SKRIPSI
Oleh:
Maria Magdalena Dwi Ratnawati
NIM: 151134260
SKRIPSI
Oleh:
Maria Magdalena Dwi Ratnawati
NIM: 151134260
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
* Dengan berdoa, berusaha, serta tekun, Allah pasti akan memberikan jalan *
“Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau
melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan;
apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala
api tidak akan membakar engkau.”
-Yesaya 43:2-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Magdalena Dwi Ratnawati
Nomor Mahasiswa : 151134260
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Oktober 2019
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat penyertaan dan kasih karunia-Nya yang sangat berlimpah, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Peneliti menyadari skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, secara khusus
dalam kesempatan ini, peneliti dengan tulus hati mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Ibu Irine Kurniastuti, M.Psi. dan Ibu Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi, M.A.
selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang dengan sabar
telah memberikan waktunya untuk bimbingan, serta arahan selama proses
penyusunan skripsi.
5. Ibu C. Novi Suratri. P selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Notoyudan yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan uji coba instrument
penelitian.
6. Guru kelas III dan kelas IV SD Kanisius Notoyudan yang telah memberikan
waktu kepada peneliti untuk melakukan uji coba instrument penelitian.
7. Siswa-siswi kelas III dan kelas IV SD Kanisius Notoyudan yang telah
membantu peneliti dalam mengisi kuesioner test uji coba instrument
penelitian.
8. Kepala Sekolah SD Sukacita yang telah memberikan izin peneliti untuk
melaksanakan penelitian dan berkenan memvalidasi instrumen penelitian.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Guru kelas III dan kelas IV SD Sukacita yang telah memberikan waktunya
kepada peneliti melakukan penelitian di kelas.
10. Siswa- siswi kelas III dan kelas IV SD Sukacita yang telah bersedia menjadi
responden untuk mengisi kuesioner penelitian.
11. Orangtua yaitu Ibu saya, Yuliana Partiyem(+) yang ada disisi Allah yang
selalu mendoakan serta Bapak saya, Trisno Suwito yang selalu
mengingatkanku untuk selalu berusaha.
12. Kakak saya, Martha Ika Yuliastuti yang selalu mendukung dalam
menyelesaikan penelitian.
13. Keluarga Ibu Theresia Rudatun yang membantu membiayai perkuliahanku
hingga skripsi.
14. Seluruh saudara tercinta yang memberikan doa, dukungan, dan semangat.
15. Sahabat, Intan, Amel, Clara, Nanda, Resty dan Elfrid yang selalu
memberikan semangat dalam penyelesaian penelitian ini.
16. Segenap pihak yang tidak tersebutkan, terima kasih untuk dukungannya
kepada peneliti.
Semoga kasih dan berkat Tuhan senantiasa melimpah atas mereka yang telah
membantu peneliti dalam masa studi maupun menyelesaikan skripsi ini. Peneliti
menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana tingkat permasalahan perilaku yang dialami oleh siswa kelas
III dan kelas IV SD Sukacita tahun ajaran 2018/2019?
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Apa saja permasalahan perilaku yang sedang dihadapi oleh siswa kelas
III dan kelas IV SD Sukacita tahun ajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
1) Mendeskripsikan tingkat permasalahan perilaku yang dialami oleh siswa
kelas III dan kelas IV SD Sukacita tahun ajaran 2018/2019.
2) Mendeskripsikan bentuk permasalahan perilaku yang sedang dihadapi
oleh siswa kelas III dan kelas IV SD Sukacita tahun ajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran
mengenai permasalahan pada aspek perilaku yang dialami oleh siswa
sekolah dasar melalui laporan data diri dan dapat dikembangkan lebih
lanjut pada penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
Peneliti dapat memberikan informasi kepada guru tentang
permasalahan perilaku yang dihadapi siswa melalui laporan data diri.
b. Bagi Sekolah
Peneliti dapat memberikan informasi tentang kondisi siswa
sehingga dapat menentukan tindakan lebih lanjut apabila terdapat
permasalahan perilaku yang mengganggu dalam proses
pembelajaran.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini, dapat memberikan pengalaman peneliti
dalam melakukan screening awal guna mengetahui permasalahan
perilaku yang dialami siswa melalui laporan data diri.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Definisi Operasional
1) Permasalahan perilaku adalah permasalahan dalam diri siswa berupa
kesulitan untuk mengendalikan diri supaya fokus sesuai dengan tujuan
belajar dan perilaku- perilaku yang mengganggu yang ditunjukkan siswa
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di lingkungan sekolah.
2) Perilaku adalah tindakan yang ada pada diri setiap siswa, yang dapat
dilihat dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan ketika pembelajaran di
sekolah berlangsung.
3) Laporan data diri adalah cara pengambilan data dengan menyampaikan
kondisi yang dialami siswa melalui alat ungkap seperti kuesioner dengan
cara siswa menjawab pertanyaan secara mandiri sesuai dengan
pemahaman siswa atas dirinya.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
Susanto (2017: 24) mengemukakan bahwa perilaku merupakan
perbuatan atau tindakan seorang individu yang merupakan cerminan
dari sikap. Darwis (2006: 43) mengatakan perilaku adalah segala
sesuatu yang diperbuat oleh seseorang atau pengalaman. Branca (dalam
Aisyah, 2015: 2) berpendapat perilaku adalah reaksi manusia akibat
kegiatan kognitif, afektif dan psikomotorik yang saling berkaitan. Jika
salah satu aspek mengalami hambatan, maka aspek perilaku juga
terganggu. Sejalan dengan itu, Aisyah (2015: 1) menyatakan bahwa
perilaku merupakan penghayatan yang utuh dan reaksi seseorang akibat
adanya rangsangan baik internal maupun eksternal yang diproses
melalui kognitif yang tercermin pada daya pikir siswa untuk menggali
atau mengembangkan pengetahuan, afektif yang tercermin pada
kepribadian siswa meliputi keimanan serta ketaqwaan, dan psikomotor
yang tercermin dalam pengembangan ketrampilan siswa untuk
membangun jati diri. Perilaku ini menggambarkan kecenderungan
seseorang untuk bertindak, berbuat atau melakukan aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pengertian para ahli, peneliti mengemukakan bahwa
perilaku adalah tindakan yang ada pada diri setiap siswa, yang dapat
dilihat dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan ketika pembelajaran di
sekolah berlangsung.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Siswa
Darwis (2006: 20) menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi perilaku siswa, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Lingkungan keluarga
Keluarga sudah dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang
pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan betapa esensinya
peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan
perilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis
dan mudah dipahami karena beberapa alasan berikut ini:
a) Keluarga lazimnya merupakan pihak yang paling awal
memberikan banyak perlakuan kepada anak. Apa yang
dilakukan dan diberikan dari pihak keluarga tersebut menjadi
sumber perlakuan pertama yang akan mempengaruhi
pembentukan karakter dan pembentukan perilaku dan pribadi
anak. Freund (dalam Darwis, 2006: 20) menyakini bawa masa
balita merupakan masa emas bagi perkembangan kecerdasan
emosi, pengalaman hidup pada masa awal ini akan menjadi
landasan bagi proses perkembangan perilaku.
b) Sebagian besar waktu anak lazimnya dihabiskan di lingkungan
keluarga. Besarnya peluang dan kesempatan interaksi ini akan
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan perilaku
anak. Jika kesempatan yang banyak ini diisi dengan hal-hal yang
bermakna dan positif bagi perkembangan perilaku siswa, maka
kecenderungan pengaruhnya akan positif pula. Tetapi kalau
kesempatan yang banyak itu disia-siakan apalagi diisi dengan
hal-hal yang tidak mendukung perkembangan perilaku siswa,
maka pengaruhnya bisa menjadi sangat lain.
c) Karakteristik hubungan orangtua berbeda dari hubungan anak
dengan pihak-pihak lainnya (guru, teman, dan sebagainya).
