Anda di halaman 1dari 8

MENERAPKAN PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR

PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN UNTUK MENCAPAI


TUJUAN NASIONAL BANGSA INDONESIA
Applying Pancasila as A Basis of Development of Knowledge Science to Achieve The National
Objective of The Indonesian Nation

SUSILAWATI N
BPSDM Provinsi Jambi
Jl H. agus Salim No. 19 Kota Baru Kota Jambi
email: natsirsusilawati81@gmail.com

Diterima: 09 November 2019; di revisi: 26 November 2019 Disetujui : 10 Desember 2019


https://doi.org/10.37250/newkiki.v3i2.42

ABSTRACT
The development of Science and Technology that is not accompanied by a strong foundation of Pancasila
will actually be an aspect of the nation's destruction, especially in terms of morality and mentality. Changes
and technological developments that are too fast causing too easy information from all corners of the world
into the Indonesian nation. All the conveniences in interacting are also increasingly unstoppable. Pancasila
understanding from an early age is an initial anticipation in building a filter for the development and
progress of science and technology that is too fast, so that the morals and mentality of the nation's children
do not experience degradation in the midst of the process of change.
Keyword : Applying Pancasila, Science

ABSTRAK
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang tidak dibarengi dengan dasar-dasar Pancasila yang
kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas. Perubahan
dan perkembangan tekhnologi yang terlampau pesat menyebabkan terlalu mudahnya informasi dari seluruh
penjuru dunia masuk ke dalam bangsa Indonesia. Segala kemudahan dalam berinteraksi juga semakin tidak
dapat dibendung lagi. Pemahaman Pancasila sejak usia dini merupakan antisipasi awal dalam membangun
filter bagi perkembangan dan kemajuan iptek yang terlampau pesat, sehingga moral dan mental anak bangsa
tidak mengalami degradasi di tengah terjadinya proses perubahan.
Kata kunci : Pengamalan Pancasila, Ilmu Pengetahuan

Pendahuluan Fakta yang kita saksikan saat ini ilmu


Andaikan para ilmuwan dalam empiris mendapatkan tempatnya yang
pengembangan ilmu konsisten terhadap sentral dalam kehidupan manusia karena
janji awalnya ditemukan ilmu, untuk dengan teknologi modern yang
mencerdaskan manusia, memartabatkan dikembangkannya dapat memenuhi
manusia dan menyejahterakan manusia, kebutuhan praktis hidup manusia. Ilmu
maka pengembangan ilmu yang didasarkan empiris tersebut tumbuh dan berkembang
pada kaedah keilmuan tidak perlu dengan cepat melebihi ritme pertumbuhan
menimbulkan ketegangan antara ilmu dan dan perkembangan peradaban manusia.
teknologi dengan masyarakat. Ironisnya tidak diimbangi kesiapan

Menerapkan Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan Untuk Mencapai Tujuan
Nasional Bangsa Indonesia–Susilawati N | 583
mentalitas sebagian masyarakat, khususnya Beberapa Aspek Penting dalam Ilmu
di Indonesia. Pengetahuan
Teknologi telah merambah berbagai Ilmu pengetahuan itu mengandung
bidang kehidupan manusia secara ekstensif dua aspek, yaitu aspek fenomenal dan
dan mempengaruhi sendi kehidupan aspek struktural. Aspek fenomenal
manusia secara intensif, termasuk merubah menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan
pola pikir dan budaya manusia, bahkan mewujudkan / memanifestasikan dalam
nyaris menggoyahkan eksistensi kodrati bentuk masyarakat, proses, dan produk.
manusia itu sendiri. Kondisi ini terlihat Sebagai masyarakat, ilmu
ketika misalnya, anak-anak sekarang pengetahuan menampakkan diri sebagai
dengan alat-alat permainan yang serba suatu masyarakat atau kelompok elit yang
teknologis seperti playstation, mereka dalam kehidupan kesehariannya begitu
sudah dapat terpenuhi hasrat hakekat mematuhi kaedah-kaedah ilmiah yang
kodrat sosialnya hanya dengan memainkan menurut paradigma Merton
alat permainan tersebut secara sendirian. disebutuniversalisme, komunalisme, dan
Mereka tidak sadar dengan kehidupan yang skepsisme yang teratur dan terarah.
termanipulasi teknologi menjadi manusia Sebagai proses, ilmu pengetahuan
individualis.Masih terdapat banyak menampakkan diri sebagai aktivitas atau
persoalan akibat teknologi yang dapat kegiatan kelompok elit tersebut dalam
disaksikan, meskipun secara nyata manfaat upayanya untuk menggali dan
teknologi tidak dapat dipungkiri. mengembangkan ilmu melalui penelitian,
Problematika keilmuan dapat segera eksperimen, ekspedisi, seminar, kongres.
diantisipasi dengan merumuskan kerangka Sebagai produk, ilmu pengetahuan
dasar nilai bagi pengembangan ilmu. menampakkan diri sebagai hasil kegiatan
Kerangka dasar nilai ini harus kelompok elit tadi berupa teori, ajaran,
menggambarkan suatu sistem filosofi paradigma, temuan-temuan lain
kehidupan yang dijadikan prinsip sebagaimana disebarluaskan melalui karya-
kehidupan masyarakat, yang sudah karya publikasi yang kemudian diwariskan
mengakar dan membudaya dalam kepada masyarakat dunia.
kehidupan masyarakat Indonesia, yaitu Aspek struktural menunjukkan
nilai-nilai Pancasila. bahwa ilmu pengetahuan di dalamnya
terdapat unsur- unsur sebagai berikut:

