SKRIPSI
OLEH :
INTAN MERIAWATI
195401426320
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
PENGARUH Foeniculum Vulgare Mill DALAM MENGURANGI
INTENSITAS DISMINORE PADA REMAJA PUTRI
DI DESA CITELUK
TAHUN 2020
OLEH:
INTAN MERIAWATI
195401426320
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
SKRIPSI
PENGARUH Foeniculum Vulgare Mill DALAM MENGURANGI
INTENSITAS DISMINORE PADA REMAJA PUTRI
DI DESA CITELUK
TAHUN 2020
Oleh :
Intan Meriawati
195401426320
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Penguji I : Dr. Retno Widowat,M.Si ( )
Penguji II : Dewi Kurniati, S.SiT., M.Keb ( )
Penguji III : Shinta Novelia, S.ST., MNS ( )
iii
PERNYATAAN
Tahun 2020
Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan yang lain atau di perguruan tinggi
lain. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
Materai
Intan Meriawati
iv
ABSTRAK
Latar Belakang : : Masalah umum wanita usia reproduksi dan gadis remaja yang
tidak bisa beraktifitas disebabkan oleh dismenorea. Permasalahan dismenore juga
berdampak pada penurunan kualitas hidup akibat tidak masuk sekolah maupun
bekerja. Hal ini juga berdampak pada kerugian ekonomi pada wanita usia subur,
serta berdampak pada kerugian ekonomi nasional karena terjadinya penurunan
kualitas hidup
Tujuan : Diketahuinya pengaruh Foeniculum vulgare Mill dalam mengurangi
intensitas disminore pada remaja putri
Metodologi : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experimental with one group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah
remaja putri, sampel penelitian ini remaja putri 30 responden dengan pengambilan
sampel teknik total sampling
Hasil Penelitian : Ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan
serbuk buah adas dalam mengurangi dismenore pada kelompok intervensi dengan
hasil nilai sig-2 0,000
Simpulan dan saran : Ada perbedaan intensitas nyeri antara kelompok
eksperimen dan kontrol sudah intervensi dengan hasil uji statistik sig-2 0,000.
Disarankan dari hasil penelitian dapat diaplikasikan pada remaja putri yang
mengalami nyeri haid, karena ektra buah adas memiliki manfaat untuk
mengurangi nyeri haid tanpa menggunakan obat dan dari hasil penetilian ini dapat
menambah ilmu dan pengetahuan bagi peneliti, sehingga mampu mengetahui
pengaruh penggunaan serbuk buah adas dalam mengurangi dismenore pada
remaja putri.
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGATAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Remaja Putri Di Desa Citeluk Tahun 2020 ” Saya menyadari bahwa penulisan
skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya Ridho Illahi, dukungan, bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini dengan rendah
1. Dr. Retno Widowat, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Nasional Jakarta
4. Seluruh Staff dan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional yang
5. Desa Citeluk yang telah memberi kesempatan, saran dan dukungan kepada
vii
6. Kepada Kedua Orangtua yang telah menjadi sosok yang kuat, yang sabar untuk
anaknya, selalu jadi motivasi yang menjadi salah satu penyemangat dalam
8. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat
apabila ada kesalahan baik secara teknik, format ataupun isi dari skripsi saya.
Harapan saya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi institusi
Intan Meriawati
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. v
ABSTRAK........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
ix
1.4.4 Bagi Peneliti ............................................................................ 6
x
2.2.1 Pengertian Adas (Foeniculum vulgare Mill) ........................... 25
xi
3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................... 31
4.3 Pembahasan....................................................................................... 37
5.1 Simpulan............................................................................................ 44
5.2 Saran.................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Kelompok Eksperime.................................................................... 36
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8 : SPSS
Lampiran 10 : Dokumentasi
xv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PHOTO BER
ALMAMATER
UNAS
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Intan Meriawati
Nama Panggil : Intan Meriawati
Tempat, Tanggal lahir : Pandeglang, 07 - Maret - 1997
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Hp : 081384922069
Email : intanmerawati@gmail.com
Alamat : Kp. Kopo, Ds. Citeluk, Kec. Cibitung,
Kab. Pandeglang
SD : SDN Citeluk 02
SMP : SMPN 02 Cibitung
SMA : SMAN 05 Pandeglang
D3 Kebidanan : Poltekkes Kemenkes Banten
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
xvii
2
lebih besar dibandingkan pada responden kelompok kontrol. Uji beda antara
kedua kelompok dengan teknik non parametrik mann-whitney test
menghasilkan nilai p sebesar 0,001. Nilai p < 0,05 berarti bahwa ada
perbedaan selisih skor yang signifikan antara kedua kelompok. Dengan
demikian diketahui bahwa terdapat perbedaan penurunan dismenore antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini membuktikan kebenaran
hipotesis penelitian yaitu mengonsumsi serbuk buah adas efektif dalam
mengurangi dismenore pada remaja putri di SMPN 4 Mojosongo Kabupaten
Boyolali.
