
yang telah disediakan
13. Membersihkan luka dengan kassa steril yang telah dibasahi dengan
NaCl 0,9% kemudian membuang bagian-bagian yang kotor atau
jaringan nekrotik dengan gunting jaringan
14. Membersihkan luka dengan arah kedalam dan keluar
15. Bila menggunakan obat agen topikal (bila diresepkan dokter)
a. Pertahankan sarung tangan steril. Oleskan sejumlah kecil salep
pada telapak tangan
b. Tidak memerlukan salep yang terlalu banyak. Lapisan yang tipis
mengabsorbsi dan kerja lebih efektif. Kelebihan obat dapat
mengiritasi kulit sekitarnya. Gunakan hanya pada area yang
nekrotik
c. Ratakan obat dengan menggosok telapak tangan kuat-kuat
Membuat salep lebih mudah dioleskan pada luka
d. Oleskan salep dengan tipis secara merata diatas luka nekrotik.
Jangan oleskan salep pada kulit sekitar luka. Penyebaran salep
yang tepat menjamin kerja yang efektif. Enzim dapat
menyebabkan luka bakar, parestesia dan dermatitis pada kulit
sekitar
e. Basahi kasa balutan dengan cairan NaCl 0,9% dan tempelkan
langsung pada luka. Melindungi luka, mempertahankan permukaan
lembab mengurangi waktu yang diperlukan untuk penyembuhan.
Sel kulit secara normal hidup dalam lingkungan yang lembab.
YM.01.11/II.3.3/8734/2012 1 3/3
f. Tutup kasa yang basah dengan satu lapis kasa kering dan plester
dengan baik mencegah bakteri masuk kedalam balutan yang
PROSEDUR lembab.
16. Bila menggunakan obat antiseptik :
a. Luka dalam : berikan salep antiseptik pada tangan dengan sarung
tangan dominan dan oleskan secara merata salep disekitar luka
(hindari penyebaran kontaminasi bila area terinfeksi).
EVALUASI :
DOKUMENTASI :
1. Dokumentasi adanya penyimpangan penampilan luka
Penyimpangan kondisi dapat mengindikasikan kebutuhan untuk terapi
tambahan.
2. Catat respon klien dan tindakan yang dilakukan pada dokumentasi
asuhan keperawatan
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, Rehabilitasi Medis , Fasilitas Medis, dan
Sarana
NEKROTOMI
10
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8735/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR Tanggal Terbit : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Suatu proses usaha menghilangkan jaringan nekrotik atau jaringan non
vital dan jaringan yang sangat terkontaminasi dari bed luka dengan
mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang penting seperti
syaraf, pembuluh darah, tendon dan tulang
NEKROTOMI
11
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
RSMH Palembang YM.01.11/II.3.3/8735/2012 1
2/2
On steril
1. Gunting verband
2. Kom berisi larutan disinfektan
3. Hypafix
4. Tempat sampah : medis dan non medis
5. App
PROSEDUR
Pelaksanaan :
1. Pasien diberitahu
2. Cucitangan
3. Siapkan alat-alat
4. Atur posisi klien
5. Lakukan pencucian luka/perawatan luka
6. Luka dicuci dengan antiseptik (savlon 1:30)
7. Bilas dengan cairan steril (Nacl 0,9%)
8. Lakukan evaluasi luka bila ada luka nekrotik lakukan nekrotomi
9. Gunting dari pinggir bagian yang nekrotik, atau sayat dengan
menggunakan skapel mess hingga keseluruh bagian nekrotik hilang
10. Perhatikan/awasi adanya perdarahan
11. Bilas dengan cairan Nacl
12. Luka dilakukan perawatan terbuka atau tertutup sesuai dengan
kondisi
13. Setelah selesai pasien dirapikan kembali.
14. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ditempat semula
15. Perawat cuci tangan kembali.
ANGKAT JAHITAN
12
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8736/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
Persiapan alat
Bak steril berisi ;
1. Pinset cirurgis 1 buah
2. Gunting AJ 1 buah
3. Kassa
4. Bethadine
5. Cairan Nacl 0,9%
6. Sarung tangan
7. Plester
8. Alas perlak
Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pasien diatur dalam posisi supine (terlentang)/disesuaikan dengan
letak luka
ANGKAT JAHITAN
13
No Revisi Halaman
No Dokumentasi :
Pelaksanaan :
1. Pasien diberitahu
2. Cucitangan
3. Siapkan alat-alat
4. Atur posisi klien
PROSEDUR 5. Buka penutup luka (verband)
6. Bersihkan area sekitar luka jahitan dengan cairan Nacl 0,9%
7. Tarik simpul benang dengan pinset menggunakan tangan kiri lalu
tangan kanan menggunting benang jahitan. Kemudian tarik seluruh
benang.
8. Lakukan satu persatu secara perlahan.
9. Bersihkan luka dengan bethadine.
10. Tutup luka dengan kassa steril, kemudian plester
11. Setelah selesai pasien dirapikan kembali.
12. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ditempat semula
13. Perawat cuci tangan kembali.
ANGKAT DRAIN
14
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8737/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Mohammad Hoesin
PROSEDUR Tanggal Terbit :
Palembang
OPERASIONAL
TUJUAN Melepaskan selang drainage dengan cairan luka yang sudah kering
Persiapan alat
1. Spuit 5 cc/10 cc/ disesuaikan dengan ukuran selang yang dipakai
2. Klem steril 1 buah
3. Gunting steril 1 buah
4. Kassa steril
5. Bethadine
6. Sarung tangan steril
7. Plester
8. Alas perlak
Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pasien diatur dalam posisi supine (terlentang)/disesuaikan
dengan letak luka
ANGKAT DRAIN
15
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
1
RSMH Palembang YM.01.11/II.3.3/8737/2012
2/2
Pelaksanaan :
1. Pasien diberitahu
2. Cucitangan
3. Siapkan alat-alat
4. Atur posisi klien
PROSEDUR 5. Buka penutup luka (verband)
6. Klem dibagian pangkal selang (±10 cm dari kulit)
7. Gunting selang drainage pada bagian yang tidak di klem
8. Masukkan spuit, lepaskan klem, lalu sedot cairan sisadengan spuit
sampai habis/tidak ada lagi cairan yang keluar
9. Tarik perlahan selang drainage
10. Tekan luka bekas selang drainage, pastikan cairan tidak keluar lagi
11. Bersihkan luka bekas selang drainage dengan betahadine
12. Tutup luka dengan kasa steril kemudian plester
13. Setelah selesai pasien dirapikan kembali.
14. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ditempat semula
15. Perawat cuci tangan kembali.
16
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
1
RSMH Palembang YM.01.11/II.3.3/8738/2012 1/1
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR Tanggal Terbit : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERAWATAN TRAKSI
17
No Revisi Halaman
No Dokumentasi :
RSMH Palembang 1
YM.01.11/II.3.3/8739/2012 1/1
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR Tanggal Terbit :
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGKAJIAN STOMA
18
No Revisi Halaman
No Dokumentasi :
RSMH Palembang 1
YM.01.11/II.3.3/8740/2012 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Stoma merupakan suatu tindakan kreasi tindakan bedah untuk membuka
hubungan antara gastrointestinal/tractus urinarius dengan permukaan
kulit
Persiapan alat :
1. Kantong stoma
2. Gunting
3. Alat pengukur stoma
4. Sampiran
5. Kassa
6. Nacl 0,9%
7. Kantong sampah
8. Bengkok
9. Perlak
PENGKAJIAN STOMA
19
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
Pelaksanaan :
1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan alat-alat kepasien
3. Pasang sampiran
4. Perawat cuci tangan
PROSEDUR 5. Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
6. Pasang perlak dibagian tubuh yang terdapat stoma
7. Lepaskan kantong stoma yang lama (jika sudah terpakai) dan buang
kekantong sampah
8. Lihat tipe stoma :
Tipe stoma berdasarkan lokasi : ileostomy dan colostomy
(descending colostomy, tranverse colostomy, sigmoid
colostomy)
Tipe stoma berdasarkan konstruksi stoma : loop stoma, end
stoma, double barrel stoma.
9. Ukur diameter dan tinggi stoma
10. Observasi warna stoma
11. Observasi output stoma dan konsistensi eluaran yang dihasilkan
stoma
12. Observasi gangguan kulit sekitar stoma
13. Observasi jika ada komplikasi stoma seperti : prolapse, peristomal
hernia, stenosis, nekrosis, flush dan lain-lain
14. Stoma dan kulit sekitar stoma dibersihkan
15. Pilih kantong yang sesuai dengan struktur tubuh, output dan
kemampuan pasien
Jenis –jenis kantong
One-piece closed system
One-piece drainable
Two-piece closed system
Two-piece drainable
Belt/ikat penggang
Convex
16. Pasang kantong stoma (lihat SOP pemasangan kantong)
17. Kaji respon pasien
18. Buka sarung tangan dan masker
19. Rapikan pasien
20. Buka sampiran
21. Rapikan alat
22. Cucitangan
23. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan
IRIGASI STOMA
20
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8741/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR
Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Suatu cara untuk mengeluarkan isi kolon (feses), dilakukan secara
terjadwal dengan memasukkan sejumlah air dengan suhu yang sama
dengan tubuh/hangatpasien pada bagian kolostomi desenden/sigmoid
IRIGASI STOMA
21
No Revisi Halaman
No Dokumentasi :
Persiapan pasien :
1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedure dan tujuan
tindakan
Pelaksanaan
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan dan jaga privasi
3. Pasien dalam keadaan duduk dikloset
4. Isi kantong irigasi dengan air yang tersedia(air hangat/air khusus
untuk irigasi) dan gantung pada tempat yang tinggi (tiang
infus/dinding sekitar 45-50cm)
5. Alirkan air kedalam selang, hindari adanya udara dalam selang
6. Siapkan untuk memulai irigasi kolostomi
7. Lepaskan kantung kolostomi dan masukkan kedalam kantong plastik
yang sudah disediakan
8. Pasang plastik irigasi dan masukkan ujung selang kedalam stoma
9. Letakkan plastik irigasi kedalam kloset untuk memfasilitasi
pengeluaran kedalam kloset
10. Memberi jelly pada kateter dan memasukkan ke stoma dengan cermat
(tidak boleh lebih dari 8 cm)
11. Alirkan air dengan aliran yang cukup (10-15 menit), lambatkan aliran
jika terdapat tanda-tanda kram abdomen
12. Klem kateter dan tutup stoma 15-290 menit
13. Satu jam kemudian pengeluaran akan terjadi, biarkan samapi semua
feses keluar
14. Bersihkan area stma dengan sabun lembut dan air
15. Pasang kembali kantung stoma (lihat SOP perawatan stoma)
16. Catat tindakan yang dilakukan dan perhatikan warna dan kondisi
stoma dan kulit peristoma, catat warna, konsistensi dan jumlah feses
yang keluar.
17. Rapikan alat dan cuci tangan
22
RSMH Palembang 1
YM.01.11/II.3.3/8742/2012 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Mamasang atau mengganti kantong stoma yang menampung output dari
gastrointestinal atau tractus urinarius
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
RSMH Palembang YM.01.11/II.3.3/8742/2012 1
2/2
23
Persiapan pasien :
1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedure dan tujuan
tindakan
Pelaksanaan
PROSEDUR 1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan alat-alat kepasien
3. Pasang sampiran
4. Perawat cuci tangan
5. Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
6. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
7. Letakkan pengalas dibawah area stoma
8. Letakkan nierbeken didekat pasien
9. Buka stoma bag lama (hati-hati jangan sampai menyentuh stoma)
dengan menggunakan pinset natomis, buang stoma bag bekas
kedalam nierbeken
10. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari stoma (lihat SOP
pengkajian stoma)
11. Bersihkan stoma dengan sabun cair antiseptik, mulai dari pusat luka
kearah keluar secara perlahan-lahan karena luka setelah operasi
terdapat sedikit edema
12. Bersihkan stoma dengan kassa disinfektan mulai dari pusat luka
kearah keluar
13. Buka sarung tangan masukkan ke nierbeken
14. Pasang sarung tangan steril
15. Lakukan perawatan luka jika terdapat luka laparatomi (lihat SOP
perawatan luka)
16. Bersihkan stoma dengan kassa disinfektan, mulai dari pusat luka
kearah keluar secara perlahan-lahan.
