Anda di halaman 1dari 8

STUDI PENANGANAN EKSPOILTASI SEKSUAL ANAK DI YAYASAN HOTLINE

SURABAYA

Imsakiyah Homisah, Elisabeth Christiana

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Lidah Wetan, Surabaya 60231, Indonesia
Email : imsakiyah2501@gmail.com
Abstract
This article aims to dig up the handling of childern sexual expoiltation in Yayasan Hotline
Surabaya and other institution which have been concluded as refferal organization to solve
that case in order that childern get the rights in the middle of societies. This is a qualitative
research using a case study approach to obtain information such how the the handling of
childern sexual expoiltation in Yayasan Hotline Surabaya and other institution which have
been concluded as refferal organization. The result shows that the handling of childern
sexual expoiltation in Yayasan Hotline Surabaya is harmonious and various enough, for
instance mentoring, counseling, training and referral programs to authorities such as
psychiatry, child protection institutions, and others.

Keywords: child, handling, sexual exploitation.

Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penanganan ekspoiltasi seksual
anak di Yayasan Hotline Surabaya serta lembaga apa saja yang turut dijadikan sebagai pihak
rujukan dalam menangani ekspoiltasi seksual anak sehingga anak-anak tersebut mendapatkan
hak yang sama di tengah-tengah kehidupannya dalam bermasyarakat. Penelitian ini bersifat
kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus untuk memperoleh informasi tentang
bagaimana penanganan ekspoiltasi seksual anak di Yayasan Hotline Surabaya serta lembaga
apa saja yang turut dijadikan sebagai pihak rujukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penanganan kasus ekpoiltasi seksual anak di Yayasan Hotline Surabaya cukup runtut dan
beragam di antaranya program pendampingan, konseling, pelatihan hingga kegiatan rujukan
pada pihak-pihak berwenang seperti psikiatri, lembaga perlindungan anak, dan lain-lain.
Kata Kunci: anak, penanganan, ekspoiltasi seksual.

