Teknologi Bahan
Teknologi Bahan
Disusun Oleh :
Yesaya A.S Tuuk ( 19209026)
Aracelly M.M Tumengkol ( 19209016)
Tria C.I Mamahit ( 19209028)
Derry R Runtu ( 19209062)
Howard Liwe ( 19209058)
1
BAB VI
BAHAN-BAHAN DINDING DAN BAHAN FINISHING BANGUNAN
2
ii. Sebagai pemisah ruang yang bersifat pribadi, dan bersifat umum.
iii. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain-lain yang bersumber dari alam.
iv. Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperi dinding, lift,
resovoar dan lain-lain).
v. Sebagai penahan kebisingan untuk ruang yang memerlukan ambang kekedapan suara
tertentu seperi studio rekaman atau studio siaran.
vi. Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang
operasi, laboratorium, dan lain-lain.
vii. Sebagai fungsi arisik tertentu dan penyimpan surat-surat berharga seperi brankas di
bank dan lain-lain.
3. Menurut Konstruksi
i. Dinding berfungsi sebagai pemikul. Itulah sebabnya konstruksinya harus kuat dan
kokoh agar mampu menahan beban super struktur, bebannya sendiri serta beban
horizontal.
ii. Dinding berfungsi sebagai pembatas/partisi, tidak perlu kokoh tetapi harus kaku
sehingga perlu kolom penguat ( kolom prakis ).
b) Fungsi Finishing Bangunan
Adapun fungsi dari pekerjaan finishing yaitu :
1. Menambah nilai estetika pada sebuah objek atau gedung agar terlihat menarik dan indah
2. Merapikan setiap bagian konstruksi agar terlihat sempurna sesuai dengan standar yang
berlaku.
3. Melapisi bagian-bagian yang harus ditampilkan dengan bahan lain agar bagian tersebut
diganti dengan bahan lainnya.
4. Menambah keawetan bangunan gedung.
Tembok pertemuan setengah batu Pesilangan satu bata dengan Ikatan tegak
2. Dinding Batako
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang
tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1). Ukuran dan model nya beragam.
Pada batako terdapat 3 lubang disisinya. Lubang tersebut digunakan sebagai adukan
pengikat. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada
bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang.
Selain itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako idak
memerlukan plesteran+acian lagi untuk inishing.
Dinding Batako
a) Kelebihan dinding batako:
1. Harga relatif murah.
4
2. Selain harganya lebih murah per meternya, dimensi yang lebih besar dan berlubang
dapat menghemat 75% plesteran dan 50% beban dinding.
3. Irit perekat.
4. Tidak memerlukan plesteran + acian lagi untuk inishing.
5. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
b) Kekurangan dinding batako:
1. Harga relaif lebih mahal dibanding batako tras.
2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
Hebel/Bata Ringan
a) Kelebihan dinding hebel:
1. Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding
yang rapi.
2. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
3. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
4. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
5. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
6. Mempunyai kekedapan suara yang baik.
7. Daya Kuat tekan yang inggi.
8. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
b) Kekurangan dinding hebel:
1. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup
banyak.
2. Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang berbahan dasar pasir,
silika, ilter dan semen.
3. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang
lebih lama dari bata biasa.
4. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
4. Dinding Kayu/Papan
Konstruksi dinding kayu/papan seperi ini umumnya ditemui pada rumah-rumah
tradisional. Terdiri dari susunan batang kayu bulat, balok, kayu pipih. Sistem konstruksi
seperi ini idak memerlukan rangka penguat/pengikat lagi karena sudah merupakan dinding
struktural.
Dinding Kayu/Papan
a) Kelebihan dinding kayu/papan:
1. Dapat menciptakan suasana sejuk di dalam rumah.
2. Dinding kayu mudah untuk dikerjakan karena lebih banyak tukang kayu yang
paham karakterisik pengerjaan dinding kayu.
5
3. Selain mudah diperoleh di pasaran, dinding kayu juga memiliki bobot yang ringan
serta mudah di bentuk.
b) Kekurangan dinding kayu/papan:
1. Dinding kayu tidak tahan api dan rayap.
2. Untuk jenis kayu tertentu tidak tahan terhadap air.
3. Pada sambungannya harus dikerjakan secara hati-hati karena sifat kayu yang mudah
susut menyebabkan terjadinya renggangan
5. Dinding Batu Alam
Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip
pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar verikal harus dipasang selang-
seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian
dinding dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di
atas permukaan tanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm,
sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom prakis, hanya diperlukan.
Dinding Bambu
6
Finishing basah yaitu pekerjaan finishing yang dalam aplikasinya menggunakan air sebagai
medianya yang meliputi pasangan batu bata, plesteran,acian, pasangan tegel keramik,
pasangan granit dan pekerjaan pengecatan. Namun ada beberapa material menggunakan
bahan pelarut selain air seperti thinner. Namun pada intinya finishing basah diaplikasikan
dengan melibatkan zat cair.
2. Finishing Kering
Finishing kering yaitu pekerjaan yang dalam aplikasinya tidak menggunakan air sebagai
medianya seperti pekerjaan wallpaper, dinding partisi, karpet, dinding enamel, dll.
2) Finishing Lantai
Lantai adalah salah satu bagian penting dalam keindahan dan kenyamanan dalam
rumah.Namun banyak para pemilik rumah cuek dengan hal ini, yang penting ada lantai dan
keramik, semua beres. Namun, di jaman sekarang, sudah banyak bermunculan jenis-jenis
finishing lantai yang bisa kita gunakan, tak hanya sebagai finishing setelah semen, namun
finishing untuk lantai ini juga membuat ruangan terlihat lebih indah dan nyaman. Beberapa jenis
finishing lantai antara lain :
a. Lantai Keramik
Keramik banyak sekali digunakan di rumah rumah. Bahan dasar keramik ini
sendiri terbuat dari tanah liat yang sudah di cetak.
b. Lantai Parket
Lantai Parket adalah potongan kayu yang sudah di proses dan di bentuk
untuk pemasangan di lantai. Bagi penggemar kayu mungkin lantai parket bisa menjadi
alternatif.
8
c. Lantai Vinyl
Lantai Vinyl terbuat dari beberapa material lapisan, yaitu compact layer,
glass fiber dan printing layer. Mempunyai karakteristik lentur dan mudah dalam
pengaplikasiannya.
d. Lantai Granite
Granit Tile ini mirip dengan lantai keramik, namun lantai granit ini berukuran
lebih besar, permukaan lebih rata dan tepian lebih rapih. Ketika digunakan juga akan
memberikan kesan rapih dalam ruangan. Menggunakan finishing Granit ini membuat
lantai rumah terkesan lebih mewah.
e. Nat
Nat merupakan pendamping keramik yang menentukan
kekuatan keramik itu sendiri. Kalau natnya kuat, otomatis keramiknya tidak gampang
lepas. Pada keramik lantai maupun dinding, nat seakan menjadi percantikan. Sosoknya
yang besar, kecil, atau berwarna-warni, menjadikan keramik tampak lebih indah.
Keberadaannya juga membuat setiap keping keramik terangkai menjadi sebuah
"papan" pada lantai atau dinding.
Fungsi utama nat keramik adalah sebagai ruang gerak keramik. Rongga nat
keramik harus diisi oleh nat yang flexible. Jika rongga nat keramik diisi oleh semen
warna biasa (yang mempunyai sifat keras dan getas), maka keramik akan mudah pecah
dan retak
bila ada pergerakan.
f. Cat Lantai ( Epoxy Lantai )
Epoxy floor atau epoxy lantai adalah cat khusus yang terdiri dari 2 (dua)
komponen bahan yaitu cat epoxy / resin dan hardener. Kedua komponen dicampur
dalam perbandingan tertentu hingga merata dan diaplikasikan di atas beton atau
keramik.
Setelah cat epoxy tersebut kering akan terbentuk lapisan (film) tipis yang
memiliki beberapa sifat positif sebagai berikut:
• Keras dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap beban berat
• Memiliki ketahanan kimia yang sangat bagus
• Memiliki adhesi atau kemampuan untuk merekat yang sangat kuat
• Memiliki ketahanan panas yang bagus
• Kedap air
• Memberikan keindahan pada lantai-lantai pabrik, rumah sakit, garasi dan
lainnya dengan beragam warna sesuai selera dan permukaan yang rata tanpa
ada sambungan, rapi, bersih serta mengkilap.
g. Karpet
Pada jenis tahapan finishing kering, salah satunya adalah tahap pemasangan
karpet. Pemasangan karpet ini yaitu pada lantai. Instalasi karpet atau memasang karpet
pada lantai memang terlihat gampang-gampang susah, apalagi bagi yang belum pernah
melakukannya, tentu saja berbeda metode pemasangan karpet roll,karpet plastik, atau
karpet meteran dengan karpet motif tile.Disini kita hanya akan membahas cara
memasang karpet lantai motif tile.
3) Finishing Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu
area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya,
membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi
suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan,
dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-
langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas
mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang
sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan
tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Beberapa jenis dinding antara lain :
• Dinding Partisi : Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari
gypsum, fiber, tripleks atau Duplex
9
• Dinding Pembatas : Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi
• Dinding Penahan : Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur
tambahan untuk menahan tekanan tanah.
• Dinding Struktural : Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton
untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen
• Dinding Non-Struktural : Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas
apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding
non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.
Setelah pembuatan dinding selesai, dinding juga perlu difinishing. Tujuannya adalah untuk
merapikan dan memperindah pekerjaan dinding sebelumnya. Ada beberapa jenis finishing pada
dinding, antara lain :
a. Plesteran
Plesteran adalah suatu proses dalam pekerjaan konstruksi batu dan beton yang
terdiri dari pekerjaan menempatkan atau merekatkan bahan berupa campuran semen +
pasir + air terhadap suatu bidang kasar yang bertujuan membuat permukaan suatu bidang
menjadi rata.
Plesteran juga dapat diartikan sebagai pelapis baik itu lantai atau dinding tembok
dengan adukan semen + ( PortlanCement ) + air sehingga plesteran digunakan untuk
menutup pasangan dinding atau tembok. Dalam pengertian lain, plesteran adalah suatu
lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik luar atau dalam bangunan dari
pasangan bata dengan fungsi sebagai perata permukaan, memperindah dan memperkedap
dinding. Dapat disimpulkan bahwa plesteran merupakan penutup dinding yang terdiri
dari bahan semen + air + pasir. Permukaan dinding baik berupa dinding batu bata,
batako dan dinding bata ringan dapat ditutup dengan plesteran di bagian luarnya.
Pekerjaan plesteran merupakan pekerjaan menutup pasangan bata dengan adukan
plester sehingga akan diperoleh:
1. Bidang muka tembok yang rata dan halus
2. Bidang muka tembok yang lurus dan vertikal (tegak)
3. Bidang muka tembok yang sewarna (tidak kelihatan kelainan warna dari bata, dan
adukan)
4. Tambahan kekuatan tembok
Pekerjaan plesteran dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tambahan baik lantai
atau dinding, selain itu untuk plesteran juga dapat memperlihatkan kerapihan dan
keindahan dinding setelah diapasang bata atau lantai setelah pemadatan tanah. Penerapan
umum dari plesteran ditujukan untuk meningkatkan penampilan permukaan dan secara
konstruktif juga ditujukan untuk melindungi bidang dari cuaca seperti hujan, panas dan
lainnya. Bahan plesteran yang umum digunakan adalah menggunakan mortar yang juga
sering disebut dengan plesteran. Tujuan pekerjaan plesteran diantaranya adalah
1. Membuat permukaan sebuah dinding lebih rapi, lebih bersih dan juga keindahan
eksterior bangunan
2. Melindungi permukaan dari pengaruh cuaca dan iklim
3. Menutupi kerusakan-kerusakan dinding atau bidang yang ditutupi
4. Menutupi kualitas bahan yang kurang baik pada pasangan bata
5. Sebagai dasar yang baik untuk proses pengecatan pada dinding
6. Dapat memperkecil penempelan debu pada dinding dibandingakan dengan debu
yang langsung menempel pada pasangan batu bata tanpa plesteran
7. Mempermudah pembersihan pada dinding
Secara umum jenis plesteran dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Plesteran kasar Plesteran kasar yaitu plesteran yang dilakukan untuk jenis
pekerjaan pondasi yang nantinya perbandingan 1semen : 8ps
2. Plesteran setengah halus Pekerjaan plesetran halus biasanya digunakan untuk
pekerjaan kamar mandi, lantai dan lapangan olahraga.
3. Plesteran halus Plesteran halus merupakan plesteran yang digunakan sebagai
plesteran dinding atau lantai.
b. Acian
Pada jenis finishing basah, pekerjaannya biasanya dilakukan pada pembuatan dinding
tembok. Pada dinding yang diberi lapisan, maka pada tahap finishing dinding tersebut
dilanjutkan dengan pembuatan acian. Pekerjaan acian semen pada dinding tembok
merupakan Acian adalah proses setelah Plesteran dan sebelum pengecatan. Meski terkesan
10
mudah dan sederhana, hasil pengacian pada dinding (acian dinding) tidaklah sebagus yang
kita kira. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, kita harus memperhatikan proses-
nya langkah demi langkah dengan cermat. Poin pertama acian dinding yang harus kita
perhatikan adalah plesteran pada dinding rumah yang akan di-aci. Aplikasi acian sangat
tergantung dari kualitas plesteran. Kualitas plesteran yang baik akan menghasilkan acian
dinding tembok rumah yang baik pula.
Acian berfungsi untuk menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dan
menghaluskan permukaan plesteran agar kelihatan lebih rapi, sehingga permukaan
plesteran mudah dicat dan memperindah penampilan dinding. Selain itu acian digunakan
untuk memperkokoh dinding dan mencegah rembesan air.
c. Plamir
Kata Plamir berasal dari kata bahasa belanda yaitu plamuur yang berarti dempul.
Fungsi dari plamir adalah menutupi keretakan dan meratakan permukaan tembok yang
tidak rata dan untuk menghemat cat, harga sangat hemat dan waktu penyelesaian yang
relatif cepat. Plamir (dempul) digunakan sebelum pengecatan. penggunaan plamir
(dempul) tidak dianjurkan untuk menutupi seluruh permukaan dinding akan tetapi hanya
permukaan acian yang tidak rata, retak dan berlubang.
d. Cat
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan
tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut. Setelahdikenakan
pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yangmelekat kuat pada
permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukandengan banyak cara :
diusapkan, dilumurkan, dikuas, diseprotkan, dsb.Biasanya cat mempunyai warna atau
bening, cat juga berfungsi untuk memperindah suatu objek. Karena perkembangan jaman,
fungsi cat memjadi bermacam-macam. Cat digunakan untuk menghasilkan karya seni,
industri coating (pelapisan), marka jalan, mencegah korosi dan rembesan hujan.
Secara umum biasanya bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Binder : komponen pokok pada cat yang berfungsi sebagai bahan perckat yang
akan merekatkan lapisan cat pada permukaan, binder juga berfungsi untuk
membangun karakteristik lapisan cat.
Solvent : bahan pelarut yang berfungsi untuk melarutkan bahan- bahan utama.
Solvent bisa disebut katalis dan juga digunakan sebagai bahan mengencerkan cat.
Pigment/ filler : bahan pewarna yang menciptakan tapilan warna pada lapisan film
cat. Kombinasi jenis dan komposisi bahan filler yang baik akan menciptakan sifat
daya tutup cat yang baik.
Additive : bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di gunakan dan hasilnya
sesuai dengan keinginan.
Cat tembok adalah cat yang digunakan khusus untuk tembok / dinding dan tidak dapat
di alih-fungsi kan untuk cat lain. Cat tembok memiliki pengaruh yang besar terhadap
keindahan rumah. Rumah yang tadinya terlihat suram akan terlihat lebih segar dan ceria
jika menggunakan warna yang fresh atau pemilihan warna yang tepat. Pemilihan cat
warna sendiri tidak boleh asal pilih dan harus disesuaikan dengan kegunaan masing-
masing cat. Menurut kegunaannya, cat tembok dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Interior Pada Cat interior dapat dilihat dari kehalusan penampilan lapisan cat dan
warnanya. Selain tersebut Juga gampang dibersihkan supaya memudahkan
perawatan, ngga tidak susah berjamur bila diaplikasikan di area yang cukup
lembap (wet area). Selain tersebut pada lapisan cat-nya bisa meng-cover terjadinya
retak rambut pada tembok, serta yg pasti hrs bebas dari kandungan logam berat
(heavy metal).