17. Tutup stoma dengan stoma bag
18. Buka sarung tangan, masukkan kedalam nierbeken
19. Buka masker, atur dan rapikan posisi klien
20. Buka sampiran
21. Evaluasi keadaan pasien
22. Rapikan peralatan dan cuci tangan
23. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Selama perawatan lingkungan harus selalu bersih
2. Sirkulasi udara harus diperhatikan
3. Jaga privasi pasien dan jangan memperlihatkan sikap yang
menyinggung pasien
4. Pertahankan teknik aseptik selama tindakan
PERAWATAN BIDAI
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERAWATAN BIDAI
26
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
NB : Tekanan spool DC
Pelan pelan dan diaspirasi dengan pelan-pelan
Tekanan kuat diaspirasi dengan kuat
Bergantian antara tekanan kuat dan pelan-pelan
Penggantian DC perlu dipertimbangkan dengan hati-hati
Bila dilakukan spool, DC jangan sampai lepas
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8745/2012 1 1/1
28
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8746/2012 4
1/3
STANDAR
29
PROSEDUR Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
Tanggal Terbit : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
INDIKASI 1. Pasien dengan gejala nyeri di ulu hati yang menetap dan sudah
berlangsung lama, antara lain : Heartburn, disfagia, dyspepsia dan
sebagainya
2. Adanya pendarahan gastrointestinal berupa melena atau
hematemesis
3. Untuk mendapatkan konfirmasi dari kelainan-kelainan yang
didapatkan pada pemeriksaan radiologist
4. Memantau penyembuhan tukak peptic atau kelainan lain di
lambung / dan duodenum
YM.01.11/II.3.3/8746/2012 4 2/3
PERSIAPAN ( LANJUTAN )
10. Gunting Perban
11. Kassa steril
12. Kapas antiseptic
13. Spuit 20 cc (1 buah) ; 2,5 cc (2 buah)
14. Botol kecil bertutup berisi formalin 10%
15. Tiang infuse dan peralatan infuse lengkap ( sesuai kebutuhan )
16. Karet pembendung
PELAKSANAAN :
1. Mengucapakan salam teraupetik
2. Menjelaskan ulang kepada pasien/ keluarga tentang kegiatan/
tindakan yang akan dilakukan
3. Menanggalkan gigi palsu dan kacamata (bila ada)
4. Cuci tangan
5. Menyemprotkan Xyloxain Spray 10% ke dalam orofaring
YM.01.11/II.3.3/8746/2012 4 3/3
PASCA TINDAKAN
1. Memindahkan pasien ke ruang pulih (RR)
2. Mengobservasi : tanda-tanda vital, muntah dan tingkat kesadaran
3. Pasien dipuasakan 1 jam pertama setelah pemeriksaan (sampai reflex
menelan berfungsi baik). Bila dilakukan biopsi, pasien dipuasakan
selama 2 jam pertama setelah tindakan biopsi
4. Serah terima pasien kepada perawat ruangan (bila pasien rawat inap).
Bagi pasien yang berobat jalan tidak diperbolehkan mengemudikan
kendaraan bermotor, sampai efek obat penenang hilang, dan
sebaiknya didampingi oleh keluarga pulang ke rumah untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
YM.01.11/II.3.3/8747/2012 4 1/3
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
32
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR PERSIAPAN :
I. PERSIAPAN ALAT
1. Sumber cahaya / light source
2. JF Duodenoskop
3. Unit suksion
4. Penyangga mulut ( mouth piece )
5. Kamera polaroid, Film Rontgen
YM.01.11/II.3.3/8747/2012 4 2/3
33
PROSEDUR 6. Kateter ukuran 5 Fr
7. Oksigen set
8. Sarung tangan
9. Baju apron
PELAKSANAAN :
1. Mengucapkan salam teraupetik
2. Menjelaskan ulang kepada pasien/ keluarga tentang kegiatan/
tindakan yang akan dilakukan
3. Petugas mencuci tangan
4. Menyiapkan pasien mengenakan baju khusus untuk pemeriksaan
5. Mengatur posisi pasien tidur miring ke kiri, dengan tangan kiri
ditaruh di belakang punggung di meja Radiology
6. Perawat dan dokter memakai baju apron dan sarung tangan
7. Menanggalkan gigi palsu dan kacamata (bila ada)
8. Memasang penyangga mulut (mouth piece)
9. Memberikan oksigen (sesuai dengan kebutuhan pasien)
10. Menyemprotkan Xyloxain Spray 10% ke dalam orofaring
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8747/2012 4
3/3
34
PROSEDUR 21. Menghubungkan skop dengan sumber cahaya dan ”suction”,
kemudian menghidupkan alat
22. Sementara scop diinsersi melalui mulut pasien, perawat
mengobservasi pasien
23. Sementara dokter melakukan kanulasi pada lokasi papilla vateri,
perawat mengobservasi tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran
pasien, dan melaporkan kepada dokter bila ada perubahan yang
mengkhawatirkan.
24. Melakukan Suksion, bila terdapat slim/ air liur banyak
25. Mengeluarkan anul ERCP dari duodenoskop
26. Sementara dokter mengeluarkan fiberskop, perawat
mengobservasi pasien, kemudian mouth piece dilepaskan
27. Buang sampah pada tempatnya sesuai medis dan non medis
28. Beritahukan kepada pasien bahwa tindakan sudah dilakukan
29. Mencuci tangan
30. Pasien dan alat-alat dirapihkan
31. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan diberi tanggal,
nama dan paraf
PASCA TINDAKAN :
35
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Tanggal Terbit :
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
YM.01.11/II.3.3/8748/2012 4 2/3
36
PERSIAPAN :
I. PERSIAPAN ALAT
PROSEDUR 1. Sumber cahaya / light source
2. Gastro intestinal fiberskop ( instrument chanel 3,2 mm )
3. Unit suksion
4. Mouth Suksion
5. Penyangga mulut ( mouth piece )
6. Kanul skleroterapi
7. Kamera dan Film ( bila perlu )
8. Teching fiberskop ( bila perlu )
7. Oksigen set
8. Bengkok
9. Kassa dan tissue
10. Handuk kecil
11. Spuit 20 cc (3 buah) ; 2,5 cc (3 buah)
PELAKSANAAN :
1. Mengucapkan salam teraupetik
2. Menjelaskan ulang kepada pasien/ keluarga tentang kegiatan/
tindakan yang akan dilakukan
3. Menanggalkan gigi palsu dan kacamata (bila ada)
4. Mencuci tangan
5. Menyemprotkan Xyloxain Spray 10% ke dalam orofaring
6. Mengatur posisi pasien tidur miring ke kiri
7. Memberikan suntikan premedikasi (Sulfas Atropin 0,25% +
Buscopan 20 mg, Diazepam 10 mg atau sesuai program dokter)
8. Perawat dan dokter memakai sarung tangan
9. Menghubungkan skop dengan sumber cahaya dan ”suction”,
37
kemudian menghidupkan alat
10. Memasang penyangga mulut (mouth piece)
11. Perawat memegang/ menahan mouth piece agar skop tidak tergigit
pasien
12. Sementara dokter melakukan pemeriksaan, perawat mengobservasi
tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran pasien, dan melaporkan
kepada dokter bila ada perubahan yang
mengkhawatirkan.Melakukan Suksion, bila terdapat slim/ air liur
banyak
13. Apabila dokter telah menentukan lokasi varises yang akan
diskleroterapi, maka perawat memberikan obat etoksisklero
14. Sementara dokter mengeluarkan fiberskop, perawat mengobservasi
pasien, kemudian mouth piece dilepaskan
15. Buang sampah pada tempatnya sesuai medis dan non medis
16. Beritahukan kepada pasien bahwa tindakan sudah dilakukan
17. Mencuci tangan
18. Pasien dan alat-alat dirapihkan
19. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan diberi tanggal,
nama dan paraf
CARA MENGGUNAKAN
TREADMILL
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8749/2012 4
1/1
38
STANDAR
PROSEDUR Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
Tanggal Terbit :
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PENGERTIAN Salah satu pemeriksaan dengan teknik non invasif yakni tes yang
dilakukan di atas sebuah jentera ban berjalan dengan pemberian beban
CARA MENGGUNAKAN
ECHO CARDIOGRAF
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8750/2012 4
STANDAR 1/1
39
PROSEDUR
OPERASIONAL Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
UNIT TERKAIT Kardologi, Divisi Jantung, Sarana, Teknik, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MENGGUNAKAN
ELEKTRO KARDIOGRAF
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8751/2012 4
STANDAR 1/2
40
PROSEDUR
OPERASIONAL Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PENGERTIAN Pengoperasian alat khusus untuk melakukan tindakan ECG yaitu alat
untuk mengetahui kelainan pada jantung
PROSEDUR AUTOMATIS :
CARA MENGGUNAKAN
ELEKTRO KARDIOGRAF
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8751/2012 4 1/2
41
PROSEDUR MANUAL :
1. Pindahkan tombol lead sesuai yang diinginkan untuk ECG
2. Buat pencatatan ECG secara berurutan : Sadapan I, II, II, aVR,
aVL, aVF s.d V6
3. Setelah selesai pencatatan pindahkan lagi ke kalibrasi
4. Catat di pinggir kiri ke atas kertas ECG : nama, umum, tanggal,
jam. Sedangkan nama petugas yang membuat rekaman dicatat
pada bagian kiri bawah
5. Setelah itu matikan mesin ECG
6. Rapihkan pasien dan bereskan alat
7. Setelah selesai, cabut kabel dari sumber listrik
8. Alat-alat dibersihkan dan siap untuk dipakai lagi
9. Dokumentasikan tindakan
CARA MENGGUNAKAN
DEFFEBRILATOR ( DC SHOK )
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8752/2012 4
STANDAR 1/1
PROSEDUR
42
OPERASIONAL Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Tanggal Terbit : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
UNIT TERKAIT Ruang Kateterisasi Jantung, Kardologi, ICCU, Divisi Jantung, Sarana,
Farmasi, Fasilitas Medis
CARA PENGOPERASIAN
RSMH Palembang HOLTER MONITORING
PENGERTIAN Alat perekam jantung dalam waktu lebih kurang 24 jam secara terus
menerus dengan alat perekam (analyzer) yang digerkkan oleh baterai,
kemudian dihubungkan dengan pasien yang memakai elektrode dan
alat tersebut tertempel pada pasien.
CARA PENGOPERASIAN
HOLTER MONITORING
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8753/2012 4 1/2
44
PROSEDUR CARA PENGOPERASIAN (LANJUTAN):
e. masuk ke scan disk dampai tanda lampu hijau menyala
f. Select menu Next ( muncul menu baru ) tekan OK. Data
siap ditarnsfer dari flash disk ke computer
g. Select menu Accept sampai data di save di harddisk, pilih
menu untuk mengeluarkan flash disk tekan OK dan data
siap dibaca
h. Pilih menu Page Scan, tentukan bagian yang akan dilihat
dengan mouse, lalu klik zoom in
i. Bila telah didapat gambar yang diinginkan cetak dengan
memilih menu print
j. Pilih menu 3 lead atau 12 lead, data akan diprint
4. Manual pembacaan database
a. Pilih menu Prior Holter, tentukan pasien yang diinginkan,
pilih menu Access
b. Untuk membaca dan memilih data, lakukan langkah g
pada manual pembacaan data
UNIT TERKAIT IRD, ICU/ICCU, NICU, PICU, Cath Lab, Kardologi, Divisi Jantung,
Sarana, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MENGGUNAKAN
OXYMETRI
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8754/2012 4
STANDAR
1/1
PROSEDUR
45
OPERASIONAL
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PENGERTIAN Pengoperasian alat khusus yaitu alat yang digunakan untuk memonitor
saturasi O2
UNIT TERKAIT IRD, ICU/ICCU, NICU, PICU, Cath Lab, Kardologi, Divisi Jantung,
Sarana, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MENGGUNAKAN
BED SIDE MONITOR
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8755/2012 4
STANDAR 1/2
PROSEDUR
46
OPERASIONAL Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PENGERTIAN Pengoperasian alat untuk memonitor vital sign dan monitor kadar O2
dalam darah
CARA MENGGUNAKAN
BED SIDE MONITOR
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8755/2012 4 2/2
47
PROSEDUR CARA PENGGUNAAN :
9. Tekan tombol data pasien, lalu isi dengan data pasien yang
dipasang monitor
10. Isi alarm kontrol pada mesin dengan menekan tombol ”alarm
kontrol” sesuai dengan keadaan pasien yang tergambar di layar
monitor
11. Pastikan alat berfungsi dengan baik
UNIT IRD, ICU/ICCU, NICU, PICU, Cath Lab, Kardologi, Divisi Jantung,
TERKAIT Sarana, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MENGGUNAKAN
SYRINGE PUMP
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8756/2012 4
STANDAR 1/2
PROSEDUR
48
OPERASIONAL Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Tanggal Terbit
TUJUAN 1. Agar pasien mendapat asupan cairan/ obat sesuai dengan kebutuhan
2. Dosis yang diberikan tepat (akurat) baik waktu dan volumenya
CARA MENGGUNAKAN
SYRINGE PUMP
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8756/2012 4 2/2
UNIT TERKAIT IRD, ICU/ICCU, NICU, PICU, Inst. Anak, Kardologi, Divisi Jantung,
Sarana, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MENGGUNAKAN
INFUSION PUMP
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8757/2012 4 1/2
PENGERTIAN Pengoperasian alat yang digunakan untuk mengatur tetesan infus agar
lebih akurat
CARA MENGGUNAKAN
INFUSION PUMP
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8757/2012 4 2/2
UNIT TERKAIT IRD, ICU/ICCU, NICU, PICU, Cath Lab, Inst. Anak, Kardologi, Divisi
Jantung, Sarana, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MELAKUKAN
INTUBASI
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8758/2012 4 1/2
CARA MELAKUKAN
INTUBASI
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8758/2012 4 2/2
1. Cuci tangan
53
2. Memasang monitor EKG
3. Memberikan obat relaktan dan sedatif sesuai dengan program
pengobatan
4. Menghisap sekresi sebelum dan selama tindakan intubasi
5. Masukkan Mandrin ke dalam ETT
6. Dokter melakukan intubasi
7. Mengisi Cuff pipa Endo Trachea Tube sesudah dokter melakukan
intubasi
PELAKSANAAN (LANJUTAN):
UNIT TERKAIT IRD, ICU/ICCU, NICU, PICU, Cath Lab, IBS, Kardologi, Divisi
Jantung, Sarana, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MELAKUKAN
EKSTUBASI
RSMH Palembang
54
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
1. Memberitahukan tindakan
2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tangan
4. Menghisap sekresi sebelum dilakukan ekstubasi
5. Mengempiskan Cuff ETT
6. Melepaskan Cuff ETT
7. Memberikan terapi oksigen sesuai program
8. Membersihkan plester dengan bensin/kapas alkohol
9. Memberitahukan tindakan sudah dilakukan
10. Observasi respon pasien
CARA MELAKUKAN
EKSTUBASI
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8759/2012 4 2/2
UNIT TERKAIT IRD, ICU/ICCU, NICU, PICU, Cath Lab, Kardologi, Divisi Jantung,
Sarana, Farmasi, Fasilitas Medis
CARA MENGGUNAKAN
VENTILATOR
RSMH Palembang
56
Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk
NIP 19540425 198211 1 001
PERSIAPAN PASIEN :
PELAKSANAAN :
1. Monitor kelemahan otot-otot respirasi
2. Monitor kelemahan (impending) tespirasi
3. Konsultasikan dengan tim kesehatan lain dalam penggunaan
CARA MENGGUNAKAN
VENTILATOR
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8760/2012 4 2/2
HAEMODIALISA
RSMH Palembang
59
Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk
NIP 19540425 198211 1 001
TUJUAN 1. Untuk menilai ruang jantung, katup, pembuluh besar jantung dan
arteri koroner
2. Agar pasien dan keluarga mengerti apa yang harus dilakukan
sebelum dan sesudah kateterisasi jantung
PERSIAPAN ADMINISTRASI :
1. Informed Consent
2. Slip tindakan
3. Pemeriksaan penunjang : EKG, Rontgen, Laboratorium, Echo,
Treadmill test.