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian Anindita (2010), dengan judul
pengaruh kebiasaan mengkonsumsi ekstra adas terhadap keluhan
dismenorea primer pada remaja putri di Kotamadya Surakarta, didapatkan
hasil perhitungan dengan uji wilcoxon rank test diperoleh p value 0,03<
0,05 maka ada pengaruh kebiasaan mengkonsumsi ekstra adas terhadap
keluhan dismenorea primer. Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak
dan hipotesis kerja (Ha) diterima pada taraf signifikansi 5% atau sebesar
0,05. Berarti terdapat pengaruh kebiasaan mengkonsumsi minuman ekstra
adas terhadap keluhan dismenorea primer pada remaja putri di Kotamadya
Surakarta. Dikatakan sesuai dengan hasil penelitian karena, ekstra adas
bermanfaat sebagai analgetik yang dapat mengurangi nyeri haid.
Penanganan dysmenorhea merupakan aspek pelayanan kesehatan
reproduksi oleh bidan. Pemberian layanan terapi komplementer oleh bidan
masih sangat minim (14,4%) (Kostania, 2015). Dengan hasil penelitian ini,
diharapkan dapat menjadi khasanah keilmuan untuk meningkatkan
penggunaan terapi komplementer dalam layanan kebidanan dengan
memanfaatkan bahan bahan yang berasal dari alam.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di desa Citeluk
dibulan Juni 2020 terdapat sekitar 30% wanita yang mengalami disminore
tidak mampu untuk melakukan aktivitas hariannya dan tidak bisa
melanjutkan pekerjaan yang sedang dikerjakan akibat rasa sakit saat
menstruasi.
5
Dari uraian fenomena yang terjadi dan serta informasi yang didapat
peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “pengaruh Foeniculum
vulgare Mill dalam mengurangi intensitas disminore pada remaja putri di
Desa Citeluk Tahun 2020”.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya pengaruh Foeniculum vulgare Mill dalam mengurangi
intensitas disminore pada remaja putri di Desa Citeluk Tahun 2020.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan serbuk buah
adas terhadap penurunan dismenore di Desa Citeluk Tahun 2020.
1.3.2.2 Mengidentifikasi rata-rata intensitas nyeri sesudah diberikan serbuk buah
adas terhadap penurunan dismenore di Desa Citeluk Tahun 2020.
1.3.2.3 Mengidentifikasi perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah
diberikan serbuk buah adas dalam mengurangi dismenore pada remaja
putri di Desa Citeluk Tahun 2020.
TINJAUAN PUSTAKA
7
khas.
8
8
pengukuran dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti
tentang nyeri itu sendiri. (Khodijah, 2011), Penilaian Intensitas nyeri dapat
dilakukan dengan menggunakan skala sebagai berikut:
2.1.3.1 Skala analog visual
Skala analog visual (Visual Analog Scale, VAS) adalah suatu garis
lurus/horizontal sepanjang 10 cm, yang mewakili intensitas nyeri yang
terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini
memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri.
VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensitif
karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada
dipaksa memilih satu kata atau angka (Potter dan Perry, 2011).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 2.2
Skala Numerik
klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif
digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi
terapeutik (Potter dan Perry, 2011).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri Berat
Nyeri Terkontrol Tidak
Terkontrol
Gambar 2.3
Skala Deskriptif
Keterangan :
2.1.6 Diagnosa
Secara ringkas, menurut Karim (2013), anamnesa yang perlu ditanyakan
kepada pasien dengan keluhan dismenore adalah sebagai berikut :
a) Usia menarche
b) Frekuensi menstruasi tiap bulan, durasi menstruasi, banyak darah yang
keluar.
c) Onset, durasi, ciri khas, dan derajat nyeri yang dirasakan.