I. PENDAHULUAN dapat diukur apabila adanya cerminan dari


anak-anak bangsa yang baik saat ini
Anak merupakan anugrah yang diberikan sehingga anak harus dijamin dari segala
Tuhan, dimana mereka merupakan kegiatan untuk melindungi anak dan hak-
cerminan dari generasi penerus bangsa haknya agar dapat hidup, tumbuh,
yang akan datang. Kualitas suatu bangsa berkembang dan berpartisipasi secara
optimal sesuai dengan harkat dan martabat mendasar dimana anak dijadikan objek
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan seksual dan objek komersial. Menurut
dari kekerasan dan diskriminasi (Undang- ECPAT (End Child Prostitution in Asia
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tourism) bentuk-bentuk utama ekspoiltasi
Tahun 2002: 2). seksual anak adalah pelacuran anak,
pornografi anak dan perdagangan anak
Dewasa ini tingkat kekerasan dan untuk tujuan seksual. Sedangkan
ekspoiltasi terhadap anak semakin pariwisata seks anak dan beberapa contoh
berkembang pesat. Salah satu kasus yang perkawinan anak dapat dianggap sebagai
paling tinggi di Surabaya adalah kasus bentuk-bentuk khusus dari pelacuran anak
ekspoiltasi seksual terhadap anak di bawah (http://www.ecpat.org).
umur 18 tahun. Anak secara tidak sadar
menjadikan dirinya terekspoiltasi seksual Menurut Kurniasari (2016:10) istilah
oleh orang-orang dewasa maupun oleh ekspoiltasi seksual disebut juga sebagai
teman seusianya. Kasus di Indonesia Ekpoiltasi Komersial Anak (ESKA),
ditemukan banyak gadis yang memalsukan merupakan kejahatan seksual terhadap
umurnya dan diperkirakan 30% pekerja anak, atau bentuk tindakan seksual yang
seks komersil wanita berumur kurang dari sangat keji terhadap anak-anak dan
18 tahun, bahkan ada beberapa yang masih perempuan. Selain itu Ekspoiltasi dapat
berumur 10 tahun. Diperkirakan pula diartikan pula sebagai aktivitas seksual
terdapat 40.000-70.000 anak menjadi dari orang dewasa atau sebayanya dengan
korban ekspoiltasi seks dan sekitar 100.00 cara paksaan secara fisik maupun
anak diperdagangkan setiap tahun (Unicef ancaman, tipu daya atau manipulasi
dalam Kurniasari:2). emosional dalam bentuk perkosaan,
penggunaan anak untuk tujuan seksual,
ILO (International Labour Organization) sodomi, dan mempertontonkan alat
pada tahun 2003 memperkirakan jumlah kelamin.
pekerja seks komersil dibawah usia 18
tahun sekitar 1.244 anak di Jakarta, Dari definisi di atas, dapat disimpulkan
Bandung 2.511 anak, Yogyakarta 520, bahwa pada ekspoiltasi seksual anak, anak
Semarang 1.623 dan Surabaya 4.990 anak. tidak hanya menjadi sebuah obyek seks
Jumlah tersebut diperkirakan pula dapat tetapi juga sebagai sebuah komoditas.
beberapa kali lipat lebih besar. Hal ini Ekspoiltasi seksual anak adalah
mengingat banyaknya pekerja bekerja di penggunaan seorang anak untuk tujuan-
tempat-tempat tersembunyi, illegal dan tujuan seksual guna mendapatkan uang,
tidak terdata. Di seluruh Provinsi Jawa barang atau jasa bagi pelaku ekspoiltasi,
Timur, menurut data yang ada terdapat perantara atau agen dan orang-orang lain
jumlah pekerja seks komersial tercatat yang mendapatkan keuntungan dari
sebanyak 7.127 orang, dan sekitar 30% ekspoiltasi seksual pada anak tersebut.
dari pekerja tersebut dilaporkan praktik di
kota Surabaya. Sebagai kota metropolitan, Anak rentan atau rawan merupakan suatu
di Surabaya memiliki enam lokalisasi istilah untuk anak-anak tertentu yang
dengan 534 mucikari dan 2.321 pekerja mengalami suatu tekanan kultur maupun
yang tersebar di berbagai wisma, belum struktur di masyarakat yang
termasuk pekerja yang praktik di luar mengakibatkan hak-hak mereka tidak
kompleks lokalisasi (Bagong, 2012) terpenuhi. Yayasan Hotline Surabaya
sudah mengadakan program anti
Sofian (2016:2) menyebutkan bahwa trafficking sejak tahun 2000. Dari tahun
ekspoiltasi seksual anak adalah 2000 sampai dengan 2010 dengan
pelanggaran terhadap hak anak yang mengadakan program kampanye publik,