584 | Khazanah Intelektual Volume 3 Nomor 3 Tahun 2019


1). Sasaran yang dijadikan obyek untuk kesombongan yang muncul dalam
diketahui, 2). Obyek sasaran ini terus- diri, melainkan kesadaran akan
menerus dipertanyakan dengan suatu cara kebesaran-Nya serta kedekatan kita
(metode) tertentu tanpa mengenal titik dengan-Nya.
henti. Suatu paradoks bahwa ilmu 2. Aspek pendidikan akhlak. Aspek
pengetahuan yang akan terus berkembang pendidikan akhlak termasuk dalam
justru muncul permasalahan - aspek penting pendidikan dalam
permasalahan baru yang mendorong untuk Islam. Akhlak yang baik akan
terus menerus mempertanyakannya, mencerminkan pribadi yang selalu
3). Ada alasan dan motivasi mengapa melakukan segala sesuatu sesuai
gegenstand itu terus- menerus dengan batas ajaran Islam dan jauh
dipertanyakan dan 4). Jawaban-jawaban dari perbuatan yang merugikan orang
yang diperoleh kemudian disusun dalam lain.
suatu kesatuan sistem. 3. Aspek pendidikan akal dan ilmu
Dengan Renaissance dan pengetahuan. Aspek pendidikan akal
Aufklaerung ini, mentalitas manusia barat dan ilmu pengetahuan menjadi aspek
mempercayai akan kemampuan rasio yang yang tidak terpisahkan dalam dunia
menjadikan mereka optimis, bahwa segala pendidikan. Dengan akal dan ilmu
sesuatu dapat diketahui, diramalkan, dan pengetahuan, potensi diri untuk
dikuasai. Melalui optimisme ini, mereka berkembang dan berprestasi dalam
selalu berpetualang untuk melakukan dunia profesi tertentu dapat dicapai.
penelitian secara kreatif dan inovatif. 4. Aspek pendidikan fisik. Aspek
Di dalam Islam, ada 6 aspek penting pendidikan fisik berhubungan dengan
dalam pendidikan yaitu: potensi jasmani. Dengan fisik yang
1. Aspek pendidikan ketuhanan. Dengan sehat, potensi diri untuk melakukan
mengenal Allah Swt. sebagai Tuhan berbagai aktivitas dan kegiatan
dan Pencipta, pribadi manusia dapat belajar mengajar dapat berjalan
menyadari bahwa segala yang lancar.
dipelajari adalah ciptaan-Nya. 5. Aspek Pendidikan Kejiwaan. Aspek
Dengan bekal itu pula, dalam proses pendidikan kejiwaan menjadi salah
mempelajari ilmu pengetahuan dan satu aspek yang harus dipenuhi
menguak fenoma alam, bukan dalam pendidikan. Tidak bisa

