DI SUSUN OLEH:
RUHANIA (C1D120194)
NURJANNAH (C1D120183)
2023
A. PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI
perkembangan yang signifikan sejak awal penelitiannya pada abad ke-20 hingga saat
ini. Berikut adalah beberapa poin utama tentang perkembangan ilmu komunikasi:
antara individu atau kelompok. Salah satu model komunikasi paling awal adalah
model linear, yang menggambarkan komunikasi sebagai aliran satu arah dari
teori yang signifikan meliputi teori kelompok kecil, teori kultivasi, teori
informasi, dan banyak lagi. Setiap teori ini memberikan kerangka kerja untuk
tentang media massa dan media baru telah berkembang pesat, termasuk penelitian
tentang efek media, pembacaan media, konvergensi media, dan dampak media
sosial.
interaksi antara kelompok etnis yang berbeda, dan dampak budaya pada proses
5. Komunikasi Organisasi: Salah satu bidang penting dalam ilmu komunikasi adalah
pengaruh media dalam politik, kampanye politik, dan partisipasi politik. Studi
media sosial, perilaku pengguna internet, dampak media sosial pada kesehatan
teknologi dan perubahan sosial. Penelitian dan kajian yang terus menerus
Yunani Kuno, beberapa ratus tahun Sebelum Masehi. Sejak itu perkembangan ilmu
komunikasi dapat dibagi dalam empat (4) periode. Pertama, adalah periode tradisi
retorika. Kedua, periode pertumbuhan yang terjadi dari tahun 1900 hingga Perang
Dunia II. Ketiga, periode konsolidasi, yakni sejak usai perang Dunia II hingga tahun
1960-an. Keempat, adalah periode teknologi komunikasi yang terjadi sejak tahun
Di Indonesia, pendidikan ilmu komunikasi baru mulai pada tahun 1949. Hingga
Bidang kajiannya semakin luas, tidak hanya terbatas pada bidang jurnalistik dan
penerangan. Berikut ini adalah uraian singkat mengenai sejarah dan perkembangan
Yunani Kuno beberapa ratus tahun Sebelum Masehi. Sebutan komunikasi dalam
konteks arti yang berlaku sekarang ini memang belum dikenal saat itu. Istilah yang
berlaku pada zaman tersebut adalah retorika. Para ahli berpendapat bahwa studi
retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman Yunani (Golden, 1978; Fross, 1985;
Forsdale, 1981). Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada
retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di
yang bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjut, Aristotle menyatakan bahwa retorika
mencakup tiga unsur, yakni: ethos (kredibilitas sumber), pathos (hal yang
menyangkut emosi atau perasaan) c. logos (hal yang menyangkut fakta). Dengan
demikian upaya persuasi, menurut Aristotle, menuntut tiga faktor, yakni kredibilitas
dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan untuk
merangsang emosi atau perasaan dari pihak yang menjadi sasaran, serta kemampuan
dan Quintilian. Mereka menyusun aturan retorika yang meliputi lima unsur: Ivento
(ingatan), serta Pronunciatio (cara penyampaian pesan). Lima unsur ini menurut
yang dilakukan seseorang. Tokoh-tokoh retorika lainnya yang dikenal pada zaman itu
Dalam abad pertengahan, studi retorika ini secara institusional semakin mapan,
terkemuka pada masa ini, antara lain Thomas Wilson, Francis Bacon, Rene Descartes,
Jhon Locke, Giambattista Vico, dan David Hume. Dalam akhir abad ke-18, prinsip-
prinsip retorika yang dikemukakan oleh Aristoteles, Cicero dan Quantilian. Ini
ujaran) dan rhetoric. Retorika tidak lagi diartikan secara sempit sebagai upaya
tokoh retorika yang terkenal pada saat ini antara lain: LA Richards, Richard M.
Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall McLuhan, Michel Foucault,
Pertumbuhan komunikasi sebagi salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat
dikatakan dimulai pada awal abad ke-19. Sedikitnya ada tiga perkembangan penting
yang terjadi pada masa ini. Pertama, adalah penemuan teknologi komunikasi seperti
telepon, telegrap, radio, TV. Kedua, proses industrialisasi dan modernisasi yang
terjadi di negara-negara Eropa Barat dan Amerika. Ketiga, pecahnya perang dunia I
dan II.
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah pada bidang kajian ilmu
komunikasi yang terjadi di masa ini. Secara umum, bidang-bidang studi komunikasi
yang berkembang pada periode ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan bidang kehidupan sosial mulai
komunikasi mempunyai peran dan kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial.
iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media
(broadcasting).
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung
ataupun tidak langsung dipengaruhi juga oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu sosial
Eropa. Pada masa itu (menjelang akhir abad ke 18) universitas-universitas di Eropa,
Pokok-pokok pikiran dari Marx Weber, August Comte, Emile Durkheim, dan Sir
komunikasi yang terjadi pada periode ini. Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa lainnya yang
dianggap punya andil besar adalah Grabriel Tarde dan Georg Simmel.
Periode setelah Perang Dunia II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode
konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa ini
konsolidasi pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial yang
komunikasi ditandai oleh tiga (3) hal, yaitu: Pertama, adanya adopsi perbendaharaan
istilah-istilah yang dipakai secara seragam. Kedua, munculnya buku-buku yang
suatu pendekatan yang lintas disipliner dalam arti mencakup berbagai disiplin ilmu
lainnya karena disadari bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial yang
kompleks.
Sedikitnya ada tujuh tokoh yang punya andil besar dalam periode ini. Mereka
adalah Claude E, Shannon, Norbert Wiener, Harold Lasswell (ahli ilmu politik), Paul
F. Lazarsfeld, dan Wilbur Schramm. Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik), Paul F.
Lazarsfeld (ahli sosiologi), Kurt Lewin dan Carl I. Hovland (keduanya ahli psikologi
sosial), disebut oleh Wilbur Schramm sebagai the founding fathers (para pendiri dan
Serikat. Sementara itu, dua tokoh lainnya, yakni Claude E. Shannon dan Norbert
komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam beberapa bidang tataran, yaitu
dalam proses perubahan sosial, difusi inovasi, juga mulai banyak dilakukan.
sebagai suatu disiplin telah mulai memasuki periode take off (tinggal landas) sejak
semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS,
banyak tidak saja dalam jumlah, tetapi juga cakupan keanggotaannya yang
Dalam bidang keilmuan, kemajuan disiplin ilmu komunikasi ini juga tercermin
dihasilkan para ahli. Sebagai gambaran, hingga saat ini terdapat 126 definisi, sekitar
50 teori dan 28 model komunikasi (Dance, 1982; Littlejohn, 1989; MCQuail &
Periode masa sekarang juga disebut sebagai periode teknologi komunikasi dan
2) Tumbuhnya industri media yang tidak hanya bersifat nasional, tetapi juga
di negara-negara maju seperti AS) cenderung difokuskan pada proses dan dampak
informasi regional dan global (misalnya transborder data flow), aspek-aspek politik
dan ekonomi informasi, kompetisi antarmedia, dampak sosial dari teknologi interaktif
sosial dan ilmu politik, jurusan komunikasi sebenarnya merupakan jurusan yang
tergolong “tertua”. Sebutan jurusan ilmu komunikasi baru dikenal pada sekitar tahun
Jurnalistik.
oleh Tim ISKI Semarang, ilmu komunikasi telah diajarkan pada Akademi Ilmu
Politik di Yogyakarta pada tahun 1946. Tahun 1950, akademi tersebut kemudian
menjadi bagian sosial politik dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, di mana
penerangan menjadi salah satu jurusan yang ada di dalamnya. Perguruan tinggi
Djurnalistik di Jakarta yang didirikan pada tanggal 5 September 1963. Kini perguruan
tinggi ini namanya telah berubah menjadi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
1959 dengan dibukanya jurusan Publisistik pada Fakultas Hukum dan Ilmu
sebutan Fakultas IPK diganti menjadi Ilmu- ilmu Sosial (FIS-UI), dan sejak tahun
1983 nama FISUI ini diubah lagi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP). Sejalan dengan perubahan nama fakultas, sebutan jurusan Publisistik pun
Institut Publisistik, dan tanggal 3 November 1965, diubah statusnya menjadi Fakultas
banyak jumlahnya.
hanya dititikberatkan pada bidang studi jurnalistik dan penerangan. Tujuan kurikulum
umumnya diarahkan pada upaya pemberian pengetahuan dan keahlian bagi kalangan
yang berkecimpung atau berminat untuk bekerja dalam bidang pers. Khususnya surat
kabar, majalah dan radio, serta bidang penerangan. Pada masa sekarang ini,
pendidikan tinggi komunikasi pada universitas di Indonesia tidak lagi terbatas pada
1. Apakah Komunikasi?
Konon kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dan bersumber
dari kata communis yang berarti “sama”. Maksud dari kata “sama” itu adalah sama
dalam makna. Ada pula yang menyebut komunikasi dari akar kata communico yang
berarti berbagi.
makna yang “sama” meskipun bisa jadi keduanya dari latar belakang sosial dan
Secara terminologi, dalam catatan Frank E.X. Dance, ada lebih dari seratus dua
puluh enam (126) definisi “komunikasi”. Di antara yang paling sering dikutip adalah
Definisi ini cenderung tidak berimbang, karena menempatkan satu pihak pada
posisi aktif, sementara pihak lain sebagai objek yang pasif. Di samping itu, pesan
Definisi lain yang dikemukakan oleh Stewart L. Tubss dan Silvia Moss adalah
aktif. Pesan yang disampaikan juga boleh ditafsirkan sesuai apa yang diterima oleh
pihak kedua. Oleh sebab itu dalam komunikasi ada proses menciptakan makna oleh
peserta komunikasi sampai ada makna yang telah atau akan disepakati dan pahami
Definisi paling mudah barang kali dikemukakan Onong Uchyana Effendi, yaitu:
penerimaan lambang. Peristiwa itu dapat disebut sebagai aktifitas komunikasi. Ada
menyebut bahwa komunikasi harus terbatas pada pesan yang secara sengaja
diarahkan kepada orang lain dan diterima oleh mereka. Ada pula yang menyebut
bahwa komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima,
apakah disengaja atau tidak. Pakar lain menyebut bahwa komunikasi harus mencakup
Littlejohn, 2011).
semua perilaku sengaja yang diterima. Sehingga ada yang mengatakan bahwa
Komunikasi dapat terjadi karena entitas lain, baik itu manusia, benda maupun
imajinasi.
