Anda di halaman 1dari 159

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor : 44/Pdt.G/LH/2018/PN.Bgl.

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
Pengadilan Negeri Bengkulu Kelas 1A yang memeriksa dan memutus

ng
perkara perdata Lingkungan Hidup pada peradilan tingkat pertama, telah
menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara :

do
gu Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), berkedudukan di
Jalan Tegal Parang Utara No. 14 Mampang Jakarta Pusat 1270, yang dalam

In
A
hal ini diwakili oleh:
1. Nur Hidayati, tempat dan tanggal lahir di Surabaya tanggal 14 Agustus
ah

1973, alamat Jalan Sirsak Nomor 17 RT.002/RW 004 Kelurahan Ciganjur

lik
Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan Propinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Kebangsaaan Indonesia, pekerjaan Ketua
am

ub
Yayasan WALHI;
2. Kholisoh, tempat dan tanggal lahir di Jakarta tanggal 25 Juni 1976, alamat
ep
Jalan P. Al-Mustaqim Mampang Prapatan II RT.003.RW.002. Kelurahan
k

Mampang Prapatan Kotamadya Jakarta Selatan Propinsi Daerah Khusus


ah

R
Ibukota Jakarta;

si
Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada :

ne
ng

1. Sugiarto,SH.MH.
2.Ronald. M. Siahaan,SH.MH.
3.Boy Jerry Even Sembiring,SH.MH.

do
gu

4.Delvi Indriadi,SH.
5.Arie Elcaputera,SH.MH.
In
A

6.Teo Reffelsen,SH.
7.Dede Frastien,SH.
ah

lik

8.Dwipertiwi Jelitahati,SH.
Masing-masing sebagai Advokat/Pengacara berkantor di Jalan Cimanuk
Raya No.2.RT.003.RW.001. Kelurahan Jembatan Kecil Kecamatan
m

ub

Singaran Pati Kota Bengkulu berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal


ka

06 September 2018 dan telah didaftarkan pada Register di Kepaniteraan


ep

Pengadilan Negeri Bengkulu dibawah Nomor : 381/SK/VIII/2018/PN.Bgl.


tertanggal 29 Agustus 2019, untuk selanjutnya disebut sebagai
ah

PENGGUGAT;
es

MELAWAN :
M

ng

1. PT. Kusuma Raya Utama, alamat Jalan Yos Soedarso Kota Bengkulu,
on

yang dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada :


gu

Hal 1 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1.Junaidi Ali Jahar, SH.

si
2.Broto Suseno, SH.MH.
Masing-masing sebagai Advokat/Pengacara pada Kantor Law Firm

ne
ng
Junaidi Ali Jahar, SH.& Associates yang beralamat di Jalan Korpri Raya
No.613 Kota Bengkulu, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 10 Oktober

do
gu 2018 dan telah didaftarkan pada Register di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Bengkulu dibawah Nomor : 489/SK/X/2018., tertanggal 24 Oktober
2018 , untuk selanjutnya disebut sebaga TERGUGAT;

In
A
2. Gubernur Propinsi Bengkulu, alamat Jalan Pembangunan Nomor 1
Padang Harapan Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu, yang dalam hal ini
ah

lik
telah memberikan Kuasanya baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama kepada :
am

ub
1. Abdusy Syakir, SH.CL.A.,C.RA.,C.IL., adalah sebagai
Advokat/Pengacara pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum
Abdusy Syakir,SH. & Rekan beralamat Jalan Akasia
ep
k

No.25.RT.35.Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota


ah

Bengkulu;
R

si
2. Dian Ozhari,SH., adalah sebagai Advokat/Pengacara pada Kantor
Hukum Bendrawardana Syaiful & Ozhari beralamat di Jalan Batang

ne
ng

Hari No.44 Kelurahan Padang Harapan Kota Bengkulu;


3. Mukhlisin,SH.MH., pekerjaan Kepala Biro Hukum Setda Propinsi

do
Bengkulu, alamat kantor di Jalan Pembangunan No.1 Padang
gu

Harapan Bengkulu;
4. Roseffendi,SH.M.Hum., Pekerjaan Kepala Bagian Bantuan Biro
In
A

Hukum Setda Propinsi Bengkulu, alamat kantor di Jalan


Pembangunan No.1 Padang Harapan Bengkulu;
ah

lik

5. Putra Hemian,SH., Pekerjaan Kasubbag Biro Hukum Setda Propinsi


Bengkulu, alamat kantor di Jalan Pembangunan No.1 Padang
m

ub

Harapan Bengkulu;
6. Ade Wahyu Saputra,SH., Pekerjaan Kasubbag Litigasi Biro Hukum
ka

Setda Propinsi Bengkulu, alamat kantor di Jalan Pembangunan No.1


ep

Padang Harapan Bengkulu;


ah

7. Nicky Januarsyah,SH., Pekerjaan Staf Bagian Bantuan Hukum Biro


R

Hukum Setda Propinsi Bengkulu, alamat kantor di Jalan


es

Pembangunan No.1 Padang Harapan Bengkulu;


M

ng

on
gu

Hal 2 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Fauzi,SH., Pekerjaan Staf Bagian Bantuan Hukum Biro Hukum Setda

si
Propinsi Bengkulu, alamat kantor di Jalan Pembangunan No.1
Padang Harapan Bengkulu;

ne
ng
9. Doni Gusnadi,SH., Pekerjaan Staf Bagian Bantuan Hukum Biro
Hukum Setda Propinsi Bengkulu, alamat kantor di Jalan

do
gu Pembangunan No.1 Padang Harapan Bengkulu;
Masing-masing ada sebagai Advokat/Pengacara dan ada sebagai
Pegawai Negeri Sipil pada Biro Bantuan Hukum Setda Propinsi Bengkulu

In
A
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 07 September 2018 dan
telah didaftarkan pada Register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
ah

lik
Bengkulu dibawah Nomor : 426/SK/IX/2018., tertanggal 19 September
2018, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT 1;
am

ub
3. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik
Indonesia, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dalam
hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan ekosistem Wilayah
ep
k

Bengkulu-Lampung, alamat Jalan Mahoni No.55 Padang Jati Kecamatan


ah

Ratu Samban Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu, dalam hal ini telah
R

si
memberikan Kuasa kepada :
1. Supardi,SH.

ne
ng

2. Agus Supriyanti,SH.MH.
3. Yudi Ariyanto,SH.MT.

do
4. Nana Mulyana,SH..M.Hum.
gu

5. Wijayadi Bagus Margono,SH.


6. Fransisca Budiyanti,SH.MH.
In
A

7. Umam Subekhi,SH.
8. Ari Laksana Kusuma,SH.
ah

lik

9 Radiatyo Primayudhanto,SH.
Kesemuanya adalah Pegawai Kementerian Lingkungan Hidup dan
m

ub

Kehutanan R.I. yang beralamat di Gedung Manggala Wanabakti Blok 1


Lantai 8 dan Blok VII lantai 3 Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat
ka

berdasarkat Surat Kuasa Khusus tertangal 19 September 2018 yang telah


ep

didaftarkan pad Register di Kepaniteraan Pengadilan Bengkulu dibawah


ah

Nomor : 425/SK/X/2018., tertanggal 19 September 2018, untuk


R

selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT II ;


es

4. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Bengkulu, alamat Jalan
M

ng

Pangeran Natadirja No.139 Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu, yang dalam


on
gu

Hal 3 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hal ini telah memberikan Kuasa baik secara sendiri maupun bersama-

si
sama kepada :
1. H.M.Solehan,ST. Pekerjaan Kepala Bidang Meniral dan Batubara

ne
ng
Dinas ESDM Propinsi Bengkulu, alamat kantor di Jalan Pengeran
Natadirja No.139 Kota Bengkulu;

do
gu 2. Martin Bolivar,ST.MM., Pekerjaan Kepala Seksi Pengusahaan Mineral
Logam dan Batubara beralamat, alamat kantor di Jalan Pengeran
Natadirja No.139 Kota Bengkulu;

In
A
3. Taifikkur Rahman,ST., Pekerjaan Staf Seksi Pengusahaan Mineral
Logam dan Batubara, alamat kantor di Jalan Pengeran Natadirja
ah

lik
No.139 Kota Bengkulu;
4. Benny Bayu Probowo,ST., Pekerjaan Staf Seksi Pengusahaan
am

ub
Mineral Logam dan Batubara, alamat kantor di Jalan Pengeran
Natadirja No.139 Kota Bengkulu;
5. T. Nadzirin.B.ST., Pekerjaan Analisis Keselamatan Pertambangan,
ep
k

alamat kantor di Jalan Pengeran Natadirja No.139 Kota Bengkulu;


ah

Masing-masing sebagai Aparatur Sipil Negara pada Kantor Dinas Energi


R

si
dan Sumber Daya Mineral Propinsi Bengkulu, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 14 September 2018 dan tidak didaftarkan di

ne
ng

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bengkulu, untuk selanjutnya disebut


sebagai TURUT TERGUGAT III ;

do
5. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Bengkulu, alamat Jalan
gu

Pembangunan No.838 Kelurahan Jembatan Kecil Kecamatan Singaran


Pati Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu, yang dalam hal tidak memberikan
In
A

kuasa melainkan hadir sendiri dipersidangan, untuk selanjutnya disebut


sebagai TURUT TERGUGAT IV;
ah

lik

6. Bupati Bengkulu Tengah , alamat Jalan Lintas Bengkulu – Kapahiang Taba


Tarunjam Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah, yang dalam hal ini
m

ub

telah memberikan kuasanya kepada :


1. Drs.H.Fajrul Rizki.MM., pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Asisten
ka

Administrasi Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Tengah, beralamat di


ep

Jalan Raya Bengkulu-Curup KM.20.Karang Tinggi Kabapaten


ah

Bengkulu Tengah;
R

2. Zohri Kusnadi,SH.MH., pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Kepala Bagian


es

Hukum Kebupaten Bengkulu Tengah, beralamat Jalan Raya


M

ng

Bengkulu-Curup KM.20.Karang Tinggi Kabapaten Bengkulu Tengah;


on
gu

Hal 4 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Rika Emytri Augusta,SH., pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/ Kepala

si
Sub.Bagian Bantuan dan Penyuluhan Hukum, beralamat Jalan Raya
Bengkulu-Curup KM.20.Karang Tinggi Kabapaten Bengkulu Tengah;

ne
ng
4. Emi Hermawati,SH.MH., pekerjaan Advokat/Pengacara beralamat
Jalan Raya Bengkulu-Curup KM.20.Karang Tinggi Kabapaten

do
gu Bengkulu Tengah;
Masing-masing ada sebagai Pengawai Negeri Sipil pada Kabupaten
Bengkulu Tengah dan ada sebagai Advokat/Pengacara, yang berdasarkan

In
A
Surat Kuasa Khusus tertanggal 04 September 2018, yang telah
didaftarkan pada Register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bengkulu
ah

lik
dibawah Nomor :399/SK//IX/2018., tertanggal 06 September 2018, untuk
selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT V;
am

ub
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang
bersangkutan;
ep
k

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;


ah

Setelah meneliti dan memeriksa bukti-bukti surat dan mendengar


R

si
keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh kedua belah pihak di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARA

ne
ng

Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 29


Agustus 2018 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

do
Negeri Bengkulu pada tanggal 29 Agustus 2018 dalam Register Nomor :
gu

44/Pdt.G/LH/2018/PN.Bgl, telah mengajukan gugatan dengan dalil-dalil


sebagai berikut :
In
A

I. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN HUKUM PENGGUGAT


ah

lik

1) Bahwa PENGGUGAT adalah Badan Hukum bernama Yayasan


Wahana Lingkungan Hidup Indonesia yang merupakan organisasi
yang melakukan pembelaan atau advokasi hak atas lingkungan hidup
m

ub

dan hak asasi manusia, aktifitas ini meliputi penyelamatan ekosistem,


pengorganisasian rakyat, pendidikan kritis, kampanye dan riset, litigasi
dan menggalang aliansi kekuatan masyarakat sipil dan menggalang
ka

dukungan publik;
ep

2) Bahwa Nur Hayati dan Kholisoh masing-masing selaku KETUA dan


Sekretaris berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pembina
ah

YAYASAN WAHANA LINGKUNGAN HIDUP, sesuai dengan Pasal 2


Akta No 5 Anggaran Dasar Tanggal 24 Mei 2007, selanjutnya
R

berdasarkan Pasal 13 ayat (1), Pasal 16 ayat (5), Pasal 18 ayat (1),
es

ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Anggaran Dasar WALHI sesuai Akta No
M

5 Anggaran Dasar Tanggal 24 Mei 2007 yang berhak mewakili


ng

yayasan di dalam dan luar pengadilan adalah Ketua bersama-sama


on

dengan salah seorang anggota Pengurus lainnya, maka dalam


gu

Hal 5 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara a quo berdasarkan Akta Pernyataan Rapat Pembina Yayasan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Nomor 16 Tanggal 23 Juni 2016

si
dan Berita Acara Rapat Pembina Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia;

ne
ng
3) Bahwa berdasarkan anggaran dasar dan statuta organisasi, ketua,
sekretaris memiliki tanggung jawab atas tindakan organisasi baik
secara internal maupun eksternal;

do
gu 4) Bahwa tujuan organisasi Yayasan Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia (selanjutnya disebut WALHI) didirikan adalah untuk
kepentingan penyelamatan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
sebagaimana di atur dalam Pasal 2 ayat (3) dan Pasal 3 STATUTA

In
A
WALHI.
Pasal 2
Azas, Sifat dan Tujuan
ah

lik
Ayat (3)
“WALHI bertujuan mendorong terwujudnya pengakuan hak atas
lingkungan hidup dan dilindungi serta dipenuhinya hak asasi
am

ub
manusia sebagai bentuk dari tanggung jawab negara atas
pemenuhan sumber-sumber kehidupan rakyat.”

Bahwa untuk mendorong terwujudnya tujuan Walhi tersebut maka


ep
berdasarkan pasal 3 STATUTA WALHI menjelaskan :
k

Pasal 3
ah

Kegiatan
R
“Untuk mencapai tujuannya WALHI melaksanakan advokasi

si
lingkungan hidup dan hak asasi manusia yang meliputi:
penyelamatan ekosistem, pengorganisasian rakyat, pendidikan

ne
ng

kritis, kampanye dan riset, litigasi, menggalang aliansi kekuatan


masyarakat sipil, dan menggalang dukungan publik.”
(Vide Bukti P.3 Statuta WALHI Pasal 2 ayat (3) dan Pasal 3);
5) Bahwa jelas dalam Pasal 92 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

do
gu

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


(selanjutnya disebut UU-PPLH) menjelaskan dalam Pasal 92,
menyatakan yaitu :
In
1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan
A

pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup


berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian
fungsi lingkungan hidup;
ah

lik

2) Hak mengajukan gugatan terbatas padatuntutan untuk


melakukan tindakan tertentutanpa adanya tuntutan ganti rugi,
kecualibiaya atau pengeluaran riil;
m

ub

3) Organisasi lingkungan hidup dapatmengajukan gugatan apabila


memenuhipersyaratan:
a. Berbentuk badan hukum;
ka

b. Menegaskan di dalam anggarandasarnya bahwa


ep

organisasi tersebutdidirikan untuk kepentingan


pelestarianfungsi lingkungan hidup dan;
ah

c. Telah melaksanakan kegiatan nyatasesuai dengan


R

anggaran dasarnya palingsingkat 2 (dua) tahun.


6) Bahwa dengan demikian WALHI sebagai lembaga yang
es

melaksanakan advokasi lingkungan hidup dan hak asasi manusia


M

ng

yang meliputi: penyelematan ekosistem, pengorganisasian rakyat,


pendidikan kritis, kampanye dan riset, litigasi, menggalang aliansi
on

kekuatan masyarakat sipil, dan menggalang dukungan publik


gu

Hal 6 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberikan hak dan kewenangan untuk melakukan/mengajukan
Gugatan kepada PARA TERGUGAT sesuai dengan undang-undang

si
tersebut diatas. Bahwa kepentingan hukum PENGGUGAT menggugat
PARA TERGUGAT tidaklah lain untuk kepentingan fungsi pelestarian

ne
lingkungan yang merupakan perwujudan pelaksanaan tanggung

ng
jawab pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Pasal
38 ayat (1) Undang-Undang No., 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang telah dicabut dan diganti oleh Pasal 92

do
gu Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7) Bahwa kemudian Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
sebagai badan hukum Yayasan berhak mengajukan gugatan ke

In
A
Pengadilan, berdasarkan Pasal 92 Undang-undang Lingkungan Hidup
Nomor 32 Tahun 2009, dinyatakan bahwa :
1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan
ah

lik
pengelolaan lingkungan hidup. organisasi lingkungan hidup
berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian
fungsi lingkungan hidup;
am

ub
2) Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk
melakukan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil;
3) Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan
apabila memenuhi persyaratan :
ep
a. Berbentuk badan hukum;
k

b. Menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa


ah

organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan


R
pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

si
c. Telah melaksanakan kegiatan nyata sesusai dengan
anggaran dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun;

ne
ng

8) Bahwa kepentingan hukum dan legal standing PENGGUGAT dalam


mengajukan gugatan bagi kepentingan Hak Asasi Manusia ini, juga
telah diakui dalam praktik pengadilan yang menjadi yurisprudensi,
antara lain :

do
gu

a. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 060/PUU-II/2005 tentang


Pengujian UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
terhadap UUD 1945
In
b. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 003/PUU-III/2005 tentang
A

Pengujian UU No. 19 tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 41


tahun 1999 tentang Kehutanan terhadap UUD 1945.
c. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
ah

lik

284/Pdt.G/2007/PN.Jak.Sel dalam Perkara Gugatan Perbuatan


Melawan Hukum antara WALHI melawan Lapindo Brantas, Inc.,
dkk.
m

ub

d. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.


584/Pdt.G/2007/PN.Jak.Sel. dalam Perkara Gugatan Perbuatan
Melawan Hukum antara WALHI melawan PT. Newmont Minahasa
ka

Raya, dkk;
ep

e. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan


No.89/B/2012/PT.TUN-Medan dalam perkara gugatan Tata Usaha
ah

Negara antara Walhi melawan Gubenur Aceh dan Tergugat


R

Intervensi PT. Kalista Alam


f. Putusan Mahkamah Agung Nomor 99 PK/TUN/2016, dalam
es

perkara Tata Usaha Negara antara warga Rembang dan Yayasan


M

ng

WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA melawan Gubernur


Jawa Tengah yang membatalkan Izin Lingkungan Penambangan
on

dan Pendirian Pabrik Semen PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk


gu

Hal 7 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di Kabupaten Rembang;

si
II. DASAR HUKUM DIAJUKANNYA GUGATAN PENGGUGAT :

1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan

ne
ng
Negeri/PHI/TIPIKOR Bengkulu Kelas IA terhadap PARA TERGUGAT
melalui pertanggungjawaban perdata PERBUATAN MELAWAN
HUKUM sebagaimana diatur dalam pasal 1365 Jo. Pasal 1366 Kitab

do
gu Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata);
2. Bahwa perbuatan – perbuatan PARA TERGUGAT diatur dalam Pasal
1365 Jo. Pasal 1366 KUH Perdata:
Pasal 1365 KUH Perdata :

In
A
“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”
ah

lik
Pasal 1366 KUH Perdata :
"Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang
disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
am

ub
disebabkankelalaian atau kurang hati-hatinya"
3. Bahwa PENGGUGAT mendasarkan Pasal 73 Undang-Undang Nomor
41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan;
1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan hutan,
ep
organisasi bidang kehutanan berhak mengajukan gugatan
k

perwakilan untuk kepentingan pelestarian fungsi hutan.


ah

2) Organisasi bidang kehutanan yang berhak mengajukan gugatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
R

si
persyaratan:
a) Berbentuk badan hukum;

ne
b) Organisasi tersebut dalam anggaran dasarnya dengan tegas
ng

menyebutkan tujuan didirikannya organisasi untuk


Kepentingan pelestarian fungsi hutan dan;
c) Telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran

do
gu

dasarnya;
4. Bahwa PENGGUGAT juga mendasarkan Pasal 92 ayat (3) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
In
A

Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila


memenuhi persyaratan:
a. berbentuk badan hukum;
ah

lik

b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi


tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan
hidup; dan
m

ub

c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran


dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun;
5. Bahwa penting juga dimaksudkan dalam dasar gugatan ini bermaksud
ka

meminta pertanggungjawaban hukum atas tata kelola pemerintahan


ep

yang baik dan benar, maka PENGGUGAT juga mendasarkan


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
ah

Negara yang bersih dan bebas KKN. Dalam pasal 3 berbunyi sebagai
berikut.
R

Asas penyelenggara Negara :


es

1. Asas kepastian Hukum – adalah dalam rangka negara hukum


M

yang mengutamakan landasan peraturan perundang-


ng

undangan, kepatutan dan keadilan setiap kebijakan


on

penyelenggara negara;
gu

Hal 8 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Asas tertib penyelenggara negara - adalah asas yang menjadi
landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam

si
pengeadilan penyelenggaraan negara;
3. Asas kepentingan umum – adalah asas yang mendahulukan

ne
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif

ng
dan selektif;
4. Asas Keterbukaan – adalah asas yang membuka diri terhadap
hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur

do
gu dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara
dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi golongan dan rahasia negara;
5. Asas Proporsionalitas – adalah asas yang mengutamakan

In
A
keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara
negara;
6. Asas Profesioniltas – adalah asa yang mengutamakan keahlian
ah

lik
yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
7. Asas akuntabilitas - adalah asas yang menentukan bahwa
am

ub
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara
negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
ep
perundang-undangan yang berlaku;
k

6. Bahwa berdasarkan peraturan tersebut diatas maka PENGGUGAT


ah

mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada PARA


R
TERGUGAT;

si
III. KEDUDUKAN HUKUM PARA TERGUGAT :

ne
TERGUGAT :
ng

7. Bahwa TERGUGAT I adalah badan hukum berbentuk Perseroan


Terbatas (PT) yang bernama PT. Kusuma Raya Utama (KRU) yang
didirikan menurut peraturan perundang-undangan Republik Indonesia

do
gu

yang berkedudukan di Jalan Yoe Soedarso Kota Bengkulu yang dalam


hal ini melakukan usaha dan/atau kegiatannya tersebut telah
memegang izin-izin yang berkaitan dengan bidang usahanya tersebut
sebagai berikut:
In
A

a.Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Wilayah sarana dan


prasarana penunjang PT. Kusuma Raya Utama (KRU) berlokasi di
Desa Kota Niur Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu
ah

lik

Tengah;
b.Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT. Kusuma Raya Utama
(KRU) berada di kawasan Hutan Konservasi Taman Buru Semidang
m

ub

Bukit Kabu;
c.Wilayah sarana dan prasarana penunjang PT. Kusuma Raya Utama
(KRU) berada di Hutan Produksi (HP) Semidang Bukit Kabu;
ka

TURUT TERGUGAT :
ep

8. Bahwa TURUT TERGUGAT kesemuanya adalah lembaga


pemerintah yang mempunyai kedudukan dan kewajiban melakukan
ah

dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan;


9. Bahwa kedudukan TURUT TERGUGAT dalam menjalankan
R

pemerintahan Negara Republik Indonesia terdapat pada ketentuan


es

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD


M

1945) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang


ng

mana PARA TERGUGAT atas kedudukannya memiliki kewajiban


on

untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah


gu

Hal 9 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
darah Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam alinea ke-4
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

si
10. Bahwa TURUT TERGUGAT I adalah Pemerintah Daerah Provinsi
Bengkulu dalam hal ini Gubernur Bengkulu;

ne
11. Bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 tahun

ng
2014 tentang Pemerintah Daerah, , menyebutkan:
“(1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi:

do
gu a. pendidikan;
b. kesehatan;

In
A
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
ah

lik
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
dan,
am

ub
f. sosial;”
Selanjutnya dijelaskan lebih konkrit pada Lampiran Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pembagian Urusan
ep
Pemerintah Bidang Lingkungan Hidup:
k
ah

“Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau


kerusakan lingkungan hidup lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1
R

si
(satu) Daerah Provinsi;”
12. Bahwa TURUT TERGUGAT II adalah Kementerian Lingkungan Hidup
& Kehutanan (KLHK) RI, C.q.Ditjen Balai Koservasi Sumber Daya

ne
ng

Alam dan Ekosistem,C.q. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam


dan Ekosistem Wilayah Bengkulu-Lampung yang memiliki
kewenangan terhadap perlindungan dan pelestarian Kawasan Hutan

do
gu

Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu;


13. Bahwa TURUT TERGUGAT III adalah Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Bengkulu yang memiliki kewenangan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba, salah satu
In
A

kewenanggannya adalah Menerbitkan Wilayah Izin Usaha


Pertambangan, Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi dan Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi yang berada dalam satu wilayah
ah

lik

Provinsi serta melakukan pembinaan, penyelesaian konflik


masyarakat, dan pengawasan usaha pertambangan operasi produksi
yang berdampak terhadap lingkungan;
m

ub

14. Bahwa TURUT TERGUGAT IV adalah Dinas Lingkungan Hidup dan


Kehutanan Provinsi Bengkulu yang memiliki kewenangan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
ka

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Salah satu Kewenangan TURUT


ep

TERGUGAT IV adalah melakukan pengawasan atas praktik-praktik


usaha disektor lingkungan. Peran aktif TURUT TERGUGAT IV sangat
ah

penting dalam upaya pengendalian pencemaran dan pengrusakan


lingkungan dalam rangka penyelamatan dan perlindunganlingkungan
R

hidupdi Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu;


es

15. Bahwa Bupati Bengkulu Tengah adalah TURUT TERGUGAT V yang


M

merupakan penyelenggaran urusan pemerintah oleh Pemerintahan


ng

Kabupaten;
on
gu

Hal 10 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa TURUT TERGUGAT I,II,III,IV,V adalah penyelenggara
pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap kerusakan

si
lingkungan dalam hal ini kerusakan kawasan hutan dan pencemaran
Daerah Aliran Sungai yang terjadi di wilayah kewenangannya;

ne
17. Bahwa PARA TERGUGAT adalah TERGUGAT dan TURUT

ng
TERGUGAT I,II,III,IV,V tidak melaksanakan kewajiban yang
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah beserta aturan pelaksanaannya, Undang-Undang

do
gu Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup beserta aturan pelaksanaannya, Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Dan
Ekosistem beserta aturan pelaksanaannya, Undang-Undang Nomor

In
A
41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan beserta aturan pelaksanaannya,
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batu Bara
beserta aturan pelaksananya;
ah

lik
IV. PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT :
am

ub
ep
k
ah

si
(Pencemaran Dan Kerusakan Sungai Anak Sungai Kemumu Daerah
Aliran Sungai Air Bengkulu)

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik

(Kerusakan Kawasan Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu akibat


Pertambang Batu bara oleh TERGUGAT)

18. Bahwa gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang PENGGUGAT


m

ub

maksud dalam gugatan ini adalah gugatan Perbuatan Melawan Hukum


olehTERGUGAT;
ka

19. BahwaTERGUGAT mempunyai kewajiban melakukan perbuatan


ep

hukum untuk melindungi, menjamin pemenuhan hak masyarakat atas


lingkungan hidup yang bersih dan sehat;
20. Bahwa PerbuatanTERGUGAT merupakan Perbuatan Melawan Hukum
ah

sebagaimana diatur Pasal 1365 jo. Pasal 1366 jo. Pasal 1367 ayat (3)
R

KUHPerdata:
es

Pasal 1365 KUHPerdata:


M

“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian


ng

kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya


on

menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”


gu

Hal 11 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1366 KUHPerdata:
"Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian ynag

si
disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
disebabkan kelalaian atau kurang hati-hatinya".

ne
Pasal 1367 ayat (3) KUHPerdata:

ng
“Majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain
untuk mewakili urusan-urusan mereka, adalah
bertanggungjawab tentang kerugian yang diterbitkan oleh

do
gu pelayan-pelayan atau bawah-bawahan mereka di dalam
melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang ini dipakainya;”
21. Bahwa yang dimaksud dengan Perbuatan Melawan Hukum menurut
M.A.Moegni Djodjodirdjo di dalam bukunya yang berjudul "Perbuatan

In
A
Melawan Hukum" adalah “Kealpaan berbuat, yang melanggar hak
orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku atau
melanggar kesusilaan ataupun bertentangan dengan kepatutan yang
ah

lik
harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat tentang orang lain atau
barang;”
22. Bahwa sejak putusan Hoge Raad tanggal 31 januari 1919 dalam
am

ub
perkara Lindenbaum versus Cohen, Konsep perbuatan melawan
hukum telah berkembang. Sejak itu terdapat 4 (empat) kriteria
perbuatan melawan hukum yaitu :
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;
ep
2. Melanggar hak subyektif orang lain;
k

3. Melanggar kaidah tata susila;


ah

4. Bertentangan dengan asa kepatutan, ketelitian, serta sikap hati-


R
hati yang seharusnya dimilik seseorang atau pejabat dalam

si
mengeluarkan kebijakan;
23. Bahwa dengan demikian sejak putusan Hege Raad Belanda tersebut

ne
ng

maka pengertian perbuatan melawan hukum tidak hanya meliputi


perbuatan yang bertentangan dengan pasal-pasal dalam perundang-
undangan yang berlaku tetapi termasuk juga perbuatan yang
melanggar kepatutan dankehidupan masyarakat;

do
gu

24. Bahwa menurut Mariam Darulzaman mengatakan bahwa syarat-syarat


yang harus ada untuk menentukan perbuatan sebagai perbuatan
melawan hukum adalah sebagai berikut:
In
1. Harus ada perbuatan – yang dimaksud dengan perbuatan ini
A

baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif, artinya


setiap tingkah laku berbuat atau tidak berbuat;
2. Perbuatan itu harus melawan hukum;
ah

lik

3. Ada kerugian;
4. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum
itu dengan kerugian;
m

ub

5. Ada kesalahan;
25. Berikut ini penjelasan bagi masing-masing unsur dari perbuatan
melawan hukum tersebut, yaitu sebagai berikut :
ka

1. Adanya suatu perbuatan :


ep

Suatau perbuatan melawan hukum diawali oleh perbuatan dari


si pelakunya. Umumnya diterima anggapan bahwa dengan
ah

perbuatan di sini dimaksudkan, baik berbuat sesuatu (aktif)


R

maupun tidak berbuat sesuatu (pasif). Perbuatan tersebut


melawan hukum;
es

2. Perbuatan tersebut melawan hukum :


M

ng

Perbuatan yang dilakukan tersebut haruslah melawan hukum


sejak tahun 1919, unsur melawan hukum ini diartikan dalam arti
on

yang seluas-seluasnya, yakni meliputi hal-hal sebagai berikut :


gu

Hal 12 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Perbuatan yang melanggar undang-undang yang
berlaku;

si
b. Yang dilanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum
si p-elaku;

ne
c. Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum

ng
si pelaku;
d. Perbuatan uang bertentangan dengan kesusilaan
(geode zeden)

do
gu e. Perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik
dalam bermasyarakat untuk memperhatikan
kepentingan orang lain – (indruist tegen de
zorgvuldigheid, welke in het maatschappelijk verkeer

In
A
betaamt ten aanzein van ander person of goed)
3. Adanya kesalahan dari pihak pelaku :
Perbuatan melawan hukum haruslah mengandung unsur
ah

lik
kesalahan (schuldement)dalam melalsanakan perbutaan
(PARA TERGUGAT) tersebut. Secara hukum disbeut sebagai
adanya kesalahan jika memenuhi unsur. Pertama, unsur
am

ub
kesengajaan. Kedua, unsur kelalaian (negligence, culpa).
Ketiga, tidak ada alasan pembenar atau alasan pemaaf
(rechtvaardigingsgrond), seperti overmacht, membela diri, tidak
waras dan lain-lain;
ep
4. Adanya kerugian bagi korban;
k

Adanya kerugian (schade) bagi PENGGUGAT/ korban juga


ah

merupakan syarat agar gugatan berdasarkan Pasal 1365


R
KUHPerdt. dapat dipergunakan. Berbeda dengan kerugian

si
karena wanprestasi yang hanya mengenal kerugian materil,
maka kerugian karena perbuatan melawan hukum di samping

ne
ng

kerugian materil, yurisprudensi juga mengakui konsep kerugian


immaterial yang juga akan dinilai dengan uang.
5. Adanya hubungan kausalitas antara perbuatan dengan
kerugian

do
gu

Hubungan kausalitas ini antara perbuatan yang dilakukan oleh


PARA TERGUGAT dengan kerugian yang terjadi menimpa
PENGGUGAT adalah merupakan syarat dari suatu perbuatan
In
melawan hukum;
A

POKOK PERKARA :
26. Bahwa pada tahun 2009 TERGUGAT mendapatkan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi oleh TURUT TERGUGAT V,
ah

lik

dengan Nomor 105 A tahun 2010 tentang penyesuaian format Izin


Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada TERGUGAT
(KW.BT.010-) dengan wilayah / lokasi Operasi Produksi Desa Kota Niur,
m

ub

Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan


luas Operasi Produksi seluas 984,6 Ha berada di Kawasan Konservasi
Taman Buru Semidang Bukit Kabu, dengan pola pertambangan Bawah
ka

Tanah, selanjutnya Izin Usaha Produksi (IUP) Pertambangan Batubara


ep

TERGUGAT berlaku selama 25 Tahun, mulai dari 25 Agustus 1993 s/d


25 Agustus 2018;
ah

27. Bahwa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Pertambangan


R

Batubara TERGUGAT adalah Kawasan Konservasi Taman Buru


Semidang Bukit Kabu Berdasarkan Putusan Menteri Kehutanan
es

Republik Indonesia Nomor: 749/Kpts-II/1999 Tanggal 22 September


M

ng

1999 tentang Perubahan Fungsi Sebagai Kawasan Taman Buru


Semidang Bukit Kabu seluas 9.036 Ha,selanjutnya berdasarkan Pasal
on

1 angka 12 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan


gu

Hal 13 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengertian Taman Buru adalah Kawasan hutan yang ditetapkan
sebagai tempat wisata berburu, selanjutnya berdasarkan Pasal 7

si
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Fungsi
pokok Taman Buru termasuk dalam kawasan konservasi yaitu

ne
kawasan hutan yang berfungsi mengawetkan keanekaragaman

ng
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, segala aktivitas yang
dilakukan didalamnya harus mengikuti ketentuan Konservasi,
sehingga dilarang dilakukannya kegiatan pertambangan di kawasan

do
gu konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu baik dengan pola
pertambangan terbuka maupun pola pertambangan bawah tanah;
28. Bahwa Berdasarkan hasil overlay dari Dirjen Planologi Kementrian
Kehutanan Republik Indonesia yang tertuang di dalam Surat Edaran

In
A
Nomor: S.706/VII-PKH/2014, tanggal 16 Juli 2014 diketahui bahwa
Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Batubara TERGUGAT
berada didalam Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru Semidang
ah

lik
Bukit Kabu, Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan Luasan 950,36 Ha;
29. Bahwa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) batubara
TERGUGAT merupakan Kawasan Lindung dalam Peraturan Daerah
am

ub
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Bengkulu yang dilarang adanya kegiatan Budidaya dan/atau
Pertambangan batu bara, baik dengan pola pertambangan terbuka
dan/atau bawah tanah. Hal tersebut sangat bertentangan dengan
ep
pemanfaatan ruang serta daya dukung dan daya tampung
k

lingkungan hidup, sehingga dapat merusak fungsi dari lingkungan


ah

hidup Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru Semindang Bukit


R
Kabu, namun Berdasarkan Surat Nomor

si
050.13/0523/BAPPEDA/VII/2016 tentang penjelasan Keterangan
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Dengan Dokumen Rencana Tata

ne
ng

Ruang Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang dikeluarkan oleh


TURUT TERGUGAT V menyatakan bahwa Wilayah Izin Usaha
Pertambangan milik TERGUGAT tidak bertentangan dengan
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten

do
gu

Bengkulu Tengah, sedangkan di dalam Peraturan Nomor 15 Tahun


2012 tentang RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah Taman Buru
Semidang Bukit Kabu merupakan kawasan lindung dengan fungsi
In
konservasi, selain hal tersebut TERGUGAT dan TURUT
A

TERGUGAT V melanggar fungsi konservasi yang tertuang di dalam


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam dan Ekosistem, serta Undang-Undang Nomor 41 Tahun
ah

lik

1990 tentang Kehutanan;


30. Bahwa berdasarkan penjelasan diatas TERGUGAT telah melanggar
ketentuan Pasal 1 angka 31 Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun
m

ub

2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu,


”pengertian Taman Buru adalah kawasan yang ditetapkan sebagai
tempat wisata berburu”, dan pasal 35 ayat (7) yang berbunyi:
ka

“kawasan lindung lainnya sebagaiman dimaksud dalam pasal


ep

34 huruf g terdiri dari Taman Buru Semindang Bukit Kabu


dengan luas kurang lebih 9031 Ha dan Taman Buru Gunung
ah

Nanu’ua dengan luas kurang lebih 7271 Ha”.;


R

31. Bahwa pada tahun 2009 telah terjadi perjanjian kerja sama antara
TERGUGAT dengan TURUT TERGUGAT II dengan nomor Surat
es

Perjanjian Kerjasama Nomor : PKS. 782/IV-K./PEH/2009 dan telah


M

ng

diamandemen pada tahun 2016 dengan Nomor


PKS.2065/K.10/TU/KSK/10/2016 tentang Penguatan Fungsi Serta
on

Keanekaragaman Hayati Taman Buru Semidang Bukit Kabu di


gu

Hal 14 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Bengkulu Tengah, Perjanjian Kerjasama tersebut menjadi
dasar TERGUGAT untuk melakukan Kegiatan Pertambangan di

si
kawasan Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu dengan tidak
memperhatikan fungsi Konservasi dari Taman Buru Semidang Bukit

ne
Kabu;

ng
32. Bahwa TURUT TERGUGAT II selaku Pelaksana Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem telah melanggar fungsi pokok
Konservasi yaitu Perlidungan dan Pelestarian kawasan konservasi

do
gu Taman Buru Semidang Bukit Kabu dengan memberikan akses kepada
TERGUGAT untuk melakukan Operasi Produksi Pertambangan Batu
bara dengan pola pertambangan bawah tanah dengan dalil Perjanjian
Kerjasama yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, Fungsi

In
A
Konservasi, kerusakan Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu, kerusakan
tanah dan tegakan kawasan hutan penyangga kawasan konservasi
Taman Buru Semidang Bukit Kabu yang berdampak kepada
ah

lik
kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan konservasi Taman Buru
Semidang Bukit Kabu;
33. Bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Yayasan
am

ub
Genesis Bengkulu tahun 2017aktivitas Operasi Produksi
Pertambangan Batubara TERGUGAT mengakibatkan pencemaran
dan pengerusakan di anak sungai Daerah Aliran Sungai Air
Bengkulu. Pencemaran dan pengerusakan ini diakibat
ep
akitivitasOperasi Produksi Pertambangan Batubara TERGUGAT;
k

34. Bahwa salah satu sungai yang mengalami pencemaran dan


ah

pengerusakan adalah Sungai Kemumu yang merupakananak


R
sungai dari Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu yang tercemar

si
akibat kegiatan aktifitas operasi produksi pertambangan batubara milik
TERGUGAT. Lokasi sungai ini dalam Wilayah Izin Usaha

ne
ng

Pertambangan (WIUP) dan lokasi penunjang sarana prasarana


TERGUGAT berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Yayasan
Genesis Bengkulu kondisi air sungai berwarna cokelat kehitaman
berbau tidak sedap serta berminyak, sehingga hewan endemik sungai

do
gu

sudah tidak ditemui lagi;


35. Bahwa atas keadaan tersebut aktifitas operasi produksi
pertambangan batu bara TERGUGAT menyebabkan pencemaran
In
dan pengrusakan di Daerah Aliran Sungai air Bengkulu, perbuatan
A

pencemaran yang menyebabkan perubahan lingkungan hidup


tersebut adalah kejahatan lingkungan hidup berdasarkan pasal 60
jo. Pasal 104 Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan
ah

lik

Lingkungan Hidup, yang berbunyi:


-Pasal 60 “Setiap orang dilarang melakukan dumping
limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa
m

ub

izin.”
-Pasal 104 “Setiap orang yang melakukan dumping limbah
ka

dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin


ep

sebagaimana dimaksud dalam pasal 60, dipidana dengan


pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
ah

banyak Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah);”


R

36. Bahwa menurut Surat Persetujuan Sarana Penunjang di luar Wilayah


es

Izin Usaha Pertambangan (WIUP) yang diterbitkan TURUT


M

ng

TERGUGAT III tertanggal 5 Agustus 2015 areal Sarana Penunjang


TERGUGAT berada di luar WIUP serta masuk kawasan Hutan
on

Produksi Semidang Bukit Kabu, selanjutnya Sarana Penunjang


gu

Hal 15 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut tidak memilikiIzin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH),
hal tersebut melanggar ketentuan:

si
 Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang kehutanan menyebutkan bahwa setiap orang

ne
ng
dilarang,
a. mengerjakan dan/atau menggunakan dan/atau
menduduki kawasan hutan secara tidak sah;

do
gu b. merambah kawasan hutan;
37. Bahwa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dipegang oleh
TERGUGAT merupakan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)
milik PT Bukit Sunuryaitu untuk melakukan Reklamasi dan Pasca

In
A
tambang, bukan sebagai Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk
Sarana Penunjang TERGUGAT;
ah

lik
38. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 50 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan, Pasal 26 yang berbunyi
“Pemegang izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dilarang”point b.
am

ub
Mimindah tangankan izin pinjam pakai kawasan hutan kepada
pihak lain atau perubahan nama pemegang izin pinjam pakai tanpa
persetujuan Menteri, sehingga diduga TERGUGAT tidak mengikuti
arahan Peraturan Menteri Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Pedoman
ep
Pinjam Pakai Kawasan Hutan terkait Pemindah tanganan Izin Pinjam
k

Pakai Kawasan Hutan, dan dapat dikatakan Pembangunan Sarana dan


ah

Prasaran TERGUGAT di Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu tidak


memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan;
R

si
39. Bahwa TERGUGATterbukti melanggar ketentuan Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan/atau melakukan

ne
perambahan dikawasan Hutan Produksi Semidang Bukit Kabukarena
ng

tidak memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) maka oleh
karenanya terbukti melanggar hukum sebagaimana ketentuan pada
Pasal 78 ayat (2) ayat (6), dan Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang

do
gu

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagai berikut :


“mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki
kawasan hutan secara tidak sah diancam dengan pidana penjara
In
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.
A

5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dan dengan sengaja


melakukan penambangan pada hutan lindung dengan pola
ah

lik

penambangan terbuka, diancam dengan pidana penjara paling


lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.
5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).”
m

ub

40. Bahwa telah terjadi damping limbah Fly Ash dan Bottom Ash Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dilakukan oleh TERGUGAT
di Sarana Penunjang yaitu pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap
ka

(PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik TERGUGAT tidak


ep

melakukan kewajiban pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3) Fly Ash dan Bottom Ash yang dihasilkan, Limbah Fly Ash
ah

Dan Bottom Ash tersebut yang bottom ash-nya adalah kerak atau arang
R

sisa pembakaran yang ada di boiler, sedangkan Fly Ash adalah abu
dari pembakaran batu bara yang merupakan tangkapan dust
es

colector/filter yang ada di cerobong asap boiler;


M

ng

Bahwa Limbah-limbah tersebut dibuang ke media lingkungan


hidup tanah Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu yang
on

merupakan wilayah sarana penunjang di luar WIUP


gu

Hal 16 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT dan akibat pembuangan limbah B3 ke media

R
lingkungan akan menggalami proses pemadatan yang

si
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup media
tanah, menghilangkan kesuburan tanah, dan mencemari

ne
ng
lingkungan hidup yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-
hari oleh manusia, tanaman dan makluk hidup lainnya.
sehingga TERGUGAT melanggar ketentuan Pasal 59 ayat

do
gu 1,2,3 dan 4,Pasal 102 dan Pasal 103 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, yang berbunyi:

In
A
Pasal 59 ayat 1,2,3 dan 4 :
(1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
ah

melakukan pengelolaan limbah B3 yang

lik
dihasilkannya.
(2) Dalam hal B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat
(1) telah kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti
am

ub
ketentuan pengelolaan limbah B3.
(3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan
ep
kepada pihak lain.
k

(4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari


Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
ah

kewenangannya.
R

si
Pasal 102:
“Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa

ne
ng

izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4), dipidana


dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit

do
gu

Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak


Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).”
Pasal 103 :
In
A

“Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak


melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ah

59, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)


lik

tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
m

Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).;”


ub

41. Bahwa TERGUGAT pada saat melakukan Operasi Pembangkit Listrik


Tenaga Uap (PLTU) sebagai sarana penunjang Operasi Produksi
ka

Pertambangan batubara TERGUGAT, tidak mempunyai Tempat


ep

Penyimpanan Sementara (TPS), berdasarkan hal tersebut TERGUGAT


melanggar ketentuan Pasal 59 ayat 1 dan Pasal 102 dan Pasal 103
ah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan


R

Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pasal 3 ayat 1, Pasal 16


es

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


M

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang berbunyi:


ng

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
on

Pasal 59 ayat 1 :
gu

Hal 17 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya”.

si
Pasal 102 :
“Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa

ne
ng
izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4), dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit

do
gu Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).”
Pasal 103 :

In
“Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak
A
melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
59, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
ah

tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit

lik
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).”
b. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
am

ub
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun:
Pasal 3 ayat 1 :
“Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan
ep
Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya.”;
k

Pasal 16 :
(1) Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa bangunan
ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a


R

si
paling sedikit memenuhi persyaratan:
a. desain dan konstruksi yang mampu melindungi Limbah
B3 dari hujan dan sinar matahari;

ne
ng

b. memiliki penerangan dan ventilasi; dan


c. memiliki saluran drainase dan bak penampung.
(2) Persyaratan fasilitas Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana

do
gu

dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk permohonan izin


Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan
Limbah B3:
a.kategori 1; dan
In
A

b. kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber


spesifik umum.
(3) Persyaratan fasilitas Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana
ah

lik

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c berlaku untuk


permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik
m

khusus;
ub

42. Bahwa pertanggung jawaban secara khusus TURUT TERGUGAT I


DAN V diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
ka

perlindungan dan Pengelolan Lingkungan Hidup, pertanggung Jawaban


ep

Turut Tergugat sebagaimana diatur dalam pasal sebagai berikut:


“Pasal 13 ayat 1 dan ayat 3 tentang pelaksanaan pengendalian
ah

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan oleh Para Turut Tergugat:


1) Pengenalian pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan
R

hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan


es

hidup;
M

3)Pengenalian pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan


ng

hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh


on

pemerintah, Pemerintah Daerah dan Penanggung jawab usaha


gu

Hal 18 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan/atau kegiatan sesuai dengan kewenangan peran dan
tanggung jawab masing-masing;”

si
43. Bahwa TURUT TERGGUGAT I, IV DAN V juga telah mengabaikan
perintah hukum dalam melakukan pengawasan sesuai dengan

ne
kewenangannya, hal mana dinyatakan dalam pasal 71 ayat 1 dan 2

ng
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
Pengelolan Lingkungan Hidup :
9) Menteri, Gubernur atau Bupati/ Walikota sesuai dengan

do
gu kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap
ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau ketentuan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang
perlindunga dan pengelolaan lingkungan hidup;

In
A
10) Menteri, Gubernur atau Bupati/ Walikota dapat mendelegasikan
kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada
pejabat/instansi tekhnis yang bertanggung jawab di bidang
ah

lik
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;”

44. Bahwa jelas dalam pasal tersebut diatas pengawasan sebenarnya


am

ub
melekat pada TURUT TERGUGAT I, IV, V;
45. Bahwa Para TURUT TERGUGAT I,II, III, IV, V telah melakukan
perbuatan melawan hukum atas terjadinya Pencemaran dan
Pengrusakan lingkungan hidup yang berada pada wilayah
ep
kewenangannya, terjadinya Pencemaran dan Pengrusakan lingkungan
k

hidup akibat kegiatan pertambangan batu bara yang dilakukan oleh


ah

TERGUGAT berada pada Wilayah Provinsi Bengkulu dalam hal ini


R
adalah kewenangan Gubernur Provinsi Bengkulu, Wilayah Izin Usaha

si
Pertambangan yang berlokasi di Kawasan Konservasi Taman Buru
Semidang Bukit Kabu merupakan kewenangan Balai Konservasi

ne
ng

Sumber Daya Alam dan Ekosistem Bengkulu-Lampung, selanjutnya


terhadap penerbitan Izin Usaha Pertambangan, Pengawasan serta
evaluasi kegiatan pertambangan batu bara yang mengakibatkan
Pencemaran dan Pengrusakan lingkungan hidup merupakan

do
gu

Kewenangan Pemerintah Daerah yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya


Mineral Provinsi Bengkulu, terhadap pengawasan aktifitas pada
kawasan hutan, pengendalian pencemaran, pengrusakan kawasan
In
hutan dan DAS air Bengkulu merupakan kewenangan Dinas
A

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, wilayah kegiatan


Operasi Produksi Pertambangan batu bara TERGUGAT merupakan
Wilayah Administrasi Desa Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung,
ah

lik

Kabupaten Bengkulu Tengah yang merupakan kewenangan Bupati


Bengkulu Tengah;
46. Bahwa singkatnya, TERGUGAT telah terbukti melakukan Perbuatan
m

ub

Melawan Hukum (Vide Pasal 1365 KUHPerdata) dengan


mengabaikan ketentuan dan syarat perizinan Operasi Produksi
ka

Batubaru, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan, Izin Pengelolaan Limbah


ep

B3 yang mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan,


Sehingga menimbulkan kerugian bagi keberlanjutan Lingkungan Hidup
ah

dan masyarakat menjadi korban akibat kerusakan kawasan hutan dan


R

Daerah Aliran Sungai serta pecemaran udara sehingga hak atas


es

lingkungan yang bersih sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia tidak
M

terpenuhi;
ng

V. SIFAT MELAWAN HUKUM ATAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM


on

PARA TERGUGAT :
gu

Hal 19 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
47. Bahwa PENGGUGAT mendalilkan TERGUGAT telah melakukan

R
perbuatan hukum atas terjadinya kerusakan hutan hingga

si
pencemaran dan pengrusakan Daerah Aliran Sungai yang terjadi di
Desa Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu

ne
ng
Tengah, ProvinsiBengkulu. Sifat melawan hukum dapat PENGGUGAT
jelaskan bahwa Perbuatan melawan hukum TERGUGAT adalah
TERGUGAT tidak melakukan kewajiban hukum dalam

do
gu melaksanakan Kegiatan Penunjang Sarana dan Prasarana
Pertambangan Batu Bara dalam hal ini tidak memeliki Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan, Kegiatan Operasi Produksi Pertambangan

In
A
batu bara berada pada Kawasan Konservasi Taman Buru
Semidang Bukit Kabu.Perbuatan melawan hukum tersebut dapat
PENGGUGAT jelaskan sebagai berikut :
ah

lik
48. Bahwa kegiatan Operasi Pertambangan batu bara yang dilakukan
TERGUGAT telah mengakibatkan terjadinya kerusakan hutan hingga
pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai yang terjadi di Desa
am

ub
Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Provinsi Bengkulu,menjadi ”rutinitas” sepanjang tahun di anak
sungai kemumu yang merupakan Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu;
49. Bahwa Kerusakanhutan hingga pencemaran dan kerusakan Daerah
ep
Aliran Sungai yang terjadi di Desa Kota Niur, Kecamatan Taba
k

Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, telah


ah

mengakibatkan kerugian bagi masyarakat, warga yang dulu berkebun


kopi di dekat anak sungai kemumu justru terusir karena dampak dari
R

si
kegiatan Pertambangan yang dilakukan oleh TERGUGAT;
50. Bahwa sisa pencucian batu bara di lokasi penunjang sarana dan

ne
prasarana pertambangan milik TERGUGAT terbawa sampai ke hilir
ng

dan mencemari sepanjang Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu,


padahal air sungai ini merupakan sumber air baku Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu yang dikonsumsi sepertiga

do
gu

warga Kota Bengkulu, selanjutnya berdampak kepada warga yang


tinggal di sekitar anak sungai air kemumu yaitu warga tidak bisa lagi
memanfaatkan air sungai kemumu karena telah tercemar;
51. Bahwa dampak dari kegiatan pertambangan batu bara TERGUGAT
In
A

akan sangat mempengaruhi tingkat permukaan air di bagian hiliryang


menurun drastis dan Peningkatan sedimentasi hal tersebut
dikarenakan sisa pencucian batu bara di Lokasi Penunjang sarana
ah

lik

dan prasarana Pertambangan milik TERGUGAT terbawa sampai ke


hilir dan mencemari sepanjang Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu;
52. Bahwa dampak ekologis pada ekosistem darat sebagian besar hutan
m

ub

yang dirusak akibat Kegiatan Pertambangan TERGUGAT di Kawasan


Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu dan daerah
penyangganya Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu yang
ka

merupakan habitat hutan paling kaya keanekaragaman hayati dan


ep

kepadatan satwa liar termasuk Harimau Sumatera yang merupakan


Hewan yang dilindungi;
ah

53. Bahwa sampai saat ini tidak ada perhatian dan penanggulangan
R

terhadap kerusakan hutan dan pencemaran sungaioleh TERGUGAT;


54. Bahwa TERGUGAT yang selama ini membiarkan kerusakan hutan
es

dan sungai terjadi sehingga sangat merugikan masyarakat dan


M

ng

PENGGUGAT sebagai organisasi yang selama ini berjuang demi


kelestarian lingkungan termasuk menjaga keberadaan hutan;
on
gu

Hal 20 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERBUATAN MELAWAN HUKUM PARA TERGUGATMERUPAKAN
PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA:

si
55. Bahwa perbuatan TERGUGAT yang tidak melakukan tindakan-
tindakan pencegahan atas kerusakan hutan dan pencemaran sungai

ne
sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup adalah

ng
perbuatan yang melanggar hak atas lingkungan hidup yang sehat
sebagai bagian dari Hak asasi manusia;
56. Bahwa Hak atas lingkungan hidup masuk dalam african charter on

do
gu human and peoples rights adalah instrumen pertama yang
mengadopsi hak-hak tersebut yang menyatakan “all peoples shall
have the right to a general satisfactory environment favourable to their
development”. Rumusan all peoples tersebut menegaskan bahwa hak

In
A
atas lingkungan hidup sebagai hak kolektif. Hak atas lingkungan hidup
tidak dapat dikurangi dalam kondisi apapun, disamping itu tidak
diperbolehkannya adanya diskriminasi apapun dalam penghormatan
ah

lik
hak atas lingkungan hidup, dan menjadi kewajiban TERGUGAT
sebagai Badan Usaha dan TURUT TERGUGAT I,II,III,IV,V sebagai
Pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mengambil peran aktif
am

ub
memenuhi hak-hak tersebut;
57. Bahwa Dokumen Ksentini dan draft deklarasi yang pernah diajukan ke
sidang Umum PBB pada tahun 1994 yang dengan jelas menunjukkan
bahwa potensi kerusakan lingkungan hidup yang permanen
ep
memberikan pertanggungjawaban khusus untuk mencegah
k

pengrusakan. Karena pengrusakan lingkungan hidup sangat


ah

berhubungan erat dengan pelanggaran hak kemanusiaan;


R
58. Bahwa Dalam draft prinsip deklarasi hak asasi manusia dan

si
lingkungan hidup menegaskan konsepsi Hak Asasi Manusia dan
lingkungan hidup, yang menegaskan bahwa semua manusia

ne
ng

mempunyai hak untuk merasa aman dan sehat secara ekologis.


Dimana lingkungan hidup dapat menunjang kebutuhan generasi saat
ini tanpa mengorbankan hak generasi yang akan datang. Hak-hak
tersebut antara lain:

do
gu

1. Hak bebas dari polusi, degradasi lingkungan dan


aktifitas yang dapat mempengaruhi lingkungan atau
In
mengancam jiwa, kesehatan atau pembangunan yang
A

berkelanjutan

2. perlindungan dan preservasi udara, air, tanah, flora dan


ah

lik

fauna dan proses esensial untuk dapat menjaga


keutuhan keanekaragaman hayati dan ekosistem.
m

ub

3. memperoleh standar kesehatan yang tinggi

4. memperoleh makanan, minuman dan lingkungan yang sehat


ka

dan aman
ep

5. perumahan yang memadai dan kondisi hidup yang aman,


ah

sehat dan tertata baik secara ekologis


R

6. akses ekologi terhadap alam dan konservasi dan


es

penggunaan yang berkelanjutan dari alam dan sumber


M

ng

dayanya
on

7. preservasi cagar dan pemandangan alam;


gu

Hal 21 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
59. Bahwa terkait dengan hak atas lingkungan hidup sebagai hak asasi
manusia dapat dilihat khususnya pada pasal 11 dan 12 dalam

si
deklarasi ini yang antara lain TURUT TERGUGAT I,II,III,IV,V sebagai
pihak yang dalam kovenan ini mengakui hak setiap orang atas standar

ne
kehidupan yang layak baginya dan keluarganya, termasuk pangan,

ng
sandang dan perumahan, dan atas perbaikan kondisi hidup terus
menerus. Pasal 12 terkait dengan hak setiap orang untuk menikmati
standar tertinggi yang dapat dicapai atas kesehatan fisik dan mental.

do
gu Serta langkah-langkah yang diambil oleh negara pihak untuk
mencapai perwujudan hak ini untuk mengupayakan antara lain
perbaikan semua aspek kesehatan lingkungan dan industri;
60. Bahwa tindakan TERGUGAT yang mengakibatkan kerusakan dan

In
A
pencemaran lingkungan hutan dan sungai juga telah melanggar hak
asasi manusia. Jika perbuatan TERGUGAT melanggar Hak Asasi
Manusia maka bisa dipastikan bahwa perbuatan TERGUGAT
ah

lik
melanggar Konstitusi;
Hak-hak asasi manusia yang dilanggar antara lain :
1. Pasal 28 A Undang-Undang Dasar (UUD) 1945:
am

ub
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya.”
Pasal 28C ayat (1) UUD 1945:
ep
“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
k

kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan


ah

memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni


R
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi

si
kesejahteraan umat manusia.”
Pasal 28C ayat (2) UUD 1945:

ne
ng

“Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam


memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya.”
Pasal 28G ayat (1) UUD 1945:

do
gu

”Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,


kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
In
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
A

yang merupakan hak asasi.”


Pasal 28H ayat (1) UUD 1945:
”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
ah

lik

tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat


serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
Pasal 28H ayat (3) UUD 1945:
m

ub

”Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan


pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.”
ka

2. Bahwa selain itu Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999


ep

tentang HAK ASASI MANUSIA juga menjamin hak-hak asasi


manusia ini, antara lain: Pasal 9 Undang-Undang Nomor 39 tahun
ah

1999 tentang HAK ASASI MANUSIA (UU HAK ASASI MANUSIA)


R

menyatakan:
1. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup
es

dan meningkatkan taraf kehidupannya.


M

ng

2. Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai,


bahagia, sejahtera lahir dan batin.
on
gu

Hal 22 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat.”

si
Pasal 11 Undang-Undang HAK ASASI MANUSIA:
”Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk

ne
tumbuh dan berkembang secara layak.”

ng
Pasal 40 UU HAK ASASI MANUSIA:
”Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan
yang layak.”

do
gu 61. Bahwa sifat melawan hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT dan
TURUT TERGUGAT I, II, III, IV, V adalah sifat melawan hukum karena
TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT I, II, III, IV, V melawan hukum
dan peraturan undang-undang yang mengamanatkan kewajiban

In
A
hukum TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT I, II, III, IV, V;
VI. PERBUATAN MELAWAN HUKUM ATAS TIDAK DIPENUHINYA
KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB HUKUM PARA TERGUGAT :
ah

lik
62. Bahwa Sementara itu, PARA TERGUGAT sebagai badan usaha dan
atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan
am

ub
peraturan perundang-undangan yang berlaku memiliki kewajiban
hukum dan tanggung jawab untuk menghormati, melindungi,
menegakkan Hak Asasi Manusia. Kewajiban dan tanggung jawab ini
tidak hanya amanat undang-undang tetapi juga amanat konstitusi;
ep
a. Kewajiban Konstitusional TURUT TERGUGAT I,II,III,IV,V:
k

Pasal 28I ayat (4) UUD 1945:


ah

”Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak


R
asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama

si
pemerintah.”
Pasal 28I ayat (5) UUD 1945:

ne
ng

“Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai


dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka
pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan
dalam peraturan perundang-undangan.”

do
gu

Pasal 34 ayat (3) UUD 1945:


“Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.”
In
b. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak
A

Asasi Manusia meletakkan tanggungjawab kepada


PARA TERGUGAT, yakni:
Pasal 8 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM:
ah

lik

“Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak


asasi manusia terutama menjadi tanggungjawab pemerintah.”
Pasal 9 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM:
m

ub

Ayat (1) setiap orang berhak untuk hidup,mempertahankan hidup


dan meningkatkan taraf kehidupanya.
Ayat (2) setiap orang berhak
ka

tentram,aman,damai,bahagia,sejahtera lahir dan batin.


ep

Ayat (3) setiap orang berhak atas lingkungn hidup yang baik
dan sehat.
ah

Pasal 69 ayat (2) UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM:


R

“Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban


dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak asasi orang
es

lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk


M

ng

menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukannya.”


Pasal 71 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM:
on
gu

Hal 23 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati,
melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia

si
yang diatur dalam Undang-undang ini, peraturan perundang-
undangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi

ne
manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia.”

ng
Pasal 72 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM:
“Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 71, meliputi langkah implementasi yang

do
gu efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan negara, dan bidang lain.”
63. Bahwa Oleh karena itu, perbuatan-perbuatan termasuk kealpaan
berbuat dan kealpaan memenuhi kewajiban hukum yang dilakukan

In
A
oleh PARA TERGUGAT merupakan perbuatan melawan hukum
sebagaimana dimaksud pasal 1365 jo pasal 1366 jo pasal 1367 ayat
(3) KUHPerdata;
ah

lik
VII. KERUGIAN PENGGUGAT :

64. Bahwa berdasarkan fakta-fakta diatas dimana kerusakan lingkungan


am

ub
dan pencemaran yang dilakukan dalam tanggung jawab PARA
TERGUGAT maka dipastikan bahwa visi, misi serta tujuan
PENGGUGAT dipastikan tidak akan tercapai;
65. Bahwa tidak tercapainya Tujuan PENGGUGAT, sehingga
ep
menimbulkan kerugian materiil dan imateriil atas apa yang telah
k

dilakukan oleh TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT I, II, III, IV, V


ah

selama ini, guna menyelamatkan lingkungan;


66. Bahwa gugatan ini didasarkan atas alat-alat bukti sebagaimana
R

si
dimaksud pada pasal 180 (1) HIR sehingga putusan dalam perkara ini
dapat dinyatakan bisa dijalankan lebih dahulu (serta merta) meskipun

ne
ada upaya hukum banding atau peninjauan kembali;
ng

VIII. HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA PERBUATAN MELAWAN


HUKUM TERGUGAT DAN TURUT TERGUGAT I,II,III,IV,V,DENGAN
KERUGIAN PENGGUGAT :

do
gu

67. Bahwa PARA TERGUGAT yang seharusnya menjalankan fungsi


pengawasan dan kontrol atas segala kegiatan usaha pertambangan
In
batu bara dalam prakteknya tidak dilakukan, sehingga kerusakan dan
A

pencemaran lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru


Semidang Bukit kabu, Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu dan Anak
Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu yaitu Anak sungai Kemumu
ah

lik

terus terjadi;
68. Bahwa atas tindakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
PARA TERGUGAT maka penggugat sebagai organisasi lingkungan
m

ub

yang selama 38 tahun aktif memperjuangkan hak atas lingkungan


hidup yang sehat dan bersih menjadi tidak tercapai;
69. Bahwa tindakan Perbuatan Melawan Hukum PARA TERGUGAT telah
ka

menghambat visi dan misi PENGGUGAT, sehingga PENGGUGAT


ep

telah dirugikan secara materiil maupun imateriil;


IX. TUNTUTAN :
ah

Bahwa Berdasarkan seluruh uraian diatas maka PENGGUGAT


R

dengan memohon (Majelis Hakim) Pengadilan Negeri Bengkulu yang


es

memeriksa dan mengadili perkara ini berkenaan untuk memutuskan:


M

ng

PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
on
gu

Hal 24 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan bahwa PARA TERGUGAT telah melakukan
PERBUATAN MELAWAN HUKUM dengan telah mengabaikan

si
PERINTAH dan KEWAJIBAN HUKUM sehingga kerusakan dan
pencemaran lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi Taman

ne
Buru Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu

ng
dan Anak Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu yaitu Anak
sungai Kemumu;

do
gu 3. Memerintahkan TERGUGAT I, untuk melaksanakan kewajiban
hukum diantaranya :
a. Melakukan Penghentian kegiatan aktifitas operasi produksi

In
A
pertambangan batubara diKawasan Hutan Konservasi
Taman Buru Semidang Bukit Kabu dan Hutan Produksi
Semidang Bukit Kabu.
ah

lik
b. Melakukan Rehabilitasi kerusakan dan pencemaran
lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru
Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi Semidang Bukit
am

ub
Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu
yaitu Anak sungai Kemumu.
c. Membayar biaya Rehabilitasi atas kerusakan dan
ep
pencemaran lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi
k

Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi


ah

Semidang Bukit Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran


Sungai Air Bengkulu yaitu Anak sungai Kemumu.
R

si
4. Memerintah TURUT TERGUGAT II dan IV melakukan tindakan
hukum dengan melakukan audit lingkungan terhadap kegiatan

ne
ng

operasi produksi Pertambangan batu barayang dilakukan


TERGUGAT I di Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru
Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu

do
gu

sesuai dengan tugas dan kewenangannya;


5. Memerintahkan kepada Turut Tergugat III untuk melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan usaha
In
A

Pertambangan operasi produksiTERGUGAT I secara


keseluruhan dan hasil monitoring dan evaluasi adalah sebagai
informasi publik yang sedia setiap saat kepada masyarakat
ah

dan TURUT TERGUGAT I secara priodik setiap bulan;


lik

6. Memerintahkan kepada TURUT TERGUGAT I, melaksanakan


tindakan hukum antara lain:
m

ub

a. Untuk tidak memperpanjang Izin Usaha Pertambangan


Opererasi Produksi milik TERGUGAT I yang akan berakhir
ka

pada tanggal 25 Agustus 2018.


ep

b. Membentuk Tim Rehabilitasi dan menghitung biaya


Rehabilitasi lingkunganterhadap kerusakan dan
ah

pencemaran lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi


R

Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi


es

Semidang Bukit Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran


M

Sungai Air Bengkulu yaitu Anak sungai Kemumu yang.


ng

c. Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan terhadap


on

aktifitas TERGUGAT I.
gu

Hal 25 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Memerintahkan TURUT TERGUGAT IV untuk melakukan
penyidikan yang menyeluruh termasuk melakukan penyidikan

si
terhadap Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) TERGUGAT I
yang selama ini bertanggung jawab atas kerusakan hutan di

ne
wilayahnya dan juga melakukan proses hukum terhadap

ng
TERGUGAT I yang telah melanggar undang-undang lingkungan
hidup;

do
gu 8. Memerintahkan kepada PARA TERGUGAT untuk meminta maaf
secara tertulis kepada SELURUH RAKYAT INDONESIA yang
diumumkan melalui 5 (lima) stasiun televisi nasional, 5 (lima)
stasiun radio dan 5 (lima) media cetak nasional selama tiga hari

In
A
berturut-turut yang isinya berbunyi sebagai berikut:
“Kami, PT. Kusuma Raya Utama, Gubernur Provinsi
ah

Bengkulu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan

lik
Ekosistem wilayah Bengkulu-Lampung, Kepala Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu,
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
am

ub
Bengkulu, Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah,
menyatakan penyesalan yang sedalam-dalamnya atas
Perbuatan Melawan Hukum yang kami lakukan terkait
dengan Kelalaian dan kealpaan melakukan kewajiban
ep
k

hukum yang membuat kerusakan dan pencemaran


lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru
ah

Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi Semidang Bukit


R

si
Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu
yaitu Anak sungai Kemumu yang memberikan dampak
kerugian materil dan iimateril yang besar dan meluas.

ne
ng

Kiranya Pernyataan penyesalan atas perbuatan melawan


hukum ini menjadi titik awal wujud penghormatan,
perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia serta

do
perubahan sistem pengelolaan Lingkungan hidup yang
gu

bermutu dan berkualitas dengan manfaat yang digunakan


sebesar-besarnya bagi hak-hak warga negara Indonesia.”
In
9. Memerintahkan PARA TERGUGAT untuk membayar biaya
A

perkara.
SUBSIDAIR:
ah

lik

Apabila Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Bengkulu


berpendapat lain maka kami mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono)
m

ub

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan,


ka

untuk Penggugat dan Tergugat serta Turut Tergugat 1 sampai dengan Turut
ep

Tergugat V masing-masing ada yang menghadap sendiri dan ada pula yang
ah

menghadap Kuasanya tersebut;


R

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


es

diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan


M

ng

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang


on

Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Sdr. Gabriel


gu

Hal 26 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Siallagian,SH.MH., Hakim pada Pengadilan Negeri Bengkulu Kelas 1A

si
sebagai Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 09 Oktober

ne
ng
2018 upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil,

do
gu maka pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat Gugatan
yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dan tidak ada perubahan
Surat Gugatan;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut pihak Tergugat, serta
Turut Tergugat 1 sampai dengan Turut Tergugat V memberikan jawaban
ah

lik
secara tertulis yang masing-masing pada pokoknya sebagai berikut:
JAWABAN TERGUGAT :
am

ub
A. Dalam Eksepsi
I. EKSEPSI KOMPETENSI RELATIF PENGADILAN.
Bahwa Pengadilan Negeri Klas I A Bengkulu tidak berwenang
ep
k

memeriksa dan mengadili serta memutus pekara a quo dengan


ah

alasan :
R

si
1. Bahwa Tergugat adalah suatu badan hukum perseroan terbatas
yang mempunyai tempat kedudukan di Jakarta Pusat sesuai

ne
ng

dengan akta pendirian dan akta perubahan terakhir nomor 16


tanggal 3 Maret 2016 (BUKTI T-1) sebagaimana Surat

do
Kemenkumham Dirjen AHU Nomor AHU-AH.01.03-0028569
gu

tanggal 3 Maret 2016 (BUKTI T-2) dengan lokasi tambang sesuai


dengan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batubara
In
A

(KW.BT.010-014) yang dimiliki Tergugat yaitu di Desa Kota Niur


Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah.
ah

lik

2. Bahwa dengan tempat kedudukan Tergugat di Jakarta Pusat


dan lokasi tambang di wilayah hukum di Desa Kota Niur,
m

ub

Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah,


dimana kedua wilayah hukum tersebut tidak termasuk wilayah
ka

hukum Pengadilan Negeri Klas I A Bengkulu, maka seharusnya


ep

gugatan dimasukan di wilayah hukum Pengadilan Negeri


ah

Jakarta Pusat atau wilayah hukum Pengadilan Negeri


R

Argamakmur karena Kabupaten Bengkulu Tengah masuk


es

wilayah hukum Pengadilan Negeri Argamakmur, atau setidak-


M

ng

tidaknya bukan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Klas I A


on

Bengkulu.
gu

Hal 27 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa kompetensi relatif tersebut sesuai dengan pasal 118

si
HIR, dimana Gugatan di masukan di Pengadilan Negeri tempat
kedudukan Tergugat yaitu di Jakarta Pusat yang menjadi

ne
ng
wilayah hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau dimana
objek gugatan berada yaitu Kabupaten Bengkulu Tengah yang

do
gu masuk wilayah hukum Pengadilan Negeri Argamakmur.
4. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, adalah patut dan
berdasarkan hukum Eksepsi Tergugat mengenai Kompetensi

In
A
Relatif Pengadilan diterima dan menyatakan Pengadilan Negeri
Klas I A Bengkulu tidak berwenang memeriksa dan mengadili
ah

lik
serta memutuskan perkara a quo.
II. EKSEPSI GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS DAN KABUR
am

ub
(OBSCUUR LIBEL).
Bahwa Gugatan Penggugat adalah kabur (Obscuur Libel) dan tidak
jelas dengan alasan adalah sebagai berikut :
ep
k

1. Bahwa menurut Penggugat, gugatan Penggugat kepada Tergugat


ah

atas dasar Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh


R

si
Tergugat sebagaimana ketentuan pasal 1365 KUH Perdata jo
Pasal 1366 KUH Perdata, hal ini dapat dibaca dari surat gugatan

ne
ng

Penggugat halaman 5 point angka 1 dan 2 , halaman 8 point


angka 20 serta halaman 16 point angka 46, yang menjadi posita

do
dari gugatan Penggugat, akan tetapi posita tersebut tidak
gu

menjelaskan secara rinci dan jelas, perbuatan melawan hukum


yang mana dan kapan dilakukan Tergugat serta kerugian riil
In
A

seperti apa dan berapa nilai kerugian yang dia alami oleh
Penggugat, demikian pula dalam petitumnya juga tidak jelas, apa
ah

lik

dan berapa ganti rugi yang diminta sebagaimana lazimnya


tuntutan ganti rugi yang dimaksud pasal 1365 KUH Perdata jo
m

ub

pasal 1366 KUH Perdata, gugatan Penggugat yang demikian


menjadi tidak jelas dan kabur.
ka

2. Bahwa oleh karena dalam petitum tidak ada ganti rugi nyata yang
ep

diminta seperti yang disebutkan pasal 1365 KUH Perdata, malah


ah

Penggugat meminta Tergugat menghentikan aktifitas operasi


R

produksi pertambangan yang pada intinya sudah memasuki ranah


es

hukum yang lain sementara Tergugat memiliki legalitas yang sah


M

ng

dan lengkap, maka gugatan Penggugat yang demikian adalah


on

rancu dan keliru serta tidak jelas.


gu

Hal 28 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa Penggugat tidak memahami legal standing atau

si
kedudukan hukum dan kualifikasi antara Tergugat dan Turut
Tergugat sehingga dalam posita dan petitum gugatannya,

ne
ng
Penggugat menyamakan kedudukan hukum Tergugat dan Turut
Tergugat dengan mengkualifikasinya sebagai Para Tergugat,

do
gu pada hal kedudukan hukum Tergugat dan Turut Tergugat tidaklah
sama, Turut Tergugat hanya bersifat untuk melengkapi subjek
perkara saja yang biasanya dalam praktek, Para Turut Tergugat

In
A
dalam petitum hanya sekedar dimohonkan agar tunduk dan taat
terhadap putusan Hakim yang diperintahkan kepada Tergugat dan
ah

lik
tidak diminta untuk memenuhi kewajiban/tuntutan hukum terhadap
pokok perkara atau tuntutan hukum yang lain-lain.
am

ub
4. Bahwa Penggugat mengkualifikasikan kedudukan hukum atau
legal standing Turut Tergugat sebagai Tergugat, dapat dilihat dari
petitum gugatan Penggugat, dimana Turut Tergugat I /s/d V
ep
k

diperintahkan melakukan hal-hal diluar ketentuan pasal 1365 KUH


ah

Perdata jo pasal 1366 KUH Perdata yang menjadi dasar gugatan


R

si
Penggugat , hal ini tidak lazim dalam praktek hukum acara dimana
Turut Tergugat dihukum memenuhi kewajiban dengan kapasitas

ne
ng

sebagai Tergugat, kecuali apabila legal standing atau kedudukan


hukum dan kualifikasi Turut Tergugat 1 s/d V adalah sebagai

do
Tergugat maka dapat diminta apa yang ada dalam petitum
gu

gugatan sesuai dengan dasar gugatan Penggugat yaitu pasal


1365 jo Pasal 1366 KUH Perdata.
In
A

5. Bahwa aneh gugatan Penggugat, menggugat dengan dasar


hukum pasal 1365 KUH Perdata jo Pasal 1366 KUH Perdata,
ah

lik

malah dalam petitum Penggugat meminta Tergugat menghentikan


aktifitas kegiatan Operasi Produksi Batubara sementara Tergugat
m

ub

mempunyai legalitas yang sah dan masih berlaku, sangat tidak


relevan dan berlebihan apabila Penggugat meminta Kepada Turut
ka

Tergugat untuk Tidak memperpanjang Izin Usaha Pertambangan


ep

Penggugat dakam perkara a quo, karena sudah memasuki ranah


ah

Pangadilan Tata Usaha Negara atau Kompetensi Absolut


R

Pengadilan lain apabila sudah menyangkut soal memperpanjang


es

atau menolak perpanjangan suatu izin.


M

ng

6. Bahwa petitum gugatan Penggugat sangat aneh dan tidak jelas


on

serta tidak sesuai dengan dasar gugatannya karena meminta hal


gu

Hal 29 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang sudah masuk ke ranah hukum Pidana dan ranah Hukum

si
Tata Usaha Negara yang merupakan kewenangan tersendiri
dalam memeriksa dan memutuskannya, yang mengakibatkan

ne
ng
tidak sinkronnya dalil-dalil posita dan dasar gugatan dengan
petitum gugatan sehingga gugatan Penggugat menjadi tidak jelas

do
gu dan rancu.
7. Bahwa Oleh Karena Tergugat mengajukan Eksepsi tentang
Kompetensi Relatif Pengadilan, mohon kiranya Ketua/Majelis

In
A
Hakim Yang Terhormat memutuskan terlebih dahulu Eksepsi
tentang Kompetensi Relatif Pengadilan sebelum pemeriksaan
ah

lik
pokok perkara dengan menerima Eksepsi Tergugat dan
menyatakan Pengadilan Negeri Klas IA Bengkulu tidak berwenang
am

ub
memeriksa, memutus dan mengadili perkara a quo.
8. Berdasarkan hal tersebut diatas mohon kepada Yang Mulia
Ketua/Majelis Hakim untuk menerima Eksepsi dan Jawaban
ep
k

Tergugat menyatakan gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas


ah

serta rancu, dan oleh karenanya gugatan Penggugat dinyatakan


R

si
tidak dapat diterima.
B. Dalam Pokok Perkara :

ne
ng

1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan


Penggugat kecuali hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat

do
akan kebenarannya.
gu

2. Bahwa apa yang sudah disampaikan Tergugat dalam Eksepsi


mohon dianggap bagian dan merupakan satu kesatuan dalam
In
A

jawaban pokok perkara.


3. Bahwa terhadap gugatan Penggugat pada point angka 18 s/d
ah

lik

angka 69 sepanjang mengenai Tergugat haruslah ditolak dengan


tegas atau setidak-tidaknya di kesampingkan dengan alasan
m

ub

sebagai berikut :
a. Bahwa Penggugat melakukan kegiatan penambangan
ka

batubara sesuai dengan perizinan yang dimilikinya diberikan


ep

oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku yang berada di Desa Kota


R

Niur Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah


es

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi


M

ng

Nomor : 162.K/2014/MPE/1998 Tentang Pemberian Kuasa


on

Pertambangan Eksploitasi tanggal 17 Pebruari 1998 yang


gu

Hal 30 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berlaku selama 25 tahun sejak tanggal 25 Agustus 1993

si
(BUKTI T-3) dan berdasarkan Peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dilakukan penyesuaian izin yaitu Keputusan

ne
ng
Bupati Bengkulu Tengah Nomor 105 A tahun 2010 tentang
Penyesuaian Format Izin Usaha Pertambangan Operasi

do
gu Produksi (KW. BT.010-014) tanggal 22 April 2010 (BUKTI T-4),
selanjutnya kemudian diperpanjang oleh Gubernur Bengkulu
melalui Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan

In
A
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bengkulu Nomor :
503/12.121263/110/DPMPTSP/2018 Tentang Persetujuan
ah

lik
Perpanjangan Pertama Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Batubara (KW.BT.010-014) tanggal 24 Juli 2018
am

ub
selama 10 tahun. (BUKTI T-5)
b. Bahwa Oleh karena lokasi Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Batubara (KW.BT.010-014) Tergugat berada di Taman
ep
k

Buru Hutan Semidang Bukit Kabu, Tergugat Mengajukan


ah

Permohonan Penggunaan Kawasan Hutan untuk


R

si
Penambangan Batubara Bawah Tanah (Underground Mining)
pada tanggal 23 Januari 2009 kepada Dirjen PHKA

ne
ng

Departemen Kehutanan RI, bahwa atas permohonan tersebut


ditindaklanjut dengan Peninjauan Lapangan oleh TIM

do
sebagaimana Beritra Acara Peninjauan Lapangan
gu

Penambangan Bawah Tanah Eksploitasi Batubara tangal 25


Juli 2009 (BUKTI T-6) dan selanjutnya Menteri Kehutanan RI
In
A

dengan surat Nomor : S.849/Menhut-IV/2009 tanggal 15


Oktober 2009 (BUKTI T-7) menjawab atas permohonan
ah

lik

Penggunaan Kawasan Hutan untuk penambangan bawah


tanah (Undrground Mining) oleh Tergugat adalah dengan
m

ub

melalui mekanisme hukum kolaborasi kerja sama antara


Tergugat dengan Dirjen PHKA Cq. Kepala Balai KSDA
ka

Bengkulu.
ep

c. Bahwa atas mekanisme hukum kolaborasi tersebut


ah

direalisasikan oleh Tergugat dengan Kapala Balai KSDA


R

Bengkulu tertanggal 24 November 2009 BKSDA Bengkulu


es

Nomor : PKS.782/IV-K.7/Peh/2009 dan PT. KRU Nomor :


M

ng

304/KRU/JKT/XI/2009 Tentang Pengelolaan Taman Buru


on

Semidang Bukit Kabu Di Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi


gu

Hal 31 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bengkulu (BUKTI T-8) dan Amandemen Kedua Perjanjian

si
antara Kepala Balai KSDA Bengkulu dengan Tergugat tentang
Penguatan Fungsi Serta Keanekaragaman Hayati Taman Buru

ne
ng
Semidang Bukit Kabu di Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor :
PKS.102.2/K.10/TU/PKS/01/2018 Nomor : 090/JKT/I/2018

do
gu tanggal 17 Januari 2018. (BUKTI T-9)
d. Bahwa terhadap pengelolaan lingkungan , Departemen
Pertambangan dan Energi RI. telah menyetujui ANDAL,

In
A
RKL,RPL degan surat Nomor 2198/0115/SJ.T/1997 tanggal 10
Juni 1997 (BUKTI T-10) dan Keputusan Kepala Dinas
ah

lik
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor 002 Tahun 2017 Tentang
am

ub
Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Peningkatan
Kapasitas Produksi Batubara (KW.BT.010-014) Di Desa Kota
Niur Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah
ep
k

Provinsi Bengkulu tanggal 08 Mei 2017. (BUKTI T-11)


ah

e. Bahwa Tergugat dalam pengelolaan lingkungannya, oleh


R

si
Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik
Indonesia Menganugerahkan Penghargaan Program Penilaian

ne
ng

Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan


Hidup atau Proper dengan peringkat BIRU pada periode 2016-

do
2017. (BUKTI T-12).
gu

f. Bahwa disamping pengelolaan lingkungan dengan proper


peringkat biru, Tergugat telah menempatkan biaya rencana
In
A

reklamasi hingga tahun 2018 sebesar Rp 274.700.364,36 (dua


ratus tujuh puluh empat juta tujuh ratus ribu tiga ratus enam
ah

lik

puluh empat rupiah tiga puluh enam sen) dari rencana selama
5 tahun dari tahun 2016 s/d tahun 2020 sebesar Rp.
m

ub

470.721.017,19 (empat ratus tujuh puluh juta tujuh ratus dua


puluh satu ribu tujuh belas rupiah sembilan belas sen), sebagai
ka

jaminan biaya reklamasi berupa deposito yang ditempatkan


ep

pada Bank Pemerintah atas nama Kepala Dinas Energi dan


ah

Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu, sebagaimana surat


R

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu


es

Nomor 540.1/315/ESDM/21.540.2 tanggal 24 Pebruari 2017.


M

ng

(BUKTI T-13).
on
gu

Hal 32 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. Bahwa disamping menempatkan jaminan biaya reklamasi,

si
Tergugat juga menempatkan jaminan pasca tambang sebesar
Rp.972.780.354,- (sembilan ratus tujuh puluh dua juta tujuh

ne
ng
ratus delapan puluh ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah)
yang ditempatkan pada Bank Pemerintah atas nama Kepala

do
gu Dinas Energi dan Sumber Maya Mineral Provinsi sebagaimana
surat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Bengkulu Nomor : 540.1/858/ESDM/21.540.2 tanggal 14 Juli

In
A
2015. (BUKTI T-14).
4. Bahwa dari apa yang kami jelaskan tersebut diatas sangat jelas
ah

lik
sekali Tergugat memiliki legalias yang sah dan dalam melakukan
kegiatan penambangan batubara sangat memperhatikan kaidah-
am

ub
kaidah penambangan dan kaidah lingkungan, sangatlah
mengada-ada dan tidak benar serta tidak berdasarkan hukum
Tergugat dikatakan melakukan perbuatan melawan hukum
ep
k

sebagaimana gugatan Penggugat.


ah

5. Bahwa Terhadap posita gugatan Pengugat halaman 10 point


R

si
angka 27, angka 29, dan 30, haruslah ditolak dengan tegas atau
setidak-tidaknya dikesampingkan karena Tergugat dalam

ne
ng

melakukan kegiatan operasi produksi batubara dengan pola


penambangan tertutup (under ground) telah memiliki perizinan

do
yang sah dan lengkap yang telah ditentukan oleh pemerintah baik
gu

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sesuai kewenangan


yang dimilikinya, seperti yang sudah kami jelaskan pada point
In
A

angka 3 tersebut di atas.


