1. Teori Future
Derivatif FUTURES, FORWARD, OPTION, SWAP
Future Market adalah suatu agreement (kesepakatan) antara 2 atau lebih pihak
untuk transaksi aset dengan harga & waktu yang telah ditentukan.
Tujuan Derivatif Market adalah untuk melindungi nilai (hedging).
Spot Price harga saat ini
Future/Forward Price harga yang disepakati saat agreement
Misal : harga cabe skr 100ribu, future/forward contract 70ribu. Kalau 4bulan lagi
ternyata harga cabe 120ribu, petani tidak boleh jual ke pasar, harus jual ke
future/forward trader. Begitu pula jika harga cabe 40ribu, trader tetap beli di
harga 70ribu. Intinya, petani tidak rugi karena telah memperhitungkan tingkat
keuntungan.
- Regulated by identifiable
No Yes
agencies
a) Mekanisme Pasar : Future di Mekanik Market (ada waktu buka & tutup)
Forward di OTC/Over-The-Counter ()
b) Standarisasi Kontrak : Misalnya, butuh uang untuk ke LN sebesar $75.000,
standard 1 kontrak futures adalah $50.000. Maka untuk memenuhi kebutuhan
harus buat 2 kontrak futures.
Clearing Houses sbg financial intermediary & untuk keamanan (untuk FUTURES)
; Hak untuk menjual atau membeli aset dengan harga & waktu yang telah
disepakati dengan membayar premi di awal
2. Tipe Option
Call Option (Hak Beli)
- In The Money : Market Price > Strike Price (harga eksekusi)
- At The Money : Market Price = Strike price
- Out Of The Money : Market Price < Strike Price
Put Option (Hak Jual)
- In The Money : Market Price < Strike Price (harga eksekusi)
- At The Money : Market Price = Strike price
- Out Of The Money : Market Price > Strike Price
Contoh : Put Option
Spot price $1.000/lembar, Put option $1.500
Saat mau jual, Spot price $2.000
Kita tidak meng-exercise (mengeksekusi) put option maka kita jual spot price
$2.000. Jadi kita hanya rugi sebesar premi awal yang kita bayar :
1. Teori SWAP
Interest Rate SWAP adalah kontrak finansial dimana 2 pihak setuju untuk
bertukar arus kas secara periodik dalam periode tertentu sesuai aturan yang
disepakati bersama.
Dalam interest rate SWAP, kedua belah pihak setuju saling membayar bunga
berdasarkan jumlah pokok tertentu. Biasanya satu pihak membayar bunga secara
fixed rate sedangkan pihak lain membayar bunga secara floating rate. Interest
rate swap dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksesuaian antara bunga yang
dibayar dengan bunga yang diterima, sehingga masing-masing pihak menerima
bunga mengambang dan membayar bunga mengambang juga, atau menerima
bunga tetap dan membayar bunga tetap juga.
Jumlah yang dijadikan dasar penentuan bunga : notional amount
Karakteristik SWAP : (a) OTC, (b) Kontrak kurang terstandarisasi dibanding
futures, forward, dan option, dan (c) Hanya boleh di-exercise 1x.
JIBOR : Jakarta Interbank Offered Rate
LIBOR : London Interbank Offered Rate
Ibaratnya, bank2 itu ketemu di pasar trus mereka dagang (pasar uang antar
bank). rate yang dipake itu adalah ukuran keuntungan yang bisa didapet.
Misalnya, BCA lagi butuh usd dia bakal cari dipasar usd sebanyak yang dia
butuh dia pinjem dulu bentar kalo udah ada likuiditas usd cukup, dia bayar.
Kalo pasar di Indonesia, pake rate JIBOR. Kalo pasar Internasional, pake LIBOR
sebagai patokan.