d) Adanya faktor eksternal yang menyebabkan nyeri.
e) Pengaruh terhadap aktivitas sehari – hari.
f) Adanya riwayat keluarga
Dismenore primer dapat dibedakan dari dismenore sekunder dengan ciri
berikut (Karim, 2013) :
a) Onset terjadi lebih kurang enam bulan setelah menarche.
b) Durasi 48-72 jam
c) Nyeri kram dan menyerupai nyeri ingin partus.
d) Nyeri pada bagian bawah abdomen dan menjalar ke belakang bahkan ke
bagian paha dalam.
e) Tidak ada keluhan yang berkaitan dengan kelainan panggul.
Dismenore sekunder memiliki ciri khas berikut (Karim, 2013) :
a) Onset pada usia 20-30 tahun tanpa adanya keluhan di awal menarche.
b) Perdarahan berlebihan dan ireguler
c) Kelainan patologis panggul ketika pemeriksaan fisik.
d) Infertilitas.
e) Dispareuni.
f) Vaginal discharge.
Selain anamnesa, perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap,
terutama untuk dewasa muda yang baru menstruasi. Pemeriksaan dapat berupa
(Karim, 2013) :
13
Gambar 2.1
Buah Adas
17
(Markham,2018).
Adas mengandung beberapa flavonoid seperti kuersetin, rutin,
glikosida flavonol, isokuersetin, dan kuersetin arabinosa (Huang 2011).
Mekanisme flavonoid sebagai antimikroba adalah dengan mendenaturasi
protein sel dan merusak dinding sel dengan melisiskan dinding sel jamur
karena flavonoid akan membentuk kompleks dengan protein membran
yang menyebabkan perubahan permeabilitas sel dan hilangnya
kandungan isi sel dalam sitoplasma (Anggara,2014)
B. Tanin
Tanin merupakan golongan senyawa aktif tumbuhan yang termasuk
golongan flavonoid. Tanin memiliki rasa sepat dan memiliki kemampuan
menyamak kulit. Golongan tanin merupakan senyawa fenolik yang
cenderung larut dalam air sehingga cenderung bersifat polar. Tanin dapat
bereaksi dengan protein dan membentuk senyawa kompleks larut
menjadi tidak larut (Harborne, 2017). Tanin memiliki aktivitas antijamur
dengan menginaktivasi enzim essensial dan fungsi dari materi genetik
Candida albicans serta mengkerutkan dinding sel jamur yang
menyebabkan perubahan permeabilitas komponen penting jamur
sehingga jamur tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya
(Golawskat,2013).
C. Saponin
Saponin merupakan senyawa yang tersebar luas dalam tanaman,
memiliki sifat mirip sabun dan mudah membentuk busa. Saponin
memiliki strutur mirip steroid sehingga penggunaan yang berlebihan
dapat menyebabkan gejala-gejala serupa akibat penggunaan steroid
berlebih (Heinrich, 2015). Jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan
glikosida dengan struktur steroid. Kelarutan saponin adalah dalam air dan
etanol tetapi tidak larut dalam eter. Saponin memiliki aktivitas antijamur
dengan mekanisme mengganggu permeabilitas membran terluar jamur
(Kim et al 2011).
20
D. Minyak Atsiri
Senyawa volatil dalam buah adas yang paling dominan adalah
trans-anetol. Buah adas juga mengandung trans-anisol, estragole, anetol,
fenchone, dan 1-okten-3-ol (Diaz-Maroto,2015). Minyak atsiri dibagi
menjadi monoterpen hidrokarbon, oksigenasi monoterpen, dan
fenilpropanoid (Akgul dan Bayrak 1988). Minyak atsiri memiliki
aktivitas antimikroba dengan mengganggu integritas membran sehingga
menyebabkan kebocoran elektrolit dan hilangnya isi membran seperti
protein, dan gula pereduksi (Diao, 2014).
E. Asam Lemak
Buah adas mengandung asam lemak sekitar 20% dan asam
petroselinik yang merupakan asam lemak karakteristik minyak adas
(Reiter 1998). Analisis kimia dari ekstrak aseton menunjukkan adanya
kandungan asam linoleat, asam palmitat, dan asam linoleat (Singh, 2016).