6. Bahwa terhadap posita gugatan Penggugat halaman 12 point
ah

lik

angka 33 s/d angka 35 serta halaman 13 dan 14 point angka 40


dan 41 haruslah ditolak dengan tegas atau setidak-tidaknya
m

ub

dikesampingkan dengan alasan sebagai berikut :


a. Bahwa banyak perusahaan pertambangan batubara baik
ka

penambangan yang dilakukan terbuka maupun tertutup (under


ep

ground) dan perusahaan perkebunan Kelapa Sawit dan Karet


ah

yang membuka lahan serta mendirikan pabrik Kelapa


R

Sawit/Minyak CPO di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah


es

terutama di wilayah kecamatan Taba Penanjung dan


M

ng

kecamatan sekitarnya yang terdapat aliran anak sungai dan


on

sungai Air Bengkulu.


gu

Hal 33 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa untuk menyatakan anak sungai atau aliran sungai Air

si
Bengkulu tercemar haruslah dilihat/diteliti lebih dulu oleh pihak
yang bekompeten dan ahli dibidangnya, tentang kandungan

ne
ng
kimia apa dalam sungai air Bengkulu tersebut dan berapa
ambang batas buku mutunya, apabila dinyatakan tercemar

do
gu maka pemerintah atau pihak yang berkompeten mengambil
sikap lebih lanjut untuk melakukan investigasi dan memanggil
pihak-pihak terduga untuk diperiksa lebih lanjut, dan tidak ada

In
A
kewenangan dari Penggugat yang menyatakan anak sungai
atau aliran sungai Air Bengkulu tercemar atau rusak dan
ah

lik
mengatakan dilakukan oleh Tergugat sementara dikawasan
aliran anak sungai dan sungai Air Bengkulu ada terdapat
am

ub
banyak perusahanaan tambang batubara lain yang melakukan
penambangan secara terbuka dan juga ada perusahaan
perkebunan Kelapa Sawit dan Karet serta pabrik Kelapa
ep
k

Sawit/Minyak CPO dan karet olahan .


ah

c. Bahwa perbuatan Penggugat dengan hanya mengambil hasil


R

si
riset yang dilakukan oleh Yayasan Genesis Bengkulu tahun
2017 lalu menyimpulkan dan memutuskan bahwa Tergugat

ne
ng

melakukan Perusakan atau Pencemaran adalah perbuatan


yang tidak dapat dipertanggung jawabkan dan melanggar

do
hukum.
gu

d. Bahwa hasil riset sepihak yang dilakukan oleh Yayasan


Genesis Bengkulu yang tidak melibatkan pemerintah dan
In
A

instansi terkait lainnya tentunya menghasilkan hasil yang tidak


bisa di pertanggung jawabkan atau dapat dikatakan riset abal-
ah

lik

abal dan bahkan dapat menimbulkan fitnah dan mencemarkan


nama baik Tergugat serta menimbulkan kerugian bagi
m

ub

Tergugat.
e. Bahwa Tergugat secara rutin dan berkala melakukan
ka

pemantauan air atas limbah cair dan pemantauan udara


ep

melalui pihak ketiga yang berkompeten yaitu UPTD


ah

Laboratotium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan


R

Kehutanan Provinsi Bengkulu dan ini dapat dibuktikan dari


es

bukti hasil UPTD Labaratorium Lingkungan dan Proper


M

ng

dengan peringkat Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan


on

Kehutanan RI serta Keputusan Kepala Badan Penanaman


gu

Hal 34 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bengkulu

si
Tengah Nomor 010 Tahun 2016 tentang Pemberian
Perpanjangan Izin Pembuangan Limbah Cair Penambangan

ne
ng
Batubara Ke Sumber Air Kepada PT. Kusuma Raya Utama di
Desa Kota Niur Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten

do
gu Bengkulu Tengah tanggal 18 April 2016. (BUKTI T-15).
7. Bawa terhadap posita gugatan Penggugat halaman 12 dan 13
point angka 36 s/d 39 haruslah ditolak dengan tegas atau setidak

In
A
tidaknya di kesampingkan dengan alasan sebagai berikut :
a. Bahwa sebagian sarana dan prasarana beserta penunjang
ah

lik
kegiatan Penambangan batubara di luar IUP, dimana Tergugat
telah bekerja sama dengan pihak PT Bukit Sunur sebagai
am

ub
Pihak yang memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
(IPPKH), sebagaimana perjanjian Kerjasama antara PT. Bukit
Sunur dengan Tergugat tertanggal 10 Mei 2017 (BUKTI T-16)
ep
k

dan Surat Kesepakatan Nomor : 048/BS/JKT/II/2008 tanggal


ah

02 Juni 2008 (BUKTI T-17) serta Surat Rekomendasi Gubernur


R

si
Bengkulu Nomor 522.12/961/Dishut tanggal 18 Desember
2014 (BUKTI T-18) dan surat Dinas Energi dan Sumber Daya

ne
ng

Mineral Provinsi Bengkulu Nomor 545/953/ESDM/21.540.4


tanggal 05 Agustus 2015 tentang persetujuan sarana

do
Penunjang di luar wilayah IUP. (BUKTI T-19).
gu

b. Bahwa Pihak PT. Bukit Sunur tidak memindahtangankan


IPPKH kepada Tergugat, tetapi adalah kerjasama dengan
In
A

Tergugat dan ini tidak bertentangan dengan peraturan Menteri


Kehutanan.
ah

lik

c. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat melakukan


Pencemaran atau Perusakan dan terbukti Melakukan
m

ub

Pelanggaran UU No. 41 tahun 1999 adalah ranahnya hukum


pidana dan itu adalah tidak benar dan fitnah serta
ka

mencemarkan nama baik Tergugat, karena hingga saat


ep

Eksepsi dan Jawaban Tergugat ini diajukan, belum ada satu


ah

putusan pengadilan secara pidana yang memutuskan Tergugat


R

terbukti melanggar UU Nomor 41 tahun 1999 dan melakukan


es

pencemaran atau perusakan, sebagaimana posita Penggugat


M

ng

yang menyatakan Tergugat terbukti melanggar pasal 78 dan


on

pasal 80 UU Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan


gu

Hal 35 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan Perusakan atau Pencemaran, dimana posita

si
Penggugat yang demikian menyebabkan gugatan Penggugat
menjadi ngawur dan fitnah belaka yang mengakibatkan

ne
ng
gugatan Penggugat menjadi tidak jelas dan kabur.
d. Bahwa terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat yang menjurus

do
gu pada perbuatan fitnah dan mencemarkan nama baik Tergugat,
Tergugat akan melakukan upaya hukum lebih lanjut terhadap
Penggugat tersebut.

In
A
8. Bahwa terhadap posita gugatan Penggugat pada point angka 47
dan seterusnya. sepanjang mengenai Tergugat haruslah ditolak
ah

lik
dengan tegas atau setidak-tidaknya dikesampingkan dengan
alasan sebagai berikut :
am

ub
a. Bahwa Tergugat dalam melakukan kegiatan operasi produksi
penambangan batubara sangat memperhatikan kaidah-kaidah
penambangan dan kaidah lingkungan, seperti yang sudah
ep
k

kami jelaskan diatas dimana Tergugat memiliki legalitas yang


ah

sah dan lengkap serta dalam pengelolaan lingkungan cukub


R

si
baik dan bahkan Tergugat pernah mendapat penghargaan dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan

ne
ng

Proper peringkat biru.


b. Bahwa dengan investasi Tergugat di Kabupaten Bengkulu

do
Tengah, sangat membantu perekonomian masyarakat
gu

setempat khususnya dan Provinsi Bengkulu pada umumnya,


dimana terserapnya ribuan tenaga kerja, serta berputarnya
In
A

perekomonian di Bengkulu yang cukup besar setiap bulannya,


pajak dan royalty yang disetorkan ke negara menjadi
ah

lik

pendapatan negara dll.


c. Bahwa jangan menjadi alasan bagi Penggugat dengan tidak
m

ub

tercapai visi misinya, malah membuat sensasi dengan


menyalahkan pihak Tergugat dengan data dan bukti yang tidak
ka

akurat serta tidak valid, bahkan menjurus pada fitnah dan


ep

mencemarkan nama baik yang dapat menimbulkan kerugian


ah

pada Tergugat.
R

9. Bahwa terhadap dalil posita gugatan Penggugat yang menyatakan


es

Tergugat melanggar hak azasi manusia dan melanggar konstitusi


M

ng

akibat tindakan mengakibatkan kerusakan dan pencemaran


on

lingkungan hutan adalah dalil-dalil yang tidak benar dan menista


gu

Hal 36 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nama baik dan mencemarkan nama baik Tergugat seperti yang

si
sudah kami jelaskan tersebut di atas dan terhadap dalil-dalil
posita lain adalah norma-norma aturan yang disadur atau dikutip

ne
ng
oleh Penggugat dan tidak perlu kami tanggapi karena tidak
sinkron dengan dasar hukum gugatan tentang perbuatan melawan

do
gu hukum pasal 1365 KUH Perdata jo. Pasal 1366 KUH Perdata.
10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas adalah patut dan
berdasarkan hukum, dapat disimpulkan tidak ada perbuatan

In
A
melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat sebagaimana
gugatan Penggugat dan oleh karenanya mohon kiranya kepada
ah

lik
Ketua/Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan menolak
gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
am

ub
dinyatakan tidak dapat diterima.
DALAM REKONVENSI :
1. Bahwa Tergugat Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai
ep
k

Penggugat Rekonvensi mengajukan gugat balik (REKONVENSI)


ah

terhadap Penggugat dalam Konvensi sekarang Tergugat Rekonvensi.


R

si
2. Bahwa terhadap segala sesuatu yang sudah dikemukakan dalam
Eksepsi dan Jawaban Tergugat dalam Konvensi mohon dianggap

ne
ng

tertera pula dalam gugatan Rekonvensi dan merupakan satu


kesatuan.

do
3. Bahwa Perbuatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang
gu

menyatakan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi telah


melakukan Pencemaran atau Perusakan dan terbukti melakukan
In
A

Melakukan Pelanggaran UU No. 41 tahun 1999 adalah ranahnya


hukum pidana dan hal tersebut adalah tidak benar dan fitnah serta
ah

lik

mencemarkan nama baik Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi,


karena hingga saat Eksepsi dan Jawaban Tergugat
m

ub

Konvensi/Penggugat Rekonvensi ini diajukan belum ada satu putusan


pengadilan secara pidana yang memutuskan Tergugat
ka

Konvensi/Penggugat Rekonvensi terbukti melanggar UU Nomor 41


ep

tahun 1999 dan melakukan pencemaran atau perusakan lingkungan.


ah

4. Bahwa tindakan Penggugat dalam Konvensi/ Tergugat dalam


R

Rekonvensi yang menyimpulkan Tergugat Konvensi/Penggugat


es

Rekonvensi melakukan pencemaran atau Perusakan lingkungan


M

ng

hanya berdasarkan rilis Yayasan Genesis Bengkulu tahun 2017 dan


on

mengatakan pula terbukti melanggar pasal 78 jo pasal 80 UU No. 41


gu

Hal 37 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 1999 tanpa adanya suatu putusan pengadilan pidana adalah

si
sama dengan perbuatan pidana memfitnah dan mencemarkan nama
baik Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan merupakan

ne
ng
tuduhan yang mengada-ada, sebab belum dapat dibuktikan
kebenaranya.

do
gu 5. Bahwa dalil Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi tentang
tuduhan yang tidak benar tersebut terbantahkan dengan diperolehnya
Anugerah Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja

In
A
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau Proper
dengan peringkat BIRU pada periode 2016-2017 dari Kementerian
ah

lik
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
6. Bahwa dengan tuduhan melakukan pengrusakan dan pencemaran
am

ub
lingkungan dan mengatakan terbukti melanggar UU No. 41 Tahun
1999 yang dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi tanpa dasar hukum
tersebut, akan sulit bagi Penggugat untuk memulihkan nama baik dan
ep
k

kepercayaan publik, terutama kepercayaan dari pemerintah dan mitra


ah

kerja Penggugat Rekonvesi yang selama itu terjalin baik dan


R

si
harmonis.
7. Bahwa oleh karena tuduhan tersebut tidak berdasarkan hukum, maka

ne
ng

adalah patut perbuatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi


yang mengatakan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi

do
melakukan Pencemaran/Perusakan dan terbukti melakukan
gu

pelanggaran pasal 78 jo pasal 80 UU No.41 tahun 1999 adalah


perbuatan menista nama baik dan mencemarkan nama baik Tergugat
In
A

Konvensi /Penggugat Rekonvensi yang dilakukan dengan melanggar


hukum oleh Penggugat Konvesi/Tergugat Rekonvensi sebagaimana
ah

lik

pasal 1365 jo pasal 1366 KUH Perdata, dan selayaknya menurut


hukum kepada Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi diwajibkan
m

ub

membayar ganti kerugian sebesar Rp.5.500.000.000,- (lima milyar


lima ratus juta rupiah) dengan rincian kerugian materiil sebesar Rp.
ka

500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) atas biaya yang dikeluarkan


ep

oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi atas biaya


ah

Pengacara dan biaya lain-lainnya sehubungan dengan perkara a quo


R

serta kerugian immateril sebesar 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)


es

dan mohon kepada Ketua/Mejelis Hakim Yang Terhormat menghukum


M

ng

dan memerintahkan Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk


on

membayar kerugian tersebut secara tunai dan sekaligus.


gu

Hal 38 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa disamping itu Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi juga

si
patut dihukum dan diperintahkan untuk menyampaikan permintaan
maaf kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi secara

ne
ng
tertulis melalui media cetak dan stasiun televisi Nasional selama 3
(tiga) hari berturut-turut.

do
gu Berdasarkan uraian tersebut di atas, dengan ini Tergugat
Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi mohon dengan segala kerendahan
dalam

hati, sudilah kiranya Yang Terhormat Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri

In
A
Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan memutuskan perkara ini berkenan
untuk memutuskan sebagai berikut :
ah

lik
MENGADILI :
DALAM KONVENSI “
am

ub
Dalam Eksepsi :
- Menerima Eksepsi dan Jawaban Tergugat untuk seluruhnya.
- Menyatakan Pengadilan Negeri Bengkulu tidak berwenang
ep
k

memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara a quo atau setidak-


ah

tidaknya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.


R

si
DALAM POKOK PERKARA :

ne
ng

- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidaknya


Gugatan Penggugat tidak dapat di terima ;

do
gu

DALAM REKONVENSI :

1. Menerima Gugatan Rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi untuk


In
seluruhnya;
A

2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan


ah

lik

melawan hukum mencemar nama baik dan memfitnah Tergugat


Konvensi/Penggugat Rekonvensi;
m

ub

3. Menghukum dan memerintahkan Tergugat Rekonvensi untuk


membayar ganti rugi kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.
ka

5.500.000.000,- (lima milyar lima ratus juta rupiah) secara tunai dan
ep

sekaligus dengan rincian :


ah

- Kerugian Materiil sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta


R

rupiah).
es
M

ng

- Kerugian Immateriil sebesar Rp. 5.000.000,000,- (lima milyar


rupiah).
on
gu

Hal 39 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menghukum dan memerintahkan Tergugat Rekonvensi untuk

si
menyampaikan permintaan maaf kepada Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi secara tertulis melalui media cetak

ne
ng
dan stasiun televisi Nasional selama 3 (tiga) hari berturut-turut.

5. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Rekonvensi untuk

do
gu membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

Apabila Ketua/Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon

In
A
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

JAWABAN TURUT TERGUGAT 1 :


ah

lik
I. Tentang Eksepsi.

1. Gugatan Penggugat kurang pihak (Plurium Litis Consortium)


am

ub
- Bahwa gugatan Penggugat kurang pihak karena jika mengacu
pada materi gugatannya antara lain mempermasalahkan adanya
ep
k

Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi


ah

Tergugat (PT.KRU) yang menurut Penggugat merupakan


R
kewenangan dari Turut Tergugat I. Berkenaan dengan

si
Perpanjangan Izin, Penggugat telah keliru menyatakan bahwa

ne
ng

Turut Tergugat I berwenang memperpanjang izin dimaksud karena


dalam konteks menjalankan administrasi pemerintahan di Provinsi
Bengkulu, kewenangan dimaksud berdasarkan Undang-Undang

do
gu

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan telah


didelegasikan kewenangannya kepada Organisasi Perangkat
In
A

Daerah (OPD) terkait yakni mengacu pada Peraturan Gubernur


Nomor 14 Tahun 2018 tanggal 28 Maret 2018 tentang Perubahan
ah

lik

atas Peraturan Gubernur Nomor 4 Tahun 2017 Tentang


Pendelegasian Sebagian Kewenangan Penandatanganan
m

Perizinan dan Non Perizinan Pemerintah Provinsi Bengkulu pada


ub

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu


ka

Pintu Provinsi Bengkulu (DPMPTSP).


ep

Oleh karenanya sudah sepatutnya Organisasi Perangkat Daerah


ah

(OPD) terkait dalam perizinan (perpanjangan izin) turut dijadikan


R

sebagai para pihak dalam perkara aquo oleh Penggugat;


es
M

ng

- Bahwa gugatan yang disampaikan oleh Penggugat yang pada


on

pokoknya mendalilkan telah terjadi pencemaran sungai serta


gu

Hal 40 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerusakan kawasan hutan akibat aktifitas pertambangan oleh

si
Tergugat (PT.KRU) adalah hal yang tidak tepat dan keliru karena
jikapun benar (padahal faktanya tidak) hal itu tidaklah hanya dapat

ne
ng
dimintakan pertanggungjawaban kepada Tergugat saja, akan
tetapi ada pihak lain yang memiliki izin dan aktifitas pertambangan

do
gu diwilayah sekitar aliran sungai, selain itu terdapat faktor-faktor lain
yang harus dilihat sebagai penyebab terjadinya pencemaran
sungai serta kerusakan kawasan hutan sebagaimana dalil

In
A
Penggugat. Terhadap dalil ini mestilah dibuktikan dengan bukti-
bukti serta argumentasi yang valid dan benar, tidak hanya
ah

lik
berdasarkan asumsi ataupun persepsi sepihak Penggugat saja.

Dari uraian di atas menjadi sangat jelas dan terang serta


am

ub
berdasarkan hukum bahwa Gugatan Penggugat kurang para
pihak, sehingga sudah seharusnya untuk di tolak atau setidak-
ep
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
k

verklaard).
ah

si
2. Gugatan Penggugat kabur, tidak jelas dan tidak lengkap
(obscuur libel).

ne
ng

- Bahwa Penggugat membangun basis argumentasi gugatannya


yang pada pokoknya menyatakan “telah terjadi pencemaran dan

do
gu

kerusakan di anak sungai aliran sungai Bengkulu berdasarkan


hasil riset yang dilakukan oleh Yayasan Genesis Bengkulu pada
In
tahun 2017 akibat adanya aktivitas Operasi Pertambangan Batu
A

Bara milik Tergugat (PT. KRU)”. Jikapun hasil riset tersebut


digunakan oleh Penggugat sebagai satu fakta dan argumentasi
ah

lik

yuridis akan tetapi Penggugat nyatanya tidaklah secara lengkap


dan jelas menuangkan atau menjelaskan hasil riset tersebut
m

ub

termasuk metode apa yang digunakan akan tetapi hanya dapat


mendalilkan secara jelas umum;
ka

ep

- Bahwa menurut Turut Tergugat I, terjadinya pencemaran Daerah


ah

Aliran Sungai Bengkulu sebagaimana dalil Penggugat sangatlah


R

tidak beralasan dan tidak berdasarkan fakta, hal ini di sebabkan


es

Daerah Aliran Sungai Bengkulu memiliki beberapa anak sungai


M

ng

(Hulu dan Hilir), dan sepanjang anak sungai tersebut terdapat


on

beberapa aktifitas tambang batubara di atas permukaan tanah,


gu

Hal 41 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penambang-penambang tradisional/Tambang rakyat, termasuk

si
adanya perambah hutan, oleh karenanya tidak dapat dipastikan
secara jelas siapa pihak yang telah mengakibatkan terjadinya

ne
ng
pencemaran dan kerusakan sebagaimana dalil gugatan
Penggugat. Tentu terhadap dalil ini mestilah dilakukan satu kajian

do
gu ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan outputnya;
- Bahwa terhadap dalil gugatan yang diajukan oleh Penggugat pada
pokoknya menyatakan telah terjadinya pencemaran di sekitar

In
A
Anak Sungai Kemumu sampai dengan Daerah Aliran Sungai
Bengkulu yang merupakan sumber air baku Perusahaan Daerah
ah

lik
Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu adalah argumentasi yang tidak
tepat dan sangatlah sumir karena tanpa didasarkan pada fakta-
am

ub
fakta yang ada, karena hanya berdasarkan pada asumsi dan
praduga Penggugat saja;
Berdasarkan uraian eksepsi Turut Tergugat I di atas maka mohon
ep
k

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini,


ah

berkenan memberikan putusan dengan amar sebagai berikut :


R

si
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Turut Tergugat I untuk
seluruhnya;

ne
ng

2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya


menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet

do
gu

Ontvankelijke verklaard);

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam


In
A

perkara ini;
ah

II. Tentang Pokok Pekara :


lik

1. Bahwa terhadap hal-hal yang telah dikemukakan Turut Tergugat I


m

ub

dalam eksepsi di atas, mohon dianggap telah termuat dan


merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam jawaban
ka

pada pokok perkara ini;


ep

2. Bahwa Turut Tergugat I membantah semua dalil-dalil yang


ah

disampaikan oleh Penggugat dalam gugatannya, terkecuali yang


R

es

secara tegas diakui kebenarannya;


M

ng

3. Bahwa terkait gugatan yang diajukan oleh Penggugat, Turut Tergugat


on

I pada prinsipnya hanya membatasi jawaban pada dalil berkenaan


gu

Hal 42 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hal-hal terkait dengan kapasitas Turut Tergugat I sesuai dengan

si
tugas dan fungsi serta kewenangan yang telah diatur oleh Undang-
Undang;

ne
ng
4. Bahwa Turut Tergugat I berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Negara telah

do
gu mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada OPD atau
Instansi terkait yang ada di Provinsi Bengkulu, sesuai dengan pasal

In
1 angka 23 yang berbunyi :
A
“Delegasi adalah pelimpahan kewenangan dari badan dan/atau
ah

lik
pejabat pemerintahan yang lebih tinggi kepada badan dan/atau
pejabat pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab
am

ub
dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi”.

Bahwa berdasarkan uraian sebagaimana ketentuan pasal 1 angka


23 di atas, maka sangatlah jelas dan terang bahwa terdapat
ep
k

pendelegasian sebagian kewenangan yang dimiliki oleh Turut


ah

Tergugat I kepada badan dan/atau Pejabat Pemerintah yang lebih


R

si
rendah dalam hal ini OPD atau Instansi terkait (DLHK, ESDM,
DPMPTSP). Dengan demikian adalah hal keliru jika Penggugat

ne
ng

meminta pertanggungjawaban kepada Turut Tergugat I karena


tanggungjawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada

do
gu

penerima delegasi;

5. Bahwa terhadap dalil Penggugat pada point 42 halaman 15 dalam


In
A

gugatan mengacu pada Pasal 13 ayat 1 dan 3 Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2009 yang pada “pokoknya pengendalian
ah

pencemaran dilaksanakan oleh pemerintah, Pemerintah


lik

Daerah………...dst”,
m

ub

Terhadap dalil ini Turut Tergugat 1 tanggapi sebagai berikut :


- Bahwa terhadap adanya dampak atau dugaan pencemaran yang
ka

dilakukan akibat adanya aktifitas penambangan batubara, Turut


ep

Tergugat I dalam kapasitas dan kedudukan sebagai Pemerintah


ah

Daerah Provinsi Bengkulu telah melakukan tindakan antara lain :


R

 Membuat kesepakatan bersama atau MOU antara Direktorat


es
M

Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan dengan


ng

Turut Tergugat I (Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu) Nomor


on

: PKS.12/PPKL/PKLAT/PKL.4/7/2018 - Nomor : 03 MOU-


gu

Hal 43 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DLHK/2018 tanggal 11 Juli 2018 Tentang Pengendalian

si
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang pada pokoknya
Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

ne
ng
Lingkungan, yang berprinsip pada perlindungan dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup sesuai dengan kondisi spesifik daerah /

do
gu kearifan lokal.

- Berdasarkan Kesepakatan Bersama atau MOU Nomor :


PKS.12/PPKL/PKLAT/PKL.4/7/2018 - Nomor : 03 MOU-

In
A
DLHK/2018 tanggal 11 Juli 2018, mengacu pada Pasal 2
ayat (1) dan ayat (2) mengenai obyek dan ruang lingkup
ah

lik
kesepakatan bersama adalah :

(1) Obyek kesepakatan bersama ini adalah Pengendalian


am

ub
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Provinsi
Bengkulu;
ep
k

(2) Ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi :


ah

a. Pengendalian pencemaran air;


R

si
b. Pengendalian pencemaran udara;

ne
ng

c. Pengendalian pencemaran dan kerusakan pesisir


dan laut;

do
d. Pengendalian kerusakan gambut;
gu

e. Pemulihan kerusakan lahan akses terbuka.


In
A

Dari uraian di atas sangat jelas dan tegas bahwa dalil Penggugat
pada point 42 halaman 15 dalam gugatan keliru dan sangat tidak
ah

beralasan menurut hukum.


lik

6. Bahwa terhadap dalil Penggugat Point 43, 44 dan 45 halaman 15


m

ub

dan 16 dalam gugatan yang pada pokoknya menyatakan “adanya


kewajiban melakukan pengawasan terhadap ketaatan
ka

penanggungjawab usaha dan/atau ketentuan yang ditetapkan dalam


ep

peraturan perundang-undangan dibidang perlindungan dan


ah

pengelolaan lingkungan hidup dan dapat mendelegasikan


R

kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada


es

pejabat/instansi tekhnis yang bertanggung jawab di bidang


M

ng

perindungan dan pengelolaan lingkungan hidup”


on
gu

Hal 44 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap dalil ini Turut Tergugat I tanggapi sebagai berikut :

si
Bahwa dalam menjalankan fungsi dan tugas serta kewenangannya
khususnya dalam hal perizinan pertambangan di Provinsi Bengkulu,

ne
ng
perlu diketahui oleh Penggugat, Turut Tergugat I telah menerbitkan
antara lain, yakni :

do
gu  Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor R.303.XXV Tahun 2016
Tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Penandatangan

In
A
Urusan Pemerintah di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
ah

Bengkulu;

lik
 Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 14 Tahun 2018 Tentang
Perubahan atas Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 4 Tahun
am

ub
2017 Tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan
Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan Pemerintah
ep
Provinsi Bengkulu Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan
k

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bengkulu;


ah

 Bahwa berdasarkan Surat Deputi Bidang Pencegahan Komisi


R

si
Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Nomor : B-

ne
4066/10-15/04/2016 tanggal 29 April 2016, Turut Tergugat I
ng

(Gubernur Bengkulu) melalui instansi terkait melakukan penataan


dan pembenahan perizinan disektor pertambangan yakni dengan

do
gu

menghentikan atau mencabut beberapa Izin Usaha Pertambangan


di Provinsi Bengkulu yang tidak sesuai dengan peraturan
In
A

perundang-undangan yang ada.

 Membuat Kesepakatan Bersama atau MOU antara Direktorat


ah

lik

Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan dengan


Turut Tergugat I (Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu) Nomor :
m

ub

PKS.12/PPKL/PKLAT/PKL.4/7/2018- omor : 03 MOU-DLHK/2018


tanggal 11 Juli 2018 Tentang Pengendalian Pencemaran dan
ka

Kerusakan Lingkungan
ep

7. Bahwa terhadap dalil yang dikemukakan oleh Penggugat yang


ah

menyatakan Turut Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan


R

Hukum antara lain :


es
M

ng

 Melanggar Hak Azazi Manusia;


on

 Tidak memenuhi kewajiban dan tangggungjawabnya;


gu

Hal 45 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Sehingga menimbulkan kerugian materiil dan Immateril

si
Penggugat;

Sebagaimana dimaksud pada halaman 17 sampai dengan 21, jika

ne
ng
mengacu pada uraian sebagaimana disampaikan Turut Tergugat I di
atas, adalah sangat tidak beralasan karena nyata dan sangat jelas

do
gu dalil Penggugat tidak benar, keliru dan mengada-ada;

Oleh karena itu sudah sepatutnya dalil dan argumentasi Penggugat

In
A
haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dikesampingkan karena tidak
berdasarkan atas fakta dan argumentasi hukum.
ah

lik
8. Bahwa terhadap dalil dan argumentasi Penggugat untuk selebihnya
tidaklah perlu Turut Tergugat I tanggapi karena hal itu merupakan
am

domain dan merupakan kewenangan dari instansi atau pihak lain,

ub
disamping itu tidaklah begitu urgen dan substansi untuk ditanggapi
lebih jauh.
ep
k

Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum yang telah Turut Tergugat I


ah

uraikan di atas, mohon dengan hormat kepada Ketua dan Majelis Hakim
R

si
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat mengadili dengan
menjatuhkan dengan amar putusan sebagai berikut :

ne
ng

DALAM EKSEPSI :

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Turut Tergugat I untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya


In
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
A

verklaard);
ah

lik

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam


perkara ini.
m

ub

DALAM POKOK PERKARA :


1. Menerima dan mengabulkan Jawaban Turut Tergugat I untuk seluruhnya;
ka

ep

2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya


menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
ah

verklaard);
es
M

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam


ng

perkara ini.
on
gu

Hal 46 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang adil dan

si
menurut hukum; (Ex ae quo et bono).

JAWABAN TURUT TERGUGAT II :

ne
ng
I. Dalam Eksepsi.

do
gu 1.Gugatan Error in Persona :
Turut Tergugat II tidak memiliki tugas, fungsi dan kewenangan
melakukan audit lingkungan :

In
A
a. Berdasarkan Undang-undang Nomor 41
ah

Tahun 1999 tentang Kehutanan :

lik
Pasal 1 angka 15, Dalam undang-undang ini yang dimaksud
dengan menteri adalah menteri yang diserahi tugas dan
am

ub
bertanggung jawab di bidang kehutanan.

Pasal 4 ayat (2) huruf b Penguasaan hutan oleh Negara memberi


ep
k

wewenang kepada Pemerintah untuk menetapkan status wilayah


ah

tertentu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan sebagai


R

si
bukan kawasan hutan.

b. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Presiden

ne
ng

Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup


dan Kehutanan, bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan

do
gu

Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan untuk
In
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
A

negara.
ah

lik

c. Berdasarkan Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P. 18/MENLHK-II/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan
m

ub

Hidup dan Kehutanan disebutkan bahwa :


ka

Pasal 3 huruf a dan b: “Dalam melaksanakan tugas sebagaimana


ep

dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Lingkungan Hidup dan


ah

Kehutanan menyelenggarakan fungsi : Perumusan dan


R

penetapan kebijakan serta pelaksanaan kebijakan di bidang


es

penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan lingkungan


M

ng

hidup secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi sumber


on

daya alam dan ekosistemnya, peningkatan daya dukung daerah


gu

Hal 47 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
aliran sungai dan hutan lindung, pengelolaan hutan produksi

si
lestari, peningkatan daya saing industri primer hasil hutan,
peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian

ne
ng
pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak
perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan,

do
gu perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan
gangguan, ancaman, dan pelanggaran hukum bidang lingkungan
hidup dan kehutanan”.

In
A
Pasal 136 “Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
ah

lik
pelaksanaan kebijakan di bidang pemantapan kawasan hutan
dan penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan”.
am

ub
Pasal 138 huruf f “Susunan Organisasi Direktorat Jenderal
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan terdiri atas Direktorat
ep
Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan”
k
ah

Pasal 246 ” Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan


R
Usaha dan Kegiatan mempunyai tugas melaksanakan

si
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis

ne
ng

dan evaluasi bimbingan teknis di bidang kajian dampak


lingkungan usaha dan kegiatan”.

do
gu

Pasal 267 “Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam


dan Ekosistem mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan konservasi
In
A

sumber daya alam dan ekosistemnya”.

d. Berdasarkan Peraturan Menteri


ah

lik

Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.08/Menlhk/2016 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi
m

ub

Sumber Daya Alam, disebutkan :


ka

Pasal 1 ayat (1), Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya


ep

Alam merupakan unit pengelola konservasi sumber daya alam


dan ekosistemnya yang berada di bawah dan bertanggung jawab
ah

kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan


es

Ekosistem.
M

ng

Pasal 2, Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam


on

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, mempunyai tugas


gu

Hal 48 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan

si
ekosistemnya di cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata
alam dan taman buru serta koordinasi teknis pengelolaan taman

ne
ng
hutan raya dan kawasan ekosistem esensial berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

do
gu Berdasarkan hal tersebut,
kewenangan penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan, bimbingan
dikarenakan yang mempunyai

teknis dan evaluasi bimbingan teknis di bidang kajian dampak

In
A
lingkungan usaha dan kegiatan, termasuk audit lingkungan hidup
berada pada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Cq.
ah

lik
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Cq.
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan,
am

ub
dan di tingkat daerah berada pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
dan Kabpuaten/kota sesuai kewenangannya. Dengan demikian
gugatan a quo Error in Persona, oleh karenanya cukup alasan bagi
ep
k

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk


ah

menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk


R

si
verklaard).

ne
2. Gugatan Kabur (obscuur libel).
ng

a. Dalam posita gugatan pada halaman 11


angka 31 dan 32, Penggugat menyatakan bahwa perjanjian

do
gu

kerjasama No PKS.782/IV-K/PEH/2009 dan telah diamandemen


pada tahun 2016 dengan No PKS.2065/K.10/TU/KSK/10/2016
In
A

menjadi dasar Tergugat untuk melakukan kegiatan pertambangan


di kawasan konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu dengan
ah

lik

tidak memperhatikan fungsi konservasi dari Taman buru


Semidang Bukit Kabu, yang menyebabkan kerusakan lingkungan
m

ub

hidup, fungsi konservasi, kerusakan daerah aliran sungai air


Bengkulu, kerusakan tanah dan tegakan kawasan hutan
ka

penyangga kawasan konservasi Taman Buru Semidang Bukit


ep

Kabu yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat sekitar


ah

kawasan konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu. Dalam


R

petitum pada halaman 22 angka II, Penggugat mohon kepada


es

majelis hakim agar memerintahkan Turut Tergugat II diperintahkan


M

ng

melakukan audit lingkungan terhadap kegiatan operasi


on
gu

Hal 49 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertambangan batu bara yang dilakukan Tergugat di kawasan

si
hutan Konservasi Taman Buru Semidang bukit Kabu.

b. Bahwa berdasarkan hal tersebut huruf a di

ne
ng
atas, telah terjadi ketidaksesuaian antara posita dan petitum
dengan alasan tidak ada keterkaitan antara pembuatan perjanjian

do
gu c.
kerjasama dengan perintah melakukan audit lingkungan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya

In
A
Alam Bengkulu sebagai Turut Tergugat II dalam petitum
dimohonkan oleh penggugat kepada majelis hakim untuk
ah

melakukan perbuatan hukum tertentu, padalah berdasarkan

lik
hukum acara perdata, kedudukan Turut Tergugat II hanya
diperintahkan untuk tunduk dan patuh pada isi putusan.
am

ub
d. Berdasarkan Putusan MARI No.67
K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975, menyatakan bahwa “Petitum
ep
k

tidak sesuai dengan posita, maka permohonan kasasi dapat


ah

diterima dan Putudan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan


R
Negeri dibatalkan”.

si
Fakta hukum posita gugatan a quo adalah berkaitan dengan

ne
ng

perjanjian kerjasama, namun petitum a quo berkaitan dengan


audit lingkungan. Quod non petitum juga berkaitan dengan

do
gu

perjanjian kerjasama. Dengan demikian, tidak terdapat


kesesuaian antara posita dan petitum
In
Berdasarkan uraian tersebut di atas, bahwa gugatan a quo tidak jelas,
A

oleh karenanya cukup alasan bagi majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo untuk menyatakan gugatan tidak dapat
ah

lik

diterima (niet ontvankelijk verklaard).

II. DALAM POKOK PERKARA.


m

ub

1. Segala uraian yang terdapat dalam pokok perkara ini merupakan satu
ka

kesatuan dengan eksepsi yang telah disampaikan di atas.


ep

2. Turut Tergugat II menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali


ah

hal-hal yang diakui kebenarannya.


R

es

3. Dalil Penggugat pada halaman 11 angka 31 dan 32, yang pada intinya
M

menyatakan bahwa perjanjian kerjasama No PKS.782/IV-K/PEH/2009


ng

dan telah diamandemen pada tahun 2016 dengan No


on
gu

Hal 50 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PKS.2065/K.10/TU/KSK/10/2016 menjadi dasar Tergugat I untuk

si
melakukan kegiatan pertambangan di kawasan konservasi Taman
Buru Semidang Bukit Kabu dengan tidak memperhatikan fungsi

ne
ng
konservasi dari Taman buru Semidang Bukit Kabu, yang
menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, fungsi konservasi,

do
gu kerusakan daerah aliran sungai air Bengkulu, kerusakan tanah dan
tegakan kawasan hutan penyangga kawasan konservasi Taman Buru
Semidang Bukit Kabu yang berdampak kepada kesejahteraan

In
A
masyarakat sekitar kawasan konservasi Taman Buru Semidang Bukit
Kabu. Dalil tersebut tidak berdasar hukum, dengan alasan :
ah

lik
a. Bahwa dasar perjanjian kerjasama adalah :

1) Surat Menteri
am

ub
Pertambangan dan Energi Nomor 162.k.2014/MPE/98 tanggal
17 Februari 1998, untuk penambangan bawah tanah di
ep
Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, seluas 984,60
k

Ha selama 25 tahun.
ah

R
2) Surat Menteri

si
Pertambangan dan Energi Nomor 2198/0115/SJ.T/1997

ne
ng

tanggal 10 Juni 1997 tentang Persetujuan Analisis Dampak


Lingkungan (AMDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) kegiatan

do
gu

pertambangan Batubara di DU 608/Bengkulu a.n. PT. Kusuma


Raya Utama
In
A

3) Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi RI Nomor
ah

lik

163.K/2015/MPE/1998 tanggal 17 Februari 1998 tentang


Pemberian Kuasa Pertambangan Pengangkutan dan Kuasa
m

ub

Pertambangan Penjualan a.n. PT. Kusuma Raya Utama.

4) Hasil kajian
ka

ep

lapangan berdasarkan Berita Acara Peninjauan Lapangan


penambangan bawah tanah eksploitasi batubara oleh PT.
ah

Kusuma Raya Utama Kab. Bengkulu Tengah, Provinsi


R

es

Bengkulu tanggal 25 Juli 2009 yang ditandatangani oleh


M

pejabat instansi terkait antara lain Kepala Dinas Kehutanan


ng

Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan


on
gu

Hal 51 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kehutanan Prov Bengkulu, Kepala Sub Direktorat Pemolaan

si
dan Pengembangan Ditjen Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam, Kepala Balai KSDA Bengkulu, Pejabat

ne
ng
Fungsional Biro Hukum dan Organisasi Departemen
Kehutanan, Kepala Sub Bagian Pertimbangan dan Bantuan

do
gu Hukum Setditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam,
LIPI, Dinas ESDM Prov Bengkulu.

5) Pendapat

In
A
hukum Prof. Erman Rajagukguk, SH., LLM., Ph.D tanggal 7
April 2009 perihal penambangan dengan cara tambang dalam
ah

lik
(underground mining) di bawah permukaan Taman Buru,
menyatakan bahwa hal tersebut tidak dilarang
am

ub
6) Arahan dari
Menteri Kehutanan sesuai surat Nomor S.849/Menhut-IV/2009
ep
tanggal 13 Oktober 2009.
k
ah

b. Bahwa dibuatnya PKS tersebut didasarkan


R
pada Kepmenhut Nomor 390/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara

si
Kerjasama di bidang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

ne
ng

Ekosistemnya Jo Permenhut P.19/Menhut-II/2004 tentang


Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Pelestarian Alam.

do
gu

c. Bahwa Turut Tergugat II telah


melaksanakan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap
In
A

pelaksanaan PKS sesuai tugas dan kewenangannya.

d. Bahwa berdasarkan evaluasi pelaksanaan


ah

lik

perjanjian kerjasama, yang dilakukan oleh Tim yang melibatkan


Turut Tergugat II dan otoritas ilmiah pada tanggal 20 September
m

ub

2013 dan tanggal 17 Februari 2014, sampai saat ini kegiatan


penambangan bawah tanah yang dilakukan Tergugat II tidak
ka

ep

menimbulkan perubahan bentang alam di lokasi penambangan.

e. Bahwa quod non terjadi pencemaran di


ah

luar kawasan konservasi (Taman Buru Semidang Bukit Kabu),


es

maka hal tersebut bukan merupakan kewenangan Turut Tergugat


M

ng

II.
on
gu

Hal 52 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dalil gugatan Penggugat

si
mengenai perjanjian kerjasama No PKS.782/IV-K/PEH/2009 yang
telah diamandemen pada tahun 2016 dengan No

ne
ng
PKS.2065/K.10/TU/KSK/10/2016 menjadi dasar Tergugat untuk
melakukan kegiatan pertambangan di kawasan konservasi Taman

do
gu Buru Semidang Bukit Kabu dengan tidak memperhatikan fungsi
konservasi dari Taman buru Semidang Bukit Kabu, yang
menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, fungsi konservasi,

In
A
kerusakan daerah aliran sungai air Bengkulu, kerusakan tanah dan
tegakan kawasan hutan penyangga kawasan konservasi Taman Buru
ah

lik
Semidang Bukit Kabu yang berdampak kepada kesejahteraan
masyarakat sekitar kawasan konservasi Taman Buru Semidang Bukit
am

ub
Kabu, adalah tidak berdasar hukum oleh karenanya harus ditolak.

Berdasarkan seluruh uraian yang terdapat baik dalam eksepsi dan pokok
perkara, maka selanjutnya Turut Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim
ep
k

Pengadilan Negeri Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara a quo


ah

untuk memutus sebagai berikut :


R

si
I. DALAM EKSEPSI :

ne
ng

a. Menerima eksepsi Turut Tergugat II;

b. Menyatakan gugatan Penggugat salah alamat (Obscuur Libel);

do
gu

c. Menyatakan gugatan Penggugat kabur;

d. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


In
A

ontvankelijk verklaard).

II. DALAM POKOK PERKARA :


ah

lik

a. Menolak seluruh gugatan Penggugat;

b. Menyatakan Turut Tergugat II tidak melakukan perbuatan melawan


m

ub

hukum; dan
ka

c. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya dan ongkos


ep

perkara.
ah

Bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-


R

adilnya (ex aequo et bono).


es
M

ng

JAWABAN TURUT TERGUGAT III :


on

DALAM EKSEPSI :
gu

Hal 53 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. KEDUDUKAN HUKUM PARA TERGUGAT.

si
TURUT TERGUGAT :

ne
ng
1. Bahwa benar Turut Tergugat III dalam menjalankan Tugas Pokok dan
Fungsinya berpedoman pada ketentuan dan Perundang-undangan

do
gu yang berlaku.