Oleh karena itu dikenal tiga (3) konseptualisasi komunikasi, yaitu: Komunikasi
sebagai tindakan satu arah, Komunikasi sebagai interaksi, dan Komunikasi sebagai
definisi Hovland).
persuasive. Dengan kata lain, komunikasi dijadikan alat untuk memengaruhi orang
lain.
lebih dinamis dibanding komunikasi sebagai tindakan satu arah. Oleh karena ini
konseptualisasi mencantumkan umpan balik (feed back) sebagai salah satu syarat.
Mudahnya, ketika ada stimulus lalu ada respon terjadilah peristiwa komunikasi, atau
lebih tepatnya komunikasi antarpribadi. Akan tetapi bila yang terjadi hanya
direncanakan, tanpa sengaja dan respon yang diperoleh terkadang tidak teramati.
komunikasi, apakah komunikasi itu merupakan sebuah ilmu (sciens) atau hanya studi
(studies).
Ada yang menyebut bahwa komunikasi lebih sebagai studi. Komunikasi selalu
melibatkan ilmu lain dan tidak dapat berdiri sendiri. Ada pula yang berpendapat
(interaksi) dengan orang lain, atau ilmu psikologi bila mengacu kepada persepsi
seseorang atas suatu peristiwa. Untuk itu, jangkauan komunikasi sebagai studi, lebih
Ada yang menyebut bahwa beberapa bidang ilmu komunikasi, yaitu publisistik
dan jurnalistik termasuk ilmu sosial dan merupakan ilmu terapan (applied science)
teoritis dan praktis yang berurusan dengan produksi dan penerimaan pesan.
Ilmuwan yang menyebut komunikasi sebagai ilmu sosial merujuk pada dalil
bahwa bidang studi komunikasi berbasis teori (The field of study is theory based),
bidang studi komunikasi berbasis riset (The field of study is grounded in quantitave
or empirical analysis) dan bidang studi komunikasi punya tradisi diakui (The field of
Kenyataan ini merujuk pada beberapa cabang ilmu komunikasi yang hampir
sebagainya.
Bahkan Severin dan Tankard (2009) menyebut komunikasi adalah seni. Baik itu
seni bertutur secara lisan (retorika), tulis (grafis, gambar, kaligrafi) dan bahkan kreasi
digital (meme, stiker, foto). Oleh karena itu, komunikasi dapat disebut studi karena
keberadaannya yang meminjam teori dan metode ilmu lain. Komunikasi juga
merupakan ilmu bila merujuk pada praktik jurnalistik dan beragam produksi media
yang lain. Bahkan komunikasi dapat disebut sebagai seni, seni bertutur atau retorika.
penerimaan pesan atau informasi antara individu, kelompok, atau entitas lainnya
pengkodean pesan menjadi simbol atau format yang dapat dipahami oleh penerima,
pengiriman pesan melalui saluran komunikasi, dekode pesan oleh penerima, dan
yang dapat mempengaruhi bagaimana pesan dikirim, diterima, dan dipahami oleh
individu atau kelompok. Tujuan komunikasi dapat bervariasi, termasuk untuk
Penting untuk dicatat bahwa komunikasi melibatkan lebih dari sekadar kata-
kata. Komunikasi dapat terjadi melalui bahasa verbal, tetapi juga melalui bahasa
tubuh, ekspresi wajah, isyarat, tulisan, gambar, atau media lainnya. Selain itu,
komunikasi tidak hanya terjadi antara individu secara langsung, tetapi juga melalui
media massa dan teknologi komunikasi seperti telepon, internet, dan media sosial.
dan masyarakat.
2. Wilbur Schramm: "Komunikasi adalah suatu proses dimana satu orang atau lebih
mengubah perilaku individu lain atau individu lain mengubah perilaku mereka
sendiri."
3. James C. McCroskey dan Virginia P. Richmond: "Komunikasi adalah suatu proses
yang melibatkan penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih,
dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku, pemikiran, atau emosi orang lain."
4. Denis McQuail: "Komunikasi adalah suatu proses sosial yang melibatkan transfer
6. Marshall McLuhan: "Komunikasi adalah media itu sendiri dalam arti luas, tidak
hanya sebagai alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga sebagai bentuk yang
1. Tujuan Komunikasi
Setelah mengetahui apa itu pengertian komunikasi, berikutnya Anda perlu tahu
Agar hal yang disampaikan bisa dimengerti dengan cukup baik. Dengan adanya
definisi komunikasi diatas maka akan menghindarkan diri dari kesalah pahaman.
Agar ide, gagasan maupun pemikiran pribadi dapat diterima orang lain terutama
Penggerak orang lain untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya, kegiatan kerja bakti,
Setelah mengetahui apa itu pengertian komunikasi, berikutnya Anda perlu tahu
kesepahaman di antara kedua belah pihak. Namun, masih ada sejumlah tujuan dari
konteks dan kebutuhan komunikasi tersebut. Berikut ini adalah empat tujuan dan
dapat menyampaikan ide, gagasan, pengetahuan, dan data kepada orang lain.
Pertukaran informasi yang efektif memungkinkan kolaborasi yang lebih baik,
pengambilan keputusan yang lebih tepat, dan pemecahan masalah yang lebih
menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif agar dapat dimengerti oleh
penerima. Di sisi lain, penerima juga harus berusaha memahami pesan yang
berbagai konteks, termasuk iklan, presentasi bisnis, debat, kampanye politik, dan
negosiasi. Melalui penggunaan bahasa yang efektif, logika yang kuat, penggunaan
Dengan memahami dan menguasai komunikasi yang efektif, individu dapat mencapai
hasil yang lebih baik dalam interaksi dan kolaborasi dengan orang lain, baik dalam
Para ahli memiliki pandangan yang berbeda tentang tujuan komunikasi. Berikut
menekankan pentingnya pengiriman pesan yang jelas, efektif, dan dimengerti oleh
mengirimkan pesan dengan akurat dan efisien. Menurut mereka, tujuan utama
adalah untuk mengurangi gangguan (noise) yang mungkin terjadi selama proses
elemen penting, yaitu sumber (source), pesan (message), saluran (channel), dan
efektif. Tujuan ini mencakup pengaruh persuasif dan perubahan sikap yang
fungsi-fungsi komunikatif yang terdiri dari enam elemen, yaitu fungsi referensial
(mengacu pada objek dunia nyata), fungsi ekspresif (mengungkapkan emosi atau
Secara keseluruhan, para ahli memiliki pandangan yang berbeda tentang tujuan
Tujuan komunikasi dapat berbeda tergantung pada konteks, pengirim pesan, dan
2. Fungsi Komunikasi
Selain tujuan, fungsi komunikasi juga dapat memberikan manfaat yang baik
Sebagai penyampai pendapat agar dapat diterima oleh masyarakat luas atau yang
berkaitan.
Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan akan sesuatu hal. Jadi, melalui
komunkasi nantinya akan terjadi transfer ilmu antara pihak satu dengan pihak
lainnya.
Pengisi waktu luang. Misalnya, dengan berbicara via telepon, chatting, sosial
pertukaran informasi, tetapi juga melibatkan konstruksi sosial dan pemahaman dunia
secara lebih luas. Fungsi komunikasi yang kompleks ini melibatkan beberapa aspek
berikut:
1. Konstruksi Identitas Sosial: Komunikasi berperan dalam konstruksi identitas sosial
budaya, norma, dan konteks sosial tempat mereka berada. Bahasa, simbol, dan
individu mempelajari dan menginternalisasi aturan, nilai, dan norma yang ada
dalam masyarakat.
dengan orang lain, individu dipaparkan pada berbagai sudut pandang, informasi,
kelompok sosial.
Fungsi komunikasi yang kompleks ini melibatkan proses sosial yang lebih luas,
tetapi juga merupakan landasan sosial yang mempengaruhi cara individu memahami
pemahaman budaya dan konteks, pembentukan opini dan sikap, serta pemeliharaan
Selain itu, melalui komunikasi, individu memahami budaya, norma, dan konteks
perasaan, dan pemecahan konflik. Fungsi komunikasi yang kompleks ini melibatkan
proses sosial yang meluas dan beragam, yang mempengaruhi cara individu
memandang diri mereka, berinteraksi dengan orang lain, dan membentuk hubungan
sosial mereka.
Para ahli memiliki pandangan yang berbeda tentang fungsi komunikasi yang
kompleks. Berikut ini adalah beberapa pandangan dari beberapa ahli terkemuka:
1. James W. Carey:
2. Marshall McLuhan:
cara kita memahami dunia. Ia berpendapat bahwa medium komunikasi memiliki efek
yang signifikan dalam membentuk persepsi, pikiran, dan interaksi sosial. McLuhan
mengemukakan bahwa medium adalah pesan itu sendiri dan mempengaruhi cara kita
memandang dunia.
3. Jurgen Habermas:
partisipasi aktif dari semua pihak, berdasarkan argumen rasional, dan tujuan
4. Niklas Luhmann:
pengaturan sistem sosial. Komunikasi tidak hanya sebatas alat pertukaran informasi,
persepsi, dan memelihara hubungan sosial dalam konteks budaya dan sosial yang
lebih luas.
Fungsi komunikasi dan tujuan komunikasi saling terkait dan saling mendukung
satu sama lain. Fungsi komunikasi mengacu pada peran atau kontribusi komunikasi
dalam konteks yang lebih luas, sedangkan tujuan komunikasi mengarah pada hasil
yang ingin dicapai melalui proses komunikasi. Berikut ini adalah hubungan antara
adalah untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif agar dapat dimengerti
yang terlibat. Komunikasi yang baik memastikan bahwa pesan yang disampaikan
membangun hubungan dan interaksi sosial adalah untuk membentuk ikatan sosial,
dan persuasi adalah untuk mempengaruhi keyakinan, sikap, dan perilaku orang
presentasi bisnis, debat, atau kampanye politik. Tujuan komunikasi adalah untuk
memengaruhi pandangan atau tindakan penerima melalui pesan yang persuasif dan
meyakinkan.
menentukan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, jika tujuan
komunikasi adalah membangun hubungan yang kuat, maka fokus dapat diberikan
pada fungsi membangun hubungan dan interaksi sosial. Hubungan yang erat antara
fungsi dan tujuan komunikasi memastikan bahwa komunikasi dapat mencapai hasil
Manfaat dari fungsi sosial ini mengisyaratkan bahwa penting bagi kita untuk
ketegangan.
