Anda di halaman 1dari 12

TRANSLATE JOURNAL READING

RESTORASI ESTETIS
BIOSMART MATERIALS IN DENTISTRY : AN UPDATE

Dosen Pembimbing :
drg. Gloria Fortuna, Sp.KG

Disusun oleh :
Eva Kurnianda 22010218140055
Kamila Aini Alma 22010218130057
Leony Kurnia Justicia 22010218140058
R. Bagus Muhammad Anugrah .D 22010218140060
Vignarossa Putri Larasati 22010218140061
Natasya Yosephina Saputri 22010218140063
Welmanco Pandapotan Manurung` 22010218140064
Azzahra Astiana Putri 22010218140065
Nia Damayanti 22010218130066

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
ABSTRAK
Pada kedokteran gigi tidak ada satupun material (contohnya) yang ideal di alam dan
memenuhi semua persyaratan dari material yang ideal. sehingga pencarian untuk “ material
restorative yang ideal” terus berlanjut, memicu pada pengenalan generasi material yang baru.
hal ini di refrensikan sebagai “smart” karena material ini mendukung struktur gigi yang
tersisa sampai ke batas dimana preparasi kavitas yang lebih konservatif dapat dilakukan.
material ini dapat diubah secara terkontrol oleh stimulus seperti tegangan, suhu, kelembaban,
pH dan bidang elektrik atau magentik. beberapa di antaranya adalah “biomimetic” di alam
seperti sifatnya yang mengikuti substansi natural dari gigi seperti enamel atau dentin.material
kedokteran gigi terkini telah ditingkatkan dalam rangka untuk membuat materialnya lebih
cerdas. penggunaan material cerdas telah merevolusi kedokteran gigi, dimana termasuk
penggunaan material restorative seperti komposit cerdas, keramik cerdas, kompomers,
RMGIC, amorphous calcium phosphate releaseing untuk fissure sealants dll. kemudian
material lain seperti pada ortodonti yaitu shape memory alloys, material impressi cerdas,
jahitan cerdas, bur cerdas dll. artikel ini bertujuan untuk menghiglight kegunaan dari
“material cerdas” untuk mencapai keuntungan maksimum dari teknik restoratif konvensional
di kedokteran gigi.
Kata kunci: Biomimetic, Dentistry, Smart materials
Cara mensitasi artikel ini: Dhull KS, Dutta B, Verma T. Biosmart Materials in Dentistry: An
Update. Int J Oral Care Res 2017;5(2):143-148.
Sumber dukungan: -
Conflict of interest: tidak ada

PENGANTAR
Sejak berabad-abad, bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi telah dirancang
menjadi pasif dan inert, yaitu, untuk menunjukkan sedikit atau tidak ada interaksi dengan
jaringan dan cairan tubuh. Material seperti amalgam, komposit, dan semen sering kali dinilai
berdasarkan kemampuan mereka untuk bertahan tanpa berinteraksi dengan lingkungan
rongga mulut.
Skenario saat ini telah berubah. Banyak dari bahan canggih yang digunakan di garis
depan bahan sains itu fungsional: Mereka dituntut untuk tampil hal-hal dan menjalani
perubahan yang disengaja dan bermain aktif bagian dari cara kerja struktur atau perangkat.
Hari ini, teknologi yang paling menjanjikan untuk efisiensi seumur hidup dan keandalan yang
ditingkatkan termasuk penggunaan "bahan bioresponsive atau bahan pintar".
Suatu bahan dikatakan “pintar” jika memiliki kualitas yang baik untuk merasakan dan
merespon setiap perubahan lingkungan. Karenanya, bahan-bahan ini juga dikenal sebagai
"Bahan responsif." Smart material dapat didefinisikan sebagai bahan desain yang memiliki
satu atau lebih sifat yang dapat diubah secara signifikan dengan cara yang terkontrol oleh
rangsangan eksternal, seperti tekanan, suhu, kelembaban,pH, dan medan listrik atau magnet.