2. Bahwa Turut Tergugat III tidak memiliki kewenangan berdasarkan

In
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
A
dan Batubara untuk menerbitkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan.
ah

lik
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah. Matrik Pembagian Urusan Pemerintahan
am

ub
Konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota huruf CC. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Energi dan Sumber Daya Mineral urusan Pemerintah Pusat huruf b.
ep
k

“penetapan wilayah izin usaha pertambangan mineral logam dan


ah

batubara serta wilayah izin usaha pertambangan khusus.


R

si
Sedangkan pengawasan menjadi urusan Pemerintah Pusat huruf k
“Pengelolaan inspektur tambang dan pejabat pengawas

ne
ng

pertambangan’’.

do
Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2010 tentang
gu

Wilayah Pertambangan pasal 23 ayat 1, WIUP mineral logam


dan/atau batubara ditetapkan oleh menteri setelah berkoordinasi
In
A

dengan gubemur dan bupati/walikota setempat.

Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2010 tentang


ah

lik

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha


Pertambangan Mineral dan Batubara Pasal 16 :
m

ub

Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)


ka

dilakukan terhadap:
ep

a. teknis pertambangan;
ah

e. konservasi sumber daya mineral dan batubara;


es
M

f. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;


ng

on

g. keselamatan operasi pertambangan;


gu

Hal 54 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
h. pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang;

si
i. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan
rekayasa serta rancang bangun dalam negeri;

ne
ng
dilakukan oleh Inspektur Tambang seperti dijelaskan dalam pasal 21,

do
gu pasal 25, pasal 26 berkoordinasi dengan pengawas ketenagakerjaan,
pasal 27 berkoordinasi dengan pengawas ketenagakerjaan, pasal 28
berkoordinasi pejabat pengawas di bidang lingkungan hidup dan di

In
A
bidang reklamasi dan pasal 29

3. Bahwa dugaan kerusakan lingkungan dan kerusakan kawasan hutan


ah

lik
yang di tuduhkan penggugat tidak berdasar.
am

ub
Bahwa Turut Tergugat III telah melaksanakan kewajiban yang
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
ep
k

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.


ah

II. POKOK PERKARA :


R

si
1. Bahwa surat persetujuan sarana penunjang yang telah diterbitkan

ne
ng

Turut Tergugat III telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 23


Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan

do
Mineral dan Batubara. Hal yang berkaitan dengan urusan kehutanan
gu

telah dikoordinasikan dengan Instansi yang berwenang.


In
2. Bahwa Turut Tergugat III tidak pernah melakukan perbuatan melawan
A

hukum atas terjadinya dugaan pencemaran dan pengrusakan


lingkungan hidup. Karena Turut Tergugat III telah melaksanakan
ah

lik

kewajiban yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun


2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 4
m

ub

Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.


ka

III. PERBUATAN MELAWAN HUKUM PARA TERGUGAT MERUPAKAN


ep

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA.


ah

1. Bahwa pernyataan penggugat terhadap dugaan kerusakan hutan dan


R

pencemaran sungai tidak berdasar, Turut Tergugat III telah


es
M

melaksanakan Tugas pokok dan fungsi sesuai dengan ketentuan


ng

peraturan perundang-undangan yang berlaku.


on
gu

Hal 55 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IV. TUNTUTAN :

si
1. Bahwa Turut Tergugat III telah melaksanakan Tugas pokok dan Fungsi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

ne
ng
berlaku.

do
gu JAWABAN TURUT TERGUGAT IV :

I. Pada angka III KEDUDUKAN HUKUM PARA TERGUGAT :

In
TERGUGAT :
A
Pada Nomor 14 : TURUT TERGUGAT IV adalah Dinas
ah

lik
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu yang memiliki
kewenangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
am

ub
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.Sala satu
Kewenangan TURUT TERGUGAT IV adalah melakukan
pengawasan atas praktik praktik usaha disektor
ep
k

lingkungan.Peranaktif TURUT TERGUGAT IV sangat penting


ah

dalam upaya pengendalian pencemaran dan pengerusakan


R

si
lingkungan dalam rangka penyelamatan dan perlindungan
lingkungan hidup di Indonesia khususnya di provinsi Bengkulu;

ne
ng

Bahwa sebagai TERGUGAT IV (Empat) telah melaksanakan


kewajiban dan Tugas Pokok dan Fungsi, baik secara sebagian

do
gu

ataupun keseluruhan, sebagai mana diatur Peraturan Gubemur


Nomor 5 1 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Organisasi, Tugas
In
dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
A

Kehutanan Provinsi Bengkulu, Tanggal 21 Desember 2016.


Adapun dalam hal pelaksanaan tugas di lapangan maupun
ah

lik

pengawasan Aktif/pasif dengan ini dibuktikan:


m

ub

1. Telah dilakukan verifikasi atas dasar pengaduan LSM Republik


Nomor: 003/SL-LSM.REP/I/2018 tanggal 25 Januari 2018. Hal ini
ka

dibuktikan hasil pengawasan dan verifikasi di lapangan (pada


ep

hari Kamis tanggal 18 Maret 2018) terhadap aliran sungai Lagan


ah

dan hasil Lab terlampir (yang dilakukan pada tanggal 1 Maret


R

2018 dan Hasil Uji Lab tanggal 9 Maret 2018).


es
M

2. Hasil dari Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan melalui


ng

program penilaian kinerja perusahaan terhadap pengelolaan


on
gu

Hal 56 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lingkungan (PROPER) terhadap pelaku usaha I kegiatan yang

si
masih aktif, ditindaklanjuti melalui dikeluarkannya :

1) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

ne
ng
Republik Indonesia Nomor SK.
892/MENLHK/SEKJEN/STD.0/12/2016 tentang Hasil

do
gu Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup tahun 2015-2016 tertanggal 6 Desember

In
2016 : pada Lampiran III Keputusan Menteri Lingkungan
A
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
SK.892/MENLHK/SEKJEN/STD.0/12/2016 tentang Hasil Penilaian
ah

lik
Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup tahun 2015-2016 dengan peringkat BIRU No.Urut 160
am

ub
(copy terlampir).

2) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


ep
k

Republik Indonesia Nomor ::


ah

SK.696/MENLHK/SEKJEN/Kum.1/12/2017 tentang Hasil


R

si
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2016-2017 tertanggal

ne
ng

15 Desember 2017 : Pada Lampiran III Keputusan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

do
Nomor : SK.696/MENLHK/SEKJEN/Kum.1/12/2017
gu

tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan


Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2016-
In
A

2017 dengan peringkat BIRU No.Urut 151 (copy


terlampir).
ah

lik

3. Sedangkan untuk penilaian PROPER pada tahun 2018, PT


Kusuma Raya Utama tidak diikutsertakan sebagai peserta
m

ub

PROPER dikarenakan sedang menjalani proses penegakan


hukum oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
ka

ep

Provinsi Bengkulu berdasarkan surat permohonan PT.


Kusuma Raya Utama nomor : 01/KRU/WB/III/2018 tanggal 12
ah

Maret 2018 perihal Permohonan Untuk Tidak Dapat Mengikuti


R

es

Program PROPER 2017-2018. Yang dikuatkan dengan Surat dari


M

Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup


ng

dan Kehutanan Wilayah Sumatera Kementerian LHK nomor:


on
gu

Hal 57 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.16/BPPHLHKS/SEKSI III/KUM/01/01/2018 tanggal 31 Januari

si
2018 perihal Pemberitahuan Verifikasi Pengaduan, serta surat
nomor: S.114/BPPHLHKS/SEKSI III/KUM/03/2018 tanggal 6

ne
ng
Maret 2018 perihal Permintaan Keterangan/ Klarifikasi.

II. Pada angka IV PERBUATAN MELAWAN HUKUM :

do
gu TERGUGAT:

1. Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

In
A
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
pemerintah provinsi melalui instansi lingkungan hidup
ah

lik
bertugas dan berwenang mengkoordinasikan dan
melaksanakan pengendalian pencemaran dan/ atau
am

ub
Kerusakan lingkungan hidup lintas kabupaten/kota.

2. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


ep
Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah Provinsi
k

melaksanakan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan


ah

pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup lintas


R

si
kabupaten/ kota dalam satu daerah provinsi.

ne
ng

3. Bahwa dalam Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor


6 Tahun 2005 tentang Penetapan Baku Mutu Air dan

do
Kelas Air Sungai Lintas Kabupaten/ Kota dalam Propinsi
gu

Bengkulu, ditetapkan bahwa Sungai Air Bengkulu beserta


anak sungainya ditetapkan sebagai sungai lintas
In
A

kabupaten/kota dalam Provinsi Bengkulu dan menetapkan


Sungai Air Bengkulu beserta anak sungainya sebagai
ah

lik

sungai kelas satu.

4. Berdasarkan poin 1 sampai dengan 3 di atas, Dinas


m

ub

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu melalui


anggaran APBD telah melakukan pengambilan dan pengujian
ka

ep

sampel air Sungai Air Bengkulu di 6 (enam) titik, yaitu titik


Desa Rindu Hati, titik Desa Penanding, titik Desa Pulau
ah

Panggung, titik Desa Kembang Seri, titik Kelurahan Bentiring,


R

titik Kelurahan Rawa Makmur.


es
M

ng

5. Berkaitan dengan pemantauan di aliran Sungai Kemumu tidak


on

dapat dilakukan dikarenakan ketersediaan anggaran yang tidak


gu

Hal 58 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencukupi, sehingga pemantauan diwakili oleh titik

si
pemantauan di Desa Penanding (S 03°45'33.91" E102°26'1.28")
yang merupakan titik pertemuan antara tiga anak sungai Air

ne
ng
Bengkulu, yaitu Sungai Rindu Hati, Sungai Kemumu dan
Sungai Penawai.

do
gu 6. Selanjutnya menanggapi foto yang menjadi bahan gugatan,
Kami mengharapkan kejelasan sebagai berikut:

In
A
a) Dimana lokasi dan titik koordinat pengambilan foto?

b) Kapan waktu pengambipengambilan foto?


ah

lik
c) Hasil uji laboratorium yang menunjukkan kondisi tercemar
am

ub
pada titik yang digugat sebagaimana diajukan oleh
penggugat. ep
III. TUNTUTAN :
k
ah

Bahwa berdasarkan jawaban sebagaimana pada point I dan II tersebut


R
di atas maka, TERGUGAT IV (empat) dengan kerendahan hati

si
memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu yang

ne
ng

memeriksa dan mengadili Perkara ini berkenaan memutuskan :

PRIMER :

do
gu

1) Membatalkan baik seluruh maupun sebagian Tuntutan


sebagaimana diajukan oleh PENGGUGAT;
In
A

2) Menyatakan bahwa TERGUGAT IV (empat) Tidak Terbukti


melakukan Pembiaran Kerusakan Lingkungan ataupun
ah

lik

Pencemaran dan atau Melawan Hukum;


m

SUBSIDAIR:
ub

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu berpendapat


ka

ep

lain, maka kami Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

JAWABAN TURUT TERGUGAT V :


ah

1. Bahwa dalam pokok perkara point 26 Penggugat menyatakan:


es
M

Bahwa pada Tahun 2009 TERGUGAT mendapatkan izin usaha


ng

Pertambangan (IUP) operasi produksi oleh TERGUGAT V, dengan


on

Nomor 105 A Tahun 2010 tentang penyesuaian format izin Usaha


gu

Hal 59 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertambangan oprasi produksi kepada TERGUGAT (KW.BT.010-)

si
dengan wilayah/l/okasi operasi produksi Desa Kota Niur, Kec. Taba
Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan luas operasi

ne
ng
produksi seluas 984,6 Ha berada dikawasan Konservasi Taman Buru
Semidng Bukit Kabu, dengan pola pertambangan bawah tanah,

do
gu selanjutnya izin usaha produksi (IUP). Pertambangan batu bara
Tergugat berlaku selama 25 Tahun mulai dari 25 Agustus 1993 s/d 25
Agustus 2018.

In
A
Dari gugatan diatas selaku TERGUGAT V akan menjawab dalam
Reflik ini sebagai berikut, bahwa; Pemerintah Kabupaten tidak
ah

lik
mengeluarkan izin operasi pertama PT. KRU, Surat Keputusan Bupati
Bengkulu Tengah Nomor 105.A Tahun 2010 tentang Penyesuaian
am

ub
Format Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT.
KUSUMA Raya UTAMA (KW.BT.010-014). Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Tengah saat itu hanya menjalankan amanat Surat Edaran
ep
k

Direktorat Jendral Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen


ah

Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor; 1053/30/DBJ/2009


R

si
Perihal Izin Usaha Pertambangan dimana isinya menginstruksikan
kepada Kepala Daerah untuk melakukan penyesuaian format izin

ne
ng

usaha Pertambangan (IUP).


2. Bahwa dalam pokok perkara point 29, Penggugat menyatakan bahwa:

do
Wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) batubara TERGUGAT
gu

merupakan kawasan lindung dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun


2012 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bengkulu yang
In
A

dilarang adanya kegiatan budidaya dan/atau pertambangan batu bara,


baik dengan pola pertambangan terbuka dan/atau bawah tanah. Hal
ah

lik

tersebut sangat bertentangan dengan pemanfaatan ruang serta daya


dukung dan daya tampung lingkungan hidup, sehingga dapat mrusak
m

ub

fungsi dari lingkungan hidup kawasan Hutan Konservasi Taman Buru


Semidang Bukit Kabu, namun berdasarkan surat Nomor
ka

050.13/0523/BAPPEDA/VII/2016 tentang penjelasan keterangan


ep

kesesuaian pemanfaatan ruang dengan dokumen Rencana Tata


ah

Ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang dikeluarkan oleh


R

TURUT TERGUGAT V menyatakan bahwa wilayah izin usaha


es

Pertambangan milik TERGUGAT tidak bertentangan dengan PERDA


M

ng

Nomor 15 Tahun 2012 tentang RT/RW Kabupaten Bengkulu Tengah,


on

sedangkan dalam peraturan Nomor 15 Tahun 2012 tentang RTRW


gu

Hal 60 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Bengkulu Tengah Taman Buru Semidang Bukit Kabu

si
merupakan kawasan lindung dengan fungsi konservasi, selain hal
tersebut TERGUGAT dan TERGUGAT V melanggar fungsi konservasi

ne
ng
yang tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistem, serta UU Nomor 41 Tahun 1990

do
gu tentang Kehutanan;
Bahwa dari dalil gugatan di atas maka TERGUGAT V menyatakan
alasan PEMD A Benteng mengeluarkan pernyataan tidak

In
A
bertentangan dengan PERDA RTRW disebabkan oleh;
1. PT. KRU telah memiliki kuasa pertambangan eksploitasi
ah

lik
berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
Nomor 162K/2014/MPE/1998, Tanggal 17 Februari 1998 , hauh
am

ub
sebelum terbentuknya Kabupaten Benteng.
2. PT KRU telah memiliki penyesuaian format izin usaha
pertambangan operasi produksi berdasarkan Surat Keputusan
ep
k

Bupati Bengkulu Tengah Nomor 105 A Tahun 2010.


ah

3. Surat persetujuan Menteri Kehutanan Nomor s.849/MENHUT-


R

si
IV/2009, Tanggal 15 Oktober 2009 perihal persetujuan
pertambangan bawah tanah PT. KRU.

ne
ng

4. PERDA Nomor 15 Tahun 2012 tentang RTRW, Kabupaten


Bengkulu Tengah 2012 – 2032 pasal 31 point 3, Pertambangan

do
batu bara seluas 20.390 Ha yang terletak di kec. Bang Haji,
gu

Karang Tinggi,, Pemtang tiga, Pagar Jati Taba Penanjung,


5. Bahwa berdasarkan Pasal 31 tentang peruntukan kawasan
In
A

pertambangan dan berdasarkan lampiran 2, peta pola ruang


menyatakan PT.KRU sudah masuk dalam petakawasan
ah

lik

pertambangan di Kabupaten Bengkulu Tengah dan memiliki surat-


surat untuk melaksanakan pertambangan bawah tanah.
m

ub

3. Bahwa dalam pokok perkara dalam gugatan point 33, 34, 35


menyatakan bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh
ka

Yayasan Genesis Bengkulu Tahun 2017, aktivitas operasi produksi


ep

pertambangan batubara Tergugat mengakibatkan pencemaran dan


ah

pengerusakan di anak sungai Daerah aliran sungai air Bengkulu.


R

Pencemaran dan pengrusakan ini diakibatkan aktivitas operasi


es

produksi pertambangan batubara TERGUGAT;


M

ng

Tergugat V akan menanggapi gugatan Penggugat sebagai berikut;


on
gu

Hal 61 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bahwa PT Kusuma Raya Utama memiliki dokumen Adendum

si
AMDAL dan memiliki Surat kelayakan lingkungan serta izin
linhkungan yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan

ne
ng
Pelayanan Terpadu satu pintu.
b. PT. Kusuma Raya memiliki izin pembuangan limbah cair ke media

do
gu lingkungan diterbitkan oleh Dinas Penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu.
c. PT Kusuma Raya memenuhi kewajibannya sesuai dengan

In
A
dokumen AMDAL yaitu menyampaikan laporan UKL-UPL per
Semester ke Dinas Lingkungan Hidup.
ah

lik
d. PT Kusuma Raya Utama memenuhi kewajiban sesuai dengan izin
pembuangan limbah cair yaitu melakukan pemantauan limbah cair
am

ub
di titik penataan sebelum di buang ke media lingkungan.
Berdasarkan data hasil pemantauan yang dilakukan setiap satu
bulan sekali masih dibawah baku mutu. Untuk penetapan Baku
ep
k

mutu limbah cair sesuai dengan keputusan Menteri Lingkungan


ah

Hidup No. 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi
R

si
usaha dan atau kegiatan pertambangan batu bara.
e. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3 Tahun

ne
ng

2014 tentang Program Peniaian Peringkat Kinerja Perusahaan


dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa PT Kusuma Raya

do
Utama dari Tahun 2013- 2017 mendapat nilai PROPER biru dalam
gu

katagori baik.
f. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Tengah secara
In
A

periodik melakukan kegiatan pengawasan terhadap kegiatan


usaha yaitu PT. Kusuma Raya Utama.
ah

lik

g. Dinas Lingkungan hidup senantiasa melakukan pembinaan berupa


surat pembinaan atau teguran apabila kegiatan usaha yaitu PT.
m

ub

Kusuma Raya Utama dalam melaksanakan pengelolaan dan


pemantauan tidak sesuai dengan aturan berlaku.
ka

4. Bahwa TERGUGAT V telah menjalankan fungsi pengawasan dan


ep

kontrol yang baik atas segala kegiatan usaha pertambangan batu bara
ah

PT. KUSUMA RAYA UTAMA (KRU) setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan
R

melakukan pembinaan dan pengawasan penataan lingkungan hidup


es

melalui beberapa tahap kegiatan yaitu;


M

ng

a. Evaluasi pelaksanaan dokumen pengelolaan lingkungan hidup.


on

b. Perizinan kegiatan usaha kegiatan tambang batu bara.


gu

Hal 62 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Laporan pengelolaan lingkungan per tri wulan

si
d. Pengamatan langsung ke lokasi kegiatan
e. Wawancara dengan kepala teknik tambang.

ne
ng
5. Bahwa pada Tanggal 28 Agustus 2018, TERGUGAT V melakukan
pengawasan dari Kantor Lingkungan Hidup dan Kehutanan

do
gu Kabupaten Bengkulu Tengah, dari pengawasan tersebut telah
ditemukan fakta-fakta sebagai berikut;
1. Memiliki dokumen lingkungan (AMDAL) dan dokumen perizinan

In
A
yang masih berlaku.
2. PT. KUSIMA RAYA UTAMA (PT.KRU) sudah melakukan
ah

lik
pemantauan kualitas limbah cair Tri wulan ke dua (April s/d Juni)
Tahun 2018 dengan hasil;
am

ub
- Untuk lokasi di air sunagi Kemumu (anak sungai Bengkulu)
pada bulan Aprilmhasil parameter mangan (Mn) melebihi batu
mutu,
ep
k

- Untuk lokasi di Air Anak Kemumu + saluran alami + air dari


ah

tambang dalam pada bulan April, hasil parameter mangan (Mn)


R

si
melebihi baku mutu.
- Untuk lokasi di kolam recevoar PLTU pada bulan April hasil

ne
ng

parameter mangan (Mn) melebihi baku mutu.


3. Pada kolam pengendapan air limbah di 1A PT. KRU tanggul harus

do
dijaga dan dilakukan pengerukan agar run off tidak terjadi over flow
gu

ke sungai kemumu jika terjadi hujan.


4. PT KRU memiliki gedung tempat penyimpanan sementasa (TPS)
In
A

limbah B3 yang sudah memenuhi syarat standar teknis yang


berlaku.
ah

lik

5. Sudah melakukan pemantauan kualitas udara pada semester I


Tahun 2018 di Balai Riset dan Standarisasi Industri Palembang.
m

ub

6. Laporan Tri wulan I DAN II Tahun 2018 sudah disampaikan ke


Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu.
ka

7. Sudah melakukan reklamasi yaitu pohon sengon dan Ketapang di


ep

arantiga (bekas reject)


ah

8. House keeping belum tertata baik karena masih banyak besi bekas
R

yang masih berserakan di lingkungan pabrik.


es

6. Bahwa dalam gugatan point 40, Penggugat menyatakan bahwa; Telah


M

ng

terjadi damping limbah FLY Ash dan Bottom Ash limbah bahan
on

berbahaya dan beracun (B3) yang dilakukan olh Tergugat di sarana


gu

Hal 63 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penunjang yaitu pada Pembangkit Listrik Tenaga uap (PLTU),

si
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik Tergugat tidak melakukan
kewajiban pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Fly

ne
ng
Ash dan Botton Ash yang dihasilkan, limbah Fly Ash dan Bottom Ash
tersebut yang bottom ashnya adalah kerak atau arang sisa

do
gu pembakaran yang ada di Boiler, sedangkan Fly Ash adalah abu dari
pembakaran batubara yang merupakan tangkapan dust colector/filter
yang ada di cerobong atap boiler;

In
A
Bahwa dari dalil diatas akan Tergugat V tanggapi sebagai berikut;
Bahwa tentang terjadinya damping Fly Ash dan Bottom Ash limbah
ah

lik
bahan berbahaya dan beracun (B3) dan tempat penyimpanan
sementara (TPS) dari kegiatan operasional Pembangkit Tenaga Listrik
am

ub
Tenaga Uap (PLTU), berdasarkan Peraturan Menteri RI N0. 101
Tahun 2014 tentang Pengelolaan limbah B3 pada lampiran 1
menyatakan, kegiatan usaha jenis industri listrik Tenaga uap (PLTU)
ep
k

boiler dan/atau tunggu industri yang menggunakan bahan bakar


ah

batubara dimana uraian limbahnya termasuk katagori 2 yaitu Fly Ash


R

si
dan Bottom Ash dan harus memiliki izin jika melakukan pengelolaan.
Sebelum keluarnya PP NO 101Tahun 2014 (PP NO. 18 Tahun 1999

ne
ng

tentang limbah B3) Fly Ash dan Bottom Ash termasuk kategori LB3
yang harus dilakukan uji karakteristik terlebih dahulu.

do
Bahwa PT. KRU melakukan pengelolaan dengan cara menimbun dan
gu

belum memiliki izin, tetapi pada Tanggal 3 April 2018 Tergugat V


sudah menyarankan untuk melakukan penguruan izin tempat
In
A

penimbunan sementara limbah B3 (fly ash dan bottom ash).


Berdasarkan surat dari PT KRU No. 246/KRU/JKT/VIII/2018 Tanggal
ah

lik

21 Agustus 2018 perihal permohonan izin tempat penimbunan


sementara limbah LB3.
m

ub

7. Bahwa berdasarkan dalili-dalil tersebut diatas, TERGUGAT V mohon


kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri kelas I A Bengkulu melalui
ka

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk


ep

memutuskan sebagai berikut;


ah

PRIMER :
R

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


es

2. Menerima Replik TERGUGAT V untuk seluruhnya;


M

ng

3. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.


on

ATAU
gu

Hal 64 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

si
adilnya.
Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat serta Turut Tergugat

ne
ng
tersebut diatas, selanjutnya Penggugat mengajukan Replik dan atas Replik
dari Penggugat tersebut, selanjutnya Tergugat dan Turut Tergugat 1 sampai

do
gu Turut Tergugat V mengajukan Duplik yang selengkapnya masing-masing
termuat didalam berkas perkara ini;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, Tergugat

In
A
telah mengajukan Eksepsi (Tangkisan) mengenai Kompentensi Absolut,
maka Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela pada hari Selasa
ah

lik
tanggal 18 Desember 2018 yang amarnya berbunyi sebagai-berikut :
MENGADILI :
am

ub
1. Menolak eksepsi dari Tergugat tersebut;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Bengkulu Kelas 1A berwenang mengadili
perkara ini;
ep
k

3. Memerintahkan kedua belah pihak untuk melanjutkan pemeriksaan


ah

perkara ini;
R

si
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya
Penggugat telah mengajukan Bukti Surat sebagai berikut :

ne
ng

1. Fotocopy Akta Nomor 16 Tanggal 23 Juni 2016, Perubahan dari Akta


Nomor 5 Tanggal 24 Mei 2007 tentang Anggaran Dasar-Anggaran

do
Rumah Tangga Pendirian Yayasan Wahana Lingkungan Hidup
gu

Indonesia, fotocopy yang sesuai dengan aslinya dan bermaterai


cukup, diberi tanda P-1;
In
A

2. Statuta Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, fotocopy yang sesuai


dengan fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda P-2;
ah

lik

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlidungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup, hasil dari Prin Out dan bermaterai
m

ub

cukup, diberi tanda P-3;


4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, hasil
ka

dari Prin Out dan bermaterai cukup, diberi tanda P-4;


ep

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 50 Tahun


ah

2016 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan, hasil dari Prin
R

Out dan bermaterai cukup, diberi tanda P-5;


es

6. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 02 Tahun 2012 tentang


M

ng

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032,


on

hasil dari Prin Out dan bermaterai cukup, diberi tanda P-6;
gu

Hal 65 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah,

si
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor 15
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

ne
ng
Bengkulu Tengah Tahun 2012-2032, fotocopy dari fotocopy dan
bermaterai cukup, diberi tanda P-7;

do
gu 8. Keputusan Bupati Bengkulu Tengah Nomor 105 A Tahun 2010 tentang
Penyesuain Format IUP OP kepada PT Kusuma Raya Utama,
fotocopy dari fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda P-8;

In
A
9. Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT Kusuma Raya Utama,
fotocopy dari aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda P-9;
ah

lik
10. Surat Edaran Dirjen Planologi Kementerian Kehutanan RI Nomor :
S.706/VII-PKH/2014 Tanggal 16 Juli 2014, fotokopy dari fotocopy dan
am

ub
bermaterai cukup, diberi tanda P-10;
11. Perjanjian Kerja sama antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem Bengkulu-Lampung dengan PT Kusuma Raya Utama
ep
k

Nomor: PKS 2065/K.10/TU/KSK/10/2016, fotocopy dari fotocopy dan


ah

bermaterai cukup, diberi tanda P-11;


R

si
12. Surat Keterangan Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu tentang
Kesuaian Lokasi Sarana, Prasarana serta Penunjangnya, No:

ne
ng

522/242/II 2, fotocopy dari fotocopy dan bermaterai cukup, diberi


tanda P-12;

do
13. Surat Persetujuan Sarana Penunjang di luar Wilayah Izin Usaha
gu

Pertambangan Nomor 545/953/ESDM/21.540.4, fotocopy dari


fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda P-13;
In
A

14. Surat Nomor 050.13/0523/BAPPEDA/VII/2016 tentang Penjelasan


Keterangan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Dokumen
ah

lik

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, fotocopy


dari fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda P-14;
m

ub

15. Peta Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT Bukit Sunur,
fotocopy dari fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda P-15;
ka

16. Hasil Riset Yayasan Genesis yang tertuang dalam Buku Oligarki
ep

Ekstraktif dan Penurunan Kualitas Hidup Rakyat, pada BAB IV


ah

“Jebakan Pemiskinan, Industri Batubara & Perusakan DAS


R

Bengkulu”Hlm 43-57 dan Peta Sebaran Sub Daerah Aliran Sungai


es

yang Tumpang tindih dengan Wilayah Izin Usahan Pertambangan


M

ng

Batubara salah satunya PT Kusuma Raya Utama, pada halaman 43,


on

sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda P-16;


gu

Hal 66 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Fotocopy Surat Keterangan Perusahaan Daerah Air Minum Kota

si
Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda
P-17;

ne
ng
18. Foto kerusakan Kawasan hilir Hutan Konservasi Taman Buru
Semidang Bukit Kabu, hasil dari Print Out dan bermaterai cukup,

do
gu diberi tanda P-18;
19. Foto kerusakan Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu dan foto
longsor kecil di Sekitar Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu, hasil

In
A
dari Print Out dan bermaterai cukup, diberi tanda P-19;
20. Foto Limbah Batubara di Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu (lokasi
ah

lik
sarana, prasarana dan penunjangnya PT Kusuma Raya Utama), hasil
dari Print Out dan bermaterai cukup, diberi tanda P-20;
am

ub
21. Foto pencemaran anak sungai kemumu dan Seluang atas, hasil dari
Print Out dan bermaterai cukup, diberi tanda P-21;
22. Foto Penemuan Material Batubara di dalam Sungai Kemumu akibat
ep
k

Operasi Produksi PT Kusuma Raya Utama, hasil dari Print Out dan
ah

bermaterai cukup, diberi tanda P-22;


R

si
23. Foto penampakan PLTU PT Kusuma Raya Utama, hasil dari Print Out
dan bermaterai cukup, diberi tanda P-23;

ne
ng

24. Peta Overlay Pertambangan Batu Bara PT Kusuma Raya Utama,


fotocopy dari asli Print Out dan bermaterai cukup, diberi tanda P-24;

do
25. Peta Overlay Pertambangan Batu Bara PT Kusuma Raya Utama yang
gu

berada di bawah anak sungai, fotocopy dari asli Print Out dan
bermaterai cukup, diberi tanda P-25;
In
A

26. Peta Lokasi pencemaran Limbah Fly Ash Bottum Ash, PLTU PT
Kusuma Raya Utama, fotocopy dari asli Print Out dan bermaterai
ah

lik

cukup, diberi tanda P-26;


27. Peta Lokasi Sarana, Prasarana dan Penunjangnya milik PT Kusuma
m

ub

Raya Utama, hasil dari asli Print Out dan bermaterai cukup, diberi
tanda P-27;
ka

28. Peta Lobang Tambang BI, hasil dari asli Print Out dan bermaterai
ep

cukup, diberi tanda P-28;


ah

29. Fotocopy Peta Lobang Tambang Seluang, hasil dari asli Print Out dan
R

bermaterai cukup, diberi tanda P-29;


es

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk meneguhkan dalil-dalil


M

ng

jawabannya Tergugat juga telah mengajukan Bukti Surat sebagai berikut :


on
gu

Hal 67 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Akta Notaris Nomor 16 tanggal 3 Maret 2016, sesuai dengan aslinya

si
dan bermaterai cukup, diberi tanda T-1;
2. Surat Kemenkumham RI Dirjen AHU Nomor AHU-AH.01.03-0028569

ne
ng
tanggal 3 Maret 2016, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,
diberi tanda T-2;

do
gu 3. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
162.K/2014/MPE/1998 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi tanggal 17 Februari 1998, sesuai dengan aslinya dan

In
A
bermaterai cukup, diberi tanda T-3;
4. Keputusan Bupati Bengkulu Tengah Nomor 105 A Tahun 2010 tentang
ah

lik
Penyesuaian Format Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
Kepada PT Kuma Raya Utama (KW.BT.010-014) tanggal 22 April
am

ub
2010, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-4;
5. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Bengkulu Nomor
ep
k

503/12.121263/110/DPMPTSP/2018 tentang Persetujuan


ah

Perpanjangan Pertama Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi


R

si
Batubara Kepada PT Kusuma Raya Utama (KW.BT.010-014) tanggal
24 Juli 2018, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi

ne
ng

tanda T-5;
6. Berita Acara Peninjauan Lapangan Penambangan Bawah Tanah

do
Eksploitasi Batubara Oleh PT Kusuma Raya Utama Kabupaten
gu

Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu tanggal 25 Juli 2009, sesuai


dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-6;
In
A

7. Surat Menteri Kehutanan RI Nomor S.849/Menhut-IV/2009 tanggal 15


Oktober 2009, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi
ah

lik

tanda T-7;
8. Perjanjian Kerjasama Antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam
m

ub

Bengkulu Nomor PKS.782/IV-K.7/Peh/2009 Dengan PT Kusuma Raya


Utama Nomor 304/KRU/JKT/XI/2009 tentang Pengelolaan Taman
ka

Buru Semidang Bukit Baku di Kabupaten Benteng Provinsi Bengkulu


ep

tanggal 24 November 2009, sesuai dengan fotokopy dan bermaterai


ah

cukup, diberi tanda T-8;


R

9. Amandemen Kedua Perjanjian Kerjasama Antara Balai Konservasi


es

Sumber Daya Alam Bengkulu Nomor PKS.782/IV-K.7/Peh/2009


M

ng

Dengan PT Kusuma Raya Utama Nomor 304/KRU/JKT/XI/2009


on

tentang Penguatan Fungsi Serta Keanekaragaman Hayati Taman


gu

Hal 68 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Buru Semindang Bukit Kabu di Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi

si
Bengkulu tanggal 17 Januari 2018, sesuai dengan aslinya dan
bermaterai cukup, diberi tanda T-9;

ne
ng
10.Amandemen Rencana Pelaksanaan Program Periode tahun 2018-
2020 berupa Amandemen Kedua Perjanjian Kerjasama Antara Balai

do
gu Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu Dengan PT Kusuma Raya
Utama tentang Penguatan Fungsi Serta Keanekaragaman Hayati
Taman Buru Semindang Bukit Kabu Provinsi Bengkulu, sesuai dengan

In
A
aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-9.1;
11.Rencana Kerja Lima Tahunan Perjanjian Kerjasama Antara Balai
ah

lik
Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu Dengan PT Kusuma Raya
Utama tentang Penguatan Fungsi Serta Keanekaragaman Hayati
am

ub
Taman Buru Semindang Bukit Kabu di Kabupaten Bengkulu Tengah
Provinsi Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,
diberi tanda T-9.1 A;
ep
k

10. Departemen Pertambangan dan Energi RI Nomor


ah

2198/0115/SJ.T/1997 tentang Persetujuan Andal, RKL, dan RPL


R

si
Kegiatan Pertambangan Batubara di DU 608/Bengkulu tanggal 10
Juni 1997, sesuai dengan fotokopy dan bermaterai cukup, diberi tanda

ne
ng

T-10;
11. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

do
Satu Pintu Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor 002 tahun 2007
gu

tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Peningkatan


Kapasitas Produksi Batubara (KW.BT 010-014) di Desa Kota Niur
In
A

Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi


Bengkulu tanggal 8 Mei 2017, sesuai dengan aslinya dan bermaterai
ah

lik

cukup, diberi tanda T-11;


12. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
m

ub

Menganugerahkan Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja


Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau PROPER
ka

dengan Peringkat Biru Kepada PT Kusuma Raya Utama Periode


ep

2016-2017, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda


ah

T-12;
R

13. Surat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu
es

Nomor 540.1/315/ESDM/21.540.2 tentang Persetujuan Dokumen


M

ng

Rencana Reklamasi tanggal 24 Februari 2017, fotokopy yang sesuai


on

dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-13;


gu

Hal 69 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14.Deposit Jaminan Reklamasi sebesar Rp.124.099.558,- tanggal 05

si
April 2017 (BRI Cab Bengkulu), sesuai dengan fotokopynya dan
bermaterai cukup, diberi tanda T-13.1;

ne
ng
15.Deposit Jaminan Reklamasi sebesar Rp.41.366.519,39 tanggal 20
Juli 2017 (Bank Bengkulu), fotokopi yang sesuai dengan fotokopynya

do
gu dan bermaterai cukup, diberi tanda T-13.2;
16.Deposit Jaminan Reklamasi Sebesar 109.234.288 tanggal 24 Oktober
2018 (Bank Bengkulu), fotokopy yang sesuai dengan fotokopynya dan

In
A
bermaterai cukup, diberi tanda T-13.3;
17Surat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu
ah

lik
Nomor 540.1/858/ESDM/21.540.2 tentang Persetujuan Dokumen
Rencana Pascatambang tanggal 14 Juli 2015, sesuai dengan aslinya
am

ub
dan bermaterai cukup, diberi tanda T-14;
18.Deposit Jaminan Pasca Tambang sebesar Rp.909.549.631 tanggal 11
Agustus 2015 (Bank Bengkulu), sesuai dengan fotokopynya dan
ep
k

bermaterai cukup, diberi tanda T-14.1;


ah

19.Deposit Jaminan Pasca Tambang sebesar Rp.63.231.000,- tanggal


R

si
01 Juli 2016 (Bank Bengkulu), sesuai dengan fotokopynya dan
bermaterai cukup, diberi tanda T-14.2;

ne
ng

20.Surat Keterangan Biyet Deposito PT. Kusuma Raya Utama dari Bank
Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda

do
T-14.3;
gu

21.Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan


Perizinan Terpadu Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor 010 tahun
In
A

2016 tentang Pemberian Perpanjangan Izin Pembuangan Limbah Cair


Kegiatan Penambangan Batu Bara Ke Sumber Air Kepada PT
ah

lik

Kusuma Raya Utama di Desa Kota Niur Kecamatan Taba Penanjung


Kabupaten Bengkulu Tengah tanggal 18 April 2016, sesuai dengan
m

ub

aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-15;


22.Perjanjian Kerjasama Antara PT Bukit Sunur dan PT Kusuma Raya
ka

Utama tentang Penggunaan Bersama Sarana dan Prasarana Dalam


ep

Areal IPPKH PT Bukit Sunur tanggal 10 Mei 2017, fotokopy yang


ah

sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-16;


R

23.Surat Kesepakatan Penggunaan Lahan/ Wilayah Tambang Nomor


es

048/BS/JKT/II/2018 tanggal 2 Juni 2008, sesuai dengan aslinya dan


M

ng

bermaterai cukup, diberi tanda T-17;


on
gu

Hal 70 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24.Surat Gubernur Bengkulu Nomor 522.12/961/DISHUT tentang

si
Rekomendasi Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Sarana dan
Prasarana Beserta Penunjangnya An. PT Kusuma Raya Utama

ne
ng
tanggal 18 Desember 2014, sesuai dengan aslinya dan bermaterai
cukup, diberi tanda T-18;

do
gu 25.Surat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu
Nomor : 545/953/ESDM/21.540.4 tentang Persetujuan Sarana
Penunjang di Luar Wilayah IUP tanggal 5 Agustus 2015, fotokopi yang

In
A
sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-19;
26.Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayananan
ah

lik
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor 003 tahun
2017 tentang Izin Lingkungan Rencana Kegiataan Peningkatan
am

ub
Kapasitas Produksi Batubara (KW.BT 010-014) di Desa Kota Niur
Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi
Bengkulu tanggal 10 Mei 2017, fotokopy yang sesuai dengan aslinya
ep
k

dan bermaterai cukup, diberi tanda T-20;


ah

27.Sampul Depan Addendum Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL)


R

si
PT.Kusuma Raya Utama tahun 2017, sesuai dengan aslinya dan
bermaterai cukup, diberi tanda T-20.1;

ne
ng

28.Laporan Hasil Uji Emisi Genset 1 – 4 Nomor. 1099/BIPA/Up-1504 s/d


Up-1507/12/2017 Badan Penelitian dan Pengembangan Balai Riset

do
Dan Standarisasi Industri Palembang Laboratorium Baristand Industri
gu

Palembang tahun 2017, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,


diberi tanda T-21.1;
In
A

29.Laporan Hasil Uji Emisi Cerobong PLTU Nomor :1100/BIPA-Up-1508 /


12/2017 Badan Penelitian dan Pengembangan Balai Riset Dan
ah

lik

Standarisasi Industri Palembang Laboratorium Baristand Industri


Palembang tahun 2017, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,
m

ub

diberi tanda T-21.2;


30.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.a/UPTD-LH Kota Bkl/2017 UPTD
ka

Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bengkulu,


ep

sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.1.A;


ah

31.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.b/UPTD-LH Kota Bkl/2017 UPTD


R

Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bengkulu,


es

sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.1.B;


M

ng

on
gu

Hal 71 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
32.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.c/UPTD-LH Kota Bkl/2017 UPTD

si
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bengkulu,
sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.1.C;

ne
ng
33.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.d/UPTD-LH Kota Bkl/2017 UPTD
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bengkulu,

do
gu sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.1.D;
34.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.e/UPTD-LH Kota Bkl/2017 UPTD
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bengkulu,

In
A
sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.1.E;
35.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.g/UPTD-LH Kota Bkl/2017 UPTD
ah

lik
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bengkulu,
sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.1.G;
am

ub
36.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.a/LAB-DLHK/VIII/2017UPT
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu, sesuai
dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.2.A;
ep
k

37.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.b/LAB-DLHK/VIII/2017 UPT


ah

Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu, sesuai


R

si
dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.2.B;
38.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.f/LAB-DLHK/VIII/2017 UPT

ne
ng

Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu, sesuai


dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.2.C;

do
39.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.g/LAB-DLHK/VIII/2017UPT
gu

Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu, sesuai


dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.2.D;
In
A

40.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.a/LAB-DLHK/XII/2017 UPT


Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu, sesuai
ah

lik

dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.3.A;


41.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.f/LAB-DLHK/XII/2017 UPT
m

ub

Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu, sesuai


dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.3.B;
ka

ep

42.Fotokopi Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.g/LAB-DLHK/XII/2017


UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu,
ah

sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.3.C;


R

es

43.Fotokopi Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.h/LAB-DLHK/XII/2017


M

UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu,


ng

sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.3.D;


on
gu

Hal 72 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
44.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.i/LAB-DLHK/XII/2017 UPT

si
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu, sesuai
dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-22.3.E;

ne
ng
45.Laporan Hasil Uji Emisi Genset 1 – 4 Nomor. 540/BPPI/Baristand-
Palembang-SERT.1/Up-0952 s/d UP-0955/07/2018 Badan Penelitian

do
gu dan Pengembangan Balai Riset Dan Standarisasi Industri Palembang
Laboratorium Baristand Industri Palembang tahun 2018, sesuai
dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-23.1;

In
A
46.Laporan Hasil Uji Emisi Cerobong PLTU Nomor. 539/BPPI/Baristand-
Palembang-SERT.1/Up-0951/07/2018 Badan Penelitian dan
ah

lik
Pengembangan Balai Riset Dan Standarisasi Industri Palembang
Laboratorium Baristand Industri Palembang tahun 2018, sesuai
am

ub
dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-23.2;
47.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.a/LAB-DLHK/I/2018 UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
ep
k