Komunikasi penting untuk membangun konsep diri. Konsep diri adalah pandangan
kita tentang diri kita (Mulyana, 2014). Konsep diri juga dikenal dengan citra diri.
Proses mengenal diri tidak ada dapat terjadi tanpa orang lain. Kita mengetahui
jenis kelamin kita, apakah kita laki-laki atau perempuan, karena orang lain. Orang
yang paling berperan dalam diri kita adalah orang terdekat kita (significant others).
Dengan mengetahui jenis kelamin kita sendiri, kita dapat memerankan diri kita
dalam kehidupan sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Bahwa laki-laki adalah
sebagainya.
Untuk memudahkan memahami pembentukan konsep diri, berikut gambaran
b. Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah bahasa lain dari eksistensi diri. Orang akan selalu
mungkin untuk tujuan ini. Bahkan demi tujuan itu, mereka rela menghabiskan
banyak uang untuk mencari view yang bagus agar mendapat sekedap emoji suka
dari orang lain. Itulah dahsyatnya salah satu fungsi komunikasi dengan media
sosial.
Dulu orang akan diakui orang lain salah satunya melalui karyanya. Rene
Descartes (1596-1650) seorang filosof pernah berucap: cogito ergo sum (saya
berpikir, maka saya ada). Ucapan itu lalu berkembang menjadi: saya menulis,
maka saya ada. Di masa selanjutnya muncul ungkapan: saya berbicara, maka saya
ada, dan terus berkembang menjadi: saya foto, maka saya ada, saya membuat story
kebahagiaan. Seorang bayi yang baru lahir dipastikan sudah membawa serta naluri
hidupnya. Ketika dia kehausan dan kelaparan, dia akan merengek dan menangis
memberikan sapaan berupa salam kepada seorang dosen yang ditemuinya. Itulah
menyenangan orang lain dan menghormati dosen atau dalam bahasa yang lain
untuk hubungan yang baik dan pada akhirnya memperoleh kebahagian. Penelitian
Komunikasi disebut menjadi salah satu cara untuk meluapkan perasaan atau
emosi kita, baik di kala sendiri atau bersama banyak orang. Melalui pesan verbal,
visual gambar (mural, vandalisme dll), juga emoji di media sosial. Sejak lama orang
akan bernyanyi, menulis lagu puisi dan novel untuk menunjukkan suasana emosinya
dan bahkan ada lagu khusus dalam suatu suatu suasana hati.
Orang hebat akan menyatakan emosinya melalui karya hebat. Konon, salah
bin Abdullah dari Tremas Pacitan Jawa Timur menulis banyak kitab (buku agama)
berjilid jilid ketika beliau bercerai dari istri beliau dan kembali ke Kota suci Mekah
hingga beliau wafat. Hal yang sama juga dilakukan oleh ulama besar lain dari Kediri
yang kitabnya juga digunakan literatur di beberapa universitas di luar negeri, yaitu
secara kolektif. Bagi seorang muslim, shalat jama’ah adalah sunnah muakkad (amat
dianjurkan), atau bahkan fardhu kifayah (wajib bersifat representatif). Belum lagi
Qur’an, Mujahadah dan lain sebagainya juga menjadi fungsi komunikasi manusia.
Contoh lain adalah satu kiblat, yaitu Ka’bah di Makkah al Mukarramah, sebagai
satu satu nya arah yang digunakan kaum muslim untuk menghadap Allah SWT,
meski dari arah yang berbeda pada setiap negara. Kesatuan kiblat itu melambangkan
persatuan umat Islam dalam beribadah meski berbeda budaya, suku dan bangsa.
biasanya terjadi di Jawa misalnya untuk mapati, mitoni, siraman, sungkeman dan
ritus budaya lainnya. Semua itu melambangkan suatu nilai yang terkadang tidak kita
ketahui namun tidak untuk kita salahkan. Adalah suatu yang mustahil sebuah ritual
tanpa ada 62 Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi orang yang melarang dan
4. Fungsi Instrumental
Komunikasi Fungsi ini yang biasanya dikenalkan oleh para pakar komunikasi
mendidik (to educate), menghibur (to entertaint), memengaruhi (to influence) dan
sederet fungsi lainnya. Seluruh contoh fungsi itu bermuara kepada satu fungsi, yaitu
kepentingan tertentu.
peristiwa komunikasi, bisa jadi seluruh fungsi itu ada padanya, dan terkadang hanya
1. Proses Komunikasi
pemahaman, dan interaksi sosial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa proses
ide, pengetahuan, dan data kepada orang lain. Pertukaran informasi yang efektif
dan dipahami oleh orang lain. Dalam proses komunikasi, orang berusaha untuk
menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif agar dapat dimengerti oleh
penerima. Penerima juga harus berusaha memahami pesan yang disampaikan oleh
lebih dalam.
orang lain dan meyakinkan mereka tentang suatu gagasan, pandangan, atau
termasuk iklan, presentasi bisnis, debat, kampanye politik, dan negosiasi. Melalui
penggunaan bahasa yang efektif, logika yang kuat, penggunaan bukti yang relevan,
persuasif. Tanpa proses komunikasi yang efektif, sulit bagi manusia untuk
kehidupan sehari-hari.
pengirim kepada penerima melalui saluran atau media tertentu. Proses komunikasi
yang lengkap melibatkan beberapa unsur yang saling terkait. Berikut adalah unsur-
1. Pengirim (Sender): Pengirim adalah orang atau entitas yang menginisiasi atau
pesan kepada penerima. Pengirim harus memiliki niat untuk berkomunikasi dan
2. Pesan (Message): Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim
kepada penerima. Pesan bisa berupa kata-kata, simbol, gambar, suara, atau
kombinasi dari semuanya. Pesan harus jelas, relevan, dan dapat dimengerti oleh
penerima.
3. Saluran (Channel): Saluran merupakan media atau sarana yang digunakan untuk
mentransmisikan pesan dari pengirim kepada penerima. Saluran dapat berupa lisan
memahami, dan menguraikan pesan yang diterima. Penerima harus aktif dalam
5. Umpan Balik (Feedback): Umpan balik adalah respons atau tanggapan yang
diberikan oleh penerima kepada pengirim setelah menerima pesan. Umpan balik
dipahami, dan apakah tujuan komunikasi telah tercapai. Umpan balik dapat berupa
6. Konteks: Konteks merujuk pada lingkungan fisik, sosial, psikologis, dan budaya di
hubungan antara pengirim dan penerima, norma sosial, dan latar belakang budaya.
penerima.
pesan yang ditujukan kepada penerima melalui saluran tertentu. Penerima menerima
pesan dan memberikan umpan balik kepada pengirim. Semua unsur ini beroperasi
dalam konteks tertentu dengan gangguan yang mungkin terjadi. Memahami dan
Proses komunikasi adalah rangkaian langkah yang terjadi saat pesan dikirim
dari pengirim ke penerima. Proses ini melibatkan beberapa tahapan yang saling
pengirim mengubah pesan ke dalam bentuk yang dapat dipahami oleh penerima.
Pengodean melibatkan pemilihan kata, simbol, atau tanda-tanda yang sesuai untuk
lisan, tulisan, atau media elektronik, untuk mengirimkan pesan kepada penerima.
yang dikirimkan oleh pengirim. Proses decoding melibatkan interpretasi pesan dan
yang disampaikan jika diperlukan. Selain itu, unsur-unsur tambahan seperti konteks,
seperti lingkungan sosial, budaya, dan waktu, juga memengaruhi proses komunikasi
menjadi dua tahap yaitu: “proses komunikasi secara primer” dan “proses komunikasi
sebagai media. Lambang sebagai media premier dalam proses komunikasi adalah
pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memkai lambang sebagai media pertama. Seorang Komunikator
sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat,
telepon, teleks, Surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua
yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklarisifikasikan sebagai media Massa (Surat kabar,
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Untuk dapat terjadinya proses komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur
utama. Yakni pengirim pesan, pesan dan target penerima pesan. Namun komunikasi
bukan semata terdiri atas tiga unsur tersebut. Ketiga unsur tersebut merupakan unsur
dasar, tetapi proses komunikasi dapat mengandung lebih dari tiga unsur tersebut.
ada yang menyebut pengiriman pesan atau komunikator dengan istilah “pengirim”
atau “sumber”. Atau ada pula yang menyebut sebagai encoder. Istilah “encoder”
identik dengan istilah yang diartikan sebagai alat penyandi. “Encoding” adalah proses
orang. Apabila orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut saling kenal sehingga
disebut kjelompok kecil. Namun apabila mereka tidak mengenal satu sama lain dapat
disebut sebagai public atau kelompok besar. Sementara, kumpulan banyak orang
yang tidak hanya mengenal satu sama lain, namun juga memiliki tujuan serta visi
Jadi, selain komunikator dapat berupa satu orang, dapat juga komunikator lebih
dari satu orang bahkan banyak orang. Hal tersebut yang akhirnya menyebabkan jenis
Penerima pesan atau komunikan adalah manusia berakal budi kepada siapa
pesan komunikator ditujukan. Ada pula yang menyebutkan bahwa penerima pesan
banyak orang (kelompok kecil, kelompok besar termasuk dalam wujud organisasi)
dan massa. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikannya, proses komunikasi
2. Antara satu orang dan banyak orang, misalnya penulis dengan mahasiswa penulis.
3. Antara satu orang dan massa, misalnya penulis sebagai penulis opini di koran,
4. Antara banyak orang dan satu orang, misalnya sekelompok warga desa yang
kepala desanya.
5. Antara banyak orang dan banyak orang, misalnya sekelompok mahasiswa dengan
kelompok lain.
6. Antara banyak orang dan massa, misalnya sekelompok polisi mencanangkan pesan
7. Antara massa dan satu orang, misalnya khalayak pembaca media massa
8. Antara massa dan banyak orang, misalnya khalayak pembaca media massa
9. Antara massa dan massa, misalnya sebagian khalayak massa pembaca Tempo
yang setuju atas suatu pemberitaan, semrntara sebagian khalayak lainnya tidak
c. Pesan
symbol atau lambang berupa bahasa, suara, gambar, mimik, gerak-geri dan lain
sebagainya.