F. Triterpenoid/steroid
Triterpenoid atau steroid merupakan senyawa yang memiliki
kerangka karbon dari enam satuan isoprene dan secara biosintesis
diturunkan dari hidrokarbon asiklik yaitu skualena. Triterpenoid dibagi
menjadi empat golongan senyawa yaitu triterpena, steroid, saponin, dan
glikosida jantung. Umumnya triterpenoid larut dalam lemak dan berada
didalam sitoplasma sel tumbuhan. Penggolongan terpenoid didasarkan
pada kemudahan dalam menguap yaitu mudah menguap, sulit menguap,
dan tidak menguap (Harborne 2017). Terpenoid memiliki mekanisme
penghambatan dengan menyebabkan kerusakan sitoplasmik membran,
koagulasi sel, dan gangguan proton pada sel oleh adanya sifat hidrofobik
atau lipofilik pada senyawa terpenoid (Widyanti 2016).
2.2.7 Uji Toksisitas
Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat
pada sistem biologi dan untuk memperoleh data dosis-respon yang khas dari
sediaan uji. Hasil uji toksisitas tidak dapat digunakan secara mutlak untuk
membuktikan keamanan suatu bahan/sediaan pada manusia, namun dapat
21
Faktor
Miometrium Penangan Dismenorea
Dismenorea
3
Faktor
mempengaruhi Terapi farmakologi:
2.3 disminore : 1. Analgesic/NS
Faktor 2. Terapi hormonal
1. Usia menarche
Prostaglandin
2. Diet
menurun
3. Keturunan Terapi non
(pembebasan zat
4. Aktifitas farmakologi:
mediator OGF2A
olahraga 1. Kompres hangat
menurun)
2. Pemijatan
Oksitosin dan 3. Ekstra buah adas
vasopresin
Reseptor nyeri
Serbuk buah adas
Medulla spinalis
Pelepasan
serotonin
Nyeri berkurang
Gambar 2.2
Kerangka Teori
Gambar 2.3.
Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Notoatmodjo, 2018). Berdasarkan tinjauan teori dan kerangka konsep yang
telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak ada perbedaan nyeri dismenorea sebelum dan sesudah
pemberian serbuk buah ada di Desa Citeluk Tahun 2020
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Keterangan
X :Intervensi meminum ekstra buah Adas (Foeniculum vulgare Mill)
O1:Observasi pertama pada kelompok kontrol tanpa meminum ekstra buah
Adas (Foeniculum vulgare Mill)
O2:Observasi kedua pada kelompok kontrol tanpa meminum ekstra buah Adas
(Foeniculum vulgare Mill)
O3:Observasi pertama pada kelompok intervensi sebelum meminum ekstra
buah Adas (Foeniculum vulgare Mill)
O4: Observasi kedua pada kelompok intervensi sesudah meminum ekstra buah
Adas (Foeniculum vulgare Mill)
25
26
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 Nyeri Nyeri yang terjadi Lembar Nilai nyeri digambarkan Interval
dismimore pada saat haid penilaian dengan menggunakan
diukur sebelum di nyeri NRS angka 0-10 dimana angka
berikan serbuk buah (Numeric 0 menggambarkan keadaan
adas (Foeniculum Rating tidak nyeri dan angka 10
vulgare Mil). Nyeri Scale) menggambarkan keadaan
dismimore adalah nyeri hebat (tidak dapat
kram di daerah beraktifitas)
perut bagian bawah Pengukuran dilakukan
yang dialami dengan cara melingkari
remaja putri saat angka pada lembar
menstruasi dengan penilaian nyeri dengan
menggunakan menggunaka NRS.
derajat nyeri haid Skala penilaian NRS:
(dismimore) 0 : Tidak Nyeri
1-3 : Nyeri Ringan
4-6 : Nyeri Sedang
7-10 : Sangat Nyeri
2 Pemberian Adas (Foeniculum
serbuk buah vulgare Mill)
adas merupakan salah
(Foeniculum satu dari berbagai
vulgare tanaman obat yang
Mill) dianggap
bermanfaat bagi
kesehatan. Siswi
akan diberikan 30
mg serbuk buah
adas dalam tiap
kapsul diminum
empat kali sehari
selama dua hari
sejak mulai
menstruasi.
