Anda di halaman 1dari 70

am

b
PUTUSAN
Nomor 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

a
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan memutus perkara

si
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara:

ne
ng
Nama AZAS TIGOR NAINGGOLAN, S.H. M.Si.

Jabatan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA)

do
Alamat Cipinang Muara
gu Jl. Pancawarga
(Belakang Gudang Seng) Jakarta Timur
IV No. 44, RT. 003/07,

In
Nama ARI SUBAGIO WIBOWO, S.H.
A
Jabatan Sekretaris Jendral Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA)
Alamat Cipinang Muara
Jl. Pancawarga IV No. 44, RT. 003/07,
ah

lik
(Belakang Gudang Seng) Jakarta Timur
Dengan ini memberikan kuasa kepada TUBAGUS HARYO KARBYANTO, S.H.,
am

ub
NINA ZAINAB, S.H.M.H., DANIEL SILVESTER HAMONANGAN, S.H., TITUS
ADHI SANJAYA, S.H., LUTHER BUDI RAJA PURBA, S.H., HELVIS
SIMBOLON, S.H., RIZKI ZULKARNAIN, S.H., DODI RUSMANA, S.H.,
ep
k

MOHAMAD ALI SYAIFUDIN, S.H., IGNATIUS MENRO MANAEK, S.H.,


ah

WILSON PETRUS MANALU, S.H., FARIS SATRIA ALAM, S.H., RANO ARI
R

si
PRABOWO, S.H., ANTONIUS NUGROHO B.P.,S.H„ Advokat dan asisten
advokat yang tergabung dalam FORUM ADVOKAT UNTUK RAKYAT MISKIN

ne
ng

JAKARTA (FARMA), yang beralamat di Jl. Pancawarga IV No. 44 RT. 003/07


Cipinang Muara (Belakang Gudang Seng) Jakarta Timur, 13420, berdasarkan

do
gu

surat kuasa khusus tanggal 24 Januari 2017 dalam hal ini bertindak untuk
bersama-sama dengan Pemberi Kuasa, Selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;
In
A

Lawan

GUBERNUR DKI JAKARTA, yang beralamat di Jalan Medan Merdeka Selatan 8-


ah

lik

9 Blok F Lantai 1, Gambir, Jakarta Pusat, dengan ini memberikan kuasa


kepada HARATUA D. P PURBA, SH., dkk., Para pegawai Biro Hukum
m

ub

Setda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berdasarkan surat kuasa


khusus Nomor 298/-1.875 tertanggal 31 Maret 2017, Selanjutnya disebut
ka

ep

sebagai TERGUGAT;
ah

es
M

ng

Halaman 1, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.JJct.Pst.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan
Pengadilan Mahkamah
Negeri tersebut; Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setelah membaca berkas perkara;

a
Setelah mendengar para pihak yang berperkara;

si
Setelah memeriksa alat bukti dari kedua belah pihak yang berperkara
TENTANG DUDUK PERKARA

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 27 Januari
2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Jakarta Pusat

do
gu
pada tanggal 27 Januari 2017 dalam Register Nomor 44/Pdt.G/2017/ PN.Jkt.Pst.
telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
I. Kedudukan dan kepentingan hukum PENGGUGAT dalam kaitan model

In
A
prosedur GUGATAN LEGAL STANDING NGO (Hak Gugat Organisasi)
ah

lik
1. Bahwa sebelum sampai pada alasan-alasan yang faktual
diajukannya gugatan ini, terlebih dahulu PENGGUGAT hendak
am

ub
mengajukan dasar kedudukan dan kepentingan PENGGUGAT
beserta yang diwakilinya untuk mengajukan gugatan ini.
ep
k

2. Bahwa PENGGUGAT sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat


ah

didirikan oleh beberapa orang yang memiliki keprihatinan terhadap


R

si
masalah-masalah kehidupan kaum miskin kota Jakarta serta
keinginan membangun sebuah pemerintahan kota Jakarta yang

ne
ng

bersih, partisipatif dan transparan. Keprihatinan itu lahir dan hidup


terus bersama pengalaman warga Jakarta yang sedang mengalami

do
marginalisasi dan penggusuran yang sering dilakukan oleh
gu

pemerintah provinsi DKI Jakarta terhadap tempat tinggal dan


pekerjaan. Penggusuran tersebut seperti penggusuran
In
A

pemukiman warga miskin, penggusuran tempat berusaha para


pedagang kaki lima, penangkapan dan penahanan secara
ah

lik

sewenang-wenang terhadap anak-anak jalanan. Keprihatinan


lainnya adalah lemahnya kapasitas para anggota Dewan
m

ub

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta dalam


mengawasi kinerja para birokrat di jajaran pejabat pemerintah
ka

Provinsi DKI Jakarta. Kapasitas dan kinerja yang lemah inilah


ep

akhirnya membuay kondisi kehidupan dan pembangunan di Jakarta


ah

semakin memburuk. Berangkat dari keprihatinan dan


R

es
M

ng

on

Halaman 2, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepedulian inilah maka PENGGUGAT di deklarasikan pendiriannya

si
pada tanggal 30 Mei 2000 di Jakarta;

ne
ng
3. Bahwa sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat, PENGGUGAT
memiliki Jaringan Kerja yang terdiri dari kelompok-kelompok atau

do
gu komunitas kaum miskin kota, akademisi, pengacara publik, aktifis
LSM serta aktifis perempuan dari berbagai etnis dan beragam
agama. Melalui pembentukan dan kerja bersama ini diharapkan

In
A
dapat membangun kesadaran dan kepedulian warga Jakarta
lainnya terhadap kebijkan-kebijakan publik dan pembangunan kota
ah

lik
Jakarta yang akan mempengaruhi hidup mereka. Berkaitan dengan
mulai dibuatnya kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi
am

ub
Daerah maka diharapkan PENGGUGAT dapat menjadi salah satu
Organisasi atau Lembaga yang berperan terhadap pembangunan
kotanya dengan mengacu pada dasar-dasar atau prinsip-prinsip
ep
k

independent, pluralitas, partisipasi, solidaritas, anti kekerasan, non


ah

sekretarian, non partisan dan transparansi. Prinsip-prinsip ini dipilih


R

si
oleh PENGGUGAT dalam membangun kota Jakarta yang lebih
baik, Pemerintah Daerah Jakarta yang bersih dan lebih berpihak

ne
ng

pada rakyatnya.

do
4. Bahwa Penggugat merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang
gu

memiliki Badan Hukum sebagai Perkumpulan Forum Warga Kota


Jakarta yang didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 03 tanggal 07
In
A

April 2014 yang dibuat dan ditanda tangani dihadapan YULITA


HARASTIATI, S.H. di jalan Pemuda No. 33 , Tanah Sereal, Bogor
ah

lik

yang telah mendapat pengesahan sebagai badan hukum


berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM NOMOR
m

ub

AHU-00003.60.10.2014 TANGGAL 10 April 2014;


ka

5. Bahwa Penggugat adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang


ep

mempunyai kepedulian Khusus (special interest) terhadap kota


Jakarta dan permasalahan kebijakan pembangunan di kota Jakarta
ah

dan penghormatan, pengakuan serta pemenuhan Hak Asasi


es
M

ng

on

Halaman 3, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

b
Manusia yang tercermin dalam Akta Notaris Pendirian

u
PENGGUGAT
Direktori Putusan sebagaimana
Mahkamah disebutkan
Agung dalamIndonesia
Republik Anggaran

ep
Dasarnya.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
6. Bahwa sesuai dengan Pasal 10 ayat (1) Anggaran Dasar
dinyatakan “perkumpulan dijalankan oleh suatu penurus yang terdiri

ne
ng
paling sedikit teridiri dari 3 (tiga) orang dengan susunan, ‘sebagai
berikut: seorang Ketua, Seorang sekretaris dan seorang bendahara

do
gu jo ayat (7) huruf d dan e pasal yang sama “Dewan Pengurus
bertugas untuk mewakili FAKTA di dalam maupun di luar

In
Pengadilan ... yang dalam pelaksanaannya hanya dapat dilakukan
A
oleh dan dengan tanda tangan Ketua/ Wakil Ketua dan Sekretaris
Jendral/Wakil Sekretaris Jendral";
ah

lik
7. Bahwa sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat, maka kedudukan
am

ub
PENGGUGAT yang memiliki kepentingan dan kedudukan hukum
untuk mewakili masyarakat dalam memperjuangkan haknya telah
ep
diakui secara eksplisit dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun
k

1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 100 yang menyatakan


ah

bahwa:
R

si
“setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau lembaga

ne
ng

kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dalam


perlindungan, penegakan, dan kemajuan hak asasi manusia”

do
gu

Begitu pula dalam pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 48


tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4
In
Tahun 2004; Undang-Undang-Undang 35 Tahun 1999 dan Undang
A

-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan pokok


kekuasaan kehakiman menyebutkan sebagai berikut “Peradilan
ah

lik

dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan”; jo pasal 4


ayat (2): “Pengadilan membantu para pencari keadilan dan
m

ub

berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat


tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan”; jo
ka

pasal 10 ayat (1): “ Pengadilan dilarang menolak unntuk


ep

memeriksa, mengadili, dan memutu suatu perkara yang diajukan


ah

dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan
R

es
M

ng

on

Halaman 4, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

b
wajib untuk memeriksa dan mengadilinya”; jo pasal 5 ayat (1):

u
“Hakim dan
Direktori Putusan Hakim Konstitusi
Mahkamah Agung wajib Republik
menggali, mengikuti,
Indonesia dan

ep
memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
masyarakat’’;

ne
ng
8. Bahwa keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai

do
gu Penggugat yang memiliki kepentingan dan kedudukan hukum untuk
mewakili masyarakat dalam memperjuangkan haknya juga telah
diakui dalam berbagai putusan pengadilan, seperti:

In
A
a. Putusan Pengadilan Nomor
820/Pdt/G.IV/1988/PN.JKT.PST.: (kasus Inti Indorayon
ah

lik
Utama) antara Yayasan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)
melawan Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat (BKPM
am

ub
Pusat), Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara,
Menteri Perindustrian, Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup, Menteri Kehutanan RI, PT INTI
ep
k

INDORAYON UTAMA;
ah

si
b. Putusan Pengadilan Nomor 71/G.TUN/2001/PTUN-JKT
(kasus kapas transgenik) antara KOALISI ORNOP UNTUK

ne
ng

KEAMANAN HAYATI DAN PANGAN yang terdiri dari ICEL,


YLKI, KONPHALINDO, Biotani Indonesia, YLKSS, LPPM

do
melawan MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
gu

beralamat di Jl. Harsono RM No. 3 Jakarta Selatan;


In
A

c. Putusan Pengadilan Nomor 154/PDT. G/2001/


PN.JKT.PST: antara (kasus menggugat APBD DKI Jakarta
ah

lik

200) Koalisi ORNOP untuk Transparasi Anggaran (KOTA)


yang terdiri dari International NGO’s Forum Indonesia
Development (INFID), Urbban Poor Consortium (UPC),
m

ub

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Forum


ka

Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (FITRA),


ep

Perhimpunan Jaringan Independen Masyarakat Sipil Untuk


Transparasi dan Akuntabilitas Pembangunan (JARI)
ah

Indonesia, Komisi Perempuan Indonesia (KPI), Indonesia


es
M

ng

on

Halaman 5, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

b
Couroption Watch (ICW), Yayasan Sekretariat Bina Desa,

u
Yayasan
Direktori Putusan PenguatanAgung
Mahkamah Partisipasi, Inisiatif dan
Republik Kemitraan
Indonesia

ep
Masyarakat Indonesia (YAPIKA) melawan DPRD Provinsi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DKI Jakarta dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I DKI

a
Jakarta;

si
ne
ng
d. Putusan Pengadilan Nomor 213/PDT.G/2001/PN.JKT.PST
(Kasus Sampit) antara Komisi untuk Orang Hilang dan

do
gu Tindak Kekerasan (KONTRAS), Yayasan Lembaga Bantuan
Hukum Indonesia (YLBHI), Perhimpunan Bantuan Hukum

In
dan Hak Asasi Manusia (PBHI), Lembaga Studi dan
A
Advokasi Masyarakat (ELSAM), dan Asosiasi Penasehat
Hukum dan Hak Asasi Manusia (APHI) melawan Presiden
ah

lik
RI, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Kepala Kepolisian
Daerah Kalimantan Tengah, Kepala Kepolisian Resort
am

ub
Kotawaringin Timur, Gubernur Kepala Daerah TK I
Kalimantan Tengah, Bupati Kepala Daerah Tingkat II
ep
Kotawaringin Timur;
k
ah

e. Putusan Pengadilan Nomor 212/PDT.G/2002/PN.JKT.PST


R

si
tertanggal 27 Januari 2003 antara Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) Jakarta melawan Gubernur Jakarta,

ne
ng

Walikota Jakarta Timur, Kepala Suku Dinas Tramtib dan


Linmas Jakarta Timur, Dapot Manihuruk;

do
gu

f. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor


476/Pdt.G/PN JKT PST. Antara , Forum Warga Kota Jakarta
In
A

(FAKTA) melawan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia,


Tertanggal 10 Juni 2004;
ah

lik

g. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 129/Pdt.


m

ub

G/2007/PN.JKT.PST antara Forum Warga Kota Jakarta


melawan Gubernur Sutiyoso;
ka

ep

h. Putusan Negeri Jakarta Pusat Nomor. 204/PDT.G/2008/PN.


ah

JKT.PST. antara Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA),


R

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melawan


es
M

ng

on

Halaman 6, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

b
Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat

u
Republik
Direktori Putusan Indonesia (DPR-RI);
Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
i. Putusan Negeri Jakarta Pusat Nomor. 403/PDT.G/2011/PN.

a
JKT.PST. antara Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA),

si
melawan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah

ne
ng

do
(BPLHD) DKI Jakarta, PT. DUTA PERTIWI dan Manager
gu Pengelola Mali ITC CEMPAKA MAS ;

In
A
9. Bahwa semua manusia yang terancam dengan atau menjadi korban
penggusuran paksa memiliki hak atas perbaikan tepat pada
ah

lik
waktunya. Bantuan yang sesuai termasuk dengar pendapat, akses
untuk konseling maslaah hukum, bantuan hukum, keuntungan,
am

penggantian kompensasi, permukiman kembali, rehabilitasi serta

ub
kompensasi dan seharusnya tunduk, sebagaiman diterapkan,
dengan prinsip-prinsip dasar dan Pedoman atas Hak Perbaikan
ep
k

bagi Korban atas Pelanggaran Hukum Hak Asasi Manusia.


ah

R
10. Bahwa PENGGUGAT adalah organisasi yang telah dikenal secara

si
konsisten secara terus menerus melakukan advokasi untuk

ne
ng

memperjuangkan masalah perkotaan dalam hal ini termasuk hak


atas pemukiman warga miskin Jakarta, yang telah terbukti secara
luas integritasnya, sehingga tidak perlu diragukan lagi

do
gu

keberpihakannya kepada masyarakat miskin kota.


In
A

FAKTA-FAKTA HUKUM
1. Bahwa dalam pergaulan internasional dikenal Deklarasi Universal
ah

lik

tentang Hak-hak Asasi Manusia (1948), ditetapkan dan


diproklamirkan oleh resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
bangsa 217 A (III) tanggal 10 Desember 1948. Pasal 251 Deklarasi
m

ub

ini menyatakan:
“Setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan standar
ka

ep

hidup yang layak atas kesehatan dan kehidupan dirinya dan


keluarganya, termasuk makanan, pakaian, perumahan, dan
ah

perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang


es
M

ng

on

Halaman 7, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

b
dibutuhkan, dan hak untuk mendapat jaminan saat

u
menganggur,
Direktori Putusan Mahkamah sakit, Agung
cacat, Republik
janda, lanjut Indonesia
usia atau

ep
ketidakmampuan lain untuk melanjutkan kehidupan dalam
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
situasi yang ada di luar kendalinya.”;

a
2. Begitu pula Deklarasi tentang Hak-hak Anak (1959), diproklamirkan

si
oleh resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa 1368
(XIV) tanggal 29 November 1959. Ketentuan 4 menyatakan:

ne
ng

do
gu “Anak-anak harus menikmati manfaat jaminan sosial, la
harus mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang secara

In
sehat: untuk hal ini perawatan dan perlindungan khusus
A
harus diberikan kepadanya dan ibunya, termasuk perawatan
yang layak sebelum dan sesudah kelahiran. Anak-anak
ah

lik
harus mempunyai hak untuk mendapatkan gizi yang layak,
perumahan, hiburan dan pelayanan kesehatan.”;
am

ub
3. Rekomendasi Organisasi Buruh Internasional No. 115 tentang
perumahan bagi pekerja (1961), ditetapkan pada sidang keempat
ep
k

puluh empat Badan Pelaksana ILO pada tanggal 7 Juni 1961.


ah

Ketentuan 2 menyatakan:
R

si
“Kebijakan (perumahan) nasional harus bertujuan untuk
pemajuan pembangunan perumahan fasilitas umum terkait

ne
ng

dengan tujuan untuk menjamin bahwa akomodasi


perumahan yang layak dan baik serta lingkungan hidup

do
gu

yang nyaman tersedia bagi setiap pekerja dan keluarganya,


dalam kerangka kerja kebijakan umum perumahan. Skala
prioritas harus diberikan pada mereka yang paling
In
A

membutuhkan.”
ah

lik

4. Bahwa Deklarasi tentang Kemajuan Sosial dan Pembangunan


(1969), diproklamirkan oleh resolusi Majelis Umum 2542 (XXIV)
m

ub

pada tanggal 11 Desember 1969. Bagian II menyatakan:


“Kemajuan sosial dan pembangunan harus ditujukan untuk
ka

terus meningkatkan standar materi dan spiritual kehidupan


ep

setiap anggota masyarakat, dalam hubungannya untuk dan


ah

dalam memenuhi hak-hak asasi manusia dan kebebasan


R

yang mendasar, melalui pencapaian tujuan utama yang


es
M

ng

on

Halaman 8, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

b
berikut:

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pasal 10

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“(f) Memberikan kepada setiap orang, terutama orang yang

a
berada dalam kelompok berpenghasilan rendah dan

si
keluarga yang besar, suatu perumahan yang layak dan
pelayanan umum”.

ne
ng

do
gu 5. Bahwa Deklarasi Vancouver tentang Pemukiman Manusia (1976),
ditetapkan oleh Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang

In
Pemukiman Manusia pada tahun 1976. Bagian III dan Bab II (A.3)
A
menyatakan, berturut-turut:
ah

lik
“Tempat berteduh dan pelayanan yang layak merupakan
hak-hak asasi manusia yang mendasar yang mewajibkan
am

ub
Pemerintah untuk menjamin pencapaiannya bagi setiap
orang, yang dimulai dengan memberikan bantuan langsung
kepada yang paling membutuhkan melalui program-program
ep
k

mandiri dan kegiatan masyarakat yang terarah. Pemerintah


ah

harus berusaha keras untuk menghilangkan setiap rintangan


R

si
yang menghalangi tercapainya maksud ini. Hal yang paling
penting adalah menghapuskan pemisahan berdasarkan

ne
ng

status sosial dan ras, misalnya dengan menciptakan


keseimbangan lingkungan yang lebih baik, yang menyatukan

do
gu

perbedaan kelompok sosial, penduduk, perumahan dan


fasilitas.”
In
A

“Ideologi suatu Negara tercermin dari kebijakan


pemukiman manusia. Hal ini menjadi instrumen yang
ah

lik

amat kuat untuk melakukan perubahan, instrumen ini


tidak boleh digunkan untuk mengusir penduduk dari
m

ub

rumah atau tanah mereka atau menyerobot hak mereka


dan untuk mengeksploitasi. Kebijakan Pemukiman
ka

Manusia harus sejalan dengan deklarasi tentang prinsip-


ep

prinsip dan Deklarasi Universal tentang Hak-hak Asasi


ah

Manusia”.
R

es
M

ng

on

Halaman 9, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

b
6. Bahwa Deklarasi tentang Hak untuk Pembangunan (1986),

u
ditetapkanMahkamah
Direktori Putusan resolusi Majelis Umum 41/128
Agung pada tanggalIndonesia
Republik 4 desember

ep
1986. Pasal 8.1 Deklarasi ini menyatakan:
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Negara harus melakukan setiap upaya yang dibutuhkan

si
pada tingkat nasional untuk melaksanakan hak untuk
pembangunan, dan harus menjamin, antara lain,

ne
ng

do
gu persamaan kesempatan bagi semua orang terhadap
akses atas kebutuhan dasar, pendidikan, pelayanan

In
A
kesehatan, makanan, perumahan, pekerjaan dan
pembagian penghasilan yang adil. Upaya-upaya yang efektif
ah

lik
harus dilakukan untuk menjamin bahwa perempuan memiliki
peran aktif dalam proses pembangunan. Perbaikan ekonomi
am

ub
dan sosial harus dilakukan dengan tujuan untuk membasmi
semua ketidakadilan sosial.”
ep
7. Bahwa Resousi Majelis Umum 41/146, berjudul “Pelaksanaan Hak
k

atas Perumahan yang Layak,” ditetapkan pada tanggal 4 Desember


ah

R
1986 menyatakan antara lain:

si
ne
“Mejelis umum menunjukan perhatian yang mendalam atas
ng

adanya yang Layak,” ditetapkan pada tanggal 7 Desember


1987 menyatakan antara lain:

do
gu

“Majelis Umum menyatakan kembali perlunya dilakukan ,


pada tingkat nasional dan internasional, upaya-upaya untuk
In
A

pemajuan hak setiap orang untuk mendapatkan standar


hidup yang layak; dan mengajak semua Negara dan
ah

organisasi internasional terkait untuk memberikan perhatian


lik

khusus terhadap pelaksanaan hak atas perumahan yang


layak dalam melakukan upaya-upaya untuk membangun
m

ub

strategi tempat berteduh nasional dan program-program


ka

perbaikan dalam kerangka kerja Strategi Global untuk


ep

Tempat tinggal sampai tahun 2000”.


8. Bahwa Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial tahun 1987/62,
ah

berjudul “Pelaksanaan hak atas perumahan yang layak.” Ditetapkan


R

es
M

ng

on

Halaman 10, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

b
pada tanggal 29 Mei 1987, antara lain menyatakan:

u
“Mengakui
Direktori Putusan bahwa Deklarasi
Mahkamah Agung Universal tentang Hak-hak
Republik Asasi
Indonesia

ep
Manusia
putusan.mahkamahagung.go.id dan Konvenan Internasional tentang Hak-hak
hk
Ekonomi, Sosial dan Budaya menyatakan bahwa setiap

a
orang mempunyai hak untuk mendapatkan standar hidup

si
yang layak bagi dirinya dan keluarganya, termasuk
perumahan yang layak, dan bahwa Negara harus

ne
ng
melakukan langkah-langkah yang tepat untuk

do
gu

In
A
melaksanakan hak tersebut.
ah

lik
9. Bahwa Resolusi Komisi Hak-hak Asasi Manusia 1986/36, berjudul
‘Pelaksanaan Hak atas perumahan yang layak,” ditetapkan pada
am

ub
tanggal 29 Mei 1987, antara lain mengatakan:
“Komisi Hak-hak Asasi Manusia menyatakan kembali hak
ep
bagi setiap orang untuk mendapat standar hidup yang
k

layak bagi dirinya dan keluarganya termasuk perumahan


ah

yang layak.”
R

si
ne
10. Bahwa Resolusi Komisi Hak-hak Asasi Manusia 1987/22, berjudul
ng

“Pelaksanaan hak atas perumahan yang layak,” ditetapkan pada


tanggal 10 Maret 1987 antara lain menyatakan:

do
gu

“Komisi Hak-hak Asasi Manusia menyatakan kembali


perlunya dilakukan, baik pada tingkat nasional maupun
In
A

internasional, upaya-upaya untuk pemajuan hak setiap


orang untuk mendapat standar hidup yang layak bagi
ah

dirinya dan keluarganya, termasuk perumahan yang


lik

layak”.
m

ub

11. Bahwa Resolusi Komisi Hak-hak Asasi Manusia 1988/24, berjudul


“Pelaksanaan hak atas perumahan yang layak,” ditetapkan pada
ka

tanggal 7 Maret 1993, antara lain menyatakan:


ep

“Komisi Hak-hak Asasi Manusia.... menegaskan bahwa


ah

praktek-praktek pengusiran secara paksa merupakan


R

es
M

ng

on

Halaman 11, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

b
pelanggaran berat terhadap hak-hak asasi manusia,

u
khususnya
Direktori Putusan terhadapAgung
Mahkamah hak atas perumahan
Republik yang layak;
Indonesia

ep
mendesak pemerintah untuk segera melakukan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
upaya-upaya di semua tingkat, untuk menghapuskan

a
praktek-praktek pengusiran secara paksa .... untuk

si
memberikan jaminan terhadap kedudukan hukum bagi
semua orang yang saat ini terancam oleh pengusiran

ne
ng
secara paksa;
“... mengajukan permintaan kepada Sekretaris Jendral untuk

do
gu mengumpulkan analisa
paksa, berdasarkan analisa hukum dan yurisprudensi
laporan tentang praktek secara

In
A
ah

lik
internasional dan laporan yang disampaikan (oleh)
Pemerintah, Badan Perserikatan Bansa-bangsa yang relevan
am

ub
... organisasi pemerintah regional dan organisasi non
pemerintah dan berwawan lingkungan.”
ep
k

12. Bahwa Resolusi Komisi Pemukiman Manusia 14/6 berjudul “Hak


asasi manusia atas perumahan yang layak,” ditetapkan pada
ah

R
tanggal 5 Mei 1993, antara lain menyatakan:

si
“Komisi Pemukiman Manusia mendesak semua Negara

ne
ng

untuk menghentikan setiap praktek yang akan atau dapat


menyebabkan pelanggaran tehadap hak asasi manusia
atas perumahan yang layak, terutama praktek

do
gu

pemaksaan pengusiran secara massal, dan semua


bentuk diskriminasi ras atau diskriminasi lainnya dalam
In
A

masalah perumahan;
ah

lik

“Mengajak semua Negara untuk mencabut, mengubah


atau mengamandemen setiap peraturan, kebijakan,
program atau proyek yang mempunyai pegaruh negatif
m

ub

terhadap pelaksanaan hak atas perumahan yang layak:


ka

ep

“Mendesak semua Negara untuk mematuhi perjanjian


internasional yang ada tentang hak atas perumahan yang
ah

layak, dan untuk hal ini, membentuk .... mekanisme


R

es
M

ng

on

Halaman 12, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

b
pemantauan yang tepat untuk memberikan, demi

u
pertimbangan
Direktori Putusan Mahkamah nasional
Agungdan Republik
internasional,Indonesia
data yang

ep
akurat dan indikator-indikator besarnya jumlah orang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanpa rumah, kondisi perumahan yang tidak layak,

a
orang-orang yang tidak memiliki jaminan kedududkan,

si
dan masalah lain yang muncul dari hak atas perumahan
yang layak, serta memberikan pengertian terhadap

ne
ng
kebijakan, struktur yang menghalangi atau rintangan
lainnya agar sektor perumahan dapat berjalan dengan

do
gu 13. Bahwa
efisien”.

menurut Pembukaan Undang Undang Dasar 1945

In
A
disebutkan bahwa tujuan Negara Republik Indonesia adalah: "...
ah

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

lik
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa , dan ikut melaksanakan
am

ub
ketertiban dunia, ...”
ep
14. Bahwa dalam Bab XA batang Tubuh UUD 1945 disebutkan
k
ah

HAK ASASI MANUSIA


R

si
Pasal 28A

ne
ng

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak


mempertahankan hidup dan kehidupannya

do
gu

Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
In
A

pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat


pendidikan ..., demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
ah

lik

demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang


berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
m

ub

haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,


bangsa, dan negaranya.
ka

ep

Pasal 28D
ah

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,


R

perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta


es
M

ng

on

Halaman 13, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

b
perlakuan yang sama dihadapan hukum. (2) Setiap orang

u
Direktori Putusan berhak untuk bekerja
Mahkamah Agung... (3) Setiap warga negara
Republik berhak
Indonesia

ep
memperoleh
putusan.mahkamahagung.go.id kesempatan yang sama dalam
hk
pemerintahan. (4)...

a
R

si
Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas ..., memilih pendidikan dan

ne
ng
pengajaran, memilih pekerjaan, ... memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta

do
gu berhak kembali. (2) Setiap orang berhak atas kebebasan
..., menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati

In
A
ah

lik
nuraninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
am

ub
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
ep
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
k

sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,


ah

R
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan

si
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

ne
ng

Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,

do
gu

ekluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang


ada dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman
In
A

dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat


atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
ah

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau


lik

perlakuan yang merendahkan derajat martabat


manusia ...
m

ub

Pasal 28H
ka

ep

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,


bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang
ah

baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan


R

es
M

ng

on

Halaman 14, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

b
kesehatan. (2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan

u
Direktori Putusan dan perlakuan khusus
Mahkamah Agung untukRepublik
memperolehIndonesia
kesempatan

ep
dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keadilan. (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial

a
yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh

si
sebagai manusia yang bermartabat. (4) Setiap orang
berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik

ne
ng
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-
wenang oleh siapapun.

do
gu Pasal 28I

In
A
(1) Hak untuk hidup , hak untuk tidak disiksa, hak
ah

lik
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
am

di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas

ub
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang dapat dikurangi dalam keadaan apapun, (2)
ep
k

Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat


ah

diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapat


R
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

si
diskriminatif itu. (3) ... (4) Perlindungan, pemajuan,

ne
ng

penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah


tanggung jawab negara, terutama pemerintah. (5) Untuk
menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai

do
gu

dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka


pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur , dan
In
A

dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.


ah

lik

Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
m

ub

dan bernegara. (2) Dalam menjalankan hak dan


ka

kebebasannya, seetiap orang wajib tunduk kepada


ep

pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang


dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
ah

serta penghormataan atas hak dan kebebasan orang lain


R

es
M

ng

on

Halaman 15, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

b
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan

u
Direktori Putusan pertimbangan
Mahkamah moral,
Agungnilai-nilai agama, keamanan,
Republik dan
Indonesia

ep
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15.Bahwa lebih lanjut disebutkan dalam UUD yang sama menyebutkan

si
:

ne
ng
Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2)

do
gu setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar

In
A
ah

lik
dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah
am

ub
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, ... (4) Negara memprioritaskan
ep
k

anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh


ah

persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara ...


R
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan

si
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

ne
ng

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta


kesejahteraan umat manusia.

do
gu

Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
In
A

negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
ah

lik

seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang


lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan. (3) Negara bertanggung jawab atas
m

ub

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas


ka

pelayanan umum yang layak. (4) Ketentuan lebih lanjut


ep

mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-


undang.
ah

es
M

ng

on

Halaman 16, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

b
16. Bahwa pada tanggal 5 November 2012, PENGGUGAT bersama

u
calon korban
Direktori Putusan penggusuranAgung
Mahkamah yang bertempat
Republiktinggal di tempat
Indonesia

ep
pemakaman umum Kebon Nanas kelurahan Cipinang Besar Selatan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan unjuk rasa di depan Balaikota DKI JAKARTA berkaitan

a
dengan Menolak penggusuran warga di tempat pemakaman umum

si
kebon nanas kelurahan Cipinang Besar Selatan;

ne
ng
17. Bahwa dalam aksi unjuk rasa, perwakilan dari warga TPU Kebon
Nanas kelurahan Cipinang Besar Selatan didampingi PENGGUGAT

do
gu diterima oleh staff Gubernur Provinsi DKI JAKARTA dan dalam
pertemuan tersebut Pemerintah Provinsi DKI JAKARTA
memberikan solusi dengan cara akan disediakan rumah susun

In
A
untuk warga TPU kebon nanas Kelurahan Cipinang Besar Selatan.
ah

lik
18. Bahwa dengan saat ini Pemerintah Provinsi DKI JAKARTA belum
merealisasikan solusi sesuai dengan dijanjikan kepada warga TPU
am

ub
Kebon Nanas kelurahan Cipinang Besar Selatan;

19. Bahwa penggusuran terjadi kembali di tempat lain, PENGGUGAT


ep
k

bertemu dengan warga pemukiman waduk ria rio yang mengadukan


ah

mengenai penggusuran bangunan warga di Waduk Ria Rio yang


R

si
akan dilaksanakan bulan November 2014. PENGGUGAT mencoba
berdialog dengan calon korban penggusuran untuk mencari solusi

ne
ng

penyelesaian permasalah pemukiman warga Waduk Ria Rio;


Bahwa rencana awal penggusuran Waduk Ria Rio yang telah

do
disosialisasikan kepada warga, lokasi tersebut diperuntukan sebagai
gu

kawasan pengendali banjir dan ruang terbuka hijau dengan luas 18


hektar. Namun dalam kenyataanya Penggugat menemukan sebuah
In
A

maket wilayah Waduk Ria Rio yang diperuntukan apartemen di


Kantor Pemerintah Provinsi DKI JAKARTA;
ah

lik

20. Bahwa warga waduk ria rio tidak menolak permintaan pemerintah
m

ub

provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pemindahan ke rumah susun


pinus elok yang merupakan salah satu tuntutan warga Waduk Ria
ka

Rio, namun warga menuntut Pemerintah DKI Jakarta terlebih dahulu


ep

memenuhi gati rugi bagi warga yang terkena penggusuran;


ah

21. Bahwa pada tanggal 15 November 2014, Pemerintah Provinsi DKI


es
M

ng

on

Halaman 17, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

b
JAKARTA telah mengerahkan kurang lebih 2500 personil gabungan

u
SATPOL Mahkamah
Direktori Putusan PP dan POLISIAgung
untuk melakukan
Republik penggusuran
Indonesia84

ep
bangunan di Waduk Ria Rio;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
22. Bahwa dalam proses penggusuran tertanggal 15 November 2014

si
tersebut, telah terjadi bentrokan antara warga Waduk Ria Rio
dengan aparat (dalam hal ini SATPOL PP dan POLISI);

ne
ng
(http://news.liputan6.com/read/2134408/gas-air-mata-warnai-eksek
usi-banqunan-di-waduk-ria-rio)

do
gu

In
A
ah

lik
23. Bahwa akibat dari penggusuran tersebut, warga pasrah dan
terpaksa untuk menerima Rumah Susun Pinus Elok yang diberikan
am

ub
fasilitas-fasilitas yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi DKI
JAKARTA dan mendapat uang kerohiman berkisar sebesar Rp.
2.500.0, - (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) samapi dengan
ep
k

Rp.
ah

4.0. 000.00 (Empat Juta Rupiah);


R

si
24. Bahwa pada saat warga telah menempati Rumah Susun Pinus Elok,

ne
ng

rumah susun tersebut belum pantas ditempati karena ditemui


kebocoran yang diakibat sistem intalasi air yang tidak baik dan tidak

do
adanya sarana transportasi umum untuk warga Rumah Susun Pinus
gu

Elok menuju akses tempat kerja;


In
A

25. Bahwa pada 13 maret 2014, PENGGUGAT telah mengajukan


permohonan pemberian rumah susun bagi warga Waduk Ria Rio
ah

lik

Jakarta Timur yang belum mendapatkan rumah susun kepada Dinas


Perumahan Provinsi DKI JAKARTA. Namun permohonan ini tidak
m

ub

mendapatkan respon yang baik ;


ka

26. Bahwa seorang warga bernama Ompung Rita merupakan salah


ep

satu korban penggusuran Waduk Ria Rio yang tidak mendapatkan


rumah susun dan telah mengajukan rumah susun. Sistem
ah

pembagian rumah susun yang tidak jelas, membuat Ompung RITA


es
M

ng

on

Halaman 18, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

b
harus tinggal di tenda yang didirikan di lokasi penggusuran hingga

u
akhirnya jatuh
Direktori Putusan sakit dan meninggal
Mahkamah Agung dunia di rumah
Republik sakit Koja,
Indonesia

ep
Jakarta Utara;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27. Bahwa meningkatnya jumlah angka penggusuran di Jakarta,

si
PENGGUGAT mengirimkan surat pengaduan dan meminta audensi
kepada TERGUGAT perihal penggusuran pemukiman dan

ne
ng
penggusuran tempat usaha (PKL) di Provinsi DKI Jakarta dalam
kurun waktu awal Desember tahun 2013 sampai dengan

do
gu pertengahan september tahun 2014 pada tanggal 29 September
2014;