Oleh karena itu lambang komunikasi disebut juga bentuk pesan, yakni wujud
konkret dari pesan yang berfungsi mewujudkan pesan yang abstrak menjadi konkret.
saluran dan media komunikasi. Saluran komunikasi lebih identik dengan proses
berjalannya pesan, seadangkan media komunikasi lebih identik dengan alat (benda)
Komunikasi juga berjalan dengan bantuan sarana berupa media, yang disebut
media komunikasi. Media komunikasi berfungsi sebagai alat perantara yang sengaja
Dalam komunikasi tatap muka sebenarnya bukan berarti tidak ada perantara.
jika diselidiki secara ilmu fisika, pesan yang tersampaikan antara komunikator dan
komunikan terdapat zat perantaranya yaitu gelombang cahaya atau gelombang suara.
munculnya media komunikasi berarti juga pilihan untuk membuat teknologi yang
memudahkan zat perantara dapat dimungkinkan secara teknis pada saat jarak antara
komunikan dan komunikator tidak berdekatan. Jadi media adalah suatu hal yang
dipilih, sedangkan perantara bukanlah suatu hal yang dipilih karena sudah ada dengan
e. Efek Komunikasi.
dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini berupa efek psikologis yang terdiri
perasaan dan sikap. misalnya, karena suatu pidato yang bersifat persuasif, tercipta
sikap untuk melakukan sesuatu atau sikap setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu.
4. Pengaruh konatif yaitu pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan. karena
masjid yang mengobarkan kebencian terhadap agama lain, umat islam di masjid
Pengirim pesan atau komunikator adalah sumber yang bertugas mengirim pesan
Pengirim pesan juga disebut dengan narasumber harus bisa mengirim pesan
sikap yang baik, pengetahuan tentang pesan, dan memperhatikan keadaan si penerima
pesan.
bervariasi. Ada pesan atau informasi yang bersifat menghibur, informatif, nasihat,
dan propaganda.
c. Media
Media adalah unsur komunikasi yang digunakan untuk memindahkan pesan atau
Pesan atau informasi tersebut bisa disampaikan melalui beberapa media, seperti
media daring.
apabila ada dua orang atau lebih, meliputi komunikator atau komunikan. Komunikan
bertugas menerima dan menerjemahkan pesan agar pesan tersebut dapat dipahami.
dari komunikasi, yaitu perubahan atau penguatan dari sisi pengetahuan, tindakan, dan
f. Umpan Balik
Unsur umpan balik dalam komunikasi adalah dampak pengaruh pesan yang
ditimbulkan. Umpan balik ini merupakan bentuk tanggapan atau jawaban atas pesan
g. Lingkungan
penyampaian pesan.
Unsur lingkungan bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti lingkungan
E. TEKNIK KOMUNIKASI
Menurut Arifin (1994), terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
Dengan teknik ini sekalian banyak manfaat yang dapat di tarik darinya. Manfaat itu
antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena justru
kontras dengan pesan yang tidak diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak
mengikat perhatian.
digunakan untuk memastikan pesan yang disampaikan oleh pengirim diterima dengan
kunci secara verbal untuk memastikan pemahaman yang lebih baik oleh penerima.
Dengan mengulang pesan dengan kata-kata yang sama atau serupa, pesan menjadi
dapat menjadi bentuk redundansi yang efektif dalam komunikasi. Informasi yang
atau merangkum kembali pesan yang diterima untuk memastikan bahwa pesan
telah dipahami dengan benar. Ini memberikan kesempatan kepada penerima untuk
mengklarifikasi dan memastikan bahwa tidak ada informasi yang hilang atau salah
dipahami.
membantu memastikan pemahaman yang lebih baik, terlalu banyak redundansi juga
dapat menyebabkan kelebihan informasi atau menjadi repetitif. Oleh karena itu,
penting untuk menggunakan teknik komunikasi redundansi secara tepat dan seimbang
kelompok terhadap individu atau khalayak. Untuk berhasilnya komunikasi ini, maka
harus dimulai dari memenuhi nilai-nilai dan standard kelompok dan masyarakat dan
secara berangsur-angsur mengubahnya ke arah yang dikehendaki. Akan tetapi bila hal
ini kemudian ternyata tidak mungkin, maka kelompok tersebut secara perlahan-lahan
hubungan yang ketat. Dengan demikian pengaruh kelompok akan menipis dan
akhirnya akan hilang sama sekali. Dalam keadaan demikian itulah pesan-pesan akan
oleh pengirim pesan untuk mengarahkan atau memandu arus komunikasi dalam suatu
kelompok atau interaksi. Tujuan dari teknik canalizing adalah mengarahkan perhatian,
energi, atau diskusi ke topik atau tujuan tertentu yang diinginkan oleh pengirim pesan.
menetapkan agenda atau daftar topik yang akan dibahas dalam pertemuan atau
diskusi. Dengan menentukan agenda, mereka mengarahkan fokus dan arus
spesifik dan terarah dapat membantu mengarahkan diskusi ke topik atau aspek
perhatian dan diskusi ke topik atau isu tertentu. Bahan bacaan ini dapat digunakan
sebagai titik awal atau dasar untuk diskusi yang lebih mendalam.
peran aktif dalam menjaga fokus diskusi agar tetap relevan dengan tujuan atau
topik yang sedang dibahas. Mereka dapat mengalihkan perhatian kembali ke topik
yang sedang dibahas jika ada deviasi atau pergeseran yang signifikan.
komunikasi, sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai dengan lebih efektif. Namun,
perlu diingat bahwa penggunaan teknik ini harus seimbang dan menghormati
Informatif. Teknik informatif adalah suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan
menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta dan data-
data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula. Teknik informatif ini, lebih
ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk
1. Kepastian Tujuan Komunikasi: Penting untuk memiliki tujuan yang jelas dalam
pastikan pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan tujuan tersebut. Hal ini akan
3. Pengaturan Pesan secara Terstruktur: Susun pesan atau informasi Anda dalam
urutan yang logis dan terstruktur. Mulailah dengan pengenalan yang jelas, lalu
jelaskan informasi dengan rinci dan akhirnya berikan ringkasan atau kesimpulan.
Pengaturan yang terstruktur membantu penerima dalam mengikuti alur pikiran dan
dapat membantu menjelaskan informasi secara lebih baik. Gunakan cerita pendek,
studi kasus, atau analogi yang relevan untuk membantu penerima memahami dan
visual atau media lainnya dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi.
Gunakan grafik, diagram, gambar, atau presentasi visual untuk memperkuat pesan
lebih baik.
6. Menghindari Jargon atau Istilah Teknis yang Rumit: Gunakan bahasa yang mudah
dipahami dan hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang rumit jika tidak
ini memastikan bahwa pesan telah dipahami dengan benar dan membuka ruang
Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaannya.
Perlu diketahui, bahwa situasi mudah terkena sugesti ditentukan oleh kecakapan
dan mereka itu sendiri diliputi oleh keadaan mudah untuk menerima pengaruh
(suggestibilitas).
argumen rasional untuk mempengaruhi orang lain. Hal ini mencakup menyajikan
data yang kredibel, menyajikan argumen yang terstruktur dengan baik, dan
menunjukkan keuntungan atau manfaat yang logis dari pandangan atau tindakan
yang diusulkan.
adalah teknik persuasif yang kuat. Hal ini melibatkan penggunaan cerita, anekdot,
atau bahasa yang menghidupkan perasaan seperti kegembiraan, takut, haru, atau
empati. Pendekatan emosional dapat membuat pesan lebih menarik dan relevan
secara personal.
3. Bukti Sosial: Manusia cenderung mempengaruhi oleh apa yang dilakukan orang
lain. Dalam teknik persuasif ini, Anda menyajikan bukti atau testimonial dari
individu atau kelompok lain yang mendukung pandangan atau tindakan yang
statistik yang menunjukkan bahwa orang lain telah memperoleh manfaat atau
4. Otoritas dan Keahlian: Membangun kredibilitas dan mengutip otoritas atau ahli di
bidang terkait adalah teknik yang efektif untuk mempengaruhi orang lain.
yang melibatkan penyajian informasi dengan cara yang mengarahkan persepsi atau
yang positif atau penggambaran manfaat dari pandangan atau tindakan yang
audiens atau menggunakan referensi kejadian atau tren terkini adalah teknik
persuasif yang dapat membuat pesan lebih relevan dan menarik. Menggunakan
humor, referensi populer, atau bahasa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari
teknik
dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan
Mendidik berarti memberikan sesuatu ide kepada khalayak apa sesungguhnya, di atas
kebenaran, dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah
Teknik edukatif dalam komunikasi merujuk pada strategi yang digunakan untuk
tujuan mendidik atau meningkatkan pemahaman mereka. Teknik ini berfokus pada
transfer pengetahuan dan pembelajaran yang efektif. Berikut ini beberapa teknik
terstruktur, dan mudah dipahami adalah teknik edukatif yang penting. Pastikan
pesan disampaikan secara sistematis dan teratur, menggunakan bahasa yang sesuai
dan menghindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang rumit jika tidak
diperlukan.
2. Demonstrasi: Teknik ini melibatkan menunjukkan bagaimana sesuatu dilakukan
langkah atau proses secara langsung, pesan yang disampaikan dapat lebih mudah
3. Studi Kasus: Menggunakan studi kasus atau contoh konkret dapat membantu
situasi yang nyata, penerima dapat melihat bagaimana pengetahuan atau prinsip
seperti slide presentasi, diagram, atau video, dapat memperkuat pesan edukatif.
F. PRINSIP KOMUNIKASI
memfasilitasi komunikasi yang efektif dan bermakna antara individu atau kelompok.
merespons dengan baik, dan adaptabilitas membantu kita berinteraksi dengan baik,
memastikan komunikasi yang efektif dan bermakna antara individu atau kelompok.
komunikasi yang inklusif dan saling mendukung. Keterbukaan dan kejujuran menjadi
pesan yang diterima dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Prinsip
faktor kontekstual yang dapat mempengaruhi pemahaman pesan. Prinsip umpan balik
Mulyana” berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi serta rujukan lain yang
nathiq manusia adalah hewan yang berfikir. Dengan fikiran itulah manusia
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu
(pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama.