28
3.8.1.5 Cleaning
Proses yang dilakukan setelah data masuk ke komputer. Data
diperiksa apakah ada kesalahan atau tidak, jika terdapat data yang salah
diperiksa oleh proses cleaning ini.
a. Jika Nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima. Hal ini berarti data sampel
berasal dari pretest dan posttest berdistribusi normal.
b. Jika Nilai Sig. < 0,05 maka Ho bahwa data berdistribusi normal
ditolak. Hal ini berarti data hasil berasal dari pretest dan posttest dan
tidak berdistribusi normal. Hal ini berarti data hasil berasal dari pretest
dan posttest dan tidak berdistribusi normal maka uji stastistik
menggunakan Wilcoxon rang test.
3.7.2 Analisis Bivariat
Analisa bivariat yaitu dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2018). Dengan tujuan untuk
melihat perbedaan nilai rata-rata pada variabel dependent digunakan uji
t
hitung =
keterangan
t
t : hitung
r
r : koefisien kolerasi hitung
n : jumlah responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Sebelum Tanpa Serbuk Buah Adas Dan
Diberikan Serbuk Buah Adas Terhadap Penurunan Dismenore Di Desa Citeluk
Tahun 2020
Tanpa Serbuk Buah Adas F Presentase
Sangat Nyeri 3 30
Nyeri Sedang 5 50
Tidak Nyeri 2 20
Jumlah 10 100
Serbuk Buah Adas F Presentase
Sangat Nyeri 4 40
Nyeri Sedang 6 60
Tidak Nyeri 0 0
Jumlah 10 100
nyeri sebelum pada kelompok tanpa serbuk buah adas sebagian besar nyeri
sedang yaitu 5 orang (50%). Pada kelompok serbuk buah adas sebagian
33
34
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Tanpa Serbuk Buah Adas Dan Diberikan
Serbuk Buah Adas Terhadap Penurunan Dismenore Di Desa Citeluk Tahun 2020
Tanpa Serbuk Buah Adas F Presentase
10
Sangat Nyeri
1
Nyeri Sedang 2 20
Tidak Nyeri 7 70
Serbuk Buah Adas F Presentase
Sangat Nyeri 0 0
Nyeri Sedang 2 20
Tidak Nyeri 8 80
Jumlah 10 100
nyeri sesudah diberikan intervensi pada kelompok tanpa serbuk buah adas
sebagian besar tidak nyeri yaitu 7 orang (70%). Pada kelompok serbuk
Statistic Df Sig
shapiro – wilk test of normality. Berdasarkan tabel 4.3 menujukan hasil analisis
Shapiro – wilk test of normality pada kelompok pre tanpa serbuk buah adas nilai
35
sig. 0,656 > 0,005 dan post tanpa serbuk buah adas 0,089 > 0,005sedangkan
kelompok pre serbuk buah adas nilai sig 0,854 > 0,005dan post serbuk buah
adas 0,232 >0,005. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
dan kelompok intervensi 0,517 > 0.005 yang artinya bahwa kelompok
Tabel 4.5
Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Diberikan Serbuk Buah Adas
Dalam Mengurangi Dismenore Pada Kelompok Eksperimen
Perbedaan Pada Kelompok Eksperimen
Sig.(2-
N Mean Std. Deviation Std. Error
tailed)
Pre Serbuk Buah Adas 10 6.30 1.494 0.473
0,000
Post Serbuk Buah Adas 10 1.80 1.751 0.554
hasil tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai mean pre test intervensi 6,30
dengan standar devisiasi 1,494 dan Std. Error 0,473 sedangkan mean post
test intervensi 1,80 dengan standar devisiasi 1,751 dan Std. Error 0,554
36
intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan serbuk buah adas dalam
Tabel 4.6
Perbedaan Intensitas Nyeri Antara Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Di Desa
Citeluk Kabupaten Pandeglang Tahun 2020
Perbedaan Antara Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Sig.(2-
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error
tailed)
Tanpa Serbuk Buah Adas 10 2,9 1,370 0,433
0,000
Serbuk Buah Adas 10 1,8 1,751 0,554
Berdasarkan hasil tabel 4.6 pada uji perbedaan antar dua kelompok,
didapatkan hasil bahwa nilai mean kelompok tanpa serbuk buah adas 2,9
dengan standar devisiasi 1,370 dan Std. Error 1,370 sedangkan mean
kelompok diberikan serbuk buah adas 1,8 dengan standar devisiasi 1,751
dan Std. Error 0,554. Diperoleh hasil uji statistik sig-2 0,000 maka syarat
ketentuan nilai sig-2 < 0,005 yang berarti terdapat perbedaan intensitas nyeri
Menurut Asumsi peneliti dari hasil yang diperoleh makan hal ini
sesuai dengan tinjauan teori yang telah diungkapkan sebelumnya mengenai
bahan-bahan aktif yang terdapat dalam serbuk buah adas. Serbuk buah adas
sebagai antiinflamasi, analgetika dan antipiretika, yang mampun
menurunkan dysmenorrhea yang sering dialami remaja putri kita datang
bulan.
satu obat herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi dismenore yaitu
serbuk buah adas (Foeniculum vulgare Mill).