Provinsi Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,


ah

diberi tanda T-24.1.A;


R

si
48.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.f/LAB-DLHK/I/2018 UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

ne
ng

Provinsi Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,


diberi tanda T-24.1.B;

do
gu

49.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.g/LAB-DLHK/I/2018 UPT


Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
In
A

Provinsi Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,


diberi tanda T-24.1.C;
ah

lik

50.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.h/LAB-DLHK/I/2018 UPT


Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
m

ub

Provinsi Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,


diberi tanda T-24.1.D;
ka

ep

51.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.i/LAB-DLHK/I/2018 UPT


ah

Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


R

Provinsi Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,


es

diberi tanda T-24.1.E;


M

ng

on
gu

Hal 73 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
52.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265/LAB-DLHK/VIII/2018 UPT

si
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Provinsi Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,

ne
ng
diberi tanda T-24.2.A;
53.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.5/LAB-DLHK/VIII/2018 UPT

do
gu Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Provinsi Bengkulu, fotokopy yang sesuai dengan aslinya dan
bermaterai cukup, diberi tanda T-24.2.B;

In
A
54.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.7/LAB-DLHK/VIII/2018 UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
ah

lik
Provinsi Bengkulu, fotokopi yang sesuai dengan aslinya dan
bermaterai cukup, diberi tanda T-24.2.C;
am

ub
55.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.8/LAB-DLHK/VIII/2018 UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Provinsi Bengkulu, fotokopy yang sesuai dengan aslinya dan
ep
k

bermaterai cukup, diberi tanda T-24.2.D;


ah

56.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.10/LAB-DLHK/VIII/2018 UPT


R

si
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Provinsi Bengkulu, fotokopy yang sesuai dengan aslinya dan

ne
ng

bermaterai cukup, diberi tanda T-24.2.E;


57.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.11/LAB-DLHK/VIII/2018 UPT

do
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
gu

Provinsi Bengkulu, fotokopy yang sesuai dengan aslinya dan


bermaterai cukup, diberi tanda T-24.2.F;
In
A

58.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12A//VII UPTD Laboratorium


Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
ah

lik

Bengkulu, fotokopy yang sesuai dengan aslinya dan bermaterai


cukup, diberi tanda T-24.3.A;
m

ub

59.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12B/VII UPTD Laboratorium


Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
ka

Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda


ep

T-24.3.B;
ah

60.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12G/VII UPTD Laboratorium


R

Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi


es

Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda


M

ng

T-24.3.C;
on
gu

Hal 74 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
61.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12H/VII UPTD Laboratorium

si
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi

ne
ng
tanda T-24.3.D;
62.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12I/VII UPTD Laboratorium

do
gu Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi
tanda T-24.3.E;

In
A
63.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12K/VII UPTD Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
ah

lik
Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi
tanda T-24.3.F;
am

ub
64.Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12L/VII UPTD Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi
Bengkulu, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi
ep
k

tanda T-24.3.G;
ah

65.Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun


R

si
2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau
Kegiatan Pertambangan Batu Bara, sesuai dengan fotocopynya

ne
ng

dan bermaterai cukup, diberi tanda T-25;


66.Keputusan Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Nomor : 206

do
Tahun 2016 Izin Operasi PLTU, sesuai dengan aslinya dan
gu

bermaterai cukup, diberi tanda T-26;


67.Laporan hasil pengujian botton ash, flay ash yang dilakukan oleh
In
A

PT. Sky Pascipic Indonesia tanggal 7 Desember 2018, fotocopy


yang sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda T-
ah

lik

27;
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil jawabannya Turut
m

ub

Tergugat I juga mengajukan Bukti Surat sebagai berikut :


1. Surat Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi
ka

(KPK) Republik Indonesia Nomor : B-4066/10-15/04/2016 tanggal 29


ep

April 2016 perihal Tindak Lanjut Koordinasi dan Supervisi


ah

Pertambangan Mineral dan Batubara, fotocopy dari fotocopy dan


R

bermaterai cukup, diberi tanda TT.1-1;


es

2. Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor R.303.XXV Tahun 2016


M

ng

tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Penandatangan


on

Urusan Pemerintah di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral


gu

Hal 75 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepada Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

si
Bengkulu tanggal 5 September 2016, sesuai dengan aslinya dan
bermaterai cukup, diberi tanda TT.1-2;

ne
ng
3. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 4 Tahun 2017 tentang
Pendelegasian Sebagian Kewenangan Penandatanganan Perizinan

do
gu dan Non Perizinan Pemerintah Provinsi Bengkulu Kepada Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Bengkulu tanggal 2 Maret 2017,sesuai dengan aslinya dan

In
A
bermaterai cukup, diberi tanda TT.1-3;
4. Fotokopi Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 14 Tahun 2018
ah

lik
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 4
Tahun 2017 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan
am

ub
Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan Pemerintah Provinsi
Bengkulu Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Bengkulu tanggal 28 Maret 2018, sesuai
ep
k

dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.1-4;


ah

5. Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Pengendalian


R

si
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dengan Pemerintah Provinsi
Bengkulu tentang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

ne
ng

Lingkungan Nomor : PKS.12/PPKL/PKLAT/PKL.4/7/2018 dan Nomor :


03/MOU-DLHK/2018 tanggal 11 Juli 2018, sesuai dengan aslinya dan

do
bermaterai cukup, diberi tanda TT.1-5;
gu

6. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bengkulu


Tengah dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
In
A

Bengkulu dengan Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses


Terbuka tentang Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka di Bukit
ah

lik

Kandis Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor : 06/PKS/B.2/2018,


Nomor : 660/2442/III dan Nomor : PKS.4/PKLAT/TU/PKL.4/9/2018
m

ub

tanggal 3 September 2018, sesuai dengan aslinya dan bermaterai


cukup, diberi tanda TT.1-6;
ka

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk meneguhkan dalil-dalil


ep

jawabannya Turut Tergugat II juga mengajukan Bukti Surat sebagai berikut :


ah

1. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan tentang


R

Pasal 1 angka 15, Pasal 4 ayat (2) huruf b, hasil dari Print-Out dan
es

bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-1;


M

ng

on
gu

Hal 76 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian

si
Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pasal 2, hasil dari Print-
Out dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-2;

ne
ng
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.
18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

do
gu Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pasal 3 huruf a dan b ,
Pasal 136, Pasal 138 huruf f, Pasal 246, Pasal 267, hasil dari Print-
Out dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-3;

In
A
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No.P.08/Menlhk/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
ah

lik
Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam tentang Pasal 1
ayat (1), Pasal 2, hasil dari Print-Out dan bermaterai cukup, diberi
am

ub
tanda TT.II-4;
5. Perjanjian kerjasama No. PKS.782/IV-K/PEH/2009 JO.
No.PKS.2065/K.10/TU/10/2016, sesuai dengan aslinya dan
ep
k

bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-5;


ah

6. Surat Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 162.k.2014/MPE/98


R

si
tanggal 17 Februari 1998, fotokopy dari fotocopy dan bermaterai
cukup, diberi tanda TT.II-6;

ne
ng

7. Surat Menteri Pertambangan dan Energi Nomor


2198/0115/SJ.T/1997 tanggal 10 Juni 1997 tentang Persetujuan

do
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), fotocopy dari fotocopy dan
gu

bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-7;


8. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi RI Nomor
In
A

163.K/2015/MPE/1998 tanggal 17 Februari 1998 tentang Pemberian


Kuasa Pertambangan Pengangkutan dan Kuasa Pertambangan
ah

lik

Penjualan a.n. PT. Kusuma Raya Utama, fotocopy dari fotocopy dan
bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-8;
m

ub

9. Berita Acara Peninjauan Lapangan penambangan bawah tanah


eksploitasi batubara oleh PT. Kusuma Raya Utama Kab. Bengkulu
ka

Tengah, Provinsi Bengkulu tanggal 25 Juli 2009, fotocopy dari


ep

fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-9;


ah

10. Pendapat hukum Prof. Erman Rajagukguk, SH., LLM., Ph.D tanggal 7
R

April 2009 perihal penambangan dengan cara tambang dalam


es

(underground mining) di bawah permukaan Taman Buru, fotocopy


M

ng

dari fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.II-10;


on
gu

Hal 77 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Surat Menteri Kehutanan Nomor S.849/Menhut-IV/2009 tanggal 15

si
Oktober 2009, hasil dari Scaning dan bermaterai cukup, diberi tanda
TT.II-11;

ne
ng
12. Evaluasi pelaksanaan perjanjian kerjasama pada tanggal tanggal 17
Februari 2014, fotocopy dari fotocopy dan bermaterai cukup, diberi

do
gu tanda TT.II-12;
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil jawabannya Turut
Tergugat III juga mengajukan Bukti Surat sebagai berikut :

In
A
1. Surat perintah tugas pengawasan oleh Inspektur tambang ke PT.
Kusuma Raya Utama, fotocopy dari fotocopy dan bermaterai cukup,
ah

lik
diberi tanda TT.III-1;
2. Berita Acara pengawasan kegiatan usaha pertambangan PT. Kusuma
am

ub
Raya Utama, fotocopy dari fotocopy dan bermaterai cukup, diberi
tanda TT.III-2;
3. Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi
ep
k

Bengkulu Nomor : 522/270/IV.I tanggal 19 Januari 2019, fotocopy dari


ah

fotocopy dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.III-4;


R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Turut Tergugat IV untuk meneguh
dalil jawabannya juga mengajukan Bukti Surat sebagai berikut :

ne
ng

1. Berita Acara Evaluasi Kinerja pengelolaan lingkungan PROPER PT.


Kusuma Raya Utama Tahun 2017, sesuai dengan aslinya dan

do
bermaterai cukup, diberi tanda TT.IV-1;
gu

2. Hasil Evaluasi Kinerja pengelolaan lingkungan PROPER PT. Kusuma


Raya Utama Tahun 2016-2017, hasil dari Print-Out dan bermaterai
In
A

cukup, diberi tanda TT.IV-2;


3. Berita Acara Supervisi Final PROPER Tahun 2016-2017, sesuai
ah

lik

dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.IV-3;


4. SK Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan R.I Nomor :
m

ub

SK.696/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017, hasil dari Print-Out dan


bermaterai cukup, diberi tanda TT.IV-4;
ka

5. Laporan perjalanan Dinas melakukan Verifikasi lapangan terhadap


ep

dugaan pencemaran air sungai lagan akibat kegiatan PT. Kusuma


ah

Raya Utama, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi


R

tanda TT.IV-5;
es

6. Sertifikat hasil uji bagian Hulu dan Hilir air Sungai Lagan Kabupaten
M

ng

Bengkulu Tengah, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,


on

diberi tanda TT.IV-6;


gu

Hal 78 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Turut Tergugat V untuk meneguh

si
dalil jawaban juga mengajukan Bukti Surat sebagai berikut :
1. Keputusan Bupati Bengkulu Tengah Nomor 105 tahun 2010 tentang

ne
ng
Penyesuaian Format Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
kepada PT.Kusuma Raya Utama (KW.BT.010.014), sesuai dengan

do
gu aslinya dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.V.1;
2. Surat Perintah Tugas tanggal 28 Februari 2018 Nomor :
660/180/DLH/2018, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,

In
A
diberi tanda TT.V-2;
3. Surat Perintah Tugas tanggal 31 Juli 2018 Nomor :
ah

lik
660/194/DLH/2018, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup,
diberi tanda TT.V-3;
am

ub
4. Berita Acara Pengawasan Lingkungan Hidup di PT. Kusuma Raya
Utama tanggal 3 April 2018, sesuai dengan aslinya dan bermaterai
cukup, diberi tanda TT.V-4;
ep
k

5. Berita Acara Pengawasan Penataan Lingkungan Hidup di PT.


ah

Kusuma Raya Utama tanggal 30 April 2018, sesuai dengan aslinya


R

si
dan bermaterai cukup, diberi tanda TT.V-5;
6. Berita Acara Pengawasan Penataan Lingkungan Hidup di PT.Kusuma

ne
ng

Raya Utama tanggal 28 Agustus 2018, sesuau dengan aslinya dan


bermaterai cukup, diberi tanda bukti TT.V.6;

do
7. Peraturan Daerah Kabupten Bengkulu Tengah Nomor 15 Tahun 2012
gu

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah


tahun 2012-2032, sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, diberi
In
A

tanda TT.V-6;
Menimbang, bahwa selain bukti surat yang diajukan tersebut diatas
ah

lik

Penggugat juga mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :


1. Saksi YEDI SUPRIYADI, dibawah sumpah pada pokoknya
m

ub

menerangkan:

- Bahwa saksi adalah Mantan Karyawan PT.Kusuma Raya Utama sejak


ka

ep

tahun 2013 sampai dengan bulan Juli 2014;


ah

- Bahwa pekerjaan saksi di PT.Kusuma Raya Utama (KRU) adalah


R

sebagai tukang service atap tambang terowongan batu bara;


es
M

- Bahwa mama terowongan tambang batu bara tempat saksi bekerja


ng

adalah daerah Bukit Kabu;


on
gu

Hal 79 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi tidak mengetahui mengenai sengketa antara pihak WALHI

si
dengan PT.Kusuma Raya Utama (KRU);

- Bahwa saksi dimintai keterangan dipersidangan oleh pihak WALHI untuk

ne
ng
menerangkan masalah kerja saksi di PT. Kusuma Raya Utama (KRU),
mengganti atap terowongan dan mengambil batu bara;

do
gu - Bahwa saksi di PT.Kusuma Raya Utama (KRU) merupakan pekerja
harian lepas;

In
A
- Bahwa saksi tidak bekerja lagi di PT.Kusuma Raya Utama (KRU)
karena mengundurkan diri;
ah

lik
- Bahwa saksi bertempat tinggal pada waktu bekerja di tambang
am

ub
terowongan batu bara tersebut di Mess PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

- Bahwa yang bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada 2 (dua) sip
ep
yaitu sip malam dan sip siang;
k
ah

- Bahwa saksi bekerja di lobang tambang B 1;


R

si
- Bahwa Jarak antara Mes dengan lobang tambang sekitar 200 (dua ratus)
meter;

ne
ng

- Bahwa Jarak dari mulut tambang kelahan produksi sekitar 600 (enam
ratus) meter turunan dan berjalan sejauh 1 (satu) kilo meter;

do
gu

- Bahwa selama saksi bekerja pernah ada kecelakaan seperti tanah


In
longsor, tanah turun dari atas dan saksi melihatnya;
A

- Bahwa Tanah turun dari permukaan bumi sedalam 1 (satu) meter;


ah

lik

- Bahwa tanah yang turun dari lobang tambang sedalam 5 (lima) meter
dan juga saksi ada melihat dari permukaan bumi ada tanah retak;
m

ub

- Bahwa penyebab tanah retak karena adanya tambang batu bara;


ka

- Bahwa saksi ada melihat pohon dan tanah yang turun sedalam 1 (satu)
ep

meter;
ah

- Bahwa dari mulut tambang batu bara, saksi tidak ada melihat bak
es

pencucian batu bara;


M

ng

- Bahwa jarak dari mulut tambang ke aliran sungai sekitar 100 (seratus)
on

meter;
gu

Hal 80 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ada batu bara yang terbawa oleh aliran air sungai;

si
- Bahwa saksi tidak tahu bentuk limbah yang ada dialiran sungai tersebut;

ne
ng
- Bahwa saksi melihat ada aliran sungai di dalam terowongan tambang
batu bara tersebut;

do
gu - Bahwa saksi melihat bentuk limbah batu bara berwarna hitam pekat;

- Bahwa waktu saksi masih bekerja ditambang saksi melihat limbah batu

In
A
bara dibuang di sungai oleh pekerja yang ada disana;

- Bahwa yang membuang limbah batu bara adalah karyawan PT.Kusuma


ah

lik
Raya Utama (KRU);
am

ub
- Bahwa di daerah tambang masih ada perusahaan lain disana selain PT.
Kusuma Raya Utama (KRU); ep
- Bahwa saksi tidak tahu aliran asal sungai yang dimaksud tersebut;
k
ah

- Bahwa Hilir sungai Kemumu sampai ke anak sungai Bengkulu;


R

si
- Bahwa cara pekerja tambang membuang limbah batu bara dengan
menggunakan alat berat berupa Doser;

ne
ng

- Bahwa para pekerja tambang membuang limbah batu bara pada siang
dan malam hari;

do
gu

- Bahwa saksi melihat pekerja tambang membuang limbah batubara di


aliran sungai Kemumu pada awal bulan Januari Tahun 2014;
In
A

- Bahwa saksi melihat retakan tanah sejak saksi bekerja pada tahun 2013;
ah

lik

- Bahwa dampak dari retakan tanah adalah tanah menjadi amblas;

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan


m

ub

menanggapinya di dalam kesimpulan;


ka

2. Saksi HADI IRAWAN, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan :


ep

- Bahwa adalah mantan karyawan PT.Kusuma Raya Utama (KRU);


ah

- Bahwa saksi bekerja di PT.Kusuma Raya Utama (KRU) di bagian lobang


es
M

tambang B 1 sebagai karyawan bagian produksi mengambil batu bara;


ng

on
gu

Hal 81 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa cara kerja mesin produksi batu bara adalah mengikis batu bara

si
sampai keluar;

- Bahwa saksi mengetahui penyebab retakan tanah dan longsor adalah

ne
ng
karena getaran mesin produksi batu bara;

do
gu - Bahwa setahu saksi tanah sering longsor 1 (satu) minggu 1 (satu) kali
dan juga saksi melihat diatas terowongan ada tanah yang amblas
sekitar 3 (tiga) meter;

In
A
- Bahwa saksi bekerja menggunakan sistem sip, 1 (satu) sip bekerja
selama 7 tujuh) jam dan di dalam terowongan saat bekerja tidak
ah

lik
boleh membawa Handphone karena gasnya tinggi;
am

ub
- Bahwa setelah bekerja dan pulang ke Mes, saksi sering berjalan dan
melihat keadaan di sekitar tambang dan melihat ada tanah yang amblas
di sekitar tambang pada saat saksi pulang kearah Bengkulu;
ep
k

- Bahwa batubara diangkut dengan menggunakan Kompayer;


ah

R
- Bahwa batu bara dari dalam terowongan dicuci oleh mesin penyuci milik

si
PT. Vinsiang;

ne
ng

- Bahwa Limbah batu bara dibuang ke aliran sungai Kemumu;

- Bahwa Limbah batu bara dibuang dengan menggunakan pipa besi yang

do
gu

berdiameter sekitar 20 (dua puluh) centimeter atau sebesar paha orang


dewasa;
In
A

- Bahwa aliran sungai Kemumu tersebut mengalir ke muara sungai


Bengkulu;
ah

lik

- Bahwa di PT.Kusuma Raya Utama (KRU) ada instalasi pengolahan


m

limbah;
ub

- Bahwa Mekanisme pencucian limbah batubara dicuci, airnya masuk


ka

ep

kemudian baru ke sungai yang berbentuk kolam;

- Bahwa Pengolahan limbah batu bara melalui kolam penampungan, baru


ah

ke aliran sungai Kemumu;


es
M

- Bahwa Proses penambangan batu bara dari dalam tambang diangkut


ng

dengan Kompayer keatas setelah itu ke pencucian batu bara kemudian


on
gu

Hal 82 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
batu bara dipisahkan yang A dan B setelah itu air pencucian batu bara

si
masuk kekolam penampungan dan baru ke aliran sungai Kemumu;

- Bahwa Jarak dari lokasi tambang batu bara ke aliran sungai Kemumu

ne
ng
sekitar 50 (lima puluh) meter;

do
gu - Bahwa Luas kolam penampungan limbah sekitar 5 (lima) meter;

- Bahwa Kolam penampungan di lokasi tambang B 1 ada 2 (dua);

In
A
- Bahwa saksi ada melihat pipa besi pembuangan limbah dari kolam
penampungan limbah ke aliran sungai Kemumu ditanam di dalam tanah;
ah

lik
- Bahwa kerja saksi yaitu batu bara dari Kompayer kemudian diambil
dengan skop setelah itu dibawa ke luar tambang dan langsung dicuci;
am

ub
- Bahwa yang melakukan penambangan batu bara di lokasi B 1 tersebut
yaitu PT.Pinsiang Mining;
ep
k

- Bahwa PT. Kusuma Raya Utama (KRU) yang punya tambang batubara
ah

sedangkan kontraktornya PT.Pinsiang Mining;


R

si
- Bahwa saksi melihat ada penurunan tanah yang longsor diatas

ne
ng

terowongan tambang;

- Bahwa saksi ada melihat warna aliran sungai Kemumu yang di hulu

do
gu

warnanya keruh dan yang dihilir warnanya keruh pekat kehitaman


dan berminyak;
In
A

- Bahwa warna air sungai Kemumu setelah hujan turun di hilir masih
hitam;
ah

lik

- Bahwa saksi tidak ada melihat katak atau ikan yang mati di aliran sungai
Kemumu;
m

ub

- Bahwa di sekitar aliran sungai Kemumu ada perusahaan PT.Danau Mas


ka

Hitam (DMH) PT.Kusuma Raya Utama dan perusahaan lain yang


ep

saksi tidak tahu namanya;


ah

- Bahwa saksi tidak tahu dibuang kemana limbah batu bara dari
R

perusahaan lain;
es
M

ng

- Bahwa saksi bekerja di bagian lobang tambang Seluang;


on
gu

Hal 83 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan

si
menanggapi di dalam kesimpulannya;

3. Saksi Sutrisno, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan :

ne
ng
- Bahwa saksi adalah mantan karyawan PT. KRU dan telah bekerja 3

do
gu tahun di PT.KRU

- Bahwa saksi bekerja di PT.KRU di lahan lokasi Seluang;

In
A
- Bahwa saksi melihat ada tanah yang longsor di atas tempat saksi
bekerja;
ah

lik
- Bahwa ukuran terowongan tempat saksi bekerja tinggi 2 (dua) meter dan
lebar 2 (dua) meter;
am

ub
- Bahwa yang longsor adalah di dalam lobang terowongan;
ep
- Bahwa sepengetahuan saksi PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
k

membuang limbah kotoran batu bara dari pencucian batu bara;


ah

R
- Bahwa mekanisme pembuangan limbah batu bara adalah batu bara

si
dalam lobang terowongan dengan menggunakan kompayer dan dicuci

ne
ng

di kolam pencucian;

- Bahwa saksi tidak tahu mengenai proses pencucian batu bara;

do
gu

- Bahwa limbah batubara adalah air yang berwarna hitam dibuang ke


anak sungai Kemumu;
In
A

- Bahwa jarak kolam pencucian batu bara ke anak sungai Kemumu


adalah 50 meter;
ah

lik

- Bahwa limbah dari kolam pencucian batubara dikeluarkan ke selokan


kemudian dialirikan ke anak sungai Kemumu;
m

ub

- Bahwa saksi tidak tahu proses pengolahan limbah batu bara;


ka

ep

- Bahwa yang saksi tahu disekitar lokasi tambang cuma ada PT. Kusuma
Raya Utama (KRU);
ah

- Bahwa di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada ada karyawan Cina dan
es
M

lokal;
ng

on
gu

Hal 84 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa jumlah karyawan lokal sekitar 300 (tiga ratus) orang sedangkan

si
jumlah karyawan Cina saksi tidak tahu;

- Bahwa saksi bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) sejak tahun

ne
ng
2013 sampai dengan 2017;

do
gu - Bahwa warna air pencucian batu bara hitam kecoklat-coklatan;

- Bahwa gaji saksi perbulan sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah);

In
A
- Bahwa saksi bekerja sebagai pembuat lobang produksi dan mengambil
batu bara dari dalam lobang terowongan;
ah

lik
- Bahwa alat yang digunakan pada saat bekerja adalah cangkul dan skop;
am

ub
- Bahwa saksi dipanggil ke persidangan karena adanya kerusakan hutan
konservasi di Kecamatan Taba Penanjung Semidang Bukit Kabu
Kabupaten Bengkulu Tengah;
ep
k

- Bahwa saksi tahu mengenai hutan konsevasi karena saksi bekerja


ah

disana;
R

si
- Bahwa saksi pernah melihat tanah yang longsor;

ne
ng

- Bahwa saksi pernah melihat tanah yang amblas dari dalam terowongan
sedalam 1 (satu) meter sampai 3 (tiga) meter;

do
gu

- Bahwa saksi tidak tahu bila ada tim yang meninjau kelokasi tambang
batu bara;
In
A

- Bahwa saksi pernah melihat ada tim pejabat yang meninjau kelokasi
tambang batu bara;
ah

lik

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan


menanggapi di dalam kesimpulannya;
m

ub

4. Saksi Sumanta Akino, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan :


ka

ep

- Bahwa adalan mantan karyawan PT. Kesuma Raya Utama (KRU);


ah

- Bahwa tempat saksi bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) adalah
R

di lobang B 1 di Semidang Bukit Kabu;


es
M

ng

- Bahwa saksi bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) selama 2 (dua)
on

tahun dan saksi berhenti bekerja pada bulan Mei tahun 2015;
gu

Hal 85 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi dipanggil sidang oleh pihak Penggugat karena WALHI

si
menggugat PT. Kusuma Raya Utama (KRU) terkait pencemaran
lingkungan;

ne
ng
- Bahwa di lokasi tambang ada mes untuk karyawan asing dan lokal;

do
gu - Bahwa 1 (satu) regu ada 15 (lima belas) orang;

- Bahwa saksi bekerja dibagian kemajuan pembuatan lobang;

In
A
- Bahwa pembuatan lobang terowongan menggunakan alat pengebor
kemudian batubara diangkat dengan skop lalu dibawa pakai kompayer;
ah

lik
- Bahwa aliran sungai Kemumu ke sungai Bengkulu;
am

ub
- Bahwa saksi pernah kena longsor dari atas dan mengenai pinggang
saksi; ep
- Bahwa dari dalam lobang terowongan ada mata air;
k
ah

- Bahwa saksi pernah melihat tanah amblas kebawah sedalam 1 (satu)


R
meter;

si
- Bahwa saksi berhenti bekerja dari PT. Kusuma Raya Utama (KRU)

ne
ng

karena keselamatan kerja tidak terjamin;

- Bahwa saksi tidak tahu penyebab tanah amblas dan longsor;

do
gu

- Bahwa setahu saksi masih banyak tumbuhan seperti rumput liar yang
tumbuh di sekitar pinggir anak sungai Kemumu;
In
A

- Bahwa saksi tidak tahu jarak anak sungai Kemumu ke sungai Bengkulu;
ah

lik

- Bahwa setahu saksi ada bak pencucian batu bara berbentuk kolam;

- Bahwa saksi tidak tahu perbedaan kolam pencucian dengan kolam


m

ub

pengendapan;
ka

- Bahwa saksi ada melihat pembuangan limbah sisa air pencucian


ep

produksi;
ah

- Bahwa setahu saksi limbah sisa air pencucian produksi dibuang disekitar
es

anak sungai Kemumu;


M

ng

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan


on

menanggapi di dalam kesimpulannya;


gu

Hal 86 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Saksi Julito, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan :

si
- Bahwa saksi adalah mantan karyawan PT.KRU;

ne
ng
- Bahwa saksi bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) sebagai
karyawan produksi sejak tanggal 2 September 2013 sampai dengan

do
gu bulan Nopember 2014;

- Bahwa saksi bekerja dibagian yang mengeluarkan batu bara yaitu di

In
area Seluang;
A
- Bahwa setahu saksi ada 2 (dua) lobang terowongan tambang yaitu
ah

lik
lobang Seluang dan lobang BI;

- Bahwa saksi bekerja didalam lobang terowongan membawa cangkul dan


am

ub
skop kemudian dari dalam lobang batubara dikeluarkan melalui
kompayer setelah itu di bawa ketempat pencucian;
ep
k

- Bahwa saksi tidak tahu mengenai proses pencucian batu bara;


ah

- Bahwa setahu saksi jarak dari lobang tambang kelokasi anak sungai
R

si
Kemumu tidak terlalu jauh;

ne
ng

- Bahwa warna cairan limbah batu bara berwarna kehitam-hitaman;

- Bahwa cairan limbah batu bara dibuang melalui pipa kearah anak sungai

do
gu

Kemumu;

- Bahwa di dalam lobang terowongan sering terjadi longsor dan penurunan


In
A

tanah serta tiang penyangga sering turun;

- Bahwa tiang penyangga terowongan terbuat dari besi U;


ah

lik

- Bahwa warna air anak sungai Kemumu berwarna coklat;


m

ub

- Bahwa saksi mengundurkan diri dari PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
karena kerjanya sangat berisiko;
ka

ep

- Bahwa setahu saksi panjang lobang terowongan tempat saksi bekerja


sekitar 3 (tiga) kilo meter;
ah

- Bahwa warna air hasil pencucian batu bara berwarna hitam;


es
M

ng

- Bahwa saksi tidak tahu asal air anak sungai Kemumu;


on
gu

Hal 87 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak sungai Kemumu Lebar kurang lebih 1 (satu) meter, dalam ½

si
(setengah) meter dan panjangnya saksi tidak tahu;

- Bahwa Sumber air anak sungai Kemumu berasal dari atas bukit;

ne
ng
- Bahwa saksi tahu nama air anak sungai Kemumu sejak kerja di sana;

do
gu - Bahwa saksi tidak ada melihat kolam penampungan limbah batu bara;

- Bahwa saksi terakhir kali melihat lokasi tambang pada bulan Oktober

In
A
2014;

- Bahwa saksi ada melihat penurunan tanah di dalam lobang terowongan;


ah

lik
- Bahwa selama bekerja saksi tinggal di mes;
am

ub
- Bahwa saksi mengetahui tentang bukti-P 24 dan bukti-P 28;

- Bahwa Tanah yang turun dari dalam terowoangan ½ (setengah) meter


ep
k

sampai 1 (satu) meter;


ah

- Bahwa Ikan sudah tidak ada lagi di anak sungai Kemumu;


R

si
- Bahwa yang saksi rasakan akibat pencemaran anak sungai Kemumu,

ne
ng

apabila terkena air tersebut badan saksi gatal-gatal;

- Bahwa ada 3 (tiga) sif yang bekerja di dalam lobang terowongan;

do
gu

- Bahwa di sekitar lobang terowongan tambang ada pohon sebesar paha


yang tumbang;
In
A

- Bahwa tanah yang turun di dalam terowongan dalam 1 (satu) minggu


ada 4 (empat) kali;
ah

lik

- Bahwa di dalam lobang terowongan tidak diperbolehkan membawa


Handphone dan kamera;
m

ub

- Bahwa ukuran lobang terowongan lebar 2 (dua) meter dan tinggi 2 (dua)
ka

meter;
ep

- Bahwa saksi masuk kedalam lobang terowongan dengan cara jalan agak
ah

membungkuk
es
M

- Bahwa Jarak tempuh dari mes ke lobang terowongan sekitar 10


ng

(sepuluh) menit;
on
gu

Hal 88 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa tinggi mulut terowoangan yang pertama lebih dari 1 (satu) meter;

si
- Bahwa jarak tempuh saksi sampai ketempat lokasi produksi sekitar 1
jam;

ne
ng
- Bahwa kondisi mulut terowongan dan lingkungan sekitarnya adalah

do
gu landai dan berbukit;

- Bahwa saksi melihat peta baru pertama kali di persidangan hari ini;

In
A
- Bahwa sebelumnya saksi tidak pernah membaca peta;

- Bahwa saksi tidak tahu lokasi sungai yang ada di peta;


ah

lik
- Bahwa saksi tidak tahu sungai yang tercemar didalam peta dimaksud
am

ub
tersebut;

- Bahwa di lokasi tambang curah hujannya tinggi;


ep
k

- Bahwa air yang coklat kehitaman kemungkinan ada aliran dari sungai
ah

yang lain;
R

si
- Bahwa saksi tidak tahu setiap hari anak sungai Kemumu berwarna
coklat;

ne
ng

- Bahwa penurunan tanah di dalam terowoangan, tiang penyangga ikut


turun juga;

do
gu

- Bahwa tanah yang amblas diatas permukaan terowoangan berada diatas


bukit;
In
A

- Bahwa saksi tidak tahu jarak dari bukit ke terowongan;


ah

lik

- Bahwa Lokasi pohon tumbang posisinya di atas bukit;

- Bahwa saksi sering lewat ke lokasi pencucian batu bara;


m

ub

- Bahwa saksi ada melihat pipa pembuangan limbah batu bara yang
ka

ditanamkan di dalam tanah;


ep

- Bahwa di dalam lobang terowongan terdapat sumur penampungan air;


ah

- Bahwa saksi tidak tahu jika air yang berwarna hitam tersebut merupakan
es
M

air limbah batubara;


ng

on
gu

Hal 89 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi tidak tahu bukti P 21 yang ada kaitannya dengan sungai

si
tersebut;

- Bahwa pada waktu longsor di dalam terowongan tidak ada korban jiwa;

ne
ng
- Bahwa saksi tidak pernah bertemu dengan petugas dari pemerintahan

do
gu setempat di daerah tambang;

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan

In
menanggapi di dalam kesimpulannya;
A
ah

lik
6. Keterangan Ahli DR.Ahmad,SH.MH., di bawah sumpah pada
pokoknya menerangkan :
am

ub
- Bahwa Ahli bekerja sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Taruma
Negara;
ep
k

- Bahwa Ahli tersebut dalam perkara ini menerangkan mengenai hal-hal


ah

yang terkait dengan hukum pertambangan dan sumber daya alam serta
R

si
ketatanegaraan;

ne
ng

- Bahwa yang Ahli ketahui tentang hutan konservasi sudah diatur di dalam
undang-undang tentang kehutanan;

do
gu

- Bahwa Fungsi hutan yang diatur oleh undang-undang adalah :1. Fungsi
hutan lindung, 2. Fungsi hutan pengawasan, 3.Fungsi hutan
In
Pemanfaatan lestari;
A

- Bahwa fungsi hutan sangat penting bagi kehidupan manusia dan jika
ah

lik

hutan tersebut rusak akan berdampak pada ekosistem;

- Bahwa pengertian hutan sudah diatur oleh undang-undang Nomor 41


m

ub

tahun 1999;
ka

- Bahwa pengertian ekosistem dalam konteks hukum satu kesatuan


ep

hamparan biotik dan abiotik makluk hidup dan benda mati;


ah

- Bahwa yang dimaksud hutan adalah termasuk juga hewan-hewan,


R

tanah, batu-batuan, air;


es
M

ng

on
gu

Hal 90 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa fungsi pemanfaatan hutan berupa taman hutan wisata alam yang

si
boleh untuk bangunan permanen dan bisa untuk rekreasi atau untuk
obat-obatan sedangkan kalau untuk bisnis adalah hutan produksi;

ne
ng
- Bahwa di dalam Kawasan hutan konservasi tidak boleh ada kegiatan
pertambangan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun

do
gu 2011;

- Bahwa di dalam kawasan hutan konservasi diperbolehkan ada kegiatan

In
A
pertambangan hanya untuk kegiatan pertambangan panas bumi
sedangkan pertambangan batu bara tidak boleh di dalam kawasan hutan
ah

lik
konservasi;

- Bahwa jika di dalam kawasan hutan konservasi ada terjadi kegiatan


am

ub
tambang maka Pejabat yang mengeluarkan ijin di kawasan hutan
konservasi secara hukum adalah salah dan dapat diancam Pidana;
ep
k

- Bahwa penggunaan hutan konservasi harus ada kerjasama dan


ah

diketahui oleh Pemerintah dan dilaporkan kepada Kementrian


R

si
Lingkungan Hidup;

- Bahwa menurut pendapat Ahli apabila pemerintah tidak mencabut izin

ne
ng

perusahaan yang ada di dalam hutan konservasi maka Pemerintah bisa


digugat secara Perdata Lingkungan Hidup;

do
gu

- Bahwa jika ada kerusakan lingkungan, perusahaan wajib untuk


mengganti kerugian;
In
A

- Bahwa yang mengatur tentang tata ruang mengenai hutan konservasi


adalah DPRD dan Gubernur;
ah

lik

- Bahwa Hutan konservasi adalh merupakan kewenangan Kementrian


m

ub

Kehutanan;

- Bahwa menurut Ahli ada pendelegasian wewenang dari Kementrian


ka

ep

Kehutanan ke Pemda Propinsi mengenai hutan konservasi dari


Kementrian Kehutanan ke Pemda Propinsi, sedangkan khusus PPKH
ah

tetap menjadi kewenangnan dari Kementrian Kehutanan;


R

es

- Bahwa pihak yang memberi izin dan yang menerima izin untuk hutan
M

ng

konservasi wajib melaporkan ke Kementrian Kehutanan ;


on
gu

Hal 91 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa apabila ada pelanggaran mengenai pemberian izin, Pemerintah

si
bisa dikatakan melakukan perbuatan melanggar hukum;

- Bahwa menurut Ahli dimungkinkan adanya perubahan fungsi hutan

ne
ng
konservasi menjadi hutan produksi manakala pada kenyataannya hutan
konservasi tersebut sudah berubah menurut analisa tertentu,

do
gu berdasarkan hasil riset ke lapangan mengenai tingkat kemiringannya ada
skornya dan ada tim terpadu, bisa saja dari hutan lindung dirubah

In
fungsinya menjadi hutan produksi, di down grade/diturunkan status
A
hutanny;
ah

lik
- Bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hutan konservasi menjadi
diturunkan status hutannya adalah karena adanya perubahan bentang
am

ub
alam, misalnya sudah terdapat perkebunan sawit;

- Bahwa proses pencucian batubara dapat menyebabkan pencemaran air


ep
di sungai apabila proses pencucian batubara meluas sampai ke sungai
k

maka mengakibatkan pencemaran di sungai;


ah

si
- Bahwa Faktor-faktor yang mengakibatkan pencemaran adalah adanya
aktivitas pencemaran terdiri dari : 1.Udara (emisi),2.Lahan (tanah dan

ne
ng

air),3.Air (limbah yang dibuang di sungai);

- Bahwa faktor yang mengakibatkan kerusakan lingkungan karena adanya

do
gu

aktivitas ilegal loging;

- Bahwa menurut pendapat Ahli jika ada penurunan status hutan mesti
In
A

ada SK Mentri Kehutanan untuk membuat tim terpadu mengenai


penurunan status hutan;
ah

lik

- Bahwa menurut pendapat Ahli mengenai survei ke lapangan dari tim


yang memberi izin kebanyakan pemberi izin tidak melihat ketempat diberi
m

ub

izin;
ka

- Bahwa di lokasi hutan konservasi tidak bisa dilakukan pertambangan


ep

under ground;
ah

- Bahwa hutan konservasi menjadi hutan produksi mengakibatkan emisi


R

panas bumi tidak akan bagus dan emisi menjadi rusak;


es
M

ng

- Bahwa penetapan Pending Zone harus ada peraturan daerah;


on
gu

Hal 92 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Definisi kawasan hutan merupakan hamparan dan ekosisitem

si
yang menyangkut biotik dan abiotik, daerah aliran sungai, satwa,
pohon, burung dan hewan-hewan;

ne
ng
- Bahwa potensi sumber daya alam boleh untuk dimanfaatkan sepanjang
tidak merubah bentang alam dan kegiatan dilakukan di bawah tanah

do
gu (under ground);

- Bahwa perusak lingkungan harus mengganti rugi setelah ada proses

In
A
pembuktian;

- Bahwa membuktikan adanya kerusakan lingkungan harus ada uji


ah

lik
laboratorium;
am

ub
- Bahwa perbuatan membuang limbah ke sungai bisa dihukum;

- Bahwa pembagian wewenang urusan lingkungan hidup diatur didalam


ep
Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014;
k
ah

- Bahwa pencemaran lingkungan yang meliputi 2 (dua) wilayah Kabupaten


R
menjadi kewenangan Gubernur, sedangkan untuk lintas propinsi menjadi

si
kewenangan Menteri;

ne
ng

7. Keterangan Ahli M.Ridha Saleh.S.Sos.,dibawah sumpah pada


pokoknya menerangkan :

do
gu

- Bahwa Ahli menerangkan mengenai hal-hal yang terkait dengan Azas


dan aspek HAM dalam lingkungan hidup;
In
A

- Bahwa ahli pernah bekerja di WALHI, akan tetapi sekarang sudah tidak
lagi;
ah

lik

- Bahwa definisi HAM adalah hak sipil politik yang universal, di seluruh
m

dunia setiap negara melakukan penegakan perlindungan dan


ub

penghormatan kepada hak azazi manusia dan pemerintah diwajibkan


ka

untuk memberikan kedamian, untuk melakukan intervensi dan


ep

pemerintah diwajibkan menjaganya secara formil;


ah

- Bahwa definisi HAM sudah diatur didalam Undang-Undang Nomor 39


R

tahun 1999;
es
M

ng

on
gu

Hal 93 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa genoside adalah suatu tindakan kejahatan Internasional yang

si
dilakukan oleh pihak tertentu terhadap agama, suku dan lain-lain yang
mana telah didorong oleh negara seperti yang opernah terjadi di Inggris;

ne
ng
- Bahwa Ekoside adalah suatu tindakan yang dilakukan secara struktural
oleh perusahaan terhadap lingkungan hidup seperti contoh perusahaan

do
gu yang diberikan izin tetapi tidak dilakukan dengan baik sehingga dampak
dari kegiatan perusahaan tersebut mengakibatkan terjadinya

In
pencemaran;
A
- Bahwa manusia membutuhkan hak hidup yang sehat, karena lingkungan
ah

lik
hidup adalah ekosistem manusia yang sangat ditentukan oleh kwalitas
lingkungan hidup, dan hak atas lingkungan hidup yang sehat untuk
am

ub
manusia sudah diatur di dalam Undang-Undang;

- Bahwa konsekuensi hukum bagi perusahaan pelanggar lingkungan


ep
hidup adalah sudah pasti melakukan pelanggaran pelanggaran HAM;
k
ah

- Bahwa hak kebutuhan manusia atas air, tanah dan udara adalah hak
R

si
fundamental manusia dan tidak bisa dikurangkan dalam kondisi
apapun termasuk dalam kondisi bencana;

ne
ng

- Bahwa pencemaran air di di hulu merupakan pelanggaran HAM jika


sungai merupakan kebutuhan dasar dan kwalitas air berubah merupakan

do
gu

pelanggaran HAM dan secara teknis disebut sebagai kejahatan


lingkungan;
In
A

- Bahwa apa bila terjadi adanya kerusakan resapan air, bisa diartikan
sebagai hilangnya kwalitas lingkungan hidup;
ah

lik

- Bahwa dengan adanya lingkungan yang rusak pemerintah bisa dilibatkan


di dalam pelanggaran HAM;
m

ub

- Bahwa posisi pemerintah dalam konteks penegakan HAM adalah aktif


ka

dan Negara wajib melindungi lingkungan hidup;


ep

- Bahwa ekoside belum menjadi norma hukum Internasional,


ah

- Bahwa pembuktian mengenai terjadinya ekoside harus berdasarkan


es

fakta yang ada, artinya ekoside harus dibuktikan bukan berdasarkan


M

ng

teori yang ada;


on

- Bahwa pelanggar HAM adalah pemangku kewenangan;


gu

Hal 94 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ekoside tidak bisa masuk ke dalam kejahatan koorporasi karena

si
koorporasi bukan sebagai pemangku kewenangan;

