1 - Januari 2014
ABSTRACT ABSTRAK
Communication has been stepped over a long Komunikasi telah melalui sejarah perkembangan
development history. During its developing yang panjang. Dalam proses perkembangannya,
process, a communication is used as a strategy komunikasi dimanfaatkan sebagai strategi dan
and a tool for supporting a successful alat untuk mendukung keberhasilan pem-
development. First, this paper describes a bangunan. Tulisan ini mendeskripsikan pertama,
development of communication. Secondly, it will sejarah perkembangan komunikasi. Kedua, kon-
describe the conceptual-izetion of communication septualisasi model komunikasi dan ketiga penera-
model and the third one is the application of pan model komunikasi dalam setiap model para-
communication model for each development digma pembangunan. Berdasarkan tinjauan lit-
paradigm model. Based on literary review, there eratur terdapat enam tahapan dalam sejarah
are six stages in the history of communication perkembangan komunikasi dan tiga konseptuali-
development and three conceptual-izetion of sasi model komunikasi dari ratusan model yang
communication models from hundreds model dikemukakan oleh para ahli. Pergeseran paradig-
assumed by the experts. The paradigm reshuffle ma pembangunan sejalan dengan perubahan
is in line with the change of the application of penerapan model komunikasi.
communication model.
93
Paramita Vol. 24, No. 1 - Januari 2014
94
Perubahan Model Komunikasi … — Sitti Aminah, dkk.
pertanyaan sebagai berikut adalah siapa menerima pesan, dapat terdistorsi oleh
mengatakan apa melalui saluran mana gangguan (noise), terjadi dalam konteks
kepada siapa dengan efek apa. Berlo tertentu, mempunyai pengaruh pada
(1960) mendefinisikan komunikasi se- perubahan perilaku manusia dan ada
bagai proses penyampaian pesan dari peluang untuk melakukan umpan balik.
sumber kepada penerima. Rogers (1962) Ketiga, komunikasi sebagai
mendefinisikan komunikasi sebagai transaksi dipandang sebagai proses
proses di mana suatu ide dialihkan dari pembentukan makna oleh dua orang
sumber kepada satu penerima atau atau lebih. Dalam model transaksional,
lebih, dengan tujuan untuk mengubah komunikasi dianggap berlangsung bila
tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa seseorang telah menafsirkan perilaku
tujuan komunikasi dengan pendekatan orang lain baik verbal maupun non ver-
linier adalah terjadinya perubahan peri- bal. Wenburg dan Wilmot (1973), Tubbs
laku. dan Moss (1996), Ivy dan Backlun (1994)
Kedua, komunikasi sebagai in- (dalam Mulyana 2007) menyatakan
teraksi. Salah satu unsur yang di- komunikasi sebagai proses transaksion-
tambahkan dalam pendekatan interaksi al adalah usaha untuk berbagi dan
ini adalah umpan balik, yakni apa yang memperoleh kesamaan makna.
disampaikan penerima pesan kepada Pada konsep transaksional, komu-
sumber pesan sebagai petunjuk nikasi difokuskan pada receiver se-
mengenai efektivitas komunikasi yang bagaiman a pada model r ela ti onal
disampaikan sebelumnya. Konsep (Schramm 1973) dan model convergence
komunikasi sebagai interaksi di an- (Rogers dan Kincaid 1981). Kedua mo-
taranya dikemukakan oleh Rogers dan del (relational dan convergen) bersifat
Shoemaker (1971) memperkenalkan pertukaran informasi dua arah, mem-
model komunikasi inovasi. DeVito perhatikan kebutuhan dan adanya
(1997) mendefinisikan komunikasi se- saling berbagi pengetahuan (knowledge-
bagai tindakan yang dilakukan oleh sharing model). Model ini memiliki per-
satu orang atau lebih, mengirim dan tanyaan utama ”who is talking back to the
96
Perubahan Model Komunikasi … — Sitti Aminah, dkk.