SIFAT SMART MATERIAL


Ciri utama dari perilaku cerdas mencakup kemampuannya untuk kembali ke keadaan semula
bahkan setelah stimulus dihilangkan. Smart Material yang ada antara lain:
● Material piezoelektrik, yang menghasilkan tegangan saat diberikan tegangan atau
sebaliknya
● Bahan termoresponif, seperti paduan memori bentuk (SMA)3 atau polimer memori
bentuk, mengadopsi bentuk yang berbeda pada suhu berbeda karena perubahan
struktur yang luar biasa dan terkontrol.
● Bahan termokromik berubah warna sebagai respons terhadap perubahan suhu.
● Photochromic - bahan ini berubah warna sebagai respons terhadap perubahan kondisi
cahaya.
● Magnetorheological - ini adalah bahan fluida yang menjadi padat saat ditempatkan
dalam medan magnet.
● Peka terhadap pH - bahan yang membengkak / runtuh saat pH media di sekitarnya
berubah.
● Pembentukan biofilm - keberadaan biofilm pada permukaan material mengubah
interaksi permukaan dengan lingkungan.

Tabel 1 menunjukkan klasifikasi smart material dalam kedokteran gigi.

I. Smart material pasif: Merespons perubahan eksternal tanpa kontrol eksternal.


o Semen ionomer kaca (GIC)
o GIC modifikasi resin
o Kompomer
o Komposit
II. Smart material aktif: Memanfaatkan feedback loop untuk memungkinkan mereka
berfungsi seperti respons kognitif melalui rangkaian aktuator.
1. Kedokteran gigi restoratif
o Smart GIC
o Smart composites
- Ariston pHc
- Komposit ACP (Alumunium Composite Panel)
o Smart preparation burs
2. Kedokteran gigi prostetik
o Smart ceramics
o Smart impression materials
3. Ortodontik
o Shape memory alloys (SMAs)
4. Kedokteran gigi pediatrik dan preventif
o Fluoride releasing pit and fissure sealants
o ACP-releasing pits and fissure sealants
5. Endodontik
o Nickel titanium rotary instruments
6. Oral Surgery
o Smart future
7. Smart fibers for laser dentistry
8. Smart antimicrobial peptide

KEDOKTERAN GIGI RESTORATIF


Smart Glass Ionomer Cement
Flukuasi temperatur yang besar dapat terjadi dalam rongga mulut karena adanya intake
makanan dan minuman panas atau dingin. Oleh karenanya material restoratif yang diletakkan
dalam lingkungan seperti ini akan menunjukkan ekspansi ataupun kontraksi termal sebagai
respon dari stimulus termal tersebut. Istilah Koefisien Termal Ekspansi (CTE) biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan perubahan dimensional dari suatu bahan dalam responnya
terhadap perubahan termal
Ketika berhadapan dengan perubahan termal, perbandingan nilai CTE dari bahan restoratif
dan gigi dinilai lebih penting daripada nilai CTE bahan restoratif itu sendiri. Adanya
ketidaksesuaian dari ekspansi dan kontraksi termal dari bahan restoratif dan gigi akan
menyebabkan microleakage. Pengamatan menarik telah dilakukan dalam beberapa studi
untuk menentukan nilai CTE dari beragam material restoratif, dan Smart GIC memiliki
potensi thermoresponsive smart behavior karena dapat menyamakan koefisien ekspansi
termal dengan jaringan keras dalam RM. Pada suhu 20℃ hingga 50℃ GIC ini diketahui
tidak mengalami perubahan dimensi, atau bila ada, perubahannya sangat minimal. Saat suhu
>50℃ dalam kondisi kering, material ini akan menyusut karena kehilangan kandungan air,
dimana dalam kondisi yang sama, jaringan dentin juga memiliki sifat serupa. Selain itu,
Smart GIC juga dapat melepaskan dan mengisi kembali fluorida. RMGIC, Kompomer, atau
giomer juga menunjukkan karakteristik “pintar” ini, seperti pada merk GC Fuji IX GP
EXTRA.