- Bahwa pertambangan berkelanjutan adalah istilah pertambangan untuk

ne
ng
kehidupan, kalau ada perusakan oleh perusahaan tambang maka hal
tersebut bisa dipersoalkan;

do
gu -- Bahwa filosopi pelanggaran HAM untuk lingkungan kehidupan
ditentukan oleh kwalitas yang didapat dari negara, seperti lingkungan

In
A
hidup yang bersih dan kita juga berhak menjaga lingkungan hidup agar
tidak terjadi kerusakan lingkungan hidup;
ah

lik
- Bahwa Pemerintah memberikan izin pertambangan adalah proses dari
pembangunan dan pemerintah harus selalu mengawasi dengan baik dan
am

ub
pemerintah harus menjaganya;

- Bahwa apabila ada pelanggaran ekoside di negara kita belum bisa di


ep
k

proses secara hukum sebagai kejahatan lingkungan;


ah

- Bahwa proper adalah program standar untuk perusahaan tambang yang


R

si
diperoleh dari pemerintah;

ne
ng

- Bahwa kalau ada predikat proper yang diberikan oleh pemerintah,


kemudian dilanggar oleh perusahaan, maka harus predikat proper

do
tersebut harus diteliti kembali;
gu

- Bahwa apabila ada aktivitas perusahaan yang berdampak pada


In
kerusakan lingkungan, maka perusahaan tersebut bisa ditutup;
A

- Bahwa apabila ada pencemaran di sungai bisa mengundang Komnas


ah

lik

HAM untuk melakukan penilaian dan kalau ada indikasi pencemaran,


maka bisa saja ada tim yang diturunkan;
m

ub

- Bahwa Pemerintah harus berhati-hati memberikan izin supaya tidak


terjadi pelanggaran;
ka

ep

- Bahwa out put dari hasil kerja Komnas HAM adalah berupa rekomendasi
ah

rekomendasi;
R

- Bahwa kalau pemerintah sudah berupaya melakukan pengawasan


es
M

terhadap lingkungan, maka pemerintah tidak bisa dipersalahkan;


ng

on
gu

Hal 95 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kerusakan lingkungan dikaitkan dengan pelanggaran HAM

si
apabila ada korban, artinya walaupun ada aktivitas tetapi tidak ada
korban maka berarti tidak ada pelanggraan HAM yang dilakukan oleh

ne
ng
suatu koorporasi;

- Bahwa kalau negara membiarkan pencemaran lingkungan artinya

do
gu negara yang melakukan pelanggaran HAM;

- Bahwa sudah menjadi kewajiban pemerintah yang mengeluarkan izin,

In
A
utnuk memastikan bahwa izin tersebut dilaksanakan sesuai peruntukan
dan tidak disalahgunakan;
ah

lik
- Bahwa apabila ada kerusakan lingkungan dan pelakunya tidak ditindak
oleh negara maka negara yang dipersalahkan;
am

ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat, Turut Tergugat I, TUrut
Trgugat II, Turut tergugat III danTurut Tergugat IV dipersidangan telah
ep
k

mengajukan saksi-saksi untuk kepentingan bersama (Tergugat dan para


ah

tergugat tersebut) saksi-saksi mana didengar keterangannya di bawah


R

si
sumpah dan pada pokoknya menerangkan sebagai-berikut :

1. Saksi Safri Husni, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan :

ne
ng

- Bahwa saksi adalah sebagai Kepala Desa Kota Niur, desa dimana

do
lokasi pertambangan batubara PT. KRU berada;
gu

- Bahwa saksi dihadirkan kepersidangan karena ada masalah sengketa


In
lingkungan dan hutan;
A

- Bahwa tempat lokasi sengketa ada di Desa Kota Niur Kecamatan


ah

lik

Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah;

- Bahwa saksi mengetahui bahwa di Desa Kota Niur Kecamatan


m

ub

Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah ada kegiatan


pertambangan;
ka

ep

- Bahwa di Desa Kota Niur Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten


ah

Bengkulu Tengah ada perusahaan pertambangan yaitu diantaranya


R

adalah PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


es
M

- Bahwa terakhir kali saksi melihat aktivitas pertambangan PT. Kusuma


ng

Raya Utama (KRU) adalah 2 (dua) minggu yang lalu;


on
gu

Hal 96 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU) terletak dikawasan

si
hutan produksi;

- Bahwa kawasan hutan yang ada di Desa Kota Niur Kecamatan

ne
ng
Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah tersebut ada 3 (tiga)
kawasan hutan yaitu : 1. Hutan Produksi, 2. Hutan Lindung, 3. Hutan

do
gu aman Buru;

- Bahwa anak sungai Kemumu berada di hulu Desa Kota Niur;

In
A
- Bahwa yang paling dekat dengan PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
adalah sungai Kemumu;
ah

lik
- Bahwa masyarakat mendapatkan sumber air bersih karena punya aliran
am

ub
sungai tersendiri untuk pemukiman masyarakat;

- Bahwa dahulu aliran air sungai Kemumu mengaliri air ke sawah


ep
masyarakat tetapi kini sawah masyarakat banyak yang sudah beralih
k

fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit;


ah

R
- Bahwa saksi pernah melihat keadaan air anak sungai Kemumu dan

si
sungai Kemumu yang mana airnya masih bersih;

ne
ng

- Bahwa saksi setiap ke kebun melewati anak sungai Kemumu dan sungai
Kemumu;

do
gu

- Bahwa PT. Kusuma Raya Utama (KRU) bergerak dibidang


pertambangan batu bara;
In
A

- Bahwa saksi pernah ke lokasi tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
dan tidak melihat ada pembuangan lanhsung limbah batu bara ;
ah

lik

- Bahwa PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada kolam penyaringan limbah
m

batu bara sebanyak 17 (tujuh belas) kolam penampungan;


ub

- Bahwa limbah dari PT. Kusuma Raya Utama (KRU) yang dibuang ke
ka

ep

anak sungai Kemumu adalah limbah air bersihnya saja;

- Bahwa PT. Kusuma Raya Utama (KRU) beroperasi sejak dari tahun
ah

2005;
es
M

- Bahwa sepengetahuan saksi semenjak PT. Kusuma Raya Utama (KRU)


ng

beropersi tidak ada keluhan dari masyarakat berupa penyakit dan lain-
on

lain;
gu

Hal 97 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi pernah bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) pada

si
tahun 2008;

- Bahwa 17 (tujuh belas) kolam di PT. Kusuma Raya Utama (KRU)

ne
ng
tersebut adalah kolam untuk penyaringan air pencucian batu bara;

do
gu - Bahwa kolam tersebut Luasnya Lebar 6 (enam) meter x Panjang 12 (dua
belas) meter dan Tinggi 6 (enam) meter;

In
- Bahwa apabila air kolam penuh mengalir kekolam lain dan yang tinggal
A
dikolam adalah endapan batu bara;
ah

lik
- Bahwa lumpur endapan diambil dengan menggunakan Eksapator
setelah itu dipadatkan lagi dengan mesin pres kemudian dibawa ke
am

ub
stok file di Pelabuhan Pulau Bai;

- Bahwa lumpur endapan batu bara diambil setiap bulan 1 (satu) kali;
ep
k

- Bahwa diatas aliran sungai Kemumu ada perusahaan pertambangan


ah

yang lain;
R

si
- Bahwa aliran sungai Kemumu melewati 2 (dua) Desa;

ne
ng

- Bahwa terakhir yang dialiri oleh sungai Kemumu adalah Desa Tanjung
Raman;

do
gu

- Bahwa Panjang aliran sungai Kemumu dari hulu sampai ke hilir adalah
sekitar 10 (sepuluh) kilo meter dan lebar 4 (empat) meter serta
In
dalamnya 1 (satu) meter;
A

- Bahwa saksi menjadi Kepala Desa Kota Niur sejak tahun 2015 sampai
ah

lik

dengan sekarang;

- Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada keluhan dari masyarakat


m

ub

mengenai aktivitas PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


ka

- Bahwa struktur sungai Kemumu dibagian hulu ada Gunung Tinggi dan
ep

ada batuan besar;


ah

- Bahwa 3 (tiga) tahun yang lalu di sepanjang aliran sungai Kemumu ada
R

pertambangan yang dilakukan oleh masyarakat setempat;


es
M

ng

on
gu

Hal 98 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa untuk PT. Kusuma Raya Utama (KRU) tidak memiliki cerobong

si
asap sedangkan yang ada terowongan asap adala PLTU yang dibuat
oleh PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

ne
ng
- Bahwa PLTU yang ada di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) untuk aliran
listrik PLTU yang ada di PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

do
gu - Bahwa diloksai pertambangan PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada
pohon jenis sengon, mahoni dan lain-lain dari reklamasi PT. Bukit Sunur;

In
A
- Bahwa semua pertambangan yang terbuka sudah direklamasi;
ah

lik
- Bahwa sebelum PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada perusahaan lain
yang terlebih dahulu melakukan pertambangan;
am

ub
- Bahwa ada 2 (dua) lobang mulut tambang PT. Kusuma Raya Utama
(KRU);
ep
k

- Bahwa ada Pal tapal batas antara hutan produksi, hutan lindung dan
ah

hutan buruh;
R

si
- Bahwa yang membuat Pal tapal batas adalah TNI;

ne
ng

- Bahwa yang membuat Pal tapal batas hutan taman Buru adalah dari
BKSDA;

do
gu

- Bahwa hutan Konservasi masih termasuk di dalam wilayah Desa Kota


Niur dan banyak kegiatan perambah;
In
A

- Bahwa jarak dari Desa Kota Niur ketambang PT. Kusuma Raya Utama
(KRU) dekat dengan Desa;
ah

lik

- Bahwa Desa Kota Niur mendapatkan bantuan dari PT. Kusuma Raya
Utama (KRU) di ring 1 (satu) sejumlah Rp.200.000.000,- (dua ratus juta
m

ub

rupiah) per tahun;


ka

- Bahwa Jarak dari sungai Kemumu ke Desa Kota Niur sekitar 500 (lima
ep

ratus) meter;
ah

- Bahwa kebutuhan air bersih di Desa Kota Niur dialiri oleh PAM CSR PT.
R

Kusuma Raya Utama (KRU);


es
M

ng

- Bahwa sebagaian besar masyarakat di Desa Kota Niur bekerja sebagai


on

Petani;
gu

Hal 99 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa CSR dari PT. Kusuma Raya Utama (KRU) pada tahun 2018 ada

si
berupa pasar Desa dan dan listrik gratis dari PT. Kusuma Raya Utama
(KRU);

ne
ng
- Bahwa di hulu sungai Kemumu ada perusahaan tambang yang lain
sebelum PT. Kusuma Raya Utama (KRU) dan nama perusahaannya

do
gu saksi lupa;

- Bahwa Posisi perusahaan yang lain berseberangan dan masih melewati

In
A
aliran sungai Kemumu;

- Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada kerusakan tanah dekat tambang


ah

lik
PT. Kusuma Raya Utama (KRU) berupa tanah yang longsor dan amblas;
am

ub
- Bahwa selama saksi bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) tidak
pernah melihat tanah yang amblas; ep
- Bahwa keadaan hutan taman buru sekarang sebagian sudah rusak
k

akibat ada perambahan hutan dan ada kebun sawit;


ah

R
- Bahwa PENDING ZONE statusnya ditunda karena merugikan

si
masyarakat dan SKT tidak bisa terbit;

ne
ng

- Bahwa saksi tinggal di Desa Kota Niur sejak lahir;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar tentang isu penurunan tanah

do
gu

akibat aktivitas penambangan PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


In
- Bahwa Penambangan di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) menggunakan
A

metode bor dan gali;


ah

lik

- Bahwa ukuran lobang tambang batubara PT. KRU yaitu lebar 3 (tiga)
meter dan tinggi 1 (satu) meter lebih;
m

ub

- Bahwa di dalam aliran sungai Kemumu masih terdapat ikan;


ka

- Bahwa Posisi lobang tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU) di


ep

kawasan hutan produksi;


ah

- Bahwa kalau kita mau ke Desa Kota Niur harus melewati hutan taman
R

Buru;
es
M

ng

- Bahwa keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan


on

menanggapinya didalam kesimpulan;


gu

Hal 100 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Saksi Sudirman, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan :

si
- Bahwa saksi menerangkan hal-hal yang terkait dengan isu penurunan
tanah akibat tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

ne
ng
- Bahwaa saksi dihadirkan ke persidangan karena ada isu tentang

do
gu penurunan tanah dan pencemaran sungai;

- Bahwa saksi bertempat tinggal di Desa Kota Niur Kecamatan Semidang

In
Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah;
A
- Bahwa di tempat tinggal saksi ada perusahaan pertambangan batubara
ah

lik
PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

- Bahwa aktivitas tambang batu bara PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
am

ub
tidak ada keluhan masyarakat;

- Bahwa air bersih untuk masyarakat sudah dialiri oleh PAM yang
ep
k

bersumber dari air sungai Papan;


ah

- Bahwa sumber air Sungai Kemumu dan sungai Papan berbeda sumber
R

si
airnya;

ne
ng

- Bahwa air sungai Kemumu tidak menjadi kebutuhan utama masyarakat;

- Bahwa jarak dari Desa Kota Niur ke tambang PT. Kusuma Raya Utama

do
gu

(KRU) sekitar 800 (delapan ratus ) meter;

- Bahwa saksi pernah bekerja di PT. Kusuma Raya Utama (KRU) sebagai
In
A

Security;

- Bahwa masyarakat Desa Kota Niur berjumlah sekitar 700 (tujuh ratus )
ah

lik

jiwa;

- Bahwa setahu saksi tidak ada keluhan dari masyarakat akibat aktivitas
m

ub

PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


ka

- Bahwa setahu saksi aktivitas masyarakat yang mencari ikan di Sungai


ep

Kemumu masih ada;


ah

- Bahwa saksi terakhir kali melihat air sungai Kemumu 1 (satu) hari
es

sebelum sidang dan airnya masih jernih;


M

ng

- Bahwa pembuangan limbah PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada kolam
on

penampungan yang berjumlah sekitar 17 (tujuh belas) kolam;


gu

Hal 101 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa limbah kolam dari PT. Kusuma Raya Utama (KRU) diambil

si
dengan menggunakan alat berat dan limbah tersebut apabila kering
menyerupai tepung;

ne
ng
- Bahwa mekanisme pengolahan air limbah PT. Kusuma Raya Utama
(KRU) dari kolam penampungan dibuang ke sungai;

do
gu - Bahwa pekerjaan saksi di Desa Kota Niur sebagai petani sawit dan karet;

In
- Bahwa mayoritas pekerjaan masyarakat di Desa Kota Niur adalah
A
berkebun kopi;
ah

lik
- Bahwa letak lobang terowongan Seluang di PT. Kusuma Raya Utama
(KRU) bagian atas dan masih termasuk Desa Kota Niur;
am

ub
- Bahwa letak PLTU PT. Kusuma Raya Utama (KRU) di dekat lobang
terowongan Seluang;
ep
k

- Bahwa saksi tidak tahu posisi letak taman hutan Buru;


ah

- Bahwa di Desa Kota Niur tidak ada pabrik kelapa sawit;


R

si
- Bahwa sungai Seluang mengalirnya ke sungai Kemumu ke arah sungai

ne
ng

Bangkahulu;

- Bahwa hulu sungai Seluang di PT. Kusuma Raya Utama (KRU)

do
gu

sedangkan Hilirnya di sungai Kemumu;

- Bahwa Desa yang bertetangga dengan Desa Kota Niur adalah Desa
In
A

Pagar Gunung, Desa Karang Nanding dan Desa Gajah Mati;

- Bahwa saksi tidak tahu letak lobang tambang PT. Kusuma Raya Utama
ah

lik

(KRU);

- Bahwa lokasi tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada 2 (dua)
m

ub

yaitu lokasi tambang di Seluang dan B 1;


ka

- Bahwa jarak kebun saksi ke tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
ep

sekitar 1.500 (seribu lima ratus) meter;


ah

- Bahwa setahu saksi dilokasi kebun saksi tidak ada tanah yang amblas
es

dan longsor;
M

ng

- Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada pengaduan masyarakat


on

mengenai kegiatan PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


gu

Hal 102 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa keadaan air sungai Kemumu sebelum hujan keruh dan setelah

si
hujan 1 (satu) hari jernih;

- Bahwa saksi mendapatkan kebun secara turun temurun dari nenek

ne
ng
moyang saksi;

do
gu - Bahwa saksi pernah melihat ada udang dan ikan yang hidup di sungai
Kemumu;

In
- Bahwa 3 (tiga) tahun yang lalu masyarakat setempat masih melakukan
A
aktivitas mengambil batu bara di sungai Kemumu dan kalau sekarang
tidak lagi mengambil batu bara;
ah

lik
- Bahwa saksi tidak tahu orang yang berpakaian dinas masuk ke areal
am

ub
tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan


ep
menanggapinya didalam kesimpulan;
k
ah

3. Saksi Darwin Ignatus Saragih, dibawah sumpah pada pokoknya


R
menerangkan :

si
- Bahwa saksi menerangkan hal-hal yang terkait dengan penanggung

ne
ng

jawab hutan taman Buru dan pengelola hutan taman Buru;

- Bahwa saksi bekerja sebagai Kepala Seksi di BKSDA Provinsi Bengkulu;

do
gu

- Bahwa lokasi wilayah kerja saksi dari Kota Bengkulu, Kabupaten


In
Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur;
A

- Bahwa di dalam kawasan hutan taman Buru tidak ada kegiatan


ah

lik

pertambangan;

- Bahwa setahu saksi yang dicdekat hutan taman Buru ada perusahaan
m

ub

pertambangan PT. Kusuma Raya Utama (KRU) dan PT. Bara Indah
Lestari, akan tetapi keberadaan keduanya masuk ke dalam kawasan
ka

ep

hutan produksi;

- Bahwa hutan taman Buru berbatasan langsung dengan hutan Produksi;


ah

- Bahwa hutan produksi berada di sekitar mulut terowongan tambang


es
M

batubara PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


ng

on
gu

Hal 103 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa hutan taman Buru termasuk dalam wilayah hutan Semidang

si
Bukit Kabu;

- Bahwa setahu saksi pernah ada tim yang datang ke Hutan taman Buru

ne
ng
yaitu :

do
gu 1. Ada kajian dari LIPI, Kementrian Lingkungan Hidup dan
BKSDA pada bulan Juli tahun 2011 dan hasilnya tidak ada
ditemukan kerusakan hutan taman Buru;

In
A
2. Ada kajian dari Universitas Bengkulu dan BKSDA pada bulan
Februari tahun 2014 yang hasilnya tidak ada ditemukan
ah

lik
kerusakan hutan taman Buru;
3. Adanya Pengamanan patrol di lapangan oleh tim BKSDA
am

ub
yang hasilnya tidak ada laporan lisan atau tertulis akibat
aktivitas PT. Kusuma Raya Utama (KRU);
- Bahwa setahu saksi tidak ada tanggapan masyarakat sekitar tentang
ep
k

kajian tersebut;
ah

- Bahwa setahu saksi Tim dari LIPI dan Universitas Bengkulu melakukan
R

si
kajian hanya ke hutan taman Buru saja;

ne
ng

- Bahwa setahu saksi luas hutan taman Buru seluas 9.036 (sembilan ribu
tiga puluh enam) hektar;

do
gu

- Bahwa setahu saksi tanaman yang ada di hutan taman Buru adalah
pohon Akasia, pohon Tenam dan pohon Meranti dengan diameter antara
In
½ (setengah) meter dan 1 (satu) meter;
A

- Bahwa cara kerja saksi untuk mengawasai hutan taman Buru tersebut
ah

lik

adalah dengan patroli dengan menggunakan kendaraan sepeda motor


sebanyak 3 unit dengan personil 10 orang;
m

ub

- Bahwa ada 3 (tiga) tim yang melakukan patroli dalam 1 (satu) tim ada 3
(tiga) orang dan berpatroli dalam 1 (satu) minggu ada 3 (tiga) kali;
ka

ep

- Bahwa hutan taman Buru termasuk dalam kawasan hutan Konservasi;


ah

- Bahwa setahu saksi banyak jalan setapak dalam hutan Taman Buru
R

merupakan jalan masyarakat;


es
M

ng

- Bahwa setahu saksi masih ada Pal Batas di dalam hutan taman Buruh
on

tersebut;
gu

Hal 104 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa letak posisi hutan Taman Buru dan Hutan Produksi adalah

si
menuju masuk ke hutan produksi Semidang;

- Bahwa saksi terakhir masuk kedalam hutan Taman Buru pada tahun

ne
ng
2018 dalam rangka pendampingan tim dari Dirjan BKSDA pusat dan
masuk kedalam terowongan sepanjang 1 (satu) kilo meter;

do
gu - Bahwa setahu saksi tidak ada pendapat tim tentang terowongan yang
telah di survei karena tidak ada kerusakan;

In
A
- Bahwa setahu saksi terowongan tersebut masuk kedalam hutan taman
Buru dan masih beroperasi;
ah

lik
- Bahwa dalam 1 (satu) bulan saksi pergi ke hutan Taman Buru 2 (dua)
am

ub
kali dalam rangka pengawasan patroli;

- Bahwa petugas dari BKSDA melakukan patroli di kawasan hutan taman


ep
buru dengan menggunakan alat GPS dan WA;
k
ah

- Bahwa di dalam hutan taman Buru tersebut terdapat hewan yang


R
banyak jenis Harimau Sumatera, Beruang Madu, Tapir, Ular, Burung

si
Elang, Babi dan Rusa;

ne
ng

- Bahwa sekarang di dalam hutan Taman Buru tidak boleh berburu lagi
karena takut satwa jenis Harimau Sumatera punah dari habitatnya;

do
gu

- Bahwa jarak antara hutan Produksi dengan mulut terowongan sekitar 50


(lima puluh) meter;
In
A

- Bahwa yang bertanggung jawab terhadap kajian tersebut adalah LIPI


dan Universitas Bengkulu;
ah

lik

- Bahwa setahu saksi kerjasama antara pihak PT. Kusuma Raya Utama
m

(KRU) dengan pihak BKSDA adalah dituangkan dalam SK Menteri


ub

Kehutanan dan sekarang masih berjalan;


ka

ep

- Bahwa setahu saksi tidak ada perubahan bentang alam di dalam


kawasan hutan taman Buru;
ah

- Bahwa setahu saksi sebagian hutan taman buru menjadi hutan Produksi;
es
M

- Bahwa setahu saksi pada tahun 1973 sebagaian masyarakat ada yang
ng

menggarap hutan Taman Buru;


on
gu

Hal 105 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sekarang kawasan hutan taman Buru belum ada Penetapan dari

si
Pemerintah dan masih sebatas Penunjukan dari Pemerintah;

- Bahwa setahu saksi izin pertambangan PT. Kusuma Raya Utama (KRU)

ne
ng
berdasarkan persetujuan dari Menteri Kehutanan;

do
gu - Bahwa setahu saksi tidak ada kerusakan hutan taman Buru akibat dari
aktivitas dari ke-2 (dua) perusahan pertambangan tersebut;

In
- Bahwa sungai Kemumu tidak masuk ke dalam hutan taman Buru;
A
- Bahwa yang sering melakukan perambahan hutan di kawasan hutan
ah

lik
taman Buru adalah masyarakat;

- Bahwa fungsi hutan taman Buru adalah pusat kegiatan berburu di


am

ub
Bengkulu;

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan


ep
k

menanggapi didalam kesimpulan;


ah

4. Saksi Yuda Tasir Adi,ST., dibawah sumpah pada pokoknya


R

si
menerangkan :

ne
ng

- Bahwa jabatan saksi sebagai Fungsional Pengendali Dampak


Lingkungan Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Bengkulu;

do
gu

- Bahwa saksi menerangkan hal-hal yang terkait dengan sengketa,


In
kuhususnya mengenai isu pencemaran sungai dan kerusakan kawasan
A

hutan;
ah

lik

- Bahwa saksi dihadirkan ke persidangan karena ada masalah sengketa


lingkungan dan hutan;
m

ub

- Bahwa salah satu tugas saksi dalam jabatan sebagai fungsional


pengendali dampak lingkungan hidup ini adalah melakukan pemantauan
ka

ep

kwalitas air, pemantauan pemantauan terhadap sumber pencemar itu


terkait dengan sumber-sumber misalnya dari perusahaan dan rumah
ah

sakit dan sebagainya;


R

es

- Bahwa lokasi kegiatan usaha tambang batubara yang dilakukan oleh


M

ng

PT. Kusuma Raya Utama (KRU) DI Kabupaten Bengkulu Tengah;


on
gu

Hal 106 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi pernah ke lokasi tambang batubara PT. Kusuma Raya

si
Utama (KRU) dalam rangka mengawasi pengelolaan air limbah;

- Bahwa saksi pernah melakukan pengawas yaitu melakukan pemantauan

ne
ng
kualitas air misalnya sumber pencemaran sudah pernah melakukan di
lokasi kegiatan usaha ini;

do
gu - Bahwa pengawasan yang kami lakukan itu terkait dengan proper;

In
- Bahwa tugas pengawasan secara rutin saksi tidak terlibat secara
A
langsung, pejabat fungsional pemerintah yang ditempatkan pada seksi
pencemaran dan kerusakan lingkungan itu yang melaksanakan tugas
ah

lik
dekonsentrasi dari Kementerian kehutanan untuk melakukan inspeksi.
Jadi kalau secara khusus, kami menerima laporan tertulis biasanya kalau
am

ub
rutin, jadi pengawasan yang rutin dilakukan adalah pengawasan secara
pasif melalui laporan berkala yang dilakukan oleh perusahaan;
ep
k

- Bahwa laporan pengawasan itu dilakukan kalau ada laporan baik dari
ah

masyarakat atau dari organisasi lingkungan tetapi pengawasan yang


R

si
saksi lakukan dalam hal ini bukan dalam konteks itu, tapi dalam konteks
penilaian proper tadi, yang dilakukan Penilaian Proper pada tahun 2016-

ne
ng

2017 pemantauannya pada bulan April sampai Mei 2016 dan 2017;

- Bahwa Kegiatan yang sudah dilakukan dalam rangka penilaian Proper,

do
gu

meliputi ketentuan teknis proper yaitu:

1. Kepemilikan Dokumen Lingkungan Hidup;


In
A

2. Pelaksanaan pelaporan Dokumen Lingkungan Hidup;


3. Pengendalian pencemaran air;
ah

lik

4. Kepemilikan izin pembuangan limbah cair;


5. Pemantauan setiap bulan dilaboratorium terakreditasi yaitu di
m

ub

Dinas Laboratorium Lingkungan Hidup Pemerintah Kota


Bengkulu;
ka

6. Pemantauan dilihat jumlah para meter dan penentuan baku


ep

mutunya;
ah

7. Ketentuan teknis IPAL;


R

8. Memiliki alat ukur debit;


es

9. Pemantauan PH dan debit air limbah harian;


M

ng

- Bahwa hasil pemantauan berupa berita acara dari tim minimal 3 (tiga)
on

orang;
gu

Hal 107 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Tim pemantauan tersebut terdiri dari staf dan Kepala Bidang

si
Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Bengkulu dan dari Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bengkulu Tengah;

ne
ng
- Bahwa yang menjadi outpout dari tim proper adalah berita acara yang
terdiri dari 4 (empat) poin, yaitu :

do
gu 1. Kepemilikan dokumen lingkungan hidup;
2. Pengendalian pencemaran air;
3. Pengendalian pencemaran udara;

In
A
4. Pengolahan limbah B 3;
- Bahwa Pencemaran udara adalah terkait dengan jumlah sumber emisi
ah

lik
yang dimiliki kemudian pemantauan selama 6 (enam) bulan 1 (satu) kali
wajib pantau, kalau di genset dia ada kata ganti khusus dia misalnya
am

ub
tergantung kapasitasnya, pemenuhan parameter dan baku mutu nya dan
ketentuan teknisnya;
- Bahwa kegiatan PT. Kusuma Raya Utama (KRU) menghasilkan atau
ep
k

menggunakan limbah B3 atau menggunakan bahan B3;


ah

- Bahwa ketika dilakukan inspeksi pada waktu itu di lapangan ada


R

si
beberapa kekurangan, misalnya di Tempat Penyimpanan Sementara
(TPS) itu memiliki ketentuan-ketentuan teknis dan harus

ne
ng

dilengkapidengan izin penyimpanan limbah B3 sementara. Misalnya di


TPS itu harus tidak boleh istilahnya terkena limbah B3 yang disimpan

do
tidak boleh terkena tampias air hujan kemudian panas matahari langsung
gu

tidak boleh kemudian bangunannya harus terbuat dari bahan yang tidak
mudah terbakar, kemudian misalnya kemasan limbah B3 nya belum ada
In
A

simbol dan label, waktu kami inspeksi kemasan limbah B3 waktu itu
belum punya simbol dan labelnya dan waktu itu belum ada bangunan
ah

lik

TPL belum dilengkapi dengan pagar;


- Bahwa hal-hal yang menjadi temuan ketika kami inspeksi lapangan kita
m

ub

berikan rekomendasi untuk diperbaiki yang bisa diperbaiki, seperti


ketentuan teknis tadi di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah
ka

B3 jadi pihak perusahaan harus memperbaiki temuan-temuan kita di


ep

lapangan;
ah

- Bahwa kalau mengikuti jadwal Kementerian Lingkungan Hidup tentang


R

proper, jadi setelah inspeksi itu ada kami jadwal untuk supervisi rapat
es

sementara itu yang ditetapkan oleh Kementerian pihak perusahaan


M

ng

dipersilahkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan;


on
gu

Hal 108 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang saksi ingat melakukan supervisi sekitar bulan Agustus atau

si
1 September 2015 rapat sementara;
- Bahwa temuan dari tim saksi tersebut sudah ditindak lanjuti oleh pihak

ne
ng
perusahaan pada tanggal 1 September 2015;
- Bahwa untuk penilaian proper diakhiri dengan penetapan peringkat final

do
gu setelah supervisi sementara itu diberikan waktu kepada peserta proper
perusahaan menyampaikan sanggahan terkait dokumen raport
istilahnya;

In
A
- Bahwa seingat saksi ada sanggahan dari pihak PT. Kusuma Raya
Utama (KRU), akan tetapi waktu lupa;
ah

lik
- Bahwa rapat final yang saksi ketahui dari kegiatan pengawasan tersebut
pada akhirnya ditetapkan bahwa perusahaan memperoleh peringkat
am

ub
hitam, merah, biru, hijau atau emas;
- Bahwa dalam hal ini untuk PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
mendapatkan peringkat biru;
ep
k

- Bahwa ada 5 (lima) peringkat di mulai dari yang paling tinggi yaitu
ah

peringkat emas kemudian peringkat hijau di bawah lagi biru, merah dan
R

si
hitam;
- Bahwa peringkat emas adalah pengolahan lingkungan yang baik dan

ne
ng

nilai dalam angka diambil nilai paling kecil bukan akumulasi;


- Bahwa cara penilaian proper yang saksi lakukan tersebut adalah proper

do
untuk peringkat hitam yang paling bawah, itu intinya adalah tidak adanya
gu

upaya dari perusahaan untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang


baik, dinilai pertama dari kriteria-kriteria yang dinilai di lapangan dari
In
A

dokumen lingkungan air, udara dan limbah B3 nya itu tidak sampai
persentase dan penilaian proper kita mengambil nilai yang paling
ah

lik

rendah jadi misalnya di air dia sudah bagus 100% (seratus persen)
misalnya tetap ideal B3 ada yang 0% (nol persen) maka peringkatnya
m

ub

kita ambil yang 0% (nol persen);


- Bahwa peringkat emas dan hijau itu dinilai oleh Kementerian Lingkungan
ka

Hidup dan Kehutanan, hal tersebut merupakan bagian kewenangannya


ep

Kementerian;
ah

- Bahwa peringkat biru, merah dan hitam itu dinilai oleh Dinas
R

Lingkungan Hidup Provinsi;


es
M

ng

on
gu

Hal 109 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa untuk peningkatan penilaian proper ke level yang lebih tinggi

si
bisa diusulkan pada tahun itu untuk memperoleh peringkat hijau atau
emas, kalau birunya sudah 10% (sepuluh persen) rekomendasi bisa

ne
ng
dinilai untuk hijau dan emas;
- Bahwa untuk PT. Kusuma Raya Utama (KRU) taat dengan peraturan,

do
gu artinya pemantauan kwalitas air dan udara nya hasil lab yang ditunjukkan
kepada tim itu masih berada di bawah baku mutu sesuai ketentuan dan
belum ada pencemaran;

In
A
- Bahwa pengawasan kebisingan sudah masuk kedalam proper;
- Bahwa AMDAL PT. Kusuma Raya Utama (KRU) terdiri dari Dokumen
ah

lik
lingkungan hidup, AMDAL RKL dan RPL nya rencana pengelolaan
lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan nya jadi dokumen itu
am

ub
wajib dilaporkan setiap minimal 6 (enam) bulan sekali;
- Bahwa dibawah AMDAL ada izin limbah, pengolahan limbah dan
pengolahan sementara limbah;
ep
k

- Bahwa saksi tidak mengetahui mengenai izin wilayah tambang dari


ah

PT.Kusuma Raya Utama (KRU) tersebut;


R

si
- Bahwa setahu saksi pemantauan setiap bulan memenuhi 90 %
(sembilan puluh persen), parameter 100% (seratus persen) sedangkan

ne
ng

untuk tambang ada 4 (empat) para meter dan tiap bulan tidak boleh
melebihi ambang batas PH air limbah dan debit air limbah;

do
- Bahwa pemantauan air limbah dilakukan setiap bulan sedangkan setiap
gu

hari yang melakukan pemantauan adalah perusahaan;


- Bahwa laporan air limbah perusahaan setiap hari kepada saksi berupa
In
A

catatan perusahaan ada berupa outputnya;


- Bahwa saksi tidak tahu mengenai proses pengecekan limbah yang dari
ah

lik

perusahaan;
- Bahwa hasil laboratorium PT. Kusuma Raya Utama (KRU) setiap bulan
m

ub

dibuat laporannya;
- Bahwa tidak ada dokumen pembanding dari Dinas Lingkungan Hidup;
ka

- Bahwa dari hasil proper bisa dilakukan pembanding dan tidak wajib;
ep

- Bahwa hasil ril dilapangan yang saksi lakukan adalah melakukan


ah

pengecekan di kolam IPAL;


R

- Bahwa kolam IPAL PT. Kusuma Raya Utama (KRU) ada 5 (lima) kolam
es

IPAL;
M

ng

- Bahwa kegunaan kolam IPAL supaya debit air tidak merembes dan ada
on

catatan PH;
gu

Hal 110 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa air yang dikelola oleh kolam IPAL dibuang ke media lingkungan

si
yaitu anak sungai Kemumu;
- Bahwa setahu saksi keadaan fisik anak air sungai Kemumu masih relatif

ne
ng
bening dan masih kelihatan jernih;
- Bahwa air yang bening belum tentu tidak ada limbahnya;

do
gu - Bahwa saksi tidak tahu disekitar anak sungai Kemumu terdapat ikannya;
- Bahwa setahu saksi tidak ada pengaduan dari masyarakat berkaitan
dengan kualitas air di anak sungai Kemumu;

In
A
- Bahwa setahu saksi ada 36 (tiga puluh enam) perusahaan, yang
mengikuti proper terdiri dari 31 (tiga puluh satu) perusahaan Agro,
ah

lik
sedangkan sisanya dari perusahaan tambang;
- Bahwa pengawasan berkala dari Dinas Lingkungan Hidup tidak ada;
am

ub
- Bahwa masa berlaku AMDAL selama perusahaan beroperasi kecuali ada
keluhan dari masyarakat;
- Bahwa masa berlaku proper dinilai setiap tahun yaitu bulan Juli tahun
ep
k

sebelumnya sampai dengan bulan Juni tahun berjalan;


ah

- Bahwa Proper tahun 2015 tidak bisa digunakan untuk tahun 2019;
R

si
- Bahwa kalau ada penurunan proper dilakukan penataan dan pasti ada
sangsi administrasi;

ne
ng

- Bahwa tidak ada evaluasi khusus proper;


- Bahwa yang mengambil sample uji lab untuk d ilapangan adalah staf dari

do
Dinas Lingkungan Hidup;
gu

- Bahwa setahu saksi Perusahaan tambang yang ada di dekat PT.Kusuma


Raya Utama (KRU) adalah Perusahaan PT. Inti Bara Utama;
In
A

- Bahwa hasil proper dari PT. Inti Bara Utama adalah hitam;
- Bahwa kalau hasil proper hitam bisa bermasalah dengan hukum;
ah

lik

- Bahwa PT. Inti Bara Utama mendapat peringkat hitam pada tahun 2015;
- Bahwa setahu saksi hasil proper PT. Inti Bara Utama untuk tahun 2018
m

ub

adalah mendapat peringkat biru;


- Bahwa PT. Kusuma Raya Utama (KRU) pada tahun 2018 tidak mengikuti
ka

proper lagi karena ada pengaduan dari masyarakat untuk tahun 2018
ep

PT. Kusuma Raya Utama (KRU) tidak dimasukan dalam proper;


ah

- Bahwa setahu saksi kolam tambahan IPAL untuk PT. Kusuma Raya
R

Utama (KRU) ada 2 (dua) kolam tambahan;


es

- Bahwa setahu saksi laporan PT. Kusuma Raya Utama (KRU) untuk
M

ng

tahun 2018 masih diambang batas;


on
gu

Hal 111 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pemantauan yang dilakukan untuk anak sungai Kemumu adalah

si
dititik hulu, titik tengah dan titik hilir;
- Bahwa saksi tidak tahu posisi stok file PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

ne
ng
- Bahwa saksi dan tim setiap melakukan pengawasan berkoordinasi
dengan Pemerintah Kabupaten Benteng;

do
gu - Bahwa pengawasan proper ada setiap tahun dan peserta proper bisa
berubah-ubah;
- Bahwa saksi tidak tahu mengenai temuan yang dilaporkan oleh

In
A
Pemerintah Kabupaten;
- Bahwa saksi tidak tahu mengenai tembusan laporan triwulan dari Dinas
ah

lik
Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Tengah kepada Dinas
Lingkungan Hidup Propinsi Bengkulu;
am

ub
- Bahwa laporan dari masyarakat yang masuk dilakukan telaah secara
tertulis;
- Bahwa untuk kewenangan pengawasan secara berkala saksi tidak tahu;
ep
k

- Bahwa untuk IPLC dan TPS ini izin pembuangan limbah cair dan
ah

penyimpanan sementara ada di Pemerintah kabupaten /kota;


R

si
- Bahwa saksi bekerja dibidang Fungsional sejak tahun 2013;
- Bahwa Pengawasan khusus untuk PT. Kusuma Raya Utama (KRU)

ne
ng

tahun 2015 ampai dengan tahun 2016 salah satu tugas saksi sampai
dengan saat ini;

do
- Bahwa ada atau tidak adanya kerusakan hutan saksi tidak tahu;
gu

- Bahwa saksi tidak tahu kawasan PT. Kusuma Raya Utama (KRU);
- Bahwa untuk tahun 2017 saksi tidak ada pergi ke PT. Kusuma Raya
In
A

Utama (KRU);
Bahwa IPAL yang dimiliki oleh PT. Kusuma Raya Utama (KRU) seingat
ah

lik

saksi 5 (lima);
- Bahwa ada mulut tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU);
m

ub

- Bahwa petugas yang mengambil sample laboratorium untuk PT. Kusuma


Raya Utama (KRU) saksi tidak tahu;
ka

- Bahwa pengaduan dari masyarakat tidak ada setahu saksi pengaduan


ep

yang masuk dari WALHI untuk pencemaran air dari PT. Kusuma Raya
ah

Utama (KRU);
R

- Bahwa setahu saksi ada uji lab dari PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
es

yang dilakukan oleh Dinas lingkungan Hidup Provinsi;


M

ng

- Bahwa laporan dokumen proper untuk tahun 2018 saksi tidak ingat lagi;
on
gu

Hal 112 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan

si
menanggapinya didalam kesimpulan;
5. Saksi Anthony.P.Dolok Saribu, dibawah sumpah pada pokoknya

ne
ng
menerangkan:
- Bahwa saksi bekerja sebagai PNS pada Dinas Energi Sumber Daya

do
gu Mineral Propinsi Bengkulu;
- Bahwa saksi menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan akibat dari
kegiatan usaha pertambangan,khususnya mengenai adanya isu

In
A
penurunan tanahd an pencemaran lingkungan;
- Bahwa jabatan saksi sebagai Kepala Bidang Energi dan Tenaga Listrik
ah

lik
pada Dinas Energi Sumber Daya Mineral Propinsi Bengkulu;
- Bahwa sekarang ini tugas saksi ada keterkaitan dengan lingkungan
am

ub
hidup;
- Bahwa saksi sebelumnya memang bekerja di Dinas Energi Sumber Daya
Mineral Propinsi Bengkulu sejak tahun 1993 sampai dengan 2008
ep
k

mengurusi bidang pertambangan umum dan tahun 2009 sampai dengan


ah

2013 sempat bergeser ke bidang geologi tetapi masih di Dinas ESDM,


R

si
selanjutnya tahun 2014 sampai dengan 2016 kembali lagi ke bidang
pertambangan Dinas ESDM dan sejak tahun 2017 sampai dengan

ne
ng

sekarang Kepala Bidang Energi dan Tenaga Listrik Dinas Energi Sumber
Daya Mineral Propinsi Bengkulu;

do
- Bahwa saksi pernah melakukan pengecekan atau Tugas pengawasan di
gu

area lokasi pertambangan PT. Kusuma Raya Utama (KRU) terkahir kali
pada tahun 2015 terkait pengawasan pertambangan;
In
A

- Bahwa saksi pada akhir yahun 2017 ada kunjungan ke PT. Kusuma
Raya Utama (KRU) dalam konteks pengawasan penggunaan tenaga
ah

lik

listrik untuk kebutuhan PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


- Bahwa menurut saksi yang paling menonjol di PT. Kusuma Raya Utama
m

ub

(KRU) adalah pencucian batu bara, karena proses pencucian batubara


menyebabkan air keruh menjadi air limbah;
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal 113 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa proses pencucian batubara yang saksi ketahui adalah karena

si
sifat karakteristik batubara yang ada di PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
sedemikian rupa sehingga menyebabkan adanya air yang keruh, ini yang

ne
ng
disebut air limbah, maka harus dilakukan pengelolaan, melalui adanya
pengendapan kemudian juga ditambah dengan penanganan ini maka

do
gu dilakukan pengelolaan melalui adanya kolam-kolam pengendapan
kemudian juga ditambah dengan adanya instalasi dia memakai filter
press untuk menangkap partikel-partikel yang sangat halus sehingga