97
Paramita Vol. 24, No. 1 - Januari 2014
Pergeseran Paradigma
Teori 1940-1960 1960-1980 1980-2000
Ilmu politik Kebangkitan Nasion- Krisis legitimasi Nation Breaking
al (Nation building)
Ilmu-ilmu sosial Asimilasi, peleburan Kebangkitan etnik kultural plural-
budaya (melting pot) ismE
Komunikasi S-M-C-R S-M-C-R-E Konvergensi
Pembangunan Modernisasi Dependensi Multiplisitas
Komunikasi Pem- Difusi-inovasi Sosial Marketing Partisipatori
bangunan
konvergensi di era 1980-2000an. Se- negara kaya terhadap negara Dunia Ke-
dangkan dalam ranah komunikasi pem- tiga. Pengukuran kemajuan adalah per-
bangunan yaitu penerapan komunu- tumbuhan ekonomi dengan gross nation-
nikasi untuk pembangunan dan peru- al product (GNP), mengenal baca tulis/
bahan sosial terjadi pergeseran pen- literasi, berbasis industri, urbanisasi dan
dekatan komunikasi pembangunan dari kriteria-kriteria terukur (Melkote 1991;
difusi inovasi (1940-1960) ke social mar- Mefalopulos 2003; Mc Phail 2009; Das-
keting (1960-1980) hingga pendekatan gupta 2009; Porras & Stevees 2009).
partisipatori (1980-2000). Paradigma Modernisasi
Pergeseran paradigma pem- (dominan) menganggap pembangunan
bangunan dan penerapan model komu- sebagai proses linier, kumulatif, evolu-
nikasi mengacu pada Servaes sional dan proses searah (Servaes 2002).
(2002;2005) dan Mefalopulos (2003) yang Komunikasi secara sistematis diarahkan
memetakan paradigma pembangunan untuk mensukseskan pembangunan se-
atas modernisasi (dominan), ketergan- bagai sarana perubahan perilaku. Ilmu-
tungan (dependecy)/Teori Sistem Dunia wan yang menaruh perhatian terhadap
dan partisipatori (partisipatori disejajar- proses komunikasi dan dampaknya bagi
kan dengan istilah keanekaragaman/ masyarakat pada periode 1940an hingga
Multiciplity dalam satu dunia dan multi- 1960an antara lain: Lasswell (1948), Katz
dimensional) atau paradigma alternatif. dan Lazarfeld dan Klapper (1960). Pe-
Paradigma Modernisasi terjadi nerapan model komunikasi di era 40an
pada 1940an-1960an. Keterbelakangan dan 60an, mengedepankan komunikasi
negara dunia ketiga pasca Perang Dunia dua tahap (two-step flow of communica-
II membutuhkan bantuan dari negara tion) yang dipopulerkan oleh Paul Laz-
maju. Modernisasi dianggap sebagai arsfeld, masyarakat dibagi menjadi ang-
jembatan bagi negara berkembang ber- gota aktif dan pasif serta opinion leaders
gerak dari tradisional ke cara hidup (pemimpin) dan opinion follower
modern dengan adopsi dan difusi ter- (pengikut). Pendekatan dalam penye-
hadap nilai dan cara hidup dunia Barat. baran informasi menggunakan teori pe-
Modernisasi dimaknai sebagai transfer luru (bullet theory) yang mengansumsi-
besar-besaran modal, ideologi, teknologi kan bahwa audiens merupakan peneri-
dan pengetahuan, Marshal Plan dari ma pasif informasi yang ditembakan
98
Perubahan Model Komunikasi … — Sitti Aminah, dkk.