penarikan dan reintegrasi ke keluarga, kehidupannya dalam bermasyarakat. Hal
pencegahan di Banyuwangi (daerah ini dikarenakan pandangan masyarakat
pemasok pelacuran di Surabaya). Lalu terhadap anak-anak tersebut yang kurang
mulai tahun 2011 fokus ke eksploitasi menghargai dan memandang rendah
seksual komersial pada anak. Daerah mereka. Padahal sejatinya anak-anak
miskin kota Surabaya mulai menjadi tersebut adalah korban ekspoiltasi dari
pemasok pelacuran; yang sebelumnya orang-orang dewasa maupun teman-teman
pemasok adalah perempuan-perempuan sebayanya.
dari desa yang berurbanisasi ke kota
Surabaya. Ada 100 anak yang berhasil II. METODE PENELITIAN
ditarik dari situasi eksploitasi seksual
komersial, direhabilitasi (psikologi- Untuk menjawab tujuan tersebut maka
psikiatri, kesehatan dan pendidikan) dan kajian ini menggunakan metode kualitatif
diintegrasikan ke keluarga dengan pendekatan studi kasus, yaitu
(http://www.hotlinesurabaya.or.id). menggali secara langsung ke lapangan
maupun dengan literatur yang ada untuk
Yayasan Hotline Surabaya (YHS) adalah mendapatkan fakta tentang bagaimana
sebuah organisasi non profit yang penanganan kasus ekspoiltasi seksual anak
mendukung isu dan permasalahan yang di Yayasan Hotline Surabaya. Data
berkembang di masyarakat. Yayasan dikumpulkan melalui studi dokumen dan
Hotline Surabaya berdiri sejak tahun 1989 wawancara langsung dengan pihak
yang pada mulanya merupakan deviasi yayasan.
sosial harian Surya. Pada awal berdirinya
devisi sosial ini memberikan pelayanan Data pertama yaitu dokumen atau literatur
konseling psikologis melalui surat, didapat melalui web dan fanspage resmi
telepon, tatap muka dan konsultasi di Yayasan Hotline Surabaya, dimana dalam
rubrik “Hotline” Surya. web tersebut diinformasikan secara jelas
mengenai program yang dilaksanakan
Pada tahun 2004 Yayasan Hotline dalam penanganan ekspoiltasi seksual anak
Surabaya masuk pada issu anak setelah Data selanjutnya didapat melalui beberapa
menemukan masalah yang kompleks yaitu informan di Yayasan Hotline Surabaya.
masalah pelacuran, bahwa banyak hak Informan pertama adalah seorang praktisi
anak yang terbaikan bahkan dilanggar. psikologi yang menjadi koordinator
Yayasan Hotline Surabaya masuk melalui pelatihan di Yayasan Hotline Surabaya.
pencegahan dan penanganan trafficking Informan ini biasanya memberikan
dan ekspoiltasi seksual anak. Hingga pada pelatihan kepada para relawan pendamping
saat ini Yayasan Hotline Surabaya masih anak rentan dan juga memberikan berbagai
bekerja di beberapa issu yaitu HIV & materi dan pelatihan kepada anak-anak
AIDS, trafficking dan penarikan, rentan maupun korban ekspoiltasi seksual.
rehabilitasi dan reintergrasi anak korban Informan kedua merupakan seorang staf
ekspoiltasi seksual. administrasi data di Yayasan Hotline
Surabaya, dimana informan ini mengelola
Penulisan artikel ini bertujuan untuk langsung data-data mengenai anak-anak
mengetahui bagaimana penanganan dampingan yayasan dan juga mengelola
ekspoiltasi seksual anak di Yayasan jadwal-jadwal kegiatan serta data-data dari
Hotline Surabaya serta lembaga apa saja pihak-pihak yang bekerja sama dengan
yang turut dijadikan sebagai pihak rujukan Yayasan Hotline Surabaya.
dalam menangani ekspoiltasi seksual anak
sehingga anak-anak tersebut mendapatkan
hak yang sama di tengah-tengah
Data di analisa, dengan cara dikaitkan f. Kehamilan dan aborsi tidak
dengan proposisi dan mengelompokkan aman
jenis-jenis data dalam satu kategori. g. Infeksi menular seksual (IMS)
Setelah data dikelompokkan maka pola- h. HIV & AIDS
pola tersebut diharapkan dapat i. Kanker Servik
memebrikan gambaran yang cukup jelas j. Narkoba
tentang-temuan yang dapat
diinterpretasikan. Sehingga dapat diketahui Selain itu, Yayasan Hotline
penanganan kasus ekspoiltasi seksual anak Surabaya juga memiliki shelter
di Yayasan Hotline Surabaya dan pihak untuk anak-anak korban ekspoiltasi