Kata kunci dari lambang atau simbol ini adalah adanya kesepakatan sekelompok
orang, tanpa adanya kesepakatan tersebut maka simbol tersebut tidak akan dapat
Lambang adalah salah satu kategori tanda, hubungan antara tanda dengan objek
dapat direpresentasikan oleh ikon dan indeks, akan tetapi ikon[1] dan indeks[2] tidak
memerlukan kesepakatan. Salah satu ciri ikon adalah kemiripan sebagaimana ketika
anda membuat Kartu Anggota Perpustakaan maka foto yang tertempel pada kartu
tersebut adalah ikon anda. Akhir-akhir ini lambang itu sering dipertukarkan dalam
penggunaannya, sebagai contoh Romeo dan Juliet / Rama dan Shinta merupakan
lambang “cinta yang abadi”. Sedangkan indeks muncul berdasarkan hubungan antara
sebab dan akibat yang punya kedekatan eksistensi, sebagai contoh ketika matahari
terbenam maka merupakan indeks bahwa waktu shalat maghrib telah masuk, akan
tetapi bagi sebagian masyarakat yang masih percaya pada hal-hal yang mistik maka
ketika matahari terbenam merupakan sinyal waktu keluarnya jin dan setan lainnya
sehingga para orang tua melarang anak-anak kecil untuk keluar rumah maka waktu
tersebut.
Sebagaimana dalam muqaddimah bahwa hal yang paling utama dalam lambang
adalah adanya kesepakatan, maka apapun bentuknya dapat dijadikan sebagai lambang,
baik berupa kata-kata, isyarat anggota tubuh, hewan, tumbuhan dan sebagainya.
Sebagai contoh bahwa kenapa buah yang berduri itu disebut durian, atau hewan yang
berkokok itu disebut ayam, penyebutan tersebut tentunya karena orang bersepakat
Yang memberikan makna pada sebuah lambang itu adalah pikiran kita, bahkan
kata-kata itupun merupakan pemaknaan dari pikiran kita. Tentu akan menjadi hal
yang sulit apabila suatu perkataan tidak dimaknai dengan makna yang sama, maka hal
konteks waktu ke konteks waktu yang lain, dari suatu tempat ke tempat lain dan dari
Lambang kekayan pada masyarakat jawa tahun tujuh puluhan adalah dengan
rumah gedhong (tembok) karena pada waktu itu rumah biasa dibuat dari bambu atau
papan, lambang tersebut tentunya tidak berlaku lagi pada zaman sekarang karena
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut
( komunikasi non verbal ) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu
stimulus.
Kita tidak dapat berkomunikasi (We Cannot not communicate). Tidak berarti
seseorang member makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
bagaimana hubungan para peserta komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan itu
ditafsirkan. Dimensi isi disandi secara verbal sedangkan dimensi hubungan disandi
secara non verbal. Sebagai contoh kalimat “Makan..tuh” dengan nada lembut
sedang makan iapun tetap menyapa dengan kalimat “makan…?” hal itu bermakna
menyapa agar tidak dikatakan sebagai orang yang judes atau cuek.
Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja hingga yang sengaja
dan sadar serta terencana melakukan komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika
cakap dengan seorang yang baru dikenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi
kita dibanding ketika kita bercakap-cakap dengan teman yang sudah biasa bergaul
sehari-hari. Akan tetapi kita juga akan bisa berkomunikasi dengan kesadaran yang
lebih tinggi dengan teman sehari-hari kita apabila teman tersebut menyampaikan
asumsi orang lain yang bisa benar atau belum tentu benar secara mutlak. Sebagai
contoh ketika seorang mahasiswa mempresentasikan makalahnya dengan sering
bahwa niat atau kesengajaan bukan syarat mutlak berkomunikasi dapat dilihat dari
contoh kasus sebagai berikut ; Ketika anak muda yang belum tahu tata krama Yogya-
Solo berjalan di depan orang yang lebih tua pada masyarakat Yogyakarta dan Solo
klasik dan ia tidak membungkukkan badan maka dia akan dicap sebagai anak yang
Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.
dan psikologis. Sebagai contoh bahwa komunikasi berhubungan dengan ruang adalah
akan dianggap “kurang sopan” apabila menghadiri acara protokoler dengan memakai
digambarkan sebagai berikut seoarang yang berlangganan koran Republika dan koran
itu selalu datang jam 05.30 kemudian dengan tiba-tiba datang jam 09.00 tentunya
komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau
orang yang menerima pesan akan merespon. Prediksi ini tidak selalu disadari, dan
sering belangsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain
berbahasa ketika anda berhaapan dengan orang tua anda atau orang yang lebih tua.
Misalnya tidak dapat menyapa orang tua anda dengan “kamu” atau “elu”.
Setiap Individu adalah suatu system yang hidup ( A Living System ). Organ-
organ dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan mata dapat membuat kepala
kita pusing. Bahkan unsure diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan
system dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu system internal dan eksternal.
System internal adalah seluruh system nilai yang dibawah oleh seseorang individu
menduganya lewat kata-kata yang ia ucapkan dan perilaku yang ia tunjukkan. Jumlah
objek mempengaruhi komunikasi kita namun persepsi kita atas lingkungan kita juga
EFEKTIFLAH KOMUNIKASI
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan
yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang
berkomunikasi). Dalam kenyataannya, tidak pernah ada dua manusia yang persis
sama, meskipun mereka kembar. Namun adanya kesamaan sekali lagi akan
mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu
TRANSAKSIONAL
komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima
sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti
orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.
BERBAGAI MASALAH
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banya persoalan dan konflik antar manusia
(sumber:http://setiadarmawan.blogspot.com/2013/07/12-prinsip-prinsip-komunikas
menurut.html )
G. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
adalah proses yang melibatkan penuhnya interaksi antara pengirim pesan dan
penerima. Ini berarti bahwa komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan pesan,
tetapi juga tentang mendengarkan dengan cermat dan merespons dengan tepat. Selain
itu, komunikasi melibatkan pertukaran informasi dan ide-ide yang dapat mengalir
dalam berbagai arah, baik secara verbal maupun non-verbal. Ini berarti bahwa pesan
dapat disampaikan melalui kata-kata, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan bahkan
psikologis memiliki peran penting dalam memahami makna pesan dan mengatur
selanjutnya. Kesesuaian antara pesan yang disampaikan dan umpan balik yang
diterima penting dalam mencapai pemahaman yang saling mendukung dan hubungan
yang efektif. Dengan memahami dan memperhatikan karakteristik ini, individu dapat
beberapa karakteristik yang ada dalam komunikasi. Sasa Djuarsa Sendjaja, seorang
serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau
sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai
suatu proses, komunikasi tidak “statis”, tetapi” dinamis” dalam arti akan selalu
unsurunsur yang dimaksud antara lain dapat mencakup pelaku atau peserta, pesan
(meliputi bentuk, isi dan cara penyajiannya), saluran atau alat yang dipergunakan
untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi, serta
yang melibatkan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut, antara lain: Topik apa yang
dan lain-lain). Kapan waktunya dan berapa lama? (pagi hari dari jam 7 sampai
dengan jam 9, sore hari menjelang magrib, dalam kesempatan bertemu, ketika
istirahat di kantor). Dimana tempatnya? (Di rumah si A, di kantor, di jalan, dan lain-
lain). Bagaimana situasi dan kondisinya? (hanya berduaan, ada orang lain, dalam
keadaan santai, serius, saling berbeda pendapat, dan lain-lain). Apa hasil atau akibat
yang terjadi? (si A dan si B mempunyai persamaan pendapat tentang soal KB yang
KB, si A dan/atau si B merasa telah mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan
Suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan
tujuan dan keinginan dan pelaku. Pengertian “sadar” di sini menunjukkan bahwa
dari pelakunya. Sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai.
karena ia tidak atau kurang mengetahul soal KB tersebut, tetapi mungkin karena Ia
ingin memelihara hubungan baik dengan si A (misalnya karena sudah lama tidak
3. Komunikasi menuntut adanya keterlibatan atau partisipasi dan kerja sama dari
berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama
mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.
berminat dan bersedia untuk mengobrol tentang KB. Proses percakapan, antara si A
dan si B akan Iebih hidup apa bila keduaduanya sama-sama aktif berbagi
selama proses percakapan berlangsung juga dituntut kerja sama. Misalnya, pada saat
A dan si B akan berbeda bila mereka sama-sama bicara pada saat yang sama (tidak
atau lambang tertentu. Lambang yang paling umum digunakan dalam proses
komunikasi adalah bahasa verbal baik secara lisan maupun tulisan. Selain verbal,
lambang nonverbal juga digunakan dalam proses ini melalui gestur atau gerakan
kalimat, baik secara lisan ataupun tulisan. Bahasa verbal yang digunakan untuk
keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa
verbal yang digunakan untuk tujuan memerintah atau memaksa. Perbedaan tidak
hanya menyangkut kata-kata yang digunakan, tetapi juga nada atau intonasinya.
Selain bahasa verbal, juga ada lambang-lambang nonverbal yang digunakan dalam
komunikasi seperti “gestura” (gerakan tangan, kaki, raut muka, anggukan kepala, atau
gerakan bagian tubuh lainnya), warna, sikap duduk atau berdiri, jarak dan berbagai
dimaksudkan untuk memperkuat arti dari pesan yang disampaikan. Sebagai contoh,
apabila kita berusaha membujuk seseorang tentang suatu hal, tentunya gaya dan sikap
kita berbeda dengan apabila kita sedang memerintah atau memarahi orang tersebut.
Contoh lainnya: Apabila kita berbicara dengan pimpinan atau orang yang kita hormati,
tentunya sikap duduk atau berdiri dan/atau jarak antara kita dengan orang tersebut
akan berbeda dengan apabila kita berbicara dengan sesama kolega atau teman.
pesan dapat terwujud apabila kedua pihak yang saling terlibat memiliki kesepakatan
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan: memberi dan menerima. Dua
tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proporsional oleh
masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita terima, nilai
besar kecilnya tergantung pada apa yang kita berikan. Misalnya, dalam membeli
suatu barang, Iazimnya kualitas dan kuantitas suatu barang yang akan kita peroleh
tergantung pada jumlah uang yang ada pada kita. Prinsip ini juga berlaku bagi
komunikasi. Artinya seberapa besar tujuan yang kita harapkan dan tindakan
komunikasi yang dilakukan, tergantung pada seberapa besar pula upaya yang kita
menunjuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan
oleh salah satu pihak, tetapi oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi.
ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat
aktivitas penyampaian pesan tanpa harus melalui tatap muka dan waktu yang
bersamaan.
Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang, maksudnya adalah bahwa para
peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu dan
tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti
telepon, faksimili, video text, internet. Kedua faktor tersebut (waktu dan tempat)
New York, Amerika Serikat. Melalul faksimile, si A juga dapat berinteraksi dengan si
B pada waktu yang berbeda. Melalui video teleconferencing (konferensi jarak jauh
melalui video) si A yang berada di Jakarta, dapat berdiskusi secarä serentak dengan si
B yang berada di New York, si C yang berada di Tokyo, si D yang berada di Paris,
dan si E yang berada di Singapura. Jalannya kornunikasi kelima orang tersebut akan
nampak dalam situasi berhadapan muka karena masing-masing dapat melihat muka,
gerak-gerik dan gaya berbicara dan setiap peserta komunikasi yang terlibat melalui
layar kaca (TV). Sementara itu, melalui internet seseorang dapat berinteraksi dengan
banyak orang di berbagai penjuru dunia, baik secara serentak ataupun dalam waktu
yang berbeda.
H. TUJUAN KOMUNIKASI
termasuk dalam seluruh tingkah laku sepanjang komunikasi dan / tingkah laku
kelompokkan menjadi :
1. Mengubah Sikap (Attitude Change)
Jadi secara singkat dapat kita katakan bahwa komunikasi itu bertujuan:
Menurut Keliat (2005), secara umum tujuan dari komunikasi antara lain:
9. Memberi nasehat
Memberikan informasi
Mendidik
Memahami informasi
Mempelajari
Menikmati
atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi
terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku ataupun perubahan secara sosial.
menghasilkan kesepakatan secara utuh sesuai tujuannya. karena, salah satu prinsip
tujuan.
Kesulitan Mendengar orang sulit memusatkan perhatian baik pada kata yang tertulis
maupun terucap untuk waktu yang lama orang kurang memiliki perhatian pada apa
yang bagi mereka tampak kurang penting Memahami orang memiliki asumsi
berdasarkan pengalaman masa lalunya orang sering tidak memahami jenis bahasa
yang dipakai pembicara orang lebih mudah salah mengerti saat mereka mendengar
tanpa melihat orang sering sudah menarik kesimpulan padahal kita belum selesai
bicara.
Menyetujui orang sering merasa curiga terhadap orang lain yang sedang sedang
membujuk mereka orang tidak suka jika dibuktikan bersalah Bertindak tidak mudah
bagi banyak orang untuk mengubah kebiasaan mereka orang merasa takut akan
akibat dari pengambilan tindakan yang keliru banyak orang tidak suka mengambil
memperdaya -anggukan kepala, mungkin tidak selalu tanda setuju dan mengerti,
karena bisa digunakan untuk menutupi ketidak tahuan atau keragu-raguan. Sumber:
Wijaya (2010).
I. TAHAP-TAHAP KOMUNIKASI
dalam membangun dan menyampaikan pesan dengan efektif. Berikut adalah tahapan-
Pengirim adalah orang atau entitas yang ingin menyampaikan pesan kepada
penerima.
2. Pesan (Message): Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan
oleh pengirim. Pesan ini dapat berupa kata-kata, gambar, atau bentuk komunikasi
lainnya.
3. Encoding: Encoding adalah proses mengubah pesan ke dalam bentuk yang dapat
digunakan untuk mengirimkan pesan dari pengirim ke penerima. Ini bisa berupa
yang dikirim oleh pengirim melalui saluran komunikasi. Tugas penerima adalah
7. Umpan Balik (Feedback): Umpan balik adalah respons atau tanggapan yang
mengetahui apakah pesan mereka telah dipahami dengan baik atau perlu
penjelasan tambahan.
transmisi atau penerimaan pesan dengan jelas. Gangguan bisa berupa kebisingan
Konteks dapat meliputi faktor-faktor seperti budaya, norma sosial, dan latar
membangun hubungan.
pesan dikirim, diterima, dan dipahami dalam suatu proses komunikasi. Namun,
penting untuk diingat bahwa komunikasi adalah proses yang kompleks dan dapat
Menurut John V. Thill dan Courtland L. Bovee (2013), proses komunikasi dapat kita
kaji melalui beberapa tahapan yang tergambar dalam model-model komunikasi yaitu
model komunikasi dasar dan model komunikasi sosial. Baik model komunikasi dasar
1. Pengirim pesan memiliki sebuah ide atau gagasan. Dalam bidang komunikasi
organisasi atau komunikasi bisnis, jika kita sebagai pengirim pesan memiliki
sebuah ide atau gagasan yang berkaitan dengan organisasi atau bisnis yang kita
lakukan dan ingin disampaikan kepada khalayak, maka proses komunikasi pun
dimulai. Begitu pun dengan bidang komunikasi atau konteks komunikasi lainnya.
2. Pengirim pesan yang melakukan encode terhadap ide atau gagasan dalam
sebuah pesan. Hal ini terjadi ketika kita sebagai pengirim pesan menempatkan ide
melakukan encode ide atau gagasan agar pesan-pesan yang dikemas menjadi lebih
efektif.
3. Pengirim pesan memproduksi pesan dalam sebuah media. Pesan yang telah
dikemas oleh pengirm pesan kemudian disajikan kepada khalayak melalui saluran
atau media komunikasi. Media yang digunakan dalam pengiriman pesan umumnya
dapat berbentuk oral, tertulis, visual, maupun elektronik. (Baca juga : Pengertian
Media Menurut Para Ahli – Media Komunikasi Modern – Media Massa Menurut
Berbagai teknologi yang ada kini dapat digunakan oleh pengirim pesan untuk
dengan sistem yang digunakan untuk mengirim pesan. Saluran komunikasi dapat
berupa percakapan secara tatap muka, internet sebagai media komunikasi, dan
maka pesan-pesan akan dapat menjangkau khalayak sasaran. Perlu dipahami pula
memberikan perhatian ataupun memahami isi pesan secara tepat. Hal ini
disebabkan adanya penafsiran yang berbeda yang dilakukan oleh khalayak serta
pesan dapat menciptakan ruang atau kesempatan bagi penerima pesan untuk
respon atau tanggapan oleh khalayak tergantung pada kemampuan khalayak untuk
memberikan respon atau tidak memberikan respon terhadap pesan, khalayak dapat
evaluasi usaha komunikasi yang efektif. Umpan balik dapat diberikan dapat
mengalir dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam proses komunikasi,
pesan-pesan yang mengalir dari pengirim pesan dimungkinkan mengalami distorsi
atau salah penafsiran yang dilakukan oleh penerima pesan. Kita dapat melakukan
berbagai tindakan pada setiap tahap dalam proses komunikasi untuk meningkatkan
Communication and Etiquettes menyatakan bahwa terdapat 6 (enam) tahap atau fase
2. Fase kedua – pengirim pesan melakukan encode terhadap ide untuk dikirimkan
3. Fase ketiga – ide yang di-encode oleh pengirim pesan dikirimkan oleh pengirim
6. Fase keenam – umpan balik dikirimkan oleh penerima pesan kepada pengirim
pesan.
bahwa kita tidak dapat begitu saja mengirimkan makna kepada orang lain secara
langsung melalui pikiran karena kita terikat dalam sebuah proses komunikasi yang
2. Pengirim pesan melakukan encode terhadap ide atau gagasan dalam pesan.
6. Kemungkinan adanya umpan balik yang diberikan oleh pengirim pesan kepada
penerima pesan.
J. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali.
Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita
dari :
dilakukan dua orang atua lebih secara langsung (tata muka) dan dialogis.
dilakukan oleh sejumlah orang dengan norma dan peran yang ditentukan oleh
kelompok itu.
Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima dapat dikemas secara
verbal dengan kata-kata atau nonverbal tanpa kata-kata. Komunikasi yang pesannya
komunikasi sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa komunikasi
nonverbal.8 Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata,
entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan
pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi
serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan
bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh
lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal meliputi Symbol atau pesan yang menggunakan satu kata
atau lebih, dari semua interaksi yang disadari termasuk dalam kategori disengaja yang
dilakukan dengan sadar ke orang lain baik itu menggunakan lisan. Bahasa juga
digunakan dalam kode verbal dan dapat didifinisikan sebagai perangkat simbol,
dalam komunikasi.
c. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan pada orang lain, inilah yang
dalam suatu sistem komunikasi, yang bagi pengirim atau penerima, dan kita
mengirim pesan non verbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna
yang berbeda dalam menyampaikan pesan dan berinteraksi dengan orang lain.
dan suara secara langsung. Ini bisa termasuk percakapan tatap muka, diskusi
serta memungkinkan penggunaan ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh
teks untuk menyampaikan pesan. Ini termasuk surat, memo, email, laporan,
yang berbeda.
isyarat, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh untuk menyampaikan
pesan. Ini bisa termasuk kontak mata, senyuman, sikap tubuh, atau gerakan
emosi, sikap, atau intensi pengirim yang mungkin tidak terungkap melalui kata-
kata.
visual seperti warna, bentuk, dan tata letak untuk menyampaikan informasi
dengan jelas dan menarik. Bentuk komunikasi visual termasuk presentasi slide,
email, pesan instan, obrolan video, atau media sosial. Komunikasi elektronik
memungkinkan pertukaran cepat dan efisien dari jarak jauh, serta kemungkinan
pertukaran pesan antara anggota kelompok. Ini bisa terjadi dalam diskusi
audiens yang besar melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, atau
internet. Ini termasuk siaran berita, iklan, program talk show, atau artikel.
umum yaitu:
Menyampaikan pengumuman.
menjadi bagian penting dalam membina hubungan bisnis dengan pihak luar
tertulis dalam bentuk surat ini lebih jauh dapat dikembangkan dalam
bentuk “direct mail”, baik yang berisikan pesan penjualan maupun untuk
3) Laporan, sebagai bahan masukan untuk menyusun strategi, rencana kerja atau
Data, hasil analisis, kesimpulan dan saran yang bersangkutan dengan hasil
analisis tersebut.
golongan yaitu laporan untuk keperluan intern perusahaan dan laporan untuk
diserahkan kepada pihak ketiga. Laporan bisnis untuk pihak ketiga memuat cirri-ciri
dalam bentuk:
ketiga dan antar bagian perusahaan yang terpisah oleh jarak jauh
Dalam bahasa yang lain dinyatakan bahwa model adalah representasi suatu
fenomena tersebut (Mulyana, 2014). Jelasnya, model adalah gambaran dari suatu
fenomena dan hanya menyebutkan hal terpenting darinya. Misalnya, maket bangunan
adalah model dari bangunan yang sebenarnya, dan hanya menggambarkan bentuk
bangunan saja, tidak dengan siapa saja isi bangunan itu, untuk keperluan apa saja
Demikian halnya model komunikasi. Model itu tidak menjelaskan siapa yang
berbicara, kepada siapa pembicaraan itu diajukan, apa isi pesan yang disampaikan
Ada beberapa alasan bahwa model harus dipelajari sebagai pengantar dalam
adalah proses, maka model berguna untuk melukiskan proses komunikasi. Kedua,
model dapat memberi tahu kita apa itu komunikasi (seperti pada model Lasswell).