99
Paramita Vol. 24, No. 1 - Januari 2014
rah) harus menemukan strategi pem- pada transfer surplus ekonomi yang ak-
bangunannya sendiri. (Mc Quail 1996; tual dan potensial dari pinggiran ke
Servaes 2007). pusat-pusat kapitalis metropolitan dan
Periode 1960-an-1970-an dikenal transfer ini mendukung pertumbuhan
s e bag a i pe rke m bang an pa rad i g m ekonomi metropolis terus menerus dan
ketergantungan. Modernisasi dianggap meninggalkan daerah-daerah satelit
menyebabkan ketergantungan. Revolusi tanpa surplus ekonomi. Dengan
intelektual di Amerika Latin di per- demikian kapitalisme internasional te-
tengahan tahun 60-an melahirkan para- lah menyebabkan keterbelakangan
digma ketergantungan (dependencia). negara-negara satelit. Untuk
Teori ini dihubungkan dengan nama- mengimbangi negara maju, pendukung
nama seperti Paul Baran mengartiku- dependensi menganjurkan koalisi nega-
l a s i ka n t e s is ba h w a p r o s e s pe m - ra Dunia Ketiga dan upaya meningkat-
bangunan dan keterbelakangan berhub- kan pertukaran dagang, komunikasi
ungan. Gunder Frank mengatakan bah- dan informasi untuk gerakan Non-Blok,
wa keterbelakangan (development of un- namun akhirnya redup setelah jatuhnya
derdevelopment) bukan sesuatu yang ala- Uni Soviet (Mefalopulos 2003).
mi, namun tercipta dari sejarah panjang Servaes (2002) dan Worseley
dominasi kolonial, karena menerapkan (dalam Mefalopulos 2003) menyatakan
model Barat. Ekonom ECLA memuncul- kritik dependensi yang membagi dunia
kan konsep struktur polarisasi antara atas dua blok: pusat (center) dan ping-
kelompok center dan kelompok ekonomi giran (periphery) telah mengabaikan fak-
peripheral yang menciptakan kebergan- ta adanya faktor-faktor internal yang
tungan peripheral terhadap center. mempengaruhi pembangunan yaitu
Cordoso menyatakan modernisasi peran elit nasional yang sering memben-
d i l a t a r i o l e h p e m ba n g u n a n y a n g tuk strategi aliansi dengan negara maju
kapitalis melahirkan ketergantungan dan berperan melalui cara-cara negatif
teknologi dan kapital, dalam relasi ker- terhadap proses pembangunan di nega-
jasama yang eksploitatif yang meraih ra mereka. Kritik lain, fakta bahwa teori
untung hanya elit bisnis dan politik. ini tidak memperhatikan perbedaan sta-
Modernisasi dan ketergantungan sama- tus sosial ekonomi negara-negara
sama menjadikan negara atau bangsa berkembang (developing countries) yang
sebagai unit analisis sehingga terbuka besar dan kaya (misalnya India dan Bra-
untuk dikritik, kedua teori saling mem- zil) tetapi meletakan sama dengan nega-
batalkan didasari ideologis yang saling ra yang lebih miskin seperti Honduras
berseberangan semasa perang dingin dan Mozambik.
(Servaes 2002: 2005). Memasuki tahun 1980-an-2000-an,
Pendukung teori dependency paradigma partisipatori atau paradigma
menganggap teori ini cocok diterapkan alternatif. Kebutuhan akan paradigma
di sebagian besar negara Asia, Afrika baru dalam pembangunan dan diskusi
dan Amerika Latin karena imperialisme tentang model alternatif terhadap
dan kolonialisme yang dialami yang kelemahan paradigma dominan
menyebabkan subordinasi ekonomi per- memunculkan model paradigma
manen. Pembangunan di negara-negara partisipatori sebagai bentuk pemurnian
ini telah salah arah (misdirected) dan di- (purifikasi) terhadap kekeliruan pen-
batasi oleh posisi satelit yang mengidap dekatan pembangunan di masa lalu
ketergantungan eksternal. Eskploitasi (Servaes 1991; Melkote 1991). Pendeka-
kapitalis yang terus terjadi dapat dilihat tan partisipatif tidak dihasilkan dalam
100
Perubahan Model Komunikasi … — Sitti Aminah, dkk.
101
Paramita Vol. 24, No. 1 - Januari 2014
Berlo. David K.1960. The Processs of Commu- Working for change and development.
nication : An Introduction to Theory and New Delhi: Sage Publications.
