Sejak berabad-abad, bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi telah dirancang
menjadi pasif dan inert, yaitu menunjukkan sedikit atau tidak ada interaksi dengan
jaringan dan cairan tubuh. Material seperti amalgam, komposit, dan semen sering kali
dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk bertahan tanpa berinteraksi dengan
lingkungan rongga mulut. Seriring perkembangan tekonologi, bahan2 tersebut telah
ditingkatkan menjadi suatu bahan bioresponsive atau bahan pintar. "Suatu bahan dikatakan
“pintar” jika memiliki kualitas yang baik untuk merespon setiap perubahan lingkungaN.
Smart material dapat didefinisikan sebagai bahan yang memiliki satu atau lebih sifat yang
dapat diubah secara signifikan dengan cara yang terkontrol oleh rangsangan eksternal,
seperti tekanan, suhu, kelembaban, pH, dan medan listrik atau magnet.
Mekanisme kerjnya: ACP pada pH netral atau tinggi akan tetap sebagai ACP. Saat pH menjadi
rendah, seperti pada 5,8 atau lebih rendah, ACP berkonversi menjadi hidroksiapatit (HAP) dan
presipitatnya, sehingga dapat menggantikan HAP yang hilang/larut akibat asam. Ketika pH
dalam rongga mulut mencapai nilai dibawah 5,8, ion-ion tersebut akan bergabung dalam
hitungan detik untuk membentuk gel. Dalam waktu kurang dari 2 menit, gel tersebut akan
menjadi kristal amorf yang menghasilkan ion kalsium dan fosfat.