YM.01.11/II.3.3/8762/2012 4 2/4
PELAKSANAAN :
PROSEDUR
I. SEBELUM TINDAKAN
PERSIAPAN CATH
24. Laboratorium lengkap : ureum, creatinin, bleeding time, clothing
60
time
25. Foto Thorax
26. Terapi anti platelets : aspilets/ ascardia/ aspirin distop satu hari
sebelum cath
27. Pasien :
a. Tidak usah puasa, cukur daerah inguinal/ pubis
b. Surat izin tindakan
c. Pasang infuse emergensi di lengan kiri (dextrose 5%)
Cek KU, TD, N
28. Ruang cath Laboratorium
d. Emergency trolley
e. DC Shock & air viva
f. O2
g. ECG
29. Obat-obatan yang harus ada di trolley :
Avli, SA, Oradexon, Isoptin, Lanoxin, Lasix, Perimperan,
Xyloxcard 100, Xylocard 500, Dopamin, Dobojuecy, Adalat/
Nefedifine, Isoket/ Nitrat, Dormicum/ Valium, obat oral (Cedocard,
Nitrobat, Adalat 5/10), Xylocaian 2% FL, Heparin FL
YM.01.11/II.3.3/8762/2012 4 3/4
YM.01.11/II.3.3/8762/2012 4 4/4
Catatan :
PROSEDUR - Hati-hati adanya emboli pusing, mual, gelap hati-hati
Vagal Reflex
- Semua prosedur dalam report dan record ( tercatat dan
terekam)
II. SESUDAH TINDAKAN
1. Observasi tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam pertama, selanjutnya
62
setiap 30 menit sampai stabil
2. Observasi daerah penusukkan terhadap perdarahan atau hematoma,
selanjutnya setiap 30 menit sampai stabil
3. Berikan nutrisi sesuai diet
4. Anjurkan pasien minum banyak ( 1,5 s.d 2 liter pada 6-8 jam )
5. Observasi tanda-tana reaksi alergi
6. Bila tindakan melalui daerah brachialis, pasien disitirahatkan di
tempat tidur selama 4-6 jam. Immobilisasi tangan yang ditusuk
selama 9 jam, bila perlu pasang bidai
7. Bila tindakan melalui daerah femoralis, immobilisai 8-12 jam,
letakkan bantal pasir selama 4-6 jam
III. SETELAH PROSEDUR
1. Rapihkan semua alat-alat dan kateter di dalam waskom dan dicuci/
direndam, injektor dilepas dan dibersihkan.
2. Rapihkan pasien dari bekas darah/ bethadin. Lepaskan semua cheest
lead dan cabut introducer sheath dengan baik dan benar.
3. Lakukan kompressi pada proximal tusukan arteri selama 15’ – 30’.
Lanjutkan dengan elastic verband atau bantal pasir 1 Kg 8-10 jam.
4. Istirahatkan kaki yang ditusuk selama > 12 jam
5. Observasi perdarahan bila terjadi perdarahan ditandai dengan adanya
haematoma atau kassa penutup luka basah dengan darah, maka
lakukan lagi kompressi seperti semula/ awal.
MANAGEMENT :
1. Alkes Habis Pakai
2. Obat-obat dan alat-alat farmasi : Obat FR, kontras, Infus, Spuit
3. Alat tenun, instrumen set, baju duk, handshoon, masker, dll
4. Alat kedokteran/ mesin-mesin :
a. Cine, Video, CD Tajarno, Processing, dll
b. Report, Record, CD
PERSONAL :
1. Operator satu orang
2. Asisten Operator satu orang
3. Perawat dua orang
a. Satu mempersiapkan alat
b. Satu mempersiapkan pasien
4. Teknisi dua orang
a. Cine, Video, CD
b. Report, Record, CD
c. Manager satu orang ( perawat )
UNIT Ruang Laboratorium kateterisasi, Kardiologi, Divisi jantung, Radiologi,
TERKAIT Farmasi, Fasilitas Medis
63
Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk
NIP 19540425 198211 1 001
PERSIAPAN :
I. A L A T
1. Steril :
a. Jarum lumbal dewasa no.20
b. Manometer untuk mengukur tekanan liquor
c. Kain kassa, kapas lidi
d. Doek lubang
e. Hand schoond
f. Botol 2 bh
g. Spuit 3 cc & 5 cc
YM.01.11/II.3.3/8763/2012 4 2/3
II. K L I E N
Atur posisi klien dengan punggung terbuka :
1. Identifikasi pasien
2. Baju ditarik ke atas, celana/ kain ditarik ke bawah
3. Posisi klien miring di tepi tempat tidur yang rata yaitu
kepala dan tubuh dibengkokkan ke dua paha
III. ADMINISTRASI
1. Siapkan formulir izin tindakan
2. Siapkan formulir laboratorium
3. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
PELAKSANAAN
1. Beri salam teraupetik
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
4. Petugas cuci tangan sebelum membantu pelaksanaan tindakan
5. Petugas (perawat dan dokter) memasang handscoon
6. Siapkan bengkok 1 bh
7. Siapkan dan berikan pada dokter : alat-alat, cairan untuk
desinfektan (kapas lidi, alkohol, yodium, kain kassa)
8. Desinfeksi daerah punggung area L3-L4 dan sekitarnya
9. Pasang doek lobang
10. Spinal needle diberikan dalam keadaan steril (bila dispossible
dibuka dulu)
11. Dokter segera melaksanakan pungsi pada daerah L3-L4
12. Perawat mempersiapkan/ memberikan botol berisi larutan none/
pandi
13. Botol steril disiapkan untuk tempat cairan LCS
14. Lumbal pungsi selesai diberikan kain kassa steril untuk menutup
bekas tusukan (sudah diberi bethadin)
15. Perawat memberi plester pada kain kassa tersebut
16. Alat-alat dibereskan
17. Buang sampah pada tempatnya medis dan non medis
18. Klien dimiringkan/ ditelungkupkan + 4 jam
YM.01.11/II.3.3/8763/2012 4 3/3
PROSEDUR
19. Beri tahu tindakan sudah dilakukan. Dalam tempo 24 jam, klien
bed rest total tanpa bantal (posisi telentang)
20. Kirimkan cairan ke laboratorium, tidak boleh lebih dari 1 jam sudah
diperiksa
65
21. Observasi keadaan umum. Bila ada kelainan lapor ke dokter
UNIT Inst. Anak, Inst. Non Bedah Ruang Neurology, Farmasi, Fasilitas Medis
TERKAIT
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8764/2012 4
1/2
66
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur Medik & Keperawatan
OPERASIONAL Tanggal Terbit : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PENGERTIAN Menusukkan jarum pleura ke dalam rongga pleura pada garis scapular
antara kosta VII dan kosta VIII untuk mengeluarkan cairan yang ada
di rongga pleura dengan mempergunakan semprit.
Pelaksanaan:
YM.01.11/II.3.3/8764/2012 4 2/2
67
PROSEDUR Lanjutan:
3. Pasang sampiran
4. Klien dalam posisi duduk, tangan pada daerah yang akan ditusuk
diangkat di atas kepala sambil memiringkan kepalanya ke sebelah
yang ditusuk.
5. Dokter cuci tangan dan memasang sarung tangan
6. Bagian yang di tusuk di beri yodium lalu dengan alkohol
7. Duk bolong dipasang
8. Lakukan anastesi lokal
9. Tusukkan semprit dengan jarum diantara tulang iga dengan posisi
menghisap , sehingga bila jarum mencapai cairan, maka cairan akan
mengalir segera kedalam semprit
10. Cairan ditampung untuk pemeriksaan laboratorium yang diperlukan
11. Bekas tusukan diberi salep povidon-iodium dan ditutup dengan kassa
steril
12. Buang sampah sesuai dengan medis dan non medis serta benda tajam
13. Observasi respon pasien dan tanda-tanda vital
14. Beritahukan tindakan selesai dilakukan
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan, waktu, nama, dan
paragraf
UNIT Inst. Anak, Inst. Non Bedah Ruang Neurology, Farmasi, Fasilitas Medis
TERKAIT
PENGOPEASIAN
INKUBATOR
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8765/2012 4
STANDAR 1/2
PROSEDUR
68
OPERASIONAL
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Tanggal terbit :
PROSEDUR PELAKSANAAN :
PENGOPEASIAN
INKUBATOR
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8765/2012 4 2/2
69
PROSEDUR 2.000 33,5 0,5
2.500 33,2 0,6
3.000 33,0 1,0
3.500 32,8 1,2
4.000 32,6 1,4
Cº Cº Cº
Age(da) Median Range Median Range Median Range
1 33,4 0,6 34,3 0,4 33,0 1,0
2 32,7 0,9 33,7 0,5 32,4 1,3
3 32,4 0,9 33,5 0,5 31,9 1,3
4 32,3 0,9 33,5 0,5 31,5 1,3
5 32,2 0,9 33,5 0,5 31,2 1,3
6 32,1 0,9 33,5 0,5 30,9 1,3
7 32,1 0,9 33,5 0,5 30,8 1,4
8 32,1 0,9 33,5 0,5 30,6 1,4
9 32,1 0,9 33,5 0,5 30,4 1,4
10 32,1 0,9 33,5 0,5 30,2 1,5
11 32,1 0,9 33,5 0,5 29,9 1,5
12 32,1 0,9 33,5 0,5 29,5 1,6
13 32,1 0,9 33,5 0,5 29,2 1,6
14 32,1 0,9 33,5 0,6
15 32,0 0,9 33,3 0,7
4 wk 31,7 1,1 32,9 0,8
5 wk 31,1 1,1 32,1 0,7
6 wk 30,6 1,1 31,8 0,6
7 wk 30,1 1,1 31,1 0,6
UNIT Inst. Anak, Ruang NICU dan Neonatus, Farmasi, Fasilitas Medis
TERKAIT
TINDAKAN
PHOTO THERAPY
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8766/2012 4
STANDAR 1/2
PROSEDUR
70
OPERASIONAL Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Tanggal Terbit :
PELAKSANAAN :
TINDAKAN
PHOTO THERAPY
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8766/2012 4 2/2
71
PROSEDUR PELAKSANAAN LANJUTAN:
UNIT TERKAIT Instalasi Anak, Inst. Kebidanan, IRNA Utama, Sarana, Fasilitas Medis
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8767/2012 4
STANDAR 1/3
PROSEDUR
72
OPERASIONAL Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Tanggal Terbit :
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
YM.01.11/II.3.3/8767/2012 4 2/3
73
PROSEDUR - Baki berisi alat-alat non steril :
PERSIAPAN PASIEN
PELAKSANAAN
YM.01.11/II.3.3/8767/2012 4 3/3
74
PROSEDUR PERAWATAN PASCA TRANSFUSI
PERHATIAN
75
OPERASIONAL Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Tanggal Terbit :
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
YM.01.11/II.3.3/8768/2012 4 2/2
6. Bantal pasir
76
PROSEDUR 7. Bengkok
8. Korentang dalam tempatnya
PERSIAPAN PASIEN :
PELAKSANAAN :
TUJUAN Untuk mencegah penimbunan Ferum (Fe) pada jaringan tubuh akibat
transfusi yang sering dilakukan pada pasien thalasemia
PERSIAPAN PASIEN :
Mengadakan pendekatan kepada keluarga dan memberi penjelasan
tentang tindakan yang akan dilakukan
YM.01.11/II.3.3/8769/2012 4 2/2
PROSEDUR PELAKSANAAN :
78
1. Cuci tangan
2. Semua alat dan obat disiapkan
3. Penderita dan orang tua pasien diberi tahu
4. Penderita tidur terlentang, pakaian daerah perut dibuka
5. Cek alat dan obat yang akan dipasang
6. Tusukkan jarum wing needle dengan cara penyuntikkan sub cutan
posisi jarum menurut alur kulit
7. Piksasi dengan plester
8. Kemudian hidupkan dengan alat syringe deriven yang sudah ada
baterai
9. Kemudian atur dan jalankan (cairan obatnya) sesuai kebutuhan ---
3 jam
10. Sebaiknya pengobatan diberikan 5 hari berturut-turut
11. Alat-alat dirapihkan
12. Pasien dirapihkan
13. Dokumentasikan tindakan beri waktu nama dan paraf
UNIT TERKAIT Instalasi Anak, Inst. Kebidanan, IRNA Utama, Inst. Pel. Darah,
Fasilitas Medis, Farmasi, PMI
PERSIAPAN PASIEN :
PELAKSANAAN :
1. Pasien dibedong dan dibawa ke kamar khusus (gelap)
2. Posisi kepala dihadapkan ke depan dokter
3. Pegang kedua rahang pasien agar kepala tidak bergerak
4. Selanjutnya pelaksanaan tindakan dilakukan dokter
5. Dokter menempelkan lampu pada daerah sub dural sambil melihat
hasilnya
YM.01.11/II.3.3/8770/2012 4 2/2
UNIT TERKAIT Instalasi Anak, Inst. Kebidanan, IRNA Utama, Fasilitas Medis,
Farmasi
81
OPERASIONAL Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Tanggal Terbit :
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
YM.01.11/II.3.3/8771/2012 4 2/2
UNIT Inst. Anak, Inst. Kebidanan, IRNA Utama, Farmasi, Fasilitas Medis
TERKAIT
PERSIAPAN PASIEN :
PELAKSANAAN :
1. Satu jam setelah minum, pasien ditanya apakah kandung
kemihnya terasa penuh
2. Bila sudah terasa penuh, lapor ke dokter
3. Keluarga diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
YM.01.11/II.3.3/8772/2012 4 2/2
UNIT TERKAIT Instalasi Anak, Inst. Kebidanan, IRNA Utama, Fasilitas Medis,
Farmasi
PENGAMBILAN
DARAH ASTRUP
RSMH Palembang
PELAKSANAAN :
1. Beri salam teraupetik dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Perawat cuci tangan
3. Pasang kain pengalas pada daerah yang akan ditusuk
4. Arteri diraba, bila sudah jelas, didesinfeksi dengan kapas alkohol
tunggu kering
PENGAMBILAN
DARAH ASTRUP
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8773/2012 4 2/2
UNIT TERKAIT Instalasi Anak, Inst. Kebidanan, IRD, IRNA Utama, ICU/ICCU,
Laboratorium, Farmasi
PEMASANGAN
INFUSE WING NEEDLE
RSMH Palembang
1. Standar Infus
2. Cairan yang diperlukan (dextrose)
3. Infus set, jarum bersayap
4. Kapas dan alkohol 70%
5. Kassa steril, plester
6. Gunting
7. Pengalas infus
8. Bengkok
PELAKSANAAN :
1. Keluarga diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
2. Perawat cuci tangan
3. Siapkan area yang akan dipasang
PEMASANGAN
INFUSE WING NEEDLE
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8774/2012 4 2/2
PROSEDUR
PELAKSANAAN (LANJUTAN):
4. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan
5. Menusukkan infus set ke dalam botol infus
88
6. Keluarkan udara dari selang infus
7. Menentukan vena yang akan ditusuk
8. Pasang pengalas
9. Pasang handscoon
10. Desinfeksi area yang akan ditusuk
11. Meminta bantuan 1 orang perawat untuk melakukan fiksasi
12. Menusuk jarum pada vena yang telah ditentukan
13. Menutup bagian yang telah ditusuk dengan kassa steril
14. Menghitung jumlah tetesan sesuai kebutuhan
15. Memperhatikan reaksi pasien
16. Buang sampah pada tempatnya; medis, non medis dan benda
tajam
17. Beri tanggal pemasangan dan paraf pada selang infus
18. Beritahu keluarga tindakan telah selesai dilakukan
19. Alat-alat dibereskan
20. Perawat cuci tangan
21. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan
PEMBERIAN
SUNTIKAN ATS
RSMH Palembang
PROSEDUR PERSIAPAN :
Terlebih dahulu dilakukan tes untuk mengetahui ATS (+) atau (-)
PELAKSANAAN:
PEMBERIAN
SUNTIKAN ATS
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8775/2012 4 2/2
90
BILA ATS (+) atau ADS (+) :
UNIT TERKAIT Instalasi Anak, Inst. Kebidanan, IRD, IRNA Utama, Farmasi
Tanggal Terbit :
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur Medik & Keperawatan
OPERASIONAL RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
91
Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk
NIP 19540425 198211 1 001
PENGERTIAN Memberikan perawatan pada lubang buatan pada dinding anterior depan
Persiapan pasien
1. Jelaskan prosedure dan sensasi yang akan dialami klien
2. Atur posisi klien senyaman mungkin
3. Buang dressing yang kotor
4. Bersihkan daerah trach site dengan Nacl 0,9%
5. Ganti dressing baru dengan kassa betadine, diusahan tetap kering
untuk mencegah infeksi
Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan.
2. Iner tube (kanul dalam) minimal 1x sehari untuk melihat adanya
kerak dan bersihkan dengan sabun cair dan air hangat yang
mengalir (bila perlu gunakan sikat kecil) bila sekret kental dan
PROSEDUR timbul kerak bersihkan dengan natrium bikarbonat kemudian bilas
dengan air hangat yang mengalir.
3. Gunakan suction catheter dengan ukuran separuh lebih kecil dari
92
separuh ukuran lubang tube.
4. Masukkan kembali iner tube (kanul dalam).
5. Kaji klien dan kemanan tube.
6. Setelah selesai pasien dirapikan kembali.
7. Peralatan dibersihkan dan dikemabalikan ditempat semula
8. Perawat cuci tangan kembali.
Ditetapkan
STANDAR Direktur Medik & Keperawatan
PROSEDUR RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
OPERASIONAL
No Dokumentasi : No Revisi
RSMH Palembang Halaman
YM.01.11/II.3.3/8777/2012 1
2/3
B. Evaluasi psikososial
1. Pengetahuan tentang penyakitnya (kanker) dan pengobatannya
(kemoterapi) rasa cemas dan takut
2. Pengalamn pertama kemoterapi
3. Support sistem dari orang-orang terdekat
PROSEDUR 4. Informed consent
5. Batasi pengunjung
6. Pertahankan personal hygiene
94
C. Pendidikan klien dan keluarga, pengertian, kesediaan dukungan
moral dan dana
D. Hindari makan dan minum 1-2 jam sebelum dan sesudah
kemoterapi
E. Pemeriksaan vital sign
F. Pemberian cairan infuse dan premedikasi kemoterapi ½ jam
sebelum dilakukan kemoterapi.
No Dokumentasi : No Revisi
RSMH Palembang Halaman
YM.01.11/II.3.3/8777/2012 1
3/3
D. Konstipasi
1. Makan makanan yang mangandung tinggi serat seperti sayur
dan buah-buahan.
2. Minum lebih kurang 2500-3000 cc/hari
E. Alopecia
PROSEDUR 1. Pilih model rambut pendek supaya kerontokan tidak terlalu
menyolok.
2. Gunakan scarf, topi, selendang, sorban, rambut palsu untuk
menutupi kerontokan rambut.
95
3. Lindungi kepala dari sinar matahari
4. Rawat kulit kepala dan rambut dengan lembut dan hati-hati
hindari pewarna rambut, hair spray, dan cat rambut
5. Gunakan shampoo yang berprotein dan kondisioner
6. Jangan terlalu sering mencuci rambut
7. Hindari pengeriting rambut
8. Gunakan sisir yang renggang
96
TUJUAN 1. Menjaga selang tetap terpasang pada posisinya
2. Memantau agar fungsi selang WSD tetap baik ntuk mengeluarkan
cairan
3. Mencegah infeksi disekitar jaringan kulit yang dipasang selang WSD
Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
KEBIJAKAN
Nomor UK.01.12/II/1906/2012
FLEET ENEMA
PENGERTIAN Fleet Enema adalah obat yang digunakan sebagai pencahar, dengan tujuan
membersihkan colon baik untuk pengobatan maupun persiapan untuk
97
tindakan operasi.
PROSEDUR PERSIAPAN
1. Alat
Troli berisi :
a. Bengkok.
b. Sarung tangan.
c. Kassa.
d. Perlak.
e. Urinal.
f. Pispot.
g. Air untuk membersihkan BAB.
2. Pasien : Penjelasan tentang tindakan.
3. Lingkungan : Skerem (bila pasien tidak sendirian).
FLEET ENEMA
Cara Kerja :
1. Siapkan alat – alat.
2. Cuci tangan.
3. Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Siapkan pasien pada posisi SIMS/miring ke kiri atau posisi genu
pectoral/posisi bersujud.
5. Memasang handscoen.
6. Memasukkan fleet enema 1 (satu) tube dengan cara menyemprotkan
ke dalam anus pasien sampai habis.
7. Proses memasukkan fleet enema akan lebih mudah bila pasien
dalam keadaan mengejan seperti pada waktu BAB agar otot di
sekitar anus relaksasi.
98
8. Jangan memaksakan memasukkan ujung enema ke dalam rektum
karena dapat melukainya.
9. Biarkan pasien dalam posisi tersebut 2 – 5 menit.
10. Bila sudah selesai alat – alat dan pasien dibereskan.
PROSEDUR 11. Cuci tangan.
12. Dokumentasi hasil tindakan dan respon pasien.
Perhatian :
1. Jangan digunakan pada anak – anak usia < 12 tahun.
2. Jangan digunakan apabila dehidrasi atau selama lebih dari 3 hari
tanpa konsultasi dokter.
3. Kadar Ca, Fosfat, K dan Na harus dimonitor dengan teliti.
4. Keseimbangan elektrolit tubuh yang terganggu harus segera
dikoreksi dengan penggantian cairan yang tepat.
5. Menggunakan enema lebih dari satu botol dalam waktu 24 jam
dapat berbahaya.
6. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk ini
apabila pasien :
a. Sedang diet rendah natrium.
b. Menderita gangguan ginjal.
c. Sedang hamil atau menyusui bayi.
7. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat
pencahar
apabila pasien :
a. Mengalami mual, muntah atau nyeri abdominal.
b. Mengalami perubahan kebiasaan buang air besar secara tiba
– tiba dan berlangsung lebih dari dua minggu.
c. Sudah menggunakan pencahar lebih dari satu minggu.
8. Hentikan penggunaan produk ini dan konsultasikan dengan
dokter apabila pasien :
a. Mengalami perdarahan rektal.
b. Tidak mengalami pergerakan dalam usus setelah pemberian
enema.
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, Farmasi
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8780/2012 1 1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR
OPERASIONAL
TUJUAN Untuk memberikan obat melalui nafas spontan klien, terutama pada klien
sesak nafas..
PERSIAPAN :
A. Persiapan alat
1. Oksigen set
2. Nebulizer set
3. Cairan normal saline dan obat yang akan dipakai (vasodilator)
4. Spuit 5 atau 10 cc.
PROSEDUR
5. Mouth piece / sungkup
6. Bengkok
B. Persiapan klien
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
2. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
3. Atur posisi klien senyaman mungkin paling sering dalam posisi
semifowler, jaga privasi.
PELAKSANAAN :
PROSEDUR
1. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pengobatan khususnya pada
klien yang menggunakan bronkodilator.
2. Petugas mencuci tangan dengan benar
3. Nebulizer diisi obat (sesuai program pengobatan) dan cairan normal
salin ± 4-6cc.
4. Hidupkan nebulizer kemudian hubungkan nebulizer dan selangnya
ke flow meter oksigen dan set aliran pada 4-5 liter/menit, atau ke
kompresor udara.
5. Instruksikan klien untuk buang nafas.
6. Minta klien untuk mengambil nafas dalam melalui mouth
piece/sungkup, tahan nafas beberapa saat kemudian buang nafas
melalui hidung.
100
7. Observasi pengembangan paru / dada klien.
8. Minta klien untuk bernafas perlahan-lahan dan dalam setelah seluruh
obat diuapkan.
9. Selesai tindakan, anjurkan klien untuk batuk setelah tarik nafas
dalam beberapa kali (teknik batuk efektif).
10. Pasien dan alat - alat dirapikan.
11. Petugas mencuci tangan.
EVALUASI :
DOKUMENTASI :
Catat respon klien dan tindakan yang telah dilakukan pada dokumentasi
asuhan keperawatan .
UNIT TERKAIT Farmasi, Sarana, Fasilitas Medis, Seluruh Instalasi Rawat Inap, dan IRD
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8781/2012 1 1/2
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
PROSEDUR RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
OPERASIONAL
101
1. Untuk mengetahui gula darah pada klien dengan tanda-tanda
TUJUAN hypoglikemi, seperti keluar keringat dingin, gemetar, dll
2. Untuk klien dengan penurunan kesadaran
3. Untuk klien dengan tanda-tanda syok
4. Untuk menegakkan diagnosa
5. Untuk mengontrol gula darah pada klien diabetes
PERSIAPAN :
A. Persiapan alat
PROSEDUR
1. Glukometer (alat pengecek BSS)
2. Jarum penusuk (lanset) sekali pakai dan steril
3. Kapas Alkohol
4. Test Trip yang tidak kadaluarsa
5. Handschoon
PELAKSANAAN :
1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
2. Letakkan alat-alat kedekat klien
3. Gunakan handschoon
4. Posisikan ujung jari yang akan ditusuk, sebaiknya menggunakan jari
yang berbeda-beda agar tidak menimbulkan pengerasan kulit.
Jempol dan kelingking sebaiknya tidak digunakan untuk
pengambilan sample (gunakan jari tengah, jari manis atau telunjuk).
5. Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol untuk
menghindari infeksi dengan sekali usap.
6. Tusukkan jarum keujung jari, lap darah pertama yang keluar dengan
kapas dan biarkan bulatan kecil darah terbentuk diujung jari. Tekan
pelan jari untuk membantu mengeluarkan darah tetapi jangan terlalu
102
kuat agar sample tidak bercampur dengan cairan otot sehingga
mengacaukan hasil pengukuran.
7. Bila darah tidak cukup keluar, tusuk jarum dijari yang kedua
8. Masukkan test trip ke alat pengukur (glukometer).
9. Tempelkan ujung test trip ke bulatan darah sampai terbasahi merata.
Jangan meneteskan darah ke test trip dan jangan terlalu keras
menempelkan test trip. Bila sample darah sudah memadai maka alat
akan mulai mengukur (waktu pengukuran terlihat di display dalam
hitungan mundur)
10. Tempelkan kapas alkohol ke ujung jari yang ditusuk untuk
menghentikan perdarahan
11. Lihat hasil pengukuran di glukometer.
12. Rapikan alat-alat
13. Cuci tangan kembali dilakukan dengan benar
EVALUASI :
Bila angka hasil pengukuran sangat tinggi atau rendah perlu mengulangi
pengukuran untuk memastikan hasil pengukuran.
DOKUMENTASI :
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap Kecuali Anak - Anak, Fasilitas Medis,
Sarana, Farmasi.
YM.01.11/II.3.3/8782/2012 1 1/5
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
103
2. Mempertahankan fungsi kardiorespiratori.
3. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian.
A. Persiapan alat
PROSEDUR 1. Stopwatch bila perlu
2. Handuk / tissue
3. Sampiran bila perlu
B. Persiapan klien
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
2. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
3. Posisikan klien dengan posisi supinasi dekat dengan perawat atau
petugas rehabilitasi medis (posisi awal sebelum dan sesudah
gerakan)
4. Buka bagian tubuh yang akan digerakkan.
5. Rapatkan kedua kaki dan letakkan kedua lengan pada masing –
masing sisi tubuh
PELAKSANAAN :
104
1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
2. Letakkan alat ke dekat klien
3. Memasang sampiran bila perlu
4. Pilih jenis ROM yang akan dilakukan. Jika ROM aktif, klien
melakukannya secara mandiri. Jika ROM pasif, klien dibantu oleh
perawat atau petugas rehabilitasi medis.
5. Mulai dilakukan ROM dan instruksikan klien untuk melakukan apa
yang diinstruksikan atau bantu klien untuk melakukannya
6. Gerakan Bahu :
Mulai masing-masing gerakan dari lengan di sisi klien.
Pegang lengan di bawah siku dengan tangan kiri perawat dan pegang
pergelangan tangan klien dengan tangan kanan perawat.
a. Fleksi dan ekstensi bahu
Gerakkan lengan ke atas menuju kepala tempat tidur,kemudian
kembalikan ke posisi sebelumnya.
b. Abduksi bahu.
Gerakkan lengan menjauhi tubuh dan menuju kepala klien
sampai tangan di atas kepala.
c. Adduksi bahu.
Gerakkan lengan klien ke atas tubuhnya sampai tangan yang
bersangkutan menyentuh tangan pada sisi di sebelahnya.
d. Rotasikan bahu internal dan eksternal.
Letakkan lengan di samping tubuh klien sejajar dengan bahu.
Siku membentuk sudut 90° dengan kasur. Gerakkan lengan ke
bawah hingga telapak tangan menyentuh kasur, kemudian
gerakkan ke atas hingga punggung tangan menyentuh tempat
tidur.
EVALUASI :
PROSEDUR 1. Selama latihan pergerakan, kaji kemampuan untuk mentoleransi
gerakan; rentang gerak (ROM) dari masing-masing perserudian yang
bersangkutan.
2. Setelah latihan pergerakan, kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh
klien terhadap latihan.
DOKUMENTASI :
107
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, Fasilitas Medis, dan Sarana
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8783/2012 1 1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
108
2. Memperlancar peredaran darah sehingga dapat mencegah terjadinya
luka akibat penekanan
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlancar eliminasi Alvi dan Urin
6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga klien dapat kembali
normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
7. Mencegah “drop foot”
PERSIAPAN :
PROSEDUR
1. Persiapan alat
2. Bantal
3. Tongkat atau kruk bila perlu
4. Persiapan klien
5. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
6. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
PELAKSANAAN :
109
c. Letakkan juga bantal dibawah pangkal paha yang lemah dengan
posisi kaki agak memutar kearah dalam dan lutut agak sedikit
ditekuk
4. Membantu mobilisasi untuk posisi berbaring ke sisi yang lemah
a. Lengan yang lemah menghadap ke depan, pastikan bahwa bahu
klien tidak memutar secara berlebihan
b. Kaki yang lemah agak ditekuk, kai yang sehat menyilang diatas
kaki yang lemah dengan diganjal bantal.
5. Membantu mobilisasi untuk posisi berbaring ke sisi yang sehat
a. Bahu yang lemah harus menghadap kedepan, lengan yang lemah
posisinya memeluk bantal dengan siku diluruskan
b. Kaki yang lemah dposisikan didepan, bagian bawah paha dan
tungkai diganjal bantal, dan lutut agak ditekuk
6. Membantu mobilisasi untuk posisi duduk
a. Tempatkan klien pada posisi terlentang
b. Tinggikan bagian kepala tempat tidur atau susun bantal sebagai
penyangga tubuh klien
c. Perawat menghadap ketempat tidur
d. Tempatkan kaki meregang dengan satu kaki lebih dekat ketempat
tidur dibanding kaki yang lain
e. Tempatkan tangan yang lebih dekat ke pasien di bawah bahu,
yang menyokong kepala dan tulang belakang
f. Tempatkan tangan yang lain di permukaan tempat tidur
g. Angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat badan
perawat dari kaki depan ke kaki belakang
EVALUASI :
110
berdiri dari tempat tidur (frekuensi nadi dan tanda hipotensi
ortostatik)
2. Mengkaji kenyamanan klien
DOKUMENTASI :
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, Fasilitas Medis, dan Sarana
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8784/2012 1 1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
111
Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
KEBIJAKAN
Nomor UK.01.12/II/1906/2012
PERSIAPAN :
A. Persiapan alat
1. Cairan infus sesuai therapy
2. Jam tangan / arloji yang ada detiknya / sekon
PROSEDUR 3. Cairan infus, diperiksa dengan teliti jenis dan tanggal kadaluarsa
B. Persiapan klien
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
2. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
3. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi klien
YM.01.11/II.3.3/8784/2012 1 2/2
PROSEDUR PELAKSANAAN :
EVALUASI :
DOKUMENTASI :
Catat respon klien dan tindakan yang telah dilakukan pada dokumentasi
asuhan keperawatan
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, Farmasi, Sarana dan Fasilitas Medis
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN
TRANSFUSI DARAH
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8785/2012 1 1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Transfusi Darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien).
113
PERSIAPAN :
A. Persiapan alat
1. Termometer
2. Sarung tangan / Handshcoon
3. Spuit 3cc 2 buah
PROSEDUR
4. Kapas alkohol
5. Cairan NaCl 0,9% (untuk sebelum dan sesudah pemberian
transfusi)
6. Bengkok
7. Formulir observasi transfusi
8. Formulir informed concern pemberian transfusi
9. Kantong darah
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN
TRANSFUSI DARAH
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8785/2012 1 2/3
B. Persiapan Obat
1. Obat Anti Allergenik (Dexamethasone 1 amp)
PROSEDUR 2. Obat Anti Histmin (Dipenhidramine 1 amp)
C. Persiapan klien
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
2. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
3. Ukur vital sign dan pastikan klien tidak dalam keadaan demam
4. Tentukan apakah klien pernah mendapatkan transfusi
sebelumnya dan catatan reaksi ,jika ada.
5. Minta klien untuk melaporkan gejala berikut: Menggigil, sakit
kepala, gatal dan kemerahan dengan segera.
6. Pastikan bahwa klien telah menandatangani format persetujuan /
informed concern.
PELAKSANAAN :
1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
2. Letakkan alat-alat ke dekat klien
3. Gunakan sarung tangan / handschoon.
4. Pastikan jalur IV menggunakan selang infus yang mempunyai filter
(transfusi set) untuk menghalangi bekuan fibrin dan partikel debris
lainnya
5. Dengan perawat yang lain, identifikasi kebenaran produk darah dan
klien :
a. Periksa kompatibilitas informasi pada kantong itu sendiri.
b. Untuk darah lengkap, periksa golongan ABO dan tipe RH pada
catatan klien.
114
c. Periksa ulang produk darah dengan pesanan dokter.
d. Periksa tanggal kadaluarsa pada kantong darah.
e. Periksa darah terhadap adanya bekuan / gumpalan darah.
f. Tanyakan nama klien dan periksa / cocokkan dengan nama yang
tertera pada tempat tidur.Memasukkan obat yang telah disiapkan
melalui intravena (premedikasi) untuk mengurangi reaksi alergi
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN
TRANSFUSI DARAH
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8785/2012 1 3/3
10. Monitor tanda-tanda vital :
EVALUASI :
DOKUMENTASI :
PERHATIAN :
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi Rawat Inap, IRD, Ruang Operasi, Farmasi, Sarana,
Unit Pelayanan Darah, Laboratorium dan Fasilitas Medis
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8786/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
1. Persiapan alat :
Alat partus set dan set jahit
Alat resusitasi bayi
PROSEDUR Obat-obat paket partus
Perlengkapan pencegahan infeksi
Perlengkapan pakaian ibu dan bayi
2. Persiapan klien:
memberikan dukungan emosional kepada klien dalam menghadapi proses
persalinan
3. Penatalaksanaan:
Penolong mencuci tangan sebelum menyentuh klien
Kenalkan diri penolong kepada klien
Memastikan ibu sudah dalam keadaan inpartu
Memastikan bunyi jantung janin 120-160 x/menit
Memastikan kontraksi teratur dan adekuat
116
Menyiapkan semua perlengkapan partus
117
PEMERIKSAAN LEOPOLD
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8787/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
PROSEDUR Pasien
Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pemeriksaan leopold
2. Memperkenalkan diri
Alat
Catatan keperawatan
Alat tenun dan sebuah bantal
118
PEMERIKSAAN LEOPOLD
Halaman
RSMH Palembang No Dokumentasi : No Revisi
2/2
YM.01.11/II.3.3/8787/2012 1
PROSEDUR PELAKSANAAN
119
UNIT TERKAIT Irna Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8788/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
PROSEDUR Pasien
Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam memeriksa denyut jantung
janin
2. Memperkenalkan diri
Alat
Pinard’s stetoskop
120
PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG JANIN
PROSEDUR PELAKSANAAN
121
MELAKUKAN PEMERIKSAAN DALAM
(VAGINAL TOUCHER)
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8789/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
PROSEDUR Pasien
1. Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Ibu diminta mengosongkan kandung kemih
3. Ibu dalam posisi dorsal recumbent
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam melakukan pemeriksaan
dalam
2. Memperkenalkan diri
Alat
1. Sarung tangan
2. Kapas DTT/steril
3. Bengkok
122
MELAKUKAN PEMERIKSAAN DALAM
(VAGINAL TOUCHER)
YM.01.11/II.3.3/8789/2012 1 2/2
PELAKSANAAN
123
ASUHAN PERSALINAN KALA I FASE LATEN
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8790/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
PROSEDUR Pasien
1. Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Memberikan dukungan emosional kepada ibu dalam menghadapi proses
persalinan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan asuhan
persalinan kala I fase laten
2. Memperkenalkan diri
Alat
1. Doopler
2. Handscoon
3. Kapas sublimat
124
ASUHAN PERSALINAN KALA I FASE LATEN
PROSEDUR 4. Bengkok
5. Larutan klorin 0,5 %
6. Jam atau stopwatch
7. USG
8. Termometer
9. Tensimeter
10. Stetoskop
PELAKSANAAN
125
ASUHAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8791/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
PROSEDUR Pasien
1. Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Memberikan dukungan emosional kepada ibu dalam menghadapi proses
persalinan
Bidan
2. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan asuhan
persalinan kala I fase aktif
3. Memperkenalkan diri
Alat
1. Doopler
2. Handscoon
3. Kapas sublimat
126
ASUHAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
PELAKSANAAN
127
ASUHAN PERSALINAN NORMAL KALA II
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8792/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
Pasien
PROSEDUR Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan asuhan
persalinan normal kala II
2. Memperkenalkan diri
Alat
1. Sarung tangan
2. Kapas sublimat
3. Bengkok
4. Larutan klorin 0,5 %
5. Partus set
6. Spuit 5 cc
7. Spuit 3 cc
8. Kapas DTT/steril
9. Alat resusitasi bayi
10. Heacting set
11. Pakaian bayi
12. Kasa DTT/steril
128
13. Penjepit/pengikat tali pusat
14. Alat pelindung diri
15. Duk
16. Handuk
YM.01.11/II.3.3/8792/2012 1 2/2
PROSEDUR PELAKSANAAN
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8793/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
Pasien
Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan manajemen
PROSEDUR aktif kala III
2. Memperkenalkan diri
Alat
1. Handscoon
2. Kapas sublimat
3. Bengkok
130
MANAJEMEN AKTIF KALA III
YM.01.11/II.3.3/8793/2012 1 2/2
PELAKSANAAN
131
PEMANTAUAN KALA IV
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8794/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
Pasien
Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan pemantauan
PROSEDUR kala IV
2. Memperkenalkan diri
Alat
1. Handscoon
2. Kapas sublimat
3. Bengkok
4. Larutan klorin 0,5 %
132
PEMANTAUAN KALA IV
PROSEDUR 5. Termometer
6. Tensimeter
7. Stetoskop
PELAKSANAAN
9. Pantau keadaan umum ibu : tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri,
kontraksi rahim, kandung kemih, perdarahan setiap 15 menit dalam 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2
10. Pantau suhu ibu 1 kali pada jam pertama dan 1 kali pada jam ke 2
11. Dokumentasikan hasil pemeriksaan pada lembar belakang partograf
12. Anjurkan ibu berkemih dalam 2-4 jam pertama
13. Anjurkan ibu tetap memberikan ASI pada bayi setiap waktu sesuai
dengan keinginan bayi
14. Ingatkan ibu untuk selalu melakukan masase rahim dan menyampaikan
pada bidan jika ada keluhan dan perdarahan serta kontraksi rahim yang
lembek
133
MENGUKUR FUNDUS UTERI
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8795/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
PERSIAPAN
Pasien
Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan pemantauan
kala IV
PROSEDUR 2. Memperkenalkan diri
Alat
1. Handscoon
2. Kapas sublimat
3. Bengkok
4. Larutan klorin 0,5 %
134
MENGUKUR FUNDUS UTERI
PROSEDUR 5. Termometer
6. Tensimeter
7. Stetoskop
PELAKSANAAN
1. Pantau keadaan umum ibu : tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri,
kontraksi rahim, kandung kemih, perdarahan setiap 15 menit dalam 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2
2. Pantau suhu ibu 1 kali pada jam pertama dan 1 kali pada jam ke 2
3. Dokumentasikan hasil pemeriksaan pada lembar belakang partograf
4. Anjurkan ibu berkemih dalam 2-4 jam pertama
5. Anjurkan ibu tetap memberikan ASI pada bayi setiap waktu sesuai
dengan keinginan bayi
6. Ingatkan ibu untuk selalu melakukan masase rahim dan menyampaikan
pada bidan jika ada keluhan dan perdarahan serta kontraksi rahim yang
lembek
135
PERAWATAN PERINEUM
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8796/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
Untuk menjaga kebersihan vulva dan perineum serta mencegah terjadinya infeksi
TUJUAN
PERSIAPAN
Pasien
Ibu diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
Bidan
1. Mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan
vulva dan perineum post partum
PROSEDUR 2. Memperkenalkan diri
Alat
1. Kasa steril
2. Air sabun/larutan steril
3. Perlak
4. Pinset
5. Bengkok
136
PERAWATAN PERINEUM
PROSEDUR
PELAKSANAAN
137
IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8797/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pemberian identitas/pengenal diri pada bayi baru lahir di RSUP Dr. Mohammad
PENGERTIAN Hoesin
PERSIAPAN :
Pasien :
Ibu diberi penjelasan tentang rawat gabung
Petugas
PROSEDUR Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan rawat gabung
Alat/Sarana
Tempat tidur bayi tersendiri yang mudah terjangkau dan dilihat oleh ibu
138
IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR
PROSEDUR PELAKSANAAN :
139
INISIASI MENYUSU DINI
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8798/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tindakan segera setelah bayi lahir dengan meletakkan bayi menempel di dada
ibu lalu dibiarkan merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas
PENGERTIAN berlangsung dalam 1 jam pertama sejak bayi lahir
PERSIAPAN :
PROSEDUR Petugas :
Menyiapkan petugas yang mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam
pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
140
INISIASI MENYUSU DINI
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Lakukan penilaian awal (nilai bugar) dalam 30 detik pertama segera setelah
lahir
2. Letakkan bayi segera diatas perut ibunya, jepit dan potong tali pusat
3. Balikkan badan bayi lalu dekapkan badan bayi skin to skin contact ke dada
ibu lalu selimuti badan bagian atas/punggung bayi dengan handuk.
4. Tutup kepala bayi dengan topi untuk mencegah hipotermia
5. Beri kesempatan bayi mencari dan menghisap putting sampai 1 jam
6. Motivasi ibu untuk terus mendekap atau memeluk bayi
7. Mengobservasi keadaan bayi selama Inisiasi Menyusui Dini
8. Bayi telah mencapai putting dan menyusu kolostrum lalu dilanjutkan
dengan perawatan bayi baru lahir
141
PEMERIKSAAN FISIK DAN KONSELING PADA BAYI
BARU LAHIR NORMAL
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8799/2012 1 1/3
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pemeriksaan fisik yang dilakukan secara sistematis pada seluruh anggota tubuh
PENGERTIAN bayi baru lahir
PERSIAPAN
Bidan
Mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam melakukan pemeriksaan fisik
dan konseling pada bayi baru lahir normal
Alat
1. Alat penilaian vital sign
2. Penghisap lendir (dee lee)
PROSEDUR 3. Timbangan bayi/pengukur panjang badan
4. Pita pengukur
5. Popok/selimut bayi
6. Alkohol 70% dalam tempatnya
7. Betadine dalam tempatnya
8. Kassa steril dalam tempatnya
9. Korentang dalam tempatnya
142
PEMERIKSAAN FISIK DAN KONSELING PADA
BAYI BARU LAHIR NORMAL
PROSEDUR
PELAKSANAAN
143
PEMERIKSAAN FISIK DAN KONSELING PADA
BAYI BARU LAHIR NORMAL
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8799/2012 1 3/3
h.Kelamin Laki-laki
PROSEDUR d.Dua testis dalam skrotum
e. Penis berlubang pada ujung
i. Kelamin Perempuan
f. Vagina berlubang
g.Uretra berlubang
h.Terdapat labia mayora dan minora
j. Urine dan Tinja
i. Frekuensi BAB dan BAK
j. Mekonium
k. Pengkajian Reflek Bayi Baru Lahir
k.Sucking
l. Rooting
m. Gerakan
n.Graps
o.Babinski
p.Moro
q.Tonic neck
r. Startle
3. Memberikan konseling pada ibu
a. Perawatan bayi
a. Kehangatan bayi
b. Pemberian ASI
c. Perawatan tali pusat
b. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
d. Kesulitan pemberian ASI, sulit menghisap atau hisapan
lemah
e. Kesulitan bernafas
f. Letargi
g. Warna abnormal
h. Suhu
i. Gangguan gastrointestinal
j. Mata bengkak atau mengeluarkan cairan
144
RAWAT GABUNG
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8800/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
Rawat gabung adalah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru
dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan,
PENGERTIAN kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam penuh seharinya.
PERSIAPAN :
Pasien :
Ibu diberi penjelasan tentang rawat gabung
PROSEDUR Petugas
Rasio petugas dengan pasien 1 : 6
Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan RG
Ruangan :
Ukuran ruang untuk satu tempat tidur 1,5 x 3 m
Ruang dekat dengan ruang petugas (bagi yang masih memerlukan perawatan)
145
RAWAT GABUNG
PROSEDUR Alat/Sarana :
Lemari pakaian, tempat mandi bayi dan perlengkapannya, tempat cuci
tangan ibu, kamar mandi, sarana penghubung, petunjuk/sarana perawatan
payudara, bayi dan nifas, pemberian makanan pada bayi dengan bahasa yang
sederhana, perlengkapan perawatan bayi
Ranjang bayi tersendiri yang mudah terjangkau dan dilihat oleh ibu, rak
bayi, tempat tidur anak 40 x 60 cm, tempat tidur ibu 90 x 200 cm tinggi 90
cm
Model Pengaturan
Satu kamar dengan satu ibu dan anaknya
Empat sampai lima orang ibu dalam 1 kamar dengan bayi pada kamar yang
lain bersebelahan dan bayi dapat diambil tanpa ibu harus meninggalkan
tempat tidurnya
Beberapa ibu dalam 1 kamar dan bayi dipisahkan dalam 1 ruangan kaca
yang kedap udara
Model dimana ibu dan bayi tidur di atas tempat tidur yang sama
Bayi di tempat tidur yang letaknya disamping ibu
PELAKSANAAN :
146
KONTRASEPSI (PEMASANGAN DAN PENCABUTAN)
AKDR
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8801/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
PERSIAPAN :
A. PEMASANGAN AKDR
Pasien :
Pasien dalam keadaan posisi litotomi
Alat :
- Spekulum cocor bebek
- Tenakulum
PROSEDUR - Sonde uterus
- Penser klem
- Korentang
- Gunting benang
- Kom kecil
- Sarung tangan
- Cairan antiseptik
- Kassa steril
- Lampu sorot
- AKDR (Copet T 380 A)
Petugas :
- Siapkan alat-alat
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
147
KONTRASEPSI (PEMASANGAN DAN PENCABUTAN)
AKDR
YM.01.11/II.3.3/8801/2012 1 2/2
PELAKSANAAN :
PROSEDUR
1. Pastikan kandung kemih kosong
2. Pakai sarung tangan dan lakukan pemeriksaan dalam
3. Pasang spekulum, bersihkan vagina dan servik dengan antiseptik
4. Masukkan sonde uterus ke dalam cavum uteri untuk mengetahui posisi
dan kedalaman uterus
5. Pasang tenakulum pada porsio jam 10/2 untuk menjepit servik dan
vagina menjadi lurus
6. Masukkan tabung inserter AKDR ke dalam kanalis servikalis secara
horizontal, tanda biru menyentuh servik
7. Pegang dan tahan pendorong dengan satu tangan sedangkan tangan yang
lain menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong
8. Keluarkan pendorong dari tabung inserter, dorong kembali tabung
inserter dengan hati-hati sampai dengan terasa ada tahanan fundus
9. Tarik keluar tabung inserter, potong benang 3-4 cm dari porsio (OUE)
10. Lepaskan tenakulum, spekulum, sarung tangan, celupkan ke dalam
klorin 0,5% selama 10 menit
11. Bersihkan dan rapikan peralatan
12. Beri analgetik dan antibiotik
13. Berikan penjelasan tanda bahaya dan anjurkan pasien kontrol ulang 1
minggu kemudian
B. PENCABUTAN AKDR
Pasien :
Pasien dalam keadaan posisi litotomi
Alat :
- Ekstraktor AKDR
- Klem pean lurus panjang (22 cm)
Petugas :
- Siapkan alat-alat
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
PELAKSANAAN :
1. Masukkan spekulum untuk melihat servik dan benang AKDR
2. Bersihkan servik dan vagina dengan larutan antiseptik 2-3 kali
3. Anjurkan pasien untuk menarik nafas panjang
4. Jepit benang AKDR dekat servik dengan menggunakan klem lurus dengan
pelan-pelan
5. Bila benang AKDR tidak tampak, masukkan pencabut AKDR (ekstraktor
AKDR) ke dalam kavum uteri untuk menjepit benang/AKDR itu sendiri
6. Tarik AKDR secara hati-hati sambil memutar pencabut AKDR
148
KONTRASEPSI (PEMASANGAN DAN PENCABUTAN)
IMPLANT
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8802/2012 1 1/3
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
PERSIAPAN :
A. PEMASANGAN IMPLANT
Pasien :
Pasien dalam keadaan posisi terlentang
Alat :
PROSEDUR - Batang implant
- Duk bokong steril
- Kom steril untuk implant
- Satu pasang sarung tangan
- Larutan disinfektan (betadine)
- Obat anestesi lokal ( lidokain 1%)
- Larutan klorin 0,5%
- Spuit 5-10 cc dan jarum no.22
- Trokard no.10 dan mandrin (pendorong)
- Skalpel mes
149
KONTRASEPSI (PEMASANGAN DAN PENCABUTAN)
IMPLANT
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8802/2012 1 2/3
Petugas :
- Siapkan alat-alat
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
PELAKSANAAN :
150
KONTRASEPSI (PEMASANGAN DAN PENCABUTAN)
IMPLANT
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8802/2012 1 3/3
Pasien :
Pasien dalam keadaan posisi terlentang
Alat :
- Duk bolong steril
- Satu pasang sarung tangan
- Larutan disinfektan (betadine)
- Obat anestesi lokal ( lidokain 1%)
- Larutan klorin 0,5%
- Spuit 3-5 cc
- Klem U
- Klem pean lengkung
- Pinset anatomis
- Bak instrument
- Korentang
- Plester dan kassa steril
- Skalpel mes
Petugas :
- Siapkan alat-alat
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
PELAKSANAAN :
1. Disinfeksi tempat yang akan diinsisi, pasang duk bolong steril
2. Masukkan jarum tepat di bawah kulit pada tempat insisi akan dilakukan
(±0,5 cm)
3. Lakukan iinsisi melintang 4 mm di ujung bawah kapsul (0,5 mm) dengan
skalpel
4. Cabut kapsul yang mudah teraba dari luar dengan menggunakan klem
5. Dorong kapsul ke arah luar dengan jari tangan sampai ujung kapsul tampak
6. Masukkan klem melalui ujung luka insisi, jepitkan mengarah ke kulit
sampai di ujung kapsul
7. Cabut kapsul satu persatu sampai dengan selesai
8. apabila sulit dibersihkan, maka buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul
dengan menggosok-gosok kassa steril untuk menentukan kapsul, kermudian
sayat dengan skalpel secara hati-hati untuk mencegah terpotongnya kapsul
9. Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem, sampai
dengan ujung kapsul terangkat semua
10.Observasi perdarahan dan berikan obat analgetik
11.Insisi ditutup dengan plester dan kassa steril.
151
SERAH TERIMA BAYI PULANG
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8803/2012 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
152
SERAH TERIMA BAYI PULANG
PROSEDUR 3.4 Apabila bayi kembar (>2), jumlah gelang ibu sama dengan
jumlah bayi yang dilahirkan dan disesuaikan dengan jenis
kelamin bayi.
4. Memasang gelang tersebut pada pergelangan tangan kanan bayi dan
pada pergelangan tangan kiri ibu dengan kunci mati.
5. Bila bayi tidak punya ekstremitas atas/tangan kanan, gelang bisa
dipasang pada tangan kiri atau pada kaki.
6. Bila ibu tidak punya ektremitas atas/tangan kiri, gelang bisa
dipasang pada tangan kanan atau pada kaki.
7. Bila bayi/ibu tidak punya ekstremitas atas dan bawah, identitas
dapat dberikan/ ditempel di dada dengan menggunakan plester
yang sudah diberi identitas bayi.
8. Membuat cap jempol ibu pada form RM, setelah persalinan.
9. Membuat cap kaki kiri dan kanan bayi pada form RM
10. Memberi tanda di box bayi/inkubator sesuai dengan jenis kelamin
bayi, biru untuk bayi laki-laki dan merah jambu untuk bayi
perempuan.
11. Bidan/perawat kamar bersalin mencatat identitas bayi baru lahir ke
dalam buku register persalinan dan nomor RM pada berkas RM
bayi.
12. Bidan/perawat kamar bersalin mencatat dalam buku register
persalinan dan memberikan nomor RM untuk bayi.
13. Bidan/perawat kamar bersalin membuat Surat Keterangan Lahir
sesuai jenis kelamin bayi dan ditandatangani oleh dokter/bidan
penolong persalinan.
14. Bidan/perawat memberikan Surat Keterangan Lahir kepada ibu
bayi/keluarga, untuk bayi dengan jenis kelamin perempuan Surat
Keterangan Lahir berwarna merah muda, sedangkan untuk bayi
dengan jenis kelamin laki-laki berwarna biru muda.
153
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
ASISTENSI BIOPSI GINJAL PADA ANAK
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8804/2012 1 1/2
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
I. Persiapan
a. Berikan penjelasan tindakan kepada orangtua penderita.
b. Permintaan izin tertulis atas tindakan invasif yang dilakukan.
c. Siapkan formulir permintaan pemeriksaan patologi anatomi.
d. Hasil gambaran radiologist (BNO-IVP) penderita / urogram.
e. Tentukan garis-garis perkiraan lokasi penusukan pada foto rontgen
yang telah dibuat / urogram.
II. Alat- Alat
a. Steril : kelengkapan steril, jarum biopsi modifikasi Franklin / Vim
Silverman, handscoon, cairan NaCl fisiologis.
b. Tak steril : nampan, botol berisi larutan pengawet (formalin),
bantal pasir.
c. Obat-obatan : lidokain 1% atau Novocain 2%, Vitamin K,
diazepam
PROSEDUR
III. Cara Kerja
a. Mengecek program terapi medic
b. Mengucapkan salam terapeutik
c. Melakukan evaluasi / validasi
d. Memberitahu orang tua pasien prosedur yang akan dilakukan
e. Menyiapkan kondisi lingkungan yang nyaman
154
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
ASISTENSI BIOPSI GINJAL PADA ANAK
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman :
YM.01.11/II.3.3/8804/2012 1 2/2
f. Mencuci tangan
g. Memasang APD (handscone)
PROSEDUR h. Berikan sedative dengan diazepam dengan dosis 0.5/ kg BB/ iv.
i. Berikan suntikan Vitamin K 5mg/i.m 12 jam sebelumnya
j. Anak ditidurkan telungkup
k. Dengan aplikator ditentukan lokalisasi dengan membuat 3 garis;
1. Melalui processus dorsalis vertebrae lumbalis.
2. Dari batas iga bawah (Vert Torakal XII) pada bidang yang sama
3. Melalui kista iliaka, dengan bantuan urogram dapat ditentukan
sebuah titik dikutub bawah ginjal yang akan dibiopsi. Titik ini dapat
ditentukan dengan mengukur jarak pada urogram:
3.1. Jarak tegak lurus pada garis yang menghubungkan processus
Spinalis
3.2. Jarak ke kristal iliaka superior
3.3. Jarak ke ujung iga bawah / vertebrata thorakal XII
l. Dilakukan tindakan aseptik antiseptik pada daerah lumbal sekitar lokasi
biopsi dengan kelengkapan steril
m. Tutup dengan duk steril yang berlubang
n. Berikan anestesi lokal pada daerah tusukan dengan lidokain 1% atau
novokain 2% secara bertahap
o. Dibuat tusukan pemandu dengan mandrin untuk menentukan arah dan
kedalaman ginjal yang di biopsi, penderita disuruh menarik nafas dalam
beberapa kali, bila jarum telah mengenai ginjal maka jarum akan ikut
bergerak pada pernafasan.
p. Tusukkan jarum biopsi yang telah dibuat pembatas dengan aplikator
kecil sesuai dengan kedalaman ginjal.
q. Buat tekanan negative pada spuit yang telah dilengkapi dengan jarum
biopsi sambil melakukan tusukan dan dicabut dengan cepat
r. Masukkan hasil biopsi jaringan ginjal pada botol yang telah disediakan
dan berisi larutan pengawet serta kirim ke bagian patologi anatomi.
s. Meninformasikan kepada orang tua pasien bahwa tindakan telah selesai
dilakukan
t. Membuangan sampah medis non medis sesuai tempatya.
u. Mencuci tangan.
v. Membersihkan dan mengembalikan alat sesuai tempatnya.
w. Pasien dibawa ke bangsal dan tirah baring dengan posisi telungkup
x. Memonitoring tanda- tanda vital (TD, Nadi, RR), dan urine.
y. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan : waktu pelaksanaan,
nama dan paraf perawat yang melaksanakan tindakan
155
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
ASISTENSI BIOPSI HATI PADA ANAK
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8805/2012 1 1/2
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
TUJUAN
1. Untuk menegakkan diagnosis pasti suatu penyakit hati
2. Menentukan keparahan dan kronisitas hepatitis
I. Persiapan
1. Penjelasan kepada orang tua
2. Surat izin tindakan dari orang tua
3. Pemeriksaan waktu pendarahan
156
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
ASISTENSI BIOPSI HATI PADA ANAK
YM.01.11/II.3.3/8805/2012 1 2/2
6. Mencuci tangan
7. Memasang APD (handscone)
PROSEDUR
8. Tempat tusukan : sela iga 9 atau 10, linea aksilaris anterioratau mid
aksilaris. Daerah tusukan sebaiknya di superior dari iga yang di
bawahnya untuk menghindari arteri intercostal
9. Daerah pungsi dibersihkan dengan aseptic antiseptic, kemudian
ditutup dengan duk berlubang
10. lakukan dengan anestesi local dengan lidokain 1-2% 1-2 cc pada
kulit dan jaringan subkutis
11. Buat insisi kecil pada lokasi tempat tusukan
12. Isi semprit 10 atau 20 ml dengan isotonic salin 3-5 ml
13. Kulit dan jaringan subkutan ditusuk dengan jarum dan stylet
sedalam 3-5 mm dari kulit. Bersihkan jarum dengan
menyemprotkan 0,3 - 0,5 ml saline
14. Instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam 3-4 kali dan suruh
pasien untuk menahan napas pada ekspirasi maksimum
15. Dengan memberikan tekanan negatif (2-3 ml vacuum) masukkan
jarum biopsi ke hati dan tarik. Prosedur ini dilakukan sebaiknya
kurang dari 1 detik
16. Masukkan jaringan hepar ke dalam botol berisi formalin dan kirim
ke PA
17. Dalamnya penetrasi atau tusukan bervariasi, pada umumnya sekitar
3,5-5 cm pada bayi dan 7 cm pada anak yang lebih besar. Tekanan
negatif harus dipertahankan
18. Meninformasikan kepada orang tua pasien bahwa tindakan telah
selesai dilakukan
19. Membuangan sampah medis non medis sesuai tempatya.
20. Mencuci tangan.
21. Membersihkan dan mengembalikan alat sesuai tempatnya.
22. Pasien dibawa ke bangsal dan tirah baring dengan posisi telungkup
23. Memonitoring tanda- tanda vital (TD, Nadi, RR), dan urine.
24. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan : waktu pelaksanaan,
nama dan paraf perawat yang melaksanakan tindakan.
IV. Pengawasan
Setelah biopsi selesai, pasien harus tetap pada posisi right lateral
decubitus selama 2-3 jam dan bed rest 24 jam setelah prosedur.
Monitoring vital sign tiap jam selama 24 jam setelah prosedur biopsi.
157
ASISTENSI PEMERIKSAAN USG ABDOMEN PADA ANAK
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8806/2012 1 1/2
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
TUJUAN
Untuk menentukan diagnosa sonogram pada rongga abdomen beserta
organ-organ didalamnya.
Persiapan pasien :
Puasa minimal 6 jam sebelum pemeriksaan.
Langkah-langkah :
1. Mengecek program terapi medic
2. Mengucapkan salam terapeutik
3. Melakukan evaluasi / validasi
4. Memberitahu orang tua pasien prosedur yang akan dilakukan
5. Menyiapkan kondisi lingkungan yang nyaman
6. Mencuci tangan
7. Memasang APD
8. Menyalakan alat ultrasonografi
PROSEDUR 9. Baringkan pasien di tempat tidur dengan posisi terlentang dan
buka pakaian atas pasien sehingga bagian perut terbuka
10. Dinding perut diberi jelly secukupnya
11. Dokter melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat
Ultrasonografi
158
ASISTENSI PEMERIKSAAN USG ABDOMEN PADA ANAK
YM.01.11/II.3.3/8806/2012 1 2/2
12. Setelah selesai, bersihkan perut pasien dari jelly. Pakaian pasien
dirapikan kembali.
PROSEDUR 13. Meninformasikan kepada orang tua pasien bahwa tindakan telah
selesai dilakukan
14. Membuangan sampah medis non medis sesuai tempatya.
15. Matikan peralatan USG, membersihkan dan mengembalikan alat
sesuai tempatnya.
16. Mencuci tangan
17. Memonitoring tanda- tanda vital (TD, Nadi, RR), dan urine.
18. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan : waktu pelaksanaan,
nama dan paraf perawat yang melaksanakan tindakan.
159
ASISTENSI KHEMOTHERAPY PADA ANAK
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8807/2012 1 1/2
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Persiapan alat :
1. Dalam ruangan tindakan hanya ada 1 pasien yang akan menjalani
tindakan.
2. Ruangan tindakan harus dilengkapi kotak emergency dan tabung
oksigen.
3. Obat-obat khemotherapy
4. Spuit 10 cc
5. Spuit 5 cc
6. Wing needle no.25
7. Kapas alcohol
8. Kasa steril
9. Betadine cair
10. Plester
11. Hand scoond.
12. Kotak emergency :
PROSEDUR a. NaCL 0,9% 100 cc
b. Dexamethasone ampul
c. Adrenaline ampul
d. SA ampul
e. Avil ampul
f. Kassa steril
g. Betadine 10 cc
h. Spuit 1,3,5 dan 10 cc.
160
ASISTENSI KHEMOTHERAPY PADA ANAK
YM.01.11/II.3.3/8807/2012 1 2/2
Persiapan pasien :
PROSEDUR Memberi penjelasan mengenai tujuan, prosedur, manfaat, efek samping,
hal-hal yang harus diperhatikan pada saat khemotherapy.
Langkah-langkah :
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Perawat dan dokter mencuci tangan
3. Perawat dan dokter menggunakan alat pelindung diri (handscone,
masker penutup)
4. Perawat menyiapkan pasien, khemotherapy infus, dan protocol
khemotherapy.
5. Dokter mencocokkan nama pasien dengan protocol dan obat
khemotherapy .
6. Perawat melakukan tindakan aseptic dan antiseptic
7. Perawat memasukkan wing needle kedalam vena dilanjutkan dengan
pemberian NaCL0,9%
8. Dokter memberikan obat khemotherapy dengan cara
menyambungkannya ke wing needle.
9. Setelah selesai pemberian khemotherapy, daerah bekas tusukan wing
needle diberi kassa batadine dan plester.
10. Merapikan pasien
11. Merapikan dan membersihkan alat-alat khemotherapy
12. Perawat dan Dokter cuci tangan.
13. Observasi dan monitor pasien bila diperlukan.
161
MENGGANTI
PAKAIAN BAYI
162
MEMBERI
MINUM BAYI
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8809/2012 1 1/2
Ditetapkan
STANDAR Direktur Medik & Keperawatan
PROSEDUR
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
OPERASIONAL
Tanggal terbit :
PROSEDUR PELAKSANAAN :
PERSIAPAN ALAT :
Menggunakan Pipet atau Sendok
163
MEMBERI
MINUM BAYI
RSMH Palembang No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8809/2012 1 2/2
164
PEREKAMAN EKG PADA ANAK
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8810/2012 1 1/2
PENGERTIAN Salah satu prosedur tindakan diagnostic untuk merekam aktivitas listrik
jantung
I. Persiapan
A. Alat :
1. Mesin EKG yang dilengkapi :
a) Kabel untuk sumber listrik
b) Kabel untuk bumi (ground)
c) Kabel elektroda ekstremitas dan dada
d) Plat elektroda ekstremitas / karet pengikat
e) Balon penghisap elektroda dada
2. Jelly EKG
3. Kertas tissue
4. Kapas alcohol
5. Spidol (untuk perekaman EKG serial)
6. Kertas EKG
B. Pasien
PROSEDUR
1.Penjelasan :
a. Tujuan pemeriksaan
b. Hal-hal yang harus diperhatikan saat
perekaman
2. Dinding dada pasien harus terbuka.
165
PEREKAMAN EKG PADA ANAK
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman :
YM.01.11/II.3.3/8810/2012 1 2/2
166
MANAJEMEN ANSIETAS
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
167
ALUR PASIEN MASUK KE INSTALASI
GAWAT DARURAT
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8812/2012 1 1/2
PENGERTIAN Prosedur alur penanganan pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat
TUJUAN Untuk memberikan pelayanan pasien secara cepat, sistematis dan terintegrasi
PROSEDUR 1. Semua pasien dengan kasus gawat darurat harus terlebih dahulu diperiksa oleh
dokter triase untuk seleksi penderita berdasarkan tingkat kegawat daruratan
2. Keluarga pasien menuju ke tempat pendaftaran untuk mendaftarkan data diri
pasien pada petugas untuk dibuatkan kartu merah
3. Pasien mendapat pemeriksaan dari dokter triase kemudian pasien dirawat
berdasarkan klasifikasi penderita misalnya :
168
RSMH Palembang No Dokumentasi : No Revisi Halaman :
YM.01.11/II.3.3/8812/2012 1 2/2
Catatan :
Pasien yang telah diseleksi ternyata keadaanya tidak gawat darurat tetap dilayani
pada sore dan malam hari, pada pagi hari pasien dikirim ke Instalasi Rawat Jalan dan
akan diberikan kartu kontrol.
169
PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8813/2012 1 1/2
PENGERTIAN Pelayanan pasien gawat darurat adalah pelayanan terhadap pasien yang datang ke
instalasi gawat darurat dengan kondisi mengancam jiwa.
TUJUAN Menjelaskan tahapan untuk melakukan tindakan yang tepat dan cepat di instalasi
gawat darurat.
PROSEDUR 1. Semua pasien gawat darurat akan diterima dan dilayani di instalasi gawat
darurat, apabila pasien tidak memerlukan rawat inap (masalah kegawat
daruratannya teratasi ) maka, pasien diberikan resep obat hanya untuk satu
hari selanjutnya pasien diberi surat pengantar ke instalasi rawat jalan untuk
control ulang ataupun tindakan selanjutnya.
170
PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman :
YM.01.11/II.3.3/8813/2012 1 2/2
ureum, kreatinin dan AGD bila dicurigai adanya trauma tumpul thorax.
PROSEDUR - Lakukan X Ray yang diperlukan
- Pasien dikonsulkan ke dokter konsultan sesuai dengan masalah kegawat
daruratannya.
- Persiapan melakukan RJP bila terdapat tanda-tanda kegagalan pernafasan
dan sirkulasi.
- Penatalaksanaan selanjutnya di sesuaikan SPO masing-masing.
PELAYANAN PASIEN
171
TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8814/2012 1 1/1
PENGERTIAN Pelayanan pasien pasien tidak gawat tidak darurat adalah pelayanan terhadap
pasien yang datang ke instalasi gawat darurat dengan kondisi yang tidak
mengancam jiwa.
PROSEDUR 1. Pasien yang telah diseleksi ternyata keadaannya tidak gawat darurat dapat
diarahkan langsung ke poliklinik
2. Pasien tetap dilayani pada shift sore , malam dan hari libur,
3. Pasien didaftar dan dicatat dalam buku administrasi kunjungan pasien oleh
petugas dan dibuatkan kartu merah.
4. Pasien diperiksa di ruangan P3
5. Pasien mendapat resep obat untuk 1 (satu) hari.
6. Selanjutnya pasien diberikan penjelasan tentang keadaan penyakitnya
7. Pasien di sarankan untuk kontrol di poliklinik pada pagi hari ( jam kerja )
dengan melengkapi persyaratan yang berlaku ( askes atau askeskin ).
8. Pasien menyelesaikan administrasi pembayaran di loket mobilisasi dana
9. Setelah selesai administrasi, pasien diperbolehkan pulang
10. Perawat melepaskan gelang identitas pasien
172
RSMH Palembang No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8816/2012 1 1/1
PENGERTIAN Pasien dengan Death Of Arrival (DOA) adalah pasien yang dinyatakan sudah
meninggal sewaktu tiba di Rumah Sakit.
No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
173
YM.01.11/II.3.3/8817/2012 1
STANDAR 1/3
PROSEDUR Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
Terbit Tanggal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Adalah tahapan yang harus dilalui oleh pasien yang masuk untuk dirawat
PENGERTIAN di Ruang Rawat Inap.
174
11. Lapor ke dokter Jaga,
12. Bagi pasien yang memilih dokter harus menandatangani perjanjian,
PROSEDUR pernyataan pilih dokter ( lapor dokter yang dipilih ),
*Nb : Pasien boleh ditempatkan di bed cadangan / boleh juga pada bed tetap.
175
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8817/2012 1 3/3
176
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
Adalah tahap-tahap yang harus dilalui oleh pasien yang selesai diberi
PENGERTIAN pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit, sesuai dangan kategori
kepulangannya.
A. DOKTER
PROSEDUR 1. Kategori Pasien Pulang / Keluar Rumah Sakit :
a. Pasien Pulang Sembuh / kontrol atas instruksi dokter yang
merawat
- Membuatkan surat kontrol
- Resep pulang
- Kelengkapan status / resume pasien pulang
b. Pasien Pulang Paksa atau pasien pulang atas permintaan sendiri
Ada pernyataan pulang paksa ditangatangani oleh keluarga
pasien dan dokter yang merawat
Jika diperlukan dibuatkan surat kontrol dan resep pulang
Status lengkap / resume lengkap
c. Pulang Meninggal
Keterangan meninggal ditandatangani oleh dokter yang
merawat / dokter jaga
Resume pasien / status lengkap
d. Dirujuk ke Rumah Sakit Vertikal
Surat rujukan
Surat pengantar lengkap dengan data yang dibutuhkan
177
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
B. PERAWAT
PROSEDUR 1. Perawat ruangan / zaal menyiapkan berkas administrasi :
a. Kartu kendali
b. Semua slip tindakan dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap
pasien.
c. Formulir obat-obatan / alat kesehatan.
d. Surat perawatan (status pasien).
e. Resume Keperwatan dan Discharge Planing.
2. Perawat ruangan bila sudah melengkapi berkas administrasi
melimpahkan ke TU Rawat pasien/TU Ruangan (untuk seluruh
pasien) ke Unit Dose untuk menutup formulir SPH (surat pengakuan
hutang), pemakaian obat dan alat kesehatan.
3. Perawat ruangan menerima faktur bahwa urusan administrasi selesai /
surat pernyataan dari bagian mobilisasi dana, kemudian pasien dapat
dipulangkan.
C. TU RAWAT INAP
1. TU. Rawat inap/TU Ruangan ke Petugas Unit Dose untuk menutup
biaya pemakaian obat, alat kesehatan. Petugas Unit Dose
menandatangani dan memberikan stempel pada lembar rincian biaya
obat.
2. TU Rawat inap/TU Ruangan membawa berkas yang sudah lengkap
(rincian biaya obat, slip-slip tindakan) ke central billing untuk
dilakukan verifikasi dan ditandatangani petugas verifikasi.
3. Selanjutnya untuk pasien umum, perusahaan, muba semesta selisih
bayar, askes sosial & askes in health kemudian diserahkan kepada
petugas mobilisasi dana.
4. Untuk pasien Jamkesmas, Jamsoskes, Muba Semesta ke rekam medik
guna dilakukan coding.
5. Petugas Mobilisasi Dana memanggil pasien/keluarga berdasarkan
faktur yang ada dan diberikan penjelasan tentang biaya yang timbul
selama dirawat.
6. Petugas Mobilisasi Dana memberikan slip pembayaran TU Rawat
inap/TU Ruangan untuk pembayaran di Bank yang ditunjuk.
7. Pasien/Keluarga Pasien membawa kembali faktur satu lembar dan
perintah pulang dari Mob. Dana untuk ruangan sedangkan kwitansi
asli diambil oleh Pasien/Keluarga Pasien.
RSMH Palembang
178
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8819/2012 1
STANDAR 1/2
PROSEDUR Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
Terbit Tanggal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
179
Halaman
No Dokumentasi : No Revisi
2/2
RSMH Palembang YM.01.11/II.3.3/8819/2012 1
180
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8820/2012 1
STANDAR 1/2
PROSEDUR Ditetapkan
OPERASIONAL Direktur Medik & Keperawatan
Terbit Tanggal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
181
RSMH Palembang No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8820/2012 1 2/2
182
RSMH Palembang No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8821/2012 1 1/1
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
YM.01.11/II.3.3/8822/2012 1 1/1
Ditetapkan
183
Tanggal Terbit : Direktur Medik & Keperawatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
MANAJEMEN KONFLIK
DI RUANGAN PERAWATAN
RSMH
Palembang No Dokumentasi : No Revisi
Halaman
YM.01.11/II.3.3/8823/2012 1
1/2
184
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Terbit Tanggal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
TUJUAN 1. Sebagai pedoman kerja untuk bagian terkait dalam penyelesaian konflik
2. Untuk memberikan pelayanan terbaik dan bermutu
3. Agar pasien cepat dan tepat mendapat pelayanan
4. Melaksanakan tertib administrasi
A. PERAWAT
1. Perawat mengidentifikasi, mengklarifikasi dan menganalisa
PROSEDUR permasalahan.
2. Perawat melakukan tindak lanjut / berkoordinasi dengan pihak terkait.
3. Perawat melakukan koordinasi dengan atasan langsung di ruangan
(perawat shif berkoordinasi dengan pengawas) jika permasalahan
belum terselesaikan.
4. Membuat laporan tertulis terkait permasalahan dan ditanda tangani
perawat jaga dan diketahui oleh atasan langsung.
5. Membuat laporan kronologis jika diperlukan dan diketahui oleh
atasan langsung.
MANAJEMEN KONFLIK
DI RUANGAN PERAWATAN
RSMH
Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8823/2012 1 2/2
185
B. ATASAN LANGSUNG (KEPALA RUANGAN, KEPALA
PROSEDUR INSTALASI)
1. Menganalisa masalah dan tindakan penyelesaian yang telah
dilakukan.
2. Melakukan tindak lanjut dan mengkoordinasikan ke pihak terkait.
3. Melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan tindakan
penyelesaian yang telah dilakukan.
4. Membuat laporan tertulis terkait masalah dan tindakan yang diambil.
UNIT Departemen
TERKAIT Intalasi Rawat Inap
Intalasi Rawat Jalan
PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)
DAN ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB
RSMH Palembang
UNIT TERKAIT
YM.01.11/II.3.3/8825/2012 1 1/1
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Terbit Tanggal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
187
OPERASIONAL
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Diklat, Bidang Diklit.
RSMH Palembang
188
Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk
NIP 19540425 198211 1 001
PERAWAT
PROSEDUR
1. Perawat ruangan melakukan pengkajian keperawatan dan
mendokumentasikan : keluhan dan pemeriksaan fisik.
2. Perawat melakukan implementasi keperawatan mandiri sesuai
keluhan utama.
3. Perawat menginformasikan kepada tim medis (situation, basic,
action. recomendation) :
a. Identitas Pasien
b. Keluhan dan pemeriksaan fisik
c. Tindakan mandiri yang telah dilakukan
d. Konfirmasi visite/advis selanjutnya.
4. Perawat mengingatkan tim medis untuk membuat catatan program
teraphy pada status pasien.
5. Perawat ruangan mencatat program terapy tim medis pada catatan
perawat/bidan, menuliskan nama dokter, perawat, waktu dan cara
dilaksanakannya komunikasi (komunikasi via telpon).
Halaman
No Dokumentasi : No Revisi
RSMH Palembang 2/2
YM.01.11/II.3.3/8826/2012 1
189
UNIT Departemen
TERKAIT Intalasi Rawat Inap
Intalasi Rawat Jalan
RSMH Palembang
No Dokumentasi : No Revisi Halaman
YM.01.11/II.3.3/8827/2012 1 1/3
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
Terbit Tanggal : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
190
Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk
NIP 19540425 198211 1 001
Tahap Persiapan :
PROSEDUR
1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/ operan, diikuti
oleh semua perawat dan mahasiswa yang berpraktek (jika ada).
Bersama kepala ruangan dan atau penanggung jawab mengadakan
serah terima tugas setiap pergantian dinas.
2. Petugas shift yang akan menggantikan petugas shift sebelumnya
datang paling lambat 15 menit sebelum timbang terima dilakukan.
3. Petugas shift dan perawat pelaksana berkumpul di ruang konferensi
(Nurse Station).
4. Melakukan doa bersama
5. Prinsip timbang terima semua pasien baru masuk dan pasien
dilakukan timbang terima khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum/ dapat teratasi serta yag membutuhkan
observasi.
YM.01.11/II.3.3/8827/2012 1 2/3
191
- Data (keluhan/subjektif dan objektif)
- Masalah keperawatan yang masuh muncul
- Intervensi kolaboratif dan dependen
- Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
(persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, dan lain-lain)
Tahap Pelaksanaan
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8827/2012 1 3/3
Tahap Penutup
PROSEDUR
1. Diskusi
192
2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada
timbang terima yang ditandatangani oleh perawat pelaksana yang jaga
saat itu dan perawat pelaksana yang jaga berikutnya diketahui oleh
kepala ruangan
3. Ditutup oleh kepala ruangan.
Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
BERJENJANG DAN BERKELANJUTAN
RSMH Palembang
193
Dr. H. KM. Yamin Alsoph, Sp. B (K) Onk
NIP 19540425 198211 1 001
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
BERJENJANG DAN BERKELANJUTAN
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8828/2012 1 2/3
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
BERJENJANG DAN BERKELANJUTAN
RSMH Palembang
YM.01.11/II.3.3/8828/2012 1 3/3
196