apa saja yang dijadikan lembaga rujukan. seksual yang diberi nama “Omah
Sahabat BETA” yang berarti rumah
sahabat untuk belajar dan
transformasi. Adapun kegiatannya
III. HASIL PENELITIAN DAN antara lain:
DISKUSI
a. Perpustakaan komunitas untuk
Berikut hasil studi dokumen atau literatur anak-anak
dan wawancara pada pihak Yayasan b. Diskusi film dan buku
Hotline Surabaya. c. Diskusi dan konseling
kelompok
1. Hasil studi dokumen atau literatur
d. Self Defens (karate praktis
web dan fanspage Yayasan Hotline
untuk menjaga diri)
Surabaya: Terdapat program
e. Konseling individu yang
pelatihan anak-anak rentan,
dilakukan oleh konselor
penarikan dan rehabilitasi anak
Yayasan Hotline Surabaya dan
korban ekspoiltasi seksual. Dalam
Psikiatri RS. DR. Soetomo.
rangka mencegah anak-anak untuk
diekspoiltasi secara seksual, maka Korban yang telah direhabilitasi
Yayasan Hotline Surabaya selama minimal 1 tahun dan
menawarkan kerja sama. Yayasan mengikuti berbagai program dan
Hotline Surabaya menerima pertemuan intensif menjadi peer
rujukan dari sekolah bahwa leader dengan mengelola
terdapat anak rentan yang organisasi bernama Kelompok
teridentifikasi oleh guru BK, Dukungan Bukan Perempuan Biasa
kemudian sekolah tersebut untuk anggota yunior. Peranan
mengirimkan anak-anak tersebut mereka adalah menarik teman-
untuk mengikuti pelatihan yayasan. temannya yang telah jadi korban
Biaya pelatihan sepenuhnya maupun rentan untuk bergabung
ditanggung oleh yayasan. Pelatihan dalam Kelompok Dukungan.
ini diperuntukkan bagi anak berusia
12-15 tahun. Adapun materi yang Peranan lain setelah mereka terlibat
disampaikan dalam pelatihan dalam program adalah mendukung
antara lain: mereka untuk memiliki etos kerja
a. Pubertas & Tugas yang baik (bukan menggunakan
perkembangan tubuh untuk bertahan hidup) dan
b. Seksualitas Remaja menghargai pendidikan serta
c. Personal skill & Sosial Skill melihat pendidikan sebagai sarana
d. Kekerasan dan ekspoiltasi untuk mendapatkan hidup yang
seksual lebih baik. Pendidikan dalam
e. Gangguan emosi pengertian formal dan informal.
Peranan Yayasan Hotline Surabaya bersama-sama mengembangkan
adalah menfasilitasi program yang Forum Monitoring Peraturan
digagas bersama dan mendidik Daerah.
mereka untuk menjadi pemimpin e. Badan Pemberdayaan
dan mampu bekerja dalam tim. Masyarakat dan Keluarga
Berencana untuk pelatihan
Melalui mereka dan jaringan korban.
dengan sekolah dan komunitas f. Dinas Pendidikan untuk
Yayasan Hotline Surabaya dukungan pendikan korban.
mengambil peran pendidikan etos g. Polda Jawa Timur bagian Unit
kerja, seksualitas dan kesehatan Trafficking
reproduksi, etika dan pembentukan h. Pusat Pelayanan Terpadu
karakter. Sedangkan pendidikan Propinsi Jawa Timur dalam
formal dirujuk ke sekolah. bentuk rujukan dan jaringan
Semangat dari Kelompok pembahasan kasus. 
dukungan ini adalah perempuan i. Dunia Usaha dalam bentuk
membantu perempuan. Yang bantuan spontan ketika ada
yunior melakukan event.
pengorganisasian sedangkan yang j. Konsulat Amerika dalam
senior memberi model melalui bentuk dukungan untuk
pertemuan inspirasi yang diadakan. melakukan pencegahan bagi
Jika Kelompok Dukungan ini telah anak-anak rentan dan berisiko
berjalan maka akan dikembangkan dalam bentuk Pendidikan
memulai input dan peran mereka: Ketrampilan Hidup untuk
sekolah dan komunitas ramah anak. seksualitas dan kekerasan
Jadi proyek ini membuka berbasis gender, dan lain-lain.
partisipasi anak yang jadi korban
dan rentan, orangtua, guru, dan 2. Hasil wawancara dengan pihak
komunitas selebar-lebarnya. Pada Yayasan Hotline Surabaya:
akhirnya Yayasan Hotline a. Informan 1
Surabaya bertindak fasilitator Yayasan Hotline Surabaya
pemberdayaan anak, orangtua dan bekerja sama dengan sekolah-
komunitas serta pemerintah. sekolah di Surabaya, dalam hal
ini adalah sekolah tingkat
Adapun pihak-pihak yang menengah pertama. Langkah
dijadikan lembaga rujukan pertama dalam penanganan
Yayasan Hotline Surabaya antara adalah mengidentifikasi anak-
lain: anak rentan ataupun anak-anak
a. Surabaya Children Crisis korban ekspoiltasi seksual.
Centre untuk rujukan hukum. Setelah menemukan anak-anak
b. Lembaga Perlindungan Anak dengan indikasi tersebut,
Propinsi Jawa Timur mendapat yayasan kemudian
rujukan anak dan bantuan mengerahkan beberapa relawan
pendidikan anak. untuk melakukan
c. Psikiatri RSU Dr.Soetomo pendampingan anak-anak
dalam mengatasi masalah- tersebut. Pendampingan
masalah psikiatri anak. dilakukan dengan menjalin
d. Dinas Sosial Kota Surabaya hubungan baik dengan korban
memberi pelatihan ke korban agar mereka dapat terbuka dan
pelatihan pekerjaan dan percaya untuk menceritakan
apa yang terjadi pada mereka. metropolitan, dimana Surabaya
Adakalanya pendambing menjadi kota dengan pekerja seks
melakukan kegiatan konseling komersil tertinggi dibanding kota-
ataupun diskusi. Setelah terjalin kota besar lainnya di Indonesia.
hubungan baik, dan anak-anak Menurut ILO di Surabaya terdapat
tersebut sudah mempercayai pekerja seks komersil di bawah
yayasan untuk menangani umur 18 tahun sejumlah 4.990 di
mereka, kemudian Yayasan Tahun 2003.
merancang jadwal pelatihan
untuk anak-anak tersebut. Dalam menurunkan angka tersebut,
Pelatihan dilakukan secara banyak upaya yang telah dilakukan
bertahap, sekitar 3 bulan. oleh pemerintah maupun oleh
Materi pelatihan antara lain lembaga swadaya masyarakat,
kesehatan reproduksi, Tugas salah satunya adalah Yayasan
perkembangan anak, narkoba Hotline Surabaya. Yayasan yang
dan lain-lain. telah berdiri sejak tahun 1989 ini
b. Informan 2 memiliki program yang fokus
Sekolah yang menjadi sasaran untuk menangani kasus ekpoiltasi
Yayasan Hotline Surabaya seksual anak, di antaranya adalah
biasanya sekolah swasta atau dengan program pendampingan,
sekolah negeri pinggiran yang konseling, pelatihan hingga
tersebar di Surabaya. Sekolah kegiatan rujukan pada pihak-pihak
tersebut di ambil dari wilayah berwenang seperti psikiatri,
Surabaya utara, barat, timur dan lembaga perlindungan anak, dan
Surabaya selatan. Sebagian lain-lain.
besar anak-anak yang ditangani
oleh Yayasan Hotline Surabaya Penanganan kasus ekspoiltasi
adalah anak-anak dengan seksual hendaknya dilakukan oleh
keadaan ekonomi menengah ke semua elemen masyarakat,
bawah, anak-anak dengan terutama orang tua. Hal ini
keluarga broken home,dan juga dikarenakan keluarga memiliki
anak-anak yang tinggal di peranan penting dalam mendidik
daerah bekas lokalisasi dan melindungi anak. Orang tua
pelacuran di Surabaya. harus memebrikan dukungan
kepada semua pihak yang berusaha
menangani kasus tersebut.
IV. KESIMPULAN & SARAN
Ekspoiltasi seksual anak
merupakan penggalaran hukum
yang menyebabkan anak
kehilangan haknya sebagai
generasi penerus bangsa.
Ekspoiltasi seksual anak
merupakan tindakan kejahatan
dimana anak dijadikan objek
seksual guna mendapatkan materi
dan keuntungan bagi pelaku
ekspoiltasi. Surabaya merupakan
ibu kota provinsi Jawa Timur yang
dikategorikan sebagai kota
DAFTAR PUSTAKA

Bagong, Suyanto. 2012. Anak Perempua yang Dilacurkan Korban Ekspoiltasi di Industri
Seksual Komersial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

ECPAT International. Memerangi Pariwisata Sex Anak: Tanya & Jawab,


(http://www.ecpat.org, diunduh pada 19 November 2017).

http://www.hotlinesurabaya.or.id, diakses pada 23 November 2017.


Kurniasari, Alit. 2016. Analisis Faktor Resiko di Kalangan Anak yang Menjadi Korban
Ekspoiltasi Seksual di Kota Surabaya, (online), (http://download.portalgaruda.org,
diunduh pada 19 November 2017).

Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Sofian, Ahmad. 2016. Tindak Pidana Ekspoiltasi Seksual Anak dalam Hukum Positif
Indonesi,(online), (https://www.researchgate.net, diunduh pada 20 November
2017).

Anda mungkin juga menyukai