2. Eksterior Pada cat eksterior, selain memberi aspek estetika pada tembok juga harus
berperan melindungi dinding tembok dari cuaca. Terpaan sinar matahari, dingin,
hujan, dan perubahan temperatur yang menerpa dinding tembok itu akibat
perubahan cuaca akan membuat dinding luar cepat mengalami kerusakan.
Disinilah perlunya sebuah cat eksterior yg tahan terhadap cuaca supaya tidak
mudah rusak. Sedikit kerusakan yg terjadi akan menyebabkan rembesan air pada
saat musim hujan ke dlm dinding bagian dalam. Kerusakan ini umumnya akan
menimbulkan flek-flek pada dinding dlm serta mudah berjamur.
3. Primer Cat Tembok Cat tembok primer adalah cat dasar yang digunakan sebelum
anda memulai pengecatan di tembok yang anda inginkan, baik pada tembok baru
atau tembok lama. Pada permukaan tembok yang telah lama mungkin memiliki
11
warna cat yang sudah tidak bagus lagi, sehingga permukaannya tidak halus, dan
terdapat noda-noda yang harus dihilangkan. Hal yang harus diperhatikan pada
tembok lama sebelum mengecat kembali adalah :
Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran
dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur
Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai
kedasar tembok.Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana
mudah larut dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar
tembok.
Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan
kaporit 10-15%
Cat dasar juga membantu mencegah serangan alkali yang terkandung
dalam campuran semen-pasir-air (material pembentuk tembok). Sebelum
memberi cat dasar, dinding harus benar-benar kering dan bersih.
f. Bata Ekspose
Tidak seperti dinding bata pada umumnya, dinding bata ekspos scsuai namanya tidak
diberikan finishing berupa acian atau cat. Tujuan dari penggunaan dinding bata ckspos ini
memang untuk membawa kembali semangat gaya ruangan ala jaman industri, yang identik
dengan pabrik dan gudang barang. Bata ekspos bisa digunakan untuk menampilkan
interior ruangan bergaya vintage
Gaya interior ala industri meminjam elemen-elemen interior yang dapat ditemukan
pada pabrik-pabrik tua dan gedung-gedung perindustrian jaman dulu, seperti kayu yang
mulai lapuk, utilitas bangunan yang diekspos, bata ekspos, tekstur beton, serta
perlengkapan lampu ala pabrik. Gaya interior ini mulai muncul pada awal tahun 2000 dan
masih menjadi tren terutama untuk kafe-kafe dan coworking space yang identik dengan
ruang-ruang pekerja kreatif. Rumah tinggal pun tidak ketinggalan dari tren ini.
Namun, merawat bata ekspos juga perlu kehati-hatian karena ia tidak dilindungi olch
cat atau plasteran, Apabila tidak berhati-hati, maka mortar bisa cepat keropos dan
menggerogoti struktur bangunan. Oleh karena itu, perlu perlakuan ekstra dalam
menggunakan bata ekspos sebagai elemen interior ruangan
g. Tegel
Tegel atau ubin adalah salah satu komponen penting dalam rumah tinggal atau
bangunan kantor. Kini, bentuk, bahan dan motif tegel kian beragam. Tegel tak lagi identik
dengan barang berbahan semen namun juga berbahan keramik, marmer, granit, granittle
dan tegel teraso.
Ubin berbahan keramik dibagi menjadi beberapa kategori yaitu keramik lantai (dalam
ruang dan luar ruang), biasanya ukuran luasnya per lembar lebih besar, keramik dinding
kamar mandi (KM/WC), keramik lantai KM/WC, keramik dapur dan keramik dinding
luar. Tentu saja setiap kategori keramik memiliki karakter yang berlainan. Keramik dalam
ruang, misalnya, permukaannya bisa licin, mengkilap atau dof. Sedangkan keramik luar
ruang memiliki permukaan yang kasar.
Tegel bisa difungsikan sebagai penyerap hawa panas sehingga ruangan menjadi lebih
dingin. Selain itu tegel bisa dijadikan isolator bunyi.
h. Batu Alam/Granit
Batu alam granit dikenal karena motif alamnya yang membuat rumah tampak lebih
natural dan juga indah. Namun selain hal itu, sebenarnya, jenis lantai ini memiliki banyak
sekali keunggulan hingga menjadi salah satu lantai yang sangat populer di dunia. Hal ini
terlepas dari harga lantai granit yang memang bisa dibilang mahal. Bahkan satu salah nya
bisa mencapai jutaan rupiah.
Namun hal ini tergantung dengan pilihan jenis dan juga warna batu granit. Namun,
disamping itu semua, lantai granit tentu memiliki banyak keunggulan dan keistimewaan
hingga membuat banyak orang tak ragu mengeluarkan banyak biaya untuk memasangnya.
Dan beberapa diantaranya akan diulas di bawah ini hingga bisa menjadi referensi ketika
akan membeli batu granit baik scbagai lantai, maupun untuk dekor rumah.
i. Waterproofing
Waterproofing merupakan bahan pelapis yang kedap air, waterproofing ini dapat
13
diaplikasikan pada arca bidang tegak lurus, area datar atau miring dan area yang sering
tergenang air.Waterproofing terdapat 4 jenis, yaitu :
Waterproofing Waterbase - cairan (liquid)
Cairan (Liquid) berbahan cair cocok untuk diaplikasikan pada dinding luar,
karpusan genteng, dak beton ataupun area lain yang tidak tergenang air.
Waterproofing Semen Base
Waterproofing Semen Base berbahan dasar semen sesuai untuk diaplikasikan pada
bangunan yang berada dalam kondisi terendam air terus menerus misalnya lantai
kolam renang, kamar mandi, bak penampung air, kolam ikan dan pancuran.
Waterproofing Rubber Bitument
Waterproofing Bitument merupakan emulsi bitumen non fibre dengan formula
khusus yang membentuk lapisan waterproofing tahan lama yang tidak
menggeclembung (no blistering) dan melekat dengan sangat baik pada hampir
semua permukaan (dak beton, karpusan, kayu, talang dan dinding).
Waterproofing Membrane Bakar (lembaran yang berbahan dasar bitumen yang
dipadu dengan polyethilene)
Waterproofing Membrane Bakar merupakan lapisan kedap air bentuk lembaran
atau membrane yang terdiri dari lapisan Polyethelene High Density berlapis silang
(cross laminated).
j. Finishing Beton
Kolom struktur biasanya terbuat dari beton bertulang sehingga masih membutuhkan
finishing kolom agar terlihat rapi.Plesteran kolom atau beton merupakan pekerjaan
finishing yang membutuhkan ketrampilan tinggi karena hasil dari plesteran kolom akan
menentukan tingkat kesempurnaan finishing kolom. Pada bangunan seperti hotel dan
apartemen, finishing kolom sangat ditekankan karena berhubungan dengan penglihatan
tamu langsung. Jika pada proyek menggunakan sistem kolom berbentuk persegi maka
yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedataran dan kehalusan kolom serta sudut-sudut
(sponengan) harus lurus dan rapi.
k. Partisi Gypsum
Berbahan baku gyps (batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut) yang
diolah secara pabrikasi dengan dipanaskan 175 derajat sehingga membentuk material
bernama stucco yang dicampur air, zat additif dan diolah menjadi papan gypsum dengan
dilapisi kertas khusus dipermukaannya. selain sebagai elemen plafon juga bisa untuk
dinding partisi seperti sekat kamar dan lining wall (penutup tembok). Hanya saja gypsum
tidak bisa diaplikasikan untuk eksterior, kolom dinding atau penahan beban. Jadi
gypsum hanya untuk interior yang tidak berkaitan dengan struktur bangunan.
c. Politur
Politur adalah pewarna kayu yang bersifat transparan, dan tidak menutup
serat kayu, sehingga kayu nampak lebih indah. Di Indonesia politur ini merupakan
bahan yang sangat popular sebelum pada akhirnya mulai digantikan dengan bahan
finishing modern berupa cat (coating).
15
Politur air / qua politur merupakan pewarnaan kayu yang bersifat
transparan,tidak menutup dekorasi / serat kayu. Finishing politur air saat ini banyak
diminati para pengrajin mebel dengan pertimbangan mudah pengaplikasiannya dan
harganya relatif murah karena pengencernya berbahan dasar air. Beberapa jenis politur
air yang banyak tersedia di took bangunan diantaranya, Mowilex water based, Balezo
wood stain, Propan aqua politure dll.
e. Melamin
Produk finishing melamin adalah bahan finishing tradisional yang
menggunakan thinner sebagai bahan pelarutnya. Ada banyak kandungan bahan
beracun untuk tubuh dan lingkungan yang ada dalam melamin seperti formaldehyde,
accetone, toluen, merkuri, dlI. Bahan beracun tersebut akan menyebar ke dalam
seluruh ruangan ketika Anda mengaplikasikannya dengan spray gun. Teknologi
melamin mulai muncul menggantikan bahan finishing yang lebih dikenal dengan
shellac gum karena penggunaannya yang lebih simple dan juga memiliki hasil yang
lebih mengkilap, halus dan rata.
f. Pernis
Pernis adalah bahan finishing kayu yang seringkali digunakan dalam industri
furniture maupun building karena kepraktisannya. Bahan finishing ini bisa langsung
diaplikasikan pada berbagai jenis furniture kayu tanpa harus menggunakan bahan
finishing lain. Namun demikian, pernis juga bisa diaplikasikan dalam sistem coating,
dipadu dengan bahan-bahan lain.
Pernis atau sering pula discbut dengan vernis atau varnish sudah dikenal
sejak jaman dulu di berbagai wilayah di dunia, seperti Mesir, India, Cina, Jepang dan
Korea. Para ahli sejarah menyampaikan, bahwa awalnya varnish telah populer di India
dan Cina sebelum berkembang di Jepang dan Korea.
Pernis bisa melindungi media kayu dari efek panas, hujan, angin, kotoran
maupun serangan serangga, serta pengaruh bahan kimia rumah tangga seperti cuka dan
alkohol. Secara umum, pernis menghasilkan tampilan warna menguatkan serat kayu
sehingga keindahan alur dan serat kayu semakin terekspose. Namun ada juga jenis
pernis yang transparan namun mampu menghasilkan lapisan film yang mengandung
sedikit warna. Hasil akhir lapisan film-nya biasanya glossy, walaupun ada juga jenis
pernis yang tampilan akhirnya doff.
Pernis sintetis yang paling bagus hasilnya saat ini masih yang berbahan
polyurethane yang mampu menghasilkan hasil coating yang bening, tidak menguning
(non yellowing), dan sangat kuat dan keras. Sehingga sangat cocok bahkan untuk
furniture outdoor sekalipun.
Secara umum, pernis/vernis/varnish dibedakan menjadi dua, yaitu pernis
solvent based dan pernis water based. Pernis solvent based biasanya merupakan
kombinasi dari drying oil, resin, thinner atau solvent. Sedangkan pernis water based
menggunakan air sebagai pelarutnya. Pernis water based mampu memberikan hasil
yang similar dengan pernis solvent based. bahkan jenis pernis ini memberikan tawaran
beberapa keunggulan.
Pernis adalah bahan finishing yang banyak digunakan oleh para pekerja
finishing karena proses aplikasinya yang relatif mudah namun hasilnya memuaskan.
Sebagaimana bahan finishing lainnya, pernis memiliki dua fungsi, yaitu:
Fungsi Proteksi. Pernis diaplikasikan untuk memberikan proteksi terhadap kayu.
Kayu yang telah diaplikasikan dengan pernis diharapkan lebih tahan terhadap
paparan lingkungan dari yang sifatnya biotik maupun abiotik. Kayu lebih tahan
panas, tahan air, tahan serangan serangga, jamur termasuk efek negatif dari angin.
Fungsi Estetika. Selain diaplikasikan untuk memberikan proteksi, pernis juga
dimaksudkan untuk meningkatkan estetika kayu. Hasil aplikasi dari pernis bisa
meningkatkan keindahan dari media kayu, bahkan bisa menutupi cacat kayu yang
sebelumnya ada. Produk-produk pernis sendiri telah hadir di pasaran untuk
mewujudkan keindahan kayu idaman Anda.
g. Wood Filler
Wood Filler adalah bahan finishing yang berfungsi sebagai lapisan dasar
untuk menutup pori-pori kayu sehingga menghasilkan finishing yang halus, rata dan
close pore. Wood filler merupakan bahan yang diaplikasikan pertama kali dalam
finishing kayu. Bahan ini berfungsi untuk menyiapkan kayu untuk tahap finishing
16
selanjutnya. Dia akan menutup pori-pori kayu, sehingga membantu kayu siap untuk
diproses lebih lanjut. Proses finishing selanjutnya akan Iebih mudah dilakukan setelah
proses aplikasi wood filler selesai dilakukan.
Secara umum, fungsi wood filler adalah untuk menutupi cacat dari tekstur
kayu. Terkadang kita menemui media kayu yang memiliki cacat tekstur, seperti mata
kayu, lubang bekas serangga dan retak pada kayu. Jika tidak ditutup, akan merusak
tampilan finishing akhir. Wood filler bisa membantu untuk menutup cacat tekstur kayu
tersebut.
Fungsi wood filler yang lain adalah untuk menutup pori-pori kayu yang
besar, seperti yang biasa terjadi pada kayu kelapa dan kayu merbau. Pori-pori kayu
yang besar akan menyulitkan proses aplikasi finishing di tahap selanjutnya. Wood
filler bisa membantu menutup lubang pori-pori yang bcsar, schingga memudahkan
proses finishing selanjutnya.
Wood filler juga membantu untuk mendapatkan hasil finishing akhir yang
close pore. Meskipun hasil finishing furniture yang diharapkan adalah natural
transparan, tetapi hasil yang close porc tetap bisa didapatkan dengan aplikasi wood
filler.
h. Stain
Stain adalah bahan finishing yang berfungsi untuk membentuk dan
menentukan warna dari suatu finishing. Pada wood finishing, stain dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu wood stain yaitu stain yang digunakan untuk menghasilkan warna
transparan dan base coat, primer atau paint yaitu stain yang digunakan untuk
membentuk warna solid. Warna tranparan atau warna kayu atau warna melamine
adalah warna finishing yang masih menampilkan warna dasar, pori-pori dan serat
kayu. Sedangkan warna solid atau warnaduco atau opaque color atau paint finish
adalah warna finishing ketika bahanfinishing yang digunakan menutupi seluruh
permukaan kayu sehingga karakter kayu seperti warna dasar kayu, serat dan pori-pori
kayu tertutup oleh stain yang digunakan.
Wood stain adalah jenis stain yang digunakan untuk membentuk warna
transparan pada kayu. Wood stain ini dapat dengan mudah dikenali dengan bentuk
fisiknya yang berbentuk larutan yang encer dengan warna tertentu. Wood stain ini
dibuat dari satu atau lebih (campuran} pigmen untuk menghasilkan warna tertentu
yang diinginkan, yang dilarutkan dengan pelarut dan ditambahkan sedikit resin tertentu
sebagai binder (pengikat) yang mengikat campuran pigment. Kandungan pigment dan
binder dalam suatu wood stain sangat sedikit, tidak lebih dari 5% dari seluruh
campuran. Pada saat diaplikasikan pada kayu, maka wood stain ini akan meresap dan
masuk ke dalam kayu schingga mewarnai kayu. Warna finishing yang diperolch
merupakan perpaduan antara warna dasar kayu dengan warnastain yang digunakan.
Base coat, primer atau paint adalah stain untuk menghasilkan warna-warna
solid. Base coat, primer atau paint akan menghasilkan pewarnaan yang menutup. Stain
ini akan menutup seluruh permukaan substrate dibawahnya sehingga warna yang
dihasilkan sepenuhnya tergantung dari warna slain yang diaplikasikan. Cat ini
biasanya dibuat dari pigment inorganik yang dicampur dengan clear coating (sealer
atau top coat). Selain membentuk warna stain ini juga akan membentuk lapisan film
yang bisa memberikan perlindungan terhadap substrate dibawahnya.
i. Glaze
Glaze adalah salah satu jenis stain yang dibuat dengan aplikasi diantara clear
coating. Glaze pada prinsipnya adalah suatu jenis wiping stain yaitu suatu stain yang
dibuat untuk dapat diaplikasikan dengan cara dikuas atau dilap dengan mudah.