d) Interaksi kehidupan orangtua di rumah bersifat asli, seadanya
dan tidak dibuat-buat. Namun, ketika orangtua menjadi guru di
dalam kelas sangat mungkin bagi seorang guru untuk berbicara
yang baik-baik karena terikat oleh posisinya sebagai pendidik.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak aman, tidak pasti, takut dan menjadi selalu bergantung pada
orang lain. Anak yang tergantung bisa mencakup ketergantungan
secara fisik maupun mental, misalnya selalu meminta bantuan untuk
memenuhi kebutuhan fisiknya atau dalam pengambilan keputusan-
keputusan terhadap suatu hal. Penyebab anak tersebut, karena terbiasa
menerima bantuan yang berlebihan dari orang tua ataupun dari orang
dewasa lainnya. Dengan kata lain, anak terlalu dimanja. Orang tua
yang terlalu melindungi hal ini disebabkan susah mendapatkan anak
tersebut. Izzaty (2017: 300) menyatakan gejala-gejala yang tampak
pada anak, yaitu:
a. Anak terlihat ragu-ragu dalam melakukan sesuatu. Anak selalu
bertanya untuk apa yang harus dilakukannya .
b. Selalu mencari perhatian.
c. Menyenangi kegiatan yang sifatnya berkelompok, namun anak
tidak banyak terlibat, hanya mengandalkan temannya saja.
d. Sulit mengambil keputusan, menggantungkan pada pilihan orang
lain atau ikut-ikutan saja.
Pengaruhnya terhadap perkembangan anak adalah muncul
perilaku tidak mandiri, umumnya ditandai tampak terlihat kurang
percaya diri dalam melakukan kegiatan dan pengambilan keputusan.
Anak tidak bersikap kooperatif untuk permainan yang membutuhkan
kerja sama. Terhambat perkembangan emosi dan sosialnya.
k) Memiliki Sejumlah Keluhan Fisik
Darwis (2006: 131-132) mengatakan bahwa keluhan atau
kecemasan akan keadaan tubuh, rasa mual atau rasa sakit yang tidak
diketemukan sebabnya, meliputi bermacam-macam gejala, seperti
termasuk sakit kepala, pusing-pusing, sakit perut, mual, muntah-
muntah, sakit tenggorokan dan seterusnya. Apabila murid berulang
kali mengeluh atau mengkhawatirkan kesehatan fisik langkah pertama
yang dilakukan adalah menghubungi orang tua, atau dokter dan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Inteligensi Matematis-Logis
Kecerdasan logika matematika ini meliputi keterampilan
berhitung dan berpikir logis serta keterampilan pemecahan masalah.
Menurut Gardner, inteligensi matematis-logis adalah kemampuan
yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara
efektif. Inteligensi jenis ini banyak menonjol pada seorang
matematikawan, logikus, saintis, akuntan, programer, teknisi/engineer
analis budget, akuntan, ahli sipi, dan ilmuwan. Ciri-ciri orang yang
inteligensi matematis-logisnya menonjol kemampuan yang mumpuni
dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat,
menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola
numerik dan bahkan biasanya, pandangan hidupnya bersifat rasional.
c) Inteligensi Ruang-Visual
Inteligensi ruang-visual ini mencakup berpikir dalam gambar,
kemampuan untuk menyerap, mengubah, dan menciptakan kembali
berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Bagi Howard Gardner,
inteligensi ruang-visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia
ruang-visual secara tepat. Inteligensi jenis ini banyak dimiliki oleh
arsitek, fotografer, mekanik, navigator, dekorator, pilot, atau pemburu.
Orang dengan inteligensi ruang-visual tinggi akan dengan mudah
membayangkan benda dalam ruang berdimensi tiga dan mudah
mengenali relasi benda-benda dalam ruang secara tepat.
d) Inteligensi Kinestetik-Badani
Menurut Howard Gardner, inteligensi kinestetik-badani adalah
kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan. Inteligensi kinestetik ini
menyoroti kemampuan untuk menggunakan seluruh badan (atau
bagian dari badan) dalam membedakan berbagai cara, baik untuk
ekspresi gerak (tarian, akting) maupun aktivitas bertujuan (atletik).
Inteligensi kinestetik-badani ini, banyak dimiliki oleh atlet, penari,
pemahat, aktor, ahli bedah, dan penerjemah bahasa gerak tubuh.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g) Inteligensi Intrapersonal
Inteligensi intrapersonal inteligensi intrapribadi adalah
kecerdasan dalam diri sendiri. Kecerdasan dan kemampuan untuk
mengerti diri sendiri, apa yang terbaik yang harus dilakukan, apa yang
harus dihindari meningkatkan kemampuan diri. Jenis kecerdasan ini
terdiri dari kemampuan untuk mengenali emosi diri dan kemampuan
memotivasi diri.
h) Inteligensi Naturalistik
Inteligensi naturalistik oleh Howard Gardner didefinisikan
sebagai keahlian mengenali dan mengategorikan spesies flora dan
fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang yang
tergolong sebagai orang-orang yang memiliki kecerdasan ini. Ada
banyak bidang pekerjaan yang menghendaki bakat naturalis, sepcrti
petani, ilmuwan, ahli tanah, dan orang yang berciri khas mengamati
perilaku alam. Orang-orang dengan kecenderungan inteligensi
naturalistik ini biasanya mampu hidup di luar rumah, dapat berkawan
dan berhubungan baik dengan alam, mudah membuat identifikasi dan
klasifikasi tanaman dan binatang.
i) Inteligensi Eksistensial
Inteligensi eksistensial berhubungan dengan kepekaan dan
kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam
terkait eksistensi manusia. Inteligensi jenis ini tampak pada para
filsuf, terlebih filsuf eksistensialis yang selalu mempertanyakan dan
mencoba menjawab persoalan eksistensi hidup manusia. Sementara
pada anak atau peserta didik yang memiliki inteligensi eksistensial
yang menonjol cenderung untuk mempersoalkan keberadaannya di
tengah alam raya sosial yang luas ini. Pada umumnya, orang yang
menonjol inteligensi eksistensialnya juga berkemampuan untuk; peka
dalam menjawab persoalan eksistensi diri/manusia: melakukan
refleksi diri, dan kontemplasi diri.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berikut: terjadinya perkelahian, kata kotor, tidak sopan, tidak memiliki akhlak
yang baik, serta mengganggu orang lain. Selain itu, penelitian yang
digunakan pun sama yaitu kuantitatif dengan format yang deskriptif.
Instrumen penelitian yang digunakan sama yaitu berupa lembar kuesioner.
Namun, perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek yang digunakan dalam
penelitian ini hanya kelas atas saja meliputi kelas VI.V, dan VI.
Selanjutnya, relevansi dari penelitian yang kedua adalah adanya indikator
permasalahan perilaku yang sama dengan penelitian yang memfokuskan pada
aspek perilaku seperti: menolak sekolah dengan beberapa adanya alasan
seperti mendapat ejekan teman-temannya, merasa malu dan takut gagal,
mendapat nilai buruk pada mata pelajaran yang tidak disukai, disleksia, pasif,
dan masalah orangtua yang bersikap keras dan pemarah. Namun, ada
perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara dan observasi. Subjek penelitian ini
terdapat dua siswa dari kelas atas.
Kemudian, relevansi dari penelitian yang ketiga adalah peneliti
membahas adanya permasalahan ketidakdisiplinan seperti tidak mengikuti
pelajaran dengan baik melainkan jalan-jalan, bersendagurau dan berbicara
dengan teman sebangku bahkan bermain-main di dalam kelas. Kemudian
membahas lebih mendalam hubungan kedisiplinan terhadap hasil belajar
sehingga berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai siswa. Namun, ada
perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Selain itu, penelitian ketiga ini menggunakan kualitatif
deskripsi, dengan subjek kelas V. Litelature map penelitian yang relevan
dapat dilihap pada gambar berikut:
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Anjelika (2018)
Siregar (2015)
Elly (2016)
“Studi Kasus Pada
“Analisis Jenis-
Anak Usia Sekolah “Hubungan
Jenis Kenakalan
Dasar di Lingkungan Kedisiplinan terhadap
Siswa SD Bahtera
V, Kelurahan Asam Hasil Belajar Siswa
Makmur
Kumbang, Kelas V di SD Negeri
Kecamatan Bagan
Kecamatan Medan 10 Banda Aceh”.
Sinembah”.
Selayang, Medan”.
Ratnawati (2019)
“Survei Permasalahan Perilaku Siswa Kelas III dan Kelas IV SD Sukacita”
C. Kerangka Berpikir
Siswa-siswi usia sekolah dasar, umumnya berada dalam proses
perkembangan yang berlangsung dengan cepat dalam aspek fisik, emosional,
intelektual dan sosial. Dalam tahap perkembangan tersebut, tak jarang siswa
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengalami hambatan atau bahkan melakukan perilaku yang keliru yang dapat
merugikan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Perilaku yang
dicerminkan dapat berupa perilaku yang positif dan perilaku yang negatif.
Siswa usia sekolah ini memiliki kisaran usia sekitar 7 sampai 12 tahun.
Sukmadinata (2005: 123) mengungkapkan bahwa ciri khas tiga dorongan
besar yang dialami siswa pada masa ini adalah dorongan untuk keluar dari
rumah dan masuk ke dalam kelompok sebaya, dorongan fisik untuk
melakukan berbagai bentuk permainan dan kegiatan yang menuntut
ketrampilan/gerakan fisik, dan dorongan mental untuk masuk ke dunia
konsep, pemikiran, interaksi dan simbol-simbol orang dewasa.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku tersebutpun
dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat.
Faktor-faktor tersebut bisa muncul dari pengalaman-pengalaman yang
dialami anak. Pengalaman siswa dalam proses belajar, terdapat adanya
interaksi dengan tujuan mencapai prestasi. Beragam masalah perilaku yang
sering dijumpai antara lain murid sering membolos, mengalami kesulitan
fokus, suka mengganggu teman dan masalah lainnya. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.
Dengan demikian permasalahan perilaku yang dialami siswa sekolah
dasar tentunya membutuhkan intervensi. Untuk melakukan universal
intervention, screening awal perlu dilakukan untuk mengetahui permasalahan
periaku yang mungkin dialami oleh siswa. Langkah pertama, peneliti
melakukan asesmen yang bertujuan untuk menganalisis kebutuhan siswa.
Asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang diri siswa (Ula,
2013: 58). Asesmen dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan bentuk
laporan data diri siswa. Tujuan asesmen ini untuk mengetahui laporan
permasalahan yang sedang dialami siswa secara individu. Lembar kuesioner
berbentuk laporan diri yang berisi pernyataan tertutup dan pertanyaan
terbuka. Peneliti mengumpulkan data dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada responden. Responden yang peneliti pilih yaitu kelas III dan kelas IV
di SD Sukacita. Kuesioner yang digunakan mengambil referensi dari School
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana tingkat permasalahan perilaku yang dialami oleh siswa kelas
III dan kelas IV SD Sukacita tahun ajaran 2018/2019?
2. Apa saja permasalahan perilaku yang sedang dihadapi oleh siswa kelas
III dan kelas IV SD Sukacita tahun ajaran 2018/2019?
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian
kuantitatif menurut Arifin (2011: 29) adalah penelitian yang digunakan untuk
menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap
variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang
dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data
yang dikumpulkan terutama data kuantitatif. Bungin (2011: 44)
mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang
timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang
terjadi. Maka hasil data dari penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka
yang kemudian dianalisis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.
Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 2) adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian
survei merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angket
sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar
variabel, sosiologis maupun psikologis (Sugiyono, 2013: 11). Survei
merupakan metode yang sangat baik untuk mengukur sikap, dan orientasi
suatu masyarakat melalui berbagai kegiatan jajak pendapat (Morissan, 2012:
166). Morissan (2012: 167) mengungkapkan bahwa metode ini dipilih oleh
peneliti karena memiliki beberapa keunggulan antara lain: survei dapat
digunakan untuk meneliti suatu masalah atau pernyataan penelitian dalam
situasi yang sebenarnya, kuantitas data dalam jumlah besar dapat diperoleh
dengan relatif mudah dari berbagai kelompok masyarakat, serta survei tidak
dibatasi oleh batasan geografis, survei dapat dilakukan dimana saja. Namun,
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Sukacita dengan alamat
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55281. Tempat ini dipilih oleh peneliti karena sekolah ini memiliki kelas
paralel dengan jumlah siswa yang sesuai untuk responden yang akan
digunakan penelitian. Selain itu, SD ini juga sudah bekerjasama dengan
pihak kampus sehingga peneliti secara tidak langsung sudah dimudahkan
dalam mencari data penelitian. Penelitian ini dilakukan di SD Sukacita
dengan alasan belum ada yang melakukan penelitian mengenai
permasalahan perilaku siswa. Tempat penelitian disamarkan atas dasar
kerahasiaan demi menjaga nama baik sekolah.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian dari
bulan Agustus 2018 hingga September 2019. Awal bulan Agustus 2018,
melakukan penyusunan kuesioner, kemudian diserahkan kepada dosen
pembimbing, diperbaiki dan dibahas bersama, hingga membuat layout
lembar kuesioner dan mendapat validasi oleh dosen pembimbing.
Kemudian melakukan uji coba kuesioner serta mulai menyusun bab I-III
pada awal bulan November 2018. Pada tanggal 10 November 2018 di SD
Kanisius Notoyudan peneliti melakukan uji coba kuesioner. Uji coba ini
untuk menentukan pilihan jawaban yang banyak diminati siswa dengan
membuat 2, 3 dan 5 options.
Pertengahan bulan November 2018, peneliti melakukan kegiatan
konsultasi dengan sekolah untuk mengadakan penelitian di SD Sukacita,
pemberian surat ijin dari kampus, serta meminta validasikan kuesioner
dari pihak sekolah yaitu dari kepala sekolah sebelum diujicobakan ke
siswa. Hal ini dilakukan agar bahasa dalam kuesioner mudah di mengerti
oleh anak. Kemudian pengambilan data (penyebaran kuesioner) kepada
siswa kelas III dan IV yaitu pada tanggal 11 Desember 2018 dari pukul
7.30 WIB dan berakhir pada pukul 10.30 WIB. Bulan Februari 2019,
peneliti mengumpukan draf bab I-III, dan seiring berjalannya waktu,
direvisi kembali. Bulan maret peneliti melanjutkan mengolah data
menyusun bab IV-V. Setelah data diperoleh, peneliti dengan anggota satu
payung sering melakukan pembahasan bersama dengan dosen
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah pengelompokan logis dari sejumlah atribut. Misal laki-
laki dan wanita adalah atribut dan jenis kelamin adalah variabel yang terdiri
atas dua atribut. Dengan kata lain, atribut terdiri atas sejumlah kategori yang
menghasilkan variabel (Morissan, 2012: 70).
Penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu: variabel bebas (variabel
independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Sugiyono (2013:39)
mengatakan bahwa variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(dependen). Sedangkan, pengertian variabel dependen (Sugiyono, 2013:39)
adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
independen. Variabel bebas pada penelitian ini berkaitan dengan variabel
yang mempengaruhi hasil adalah siswa, sedangkan variabel terikat dalam
penelitian ini berkaitan dengan hasil dalam penelitian adalah jawaban dari
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuesioner dengan memilih salah satu jawaban dari tiga pilihan yaitu “selalu”,
“kadang-kadang” dan “tidak pernah” serta memberikan contoh jawaban dari
setiap nomor soal dari pertanyaan terbuka. Peneliti berharap jawaban yang
diberikan siswa jujur berdasarkan kemampuan diri yang dimiliki siswa.
Selanjutnya, peneliti memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami dari penjelasan dan isi
kuesioner. Selama proses pengisian kuesioner, peneliti berkeliling untuk
memastikan para siswa sudah memahami isi kuesioner. Peneliti juga
mengingatkan para siswa untuk menuliskan nama terlebih dahulu dibagian
sampul depan. Setelah selesai mengisi, siswa mengumpulkan kuesioner
tersebut kepada peneliti. Peneliti pun mengecek jumah kuesioner yang
dibagikan sama dengan jumlah kuesioner yang telah dikumpulkan sehingga
tidak ada kuesioner yang tertinggal ataupun belum dikumpulkan. Selanjutnya
data yang telah didapatkan diolah.
.
F. Instrumen Penelitian
Arikunto (2010: 203) menjelaskan instumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Instrumen adalah alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data (Kountur, 2007: 159). Instrumen
penelitian berupa lembar kuesioner berbentuk laporan diri yang berisi
pernyataan tertutup dan pertanyaan terbuka. Lembar kuesioner ini disusun
untuk mengetahui permasalahan perilaku yang dialami siswa kelas III dan
kelas IV di SD Sukacita dengan jumlah 52 pernyataan tertutup dan 3
pertanyaan terbuka.
Kuesioner pada penelitian ini mengacu pada skala sikap model Likert.
Saifuddin (dalam Azwar, 1995: 105) menyatakan bahwa selain praktis, skala
sikap yang dirancang dengan baik pada umumnya memiliki reliabilitas yang
memuaskan. Kuesioner pernyataan tertutup yang digunakan terdapat 3 pilihan
(3 options) yaitu “selalu”, “kadang-kadang” dan “tidak pernah”. Pada butir
pilihan jawaban pernyataan tersebut, jawaban “selalu” diberi skor 3, “kadang-
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kadang” diberi skor 2 dan “tidak pernah” diberi skor 1. Pernyataan tertutup
ini disusun oleh peneliti untuk mengetahui tingkat permasalahan perilaku yan
dialami siswa dan mengetahui permasalahan perilaku apa saja yang banyak
dialami siswa. Kisi- kisi instrumen penelitian ini didasarkan pada referensi
dari School Referral Questionnaire dengan pengarang Jerome M. Satler edisi
tahun 2002. Adapun kisi-kisi kuesioner laporan diri berfokus pada perilaku
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Pernyataan Tertutup Tentang
Permasalahan Perilaku yang Dialami Siswa di SD Sukacita
No Indikator Kategori Deskripsi Nomor
Sub Indikator Item Soal
1. Mogok Sekolah Menghindari Anak sebisa mungkin ingin 1
pembelajaran menghindari belajar di dalam
kelas.
Sering absen Memiliki kebiasaan tidak 48
masuk sekolah tanpa alasan
yang jelas.
2. Kurang percaya Mudah menyerah Mudah menyerah dalam 2
diri mengerjakan sesuatu.
Anak mengalami kesulitan 49
Kesulitan
mempertahankan kontak mata
mempertahankan
dengan orang yang mengajak
kontak mata
berbicara.
3. Kurang sopan Sering menyela Menyela orang yang sedang 17
pembicaraan orang berbicara maupun menjelaskan
lain sesuatu.
Menunjukan Melakukan tindakan-tindakan 30
perilaku yang tidak yang membuat oranglain
sopan mengatakan dirinya tidak
sopan.
4. Sulit Fokus Perhatian dalam Kesulitan fokus atau 12
proses belajar konsentrasi dalam mengikuti
terpecah. pembelajaran.
Sering melamun Terbiasa melamun saat 43
pembelajaran berlangsung.
5. Keagresifan Menunjukkan Menunjukkan adanya amarah 14
Sosial kekerasan dan kekerasan.
Destruktif Merusakkan barang milik 33
teman atau orang lain.
Menyakiti hewan Menyakiti hewan. 32
Menyakiti orang Melakukan perbuatan yang 31
lain membuat oranglain terluka
6. Tidak Patut Sikap acuh tak Tidak peduli (tidak 13
acuh mendengarkan perkataan
orang).
Tidak Terlambat masuk kelas. 22
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil dari uji coba instrumen soal yang diberikan pada 10 responden
tersebut adalah sebagai berikut; ada 4 siswa dengan presentase 40%
mengganggap bahwa item soal dengan dua option jawaban tersebut, lebih
mudah karena hanya memilih salah satu jawaban dari item soal. Selanjutnya 6
siswa dengan presentase 60% memilih jawaban item kuesioner dengan tiga
option jawaban karena jawaban dari siswa yang pernah mengalami kesulitan
tetapi hanya terjadi beberapa waktu saja, memiliki alternatif jawaban
“kadang-kadang”. Hal ini tidak menuntut siswa menjawab “ya” ataupun
“tidak”. Kemudian, 2 siswa dengan presentase 20% memilih jawaban item
kuisioner dengan lima option jawaban karena siswa berpendapat bahwa
pilihan jawaban ini sangat rinci sehingga jawaban yang dipilih pun sesuai
kehendak siswa, namun waktu yang dibutuhkkan dalam memilih 5 pilihan
jawaban juga lebih lama dari dua versi yang lain.
Berdasarkan presentase dari ketiga versi jawaban tersebut, sebagian
besar siswa memilih item soal dengan tiga option jawaban. Hasil uji coba ini
menentukan bahwa kuesioner yang akan disebarkan kepada responden adalah
item soal dengan tiga option jawaban.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus diisi oleh para ahli. Dalam penilaian itu terdapat berbagai kriteria
kuesioner antara lain; muatan aspek assesment kesulitan belajar siswa di
sekolah dasar, kesesuai dengan aspek yang akan diungkap, penggunaan
bahasa Indonesia yang baik/sesuai EYD, bahasa yang mudah dipahami
oleh anak, serta tampilan kuesioner menarik minat anak untuk
mengisinya. Peneliti dalam uji validasi ini memberikan rentang skor atas
komentar yang diberikan oleh para ahli ke dalam bentuk data interval.
Skala penilaian terhadap lembar kuesioner mengenai permasalahan siswa
di SD Sukacita ini meliputi: “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak
setuju” atau “sangat tidak setuju”.
Skor validasi tersebut, kemudian dihitung menggunakan skala
likert. Skor bobot pilihan jawaban dalam skala likert, sebagai berikut:
(SS) Sangat Setuju (5), (S) Setuju (4), (N) Netral (3), (TS) Tidak Setuju
(2), dan (STS) Sangat Tidak Setuju (1). Selanjutnya peneliti menyusun
kriteria kelayakan kuesioner, sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Kelayakan Kuesioner
Rerata Skor Klasifikasi
> 4,2 Sangat layak
> 3,4 – 4,2 Layak
> 2,6 - 3,4 Cukup layak
> 1,8 – 2,6 Kurang layak
≤1,8 Tidak layak
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis terhadap informasi data akan menjadi lebih bermakna jika data yang
telah dikumpulkan oleh peneliti dikelola dalam suatu cara yang bermakna.
Data hasil penelitian yang akan dianalisis yaitu dari pernyataan tertutup akan
menghasilkan data kuantitatif serta pertanyaan terbuka akan menghasilkan
data kualitatif. Pernyataan tertutup ini memiliki sejumlah 52 butir pernyataan
sedangkan pertanyaan terbuka terdapat sejumlah 3 butir pertanyaan. Kedua
data kuesioner, disajikan dalam bentuk tabel yang terdapat frekuensi dan
prosentase yang diperoleh hasil perhitungan. Analisis data selanjutnya, yang
dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :
1. Analisis Data Kuantitatif
Data jawaban setiap siswa yang diperoleh dari pernyataan tertutup
dimasukkan dalam tabel program komputer microsoft excel dengan
nomor responden (1-94). Nilai yang diperoleh dari alternatif jawaban
yang dipilih siswa adalah sebagai berikut, pemberian skor 3 untuk
responden memilih jawaban selalu, skor 2 untuk responden memilih
jawaban kadang-kadang dan skor 1 untuk responden memilih jawaban
tidak pernah. Selanjutnya peneliti menjumlah total skor dari setiap
pernyataan yang diperoleh masing- masing siswa. Setelah menghitung
jumlah skor yang diperoleh setiap siswa, langkah selanjutnya
mengkategorikan. Peneliti menggunakan norma kelompok dengan tiga
kategori yaitu tinggi, sedang, rendah (Azwar, 2012: 149). Tujuan
kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-
kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar
atribut yang diukur (Azwar, 2012: 147). Rentang nilai dicari dengan
mengetahui nilai maksimal dan nilai minimal terlebih dahulu. Nilai
maksimal (52x3=156) sedangkan nilai minimal (52x1=52). Luas jarak
sebaran (rentang) adalah 104 diperoleh dari nilai maksimal dikurangi
nilai minimal. Maka, standar deviasi (Ơ) 104:6=17,33 kemudian
dibulatkan menjadi17, dan µ diperoleh dari nilai minimal x 2 = 52 x 2 =
104. Rumus pengklasifikasian permasalahan perilaku dengan
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tinggi (µ + 1,0σ) ≤ X
1. Kategori Tinggi
(µ + 1,0σ) ≤ X
(104 + 1,0 . 17) ≤ X
(121) ≤ X
2. Kategori Sedang
(µ - 1,0σ) ≤ X < (µ + 1,0σ)
(104 – 1,0 . 17) ≤ X < (104 + 1,0 . 17)
(87) ≤ X < (121)
3. Kategori Rendah
X < (µ - 1,0σ)
X < (104 - 1,0 . 17)
X < (87)
Tinggi 121 ≤ X
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif
deskriptif dengan menggunakan metode survei. Judul penelitian ini “Survei
Permasalahan Perilaku Siswa Kelas III dan Kelas IV SD Sukacita”. Penelitian
ini dilaksanakan bersama dengan enam mahasiswi studi penelitian dengan
tempat SD yang digunakan sama namun setiap mahasiswi meneliti aspek
permasalahan yang berbeda. Aspek permasalahan yang dipilih oleh peneliti
adalah aspek perilaku.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menyusun kembali
kuesioner yang diambil dari School Referral Questionnaire dengan
melakukan modifikasi sesuai kebutuhan peneliti. Kuesioner tersebut disusun
menjadi 2 bagian yaitu pernyataan tertutup yang terdiri dari 52 butir dan
pertanyaan terbuka dengan jumah 4 butir. Langkah selanjutnya, peneliti
melakukan tahap validasi terhadap intrumen penelitian. Penelitian ini
menggunakan validitas isi, dimana peneliti mengkonsultasikan instrumen
tersebut kepada dua orang ahli yaitu salah satu dosen pembimbing dan kepala
sekolah di SD. Tujuan melakukan validasi untuk mengetahui uji kelayakan
kuesioner untuk siswa sekolah dasar berdasarkan dari berbagai aspek.
Setelah kuesioner ini dinyatakan layak, peneliti pun datang ke SD
Kanisius Notoyudan dengan tujuan meminta izin untuk melakukan uji coba
kuesioner. Langkah selanjutnya, peneliti mengurus surat izin melakukan uji
coba penelitian yang dibuatkan oleh sekretariat PGSD. Uji coba kuesioner
pun dilaksanakan di hari yang telah disepakati bersama. Uji coba kuesioner
ini, hanya untuk pernyataan tertutup saja. Hal ini dikarenakan untuk
mengetahui variasi pilihan jawaban yang mudah dipahami siswa. Setiap siswa
menerima tiga variasi pilihan jawaban dengan opsi pertama dengan 2 pilihan
jawaban, opsi kedua dengan 3 pilihan jawaban dan opsi ketiga dengan 5
pilihan jawaban. Setelah responden selesai menyentang jawaban dan
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Deskripsi Data
1) Tingkat Permasalahan Perilaku Siswa Kelas III dan Kelas IV SD
Sukacita
Peneliti menggunakan tiga kategori antara lain kategori tinggi,
sedang dan rendah dalam menentukan tingkat permasalahan perilaku
siswa kelas III dan kelas IV di SD Sukacita. Setiap kategori terdapat
masing-masing skor yang berbeda. Pilihan jawaban “selalu” mendapat
skor 3, pilihan jawaban “kadang-kadang” mendapat skor 2 dan pilihan
jawaban “tidak pernah” mendapat skor 1. Tingkat permasalahan perilaku
ini diperoleh dari data kuantitatif dihitung berdasarkan pada distribusi
normal yang diperoleh dari mean dan standar deviasi teoritik.
Pengkategorian atau tingkatan dengan menggunakan kategori jenjang
(ordinal) sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kategori Jenjang
KATEGORI RUMUS
Tinggi (µ + 1,0σ) ≤ X
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29,8%
Sedang
70,2%
Rendah
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bentuk perilaku siswa yang tidak terpuji adalah pernah mencontek, dan
dihukum guru karena ramai di kelas. Persentase perilaku tidak terpuji
dilakukan oleh 3 siswa dengan perolehan 3,2%. Pengalaman tidak
menyenangkan yang dialami siswa di sekolah melalui perilaku yang tidak
terpuji ditunjukkan dengan jawaban yang dituliskan siswa seperti :
“Saya pernah menyontek pada saat ulangan” (R-4)
Permasalahan yang dihadapi responden dengan nomor (R-4) di
atas, termasuk ke dalam permasalahan perilaku berbohong karena
responden mencontek hasil pekerjaan orang lain demi mendapatkan nilai
bagus.
“Di hukum di kantor guru, karena ramai dikelas” (R-36)
Permasalahan yang dihadapi responden dengan nomor (R-36) di
atas, termasuk ke dalam permasalahan perilaku tidak berkonsentrasi
ketika pembelajaran dikelas, maka responden mendapat hukuman.
Selanjutnya permasalahan yang lain diluar aspek perilaku antara
lain: Pengalaman tidak menyenangkan di sekolah bidang akademik
memiliki persentase yaitu 5,3%. Bentuk dari permasalahan akademik
antara lain: kurang dapat memahami pelajaran, mendapat nilai jelek.
Kemudian permasalahan sibling (dengan saudara) persentasenya sebesar
6,4%. Gambaran pernyataan siswa dari permasalahan dengan saudara
(konflik sibling) dituliskan seperti: dinakali adik. Selanjutnya
permasalahan pribadi dengan persentase 7,4%. Bentuk permasalahan
pribadi yang merupakan pengalaman tidak menyenangkan yang
dituliskan siswa seperti pernah mengalami sakit karena jatuh dari tangga,
tertabrak kendaraan. Jawabna yang dituliskan siswa tersebut tidak
berhubungan langsung mengenai permasalahan perilaku.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tetangga atau saudara” (R-2) dan “Aku sulit belajar karena adikku
menonton televisi terlalu keras” (R-14) Permasalahan yang dihadapi
responden dengan nomor (R-2) dan (R-14) di atas, termasuk ke dalam
permasalahan perilaku karena siswa merasa terganggu dengan kondisi
lingkungan tempat belajar. Responden dengan nomor (R-14) mengalami
permasalahan perilaku karena terganggu dengan adanya suara televisi
yang terlalu keras. Sedangkan responden dengan nomor (R-2) mengalami
permasalahan perilaku karena terganggu dengan saudara kandung yang
ikut-ikutan mencampuri tanpa tujuan. Kedua hal tersebut termasuk faktor
eksternal penyebab siswa mengalami kesulitan fokus sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam belajar.
Peran guru dalam menangani siswa yang sulit fokus bisa dilakukan
dengan cara, (1) mempersiapkan materi yang menarik perhatian anak,
bisa berupa memberikan video yang berhubungan dengan materi. (2)
memberikan rasa percaya diri pada anak dengan memberi keyakinan (3)
ketika anak diberi tugas, guru menerapkan pembatasan waktu dalam
mengerjakan (4) melakukan kegiatan yang membuat anak merasa
nyaman.
Bentuk permasalahan perilaku yang kedua adalah kesulitan
menemukan barang yang dicari karena tidak tertata. Masalah ini,
termasuk dalam kategori kebiasaan buruk dalam bekerja. Siswa belum
bisa bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada umumnya, siswa
hanya melakukan apa yang ingin dilakukan, dan bukan apa yang
seharusnya dilakukan atau bertindak asal-asalan serta mengambil cara
yang paling mudah dilakukan. Siswa ini dapat digambarkan berorientasi
pada kesenangan (Darwis, 2006: 117). Menata barang milik sendiri
adalah hal yang sederhana dan mudah dilakukan, namun apabila terjadi
terus menerus akan menjadi kebiasaan buruk dalam bekerja. Barang-
barang yang tidak tertata juga bisa berpengaruh terhadap minat anak
untuk belajar. Siswa perlu mengembangkan kepribadian diri dengan
belajar disiplin. Beberapa cara untuk mengurangi kebisaan buruk siswa
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterima oleh siswa, yaitu bullying verbal, bullying fisik, dan bullying
relasional.
Bentuk bullying yang sering dilakukan oleh beberapa siswa adalah
tindakan bullying verbal. Persentase tindakan bullying verbal sebesar
8,5%. Coloroso ( dalam Zakiyah, dkk, 2014) mengungkapkan bahwa
kekerasan verbal dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam,
penghinaan, dan perampasan uang jajan atau barang-barang. Beberapa
hal tersebut, sama seperti yang peneliti temukan pada ungkapan jawaban
siswa, seperti: (R-8) “teman suka mengejek”, (R-85) “ya, diejek teman”.
Bentuk buliying verbal ini, akan menjadi awal dari perilaku bullying
lainnya seperti kekerasan yang lebil lanjut. Bentuk bullying yang kedua
adalah bullying fisik yang dialami siswa dengan persentase sebesar 3,2%.
Coloroso ( dalam Zakiyah, dkk, 2014) mengungkapkan bahwa bullying
fisik merupakan jenis bullying yang paling tampak dan paling dapat
diidentifikasi di antara bentuk- bentuk penindasan lainnya, namun
kejadian penindasan fisik terhitung kurang dari sepertiga insiden
penindasan yang dilaporkan siswa. Ungkapan tindakan bullying fisik
yang dialami siswa, seperti (R-48) “menghindari teman yng memukul”.
Dalam hal ini, sang korban biasanya siswa yang lebih lemah
dibandingkan dengan sang pelaku. Bentuk bullying yang terakhir yaitu
bullying relasional yang dialami siswa dengan persentase sebesar 2,1%.
Coloroso ( dalam Zakiyah, dkk, 2014) mengungkapkan bahwa bullying
relasional adalah tindakan siswa berupa pelemahan harga diri si korban,
penindasan secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan,
pengecualian, atau penghindaran. Penindasan relasional dapat digunakan
untuk mengasingkan atau menolak seorang teman atau secara sengaja
ditujukan untuk merusak persahabatan. Perilaku ini dapat mencakup
sikap- sikap tersembunyi seperti pandangan agresif, lirikan mata, helaan
napas, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar. Ungkapan tindakan
bullying relasional yang dialami siswa, seperti (R-32) “Setiap menghias
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas aku tidak boleh ikut karena mereka tidak mau”. Ungkapan tersebut
adalah salah satu contoh tindakan pengecualian.
Tindakan bullying ini memiliki dampak yang negatif bagi
perkembangan karakter anak. Dampak yang akan ditimbulkan dari
perilaku bullying memang berbeda-beda, akan tetapi ketiga jenis bullying
tersebut akan sangat merugikan bagi korban. Selain itu, jika dikaitkan
dengan bentuk permasalahan perilaku yang ketiga adalah menunjukkan
amarah dan kekerasan. Masalah ini, peneliti golongkan dalam kategori
keagresifan sosial. Perilaku agresif secara sosial adalah perilaku yang
menyerang orang lain baik penyerangan secara verbal maupun
penyerangan secara fisik. Penyerangan secara verbal misalnya, mencaci,
mengejek, atau memperolok-olokkan orang lain ataupun dengan
menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mengancam atau
merendahkan. Penyerangan secara fisik misalnya. mendorong, memukul
atau berkelahi (Darwis 2006 : 39). Maka perlu diketahui bahwa bullying
adalah tindakan yang sengaja dilakukan seseorang dengan tujuan untuk
melukai dan membuat seseorang menjadi tidak nyaman, namun sang
korban lemah, tidak berdaya, tidak mampu melawan atau
mempertahankan dirinya dari tindakan bully. Sedangkan agresif adalah
kedua belah pihak saling melakukan penyerangan dengan tujuan untuk
melukai atau membuat tidak nyaman. Permasalahan ini sering terjadi di
sekolah, dan harus segera ditangani, atau perlu adanya perhatian dari
pihak sekolah. Dalam hal ini, peneliti berpendapat mungkin, siswa satu
dengan lainnya saling melapor bahwa dirinya “diejek oleh teman”.
Namun kedua siswa ini saling mengejek. Hal ini bukan disebut tindakan
bullying karena saling melawan satu dengan yang lain. Oleh karena itu,
permasalahan yang dialami siswa bisa berupa perilaku agresif. Hal ini
telah diperkuat adanya bukti dari pernyataan tertutup pada kuesioner
adanya laporan bahwa siswa yang menunjukkan amarah atau kekerasan
dikategorikan urutan ketiga dari yang terbanyak sebesar 18,08% (17
siswa dari 94 siswa).
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak mengerti aturan yang ada, atau ekspektasi yang diharapkan dari
dirinya jauh melebihi apa yang dapat mereka cerna pada tingkatan
pertumbuhan mereka saat itu. (2) anak-anak ingin melakukan hal-hal yang
diinginkan dan kebebasannya. (3) anak-anak meniru perbuatan orang tua.
(4) adanya perbedaan perlakuan di sekolah dan di rumah. (5) kurangnya
pembiasaan sopan santun yang sudah diajarkan oleh orang tua sejak dini.
Kondisi dilapangan saat ini banyak ditemui perilaku siswa yang
bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat
pada umumnya, banyak sikap siswa yang kurang mencerminkan
seorang pelajar, misalnya siswa yang berani terhadap guru, siswa
yang acuh tak acuh jika diberikan nasihat, berbicara kepada guru
dengan nada yang tinggi dan lain sebagainya. Solusi dalam menghadapi
masalah ini adalah dengan melakukan mencari tahu terlebih dahulu
penyebabnya, dan apabila telah menemukan akar masalahnya, kemudian
coba mulai berbicara dengan siswa yang mengalami masalah tersebut.
Bentuk permasalahan perilaku yang terakhir adalah kesulitan untuk
memulai mengerjakan tugas dan bertahan untuk tetap mengerjakannya
sampai selesai. Siswa biasanya sulit untuk memulai mengerjakan tugas
dikarenakan beberapa faktor, antara lain akalnya tidak dapat bekerja
seperti yang diharapkan Reber (Amin, 2005: 110) (1) siswa yang merasa
gelisah akan suatu tugas yang diberikan cukup banyak hingga
terbayangkan sulit untuk dikerjakan. (2) Sebelum mengerjakan, siswa
sudah merasa bahwa dirinya tidak mampu mengerjakan sehingga tidak ada
semangat dalam diri siswa untuk mencoba terlebih dahulu. Selain itu,
siswa juga merasa sulit bertahan untuk tetap mengerjakannya sampai
selesai, dikarenakan beberapa faktor mungkin faktor lingkungan sekitar
yang kurang mendukung ataupun faktor dari dalam diri siswa. Faktor ini
sama halnya dengan faktor kesulitan dalam hal konsentrasi sehingga siswa
kesulitan mengerjakan tugas. Faktor lingkungan sekitar yang kurang
mendukung, misalnya saat siswa mengerjakan tugas, namun tiba- tiba
teman datang menghampiri dan mengajak bermain. Hal ini akan membuat
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mendapat hasil yang bagus. Dalam hal ini, siswa hanya
mementingkan kesenangan yang akan diperolehnya tanpa memikirkan
bahwa perbuatan yang dilakukan dapat merugikan diri sendiri. Padahal,
menyontek punya dampak buruk bagi pelakunya. Dampak buruk ini ada
yang langsung dirasakan akibatnya, tapi ada juga dampak yang sifatnya
jangka panjang. Kurang adanya percaya diri dari siswa, membuat siswa
melakukan perbuatan menyontek.
Hartanto (2012: 37) mengungkapkan faktor penyebab siswa
menyontek, antara lain: adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang
tinggi, keinginan untuk menghindari kegagalan (tidak naik kelas),
adanya persepsi bahwa sekolah melakukan hal yang tidak adil merasa
tidak diperhatikan dengan baik, kurangnya waktu untuk menyelesaikan
tugas sekolah, tidak adanya sikap yang menentang perilaku menyontek di
sekolah (banyak guru yang membiarkan terjadinya perilaku
menyontek tersebut). Dengan demikian perlu adanya upaya mengatasi
siswa yang menyontek antara lan guru menjelaskan dampak buruk dari
menyontek adalah tidak mempercayai diri sendiri dan selalu
mengandalkan orang lain, sehingga siswa tersebut sulit dipercaya,
menanamkan nilai kejujuran dalam diri siswa, menjadi guru yang tegas,
apabila siswa ketahuan menyontek diberi konsekuensi untuk
mengarahkan agar siswa sadar akan kesalahan yang telah dilakukan.
Ungkapan lain yang disampaikan siswa adalah pernah dihukum di
kantor dan dimarahi guru. Guru melakukan tindakan tersebut mungkin
karena perilaku siswa yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi dan
dilakukan berulang-ulang, namun siswa tidak merasa jera. Guru marah
kepada siswa, karena ada hal yang membuat jengkel. Guru melakukan
konsekuensi tersebut agar siswa menyadari perbuatan yang dilakukan
salah.
Analisis data tambahan kedua berupa kelebihan yang dimiliki
siswa. Meskipun penelitian ini membahas permasalahan yang dialami
siswa, kelebihan yang dimiliki siswa juga sangat penting diketahui.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas
III dan kelas IV di SD Sukacita, kesimpulan peneliti sebagai berikut:
1. Tingkat permasalahan perilaku pada siswa kelas III dan kelas IV di SD
Sukacita cenderung berada pada kategori rendah (70,2%), sedangkan
sisanya sebanyak 29,8% termasuk dalam kategori sedang.
2. Bentuk permasalahan perilaku yang sering dialami siswa antara lain (1)
sulit fokus atau berkonsentrasi dalam pembelajaran, yang dialami oleh
24,46% siswa, (2) kesulitan menemukan barang yang dicari karena tidak
tertata, yang dialami oleh 19,14% siswa, (3) menunjukkan amarah dan
kekerasan, yang dialami oleh 18,08% siswa, (4) melakukan tindakan-
tindakan yang membuat orang lain mengatakan “aku tidak sopan”, yang
dialami oleh 18,08% siswa, (5) kesulitan untuk memulai mengerjakan
tugas dan bertahan untuk tetap mengerjakannya sampai selesai, yang
dialami oleh 17,02% siswa. Selain itu, permasalahan perilaku yang
sedang dialami siswa saat ini adalah siswa menjadi korban bullying.
B. Keterbatasan penelitian
Peneliti menyadari sungguh bahwa dalam proses penelitian ini, masih
terdapat kelemahan dan keterbatasan yang dialami oleh peneliti, berikut
keterbatasan peneliti:
1. Sekolah membatasi waktu untuk pengambilan data sehingga peneliti
tidak dapat menindaklanjuti dengan wawancara.
2. Beberapa jawaban yang dituliskan siswa, tidak sesuai dengan
pertanyaan yang ada. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan
siswa mengalami kesulitan memahami beberapa pertanyaan pada
kuesioner.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Saran
Saran yang diberikan peneliti dapat digunakan sebagai masukan dan
bahan perbaikan untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian,
peneliti dapat menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya, alangkah lebih baik jika melakukan wawancara
secara lebih mendalam dengan guru atau pun perwakilan siswa yang
mengalami masalah berupa temuan-temuan unik agar data yang
diperoleh peneliti lebih detail.
2. Penelitian selanjutnya, lebih memperhatikan stuktur kalimat yang
digunakan dalam suatu pertanyaan yang dituliskan pada lembar
kuesioner agar siswa dapat memahami sehingga siswa dapat
menuliskan jawaban sesuai dari isi pertanyaan yang ada.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anjelika, N.(2018). Studi kasus pada anak usia sekolah dasar di lingkungan v,
kelurahan asam kumbang, kecamatan medan selayang, medan. Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Azzet, A. M. (2010). Buku pintar mengatasi anak nakal. Jogjakarta: Kata Hati.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Djuwita, P. (2017). Pembinaan etika sopan santun peserta didik kelas v melalui
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar nomor 45 kota
bengkulu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar,10(1), 27-
36Artati, B. (2009). Sopan berbahasa, santun berkata-kata. Klaten: Intan
Pariwara.
Furqon. (2005). Konsep dan aplikasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Irham & Wiyani. (2014)a. Bimbingan & konseling: teori dan aplikasi di sekolah
dasar. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Irham & Wiyani. (2014)b. Psikologi pendidikan: teori dan aplikasi dalam proses
pembelajaran. Jogyakarta: AR-Ruzz Media.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kountur, R. 2007. Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis, edisi
revisi. Jakarta: PPM.
Risaldy & Idris. (2014). Panduan mengatasi permasalahan anak usia dini.
Jakarta: Luxima Metro Media.
Rusmini (2012). Peran Guru dalam Menanamkan Karakter Sopan Santun Siswa
di SDN Teluk Dalam 12 Banjarmasin. (Srikpsi). Banjarmasin: Universitas
Lambung Mangkurat.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Susanto, A. (2017). Pendidikan anak usia dini (konsep dan teori). Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Tridhonanto & Agency. (2014). Mengapa anak mogok sekolah?. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Zaviera, F. (2007). Anak hiperaktif: cara cerdas menghadapi anak hiperaktif dan
gangguan konsentrasi. Jogjakarta: Kata Hati.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
Surat-Surat
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1.1 Surat Ijin Uji Coba Penelitian dari Universitas Sanata Dharma
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
Data Penelitian
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. NO SOAL
JML KRITERIA
RESP 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
R-1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 74 rendah
R-2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 98 sedang
R-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 65 rendah
R-4 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 1 3 2 2 2 106 sedang
R-5 2 2 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 76 rendah
R-6 2 1 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 91 sedang
R-7 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 83 rendah
R-8 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 60 rendah
R-9 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 85 rendah
R-10 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 90 sedang
R-11 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 73 rendah
R-12 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 69 rendah
R-13 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 70 rendah
R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 60 rendah
R-15 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 68 rendah
R-16 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 1 2 1 87 sedang
R-17 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 82 rendah
R-18 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 86 rendah
R-19 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 65 rendah
R-20 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 97 sedang
R-21 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 74 rendah
R-22 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 2 1 3 2 1 1 98 sedang
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. NO SOAL
JML KRITERIA
RESP 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
R-23 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 3 69 rendah
R-24 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 88 sedang
R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 52 rendah
R-26 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 78 rendah
R-27 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 81 rendah
R-28 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 103 sedang
R-29 2 2 2 3 3 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 94 sedang
R-30 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 3 91 sedang
R-31 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 68 rendah
R-32 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 68 rendah
R-33 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 85 rendah
R-34 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 71 rendah
R-35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 65 rendah
R-36 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 101 sedang
R-37 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 79 rendah
R-38 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 71 rendah
R-39 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 3 3 2 1 81 rendah
R-40 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 77 rendah
R-41 1 1 2 3 2 1 1 3 3 2 1 2 3 3 2 1 2 3 1 2 3 1 103 sedang
R-42 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 95 sedang
R-43 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 73 rendah
R-44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 64 rendah
R-45 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 81 rendah
R-46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 58 rendah
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. NO SOAL
JML KRITERIA
RESP 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
R-47 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 73 rendah
R-48 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 94 sedang
R-49 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 75 rendah
R-50 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 77 rendah
R-51 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 84 rendah
R-52 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 71 rendah
R-53 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 75 rendah
R-54 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 81 rendah
R-55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 60 rendah
R-56 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 97 sedang
R-57 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 67 rendah
R-58 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 1 3 2 2 99 sedang
R-59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 63 rendah
R-60 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 70 rendah
R-61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 rendah
R-62 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 79 rendah
R-63 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 rendah
R-64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 64 rendah
R-65 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 74 rendah
R-66 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 62 rendah
R-67 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 81 rendah
R-68 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 107 sedang
R-69 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 79 rendah
R-70 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 89 sedang
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. NO SOAL
JML KRITERIA
RESP 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
R-71 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 62 rendah
R-72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 93 sedang
R-73 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 91 sedang
R-74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 rendah
R-75 2 3 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 89 sedang
R-76 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 89 sedang
R-77 2 1 2 1 2 1 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 91 sedang
R-78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 52 rendah
R-79 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 84 rendah
R-80 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 87 sedang
R-81 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 69 rendah
R-82 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 76 rendah
R-83 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 81 rendah
R-84 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 66 rendah
R-85 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 73 rendah
R-86 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 104 sedang
R-87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 57 rendah
R-88 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 83 rendah
R-89 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 85 rendah
R-90 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 110 sedang
R-91 2 1 1 2 3 1 2 1 1 2 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 2 3 92 sedang
R-92 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 74 rendah
R-93 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 3 1 86 rendah
R-94 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 58 rendah
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 R-2 Selalu dirusuhi kakak saat belajar atau bermain dengan tetangga atau
saudara
3 R-3 Aku sulit belajar karena adikku menonton televisi terlalu keras
5 R-5 Iya
14 R-14 Aku suit belajar karena adikku menonton televisi terlalu keras
17 R-17 Aku ingin belajar tetapi ayahku setiap Sabtu atau Senin selalu
menonton televisi dengan keras, sehingga aku belajarnya tidak fokus
18 R-18 Ya
21 R-21 Sulit memahami pelajaran ipa, ketika ada teman sebelah tempat
dudukku mengobrol
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 R-32 Setiap menghias kelas aku tidak boleh ikut karena mereka tidak mau
34 R-34 Mudah menyerah ketika pelajaran bahasa jawa karena terasa sulit
38 R-38 Menggambar
40 R-40 Saya tidak bisa mengerjakan soal bahasa jawa aksara jawa
44 R-44 Belajar
45 R-45 Iya
46 R-46 Ya
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 R-55 Mau
59 R-59 Tidak
62 R-62 Tentu
70 R-70 Sikapku
71 R-71 Ketika aku sedang tidak bersemangat aku diberi semangat oleh orang
lain ataupun guru
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 R-80 Guru
81 R-81 Tidak
91 R-91 Tidak
93 R-93 Ya
94 R-94 -
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 R-11 Tidak
12 R-12 Ada
18 R-18 Tidak
19 R-19 Tidak
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 R-30 Dibisik-bisikin
37 R-37 Ayah ibu mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan aku tidak
dijak pergi sama orag tuaku
44 R-44 Saat adikku menangis karena hal hal kecil, aku merasa jengkel
45 R-45 Ada
47 R-47 Tidak
49 R-49 Tidak
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 R-50 Ya
54 R-54 Pernah
55 R-55 Ada
57 R-57 Tidak
58 R-58 Ada
59 R-59 Kadang-kadang
60 R-60 Ada, tapi yang membaca ini pertama pasti guru jadi saya tidak akan
jawab
62 R-62 Ya/ada
65 R-65 Tidak
66 R-66 Ada
68 R-68 Tidak
70 R-70 Tidak
71 R-71 Ya, ketika aku diejek temanku "serafim, catheringnya banyak moto"
72 R-72 Tidak
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 R--81 Tidak
84 R-84 Belum
89 R-89 Kadang aku disekolah nggak terlalu mudeng tentang pelajaran yang
diajarkan tapi aku malu tanya.
90 R-90 Ada
91 R-91 Saya lumayan sering dibully kadang-kadang. Ada teman, tapi sedikit.
Jadi, saya ingin berusaha supaya banyak teman
94 R-94 Tidak
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 R-2 Melukis
4 R-4 Menggambar
5 R-5 Menulis
6 R-6 Menulis
11 R-11 Menggambar
12 R-12 Matematika
13 R-13 Berenang
14 R-14 Menggambar
16 R-16 Menggambar
19 R-19 Menggambar
20 R-20 Besar
21 R-21 Biola
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 R-27 Menyanyi
28 R-28 Dance
30 R-30 Bernyanyi
31 R-31 Menyanyi
40 R-40 Menggambar
43 R-43 Dance
44 R-44 Berenang
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 R-53 Berenang
55 R-55 Badminton
56 R-56 Entahlah
59 R-59 Menggambar 3D
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 R-81 Melukis
86 R-86 Tinggi
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 R-1 - -
5 R-5 - -
6 R-6 - -
7 R-7 - -
11 R-11 - -
18 R-18 - -
19 R-19 - -
20 R-20 - -
24 R-24 - -
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 R-41 - -
45 R-45 - -
46 R-46 - -
47 R-47 - -
49 R-49 - -
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52 R-52 - -
54 R-54 - -
55 R-55 - -
56 R-56 - -
57 R-57 - -
58 R-58 - -
59 R-59 - -
60 R-60 - -
62 R-62 - -
63 R-63 - -
64 R-64 - -
65 R-65 - -
66 R-66 - -
69 R-69 - -
70 R-70 - -
71 R-71 - -
72 R-72 - -
74 R-74 - -
75 R-75 - -
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 R-78 - -
80 R-80 - -
81 R-81 - -
82 R-82 - -
84 R-84 - -
86 R-86 - -
88 R-88 - -
89 R-89 - -
91 R-91 - -
92 R-92 - -
93 R-93 - -
94 R-94 - -
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 R-1 - -
5 R-5 - -
9 R-9 - -
10 R-10 - -
11 R-11 - -
12 R-12 - -
18 R-18 - -
19 R-19 - -
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 R-45 - -
46 R-46 - -
47 R-47 - -
49 R-49 - -
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 R-50 - -
51 R-51 - -
52 R-52 - -
53 R-53 - -
54 R-54 - -
55 R-55 - -
56 R-56 - -
57 R-57 - -
58 R-58 - -
59 R-59 - -
60 R-60 - -
61 R-61 - -
62 R-62 - -
63 R-63 - -
64 R-64 - -
65 R-65 - -
66 R-66 - -
68 R-68 - -
69 R-69 - -
70 R-70 - -
72 R-72 - -
74 R-74 - -
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 R-78 - -
81 R-81 - -
84 R-84 - -
85 R-85 - -
86 R-86 - -
90 R-90 - -
94 R-94 - -
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
Validasi
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
Instrumen
Penelitian
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Dokumentasi
Penelitian
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA PENELITI
160