Modul Bagian 1 Dan 2
Modul Bagian 1 Dan 2
1
Bab 1:Pendahuluan
1. Makna Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang dilakukan oleh semua mahluk hidup dalam
kesehariannya. Ya, komunikasi tidak hanya berlaku untuk manusia saja, namun juga
dilakukan oleh binatang, tumbuhan, serta mahluk hidup lainnya.
2
Pesan yang dikirimkan oleh komunikator (pengirim) kepada komunikan
(penerima) tetap saja memuat komponen pesan verbal dan non verbal. Berdasarkan
hal ini, maka ruang lingkup Ilmu Komunikasi ada pada 3 hal ini:
Produksi berfokus saat sebuah pesan dibuat oleh komunikator. Dapat dimulai
dari rencana hingga motivasi pembuatan pesan. Kata kunci disini adalah APA
PESANNYA dan SIAPA PENGIRIMNYA.
Terakhir, APA PENGARUH dari pesan yang diterima oleh komunikan. Pesan
harus sampai kepada komunikan untuk berkomunikasi.
3
2. Ilmu Komunikasi
Penting untuk dipahami bahwa ilmu yang hadir dengan landasan berbagai
disiplin keilmuan tidak dapat menjadikannya ilmu murni (science). Ilmu komunikasi
lebih tepat dikatakan sebagai studies.
Ilmu komunikasi yang kita diskusikan ini sama dengan communication studies
di negara maju. Pendiri communication studies adalah Wilbur Schramm (1907-
1987). Dia adalah orang pertama di dunia ini yang bergelar profesor communication
studies.
Kajian – kajian ini pula yang membuat ragam pilihan karir di bidang ilmu
komunikasi begitu beragam. Menjadi seorang konsultan strategi komunikasi, PR,
jurnalis, influencer, marketing, dan sebagainya. Apalagi, pilihan karir tersebut selalu
4
Pada ranah Ilmu Komunikasi, bahasannya selalu mengikuti perkembangan
zaman. Ilmu Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi dan
informasi. Topik yang berkembang saat ini lebih banyak membahas komunikasi yang
termediasi dengan teknologi.
Hal ini sesuatu yang sudah diramalkan oleh Marshall McLuhan (1960), Global
Village, dimana masyarakat di dunia diibaratkan menjadi penduduk desa global yang
terkoneksi dengan teknologi.
Di dalam pola komunikasi yang dijembatani oleh media, masih juga kita dapat
menjamah isu – konvensional. Semua topik inti komunikasi, komunikasi antar
pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi, bahkan,
komunikasi massa. Pembahasan pada bagian inilah yang akan menjadi pengantar
materi belajar satu semester ke depan.
Ada beberapa kata kunci yang dapat kita sarikan dari sana, yaitu
5
Kenapa pengamatan penting?
Fenomena yang dijelaskan melalui teori ini adalah peristiwa yang terjadi.
Contohnya, saat seorang tokoh berpengaruh memiliki pengikut di kanal
Instagram hingga 1 juta akun. Peristiwa ini kemudian dapat dilihat dari
perspektif Ilmu Komunikasi menggunakan Teori Uses and Gratification
(Penggunaan dan Kepuasan), untuk melihat apa alasan mengikuti tokoh
tersebut hingga kepuasan apa yang didapatkan dari sana. Atau, pola komunikasi
di era 4.0 cenderung ‘menjauhkan yang dekat’ dan ‘mendekatkan yang jauh’.
Trend – trend ini dapat kita lihat melalui teori – teori yang berfungsi menjadi
‘pisau’.
6
Bab 2:Sejarah Ilmu Komunikasi
1. Periode Retorika
7
Selain di Yunani, ilmu ini juga berkembang di Romawi. Cicero adalah tokoh
yang mengembangkan retorika di sana. Saat Kaisar Julius Cesar memimpin, selain
retorika, turut pula berkembang ilmu pernyataan manusia dengan media. Hal ini
didorong oleh kebijakannya yang mengharuskan setiap kegiatan senat harus
dikabarkan kepada khalayak setiap hari, melalui media papan pengumuman, Acta
Diurna. Hal ini kemudian berkembang dengan teknologi. Seperti ditemukannya
kertas pada tahun 105 Masehi, juga penemuan mesin cetak di abad 15 oleh
Johannes Gutenberg.
2. Periode Pertumbuhan
Penemuan mesin cetak menjadi titik balik untuk kajian ilmu pernyataan
melalui media. Dengan teknologi percetakan, diciptakanlah surat kabar. Hal ini
kemudian menarik para ahli untuk mengkajinya. Hingga pada abad ke-19, ilmu
persuratkabaran lahir. Ini menandai ‘periode pertumbuhan’. Periode ini dihitung
hingga Perang Dunia II, maka termasuk di dalamnya peristiwa Perang Dunia I.
Pada akhir Perang Dunia I, kemudian propaganda dan opini publik menjadi
konsentrasi isu. Para ahli melihat dan menilai peran media massa yang meluas untuk
menjual gagasan dan ide. Media massa juga mulai digunakan sebagai sarana
pemasaran dan periklanan. Pada periode ini juga mulai ilmu – ilmu sosial lain
berpengaruh dalam membentuk fondasi ilmu komunikasi saat ini.
8
3. Periode Konsolidasi
Kurt Lewin, seorang psikolog, yang dikenal sebagai pelopor dalam ranah
psikologi sosial, organisasi, dan terapan. Lewin memberikan kontribusinya di bidang
ilmu komunikasi dengan analisisnya terkait komunikasi kelompok, khususnya
dinamika kelompok. Mengenai kelompok, kemudian ada Carl I. Hovland, psikolog,
dan Irving Janis yang menciptakan groupthink theory dalam khazanah pola
komunikasi kelompok. Hovland juga berkontribusi dalam komunikasi persuasif,
dengan menciptakan teori penilaian sosial.
Wilbur Schramm (1907 – 1987) adalah orang pertama di dunia yang bergelar
sebagai professor ilmu komunikasi. Pada periode ini, muncul beragam sekolah –
sekolah tinggi ilmu komunikasi, Iowa Journalism School (1943) adalah perintis
sekolah komunikasi pertama. Kemudian dilanjutkan dengan berdirinya Institute of
Communication Research di Illinois (1947). Beragam program studi dibentuk untuk
mempelajari komunikasi yang begitu luas cakupannya hingga melahirkan cabang
ilmu komunikasi baru seperti jurnalistik, public relations, kajian media, serta
periklanan.
Terakhir, kita sampai pada ‘periode teknologi komunikasi’. Seringkali era ini
disebut sebagai take off, ditandai dengan semakin banyaknya institusi pendidikan
ilmu komunikasi. Bahkan di berbagai negara. Bertambah juga teori dan model
komunikasi. Khususnya, dengan mengikuti perkembangan zaman, juga berkaitan
dengan sistem komunikadi dalam jaringan (online).
9
Daftar Pustaka
10