Sebenarnya ada juga jenis wiping stain yang lain tetapi biasanya yang dimaksud
dengan wiping stain adalah wood stain yang biasa diaplikasikan dengan cara dispray
tetapi dimodifikasi supaya dapat diaplikasikan dengan cara dilap. Sedangkan glaze ini
memang dibuat khusus untuk diaplikasikan dengan cara yang berbeda dan
menghasilkan efek yang berbeda dengan stain yang lain. Salah satu sifat yang penting
dari glaze adalah kemudahan untuk dilap atau dikuas sehingga dapat tertinggal di
permukan dengan ketebalan tertentu sesuai kebutuhan. Glaze bisanya dibuat dari
pigmen organik dengan ditambahkan suatu resin jenis alkyd dan suatu pelarut sejenis
minyak yang tidak melarutkan sealer atau lacquer. Jadi glaze sangat mudah untuk
dihapus atau ditambahkan lagi tanpa merusak lapisan sealer yang dibawahnya.
17
j. Dempul Kayu
Dempul atau putty merupakan bahan finishing yang digunakan untuk mengisi
celah dan lubang pada kayu. Sebagian orang yang menganggap dempul dan filler
merupakan bahan yang sama dan menggunakan bahan dempul sebagai filler dan
sebaliknya. Kalau dala wood finishing, maka dempul ini sebaiknya dibedakan
denganwood filler karena keduanya dibuat dengan ujuan yang berbeda dan karenanya
memiliki sifat yang sdikit berbeda. Wood filler adalah bahan yang dipakai untuk
mengisi pori-pori atau serat kayu, sedangkan dempul adalah bahan yang berfungsi
untuk menutup lubang atau celah pada kayu. Bahan untuk membuat dempul hampir
sama dengan bahan untuk membuat wood filer hanya dempul dibuat lebih padat dan
lebih cepat kering. Namun berbeda dengan wood filler dempul tidak dibuat untuk bisa
menampilkan keindahan serat kayu. Meskipun ada dempul yang bisa diencerkan dan
digunakan sebagai wood filler, tetapi biasanya aka mengurangi keindahan penampilan
finishing. Dempul yang digunakan untuk proses finishing pada warna-warna
transparan akan cenderung menutup dan mematikan keindahan serat kayu. Untuk bisa
menampilkan keindahan pola serat kayu secara maksimal, sebaiknya digunakan suatu
wood filler dengan kualitas yang baik sehingga masih bisa menampilkan keindahan
serat kayunya sccara maksimal. Dempul bisa digunakan untuk membantu proses
proses finishing untuk warna-warna solid. Pada finishing dengan warna- warna solid
(warna duco), maka penggunaan dempul akan membantu untuk menghasilkan
permukaan yang rata dan halus.
k. Sanding Sealer
Sanding sealer adalah jenis maincoat atau lapisan utama yang warna hasil
aplikasinya transparan, sehingga serat kayu maupun warna alami substrat tetap ter-
expose. Oleh karena itu, sangat cocok digunakan pada proses finishing kayu warna
natural transparan. Penting untuk memberikan lapisan pelindung pada kayu sebelum
mengecatnya untuk memastikan pelapisan merata - tetapi ketika Anda akan
menyelesaikan kayu dengan lapisan yang jelas seperti lak, Anda menginginkan sesuatu
yang ekstra dari sealer. Seharusnya mudah dan harus memberikan lapisan bawah yang
mulus schingga ikatannya pas dengan finish. Pengamplasan sealer membantu untuk
memastikan top coat berkualitas, tetapi harus digunakan secara konservatif – satu atau
dua lapis paling banyak - karena terlalu banyak lapisan bawah lunak ini dapat
menyebabkan lapisan yang lebih rapuh, seperti lak, retak dan mengelupas.
Sanding sealer pada dasarnya adalah lacquer, tetapi mengandung zinc
stearate, yang merupakan zat sabun yang membuat scaler lebih mudah untuk diamplas.
Lapisan pertama dari pelapis akhir yang pasti menimbulkan butiran kayu, dan ketika
Anda menggunakan sealer pengamplasan untuk mantel itu, pekerjaan mengampelas
butir kembali ke bawah lebih mudah dicapai.
Fungsi sanding sealer adalah untuk memberikan penampilan dan juga
perlindungan maks. Selain itu, sanding sealer juga digunakan untuk menghasilkan
finishing warna natural yang meng- ekspose keindahan serat dan warna alami kayu.
5) Finishing Plafond
Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-langit
bangunan. Plafon, berasal dari bahasa Belanda yang artinya langit-langit. Kata langit-langit
mungkin terasa kurang pas dan juga terlalu panjang maka orang sekarang lebih suka
menyebutnya plafon. Plafon menjadi salah satu elemen yang harus dipenuhi agar interior ruang
terlihat lebih rapi.Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud untuk mencegah cuaca panas
atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap. Namun demikian
dewasa ini plafon tidak lagi hanya sekedar penghambat panas atau dingin, melainkan juga
sebagai hiasan yang akan lebih mempercantik interior suatu bangunan. Plafon biasanya dibuat
dengan ketinggian tertentu. Namun sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata.
Variasi tersebut dikenal sebagai plafon drop ceiling. Plafon dibuat lebih tinggi dari yang lain.
Beberapa fungsi plafond antara lain:
1. Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak kayu dari rangka
atapnya.
2. Untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah genteng
3. Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindungi
4. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap
5. Sebagai pembatas antara ruang atap dan ruang aktivitas dibawahnya.
6. Sebagai penutup kesemrawutan dalam ruang atap, seperti: simpang siurnya konstruksi
18
dan penutup atap, kabel-kabel, pipa mechanical dan electrical, dan sebagainya.
7. Sebagai penahan panas dari atap agar tidak jatuh langsung di ruang bawahnya.
8. Sebagai pelindung aktivitas
9. Sebagai pembentuk ruang
a. Plamir
Plamir (Plamuur) merupakan kata yang berasal dari Bahasa Belanda, dimana kita
kenal sebagai dempul. Plamir dilakukan untuk menutupi keretakan dan meratakan
permukaan tembok atau plafon yang terlihat tidak rata. Plamir juga sering dilakukan
untuk menghemat cat, termasuk dalam salah atu tips hemat membangun rumah. Plamir
banyak sekali diterapkan di jenis-jenis rumah tinggal, entah model rumah scandinavian,
desain rumah modern eropa, atau rumah dengan konsep arsitektur modern tropis.
Banyak yang sering menyalah artikan plamir sebagai cat dasar. Padahal keduanya
sebenarnya berbeda. Plamir memang diaplikasikan sebelum tembok akan di cat, akan
tetapi fungsi utama dari plamir adalah untuk meratakan.
b. Cat
Cat yang digunakan dalam finishing plafon bisa menggunakan cat tembok atau cat
khusus plafon. Selain itu untuk plafon berbahan metal dapat difinishing menggunakan
jenis cat minyak
19
6) Finishing Penutup Atap
Atap merupakan salah satu bagian penting dalam suatu bangunan. Atap berfungsi
untuk perlindungan sekaligus estetika dari suatu bangunan. Di jaman modern saat ini, atap tidak
dipasang begitu saja namun juga bisa difinishing. Beberapa bahan finishing untuk atap antara
lain cat khusus atap.
7) Pekerjaan Pembuatan Dapur
Dapur adalah tempat untuk mempersiapkan, atau mengolah makanan. Untuk finishing
dapur biasanya menggunakan deco sheet, HPL, melamic dan cat duco.
a. Deco sheet merupakan pelapis tempel dengan bahan elastis dan tipis, biasanya memiliki
motif urat kayu. Bahannya fleksibel dan bisa menyesuaikan bentuk kitchen set dan tidak
mudah terkelupas. Tapi karena bahannya tipis, decosheet tidak tahan terhadap panas dan
minyak, jadi lebih cocok sebagai pelapis kabinet atas.
b. HPL atau High Pressure Laminate adalah material atau lapisan laminasi yang digunakan
dalam finishing sebuah furniture. HPL menjadi pilihan terbaik dan kini sangat populer
karena bahan yang digunakan sangat ramah lingkungan jadi tidak perlu menebang pohon
lagi. HPL banyak digunakan dalam finishing furniture seperti meja, kabinet, kitchen set,
lemari, bed set, dinding, dll yang banyak anda jumpai saat ini. Biasanya finishing
menggunakan HPL ini menggunakan bahan dasar MDF atau Partikel Board sebagai
pengganti bahan das ar kayu. Nantinya HPL yang berbentuk lembaran tipis ini akan
direkatkan pada bahan dasar di atas menggunakan lem kuning atau lem fox kemudian di
press agar merekat dengan baik.
c. Melamic merupakan finishing berbentuk cairan yang disemprot sebagai pelapis luar furnitur.
Jenis finishing ini memerlukan perawatan ckstra, jangan sampai permukaannya basah atau
jarang dibersihkan karena bisa jadi tempat jamur berkembang biak
d. Cat duco, merupakan tipe finishing yang paling mahal namun bisa membuat kitchen set
tampak elegan dan hasilnya tahan lama. Cat duco hadir dalam bermacam efek seperti glossy
atau doff.
8) Pekerjaan Pembuatan Kamar Mandi
Salah satu jenis kamar yang punya fungsi dan sifat yang agak spesifik yaitu kamar
mandi. Salah satu sebabnya adalah kamar ini kondisinya sering basah dan lembab. Olch karena
itu pemilihan bahan dan material untuk membuat beberapa element dan komponennya juga
harus dibedakan dengan kamar lain yang kondisinya lebih kering dan tidak pernah lembab.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila memilih bahan material untuk kamar
mandi. Misalnya saja ketika membuat bagian lantainya. Pilihlah material atau ubin yang
permukaan dan mukanya tidak terlalu licin. Tapi lantai ini harus punya sifat mudah dibersihkan
dan tahan pada bahan kimia.
Bahan yang paling cocok untuk membuat lantai kamar mandi adalah batu alam yang
terdiri dari granit, marmer atau yang sejenisnya. Namun jika ingin yang lebih hemat gunakan
saja keramik sebab harganya lebih murah. Atau bisa pula memakai bahan dari vinil. Hal lain
yang juga harus diperhatikan adalah teknik pemasangannya terutama ukuran kemiringannya.
Ukuran yang paling pas adalah sekitar satu persen dari ukuran lebar dan panjang lantai.
Element lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah dinding. Pilih bahan yang
punya sifat tahan air dan gampang dicuci. Jika memakai dinding dari batu bata dan diberi
lapisan aci, pilih cat warna jenis water proof. Jika lebih suka dengan warna yang lebih terang,
hal ini sangat bagus karena control kebersihkannya lebih mudah dilakukan. Beda dengan
dinding warna gelap, jika ada bagian yang kotor kadangkala tidak bisa terlihat dengan jelas.
Kemudian untuk pintu, pilih bahan yang sifatnya tahan air juga serta punya bobot yang ringan
dan mudah untuk dibersihkan. Bahan yang paling bagus untuk pintu kamar mandi antara lain
adalah pintu PVC, alumunium atau seng maupun lembaran pintu. Jika memakai bahan dari kayu
sebaiknya diberi lapisan pelindung atau laminasi.
Ukuran pintu untuk kamar mandi harus lebih tinggi dibanding pintu kamar yang lain.
Dan yang tidak boleh dilupakan, daun pintu sebaiknya dipasang pada sisi sebelah kanan dan
ketika dibuka daunnya ada di bagian dalam. Hal ini untuk menghindari adanya benturan dengan
kegiatan lain di luar kamar mandi.
Kunci yang digunakan sebaiknya yang menggunakan sistem handle saja karena lebih
praktis. Bila memakai kunci putar, hal ini sering memunculkan masalah terutama jika ada
penghuni yang punya gangguan fisik atau cacat. Lebih bagus lagi apabila pintu ini dilengkapi
dengan indikator agar orang lain bisa mengetahui apakah kamar mandi tersebut sedang
digunakan atau tidak.
Pemilihan bahan untuk klosed juga tidak boleh disepelekan. Jenisnya bebas namun
yang paling penting adalah sistem pembuangan airnya harus dilengkapi dengan bowl atau leher
angsa agar tidak menimbulkan bau. Bila menggunakan klosed duduk, pilihlah yang pemakaian
20
airnya lebih hemat atau dual flush. Klosed ini dapat mengeluarkan air secara otomatis sebanyak
tiga liter bila dipakai buang air kecil dan enam liter buang air besar.
Selanjutnya untuk keran, pilih yang punya tombol dan bisa mati sendiri meski setelah
digunakan tombol tersebut lupa ditekan lagi. Tujuannya adalah untuk menghemat penggunaan
air. Namun jika ada penghuni yang punya cacat fisik, sebaiknya memilih yang jenisnya lever
handle atau keran putar saja. Keran ini sangat mudah dihidupkan dan dimatikan lagi meski
hanya memakai siku saja.
Bagian lainnya adalah wastafel. Tempat untuk membersihkan muka atau tangan ini
sebaiknya dilengkapi dengan kaca cermin. Salurannya juga seperti klosed harus menggunakan
leher angsa. Jenis wastafel yang bagus digunakan di dalam rumah yaitu yang berdiri sendiri,
digantung atau diletakan di bagian atau counter maupun yang menyatu bersama counter.
Ada beberapa jenis pelapis dinding yang cocok untuk kamar mandi, antara lain:
1. Keramik
Keramik merupakan bahan yang sempurna untuk kondisi khusus yang diperlukan
ruangan ini: tahan terhadap perubahan suhu, juga kelembaban dan uap. Dan selain
mudah dirawat, keramik juga menawarkan 1001 macam kombinasi yang berkisar dari
pilihan klasik hingga yang lebih agresif dan modern.
2. Wallpaper
Banyak yang masih enggan menggunakan wallpaper di kamar mandi, karena
menganggap lapisan jenis ini tidak sesuai dengan kelembaban. Namun, wallpaper vinyl
yang diproduksi saat ini tahan terhadap kelembaban dan merupakan pilihan yang sering
digunakan oleh para arsitek interior baru-baru ini.
3. Kayu
Dinding kayu di kamar mandi akan memberikan sentuhan kehangatan, aspek yang
penting untuk ruangan ini. Tentu, akan lebih baik jika kita memilih kayu hutan tropis
seperti jati yang lebih tahan uap dan kelembaban. Sebagai tambahan, kita tidak bisa
melupakan bahwa kayu memerlukan perawatan terus-menerus, dan adalah ide yang
bagus untuk menerapkan perlindungan polyurethane untuk dinding kayu.
4. Semen yang Dipoles
Ini adalah bahan yang sempurna untuk jenis ruangan ini, karena tahan air dan
adhesinya yang bagus. Selain itu, lapisan ini tidak memiliki sendi yang berarti mencegah
terjadinya akumulasi atau penumpukan kotoran, dan perawatannya sangat sederhana.
Meskipun banyak yang mengasosiasikan semen yang dipoles dengan gaya industrial dan
modern, tapi kenyataannya, ini adalah material yang sangat serbaguna, yang bisa
ditemukan dalam berbagai warna dan finishing yang berbeda.
5. Cat
Mengecat dinding kamar mandi bisa menjadi pilihan yang simple untuk dilakukan.
Saat ini ada banyak jenis cat yang dapat beradaptasi dengan kamar mandi; tahan air dan
cepat kering. Mereka lebih tahan terhadap kelembaban daripada cat-cat tradisional dulu,
karena mereka telah menciptakan penghalang untuk air, mencegah air menembus
dinding dan menghindari tumbuhnya jamur.
6. Batu
Dinding batu adalah pilihan yang sangat menarik, di mana bisa memberikan hasil
yang sangat elegan. Kita bisa menggunakan marmer, atau untuk nuansa rustic, kita bisa
menggunakan jenis batu lainnya seperti batu tulis, atau batu gamping.
Namun, jika menginginkan efek batu tapi tidak mau mengeluarkan begitu banyak
biaya, bisa mencari alternatif lain seperti menggunakan panel batu yang lebih murah dan
memiliki hasil jadi yang sangat alami – alternatif bagi mereka yang memiliki anggaran
terbatas.
7. Bata
Ini bukan lapisan yang umum untuk dinding kamar mandi dan alasannya jelas:
karena lapisan ini memiliki permukaan yang kasar, pemeliharaannya rumit, harus
dilakukan terus-menerus agar debu dan jamur tidak menumpuk. Namun, interior
berwajah bata adalah sebuah tren, jadi kami tidak bisa meninggalkannya dari list
kami ini. Dan lapisan ini bisa menjadi pilihan yang sangat menarik untuk toilet atau
kamar mandi tamu.
Pintu kamar mandi merupakan hal urgent yang perlu diperhatikan. Meskipun
keberadaannya sering tidak diperhatikan, namun sangat penting untuk menjaga privasi
penggunanya. Ada banyak bahan yang bisa digunakan untuk membuat pintu kamar mandi.
