Anda di halaman 1dari 3

RESUME

KONSEP DAN TEORI FRAUD

Dosen Pengampu : Made Arie Wahyuni, S.E., M.Si

Oleh :

I Gusti Bagus Ary Pranawa Putra (1917051063)

Kelas 4G

Prodi S1 Akuntansi

Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun Ajaran 2020/2021


A. Violation of Ascribed Obligation

Fraud adalah perbuatan yang disengaja atau diniatkan untuk menghilangkan


uang atau harta seseorang dengan cara akal bulus, penipuan atau cara lain yang
tidak fair. Di dalam fraud ini terdapat istilah yang namanya fraud triangle yang
salah satunya yaitu pressure atau tekanan. Tekanan (Pressure) adalah motivasi
seseorang untuk melakukan kecurangan yang bisa saja dikarenakan tuntutan gaya
hidup, ketidakberdayaan dalam soal keuangan, mencoba-coba untuk mengalahkan
sistem dan ketidakpuasan kerja. Salah satu hal yang menyebabkan tekanan adalah
violation of ascribed obligations. Violation of ascribed obligations adalah kondisi
dimana seseorang memiliki jabatan yang cukup tinggi dalam sebuah organisasi.
Dengan jabatan yang tinggi tersebut, seseorang bisa saja menyelewengkan jabatan
mereka untuk melakukan hal-hal yang salah. Contohnya, seorang bendahara yang
cukup terpandang di sebuah organisasi terkenal sedang melakukan perjudian
dengan rekan-rekannya. Karena kekalahan yang ia peroleh dan uang yang ia
punya sudah habis, atas dasar ia seorang bendahara yang membawa uang
perusahaan, maka ia menggunakan uang tersebut untuk berjudi yang
menyebabkan ia melakukan korupsi. Cepat atau lambat, hal itu diketahui oleh
pemilik perusahaan dan oknum bendahara tersebut akhirnya dicabut jabatannya
dan dipolisikan. Jadi violation of ascribed obligations adalah keadaan dimana
seseorang memperhitungkan jabatan yang dimilikinya dengan penyelewengan
yang ingin ia lakukan.

B. Kesalahan pada operasional perusahaan, langkah atau cara yang digunakan


untuk meminimalisir hal tersebut

Manajemen merupakan pihak yang melakukan controlling atau pengawasan


terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh para
karyawan. Dalam praktiknya, pihak manajemen merupakan pihak yang memiliki
kuasa untuk mengatur para karyawannya dan memberikan pengaruh yang secara
jangka panjang dapat membawa keuntungan bagi pihak organisasi maupun
perusahaan. Terdapat beberapa kendala yang dialami manajemen dalam
menjalankan tugasnya. Untuk itulah peran seorang manajer sangat diperlukan
untuk pemecahan masalah di dalam perusahaan dan membuatnya menjadi
keuntungan bagi perusahaan. Tips yang dilakukan adalah memberikan support
kepada setiap karyawan dan sebisa mungkin mengontrol pekerjaan mereka agar
sesuai dengan visi misi perusahaan. Seorang manajer yang baik akan memberikan
kompensasi terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi yang selanjutnya dijadikan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Peka terhadap berbagai masalah yang
terjadi pada saat bekerja juga bisa menjadi salah satu faktornya. Maka dari itu,
sangat diperlukan peran dari manajemen untuk paham setiap masalah di
perusahaan sehingga kesalahan-kesalahan dapat diantisipasi kedepannya.

C. Mengapa gratifikasi ilegal yang melibatkan memberi atau menerima sesuatu


yang berharga untuk menghargai keputusan bisnis termasuk dalam cabang
corruption

Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik. Gratifikasi disebut juga siap yang tertunda atau suap terselubung
karena sering dianggap sebagai akar korupsi. Dikhawatirkan pegawai negari atau
penyelenggara negara yang terbiasa menerima gratifikasi lama kelamaan
terjerumus melakukan korupsi bentuk lain seperti suap, pemerasan dan lainnya.
Gratifikasi yang melibatkan memberi atau menerima sesuatu yang berharga untuk
menghargai keputusan bisnis termasuk ke dalam cabang korupsi dan dilarang
karena mendorong pegawai negeri atau penyelenggara negara bersikap tidak
objektif, tidak adil dan tidak profesional. Akibatnya, pegawai negeri atau
penyelenggara negara tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Undang-undang menggunakan istilah “gratifikasi yang dianggap pemberian suap”
untuk menunjukkan bahwa penerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan
dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya sehingga gratifikasi tersebut
dilarang dan termasuk cabang korupsi.

Anda mungkin juga menyukai