Smart Composite
Skrtic mengembangkan material restoratif komposit yang mengandung Aluminium
Composite Panel (ACP) sebagai filler dalam polimer RK yang menstimulasi perbaikan
jaringan gigi dengan melepaskan kalsium dan ion fosfat secara berkelanjutan.
Mekanisme kerjnya: ACP pada pH netral atau tinggi akan tetap sebagai ACP. Saat pH
menjadi rendah, seperti pada 5,8 atau lebih rendah, ACP berkonversi menjadi hidroksiapatit
(HAP) dan presipitatnya, sehingga dapat menggantikan HAP yang hilang/larut akibat asam.
Ketika pH dalam rongga mulut mencapai nilai dibawah 5,8, ion-ion tersebut akan bergabung
dalam hitungan detik untuk membentuk gel. Dalam waktu kurang dari 2 menit, gel tersebut
akan menjadi kristal amorf yang menghasilkan ion kalsium dan fosfat.
Ariston pHc Alkaline Glass Restorative Material
Merupakan bahan restoratif alkalin glass nano-filled yang diaktivasi dengan cahaya (light-
activated). Direkomendasikan untuk restorasi klas I dan II pada gigi sulung dan permanen.
Disebut sebagai bahan restoratif yang “pintar” karena mampu melepaskan kalsium, fluorida,
dan ion hidroksil bila pH intraoral dibawah 5,5; Melawan demineralisasi dan memicu
remineralisasi. Bahan ini dapat secara adekuat di light cure pada ketebalan hingga 4 mm.

Smart Preparation Burs


Merupakan bur polimer yang terbuat dari resin poliamida. Tingkat hardness atau kekerasan
dari smart bur ini kurang dari dentin sehat namun lebih dari dentin yang terkena karies,
sehingga saat mengebur hanya jaringan dentin terkena karies yang akan terbuang. Bila
terkena jaringan dentin sehat mereka akan mengalami burn out.
Secara komersial, terdapat 2 bur yang tersedia, yakni Smart bur (Gambar 3) dan polybur-1
Smart burs. Tersedia dalam ukuran 004, 006, dan 008. Kecepatan yang direkomendasikan
adalah antara 500 – 800 rpm. Polybur-1 juga tersedia dalam ukuran 014, 018, dan 023 serta
dapat digunakan dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan Smart bur, yakni antara
2000 hingga 8000 rpm. Kedua bur memiliki bentuk round dengan cutting edge berbentuk
sekop/spade. Satu studi menunjukan bahwa jumlah dentin sehat yang terbuang secara
signifikan lebih sedikit ketika dibandingkan dengan bur round stainless steel.

KEDOKTERAN GIGI PEDIATRIK DAN PREVENTIF


ACP- pelepasan pit dan fissure sealant
ACP pertama kali dijelaskan oleh Aaron S. Posner pada tahun 1963. Merupakan
anteseden penting dalam pembentukan biologis HAP. Memiliki dua sifat: Preventif dan
restoratif, membenarkannya digunakan dalam semen gigi, perekat, pit and fissure sealant, dan
komposit (Gbr. 4).12
Mekanisme dari aksi
Pada pH netral atau tinggi, ACP tetap dalam bentuk aslinya di lingkungan mulut.
Tapi, ketika PH di sekitarnya turun ke tingkat yang dapat menyebabkan demineralisasi gigi
permukaan, yaitu, pada atau di bawah 5,8 (pH kritis), ACP diubah menjadi kristal HAP,
sehingga menggantikan kristal HAP hilang karena asam. Ion yang dilepaskan ini akan
bergabung di dalamnya dengan hitungan detik dan membentuk gel. Dalam waktu kurang dari
2 menit, gel ini menjadi kristal amorf, menghasilkan kalsium dan ion fosfat.13 Kristal HAP
adalah kestabilan akhir produk dalam pengendapan kalsium dan fosfat ion dari netral atau
basa dan menetralkan asam dan menyangga pH.
Ini dianggap sebagai "bahan cerdas" karena:
• Bertindak sebagai penguatan mekanisme pertahanan alami gigi hanya jika diperlukan.
• Memiliki umur yang panjang dan tidak ada pencucian.
• Kepatuhan pasien tidak diperlukan.
Contohnya termasuk Aegis Pit dan Fissure Sealant yang diproduksi oleh Bosworth.
Pit dan Fissure Sealant yang melepaskan fluorida
Mempertimbangkan fakta bahwa permukaan oklusal hanya 12% dari permukaan gigi,
delapan kali lebih rentan sebagai permukaan halus untuk karies.14 Jadi, pencegahan karies
oklusal sangat penting dalam pelestarian struktur gigi.
Ada dua metode umum penggabungan fluorida ke dalam bahan fissure sealant:
a) Pertukaran anion sistem (senyawa fluorida organik yang terikat secara kimiawi resin)
b) Penambahan garam fluorida ke resin yang tidak dilarutkan.
Mekanisme pelepasan fluorida dari fluorida fissure sealant tetap spekulatif. Pelepasan
fluoride mungkin terjadi dari bahan sealant yang tidak larut sebagai akibat dari porositas.
Mungkin juga terjadi karena ion fluorida atau kaca fluorida tidak terikat erat ke molekul resin
terpolimerisasi. Contohnya adalah Fluoroshield dan Deltonplus.

PROSTHETIC DENTISTRY
Smart Impression Materials
Aquasil Ultra Smart Wetting® Impression Material
Formula baru dari Aquasil (Gambar. 6) ini merupakan tammaterial pada material
impresi silikon yang didesain dengan reduksi contact angle, peningkatan tear strength, dan
pemeliharaan viskositas yang rendah selama working time. material tersedia dalam bentuk
viskositas regular-and fast-set rigid (hijau muda), heavy (hijau muda), monophase (merah
marun), low (hijau kebiruan), extra-low (oren).

SMART CERAMICS
Pada tahun 1995, bridge gigi bermaterial all ceramic pertama kali ditemukan di ETH
Zurich melalui proses yang memungkinkan pemesinan keramik gigi dan bridge secara
langsung. Kemudian, proses dan material tersebut diuji dan diperkenalkan ke pasaran sebagai
Cercon – smart ceramics.
Cercon adalah material zirconia berbasis keramik yang dibuat dari satu unit tanpa
substruktur logam yang memungkinkan untuk menyatu dengan baik dengan gigi asli di
sekitarnya.
Keuntungan :
 Metal free, biokompatibel;
 Memberikan hasil yang sangat estetis;
 Memiliki sifat tahan fraktur, kekuatan lentur, keandalan, dan transformasi dari
kristalografi zirkonium oksida.

ORTHODONSI
SMA – Paduan Nikel–Titanium
SMA (Smart Memory Alloy) merupakan sekelompok bahan logam yang memiliki
kemampuan untuk memulihkan panjang atau bentuk sebelumnya setelah diberi beban
termomekanis yang sesuai. Efek memori pertama kali diamati pada tembaga-seng dan
tembaga-timah oleh Greniger dan Mooradian pada tahun 1938, tetapi baru pada awal 1960-an
Buehler dkk menciptakan dan mematenkan Nitinol, paduan nikel-titanium (NiTi) di
Laboratorium Ordonance Angkatan Laut di Silver Springs, Maryland, AS. SMA memiliki
sifat yang luar biasa, seperti elastisitas yang super, shape memory, ketahanan yang baik
terhadap fatigue dan keausan, dan biokompatibilitas yang baik.
Penggunaan SMA yang paling penting secara komersial yaitu pada aplikasi
ortodontik. Kawat lengkung dari baja yang tahan karat telah digunakan sebagai tindakan
korektif untuk gigi yang tidak sejajar selama bertahun-tahun. Akibat fleksibilitas yang
terbatas dan karakter tegangan dari kabel ini, kekuatan yang cukup besar diterapkan pada
gigi, yang menyebabkan ketidaknyamanan. Retensi kabel dilakukan setiap 3 atau 4 minggu
pada tahap awal perawatan dimana pasien harus sering mengunjungi dokter gigi. Kabel super
elastis sekarang digunakan untuk tindakan korektif ini. Sifatnya yang elastis dan dapat
diperpanjang memungkinkan penurunan tingkat ketidaknyamanan secara signifikan karena
SMA menerapkan kekuatan yang berkelanjutan, yang berada dalam kisaran fisiologis, dalam
jangka waktu lebih lama. Kunjungan ke dokter gigi juga berkurang secara signifikan.
Contohnya yaitu kabel dan kawat lengkung NiTi.

ENDODONTI
NiTi Rotary Instrument
Pengenalan file NiTi dalam rotary endodontik telah membuat instrumentasi lebih mudah
dan lebih cepat daripada instrumentasi tangan konvensional selama persiapan biomekanik
perawatan saluran akar. File endodontik Nitinol untuk prosedur saluran akar menawarkan
fleksibilitas, daya tahan, dan torsi yang unggul dibandingkan dengan file baja tahan karat.
Efek shape memory dan superelastisitas dari file putar NiTi menawarkan keuntungan
sebagai berikut:
 Lebih sedikit kemungkinan kerusakan file di dalam kanal selama instrumentasi;
 Lebih sedikit kelelahan pada operator;
 Transportasi yang lebih sedikit dan insiden penyimpangan saluran yang menurun;
 Nyeri pasca operasi minimal pada pasien.