Namun, di antara banyaknya bahan tersebut, pintu dari galvalum merupakan yang terbaik.
Banyak keunggulan yang dimiliki bahan ini jika digunakan sebagai bahan pintu kamar
21
mandi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa jenis pintu kamar mandi dan
keunggulannya masing-masing.
1. Bahan Kayu
Keunggulan dari bahan pintu kamar mandi ini jelas akan membuat desain interior rumah
sangat nyaman dipandang mata karena serasi. Namun, kelemahannya adalah mudah
sekali mengalami keropos karena berada di tempat yang lembab. Belum lagi tampilan
kayu yang semakin memudar saat sering terkena air.
2. Bahan Kaca
Keunggulan dari bahan pintu kamar mandi ini adalah memberikan kesan mewah dan
elegan bagi ruangan yang terdapat kamar mandi. Selain itu, kamar mandi tampak lebih
luas. Namun, kelemahan dari bahan ini adalah lebih berat sehingga menyulitkan saat
pemasangan. Tidak hanya itu, pintu kaca juga mudah retak jika terbentur benda keras
yang tentu saja susah untuk dibenahi. Belum lagi perawatannya yang membutuhkan
penanganan ekstra saat terkena jamur.
3. Bahan PVC
Bahan PVC cukup ringan karena menyerupai plastik. Tak heran jika pemasangan bahan
PVC juga lebih mudah saat digunakan untuk pintu kamar mandi. Tidak mudah keropos
dan cukup praktis juga menjadi keunggulannya. Sayangnya, bahan ini mudah sekali
pecah jika terbentukr benda cukup keras. Dengan kata lain, Bahan pintu kamar mandi
PVC tidak terlalu kokoh dan kurang awet.
4. Bahan Alumunium
Bahan pintu kamar mandi ini cukup banyak diminati masyarakat karena banyaknya
keunggulan yang dimiliki. Mulai dari tahan terhadap air, hewan, dan antikeropos.
Harganya pun cukup terjangkau dibanding bahan kayu yang semakin langka. Belum lagi
pemasangan maupun perawatannya. Warna pintu kamar mandi alumunium juga tahan
lama, tidak mudah pudar, meskipun terkena air setiap hari. Hanya saja, pengencangan
pintu alumunium dengan engsel pintu hanya menggunakan paku. Akibatnya, akan
engsel mudah longgar karena sering dibuka tutup dan menimbulkan suara berderit.
Selain itu, pintu alumunium hanya tersedia satu warna sehingga akan tampak monoton
dan membosankan.
5. Bahan Galvalum
Semua keunggulan bahan alumunium di atas juga dimiliki bahan pintu kamar mandi
galvalum yang terbuat dari baja ringan ini. Tidak hanya itu, pintu ini juga mudah
dibersihkan dan tidak akan memudarkan warna yang ditampilkan. Plusnya lagi, pintu
kamar mandi dengan bahan galvalum tidak mudah bergeser meskipun digerakkan setiap
hari dalam waktu lama. Belum lagi variasi warna dan bentuk yang disajikan.
Karena bahan galvalum cukup ringan, maka banyak bentuk yang bisa dibuat untuk
mempercantik tampilan pintu. Warnanya yang di sediakan oleh produsen pintu kamar
mandi galvalum juga berfareatif jadi tidak akan membuat anda bosan. Warnanya pun
dapat diserasikan dengan warna pintu-pintu lain di dalam rumah.
9) Instalasi MEP
Akronim ” MEP , ” singkatan dari ” Mechanical , Electrical dan Plumbing , ” adalah
jenis rekayasa yang berfokus pada disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk membangun struktur
yang bekerja dan aman untuk manuasia dan pekerjaan . Aspek mekanis berfokus pada
pemanasan, pendinginan dan ventilasi , dan aspek listrik berfokus pada penyediaan daya ke
semua outlet dan peralatan . Aspek pipa berfokus pada penyediaan air dan pengeringan air
limbah .
Bagian mekanik MEP juga dikenal sebagai HVAC . Bagian ini bertanggung jawab
untuk instalasi dan pemeliharaan AC, pemanas dan ventilasi , yang berarti mengubah filter dan
memasang tungku , bersama dengan AC . Bila perlu , itu juga menangani tugas-tugas
seperti pengendalian asap dan knalpot. Bagian listrik bertanggung jawab tidak hanya untuk
outlet dan peralatan tetapi juga pencahayaan , switch , alarm kebakaran , sistem keamanan ,
serta proteksi petir bila diperlukan . Bagian pipa juga menangani sistem pemadam kebakaran
dan sistem pipa badai , serta sistem pengiriman gas dalam pengaturan medis dan laboratorium .
Teknologi modern untuk bangunan memerlukan banyak energi dan air, bersama-sama
dengan metode canggih dan pengiriman yang aman. Bangunan besar juga membutuhkan
ventilasi yang cukup besar dan kontrol lingkungan lainnya , serta tindakan pencegahan
keamanan bagi populasi manusia yang lebih besar dan jarak yang lebih jauh dari pintu keluar .
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi system pembuangan limbah /
22
air buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan penyediaan air
bersih.Pengertian plumbing (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Plambing) secara
umum adalah system penyediaan air minum dan penyaluran air buangan di dalam bangunan.
Pekerjaan mekanikal adalah pekerjaan yang berhubungan dengan alat mesin besar,
seperti lift dan eskalator untuk gedung besar, AC, serta pemasangan pompa air, dan instalasi
penunjang lainnya.
Sedangkan, Pekerjaan elektrikal merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan
instalasi listrik. Pekerjaan elektrikal ini mencakup panel TM & Transformer, kabel daya
tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah, panel distribusi box, kabel daya listrik,
tegangan rendah, armature lampu penerangan, saklar, stop kontak dan key tag, kabel instalasi
penerangan, instalasi stop kontak, dan sistem penangkal petir.
1) PLESTERAN
Plesteran adalah pekerjaan membalut atau melapisi baik itu lantai atau dinding tembok
dengan adukan atau campuran. Sceara garis besar plesteran dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
a. Plesteran kasar (Beraben), yaitu jenis pekerjaan pondasi yang nantinya diurug.
b. Plesteran Halus, pekerjaan ini umumnya digunakan sebagai plesteran dinding atau lantai.
c. Plesteran setengah halus, yaitu untuk pengerjaan kamar mandi, lantai, lapangan olahraga, dsb
Berdasarkan bahan yang digunakan, plesteran dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Plester semen atau Mortar Semen
Bahan yang digunakan dalam plesteran ini adalah adukan antara pasir dengan semen
schingga scring disebut orang dengan plesteran semen (mortar semen). Perbandingan
campuran pasir dengan semen pada jenis ini tergantung kepada fungsi pemakaian
plesterannya. Komposisi atau campuran yang sering dipakai adalah
1 semen : 3 pasir
1 semen : 4 pasir
1 semen : 5 pasir
b. Plester kapur
Plesteran kapur (mortar kapur) terdiri dari bahan kapur sebagai campuran dalam
pembuatan adukannya dimana perbandingan komposisinya adalah 1 kapur : I pasir. Plescteran
dengan kapur ini harus ditambahkan semen untuk meperkuat ikatan plesterannya. Pekerjaan
ini biasa dilakukan schingga jenis plesteran kapur ini agak sedikit boros.
c. Plester Tanah Liat
Dalam pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, tanah liat dicampur dengan jerami yang
sudah dihaluskan. Pada daerah tertentu, plesteran tanah liat juga dicampurkan dengan kotoran
sapi,
Menurut fungsi dari plesteran tersebut, pleseteran dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Plesteran kcdap air Plesteran ini digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang konstruksinya
berhubungan langsung dengan air, contoh : dinding kamar mandi, plesteran dinding, lantai
kolam dan saluran air. Perbandingan campurannya adalah 1 semen : 3 pasir.
b. Plesteran non kedap air Plesteran non kedap air sering digunakan untuk pekerjaan konstruksi
yang tidak berhubungan langsung dengan air, contoh: plesteran dinding rumah dan lantai
rumah.
2) ACIAN
Acian adalah campuran antara semen PC dengan air saja. ermukaan dinding baik
berupa dinding batu bata, batako dan dinding bata ringan dapat ditutup dengan plesteran di
bagian luarnya. Untuk menampilkan tekstur yang rapih dan rata setelah diplester dilanjutkan
dengan proses acian. Pada acian atau plesteran halus dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran kering benar,
3) BATA EKSPOSE
Bata ekspos adalah batu bata merah seperti biasa yang terbuat dari tanah liat. Namun
mempunyai tingkat presisi yang tinggi dan pori yang sedikit. Pembuatannya menggunakan mesin
press lalu dibakar. Material ini memang difungsikan khusus untuk diekspos agar menimbulkan
kesan klasik pada rumah. Kemudian orang yang akan membangun rumah pasti bertanya- tanya
bagaimana kekurangannya.
a. Kelebihan bata ekspos
Mampu mengurangi biaya material untuk plesteran dinding seperti semen dan pasir.
23
Tidak memerlukan biaya perawatan yang lebih karena tidak membutuhkan cat dinding
Rumah jadi memiliki kesan yang klasik dan berestetika tinggi
Lebih cocok dipadu dengan furniture yang klasik juga
b. Kekurangan bata ekspos
Membutuhkan waktu yang lama dalam pemasangan karena perlu ketelitian yang tinggi
Harus diberi pelapis anti bocor karena apabila hujan air akan masuk melewati pori-pori
bata.
Mudah ditumbuhi jamur dan lumut
Biaya perawatan pada kasusu tertentu lebih mahal
Membutuhkan tukang tertentu yang berpengalaman dalam bidang ini
Keberadaan inovasi bangunan yang terus meningkat sesuai kebutuhan pasar membuat
bata ekspos menjadi familiar dimata orang-orang. Selain menghemat material plesteran
juga menimbulkan kepuasan sendiri bagi pemiliknya.
4) TEGEL KERAMIK
Jenis ubin ini di pasaran dikenal sebagai ubin keramik biasa. Bahan dasarnya adalah
tanah liat yang permukaannya diberi lapisan glazur. Lapisan ini gunanya untuk memperkuat ubin
sekaligus memberi kesan mengkilap.
Dahulu, ubin keramik pilihan warnanya terbatas, tetapi seiring dengan perkembangan
teknologi, sudah mulai dikenal proses pencetakan (printing) di permukaan ubin tersebut. Dengan
teknologi ini, ubin keramik berglazur bisa memiliki motif menyerupai marmer, kayu, bahkan
anyaman bambu.
Selain motif-motifnya yang cantik dan beragam, alasan orang memilih lantai keramik
adalah karena kekuatannya. Karena sudah melalui proses pembakaran yang sangat tinggi,
keramik menjadi sangat keras tetapi tidak getas.
Dari segi kesehatan, penggunaan lantai keramik lebih baik dibandingkan lantai yang
dilapisi karpet. Karena sudah digunakan secara luas, saat ini ubin keramik tersedia dalam
berbagai pilihan yang memudahkan penggunaannya. Dari segi ukuran, ubin keramik dipasarkan
dalam ukuran mulai 15 x 15, 30 x 30, x 40, sampai 60 x dll (dalam satuan cm). diperlukan,
pemotongan keramik bisa dilakukan dengan mudah. Ini membuat pemasangan ubin keramik
lebih variatif dan desainnya tidak terbatas, disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Bahan untuk tegel keramik dinding dan lantai, secara visual dapat dibedakan antara
tegel dinding dan lantai:
Tegel dinding bagian bodynya lebih berwarna terang dan daya serap terhadap air lebih
besar, hal ini bisa dilihat jika kita mengambil tegel yang bagian bodynya berwarna terang
kemudian ditetesi air, maka dengan cepat air tersebut akan meresap. Semakin banyak
menyerap air berarti nilai kepadatannya kurang (berongga) sehingga lebih lunak.
Tegel lantai bagian bodynya lebih berwarna gelap dan daya serap terhadap air kecil, dan
jika dicoba dengan menetesi air pada bagian bodynya, maka air akan tetap terlihat
menggenang (tidak lekas meresap). Semakin sedikit menyerap air berarti nilai
kepadatannya lebih sehingga makin kuat.
5) BATU ALAM/GRANIT
Dibandingkan dengan menggunakan keramik biasa atau marmer, ada. banyak
keuntungan yang akan anda peroleh kala menggunakan batu alam untuk mendesain atau
mempercantik rumah, selain lebih kuat dan tahan lama juga mendesain rumah dengan
nmenggunakan batu alam terbukti jauh lebih murah dibandingkan dengan keramik ataupun
marmer. Beberapa keunggulan batu alam dibandingkan dengan keramik biasa :
Harga Lebih Bervariasi
Pemasangannya Lebih mudah Dan Biayanya Murah
Bebas Lumut dan Jamur
Tidak Perlu di Terlalu sering dirawat
Ramah Lingkungan
6) PLAMIR
Plamir (dempul) digunakan sebelum pengecatan. penggunaan plamir (dempul) tidak
dianjurkan untuk menutupi seluruh permukaan dinding akan tetapi hanya permukaan acian yang
tidak rata, retak dan berlubang.
7) WATERPROOFING
Waterproofing merupakan bahan pelapis yang kedap air, waterproofing ini dapat
24
diaplikasikan pada area bidang tegak lurus, area datar atau miring dan area yang sering tergenang
air.
Keuntungan finishing rumah dengan waterproofing:
a. Akan meningkatkan nilai bangunan / properti aman dari kata bocor dan rembes,
yang akan mengganggu estetika bangunan
b. Menjaga kekuatan struktur pondasi bangunan, pengaruh air dalan jangka panjang
juga akan berpengaruh terhadap struktur.
c. Memperpanjang umur bangunan, bangunan menjadi awet karena air yang jatuh
langsung dapat mengalir dan terbuang dengan baik.
d. Menciptakan bangunan yang tidak lembab dan berjamur, lembab akan
menyebabkan bau yang tidak enak dan mudah menimbulkan penyakit karena jamur
akan leluasa berkembang biak.
8) NAT
Semua jenis nat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu nat semen dan epoxi. Ada dua
varian nat semen secara umum : standar, pasir. Nat semen standar digunakan jika lebar jahitan
antara ubin tidak lebih besar dari lima milimeter. Jika tidak, dianjurkan untuk menerapkan nat
yang didasarkan tidak hanya semen tetapi juga pasir.
Ada dua varian dari nat semen dalam kaitannya dengan bentuk kemasan mereka yaitu
formulasi kering dan campuran siap. Untuk menggunakan komposisi kering membutuhkan dilusi
dan campuran siap segera setelah pembukaan siap digunakan.
Kedua, nat epoxy. Pilihan ini digunakan di hadapan ubin lingkungan yang keras. nat
ini lebih tahan terhadap efek dari berbagai jenis. Penggunaannya dikaitkan dengan permukaan
lantai di kolam renang, berbagai instansi laboratorium, apron atau di meja dapur.
9) FINISHING BETON
Beton ekspos sebenarnya adalah semen yang menjadi material utama untuk plesteran
dan acian dinding yang dibiarkan apa adanya. Warna abu-abu dari semen yang telah mengering
inilah yang disebut dengan beton ekspos karena warnanya yang mengingatkan akan material
beton. Keuntungan menggunakan material ini tentu saja adalah
penghematan, karena Anda tak perlu lagi mengeluarkan biaya banyak untuk finishing
seperti cat dinding atau wallpaper. Beton ekspos sendiri bisa menjadi daya tarik menonjol yang
Anda perlukan.
Kekurangannya, untuk mendapatkan tampilan yang rapi diperlukan tukang yang ahli
dan terampil. Tak menutup kemungkinan adanya lumut yang tumbuh, tapi bisa diatasi dengan
penggunaan coating. Tapi selain itu, tampilan rumah yang indah dan unik bisa jadi milik Anda.
10) CAT
a. CAT DINDING
1. CAT INTERIOR
Cat interior yaitu cat yang digunakan di dalam rumah untuk menonjolkan
aspek keindahan. Cat interior dapat dilihat dari kehalusan penampilan lapisan cat
dan warnanya. Cat interior juga tidak mudah berjamur untuk bagian-bagian lembab,
lapisan cat dapat menutup retakan-retakan halus pada dinding.
2. CAT EKSTERIOR
Cat eksterior yang pada umumnya diaplikasikan pada bagian luar rumah,
memiliki fungsi untuk melindungi bahan dari cuaca. Cat eksterior pun tidak bisa
diaplikasikan pada bagian interior rumah karena kurang sesuai dengan estetika
rumah. Ciri cat eksterior lainnya adalah daya tahan cat terhadap sinar UV, tidak
mudah menggelembung, anti jamur, tidak mudah pudar.