Menerapkan Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan Untuk Mencapai Tujuan
Nasional Bangsa Indonesia–Susilawati N | 585
dipungkiri bahwa pikiran positif dan interdisipliner dan multidisipliner.
semangat muncul dari jiwa sehat Membantu pemetaan masalah, kenyataan,
yang dapat dipentuk dalam proses batas-batas ilmu dan kemungkinan
belajar mengajar. kombinasi antar ilmu.
6. Aspek pendidikan keindahan. Aspek 2). Pilar epistemologi (epistemology)
pendidikan keindahan tidak hanya Selalu menyangkut problematika
terbatas pada sesuatu yang enak tentang sumber pengetahuan, sumber
untuk dilihat, tetapi aspek ini juga kebenaran, cara memperoleh kebenaran,
menjadi salah satu aspek dalam kriteria kebenaran, proses, sarana, dasar-
pendidikan. Keindahan dalam dasar kebenaran, sistem, prosedur, dan
berbahasa dan bertutur kata menjadi strategi. Pengalaman epistemologis dapat
aspek yang selalu ditunjukkan dalam memberikan sumbangan bagi kita:
penyampaian ilmu dari zaman Nabi a). sarana legitimasi bagi ilmu /
Muhammad SAW. hingga saat ini. menentukan keabsahan disiplin ilmu
tertentu; b). memberi kerangka acuan
Pilar-Pilar Penyangga bagi Eksistensi metodologis pengembangan ilmu;
Ilmu Pengetahuan c). mengembangkan ketrampilan proses;
Pengembangan ilmu selalu d). mengembangkan daya kreatif dan
dihadapkan pada persoalan ontologi, inovatif.
epistemologi dan aksiologi. 3). Pilar aksiologi (axiology)
1). Pilar ontologi (ontology) Selalu berkaitan dengan
Selalu menyangkut problematika problematika pertimbangan nilai (etis,
tentang keberadaan (eksistensi): a). Aspek moral, religius) dalam setiap penemuan,
kuantitas: Apakah yang ada itu tunggal, penerapan atau pengembangan ilmu.
dual atau plural (monisme, dualisme, Pengalaman aksiologis dapat memberikan
pluralisme), b). Aspek kualitas (mutu, dasar dan arah pengembangan ilmu,
sifat) : bagaimana batasan, sifat, mutu dari mengembangkan etos keilmuan seorang
sesuatu (mekanisme, teleologisme, profesional dan ilmuwan.
vitalisme dan organisme). Pengalaman Prinsip-Prinsip Berfikir Ilmiah:
ontologis dapat memberikan landasan bagi 1). Obyektif : Cara memandang masalah
penyusunan asumsi, dasar-dasar teoritis, apa adanya,terlepas dari faktor-faktor
dan membantu terciptanya komunikasi subyektif (misalnya : perasaan, keinginan,

586 | Khazanah Intelektual Volume 3 Nomor 3 Tahun 2019


emosi, sistem keyakinan, otorita), luar angkasa di lain pihak, lagi pula
2). Rasional : Menggunakan akal sehat memasuki dan mempengaruhi makin
yang dapatdipahami dan diterima oleh dalam segala aspek kehidupan dan institusi
orang lain. Mencoba melepaskan unsur budaya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
perasaan, emosi, sistem keyakinan dan yang tidak dibarengi dengan dasar-dasar
otorita, 3). Logis : Berpikir dengan Pancasila yang kuat justru akan menjadi
menggunakan asas logika /runtut / aspek penghancur bangsa, terutama dari
konsisten, implikatif. Tidak mengandung segi moralitas dan mentalitas.
unsur pemikiran yang kontradiktif. Setiap Bangsa Indonesia adalah bangsa
pemikiran logis selalu rasional, begitu yang sedang berkembang. Dalam proses
sebaliknya yang rasional pasti logis, perbaikan dari segala segi kehidupan, baik
4). Metodologis : Selalu menggunakan dalam segi sosial, politik, ekonomi, ilmu
cara dan metode keilmuan yang khas pengetahuan serta budaya. Pembangunan
dalam setiap berpikir dan bertindak demi pembangunan sarana dan prasarana
(misalnya: induktif, dekutif, sintesis, selalu digalakkan baik oleh pemerintah
hermeneutik, intuitif), 5). Sistematis : pusat maupun pemerintah daerah, dengan
Setiap cara berpikir dan harapan agar bangsa Indonesia tidak
bertindakmenggunakan tahapan langkah tertinggal dengan bangsa lain.
prioritas yang jelas dansaling terkait satu Kemajuan pendidikan di Indonesia
sama lain. Memiliki target dan arah tujuan yang sejalan dengan pengembangan ilmu
yang jelas. pengetahuan, tanpa disadari mulai
melupakan hakekat tujuan yang senantiasa
Pancasila, Nilai Dasar Pengembangan harus diperhatikan. Padahal tujuan ini
Ilmu Pengetahuan Dan Tujuan Nasional tercantum jelas dalam landasan ideologi
Bangsa Indonesia Pancasila bahwa mengembangkan ilmu
Pancasila mengandung hal-hal yang pengetahuan haruslah secara beradab.
penting dalam pengembangan ilmu Tercantum dalam sila kedua yang berbunyi
pengetahuan. Perkembangan ilmu ”Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
pengetahuan dewasa ini dan di masa yang Perkembangan dan kemajuan ilmu
akan datang sangat cepat, makin pengetahuan seharusnya diwujudkan untuk
menyentuh inti hayati dan materi di satu keadilan dan kehidupan yang beradab serta
pihak, serta menggapai angkasa luas dan bermoral. Dengan segala fasilitas dan