BEDAH MULUT
Smart Suture
Jahitan ini terbuat dari bahan ramah lingkungan dalam bentuk polimer. Mereka
mengaplikasikan secara longgar dalam bentuk sementara dan ujungnya diperbaiki. Ketika
suhu dinaikkan di atas suhu transmisi termal, jahitan akan menyusut dan mengencangkan
simpul, menerapkan gaya optimal. Suhu transisi termal ini, yang mendekati suhu tubuh

manusia, dan kemampuan polimer yang dapat terurai secara hayati mendorong aplikasi
biokompatibel dengan mengikat simpul pada tekanan yang tepat dalam pembedahan. Smart
suture juga terbuat dari benang plastik atau sutra yang dilapisi dengan sensor suhu dan
pemanas mikro yang dapat mendeteksi infeksi. Contohnya adalah Novel MIT Polymer.

SMART FIBERS UNTUK LASER KEDOKTERAN GIGI


Transmisi dari tekanan laser berenergi tinggi mampu untuk mengablasi jaringan gigi
yang merupakan masalah utama dalam laser kedokteran gigi. Hollow-core photonic fibers
untuk memberikan radiasi dari laser yang berfluensi tinggi yang mampu mengablasi email
gigi ini telah dikembangkan. Photonic fibers ini dikenal sebagai smart fibers. 40 ps garnet
aluminium yttrium yang diolah neodymium dengan energi total 2 mJ ditransmisikan ke
hollow core dari photonic crystal fiber dengan diameter inti sekitar 14 mikrometer dan
difokuskan pada permukaan gigi untuk mengablasi jaringan gigi. Fiber yang sama tidak
hanya untuk mengirimkan tekanan laser dengan kekuatan tinggi ke permukaan gigi, tetapi
juga untuk mengirimkan emisi dari plasma yang dihasilkan oleh tekanan laser pada
permukaan gigi ke arah belakang untuk deteksi dan diagnosis optik.

SMART ANTIMICROBIAL PEPTIDE


Repertoar antibiotik mempengaruhi berbagai mikroorganisme, termasuk flora normal.
Gangguan ekologi akibat pengobatan antibiotik sering mengakibatkan infeksi sekunder atau
konsekuensi negatif lainnya. Untuk mengatasi masalah ini, kelas baru dari molekul selektif
patogen, yang disebut secara spesifik peptida antimikroba tertarget/Specifically Targeted
Antimicrobial Peptides (STAMPs), berdasarkan fusi dari domain peptida-penargetan spesifik
spesies dengan domain peptida antimikroba spektrum luas baru-baru ini telah dikembangkan.
Sebuah feromon bakteri alami (competence-stimulating peptide (CSP))/kompetensi
merangsang peptida berfungsi sebagai penargetan domain peptida dalam STAMP yang
melawan bakteri patogen mulut, Streptococcus mutans, yang merupakan mikroorganisme
utama yang bertanggung jawab atas penyebab karies gigi. studi lebih lanjut menunjukkan
bahwa daerah 8-asam amino dalam urutan CSP cukup untuk ditargetkan ke domain peptida
antimikroba ke S.mutans. STAMPs ini mampu menghilangkan S.mutans dari biofilm
multispesies tanpa mempengaruhi Streptokokus oral nonkariogenik yang terkait erat,
menunjukkan potensi molekul-molekul ini untuk dikembangkan menjadi antibiotik
“probiotik”, yang secara selektif dapat menghilangkan patogen ketika mempertahankan
manfaat perlindungan dari flora normal yang sehat.

KESIMPULAN
Pada abad ke-21, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat bergantung pada perkembangan
material-material baru yang diharapkan merupakan respon terhadap perubahan lingkungan
dan mewujudkan fungsi masing-masing sesuai kondisi yang optimum. Smart Material adalah
jawaban atas kebutuhan bahan yang ramah lingkungan dan responsif, yang dapat mengubah
sifat-sifatnya untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Karena kemajuan pesat dibidang
ilmu pengetahuan ini, smart material memiliki harapan yang baik di masa depan dan dibidang
biosmart dentistry. Praktisi kedokteran gigi perlu mengetahui material-material inovatif ini,
untuk memungkinkan penggunaan dan memanfaatkan sifat optimalnya dalam praktik sehari-
hari untuk menyediakan solusi yang berkualitas dan efektif untuk perawatan masalah gigi.

Anda mungkin juga menyukai