Ketiga, model dapat menspesisifikkan konteks komunikasi, seperti model Aristoteles
yang lebih tepat untuk konteks komunikasi publik. Keempat, model dapat
perkiraan praktis dalam strategi komunikasi, membuat hipotesis riset (Cangara, 2011).
Model Laswell misalnya, dapat digunakan mempredikasi terjadinya efek atas terpaan
media massa yang berguna sebagai hipotesis (jawaban sementara) dalam riset.
Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal
John Fiske (1990) menyebut ada dua mazhab utama yang tercermin dalam
model komunikasi.
1. Transmisi Pesa
tahap dalam proses tersebut guna mengetahui di mana kegagalan tersebut terjadi.
Hal ini berkenaan dengan bagaimana pesan berinteraksi dengan orang-orang dalam
menghasilkan makna.
Menurut Gardon Wiseman & Barker, ada tiga fungsi model komunikasi:
menyeluruh.
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model
ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan
merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat
gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain,
komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Manusia dianggap berprilaku karena
kemauan bebasnya.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa
juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model
komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama: Pembicara (speaker), Pesan
(message), dan Pendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato.
oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik. Tapi model ini juga
dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini
Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya
akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model
komunikasi modern.
3. Model Lasswell
which channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa,
mengatakan apa, dengan medium apa, kepada siapa,pengaruh apa? Model ini
anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah
yang mengeluarkan dan menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk
menganalisa pesan itu. In which channel adalah media. To whom adalah khalayak.
Dan with what effect adalah pengaruh yang diciptakan pesan dari media massa
lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal itu dikarenakan model ini terkesan
seperti menganggap bahwa komunikator dan pesan itu selalu mempunyai tujuan.
Model ini juga dianggap terlalu sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi
yang baik lainnya, model ini hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam
komunikasi.
ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa
saluran yang dipakai. Sasaran (destination) adalah orang yang menjadi tujuan pesan
itu.Saluran adalah media yang mengirim tanda dari pemancar kepada penerima.
adalah otak si penerima. Dankonsep penting dalam model ini adalah gangguan.
Model ini menganggap bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah.
Atau
H = - Σpi log pi
5. Model Schramm
komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang
Model pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver Model yang kedua
itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Model yang ketiga
Schramm menanggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang
Disini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang berkelanjutan untuk
berbagi informasi.Sumber dapat menyandi pesan, dan tujuan dapat menyandi balik
itu mempunyai daerah yang sama, maka komunikasi menjadi mudah. Makin
yang dimiliki oleh keduanya. Menurut Schramm, setiap orang di dalam proses
komunikasi sangat jelas menjadi encoder dan decoder. Kita secara konstant
menyandi ulang tanda dari lingkungan kita, menafsirkan tanda itu, dan menyandi
yang memainkan peran penting dalam komunikasi. Karena hal ini membuat kita
4. Model Newcomb
psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B)
empat orientasi.
1. Orientasi A ke X
2. Orientasi A ke B
3. Orientasi B ke X
4. Orientasi B ke A
Dalam model ini, komunikasi adalah suatu hal yang lumrah dan efektif yang
bersifat tidak langsung dan lambat. Dalam komunikasi interpersonal model ini,
sumber (source), penerima (receiver), dan umpan balik (feedback). Sumber (A)
melihat objek atau aktivitas lainnya di lingkungannya (X). Yang lalu membuat
pesan tentang hal itu (X') dan kemudian dikirimkan kepada penerima (B). Pada
kesempatan itu, penerima akan memberikan umpan balik kepada sumber. Sedang
komunikasi massa pada model ini mempunyai bagian tambahan, yaitu penjaga
gerbang (gate keeper) atau opinion leader (C) yang akan menerima pesan (X') dari
Lalu opinion leader membuat pesannya sendiri (X") yang akan dikirim
kepada penerima (B). Sehingga proses penyaringan telah terbentuk. Ada beberapa
konsep yang penting dari model ini: umpan balik, perbedaan dan persamaan antara
komunikasi interpersonal dan massa dan opinion leader yang menjadi hal penting di
komunikasi massa.Model ini juga membedakan antara pesan yang bertujuan dan
tidak bertujuan.
6. Model Gerbner
situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan
pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi
ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
7. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri
dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan
diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-simbol. Saluran adalah media yang
membawa pesan. Dan penerima adalah target dari komunikasi itu sendiri. Menurut
model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : kemampuan
pemeliharaan, dan kode. Dan saluran adalah panca indera manusia. Hal yang positif
dari model ini adalah, model ini dapat mencakup perlakuan dari komunikasi massa,
publik, interpersonal, dan komunikasi tertulis. Model ini juga bersifat heuristic. Tapi,
model ini juga memiliki kelemahan. Model ini menganggap komunikasi sebagai
fenomena yang statis. Tidak ada umpan balik. Dan komunikasi nonverbal dianggap
Disamping itu, juga menekankan ide bahwa meaning are in the people atau arti
pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada kata–kata itu
sendiri. Melainkan dari arti atau makna kata pesan yang ditafsirkan si pengirim bukan
pada apa yang ada dalam komponen pesan itu sendiri. Berlo juga mengubah
perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback
(receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses
komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver
dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan
(message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah
pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan
kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan
dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi
sederajat.Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik
bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama- sama
Disini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang berkelanjutan untuk
berbagi informasi.Sumber dapat menyandi pesan, dan tujuan dapat menyandi balik
pesan, tergantung dari pengalaman mereka masing-masing. Jika kedua lingkaran itu
mempunyai daerah yang sama, maka komunikasi menjadi mudah. Makin besar
komunikasi sangat jelas menjadi encoder dan decoder. Kita secara konstant
menyandi ulang tanda dari lingkungan kita, menafsirkan tanda itu, dan menyandi
sesuatu sebagai hasilnya Proses kembali di dalam model inidisebut feedback, yang
memainkan peran penting dalam komunikasi. Karena hal ini membuat kita tahu
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, gangguan adalah suatu hal, getaran atau
dimaksudkan ialah adanya hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat
atau rintangan komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas tujuh macam, yakni:
Gangguan Teknis
Gangguan semantik
Gangguan psikologis
Rintangan status
Rintangan budaya
Gangguan teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam
atau TV, gangguan jaringan telepon,rusaknya pesawat radio sehingga terjadi suara
penerima.
3. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga
membingunkanpenerima.
psikologis.
disebabkan Karena gangguan geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit
dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan
semacamnya. Dalam komunikasi antar manusia, rintangan fisik juga diartikan karena
penerima. Rintangan status ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial
diantarapeserta komunikasi misalnya perbedaan status antara senior dan yunior atau
yakni bawahan cendrung hormat pada atasannya, atau rakyat pada raja yang
M. ETIKA KOMUNIKASI
Komunikasi tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari sebagai makhluk
sosial, semua gerak gerik serta tingkah laku kita adalah komunikasi. Di dalam
berkomunikasi di kehidupan sehari-hari terdapat etika yang harus kita pahami untuk
terjalinnya komunikasi yang harmonis. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa
etika adalah nilai atau norma yang merupakan hasil dari kesepakatan manusia yang
dijadikan pandangan dan pedoman dalam bertingkah laku, maka dari itu etika komunikasi
adalah hal yang penting untuk dipahami dan diketahui didalam menjalani kehidupan
Etika juga sering disamakan dengan moralitas. Namun yang membedakan etika dan
moralitas adalah nilai-nilai perilaku orang atau masyarakat yang dapat ditemukan dalam
tentang hakikat kewajiban moral, prinsip- prinsip moral dasar apa yang harus manusia
orang lain. Tetapi kadang kala ketika kita sedang berkomunikasi tidak memperhatikan
mahasiswa adalah agar mereka lebih baik menghargai orang yang diajak berkomunikasi
hubungan dan interaksi timbal balik. Komunikasi mahasiswa dengan mahasiswa atau
mahasiswa dengan dosen. Etika komunikasi adalah hal yang sangat penting baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Namun, di dalam berkomunikasi tersebut ada hal
yang menjadi sorotan yaitu kurangnya etika komunikasi seperti tata krama sehingga
terkadang menimbulkan permasalahan. Maka dari itu etika komunikasi yang baik sangat
penting dipahami dan diterapkan untuk membina hubungan yang harmonis di dalam
kehidupan.
Etika komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang baik dan
harmonis antar manusia. Sebaliknya tanpa adanya pengetahuan etika komunikasi maka
terdapat komunikator dan komunikan yang harus saling menghargai satu sama lain,
ditentukan oleh sejauh mana komunikator maupun pihak komunikan memahami dan
memahami bahasa yang disampaikan pada saat perbincangan. Sebaliknya ketika
pembicara dan pendengar tidak memahami bahasa yang disampaikan maka akan terjadi
Komunikasi yang positif akan melahirkan kebahagiaan dan keharmonisan. Kita sebaiknya
dapat memahami bahwa orang didekat kita atau orang yang berinteraksi dengan kita
merasa nyaman dan jangan sampai kita melakukan sesuatu yang merugi dengan tanpa
disengaja. Misalnya, ketika salah berucap atau bersikap kepada lawan bicara
memberikan dampak negatif kepada kita seperti penilaian negatif dari lawan bicara.
