Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

3.1 Perancangan Alat


Pada bab ini dibahasa mengenai perancangan serta pembuatan alat
Pemanas Genset Otomatis dan Sistem Automatic Tranfer Switch, bab ini terdiri
dari dasar perancangan alat, prinsip kerja alat, perencanaan bahan, dan
perancangan hardware.

3.2 Prinsip Kerja Alat


Pada bagian ini akan membahas secara umum mengenai prinsip kerja dari
Alat Pemanas Genset Otomatis, serta mikrokontroler sebagai pengontrolnya.
Berikut adalah diagram blok dari alat tersebut.

Gambar 3.1 Diagram Blok Pemanas Genset

Pada Tugas Akhir ini digunakan satu buah mikrokontroler Arduino UNO
yang berfungsi sebagai penerima data dan pemberi signal output kepada relay.
Untuk melakukan fungsi - fungsinya tersebut, maka dilakukan pengalokasian
penggunaan port pada Arduino UNO.
Pada Port Analog In A5 digunakan sebagai masukan SCL (RTC dan I2C),
A4 digunakan sebagai input SDA (RTC dan I2C), dan Port Digital Pin

29
8,9,10,11,12 digunakan sebagai output relay, pin 13 digunakan sebagai output
buzzer, dan pin 5 sebagai input dari sensor Optocoupler.

3.3 Perancangan Bahan


Pada bagian ini dijelaskan mengenai bahan yang akan digunakan untuk
membuat alat Pemanas Mesin Genset. Berikut adalah bagian - bagian dari alat
yang akan di buat.
Tabel 3.1 bagian - bagian dan bahan pembuatannya
No Bagian - bagian Bahan mekanik fisik Jumlah
1 Casing depan Acrylic 5 mm 1 buah
2 Casing belakang Acrylic 5 mm 1 buah
3 Casing samping Acrylic 5 mm 2 buah
4 Casing atas Acrylic 5 mm 2 buah
5 Casing bawah Acrylic 5 mm 1 buah
6 Tutup Acrylic 5 mm 1 buah
7 Deck komponen dalam Acrylic 5 mm 1 buah

3.4 Perancangan Hardware


Perancangan mekanik Alat Pemanas Genset Otomatis dilakukan dengan
pertimbangan tingkat kesulitan dan ketersediaan bahan, serta perhitungan terhadap
kekuatan penyatuan satu bagian dengan bagian lainnya. Sehingga terciptalah
sebuah rancangan mekanik dari bagian - bagian alat tersebut :

Gambar 3.2 Desain Casing bagian depan

30
Gambar 3.3 Desain Casing bagian belakang

Gambar 3.4 Desain Casing bagian samping kanan – kiri

Gambar 3.5 Desain Casing bagian bawah

31
Gambar 3.6 Desain Casing bagian atas

Gambar 3.7 Desain Casing Bagian Tutup

Gambar 3.8 Desain Casing deck dalam

32
Gambar 3.9 Panel box

Perencanaan bahan yang digunakan dalam pembuatan casing mekanik


adalah Acrylic yang memiliki ketebalan 5mm, yang mana dijadikan sebagai
pemasangan komponen dan dijadikan sebagai box panel.

3.5 Perancangan Rangkaian Sensor Tegangan


Sensor tegangan pada tugas akhir ini merupakan sensor yang digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya tegangan dari sumber PLN, data hasil pembacaan
ada tidaknya tegangan ini kemudian dikirim dan diolah oleh Arduino.
Sensor tegangan menggunakan sensor optocoupler yang menyearahkan
arus AC menjadi DC yang kemudian mengirim sinyal ke Arduino memberi
isyarat ada tidaknya tegangan pada PLN

Gambar 3.10 Prinsip kerja sensor optocoupler


3.5.1 Perancangan Sistem Minimum Arduino
Mikrokontroller berperan sebagai otak pengoperasian genset dan
switching circuit. Mikrokontroller ini menggunakan 4 pin digital dan 1 pin analog.
Pin digital berguna sebagai pengatur :

