Anda di halaman 1dari 2

Puisi Wajib untuk Peserta Putri

COCKTAIL PARTY
karya Toety Herati Noerhadi

meluruskan kain-baju dahulu


meletakkan lekat sanggul rapi
lembut ikal rambut di dahi
pertarungan dapat dimulai
berlumba dengan waktu
dengan kebosanan, apabila
pertarungan ilusi
seutas benang dalam taufan
amuk badai antara insan

taufan? ah, siapa


yang masih peduli
tertawa kecil, mengigit jari adalah
perasaan yang dikebiri
kedahsyatan hanya untuk dewa-dewa
tapi deru api unggun atas
tanah tandus kering
angin liar, cemburukan halilintar
mengiringi

perempuan seram yang kuhadapi, dengan garis alis dan cemuh


kejam
tertawa lantang -
aju tercebak, gelas anggur di tangan
tersenyum sabar pengecut menyamar -
ruang menggema
dengan gumam hormat, sapa menyapa
dengan mengibas pelangi perempuan
itu pergi, hadirin mengagumi

mengapa tergoncang oleh cemas


dalam-dalam menghela nafas, kemas
hadapi saingan dalam arena?
kata orang hanya maut pisahkan cinta
tapi hidup merenggut, malahan maut
harapan semu tempat bertemu
itu pun hanya kalau kau setuju
keasingan yang mempesona, segala
tersayang yang telah hilang -
penenggelaman
dalam akrab dan lelap
kepanjangan mimpi tanpa derita
dan amuk badai antara insan?
gumam, senyum dan berjabatan tangan

Anda mungkin juga menyukai