3. CAT PRIMER
Cat primer dipalikasikan pada seluruh dinding sebelum dilakukan pengecatan
dengan cat tembok. Macam-macam jenis cat dasar di pasaran adalah sebagai berikut:
Undercoat tembok / alkali resisting primer. Cat dasar dengan bahan emulsi
acrylic 100% yang mempunyai sifat khusus yaitu daya tahan terhadap alkali
yang tinggi,d aya pengisi dan daya lekat yang sangat baik sekali dan dapat
menghemat penggunaan cat akhir karena mempercepat proses perolehan warna
akhir yang diinginkan. Cara menggunakannya adalah tanpa dilakukan
pengenceran dengan air.
25
Water sealer water based. Cat dasar dengan bahan emulsi acrylic 100% yang
tidak mengandung pewarna (transparan). Cara menggunakannya adalah tanpa
dilakukan pengenceran dengan air.
Water Proofing wall sealer. Cat dasar dengan bahan emulsi acrylic 100% yang
tidak mengandung pewarna ( transparan). Cara menggunakannya adalah tanpa
dilakukan pengenceran dengan air.
4. CAT EPOXY
Cat Epoxy Lantai adalah cat pelapis yang melapisi permukaan lantai dengan cat
epoxy khusus sehingga tampilan lantai menjadi lebih rapi, bersih, dan indah. Tidak
hanya memberikan warna dan tekstur yang baik, cat epoxy lantai juga melindungi
dan melapisi
permukaan lantai di pabrik, kantor, atau gudang sehingga tidak rentan mengalami
kerusakan.
Keunggulan dari penerapan cat epoxy lantai, antara lain harga terjangkau,
ketahanan, protektif, variasi, dan kenyamanan
5. CAT DUCO
Finishing Duco atau cat Duco merupakan salah satu cara untuk memperindah
dan membuat finishing pada furniture. Pada intinya, teknik ini adalah mengecat
furniture mentah dengan menggunakan cat yang disemprot. Selain pada furniture,
teknik ini juga sering diterapkan pada pintu dan jendela, dinding, serta bagian
bangunan lainnya yang berbahan kayu.
Kelebihan dari teknik finishing cat duco adalah:
Lebih fleksibel, karena bisa diterapkan di hampir semua jenis material kayu
furniture/mebel
Pilihan warnanya tak terbatas, karena cat bisa dicapur untuk mendapatkan
warna tertentu
Memberikan hasil yang terlihat fancy ataupun mewah
Hasil akhir dapat disesuaikan, apakah tampak glossy (mengkilap) maupun
dof
12) POLITUR
Plitur atau politur terbuat dari bahan resin alam yaitu dari serangga yang hidup di India dan
Thailand. Hasil dari plitur sendiri adalah transparan tetapi cenderung menguning karena resin
dari serangga tersebut.
Kelebihan dari politur antara lain : Praktis, Cepat kering, Lapisan keras tapi elastis sehingga
tak mudah rusak karena pemuaian akibat perubahan suhu, Warna natural, Tingkat kilau tinggi
untuk finishing French polish.
Kekurangan dari politur antara lain : Tak begitu bagus untuk finishing outdoor, Bagi
beberapa orang, tingkat kilau yang tinggi kurang begitu diminati, Karena terbuat dari bahan
alami, hasil finishing plitur memiliki kestabilan performa relatif lebih rendah dibanding bahan
finishing lain, Varian warna terbatas
13) PERNIS
26
Bahan ini bisa langsung diaplikasikan pada berbagai produk kayu tanpa menggunakan
bahan finishing yang lain. Namun demikian, pernis juga bisa diaplikasikan dalam sistem coating
menggunakan bahan-bahan lain. Keunggulan finishing dengan pernis selain kepraktisannya
adalah kualitas estetikanya yang mampu menampilkan keindahan kayu alami.
Pernis adalah bahan finishing yang terbuat dari colorant dan top coat. Berbagai jenis produk
pernis, terutama pernis yang pewarnanya adalah dye, memiliki sifat yang tidak begitu tahan
terhadap paparan outdoor. Warna pernis akan cepat memudar saat kayu diletakkan di
lingkungan outdoor pada masa pakai yang lebih pendek dari yang seharusnya. Namun, bila
dimanfaatkan sebagaimana mestinya, pernis bisa bertahan sangat lama bahkan melebihi batas
masa pakainya.
16) GLAZE
Pemakaian glaze akan menghasilkan penampilan finishing yang menonjolkan keindahan
serat dan pori-pori kayu dan akan menambah kekayaan (rich) dan kedalaman (depth) warna dan
penampilan finishing yang dihasilkan.
Kegunaan lain dari glaze adalah untuk membuat efek-efek khusus pada finishing seperti
efek antik, kotor, warna yang lebih tua pada pojok-pojok atau bagian-bagian lain sehingga
mebel kelihatan seperti sudah berusia tua. Glaze juga dapat dipakai untuk membuat warna-
warna spesial seperti warna marmer, atau dapat dipakai untuk membuat tiruan serat kayu apabila
dibutuhkan. Pada warna-warna tertentu glaze juga dibuat untuk membuat efek finishing kotor
seperti debu yang mengisi celah-celah, profil-profil atau sudut-sudut pada mebel.
21) KARPET
Karpet adalah sejenis tekstil penutup lantai yang terdiri dari bagian atas (berbulu) yang
melekat pada bagian alas dibawahnya.
Beberapa kelebihan karpet antara lain kehangatan, kenyamanan, keselamatan, style dan
warna , peredam suara, dan harga karpet relatif murah, tergantung jenis dan kualitasnya.
Beberapa kekurangan karpet antara lain ekstra pemeliharaan, sensitive pada noda, rentan
pada alergi umur pakai pendek, serta gaya dan tren
22) PARKET
Bahan dasar dari pembuatan lantai ini adalah bagian batang kayu pohon. Namun bukan
sembarang kayu, sebelum dijadikan sebagai lantai, kayu tersebut harus diolah terlebih dahulu
melalui serangkaian proses yang panjang untuk membuatnya layak menjadi alas ruangan.
Kelebihan dari lantai kayu parket, yaitu mampu menyerap panas dan bersifat hangat,
bersifat alami dan tampak mewah, dinamis dan mampu menghilangkan kekakuan, merupakan
lantai yang aman, proses pemasangannya lebih mudah
Sementara itu, kekurangan-kekurangan dari lantai kayu antara lain warnanya mudah
memudar, rentan terhadap kelembaban dan mudah membusuk, gampang sekali tergores, rawan
terhadap serangan rayap, tingkat perawatannya sulit
24) CURTAINWALL
Curtain Wall adalah memposisikan kaca sebagai pengganti dinding pada sebuah
bangunan.
Kegunaan Curtain wall, antara lain memberikan efek lega pada ruangan, memberikan view
yang luas keluar gedung, meminimal kan biaya, mempercepat proses pelaksanaan
28
pembangunan.
Kekurangan Curtain wall, antara lain kaca bisa pecah, panas berlebih didalam ruangan
karena sinar matahari menembus kaca, ruangan membutuhkan AC.
1. PLESTERAN
Campuran Plesteran
a. Plesteran 1 semen : 4 pasir, tebal 15 mm Perbandingan campuran plesteran bisa disesuaikan
dengan peraturan SNI 2837-2008, Mengerjakan plesteran dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir
seluas I m2 membutuhkan semen 6,24 kg dan pasir 0,024 m3.
b. Plesteran 1 semen : 5 pasir, tebal 15 mm Plesteran dengan perbandingan 1 semen 5 pasir dalam
1m2 membutuhkan semen 5,18 kg dan pasir 0,026 m3 sesuai dengan SNI 2837-2008.
c. Plesteran 1 semen : 6 pasir, tebal 15 mm Menurut SNI 2837-2008, untuk mengerjakan plesteran
seluas 1 m2, dibutuhkan semen sebanyak 4,42 kg dan pasir 0,027 m3.
Langkah Pekerjaan Plesteran
Ada beberapa tip dalam melaksanakan pekerjaan plesteran supaya menghasilkan dinding
tembok yang bagus.
a. Melakukan pemasangan dinding dengan bagus, tegak dan datar
b. Memberikan waktu jeda antara selesainya pemasangan batu bata dengan pekerjaan pleseteran
c. Membuat kepala plesteran terlebih dahulu untuk mengatur kedataran
d. Tunggu beberapa saat sebelum melakukan acian dinding agar hasilnya bisa bagus.
e. Area pemasangan keramik tidak perlu diplester dahulu, cukup menempelkan adukan lalu
memasang keramik pada posisi yang pas.
29
Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dibagi atas 3 lapis utama, yaitu:
a. Lapis pertama
Lapisan ini berukuran tebal 3 mm, dari campuran semen-pasir yang encer dan berfungsi untuk
menyeragamkan permukaan dinding, pelekatan badan plesteran dan mengurangi penyusutan.
b. Lapis kedua
Lapisan kedua ini disebut dengan badan plesteran setebal 6 10 mm. Campuran semen-pasir ini
adalah campuran plastis yang berfungsi untuk mengatur kerataan permukaan dinding.
c. Lapis ketiga
Lapisan dengan tebal 2 mm ini terbuat dari pasta semen. Adukan untuk plesteran ini dapat juga
ditambah dengan pasir halus. Lapisan ini mempunyai fungsi sebagai penghalus permukaan dan
pelindung dari pengaruh cuaca.
Pada umumnya, plesteran harus segera dilakukan setelah adukan mencapai waktu paling
lama 2,5 jam sejak mulai dicampur. Adukan harus diaduk berulang-ulang selama masa
pelaksanaan untuk menjaga homogenitas dan kemudahan pengerjaannya.
2. ACIAN
1) Finishing Acian Menggunakan Kuas
Setelah diberi plester adukan semen dan pasir, proses pelapisan dinding dapat dilanjutkan
dengan teknik acian menggunakan kuas. Sapuan kuas pada acian dinding akan menimbulkan
tekstur berupa jejak yang cukup menarik. Dianjurkan untuk menggunakan jenis semen instan
agar diperoleh hasil yang lebih baik, lebih rata, dan lebih rapi
Pengacian
5) Perhatian Khusus
a. Lakukan pengacian pada satu per satu blok dinding. Jangan pernah mengerjakannya
setengah-setengah. Pertemuan acia yang lama dengan acian yang baru akan men yisahkan
bekas sambungan.
b. Hindari menyimpan adonan aci terlalu lama, karena apabila terlalu lama disimpan maka
adonan tersebut bisa saja rusak dan tidak berfungsi maksimal lagi.
c. Hindari mengaci terlalu tebal, karena jika ketebalan aci tersebut melebihi batas normal
maka akan mengalami kesulitan pada saat proses perataannya. Tebal acian yang di
anjurkan adalah 1,5 – 3,0 mm, tergantung kerataan dasar permukaannya.
d. Jika plesteran gompal atau retak lakukan perbaikan sebelum mengaci. Acian tidak dapat
menutup retak atau gompal.
e. Jika anda ingin melanjutkan melanjutkan ke pengerjaan pengecatan tunggu lapisan acian
hingga benar-benar kering, agar hasil yang dicapai maksimal.
f. Bila Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih maksimal, tahan terhadap rembesan dan
keretakan Anda dapat mencampurkan lem putih pvac yang berfungsi sebagai perekat yang
sudah dicairkan kedalam adonan acian.
3. BATA EKSPOSE
Pemasangan bata ekspos dapat dikatagorikan menjadi dua. Katagori pertama adalah
pemasangan berdasarkan teknik pemasangan, sedangkan kategori kedua adalah pemasangan
berdasarkan ketebalan spesi ( sambungan semen antar bata)
Berdasarkan cara pemasangan batu bata
a. Disusun
Pada pemasangan ini batu bata disusun seperti menyusun batu bata untuk membentuk
bidang dinding bangunan. Selain disusun secara konvensional, batu bata khususnya yang
akan diekspos juga bisa disusun dengan model susunan yang lebih kreatif dan variatif,
Misalnya penyusunan batu bata sedemikian rupa sehingga terbentuk lubang- lubang antar
batu bata sehingga bisa berfungsi sebagai lubang angin.
b. Ditempel
Pada pemasangan seperti ini batu bata tidak disusun, tetapi di tempel kemedia lain. Model
pemasangan ini biasanya digunakan pada pembuatan kolom struktural yang ingin
31
menampilkan bata ekspos. Batu bata tersebut ditempel dengan semen ke kolom beton yang
sudah jadi.
c. Ditonjolkan
Pemasangan seperti ini biasanya merupakan variasi dari dua model pemasangan batubata
sebelumnya. Teknik yang perlu dilakukan hanyalah memainkan ketebalan bata yang akan
dipasang. Batu bata yang lebih tebal akan tampil lebih menonjol dibanding batu bata yang
lebih tipis. Cara lain adalah dengan membuat permukaan spesi antar batu batanya. Variasi
pemasangan batu bata dengan ditonjolkan seperti ini akan menciptakan tekstur permukaan
yang lebih menarik, unik, dan artistik
Langkah-langkah pemasangan bata expose tempel untuk dinding yang dicat atau dinding
lama sebagai berikut :
1) Siapkan peralatan kerja (Cetok, benang, pahat, ember, paku, pensil, amplas, kain lap,
alat aduk semen)
2) Siapkan bahan perekat bata expose, semen MU (perekat keramik dinding)
3) Kupas cat lama dengan cara di amplas
4) Permukan dinding di pahat secara acak (diketrik), jarak dan kedalaman kurang lebih 2
cm
5) Tarik benang dari ujung dinding ke sisi dinding yang akan di pasang
bata expose (rata/waterpas)
6) Tentukan model pemasangan bata exposenya, dengan nat (DN) atau tanpa nat (TN)
7) Apabila dengan nat (DN), langkah berikutnya
8) Nat mau di isi dengan semen nat atau tidak
9) Jika nat akan di isi semen, jarak nat antara 8 mm sampai dengan 12 mm
10) Jika nat tidak di isi dengan semen nat maka jarak nat antara 3 mm sampai dengan 5 mm
11) Bata expose bagian muka jangan sampai terkena semen karena bisa flex sehingga bata
expose jadi tidak menarik
12) Apabila terkena semen secepatnya dibersihan dengan kain yang
bersih (jangan kain yang terkena semen), begitu juga dengan
pengenatan.
13) Bersihan permukana bata expose yang telah dipasang dengan kuas
14) Pakailah coating anti lumut untuk finishing pemasangan bata expose.
15) Coating ada dua macam yaitu coating clear (kilap) dan natural (warna asli bata expose)
32
Pemasangan Bata Expose
4. TEGEL KERAMIK
Pada pekerjaan tegel keramik ada dua metode kerja yang dipakai dalam mengaplikasian tegel
keramik yaitu cara tipis (tin bad method) dan cara tebal (tick bed method). Penggunaan tick bed
method (cara tebal) adalah suatu cara memasang keramik secara konvensional, dapat digambarkan
dimana adukan atau spesi diletakan diatas punggung tegel keramik kemudian ditempelkan
kepermukaan dinding sesuai ketebalan yang disyaratkan yaitu maksimal 1-2 cm.
Sedangkan thin bed method (cara tipis) adalah menggunakan bahan (tile adhesive) dan peralatan
khusus (roskam bergerigi) dimana cara kerjanya adalah spesi diaplikasikan pada bidang dinding
dengan meggunakan alat roskam yang telah di buat alur (gerigi) sehingga membentuk jalur dengan
ketebalan maksimal 5-8 mm.
Adapun persyaratan dan peraturan dalam pemasangan tegel keramik menurut industri adalah :
1. Spesi ; spesi harus plastis, padat dan terisi penuh dan sesuai dengan
prosedur dan persyaratan dari industri.
2. Siar ; siar harus lurus dan seragam dengan toleransi kesalahan 1 mm,
permukaan sedikit cekong berwarna seragam,bersih tidak bernoda serta Ketebalan siar untuk
dinding adalah antara 2 – 3 mm, sedangkan untuk lantai antara 3 – 5 mm.
3. Keramik ; permukaan / glasur harus keras, bagian badan padat dan keras, rata, ukuran sama serta
sudut siku.
4. ketepatan ; ukuran, ketegakan, kerataan, kesikuan,kedataran terkontrol dengan toleransi
kesalahan 1-2 mm serta selisih ketinggian antar tegel keramik tidak lebih 1 mm.
