POLMAS
POLMAS
POLMAS
untuk
POLMAS
Penyusun :
Editor :
Diterbitkan oleh:
Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................. i
Pendahuluan ..................................................................................................... 1
Pengantar ........................................................................... 3
Tagihan/Tugas ................................................................... 6
Rangkuman ........................................................................ 16
Latihan ............................................................................... 18
Pengantar ........................................................................... 19
Tagihan/Tugas ................................................................... 22
1. Hakikat Polmas................................................................. 23
2.Pelaksanaan Polmas........................................................ 27
6. Pengawasan ................................................................... 53
7. Pengendalian .................................................................. 53
Rangkuman ........................................................................ 54
Latihan ............................................................................... 57
Pengantar ........................................................................... 58
Tagihan/Tugas ................................................................... 63
2. sasaran………………....................……………………… 74
3. Pelaksana…………………………………………………. 75
4. Metoda……………………………………………………... 75
5. Pengamatan………………………………………………. 76
6. Wawancara……………………………………………….. 76
7. Sumber Baket…………………………………………….. 77
Rangkuman ........................................................................ 81
Latihan ............................................................................... 86
Pengantar ........................................................................... 87
Tagihan/tugas .............................................................. 90
136
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) x
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PEMOLISIAN MASYARAKAT
HANJAR (POLMAS)
10 JP (450 menit)
Pengantar
Kompetensi Dasar
Memahami dan mampu menerapkan Pemolisian Masyarakat dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas penegakkan hukum.
DEMOKRATISASI PEMOLISIAN
(DEMOCRATIC POLICING )
HANJAR DALAM POLMAS BAGI TAMTAMA
01
BRIMOB POLRI
2 JP (90 menit)
Pengantar
Kompetensi Dasar
Memahami Demokratisasi Pemolisian (Democratic Policing) dalam
Polmas bagi Tamtama Brimob.
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Demokratisasi Pemolisian (Democratic Policing) dalam Polmas bagi
Tamtama Brimob.
Subpokok Bahasan:
1. Definisi dan pengertian Demokratisasi Pemolisian (Democratic
Policing);
2. Konsepsi Demokratisasi Pemolisian (Karakteristik);
3. Prinsip-prinsip Demokratisasi Pemolisian;
4. Pemolisian Masa Depan (Perspektif Demokratisasi pemolisian);
5. Kegiatan Demokratisasi Pemolisian dalam Pemolisian Masyarakat
yang bisa dilakukan oleh Pengemban Polmas.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
Demokratisasi Pemolisian (Democratic Policing) dalam Polmas
bagi Tamtama Brimob.
2. Metode Brainstroming
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta didik tentang materi yang akan disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan.
1. Alat/Media
a. Whiteboard;
b. Flipchart;
c. Komputer/laptop;
d. LCD dan screen;
e. Laser;
f. Pointer.
2. Bahan
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Tingkat Mabes Polri;
c. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat;
d. Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
No.Pol.:Skep/431/VII/2006 tanggal 1 Juni 2006 tentang
Pedoman Pembinaan Personel Pengemban Fungsi Polmas;
e. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.:Skep/432/VII/2006 tanggal 1
Juni 2006 tentang Panduan Pelaksanaan Pemolisian
Masyarakat (Polmas);
f. “Democratic Policing” oleh Jenderal Polisi Drs. H. Muhammad
Tito Karnavian, MA, PhD dan Prof (Ris) H. Hermawan
Sulistyo, MA, PhD pada bulan Oktober Tahun 2017;
g. “Demokratisasi Pemolisian dan Strategi Keluar dari Zona
Nyaman” oleh Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si. Tahun
2016.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk membuat resume
tentang materi pelajaran yang telah disampaikan.
Bahan Bacaan
DEMOKRATISASI PEMOLISIAN
(DEMOCRATIC POLICING)
DALAM POLMAS BAGI TAMTAMA BRIMOB
Keberadaan dan fungsi polisi dalam pelayanan masyarakat adalah
sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat. Bagi masyarakat
di daerah terpencil dengan pranata adat yang belum mampu mengelola
sendiri keteraturan sosialnya, kehadiran polisi dibutuhkan, juga bagi
masyarakat plural dan kompleks (pedesaan dan kota) dimana pranata
adat tidak fungsional lagi, maka pengelolaan keteraturan sosial
membutuhkan institusi kepolisian untuk menangani dan mengatasi
berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat, khususnya
keamanan.
Sosok polisi yang ideal di seluruh dunia adalah, polisi yang cocok
dengan masyarakat. Berdasarkan prinsip ini, masyarakat mengharapkan
polisi yang sesuai dengan keteraturan sosial. Polisi dituntut berubah,
dari polisi antagonis (polisi yang tidak peka terhadap dinamika dan
melakukan gaya pemolisian yang bertentangan dengan masyarakat),
menjadi polisi protagonis (terbuka terhadap dinamika masyarakat dan
mengakomodasikan ke dalam tugas-tugasnya.
Para petugas polisi harus mampu mengimplementasikan dalam
pemolisiannya, mampu observasi terhadap gejala dan peristiwa, mampu
menganalisa gejala dan peristiwa, mampu mengamati dan memprediksi
hubungan untuk menentukan strategi pemolisiannya, memecahkan
masalah sosial (problem solving), mengembangkan kreatifitas dan yang
terpenting Polri dipercaya masyarakat.
b. Kolaborasi
Polisi harus dapat berkolaborasi dengan anggota masyarakat
dan organisasi lain dalam menyelesaikan setiap
permasalahan. Untuk itu polisi harus memilih strategi
pemolisian yang dijalankannya. Gaya kolaboratif ini
diterapkan melalui tata cara kepemimpinan yang berjenjang
dalam setiap level lembaga kepolisian. Artinya pemimpin
polisi harus secara aktif mendengarkan setiap keluhan
anggota dan bekerja sama dengan mereka dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
c. Terdidik dan terlatih
Setiap anggota kepolisian harus memulai karirnya dengan
pendidikan yang luas dan maju dalam bidang sains dan
humaniora. Pelatihan ini harus terdiri dari kursus pelatihan
yang ketat dan ekstentif dalam iklim belajar orang dewasa
yang mengajarkan etika dan keterampilan demokratisasi
pemolisian.
d. Efektif dan preventif
Tanda atau ciri dari lembaga kepolisian yang baik adalah
setiap anggota yang bekerja di dalamnya terus berusaha
untuk menangani permasalahan kepolisian secara efektif dan
adil. Dimana mereka selalu menekankan untuk mencegah
kejahatan dan terjaganya kondisi yang damai dalam
masyarakat. Untuk itu polisi bisa menerapkan hasil dari riset
dan pengetahuan praktis, dengan menggunakan pendekatan
metode pemecahan masalah menuju tujuan.
e. Jujur
Kejujuran dan praktik etis yang baik sangat penting.
Pencarian ciri-ciri ini dalam setiap anggota polisi, dimulai dari
proses seleksi dan berlanjut sepanjang karir seorang polisi.
Untuk itu hanya anggota polisi yang telah menunjukkan
pengambilan keputusan yang baik saja yang bisa dipilih.
f. Model warga
Seorang petugas polisi tidak hanya harus menjadi polisi yang
baik, tapi juga warga negara yang baik. Karena anggota
polisi adalah juga anggota masyarakat. Untuk itu seorang
petugas polisi harus memodelkan nilai dan kebajikan asas
kewarganegaraan yang baik dalam kehidupan profesional
sebagai petugas polisi dan pribadinya sebagai anggota
masyarakat.
g. Penjaga perdamaian dan pelindung
Di atas segalanya, peran polisi adalah sebagai penjaga
perdamaian dalam masyarakat. Ia bukan hanya sebagai
penegak hukum dan pemberantas kejahatan. Oleh sebab itu,
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 10
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman
1. Demokratisasi Pemolisian adalah sebuah proses penerapan
upaya pemolisian yang sesuai dengan tuntutan/harapan
masyarakat berdasarkan kaidah kualitas kinerja kepoisian yang
terbaik disertai upaya pengawasan secara menyeluruh dengan
asas-asas prinsip transparansi, keadilan dan profesionalisme.
Pertama, polisi harus bekerja sesuai dengan prinsip demokrasi
yaitu profesional, Kedua, mengacu pada hukum, dan menjunjung
nilai-nilai etika dan norma yang berlaku di masyarakat, Ketiga,
melindungi kehidupan masyarakat, melayani masyarakat tanpa
pamrih dan bertanggung jawab, Kelima, perlindungan yang
diberikan polisi terhadap nyawa dan harta benda, Ke enam, harus
keluarnya;
3) Meningkatkan integrasi polisi ke dalam masyarakat;
4) Informasi yang lebih bagus dan akurat bagi kepolisian
mengenai kondisi masyarakat;
5) Memasyarakatnya informasi terkait tanggung jawab,
aktifitas, sumber daya dan hambatan dalam pemolisian
masyarakat;
6) Meningkatnya transparansi dan pemberian pelayanan
kepolisian bagi masyarakat;
7) Penggunaan anggaran dan sumber daya dengan lebih
efektif dan efisien.
Latihan
1. Jelaskan pengertian Demokratisasi Pemolisian (Democratic
Policing)!
2. Jelaskan tujuan Demokratisasi Pemolisian (Democratic Policing)!
3. Sebutkan gagasan Demokratisasi Pemolisian (Democratic
Policing)!
4. Jelaskan prinsip–prinsip Demokratisasi Pemolisian (Democratic
Policing)!
5. Jelaskan Pemolisian Masa Depan (Perspektif Demokratisasi
Pemolisian)!
6. Sebutkan Kegiatan Demokratisasi Pemolisian dalam Pemolisian
Masyarakat yang bisa dilakukan oleh Pengemban Polmas
(Bintara)!
7. Jelaskan hubungan Demokratisasi Pemolisian (Democratic
Policing) dalam implementasi di lapangan!
Pengantar
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Pelaksanaan dan Pengawasan Pengendalian Pemolisian Masyarakat.
Subpokok Bahasan:
a. Hakikat Polmas
b. Pelaksanaan Polmas;
c. Model-model Pelaksanaan Polmas;
d. Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM);
e. Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling);
f. Kelompok Sadar Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat
(Pokdarkamtibmas);
g. Pengawasan;
h. Pengendalian.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pelaksanaan dan pengawasan pengendalian Pemolisian
Masyarakat.
2. Metode Brainstroming (Curah Pendapat).
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta didik tentang materi yang akan disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan.
4. Metode Penugasan.
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan.
1. Alat/Media
a. Whiteboard;
b. Flipchart;
c. Komputer/laptop;
d. Proyektor dan screen;
e. Laser;
f. Pointer.
2. Bahan
a. Kertas;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 03
Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat;
c. Hanjar Pelatihan Polmas Kerjasama Baharkam, Lemdiklat
Polri dan JICA.
Kegiatan Pembelajaran
dimengerti;
d. Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi
yang disampaikan oleh pendidik;
e. Pendidik menyimpulkan materi yang disampaikan.
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
Bahan Bacaan
1. Hakikat polmas
a. Pengertian yang berkaitan dengan Polmas
b. Tujuan Polmas
c. Prinsip Polmas
d. Falsafah Polmas
Falsafah Polmas:
1) Masyarakat bukan merupakan objek pembinaan,
melainkan sebagai subjek dan mitra yang aktif dalam
memelihara kamtibmas di lingkungannya sesuai dengan
hukum dan hak asasi manusia;
2) Penyelenggaraan keamanan tidak akan berhasil, bila
hanya dilakukan oleh polri, melainkan harus bersama-
sama dengan masyarakat dalam menangani
permasalahan kamtibmas;
3) Menitikberatkan pada upaya membangun kepercayaan
masyarakat terhadap polri melalui kemitraan yang
didasari oleh prinsip demokrasi dan hak asasi manusia;
4) Bersikap dan berperilaku sebagai mitra masyarakat
yang lebih mengutamakan pelayanan, menghargai
kesetaraan antara polisi dengan masyarakat serta
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam
mengamankan lingkungannya;
5) Membangun kepercayaan masyarakat dilakukan
melalui komunikasi dua arah secara intensif antara polri
dengan masyarakat dalam kemitraan yang setara untuk
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 25
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
pemeliharaan kamtibmas;
6) Mengupayakan pengembangan sistem polmas yang
ada disesuaikan dengan perkembangan masyarakat
dan nilai-nilai budaya lokal; dan
7) Menggalang kemitraan yang dilandasi norma-norma
sosial dan budaya lokal, untuk memelihara kamtibmas.
e. Fungsi Polmas
Fungsi Polmas:
1) Mengajak masyarakat melalui kemitraan dalam rangka
pemeliharaan Kamtibmas;
2) Membantu masyarakat mengatasi masalah sosial di
lingkungannya dalam rangka mencegah terjadinya
gangguan Kamtibmas;
3) Mendeteksi, mengidentifikasi, menganalisis,
menetapkan prioritas masalah, dan merumuskan
pemecahan masalah Kamtibmas; dan
4) Bersama masyarakat menerapkan hasil pemecahan
masalah Kamtibmas.
f. Strategi Polmas
g. Sasaran Polmas
2. Pelaksanaan Polmas.
a. Pengemban Polmas.
tugas Polri;
g) Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap
hukum;
h) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
memberikan informasi Kamtibmas, peringatan dini,
dan kejadian;
i) Meningkatnya kemampuan masyarakat
mengeleminir akar masalah;
j) Meningkatnya keberadaan dan berfungsinya
mekanisme penyelesaian masalah oleh Polisi dan
masyarakat;
k) Menurunnya gangguan Kamtibmas.
berbelit-belit;
d) Respon/jawaban atas pengaduan cepat/segera
diperoleh masyarakat;
e) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap
Polri;
f) Meningkatnya kemampuan FKPM dalam
menemukan, mengidentifikasi akar masalah, dan
penyelesaiannya;
g) Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam
mengatasi permasalahan di lingkungannya;
h) Berkurangnya ketergantungan masyarakat kepada
Polri;
i) Meningkatnya dukungan masyarakat dalam
memberikan informasi dan pemikiran.
b. Bhabinkamtibmas.
1) Pengorganisasian Bhabinkamtibmas
a) Bhabinkamtibmas diangkat berdasarkan
Keputusan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres);
b) Bhabinkamtibmas wajib menerapkan prinsip-
prinsip Polmas.
2) Fungsi Bhabinkamtibmas
a) Melaksanakan kunjungan/sambang kepada
masyarakat untuk:
(1) Mendengarkan keluhan warga masyarakat
tentang permasalahan Kamtibmas dan
memberikan penjelasan serta
penyelesaiannya;
(2) Memelihara hubungan silahturahmi/
persaudaraan.
b) Membimbing dan menyuluh di bidang hukum dan
Kamtibmas untuk meningkatkan kesadaran hukum
dan Kamtibmas dengan menjungjung tinggi Hak
Asasi Manusia (HAM);
c) Menyebarluaskan informasi tentang kebijakan
pimpinan Polri berkaitan dengan pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat
(Harkamtibmas);
d) Mendorong pelaksanaan Siskamling dalam
pengamanan lingkungan dan kegiatan
masyarakat;
4) Wewenang Bhabinkamtibmas
a) Menyelesaikan perselisihan warga masyarakat
atau komunitas;
b) Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sebagai tindak lanjut kesepakatan FKPM dalam
memelihara keamanan lingkungan;
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 32
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
5) Keterampilan Bhabinkamtibmas.
Sebagai seorang Bhabinkamtibmas harus memiliki
keterampilan antara lain:
a) Deteksi dini;
b) Komunikasi sosial;
c) Negosiasi dan mediasi;
d) Kepemimpinan;
e) Pemecahan masalah sosial.
6) Perlengkapan Bhabinkamtibmas.
Perlengkapan Bhabinkamtibmas meliputi:
a) Jas hujan;
b) Rompi;
c) Jaket;
d) Senter;
e) Ransel kerja;
f) Kamera;
g) Komputer dan modem;
h) Alat komunikasi (HP, HT, megaphone/wireless);
i) Kartu nama;
j) Blangko kunjungan;
k) Stiker kunjungan;
l) Brosur Kamtibmas;
m) Buku agenda;
n) Peta desa/kelurahan;
o) Garis polisi (Police line);
p) Alat tulis kantor (ATK );
q) Alat mobilitas (sepeda motor/sepeda/lain-lain).
l) Pemerintah Daerah;
m) Organisasi pengusaha; dan
n) Organisasi Bantuan Hukum.
1) Pimpinan FKPD;
2) Tokoh masyarakat;
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 39
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
3) Tokoh agama;
4) Tokoh adat;
5) Pimpinan media massa;
6) Cendekiawan/civitas akademika;
7) Pimpinan LSM/Ormas;
8) Pimpinan organisasi pemuda;
9) Pimpinan organisasi perempuan.
1) Pimpinan Muspika;
2) Tokoh masyarakat;
3) Tokoh agama;
4) Tokoh adat;
5) Pimpinan media massa;
6) Cendekiawan/civitas akademika;
7) Pimpinan LSM/Ormas;
8) Pimpinan organisasi pemuda;
9) Pimpinan organisasi perempuan.
a) Kepala Desa/Lurah;
b) LMK/LMD;
c) Tokoh masyarakat;
d) Tokoh agama;
e) Tokoh adat;
f) Pimpinan media massa;
g) Cendekiawan/civitas akademika;
h) Pimpinan LSM/Ormas;
i) Pimpinan organisasi pemuda;
j) Pimpinan organisasi Perempuan.
3) Fungsi Siskamling:
a) Warga masyarakat
Warga masyarakat dalam lingkungan pemukiman
baik perorangan, keluarga, kelompok masyarakat
dan lingkungan masyarakat pada umumnya dapat
merupakan obyek gangguan Kamtibmas, akan
tetapi di satu sisi masyarakat merupakan unsur
kekuatan yang sangat penting dan menentukan
tingkat keberhasilan upaya pengamanan
lingkungan pemukiman.
b) Harta benda
Harta benda dapat menjadi obyek gangguan
Kamtibmas terutama harta yang memiliki nilai
ekonomi (rumah, tanah, perhiasan, uang, surat
berharga, kendaraan, hasil pertanian, hasil
industri, sarana perhubungan dan lain-lain)
maupun nilai sosio cultural relegius seperti benda-
benda peninggalan nenek moyang/leluhur yang
dianggap memiliki nilai magis.
c) Informasi
Sasaran pengamanan informasi meliputi dokumen
penting milik warga (sertifikat, surat kendaraan dll)
dan hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan
sosial ekonomi masyarakat (warga yang menerima
pembayaran uang banyak hasil penjualan tanah,
ternak, hasil pertanian dll).
d) Kegiatan masyarakat
Kegiatan-kegiatan masyarakat di bidang sosial,
ekonomi dan spiritual yang biasanya dihadiri oleh
banyak warga masyarakat.
kesehatan dll.
3) Metode pengamanan
a) Pelaksanaan Siskamling di lingkungan pemukiman
yang dikembangkan dengan mengutamakan
upaya pencegahan dan penangkalan gangguan
Kamtibmas, yang dilakukan secara terpadu untuk
menumbuhkembangkan sikap mental dan
kepekaan dan daya tanggap warga masyarakat,
direalisasikan dan diintegrasikan melalui
pembentukan Pos Kamling;
b) Pos Kamling beserta seluruh perangkatnya
merupakan salah satu sarana dalam
penyelenggaraan keamanan dan ketertiban
masyarakat di lingkungan pemukiman;
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 45
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Contoh:
- Daerah yang relatif aman tipe pos kamlingnya
lebih rendah (kurang mantap) dari daerah yang
rawan;
- Pada suatu saat daerah yang sangat aman serta
bobot ancaman nol Pos Kamling dapat dianggap
tidak perlu;
- Tipe Pos Kamling rendah (kurang mantap) sampai
kepada mantap bergerak dari tipe C ke Tipe B dan
Tipe A.
c. Peranan Pokdarkamtibmas
1) Strategi Binkamtibmas melakukan Binluh;
2) Sebagai mitra Polri mewujudkan Kamtibmas
lingkungan;
3) Sebagai FKPM melakukan problem solving;
4) Informan dalam upaya Harkamtibmas lingkungan;
5) Teladan.
d. Strategi Pokdarkamtibmas
e. Pembentukan Pokdarkamtibmas
1) Perekrutan:
a) WNI memiliki KTP setempat;
b) Berkelakuan baik;
c) Memiliki wawasan dan pengetahuan luas;
d) Mampu berkomunikasi dengan baik kepada
masyarakat, Pemerintah Daerah dan Polri;
e) Berusia minimal 21 tahun.
2) Penyiapan kelompok:
a) Perekrutan (intern organisasi);
b) Cara penyiapan kelompok oleh Bhabinkamtibmas.
Bhabinkamtibmas melakukan pendekatan kepada
ketua RT dan RW dan Kelurahan/desa yang
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 51
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
6. Pengawasan.
7. Pengendalian.
1) Tahap pertama:
a) Pengamatan;
b) Monitoring;
c) Pemeriksaan laporan;
d) Wawancara;
e) Supervisi.
2) Tahap kedua:
a) Analisis dan evaluasi bersama;
b) Asistensi;
c) Pemberian petunjuk/arahan/bimbingan.
Rangkuman
Latihan
1. Jelaskan tentang pelaksanaan Polmas!
2. Jelaskan model pelaksanaan Polmas!
3. Jelaskan tugas Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat!
4. Jelaskan tentang Siskamling!
5. Jelaskan tentang Pokdarkamtibmas!
6. Jelaskan pengawasan Polmas!
7. Jelaskan pengendalian Polmas!
Pengantar
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan:
Kegiatan kunjungan.
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian kegiatan kunjungan;
b. Maksud, tujuan dan target dari kegiatan kunjungan;
c. Pelaksanaan kegiatan kunjungan;
d. Poin penting saat pelaksanaan kegiatan kunjungan serta poin
informasi dan pengarahan;
e. Pengisian blangko kunjungan;
f. Praktik cara mengisi blanko kunjungan;
g. Administrasi blangko kunjungan;
h. Sistim pelaporan;
i. Hal yang perlu diperhatikan mengenai kegiatan kunjungan;
j. Praktik kegiatan kunjungan.
2. Pokok Bahasan:
Laporan Informasi (LI) dalam kegiatan Polmas.
Subpokok Bahasan:
a. laporan informasi
b. sasaran Laporan Informasi (LI);
c. Pelaksanaan laporan Informasi (LI)
d. metoda Laporan Informasi (LI);
e. pengamatan Laporan Informasi (LI);
f. wawancara Laporan Informasi (LI);
g. sumber Baket Laporan Informasi (LI);
h. tata cara pembuatan Laporan Informasi (LI);
i. penilaian Laporan Informasi (LI);
j. makna Laporan Informasi (LI);
k. sistim pelaporan Laporan Informasi (LI).
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang kegiatan
kunjungan.
2. Metode Brainstroming (Curah Pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta didik tentang materi yang akan disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan.
5. Metode Simulasi/Bermain Peran
Metode ini digunakan untuk mensimulasikan materi kegiatan
kunjungan.
1. Alat/Media
a. Whiteboard;
b. Flipchart;
c. Komputer/laptop;
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN I
KEGIATAN KUNJUNGAN
dan tahunan).
Tetapi, target ini hanyalah sebagai patokan saja, perlu
diperhatikan juga kemungkinan perlunya perhitungan ulang
yang fleksibel, tergantung dari situasi dan kondisi Kamtibmas di
wilayah itu seperti terjadinya tindak pidana, kecelakaan dan
gangguan Kamtibmas lainnya.
b. Persiapan sebelum melaksanakan kegiatan kunjungan
Kegiatan kunjungan, meliputi daerah yang berbeda, juga
kondisi warga yang berbeda, oleh karena itu sebelum berangkat
melaksanakan kunjungan, persiapkan hal - hal sebagai berikut:
1) Menyiapkan informasi dan pesan-pesan Kamtibmas yang
akan disampaikan kepada warga dan mengecek serta
memastikan hal-hal yang berguna bagi warga, seperti kondisi
kerawanan tindak kejahatan, kondisi kerawanan lalu lintas,
kegiatan-kegiatan warga dan lain–lain;
2) Menyiapkan administrasi kunjungan (blangko kunjungan,
penyelesaian masalah, surat kesepakatan bersama, kartu
patroli, laporan informasi), kartu nama, stiker kunjungan,
koran mini, brosur/selebaran himbauan Kamtibmas, dan
lain–lain;
3) Memperhatikan penampilan serta kerapian dalam
berpakaian, dan peralatan yang akan dibawa.
c. Waktu (jam) pelaksanaan kegiatan kunjungan
Kegiatan kunjungan harus dilaksanakan pada waktu yang
tepat (tidak membuat repot masyarakat yang dikunjungi atau
mengganggu waktu istirahat dan waktu kerja). Jika warga
meminta untuk dikunjungi pada malam hari mintalah
persetujuan/laporkan terlebih dahulu kepada Kanit Binmas/
Kapolsek dan jika perlu minta didampingi ketua RT/RW, Tomas
setempat.
2) Memperkenalkan diri
a) Menyampaikan kepada setiap masyarakat yang
dikunjungi bahwa kedatangan petugas adalah untuk
melaksanakan kegitan kunjungan, dengan jelas dan
bahasa yang mudah dimengerti serta menyampaikan
maksud dan tujuan kegiatan kunjungan tersebut;
b) Setelah memperkenalkan diri dan menjelaskan
maksud dan tujuan kunjungan selanjutnya dapat
memberikan kartu nama, dilanjutkan dengan
pemberian informasi pengarahan Kamtibmas. Semua
ini dilaksanakan dengan selalu bersifat ramah agar
warga yang ditemui mempunyai kesan bahwa
petugas bisa dipercaya.
3) Mempergunakan bahasa yang mudah dipahami
1) Jangan menggunakan istilah-istilah tehnis kepolisian
yang tidak dimengerti oleh masyarakat umum;
2) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan
memperhatikan usia, jenis kelamin, pekerjaan, situasi
dan hal-hal lainnya dari warga yang ditemui.
4) Memperhatikan situasi dan kenyamanan warga yang
dihadapi
a) Warga yang terlihat sibuk misalnya sedang
mengadakan hajatan, sedang menerima tamu,
sedang makan, sibuk dengan pekerjaan, tunda dulu
kegiatan kunjungan lain kali;
b) Terlalu lama di rumah warga tersebut melebihi waktu
yang diperlukan, akan merepotkan penghuni rumah.
KOPSTUK .......
Format Kunjungan ini berguna bagi anda karena akan dipergunakan apabila ada yang mencari lokasi rumah anda, atau pada saat d
misalnya terjadi kasus kriminal / kecelakaan lalu lintas yang menimpa keluarga / kerabat anda dan perlu menghubungi anda. Data yang tertera
pada format ini tidak akan diberikan kepada pihak lain selain petugas kepolisian tanpa alasan yang semestinya. format yang sudah diisi akan
disimpan di kepolisian.
Tempat
Pekerjaan
Kerja
No.Tel
Alamat p
Tmpt Kerja Tmpt
Kerja
Tempat
Nama Hub. Keluarga Tempat & Tanggal Lahir Kerja /
Sekolah dll.
( L ・ P )
Anggota
Keluarga
dan
( L ・ P )
Penghuni
Rumah
lainnya
( L ・ P )
( L ・ P )
Nama Alamat
Pihak yang
Dihubungi dalam
Keadaan Darurat
Hubungan No.Telp
Catatan :
Pelaksana
7. Sistem Pelaporan.
a. Para Bhabinkamtibm / petugas polmas setiap selesai
melaksanakan kunjungan melaporkan kepada Kanit Binmas,
selanjutnya Kanit Binmas mengecek dan merekap hasilnya;
b. Rekap hasil kunjungan selama 1 (satu) bulan dilaporkan
kepada Kapolres up. Kasat Binmas, sesuai contoh format:
KOPSTUK…………..
JUMLAH
POKOK BAHASAN II
LAPORAN INFORMASI (LI) DALAM KEGIATAN POLMAS
c. Sumber Informasi
Adalah orang atau kelompok atau organisasi atau lingkungan
yang diperlukan untuk menghasilkan bahan keterangan
sebagai dasar pembuatan laporan informasi. Bahan keterangan
yang diterima harus mempunyai nilai kebenaran yang mengacu
pada keandalan sumber, juga perlu diperiksa keabsahannya
dengan cara melakukan cross check/cek silang kepada sumber
lain.
e. Kelurahan
Adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah
kabupaten dan/atau daerah kota di bawah Kecamatan.
2. Sasaran
Dinamika dan perubahan seluruh aspek kehidupan masyarakat baik
yang bersifat statis maupun dinamis/kehidupan masyarakat yang
berada di wilayah hukum Polsek, terdiri dari:
a. Sasaran Aspek Statis
1) Aspek Geografi
Segala sesuatu yang berkaitan dengan bumi/alam,
gunung, sungai, danau, luas wilayah dan batas-batasnya
termasuk infrastruktur.
2) Aspek Demografi
Berkaitan dengan kependudukan yang meliputi
keterangan: tentang jumlah, jenis kelamin, umur, agama,
kewarganegaraan, pendidikan, pekerjaan, penyebaran/
kepadatan, perpindahan termasuk kelahiran dan
kematian.
3) Aspek Kekayaan Alam
Merupakan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya.
b. Sasaran Aspek Dinamis
1) Aspek Idiologi
segala bentuk cita-cita dan kepercayaan yang dipegang oleh
suatu masyarakat yang mampu menggerakkan aktifitas politik
untuk mencapai tujuan bersama.
2) Aspek Sosial Politik
suara yang diperoleh dalam pemilu, jumlah anggota dprd,
aparatur negara dan lembaga negara, lembaga swadaya
masyarakat (lsm), media massa (elektronik dan cetak),
kelompok radikal dan organisasi kemasyarakatan di
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 74
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
5) Aspek Keamanan
meliputi partai politik, organisasi massa, jumlah suara
yang diperoleh dalam pemilu, jumlah anggota dprd,
aparatur negara dan lembaga negara, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), media massa (elektronik dan cetak),
kelompok radikal dan organisasi kemasyarakatan di
bidang politik lainnya.
3. Pelaksana
Petugas dan Bhayangkara pembina Kamtibmas merupakan personel
Polri terpilih dan disiapkan dari Polsek/Ta, Polres/Ta/Tabes, Polwil/
Wiltabes dan Polda dengan golongan kepangkatan Perwira Pertama
dan Bintara yang disesuaikan dengan hakekat ancaman yang
dihadapi, kemajuan masyarakat, jumlah penduduk dan luas wilayah
yang secara khusus ditugaskan melaksanakan jabatan
Bhabinkamtibmas.
4. Metoda
Bimbingan
Dalam menjalankan fungsi di bidang bimbingan demi terwujudnya
kesadaran hukum, maka petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas
memberikan bimbingan berbagai permasalahan keamanan dan
ketertiban masyarakat serta cara-cara penanggulangannya, dengan
tujuan:
a. mendorong kepedulian masyarakat terhadap perkembangan
aktual di lingkungannya, termasuk:
1) keberadaan penduduk pendatang baru, atau orang asing
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 75
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
5. Pengamatan
a. dalam menjalankan fungsi perlindungan terhadap masyarakat
dari berbagai bentuk ancaman dan gangguan, keamanan,
petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas melakukan kegiatan
pengamatan melalui:
1) pengamatan sepintas, sebagai upaya menggambarkan
keadaan lingkungan secara umum untuk mendapatkan
data tentang sasaran.
2) pengamatan secara teratur yang difokuskan terhadap
sasaran (daerah, orang atau benda) tertentu yang
menjadi sasaran pengamatan.
b. kegiatan pengamatan terhadap keadaan sasaran yang diamati
untuk kepentingan deteksi dilaksanakan secara tersamar yaitu
kehadirannya diketahui namun misi/tujuan pengamatan tetap
tertutup/tidak diketahui oleh sasaran.
c. hasil pengamatan dituangkan kembali dalam bentuk laporan
informasi yang dapat dilengkapi dengan foto-foto, gambar atau
visual tentang keadaan sasaran yang diamati untuk
memudahkan mengenalinya kembali.
6. Wawancara
a. kegiatan wawancara yang bersifat resmi (sasaran pada jajaran
birokrasi) atau tidak resmi (sasaran di lingkungan masyarakat).
1) untuk mengetahui misi/tujuan sasaran;
2) biodata atau identitas sasaran;
3) anteseden atau latar belakang riwayat hidup sasaran.
7. Sumber Baket
a. instansi pemerintah, meliputi: kelurahan dan instansi
pemerintah lainnya.
b. RT, RW, Badan Perwakilan Desa/Kelurahan.
c. Tomas, Toga, pemuda, adat, pengusaha/pelaku ekonomi,
akademisi, mahasiswa dan pelajar, politisi, potensi masyarakat
binaan Polri, meliputi: Satpam/ronda kampung/Siskamling,
Pramuka Saka Bhayangkara, Patroli Keamanan Sekolah
(PKS), karang taruna, kelompok sadar kamtibmas, tokoh
agama dan Tomas serta Potmas.
d. keluarga besar TNI dan Polri, antara lain :
purnawirawan dan warakawuri, organisasi isteri TNI dan Polri,
keluarga besar putra-putri purnawirawan Polri, forum
komunikasi putra-putri purnawirawan TNI, sumber-sumber
informasi lainnya.
dengan memperhatikan:
a. Sumber Informasi meliputi: nama, pekerjaan, alamat, hubungan
dengan sasaran, cara mendapatkan, waktu dan tempat bahan
keterangan yang diperoleh serta nilai informasinya.
b. Fakta-fakta
1) Meliputi: informasi tentang aspek Ipoleksosbudkam, baik
peristiwa/kejadian atau suatu gejala yang dapat mengarah
kepada gangguan Kamtibmas, baik yang diperoleh dari
sumber informasi atau yang diketahui sendiri, bukan
merupakan pendapat pribadi.
2) Berisi uraian fakta-fakta secara sistematis dan mendetail
tentang semua yang berhubungan dengan informasi,
dimana masing-masing fakta masih berdiri sendiri yang
belum dikaitkan dengan fakta lainnya.
3) Dalam fakta-fakta ini diupayakan berisi bahan keterangan
yang lengkap memenuhi persyaratan SIABIDIBAME (pola
7 kah).
c. Pendapat Pelapor
1) Berisi komentar pelapor dalam hal ini, adalah
Bhabinkamtibmas, terhadap kebenaran informasi, setelah
dilakukan pengecekan tentang kebenaran dari fakta-fakta.
2) Pendapat pelapor atas fakta-fakta tersebut di atas
dianalisa dengan memperhatikan aspek kerawanan,
gangguan serta dampak yang mungkin timbul.
3) Tingkat kerawanan, gangguan serta dampak yang
mungkin timbul tersebut sebagai dasar untuk menentukan
kecepatan penyampaian laporan.
KOPSTUK
LAPORAN INFORMASI
No. Info: ...................
URAIAN INFORMASI:
PELAPOR NAMA :
PANGKAT/NRP :
(.......................) TANDA TANGAN :
NILAI INFORMASI A B C D E F
(Diisi oleh atasan pelapor) 1 2 3 4 5 6
Penjelasan:
Laporan informasi dibuat oleh Bhabinkamtibmas/petugas
Polmasapabila ada hal-hal yang sangat penting,
yangbukan kewenangannya.
Rangkuman
1. Kegiatan kunjungan merupakan kegiatan sambang yang
menitikberatkan pada kunjungan kepada seluruh lapisan
masyarakat, tokoh masyarakat dll, dengan menggunakan format
kartu kunjungan.
2. Maksud, tujuan dan target kegiatan kunjungan adalah:
a. Maksud
Memberikan informasi/pesan Kamtibmas dan pengarahan
mengenai pencegahan tindak kriminal, musibah/kecelakaan,
serta hal-hal yang dianggap perlu dalam menjaga kehidupan
masyarakat yang aman dan tentram, menanyakan keinginan
dan pendapat masyarakat.
b. Tujuan
1) Membangun hubungan baik dengan masyarakat;
2) Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat;
3) Dapat bekerja sama dengan masyarakat;
4) Mengetahui dan memastikan situasi dan kondisi nyata
di wilayah tanggung jawabnya.
c. Target
1) Rumah kediaman warga masyarakat, dihitung per
Kepala Keluarga (KK);
2) Tempat usaha (Perusahaan/Pabrik, toko dan tempat
usaha lainnya) dihitung per tempat usaha;
3) Kantor pemerintahan (Kantor Pemda, Kantor
Kecamatan/ UPTD, Kantor Kelurahan/Desa, dll) dan
fasilitas umum (sekolah, kantor pos, bank, kantor
pemadam kebakaran dll);
4) Fasilitas keagamaan (Masjid, Gereja, Pura, Vihara,
Kelenteng dan tempat - tempat ibadah lainnya).
3. Pelaksanaan kegiatan kunjungan meliputi:
a. Rencana pelaksanaan;
b. Persiapan sebelum melaksanakan kegiatan kunjungan;
c. Waktu (jam) pelaksanaan kegiatan kunjungan.
4. Poin penting saat pelaksanaan kegiatan kunjungan serta poin
informasi dan pengarahan adalah sebagai berikut:
a. Sopan dan hormat;
b. Memperkenalkan diri;
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 81
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Deteksi
a. Mengumpulkan bahan keterangan terhadap dinamika dan
perubahan masyarakat yang meliputi aspek statis dan aspek
dinamis/kehidupan masyarakat untuk menemukan gejala awal
yang dapat menimbulkan gangguan keamanan baik dari
sumber terbuka maupun tertutup.
b. Menerima informasi, laporan dan pengaduan warga
masyarakat tentang sesuatu yang berkaitan dengan masalah
Kamtibmas.
c. Menyampaikan Laporan Informasi (LI).
15. Peranan Petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas, antara lain
sebagai berikut:
a. Membangun kemitraan dan menjadi fasilitator dengan warga
masyarakat agar mau memberikan informasi kepada Polri.
b. Menyampaikan informasi/laporan secara cepat, akurat
kepada Kapolsek.
16. Sasaran Petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas, antara lain
sebagai berikut:
a. Sasaran Aspek Statis
1) Aspek Geografi.
2) Aspek Demografi.
3) Aspek Kekayaan Alam.
b. Sasaran Aspek Dinamis
1) Aspek Idiologi.
2) Aspek Sosial Politik.
3) Aspek Sosial Ekonomi.
4) Sosial Sosial Budaya.
5) Aspek Keamanan.
17. Penilaian Laporan Informasi (LI), meliputi:
a. Nilai Kepercayaan Sumber Bahan Keterangan
Penilaian terhadap sumber berita dibagi atas tingkatan-
tingkatan yang masing-masing diberi tanda/kode huruf
sebagai berikut:
1) A : Dapat dipercaya sepenuhnya.
2) B : Biasanya dapat dipercaya.
3) C : Agak dapat dipercaya.
4) D : Tidak dapat dipercaya.
b. Nilai Bahan Keterangan (Baket)
Penilaian kebenaran terhadap Baket berita dibagi atas
tingkatan-tingkatan, yang masing-masing tingkatan diberi
tanda/kode sebagai berikut:
1) 1 : Dibenarkan suatu badan atau sumber lain.
URAIAN INFORMASI:
PELAPOR NAMA :
PANGKAT/NRP :
(.......................) TANDA TANGAN :
NILAI INFORMASI A B C D E F
(Diisi oleh atasan pelapor) 1 2 3 4 5 6
Penjelasan:
Laporan informasi dibuat oleh Bhabinkamtibmas/petugas
Polmasapabila ada hal-hal yang sangat penting, yangbukan
kewenangannya.
Latihan
1. Jelaskan pengertian kegiatan kunjungan!
2. Jelaskan maksud, tujuan dan target dari kegiatan kunjungan!
3. Jelaskan pelaksanaan kegiatan kunjungan!
4. Jelaskan poin penting saat pelaksanaan kegiatan kunjungan serta
poin informasi dan pengarahan!
5. Jelaskan pengisian blangko kunjungan!
6. Jelaskan administrasi blangko kunjungan!
7. Jelaskan sistim pelaporan!
8. Jelaskan hal yang perlu diperhatikan mengenai kegiatan kunjungan!
9. Jelaskan pengertian:
a. Deteksi!
b. Bahan Keterangan (Baket)!
c. Sumber informasi!
d. Kemanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)!
10. Jelaskan tugas Petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas!
11. Jelaskan fungsi Petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas Dalam
Kegiatan Deteksi!
12. Jelaskan peranan Petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas!
13. Jelaskan sasaran Petugas Polmas dan Bhabinkamtibmas!
14. Jelaskan penilaian Laporan Informasi (LI)!
15. Sebutkan format Laporan Informasi (LI)!
PEMECAHAN MASALAH
HANJAR (PROBLEM SOLVING)
04
4 JP (180 menit)
Pengantar
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Pemecahan masalah.
Subpokok bahasan:
1. Definisi;
2. Kriteria masalah.
3. Penerapan masalah
4. kegiatan pemecahan masalah;
5. Kegiatan pemecahan masalah oleh petugas Bhabinkamtibmas;
6. Kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan bersama
masyarakat;
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pemecahan masalah.
2. Metode Brainstroming (Curah Pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta didik tentang materi yang akan disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan.
4. Metode diskusi
Metode ini digunakan untuk mendiskusikan materi pemecahan
masalah (problem solving).
5. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan.
1. Alat/Media
a. Whiteboard;
b. Flipchart;
c. Komputer/laptop;
d. LCD dan screen;
e. Laser;
f. Pointer.
2. Bahan
a. Kertas;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 03
Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat;
c. Hanjar Pelatihan Polmas Kerjasama Baharkam, Lemdiklat
Polri dan JICA.
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Membuka kelas dan memberikan salam;
b. Menyampaikan tujuan dan materi yang akan disampaikan
dalam proses pembelajaran.
Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil resume dalam bentuk tulisan
tangan kepada pendidik.
Lembar Kegiatan
Skenario 1
KESIAPSIAGAAN ANGGOTA POLSUBSEKTOR
SETIAP SAAT MENAMPUNG LAPORAN WARGA
Dua kelompok warga tidak jadi bentrok
AIPTU. H. MUNASIR
Anggota polsubsektor
Kelurahan sumur batu
Polsek Bantar gebang
Krononologis :
Pada hari kamis tanggal 12 januari 2017 jam 16.00 wib wib , pada saat
sedang melaksanakan piket penjagaan di polsubsektor sumur batu ,
telah datang seorang warga bernama KIMAN SUMARWAN, 52 tahun,
islam , selaku ketua rombongan , Bersama 45 orang temanya warga
yang tinggal di Rt 002/001 kelurahan sumur batu dengan berjalan
kakimendatangi kantor polsubsektor yang sempat membuat kaget dan
dipersilahkan oleh Aiptu Munasir untuk masuk ke ruang kantor
polsubsektor, serta ditanyakan ada maksud apa kedatanganya, dan
dijelaskan oleh pemimpin rombongan bahwa seluruh warga yang datang
merasa terganggu dengan bau menyengat akibat kegiatan yang
dilakukan oleh bapak RONAL di Rt 02/01 kelurahan sumur batu , yaitu
pengurugan sebuah empang sekira 100 m2 yang ditimbun
menggunakan tanah diduga sebagai limbah karena menimbulkan bau
tidak sedap,dan kegiatan tersebut sudah berlangsung selama 1 minggu
, dengan operator alat berat Beko Bapak NAKIM , pengawas lapangan
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 91
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pada saat sore hari itu juga dari fihak warga termasuk ketua Rt 01 dan
Rw 01 sebagai pelapor yang merasa terganggu dan pelaksana kegiatan
dilapanagan serta pemilik proyek urugan, yang dimulai dari Aiptu
Munasair yang memulai agar Pak Ronal sebagai pemilik proyek urugan
menjelaskan untuk apa maksud pengurugan tersebut, dan bahan apa
yang digunakan untuk mengurug, dengan penjelasan bahwa Pak Ronal
akan membangun tempat usaha pengumpulan plastik bekas, dan
empang itu diurug dengan limbah tanah cadas dari bekasi galian di
bantar gebang, namun jika itu mengganggu warga dengan
menimbulkan bau maka akan segera ditutup dengan tanah merah, juga
saat itu beberapa warga sempat berkata keras yaitu silahkan
membangnun tetapi jangan mengganggu kegiatan warga lainya,dengan
jawaban yang keras juga oleh pelaksana proyek sehingga situasi agak
menegang, dan situasi ditenangkan oleh Aiptu Munasir , serta seluruh
warga menyadari akan maksud dari pak Ronal sehingga warga pun
akhirnya memohon maaf dan mereka saling bersalaman, dengan
harapan agar apabila ada warga siapapun yang melakukan kegiatan
semacam ini yang akan berdampak kepada umum, agar sebelum
melakukan kegiatanya terlebih dulu menyampaikan kepada
ketualingkungansehingga dapat berkoordinasi dan juga fihak
polsubsektor, selanjutnya pembuatan surat kesepakatn bersama yang
ditandatangani dan disaksikan oleh Aiptu H.Unasir, Lalu massa
membubarkan diri dan ucapan terimakasih atas bantuan Bapak Aiptu
Munasir.
Selanjutnya pada hari kamis 19 january 2017 jam 10.00 wib Aiptu H.
Munasir kembali melakukan pengecekan dilokasi pengurugan, ternyata
sudah rapi rata dengan tanah merah dan tidak terjadi gangguan
kamtibmas apapun.
Skenario 2
Low Profil Aiptu ERIK SUGIARTO, lahir 26 mei 1975 , ayah bernama H.
PEPEN EFENDI dan ibu Hj. YEUTSUYETI beristri SRI MULYANI dan
anak kandung 2 orang , masuk pendidikan polisi secaba tahun 1996,
dengan tinggi 175 cm dan berat badan 185 kg, atas kinerja baiknya oleh
mabes polri ditugaskan ke jepang pada 23 februari 2016, dengan
jabatan saat ini sebagai Bhabinkamtibmas di Rumah kantor pengasinan
yang menempatinya bersama keluarganya , tetap bersikap sabar dan
kooperatif dengan warganya, setiap saaat selalu kumpul dan
menyambangi warga dengan membawa perlengakapan motor dinas /
tas berisi buku kunjungan / kartu nama / senter / HT motorolla dan
kelengkapan lainya, sehingga jika ada persoalan warga selalu dapat
dengan cepat menghubungi , yang kesemuanya itu tidak pernah putus
komunikasi dibawah petunjuk dari kasat binmas AKBP SUNYOTO ,
kapolsek bekasi timur KOMPOL SUSGARWANTO , dan Kanit binmas
AKP. H. SUMARTONO.
Krononologis :
Pada hari minggu tanggal 15 januari 2017 jam. 01.30 wib , pada saat
aiptu Erik sugiarto sedang melaksanakan patroli di rt 001/ 001 kelurahan
pengasinan kecamatan bekasi timur, mendapat telephone langsung dari
dari seorang warga bernama ALI yang menyampaikan informasi bahwa
telah terjadi pencurian sepeda motor SOUL nopol B. 9332 KYT warna
hitam, dan saat itu juga aiptu erik langsung menuju ke tkp serta bertemu
dengan si pelapor tersebut dan mengecek serta mengkinfirmasi
kejadianya,yang pada saat itu telah banyak warga yang berkumpul, dan
keberadaan sepeda motor tersebut berada dikebun warga, serta tidak
diketahui pemiliknya, yang menurut keterangan Bapak ALI bermula
ketika dia baru pulang dari warung kemudian tidak sengaja melihat ada
sebuah sepeda motor ditengah kebun yang mencurigakan, dan lalu
Skenario 3
Kiprah Polwan Petugas Polmas di Polsubsektor
Aiptu Suhartati
PS. Ka-Polsubsektor
BKPM Mekarsari
Kronologi Kejadian
o Pada tanggal 30 Januari 2016 (Sabtu) sekitar pukul 09.30 siang,
Aiptu Suhartati, Aiptu Herlina dan Aiptu Siti Mariyam yang saat itu
sedang bertugas di dalam kantor Polsubsektor, menerima informasi
melalui telpon dari B, seorang guru BP (Bimbingan dan Pembinaan
Murid) di suatu sekolah SMP dan SMA yang dikelola oleh yayasan
A. Sebelumnya anggota Polsubsektor tersebut pernah memberikan
sosialisasi anti narkoba di sekolah tersebut.
“Ada 4 murid SMP kami yang tampaknya mengkonsumsi obat
penenang.”
Didapat informasi bahwa 4 orang murid menegak pil yang berwarna kuning, Mereka
terdiri dari seorang siswi, D dan 4 orang siswa, yaitu E, F dan G.
Pihak sekolah menemukan sekitar 20 pil berwarna kuning di toilet sekolah.
Dari hasil peyelidikan di internet, diperkirakan pil itu adalah obat penenang
“EXIMER”
Hasil dari penyelidikan terhadap 4 orang murid tersebut, diketahui bahwa E, F dan G
menerima pil tersebut dari D. Ketiga murid tersebut diberitahu oleh D bahwa obat itu
bagus untuk tubuh dan membuat lebih mudah untuk belajar.
D mengatakan dirinya mendapat pil itu dari H, seorang siswi yang sudah duduk di
bangku SMA.
Bahan Bacaan
1. Definisi Masalah.
Masalah didefinisikan sebagai suatu kondisi, kejadian dan
keadaan yang mengejutkan, merugikan, mengancam,
menyebabkan ketakutan, atau cenderung menyebabkan
ketidaktertiban dalam masyarakat, terutama kejadian-kejadian
yang kelihatannya tidak saling berkaitan.
Bila kita amati lebih dalam, banyak masalah memiliki kesamaan
karakteristik, contohnya dalam pola, korban, atau lokasi geografis.
Sebenarnya, pendekatan pemecahan masalah bukan
sekedar model perpolisian. Pemecahan masalah adalah suatu
strategi operasional yang bertujuan mengelompokkan kejadian-
kejadian yang saling berhubungan sebagai suatu kelompok
masalah, mencari akar penyebabnya, dan kemudian bersama
dengan masyarakat memformulasikan pemecahan permasalahan
secara khusus. Tujuannya adalah menangani masalah dan akar
permasalahannya, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun
jangka panjang.
2. Kriteria Masalah
Suatu kejadian baru dapat dianggap sebagai masalah jika
memenuhi dua kriteria berikut:
a. Kejadiannya terjadi berulang-ulang atau saling berkaitan;
b. Polisi maupun masyarakat prihatin terhadap permasalahan
tersebut.
Suatu masalah adalah dua kejadian atau lebih yang memiliki
kemiripan dalam satu atau beberapa unsurnya, menyebabkan
terjadinya kejahatan, ketakutan, atau ketidaktertiban. Suatu
masalah bukan suatu kejadian yang tidak sama dengan suatu
kejadian yang terjadi sekali saja atau yang tidak ada kaitannya
dengan kejadian lain melainkan merupakan kejadian yang terjadi
berulang kali atau saling berkaitan.
Jika ditemukan kejadian, telepon permintaan bantuan,
pengaduan yang kemungkinan besar terulang kembali, atau
berkaitan dengan kejadian-kejadian lainnya, maka hal ini sudah
memenuhi syarat sebagai permasalahan yang harus dipecahkan.
Pencurian berulang pada alamat yang sama, pola pencurian
kendaraan tertentu di satu daerah, serta telepon permintaan
bantuan atau pengaduan yang berulang-ulang dari alamat yang
Rangkuman
1. Definisi masalah adalah suatu kondisi, kejadian dan keadaan yang
mengejutkan, merugikan, mengancam, menyebabkan ketakutan,
atau cenderung menyebabkan ketidaktertiban dalam masyarakat,
terutama kejadian-kejadian yang kelihatannya tidak saling
berkaitan.
Latihan
KOPSTUK
.......................
LAPORAN INFORMASI
No. Info: ...................
URAIAN INFORMASI:
PELAPOR NAMA :
PANGKAT/NRP :
(.......................) TANDA TANGAN :
NILAI INFORMASI A B C D E F
(Diisi oleh atasan 1 2 3 4 5 6
pelapor)
Penjelasan:
Laporan informasi dibuat oleh Bhabinkamtibmas/petugas Polmasapabila
ada hal-hal yang sangat penting, yangbukan kewenangannya.
FORMAT .....
1
KOPSTUK
......................
1. Nama :.........................................................................
Pangkat :.........................................................................
2. Melaporkan bahwa:
a. Pada hari/tanggal/pukul : ....................................................
b. TKP : ....................................................
Alamat : .................................................................
Pekerjaan : ................................................................
PETUGAS
...........NAMA..........
PANGKAT/NRP
2
KOPSTUK
.....................
SURAT KESEPAKATAN BERSAMA
Pada hari ini, ............ bulan .......... tahun ................ Kami yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : ...................................................
Alamat : ...................................................
Dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : ...................................................
Alamat : ...................................................
Dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak atas kehendak bersama tanpa tekanan siapapun bertekad
baik dan mengadakan kesepakatan bersama sebagai berikut:
(Diisi kesepakatan uraian kesepakatan seperti: a. Permintaan maaf dari salah
satu pihak atau saling memaafkan dari kedua belah pihak, b. Kesanggupan
untuk ganti rugi dari salah satu pihak jika ada, c. Janji tidak mengulangi
perbuatannya, d. Tidak saling menuntut, dan lain-lain).
.......................... ..........................
Saksi-saksi:
1. ..........................
2. ..........................
MENGETAHUI
PETUGAS
NAMA
PANGKAT/NRP
Penjelasan:
Format dibuat untuk pihak-pihak yang
bersengketa dan arsip pada Bhabinkam-
tibmas/pengemban Polmas.
KOPSTUK
....................
KASUS/PERKARA PENYELESAIAN
NO. URAIAN KET
WAKTU LOKASI SELESAI DITERUSKAN
SINGKAT
1 2 3 4 5 6 7
............., ...........................
PETUGAS
...........NAMA..........
PANGKAT/NRP
Penjelasan :
Diisi berdasarkan himpunan format 3 Laporan hasil pemecahan masalah
selama sebulan.
KOPSTUK
.......................
1 2 3 4 5
1. Senin, 1 Agustus 2011 Balaidesa, Melakukanpenyuluhan
desa …….. tentangSiskamlingkepa
Pukul 10.00 s.d. 12.00 damasyarakat RW III
WIB desa ………
3. Dst
............., ...........................
PETUGAS
...........NAMA..........
PANGKAT/NRP
Penjelasan :
Kolomkegiatanberisikegiatan yang dilakukanoleh Bhabinkamtibmas/
petugas Polmas seperti: Rapat FKPM,kunjungan, sambang, ceramah,
kegiatan preventif dan lain-lain.
KOPSTUK
..................
1 2 3 4
3. Dst.
............., ...........................
PETUGAS
...........NAMA..........
PANGKAT/NRP
Penjelasan :
Buku mutasi diisi oleh Bhabinkamtibmas/pengemban Polmas setiap selesai
melakukan kegiatan, setiap ada kejadian dan menerima laporan/pengaduan
masyarakat.
6
KOPSTUK .......
FORMAT ......
8
KOPSTUK ……
FORMAT KUNJUNGAN KE TEMPAT USAHA/KANTOR
Format Kunjungan ini berguna bagi tempat usaha anda karena akan dipergunakan apabila ada yang mencari lokasi tempat usaha / kantor anda, atau pada saat
darurat misalnya terjadi kasus kriminal / kecelakaan lalu lintas yang menimpa karyawan / pegawai / tempat usaha / kantor anda dan perlu menghubungi
penanggung jawab tempat usaha / kantor dsb. Data yang tertera pada format ini tidak akan diberikan kepada pihak lain selain petugas kepolisian tanpa alasan
yang semestinya. Format yang sudah diisi akan disimpan di kepolisian.
Tanggal Tandatangan
Nama
Catatan Yang Menerima
Pelaksanaan
Kunjungan
Pelaksana
9
SASARAN SUPERVISI
POIN SUPERVISI
Lain-lain
HASIL SUPERVISI
Kanit Binmas/Kapolsubsektor
____________________________
Pangkat/NRP :