Anda di halaman 1dari 3

Percakapan Scene 2

Athar: “Ya, gak kerasa sih, it’s been more than a year kita belajar dari
rumah. Rasanya baru kemarin belajar langsung di sekolah, ketemu
temen-temen, terus mulai belajar dari rumah. Sekarang udah setahun
belajar dari rumah. Good old memories.”
Sarrah: “Aight. But anyway, how did you guys feel during quarantine?”
Bintang: (Terserah Bintang mau bilang bagaimana perasaannya pas
karantina)
Zidan: (Terserah Zidan mau bilang bagaimana perasaannya pas
karantina)
Cetta: (Terserah Cetta mau bilang bagaimana perasaannya pas
karantina)
Azka: (Terserah Azka mau bilang bagaimana perasaannya pas karantina)
Juan: (Terserah Juan mau bilang bagaimana perasaannya pas karantina)
Aira: (Terserah Aira mau bilang bagaimana perasaannya pas karantina)
Hana: (Terserah Hana mau bilang bagaimana perasaannya pas
karantina)
Andini: (Terserah Andini mau bilang bagaimana perasaannya pas
karantina)
Athar: “Quarantine was just very messed up.”
Athar: “Ngomong-ngomong soal belajar dari rumah dan karantina, kita
kan sebentar lagi lulus…”
Sarrah: “Right, so?”
Athar: “Gimana kalau kita bikin ucapan terimakasih buat para guru?”
Bintang: “Nah, ide bagus tuh!”
Zidan: “Boleh-boleh, mumpung bu Widi belum join.”
Sarrah: “Oke, kita tunggu dulu bu Widi join.”
(Bu Widi joins the room)
Bu Widi: “Assalamu’alaikum”
Semua murid: “Walaikumussalam, bu Widi..”
Bu Widi: “Gimana kabar kalian? Baik-baik aja kan?..”
Semua Murid: “Baik, bu…”
Bu Widi: “Alhamdulillah”
Sarrah: “Oiya bu, kita kan sebentar lagi perpisahan…”
Bu Widi: “Iya betul, jadi?”
Sarrah: “Saya dan teman-teman saya ingin mengucapkan… Terima
kasih. Terima kasih banyak untuk bu Widi dan seluruh guru-guru Aliya
lainnya yang telah mengajar serta mendidik kami. Jasa-jasa ibu dan
bapak guru semua tidak akan kami lupakan.”

(Disini akan ada empat siswa terpilih mengangkat kertas masing-masing


satu lembar dengan tulisan yang sudah ditentukan).

Bu Widi: “Ma Syaa Allah, terima kasih juga anak-anak sholih dan
sholihah.”

Anda mungkin juga menyukai