In
A
tidak mesti semuanya hanyut ke kolam pengendapan, disana
sebutuhnya melalui proses pengendapan sedemikian rupa diharapkan
ah

lik
sebetulnya air yang keluar dari kolam pengendapan itu sudah memenuhi
baku mutu;
am

ub
- Bahwa saksi pernah melihat intalasi pengolahan air limbah di PT.
Kusuma Raya Utama (KRU) ada yang besar dan ada yang kecil;
- Bahwa setahu saksi sistem proses pengolahan limbah di PT. Kusuma
ep
k

Raya Utama (KRU), batubara dipisahkan, tanah, lumpur dan batubara


ah

kecil, limbah yang di olah oleh kolam serta yang mengendap diangkut
R

si
dan diambil;
- Bahwa pada tahun 2015 saksi melakukan pengecekan dan tidak

ne
ng

ditemukan tanah amblas serta tidak ada dampak perubahan bentang


alam yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan PT. Kusuma Raya

do
Utama (KRU);
gu

- Bahwa setahu saksi tidak ada tanah yang longsor dan amblas akibat
underground pertambangan PT. Kusuma Raya Utama (KRU);
In
A

- Bahwa saksi menemukan adanya pergerakan tanah seperti longsor


tetapi bukan diakibatkan oleh aktivitas pertambangan PT. Kusuma Raya
ah

lik

Utama (KRU), melainkan karena posisinya dipinggir akibat


pertambangan yang terbuka menyebabkan lereng yang curam;
m

ub

- Bahwa yang saksi ketahui tentang perbedaan longsor dan amblas


adalah Longsor adalah dari permukaan tebing sedangkan amblas ada
ka

tanah ditengah yang turun;


ep

- Bahwa setahu saksi masa izin tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
ah

sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2018 dan sekarang sudah
R

diperpanjang selama 25 (dua puluh lima) tahun;


es

- Bahwa setahu saksi kolam pengendapan ada 3 (tiga) yang kecil dan 1
M

ng

(satu) yang cukup besar di PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


on
gu

Hal 114 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang saksi ketahui secara ukuran kolam pengendapan PT.

si
Kusuma Raya Utama (KRU) Lebar 50 m X Panjang150 m dan tingginya
saksi tidak tahu;

ne
ng
- Bahwa saksi mengetahui, bentuk fisik kolam pengendapan tersebut
adalah tidak beraturan dan di semen;

do
gu - Bahwa saksi mengetahui batubara yang hasilkan oleh PT. Kusuma
Raya Utama (KRU) adalah perharinya adalah 1000 m3;
- Bahwa setahu saksi ada bekas perusahaan batu bara PT. Bukit Sunur

In
A
tidak beroperasi lagi dan terakhir beroperasi 5 (lima) tahun yang lalu;
- Bahwa setahu saksi longsor ada tidak sampai ½ (setengah) dan masih
ah

lik
dalam kapasitas normal di bentang alam 50 m diatas PT. Kusuma Raya
Utama (KRU);
am

ub
- Bahwa perusahaan tambang secara underground tidak mempunyai
kewajiban untuk menutup bekas lubang tambang setelah tidak
beroperasi lagi, artinya bekas-bekas tambang ditinggalkan begitu saja
ep
k

dan tidak ada kewajiban perusahaan untuk menutup terowongan atau


ah

lobang, karena secara alamiah bisa kembali seperti semula;


R

si
- Bahwa setahu saksi pengolahan limbah tambang PT. Kusuma Raya
Utama (KRU) sudah sesuai dengan baku mutunya;

ne
ng

- Bahwa laporan yang dilaporkan oleh PT.Kusuma Raya Utama adalah :


1. Laporan tambang;

do
2. Laporan produksi;
gu

3. Laporan Pengolahan Lingkungan;


- Bahwa apabila keadaan kolam endapan yang besar pada waktu saksi
In
A

datang ke PT.Kusuma Raya Utama (KRU) sudah dangkal maka


direkomendasikan untuk di keruk;
ah

lik

- Bahwa setahu saksi dampak PLTU bagi lingkungan sekitar adalah


potensinya masalah udara dari pembakaran batu bara;
m

ub

- Bahwa keadaan asap cerobong akibat pembakaran batu bara tersebut


secara visual asapnya hitam;
ka

- Bahwa setahu saksi air pengendapan mengalir dari kolam yang kecil ke
ep

kolam yang besar;


ah

- Bahwa air limbah dialirkan dengan menggunakan pipa;


R

- Bahwa air pencucian batu bara dibuang ke media lingkungan;


es

- Bahwa setahu saksi tidak ada laporan pengaduan pada tahun 2014
M

ng

sampai dengan 2016 khusus pencemaran lingkungan akibat aktivitas


on

PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


gu

Hal 115 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi tidak ada kerusakan lingkungan akibat aktivitas

si
PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

- Bahwa setahu saksi limbah pencucian batu bara PT. Kusuma Raya

ne
ng
Utama (KRU) dibuang ke arah anak sungai Kemumu;

do
gu - Bahwa dampak pembuangan limbah pencucian batu bara PT. Kusuma
Raya Utama (KRU) ke anak sungai Kemumu tidak mengakibatkan
pencemaran;

In
A
- Bahwa saksi tidak tahu keadaan kolam pengendapan limbah pencucian
batu bara PT. Kusuma Raya Utama (KRU) pada tahun 2017;
ah

lik
- Bahwa setahu saksi permukaan yang longsor masih utuh ada hutannya
am

ub
dan yang tampak hanya keretakan sekitar 40 (empat puluh) cm;

- Bahwa pengawasan secara rutin kepada pihak perusahaan


ep
pertambangan batubara secara rutin dilakukan setiap tahunnya;
k
ah

- Bahwa yang melakukan pengawasan secara rutin kepada pihak


R
perusahaan pertambangan batu bara adalah tim dari Dinas ESDM

si
Propinsi Bengkulu;

ne
ng

- Bahwa saksi tidak tahu mengenai laporan pengawasan rutin untuk


tahun 2018;

do
gu

- Bahwa lokasi tambang batubara PT. Kusuma Raya Utama (KRU) di


taman Buruh Semidang Bukit Kabu Kabupaten Bengkulu Tengah;
In
A

- Bahwa saksi bersama Tim berjalan tanpa jarak dan tidak melihat tanah
yang amblas;
ah

lik

- Bahwa pada tahun 2014 saksi pernah masuk ke dalam lobang


m

terowongan tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU) yaitu tepatnya


ub

di lobang Seluang;
ka

ep

- Bahwa di dalam lobang tambang Seluang saksi tidak ada melihat


kelongsoran;
ah

- Bahwa model pertambangan PT. Bukit Sunur adalah model


es

pertambangan terbuka;
M

ng

- Bahwa bekas kolam pengendapan limbah PT. Bukit Sunur tidak


on

dipergunakan oleh PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


gu

Hal 116 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan akan

si
menanggapinya didalam kesimpulan;

6. OPERI ARNOP,S.Si.M.Ling., dibawah sumpah pada pokoknya

ne
ng
menerangkan :

do
gu - Bahwa saksi adalah PNS pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Propinsi Bengkulu;

In
- Bahwa saksi menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan ada atau
A
tidak adanya pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT.
Kusuma Raya Utama (KRU);
ah

lik
- Bahwa jabatan saksi sebagai Fungsional Pengendali Dampak
am

ub
Lingkungan Ahli Muda;

- Bahwa saksi dihadapkan kepersidangan ini sehubungan dengan


ep
masalah gugatan pencemaran lingkungan di lokasi PT. Kusuma Raya
k

Utama (KRU);
ah

R
- Bahwa tugas saksi adalah auditor lingkungan melaksanakan audit

si
proper kemudian juga melaksanakan pengawasan pasif melalui laporan

ne
ng

laporan rutin yang dikirim, kemudian mengevaluasi hasil laporan


limbah cair yang dilaporkan dan pemantauan sungai di beberapa

do
Propinsi Bengkulu;
gu

- Bahwa setahu saksi tidak ada laporan dari masyarakat terkait dengan
In
aktivitas PT. Kusuma Raya Utama (KRU);
A

- Bahwa kalau saksi sendiri belum pernah melakukan audit lingkungan


ah

lik

terhadap PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

- Bahwa saksi juga belum melakukan audit proper trhadap PT. Kusuma
m

ub

Raya Utama (KRU);


ka

- Bahwa saksi pernah melihat laporan triwulan PT. Kusuma Raya Utama
ep

(KRU) dan hasilnya dibawah ambang batas baku mutu semua;


ah

- Bahwa saksi tahu laporan triwulan PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
R

dibawah ambang batas baku mutu semua dari melihat dokumen yang
es
M

ada;
ng

on
gu

Hal 117 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi dilakukan croscek melalui audit proper, satu kali

si
dalam satu tahun;

- Bahwa saksi sendiri belum pernah turun ke lapangan melakukan

ne
ng
evaluasi limbah cair, cuma ada tim yang lain turun kesana;

do
gu - Bahwa setahu saksi anak sungai kemumu itu masuk dalam DAS
Sungai Bengkulu dan kalau yang ke sungai Bengkulu ada tim lain yang
melaksanakan pengambilan sampel;

In
A
- Bahwa yang saksi ketahui mengenai PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
berdasarkan laporan triwulan yang didasarkan dari dokumen-dokumen
ah

lik
yang sudah dilihat dan kalau ke lokasi sama sekali belum pernah lihat;
am

ub
- Bahwa Dokumen yang dikirim per triwulan adalah dokumen UKL, UPL
dan pengelolaan limbah cair B3; ep
- Bahwa setahu saksi untuk prosedur pengambilan sampel data air
k

limbah untuk mendapatkan data yang akurat kita harus turun dari
ah

dasar pengambil sampel itu sendiri dan petugasnya sudah tersertifikasi


R

si
yang berasal pihak laboratorium;

ne
ng

- Bahwa yang menyatakan bahwa dokumen itu legal dilihat dari hasil uji
laboratorium;

do
gu

- Bahwa setahu saksi sample Air limbah PT. Kusuma Raya Utama (KRU)
di uji di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
In
Bengkulu yang sudah terakreditasi Nasional;
A

- Bahwa saksi bekerja sebagai Fungsional pencemaran lingkungan


ah

lik

sudah 9 (sembilan) tahun;

- Bahwa saksi lupa hasil proper PT. Kusuma Raya Utama (KRU);
m

ub

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan


ka

menanggapinya didalam kesimpulan;


ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Turut Tergugat V dipersidangan telah


ah

mengajukan saksi-saksi untuk didengar keterangan dipersidangan sebagai


R

berikut :
es
M

ng

1. Saksi Faizal Eriza,ST.,dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan:


on
gu

Hal 118 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi bekerja sebagai PNS di Kasubdit Infrastruktur dan

si
Pengembangan Wilayah PUPR Kebupaten Bengkulu Tengah;

- Bahwa saksi menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan rencana tata

ne
ng
ruang Kabupaten Bengkulu Tengah;

do
gu - Bahwa saksi dihadirkan ke persidangan ini berkaitan dengan sengketa
pencemaran lingkungan oleh pihak PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

In
- Bahwa saksi bekerja di Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Tengah
A
sebagai Kasi Sumber Daya Alam;
ah

lik
- Bahwa sejak tahun 2011 sampai dengan 2019 saksi bekerja di Bapeda
Bengkulu Tengah sebagai Kasubdit Infrastruktur dan Pengembangan
am

ub
Wilayah;

- Bahwa saksi pernah terlibat dalam penyusunan tata ruang pada tahun
ep
2016;
k
ah

- Bahwa pada tahun 2010 saksi dapat bimtek untuk penyusunan


R
dokumen Rencana tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RT dan

si
RW) Nasional waktu itu kebetulan Kabupaten Bengkulu Tengah dapat

ne
ng

bantuan yang dikerjakan oleh pihak ketiga itu dananya dari teman-
teman PU Provinsi kemudian proses penyusunan dokumen ini berjalan

do
dengan melalui tiga tahap baik dari laporan pendahuluan, laporan
gu

antara dan laporan akhir;


In
- Bahwa kalau Tim saksi adalah dalam penyusunan tata ruang di
A

Kabupaten Bengkulu Tengah;


ah

lik

- Bahwa saksi mengetahui, mengenai penetapan tata ruang karena


saksi tahu karena dirapatkan dengan tim Propinsi sebelum ketingkat
m

ub

Nasional;

- Bahwa Pengesahan Tata Ruang tersebut sampai ke tingkat Nasional


ka

ep

yang mana rapatnya berjenjang dari kabupaten dan Propinsi;


ah

- Bahwa yang menjadi dasar untuk pengesahan tata ruang tersebut


R

disetujui oleh Gubernur dalam pembahasan Peraturan Daerah


es

(PERDA);
M

ng

- Bahwa PERDA tersebut adalah Peraturan Daerah Nomor 12 tahun


on

2012 yang mengatur tentang tata ruang Kabupaten Bengkulu Tengah;


gu

Hal 119 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi ada hal-hal yang krusial yang muncul dalam

si
Penetapan PERDA Tata Ruang tersebut yaitu mengenai kawasan
Hutan Taman Buru;

ne
ng
- Bahwa yang jadi permasalahan kami di daerah waktu itu di taman buru
itu masuk kawasan hutan dan keluarlah penetapan Pending zone;

do
gu - Bahwa setahu saksi ada Desa yang masuk kedalam kawasan hutan
taman buru yaitu Desa Kota Niur;

In
A
- Bahwa setahu saksi status hutan taman buru diatur didalam Perda
Kabupaten Bengkulu Tengah dalam Pasal 26 Ayat (1) tentang kawasan
ah

lik
hutan taman buru dan ayat (2) tentang Pending Zone;
am

ub
- Bahwa setahu saksi tindak lanjut Pending Zone sudah diusulkan dan
Penetapan sebagai kawasan Pending Zone belum tahu hasilnya;
ep
- Bahwa setahu saksi Perizinan kuasa pertambangan untuk PT. Kusuma
k

Raya Utama (KRU) sudah ada sejak tahun 1998;


ah

R
- Bahwa setahu saksi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Kusuma Raya

si
Utama (KRU) terbit pada tahun 2010;

ne
ng

- Bahwa setahu saksi yang menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP)


PT. Kusuma Raya Utama (KRU) adalah Bupati sebelum ada Perda

do
gu

Tata Ruang tahun 2012;

- Bahwa saksi tidak tahu mengenai Perda Tata Ruang Propinsi;


In
A

- Bahwa saksi mengetahui Kuasa Izin pertambangan PT. Kusuma Raya


Utama (KRU) dari Dokumen yang saksi miliki;
ah

lik

- Bahwa setahu saksi Lokasi pertambangan PT. Kusuma Raya Utama


m

(KRU) di taman buru sejak tahun 1998;


ub

- Bahwa setahu saksi di dalam Perda No. 12 tahun 2012 kawasan taman
ka

ep

hutan buru disebut sebagai kawasan hutan lindung lainnya dan di


dalam Perda taman hutan buruh disebut Pending Zone;
ah

- Bahwa setahu saksi Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan


es

Kabupaten pemekaran sebelumnya Kabupaten Bengkulu Utara;


M

ng

- Bahwa setahu saksi pada tahun 1998 Kabupaten Bengkulu Utara telah
on

ada kuasa izin tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU);


gu

Hal 120 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi pernah ke kawasan hutan taman buru yang berada di

si
Kecamatan Semidang Lagan;

- Bahwa setahu saksi kegiatan di kawasan hutan taman buru ada di

ne
ng
Desa Kota Niur;

do
gu - Bahwa setahu saksi lokasi PT. Kusuma Raya Utama (KRU) berada di
bekas PT. Bukit Sunur;

In
- Bahwa setahu saksi maksud Pending Zone adalah daerah yang
A
mempunyai fungsi lahan yang masih tertunda;
ah

lik
- Bahwa saksi pernah membaca Perda Nomor tahun 2012 dan Pending
Zone disebut sebagai kawasan lindung lainnya;
am

ub
- Bahwa setahu saksi di dalam Perda tidak disebutkan secara Ekplisit
untuk pertambangan dan di Pasal 31 disebutkan kawasan potensi
ep
tambang;
k
ah

- Bahwa saksi tidak punya andil menyusun Perda karena saksi sebagai
R
Sarjana Plenologi;

si
- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan

ne
ng

menanggapinya didalam kesimpulan;

2. Saksi Deki Afriadi, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan :

do
gu

- Bahwa saksi adalah PNS sebagai Kabid Tata Lingkungan dan Amdal
In
Kabupaten Bengkulu;
A

- Bahwa saksi menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintah


ah

lik

Kabupaten Bengkulu Tengah dalam pengelolaan kawasan PT. Kusuma


Raya Utama (KRU);
m

ub

- Bahwa saksi dihadirkan kepersidangan ini adalah sehubungan dengan


adanya sengketa pencemaran lingkungan oleh pihak PT. Kusuma Raya
ka

ep

Utama (KRU);

- Bahwa saksi sebelumnya bekerja sebagai Kepala Seksi di Dinas


ah

Lingkungan Hidup Propinsi;


es
M

- Bahwa saksi tahu Walhi mengajukan gugatan pada tahun 2018;


ng

on
gu

Hal 121 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi PT. Kusuma Raya Utama (KRU) bergerak dibidang

si
batubara dengan sisitem pertambangan Uderground;

- Bahwa saksi pertama kali berkunjung ke PT. Kusuma Raya Utama

ne
ng
(KRU) pada tahun 2010 dalam rangka tugas sebagai tim pengawas
lingkungan hidup;

do
gu - Bahwa pada tahun 2010 saksi bersama Tim melakukan pengawasan
secara berkala ke perusahaan pertambangan termasuk PT. Kusuma

In
A
Raya Utama (KRU) dalam 1 (satu) tahun ada 4 (empat) kali
pengawasan;
ah

lik
- Bahwa saksi melakukan pengawasan ke PT. Kusuma Raya Utama
(KRU), 2 (dua) kali sedangkan tim yang lain ada 4 (empat) kali dalam
am

ub
satu tahun;

- Bahwa setelah tahun 2010 rata-rata saksi melakukan pengawasan ke


ep
k

PT. Kusuma Raya Utama (KRU) satu tahun dua kali;


ah

- Bahwa pengawasan yang saksi lakukan adalah mengecek dokumen


R

si
administrasi perizinan di PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

ne
ng

- Bahwa hasil pengawasan dibuat laporan berita acara yang dikirimkkan


ke Perusahaan tersebut;

do
gu

- Bahwa isi berita acara yang dilakukan oleh tim adalah temuan-temuan
yang ada dilapangan;
In
A

- Bahwa untuk PT. Kusuma Raya Utama (KRU) pada saat pengawasan
di lapangan, mengenai pencemaran air tidak ditemukan;
ah

lik

- Bahwa terakhir kali saksi melakukan pengawasan di PT. Kusuma Raya


Utama (KRU) pada tahun 2018 akhir;
m

ub

- Bahwa untuk air dan udara sudah ada hasil dari laboratorium yang
ka

terakreditasi;
ep

- Bahwa yang dilakukan pada saat cros cek di lapangan adalah kolam
ah

Instalasi Pengelohan Limbah (IPAL);


R

es

- Bahwa setahu saksi lobang terowongan tambang PT. Kusuma Raya


M

ng

Utama (KRU) ada 2 (dua) yaitu lobang Seluang dan lobang Aren Tiga;
on
gu

Hal 122 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa jarak antara lobang Seluang dan lobang Area Tiga sekitar 3

si
meter;

- Bahwa masing-masing lobang terowongan mempunyai kolam IPAL

ne
ng
masing-masing,

do
gu - Bahwa proses pencucian batu bara untuk lobang tambang yang di
Seluang airnya tidak dibuang, ada 2 (dua) kolam IPAL, air yang
dibuang adalah air yang disedot dari dalam tambang dan air yang

In
A
ada dikolam IPAL didaur ulang dan di pres kembali;

- Bahwa untuk lobang tambang Seluang ada 7 (tujuh) kolam IPAL


ah

lik
bentuknya berbeda, ada yang digunakan dari terowongan dan ada
yang digunakan untuk pencucian;
am

ub
- Bahwa di Aren tiga ada 6 (enam) kolam IPAL dan 5 (lima) kolam IPAL
biasa yang mana sistemnya sama dengan kolam IPAL yang ada di
ep
k

lobang tambang Seluang;


ah

- Bahwa air di lobang tambang Seluang dibuang ke parit yang terbuka;


R

si
- Bahwa warna fisik air yang dibuang ke anak sungai adalah jernih;

ne
ng

- Bahwa dalam melakukan pengawasan ke PT. Kusuma Raya Utama


(KRU), satu tim ada lima orang;

do
gu

- Bahwa setiap melakukan croscek ke lapangan Tim ikut kelapangan


semuanya;
In
A

- Bahwa saksi melakukan croscek ke lapangan atas perintah tugas dari


Kepala Dinas untuk melakukan pengawasan rutin tentang pengelolaan
ah

lik

dan pencatatan lingkungan;


m

- Bahwa yang dilakukan adalah masalah laporan pengelolaan dan


ub

pemantauan lingkungan hidup;


ka

ep

- Bahwa air pencucian batu bara digunakan lagi untuk pencucian batu
bara;
ah

- Bahwa alat untuk penjernih air adalah alat pres air atau alat daur ulang
es

air;
M

ng

- Bahwa lebar parit untuk pembuangan air 2 (dua) meter mengarah ke


on

sungai;
gu

Hal 123 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi tidak tahu kemana muara parit tersebut;

si
- Bahwa saksi tidak melihat tanah yang amblas pada saat melakukan
pengawasan di PT. Kusuma Raya Utama (KRU);

ne
ng
- Bahwa kalau ada kekurangan dalam pengawasan yang saksi lakukan

do
gu bersama Tim di PT.Kesuma Raya Utama tersebut maka akan
diperintahkan untuk dilengkapi;

In
- Bahwa pada saat saksi melakukan pengawasan ke lapangan, ada tim
A
dari Kabupaten Bengkulu Tengah yang ikut;
ah

lik
- Bahwa lokasi tambang PT. Kusuma Raya Utama (KRU) terletak di
Taman Buru Semidang Bukit Kabu;
am

ub
- Bahwa saksi tidak tahu berada di kawasan mana Semidang Bukit Kabu;

- Bahwa saksi melakukan pengawasan dil apangan sekitar 2 (dua) jam;


ep
k

- Bahwa saksi tidak tahu berapa luas tambang PT. Kusuma Raya Utama
ah

(KRU);
R

si
- Bahwa saksi tidak ikut masuk ke dalam lobang tambang PT. Kusuma

ne
ng

Raya Utama (KRU);

- Bahwa setahu saksi di kawasan PT. Kusuma Raya Utama (KRU)

do
gu

terdapat bukit;

- Bahwa setahu saksi di kawasan PT. Kusuma Raya Utama (KRU) tidak
In
A

terdapat longsor;

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut para pihak menyatakan


ah

lik

menanggapi didalam kesimpulan;

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam perkara ini telah dilakukan


m

ub

Pemeriksaan Setempat atas permintaan Penggugat, akan tetapi


ka

Pemeriksaan Setempat tersebut didelegasikan kepada Pengadilan Negeri


ep

Arga Makmur karena Lokasi Tambang PT. Kesuma Raya Utama berada di
wilayah Hukum Pengadilan tersebut, hal ini berdasarkan Surat Edaran
ah

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2001 Tentang


es

Pemeriksaan Setempat, dan hasil dari Pemeriksaan Setempat sebagaimana


M

ng

termuat didalam Berita Acara Sidang berkas perkara ini;


on
gu

Hal 124 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penggugat dan Tergugat serta

si
Turut Tergugat 1 sampai dengan Turut Tergugat V telah mengajukan
kesimpulan masing-masing tertanggal 24 April 2019 sebagaimana termuat

ne
ng
dalam berkas perkara ini;

Menimbang, bahwa pada akhirnya para pihak menyatakan tidak ada

do
gu hal-hal yang diajukan lagi dan mohon Putusan;

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam

In
A
berita acara persidangan perkara ini, dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dengan Putusan ini;
ah

lik
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
am

ub
DALAM KONPENSI :

DALAM EKSEPSI :
ep
k

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat, Turut


ah

Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III telah mengajukan
R
Eksepsi sebagaimana yang dikemukakan dalam jawabannya masing-

si
masing;--------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa dalil Eksepsi dari Tergugat tentang kompentensi


telah diputus oleh Majelis Hakim dalam putusan sela, oleh karenanya maka

do
gu

Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkannya lagi, sedangakan dalil-dalil


eksepsi dari Tergugat, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat
In
III selain yang mengenai komptensi pada pokoknya adalah:
A

1. Tentang Gugatan kabur (obscuur libel)


ah

lik

2. Tentang Gugatan kekurangan pihak (plurium litis consortium)


m

3. Tentang gugatan error in persona;


ub

4. Tentang Kedudukan hukum Para Tergugat;


ka

ep

Menimbang, bahwa setelah Majelis hakim mempelajari secara saksama


dalil-dalil eksepsi dari Tergugat, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut
ah

Tergugat III tersebut diatas, baik eksepsi tentang gugatan kabur (obscuur
es

libel), eksepsi tentang gugatan kekurangan pihak (plurium litis consortium),


M

ng

eksepsi tentang gugatan error in persona, maupun eksepsi tentang


on

kedudukan hukum Para Tergugat, semuanya itu didasarkan pada alasan-


gu

Hal 125 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
alasan yang sudah menyangkut pokok perkara, sehingga substansi dari dalil-

si
dalil eksepsi tersebut akan dipertimbangkan bersama-sama dengan
pertimbangan dalam pokok perkara. Oleh karenanya maka ekspsi tersebut

ne
ng
haruslah ditolak;---------------------------------------------------------------------

DALAM POKOK PERKARA:

do
gu Menimbang, bahwa maksud gugatan penggugat adalah sebagaimana
tersebut diatas;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan dalam perkara ini diajukan
bukan oleh perorangan melainkan oleh organisasi lingkungan hidup, maka
ah

lik
oleh karenanya untuk dapat bertindak sebagai penggugat dalam perkara a
quo harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan
am

ub
Pasal 92 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
ep
yaitu:
k
ah

a) berbentuk badan hukum;


R

si
b) menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut
didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

ne
ng

c) telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran

do
dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun.
gu

Menimbang, bahwa dari bukti surat produk P. 1. Berupa Fotocopy Akta


In
Nomor 16 Tanggal 23 Juni 2016 sebagai Perubahan dari Akta Nomor 5
A

Tanggal 24 Mei 2007 tentang Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga


Pendirian Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, dapat dibuktikan
ah

lik

bahwa Penggugat adalah badan hukum dalam bentuk Yayasan yang


bernama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan di dalam
m

ub

Anggaran Dasar Yayasan tersebut tegas disebutkan bahwa tujuan pendirian


Yayasan tersebut adalah untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan
ka

ep

hidup, sedangkan mengenai kegiatan nyata dari Yayasan WALHI tersebut


telah diketahui secara luas oleh masyarakat sejak lama dan pasti sudah lebih
ah

dari 2 (dua) tahun. Maka oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa
R

penggugat dalam perkara a quo memiliki hak gugat organisasi lingkungan


es
M

(NGO Standing);--------------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

Hal 126 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat dalam perkara a quo adalah

si
tentang perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan di dalam Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru

ne
ng
Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu dan Anak
Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu yaitu Anak sungai Kemumu;

do
gu Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan penggugat tersebut diatas pada
pokoknya adalah sebagai berikut:

In
A
- Bahwa pada tahun 2009 TERGUGAT mendapatkan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi oleh TURUT TERGUGAT V,
ah

lik
dengan Nomor 105 A tahun 2010 tentang penyesuaian format Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada TERGUGAT
am

ub
(KW.BT.010-) dengan wilayah / lokasi Operasi Produksi Desa Kota Niur,
Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan
luas Operasi Produksi seluas 984,6 Ha berada di Kawasan Konservasi
ep
k

Taman Buru Semidang Bukit Kabu, dengan pola pertambangan Bawah


ah

Tanah, selanjutnya Izin Usaha Produksi (IUP) Pertambangan Batubara


R

si
TERGUGAT berlaku selama 25 Tahun, mulai dari 25 Agustus 1993 s/d
25 Agustus 2018;

ne
ng

- Bahwa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Pertambangan


Batubara TERGUGAT adalah Kawasan Konservasi Taman Buru

do
gu

Semidang Bukit Kabu Berdasarkan Putusan Menteri Kehutanan


Republik Indonesia Nomor: 749/Kpts-II/1999 Tanggal 22 September
In
1999 tentang Perubahan Fungsi Sebagai Kawasan Taman Buru
A

Semidang Bukit Kabu seluas 9.036 Ha,selanjutnya berdasarkan Pasal


1 angka 12 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
ah

lik

Pengertian Taman Buru adalah Kawasan hutan yang ditetapkan


sebagai tempat wisata berburu, selanjutnya berdasarkan Pasal 7
m

ub

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Fungsi


pokok Taman Buru termasuk dalam kawasan konservasi yaitu kawasan
ka

ep

hutan yang berfungsi mengawetkan keanekaragaman tumbuhan dan


satwa serta ekosistemnya, segala aktivitas yang dilakukan didalamnya
ah

harus mengikuti ketentuan Konservasi, sehingga dilarang dilakukannya


R

es

kegiatan pertambangan di kawasan konservasi Taman Buru Semidang


M

Bukit Kabu baik dengan pola pertambangan terbuka maupun pola


ng

pertambangan bawah tanah;


on
gu

Hal 127 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Berdasarkan hasil overlay dari Dirjen Planologi Kementrian

si
Kehutanan Republik Indonesia yang tertuang di dalam Surat Edaran
Nomor: S.706/VII-PKH/2014, tanggal 16 Juli 2014 diketahui bahwa

ne
ng
Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Batubara TERGUGAT
berada didalam Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru Semidang

do
gu Bukit Kabu, Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan Luasan 950,36 Ha;

- Bahwa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) batubara

In
TERGUGAT merupakan Kawasan Lindung dalam Peraturan Daerah
A
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Bengkulu yang dilarang adanya kegiatan Budidaya dan/atau
ah

lik
Pertambangan batu bara, baik dengan pola pertambangan terbuka
dan/atau bawah tanah. Hal tersebut sangat bertentangan dengan
am

ub
pemanfaatan ruang serta daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup, sehingga dapat merusak fungsi dari lingkungan hidup Kawasan
ep
Hutan Konservasi Taman Buru Semindang Bukit Kabu, namun
k

Berdasarkan Surat Nomor 050.13/0523/BAPPEDA/VII/2016 tentang


ah

penjelasan Keterangan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Dengan


R

si
Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah
yang dikeluarkan oleh TURUT TERGUGAT V menyatakan bahwa

ne
ng

Wilayah Izin Usaha Pertambangan milik TERGUGAT tidak


bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang

do
gu

RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah, sedangkan di dalam Peraturan


Nomor 15 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah
In
Taman Buru Semidang Bukit Kabu merupakan kawasan lindung
A

dengan fungsi konservasi, selain hal tersebut TERGUGAT dan TURUT


TERGUGAT V melanggar fungsi konservasi yang tertuang di dalam
ah

lik

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber


Daya Alam dan Ekosistem, serta Undang-Undang Nomor 41 Tahun
m

ub

1990 tentang Kehutanan;


ka

- Bahwa berdasarkan penjelasan diatasTERGUGAT telah melanggar


ep

ketentuan Pasal 1 angka 31 Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2012


ah

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu, ”pengertian


R

Taman Buru adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat wisata


es

berburu”, dan pasal 35 ayat (7) yang berbunyi: “kawasan lindung


M

ng

lainnya sebagaiman dimaksud dalam pasal 34 huruf g terdiri dari


on
gu

Hal 128 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Taman Buru Semindang Bukit Kabu dengan luas kurang lebih 9031 Ha

si
dan Taman Buru Gunung Nanu’ua dengan luas kurang lebih 7271 Ha”.

- Bahwa pada tahun 2009 telah terjadi perjanjian kerja sama antara

ne
ng
TERGUGAT dengan TURUT TERGUGAT II dengan nomor Surat
Perjanjian Kerjasama Nomor : PKS. 782/IV-K./PEH/2009 dan telah

do
gu diamandemen pada
PKS.2065/K.10/TU/KSK/10/2016 tentang Penguatan Fungsi Serta
tahun 2016 dengan Nomor

In
Keanekaragaman Hayati Taman Buru Semidang Bukit Kabu di
A
Kabupaten Bengkulu Tengah, Perjanjian Kerjasama tersebut menjadi
dasar TERGUGAT untuk melakukan Kegiatan Pertambangan di
ah

lik
kawasan Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu dengan tidak
memperhatikan fungsi Konservasi dari Taman Buru Semidang Bukit
am

ub
Kabu;

- Bahwa TURUT TERGUGAT II selaku Pelaksana Konservasi Sumber


ep
k

Daya Alam Hayati dan Ekosistem telah melanggar fungsi pokok


ah

Konservasi yaitu Perlidungan dan Pelestarian kawasan konservasi


R

si
Taman Buru Semidang Bukit Kabu dengan memberikan akses kepada
TERGUGAT untuk melakukan Operasi Produksi Pertambangan Batu

ne
ng

bara dengan pola pertambangan bawah tanah dengan dalil Perjanjian


Kerjasama yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, Fungsi

do
Konservasi, kerusakan Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu, kerusakan
gu

tanah dan tegakan kawasan hutan penyangga kawasan konservasi


Taman Buru Semidang Bukit Kabu yang berdampak kepada
In
A

kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan konservasi Taman Buru


Semidang Bukit Kabu;
ah

lik

- Bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Yayasan Genesis


Bengkulu tahun 2017aktivitas Operasi Produksi Pertambangan
m

ub

Batubara TERGUGATmengakibatkan pencemaran dan pengerusakan


di anak sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu. Pencemaran dan
ka

ep

pengerusakan ini diakibat akitivitas Operasi Produksi Pertambangan


Batubara TERGUGAT;
ah

- Bahwa salah satu sungai yang mengalami pencemaran dan


es

pengerusakan adalah Sungai Kemumu yang merupakananak sungai


M

ng

dari Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu yang tercemar akibat kegiatan
on

aktifitas operasi produksi pertambangan batubara milik TERGUGAT.


gu

Hal 129 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lokasi sungai ini dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan

si
lokasi penunjang sarana prasarana TERGUGAT berdasarkan hasil riset
yang dilakukan oleh Yayasan Genesis Bengkulu kondisi air sungai

ne
ng
berwarna cokelat kehitaman berbau tidak sedap serta berminyak,
sehingga hewan endemik sungai sudah tidak ditemui lagi;

do
gu - Bahwa atas keadaan tersebut aktifitas operasi produksi pertambangan
batu bara TERGUGATmenyebabkan pencemaran dan pengrusakan di

In
Daerah Aliran Sungai air Bengkulu, perbuatan pencemaran yang
A
menyebabkan perubahan lingkungan hidup tersebut adalah kejahatan
lingkungan hidup berdasarkan pasal 60 jo. Pasal 104 Undang-Undang
ah

lik
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang berbunyi:
am

ub
Pasal 60 “Setiap orang dilarang melakukan dumping limbah dan/atau
bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin.” ep
Pasal 104 “Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau
k

bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud


ah

dalam pasal 60, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
R

si
tahun dan denda paling banyak Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah);”

ne
ng

- Bahwa menurut Surat Persetujuan Sarana Penunjang di luar Wilayah

do
Izin Usaha Pertambangan (WIUP) yang diterbitkanTURUT TERGUGAT
gu

III tertanggal 5 Agustus 2015 areal Sarana Penunjang TERGUGAT


berada di luar WIUP serta masuk kawasan Hutan Produksi Semidang
In
A

Bukit Kabu, selanjutnya Sarana Penunjang tersebut tidak memiliki Izin


Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), hal tersebut melanggar
ah

lik

ketentuan:

Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang


m

ub

kehutanan menyebutkan bahwa setiap orang dilarang,


ka

a. mengerjakan dan/atau menggunakan dan/atau menduduki


ep

kawasan hutan secara tidak sah;


ah

b. merambah kawasan hutan;


R

es

- Bahwa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dipegang oleh
M

ng

TERGUGATmerupakan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)


on

milik PT Bukit Sunuryaitu untuk melakukan Reklamasi dan Pasca


gu

Hal 130 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tambang, bukan sebagai Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk

si
Sarana Penunjang TERGUGAT;

- Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 50 Tahun 2016 Tentang

ne
ng
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan, Pasal 26 yang berbunyi
“Pemegang izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dilarang”point b.

do
gu Mimindah tangankan izin pinjam pakai kawasan hutan kepada pihak
lain atau perubahan nama pemegang izin pinjam pakai tanpa

In
persetujuan Menteri, sehingga diduga TERGUGATtidak mengikuti
A
arahan Peraturan Menteri Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pinjam Pakai Kawasan Hutan terkait Pemindah tanganan Izin Pinjam
ah

lik
Pakai Kawasan Hutan, dan dapat dikatakan Pembangunan Sarana dan
Prasarana TERGUGAT di Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu tidak
am

ub
memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan;

- Bahwa TERGUGAT terbukti melanggar ketentuan Undang-Undang


ep
k

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan/atau melakukan


ah

perambahan dikawasan Hutan Produksi Semidang Bukit Kabukarena


R

si
tidak memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) maka oleh
karenanya terbukti melanggar hukum sebagaimana ketentuan pada

ne
ng

Pasal 78 ayat (2) ayat (6), dan Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagai berikut:

do
gu

“mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki kawasan


hutan secara tidak sah diancam dengan pidana penjara paling lama 10
In
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima
A

milyar rupiah) dan dengan sengaja melakukan penambangan pada


hutan lindung dengan pola penambangan terbuka, diancam dengan
ah

lik

pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling


banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).”
m

ub

- Bahwa telah terjadi damping limbah Fly Ash dan Bottom Ash Limbah
ka

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dilakukan oleh TERGUGATdi


ep

Sarana Penunjang yaitu pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),


ah

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik TERGUGATtidak


R

melakukan kewajiban pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan


es

Beracun (B3) Fly Ash dan Bottom Ash yang dihasilkan, Limbah Fly Ash
M

ng

Dan Bottom Ash tersebut yang bottom ash-nya adalah kerak atau arang
on

sisa pembakaran yang ada di boiler, sedangkan Fly Ash adalah abu
gu

Hal 131 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari pembakaran batu bara yang merupakan tangkapan dust

si
colector/filter yang ada di cerobong asap boiler;

- Bahwa Limbah-limbah tersebut dibuang ke media lingkungan hidup

ne
ng
tanah Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu yang merupakan wilayah
sarana penunjang di luar WIUP TERGUGAT dan akibat pembuangan

do
gu limbah B3 ke media lingkungan akan menggalami proses pemadatan
yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup media

In
tanah, menghilangkan kesuburan tanah, dan mencemari lingkungan
A
hidup yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari oleh manusia,
tanaman dan makluk hidup lainnya. sehingga TERGUGATmelanggar
ah

lik
ketentuan Pasal 59 ayat 1,2,3 dan 4, Pasal 102 dan Pasal 103 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
am

ub
Lingkungan Hidup, yang berbunyi:

Pasal 59 ayat 1,2,3 dan 4 :


ep
k

(1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan


ah

pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.


R

si
(2) Dalam hal B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) telah

ne
ng

kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan pengelolaan


limbah B3.

do
gu

(3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan
limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.
In
A

(4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, gubernur,


atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
ah

lik

Pasal 102:
m

ub

“Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4), dipidana dengan
ka

pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)
ep

tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)


ah

dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).”