Menerapkan Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan Untuk Mencapai Tujuan
Nasional Bangsa Indonesia–Susilawati N | 587
kemudahan yang ada seharusnya degradasi di tengah terjadinya proses
mendukung untuk meningkatkan harkat perubahan. Dasar-dasar Pancasila dijadikan
dan martabat bangsa Indonesia, bukannya sebagai tameng untuk penangkal hal yang
sebagai alat menindas atau berbuat buruk dalam perkembangan iptek. Lima
kejahatan serta kecurangan bagi sila yang terdapat dalam Pancasila
sumberdaya manusia yang memegang mengandung nilai-nilai luhur yang
penguasaan ilmu pengetahuan. merupakan suatu rumusan kompleks dan
Di sinilah pentingnya Pancasila menyeluruh dalam menjalani kehidupan
dalam setiap hati nurani anak bangsa berbangsa dan bernegara. Dengan
Indonesia agar tidak menyalahgunakan demikian diharapkan dapat tercipta
perkembangan dan kemajuan iptek dalam kehidupan masyarakat yang adil, beradab
kehidupan masyarakat. Penyalahgunaan itu dan sejahtera, serta menyeluruh di setiap
dapat berupa menyebarkan sms fiktif yang elemen lapisan masyarakat.
isinya menjatuhkan atau memberikan
berita miring tentang orang tersebut Sistem Etika Pembangunan dalam
dikarenakan dendam pribadi ataupun sakit Pancasila
hati. Fenomena lain yang sangat Pancasila merupakan satu kesatuan
mengkhawatirkan adalah mudahnya dari sila-silanya harus merupakan sumber
mengakses video dan gambar porno dari nilai, kerangka fikir serta azas moralitas
internet. Oleh karena itu, tanpa dibarengi bagi pembangunan iptek. Sebagai bangsa
pengawasan dari orang tua yang ketat serta yang memiliki pandangan hidup Pancasila,
kekuatan iman dan taqwa, perkembangan maka tidak berlebihan apabila
iptek justru menjadi malapetaka bagi pengembangan ilmu pengetahuan harus
generasi penerus bangsa. didasarkan atas paradigma Pancasila.
Peristiwa tersebut tidak akan terjadi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
apabila masing-masing individu yang mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
memegang teguh Pancasila. Pemahaman menciptakan, perimbangan antara rasional
Pancasila sejak usia dini merupakan dan irrasional antara akal, rasa dan
antisipasi awal dalam membangun filter kehendak. Berdasarkan sila pertama ini
bagi perkembangan dan kemajuan iptek ilmu pengetahuan tidak hanya memikirkan
yang terlampau pesat, sehingga moral dan apa yang ditemukan, dibuktikan dan
mental anak bangsa tidak mengalami diciptakan tetapi juga mempertimbangkan