5. Syarat pemasangan; permukaan media bersih bebas dari minyak dan debu, rata, tegak, siku,
keramik tidak perlu dibasahi (cara tipis), diaplikasikan dengan roskam bergerigi, pemotongan
bagian pingir sama besar tidak boleh kurang dari 1/2 lebar keramik yang akan dipasang serta.
Pemasangan dengan cara tipis sangat menguntung dibandingkan dengan cara konvensional ,
seperti berikut ini :
Keunggulan : Waktu pemasangan lebih cepat (30 m2/hari), Spesi tipis (antara 3-5 mm setelah
terpasang), Kualitas spesi terjamin,Ketepatan pasangan mudah dikontrol, Membutuhkan waktu
tidak terlalu lama untuk belajar memasang, Lingkungan kerja bersih. Keamanan pada keramik
relatif baik (tidak mudah jatuh/lepas pada saat dipasang), Dapat dipasangan pada semua media
(kayu,beton,baja.plastik dll)
Kelemahan : Memerlukan media yang presisi atu tembok harus diplester terlebih dulu, Bahan
dan peralatan terbatas pada perkotaan besar,Bahan agak sedikit mahal , Belum banyak dikenal
oleh pekerja konstruksi pada umumnya.
Peralatan Dan Bahan
1. Peralatan kerja pada pemasangan tegel keramik cara tipis
a. Alat utama; roskam bergerigi, cetok, siku besar, meter rol, peralatan potong serta
waterpass
b. Alat bantu: mixer,bak spesi, busa pembersih, jidar dan spacer (penjaga jarak keramik)
2. Bahan Perekat
Adapun bahan tersebut diproduksi oleh beberapa industri bahan bangunan yang sering
dijumpai dipasaran terutama untuk bahan khusus perekat tegel keramik, antara lain :
1) Lemkra
2) Dry Mix
3) Sika Indonesia
33
4) Mortal Utama
5) AM
Pemasangan Tegel Keramik Cara Tipis(Thin Bed Method)
1) Pekerjaan Persiapan
1. Marking dan Leveling ; Marking dan leveling perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi
ruangan yang akan dipasang sehingga dapat ditentukan as bangunan. Dengan leveling juga
akan mengukur ketebalan dan siku pasangan keramik.
2. Persiapan bahan dan peralatan; Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan
dilingkungan kerja. (keramik tidak boleh direndam).
3. Persiapan adukan/spesi; Pencampuran Spesi dapat digunakan alat mixer yang dibantu oleh
bor elektrik, segingga spesi rata dan homogen serta menjadi plastis.
4. Persiapan Media; Media yang sudah diplester harus dibersihkan dari debu atau minyak ,
jika menggunakan bahan perekat 2 komponen (epoxy) maka penggunaan air untuk
pembersihan harus dihindari.
Memasang Tegel Keramik Pada Dinding.
1) Lapisan pertama;
a. Pasang papan landasan (kayu masif) sebagai penahan dan perata lapisan keramik
paling bawah, kontrol kedataran dan kerataannya.
b. Aplikasikan spesi pada permukaan roskam/trowel bergerigi pada permukaan tembok
untuk tembok dengan menempelkan tegel keramik.
c. Pasang keramik pada bagian kanan dan kiri serta bagian tengah sebagai kepala
kemdian kontrol kerataan dan kerataan tegel keramik.
d. Kemudian pasang tegel keramik berikutnya hingga lapisan pertama selesai, kontrol
kedataran dan kerataan pasangan, dan bersihkan dari kotoran. Gunakan palu karet
utnuk mengetuk/memukul tegel keramik saat memasang dan untuk menjaga jarak
gunakan spacer.
2) Lapisan kedua
a. Proses pemasangan lapisan kedua hampis sama dengan lapisan pertama. Yaitu
aplikasikan spesi dengan mengunakan roskam bergerigi untuk 2 atau 3 lapisan keatas
kemudia pasang tegel keramik pada bagian pinggir tengah kemudian kedataran,
kerataan serta ketegakannya. kontrol
b. Kemudian pasang tegel keramik hingga lapisan kedua selesai, setiap lapisan harus
kontrol ketepatannya.
c. Selanjutnya pasang tegel keramik lapis demi lapis hingga selesai secara keseluruhan
dan bersihkan sisa spesi atau kotoran yang menempel pada permukaan dan pada sela-
sela nat dengan kain lap dan kapi plat.
Grouting (pengisian nat).
Grouting atau pengisian nat adalah pekerjaan untuk menutupi celah atau rongga akibat
kurang padatnya spesi pada saat proses pengerjaan pemasangan tegel keramik.
Adapun metode grouting atau pengisian nat keramik adalah sebagai berikut :
a. Pembersihan nat/siar
Bersihkan siar atau nat dengan alat yang tipis dan kaku, agar kotoran yang mengeras dapat
dibersihkan.
b. Pembuatan adonan.
Adonan untuk pengisian nat untuk dinding diharapkan tidak terlalu encer, sedangkan untuk
lantai sedikit encer.
c. Proses grouting
Aplikasi adonan sebaiknya dilakukan dengan arah diagonal agar adonan bisa ditekan dan
masuk kedalam celah atau rongga dengan sempurna.
d. Proses pembersihan.
Proses pembersihan dilakukan setelah grouitng selesai dan dipastikan celah atau rongga terisi
penuh kemudian beri waktu jeda kurang lebih 3-5 menit agar adononan sedikit mongering
untuk melakukan pembersihan permukaan tegel keramik dengan urutan sebagai berikut:
1) Gosok permukaan keramik secara memutar atau diagonal dengan kain lap setengah
basah.
2) Bersihkan kain lap, kemudian gosok kembali permukaan keramik hingga kotoran
kasar bersih, lakukan 2-3 kali penggosokan.
3) Kemudian gosok kembali permukaan keramik dengan kain kering secara berulang-
ulang hingga permukaan tegel keramik bersih dan mengkilat.
5. BATU ALAM/GRANIT
Tahapan awal yang kita butuhkan adalah tentu batu alam itu sendiri, pilih lah batu alam apa
34
yang cocok di aplikasi kan di rumah anda, sesuaikan dengan rumah anda dan selera anda, batu model
dan jenis apa yang anda suka,carilah dan beli batu yang sesuai di penjual batu alam terdekat di
daerah anda.
Bahan dan alat pendukung, alat dan bahan pendukung seperti mesin potong keramik atau batu
alam (wajib) itu karena batu alam memiliki persisi yang tidak sama selain itu untuk memotong batu
alam itu sendiri, Lalu semen boleh menggunakan semen instan biasa , siku penggaris atau penggaris
biasa , benang dan paku beton.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pemasangan batu alam pada dinding :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu paku beton, benang, adukan semen. benang
digunakan untuk sebagai acuan agar pemasangannya bisa rapi, siku dan rata. Selain itu untuk
finishing siapkan pelapis/coating untuk melapisi permukaan batu alam agar tidak mudah
berlumut.
2. Pastikan batu alam berbentuk siku. Apabila tidak siku maka bisa dibuat siku sendiri dengan alat
pemotong keramik.
3. Persiapkan dinding yang akan ditempel batu alam. Dengan cara mengupas atau dibobok pada
permukaan dinding secara acak. Hal ini dilakukan agar adukan semen dapat merekatkan antara
batu dengan dinding dengan baik.
4. Pasang paku beton pada bagian atas dinding yang dipasang benang. Benang ini akan digunakan
sebagai acuan untuk pemasangan batu alam agar siku.
5. Basahi atau rendam batu alam dengan air. Hal ini digunakan untuk menjaga kelembaban. Seperti
yang kita tahu batu mempunyai pori yang besar. Apabila terlalu kering maka akan cepat
menyedot air dalam adukan semen saat dipasang. Oleh karena itu agar dapat merekat sempurna
maka dibasahi terlebih dahulu
6. Pemasangan batu alam pada dinding bisa dimulai dari bawah terlebih dahulu. Jangan lupa diberi
ganjal agar batu alam tidak merosot, karena batu alam cukup berat.
7. Anda bisa menggunakan adukan semen pasir atau semen khusus semen instan agar dapat merekat
dengan baik. untuk adukan semen pastikan bahwa proporsi semen yang baik dan gunakan tukang
yang berpengalaman.
8. Anda bisa menggunakan pemasangan batu alam pada dinding teknik pemasangan maju mundur
untuk menambah nilai estetika,
9. Setelah Pemasangan batu alam pada dinding, akan keluar sisa-sisa semen dari samping batu
alam. Harus cepat dibersihkan agar tidak kering.
35
10. Setelah pemasangan selesai maka langkah terakhir adalah melapisi batu alam dengan cat
pelindung/coating agar tidak mudah berlumut
Selain dipasang di lantai, granit juga dapat diaplikasikan di dinding dan perabotan seperti meja
dapur. Pada dasarnya, langkah-langkah kerja yang harus dilakukan sama dengan pemasangan lantai
keramik. Anda perlu membuat landasan berupa lantai semen yang memiliki permukaan rata terlebih
dahulu, lalu pasang lantai granit di atasnya.
6. PLAMIR
a. Interior
Untuk interior bahan dan peralatan yang dibutuhkan
1) Lem putih pvac yang berfungsi sebagai perekat
2) Semen putih sebagai bahan dasar plamir
3) Kalsium berfungsi sebagai penambah volum dari plamir dan memudahkan penghalusan,
namun apabila terlalu banyak justru akan menyebabkan cat yang nanti kita kerjakan menjadi
kurang kuat.
4) Casting (jika diperlukan) sebagai mempercepat proses pengeringan
5) Timba kecil dan pengaduk
6) Kapi besar dan kecil yang berbahan PVC
Langkah kerja
1) Cairkan dulu lkg lem putih pvac dengan air bersih kedalam timba
2) Campurkan semen putih, kalsium kedalam timba dengan takaran 1kg lem, 1kg semen putih.
1kg kalsium (kalau ingin cepat kering bisa ditambahkan sedikit casting). aduk secara merata
3) Usahakan pembuatan plamirnya sedikit demi sedikit jangan langsung mencampur dengan
jumlah bahan yang langsung banyak, plamir akan cepat menggumpal dan tidak bisa dipakai
4) Oleskan plamir pada arah vertikal di dinding kemudian untuk lapis selanjutnya pada arah
horisontal, dan seterusnya sampai dinding menjadi rata.
5) Lapisan yang kedua haruslah menunggu lapisan yang pertama kering dahulu. Penghalusan
menggunakan amplas dengan arah memutar (sebaiknya gunakan alat penghalus otomatis agar
lebih cepat dalam pengerjaannya)
1) Eksterior
Untuk Eksterior sebaiknya jangan diplamir cukup diaci saja. Jika anda ingin memberikan
lapisan plamir bahan yang dibutuhkan cukup lem putih pvac dan semen putih saja.
7. WATERPROOFING
Waterproofing terdapat 4 jenis, yaitu :
1. Waterproofing Waterbase – cairan (liquid)
36
2. Waterproofing semen base
3. Waterproofing Rubber Bitument
4. Waterproofing Membrane Bakar (lembaran yang berbahan dasar bitumen yang dipadu
dengan polyethilene)
a. Waterproofing Waterbase - Cairan (Liquid)
Waterproofing Waterbase – Cairan (Liquid) berbahan cair cocok untuk diaplikasikan pada
dinding luar, karpusan genteng, dak beton ataupun area lain yang tidak tergenang air
Prosedur sebelum pelaksanaan aplikasi waterproofing waterbase - cairan (liquid):
1) Ratakan lantai dengan trowel
2) Untuk Roof yang datar, gunakan sloping / kemiringan ± 2% untuk memperlancar jalannya air
3) Permukaan yang akan dicoating harus bersih dari dari debu, minyak / oli, dll
4) Untuk dinding baru, bersihkan permukaan dinding dari sisa kotoran semen dengan
menggunakan kapi, sedangkan untuk Re-Coating lakukan pembersihan sisa cat dengan cara
dikerok atau diamplas
5) Jika terdapat retak rambut atau lubang, terlebih dahulu lakukan penambalan Pelaksanaan
aplikasi waterproofing waterbase – cairan (liquid) :
1. Persiapan
2. Pembersihan
3. Lapisan I: Primer; berfungsi sebagai perekat media dengan waterproofing
4. Lapisan II : Finishing; lakukan 2 x coating agar didapat hasil yang maximal
Ilustrasi :
37
c. Waterproofing Bitument
Waterproofing Bitument merupakan emulsi bitumen non fibre dengan formula khusus yang
membentuk lapisan waterproofing tahan lama yang tidak menggelembung (no blistering) dan
melekat dengan sangat baik pada hampir semua permukaan (dak beton, karpusan, kayu, talang
dan dinding)
Prosedur sebelum pelaksanaan aplikasi waterproofing bitumente :
1. Membersihkan permukaan yang akan diapplikasikan dari debu dan berbagai kotoran agar
lapisan 1 dapat meresap ke pori-pori.
Ilustrasi :
Ilustrasi :
8. NAT
Nat bisa membantu mencegah terjadinya rembesan terutama pada area basah, seperti kamar
mandi, bak mandi maupun dapur. Berdasar jarak nat-nya, pemasangan keramik dapat dibedakan
menjadi 3 jenis :
1. Open joint
Opent joint adalah teknik pemasangan keramik dengan nat lebih besar dari 3 mm, biasanya
dilakukan untuk pemasangan di lantai yang bertujuan untuk mentolerir terjadinya pemuaian dan
penyusutan keramik.
2. Closed joint
Closed joint adalah teknik pemasangan keramik dengan ukuran nat lebih kecil dari 3 mm.
Sistem ini biasanya dipakai untuk memasang keramik lantai atau dinding yang memiliki tingkat
porositas rendah.
3. Expansion joint
Expansion joint adalah sambungan yang sifatnya membantu mengantisipasi saat terjadi
pergeseran struktur. Pergeseran ini kadang mengakibatkan timbulnya peristiwa "lantai meledak" .
Sambungan atau nat tidak seluruhnya diisi semen, tetapi juga bahan karet, Styrofoam atau bahan
lain yang sifatnya elastis. Expansion joint biasanya dipergunakan untuk ruangan yang luas.
Dalam proses pengisian nat keramik, perhitungan waktu yang tepat sangat dibutuhkan karena
berpengaruh pada kesempurnaan hasil. Setelah proses pengisian nat selesai dan mulai mengering,
lap permukaan keramik dengan spons basah untuk membersihkan kelebihan nat. Kelebihan nat di
permukaan keramik harus dilap 2-3 kali lagi sebelum menjadi bersih dan biarkan hingga benar-
benar kering. Jika masih tampak sisa debu nat pada permukaan keramik, bersihkan dengan lap
kering.
39
9. FINISHING BETON
Finishing kolom bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
1) Diplester terlebih dahulu jika permukaan kolom belum datar atau ada cembungan. Setelah
diplester, tunggu kering terlebih dahulu selama 2-3 hari kemudian diaci.
2) Langsung diaci atau skim coat langsung menggunakan semen mortar seperti drymix, MU, dan
sebagainya. Kondisi ini dilakukan jika permukaan beton sudah dalam keadaan datar.
Berikut ini langkah cara plesteran kolom yang baik
1) Persiapkan peralatan-peralatan dan bahan material terlebih dahulu.
2) Peralatan yang digunakan adalah jidar aluminium berukuran 1"x3" yang digunakan untuk profil
dan penjidaran.
3) Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir, semen PCC, dan air. Saya anjurkan untuk
menggunakan pasir yang berkualitas baik seperti tidak berwarna coklat, tidak terlalu lembut dan
bersih dari kandungan lumpur.
4) Bahan tambahan lainnya bila diperlukan adalah sikabond dan kawat ayam.
5) Buat sipatan atau marking terlebih dahulu untuk menentukan tebal plesteran dan acian kolom.
6) Memasang profil pada sisi kanan dan kiri kolom dengan holow aluminium 1"x3". Seperti pada
gambar di bawah ini. cara pemasangan hollow dengan dijepit menggunakan besi beton.
7) Sebaiknya gunakan 1 tukang dan I kenek untuk I plesteran kolom. Jika permukaan beton pada
kolom terlalu halus atau licin maka bisa diberi sikabond terlebih dahulu agar daya lekat antara
plesteran dengan beton meningkat. Alternatif lain adalah dengan ciping permukaan beton agar
menjadi kasar.
8) Membuat adukan plesteran dengan perbandingan 1 Pc: 4 Ps.
9) Jika penebalan plesteran lebih dari 3 cm, bisa menggunakan kawat ayam. Pertama dikamproti
terlebih dahulu. Setelah kering diberi kawat ayam lalu diplester lagi.
40
10) Ratakan permukaan plesteran dengan jidar aluminium agar hasil lebih rata.