In
A
28. Bahwa surat pengaduan dan permintaan audensi PENGGUGAT
kepada TERGUGAT telah ditanggapi TERGUGAT dengan
ah

lik
am

ub
ep
melakukan audensi antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT yang
k

dalam hal ini TERGUGAT diwakili oleh Asisten Kesejahteraan


ah

Masyarakat. Pada pertemuan audensi tersebut, Asisten


R

si
Kesejahteraan Masyarakat menerima saran PENGGUGAT untuk

ne
membentuk peraturan mengenai Standar Operasional
ng

Penggusuran;

do
gu

29. Bahwa berdasarkan data-data yang dimiliki PENGGUGAT telah


menyampaikan data data tersebut kepada Publik pada tanggal 21
In
Desember 2014 ; catatan akhir tahun 2014 BAKOEL KOFFIE;
A

30. Bahwa PENGGUGAT menyampaikan kepada Publik pada Tahun


ah

lik

2013 TERGUGAT melakukan Penggusuran Paksa pada


pemukiman warga miskin di Jakarta secara tidak manusiawi.
m

ub

Menurut catatan PENGGUGAT hingga bulan pertengahan bulan


Desember 2014 (data catahu 2014) pemerintah Propinsi DKI
ka

ep

Jakarta telah melakukan banyak Penggusuran Paksa terhadap


pemukiman warga miskin Jakarta secara tidak manusiawi.
ah

Setidaknya tidak kurang dari 13. 244 jiwa warga miskin Jakarta
R

es
M

ng

on

Halaman 19, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

b
kehilangan tempat tinggal dan 2.007 lapak tempat usaha (PKL)

u
telah
Direktori Putusan digusur. Republik Indonesia
Mahkamah Agung (Bukti

ep
http://www.fakta.or.id/wp-content/uploads/2015/08/PENGGUSURA
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
N-2014-rev-8-Des-2014.pdf):

a
R

si
31. Bahwa penyampaian data data tentang penggusuran yang
dilakukan oleh PENGGUGAT diliput media , baik media cetak dan

ne
ng
media elektronik;

32. Bahwa dari peliputan media, TERGUGAT menyangkal atas

do
gu tindakan penggusuran yang dilakukan Pemerintah Pronvisi DKI
Jakarta tersebut tidak berpihak kepada warga miskin kota Jakarta;

In
A
33. Bahwa pada tanggal 23 maret 2015 , warga RT 012/RW 06
Kelurahan Cipinang Besar Selatan mendapatkan surat undangan
ah

dari pihak Kelurahan Cipinang Besar Selatan bernomor 349/-1.756.

lik
dalam undangan tertera perihal sosisalisasi pelaksanaan
pembangunan sodetan kali ciliwung kanal banjir timur yang
am

ub
diselenggarakan pada tanggal 24 maret 2015 pukul 15.00 WIB
bertempat di kantor kelurahan Cipinang Besar Selatan;
ep
k

34. Bahwa dalam pertemuan tertanggal 24 maret 2015 bertempat di


ah

kantor kelurahan Cipinang Besar Selatan, pihak kelurahan


R

si
memberikan sosialisasi terkait penggusuran rumah warga RT
012/RW 06 dan warga direlokasi ke rumah susun. Namun dalam

ne
ng

sosialisai tersebut, warga merasa tuntutan atas ganti rugi bangunan


yang sudah dibangun warga tidak terpenuhi. Alasan warga

do
gu

menuntut ganti kerugian dikarenakan warga sudah memiliki surat


garap yang dikeluarkan oleh kelurahan Cipinang Besar Selatan
In
serta warga telah membayar pajak bumi dan bangunan kepada
A

Pemerintah Provinsi DKI JAKARTA;


ah

lik

35. Bahwa pada tanggal 27 Maret 2015, PENGGUGAT menerima


perwakilan warga RT012/RW06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan
m

ub

untuk mengadukan permasalahan penggusuran di permukiman


yang ditempati dan PENGGUGAT masukan untuk membuat surat
ka

ep

perihal memohon untuk mengadakan sosialisi kembali dan


penundaan penggusuran ; (bukti daftar hadir warga fakta 27 3 2015
ah

dan bukti surat) ;


R

es
M

ng

on

Halaman 20, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

b
36. Bahwa pada tanggal 5 April 2015, warga RT 012/RW 06 menerima

u
surat perintah
Direktori Putusan bongkar bangunan
Mahkamah Agungyang ketiga dari
Republik Kelurahan
Indonesia

ep
Cipinang Besar Selatan. Namun pada saat menerima surat perintah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bongkar tersebut, warga menolak di relokasi ke rumah susun

a
dikarenakan belum menemukan kata sepakat untuk ganti rugi atas

si
bangunan yang warga miliki;

ne
ng
37. Bahwa pada tanggal 9 April 2015, SATPOL PP dan KEPOLISIAN
datang membawa kendaraan alat berat yakni beco yang langsung

do
gu merobohkan rumah warga RT012/RW06. Sehingga membuat warga
panik dan ketakutan, maka warga terpaksa mengambil keputusan
untuk menyelamatkan barang seadanya serta menempati rumah

In
A
susun Cipinang Besar Selatan tanpa mendapatkan ganti rugi
bangunan;
ah

lik
am

ub
38. Bahwa pada tanggal 19 Agustus 2015, PENGGUGAT menerima
informasi akan terjadi penggusuran pada tanggal 20 Agustus 2015
ep
k

yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI JAKARTA melakukan


ah

penggusuran paksa kepada warga Kampung Pulo, kelurahan


R

si
Kampung Melayu kecamatan Jatinegara ;

ne
ng

39. Bahwa dengan adanya informasi tersebut, pada tanggal 20 Agustus


2015 PENGGUGAT dengan beberapa staff melakukan tinjauan

do
gu

lapangan untuk mengumpulkan data-data dan fakta-fakta di


lapangan;
In
A

40. Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2015 sekitar pukul 09.00 WIB
terlihat situasi yang memanas di lokasi Kampung Pulo, dimana jalan
ah

lik

Jatinegara Barat ditutup untuk kendaraan yang melintas jalan


tersebut oleh polisi lalu lintas. Selain itu, banyaknya aparat Satpol
m

ub

PP,Polisi dan TNI yang ikut serta mengawal proses penggusuran


kampung pulo;
ka

ep

41. Bahwa sekitar pukul 09.25 WIB perwakilan Pemerintah Provinsi DKI
ah

Jakarta bersama Pihak Kepolisian yang mengawal proses


R

penggusuran melakukan negoisasi dengan perwakilan warga.


es
M

ng

on

Halaman 21, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

b
Namun pada saat proses negoisasi tidak tercapai, maka suasana

u
semakin Mahkamah
Direktori Putusan memanas diantara keduaRepublik
Agung belah pihak dan sulit
Indonesia

ep
dikendalikan;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
42. Bahwa kondisi sudah tidak kondusif, aparat melakukan tembakan

si
gas air mata ke arah warga sehingga kedua belah pihak saling
melempar batu dan timbul korban dari kedua belah pihak. Dalam

ne
ng
kejadian tersebut terlihat aparat juga mengerahkan mobil water
canon untuk meredam warga dan memadamkan eksvakator yang

do
gu terbakar akibat bentrokan tersebut;

43. Bahwa dari investigasi PENGGUGAT di rumah sakit hermina

In
A
ditemukan 12 orang korban akibat bentrokan antaran aparat dengan
warga Kampung Pulo; (data korban RS Hermina)
ah

lik
am

ub
44. Bahwa dalam bentrokan tersebut, terdapat korban salah tangkap
ep
k

bernama Eko Prasetyo yang dilarikan ke RS Carolus dengan


ah

keadaan koma karena mengalami luka serius di bagian kepala dan


R

si
badan;

ne
ng

45. Bahwa setelah bentrokan tersebut telah selesai, aparat polisi


berseragam dan tidak berseragam menyisir Kampung Pulo dan

do
menangkap 27 pemuda yang diduga sebagai provokator dalam
gu

bentrokan tersebut. Namun pada tanggal 21 Agustus 2015 pihak


Polisi melepaskan 27 orang pemuda setelah mendapat jaminan
In
A

orang tua;
ah

lik

46. Bahwa akibat dari bentrokan tersebut, maka warga terpaksa


mengambil keputusan untuk menyelamatkan barang seadanya
m

ub

serta menempati rumah susun jatinegara barat dikarenakan rumah


mereka sudah hancur diratakan dengan eksvakator milik
ka

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa mendapatkan ganti rugi


ep

bangunan yang sampai saat ini warga masih memperjuangkan hak


ah

hak nya;
R

es
M

ng

on

Halaman 22, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

b
47. Bahwa pada sekitar bulan april 2015 terdapat ancaman

u
penggusuran
Direktori Putusan terhadap wargaAgung
Mahkamah Bukit DuriRepublik
RT 11, RT 12,Indonesia
dan RT 15 di

ep
RW 10 Bukit Duri Kecamatan Tebet yang rumahnya terletak di
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bantaran Sungai Ciliwung oleh Pemprov DKI Jakarta;

a
R

si
48. Bahwa terdapat sekitar 363 kepala keluarga yang bertempat tinggal
di RT 11, RT 12 dan RT 15 yang berada di RW 10 Bukit Duri

ne
ng
kecamatan Tebet. Akibat ancaman penggusuran tersebut, sekitar
40 kepala keluarga yang bertahan dan selebihnya bersedia

do
gu dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa Rawa Bebek di
Cakung yang disediakan oleh PEMDA DKI Jakarta dengan alasan
mereka tidak bisa menolak program pemerintah karena terpaksa

In
A
dan takut.
ah

lik
49. Bahwa atas ancaman penggusuran tersebut, beberapa warga Bukit
Duri RT 11, RT 12, dan RT 15 di RW 10 Bukit Duri, Kecamatan
am

ub
Tebet yang rumahnya terletak di bantaran Sungai
ep
k
ah

Ciliwung mengajukan gugatan class action terhadap balai besar


R

si
wilayah sungai Ciliwung-Cisadane pemerintah DKI Jakarta,
Pemerintah Kota Jakarta selatan dan badan pertanahan nasional

ne
ng

pada tanggal 10 mei 2015 ke Pengadilan Tata Usaha Negara


terhadap putusan pemerintah DKI Jakarta yang ditujukan kepada

do
gu

warga Bukit Duri RT 11, RT 12, dan RT 15 di RW 10 Bukit Duri


Kecamatan Tebet;
In
A

50. Bahwa selama proses peradilan di PTUN, Pemerintah DKI Jakarta


tetap melakukan pembongkaran paksa rumah warga Bukit Duri RT
ah

lik

11, RT 12, dan RT 15 di RW 10 Bukit Duri, Kecamatan Tebet


dengan mengerahkan ratusan petugas dan menggunakan peralatan
m

ub

berat yaitu 4 buah eskavator untuk membongkar pemukiman warga


secara paksa pada hari Rabu tanggal 28 bulan September tahun
ka

2015 sekitar pukul 07.00 WIB. Hal ini sangat mengherankan dan
ep

aneh karena Pemerintah DKI Jakarta tidak menunda penggusuran


ah

sampai ada putusan tetap dari pengadilan.


R

es
M

ng

on

Halaman 23, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

b
51. Bahwa bagi warga menempati Rumah Susun yang disediakan oleh

u
Pemprov DKI
Direktori Putusan Jakarta tipe Agung
Mahkamah 36 yang ditetapkan
Republik dengan tarif sewa
Indonesia

ep
mencapai Rp 1,2 juta perbulan sangat membebani warga Bukit Duri
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan berlokasi jauh dari sekolah anak-anak dan tempat kerja warga.

a
R

si
52. Bahwa Rumah susun yang ditinggali warga hanya dapat ditempati
oleh 1 kepala keluarga sementara banyak penduduk yang satu

ne
ng
rumahnya ditinggali lebih dari satu kepala keluarga .

do
gu 53. Bahwa dalam kasus penggusuran Bukit Duri, pemerintah DKI
Jakarta juga mengabaikan solusi alternative komunitas Ciliwung
Merdeka yang pernah mengajukan konsep kampong deret susun

In
A
yang lebih manusiawi untuk menata daerah bantaran sungai
Ciliwung di Bukit Duri.
ah

lik
54. Bahwa dari catatan PENGGUGAT pada tahun 2014 terdapat 26
am

ub
kasus penggusuran dengan korban sekitar 3.751 kepala keluaraga
ep
k
ah

si
atau 13.852 jiwa . Begitu pula pada taun 2015 telah terjadi

ne
penggusuran 41 kasus di 5 wilayah kotamadya DKI Jakarta dengan
ng

korban 5.805 keluarga keluarga atau 24.817 jiwa serta di tahun


2016 terdapat 24 kasus panggusuran dengan korban sekitar

do
gu

3.899 kepala keluarga atau 15.599 jiwa. Semua korban


penggusuran itu hingga saat ini tidak pernah mendapatkan
In
A

penggantian dan perlindungan dari negara ;

55. Bahwa dalam kasus-kasus di atas TERGUGAT sama sekali tidak


ah

lik

melakukan upaya-upaya yang signifikan atau berarti baik para


korban maupun pada penyelesaian kasus-kasus tersebut. Seolah
m

ub

dengan tidak adanya tindakan TERGUGAT maka Pemerintah DKI


Jakarta semakin sewenang - wenang melakukan penggusuran
ka

ep

tersebut.
ah

SIFAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT


R

es
M

ng

on

Halaman 24, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

b
1. Bahwa perbuatan TERGUGAT termasuk dalam PERBUATAN MELAWAN
HUKUM yang diatur dalam Pasal 1365 KHUPerdata, yang berbunyi: " Tiap

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian kepada seseorang

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
lain, mewajibkan orang lain yang karena salahnya menerbitkan kerugian

a
itu, mengganti kerugian tersebut

si
2. Bahwa TERGUGAT telah melakuakan perbuatan melawan hukum yang

ne
ng
diatur dalam pasal 1366 KHUPerdata yang berbunyi: “setiap orang
bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan
perbuatannya, tetapi untuk juga untuk kerugian yang disebabkan

do
gu kelalaian..”dimana TERGUGAT telah lalai melaksanakan kewajibannya
untuk mencegah terjadinya tindakan pelanggaran HAM bagi warga

In
A
masyarakat yang tergusur.
ah

lik
3. Bahwa dalam doktrin ilmu hukum yang dimaksud dengan PERBUATAN
MELAWAN HUKUM adalah:
am

ub
Bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri
Bertentangan dengan hak orang lain Bertentangan
ep
dengan kesusilaan
k
ah

si
Bertentangan dengan sikap hati-hati yang harus diindahkan dalam

ne
ng

pergaulan masyarakat terhadap orang lain atau benda. (M.A.


Moegni djojodirdjo, S.H., Perbuatan Melawan Hukum, terbitan
Pradnya Paramita Jakarta, 1982, hal 56)

do
gu

4. Bahwa tindakan main gusur itu juga telah melanggar UU No. 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia yang dinyatakan dalam pasal 27 ayat
In
A

(1) : bahwa setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara


bebasbergerak, berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah negara RI;
ah

lik

dan Pasal 36 ayat (2):bahwa tidak seseorang pun boleh dirampas miliknya
dengan sewenang-wenang dan secara melawan hukum;
m

ub

5. Bahwa warga miskin kota yang selama ini terus menerus menjadi korban
penggusuran memiliki hak untuk lebih diprioritaskan mendapatkan
ka

ep

perumahan yang layak oleh pemerintah. Hak tersebut terlihat dalam


beberapa instrumen ketentuan internasioal yang dikeluarkan oleh
ah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatur agar setiap pemerintah


R

es
M

ng

on

Halaman 25, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

b
memberikan tempat tinggal yang layak. PBB melalui Lembar Fakta 21

u
tentang
Direktori HAM Mahkamah
Putusan untuk Tempat Agung
Tinggal serta Deklarasi
Republik Pemajuan
Indonesia

ep
Pembangunan Sosial 1969 dirumuskan bahwa setiap orang berhak atas
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perumahan yang layak;

a
R
6. Bahwa dalam taraf Internasional penggususran paksa juga ditentang

si
berdasarkan Deklarasi Vancouver tentang Pemukiman Manusia hasil dari

ne
ng
Pusat Pemukiman (Habitat) PBB pada tahun 1976, demikian juga dengan
Deklarasi Kepedulian Internasional untuk menyediakan tempat tinggal bagi
orang yang tidak memiliki rumah, pada tahun 1987;

do
gu 7. Bahwa PBB mengkonkritkan kepeduliannya tentang perumahan bagi kaum
miskin. Melalui Konferensi Habitat II 1996 PBB mengajak semua

In
A
anggotanya untuk melakukan langkah guna memenuhi kewajiban
menyediakan pemukiman yang layak bagi warga negaranya. Tahun 2000
ah

lik
melalui Majelis Umum PBB mengeluarkan ketentuan tentang Strategi
Global untuk Pemukiman. Berikutnya kepedulian internasional itu
am

ub
dituangkan dalam prinsip-prinsip umum kerja sama antar anggota PBB di
tingkat lokal, regional dan global dalam penyediaan tempat tinggal yang
layak bagi seluruh masyarakat di dunia;
ep
k
ah

si
8. Bahwa hal-hal tersebut diatas menandakan bahwa betapa pentingnya
tempat untuk berteduh atau tempat tinggal yang merupakan hak yang asasi

ne
ng

bagi setiap umat manusia yang ada di muka bumi ini sepakat menyatakan
peduli akan tempat tinggal yang layak bagi seluruh umat manusia;

do
gu

9. Bahwa TERGUGAT dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya


berpedoman pada UU Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
In
A

Pasal 25
Kepala daerah mempunyai tugas dan wewenang:
ah

lik

a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah


berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
m

ub

b. mengajukan rancangan Perda;


c. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan
ka

bersama DPRD;
ep

d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD


ah

kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;


R

e. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;


es
M

ng

on

Halaman 26, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

b
t mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat

u
menunjuk
Direktori Putusan kuasa hukum
Mahkamah untuk Republik
Agung mewakilinya sesuai dengan
Indonesia

ep
peraturan perundang-undangan; dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
g. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan

a
peraturan perundang-undangan.

si
h. memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

ne
ng
i. mengajukan rancangan Perda;
j. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan

do
gu bersama DPRD;
k. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD

In
kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;
A
t. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;
m. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan
ah

lik
dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan; dan
am

ub
n. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
ep
k
ah

10. Bahwa Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah


R

si
menyebutkan :
Pasal 27

ne
ng

(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26, kepala daerah dan

do
gu

wakil kepala daerah mempunyai kewajiban: a memegang teguh


dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
In
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
A

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara


Kesatuan Republik Indonesia;
ah

lik

b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;


c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
m

ub

d melaksanakan kehidupan demokrasi; e menaati dan


menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
ka

ep

f menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan


pemerintahan daerah;
ah

es
M

ng

on

Halaman 27, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

b
Pasal 28

u
KepalaMahkamah
Direktori Putusan daerah dan wakil Agung
kepala daerah dilarang: Indonesia
Republik

ep
a. membuat keputusan yang secara khusus memberikan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keuntungan bagi diri, anggota keluarga, kroni, golongan

a
tertentu, atau kelompok politiknya yang bertentangan

si
dengan peraturan perundang-undangan, merugikan
kepentingan umum, dan meresahkan sekelompok

ne
ng
masyarakat, atau mendiskriminasikan warga negara
dan/atau golongan masyarakat lain;

do
gu b. ..
c. ...