33
 Relay 1, (Starter Genset)
 Relay 2, (Kontak Genset)
 Relay 3, (Indikator Genset)
 Relay 4, (PLN)
 Relay 5, (Suplai daya Genset)
Untuk komunikasi serialnya pada Arduino terdapat 5 pin yang fungsinya sangat
vital, yaitu :
 Pin 7 sebagai digital write yang dihubungkan dengan sensor tegangan.
 Pin 8 sebagai digital write yang terhubung dengan Relay 1
 Pin 9 sebagai digital write yang terhubung dengan Relay 2
 Pin10 sebagai digital write yang terhubung dengan Relay 3
 Pin 11 sebagai digital write yang terhubung dengan Relay 4
 Pin 12 sebagai digital write yang terhubung dengan Relay 5
 Pin 13 sebagai digital write yang terhubung dengan buzzer.

3.6 Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan perangkat lunak tugas akhir menggunakan program Arduino.
Arduino digunakan sebagai perancangan program untuk mikrokontroller
minimum sistem. Sebelum melakukan perancangan perangkat lunak, diperlukan
diagram alir sistem sebagai acuan sistem tugas akhir
Diagram Alir Sistem Perancangan perangkat lunak dibagi menjadi 2 sistem,
yaitu Pemanas Genset Otomatis dan Auto Transfer Switch.

3.6.1 Pemograman Pemanas Genset Otomatis


Pembacaan program dimulai dengan membaca setting waktu pada RTC
untuk pemanasan, jika terbaca benar maka rangkaian proses pemanasan genset
akan berjalan.

34
Gambar 3.11 Flowchart pemanas mesin genset

3.6.1 Pemrograman Auto Transfer Switch


Perancangan perangkat lunak dimulai dengan membaca tegangan untuk
memastikan kondisi PLN. Jika terdeteksi adanya tegangan PLN, maka relay
genset OFF lalu mengaktifkan relay PLN. Kondisi ini berubah apabila status
kondisi awal kontaktor PLN ON, maka program akan memulai lagi dari awal
tanpa mengulang operasi pangaktifan relay PLN.

35
Gambar 3.12 Flowchart Automatic Transfer Switch
Jika tegangan PLN tidak terdeteksi selama, kondisi ini menyatakan tidak
adanya tegangan PLN atau kondisi PLN padam. Maka program akan mengirim
perintah untuk menyalakan genset., selanjutnya starting genset dilakukan selama 3
detik. Setelah genset mencapai tegangan steady state genset, maka selanjutnya
relay PLN di OFF kan dan relay genset ON. Beban akan disuplai dari genset.

3.6.1 Pemrograman Arduino


Arduino merupakan program open-source yang dapat mengisi papan
mikrokontroller. Dalam penggunaannya, Arduino menggunakan bahasa program
yang berbentuk fungsi C/C++ untuk menjalankan setiap perintah

36
Line pertama perancangan program adalah memasukkan alamat-alamat
untuk mengakses komponen. Perintah ini berfungsi sebagai pendeklarasian bahwa
komponen yang dimaksud dapat diakses oleh arduino

#include <DS3231.h> //Library Real Time Clock (RTC)


#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h> //Library LCD I2C
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE); //Alamat LCD
DS3231 rtc(SDA, SCL);
Time t;

Untuk line selanjutnya merupakan proses inisialisasi. Perintah ini


digunakan agar mikrokontroller mengatur pin yang akan digunakan.

#define buz 13
int sensorPLN = 7;
int re1 = 8;
int re2 = 9;
int re3 = 10;
int re4 = 11;
int re5 = 12;
int gen = 6;
int Hor;
int Min;
int Sec;
int Dday;
int statusPLN = 0;

Struktur dasar dari bahasa pemrograman arduino terdiri dari dua bagian,
yaitu void setup dan void loop.

void setup()
{
Wire.begin();
rtc.begin();
Serial.begin(9600);
pinMode(buz, OUTPUT);
pinMode(re1, OUTPUT);
pinMode(re2, OUTPUT);
pinMode(re3, OUTPUT);
pinMode(re4, OUTPUT);
pinMode(re5, OUTPUT);
pinMode(gen, OUTPUT);
pinMode(sensorPLN, INPUT);
lcd.begin(20, 4);
lcd.setCursor(0, 1);