11) Setelah plesteran kering sekitar 2 hari, lakukan pekerjaan acian dengan menggunakan semen
PCC. Alasan menggunakan semen konvensional, pada sudutan atau sponengan lebih awet dan
tidak rusak.
12) Metode pelaksanaan acian sama dengan pekerjaan plesteran.
10. CAT
a. CAT DINDING
1. CATINTERIOR
Cara Mengecat Tembok Dinding Yang Masih Baru
Tahap Persiapan
Alat -alat
a. Rol cat
b. Kuas
c. Sekrap
d. Pengaduk
Bahan
a. Plamir siap pakai (bisa anda dapatkan di toko cat atau bahan bangunan.
b. Cat Merek Favorit Anda, lebih baik anda memakai cat dengan merk yang sudah
dikenal kualitasnya, agar tidak tertipu. Baca pengalamanku mejadi korban
penipuan penjual cat sisa proyek
c. Air secukupnya
Proses Pengecatan
1) Pastikan tembok yang akan anda cat dalam kondisi kering dan bersih. Jika
terdapat sisa- sisa cipratan semen atau kotoran lainnya yang menempel pada
tembok yang akan anda cat, maka bersihkanlah terlebih dahulu, agar hasil akhir
pengecatan benar – benar halus.
2) Berikan dasaran pada tembok yang akan anda cat dengan larutan plamir. Encerkan
plamir yang baru anda beli dengan air sehingga plamir memiliki kekentalan yang
membuat anda mudah untuk meratakannya pada tembok.
3) Usapkan plamir dengan pelat besi, aluminium atau seng yang lentur, usapkan
setahap demi setahap sampai benar-benar merata di seluruh tembok yang akan
anda cat. Pastikan tidak ada usapan plamir yang lebih tebal dari sekitarnya. Jadi
usahakan benar-benar merata tipis-tipis.
4) Tunggu sampai kering.
5) Amplas tembok yang telah anda lapisi dengan plamir, sampai tidak ada lapisan
plamir yang lebih tebal dari sekitarnya.
6) Siapkan larutan cat tembok dan encerkan dengan air secukupnya.
7) Usapkan cat anda ke tembok dengan rol atau kuas sesuai selera anda. Perlahan-
lahan saja sampai merata ke seluruh permukaan tembok. Tunggu sampai benar-
benar kering. Sebaiknya gunakan kuas hanya untuk mengecat bagian sudut,
sehingga dapat menghemat waktu pengerjaan.
8) Ulangi lagi proses pengecatan setelah pengecatan yang pertama mengering.
9) Proses pengecatan selesai, segera bersihkan cipratan cipratan cat di lantai selagi
masih mudah di bersihkan
2. CAT EKSTERIOR
Berikut adalah beberapa langkah pengecatan eksterior:
1) Mengecat tembok baru berbeda dengan cara mengecat tembok lama. Tembok baru masih
penuh dengan pori-pori yang bisa mengisap cat. Karena itu,untuk menghemat cat,
sebaiknya Anda melapisi tembok baru itu dengan sealer tembok water based atau solvent
based yang berkualitas baik.
2) Setelah dilapis, permukaan tembok akan menjadi lebih halus, rata, dan siap untuk dicat.
Sebelum melakukan pengecatan, perhatikan kelembapan tembok yang terjadi akibat
bahan yang digunakan sebagai campuran bahan dasar tembok.
3) Sedangkan untuk tembok lama, apalagi yang sering dicat,pori- porinya sudah tertutup
sehingga kadang cat baru sulit menempel dan terlihat menggelembung. Jika ternyata
Anda ingin mengganti cat lama dengan cat baru, baik dengan warna yang sama ataupun
berbeda, sebaiknya terlebih dulu keroklah seluruh permukaan tembok yang catnya
mengelupas. Selanjutnya ampelas seluruh permukaan tembok hingga sisa-sisa cat lama
terkikis habis. Lalu bersihkan dengan lap basah dan keringkan.
41
4) Kemudian sapukan cat dasar pada permukaan tembok. Anda dapat menggunakan roller.
Cukup satu lapis. Biarkan hingga kering sekitar 1-2 jam. Cat dasar juga membantu
mencegah serangan alkali yang terkandung dalam campuran antara semen, pasir, dan air
yang digunakan untuk membentuk tembok. Sebaiknya sebelum memberi cat dasar,
tembok harus benar- benar kering dan bersih.
5) Campurkan cat eksterior dengan air sebanyak 10 persen dari jumlah cat.
6) Aduklah hingga tercampur rata. Tuangkan dalam bak untuk mengecat. Celupkan roller ke
dalam cat, lalu gulirkan roller pada permukaan hingga cat tak menetes. Untuk tahap akhir,
sapukan cat pada permukaan tembok.
7) Gunakan kuas untuk mengecat pinggiran tembok atau lis. Setelah lapisan pertama
mengering (2-3 jam), lanjutkan mengecat lapisan kedua di atas lapisan pertama.
8) Mengecat tembok dengan satu warna sebaiknya dikerjakan dalam satu kali pengerjaan.
Sebelum cat terpoles di seluruh permukaan tembok, jangan berhenti agar hasilnya tak
membuat warna tampil berbeda,
Untuk mengecat tembok bagian luar rumah sebaiknya selalu gunakan cat khusus eksterior
dan sebelumnya lapisi dengan cat dasar agar cat akhir merekat kuat.
3. CAT PRIMER
Sebelum dilakukan pengecatan dengan cat tembok aplikasikan terlebih dahulu cat dasar
alkali sealer, yang berfungsi memberikan lapisan dibawah cat tembok sehingga memperkecil
kontak langsung dengan alkali tembok. Selain itu alkali sealer berfungsi memberikan lapisan
warna putih sehingga dapat mempercepat penutupan warna cat tembok pada dinding. Alkali
sealer berbeda dengan cat putih. Penggunaan cat putih sebagai dasaran pengecatan tidak akan
menghindari kontak langsung alkali tembok dengan cat, tetapi hanya berfungsi membantu
daya tutup cat tembok saja.
b. CAT EPOXY
Proses Pengecatan Epoxy Lantai
1. Siapkan Permukaan Lantai. Persiapan substrat diperlukan untuk memastikan adhesi
42
antara produk epoksi dan substrat. Metode yang sesuai adalah pengamplasan atau
diamond-grinding. Setiap permukaan yang telah terkontaminasi dengan minyak mungkin
juga memerlukan pembersihan kimia.
2. Persiapkan permukaan dengan penggiling lantai permukaan yang sesuai. Menyapu dan
membersihkan lantai. Gunakan vakum industri yang mengambil partikel debu kecil
sekalipun. Lantai harus dibersihkan dari semua debu dan residu sebelum mulai proses
pengecatan. Jika tidak, Anda akan memiliki berbagai partikel yang terjebak dalam mantel
dan adhesi akan secara signifikan melemah.
3. Priming and Filling. Perdana lantai dengan primer epoxy yang sesuai. Selalu prima di
lantai, jangan percaya klaim bahwa priming tidak diperlukan. Priming akan memberi
lantai lebih lama dan adhesi lebih baik ke substrat. Selanjutnya akan menutup substrat
sehingga menghilangkan risiko gelembung dan gas. Priming juga membantu mengurangi
jumlah produk yang akan dibutuhkan pada tahap selanjutnya. Pastikan area tersebut
berventilasi dengan baik. Adalah umum untuk melapisi dua lapisan primer agar bisa
menyegel lantai dengan benar. Gunakan mixer listrik yang tepat untuk mencampur
komponen A dan B primer.
4. Priming permukaan dengan epoxy primer. Isi semua celah, lubang dll dengan epoxy
grout. (Langkah ini juga bisa terjadi sebelum priming jika Anda mau) Untuk retakan tipis
mungkin perlu mengirisnya dengan pemotong berlian sebelum mengisi untuk
memperbaiki penahan grout.
5. Menerapkan lapisan epoxy floor. Aplikasi lapisan pertama cat epoksi. Kosongkan semua
isi pengeras pada komponen A. Gunakan mixer listrik dan mix minimal selama dua
menit. Jangan berhemat pada pencampuran! Langkah ini sangat penting.
6. Pencampuran yang tepat dari kedua komponen cat epoxy sangat penting. Terapkan
produk dengan roller. Gunakan rol berkualitas baik, karena rol berkualitas buruk mungkin
mulai tumpah. Anda harus bisa kembali melapisi setelah 24 jam. Keesokan harinya Anda
mungkin melihat berbagai masalah yang muncul seperti retakan, lubang, dll. Pastikan
semua ini sudah disegel sebelum memulai mantel berikutnya. Anda mungkin juga perlu
menyiram permukaan yang tidak rata yang muncul setelah lapisan pertama. Jika perlu
tunggu ekstra kering agar nat mengering sebelum dioleskan ulang.
7. Lapisan pertama pelapis lantai epoxy. Terapkan lapisan terakhir. Sebelum menempatkan
mantel akhir pastikan semua lubang dan retakan telah terisi, dan semua debu telah
terkumpul. Jika tidak, Anda akan mendapatkan tekstur jelek di permukaan akhir. Ingat
sebagian besar produk epoksi memiliki umur pot sekitar 40 menit (atau kurang) sehingga
hanya mencampur satu ember sekaligus dan segera bekerja.
Dan agar pengecatan epoxy lantai menjadi lebih maksimal, berikut kami akan
membagikan bagaimana petunjuk dan cara penggunaan yang tepat, antara lain:
1) Pastikan lantai yang akan dilapisi cat epoxy memiliki kekuatan sekitar 225 kg/cm2
seperti beton, dan skema tulangan juga harus di rancang oleh para perencana
struktur.
2) Lantai yang kuat tadi harus dapat menerima tekanan beban yang berat, tanpa
terjadinya dampak tertentu pada lantai.
3) Lantai baru bisa dilapisi cat epoxy jika sudah berumur 28 hari setelah pembuatan,
dan memiliki jumlah kelembaban tidak lebih dari 80% RH ketika hendak dimulai
pengaplikasiannya.
4) Untuk lantai dengan kondisi langsung diatas tanah, maka sangat dianjurkan untuk
dilapisi terlebih dahulu oleh sebuah lapisan anti uap air atau water vapour barrier.
5) Pengecoran lantai pun harus melalui proses perataan terlebih dahulu dengan
menggunakan berbagai peralatan yang memadai. Tak hanya pemerataan,
ketinggiannya juga harus diperhatikan menggunakan alat ukur yang baik, sehingga
semuanya sesuai dengan rencana awal.
6) Lantai harus memiliki permukaan yang halus, tidak memiliki gelombang, serta tidak
kasar.
7) Cobalah untuk membersihkan kotoran lantai seperti minyak, oli, ataupun pasta,
dengan menggunakan cairan sabun dan air.
8) Setelah melalui proses tersebut diatas, maka lantai harus dikeringkan terlebih
dahulu selama 2 hari, sebelum akhirnya dilapisi oleh cat epoxy.
9) Pastikan juga bahwa beton terbebas dari debu
10) Untuk proses awal pengecatan epoxy lantai bisa menggunakan epoxy primer
terlebih dahulu dengan menggunakan roller ataupun disemprot dengan
menggunakan tekanan udara.
43
11) Biarkan lapisan primer tersebut kering terlebih dahulu selama 12 jam.
12) Setelah kering, kemudian lapisi dengan base epoxy coat, kemudian body coate, dan
top coate secara bertahap
13) Pergunakan roller dengan kualitas yang baik, dimana bulu bulunya tidak akan
rontok ketika digunakan.
14) Proses pelapisan hendaknya dilakukan sebanyak 2 kali, dengan metode saling
silang.
15) Ketika proses pelapisan pun, kebersihan lantai juga harus diperhatikan. Mulai dari
debu, serangga, dan kotoran lainnya harus segera dibersihkan dengan cepat dan
kemudian dilapisi kembali.
16) Pastikan pintu dan jendela terbuka saat proses pengerjaan, karena bila terhirup
dalam keadaan ruangan tertutup akan berbahaya bagi para pekerja.
17) Tidak dibenarkan sama sekali melakukan pencampuran dan pelapisan sambil
merokok
18) Setiap selesai melakukan pelapisan cat, lantai tidak boleh dilewati oleh orang sama
sekali ataupun gerobak, dan kendaraan dalam ruangan lainnya, hingga 12 jam
19) Jika sudah lewat 12 jam, maka orang diizinkan lewat, tapi tanpa menggunakan
sepatu dan harus melangkah dengan sangat hati-hati.
20) Kendaraan indoor ataupun gerobak, handpallet, atau lainnya baru boleh melewati
jika sudah 7 hari setelah pelapisan terakhir.
c. CAT DUCO
Bahan
1) Kain bal
2) Amplas no 100, 150, 200, 400, 1000
3) Dempul (bisa menggunakan hardener atau tidak)
4) Epoxy (with hardener)
5) Warna
6) Clear gloss / semi gloss / doff (with hardener)
7) Thiner / pengencer cat (disarankan menggunakan high gloss agar hasil maksimal)
8) Lakban kertas (jika dibutuhkan)
9) Koran bekas jika dibutuhkan
Alat
1) Kape atau scrap
2) kompresor
3) Spray Gun
4) Selang Kompresor
Tahap Pengerjaan
1) Bungkus terlebih dahulu komponen pendukung pada furniture seperti handle, kaca,
engsel dll dengan menggunakan lakban kertas dan koran agar tidak terkena cat pada
saat proses, sebab akan sulit untuk membersihkan nya.
2) Haluskan permukaan kayu terlebih dahulu dengan menggunakan amplas no 180 atau
150, amplas seluruh permukaan kayu hingga serat kayu yang kasar menjadi halus (raba
dengan tangan), setelah itu bersihkan permukaan kayu dari debu dan kotoran hasil
pengamplasan dengan menggunakan kain bal.
3) Baluti permukaan kayu yang akan diproses dengan menggunakan dempul, agar serat
dan pori-pori pada kayu tertutup, dempul adalah komponen yang sifat nya sangat kuat
dan keras setelah kering. Untuk pengaplikasiaan nya dapat menggunakan kape. Untuk
dempul duco dapat menggunakan dempul dengan dua komponen (hardener) merk yang
banyak digunakan biasanya sanpolac perbandingan antara hardener dan dempul nya
adalah 1: 200, dan yang tidak menggunakan hardener bisa menggunakan isamu.
Setelah dibaluti dempul tunggu hingga kering hingga dempul menjadi sangat keras,
pada suhu normal biasanya dibutuhkan waktu 1 - 2 jam. Setelah dirasa dempul kering
dan keras amplas kembali permukaan kayu, proses ini sangat menentukan hasil dari
pengecatan, semakin detail maka akan semakin bagus hasil nya.
4) Selanjutnya masuk Tahap epoxy, sebelum di epoxy pastikan permukaan kayu bersih
dari debu dan kotoran, epoxy ini berfungsi untuk menutup serat dan pori-pori kayu
serta menguatkan cat. Epoxy ini biasa nya menggunakan hardener dengan
perbandingan penggunaanya adalah 1:4, jangan sampai lupa mencampurkan hardener
karena jika tidak epoxy tidak akan bisa kering. Untuk pengaplikasiaannya dilakukan
dengan cara di semprot, sesuaikan jarak semprot dan tekanan angin, jangan terlalu
dekat karena epoxy bisa saja menjadi meler. untuk jarak penyemprotan normalnya
44
adalah 25 - 30 cm. lakukan penyemprotan dengan arah vertikal kemudian horizontal
agar penyemprotan menjadi rata pada seluruh permukaan. Apabila warna duco yang
dinginkan adalah putih maka sebaiknya gunakan epoxy berwarna putih pula. Setelah
disemprot tungguk hingga epoxy kering (cirinya permukaan menjadi agak kasar
kembali) kemudian amplas dengan menggunakan amplas no 200 sehingga didapat
permukaan yang halus kembali.
5) Selanjutnya kita dapat memberikan warna pada permukaan kayu sesuai dengan selera,
pengaplikasiannya dengan cara disemprot. setelah diwarna amplas menggunakan
amplas no 400. untuk hasil yang maksimal ulangi proses ini kembali. untuk warna
putih biasanya proses warna dilakukan 2 sampai 3 kali hingga warna benar" menjadi
putih.
6) Proses terakhir adalah proses clear pastikan terlebih dahulu permukaan benar-benar
bersih dari debu dan kotoran, proses ini bertujuan untuk menguatkan dan
menghaluskan permukaan sehingga cat tidak mudah pudar atau tergores. Untuk hasil
yang benar-benar maksimal proses ini dapat dilakukan 2 kali, sebelum mengulang
proses amplas terlebih dahulu dengan menggunakan amplas no 1000.