Menurut asumsi peneliti tentang pengaruh foeniculum vulgare mill
dalam mengurangi intensitas disminore pada remaja putri, penelitian
tersebut dilakukan pada 20 responden yang diperoleh hasil p=0,000 yang
berarti p<0,05, hal ini menunjukan bahwa dengan mengkomsumsi serbuk
buah adas pada responden yang mengalami nyeri menstruasi dapat
menurunkan derajat nyeri sedang hingga tidak nyeri.
5.1 Simpulan
5.1.1 Distribusi frekuensi intensitas nyeri sebelum tanpa serbuk buah adas
sebagian besar nyeri sedang yaitu 5 (50%) dan pada kelompok serbuk buah
adas sebagian besar nyeri sedang yaitu 6 (60%).
5.1.2 Distribusi frekuensi intensitas nyeri sesudah diberikan intervensi pada
kelompok tanpa serbuk buah adas sebagian besar tidak nyeri yaitu 7 (70%)
dan pada kelompok serbuk buah adas mayoritas tidak nyeri yaitu 8 (80%).
5.1.3 Ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan serbuk buah
adas dalam mengurangi dismenore pada kelompok intervensi dengan hasil
nilai sig-2 0,000
5.1.4 Ada perbedaan intensitas nyeri antara kelompok eksperimen dan kontrol
sudah intervensi dengan hasil uji statistik sig-2 0,000
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Desa Citeluk
Disarankan dari hasil penelitian dapat dijadikan masukan dalam
penangan pada remaja desa Citeluk Tahun 2020dalam penurunan nyeri haid
pada remaja putri dengan pemberian serbuk buah adas
5.2.2 Bagi Responden
Disarankan dari hasil penelitian dapat sebagai bahan masukan dalam
meningkatkan pengetahuan tentang ektra buah adas untuk penurunan nyeri
haid.
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Disarankan dari hasil penelitian dapat sebagai informasi dan tambahan
referensi kepustakaan tentang penanganan nyeri haid dengan pemberian
serbuk buah adas sehingga meningkatkan keterampilan terutama dibidang
kesehatan.
44
45
Anurogo, 2017. Cara jitu mengatasi nyeri haid. P Hernita, editor. Yogyakarta: CV
Andi Offset. Yogyakarta: CV Andi Offset; 2017.
Akgul dan Bayrak 1988. Comparative volatile oil composition of various parts
from turkish bitter fennel (F.vulgare vulgare). Food Chem
Bare&Smeltzer, 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah vol 3 (8th ed.).
Jakarta : EGC
Blacks dan Hawks 2015. Medical Surgical Nursing vol 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Bonde & Moningka 2014. Pengaruh Kompres Panas terhadap Penurunan Derajat
Nyeri Haid pada Siswa dan SMK Yadika Kopandakan II. Jimkesmas.
Hendrik, 2016. Problema haid: Tinjauan syariat islam dan medis. Jakarta: Tiga
Serangkai.
Huzaimah, 2015. Studi Analisa pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Intervensi Non
Farmakologi Dalam Mencegah Nyeri Haid ( Disminorea ) Pada Santriwati
Di Asrama Al Husna Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.
Potter dan Perry, 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,. Proses,
Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC.
Sri Utami, 2015. Efektifitas ekstra buah adas terhadap dismenore terhadap
penanganan nyeri haid primer pada remaja, Universitas Riau.
Sarwono 2013. Haid dan siklusnya, ilmu kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Smeltzer 2012. Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth. Edisi 12.
Jakarta: Kedokteran EGC.
Stahl, 2015. Stahl's Essential Psycopharmacology. 4th ed. New York: Cambrige
University Press.
Widiyastuti 2015. Nyeri Haid, Minum Obat atau herbal (ekstra buah adas) ? Suara
Medika. Diakses dari http://www.suaramedika.com.
B. Prosedur Penelitian
Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta
menandatangani lembar persetujuan ini rangkap dua, satu untuk Anda simpan,
dan satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah :
1. Bersedia Mengisi biodata yang telah disediakan
2. Bersedia Mengkomsumsi serbuk buah adas
C. Kewajiban Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian, saudari berkewajiban mengikuti aturan atau
petunjuk penelitian seperti yang tertulis diatas. Bila ada yang belum jelas,
bapak/ibu/saudara bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti
E. Manfaat Penelitian
Partisipasi Anda dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk anda
sebagai masukan informasi dari hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan
masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada wus wanita usia
subur.
F. Kerahasiaan
Kerahasian semua Informasi yang berkaitan dengan identitas subyek penelitian
akan Kami rahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti, staf penelitian
dan sponsor. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas subyek
penelitian.
Lampiran_4
(…………………………..................)
Lampiran_6
LEMBAR OBSERVASI
INTENSITAS NYERI/DISMINORE
A. Indentitas Responden
Petunjuk Pengisian : isilah data identitas anda dibawah ini sesuai
dengan keadaan yang anda alami dengan sebenar-benarnya dan sesuai
identitas !
1. Nomor Responden : ……………...
2. Tanggal Pengisian : ……/……../2020
3. Nama/Inisial : ……………...
4. Usia : ……. Tahun
Berilah tanda ceklis (√) sesuai dengan rasa nyeri yang saudari rasakan.
Keterangan skala nyeri NRS (Numerical Rating Scales) :
0-3 : Tidak Nyeri
4-6 : Nyeri Sedang
7-10 : Sangat Nyeri
Skala Karakteristik Tanda
0 Tidak Nyeri
1 Sedikit gangguan, kadang terasa seperti tusukan kecil
2 Sedikit gangguan, terasa seperti tusukan yang lebih dalam
3 Gangguan cukup dihilangkan dengan pengalihan perhatian
4 Nyeri dapat diabaikan dengan aktivitas atau melakukan
pekerjaan, masih dapat dialihkan
5 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan lebih dari 30 menit
6 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan untuk waktu yang lama, tapi
masih bisa bekerja
7 Sulit berkonsentrasi, tetapi dengan diselingi istirahat atau tidur,
kamu masih bisa bekerja atau berfungdi dengan sedikit usaha
8 Beberapa aktivitas fisik terbatas, kamu masih bisa membaca
dan berbicara dengan usaha, merasakan mual dan pusing kepala
9 Tidak bisa berbicara, menangis, mengerang, dan merintih, tak
dapat dikendalikan, penurunan kesadaran
10 Sudah tidak mampu berkomunikasi hanya istirahat dan ada
yang sampai pingsan "tidak sadarkan diri"
Lampiran _7
OUTPUT
DISTRIBUSI FREKUENSI INTENSITAS NYERI SEBELUM TANPA
SERBUK BUAH ADAS DAN DIBERIKAN SERBUK BUAH ADAS
TERHADAP PENURUNAN DISMENORE DI DESA CITELUK
TAHUN 2020
CODING_PRE_TANPA_SERBUKBUAHADAS
CODING_POST_TANPA_SERBUKBUAHADAS
OUTPUT
DISTRIBUSI FREKUENSI INTENSITAS NYERI SESUDAH TANPA
SERBUK BUAH ADAS DAN DIBERIKAN SERBUK BUAH ADAS
TERHADAP PENURUNAN DISMENORE DI DESA CITELUK
TAHUN 2020
\
CODING_PRE_SERBUKBUAHADAS
CODING_POST_SERBUKBUAHADAS
Tests of Normality
Group Statistics
Lower Upper
Equal variances .354 .559 6.181 18 .000 4.500 .728 2.971 6.029
INTENSITASNY assumed
ERI Equal variances not 6.181 17.566 .000 4.500 .728 2.968 6.032
assumed
OUTPUT
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN DAN KONTROL SUDAH INTERVENSI DI DESA
CITELUK KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2020
N Correlation Sig.
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
KEGIATAN KONSULTASI
Tanda Tangan
No Hari/Tanggal Materi Konsultasi Saran Pembimbingan
Pembimbing
13 Rabu, ACC BAB I, II, dan ACC BAB I, II, III, dan
15 Juli 2020 III turun ke lahan penelitian