Practice. New York : Hlt-Reinhart and Lubis, Djuara. 2007. Komunikasi Menuju
Winton, Inc. Komunitas Pembelajar. Bogor: IPB
Chambers, R. 1997. Whose Reality Counts: Press.
Putting the First Last. London, UK: Mefalopulos, P. 2003. “Theory and Practice
Intermediate Technology Publica- of Participatory Communication: The
tions. case of the FAO Project
Dasgupta, Satarupa. 2009. Sonagachi Project : “Communication for Development in
A Case Study Set in India. United King- Southern Africa”. Dissertation. The
dom: Blackwell Publishing Ltd. University of Texas at Austin
Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Mefalopulos, P. 2005. Empowerment Commu-
Manusia. Jakarta nication. In A Gumocio Dagron and
Freire. P. 1970. Pedagogy of the Oppressed. Tufte (eds), Anthology : Historical and
New York: Continuum. Contemporary readings. South Orange,
Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-Teori Komu- NJ: Communication for Social Change
nikasi. Penerj. Soejono Trimo. Ban- Consortium.
dung: Remaja Rosdakarya. Melkote, S. R. 1991. “Communication for
Friedman, John. 1992. Empowerment; The Pol- Development in the Third World:
itics of Alternative Development. Cam- Theory and Practice. New Delhi, In-
bridge: Blackwell. dia: Sage Publications. In Theory and
Guba, E.G. (Ed.). 1990. Paradigm Dialog. Practice of Participatory Communica-
Newbury Park, CA: SAGE Publica- tion: The case of the FAO Project
tions. “Communication for Development in
Heath, R.L dan J. Briant. 2000. Human Com- Southern Africa”.” Dissertation. The
munication Theory and Research Con- University of Texas at Austin
cept, Context and Chalenge. Second Edi- Melkote , S.R & Steeves, H.L. 2001. Commu-
tiohn. New Jersey: Lawrence Erlbaum nication for Development in the Third
Associates, Publisher. Sworth Publish- World; Theory and practice for Develop-
ing Company. ment. New Delhi. Sage Publication.
Ife J. 1995. Community Development: Creating Mulyana, Deddy.2007. Ilmu Komunikasi: Sua-
Community Alternatives - Vision, Anal- tu Pengantar. Bandung: Rosdakarya.
lysis and Practice. Australia: Longman Mac Quail D. 1996. Teori Komunikasi Massa.
Australia Pty. Ltd. Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Ife, Jim & Tesoriero. 2008. Community devel- Mc Phail, Thomas L. 2009. Introduction to
opment. Alternatif pengembangan Development Communication. United
masyarakat di era globalisasi (Terj.). Kingdom: Blackwell Publishing Ltd.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Narula, Uma and W. Bernett Pearce.1986.
Jacobson, Thomas. L. 2004. “Modernization Developmet as Communication: A Per-
and Post-modernization Approaches spective on India. Carbondale, Illionis:
to Participatory Communication for Southern Illionis University Press.
Development”. In White, S. A. & Nair, Rahim SA.2004. “Participatory Development
K. S. Participatory communication: Communication as a Dialogical Pro-
Working for change and development. cess”. In White, S. A. & Nair, K. S.
New Delhi: Sage Publications. Participatory communication: Working
Korten David.1998. Pembangunan Berdimensi for change and development. New Delhi:
Kerakyatan. Jakarta: Yayasan Obor Sage Publications.
Indonesia. Rogers, Everett M., F. Floyd Shomaker. 1971.
Kumar. 2004. “Communication Approaches Commucation of innovation. Ed ke-2.
to Participation and Development: nw York: The Free Press.
Chalengging the Assumption and -------. , F. Floyd Shomaker. 1986. Commuca-
Perspective”. In White, S. A. & Nair, tion of innovation: A Cross Cultural Ap-
K. S. Participatory communication: proach. London: Collier Mac Millan
102
Perubahan Model Komunikasi … — Sitti Aminah, dkk.
103