37
lcd.print("Electronica Industry");
lcd.setCursor(2, 2);
lcd.print("Generator Set On");
delay(5000);
lcd.clear();
digitalWrite(re5, 1);
}

Bagian program diatas merupakan awal proses yang menyatakan bahwa


pin-pin yang digunakan merupakan input dan output. Void setup berisi perintah
yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak mikrokontoller dihidupkan. Sedangkan
void loop berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama
mikrokontroller menyala

void loop()
{
t = rtc.getTime();
Hor = t.hour;
Min = t.min;
Sec = t.sec;
Dday = t.dow;
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Time: ");
lcd.print(rtc.getTimeStr());
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Date: ");
lcd.print(rtc.getDateStr());
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print("Day : ");
lcd.print(rtc.getDOWStr());
lcd.setCursor(2, 3);
lcd.print("Teknisi Ahli XV");

Perintah diatas merupakan proses looping yang berfungsi sebagai pembaca


waktu yang terdapat di RTC yang ditampilkan pada LCD.

if ( Dday == 3 && Hor == 15 && Min == 18 && Sec == 00 ) //Setting Nyala Pemanasan
Genset
{
Buzzer();
Buzzer();
Buzzer();
lcd.clear();
lcd.setCursor(5, 0);
lcd.print("Contact ON");
digitalWrite(re1, 1);

38
delay(3000);
lcd.clear();
lcd.setCursor(3, 0);
lcd.print("Engine Start");
digitalWrite (re2, 1);
delay(3000);
digitalWrite (re2,0);
lcd.clear();
lcd.setCursor(4, 0);
lcd.print("Generator ON");
digitalWrite(re3, 1);
delay(1000);
lcd.clear();
}

Jika RTC menunjukkan waktu sesuai dengan kondisi program yang kita buat
yaitu waktu genset off, maka relay akan mati.

if ( Dday == 3 && Hor == 15 && Min == 19 && Sec == 00 ) //Setting untuk mematikan
pemanasan genset

{
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,0);
lcd.print("Generator OFF");

delay(2000);
digitalWrite(re1, 0);
digitalWrite(re3, 0);

delay(2000);

Buzzer();
Buzzer();
Buzzer();

lcd.clear();

delay(1000);

Kondisi ini untuk mengaktifkan sensor dimana jika sensor berlogika


HIGH, maka genset akan menyala dan menyuplai daya menggantikan PLN.

}
if (digitalRead(sensorPLN)==HIGH && digitalRead(re4)==LOW ) //Sensor ketika PLN mati
untuk menyalakan genset

39
{
Buzzer();
Buzzer();
Buzzer();

lcd.clear();
lcd.setCursor(4, 0);
lcd.print("CONTACT ON");
digitalWrite(re5, 0);
digitalWrite(re1, 1);
delay(3000);

lcd.clear();
statusPLN=1;

lcd.setCursor(3, 0);
lcd.print("ENGINE START");
digitalWrite (re2, 1);
delay(3000);
digitalWrite (re2,0);
lcd.clear();
lcd.setCursor(4, 0);
lcd.print("GENERATOR ON");
digitalWrite(re3, 1);
delay(3000);
digitalWrite(re4, 1);
digitalWrite(gen, 1);
lcd.clear();
statusPLN=1;
}
else
{
}

Kondisi ini untuk mematikan suplai daya genset dan mematikan genset
setelah PLN menyala.

if (digitalRead(sensorPLN)==LOW && (statusPLN==1)) //sensor untuk mematikan genset


ketika PLN hidup
{
lcd.clear();

lcd.setCursor(3,0);
lcd.print("GENERATOR OFF");
delay(3000);
Buzzer();
Buzzer();
Buzzer();

40
digitalWrite(re1, 0);
digitalWrite(re3, 0);
digitalWrite(re4, 0);
digitalWrite(gen, 0);
delay(3000);
digitalWrite(re5, 1);

lcd.clear();
statusPLN=0;
}

41

Anda mungkin juga menyukai