7) Proses pengecatan telah selesai.
d. CAT EFEK/TEXTUR
Untuk mendapatkan cat tekstur yang khas dalam dinding memerlukan bahan material tertentu
dan menambahkan bahan khusus agar menghasilkan cat yang baik.
Pengecatannya sendiri mempunya teknik yg lain dari umumnya, salah satunya butuh
ketelitian dan kesabaran yg lebih dalam setiap proses pembentukannya. Adapun teknik-tekniknya
antara lain :
1) Sapuan Kuas
2) Roll
3) Sulur Tali Air
4) Relief
5) Batu Bata
Teknik tesebut bisa diciptakan dengan lebih memperhatikan alur pengecatan tekstur ini,
supaya hasilnya bisa memuaskan, enak untuk dilihat, dan berkarakteristik kalau cat ini cocok
untuk segala tempat atau ruang.
11. POLITUR
Plitur memang berbeda dari bahan finishing pada umumnya. Selain terbuat dari bahan alami,
bahan yang kerap disebut politur ini juga khas dengan tingkat glossy yang cukup baik. Bahkan
hingga saat ini, pelitur masih merupakan andalan untuk finishing kayu French polish, sebuah teknik
45
finishing dengan tingkat kilau seperti kaca. Langkah-langkah Cara Memplitur Kayu antara lain :
1) Siapkan bahan yang diperlukan: Amplas, Plitur, Kain lap atau kuas, Pengencer, misal spiritus
atau air (tergantung produk yang Anda gunakan), Wadah untuk cairan pelitur, Masker
2) Siapkan media yang akan diplitur. Pastikan permukaan kayu sudah kering dari kotoran dan
sisa minyak.
3) Amplas permukaan kayu agar halus.
4) Encerkan plitur. Ikuti rekomendasi pengeceran produk yang Anda beli. Gunakan masker mulai
dari langkah ini.
5) Aplikasikan cairan pelitur ke permukaan kayu. Untuk hasil yang lebih baik, Anda bisa
menggunakan kain yang digulung seperti bola. Celupkan kain, dan oleskan merata ke
permukaan kayu.
6) Tunggu hingga cukup kering untuk diamplas. Pada tahap ini, Anda akan mendapati serat-serat
kayu yang timbul. Karena itu, setelah lapisan film cukup kering untuk diamplas, lakukan
segera proses pengamplasan.
7) Aplikasikan plitur lagi. Amplas ketika sudah cukup kering dan permukaan belum merata.
8) Anda bisa melakukan tahapan di atas beberapa kali sesuai hasil finishing yang diinginkan.
Biasanya, untuk hasil yang bagus, minimal plitur diaplikasikan 2 kali.
12. PERNIS
Pernis adalah produk finishing yang sudah digunakan manusia sejak berabad- abad lamanya.
Pernis memiliki kemampuan untuk menutup pori-pori kayu. Ada berbagai jenis pernis yang saat ini
sudah dikembangkan. Langkah-langkah aplikasi pernis kayu :
a. Sebelum Anda menggunakan pernis atau pengecatan pastikan media kering dengan MC 12%
dan juga besih, bebas dari kotoran atau debu. Amplas seluruh permukaan dengan amplas
alumunium oxide nomor 180 atau 150. Raba permukaan media, jika sudah halus teksturnya
dilap menggunakan kain katun bersih dan kering.
b. Jika Anda sudah menyiapakan pernis baik itu solvent based atau water based, campurkan bahan
pencmpurnya sesuai dengan jenis pernis. Aduk hingga rata pernis dengan bahan pencampur
hingga tercampur benar. Lakukan pengadukan setiap Anda akan mengecat karena pernis sering
mengendap dan terpisah dengan bahan pencampurnya.
c. Siapkan kuas yang sudah dilapisi kain katun warna putih bersih dan kering. Kain katun warna
putih dipilih agar warna dari pernis tidak tercampur dengan warna kain. Karena terkadang ada
jenis kain yang luntur sehingga bisa mempengaruhi warna hasil dari pernis.
d. Celupkan kuas tersebut ke dalam pernis dan oleskan ke seluruh permukaan media hingga rata.
Jika media kayu maka harus searah serat kayu. Lakukan pengolesan tahap pertama ini,
kemudian jemur media (jika menggunakan cat solvent). Jika menggunakan cat water based
cukup diangin-anginkan saja.
e. Jika media sudah kering maka ulangi tahap penegcatan hingga mendapatkan warna yang sesuai.
46
13. WOOD FILLER
Cara menggunakan wood filler ada 2 cara, yaitu :
a. Dengan Pisau Pallet
i. Persiapkan media kayu. Siapkan media kayu yang sudah kering dengan MC level 12%
kemudian bebas dari kotoran seperti debu amplas. Bersihkan kotoran dengan kain lap bersih
dan kering.
ii. Siapkan wood filler sesuai dengan warna kayu. Aplikasikan dengan pisau pallet searah serat
kayu. Pastikan semua permukaan tertutup oleh dempul. Terlebih pada bagian cacat kayu. Anda
bisa mengisi bagian cacat kayu penuh dengan wood filler.
iii. Tunggu permukaan kayu kering tanpa dijemur pada panas matahari. Dempul akan kering
sekitar 20-30 menit saja.
iv. Jika sudah kering benar maka amplas permukaan kayu dengan kertas amplas no. 240. Amplas
permukaan hingga serat kayu benar-benar terlihat dan filler masuk ke dalam pori kayu. Jika
pada bagian cacat kayu belum terisi dengan benar maka Anda bisa mengulangi aplikasi dempul
hingga mendapatkan permukaan yang diinginkan.
15. GLAZE
Glaze pada prinsipnya adalah suatu jenis wiping stain yaitu suatu stain yang dibuat untuk dapat
diaplikasikan dengan cara dikuas atau dilap dengan mudah. Sebenarnya ada juga jenis wiping stain
yang lain tetapi biasanya yang dimaksud dengan wiping stain adalah wood stain yang biasa
diaplikasikan dengan cara dispray tetapi dimodifikasi supaya dapat diaplikasikan dengan cara dilap.
Glaze diaplikasikan di atas sealer atau wash coat (suatu sealer yang encer) dengan tujuan untuk
lebih mengisi warna pada pori-pori dan serat-serat kayu.Pemakaian glaze dengan cara dikuas ini juga
sangat membantu mengatasi kesulitan pewarnaan pada celah-celah sempit yang tidak mudah
dilakukan dengan alat spray, misalnya seperti pada ukiran, sudut-sudut atau groove. Dengan glaze
yang dikuaskan secara merata pada celah-celah sempit maka bagian-bagian tersebut akan dengan
mudah dapat terisi warna secara merata.
48
1. Meja potong lengkap dengan mesin potong dan mata potong kayu dengan gigi yang halus.
2. Peralatan standard tukang seperti sikuan, pensil, meteran dan scrap.
3. Mesin router dan mata router
4. Amplas
49
20. KARPET
Pada jenis tahapan finishing kering, salah satunya adalah tahap pemasangan karpet.
Pemasangan karpet ini yaitu pada lantai. Instalasi karpet atau memasang karpet pada lantai memang
terlihat gampang-gampang susah, apalagi bagi yang belum pernah melakukannya, tentu saja berbeda
metode pemasangan karpet roll,karpet plastik, atau karpet meteran dengan karpet motif tile, Disini
kita hanya akan membahas cara memasang karpet lantai motif tile. Tetapi sebelum melakukan
pemasangan ada baiknya kita melakukan persiapan terlebih dahulu:
a. Pastikan Keadaan Lantai
b. Tentukan Pola Karpet
c. Siapkan Alat
d. Bersihkan Lantai
21. PARKET
Pemasangan parket jati bisa di lakukan di atas Plesteran yang sudah di Aci halus atau juga
bila perlu, di tutupi dengan multiplek minimal 15 mm.Selanjutnya permukaan lantai yang hendak di
pasang Parket, di lumuri lem kayu secukupnya. Kemudian di susunlah Parket satu persatu.Setelah
pemasangan lantai kayu selesai, menuju ke tahap berikutnyayaitu pengampelasan dengan
menggunakan mesin khusus untuk meratakan permukaan parket. Tahap selanjutnya yaitu finishing
yang pengerjaannya bisa di lakukan dengan spray, atau bisa juga dengan Roll khusus.
Selain menggunakan lem pemasangan parket juga bisa menggunakan foam. Langkah-langkah
pemasangannya antara lain sebagai berikut :
1. Tahap paling awal adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk memasang
lantai parket kayu. Alat yang biasa digunakan antara lain palu karet (rubber mallet), meteran
ukur, bor listrik, jig saw, palu besi, masker pelindung debu, pull bar, guillotine, obeng, dan
cutter.
2. Bahan yang harus disiapkan disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran ruangan yang akan
dipasang. Hitung dengan teliti kebutuhan parket, jika perlu konsultasikan dengan sales-nya
parket kayu berapa keperluan yang ideal untuk memasang lantai dengan ukuran tersebut.
3. Beberapa hari sebelum parket dipasang, lantai harus disiapkan dalam kondisi yag rata dan
halus terlebih dahulu. Anda dapat meratakannya dengan adonan semen, dan
menghaluskannya dengan aci, atau dapat dipasang di atas lantai yang telah dipasang keramik
4. Meratakan adonan dapat menggunakan benang sebagai patokan dan timbang terlebih dahulu
dengan selang air sehingga memiliki ketinggian yang rata. Gunakan mistar kayu yang
panjang untuk membantu meratakan plesteran lantai, kemudian gosok dengan penggosok
kayu hingga rata dan halus.
5. Jika plesteran lantai telah kering selama beberapa hari, pasang plastik yang lebar, bentangkan
secara merata ke seluruh permukaan lantai yang akan dipasang parket. Sisakan setinggi 12
cm dari lantai yang dipakai untuk memasang lis parket.
6. Kemudian pasang foam (lapisan sejenis busa) di atasnya sebagai lapisan terakhir di bawah
parket kayu. Lapisan ini cukup diratakan pada lantai dan tidak perlu dilebihkan seperti
memasang plastik.
7. Jika telah disiapkan semua, buka satu-persatu kotak pembungkus parket kayu, periksa semua
bagian parket, terutama bagian sudut, mungkin ada yang rusak.
8. Pasang bagian sudut ruangan terlebih dahulu,kemudian diteruskan kesamping kanan dan kiri.
Anda permain puzzle, maka pemasangan parket hampir sama. Parket ini bersifat saling
mengunci (interlocking).
9. Pola pemasangan dapat menggunakan pola brickwork (berbentuk pasangan bata) atau jenis
pemasangan lain.
10. Pada bagian pinggir, maka ukur dan potong menggunakan jig saw, Jika telah selesai
50
memasang bagian lantai, diteruskan dengan memasang lis yang tegak di bagian pinggir
dinding.
11. Tahap terakhir dalam memasang parket kayu untuk lantai adalah perapian dan penguncian
bagian pinggir yang berbatasan dengan ruang lain. Anda bisa gunakan lis yang terbuat dari
plastik atau sejenis aluminium. Beri lubang pada bagian yang akan dipasang , gunakan bor
dengan mata bor yag sebesar fischer yang akan ditanamkan di dalamnya. Kencangkan
menggunakan obeng. Dan lantai parket kayu siap digunakan.
c. Fabrikasi ACP
Persiapan lembaran ACP, merk ACP yang ada dipasaran antara lain: Seven, Alucobond,
Alumetal, Alumebond, Maco, Alustar, Luminate, dll.
Potong lembaran ACP mengacu kepada jarak dan ukuran rangka hollow. Dimana lembar
ACP dipotong melebihi 4 cm dari rangka. Misal untuk rangka 60x60cm maka lembar ACP
yang dipotong menjadi 64x64cm. Dimaksudkan supaya sisa 4 cm digunakan untuk ditekuk
atau dilipat schingga ACP berbentuk sebuah kotak.
Proses Routing yaitu dengan me-routing atau memangkas lapisan logam/aluminium pada
ACP sehingga mudah untuk menekuk bagian ujung (4cm) sebanyak 90 deg.
Lipat bagian ACP sehingga membentuk kotak, dan gunakan potongan siku untuk mengikat
lipatan menggunakan paku rivet.
Pasang 2 buah bracket plat siku pada 2 sisi lembar ACP sehingga terdapat 8 buah bracket
atau plat siku yang akan dibaut atau dikunci ke rangka hollow.
2. Pilih warna sesuai selera Anda. Pengecatan mendatar adalah yang terbaik untuk bidang plafon
karena cat dapat merekat rata. Pengecatan mendatar akan membantu menyembunyikan bagian-
bagian plafon yang tidak sempurna.
3. Pindahkan furnitur dan siapkan ruangan. Jangan gunakan plastik untuk menutup lantai, karena
akan menumpuk, mengerut dan mengalami perubahan, tidak efektif untuk melindungi lantai dari
cat. Lebih baik, bentangkan kain tebal secara merata di atas lantai. Selain itu pastikan untuk
melindungi dengan baik bagian-bagian jendela, ambang pintu dan jendela, dan juga lantai papan
menggunakan plastik.
4. Gunakan plester atau lakban yang biasa dipakai tukang cat untuk menutup area perbatasan
(sudut), di mana dinding dan plafon bertemu. Namun, jika Anda berniat melakukan pengecatan
dinding setelah pengecatan plafon maka Anda tidak perlu melakukan langkah ini. Namun
demikian, menjaga dengan menutupinya menggunakan lakban merupakan cara terbaik.
5. Kuaskan cat dasar sebelum Anda melakukan pengecatan. Cat dasar membantu penempelan cat
dan penyerapan lapisan cat ke plafon, sebagaimana halnya spons menyerap air. Untuk hasil
terbaik, gunakan cat dasar yang mengandung antinoda.
6. Bila perlu, dahulukan mengecat sepanjang sudut dengan kuas dinding atau kuas khusus untuk
sudut.
7. Lakukan pengecatan per bagian hingga seluruh permukaan plafon tertutup dengan bentuk zig-
zag.
8. Perlakukan plafon berkubah seperti dinding. Kebalikan dari plafon datar, plafon berkubah
(miring dan membentuk sudut pada bagian puncak) dapat dicat seperti halnya mengecat dinding.
Mulailah pada bagian sudut plafon (puncak) dan lakukan pengecatan ke arah bawah menuju
dinding membentuk garis lurus, di mana setiap garis menumpang pada garis sebelumnya.
Lakukan gerakan pengecatan yang lembut dan konsisten.
Berikut ini merupakan analisis harga-harga material dari beberapa material finishing bangunan.
1. Plesteran
a. Merek : -
Harga : 55.400/m2
2. Acian
a. Merek : -
Harga :29.400/m2
3. Bata Ekspose
a. Merek :Batoel Bata
b. Harga :1.800/ pcs
4. Tegel Keramik
a. Merek :Granito
b. Harga :39.500/dos
5. Batu Alam/Granit
a. Merek : Marer Granit Ala Raya
b. Harga :425.280/dos
6. Plamir
a. Merek :Sapporo Wll Putty
b. Harga :14.000/1 kg
7. Waterproofing
a. Merek :No Drop
b. Harga :56.500/ 1kg
8. Nat
52
a. Merek : Mortar Utama
b. Harga :15.000/1 kg
9. Cat Interior
a. Merek :Dulux
b. Harga :119.500/2.5 ltr
10. Cat Eksterior
a. Merek :Dulux Weathershield
b. Harga :1.287.000/ 20 ltr
11. Cat Primer
a. Merek :Avitex Avian Cat Dasar
b. Harga :96.000/4 kg
12. Cat Epoxy
a. Merek :Propan Polyfloor
b. Harga :1.958.000/pai
13. Cat Duco
a. Merek :Nippon Paint
b. Harga :64.000/4 kg
14. Wood Putty
a. Merek :Afatex
b. Harga :125.000/4 kg
15. Sanding Sealer
a. Merek :Impra Sanding 123
b. Harga :53.000/liter
16. Deco Sheet
a. Merek :Decco
b. Harga :29.000/1 roll
17. Kertas Dinding ( Wallpaper )
a. Merek :Smart Wall
b. Harga :70.000/1 roll
18. Karpet
a. Merek : Moderno
b. Harga :230.000/ satuan
19. Parket
a. Merek :Rajawali Parquet
b. Harga :660.000/dos
20. Aluminium Composite Panel
a. Merek :Goldstar
b. Harga :208.000/ m2
21. Partisi Gypsum
a. Merek :Gypsum Jaya Board
b. Harga :105.000/m2
53