Geometris
PARTHENON Di Yunani
Prinsip Design Arsitektur
Geometris
Geometri dalam pengertian dasar adalah
sebuah cabang ilmu yang mempelajari
pengukuran bumi dan proyeksinya dalam
sebuah bidang dua dimensi. Cabang ilmu
ini pun berkembang sesuai dengan
perkembangan arsitektur yang pada
dasarnya memiliki keterkaitan satu sama
lain. Seorang perancang tidak bisa ‘lari’
atau menghindar dari geometri. Tidak ada
bentuk, rancangan, konsep dalam
arsitektur yang bisa lepas dari geometri.
Dengan kata lain geometri dalam
arsitektur bersifat mengikat.
Ciri-ciri
Arsitektur Geometris
1) Pengaplikasian bentuk geometris
2D dan 3D pada bangunan, baik
sebagai bentuk utama maupun
komponen-komponennya.
2) Perancangan geometri bangunan
membutuhkan komputasi/
perhitungan khusus, misal rasio
matematis (jaman dahulu),
komputasi digital (jaman modern).
3) Bentuk bangunan rigid dan massif,
maupun memiliki bentuk dasar
yang solid.
GEOMETRI dalam Arsitektur
Wujud wujud dasar dalam geometri:
Ø Lingkaran
Ø Segitiga
Ø Bujursangkar
LINGKARAN:
sederetan titik--titik yang disusun
dalam jarak yang sama dan seimbang
terhadap sebuah titik.
BOLA
Bentuk yang berpusat dan memiliki
konsentrasi (pemusatan) yang
tinggi. Memiliki poros dan stabil
terhadap lingkungannya, wujudnya
tampak sama jika dilihat dari sudut
manapun.
SILINDER
Mempunyai pusat yang merupakan sumbu yang
berbentuk dari garis yang menghubungkan pusat-
pusat kedua permukan lingkaran yang ada, dapat
diperpanjang searah sumbunya.
Stabil bila diletakkan pada permukaan lingkarannya.
KERUCUT
Dibuat dengan memutar sebuah
segitiga sama kaki menurut sumbu
tegaknya.
Stabil bila diletakkan pada
permukaan lingkaran, dan kritis
apabila diletakkan pada ujungnya.
PIRAMIDA
Memiliki karakter yang sama
dengan kerucut, namun semua
permukaannya terdiri dari bidang-
bidang datar, dan dapat berdiri
stabil pada setiap sisinya.
KUBUS
Merupakan bentuk prisma yang memiliki 6
bidang sisi bujur sangkar yang berukuran
sama dan dua belas rusuk yang sama
panjang. Dengan dimensi yang sama
bentuknya statis, tidak bergerak maupun
berarah.
Selanjutnya,
bentuk-bentuk geometris tersebut
dapat dikembangkan sesuai dengan
kehendak dan kreatifitas
perancangnya.