VISI
Menjadi Jurusan Teknik Mesin dan Industri yang berkelas dunia dalam pendidikan
dan penelitian.
MISI
Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang teknik mesin dan teknik industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan dunia keteknikan.
Penjelasan Visi
Kelas dunia yang dimaksud dalam pernyataan visi adalah:
a. Bidang pendidikan
1. menghasilkan lulusan profesional yang mendapat pengakuan masyarakat
profesi internasional, berintegritas dan bermoral Pancasila;
2. menjadi institusi yang berkualitas internasional, berintegritas dan
bermoral Pancasila;
3. masuk dalam jajaran penyelenggara pendidikan terbaik dunia;
4. memperoleh sertiikasi dari badan akreditasi pendidikan internasional.
b. Bidang penelitian
1. menghasilkan penelitian yang mendapat pengakuan masyarakat
internasional;
2. menjadi institusi penelitian yang berkualitas internasional.
Penjelasan Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan sarjana dan pasca sarjana bertaraf internasional
di bidang teknik mesin dan industri;
b. Menyelenggarakan penelitian dan pelayanan yang bermutu tinggi pada
masyarakat;
c. Menggali dan mengembangkan secara berkelanjutan nilai-nilai asli bangsa;
d. Membina dan mengembangkan pengelolaan jurusan yang bertanggung jawab;
e. Menyediakan pelayanan sarana dan parasarana kampus yang sesuai dengan
kemajuan teknologi;
f. Menjalin jaringan kerjasama yang simetrikal di tingkat daerah, nasional, dan
internasional.
PERIODE PERINTISAN
Tahun 1949-1955
Setelah tentara Belanda dihengkangkan dengan paksa dari Yogyakarta, maka
pada tanggal 19 Desember 1949 Pemerintah Republik Indonesia mendirikan
“Universiteit Negeri Gadjah Mada” di Yogyakarta yang merupakan gabungan dari
BPT Swasta Gadjah Mada, STT Bandung dan Sekolah Tinggi Kedokteran yang
pindah dari Jakarta ke Klaten.
Setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Jakarta, maka pegawai-
pegawai pemerintah juga banyak yang pindah ke Jakarta termasuk tenaga
pengajar yang mendirikan Universiteit Negeri Gadjah Mada (UNGM), sehingga
Fakultas Teknik UNGM saat itu kekurangan tenaga pengajar yang mengakibatkan
ditutupnya bagian Mesin-Listrik pada tahun 1950.
2. Untuk Dosen
Bagi dosen satu sks terdiri atas tiga macam kegiatan terpadu, yaitu:
a. 50 menit kuliah, yaitu tatap muka dengan mahasiswa dan terjadwal.
b. 60 menit untuk perencanaan kegiatan dan evaluasi.
c. 60 menit yang lain untuk pengembangan materi subyek.
Demi efektivitas pendidikan, pemberian kuliah harus disesuaikan dengan SKS-nya,
misalnya mata kuliah yang mempunyai 3 SKS, pemberian kuliahnya sebanyak 3
jam dalam seminggu. Kuliah ini dapat diberikan tiga kali, dua kali, atau satu kali,
tergantung kepada sifat mata kuliah, ketersediaan ruang dan dosen.