Anda di halaman 1dari 4

SALAH PERGAULAN

Tema : Kenakalan Remaja


Pemeran :
1. M. Ricko ferdiansyah = Raden Bagus Abisatya (pemeran utama)
2. Rizky aditiya = Reza (teman Bagus)
3. Rifaldi = Ardan (teman Bagus)
4. Sasa Kinara Ngesthi = Laras (kakak Bagus)
5. Ukhwatun Hasanah = Bu Dita (guru kesiswaan)
6. Nor Salehah = (Narator)
~°•°~

- ( Orientasi )
Bagus adalah seorang anak pindahan dari Surabaya dan pagi ini Ia akan berangkat ke sekolah
barunya. Disana Dia bertemu dengan teman-teman yang terlihat berbeda dari sekolah
lamanya.
*Bu Dita dan Bagus masuk ke dalam kelas
Bu Dita : “Selamat pagi anak-anak, disini Kalian mendapatkan teman baru, Saya harap
Kalian bisa berteman dengan baik,”
Bu dita : “Silakan Nak Bagus.”
Bagus : “Nggeh, matur nuwun Bu,”
Bagus : “Halo semuanya perkenalkan nama Aku Raden Bagus Abisatya, Aku biasa di panggil
Bagus, Aku pindahan dari kota surabaya. Aku harap Kita bisa berteman dengan baik.”
Bu Dita : “Oke, selamat datang Nak Bagus,”
Bu dita : “Kamu bisa cari tempat duduk yang kosong,”
* istirahat
Bel istirahat berbunyi para siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas untuk mengisi
perut yang kosong. Sedangkan Bagus yang masih asing dengan lingkungan sekitarnya belum
mendapatkan teman.
Disisi lain Reza, Ardan serta Fiona mendekat ke arah Bagus..
Ardan : “Woi, sendirian aja Lo? Mending ikut Kita ke kantin.”
Bagus : “Emang boleh?”
Reza : “Ya kalo gaboleh, ngapain Kami ngajak?”
Ardan : “By the way, kenalin nama Gue Ardan.”
Reza : “Gue Reza, kalo Dia pacar Gue Fiona.”
Bagus : “Nggeh, salam kenal balik Saya Bagus.”
Reza : “Ayok, Gue udah laper.” (Ardan dan Bagus mengikuti di belakang sambil di ajak
bicara oleh Ardan).

- ( Komplikasi )
*kantin
Sesampainya Bagus dan teman-temannya di kantin, mereka duduk di salah satu meja.
Ardan : “ Za, biasa minta satu.”
Reza : “ Nih nih, lebih juga gapapa.”
(Nyebat)
Bagus : “ Eh, kenapa Kalian ngerokok? Bukannya gak boleh? Kalo ketahuan guru gimana?”
Ardan : “ Aman, selagi gak ada yang cepu.”
Reza : “ Nih, dari pada Lo banyak ngomong mending cobain, enak tau.”
Bagus menatap ragu, Dia takut tapi, disisi lain Dia juga penasaran.
Bagus : “ Beneran gapapa?”
(Reza, Ardan mengangguk menyakinkan)
(Bagus pelan-pelan mengambil satu batang dan mulai menyalakannya)
Reza : “ Yeee si bego, mau juga kan Lo,”
*beberapa minggu kemudian
Beberapa minggu terlewat, kini Bagus yang dulu ketika baru masuk sekolah dan yang
sekarang terlihat jauh berbeda. Dari Bagus yang terlihat sangat rapi juga lugu, berubah sangat
urak-urakan dan menjadi biang onar.
Bagus dan teman teman sedang duduk bersantai di meja kantin, tanpa memperdulikan jam
pelajaran yang sedang berlangsung.
Mereka tertawa satu sama lain, sambil memegang sebatang tembakau di sela sela jari.
Bagus : “ Napa Za? Lemes banget?”
Reza : “ Biasa push rank.”
Ardan : “ Yee, si bego.”
Mereka terus berbicara tanpa menyadari guru killer disekolah mereka sedang berjalan kearah
mereka.
Bu Dita ; “ Bagus ya kalian! Ngapain disini? Bukannya masuk kelas belajar malah ngerokok!
Ikut Ibu!”

- ( Klimaks )
*Ruang kesiswaan
Kini Bu Dita duduk berhadapan dengan wali Bagus, sedangkan wali Reza dan Ardan tidak
bisa datang karena sama sama berada di luar kota.
Bu Dita : “ jadi begini Bu, Nak Bagus ini sudah berkali-kali membuat ulah padahal Dia ini
baru masuk beberapa minggu yang lalu.”
Laras : “ Bagus! Mbak gak pernah ngajarin Kamu jadi pembuat masalah!”
Bu Dita : “ sebagai hukumannya Bagus akan Saya suspensi selama 2 minggu, dan Saya harap
ini terakhir kalinya Nak Bagus membuat masalah.”
Laras : “ Iya Bu, maafkan kesalahan adik Saya, sepertinya Dia salah memilih teman, Saya
kira di tempat baru Dia akan membuka diri tapi, ternyata malah salah memilih teman.”
Laras : “Saya izin permisi sekalian Saya izin membawa adik Saya.”
Bu dita : “Iya Bu silahkan. “

- ( Resolusi )
*taman sekolah
Laras dan bagus duduk di kursi taman dengan Laras yang menahan emosinya.
Laras : “ Koe napo isi dadi ngene Gus? Koe arep gaye izin Mbakmu? Kamu gak kasian sama
orangtua Kita disana ngeliat Kamu berubah jadi gak bener kaya gini? Jawab!”
(kamu kenapa jadi gini gus? Kamu mau bikin malu mbak?)
Bagus : “ Maafin Bagus Mbak... Bagus khilaf, maafin Bagus Mbak...”
Bagus duduk menghadap kearah Laras sambil menundukkan kepala.
Laras : “ Mbak maafin, dengan syarat Kamu harus berubah jadi yang lebih baik. “
Bagus : “ Enggeh Mbak, Bagus akan berubah, Bagus bakal ngadoh teko dee-“
(Iya Mbak, bagus akan berubah, bagus bakal nge jauh dari mereka)
Laras : “ Ra usah ngadoh, cukup rasah melu melu koyo dee ae, ngerti toh?”
(gak perlu menjauh, cukup jangan ikut kaya mereka aja, paham kan?)
Bagus : “ Nggeh Mbak, maafin Bagus wes gawe Mbak isin..”
(Iya mbak, maafin bagus udah bikin mbak malu)
*beberapa minggu kemudian
Setelah mendapatkan suspansi Bagus kembali menjadi lebih baik lagi, tidak lagi membuat
masalah, tidak urak-urakan, Dia benar benar berubah menjadi sosok yang lebih baik lagi.
Bahkan begitu pula dengan kedua temannya, reza dan ardan. Mereka berdua kini berubah
juga mereka benar-benar keluar dari lingkungan buruk yang bisa merusak masa remaja
bahkan masa depan mereka.

 ( PESAN MORAL )
Pesan yang kami dapatkan dari cerita drama ini adalah lebih bijaklah dalam memilih teman,
agar tidak mudah terjerumus dalam lingkungan buruk.

Anda mungkin juga menyukai