588 | Khazanah Intelektual Volume 3 Nomor 3 Tahun 2019


maksud dan akibatnya kepada kerugian dan Sila keadilan sosial bagi seluruh
keuntungan manusia dan sekitarnya. rakyat Indonesia, mengimplementasikan
Sila kemanusiaan yang adil dan pengembangan ilmu pengetahuan haruslah
beradab, memberikan dasar-dasar moralitas menjaga keseimbangan keadilan dalam
bahwa manusia dalam mengembangkan kehidupan kemanusiaan. Hal ini
ilmu pengetahuan haruslah secara beradab. mengandung makna keseimbangan
Iptek adalah bagian dari proses budaya keadilan dalam hubungannya dengan
manusia yang beradab dan bermoral. Oleh dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya,
karena itu, pembangunan ilmu pengetahuan manusia dengan manusia lain, manusia
harus berdasarkan kepada usaha-usaha dengan msyarakat bangsa dan negara serta
mencapai kesejahteraan umat manusia. manusia dengan alam lingkungannya.
Sila persatuan Indonesia,
memberikan kesadaran kepada bangsa Hubungan Antara Pancasila dan
Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Indonesia akibat dari sumbangan ilmu Selain memiliki kekayaan alam yang
pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan, menakjubkan, Indonesia juga sangat kaya
persatuan dan kesatuan bangsa dapat akan suku bangsa, budaya, agama, bahasa,
terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan ras dan etnis golongan. Sebagai akibat
pesahabatan antar daerah di berbagai keanekaragaman tersebut Indonesia
daerah terjalin karena tidak lepas dari mengandung potensi kerawanan yang
faktor kemajuan ilmu pengetahuan. sangat tinggi pula, hal tersebut merupakan
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh faktor yang berpengaruh terhadap potensi
hikmat kebijaksaan dalam timbulnya konflik sosial. Kemajemukan
permusyawaratan perwakilan, mendasari bangsa Indonesia memiliki tingkat
pengembangan iptek secara demokratis. kepekaan yang tinggi dan dapat
Setiap ilmuwan haruslah memiliki menimbulkan konflik etnis kultural. Arus
kebebasan untuk mengembangkan iptek. globalisasi yang mengandung berbagai
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, nilai dan budaya dapat melahirkan sikap
setiap ilmuwan harus menghormati pro dan kontra warga masyarakat yang
kebebasan orang lain dan memilki sikap menyebabkan konflik tata nilai.
yang tebuka. Oleh karena itu. kemajuan dan
perkembangan iptek sangat diperlukan

Menerapkan Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan Untuk Mencapai Tujuan
Nasional Bangsa Indonesia–Susilawati N | 589
dalam upaya mempertahankan segala Prinsip-Prinsip Berfikir Ilmiah meliputi:
kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia Obyektif, Rasional, Logis, Metodologis,
serta menjawab segala tantangan zaman. dan Sistematis. Iptek dan Pancasila
Dengan penguasaan iptek kita dapat tetap memiliki hubungan yang kohesif. iptek
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa diperlukan dalam pengamalan Pancasila
Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang sila ketiga dalam menjaga persatuan
berbunyi Persatuan Indonesia. Indonesia. Bangsa Indonesia harus tetap
Ilmu pengetahuan dan Pancasila menggunakan Pancasila sebagai pedoman
memiliki hubungan yang kohesif. Ilmu dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan
pengetahuan diperlukan dalam pengamalan dan Tekhnologi agar dapat mencapai
Pancasila sila ketiga dalam menjaga tujuan bangsa.
persatuan Indonesia. Di lain sisi, Bangsa
Indonesia harus tetap menggunakan dasar- DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 2003. Pendidikan Pancasila.
dasar nilai Pancasila sebagai pedoman Paradigma. Yogyakarta.
dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan Direktorat Pembelajaran dan
agar kita dapat tidak terjebak dan tepat Kemahasiswaan. 2016. Materi
Ajar Mata Kuliah Pendidikan
sasaran mencapai tujuan bangsa. Pancasila. Kementerian Riset,
Teknologi dan Perguruan Tinggi
Republik Indonesia. Jakarta.
Kesimpulan
Iriyanto, W. 2009. Bahan Kuliah Filsafat
Kerangka dasar pengembangan ilmu Ilmu. Program Pasca Sarjana
pengetahuan harus dirumuskan dengan Universitas Diponegoro. Semarang

memperhatikan problema yang terjadi pada Widjaja, H.A.W. 2002. Pedoman


Pelaksanaan Pendidikan Pancasila.
pengetahuan. Kerangka dasar ini adalah Raja Grafindo Persada. Jakarta.
prinsip kehidupan yang sudah membudaya http://abiummi.com/6-aspek-penting-
pendidikan-dalam-islam/ diakses
sebagai prinsip kehidupan dalam
pada: Senin 10 Oktober 2016 pukul:
masyarakat yaitu nilai-nilai Pancasila. 22.53
Kekuatan bangunan ilmu terletak http://xerma.blogspot.com/2013/09/konsep
-dasar-berfikir-ilmiah-dengan.html
pada sejumlah pilar-pilarnya, yaitu pilar
ontologi, epistemologi dan aksiologi.

590 | Khazanah Intelektual Volume 3 Nomor 3 Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai