Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Dosen Pengampu : Made Arie Wahyuni, S.E., M.Si

Oleh :

I Gusti Bagus Ary Pranawa Putra (1917051063)

Kelas 4G

Prodi S1 Akuntansi

Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun Ajaran 2020/2021


A. Apakah Seorang Akuntan Publik Dapat Melakukan Kegiatan Pemeriksaan
Keuangan Negara dan Tata Cara Pemeriksaan Keuangan Negara

Akuntan publik adalah suatu profesi yang memberikan jasa sebagai


profesional yang telah memiliki izin negara untuk melakukan praktik sebagai
akuntan swasta yang bekerja secara independen. Tugas akuntan publik meliputi
analisis laporan keuangan, audit laporan keuangan, audit pajak, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akuntan publik adalah
akuntan yang memiliki izin praktik dari pemerintah sebagai akuntan swasta
sehingga dapat memberikan jasa akuntansi kepada perusahaan dengan
mendapatkan pembayaran tertentu (public accountant). Akuntan publik harus
memastikan tidak ada penyelewengan, manipulasi, tindakan yang menyimpan,g
dan penyalahgunaan sumber daya di suatu perusahaan atau lembaga dan seorang
akuntan harus menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai
asosiasi profesi akuntan publik yang telah diakui oleh pemerintah agar bisa
mengaudit laporan keuangan.

Pada berbagai kesempatan, BPK sebagai pemegang wewenang tertinggi


dapat menunjuk akuntan publik pada KAP untuk melakukan kegiatan audit untuk
pemeriksaan keuangan negara jikalau dari pihak BPK menginginkan. Menurut
Pasal 2 BAB II Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2016 tentang Persyaratan Akuntan Publik Pada Kantor Akuntan Publik
yang Melakukan Pemeriksaan Keuangan Negara menyebutkan bahwa BPK dapat
menunjuk akuntan publik pada KAP untuk melakukan pemeriksaan keuangan
negara yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan pihak lain selain BPK dapat
menunjuk KAP untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Melihat hal tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa akuntan publik dapat melakukan kegiatan audit untuk
pemeriksaan keuangan negara selama BPK memberikan izin untuk itu.

Untuk tata cara pelaksanaan tugas pemeriksaan ini, beberapa diantaranya


adalah sebagai berikut:
 Meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.

 Mengakses semua data yang disimpan di berbagai media, aset, lokasi, dan
segala jenis barang atau dokumen dalam penguasaan atau kendali dari
entitas yang menjadi obyek pemeriksaan atau entitas lain yang dipandang
perlu dalam pelaksanaan tugas pemeriksaannya.

 melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan dokumen


pengelolaan keuangan negara. Penyegelan adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh pemeriksa sebagai salah satu bagian dari prosedur
pemeriksaan paling lama 2 x 24 jam dengan memperhatikan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan/pelayanan di tempat yang diperiksa. Penyegelan
hanya dilakukan apabila pemeriksaan atas persediaan uang, barang, dan/atau
dokumen pengelolaan keuangan negara terpaksa ditunda karena sesuatu hal.
Penyegelan dilakukan untuk mengamankan uang, barang, dan/atau
dokumen pengelolaan keuangan negara dari kemungkinan usaha pemalsuan,
perubahan, pemusnahan, atau penggantian pada saat pemeriksaan
berlangsung.

 Meminta keterangan kepada seseorang. Permintaan keterangan dilakukan


oleh pemeriksa untuk memperoleh, melengkapi, dan/atau meyakini
informasi yang dibutuhkan dalam kaitan dengan pemeriksaan. Yang
dimaksud dengan seseorang adalah perseorangan atau badan hukum.

 Memotret, merekam dan/atau mengambil sampel sebagai alat bantu


pemeriksaan. Kegiatan pemotretan, perekaman, dan/atau pengambilan
sampel (contoh) fisik obyek yang dilakukan oleh pemeriksa bertujuan untuk
memperkuat dan/atau melengkapi informasi yang berkaitan dengan
pemeriksaan.
B. Tujuan Sistem Pengendalian Mutu Dalam Operasi dan Bagaimana Sistem
Berdampak Baik Bagi KAP

Beberapa sumber yang beredar menyebutkan bahwa tujuan sistem


pengendalian mutu pada KAP adalah untuk memberikan keyakinan kepada
kliennya atas kinerja auditor. Tujuan tersebut dibagi menjadi tujuan KAP dan
tujuan auditor yaitu:

1. Tujuan KAP menetapkan dan memelihara suatu quality control system


adalah untuk memberikan asuransi yang layak bahwa:

 KAP dan personalianya mematuhi standar profesional serta kewajiban


hukum/ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kewajiban yang
ditetapkan regulator.

 Laporan yang diterbitkan KAP atau partnernya sudah tepat sesuai dengan
situasi yang dihadapi.

2. Tujuan auditor adalah mengimplementasi prosedur pengendalian mutu pada


tingkat penugasan yang memberikan asuransu yang layak bahwa:

 Auditnya mematuhi standar profesional serta kewajiban


hukum/ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kewajiban yang
ditetapkan regulator.

 Laporan auditor yang telah diterbitkan sudah tepat dalam situasi yang
dihadapi.

C. Perbedaan Jasa Atestasi dan Non-Atestasi dan Jasa Mana yang Paling Sering
Digunakan

Jasa atestasi merupakan jasa penjamin yang dilakukan kantor akuntan


publik dengan menerbitkan suatu laporan tertulis sebagai pertimbangan dari pihak
yang independen dan kompeten tentang suatu pernyataan/permasalahan. Yang
termasuk dalam jasa atestasi adalah audit umum atas laporan keuangan,
pemeriksaan laporan keuangan, pemeriksaan, keuangan proforma, review laporan
keuangan. Sedangkan jasa non-atestasi merupakan jenis jasa dimana akuntan
publik tidak memberikan pendapat, ringkasan temuan, keyakinan negatif, atau
bentuk lain opini pribadi. Jenis jasa non atestasi yang dihasilkan oleh akuntan
publik berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, dan
perpajakan. Jasa perpajakan yang dimaksud di sini meliputi pengisian surat
laporan pajak dan perencanaan pajak. Selain itu, akuntan dapat bertindak sebagai
penasehat dalam masalah perpajakan dan melakukan pembelaan bila perusahaan
yang menerima jasa sedang mengalami permasalahan dengan kantor pajak.

Anda mungkin juga menyukai