Maka dari itu kita harus mampu memilih kata dan situasi yang tepat untuk membangun
suasana yang positif dalam berkomunikasi. Misalnya, dengan memilih tema yang sesuai
dengan lawan bicara agar terbangunnya pembicaraan yang hangat karena satu sama
Komunikasi yang positif adalah hal yang tidak mudah ketika menghadapi atau
menangani sebuah masalah, sebab masalah adalah sesuatu yang negatif ketika masuk
pada ke tema yang dituju. Namun kita perlu berhati-hati pada saat mencari tema
dalam proses masuk menuju tema permasalahan. karena jika kita tidak berhati-hati
maka akan menambah permasalahan atau bahkan pesan yang disampaikan tidak
tersampaikan dan lebih parahnya akan membuat lawan bicara tersinggung dan marah.
Agama Islam juga telah mengajari tentang etika. Etika didalam agama Islam
bersumber dari Alquran dan hadist. Etika islam itu juga ada yang menyamakannya dengan
akhlak. Etika berkomunikasi dalam Islam sangat dijunjung tinggi. Komunikasi Islam
prinsip komunikasi dalam Islam. Dengan pengertian demikian, maka komunikasi Islam
menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara
(how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa (retorika). Pesan-
pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran Islam,
meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan). Mengenai cara (kaifiyah),
dalam Al-Quran dan Al-Hadits ditemukan berbagai panduan agar komunikasi berjalan
dengan baik dan efektif. Kita dapat mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau
sesuai fakta, berbekas di hati, tepat dan mengedepankan akhlak. Ketika konsep ini
digunakan oleh ke dua pihak, maka penghargaan dan menghargai dari ke dua pihak
akan tampak dan efeknya akan melahirkan komunikasi yang efektif dan sesuai
dengan ajaran agama Islam. Baik itu komunikator maupun komunikan harus
komunikasi Islam ini merupakan panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan
hari, berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain.
Beberapa etika berkomunikasi antar manusia yang dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari :
1. Menjaga Ucapan
Seorang manusia itu yang dipegang adalah kata-katanya, tidak boleh berbicara
bohong serta melontarkan ucapan-ucapan kotor. Ajaran Islam amat sangat serius
terlebih dahulu sebelum mengeluarkan kata-kata. Karena setiap perkataan itu akan
dalam kelas atau berbincang santai hendaknya mengatur nada bicara dan tetap tenang
Ketika terdapat perbedaan pendapat dan menghindari ucapan yang dapat menyinggung
Menggunakan bahasa yang baik, ramah dan sopan untuk menjaga persaan orang
lain agar tidak tersinggung atau dirugikan oleh sikap dan tingkah laku seseorang. Di
dalam masyarakat Indonesia sendiri ada etika, adab, dan sopan santun dalam
berbicara yang telah mereka sepakati dari dulunya, itulah menjadi norma yang
berlaku. Dalam Islam bisa dikatakan bahwa etika bicara itu merupakan menjaga lisan
dalam mengkomunikasikan sesuatu, karena setiap kata-kata yang diucapkan kita bisa
mendapat pahala apabila perkataan itu baik. Islam melarang memangil orang dengan
sebutan yang tidak baik. Hal tersebut telah jelas diatur oleh Allah dalam Alquran,
bahwasanya jika kebiasaan buruk tersebut tetap dilakukan maka sungguh orang tersebut
telah mengarah kepada kezaliman. Jangan memanggil orang yang lebih tua atau
seperti guru, dosen dan lainnya dengan hanya sebutan namanya saja, namun hendaklah
memanggilnya dengan sapaan yang baik. Selain larangan memanggil dengan sebutan
buruk berdasarkan hukum Islam, memanggil dengan sebutan buruk secara langsung
lebih besar daripada manfaatnya, sehingga alangkah lebih baik jika seseorang berkata-kata
dengan bahasa yang baik serta dengan adab yang baik sesuai.
2. Sopan Santun
Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. Ada beberapa hal
sopan santun yang diperhatikan dalam berkomunikasi. Misal, Menyapa lawan bicara
orang yang baik serta memperhatikan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan
bicara. Bicara dengan suara yang stabil, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat
Bertingkah laku yang baik muncul karena kesadaran diri. Dengan tingkah laku
yang baik, komunikasi menjadi kondusif. prilaku yang baik mengandung kebaikan
kehidupan dunia dan akhirat bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Ketika
berkomunikasi diharapkan dapat bersikap serta berperilaku. Berpikir tentang apa yang
akan dilakukan dan diucapkan. Selalu sopan dalam berbicara dan bertindak, mengetahui
bagaimana caranya membawa diri saat berbicara kepada orang lain dan waktu dimana
harus bersikap serius dan waktu untuk bermain-main, Sikap seperti ini sangat penting
karena banyak orang yang saat serius malah bermain-main atau sebaliknya. Berpakaianlah
yang rapi dan bersih dan tidak berbau, gunakanlah pakaian yang pantas dan sesuai
keadaan dan harus yang menutup aurat agar lawan bicara merasa nyaman. Karena
apabila kita menggunakan pakaian yang tak pantas atau berbau akan membuat lawan
bicara tidak merasa nyaman dan merasa terganggu sehingga tidak tertarik dengan
pembicaraan kita
merupakan perwujudan dari ekspresi manusia tentang apa yang dipikirkan dan
dirasakannya baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Komunikator dan
komunikan harus berbicara dengan sopan santun yang tidak melukai perasaan satu
sama lainnya yaitu secara lemah lembut, jujur, sesuai fakta dan di waktu dan ruang yang
tepat. Ketika konsep ini digunakan oleh kedua pihak, maka penghargaan dan
menghargai dari kedua pihak akan tampak dan efeknya akan melahirkan komunikasi
yang efisien dan efektif. Menggunakan bahasa yang sopan dan dapat dipahami oleh
lawan bicara serta dapat Menyesuaikan gaya bahasa dan lingkungan. Contoh, ketika
berbicara kepada dosen kita akan menggunakan kata-kata yang lebih formal dan sopan
dalam penyampaian, namun berbeda ketika kita berkomunikasi kepada teman sejawat
dapat menggunakan bahasa yang lebih santai. Dengan demikian kita mampu
menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan
bicara semestinya. Menggunakan komunikasi non-verbal yang baik sesuai budaya yang
berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, cium pipi kanan-cium pipi kiri.
Memberikan ekspresi wajah, gerakan tubuh yang ramah, sopan wajar dan tidak dibuat-
buat/ wajar.
4. Saling Menghargai
Menatap mata lawan bicara dengan lembut. Melihat lawan bicara adalah hal yang
sangat penting yang harus dilakukan saat memulai pembicaraan. Hal ini menunjukkan
kesan pertama yang baik kepada lawan bicara, yaitu adanya ketertarikan kita kepada
lawan bicara. Jangan melihat ke arah lain atau fokus pada kegiatan lainnya yang dapat
mengganggu lawan bicara karena merasa tidak diperhatikan atau seolah-olah tidak
dihargai dalam pembicaraan tersebut. Yang paling baik adalah menatap mata lawan
bicara. Jika kesulitan menatap langsung mata lawan bicara, kita bisa melihat ke arah garis
Mendengarkan juga salah satu bagian dari komunikasi. Mendengarkan dan tidak
antusias dan ketertarikan pada lawan bicara dengan mengajukan pertanyaan. Ketika kita
pertanyaan. Namun ketika pembicaraan dipotong oleh lawan bicara maka jangan
mudah terpancing emosi oleh lawan bicara. mendengarkan adalah hal yang sangat penting
dalam komunikasi. Dengan menjadi pendengar yang baik, maka komunikasi akan berjalan
efektif tidak akan. Karena apabila kita tidak mendengarkan dan memperhatikan dengan
baik apa yang dibicarakan orang lain akan membuat komunikasi jadi terhambat.
Saling menghargai dengan berlapang dada menerima kritikan dan saran dari lawan
bicara. Tidak egois, bersifat lapang dada ketika di nilai oleh orang lain untuk kemajuan
diri dan untuk kebesaran jiwa, kritik yang sangat bermanfaat baginya. Dengan demikian,
hubungan yang terjalin dengan lawan bicara pun akan terus terjalin dengan baik. Tidak
terjadi karena berbagai hal, misalkan adanya gangguan dari luar, salah memahami makna,
atau tidak fokus dalam menyimak pesan yang disampaikan. Ketika bertemu dengan orang,
coba untuk menyapa seperti, tersenyum dan membuka pembicaraan untuk mecairkan
dengan orang lain. Kita harus mampu memahami dan mengetahui keadaan mereka.
Misal apakah lawan bicara kita dalam keadaan sibuk dengan aktifitas pekerjaannya,
tidak ingin berkomunikasi karena ada sesuatu hal, seperti contoh seseorang dalam
keadaan tidak ingin diganggu karena lagi dalam masalah. Atau ketika mengobrol dan
a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum
jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong
b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
digunakan antara si pengirim dengan si penerima tidak sama atau bahasa yang
d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh
si penerima.
1. Hambatan yang bersifat teknis Hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan
Hambatan yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari
bentuk, seperti :
c. Suasana otoriter
pengirim dan penerima pesan. Proses komunikasi terdiri dari orang yang mengirim pe
san, isi pesan, sertaorang yang menerima pesan. Antara si pengirim pesan maupun si
memar atau luka di otak ! dan keterlambatan di dalam berbicara atau berbahasa.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2010, Rosda;
Jakarta
Hal ( 7–10)
Sri Moerdijati. Buku Ajar Pengantar Komunikasi. Revka Petra Media 2012
https://www.kompasiana.com/tag/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli
https://bakai.uma.ac.id/2022/05/19/apa-itu-komunikasi-tujuan-dan-fungsinya/
https://chat.openai.com/
https://stekom.ac.id/artikel/teknik-dalam-komunikasi
https://pakarkomunikasi.com/tahap-tahap-komunikasi
https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertiankomunikasi/#Karakteristik_Komu
nikasi
https://mahasiswa.ung.ac.id/291414010/home/2014/9/6/12-prinsip-komunikasi-
menurut-dedi-mulyana.html
https://adjar.grid.id/read/543314012/7-unsur-komunikasi-dan-penjelasannya?page=all
https://komunikasita.wordpress.com/2018/04/29/karakteristik-komunikasi-beserta-
contohnya/
https://senikomunikasi.com/model-komunikasi-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya/