Anda di halaman 1dari 7

KHUTBAH IEDUL FITRI 1442 H

‫ يَااَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اََمنُوا اتَّ ُقوا اهللَ َح َّق تُ َقاتِِه‬:‫آن الْ َك ِرِْْي‬ ِ ‫اَل ِِف الْ ُقر‬
ْ َ ‫ال اهللُ تَ َع‬ َ َ‫ق‬
MUSHOLA AL BARKAH ‫َوالَ َْتُْوتُ َّن اِالَّ َواَنْتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
Menjaga Al Quran sebagai Ruh kita serta Jasadiyah kita
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT …
dalam Kondisi Pandemi Covid-19
Menetes air mata orang beriman mengiringi tenggelamnya matahari kemarin sore,
Oleh: Ustadz Fendy Budi R. –‫غفر اهلل له ولوالديه‬-
seiring terbitnya hilal Syawwal, maka berpisahlah kita dengan Ramadhan. Berpisahlah
kita dengan bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam, jika kita beribadah pada
‫اْلَ ْم ُدِ هللِ َكثِْي ًرا َو ُسْب َحا َن اهللِ بُ ْكَرًة‬ ْ ‫ اَهللُ أَ ْكبَ ُر َكبِْي ًرا َو‬.)9 ( ‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬ malam itu, maka kita mendapatkan keutamaan ibadah yang lebih baik daripada ibadah
seribu bulan. Kita telah berpisah dengan bulan yang di dalamnya terdapat limpahan
ِ
‫ َوَهَزَم‬،ُ‫َعَّز ُجنْ َده‬ َ ‫ َوأ‬،ُ‫صَر َعْب َده‬ َ َ‫ َون‬،ُ‫ص َد َق َو ْع َده‬ َ ،ُ‫ الَ إِلهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َده‬،ً‫َوأَصْيال‬ rahmat dan ampunan Allah yang berlipat ganda. Kita telah ditinggalkan oleh bulan yang
ِِ
َ ْ ‫ الَ إِلهَ إِالَّ اهللُ َوالَ نَ ْعبُ ُد إِالَّ إِيَّاهُ ُمُْلص‬،ُ‫اب َو ْح َده‬
puasa di dalamnya menutupi salah dan dosa. Kita telah ditinggalkan oleh bulan
‫ْي لَهُ الدِّيْ َن َولَ ْو َك ِرَه‬ َ ‫َحَز‬ ْ ‫اْأل‬ turunnya Al-Qur’an pedoman umat manusia.

‫ اَ ْْلَ ْم ُدِ هللِ الَّ ِذ ْي‬.‫ اَهللُ أَ ْكبَ ُر َوهللِ ا ْْلَ ْم ُد‬،‫ الَ إِلهَ إِالَّ اهللُ َواهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫الْ َكافُِرْو َن‬
Tidak ada yang dapat menjamin bahwa kita akan bertemu lagi dengan bulan yang
penuh dengan berkah itu. Betapa banyak orang-orang yang kita kasihi dan kita

ٍ ‫الصيَ ِام َوالْ ِقيَ ِام َو َج َعلَنَا ََْي َر أ َُّم‬


ِّ ‫لى‬ َ ‫َعانَناَ َع‬ َ ‫ضا َن َوأ‬ َ ‫َوفَّ َقنَاِ ِإلْْتَ ِام َش ْه ِر َرَم‬
sayangi, orang-orang tua kita, saudara, kerabat dan para tetangga. Mereka yang dulu
pernah bersama-sama dengan kita, masih terbayang senyuman mereka di pelupuk
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ت للِن‬
ُ‫ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالَّ اهلل‬.‫ ََْن َم ُدهُ َعلَى تَ ْوفْيقه َوه َدايَته‬.‫َّاس‬ ْ ‫َُ ِر َج‬ ْ‫أ‬
mata. Tapi kini, mereka tidak lagi bersama-sama dengan kita. Mereka telah berada di
alam baka, hanya tinggal kenangan yang tak mungkin akan terlupa.
ِ
ُ‫َن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُه‬ َّ ‫ َوأَ ْش َه ُد أ‬،‫ْي‬ ُ ْ ِ‫اْلَ ُق الْ ُمب‬
ْ ‫ك‬ ُ ‫ك لَهُ الْ َمل‬ َ ْ‫َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬ Mari kita bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah kepada
kita. Orang yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah
‫ص ْحبِ ِه‬ ِِ ِ
َ ‫السالَ ُم َعلَى َسيِّدنَا ُُمَ َّمد َو َعلَى آله َو‬ َّ ‫الصالَةُ َو‬ َّ ‫ َو‬.‫ْي‬ َ ْ ِّ‫ََ َاَتُ النَّبِي‬ berfirman,
َ ٌّ َ َ َّ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ
‫ِن َحِيد‬ ‫غ‬ ‫اَّلل‬ ‫ن‬ ‫إ‬‫ف‬ ‫ر‬ ‫ف‬‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬ ِ ‫ه‬ ‫س‬
ِ ‫ف‬ ِ‫ومن يشكر فإِنما يشكر ِل‬
:‫ أ ََّما بَ ْع ُد‬،‫ْي َوَم ْن تَبِ َع ُه ْم بِِإ ْح َسان إِ ََل يَ ْوِم الدِّيْ َن‬ ِ
َ ْ ‫َوالتَّابِع‬
ِ ِ
“Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur
،‫َن يَ ْوَم ُك ْم ذه َذا يَ ْوم َع ِِْيم‬ َّ ‫ اتَّ ُقوا اهللَ َح َّق تَ ْق َواهُ َو ْاعلَ ُم ْوا أ‬،‫َّاس‬ ُ ‫فَيَآ أَيُّ َها الن‬ untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah

ِّ ‫ َو َحَّرَم َعلَْي ُك ْم فِْي ِه‬،‫َح َّل اهللُ لَ ُك ْم فِْي ِه الطَّ َع َام‬ ِ Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Qs. Luqman [31]: 12).
‫ فَ ُه َو يَ ْوُم‬،‫الصيَ َام‬ َ ‫ أ‬،‫َوعْيد َك ِرْْي‬ Semoga dengan bersyukur, Allah menambah nikmat-Nya kepada kita semua,

‫ فَ َسبِّ ُح ْوا َربَّ ُك ْم فِْي ِه َو َعِِّ ُم ْوهُ َوتُ ْوبُ ْوا‬،‫تَ ْسبِْيح َوََْت ِمْيد َوتَ ْهلِْيل َوتَ ْع ِِْيم َوْتَْ ِجْيد‬
sesuai janji-Nya:
َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ
‫يدنك ْم َولئ ِ ْن كف ْرت ْم إِن عذ ِاِب لشدِيد‬ِ‫لئِن شكرتم َلز‬
ِ ‫إِ ََل اهللِ و‬
ُ‫استَ ْغفُرْوه‬
َْ
Hal. 1 Hal. 2
َٰ‫ت م َِن ٱل ۡ ُه َدى‬ َ‫اس َو َبين‬ َّ ُٗ ُ َۡ ُۡ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ ۡ َ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
َٰ
ٖ ِ ِ ‫شهر رمضان ٱَّلِي أنزِل فِيهِ ٱلقرءان هدى ل ِلن‬
ۡ َ َّ ُ َ َ َۡ ُۡ َ
ُۖ‫ان ف َمن ش ِه َد مِنك ُم ٱلش ۡه َر فل َي ُص ۡم ُه‬
sangat pedih”. (Qs. Ibrahim [14]: 7).
Selanjutnya mari kita bershalawat kepada nabi besar Muhammad SAW. Untuk ِ ‫وٱلفرق‬
apa kita bershalawat?! Jika di dunia ini kita membutuhkan pertolongan, maka kita bisa
Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
meminta tolong kepada saudara-saudara kita, kerabat dan para sahabat. Akan tetapi
Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
akan ada suatu masa nanti, seperti yang difirman Allah:
َ َ َ َ َ ََ َُ َ ْ ْ َْ َ ََْ itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
ِ‫) وصاحِبتِهِ وبنِيه‬43( ِ‫) وأ ِمهِ وأبِيه‬43( ِ‫يوم يفِ ُّر المر ُء مِن أخِيه‬ kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada
bulan itu”. [QS. Al Baqoroh: ayat 185]
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri
Dari sini kita bisa menangkap sebuah pesan penting, ketika puasa bertujuan untuk
dan anak-anaknya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 34-36). Mengapa semua orang melarikan diri dari
mendidik kita agar bertaqwa, maka kita harus sadar bahwa tidak ada jalan petunjuk
orang-orang yang mereka kasihi?! Padahal di dunia dahulu mereka tidak bisa berpisah
yang mengantarkan kepada ketaqwaan kecuali hanya al Quran. Sementara ibadah
walau sedetik pun.
ْ ُ ْ َ ََْ ْ ُْ ْ ُ puasa hadir sebagai wahana untuk melatih serta membentuk karakter yang siap
ِ‫ئ مِنهم يومئ ِ ٍذ شأن يغن ِيه‬
ٍ ‫ِك ام ِر‬
ِ ‫ل‬ menjalankan Al Quran dalam kehidupan nyata.
Tugas utama seorang mukmin dan mukminah adalah menjaga konsistensi dalam
“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
berpegang teguh dengan petunjuk Al Quran dan menjadikannya sebagai aturan
menyibukkannya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 37). Saat itu kita sibuk mempertanggung jawabkan
kehidupan yang berlaku bagi seluruh manusia. Di tengah derasnya arus informasi dan
semua perbuatan kita; langkah kaki, hayunan tangan, tatapan mata, pendengaran
pemikiran seperti saat ini hendaknya setiap mukmin menyadari peran pentingnya
bahkan gerak hati. Ketika tidak ada yang dapat menolong, pada saat tidak ada yang
sebagai agen perubahan yang selalu aktif menyampaikan kebenaran al Quran dan
bisa membantu. Maka ketika itu kita mengharapkan pertolongan dan syafaat
mengamalkannya dalam kehidupan nyata.
Rasulullah SAW. Mari kita memperbanyak shalawat, semoga kita termasuk umat yang
Masyarakat muslim haruslah sadar bahwa tantangan kehidupan hari ini berupa
mendapatkan syafaatnya, amin ya Robbal’alamin.
perang pemikiran. Virus-virus pemikiran yang berdasarkan pada syubhat dan syahwat
‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر وهلل اْلمد‬،‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬ telah banyak menyebar di tengah umat manusia. Mulai dari materialisme, sekulerisme,
komunisme, kapitalisme, atheisme hingga pemujaan setan berkeliaran dan
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT … berseliweran menyasar akal hamba beriman untuk memadamkan cahaya keimanan
Sebagaimana kita ketahui bahwa unsur kehidupan manusia terdiri dari dua unsur dan ketaqwaannya.
penting; ruh (rohani kita) dan jasad (badan kita). Secara sistemik dan dilakukan secara massif, penyebaran konten narasi anti
1. Ruh (rohani/hati Kita) Islam dipropagandakan hingga muncul islamphobia di tengah masyarakat. Di saat yang
Hakikat puasa sejatinya mengantarkan seorang hamba untuk mempersiapkan diri bersamaan gaya hidup hedonis dipertontonkan agar menjadi tuntunan. Di sisi lain,
menerima al Quran sebagai pedoman hidup yang kemudian terinstal di dalam hati dan pembodohan umat Islam tentang ajaran Islam terus dilakukan dengan
jiwanya. Secara eksplisit, Allah SWT mengaitkan antara ibadah puasa dengan mengatasnamakan semangat pemikiran progresif. Di tambah lagi dengan
turunnya al Quran dalam firmanNya:

Hal. 3 Hal. 4
pembonsaian fungsi masjid sebagai rumah Allah dari peran pentingnya dalam ُ ُّ َ ٞ َ َ ۡ ُ َّ ٞ َ ۡ َّ ُ ۡ َ َ ۡ َ ُ َّ َ ُّ َ َٰٓ َ
membangun peradaban sekaligus wahana penerapan syariat hukum Allah ِ‫يأيها ٱِلاس قد جاءتكم موعِظة مِن ربِكم و ِشفاء ل ِما ِِف ٱلصدور‬
Tidak berhenti sampai di sini, peranan ulama sebagai pengawal syariat Islam ْ ُ َ ۡ َ ۡ َ َ َٰ َ َ َ ِ ‫ ل ِلۡ ُم ۡؤ ِمن‬ٞ‫َحة‬
َ ۡ ‫ قُ ۡل ب َف ۡضل ٱ ََّّللِ َوب َر‬٥٧ ‫ني‬ َ ۡ ‫َو ُه ٗدى َو َر‬
dibatasi gerakannya. Bahkan diberikan stigma buruk ketika bersikap kritis terhadap ‫َحتِهِۦ فبِذل ِك فليفرحوا‬ ِ ِ ِ
َ َۡ
penguasa suatu negri. Ini semua bertujuan agar umat jauh dari bimbingan ulama.
َ ُ
Semakin lengkap sudah derita umat ini dengan jauhnya mereka dari ulama sebagai ٥٨ ‫ م َِّما َي َم ُعون‬ٞ‫ه َو خ ۡۡي‬
pelita kehidupan.
Menambah berat beban yang harus dipikul umat manusia saat ini dengan Artinya “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
munculnya gerakan destruktif yang menyasar generasi muda. Beredarnya minuman Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
khomer, gaya hidup bebas, narkoba, pornografi dan pornoaksi dijajakan di tengah petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman 58. Katakanlah: "Dengan kurnia
mereka. Semuanya bermuara pada memperturutkan hawa nafsu dan menjadikannya Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan
sesembahan selain dari Allah SAW, wahai kaum muslimin, tidak sadarkah kita tentang rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
kondisi berbahaya saat ini
Jika kondisi seperti ini dibiarkan maka peradaban manusia akan hancur.
‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر وهلل اْلمد‬،‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬
Sebagaimana hancurnya kaum-kaum terdahulu dikarenakan memperturutkan hawa Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT …
nafsu serta bersikap abai dengan peringatan dari Allah SWT dan rasul-Nya. Allah Sungguh kemulian seseorang dan suatu kaum dilihat dari ruhnya bukan jasadnya.
befirman mengisahkan kepada kita tentang kaum yang ingkar kepada ajaran Allah Ketika seseorang meninggal dunia maka jasadnya dikuburkan di dalam liang lahad.

ُ‫اص ٗبا َوم ِۡن ُهم َّم ۡن أَ َخ َذتۡه‬ َ‫لُك أَ َخ ۡذنَا ب َذۢنبهِۦ فَم ۡن ُهم َّم ۡن أ َ ۡر َسلۡ َنا َعلَ ۡيهِ ح‬
SWT dan rasul-Nya: Sementara ruhnya naik ke langit menghadap Allah SWT. Karena jasad manusia terbuat
ًُ َ
ِ ِ ُۖ ِ ِ ‫ف‬ dari tanah maka ia dikembalikan ke tanah. Sementara ruh diciptakan dari sisi Allah ‫ﷻ‬
maka ketika ruh dicabut, ia pun akan pergi menghadap ke Penciptanya.
ُ‫ۡرض َوم ِۡن ُهم َّم ۡن أَ ۡغ َر ۡق َنا ۚ َو َما ََك َن ٱ ََّّلل‬َ َۡ ۡ َ ُ َّ
‫لص ۡي َحة َوم ِۡن ُهم َّم ۡن خ َسف َنا بِهِ ٱَل‬ ‫ٱ‬
Imam al Qurthubi –‫رحمه هللا‬- menjelaskan bahwa semua sifat yang disebutkan
dalam ayat tersebut, seperti mau’idzoh (pelajaran dan nasihat), syifa’ (obat penawar),
َ ُ َۡ ۡ ُ َ ُ َْ ُ َ َٰ ََ ۡ َُ َۡ petunjuk dan rahmat (kasih sayang) adalah merujuk kepada al Quran. Abdulloh bin
٤٠ ‫كن َكنوا أنفسهم يظلِمون‬ ِ ‫ِِلظلِمهم و‬
‫ل‬ ‘Abbas –‫رضي هللا عنه‬- menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan karunia Allah
adalah Al Quran dan yang dimaksud dengan rahmat-Nya adalah Islam
Artinya: “Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, Dari sinilah kita memahami bahwa hilangnya esensi kehidupan saat jauhnya ruh
maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di
dari petunjuk dan pelajaran ilmu dari wahyu-wahyu Allah SWT. Perhatikan apa yang
antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka
ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami membuat Fir’aun berlaku melampaui batas dengan mengaku sebagai tuhan dan
tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi memerintahkan untuk membunuh anak-anak laki-laki tak berdosa ?! apa yang
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”. [QS. Al ‘Ankabut: ayat 40] membuat Qorun berlaku angkuh, kikir, sombong serta merasa harta kekayaannya
Al Quran merupakan kebutuhan ruh dan jiwa seluruh manusia sebagaimana adalah hasil jerih payahnya sendiri ?! apa yang membuat kaum Madyan berlaku curang
firman Alloh SWT dan suka menipu ?! semua disebabkan karena matinya ruh dan jiwa mereka yang jauh

Hal. 5 Hal. 6
dari petunjuk Allah SWT dan bahkan mengingkarinya. Lalu masihkah kita bisa ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َما‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ول ق‬ ُ ‫َع ْن أَِِب ُهَريْ َرةَ أَنَّهُ َكا َن يَ ُق‬
merasakan kehidupan jika yang ada di permukaan bumi ini adalah segala macam
bentuk keburukan dan keangkaramurkaan ?! ُ ُ َ‫صَرانِِه َوُُيَ ِّج َسانِِه َك َما تُْنت‬ِّ َ‫ِم ْن َم ْولُود إَِّال يُولَ ُد َعلَى الْ ِفطَْرةِ فَأَبَ َواهُ يُ َه ِّوَدانِِه َويُن‬
‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر وهلل اْلمد‬،‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬ ِ‫الْب ِهيم ٍُ ََب‬
‫اء‬
َ ‫ع‬َ ْ‫َج‬
َ ٍ
ً ‫يم‬
َ َ َ
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT …
Unsur kehidupan manusia yang kedua adalah Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
2. Jasad (badan kita) telah bersabda: “Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam
Saat pandemi seperti sekarang ini kita sering mengkhawatirkan kesehatan kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi
jasmani/jasad kita dari virus corona. Corona Virus Disease atau Covid-19 sampai Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan
sekarang masih mewabah di Indonesia bahkan di dunia. Kini telah masuk tahun yang selamat tanpa cacat.”
kedua artinya dua kali puasa dan dua kali lebaran kita merayakan suasana Idul Fitri Situasi dan kondisi saat ini, menjadi bahan perenungan mendalam (tafúkur) baik
dalam kondisi pandemik Covid-19.Telah banyak orang yang terpapar hingga diisolasi sebagai umat Islam dan sebagai warga negara. Pandemik ini harus menjadi
dan ada yang sampai meninggal dunia, mendekam di penjara karena diduga momentum untuk peningkatan kwalitas sebagai hamba Tuhan. Allah SWT,
melanggar protokol kesehatan, bahkan juga berdampak terhadap tatanan memberikan anugerah Islam sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam menjemput
perekonomian, hukum, politik dan tata kelola Pemerintahan, serta cara berinteraksi keselamatan baik di dunia dan akhirat. Apabila muaranya adalah takwa dari
sosial masyarakat dan ibadahnya. banyak pelajaran dari wabah ini, salah satu yang pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, maka hari raya Idul Fitri dan hari-hari
utama dan terpenting yaitu dalam rangka memperbaiki hubungan kita kepada Allah berikutnya idealnya bersenyawa sebagai sikap hidup seorang Muslim, untuk melawan
SWT, dan memperbaiki kehidupan untuk melangkah ke arah yang lebih baik di bawah dampak yang ditimbulkan dari Covid-19, yaitu dengan cara memberantas kemiskinan
diridhai-Nya. melalui amal berbentuk zakat, infaq dan sedekah, melawan perilaku koruptif dan
pembasmi ketidakadilan yang terjadi di negeri ini.
‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر وهلل اْلمد‬،‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬ Kita semua harus sadar bahwa bangsa ini sedang tertimpa masalah yang sangat
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT … serius, bukan hanya masyarakat yang kewalahan, Pemerintah pun nampak gagap
Jika kita kaitkan wabah Covid-19 dengan Idul Fitri, maka akan terungka setiap dalam melakukan penanganan virus ini.
manusia harus kembali kefitrahan yang sesunguhnya. Momentum Idul Fitri di masa ‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر وهلل اْلمد‬،‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬
pandemic virus Corona sebagai alarm pengingat bagi umat Islam untuk kembali ke
fitrahnya sebagai seorang hamba dan khalifah di bumi ini. Menurut pandangan Islam Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT …
setiap manusia yang lahir di muka bumi ini dalam keadaan fitrah yakni asal kejadian Prahara Corona menyadarkan kita bahwa di atas kekuasaan manusia yang paling
yang suci dan murni, sebagamana bunyi hadis berikut berkuasa masih ada Yang Maha Kuasa yaitu Allah sebagai Tuhan Pemilik Alam
Semesta. Malapetaka global Covid-19 membuktikan bahwa tidak ada manusia
termasuk manusia dan negara yang dianggap paling berkuasa sekalipun di dunia ini
yang mampu menanggulangi wabah penyakit menular yang merajalela ke seluruh

Hal. 8
Hal. 7
pelosok planet bumi. Tidak ada negara dan penguasa mampu secara mandiri susah daripada kita. Menyalurkan sebagian rezki yang kita kita miliki di saat Idul Fitri
menghadapi angkara murka virus Corona dengan ukuran ragawi sangat kecil namun dengan kondisi pandemik, bertujuan agar silaturahmi semakin kuat karena silaturahmi
memiliki daya binasa sangat dahsyat. memiliki keutamaan dan banyak manfaat baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain
Ketika seorang hamba merasa hatinya sedang merasa kesulitan, kegundahan, mengingat kita adalah makhluk social. Maka, menjaga silaturahmi menjadi penting
sedang tertimpa musibah berupa sakit atau bencana pandemik Corona. Maka sudah dalam kondisi seperti ini. Makna Idul Fitri tidak berkurang secara substansial, meski
sepatutnya mendekatkan diri kepada Allah, merayu kepada-Nya untuk meminta masyarakat Indonesia tak bisa menjalankan tradisi silaturahmi dan mudik. Kita tidak
pertolongan dengan senantiasa memperbanyak berdoa dan berdzikir. Allah pasti bisa lakukan itu karena ada bahaya di sekeliling kita. Oleh karena itu mungkin kita tidak
mendengar munajat hambaNya, Dia akan melihat bagaimana kita melaksanakan mudik, namun kita bersilaturahmi lewat online atau virtual. Kita masih dapat tetap
kewajiban sebagai hamba-Nya yang senantiasa menyembah, dan mengingat-Nya terhubung satu sama lain dengan memanfaat kecangihan teknologi dan informasi
selalu. Dalam masa pandemik salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT seperi sosial media. Makna tidak berubah, cuma kesemarakan atau bahasa agamanya,
yaitu menjaga kebersihan diri (kefitarhan) dan lingkungan sangat diperlukan, meskipun syiarnya saja yang berkurang.
sudah berakhir masa pandemik ini nanti. Kita dilatih untuk senantiasa menjaga Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah SAW juga menjelaskan yang dimaksud
kebersihan diri dan lingkungan. Islam telah mengajarkan kita untuk bersuci melalui silaturahmi ialah
ِ‫اصل الَّ ِذي إِ َذا قَطَعت ر‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫ َولَك ِن الْ َو‬،‫س الْ َواص ُل بالْ ُم َكاف ِئ‬
ibadah thaharah dengan cara berwudhu dan menjaga wudhu sebelum shalat, sebelum
tidur, maupun menjalankan aktivitas lainnya.
‫صلَ َها‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ِح‬
َ َُ َ ْ َ
ُ َ ‫لَْي‬
Idul Fitri mengingatkan kepada kita untuk selalu menjaga kesucian dan Artinya: "Silaturahmi bukanlah yang saling membalas kebaikan. Tetapi seorang
kebersihan. Bukankah berwudhu bertujuan untuk menyucikan diri dan jiwa, manfaat yang berusaha menjalin hubungan baik meski lingkungan terdekat (relatives) merusak
yang sangat besar bagi kesehatan, sebagai alat pelindung diri seperti masker untuk hubungan persaudaraan dengan dirinya." (Hr Bukhari).
menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit. Penelitian membuktikan Meskipun demikian jika masih ingin menjalin silaturahmi secara langsung,
bahwa menjaga kebersihan adalah salah satu tindakan preventif yang efektif untuk menjaga diri tidak melakukan kontak langsung dan senantiasa menjaga jarak, hal ini
menangkal berbagai virus, kuman, dan bakteri yang membahayakan tubuh kita. bukan berarti memutuskan silaturahmi.
‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر وهلل اْلمد‬،‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬ ‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر وهلل اْلمد‬،‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT … Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT …
Maka hakekatnya pasca romadhon yang sudah berlalu seyogyanya kita selalu menjaga Demikianlah uraian hikmah yang dapat diambil yang pertama Selalu menjaga ruh
ruh kita dengaan Alqur’an serta jasad kita dengan senantiasa pola hidup bersih dengan kita dengan nutrisi yaitu Al Qur’an, supaya kita semua bagian dari orang-orang yang
sebuah kejadian yang perlu kita syukuri, bahwasanya Alloh SWT sayang kepada kita. dicintai oleh-Nya dan menjadi bagian dari ahlul Quran dan kedua selalu menjaga jasad
rasa syukur kepada Allah tidak harus ketika dalam keadaan lapang dan berkecukupan, kita dari wabah Covid-19 yang masih ada saat ini.
akan tetapi dalam keadaan susah kita pun harus senantiasa selalu bersyukur atas Tentu semua itu salah satu hikmah yang bisa kita ambil dan masih banyak sekali
segala karunia dan nikmat-Nya. Sebab, syukur akan kita rasakan manakala kecintaan hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya. Semoga kita bisa menerapkan dan
kita kepada Allah dan merasa cukup atas segala nikmat-Nya sudah tertanam di dalam sadar akan pentingnya mengambil hikmah dari musibah yang sedang menimpa kita
hati kita yaitu dengan selalu melihat kebawah dan melihat kepada orang yang lebih

Hal. 9 Hal. 10
‫الر ِاش ِديْ َن أَِِ بَ ْكر‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫ك َوَمآلئ َك ٍ اْملَُقَّربِ ْ َ‬
‫ِ‬
‫‪semua. Pada puncaknya, kelak saat kita akan menghadap Allah sang Pencipta, kita‬‬
‫‪akan meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah.‬‬ ‫ْي َو ْار َ‬ ‫َوُر ُسل َ‬
‫‪Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan, taufiq, hidayah serta inayah-‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وعمر وعثْمان وعلِى وعن ب ِقيَّ ِ ٍ َّ ِ‬
‫‪Nya supaya kita dan keluarga kita selalu menjadi orang yang taat kepada Allah dan‬‬ ‫ْي َُ ْم‬ ‫ْي َوتَابِعي التَّابِع ْ َ‬ ‫الص َحابَ ٍ َوالتَّابِع ْ َ‬ ‫َ َُ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ‬
‫‪Rasul-Nya dan menjadikan Al Qur’an sebagai imam dalam tata kelola kehidupan kita‬‬
‫لله َّم‬ ‫َ‬‫ا‬ ‫ْي‬ ‫الر ِِ‬
‫اِح‬ ‫َّ‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫َ‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫بِاِحسان اِ ََل ي وِم الدِّي ِن وارض عنَّا معهم بِر ِْحتِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ‬ ‫َْ‬
‫‪Aamin‬‬

‫آن اْ َلع ِِْي ِم‪َ ،‬ونَ َف َع ِِن َوإِيَّا ُك ْم ِِبَافِْي ِه ِم ْن آيَِ ٍ َوِذ ْك ِر‬
‫بارَك اهلل ِِل ولَ ُكم ِِف اْل ُقر ِ‬
‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫ات اَالَحيآء ِمْن هم واْالَموا ِ‬ ‫ات واْملسلِ ِمْي واْملسلِم ِ‬ ‫ا ْغ ِفر لِلْم ْؤِمنِْي واْمل ْؤِمنَ ِ‬
‫ت‬ ‫ْ‬
‫العلِْي ُم‪َ ،‬وأَقُ ْو ُل قَ ْوِِل‬ ‫اْل ِكي ِم وتَ َقبَّل اهلل ِمنَّا وِمْن ُكم تِالَوتَه وإِنَّه هو َّ ِ‬ ‫ْ ُ ُ ْ َ َْ‬ ‫َ ُْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫ْ ُ َْ َ ُ‬
‫السمْي ُع َ‬ ‫َْ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ ُ َ‬ ‫ص ْر ِعبَ َاد َك‬ ‫ن‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ْي‬ ‫َعَّز اْ ِإلسالَم واْملسلِ ِمْي وأ َِذ َّل الشِّرَك واْمل ْش ِركِ‬ ‫الله َّم أ ِ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ُْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫الرِحْيم‬
‫الع ِِْي َم إِنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْوُر َّ‬ ‫ه َذا فَ ِ‬
‫أستَ ْغفُر اهللَ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َُ‬ ‫َ‬
‫ْي َو َد ِّم ْر‬ ‫ِِ‬ ‫اْملو ِّح ِ‬
‫اَ ُذ ْل َم ْن ََ َذ َل اْملُ ْسلم ْ َ‬ ‫صَر الدِّيْ َن َو ْ‬ ‫َ‬‫ن‬
‫َ ُْ َ ْ َ‬‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ ٍ‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫َّ‬ ‫د‬ ‫َُ‬
‫‪----------------------------------------‬‬
‫ص ْر إِ َْ َواننَاَ الْ ُمسلِ ِمْي‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫َْ َ ْ ُ ُ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫ن‬ ‫ِّي‬
‫الد‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫َل‬‫َ‬ ‫ِ‬‫إ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫أ َْع َداءالدِّي ِن و ْاع ِل َكلِماتِ‬
‫َ‬ ‫َ ْ َ‬
‫لى تَ ْوفِْي ِق ِه‬ ‫الش ْك ُر لَهُ َع َ‬ ‫لى إِ ْح َسانِِه َو ُّ‬ ‫ِ‬
‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر ( ‪ )7‬اَ ْْلَ ْم ُد هلل َع َ‬ ‫الس ِكينَ ٍَ َعلَق ُقلُوَبِِم‬ ‫ت إُِيَانَ ُه ْم َو أَنْ ِزِل َّ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫اه ِ‬
‫و املج ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ين ِف فل ْسطْي اللَّ ُه َّم ثَبِّ ْ‬ ‫د‬
‫َ َُ َ‬
‫ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد َّ‬
‫أن‬ ‫َوا ْمتِنَانِِه‪َ .‬وأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ الَهَ إِالَّ اهللُ َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫ْي اللَّ ُه َّم َد ِّم ِر الْيَ ُهود َو‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا‬ ‫َّاعي إَل ِر ْ ِِ‬ ‫سيِّ َدنَا ُُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬ ‫ص ُفوفَ ُه ْم اللَّ ُه َّم أ َْهلك الْ َك َفَرَة َو املُ ْش ِرك َ‬ ‫َو َو ِّح ْد ُ‬
‫الله َّم َ‬ ‫ض َوانه‪ُ .‬‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫اه ِ‬‫شتِّت ََشلَهم وفَ ِّر ْق ََجعهم اللَّه َّم انْصر املج ِ‬
‫ُُم َّمد ِوعلَى اَلِِه واَصحابِِه وسلِّم تَسلِيما كِ‬ ‫ين َعلَى أ َْع َدائِنَا‬ ‫د‬
‫َْ ُ ْ ُ ُْ ُ َ َ‬ ‫َ ْ ُْ َ‬
‫اس‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ُّ‬‫َ‬‫ا‬ ‫َ‬‫ا‬ ‫ي‬‫ف‬
‫َ‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ع‬‫ْ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫َم‬
‫َّ‬ ‫أ‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ثي‬
‫َ ْ َ َ َ ْ ْ ْ ً ًْ َ‬ ‫َ َ‬
‫اء‬ ‫ب‬ ‫لو‬ ‫ا‬
‫ْ‬‫و‬ ‫ء‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫لب‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫َّا‬‫ن‬ ‫ع‬ ‫ع‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫اد‬
‫ْ‬ ‫م‬‫َّ‬ ‫الله‬ ‫ْي‬ ‫الرِِ‬
‫ِح‬ ‫ك يَآ أ َْر َح َم َّ‬ ‫أ َْع َداءَالدِّين بَِر ِْحَتِ َ‬
‫َن اهللَ أ ََمَرُك ْم بِأ َْمر بَ َدأَ فِْي ِه‬ ‫اِتَّ ُقوااهللَ فِْي َما أ ََمَر َوانْتَ ُه ْوا َع َّما نَ َهى َو ْاعلَ ُم ْوا أ َّ‬ ‫َ َ َ ََ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ال تَعاَ ََل إِ َّن اهلل ومآلئِ‬ ‫بِنَ ْف ِس ِه وثََن ِِبَآل ئِ َكتِ ِه بِ ُق ْد ِس ِ‬ ‫الزالَ ِزَل َواْملِ َح َن َو ُس ْوءَ اْ ِلفْت نَ ِ ٍ َواْملِ َح َن َما ظَ َهَر ِمْن َها َوَما بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا‬ ‫َو َّ‬
‫لى‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫صلُّ‬
‫َ‬ ‫ُ‬‫ي‬ ‫ُ‬‫ه‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬‫و‬‫َ‬ ‫ه‬ ‫ََ‬
‫َ‬ ‫ْي‬ ‫ب اْلعالَ ِ‬
‫م‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ ٍ‬ ‫عآم‬ ‫ْي‬ ‫َآص ًٍ وسائِِر اْلب ْل َد ِان اْملسلِ ِ‬
‫م‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫اِنْ ُدونِي ِ‬
‫س‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ َ َ َْ‬ ‫َّ‬ ‫ً‬ ‫َّ‬ ‫ُ ْ َْ‬ ‫ََ ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫الله َّم َ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ُ .‬‬ ‫النَِِّب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمنُ ْوا َ‬
‫سيِّ ِدنَا ُُم َّمد صلَّى اهلل علَي ِه وسلِّم وعلَى ِ ِ‬
‫آل َسيِّدناَ ُُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآئِ َ‬
‫ك‬ ‫َ َ ُ َْ َ َ ْ ََ‬ ‫َ‬
‫‪Hal. 11‬‬ ‫‪Hal. 12‬‬
Ya Allah saat-saat yang syahdu ini, kami segenap berkumpul, bersimpuh di Yaa Rabb....
tempat yang suci yang penuh rakhmat, menyebut namaMu yang agung, berzikir, Kami memohon kepadaMu...
bermunajat dengan takbir, tahmid, dan tahlil. Kabulkan segala permohonan kami kepadaMu...dan kami sangat yakin tidak ada
Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa yang sanggup mengangkat kesulitan dan ujian yang diderita saudara-saudara kami di
ini dalam cinta karena-Mu dan dalam ketaatan kepada-Mu. Palestina,melainkan dari-Mu Yaa Rabb...
Ya Alloh, berikan kami keberkahan umur, anak, rezeki untuk senantiasa beribadah Ya Allah... kami mohon terimalah doa kami. Sesungguhnya Engkau Maha
kepadaMu, bukakanlah pintu rahmat dan pintu taubat, terimalah amal ibadah yang Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami Ya Allah...
kami lakukan dengan taufiq dan hidayahMu, pertemukanlah kami dengan ramadhan- sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.
ramadhan berikutnya dalam keadaan sehat wal ‘afiat dan taqwa Allohuma robbana taqobbal syiamana, waja’alana minal muttaqin, Ya Alloh
Ya Alloh, jadikan anak-anak kami, cucu-cucu kami terjaga dengan ruh yang terimalah puasa kami selama bulan ramadhan dan jadikan kami termasuk golongan
bernutrisi Al Qur’an dan menjadikan keluarga kami yang ahlul Qur’an serta karuniakan orang-orang yang bertaqwa kepadamu
kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan
haram, perbuatan haram, jasad yang sehat terhindar dari wirus corona. Izinkan jasad ِ ‫ربَّنَا ظَلَمنَا اَنْ ُفسنَاواِ ْن ََل تَ ْغ ِفر لَنَا وتَر َِحنَا لَنَ ُكونَ َّن ِمن اْخل‬
‫اس ِريْ َن‬
ini pulang kelak, jasad yang bersih dan bercahaya di hadapanMu ya Alloh.. َ َ ْ َْْ ْ ْ َ َ ْ َ
Ya Allah, jadikanlah kehidupan kami bersama Al Qur'an. Ya Allah, jadikanlah kami
ِ ِ ِ
orang-orang yang mencintai Al Qur'an. Ya Allah tinggikanlah derajat kami dengan Al .‫اب النَّا ِر‬ َ ‫َربَّنَا آتناَ ِِف الدُّنْيَا َح َسنَ ًٍ َوِِف اْآلََرةِ َح َسنَ ًٍ َوقنَا َع َذ‬
Qur'an. Ya Allah berilah rizki kepada kami dengan mencintai Al Qur'an. Ya Allah,
‫ِ َويَْن َهى‬ ‫ر‬ ‫ق‬
ُ ‫ل‬‫ا‬
ْ ‫ي‬ ‫ذ‬ ِ ‫ان وإِي‬
ِ ‫تآء‬ ِ ‫ِعباداهللِ ! إِ َّن اهلل يأْمر بِاْلع ْد ِل واْ ِإلحس‬
jadikanlah kematian kami senantiasa di atas Al Qur'an. Ya Allah jadikanlah Al Qur'an
sebagai hujjah kebaikan untuk kami dihari kiamat kelak. Dan sebaliknya jangan jadikan َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ُُ َ َ ََ
Al Qur'an sebagai hujjah keburukan untuk kami. Sehingga kami menjadi orang-orang ِ ‫ع ِن اْل َفح‬
‫شآء َواْملْن َك ِر َواْلبَ ْغي يَعُِِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ اْ َلع ِِْي َم‬
yang merugi.
ُ ْ َ
‫لى نِ َع ِم ِه يَِزْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر اهللِ أَ ْكبَ ْر‬
Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya
mampir sejenak, hanya Engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur
menjadi jalan kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh
َ ‫يَ ْذ ُك ْرُك ْم َوا ْش ُك ُرْوهُ َع‬
yang dapat memuliakan ibu bapak kami. Akhirkanlah hidup kami dengan husnul
khotimah dengan kalimat taubat
Ya Allah muliakanlah islam dan kaum muslimin.....Ya Allah tolonglah agama islam
ini serta kaum muslimin... Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di
Palestina... Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di
dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka... Ya Allah, hancurkanlah kaum
kuffar dan kaum musyrikin.... Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan cerai-
beraikanlah kesatuan mereka.... Ya Allah, menangkanlah kaum Mujahidin atas musuh
kami musuh agama dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha Pengasih

Hal. 13 Hal. 14

Anda mungkin juga menyukai