Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

AUTISME

1. Pengertian (Definisi) Gangguanneuro developmental yang


menghambatkemahiransosial,
memperlambatperkembanganbahasadanperilaku yang
berulangsertamembatasikeinginan yang
mempengaruhiakademikdansosial.
2. Anamnesis Anamnesis tumbuh kembang anak, dimana terdapat kelainan
perkembangan sebelum usia 3 tahun dengan ciri kelainan fungsi
dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas
dan berulang.
3. PemeriksaanFisik 1. Status present, generalis, neurologidanpsikiatri
2. Beratbadan
4. Kriteria Diagnosis 1. Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh
adanya kelainan atau hendaya perkembangan yang muncul
sebelum usia 3 tahun, dan dengan ciri kelainan fungsi
dalam tiga bidang : interaksi sosial, komunikasi, dan
perilaku yang terbatas dan berulang.
2. Biasanya tidak jelas ada periode perkembangan yang
normal sebelumnya, tetapi bila ada, kelainan
perkembangan sudah menjadi jelas sebelum usia 3 tahun,
sehingga diagnosis sudah dapat ditegakkan. Tetapi gejala-
gejala (sindrom) dapat didiagnosis pada semua kelompok
umur.
3. Selalu ada hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang
timbal balik (reciprocal social interaction). Ini berbentuk
apresiasi yang tidak adekuat terhadap isyarat sosio-
emosional, yang tampak sebagai kurangnya respons
terhadap emosi orang lain atau kurangnya modulasi
terhadap perilaku dalam kontek sosial; buruk dalam
menggunakan isyarat sosial dan integrasi yang lemah
dalam perilaku sosial, emosional dan komunikatif,

46
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

khususnya, kurangnya respon timbal balik sosio-emosional.


4. demikian juga terdapat hendaya kualitatif dalam
komunikasi. Ini berbentuk kurangnya penggunaan
keterampilan bahasa yang dimiliki di dalam hubungan
sosial; hendaya dalam permainan imaginative dan imitasi
sosial; keserasian yang buruk dan kurangnya interaksi
timbal balik dalam percakapan; buruknya keluwesan dalam
bahasa ekspresif dan kreativitas dan fantasi dalam proses
pikir yang relative kurang; kurangnya respon emosional
terhadap ungkapan verbal dan non-verbal orang
lain;hendaya dalam menggunakan variasi irama atau
penekanan sebagai modulasi komunikatif; dan kurangnya
isyarat tubuh untuk menekan atau memberi arti tambahan
dalam komunikasi lisan.
5. Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku, minat, dan
kegiatan yang terbatas, berulang dan stereotipik. Ini
berbentuk kecenderungan untuk bersikap kaku dan rutin
dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari; ini biasanya
berlaku untuk kegiatan baru dan juga kebiasaan sehari-hari
serta pola bermain. terutama sekali dalam masa kanak
yang dini, dapat terjadi kelekatan yang khas terhadap
benda-benda aneh, khususnya benda yang tidak lunak.
anak dapat memaksakan suatu kegiatan rutin dalam ritual
yang sebetulnya tidak perlu; dapat terjadi preokupasi yang
stereotipik terhadap suatu minat seperti tanggal, rute atau
jadwal; sering terdapat stereotipimotorik; sering
menunjukkan minat khusus terhadap segi-segi non-
fungsional dari benda-benda (misalnya bau atau rasanya);
dan terdapat penolakan terhadap perubahan dari rutinitas
atau dalam detil dari lingkungan hidup pribadi (seperti
perpindahan mebel atau perhiasan dalam rumah).
6. Semua tingkatan IQ dapat ditemukan dalam hubungannya

47
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

dengan autisme, tetapi pada tiga perempat kasus secara


signifikan terdapat tretardasi mental.
5. Diagnosis Banding 1. ADHD
2. Retardasi Mental dneganHendayaPerilaku
3. GangguanSikapmenentang
4. GangguanTingkahLaku
5. Intermittent Explosive Disorder
6. GangguanPerkembanganSarafLainnya
7. GangguanBelajarSpesifik
6. PemeriksaanPenunjang M Chat
7. Konsultasi Poli klinik Rehabilitasi Medik, Poli klinik anak dan poliklinik THT
8. Perawatan Rumah Sakit Tidak diperlukan
9. Terapi/Tindakan Farmakoterapi
a. Anti psikotik (Risperidon 0,01 x BB per kali)
b. Psikostimulansia 0,3-0,7 mg/kb/hr (Methylphenidate)
c. Psikoterapi suportif
10. TempatPelayanan Poliklinik Jiwa RSD Madani
11. Penyulit Memerlukan perawatan jangka panjang dan kepatuhan minum
obat
12. Informed Consent Lisan dan tulisan
13. TenagaStandar 2 orang
14. Lama Perawatan Tidak dapat diukur
15. MasaPemulihan Tidak dapat diukur
16. Hasil Perbaikan Perilaku
17. Patologi Tidak diperlukan
18. Otopsi Tidak diperlukan
19. Prognosis Dubius ad bonam
20. TindakLanjut Kontrol ke Poliklinik Jiwa RSD Madani
21. Tingkat Tingkat evidence : 1a
Evidens&Rekomendasi Rekomendasi : A
22. IndikatorMedis a. Skor M chat
b. Perbaikan dalam fungsi sosial
23. Edukasi Konseling pasien dan keluarga
24. Kepustakaan 1. Assosiaciation, A. P. (2013). Diagnostic and statistical
manual of mental disorder, Washington DC; American
Psychiatric P.
2. Childhood Autism Rating Scale. J Autism Dev Disorder,

48
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

2855-2865

49

Anda mungkin juga menyukai