R

Pasal 103 :
es
M

ng

“Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan


on

pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, dipidana dengan


gu

Hal 132 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)

si
tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).;”

ne
ng
- Bahwa TERGUGAT pada saat melakukan Operasi Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) sebagai sarana penunjang Operasi Produksi

do
gu Pertambangan batubaraTERGUGAT,
Penyimpanan Sementara (TPS), berdasarkan hal tersebut TERGUGAT
tidak mempunyai Tempat

In
melanggar ketentuan Pasal 59 ayat 1 dan Pasal 102 dan Pasal 103
A
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pasal 3 ayat 1, Pasal 16
ah

lik
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang berbunyi:
am

ub
Pasal 59 ayat 1 : ep
“Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
k

pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya”.


ah

si
Pasal 102 :

“Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin

ne
ng

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4), dipidana dengan


pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)

do
gu

tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)


dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).”
In
A

Pasal 103 :

“Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan


ah

lik

pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, dipidana dengan


pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)
m

ub

tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)


dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).”
ka

ep

Pasal 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang


ah

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun:


R

“Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan


es
M

Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya.”;


ng

on

Pasal 16 :
gu

Hal 133 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa bangunan sebagaimana

si
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a paling sedikit memenuhi
persyaratan:

ne
ng
a. desain dan konstruksi yang mampu melindungi Limbah B3 dari hujan
dan sinar matahari;

do
gu b. memiliki penerangan dan ventilasi; dan

In
c. memiliki saluran drainase dan bak penampung.
A
(2) Persyaratan fasilitas Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana
ah

lik
dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk permohonan izin
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3:
am

ub
a. kategori 1; dan

b. kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum.


ep
k

(3) Persyaratan fasilitas Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana


ah

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c berlaku untuk


R

si
permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus;

ne
ng

- Bahwa pertanggung jawaban secara khusus TURUT TERGUGAT I


DAN Vdiatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

do
gu

perlindungan dan Pengelolan Lingkungan Hidup, pertanggung Jawaban


Turut Tergugat sebagaimana diatur dalam pasal sebagai berikut:
In
A

“Pasal 13 ayat 1 dan ayat 3 tentang pelaksanaan pengendalian


pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan oleh Para Turut Tergugat:
ah

lik

1) Pengendalian pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup


m

dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup;


ub

3) Pengendalian pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup


ka

ep

sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh pemerintah,


Pemerintah Daerah dan Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
ah

sesuai dengan kewenangan peran dan tanggung jawab masing-


R

masing;”
es
M

ng

- Bahwa TURUT TERGGUGAT I, IV DAN V juga telah mengabaikan


on

perintah hukum dalam melakukan pengawasan sesuai dengan


gu

Hal 134 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewenangannya, hal mana dinyatakan dalam pasal 71 ayat 1 dan 2

si
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
Pengelolan Lingkungan Hidup :

ne
ng
1) Menteri, Gubernur atau Bupati/ Walikota sesuai dengan
kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap ketaatan

do
gu penanggungjawab usaha dan/atau ketentuan yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindunga dan

In
pengelolaan lingkungan hidup;
A
2) Menteri, Gubernur atau Bupati/ Walikota dapat mendelegasikan
ah

lik
kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada
pejabat/instansi tekhnis yang bertanggung jawab di bidang
am

ub
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;”

- Bahwa jelas dalam pasal tersebut diatas pengawasan sebenarnya


ep
melekat pada TURUT TERGUGAT I, IV, V;
k
ah

- Bahwa Para TURUT TERGUGAT I,II, III, IV, V telah melakukan


R

si
perbuatan melawan hukum atas terjadinya Pencemaran dan
Pengrusakan lingkungan hidup yang berada pada wilayah

ne
ng

kewenangannya, terjadinya Pencemaran dan Pengrusakan lingkungan


hidup akibat kegiatan pertambangan batu bara yang dilakukan oleh

do
TERGUGAT berada pada Wilayah Provinsi Bengkulu, dalam hal ini
gu

adalah kewenangan Gubernur Provinsi Bengkulu, Wilayah Izin Usaha


Pertambangan yang berlokasi di Kawasan Konservasi Taman Buru
In
A

Semidang Bukit Kabu merupakan kewenangan Balai Konservasi


Sumber Daya Alam dan Ekosistem Bengkulu-Lampung, selanjutnya
ah

lik

terhadap penerbitan Izin Usaha Pertambangan, Pengawasan serta


evaluasi kegiatan pertambangan batu bara yang mengakibatkan
m

ub

Pencemaran dan Pengrusakan lingkungan hidup merupakan


Kewenangan Pemerintah Daerah yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya
ka

Mineral Provinsi Bengkulu, terhadap pengawasan aktifitas pada


ep

kawasan hutan, pengendalian pencemaran, pengrusakan kawasan


ah

hutan dan DAS air Bengkulu merupakan kewenangan Dinas


R

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, wilayah kegiatan


es

Operasi Produksi Pertambangan batu bara TERGUGAT merupakan


M

ng

Wilayah Administrasi Desa Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung,


on
gu

Hal 135 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Bengkulu Tengah yang merupakan kewenangan Bupati

si
Bengkulu Tengah;

- Bahwa, TERGUGAT telah terbukti melakukan Perbuatan Melawan

ne
ng
Hukum (Vide Pasal 1365 KUHPerdata) dengan mengabaikan ketentuan
dan syarat perizinan Operasi Produksi Batubaru, Izin Pinjam Pakai

do
gu Kawasan Hutan, Izin Pengelolaan Limbah B3 yang mengakibatkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan, Sehingga menimbulkan

In
kerugian bagi keberlanjutan Lingkungan Hidup dan masyarakat menjadi
A
korban akibat kerusakan kawasan hutan dan Daerah Aliran Sungai
serta pecemaran udara sehingga hak atas lingkungan yang bersih
ah

lik
sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia tidak terpenuhi;
am

ub
- Bahwa TERGUGAT telah melakukan perbuatan hukum atas terjadinya
kerusakan hutan hingga pencemaran dan pengrusakan Daerah Aliran
Sungai yang terjadi di Desa Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung,
ep
k

Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Dimana sifat melawan


ah

hukumnya TERGUGAT adalah tidak melakukan kewajiban hukum


R

si
dalam melaksanakan Kegiatan Penunjang Sarana dan Prasarana
Pertambangan Batu Bara dalam hal ini tidak memeliki Izin Pinjam Pakai

ne
ng

Kawasan Hutan, Kegiatan Operasi Produksi Pertambangan batu bara


berada pada Kawasan Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu;

do
gu

- Bahwa kegiatan Operasi Pertambangan batu bara yang dilakukan


TERGUGAT telah mengakibatkan terjadinya kerusakan hutan hingga
In
pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai yang terjadi di Desa
A

Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah,


Propinsi Bengkulu,menjadi ”rutinitas” sepanjang tahun di anak sungai
ah

lik

kemumu yang merupakan Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu;


m

ub

- Bahwa Kerusakanhutan hingga pencemaran dan kerusakan Daerah


Aliran Sungai yang terjadi di Desa Kota Niur, Kecamatan Taba
ka

Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, telah


ep

mengakibatkan kerugian bagi masyarakat, warga yang dulu berkebun


ah

kopi di dekat anak sungai kemumu justru terusir karena dampak dari
R

kegiatan Pertambangan yang dilakukan oleh TERGUGAT;


es
M

- Bahwa sisa pencucian batu bara di lokasi penunjang sarana dan


ng

prasarana pertambangan milik TERGUGATterbawa sampai ke hilir dan


on
gu

Hal 136 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencemari sepanjang Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu, padahal air

si
sungai ini merupakan sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Bengkulu yang dikonsumsi sepertiga warga Kota

ne
ng
Bengkulu, selanjutnya berdampak kepada warga yang tinggal di sekitar
anak sungai air kemumu yaitu warga tidak bisa lagi memanfaatkan air

do
gu sungai kemumu karena telah tercemar;

- Bahwa dampak dari kegiatan pertambangan batu bara TERGUGAT

In
akan sangat mempengaruhi tingkat permukaan air di bagian hiliryang
A
menurun drastis dan Peningkatan sedimentasi hal tersebut dikarenakan
sisa pencucian batu bara di Lokasi Penunjang sarana dan prasarana
ah

lik
Pertambangan milik TERGUGAT terbawa sampai ke hilir dan
mencemari sepanjang Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu;
am

ub
- Bahwa dampak ekologis pada ekosistem darat sebagian besar hutan
yang dirusak akibat Kegiatan Pertambangan TERGUGAT di Kawasan
ep
k

Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu dan daerah


ah

penyangganya Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu yang merupakan


R

si
habitat hutan paling kaya keanekaragaman hayati dan kepadatan satwa
liar termasuk Harimau Sumatera yang merupakan Hewan yang

ne
ng

dilindungi;

- Bahwa sampai saat ini tidak ada perhatian dan penanggulangan

do
gu

terhadap kerusakan hutan dan pencemaran sungai oleh TERGUGAT;

- Bahwa TERGUGAT yang selama ini membiarkan kerusakan hutan dan


In
A

sungai terjadi sehingga sangat merugikan masyarakat dan


PENGGUGAT sebagai organisasi yang selama ini berjuang demi
ah

lik

kelestarian lingkungan termasuk menjaga keberadaan hutan;

- Bahwa Oleh karena itu, perbuatan-perbuatan termasuk kealpaan


m

ub

berbuat dan kealpaan memenuhi kewajiban hukum yang dilakukan oleh


PARA TERGUGAT merupakan perbuatan melawan hukum
ka

ep

sebagaimana dimaksud pasal 1365 juncto pasal 1366 juncto pasal


1367 ayat (3) KUHPerdata;
ah

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut ternyata


es

telah dibantah oleh Tergugat maupun oleh Turut Tergugat I, Turut Tergugat
M

ng

II, Turut Tergugat III, Turut Tergugat Turut IV dan Turut Tergugat V,
on

sebagaimana yang dikemukakan dalam jawabannya masing-masing. Oleh


gu

Hal 137 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karenanya maka sesuai ketentuan Pasal 283 RBG Penggugat wajib

si
membuktikan dalil yang telah dibantah oleh Tergugat dan para Turut
Tergugat tersebut;-----------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa apabila secara ansich mendasarkan pada dalil-
dalil gugatan penggugat tersebut diatas, khususnya berkaitan dengan posita

do
gu dan petitum yang utama dari gugatan penggugat, maka dalam perkara a quo
harus dibuktikan apakah benar Tergugat dan para Turut Tergugat telah

In
melakukan perbuatan yang dapat dinilai sebagai perbuatan melawan hukum
A
yang mengakibatkan terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan
hidup?.--------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam konteks lingkungan, perbuatan melawan
am

ub
hukum dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 87 ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menyatakan bahwa: “setiap
ep
k

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan


ah

melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup


R

si
yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib
membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu”.----------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa apabila ditelaah dan dicermati secara seksama


dalil-dalil gugatan penggugat tersebut diatas yang nota bene mendasarkan

do
gu

pada perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal


1365 KUHPerdata, sehingga apabila hal tersebut dihubungkan dengan
In
ketentuan Pasal 87 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 32
A

tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka


gugatan seperti ini mensyaratkan adanya pembuktian mengenai unsur
ah

lik

perbuatan melawan hukum (berupa pelanggaran hak, pelanggaran


kewajiban, atau pelanggaran kepatutan/kehati-hatian), kerugian, dan
m

ub

hubungan kausalitas antara akibat dengan perbuatan yang dianggap


sebagai perbuatan melawan hukum itu sendiri, oleh karenanya
ka

ep

pertanggungjawaban perdata dalam gugatan perbuatan melawan hukum


yang konvensional seperti ini harus didasarkan pada prinsip fault based
ah

liability;--------------------------------------------------------------------------------------------
R

es

-
M

ng

Menimbang, bahwa meskipun gugatan penggugat dalam perkara


on

lingkungan hidup tersebut, secara eksplisit adalah didasarkan pada


gu

Hal 138 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, akan tetapi oleh karena gugatan

si
tersebut adalah gugatan tentang perusakan dan pencemaran lingkungan
hidup yang berkaitan dengan kegiatan usaha/jenis industri pertambangan,

ne
ng
maka sesuai Lampiran l Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berhaya dan Beracun, kegiatan usaha

do
gu dari PT. KUSUMA RAYA UTAMA tersebut termasuk kegiatan usaha
pertambangan yang berpotensi untuk menghasilkan limbah B3, dan selain itu
juga termasuk jenis industri pembangkit listrik tenaga udara (PLTU) yang

In
A
menggunakan bahan bakar batu bara, karenanya kegiatan usaha Tergugat
dalam hal ini adalah termasuk kegiatan usaha yang menghasilkan Limbah
ah

lik
B3;--------------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena kegiatan usaha Tergugat tersebut


am

ub
termasuk kegiatan usaha yang menghasilkan Limbah B3, maka Majelis
hakim berpendapat bahwa dalam hal ini tidak perlu dibuktikan unsur
ep
perbuatan melawan hukum yang konvensional yang
k

pertanggungjawabannya didasarkan pada prinsip fault based liability,


ah

melainkan akan menerapkan prinsip strict liability (pertanggungjawaban


R

si
mutlak) sesuai ketentuan Pasal 88 Undang-Undang Republik Indonesia No.
32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

ne
ng

yang menyatakan ”Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau


kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah

do
gu

B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup


bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu pembuktian
In
unsur kesalahan” dimana ketentuan ini merupakan lex specialis dalam
A

gugatan tentang perbuatan melanggar hukum pada umumnya.-------------------


ah

lik

Menimbang, bahwa dengan diterapkannya prinsip strict liability dalam


perkara a quo, maka pembuktian tentang perbuatan melawan hukum
m

ub

khususnya berkaitan dengan pembuktian tentang ada atau tidak adanya


kesalahan Tergugat berkenaan dengan kerusakan dan pencemaran
ka

lingkungan hidup sebagaimana yang dalilkan oleh penggugat, menurut


ep

hukum tidak perlu dipertimbangkan dan tidak perlu untuk dibuktikan lagi.
ah

Oleh karenanya dalam hal ini yang perlu dibuktikan adalah tentang ada atau
R

tidak adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan di Kawasan Hutan


es

Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi Semidang


M

ng

Bukit Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu yaitu Anak
on
gu

Hal 139 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sungai Kemumu, sebagaimana dimaksud pada petitum ke 2 dari gugatan

si
penggugat;---------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa meskipun penggugat dibebaskan dari beban

ne
ng
pembuktian tentang kesalahan Tergugat, akan tetapi beban pembuktian
mengenai adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan serta hubungan

do
gu kausalitas yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan pencemaran
lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu,

In
Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran
A
Sungai Air Bengkulu yaitu Anak sungai Kemumu, tetap menjadi kewajiban
penggugat untuk membuktikannya;--------------------------------------------------------
ah

lik
Menimban, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut
am

ub
diatas, penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat yang masing-masing
diberi tanda P.1 s/d P.29, dan 5 orang saksi yakni Saksi 1. YEDI SUPRIYADI,
2. HADI IRAWAN, 3. SUTARNO, 4.SUMANTAA AKINO, 5.JULITO serta 2
ep
k

(dua) orang ahli, yakni Dr. AHMAD, SH., MH dan M. RIDHO SALEH,
ah

S.Sos;-----------------------------------------------------------------------
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan penggugat di satu
pihak dan dalil-dalil sangkalan Tergugat, juga dalil-dalil sangkalan para Turut

ne
ng

Tergugat di lain pihak, dihubungkan dengan bukti-bukti yang diajukan oleh


masing-masing pihak, maka yang terlebih dahulu harus dibuktikan adalah

do
gu

apakah benar adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan di Kawasan


Hutan Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi
In
Semidang Bukit Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu
A

yaitu Anak sungai Kemumu?;---------------------------------------------------------------


ah

lik

Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 angka 17 Undang-


Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang
m

ub

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan


Kerusakan lingkungan hidup adalah “perubahan langsung dan/atau tidak
ka

langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang
ep

melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”. Sedangkan yang


ah

dimakasud dengan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah


R

ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup
es

yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan
M

ng

fungsinya” (Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Republik Indonesia No. 32


on

tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup);--------


gu

Hal 140 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 angka 14 Undang-

si
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan

ne
ng
Pencemaran lingkungan hidup adalah “masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh

do
gu kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan”. Sedangkan yang dimaksud dengan Baku mutu lingkungan
hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau

In
A
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
ah

lik
lingkungan hidup” (Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Republik Indonesia
No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
am

ub
Hidup).--------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Surat Keputusan Ketua


ep
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.36/SK/KMA/II/2013 Tentang
k

Pemberlakuan Pedoman Penanganan Perkara Lingkungan Hidup, selain alat


ah

bukti berdasarkan Pasal 164 HIR dan Undang-Undang Tentang Informasi


R

si
dan Transaksi Elektronik, untuk membuktikan adanya kerusakan dan atau
pencemaran lingkungan dalam perkara lingkungan hidup perlu adanya bukti

ne
ng

ilmiah, misalnya hasil analisa laboratorium, perhitungan ganti rugi akibat


pencemaran dan/atau kerusakan dari ahli;------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa dari semua bukti-bukti surat yang diajukan oleh


penggugat yakni bukti surat produk P.1 s/d P.29 menurut penilaian Majelis
In
A

Hakim tidak ada yang relevan untuk dapat mendukung dan membuktikan
dalil penggugat tentang adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan di
ah

lik

Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Hutan


Produksi Semidang Bukit Kabu dan Anak Sungai Daerah Aliran Sungai Air
m

ub

Bengkulu yaitu Anak sungai Kemumu. Dalam hal ini meskipun dari
keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh penggugat (Saksi1 s/d Saksi 5)
ka

terungkap fakta tentang adanya guguran atau longsoran tanah di dalam


ep

terowongan tempat penambangan batu bara PT. Kusuma Raya Utama. Akan
ah

tetapi fakta mengenai guguran atau longsoran tanah tersebut tidak cukup
R

untuk membuktikan tentang adanya kerusakan lingkungan sebagaimana


es

yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Republik


M

ng

Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


on

Lingkungan Hidup, karena dari keterangan Saksi tersebut bahkan dari


gu

Hal 141 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan Ahli yang diajukan oleh Penggugat tersebut sama sekali tidak

si
diketahui dan karenanya pula tidak dapat dibuktikan tentang ada atau tidak
adanya perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik,

ne
ng
kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup;----------------------------------------------------------------

do
gu Menimbang, bahwa demikian pula halnya meskipun dari keterangan
Saksi- saksi penggugat terungkap fakta tentang adanya pembuangan air

In
limbah dari pencucian batubara di lokasi tambang PT. Kusuma Raya Utama.
A
Akan tetapi fakta mengenai pembuangan air limbah dari pencucian batubara
tersebut tidak cukup untuk membuktikan tentang adanya pencemaran
ah

lik
lingkungan sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 14
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang
am

ub
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, karena dari keterangan
saksi-saksi tersebut bahkan dari keterangan Ahli yang diajukan oleh
ep
Penggugat tersebut juga sama sekali tidak diketahui dan karenanya pula
k

tidak dapat dibuktikan tentang masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,


ah

zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh


R

si
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan;--------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa dari keterangan ahli Dr. AHMAD, SH,.MH yang

do
nota bene sebagai ahli hukum administrasi negara, dan ahli M.RIDHO
gu

SALEH, S.Sos yang nota bene sebagai ahli dalam bidang Hak Azasi
Manusia, jelas bahwa keterangan kedua ahli tersebut juga sama sekali tidak
In
A

ada kaitannya dengan pembuktian tentang kerusakan maupun pencemaran


lingkungan, karena keterangan ahli Dr. AHMAD, SH,.MH., lebih menjurus
ah

lik

kepada keterangan yang berkaitan dengan aspek hukum perizinan dan


pertambangan, sedangkan keterangan ahli M.RIDHO SALEH, S.Sos lebih
m

ub

menjurus pada aspek hak azasi manusia dalam kaitannya dengan


lingkungan hidup,-------------------------------------------------------------------------------
ka

ep

Menimbang, bahwa sebagaimana telah disebutkan diatas, untuk


membuktikan adanya kerusakan dan atau pencemaran lingkungan dalam
ah

perkara lingkungan hidup perlu adanya bukti ilmiah, misalnya hasil analisa
R

es

laboratorium, akan tetapi dalam hal ini Penggugat sama sekali tidak
M

mengajukan bukti ilmiah (scientific evidence). Adapun mengenai keberadaan


ng

bukti surat produk P.16 berupa hasil riset Yayasan Genesis, menurut
on
gu

Hal 142 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penilaian majelis hakim bukti tersebut tidak memenuhi syarat sebagai bukti

si
ilmiah (scientific evidence) dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut
ini;--------------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
-

Menimbang, bahwa guna memastikan derajat kerusakan lingkungan

do
gu maka harus dilakukan analisa laboratorium sampel dari lapangan (tanah,
vegetasi, batu), karena analisa laboratorium adalah merupakan alat bukti

In
yang paling baik, data yang diperoleh akurat dan lebih objektif, dan analisa
A
sampel juga harus menggunakan cara dan metodologi yang baku dan
akurat, demikian pula dalam menganalisa data lapangan dan laboratorium,
ah

lik
data yang diperoleh dari lapangan yang dituangkan dalam Berita Acara
Pengambilan Sampel dan data analisa laboratorium, dianalisa untuk
am

ub
mendapatkan hasil analisa tantang terjadinya unsur kerusakan lingkungan.
Dalam kaitan ini hasil riset Yayasan Genesis tersebut pada pokoknya hanya
ep
berupa deskripsi tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berdomisili
k

di sekitar lingkungan area tambang batubara PT. Kusuma Raya Utama, serta
ah

dampak sosial dari kegiatan usaha tambang batubara tersebut, dan sama
R

si
sekali tidak ada analisa tentang derajat kerusakan lingkungan, ataupun
derajat pencemaran lingkungan yang sampai kepada kesimpulan yang

ne
ng

mengarah pada kriteria baku kerusakan dan atau keadaan yang


melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Oleh

do
gu

karenanya maka bukti surat produk P.16 tersebut dinilai tidak cukup untuk
membuktikan dalil utama gugatan penggugat, yakni dalil tentang kerusakan
In
dan pencemaran lingkungan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru
A

Semidang Bukit Kabu, Hutan Produksi Semidang Bukit Kabu dan Anak
Sungai Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu yaitu Anak sungai Kemumu;-------
ah

lik

Menimbang, bahwa sebaliknya dari tegen bewijs (bukti lawan) yang


m

ub

diajukan oleh Tergugat berupa bukti surat produk T.22.1A s/d T-24.3.G yang
nota bene semuanya merupakan sertifikat hasil uji laboratorium,Tergugat
ka

justeru berhasil membuktikan dalil-dalil sangkalannya dan sekaligus dinilai


ep

mampu mematahkan dalil gugatan penggugat. Dimana dari hasil uji


ah

laboratorium terhadap sampel kualitas air limbah dari kegiatan usaha


R

pertambangan batubara PT. Kusuma Raya Utama tersebut dapat dibuktikan


es

bahwa dari parameter yang diperiksa baik dari unsur Fisika berupa Total
M

ng

Suspended Solid (TSS) maupun unsur Kimia anorganiknya berupa Power of


on

Hidrogen (Ph), Besi (Fe), Mangan (Mn) semuanya menunjukkan bahwa


gu

Hal 143 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
angka hasil analisanya berada dibawah angka/standar baku mutu air

si
limbah kegiatan penambangan batubara sebagaimana yang diatur dalam
Lampiran I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 113 Tahun

ne
ng
2003. Hal mana dapat dielaborasi secara rinci sebagai berikut:
1. Bukti T.22.1A Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.a/UPTD- LH Kota

do
gu Bkl/2017 UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Pemprov Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
dilakukan pada Tanggal 25 -26 Januari 2017 terhadap kualitas air

In
A
limbah yang diambil dari Tambang Dalam I menunjukkan hasil
pengujian sbb:
ah

lik
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya
= 11 mg/L
am

ub
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 7,3 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
ep
k

analisanya = 0,015mg/L
ah

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


R

si
analisanya = 0,073 mg/L
2. Bukti T.22.1B Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.b/UPTD-LH Kota

ne
ng

Bkl/2017 UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup


Pemprov Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang

do
dilakukan pada Tanggal 25 -26 Januari 2017 terhadap kualitas air
gu

limbah yang diambil dari Outlet limpasan air hujan di lokasi washing
plant menunjukkan hasil pengujian sbb:
In
A

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


= 97 mg/L
ah

lik

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 7,04 mg/L
m

ub

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,081 mg/L
ka

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


ep

analisanya = 0,0241 mg/L.


ah

3. Bukti T.22.1C, Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.c/UPTD-LH Kota


R

Bkl/2017 UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup


es

Pemprov Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang


M

ng

dilakukan pada Tanggal 25 -26 Januari 2017 terhadap kualitas air


on
gu

Hal 144 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
limbah yang diambil dari saluran alami dan air dari dalam tambang

si
menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya

ne
ng
= 68 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

do
gu analisanya = 7,41 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,057 mg/L

In
A
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,0172 mg/L.
ah

lik
4. Bukti T.22.1D Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.d/UPTD-LH Kota
Bkl/2017 UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
am

ub
Pemprov Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
dilakukan pada Tanggal 25 -26 Januari 2017 terhadap kualitas air
limbah yang diambil dari air anak sungai kemumu menunjukkan hasil
ep
k

pengujian sbb:
ah

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


R

si
= 6 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

ne
ng

analisanya = 7,22 mg/L


Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil

do
analisanya = 0,009 mg/L
gu

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,032 mg/L.
In
A

5. Bukti T.22.1E Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.e/UPTD-LH Kota


Bkl/2017 UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
ah

lik

Pemprov Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang


dilakukan pada Tanggal 25 -26 Januari 2017 terhadap kualitas air
m

ub

limbah yang diambil dari air anak sungai kemumu + saluran alami +
air dari dalam tambang menunjukkan hasil pengujian sbb:
ka

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


ep

= 7 mg/L
ah

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


R

analisanya = 7,09 mg/L


es

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


M

ng

analisanya = 0,011 mg/L


on
gu

Hal 145 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil

si
analisanya = 0,035 mg/L.
6. Bukti T.22.1F, Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.f/UPTD-LH Kota

ne
ng
Bkl/2017 UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Pemprov Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang

do
gu dilakukan pada Tanggal 25 -26 Januari 2017 terhadap kualitas air
limbah yang diambil dari kolam resecevoar PLTU menunjukkan hasil
pengujian sbb:

In
A
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya
= 10 mg/L
ah

lik
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 6,88 mg/L
am

ub
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,006 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
ep
k

analisanya = 0,047 mg/L.


ah

7. Bukti T.22.2A Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.a/LAB-


R

si
DLHK/VIII/2017UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov
Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan

ne
ng

pada Tanggal 24 JUli – 1 Agustus 2017 terhadap kualitas air limbah


yang diambil dari tambang dalam 1 menunjukkan hasil pengujian sbb:

do
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya
gu

= 13,000 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
In
A

analisanya = 7,940 mg/L


Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
ah

lik

analisanya = 0,925 mg/L


Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
m

ub

analisanya = 0,0400 mg/L.


8. Bukti T. 22.2B Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.b/LAB-DLHK/VIII/2017
ka

UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu berhasil


ep

membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada Tanggal 24


ah

JUli – 1 Agustus 2017 terhadap kualitas air limbah yang diambil dari Air
R

saluran alami + Air dari tambang dalam (pengenceran limbah dari


es

saluran alami) menunjukkan hasil pengujian sbb:


M

ng

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


on

= 4,750 mg/L
gu

Hal 146 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

si
analisanya = 7,530 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil

ne
ng
analisanya = 0,570 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil

do
gu analisanya = 0,400 mg/L.
9. Bukti T. 22.2C Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.f/LAB-DLHK/VIII/2017
UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu berhasil

In
A
membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada Tanggal 24
JUli – 1 Agustus 2017 terhadap kualitas air limbah yang diambil dari Air
ah

lik
dari tambang dalam terowongan 2 menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya
am

ub
= 18,500 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 8,250 mg/L
ep
k

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


ah

analisanya = 2,530 mg/L


R

si
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,500 mg/L.

ne
ng

10. Bukti T. 22.2D Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/164.g/LAB-


DLHK/VIII/2017UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov

do
Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan
gu

pada Tanggal 24 JUli – 1 Agustus 2017 terhadap kualitas air limbah


yang diambil dari Air Limpasan Washing Plant menunjukkan hasil
In
A

pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya
ah

lik

= 1,700 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
m

ub

analisanya = 8,440 mg/L


Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
ka

analisanya = 0,500 mg/L


ep

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


ah

analisanya = 0,300 mg/L.


R

11. Bukti T. 22.3A Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.f/LAB-DLHK/XII/2017


es

UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Pemprov Bengkulu berhasil


M

ng

membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada Tanggal 19-29


on
gu

Hal 147 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Desenber 2017 terhadap kualitas air limbah yang diambil dari Air dari

si
dalam tambang 1 menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya

ne
ng
= 47,000 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

do
gu analisanya = 8,330 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 1,410 mg/L

In
A
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,700 mg/L.
ah

lik
12. Bukti T. 22.3B Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.f/LAB-DLHK/XII/2017
UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Pemprov Bengkulu berhasil
am

ub
membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada Tanggal 19-29
Desenber 2017 terhadap kualitas air limbah yang diambil dari Air dari
tambang dalam terowongan 2 menunjukkan hasil pengujian sbb:
ep
k

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


ah

= 48,000 mg/L
R

si
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 8,330 mg/L

ne
ng

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 1,250 mg/L

do
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
gu

analisanya = 0,600 mg/L.


13. Bukti T. 22.3C Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.g/LAB-DLHK/XII/2017
In
A

UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu berhasil


membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada Tanggal 19-29
ah

lik

Desenber 2017 terhadap kualitas Air Limpasan Washing Plant


menunjukkan hasil pengujian sbb:
m

ub

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


= 20,000 mg/L
ka

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


ep

analisanya = 8,500 mg/L


ah

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


R

analisanya = 1,360 mg/L


es

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


M

ng

analisanya = 0,300 mg/L..


on
gu

Hal 148 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. Bukti T. 22.3D Fotokopi Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.h/LAB-

si
DLHK/XII/2017 UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov
Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan

ne
ng
pada Tanggal 19-29 Desenber 2017 terhadap kualitas Air Limpasan
PLTU menunjukkan hasil pengujian sbb:

do
gu Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya
= 9,400 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

In
A
analisanya = 8,360 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
ah

lik
analisanya = 0,290 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
am

ub
analisanya = 0,200 mg/L
15. Bukti T. 22.3E Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.i/LAB-DLHK/XII/2017
UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bengkulu berhasil
ep
k

membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada Tanggal 19 -


ah

29 Desember 2017 terhadap kualitas Air Limpasan Stock File Aran


R

si
Tiga menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya

ne
ng

= 18,600 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

do
analisanya = 8,610 mg/L
gu

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 4,200 mg/L
In
A

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,200 mg/L
ah

lik

16. Bukti T. 22.3D Fotokopi Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.h/LAB-


DLHK/XII/2017 UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov
m

ub

Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan


pada Tanggal 19 - 29 Desember 2017 terhadap kualitas Air Limpasan
ka

PLTU menunjukkan hasil pengujian sbb:


ep

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


ah

= 9,400 mg/L
R

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


es

analisanya = 8,360 mg/L


M

ng

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


on

analisanya = 0,290 mg/L


gu

Hal 149 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil

si
analisanya = 0,200 mg/L
17. Bukti T. 22.3D Fotokopi Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/302.h/LAB-

ne
ng
DLHK/XII/2017 UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Pemprov
Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan

do
gu pada Tanggal 19 - 29 Desember 2017 terhadap kualitas Air Limpasan
Stock File Aran Tiga menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya

In
A
= 18,600 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
ah

lik
analisanya = 8,610 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
am

ub
analisanya = 4,200 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,200 mg/L
ep
k

18. Bukti T.24.1A Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.a/LAB-DLHK/I/2018


ah

UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


R

si
Provinsi Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
dilakukan pada Tanggal 16 - 29 Januari 2018 terhadap kualitas Air dari

ne
ng

Tambang dalam 1 menunjukkan hasil pengujian sbb:


Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya

do
= 34,000 mg/L
gu

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 7,790 mg/L
In
A

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,310 mg/L
ah

lik

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,800 mg/L
m

ub

19. Bukti T.24.1B Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.f/LAB-DLHK/I/2018


UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
ka

Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang


ep

dilakukan pada Tanggal 16 - 29 Januari 2018 terhadap kualitas Air dari


ah

Tambang dalam Terowongan 2 menunjukkan hasil pengujian sbb:


R

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


es

= 15,200 mg/L
M

ng

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


on

analisanya = 8,250 mg/L


gu

Hal 150 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil

si
analisanya = 1,060 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil

ne
ng
analisanya = 0,300 mg/L
20. Bukti T.24.1C, Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.g/LAB-DLHK/I/2018

do
gu UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
dilakukan pada Tanggal 16 - 29 Januari 2018 terhadap kualitas Air

In
A
Limpasan Washing Palant menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya
ah

lik
= 47,000 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
am

ub
analisanya = 7,980 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,540 mg/L
ep
k

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


ah

analisanya = 0,300 mg/L


R

si
21. Bukti T.24.1D Sertifikat Hasil Uji Nomor : 445/016.a/UPTD- LH Kota
Bkl/2017 UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup

ne
ng

Pemkot Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang


dilakukan pada Tanggal 16 - 29 Januari 2018 terhadap kualitas Air

do
Limpasan PLTU menunjukkan hasil pengujian sbb:
gu

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


= 22,000 mg/L
In
A

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 8,070 mg/L
ah

lik

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,240 mg/L
m

ub

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,300 mg/L
ka

22. Bukti T.24.1E Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/024.h/LAB-DLHK/I/2018


ep

UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


ah

Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang


R

dilakukan pada Tanggal 16 - 29 Januari 2018 terhadap kualitas Air


es

Limpasan Stock File Aran Tiga menunjukkan hasil pengujian sbb:


M

ng

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =


on

28,000 mg/L
gu

Hal 151 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

si
analisanya = 8,590 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil

ne
ng
analisanya = 2,070 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil

do
gu analisanya = 0,500 mg/L
23. Bukti T.24.2A Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.5/LAB-DLHK/VIII/2018
UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

In
A
Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
dilakukan pada Tanggal 19 Juli - 6 Agustus 2018 terhadap kualitas Air
ah

lik
dari Tambang Dalam 1 menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =
am

ub
69,000 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 7,830 mg/L
ep
k

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya


ah

= 0,625 mg/L
R

si
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,550 mg/L

ne
ng

24. Bukti T.24.2B Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.5/LAB-DLHK/VIII/2018


UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

do
Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
gu

dilakukan pada Tanggal 19 Juli - 6 Agustus 2018 terhadap kualitas Air


dari Tambang Dalam Terowongan 2 menunjukkan hasil pengujian sbb:
In
A

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya


= 2,500 mg/L
ah

lik

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 6,700 mg/L
m

ub

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya


= 0,060 mg/L
ka

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


ep

analisanya = 0,400 mg/L


ah

25. Bukti T.24.2C Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.7/LAB-DLHK/VIII/2018


R

UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


es

Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang


M

ng

dilakukan pada Tanggal 19 Juli - 6 Agustus 2018 terhadap kualitas Air


on

Limbah PLTU menunjukkan hasil pengujian sbb:


gu

Hal 152 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya

si
= 13,000 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

ne
ng
analisanya = 7,730 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil

do
gu analisanya = 2,150 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 1,000 mg/L

In
A
26. Bukti T.24.2D Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.8/LAB-DLHK/VIII/2018
UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
ah

lik
Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
dilakukan pada Tanggal 19 Juli - 6 Agustus 2018 terhadap kualitas Air
am

ub
Limpasan Stock File Aran Tiga menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =
20,000 mg/L
ep
k

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


ah

analisanya = 8,020 mg/L


R

si
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya
= 0,350 mg/L

ne
ng

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,300 mg/L

do
27. Bukti T.24.2E Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.10/LAB-DLHK/VIII/2018
gu

UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
In
A

dilakukan pada Tanggal 19 Juli - 6 Agustus 2018 terhadap kualitas Air


Limpasan Stock File Aran Tiga menunjukkan hasil pengujian sbb:
ah

lik

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =


10,000 mg/L
m

ub

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 6,910 mg/L
ka

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya


ep

= 0,210 mg/L
ah

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


R

analisanya = 0,400 mg/L


es

28. Bukti T.24.2F Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/265.11/LAB-DLHK/VIII/2018


M

ng

UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


on

Provinsi Bengkulu berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang


gu

Hal 153 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan pada Tanggal 19 Juli - 6 Agustus 2018 terhadap kualitas Air

si
Pengendapan Stock File menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =

ne
ng
2,500 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

do
gu analisanya = 6,490 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya
= 0,190 mg/L

In
A
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 0,200 mg/L
ah

lik
29. Bukti T.24.3A Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12A//VII UPTD
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
am

ub
Provinsi Bengkulu, berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang
dilakukan pada Tanggal 18 Desember 2018 – 2 Januari 2019 terhadap
kualitas Air dari Tambang Dalam 1 (KRU 1) menunjukkan hasil
ep
k

pengujian sbb:
ah

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =


R

si
2,500 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

ne
ng

analisanya = 7,540 mg/L


Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya

do
= 0,145 mg/L
gu

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,700 mg/L
In
A

30. Bukti T.24.3B Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12B/VII UPTD Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Bengkulu
ah

lik

berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada


Tanggal 18 Desember 2018 – 2 Januari 2019 terhadap kualitas Air
m

ub

Limpasan Washing Plant (KRU 1A) menunjukkan hasil pengujian sbb:


Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =
ka

2,500 mg/L
ep

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


ah

analisanya = 7,630 mg/L


R

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya


es

= 0,070 mg/L
M

ng

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


on

analisanya = 0,900 mg/L


gu

Hal 154 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
31. Bukti T.24.3C Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12G/VII UPTD Laboratorium

si
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Bengkulu
berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada

ne
ng
Tanggal 18 Desember 2018 – 2 Januari 2019 terhadap kualitas Air
Limpasan PLTU (5A) menunjukkan hasil pengujian sbb:

do
gu Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =
43,000 mg/L
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

In
A
analisanya = 7,310 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya
ah

lik
= 0,540 mg/L
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
am

ub
analisanya = 0,700 mg/L
32. Bukti T.24.3D Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12H/VII UPTD Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Bengkulu
ep
k

berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada


ah

Tanggal 18 Desember 2018 – 2 Januari 2019 terhadap kualitas Air dari


R

si
Tambang Dalam 2 (KRU 6) menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =

ne
ng

10,000 mg/L.
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil

do
analisanya = 6,620 mg/L
gu

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya


= 0,500 mg/L.
In
A

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,700 mg/L
ah

lik

33. Bukti T.24.3E Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12I/VII UPTD Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Bengkulu
m

ub

berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada


Tanggal 18 Desember 2018 – 2 Januari 2019 terhadap kualitas Air
ka

Limpasan Stock File ( KRU 7) menunjukkan hasil pengujian sbb:


ep

Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =


ah

46,000 mg/L.
R

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


es

analisanya = 8,180 mg/L


M

ng

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya


on

= 2,610 mg/L.
gu

Hal 155 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil

si
analisanya = 0,400 mg/L .
34. BuktiT.24.3F. Sertifikat Hasil Uji Nomor: 660/12K/VII UPTD Laboratorium

ne
ng
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Bengkulu,
berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada

do
gu Tanggal 18 Desember 2018 – 2 Januari 2019 terhadap kualitas Air
Kolam Limpasan Stock File menunjukkan hasil pengujian sbb:
Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya =

In
A
119,000 mg/L.
Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil
ah

lik
analisanya = 7,030 mg/L
Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya
am

ub
= 0,940 mg/L.
Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil
analisanya = 1,200 mg/L .
ep
k

35. Bukti T.24.3G. Sertifikat Hasil Uji Nomor : 660/12L/VII UPTD Laboratorium
ah

Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Bengkulu


R

si
berhasil membuktikan bahwa dari pengujian yang dilakukan pada
Tanggal 18 Desember 2018 – 2 Januari 2019 terhadap kualitas Air

ne
ng

Kolam Pengendapan Stock File menunjukkan hasil pengujian sbb:


Parameter TSS Baku mutunya = 400 mg/L, sedangkan hasil analisanya

do
= 161,000 mg/L.
gu

Parameter PH Baku mutunya = 6,0 – 9,0 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 6,500 mg/L
In
A

Parameter Besi (Fe) Baku mutunya = 7 mg/L, sedangkan hasil analisanya


= 0,970 mg/L.
ah

lik

Parameter Mangan (Mn) Baku mutunya = 4 mg/L, sedangkan hasil


analisanya = 0,400 mg/L .
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti surat yang telah


dipertimbangkan secara rinci tersebut diatas, dimana dari hasil uji
ka

laboratorium yang telah terakreditasi, baik mengenai parameter TSS, PH,


ep

Besi (Fe) maupun Mangan (Mn) semuanya masih jauh dibawah standar
ah

baku mutu yang telah ditentukan dalam Lampiran I Keputusan Menteri


R

Negara Lingkungan Hidup Nomor: 113 Tahun 2003, dengan demikian maka
es

tidak terbukti adanya kerusakan atau pencemaran lingkungan


M

ng

sebagiamana yang didalilkan oleh Penggugat dalam dalil utama yang


on
gu

Hal 156 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijadikan sebagai dasar gugatannya. Oleh karenanya maka Petitum ke 2 dari

si
gugatan penggugat yang juga merupakan petitum utama haruslah ditolak;----
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dinilai telah gagal

ne
ng
membuktikan dalil utama dari gugatannya tersebut, maka dalil-dalil gugatan
selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;-----------------------------

do
gu Menimbang, bahwa dengan gagalnya Penggugat dalam membuktikan
dalil utama gugatannya tersebut di satu pihak, dan sebaliknya dengan
berhasilnya Tergugat membuktikan tentang tidak adanya kerusakan dan

In
A
pencemaran lingkungan dalam perkara a quo, maka seluruh bukti selain
yang telah dipertimbangkan diatas, baik bukti surat yang diajukan oleh
ah

lik
Penggugat, maupun yang diajukan oleh Tergugat dan Para Turut Tergugat,
serta bukti saksi yang diajukan oleh Tergugat dan Para Turut Tergugat,
am

ub
menurut Majelis Hakim tidak ada urgensinya lagi untuk dipertimbangkan
lebih lanjut;---------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena petitum ke 2 yang merupakan petitum
ep
k

utama dari gugatan penggugat dinyatakan ditolak, maka petitum selain dan
ah

selebihnya dari gugatan penggugat juga haruslah ditolak;--------------------------


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat berada pihak yang kalah,
maka sepatutnya menurut hukum Penggugat tersebut dibebani untuk

ne
ng

membayar biaya perkara yang timbul sebagai akibat dari adanya perkara ini;
DALAM REKONPENSI :

do
Menimbang, bahwa maksud gugatan rekonpensi dari Tergugat adalah
gu

seperti tersebut diatas;


In
Menimbang, bahwa sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 66
A

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, untuk melindungi pejuang
ah

lik

lingkungan hidup, ketentuan dalam undang-undang tersebut menganut


sistem hukum “ANTI SLAPP”. (Strategic Lawsuit Against Public
m

ub

Participation), dimana secara tegas disebutkan “Setiap orang yang


memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat
ka

ep

dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata”;---------------------------


ah

Menimbang, bahwa gugatan Rekonpensi Tergugat dalam perkara a


R

quo adalah merupakan gugatan perdata, oleh karenanya dengan


es

mendasarkan pada ketentuan Pasal 66 Undang-Undang Republik Indonesia


M

ng

Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


on
gu

Hal 157 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hidup, maka gugatan Rekonpensi dari Tergugat dalam Konpensi tersebut

si
haruslah ditolak;--------------------------------------------------------------------------------

Mengingat, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang

ne
ng
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta peraturan-peraturan
lain yang bersangkutan dengan perkara ini;--------------------------------------------

do
gu MENGADILI :

DALAM KONPENSI :

In
A
DALAM EKSEPSI :
ah

lik
- Menolak Eksepsi dari Tergugat, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan
Turut Tergugat III tersebut;
am

ub
DALAM POKOK PERKARA :

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ep
k

DALAM REKONPENSI :
ah

si
- Menolak gugatan Rekonpensi dari tergugat dalam Konpensi/penggugat
dalam Rekonpensi tersebut;

ne
ng

DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI:

do
- Menghukum Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi
gu

untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini dihitung sebesar Rp.
5.231.000,- (lima juta dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah);
In
A

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Bengkulu Kelas 1A pada hari Jum,at tanggal 26 April
ah

lik

2019 oleh kami, Irfanudin,SH.MH., sebagai Hakim Ketua, Fitrizal


Yanto,SH.,dan Zeni Zenal Mutaqin,SH.MH.,masing-masing sebagai Hakim
m

ub

Anggota, Putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk


Umum pada hari Kamis tanggal 9 Mei 2019 oleh Fitrizal Yanto, SH sebagai
ka

ep

Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri Zeni Zenal Mutaqin,SH.MH dan DWI
PURWANTI, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk
ah

berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bengkulu Kelas 1A


R

es

Nomor : 44/Pdt.G/LH/2018/PN.Bgl., tertanggal 30 April 2019 dengan dibantu


M

oleh Dodi Ardiyanto,SH.,Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa


ng

Penggugat, Kuasa Tergugat, Kuasa Turut Tergugat I, Kuasa Turut


on
gu

Hal 158 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II, Kuasa Turut Tergugat III, Kuasa Turut Tergugat V dan tidak

si
dihadiri Turut Tergugat IV;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

ne
ng
ttd ttd

do
gu 1. Zeni Zenal Mutaqin,SH.MH. Fitrizal Yanto,SH.

In
A
ttd
ah

lik
2. Dwi Purwanti,SH.
am

ub
Panitera Pengganti,
ep
ttd
k

Dodi Ardiyanto,SH.
ah

si
Pada hari ini Kamis tanggal 9 Mei 2019

ne
ng

Foto copy salinan resmi sesuai dengan aslinya


Perkara Nomor 44/Pdt.G/LH/2018/PN Bgl
Atas permintaan Penggugat

do
gu

PANITERA
In
A
ah

lik

RAMDHANI, S.H.
Nip. 19671207 198903 1 006
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal 159 dari 159 Hal Putusan Perdata Lingkungan Hidup Nomor : 44/Pdt.G-LH/2018/PN Bgl
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159

Anda mungkin juga menyukai