Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ELEKTRONIKA

PRAKTIKUM RANGKAIAN COUNTER DIGITAL 2 DIGIT

Disusun Oleh :

Richo 0919040040

Vinca Vannya Putri 0919040044

Vandy Ahmad 0919040056

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK OTOMASI 1B

JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2020
1.1 Deskripsi
Counter atau Penghitung disebut juga penghitung serial. Input counter berupa
clock/trigger yang mentriger output flip flop pertama.Flip flop pertama menjadi trigger
bagi flip-flop kedua. Flip-flop kedua menjadi trigger flip-flop ketiga dan seterusnya.
Selain definisi diatas counter (pencacah) juga berarti rangkaian yang dapat
menghitung banyaknya detak pulsa dalam waktu yang tersedia. Counter juga dapat
diartikan sebagai rengkaian pengurut karena membutuhkan karakteristik memori dan
yang memegang peranan adalah clock.
Berdasarkan berbagai sumber yang kami dapatkan kami menggaris bawahi bahwa
counter atau pencacah memilki karakteristik penting yaitu;
1. Jumlah hitung maksimal (modus cacahan)
2. Menghitung keatas atau kebawah
3. Operasi asinkron dan sinkron
4. Bergerak bebas atau berhenti sendiri
5. Pengukur frekuensi
6. Pembagi frekuensi
7. Penyimpan data

1.2 Perencanaan
Dalam membuat rangkaian (project) counter 2 digit memiliki aturan masing masing
setiap kelompok mengenai perubahan nilai counter yang akan dibuat antara lain;

Nilai counter dapat diubah dari 0-2 digit NRP terkecil dan 0-2 digit NRP terbesar

Pada kelompok kami nilai counter dapat diubah dari 0-40 (NRP terkecil) dan 0-56 (NRP
terbesar). Sementara itu untuk D (dutty) ditentukan dari NRP terkecil yaitu 40 dan
T=1detik.

Rincian Rumus rumus yang digunakan pada rangkaian counter;

R𝐵
D= *t1= 0,693(RA+RB) T = t1 + t2
𝑅𝐴+2𝑅𝐵

*t2 = 0,693 . RB . C = 0,693. (RA + RB) . C


1.3 Gambar Rangkaian

Gambar rangkaian counter 2 digit

1.4 Simulasi Proteus

Gambar Nilai Counter 0-40

Gambar Nilai Counter 0-56


1.5 Skematic Eagle dan Layout PCB

Gambar Skematic Eagle

Gambar Layout PCB


1.6 Hasil

Gambar PCB dengan Komponennya

Gambar PCB Ketika Sedang diuji

Berdasarkan hasil percobaan yang kami uji terdapat kegagalan yang membuat rangkaian
tersebut tidak bisa menampilkan tampilan output yang di inginkan yaitu;

1. Pada simulasi pertama, tampilan 7 segmen dapat menyala tetapi tidak bisa menampilkan
sesuai detik yang telah dihitung sebelumnya. Tetapi pada saat proses perbaikan dan simulasi
kedua tampilan 7 segmen kami justru bertolak belakang dengan simulasi pertama dengan
kondisi tidak menyala.
2. Pada simulasi pertama, LED dapat menyala sesuai hitungan detik yang kami hitung
sebelumnya. Tetapi pada saat proses perbaikan dan simulasi kedua tampilan LED justru
bertolak belakang dengan simulasi pertama dengan kondisi tidak dapat menyala.
1.7 Analisa

Gambar PCB pada tahap analisa

Berdasarkan kegagalan saat percobaan PCB yang tertera pada pembahasan tahap hasil, kami
telah menganalisa mengenai kegagalan pada pengujian PCB yang didasarkan pada kasus kasus
yang ada sebelumnya dan mengupas dari beberapa sumber buku. Kelompok kami menggaris
bawahi bahwa gagalnya simulasi percobaan PCB dipengaruhi oleh;

1. Kurang memperhatikan kebersihan tembaga tembaga yang menempel di PCB


karena penggunaan lotfet. Hal ini penting karena untuk memastikan bahwa
hubungan power(Vcc) selalu terpisah dengan GND. Serta kurang melihat sambungan
(short circuit test).
2. Hal lain yang menyebabkan PCB tidak menyala karena IC yang rusak.
3. Peluang terkecil yang sempat kami diskusikan adalah kurang memastikan koneksi
antar pin skematik terhubung dengan benar dan tidak saling bertukar.
4. Factor lainnya yaitu karena Human Error, dalam kebanyakan kesalahan kasus ini
meliputi proses produksi yang salah, dan spesifikasi pabrikan(cacat produk).
1.8 Kesimpulan
counter (pencacah) merupakan rangkaian yang dapat menghitung banyaknya
detak pulsa dalam waktu yang tersedia. Counter juga dapat diartikan sebagai rengkaian
pengurut karena membutuhkan karakteristik memori dan yang memegang peranan adalah
clock. Dalam aplikasi kehidupan ehari hari counter sangatlah berpengaruh penting seperti
menghitung objek (barang produksi) dalam tekhnologi industry, mengukur kecepatan
dalam penggunaan computer digital.
Adapun factor factor yang mempengaruhi PCB kelompok kami tidak menyala
antara lain;
1. Kurang memperhatikan kebersihan tembaga tembaga yang menempel di PCB
karena penggunaan lotfet. Hal ini penting karena untuk memastikan bahwa
hubungan power(Vcc) selalu terpisah dengan GND. Serta kurang melihat sambungan
(short circuit test).
2. Hal lain yang menyebabkan PCB tidak menyala karena IC yang rusak.
3. Peluang terkecil yang sempat kami diskusikan adalah kurang memastikan koneksi
antar pin skematik terhubung dengan benar dan tidak saling bertukar.
4. Factor lainnya yaitu karena Human Error, dalam kebanyakan kesalahan kasus ini
meliputi proses produksi yang salah, dan spesifikasi pabrikan(cacat produk).

Hal tersebut menjadi sebuah pembelajaran tersendiri untuk kami agar lebih berhati hati
dalam mengerjakan dan memasang suatu komponen ataupun saat mendesain layout PCB agar
tidak terjadi kesalahan kembali.

Anda mungkin juga menyukai