SWAP a) Fixed Interest Rate : berapa pun JIBOR/LIBOR, bunga yg dibayar tetap
b) Floating Interest Rate : menyesuaikan dengan JIBOR/LIBOR ; i besar,
jml cicilan lebih mahal ; i kecil, jml cicilan lebih murah
Ilustrasi Interest Rate SWAP (hal 438)
2. Tipe Interest Rate Swap (hal 440, terutama plain vanilla swap & ilustrasi grafiknya)
3. Ilustrasi SWAP to reconfigure bond payments (hal 447)
Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9% (fixed interest rate) dan
perusahaan mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga mengambang. Di
4. Currency SWAP
Masing-masing pihak membayar dalam i tetap namun dgn mata uang berbeda.
Tujuan : Untuk mengurangi risiko dalam fluktuasi mata uang
-DARI INTERNET-
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar
a. Laju inflasi relatif
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa
menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam
negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang
mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra
dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang
Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang
dagangan relatif mengalami penurunan.
b. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing
adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan riil
dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan
pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif
dibandingkan dengan supply yang tersedia.
c. Suku bunga relatif
Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih menarik bagi
para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya penanaman modal
cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang semuanya tergantung pada
besarnya perbedaan tingkat suku bunga di dalam dan di luar negeri, maka perlu dilihat
mana yang lebih murah, di dalam atau di luar negeri. Dengan demikian sumber dari
perbedaan itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan kurs mata uang asing terhadap
mata uang dalam negeri.
d. Kontrol pemerintah
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat
pendapatan.
e. Ekspektasi
Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi atau nilai
tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat
terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita
mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas
menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi
langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.
5. International Arbitrage
a) Spatial/Locational Arbitrage
Misal, harga di Ind. & di Korea tidak sama
b) Covered Interest Arbitrage
Nilai tukar bergantung pada suku bunga
1. Teori
Mutual Fund adalah suatu lembaga atau individu yang membantu mengelola dana
investor pasif untuk membentuk portfolio diversifikasi yang berinvestasi dalam
stock atau bond.
Sertifikat manajer investasi wakil manajer investasi
Misal : dana 100juta, i 10%, ternyata return 70%
Jadi, 110juta untuk investor dan 60juta untuk wakil & MF
Kalau rugi, tergantung kesepakatan
Fungsi Mutual Fund : Sbg financial intermediary, yaitu membantu mengelola dana
investor pasif untuk membuat suatu portfolio (kombinasi investasi). Dan
mengumpulkan investasi dari individu investor untuk memenuhi kebutuhan.
Reksa Dana Mutual Fund
Dana Reksa nama lembaga BUMN
2. Tipe Fund
a) Open-End Funds
- Terbuka untuk investasi kapanpun
- Memiliki jumlah saham yang selalu berubah
- Mengelola sejumlah dana dalam case redemption yang melebihi investasi
- Memberi kemungkinan bagi pemodal untuk membeli saham dari reksa dana
dan dapat menjual kembali kepada reksadana tanpa dibatasi jumlah saham
yang diterbitkan kapanpun
- Terdiri dari banyak kategori untuk memuaskan kebutuhan investor
- Expected return , risiko
b) Closed-End Funds
- Tidak bisa melakukan investasi sewaktu-waktu, hanya bisa investasi saat
waktunya buka (open periodically)
- Tidak bisa membeli kembali saham yang telah dijual
- Memiliki jumlah saham yang konstan
- Fokus pada commercial paper/bond yang diterbitkan perusahaan
6. Performance of the MF
Riset pada kinerja MF :
- Kinerjanya harus dibandingkan dengan indeks pasar & risiko yang harus
dipertimbangkan
- Fenomena MF tidak terlalu booming karena maraknya investasi di capital market.
MF biasanya digunakan oleh investor yang tidak mampu mengelola dananya
sendiri
3. Resiko
a) Market Risk : diukur dengan β (beta) kenaikan & penurunan harga saham
Market Risk , performa IBF
b) Interest Rate Risk : interest rate pertumbuhan ekonomi , banyak
pengangguran IBF
c) Credit Risk : credit risk probabilitas kebangkrutan harga indeks IBF
d) Exchange Rate Risk : nilai tukar menguat performa IBF