In
d ........
A
f. menyalahgunakan wewenang dan melanggar
ah

lik
sumpah/janji jabatannya;
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 28, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

b
11. Bahwa TERGUGAT dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada UU

u
Nomor
Direktori 39 Tahun 1999
Putusan tentang HakaAgung
Mahkamah Asasi Manusia
Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id Pasal 1
hk
1) Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat

a
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk

si
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,

ne
ng
hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia;

do
gu 2) Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban
yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan

In
terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia
A
3) Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau
pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan
ah

lik
pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras,
etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi,
am

ub
jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan
ep
pengakuan, pelaksanaan, atau penggunaan hak asasi
k

manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik


ah

individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,


R

si
hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.
4) Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan

ne
ng

sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan


yang hebat, baik jasmani, maupun rohani, pada seseorang

do
gu

untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari


seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya
In
atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah
A

dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau untuk


suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk
ah

lik

diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut


ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan persetujuan,
m

ub

atau sepengetahuan siapapun dan atau pejabat politik.


5) ....
ka

ep
ah

6) Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan


es
M

ng

on

Halaman 29, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

b
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara

u
baik disengaja
Direktori Putusan MahkamahmaupunAgung
tidak sengaja, atau kelalaian
Republik yang
Indonesia

ep
secara melawan
putusan.mahkamahagung.go.id hukum mengurangi, menghalangi,
hk
membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia

a
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-

si
undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,

ne
ng
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
12. Bahwa Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

do
gu menyebutkan :
Pasal 9

In
(1) Setiap orang berhak untuk hidup,mempertahankan hidup dan
A
taraf kehidupannya.
(2) Setiap orang berhak hidup tentram, aman, damai, bahagia,
ah

lik
sejahtera, lahir dan batin.
(3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
am

ub
Pasal 11:
“Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya
ep
untuk tumbuh dan berkembang secara layak”.
k
ah

PASAL 36:
R

si
(1) “Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri, maupun
bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan

ne
ng

dirinya , keluarga, bangsa, dan masyarakat dengan cara yang


tidak melanggar hukum”.

do
gu

(2) “Tidak seorangpun boleh dirampas miliknya dengan


sewenang-wenang secara melawan hukum”.
In
A

PASAL 37:
(1) Pencabutan hak milik atas suatu benda demi kepentingan
ah

lik

umum, hanya diperbolehkan dengan mengganti kerugian


yang wajar dan segera serta pelaksanaannya sesuai dengan
m

ub

ketentuan peraturan peundang undangan,


ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 30, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
(2) Apabila
Direktori Putusan suatu bendaAgung
Mahkamah berdasarkan ketentuan Indonesia
Republik hukum demi

ep
kepentingan
putusan.mahkamahagung.go.id umum harus dimusnahkan atau tidak
hk
diberdayakan baik untuk selamanya maupun untuk

a
sementara waktu maka hal itu dilakukan dengan mengganti

si
kerugian”

ne
ng
Pasal 40:
Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta

do
gu berkehidupan yang layak “sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan kecuali ditentukan lain.

In
A
13. Bahwa Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia mengamanatkan :
Pasal 3 :
ah

lik
“Setiap orang berhak atas kehidupan kemerdekaan dan keamanan
pribadi”.
am

ub
Pasal 5 :
“Tidak seorangpun boleh disiksa atau diperlakukan atau dihukum
secara keji, tidak manusiawi atau merendahkan martabat”.
ep
k
ah

Pasal 13 ayat (1)


R

si
“Setiap orang berhak untuk bebas bergerak dan bertempat tinggal
dalam batas-batas setiap Negara”.

ne
ng

Pasal 22

do
Setiap orang sebagai anggota masyarakat berhak atas jaminan
gu

sosial dan terwujudnya hak ekonomi, sosial dan budaya yang


sangat diperlukan untuk martabat dan perkembangan
In
A

kepribadiannya dengan bebas, melalui usaha-usaha maupun


kerjasama internasional dan sesuai denagan pengaturan dan
ah

lik

sumberdaya yang ada pada setiap Negara.

14. Bahwa sebelum melakukan penggusuran, pemerintah berkewajiban untuk


m

ub

:
ka

a) Melakukan konsultasi dengan warga calon penggusuran untuk


ep

dapat menggali sepenuhnya pilihan - pilihan yang mungkin jika akan


dilakukan penggusuran. Konsultasi harus dilakukan secara efektif
ah

dari segala sudut pandang warga calon penggusuran


es
M

ng

on

Halaman 31, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
termasuk wanita dan kaum rentan serta kaum marjinal/kaum

a
terpinggirkan;

si
b) Memberikan informasi yang jelas kepada semua orang yang
berpostensi terkena penggusuran dan mengundang untuk dengar

ne
ng
pendapat mengenai rencana penggusuran dan alternatifnya.
Penyebaran informasi disampaikan oleh pihak yang berwenang

do
gu .termasuk laporan tanah dan rencan yang diusulkan mengenai
perogram pemukiman kembali secara komprehensif khususnya

In
ditujukan pada usaha-usaha untuk melindungi kelompok-kelompok
A
yang rentan;
c) Melakukan pemberitahuan yang cukup dengan alasan yang cukup
ah

lik
diterima. Pemberitahuan penggusuran tersebut harus berisi dasar
kebenaran secara rinci untuk pengambilan keputusan, termasuk
am

ub
tidak adanya pilihan lain yang dapat dijalankan, menyampaikan
usulan alternatif lainnya secara rinci;
ep
d) Mengijinkan dan memberikan kesempatan kepada calon korban
k

penggusuran untuk menginvetarisasi dan menghitung nilai properti,


ah

investasi dan barang barang material maupun non material yang


R

si
mungkin hancur saat penggusuran untuk mendapatkan
pembayaran kompensasi yang sesuai.

ne
ng

15. Bahwa selama proses penggusuran, pemerintah berkewajiban untuk :


a) Pejabat pemerintah wajib hadir selama penggusuran berlangsung

do
gu

dan memperkenalkan diri mereka, wakil mereka serta orang-orang


yang melakukan penggusuran;
In
b) Memberikan akses bagi pengamat netral termasuk pengamat
A

regional dan pengamat internasional untuk memastikan


transparansi dan proses penggusuran sejalan dengan prinsip
ah

lik

prinsip hak asasi manusia internasional ;


c) Melaksanakan Penggusuran pada waktu yang tepat, tidak boleh
m

ub

melakukan penggusuran pada malam hari, cuaca buruk, selama


libur keagamaan, sebelum pemilihan umum, atau selama/ sebelum
ka

ep

ujian sekolah;
d) Pemerintah tidak boleh melakukan penggusuran yang melanggar
ah

kehormatan dan hak asasi manusia untuk hidup dan memiliki rasa
R

es
M

ng

on

Halaman 32, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

b
aman. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk

u
memastikan
Direktori Putusan bahwa tidak Agung
Mahkamah satupun warga yang menjadi
Republik subjek
Indonesia

ep
kekerasan, dan tidak
putusan.mahkamahagung.go.id sewenang-wenang membuang properti/
hk
barang-barang milik korban penggusuran.

a
R

si
16. Bahwa TERGUGAT dalam menjalankan tugas dan wewenangnya
memimpin Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta selalu mendiskriminasi

ne
ng
warga kaum miskin kota Jakarta tanpa melihat hak-hak dasar warga miskin
kota dalam hal ini termasuk warga korban penggusuran;

do
gu 17. Bahwa dalam pasal 29 ayat (1) UU no 39 tahun 1999 tentang HAM
berbunyi:

In
A
Pasal 29
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
ah

lik
kehormatan, martabat, dan hak miliknya
am

ub
18. Bahwa upaya sosialisasi TERGUGAT masih bersifat satu arah tanpa
melihat hak-hak dasar dari sisi korban penggusuran yang seharusnya
menjadi kewajiban Negara dalam hal ini pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ep
k

untuk melindungi harkat dan martabat warga kaum miskin kota Jakarta;
ah

si
19. Bahwa berdasarkan fakta yang terjadi selama penggusuran, perlakuan
tidak manusiawi, merendahkan martabat serta penghinaan dan bahkan

ne
ng

korban jiwa pun terjadi selama penggusuran sepanjang tahun 2013 sampai
dengan 2015, namun TERGUGAT sebagai representasi negara dalam

do
melindungi Hak Asasi Manusia, tidak melakukan sesuatu yang signifikan
gu

untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi


Manusia tersebut di atas;
In
A

20. Bahwa TERGUGAT dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan


ah

lik

untuk menyelesaikan masalah permukiman dengan cara penggusuran


paksa mengakibatkan keresahan sekelompok masyarakat, atau
mendiskriminasikan warga negara dan/atau golongan masyarakat lain
m

ub

dalam hal warga korban gusuran;


ka

ep

21. Bahwa pengambilan keputusan TERGUGAT dalam melakukan tindakan


penggusuran paksa telah bertentangan dengan UU No 39 tahun 1999
ah

tentang Hak Asasi Manusia termuat


R

es
M

ng

on

Halaman 33, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

b
Pasal 30

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan

a
terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

si
21. Bahwa berdasarkan point diatas, TERGUGAT telah menyalahi atau

ne
ng
mengabaikan aturan tersebut di atas sehingga TERGUGAT sebagai
penyelengara negara telah gagal menjamin perlindungan dan penegakan

do
gu HAM khususnya di Jakarta;

22. Bahwa Konvensi Internasional tentang Hak - Hak Ekonomi, Sosial dan

In
A
Budaya Pasal 11 ayat (1) menyebutkan “ Negara - negara pihak konvenan
ini mengakui hak setiap orang atas standar kehidupan yang layak setiap
ah

lik
orang atas standar kehdupan yang layak baginya dan keluarganya,
termasuk pangan, sandang dan papan yang layak, dan atas perbaikan
am

ub
kondisi hidup secara berkesinambungan.

23. Bahwa Penggusuran, menurut General Comment No. 07: The Righ to
ep
k

Adequate Housing (1997), adalah pengusiran secara permanen ataupun


ah

sementara yang bertentangan dengan kehendak individu, keluarga,


R

si
komunitas dari rumah dan/atau tanah yang mereka tempati, tanpa
pemberian, serta akses bentuk-bentuk perlindungan lainnya yang

ne
ng

memadai.

24. Bahwa kewajiban pokok minimum negara (minimum core content) adalah

do
gu

harus menahan diri dari penggusuran paksa, apabila negara melakukan


penggusuran maka dapat dikatagorikan sebagai pelanggaran HAM berat.
In
A

Secara tegas, UU 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU26
tahun 2000 tentang pengadilan HAM Pasal 9 point d, “pengusiran atau
ah

lik

pemindahan penduduk secara paksa adalah katagori pelanggaran HAM


berat,"
m

ub

25. Bahwa TERGUGAT selama ini tidak pernah melakukan penggusuran


ka

secara manusiawi tanpa mempertimbangkan hak-hak dasar warga miskin


ep

kota Jakarta. TERGUGAT selalu menempatkan penggusuran paksa


sebagai jalan pintas mengatasi masalah persoalan kota Jakarta,
ah

seharusnya TERGUGAT sebelum melakukan tindakan Penggusuran


es
M

ng

on

Halaman 34, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

b
terlebih dahulu mendengarkan aspirasi warga korban dan memfasilitasi

u
untuk
Direktori mendapatkan
Putusan solusi yang lebih
Mahkamah untuk kedua
Agung belah pihakIndonesia
Republik tanpa

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
terjadi pelanggaran HAM yang berakibat adanya korban jiwa dan trauma
psikologis yang tak terhingga bagi ribuan jiwa yang tidak berdosa;

ne
ng
26. Bahwa TERGUGAT tidak banyak yang menunjukan keberpihakannya

do
gu kepada warga miskin kota Jakarta yang menjadi korban gusuran.
TERGUGAT hanya melakukan tindakan-tindakan birokrasi dengan hanya
memberikan sosialisasi satu arah berupa surat sosialisasi dan surat

In
A
perintah bongkar;
ah

lik
27. Bahwa PENGGUGAT telah meminta permohonan kepada TERGUGAT
untuk membuat peraturan mengenai Standar Operasional Penggusuran
am

ub
mencegah pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam melakukan
penggusuran; ep
k

28. Bahwa hingga saat ini ternyata pihak TERGUGAT belum melakukan
ah

tindakan konkrit bagi perlindungan dan penegakan hak-hak bagi kaum


R

si
miskin yang digusur sesuai dengan diamanatkan Undang Undang yang
berlaku;

ne
ng

29. Bahwa TERGUGAT memiliki kewajiban memelihara ketentraman dan

do
ketertiban di masyarakat khususnya Provinsi DKI Jakarta. Namun dalam
gu

temuan PENGGUGAT, TERGUGAT justru menciptakan kondisi yang


tidak tentram bagi warga miskin DKI Jakarta dikarenakan tindakan-
In
A

tindakan represif yang selama ini dilakukan Pemerintahah Provinsi DKI


Jakarta;
ah

lik

30. Bahwa pembiaran yang terjadi selama ini, tidak lepas dari kewajiban
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan penertiban terhadap
m

ub

pelanggaran yang sudah terjadi. Dengan membiarkan pelanggaran terus


ka

terjadi maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melanggar kewajiban


ep

hukumnya sendiri yang mengakibatkan kerugian terhadap hak orang lain


yakni hak para warga yang menjadi korban penggusuran di Jakarta.
ah

es
M

ng

on

Halaman 35, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

b
31. Bahwa pembiaran yang dilakukan oleh TERGUGAT selama ini telah

u
mengakibatkan
Direktori PutusanPemerintah Provinsi
Mahkamah DKI Jakarta
Agung terus melakukan
Republik jalan
Indonesia

ep
pintas dengan melakukan penggusuran paksa di Jakarta untuk menebus
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kesalah-kesalahan akibat sistem Manajemen Pemerintahan Provinsi DKI

a
Jakarta yang lemah. Tidak adanya upaya pencegahan dan melakukan

si
pembiaran dari TERGUGAT sehingga membuat Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta merasa tindakan yang dilakukan dengan menggusur warga secara

ne
ng
paksa sudah benar walaupun dilakukan dengan cara yang tidak manusiawi
serta menggunakan kekerasan.

do
gu 32. Bahwa tindakan pembiaran yang dilakukan Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta yang terus menggusur warga (apa pun alasannya) menjadikan

In
A
TERGUGAT masuk sebagai salah satu pelaku pelanggaran HAM itu
sendiri. Itu artinya TERGUGAT telah melakukan pembiaran atas terjadinya
ah

lik
kekerasan kemanusian atau pelanggaran HAM padahal memiliki tugas dan
wewenang melakukan pencegahan;
am

ub
33. Bahwa TERGUGAT sebagai institusi negara yang dibiayai oleh pajak
rakyat, telah gagal dalam memelihara ketentraman dan ketertiban dalam
ep
k

masyarakat sebagaimana yang diatur dalam Pasal 27 ayat (1) huruf c


ah

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tetang Pemerintah Daerah;


R

si
34. Bahwa kemampuan ekonomi rakyat yang lemah karena ketiadaan

ne
ng

pemerataan pembangunan, menyebabkan mereka tidak dapat menikmati


perumahan yang layak dan manusiawi. Hal ini juga dikarenakan

do
ketidakmampuan negara memenuhi kebutuhan dasar rakyat menyebabkan
gu

mereka menjadi hidup di daerah bantaran sungai, lahan tidur, dan tanah-
tanah negara ditelantarkan;
In
A

35. Bahwa eksistensi rakyat di tempat-tempat tersebut, adalah legal karena


ah

lik

rumah-rumah mereka yang digusur itu memiliki identitas administrasi dari


pemerintah setempat berdasarkankan RT/RW, memiliki Kartu Tanda
m

ub

Penduduk (KTP) setempat, membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),


mendapat jaringan air bersih, mendapat Aliran Listrik;
ka

ep

36. Bahwa dalam proses penggusuran itu terjadi intimidasi, penangkapan,


ah

penahanan dan penghancuran rumah rumah rakyat secara paksa;


R

es
M

ng

on

Halaman 36, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

b
37. Bahwa pasca penggusuran paksa tersebut, kondisi warga korban gusuran

u
sangat
Direktori memprihatinkan
Putusan Mahkamahdimana Agung
salah satu warga korban
Republik gusuran
Indonesia

ep
dinyatakan meninggal dunia dan sejumlah warga korban gusuran lainnya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sakit dan stress serta penuh dengan rasa ketidakpastian karena

a
R

si
Rumah susun yang disediakan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta memiliki

ne
ng
banyak kelemahan (bocor, kurangnya akses transportasi umum, jauhnya
letak mata pencaharian selama ini) yang tidak sesuai dengan harapan

do
gu mereka.

38. Bahwa dengan demikian tindakan yang dilakukan oleh TERGUGAT telah

In
A
bertentangan dengan asas umum pemerintahan yang baik (The General
Principles ofgood administration), yaitu :
ah

lik
Asas Kepastian Hukum
am

ub
Berdasarkan fakta yang ada bahwa TERGUGAT telah melanggar asas ini
dimana telah melakukan pembiaran terhadap keswenang-wenangan yang
terjadi bagi warga korban gusuran tanpa ada upaya pemberian rasa aman
ep
k

dan pencegahan dari tindakan kekerasan yang menimpa warga negara


ah

yang harus dilindunginya;


R

si
Asas Kejujuran dan Kertebukaan (Fair Plav)

ne
ng

Bahwa yang dimaksud dengan asas ini adalah bahwa instansi yang dalam
menjalankan tugasnya terutama yang berkaitan dengan kepentingan publik

do
gu

ini harus bersikap adil dan membela kepentingan masyarakat tanpa


keberpihakan kepada seseorang atau sekelompok orang, dan bertindak
atas nama publik utuk kepentingan masyarakat. Dalam hal ini TERGUGAT
In
A

dalam tindakannya sama sekali mengabaikan dalil ini karena sama sekali
tidak ada upaya maksimal yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
ah

lik

tindakan pelanggaran HAM berat pada saat penggusuran itu terjadi;


m

ub

Asas Kepantasan dan Kewajaran


Asas ini menghendaki agar setiap tindakan badan/pejabat administrasi
ka

hendaknya dilakukan dalam batas-batas kepantasan, kewajaran dan


ep

kepatutan yang hidup dalam masyarakat. Bahwa tindakan TERGUGAT


ah

yang telah melakukan pembiaran terjadinya tindakan intimidasi dan


R

kekerasan terhadap warga masyarakat selama proses penggusuran paksa


es
M

ng

on

Halaman 37, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

b
telah bertentangan dengan asas ini;

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Asas Pertanggungjawaban
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Asas ini menghendaki bahwa setiap tindakan badan/ pejabat administrasi

a
R

si
harus dapat dipertanggungjawabkan, baik menurut ketentuan hukum tertulis

ne
ng
maupun tidak tertulis. Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas, nyata
bahwa tindakan TERGUGAT tidak dapat dipertanggungjawabkan

do
merupakan tindakan yang bertentangan dengan hukum, baik tertulis
gu maupun hukum tidak tertulis;

In
A
39. Bahwa dengan melihat hal-hal di atas maka terlihatlah tindakan yang
dilakukan oleh TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan hukum
ah

lik
yaitu melanggar kewajiban hukumnya sendiri sehingga hak subyektif dari
masyarakat korban penggusuran menjadi terlanggar juga, yang berarti
am

bahwa TERGUGAT telah melanggar dan tidak mengindahkan sikap hati-

ub
hati yang berlaku dalam masyarakat. ep
k

40. Bahwa beradasarkan data-data dan fakta-fakta hukum temuan


PENGGUGGAT terkait penggusuran di Provinsi DKI JAKARTA selama
ah

R
tahun 2013 sampai dengan 2015 TERGUGAT telah melakukan Perbuatan

si
Melawan Hukum dengan melakukan penggusuran paksa yang

ne
ng

mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM;

41. Bahwa dengan meningkatnya penggusuran paksa di Provinsi DKI

do
gu

JAKARTA, maka PENGGUGAT sebagai LSM yang peduli permasalahan


kota Jakarta mendorong TERGUGAT untuk membuat Standar
In
A

Operasional Penggusuran agar terciptanya Kota Jakarta yang lebih


manusiawi;
ah

lik

42. Bahwa dalam membuat Standar operasional penggusuran, pemerintah


provinsi DKI Jakarta mengacu pada Standar internasional yakni Hak atas
m

ub

Perumahan yang Layak dalam Hukum Hak Asasi Manusia


Internasional (data Centre on Housing Rights and Evictions)
ka

ep

43. Bahwa TERGUGAT sebagai kepala pemerintah daerah memiliki kewajiban


ah

untuk membuat Standar Operasional Penggusuran agar tidak terjadi


R

es
M

ng

on

Halaman 38, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

b
pelanggaran hak-hak dasar warga negara dan menjunjung tinggi hak asasi

u
manusia
Direktori khususnyaMahkamah
Putusan warga Provinsi DKI JakartaRepublik
Agung tanpa diskriminasi;
Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
IV. KERUGIAN

a
R

si
1. Bahwa akibat pembiaran penggusuran tersebut warga menderita kerugian

ne
ng
berupa hilangnya tempat tinggal, harta benda bahkan nyawa melayang demi
mempertahankan haknya;

do
gu
2. Bahwa akibat penggusuran paksa tersebut bukan saja hilangnya hak atas
perumahan yang layak, namun hak-hak dasar lainnya juga

In
A
tercerabut/dilanggarnya sendi-sendi kehidupan para korban, seperti hak hidup
bebas dari ketakuatan, hak atas rasa aman, hak atas pendidikan, hak atas
ah

lik
kesehatan serta hak atas pekerjaan. Sementara itu anak-anak kehilangan
kesempatan menikmati masa kecil dan hidup terlunta-lunta tanpa kepastian
am

ub
masa depannya;

3. Bahwa akibat penggusuran paksa tersebut warga masyarakat bukan difasilitasi


ep
k

tingkat kesejahteraan mereka. Namun, justru diluluhlantakan harkat dan


ah

martabatnya sebagai manusia yang seolah tidak diakui oleh negaranya


R

si
sendiri. Ini justru melanggar konstitusi kita baik dalam pembukaan dan batang
tubuh UUD 1945;

ne
ng

4. Bahwa akibat penggusuran paksa tersebut para korban dan calon korban

do
gu

penggusuran lain mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan


sehingga sangat mungkin akan mengalami gangguan kejiwaan permanen di
masa depannya;
In
A

5. Bahwa akibat penggusuran paksa tersebut para korban tidak mendapatkan


ah

lik

akses terhadap perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak


asasi manusia yang menjadi mandat dan tanggung jawab negara, termasuk
m

ub

TERGUGAT;
ka

6. Bahwa PENGGUGAT yang peduli dengan memberdayakan kaum miskin


ep

kota, melihat adanya tindakan sistematis dan terencana untuk


menyengsarakan rakyat dengan mengusir mereka dari kota Jakarta yang
ah

dilakuakan oleh aparat negara dimana seharusnya TERGUGAT melindungi


es
M

ng

on

Halaman 39, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

b
warganya;

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
7. Bahwa PENGGUGAT adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mempunyai kepedulian khusus (special Interest) terhadap kota Jakarta

a
R

si
ne
ng
dan permasalahan kebijakan pembangunan di Kota Jakarta dan

do
gu penghormatan , pengakuan serta pemenuhan Hak Asasi Manusia;

In
A
8. Bahwa PENGGUGAT sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang
terus menerus berpartisipasi terhadap perlindungan, penegakan dan
ah

pemajuan Hak Asasi Manusia terganggu

lik
dan dirugikan oleh sikap
TERGUGAT yang melakukan penggusuran paksa yang nyata-nyata telah
melakukan pelanggaran HAM berat. Jadi partisipasi dalam rangka sebagai
am

ub
Lembaga Swadaya Masyarakat dalam perlindungan , penegakan dan
pemajuan Hak Asasi Manusia yang diatur secara jelas di dalam pasal 100
ep
Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM akan sia sia belaka;
k
ah

PERMOHONAN
R

si
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kami memohon agar Majelis

ne
Hakim yang mengadili perkara ini memutus hal-hal sebagai berikut:
ng

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT seluruhnya;

do
gu

2. Menyatakan perbuatan TERGUGAT adalah PERBUATAN MELAWAN


HUKUM;
In
A

3. Menghukum TERGUGAT untuk meminta maaf kepada para warga miskin dan
ah

lik

warga kota Jakarta secara terbuka di minimal 6 (enam) media cetak Nasional
dan minimal 6 (enam) Televisi Nasional dan minimal 6 (enam) Radio
m

ub

Nasional, dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah putusan ini. Adapun
permintaan maaf kepada seluruh masyarakat miskin kota Jakarta, redaksinya
ka

sebagai berikut:
ep

“Saya sebagai Gubernur DKI Jakarta, dengan ini menyampaikan permohonan


ah

maaf sebesar-besarnya kepada seluruh korban penggusuran di Provinsi DKI


R

Jakarta dan menyatakan Moratorium terhadap penggusuran di wilayah DKI


es
M

ng

on

Halaman 40, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

b
Jakarta, sampai dengan adanya peraturan terkait Standar operasional

u
prosedur
Direktori penggusuran.”
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan moratorium (pemberhentian

a
sementara) penggusuran;

si
ne
ng
5. Menghukum TERGUGAT untuk segera membuat Standar Operasional
Penggusuran Provinsi DKI Jakarta yang melibatkan partisipasi aktif dari

do
gu masyarakat;

6. Menyatakan putusan atas gugatan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

In
A
walaupun ada upaya hukum (uit verbal by vorraad)\
ah

lik
7. Menghukum TERGUGAT untuk membayar perkara yang timbul dalam
perkara ini;
am

ub
Atau apabila Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berpendapat lain,maka
mohon putusan yang seadil adilnyanya (Ex Aequo Et Bono).
ep
k
ah

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang ditentukan untuk itu telah
R
hadir Kuasa Penggugat yaitu TUBAGUS HARYO KARBYANTO, S.H., dkk.,

si
Advokat dan asisten advokat yang tergabung dalam FORUM ADVOKAT UNTUK

ne
ng

RAKYAT MISKIN JAKARTA (FARMA), yang beralamat di Jl. Pancawarga IV No.


44 RT. 003/07 Cipinang Muara (Belakang Gudang Seng) Jakarta Timur, 13420,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 24 Januari 2017, sedangkan Tergugat

do
gu

diwakili kuasanya yaitu HARATUA D. P PURBA, SH., dkk., Para pegawai Biro
Hukum Setda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berdasarkan surat kuasa
In
A

khusus Nomor 298/-1.875 tertanggal 31 Maret 2017;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian
ah

lik

diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk TARIYAN
m

ub

SETIAWAN, SH., MH., Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai
Mediator ;
ka

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 5 Juni 2017,


ep

upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan


R

es
M

ng

on

Halaman 41, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

b
dengan pembacaan surat gugatan dan atas pertanyaan Ketua Majelis Penggugat

u
menyatakan
Direktori tidak ada perubahan
Putusan Mahkamah atas gugatannya;
Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
hk
mengajukan jawabannya, tertanggal 4 Juli 2017 sebagai berikut:

a
R

si
ne
ng
DALAM EKSEPSI
A. PENGGUGAT TIDAK BERHAK MENGAJUKAN GUGATAN

do
1. Bahwa sesuai dengan Pasal 8 ayat (3) Rv, dinyatakan bahwa
gu "pemberitahuan gugatan harus memuat upaya-upaya dan pokok
gugatan disertai kesimpulan yang jelas dan tertentu”, dengan kata lain

In
A
surat gugatan harus disusun secara sistematis dengan unsur-unsur
identitas para pihak, dalil-dalil konkrit tentang adanya hubungan hukum
ah

lik
yang merupaka dasar diajukannya suatu gugatan dan petitum
am

2. Bahwa sejalan dengan Pasal 8 ayat (3) Rv tersebut, asas dasar utama

ub
yang penting dalam hukum acara perdata yang harus dipenuhi dalam
mengajukan gugatan adalah asas tiada gugatan tanpa kepentingan
ep
k

hukum (point d’ interest point d’ action). Asas ini menurut Prof Dr.
Sudikno Mertokusumo, S.H., mengandung arti : “bahwa suatu tuntutan
ah

R
hak harus mempunyai kepentingan hukum yang cukup, merupakan

si
syarat utama untuk dapat diterimanya tuntutan hak itu oleh

ne
ng

pengadilan guna diperiksa : point d’ interest pint d’ action”. (Hukum


Acara Perdata Indonesia; Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H.
halaman 49).

do
gu

3. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka untuk memenuhi kualifikasi


In
A

Penggugat wajib memenuhi 2 (dua) syarat dasar, yaitu :


a. Harus jelas dan terbukti bahwa kepentingan Penggugat dilanggar
ah

lik

secara nyata; dan


b. Penggugat memiliki hubungan hukum dengan kepentingan yang
dilanggar tersebut.
m

ub
ka

4. Bahwa Penggugat sama sekali tidak memenuhi 2 (dua) syarat tersebut


ep

untuk menggugat Tergugat dan tidak ada hubungan (korelasi) antara


perbuatan melawan hukum dalam konteks perdata yang merugikan
ah

kepentingan Penggugat, sehingga Penggugat dalam gugatan a quo


R

es
M

ng

on

Halaman 42, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

b
tidak memiliki dasar hukum yang kuat sebagai Penggugat.

u
Direktori Putusan
5. Bahwa Mahkamah
kedudukan Penggugat Agung Republik
pada perkara Indonesia
a quo adalah sebagai

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) artinya Penggugat merupakan

a
Organisasi Kemasyarakatan, dimana pada Buku II Pedoman Teknis

si
ne
ng

do
gu Administrasi dan Teknis Peradilan Mahkamah Agung Republik
Indonesia disebutkan Organisasi kemasyarakatan / Lembaga Swadaya

In
A
Masyarakat dapat mengajukan Gugatan untuk kepentingan masyarakat
antara lain dalam perkara lingkungan hidup dan perlindungan
ah

lik
konsumen.

6. Bahwa gugatan Penggugat pada perkara a quo bukanlah perkara


am

ub
lingkungan hidup maupun perkara perlindungan konsumen, artinya
kedudukan Penggugat sebagai organisasi masyarakat/kelompok (LSM)
ep
bukanlah organisasi masyarakat/kelompok yang memiliki hak gugat
k

perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Hukum Acara


ah

Perdata.
R

si
7. Bahwa jika Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum

ne
ng

di luar perkara lingkungan hidup dan perkara perlindungan konsumen,


seharusnya Penggugat bertindak sebagai kuasa dari masyarakat yang

do
gu

terkena dampak, namun pada perkara a quo Penggugat tidak


mendapatkan kuasa dari masyarakat yang terkena dampak.
In
A

8. Bahwa selain itu Penggugat juga tidak mengajukan gugatan dalam


bentuk perwakilan kelompok (class action) maupun gugatan Citizen Law
ah

lik

Suit, sehingga Penggugat tidak berhak mengajukan gugatan perbuatan


melawan hukum pada perkara a quo.
m

ub

9. Bahwa oleh karena Penggugat ternyata tidak mempunyai hubungan


hukum dengan objek perkara a quo maka jelas gugatan Penggugat
ka

harus dinyatakan tidak dapat diterima sebagaimana disebutkan dalam


ep

beberapa Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, yaitu :


ah

a. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam


R

es
M

ng

on

Halaman 43, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

b
putusannya tanggal 7 Juli 1971 No. 294K/Sip/1971 mensyaratkan

u
bahwa “Gugatan
Direktori Putusan harus diajukan
Mahkamah Agungoleh orang yangIndonesia
Republik mempunyai

ep
hubungan hukum”.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 8

a
Oktober 1973 No. 442K/Sip/1973 yang menyebutkan “Gugatan dari

si
seseorang yang tidak berhak mengajukan gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima”.

ne
ng

do
gu 10.Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, gugatan Penggugat
yang tidak memiliki kepentingan hukum untuk menggugat {point d’

In
A
interest point d’ action) harus dinyatakan batal demi hukum atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
ah

lik
verklaard).
am

ub
B. GUGATAN KABUR DAN TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)
B.1. Kabur dan Tidak Jelas dalam Menyebutkan Objek Perkara dan
Kedudukan Hukum Penggugat dengan Objek Perkara A Quo
ep
k
ah

11.Bahwa Penggugat sama sekali tidak mampu mendeskripsikan


R

si
apalagi membuktikan inti dari gugatannya, termasuk pula dalil
Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan

ne
ng

Perbuatan Melawan Hukum.

do
12.Bahwa Penggugat dalam gugatannya sama sekali tidak menguraikan
gu

unsur-unsur perbuatan melawan hukum secara terperinci berdasarkan


ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
In
A

Perdata) yang telah dilakukan oleh Tergugat.


ah

lik

13.Bahwa apabila ditelusuri lebih dalam mengenai fakta-fakta dalam


gugatan a quo maka Penggugat sama sekali tidak menjelaskan apalagi
m

membuktikan unsur dari sebuah perbuatan melawan hukum, yaitu :


ub

a. Adanya suatu perbuatan yang bersifat bertentangan dengan hukum;


ka

b. Adanya kerugian yang timbul;


ep

c. Adanya kesalahan, baik berupa kesengajaan maupun kealpaan


(kelalaian); dan
ah

d. Adanya hubungan kausal atau sebab akibat antara kerugian yang


es
M

ng

on

Halaman 44, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

b
timbul dengan kesalahan atau perbuatan yang dilakukan.

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
14.Bahwa Penggugat dalam gugatannya hanya berputar-putar
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menjelaskan kedudukan Penggugat sebagai Lembaga Swadaya

a
Masyarakat (LSM) dan mendalilkan Tergugat telah melakukan

si
pelanggaran Hak Asasi Manusia tanpa mampu menjelaskan dengan
bukti cukup dan konkrit perbuatan apa yang dilakukan Tergugat

ne
ng
sehingga menimbulkan kerugian secara langsung kepada Penggugat.

do
gu 15. Bahwa selain itu Penggugat tidak mampu merinci dengan jelas kerugian
apa yang diderita Penggugat karena tindakan yang dilakukan Tergugat.

In
A
Penggugat tidak menjelaskan kerugian langsung apa yang diderita oleh
Penggugat akibat terjadinya penertiban-penertiban tersebut, atau
ah

lik
Penggugat juga tidak dapat menunjukkan hubungan hukum Penggugat
dengan warga-warga yang terkena penertiban tersebut.
am

ub
16. Bahwa pada halaman 13 sampai dengan halaman 18 posita
gugatannya, Penggugat mendalilkan pelanggaran yang dilakukan
ep
k

Tergugat terkait penertiban warga Waduk Ria Rio, Cipinang Besar


ah

Selatan, Kampung Pulo, dan Bukit Duri yang disebut “penggusuran


R

si
paksa” oleh Penggugat.

ne
ng

17. Bahwa terkait penertiban di Waduk Ria Rio, Penggugat tidak


menyebutkan dengan jelas apa yang diklaim akibat terjadinya
penertiban, di satu sisi mengklaim ganti rugi yang dianggap tidak layak,

do
gu

di sisi lain mengklaim keadaan rumah susun seperti adanya kebocoran,


instalasi air yang tidak baik, transportasi yang tidak lancar dari Rumah
In
A

Susun Pinus Elok menuju tempat kerja.


ah

lik

18. Bahwa di samping keluhan mengenai tidak mendapat ganti rugi yang
layak, kondisi rumah susun yang tidak baik, Penggugat juga
mendalilkan warga kesulitan untuk mendapatkan rumah susun, selain
m

ub

itu Penggugat juga menyebutkan Ompung Rita merupakan salah satu


ka

korban waduk ria rio yang tidak mendapatkan rumah susun hingga
ep

meninggal dunia. Penggugat tidak menyebutkan ada kepentingan apa


Penggugat mengklaim penertiban tersebut dan tidak menjelaskan
ah

hubungan hukum Penggugat dengan Warga Waduk Ria Rio maupun


R

es
M

ng

on

Halaman 45, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

b
Ompung Rita.

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
19. Bahwa seandainya tindakan Tergugat dalam melakukan penertiban

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dianggap sebagai perbuatan melawan hukum, seharusnya Ompung

a
Rita maupun ahli warisnya bersama dengan warga waduk ria rio yang

si
mengajukan gugatan secara perdata dengan mekanisme gugatan
perwakilan kelompok (class actiori), bukan Penggugat.

ne
ng

do
gu

In
A
20. Bahwa selanjutnya Penggugat juga mendalilkan penertiban yang
dilakukan terhadap warga sekitar Tempat Pemakaman Umum Kebon
ah

lik
Nanas di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, dimana menurut
Penggugat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memberikan solusi
am

ub
kepada warga atas dilakukannya penertiban tersebut.

21. Bahwa jika benar Tergugat tidak memberikan solusi atas dilakukannya
ep
k

penertiban di lokasi tersebut, seharusnya warga sekitar Tempat


ah

Pemakaman Umum Kebon Nanas di Kelurahan Cipinang Besar Selatan


R
yang mengajukan gugatan dengan mekanisme gugatan perwakilan

si
kelompok (class action), bukan Penggugat, dan Tergugat

ne
ng

mempertanyakan hubungan hukum Penggugat apakah mendapatkan


kuasa dari warga sekitar Tempat Pemakaman Umum Kebon Nanas di
Kelurahan Cipinang Besar Selatan.

do
gu

22. Bahwa selain penertiban terhadap warga sekitar Tempat Pemakaman


In
Umum Kebon Nanas di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Penggugat
A

juga menyebutkan penertiban terkait rencana pembangunan Sudetan


Kali Ciliwung Kanal Banjir Timur terhadap warga di Kelurahan Cipinang
ah

lik

Besar Selatan, dimana warga di Kelurahan Cipinang Besar Selatan


menolak direlokasi karena belum memperoleh kesepakatan ganti rugi.
m

ub

23. Bahwa terkait rencana pembangunan Sudetan Kali Ciliwung,


ka

terdapat gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan


ep

secara class action oleh warga di RW 04 dan RW 014 Kelurahan


ah

Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi Jakarta


R

Timur dengan register Perkara Nomor 321/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst


es
M

ng

on

Halaman 46, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

b
dimana warga merasa keberatan dengan rencana dilakukannya

u
Direktori pembangunan Inlet Sudetan KaliAgung
Putusan Mahkamah Ciliwung Menuju Kanal Banjir
Republik Timur di
Indonesia

ep
Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi Jakarta
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Timur dan menuntut ganti rugi yang layak berdasarkan penilaian

a
subyektif dari warga.

si
24. Bahwa seandainya warga di Kelurahan Cipinang Besar Selatan,

ne
ng
Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi Jakarta Timur keberatan
dengan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung Kanal Banjir Timur, maka

do
sebagaimana gugatan class action yang diajukan oleh warga
gu

In
A
Kelurahan Bidaracina, maka seharusnya gugatan diajukan secara
class action oleh warga Kelurahan Cipinang Besar Selatan, bukan
ah

lik
oleh Penggugat. Dalam hal ini Penggugat tidak jelas kedudukannya
mengklaim pada gugatan a quo mewakili siapa karena tidak
am

ub
menyebutkan adanya surat kuasa dari warga Cipinang Besar Selatan.

25. Bahwa selanjutnya klaim Penggugat atas penertiban warga Kampung


ep
Pulo juga tidak jelas, karena warga Kampung Pulo sendiri telah
k

mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,


ah

diputus sampai tingkat Kasasi dan dimenangkan oleh Kepala Satuan


R

si
Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Timur dalam putusan

ne
Nomor 475 K/TUN/2016 tanggal 13 Desember 2016, sehingga patut
ng

juga dipertanyakan surat kuasa Penggugat dari warga Kampung Pulo


dalam mengajukan gugatan a quo.

do
gu

26. Bahwa semakin tidak jelas gugatan Penggugat dalam menyebutkan


In
penertiban terhadap warga Bukit Duri pada halaman 17 dan 18 posita
A

gugatannya, dimana pada angka 49 Penggugat menyebutkan warga RT


11, RT, 12 dan RT 15 di RW 10 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan
ah

lik

Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan mengajukan gugatan class


action di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta melawan Balai Besar
m

ub

Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,


Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan Badan Pertanahan Nasional
ka

ep

pada tanggal 10 Mei 2015 karena merasa terancam atas rencana


penertiban yang dilakukan oleh Tergugat.
ah

es
M

ng

on

Halaman 47, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

b
27. Bahwa dalil Penggugat tersebut merupakan dalil yang ngawur dan

u
Direktori asal-asalan,
Putusan karena tidak diperoleh
Mahkamah Agungdari data yang valid, Indonesia
Republik adapun fakta

ep
yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Gugatan class action diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,

si
bukan di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;
b. Gugatan diajukan tanggal 10 Mei 2016 bukan tanggal 10 Mei 2015

ne
ng
oleh warga di RW 10, RW 11, dan RW 12 Kelurahan Bukit Duri,
Kecamatan Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan, bukan warga

do
gu RT 11, RT 12, dan RT 15 di RW 10;

In
A
c. Pada saat gugatan diajukan, warga RT 11, RT 12, dan RT 15 di RW
10 telah ditertibkan dan direlokasi ke rumah susun;
ah

lik
d. Gugatan yang diajukan di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
ditujukan kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kepala Satpol
am

ub
PP) Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan objek sengketa Surat
Peringatan 1,2, dan 3. ep
k

28. Bahwa terkait gugatan class action warga Bukit Duri sampai saat ini
ah

proses persidangannya masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta


R

si
Pusat dengan register Perkara Nomor 262/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst.
dimana warga Bukit Duri memberikan kuasa kepada Para Advokat dari

ne
ng

Yayasan Ciliwung Merdeka, bukan kepada Penggugat.

do
29. Bahwa berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut di atas, tidak ada
gu

satupun bukti konkrit yang menunjukkan Penggugat menderita kerugian


secara langsung atas tindakan-tindakan penertiban yang dilakukan
In
A

Tergugat, Penggugat hanya merasa mewakili tanpa kuasa dari warga-


warga yang terkena dampak atas penertiban yang dilakukan Tergugat,
ah

lik

sehingga gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (obscuur libels) dan
oleh karenanya gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat
m

ub

diterima, (niet ontvantkelijk verklaard).


ka

B.2. Kabur dan Tidak Jelas Karena Petitum Gugatan Bertentangan


ep

Dengan Posita Gugatan


ah

30. Bahwa Tergugat menolak petitum yang diajukan Penggugat yang


es
M

ng

on

Halaman 48, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

b
meminta Majelis Hakim dalam perkara a quo memutus dengan

u
Direktori menyatakan
PutusanTergugat telah melakukan
Mahkamah Agung perbuatan melawan
Republik hukum
Indonesia

ep
padahal tidak ada satupun uraian gugatan yang mendasari
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
permintaan tersebut atau dengan kata lain antara posita dan

a
petitum saling bertentangan.

si
31. Bahwa dalam Petitum nomor 3 Penggugat meminta “Tergugat untuk

ne
ng
meminta maaf kepada warga miskin dan warga kota Jakarta secara
terbuka di minimal 6 (enam) Televisi Nasional dan minimal 6 (enam)

do
gu Radio Nasional, dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah putusan
ini....” namun dalam posita Penggugat sama sekali tidak

In
A
ah

lik
menjelaskan mengapa Tergugat harus meminta maaf di media
cetak dan apa yang menjadi dasar Tergugat harus meminta maaf di
am

ub
media cetak.

32. Bahwa selanjutnya dalam petitum nomor 4 Penggugat meminta


ep
k

“Tergugat untuk melakukan moratorium (pemberhentian sementara)


ah

penggusuran”, namun dalam posita Penggugat sama sekali tidak


R

si
menjelaskan adanya kewajiban Tergugat untuk melakukan
moratorium.

ne
ng

33. Bahwa sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI No. 1075


K/SIP/1982 menyatakan : ’’karena petitum bertentangan dengan

do
gu

posita gugatan, gugatan tidak dapat diterima In


34. Bahwa selain itu kontradiksi antara posita dengan petitum dikemukakan
A

oleh M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunta “Hukum Acara Perdata


Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
ah

lik

Pengadilan”, halaman 452 yang lebih jelas kutipannya sebagai berikut:


“Sudah dijelaskan, posita dengan petitum gugatan harus saling
m

ub

mendukung. Tidak boleh saling bertentangan. Apabila hal itu tidak


dipenuhi, mengakibatkan gugatan menjadi kabur....”
ka

ep

35. Bahwa dengan demikian, oleh karena petitum yang diajukan dalam
ah

gugatan tidak sejalan dan bahkan bertentangan dengan posita dalam


R

gugatan, maka gugatan Penggugat adalah gugatan yang kabur dan


es
M

ng

on

Halaman 49, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

b
tidak jelas (obscuur libel) dan oleh karenanya harus dinyatakan

u
Direktoritidak dapat diterima
Putusan (niet ontvankelijk
Mahkamah Agung verklaard).
Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
B.3. Kabur dan Tidak Jelas Karena Penggugat Mencampuradukkan

a
Antara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Dengan Gugatan

si
Citizen Law Suit

ne
ng
36. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan dengan judul “Gugatan
Perbuatan Melawan Hukum (dengan metode Legal Standing NGO)”.

do
gu

In
A
ah

lik
37. Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum (Onrechmatigedaad) diatur
dalam Pasal 1365 KUH Perdata, yang menyebutkan “Tiap perbuatan
am

ub
melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seorang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut’.
ep
k

38. Bahwa dari rumusan Pasal 1365 KUH Perdata di atas, suatu perbuatan
ah

R
dapat dikategorikan sebagai suatu Perbuatan Melawan Hukum apabila

si
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

ne
ng

a. adanya suatu perbuatan yang bersifat bertentangan dengan hukum


pada umumnya.
b. adanya kerugian yang timbul.

do
gu

c. adanya kesalahan, baik berupa kesengajaan maupun kealpaan


(kelalaian).
In
A

d. adanya hubungan kausal atau sebab akibat antara kerugian yang


timbul dengan kesalahan atau perbuatan yang dilakukan.
ah

lik

39. Bahwa Penggugat pada gugatannya berkali - kali menyatakan


kedudukannya sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
m

ub

memiliki kepentingan dan kedudukan hukum untuk mewakili


ka

masyarakat dalam memperjuangkan haknya, dimana yang menjadi


ep

pihak pada perkara a quo adalah Penggugat selaku Lembaga


Swadaya Masyarakat (LSM) melawan Gubernur Provinsi DKI
ah

Jakarta selaku penyelenggara pemerintahan di wilayah Provinsi


es
M

ng

on

Halaman 50, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

b
DKI Jakarta sebagai Tergugat. Selain itu yang mendasari gugatan

u
Direktori Penggugat
Putusanadalah kelalaian Agung
Mahkamah Tergugat Republik
sebagai penyelenggara
Indonesia

ep
negara untuk memenuhi hak warga negaranya khususnya warga
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DKI Jakarta dalam melakukan penertiban dipandang dari segi Hak

a
Asasi Manusia.

si
40. Bahwa jika dilihat dari kriteria di atas, Penggugat seharusnya

ne
ng
mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum melalui mekanisme
Citizen Law Suit, namun pada gugatannya Penggugat sama sekali

do
tidak menyebutkan gugatan a quo merupakan gugatan dengan
gu mekanisme Citizen Law Suit, melainkan gugatan perbuatan
melawan hukum biasa.

In
A
41. Bahwa gugatan Citizen Law Suit adalah mekanisme atau cara bagi
warga negara untuk menggugat tanggung jawab Pemerintah atau
ah

lik
Penyelenggara Negara atas kelalaiannya memenuhi hak-hak warga
negara.
am

ub
42. Bahwa dari pengertian tersebut di atas dan beberapa gugatan Citizen
Law Suit yang pernah diajukan di Indonesia terdapat beberapa ciri yang
ep
harus dipenuhi sebagai gugatan Citizen Law Suit, antara lain :
k
ah

a. Tergugat dalam Citizen Law Suit adalah Penyelenggara Negara


R

si
• Hal ini adalah ciri utama yang membedakan gugatan Citizen Law
Suit dengan gugatan perbuatan melawan hukum biasa. Dalam

ne
ng

perkara a quo, yang menjadi Tergugat adalah Gubernur Provinsi


DKI Jakarta sebagai penyelenggara negara, sehingga

do
gu

seharusnya Penggugat mengajukan gugatan a quo melalu


mekanisme gugatan Citizen Law Suit.
b. Penggugat harus membuktikan Penyelenggara Negara lalai
In
A

dalam memenuhi hak-hak warga negara.


• Pada gugatan a quo Penggugat berkali-kali menyatakan
ah

lik

Tergugat lalai dalam memenuhi hak-hak warga Jakarta.


m

ub

c. Petitum gugatan Citizen Law Suit harus berisi permohonan agar


Negara mengeluarkan suatu kebijakan secara umum (regeling)
ka

agar kelalaian Penyelenggara Negara tidak terulang lagi.


ep

• Pada petitum gugatan a quo, Penggugat meminta Tergugat


ah

untuk segera membuat Standar Operasional Penggusuran


R

Provinsi DKI Jakarta yang melibatkan partisipasi aktif dari


es
M

ng

on

Halaman 51, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

b
masyarakat.

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
43. Bahwa dengan demikian, oleh karena gugatan a quo dicampuradukkan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
antara gugatan perbuatan melawan hukum dan gugatan Citizen Law

a
Suit maka sudah seharusnya gugatan a quo tidak dapat diterima (niet

si
ontvankelijk verklaard).

ne
ng

do
gu

In
A
C. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS CONSORTIUM)
ah

lik
44. Bahwa pada angka 21 halaman 13 posita gugatan, Penggugat
am

ub
mendalilkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan kurang
lebih 2500 personil gabungan SATPOL PP dan POLISI untuk
melakukan penggusuran di Waduk Ria Rio.
ep
k
ah

45. Bahwa selanjutnya pada angka 40 halaman 16 Penggugat juga


R
menyebutkan “....Selain itu, banyaknya aparat Satpol PP, Polisi dan TNI

si
yang ikut serta mengawal proses penggusuran Kampung Puio".

ne
ng

46. Bahwa terkait permohonan rumah susun bagi warga Waduk Ria Rio,
Penggugat juga menyebutkan Dinas Perumahan Provinsi DKI Jakarta

do
gu

tidak memberikan respon yang baik terhadap warga yang belum


mendapatkan rumah susun, disamping itu Penggugat juga mengklaim
In
rumah susun yang disediakan belum pantas ditempati karena ditemui
A

kebocoran yang disebabkan sistem instalasi air yang tidak baik serta
tidak adanya sarana transportasi umum untuk warga Rumah Susun
ah

lik

Pinus Elok menuju akses tempat kerja (vide angka 24 dan 25 posita
gugatan).
m

ub

47. Bahwa dari penjelasan-penjelasan tersebut di atas, jika Penggugat


ka

merasa penertiban yang dilakukan tidak manusiawi dan pembagian unit


ep

dan kondisi rumah susun yang tidak baik, untuk dapat menjelaskan
ah

lebih rinci mengenai teknis penertiban dan relokasi di lapangan serta


R

pembagian dan kondisi rumah susun yang sebenarnya, maka sudah


es
M

ng

on

Halaman 52, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

b
seharusnya Satpol PP, Kepolisian, TNI dan Dinas Perumahan Rakyat

u
Direktori dan Kawasan Mahkamah
Putusan Permukiman Provinsi
AgungDKI Jakarta juga ikut Indonesia
Republik menjadi pihak

ep
Tergugat pada perkara a quo.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
48. Bahwa oleh karena pihak dalam perkara a quo tidak dicantumkan

si
secara lengkap maka sejalan dengan Yurisprudensi Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor 151 K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975

ne
ng
yang menyebutkan pihak-pihak yang berperkara harus
dicantumkan secara lengkap maka gugatan Penggugat yang

do
kurang pihak harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet
gu ontvankelijk verklaard).

In
A
ah

DALAM POKOK PERKARA

lik
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil posita dan petitum Penggugat
am

ub
kecuali yang diakui dengan tegas.
ep
2. Bahwa apa yang telah Tergugat kemukakan dalam Eksepsi merupakan
k

bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara.


ah

si
3. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat yang
menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum

ne
ng

dalam melakukan penertiban-penertiban di wilayah Provinsi DKI


Jakarta.

do
gu

4. Bahwa penertiban yang dilakukan terhadap warga di kawasan TPU


Cipinang Besar Selatan adalah dalam rangka pengamanan aset
In
A

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dimana warga mendirikan bangunan


liar di atas tanah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sehingga harus
ah

lik

ditertibkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Prp Tahun 1960


tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau
m

ub

Kuasanya.

5. Bahwa penertiban yang dilakukan terhadap warga sekitar Waduk Ria


ka

ep

Rio adalah dalam rangka pembangunan, pengembangan dan


pengelolaan Waduk Ria Rio sekaligus membangun Ruang Terbuka
ah

Hijau di kawasan tersebut, serta dalam rangka pengamanan aset


R

es
M

ng

on

Halaman 53, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

b
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dimana warga sekitar harus ditertibkan

u
Direktori karena
Putusanmendirikan bangunan di
Mahkamah atas tanah
Agung Pemerintah Indonesia
Republik Provinsi DKI

ep
Jakarta. Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 51 Prp Tahun
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau

a
Kuasanya, Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

si
Jakarta Nomor 210 Tahun 2009 Tentang Penguasaan
Perencanaan/Peruntukan Bidang Tanah Untuk Pelaksanaan

ne
ng
Pembangunan Waduk Ria Rio Di Pulo Mas, Kelurahan Kayu Putih,
Kecamatan Pulo Gadung, Kota Administrasi Jakarta Timur, Peraturan

do
gu Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 51 Tahun
2011 Tentang Penguasaan, Perencanaan/Peruntukan Bidang Tanah

In
A
ah

lik
Untuk Pelaksanaan Pembangunan Waduk Ria Rio Di Pulo Mas
Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Administrasi
am

ub
Jakarta Timur, dan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 2090 Tahun 2015 Tentang Penetapan Lokasi
ep
Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Taman Waduk Ria Rio,
k

Pulomas, Kota Administrasi Jakarta Timur.


ah

si
6. Bahwa penertiban yang dilakukan terhadap warga di sekitar Kanal Banjir
Timur dilakukan dalam rangka untuk mengalihkan air limpahan Kali

ne
ng

Ciliwung sebesar 60m3/dt dan perlu dibuat sudetan dengan


membangun saluran/terowongan yang menghubungkan antara Kali

do
Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur di Kelurahan Bidara Cina,
gu

Kelurahan Cipinang Cempedak, Kelurahan Cipinang Besar Selatan,


Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi Jakarta Timur. Hal ini
In
A

diatur dalam Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota


Jakarta Nomor 80 Tahun 2014 Tentang Penetapan Lokasi Untuk
ah

lik

Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung Menuju Kanal Banjir Timur Di


Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kelurahan
m

ub

Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi


Jakarta Timur dan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus
ka

Ibukota Jakarta Nomor 2789 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas


ep

Keputusan Gubernur Nomor 80 Tahun 2014 Tentang Penetapan Lokasi


ah

Untuk Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung Menuju Kanal Banjir Timur


R

Di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kelurahan


es
M

ng

on

Halaman 54, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

b
Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi

u
Direktori Jakarta
PutusanTimur.Mahkamah
Selain itu warga Agung
sekitar lokasi tersebut juga
Republik mendirikan
Indonesia

ep
bangunan liar di atas tanah yang bukan miliknya sehingga harus
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditertibkan.

a
R

si
7. Bahwa penertiban oleh warga Bukit Duri dan Kampung Pulo, dilakukan
dalam rangka Normalisasi Kali Ciliwung, dimana Tergugat mengacu

ne
ng
pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1974
tentang Pengairan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35

do
gu Tahun 1991 tentang Sungai, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 tentang
Penerapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau dalam

In
A
rangka penegakan Peraturan Daerah Provinsi DKI
ah

lik
Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, Peraturan
am

ub
Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah 2030, Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan
ep
k

Peraturan Zonasi dan Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor


ah

118 Tahun 2016 tentang Penertiban Terpadu yang pada intinya


R

si
dilarang tinggal di bantaran sungai, namun warga di sekitar bantaran
Kali Ciliwung mendirikan bangunan liar di bantaran sungai sehingga

ne
ng

menyebabkan banjir yang berkepanjangan, oleh karena itu harus


ditertibkan.

do
gu

8. Bahwa dengan demikian penertiban-penertiban yang dilakukan Tergugat


telah ada dasar hukumnya serta dilakukan dalam rangka penataan
In
A

ruang, pembangunan waduk dan normalisasi sungai dalam rangka


mengatasi banjir, serta menambah ruang terbuka hijau di wilayah
ah

lik

Provinsi DKI yang sangat bermanfaat untuk masyarakat DKI Jakarta,


selain itu Tergugat tidak serta merta melakukan pembiaran kepada
warga yang terkena penertiban dengan tidak memperoleh hunian yang
m

ub

layak, Tergugat memberikan kompensasi dengan melakukan relokasi


ka

warga ke rumah susun.


ep

9. Bahwa terkait Standar Operasional penertiban, Pemerintah Provinsi DKI


ah

Jakarta berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor 207 Tahun 2016


es
M

ng

on

Halaman 55, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

b
tentang Penertiban Pemakaian/Penguasaan Tanah Tanpa Izin Yang

u
DirektoriBerhak dalam melakukan
Putusan Mahkamah penertiban.
Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10. Bahwa berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut di atas, dalil-

a
dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat telah melakukan

si
perbuatan melawan hukum dalam melakukan penertiban harus
ditolak, dan oleh karenanya Majelis Hakim yang memeriksa dan

ne
ng
memutus perkara a quo menyatakan menolak gugatan Penggugat
seluruhnya.

do
gu Berdasarkan uraian tersebut di atas maka Tergugat memohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk berkenan

In
A
memberikan putusan sebagai berikut:
ah

lik
DALAM EKSEPSI
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
am

ub
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijk
verklaard).
ep
k

DALAM POKOK PERKARA


ah

R
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya

si
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

ne
ng

Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain,
maka Tergugat mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap jawaban tersebut, Penggugat telah


In
A

mengajukan replik tertanggal 13 Juli 2017 dan untuk selanjutnya Tergugat


mengajukan duplik tertanggal 27 Juli 2017;
ah

lik

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya,


Penggugat telah mengajukan bukti surat yang telah diberi meterai yang cukup,
m

yang diberi tanda bukti P-1 s/d P-17 sebagai berikut:


ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 56, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

b
No Kode Jenis Bukti Tulis

u
1 P1
Direktori Putusan Mahkamah
Anggaran AgungRumah
Dasar dan Anggaran Republik Indonesia
Tangga Farum Miskin

ep
Warga Kota (FAKTA)
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2 P2
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

a
(KEMENKUMHAM) Nomor AHU-00003.60.10.2014

si
3 P3
Buku dengan Judul “Alternatif Penyelesaian Sengketa
Miskin Kota“

ne
ng
4 P4 Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

5 P5
Putusan Pengadilan Jakarta Pusat Nomor.

do
gu 6 P6
403/PDT.G/2011/PN.JKT.PST
Data Penggusuran di DKI Jakarta 2012-2015 oleh Fakta

In
A
(Penggugat)
7 P7
Film Penggusuran Bukit duri yang dilakukan oleh Pemerintah
ah

lik
Provinsi DKI Jakarta yang tidak memakai Prosedur
penggusuran yang baik (adil).
8 P8
Nota Kesepakatan antara Joko Widodo-Basuki Tjahaja
am

ub
Purnama (Cagub-Cawagub) DKI Jakarta dengan Serikat
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 57, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

b
Rakyat Miskin Indonesia (SRMI)

u
9 P9
Direktori Putusan
Bukti Mahkamah
Resi PembayaranAgung Republik
SPPT (Pajak) Indonesia
warga Cipinang besar

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
selatan.
hk
10 P 10
Surat Perintah pengosongan di RT/RW 012/006 Kelurahan

a
Cipinang besar selatan. (Satpol PP No. 530/-1 .758)

si
11 P 11
Surat Perintah pengosongan II dan III di RT 002, 004, 005,

ne
ng
006, 007 RW 015 Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung (Satpol
PP No. 2097/-1 .752. 11) & (Satpol PP No. 2150/-1 .752. 11)

do
gu 12
13
P 12
P 13
Denah Pengembangan Waduk Ria Rio

Print Paper News dari https://m.tempo.co denoan sub iudul

In
A
berita “DKI Tegaskan Bekas Penggusuran Rawasari
Bukan Untuk Apartemen”.
ah

lik
14 P 14 Brosur Penawaran Apartemen Green Pramuka
15 P 15
Koran Tempo Selasa 18 Juli 2017, hal 28 dengan judul
am

ub
“Fatahilah diduga akali dana Penertiban Bangunan”.

16 P 16
Koran Tempo Senin 10 Juli 2017, halamam utama dengan
ep
judul “1.761 HEKTAR TANAH ASET DKI DIKUASAI
k

PENGEMBANG”.
ah

R
17 P 17

si
Studi Kualitatif Pada Penggusuran di wilayah DKI Jakarta,
dengan judul; “Gambaran Stres Pada Penggusuran di

ne
ng

Wilayah DKI Jakarta”.

Menimbang, bahwa surat bukti tersebut berupa foto-copy surat-surat,

do
gu

dimana bukti telah dicocokkan dengan surat aslinya yang ditunjukkan di


persidangan kecuali bukti P-2, P8, dan P-12, tidak dapat ditunjukkan surat aslinya
In
A

di persidangan, P-6, dan P-7, bukti merupakan print out, sedangkan P-13 bukti
berupa CD komputer;
ah

lik

Menimbang, bahwa Penggugat juga mengajukan 2 (dua) orang Ahli yang


di bawah sumpah telah didengar keterangannya di persidangan, sebagai berikut:
m

ub

Ahli I: Aully Grashinta, M.Si, Psi., Ahli Psikologi yang pada pokoknya
menerangkan:
ka

- Bahwa manusia memiliki banyak kebutuhan yang satu dengan yang lainnya
ep

saling berhubungan;
ah

es
M

ng

on

Halaman 58, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori
Bahwa Putusan
ada 3 (tiga) Mahkamah
tingkatan stress Agung
skala beratRepublik
tidak dapat Indonesia
dihindari oleh

ep
setiap orang, yaitu: stres
putusan.mahkamahagung.go.id karena kehilangan pasangan, stres karena
hk
kehilangan saudara (anggota keluarga) dan, stres karena kehilangan tempat

a
tinaaal:

si
Bahwa stres yang disebabkan kehilangan tempat tinggal akan dialami apabila

ne
ng
adanya paksaan untuk meninggalkan tempat tinggal tersebut maupun dengan
kerelaannya;
Bahwa ada 3 (tiga) tahapan stres yang akan dialami seseorang dalam

do
gu perpindahan tempat yaitu: sebelum perpindahan, ketika perpindahan, dan
sesudah perpindahan;

In
A
Bahwa tahapan awal stres akibat perpindahan dan/atau relokasi yang dialami
seseorang adalah kecemasan memikirkan keadaan dan kebutuhan baik
ah

lik
sebelum maupun sesudah pindah seperti, tempat anak-anak harus sekolah,
tempat perbelanjaan jauh atau tidak dari tempat yang baru, tentang lingkungan
am

ub
baru, tentang lapangan pekejaan dan hal kecil lainnya.
Bahwa ahli menerangkan jika perpindahan dan/atau relokasi itu dilakukan
dengan adanya paksaan, gejala stres tersebut akan meningkat karena adanya
ep
k

dorongan dan tekanan;


ah

Bahwa stres akan lebih meningkat dan akan terus meningkat lagi, ketika
R

si
perpindahan dan/atau relokasi paksa itu tidak hanya ia alami sendiri melainkan
berimbas kepada anak, saudara, dan atau orang yang disayangi

ne
ng

mengalaminya juga ;
Bahwa dalam terjadinya perpindahan dan/atau relokasi juga akan menjadi

do
gu

tekanan yang luar biasa atau stres yang lebih untuk orang tua, dikarenakan
harus menanggung pemikiran tentang situasi lingkungan anak - anak di
In
A

lingkungan yang baru;


Bahwa perpindahan dan/atau relokasi boleh dilakukan asal jangan dengan
ah

lik

paksaan atau memaksa, karena itu dapat menyebabkan stres yang dialami
oleh banyak orang;
m

Bahwa perpindahan dan/atau relokasi tempat bukan hanya akan menjadi


ub

permasalahan tempat tinggal saja, melainkan akan berpengaruh juga pada


ka

masalah ekonomi, pendidikan anak, situasi lingkungan, dll;


ep

Bahwa jika perpindahan dan/atau relokasi itu dilakukan secara paksa tidak
ah

menjadi solusi tetapi menjadi masalah baru untuk setiap orang yang akan
R

direlokasi;
es
M

ng

on

Halaman 59, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa untuk meminimalis'ir timbulnya stres dalam proses relokasi dan/atau
hk
perpindahan itu harus dipersiapkan dengan matang diantaranya dengan

a
R
transparansi informasi yang baik tentang bagaimana kondisi tempat yang

si
akan ditinggali, lingkungan seperti apa dan bagaimana, ada tempat untuk

ne
ng
pendidikan anak, dan akses transportasi terjamin untuk memenuhi urusan
sehari - hari baik itu untuk bekerja atau membeli kebutuhan sehari - hari;

do
- Bahwa dengan adanya transparansi informasi itu sendiri, masyarakat atau
gu kelompok orang yang akan berpindah bisa lebih mempersiapkan diri terlebih
dahulu untuk menghadapi atau mengantispasi kebutuhan dasar mereka pada

In
A
saat sebelum dipindah, ketika pindah dan setelah pindah nantinya;
ah

lik
Ahli II: Dr.Patricia Rinwigati,S.H,M.IL., Ahli Hukum Pidana dan HAM yang pada
pokoknya menerangkan:
am

ub
- Bahwa Hak atas perumahan yang layak merupakan Hak Asasi Manusia.
Rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal tapi juga merupakan tempat sosial
dan juga tempat kelangsungan ekonomi. Manusia memiliki kebebasan tinggal
ep
k

dimana pun, bebas dari ancaman, intervensi, dan bebas dari penggusuran
ah

terlebih secara paksa.


R

si
- Bahwa Hak - hak atas perumahan yang layak dapat meliputi: Hak atas
penguasaan tanah, Hak atas kompensasi sebagai alat bukti dan Hak untuk

ne
ng

berpartisipasi.
- Bahwa kriteria perumahan yang layak, adalah: Punya perlindungan terhadap

do
gu

haknya, Tersedia, dalam arti rumah tersebut telah ada tersedia, Terjangkau
dalam harga, Layak huni secara bangunan dan sosial dan Akses, yaitu akses
In
A

yang mudah.
- Bahwa Perumahan yang layak terintegrasi dengan Hak Asasi Manusia yang
ah

lik

lain yakni; Rumah itu tidak hanya sebagai tempat tidur, tetapi terdapat Hak
Anak, Hak Perempuan, akses terhadap makanan, Hak Hidup (penentu
kualitas hidup), dan Hak Keamanan. Sehingga Hak tersebut saling terkait dan
m

ub

saling berhubungan. Karena rumah sebaaai pusat untuk kegiatan sosial,


ka

ekonomi dan fisik:


ep

- Bahwa Komunitas yang dipindah secara paksa dapat dilihat dari sisi Hak
ah

Asasi Manusia, yakni; diperbolehkan menggusur, tetapi tidak secara paksa.


R

Karena dianggap sebagai pelanggararan HAM berat jika ada kata "paksa",
es
M

ng

on

Halaman 60, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

b
karena tidak ada persetujuan dan tidak ada perlindungan hukum;

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dalam pelanggaran Hak yang terlanggar terjadi dalam penggusuran
hk
paksa secara umum terjadi: sebelum, pada saat, dan sesudah penggusuran.

a
R
Dilihat dari prosesnya penggusuran paksa bisa melanggar Hak Asasi

si
Manusia ketika tidak ada persetujuan, tidak ada transparansi, tidak ada

ne
ng
kompensasi yang disetujui dan diskriminasi terhadap warga miskin;
Bahwa selama proses penggusuran Itu apakah sudah ada SOP-nya, apakah
ada petugas yang menggunakan pakaian yang beda dengan pakaian yang

do
gu sebenarnya karena dikhawatirkan ikut serta komunitas lain untuk menggusur
kemudian terjadi kerusuhan;

In
A
Hak yang terlanggar seperti: Hak untuk Hidup, karena hidupnya tidak tenang,
Hak untuk Makan, karena mereka tidak bisa bekerja dan Pelanggaran Hak
ah

lik
untuk Perempuan.
Bahwa persyaratan dan/atau kondisi yang diperbolehkan untuk terlaksananya
am

ub
penggusuran paksa meliputi: Tidak ada alternatif lain, Ada kompensasi yang
tidak diskriminasi, jadi harus ada SOP (standar baku) yang berlaku tidak
hanya di satu tempat, tapi di semua tempat dan Sewajarnya serta
ep
k

Proporsional, jadi jika hanya 1 (satu) Kilo Meter yang digusur harus 1 (satu)
ah

Kilo Meter saja (tidak lebih dan tidak kurang).


R

si
Bahwa tentang partisipasi masyarakat terhadap Tata Ruang Kota yakni;
Masyarakat harus tau penggunaannya untuk apa, harus ada Perencanaan

ne
ng

kota (city planning) yang jelas.


Bahwa Hal yang Dilakukan untuk Menghindari Penggusuran Paksa yakni;

do
gu

harus punya perencanaan (planning) yang jelas untuk jangka waktu yang
agak panjang tidak hanya 5 (lima) tahun ke depan, diantaranya termasuk:
In
A

Harus ada peruntukan, untuk apa dan Harus ada SOP (standar baku),
supaya tidak ada diskriminasi, sehingga masyarakat memiliki panduan yang
ah

lik

jelas.
Bahwa waktu dan saat yang tepat untuk penggusuran tidak ada dan harus
m

kembali pada kesepakatan bersama;


ub

Bahwa beberapa contoh Negara yang melakukan Penggusuran dengan SOP


ka

(standar baku) yang jelas; Cina, Thailand, dan sudah banyak Negara maju
ep

yang melakukan;
ah

Bahwa menjadi kewajiban Negara terhadap perumahan yang layak sifatnya


R

progresif, karena tergantung Keuangan (budget) negara. Kualitas hidup


es
M

ng

on

Halaman 61, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

b
manusia harus maju tidak boleh mundur, harus seimbang (balance) antara

u
Direktori Putusan
hasil dan proses; Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa harus dibedakan antara Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan
hk
Pelanggaran Pidana. Karena pelanggaran Hak Asasi Manusia belum tentu

a
R
pelanggaran pidana, dan pelanggaran pidana belum tentu termasuk

si
pelanggaran Hak Asasi Manusia.

ne
ng
- Hak Asasi Manusia tidak untuk kalangan tertentu tetapi untuk semua kalangan
serta semua golongan masyarakat.

do
gu Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil sangkalannya, Tergugat
mengajukan bukti surat yang telah diberi meterai yang cukup dan diberi tanda
bukti T.-1a s/d T-7, sebagai berikut:

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 62, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

b
No. Tanda Bukti

u
Bukti
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
1. T - 1a

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang-Undang Nomor 51 Prp Tahun 1960 tentang Larangan

a
Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau Kuasanya,

si
diunduh dari website : http://www.bpn.qo.id/Publikasi/Peraturan-
Perundanqan/Perpu/peraturan-pemerintah-penqqanti-undan

ne
ng
q-undanq-nomor-51-tahun-1960-491

H
I
_Q
2.
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban

do
gu 3. T - 1c
Umum
Peraturan Gubernur Nomor 207 Tahun 2016 tentang

In
A
Penertiban Pemakaian/Penguasaan Tanah Tanpa Izin Yang
Berhak, diunduh dari website : www.idih.iakarta.qo.id
4. T - 2a
ah

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

lik
Nomor 210 Tahun 2009 Tentang Penguasaan
Perencanaan/Peruntukan Bidang Tanah Untuk Pelaksanaan
am

ub
Pembangunan Waduk Ria Rio Di Pulo Mas, Kelurahan Kayu
Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Administrasi Jakarta
ep
Timur, diunduh dari website : www.idih.iakarta.qo.id
k

I-
I
CM
XI

5.
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
ah

Nomor 51 Tahun 2011 Tentang Penguasaan,


R

si
Perencanaan/Peruntukan Bidang Tanah Untuk Pelaksanaan

ne
ng

Pembangunan Waduk Ria Rio Di Pulo Mas Kelurahan Kayu


Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Administrasi Jakarta
Timur, diunduh dari website : www.idih.iakarta.qo.id

do
gu

6. T - 2c Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta In


A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 63, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

b
Nomor 2090 Tahun 2015 Tentang Penetapan Lokasi Untuk

u
Pembangunan
Direktori Putusan MahkamahRuang Terbuka
Agung Hijau Taman Waduk
Republik Ria Rio,
Indonesia

ep
Pulomas, Kota
putusan.mahkamahagung.go.id Administrasi Jakarta Timur, diunduh dari
hk
website : www.idih.iakarta.qo.id

a
7. T - 3a
Keputusan Gubernur Nomor 80 Tahun 2014 tentang Penetapan

si
Lokasi Untuk Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung Menuju

ne
Kanal Banjir Timur Di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan

ng
Cipinang Cempedak, Kelurahan Cipinang Besar Selatan,
Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi Jakarta Timur,

do
gu 8. T - 3b
diunduh dari website : www.idih.iakarta.qo.id
Lampiran Keputusan Gubernur Nomor 80 Tahun 2014 tentang

In
A
Penetapan Lokasi Untuk Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung
Menuju Kanal Banjir Timur Di Kelurahan Bidara Cina,
ah

Kelurahan Cipinang Cempedak, Kelurahan Cipinang Besar

lik
Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi Jakarta
Timur
am

ub
I-
1
0

9.
Keputusan Gubernur Nomor 2789 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Keputusan Gubernur Nomor 80 Tahun 2014
CO

ep
Tentang Penetapan Lokasi Untuk Pembangunan Sudetan Kali
k

Ciliwung Menuju Kanal Banjir Timur Dr Kelurahan Bidara Cina,


ah

R
Kelurahan Cipinang Cempedak, Kelurahan Cipinang Besar

si
Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi Jakarta

ne
ng

Timur, diunduh dari website : www.idih.iakarta.qo.id


10. T - 3d
Lampiran Keputusan Gubernur Nomor 2789 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Nomor 80 Tahun

do
gu

2014 Tentang Penetapan Lokasi Untuk Pembangunan Sudetan


Kali Ciliwung Menuju Kanal Banjir Timur Dr Kelurahan Bidara
In
A

Cina, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kelurahan Cipinang


Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kota Administrasi
ah

lik

Jakarta Timur
11. T-4
Gugatan class action oleh warga di RW 04 dan RW 014
Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kota
m

ub

Administrasi Jakarta Timur di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


ka

dengan register Perkara Nomor 321/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst.


ep

12. T-5 Gugatan class action warga Bukit Duri di Pengadilan Negeri
ah

es
M

ng

on

Halaman 64, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

b
Jakarta Pusat dengan register Perkara Nomor 262/Pdt.

u
G/2016/PN.Jkt.
Direktori Putusan Mahkamah Pst. Agung Republik Indonesia

H
I
CD
03
13.

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor

a
172/G/2015/PTUN-Jkt tanggal 21 Januari 2016 yang diunduh

si
dari website :

https://putusan.mahkamahaqunq.qo.id/putusan/839f96ae860

ne
ng
0195c9428f97d56685ca7/

t—
I
CD
_Q
14.
Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor

do
gu 103/B/2016/PT.TUN.JKT tanggal 1 Juni 2016 yang diunduh
dari website :

In
A
https://putusan.mahkamahaqunq.qo.id/putusan/839f96ae860
0195c9428f97d56685ca7/
ah

lik
h-
1
0

15.
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 475 K/TUN/2016 tanggal
13 Desember 2016 yang diunduh dari website
CD

:
am

ub
https://Dutusan.mahkamahaqunq.qo.id/putusan/839f96ae860
0195c9428f97d56685ca7/
ep
k

16. T-7
Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara DKI Jakarta
ah

Nomor 95/B/2017/PT.TUN.JKT tanggal 19 Juli 2017 Jo.


R

si
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor
205/G/2016/PTUN.Jkt tanggal 5 Januari 2017, diunduh dari

ne
ng

website Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara : http://pttun-


iakarta.qo.id/dir put r1.php?idp=1610

do
gu

Menimbang, bahwa surat bukti tersebut berupa print out kecuali bukti T-
1b dan T-5 dimana bukti-bukti tersebut telah dicocokkan dengan aslinya yang
In
A

ditunjukkan di persidangan;

Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan saksi walaupun telah


ah

lik

diberikan kesempatan;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak mengajukan kesimpulannya
m

ub

masing-masing dan menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan lagi dan mohon
putusan;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan, maka segala sesuatu


yang termuat dalam berita acara persidangan, dianggap telah termuat dan
ah

menjadi bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;


R

es
M

ng

on

Halaman 65, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

b
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

u
DirektoriMenimbang,
Putusan bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
sebagaimana tersebut diatas;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI;

si
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam jawabannya Tergugat telah
mengajukan eksepsi sebagai berikut:

ne
ng
1. Penggugat tidak berhak mengajukan gugatan;
2. gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (obscuur libels);

do
gu
3. gugatan Penggugat kurang pihak (plurium Litis Consortium)

Ad1. Tentang eksepsi bahwa Penggugat tidak berhak mengajukan gugatan;

In
A
Menimbang, bahwa dalam dalil eksepsinya tentang Penggugat tidak
berhak mengajukan gugatan Tergugat mengemukakan pada pokoknya:
ah

lik
- Bahwa Untuk memenuhi kualifikasi Penggugat wajib memenuhi 2 (dua)
syarat dasar, yaitu :
am

ub
1. Harus jelas dan terbukti bahwa kepentingan Penggugat dilanggar
secara nyata; dan
2. Penggugat memiliki hubungan hukum dengan kepentingan yang
ep
k

dilanggar tersebut;
ah

- Bahwa menurut Tergugat, Penggugat sama sekali tidak memenuhi 2 (dua)


R

si
syarat tersebut untuk menggugat Tergugat dan tidak ada hubungan
(korelasi) antara perbuatan melawan hukum dalam konteks perdata yang

ne
ng

merugikan kepentingan Penggugat, sehingga Penggugat dalam gugatan a


quo tidak memiliki dasar hukum yang kuat sebagai Penggugat;

do
gu

- Bahwa kedudukan Penggugat pada perkara a quo adalah sebagai


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) artinya Penggugat merupakan
In
A

Organisasi Kemasyarakatan, dimana pada Buku II Pedoman Teknis


Administrasi dan Teknis Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ah

disebutkan Organisasi kemasyarakatan / Lembaga Swadaya Masyarakat


lik

dapat mengajukan Gugatan untuk kepentingan masyarakat antara lain


dalam perkara lingkungan hidup dan perlindungan konsumen;
m

ub

- Bahwa gugatan Penggugat pada perkara a quo bukanlah perkara


ka

lingkungan hidup maupun perkara perlindungan konsumen, artinya


ep

kedudukan Penggugat sebagai organisasi masyarakat/kelompok (LSM)


ah

es
M

ng

on

Halaman 66, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan
bukanlah Mahkamah
organisasi Agung Republik
masyarakat/kelompok yang memilikiIndonesia
hak gugat

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Hukum Acara
hk
Perdata;

a
R
- Bahwa jika Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum di

si
luar perkara lingkungan hidup dan perkara perlindungan konsumen,

ne
ng
seharusnya Penggugat bertindak sebagai kuasa dari masyarakat yang
terkena dampak, namun pada perkara a quo Penggugat tidak
mendapatkan kuasa dari masyarakat yang terkena dampak.

do
gu - Bahwa selain itu Penggugat juga tidak mengajukan gugatan dalam bentuk
perwakilan kelompok (class action) maupun gugatan Citizen Law Suit,

In
A
sehingga Penggugat tidak berhak mengajukan gugatan perbuatan
melawan hukum pada perkara a quo.
ah

lik
- Bahwa oleh karena Penggugat ternyata tidak mempunyai hubungan
hukum dengan objek perkara a quo maka jelas gugatan Penggugat harus
am

ub
dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa atas dalil eksepsi dari Tergugat tersebut Penggugat


ep
k

telah menanggapi dalam repliknya pada pokoknya sebagai berikut:


ah

- Bahwa Penggugat merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang


R

si
memiliki badan hukum sebagai perkumpulam Forum Warga kotaJakarta
(FAKTA) yang didirikan berdasarkan akta Notaris dan didrikan

ne
ng

berdasarkan akta Notaris dan telah mendapatkan pengesahan sebagai


badan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM yang

do
konsen dan Peduli terhadap korban Penggusuran dan rakyat miskin yang
gu

menderita akibat kebijakan dan perbuatan dari Tergugat;


- Bahwa sebagai Lembaga swadaya masyarakat sebagai penggugat
In
A

mempunyai kepentingan dan kedudukan hukum untuk mewakili


masyarakat dalam memperjuangkan haknya ;
ah

lik

Menimbang, bahwa atas dalil eksespsi tergugat dan tanggpan


Penggugat tersebut Majelis mempertimbangkan sebagai berikut:
m

ub
ka

Menimbang, bahwa Penggugat adalah Azas Tigor Nainggolan, SH.


ep

MSi. Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Ari Subagio Wibowo, SH.
Sekretaris Jendral Forum warga Kota Jakarta (FAKTA) mengajukan gugatan
ah

terhadap Gubernur DKI Jakarta dengan alasan Perbuatan melawan Hukum;


es
M

ng

on

Halaman 67, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa kedudukan Penggugat pada perkara a quo adalah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk kepentingan umum dalam

a
memperjuangkan haknya;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbang-

ne
ng
kan apakah Penggugat sebagai LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dapat
mengajukan tuntutan hak (gugatan) sebagaimana gugatan aquo;

do
gu Menimbang, bahwa sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
untuk dapat mengajukan tuntutan hak tertentu haruslah diberikan kewenangan

In
A
atau diatur oleh Undang-undang seperti halnya Undang-undang Lingkungan
Hidup dan Perlindungan Konsumen;
ah

lik
Menimbang, bahwa hal tersebut sebagaimana ditegaskan pula di dalam
am

ub
pedoman Administrasi dan Teknis Peradilan Umum dan Peradilan Khusus Buku II
edisi 2007 terbitan Mahkamah Agung RI tahun 2008 huruf P Gugatan Untuk
Kepentingan Umum point 1 Hal 65 dinyatakan organisasi kemasyarakatan
ep
k

/Lembaga swadaya masyarakat dapat mengajukan gugatan untuk kepentingan


ah

masyarakat antara lain dalam perkara lingkungan dan perlindungan konsumen


R

si
dan dalam point 2 Organisasi kemasyarakatan/lembaga swadaya masyarakat
yang mengajukan gugatan untuk kepentingan umum harus memenuhi

ne
ng

persyaratan yang ditentukan diam Undang-undang yang bersangkutan;

do
Menimbang, bahwa setelah Majelis mempelajari gugatn Penggugat
gu

telah ternyata bahwa gugatan Penggugat pada perkara a quo adalah Perbuatan
melawan hukum dan bukan perkara lingkungan hidup maupun perkara
In
A

perlindungan konsumen atau perkara lain yang diberikan kewenangan oleh


Undang-undang untuk itu;
ah

lik

Menimbang, bahwa karenanya beralasan bagi Majelis untuk


berpendapat kedudukan Penggugat sebagai organisasi masyarakat/kelompok
m

ub

masyarakat (Lembaga Swadaya Masyarakat) bukanlah Subyek yang memiliki


ka

legal standing untuk mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dan jika
ep

Penggugat selaku Advokat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum di


luar perkara lingkungan hidup dan perkara perlindungan konsumen atau perkara
ah

lain yang diberikan kewenangan Undang-undang, seharusnya Penggugat


es
M

ng

on

Halaman 68, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertindak sebagai kuasa dari masyarakat yang terkena dampak sebagai

si
akibat perbuatan melawan hukum tersebut;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas beralasan bagi
Majelis untuk mengabulkan eksepsi dengan alasan Penggugat tidak berhak

do
mengajukan gugatan;
gu
Menimbang, bahwa karena eksepsi point 1 diterima maka eksepsi

In
A
selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut;

B. DALAM POKOK PERKARA;


ah

lik
Menimbang, bahwa segala pertimbangan Majelis dalam eksepsi adalah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pertimbangan didalam pokok
am

ub
perkara ini;

Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan dalam pertimbangan


ep
k

sebelumnya eksepsi Tergugat dengan alasan Penggugat tidak berhak


ah

mengajukan gugatan dapat dikabulkan, karenanya pokok perkaranya tidak


R

si
dipertimbangkan lebih lanjut;

ne
ng

Menimbang, bahwa karena pokok perkaranya belum dipertimbangkan


lebih lanjut maka gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;

do
gu

Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat


diterima maka menghukum Penggugat membayar biaya perkara ini sebesar
In
A

Rp.916.000,00;
ah

lik

Mengingat ketentuan Undang-undang yang bersangkutan khususnya HIR;


MENGADILI:
m

ub

I. DALAM EKSEPSI;

- Menerima eksepsi Tergugat tentang Penggugat tidak berhak


ka

ep

mengajukan gugatan aquo;


II. DALAM POKOK PERKARA:
ah

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;


es
M

ng

on

Halaman 69, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

b
- Menghukum Penggugat membayar biaya perkara ini sebesar

u
Direktori Putusan
Rp.916.000,00Mahkamah
(Sembilan ratus Agung
enam belasRepublik
ribu rupiah); Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Demikian diputuskan dalam sidang pemusyawaratan Majelis Hakim
hk
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada hari Senin, tanggal 25 September 2017,

a
oleh kami, DR. Titik Tejaningsih, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Ketua, Dr.

si
Jamaluddin Samosir, S.H., M.H., dan Endah Detty Pertiwi, S.H., M.H., masing-

ne
masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Kamis tanggal 28

ng
September 2017 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut, dibantu

do
gu
Mufid Talib, S.E., S.H., Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat

In
A
Hakim Ketua,
ah

lik
am

ub
DR. Jamaludin Samosir, S.H., M.H. DR. Titik Tejaningsih, S.H., M.H.
ep
k
ah

si
Endah Detty

ne
ng

Pertiwi, S.H.,
M.H.
dan Kuasa Tergugat;

do
gu

Hakim-Hakim Anggota:
Panitera Pengganti,
In
A

P e r i n ci an b i ay a :
1. Bi a y a P e n d a ft ara n ................... ....... Rp- 3 0 .0 0 0 ,0 0
2. Bi a y a P r o se s .......................... ........ Rp. 7 5 .0 0 0 ,0 0
ah

4. Re d a k s i ................................. ........ Rp. 5 .0 0 0 ,0 0


lik

5. M e t e r a i................................. ........ Rp. 6 .0 0 0 .0 0


P a n g g i la n .............................. ........ Rp.
6. 8 0 0 .0 0 0 .0 0
Ju m la h Mufid Talib Rp . 9 1 6 .0 0 0 ,0 0
m

Te r b i la n g: (s e m b ila n ra tu s e n am b e la s r ib u r up i ah )
ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 70, Putusan No. 44/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Anda mungkin juga menyukai