Anda di halaman 1dari 2

1.

Mengapa para pemakai laporan keuangan perusahaan memerlukan analisis atas laporan
keuangan perusahaan?

Jawab:

Laporan keuangan secara sederhana mencerminkan kondisi/kinerja suatu perusahaan dalam suatu
periode. Tujuan penggunaan laporan keuangan tentu berbeda-beda tergantung kebutuhan para
pemakai laporan keuangan baik pemakai internal maupun eksternal perushaan. Beberapa contoh
Pemakai laporan keuangan meliputi:

Pemakai Internal Perusahaan

a. Manajemen
Manajemen perlu mengetahui bagaimana kinerja suatu perusahaannya. Informasi keuangan tentu
menjadi hal penting itu hal tersebut. Selain itu, informasi keuangan digunakan pihak manajemen
untuk mengambil keputusan tekait langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang
berkaitan dengan posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
b. Karyawan/Calon Karyawan
Bagi karyawan, penting untuk tau kondisi perusahaan tempat mereka bekerja seperti
keberlangsungan perusahaan dimasa depan, kemampuan perusahaan menghasilkan kas,
profitabilitas perusahaan serta untuk tau udh wajar atau belum gaji yang diterima. Selain itu,
informasi keuangan ini bisa jadi sarana control bagi karyawan terhadap perusahaan tempat mereka
kerja. Misalnya, perushaaan ternyata tidak membayar THR/Bonus, nah jika perusahaaan tidak
memberikan alasan yang jelas, tentu melalui informasi keuangan ini karyawan dapat mengetahui
hal tersebut dan bisa menuntut haknya.

Pemakai Eksternal Perusahaan (beberapa contoh)

a. Investor
Investor tentu perlu mengetahui kondisi perusahaan sebelum mengambil keputusan untuk membeli
sahamnya/melakukan penanaman modal di suatu perushaaan. Oleh karena itu, salah satu cara yang
dapat dilakulan adalah melakukan analisis laporan keuangan sehingga dapat mengetahui kinerja
perusahaan, risiko perusahaan, keberlangsungan (going concern) perusahaan tahun ke tahun,
memproyeksikan kemampuan perusahaan menghasilakan laba untuk tahun tahun mendatang.
b. Kreditor
Sebelum mengambil keputusan untuk memberikan pinjaman ke pihak debitur, kreditor harus tau
mengenai kemampuan debitur (peminjam) untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan,
kemampuan perusahaan menjaga profitabilitas keuangannya/ kemampuan perusahaan untuk
mengahasilkan kas (cash generating ability). Salah satu caranya adalah melakukan analisis laporan
keuangan. Melalui informasi keuangan ini, pihak kreditur dapat meminimalisir risiko pemberian
pinjaman.
c. Pemerintah
Pemerintah bisa menggunakan analisis laporan keuangan untuk menentukan wajar/tidaknya
besarnya pajak yang dibayarkan perusahaan atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi
Industri. Salah satunya adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Pajak Penghasilan yang dibayar oleh
orang pribadi/perusahaan itu menerapkan sistem self assessment. Tentunya, dengan analisis
laporan keuangannya, DJP dapat menentukan wajar/tidaknya pajak yang dibayar perusahaan dan
dapat dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnyaa (kompetitornya).

Anda mungkin juga menyukai