• Kegiatan panen bertujuan untuk mengumpulkan hasil pertanian dari
lahan penanaman pada taraf kematangan yang tepat dengan kerusakan seminimal mungkin, dilakukan secepat mungin dengan biaya yang “rendah” • 1.Menentukan saat panen yang tepat. * Cara visual / penampakan : misal dengan melihat warna kulit, bentuk buah,ukuran, perubahan bagian tanaman seperti daun mengering dan lain-lain • * Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak, umbi keras, buah mudah dipetik dan lain-lain. • * Cara komputasi/perhitungan, yaitu menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur buah dari mulai bunga mekar. • * Cara kimia, yaitu dengan melakukan pengukuran/analisis kandungan zat atau senyawa yang ada dalam komoditas, seperti: kadar gula, kadar tepung, kadar asam, aroma dan lain-lain • ketuaan fisiologis : akumulasi bagian padatan telah maksimum • ketuaan komersil : keadaan tanaman atau bagian-bagian dari tanaman yang sudah dapat dipanen karena sudah dapat dimanfaatkan • Indeks ketuaan adalah suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menentukan waktu panen • . Indeks ketuaan panen dapat bersifat subyektif (S) atau obyektif (O), dan dapat digolongkan ke dalam metoda destruktif (D) atau non-destruktif (N).
• 2.Melakukan penanganan panen yang baik.
• Yaitu menekan kerusakan yang dapat terjadi. Dalam suatu usaha pertanian (bisnis) cara-cara panen yang dipilih perlu diperhitungkan, disesuaikan dengan kecepatan atau waktu yang diperlukan (sesingkat mungkin) dan dengan biaya yang rendah. • Untuk serealia (biji-bijian), hasil tanaman dipanen saat biji sudah tua dan mengering, Pada buah-buahan, untuk pemasaran jarak dekat, komoditas dapat dipanen saat sudah matang benar ,untuk pemasaran jarak jauh atau untuk dapat disimpan lama, kita harus mempertimbangkan jarak atau waktu tersebut dengan proses kematangan yang terjadi dari tiap komoditas. • Pada cabai : untuk mendapatkan warna merah yang baik, pemanenan harus dilakukan bila warna merahnya lebih dari 50%. • Pada kentang : Panen dilakukan bila daun / tanaman telah mengering lebih dari 75% kemudian dibiarkan 4 – 7 hari, baru digali • 3. Memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai saat akan melakukan panen • Untuk sayuran buah seperti tomat dan cabai, panen sebaiknya dilakukan tidak terlalu pagi atau bila kabut telah lewat dan hari tidak hujan • Untuk kentang dan bawang merah panen harus dilakukan saat udara cerah dan ada sinar matahari, karena kentang dan bawang setelah dikeluarkan dari dalam tanah perlu pengeringan / perawatan kulit (curing), dengan dijemur sebentar, agar terbentuk penebalan kulit dan penyembuhan luka . • PENANGANAN PANEN SAYUR : • Pemanenan : • Pemanenan sayuran harus dilakukan secara hati-hati jangan sampai terjatuh, tergores, memar dan sebagainya, karena luka yang disebabkan oleh hal tersebut akan menyebabkan terjadinya pembusukan akibat peningkatan laju respirasi. Untuk menghindari kerusakan sayuran pada saat pemanenan perlu diperhatikan : - Jangan sampai sayuran hasil panen terjatuh. - Gunakan alat panen, misalnya gunting atau pisau/parang tajam. - Wadah/keranjang penampung hasil panen harus kuat, permukaan bagian dalamnya halus dan mudah dibersihkan. • Beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap pengumpulan adalah : • Lokasi pengumpulan harus didekatkan dengan tempat pemanenan, agar tidak terjadi penyusutan atau penurunan kualitas akibat pengangkutan dari dan ke tempat penampungan. • Perlakukan/tindakan penanganan dan spesifikasi wadah yang digunakan harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik komoditi sayuran. • Wadah sebagai tempat penampung antara lain berupa keranjang, peti atau karung goni. • Produk segar harus dihindarkan dari kontak langsung sinar matahari. • Penanganan Pasca Panen • Setelah hasil pertanian dipanen, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan segera setelah panen. Apabila tindakan tersebut tidak dilakukan segera, akan menurunkan kualitas dan mempercepat kerusakan sehingga bahan tidak tahan lama disimpan. • Pengeringan (drying) : Bertujuan mengurangi kadar air bahan. • Pemulihan (aging atau curing) :Dilakukan untuk komoditi berupa ubi, umbi, rhizome, Bertujuan memberi kesempatan penyembuhan luka pada komoditi tertentu (ubi jalar,kentang) dan terbentuk lapisan kulit baru yang lebih tebal sehingga mengurangi kontak dengan mikrobia • Degreening : Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi warna hijau pada buah-buahan. Degreening dilakukan dengan cara pemeraman dengan ditambah etilen atau propilen dalam bentuk karbit. • Precooling : Merupakan perlakuan yang bertujuan untuk menghilangkan panas yang dibawa dari kebun sampai dicapai suhu yang aman dengan cara pendinginan. Precooling bisa dilakukan dengan menggunakan udara (air cooling), dengan air (hydro cooling), atau dengan vakum (vaccum cooling). • Pencucian (washing) : Bertujuan untuk menghilangkan kotoran/tanah yang menempel pada permukaan bahan dan mengurangi residu pestisida maupun mikrobia. • Pembuangan bagian yang tidak berguna/tidak dikehendaki (Trimming ) : • Bagian yang dibuang misalnya daun, tangkai, akar sehingga bahan lebih ringkas dan mengurangi kemungkinan kontaminasi mikrobia dari bagian yang dihilangkan tersebut. • Sortasi : Yaitu pemisahan bahan yang layak pasar (marketable) dengan yang tidak layak pasar terutama bahan yang cacat atau luka oleh hama dan penyakit harus dipisahkan agar tidak menjadi sumber kontaminasi terhadap bahan yang baik • Pengkelasan (Grading) : Bertujuan memilahkan bahan berdasar kualitas dan memberi nilai lebih/harga lebih tinggi untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang digunakan untuk kriteria pemilahan tergantung permintaan pasar atau dibuat atas persetujuan antara konsumen dan produsen. • Pelilinan (Waxing) : Pelapisan lilin biasanya dilakukan terhadap buah-buahan dengan tujuan untuk mengurangi transpirasi, memberikan kenampakan yang lebih menarik/mengkilap, menghindari kontaminasi mikroorganisme. Pelapisan lilin harus mempertimbangkan tebal tipisnya lapisan lilin agar pertukaran gas tetap berlangsung. • Istilah : pembungan getah, (delatexing), pembuangan bagian-bagian yang tidak diperlukan (trimming), pemisahan dan pemutuan (sorting and grading), dan pengemasan (packaging) yang untuk berbagai komoditas akan lebih baik bila dilakukan di dalam rumah pengemasan (packing house).