DI SUSUN OLEH:
NAMA : HARPIAN
NIM : 011801023
KELAS : A
1. Tujuan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaian yang menarik.
Baubau, ..........Juni 2020
Mengetahui
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri.
Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah (Gleitman 1986)
B. Filosofi Motivasi
1. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan (reinforcement)
Contoh : Perolehan nilai bagus atau pujian guru akan menambah motivasi belajar
Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif (seorang yang
baik) adalah motivasi untuk mendapatkan standar kepuasan diri (cognitive
dissonance)
2. Teori atribusi menemukan dua fenomena motivasi :
a. Siswa yang meyakini bahwa sukses atau gagal itu disebabkan oleh faktor
kemampuan dan usaha dalam diri (internal)
b. Siswa yang percaya bahwa berhasil atau gagal itu disebabkan oleh faktor luar
diri (external). Keyakinan inilah yang perlu diluruskan
3. Teori Self – Worth
Seorang individu itu belajar dari persepsi masyarakat bahwa seseorang itu
dinilai/dihargai karena prestasinya. Kegagalan akan membuat perasaan diri yang
tidak berharga
4. Teori Ekspektasi
Motivasi seseorang tergantung pada besarnya kemungkinan berhasil dan
bagaimana makna suatu keberhasilan itu bagi dirinya, contohnya :
a. Saya yakin dapat memperoleh nilai tinggi kalau saya mau mencoba, dan bagi
saya nilai itu adalah sesuatu yang sangat penting.
b. Ada keyakinan bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang
berprestasi itu penting.
5. Teori Humanistik
Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Kebutuhan yang menggerakkan orang bertingkah laku :
a. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat tinggal, air dan udara),
kebutuhan ini paling dasar sifatnya.
b. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana ancaman dan bahaya
c. Kebutuhan untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
d. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan & persetujuan
e. Kebutuhan ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
f. Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi teratur
g. Kebutuhan aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan
h. Maslow dalam teori kebutuhannya menggambarkan motivasi dalam
bentuk Piramid sebagai berikut :
Kebutuhan
Aktualisasi
(actuallyzation
needs)
a. Motivasi Instrinsik, yaitu dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang
Contoh : dorongan ingin minum, dorongan ingin bisa dan lain-lainnya
b. Motivasi Ekstrinsik, adalah dorongan untuk berbuat sesuatu yang berasal dari luar diri
Contoh : seseorang bertingkah laku karena adanya penghargaan, pengakuan, pujian,
c. hadiah dan sebagainya
Dalam praktik kedua motivasi tersebut harus dikombinasikan.
D. Motivasi Berprestasi
a. Faktor Individual
Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud terutama adalah faktor intelegensi dan
faktor penilaian individu tentang dirinya.
b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada diluar diri
individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.
1) Lingkungan Keluarga
2) Lingkungan Sosial
3) Lingkungan Akademik
Motivasi berprestasi tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari, dilatih,
ditingkatkan, dan dikembangkan. Berikut ini kiat-kiatnya :
a. Tetapkan tujuan (goal setting), yakin dan optimislah bahwa kita dapat
berubah, bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik maksimum
b. Susunlah target yang masuk akal. Saya harus meraih peningkatan dalam
setiap kurun waktu, 2 atau 3 poin seminggu
c. Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata optimistis
misalnya “masih ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya berfikir, berbicara,
berdialog, dan bertindak
d. Belajar sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah cara berfikir,
perilaku, dan kebiasaan saya yang kurang menguntungkan
Perkaya motivasi. Kekayaan motivasi membuat kita tidak kehabisan pemasok daya
penggerak. Fokuskan pada motivasi instrinsik (dalam diri). Sentuhan perasaan, fikiran, dan
motivasi dari orang-orang terdekat juga dapat dimanfaatkan
B. LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
1. Tujuan Layanan
3. Peserta didik/konseli dapat memahami modalitas belaja, ciri-ciri serta strategi belajarnya
2. Metode, Alat dan Media
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Strategi Belajar Sesuai Gaya Belajar
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaian yang menarik.
Baubau, ..........Juni 2020
Mengetahui
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus
menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh
pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik.
Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal
pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan
sesuatu smart (cerdik)
Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan
preferensi atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsir kan,
mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut. Gaya belajar merupakan
kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-
situasi antar pribadi. Ketika Kamu sudah bisa mengenal gaya belajar Kamu yakni
bagaimana Kamu menyerap dan mengolah informasi, maka Kamu akan dapat
menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Kamu
sendiri.
1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata
sebagai alat untuk menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti
ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan telinga
sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk. Orang-orang auditorial lebih
senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung
atas apa yang sedang dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan
mengerjakan sendiri atau praktik langsung.
a. Melakukan Praktek
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Dahsyatnya Keutamaan Bersyukur
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
MATERI:
A. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.
a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir
positif didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang
menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh
dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa
setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang yang
hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di hormati dan
disayang oleh banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah penuh syukur
d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan
memiliki wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu
tersenyum itu manambah kecantikan dan ketampanannya
e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang
sabar, sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan awet muda karena
otot wajah beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki
watak pemarah.
a. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan
enggan untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh
dengan kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir.
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau
bersyukur dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan
lingkungan dan diri sendri, akibatnya kekebalan tubuh.
Allah berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang
telah aku berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat yang telah
akuberikan kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka
ketahuilah niscaya siksa ku itu pedih." ayat itu menjelaskan bahwa orang yang tidak
mau bersyukur atau kufur atas nikmat allah bahwa siksaan yang pedih akan menimpa
pada dirinya kelak ketika di akhirat.
Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang
yang diberi kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan
kepadanya. Sehingga dia pun kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena
dia melihat apa yang diberikannya adalah sedikit.
1. Tujuan Layanan
3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan kelompok
Belajar
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar Kelompok Yang Efektif
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar
bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono
(1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang
menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu
kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar
kelompok adalah kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan
permasalahan yang ada.
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis
dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi,
meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga
bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.
1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri
dari 3-5 orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus
dalam berdiskusi.
2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa
yang perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar
semua anggota dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.
3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan
mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi
ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan kesempatan
kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing
tepat.
7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar
anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan
yang lain.
8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok
untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.
a. Pembentukan Kelompok
Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau prakarsa
siswa sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB terlalu banyak
anggotanya dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi arena gosip.
2. Kemampuan anggota.
3. Kualitas anggota.
4. Jenis kelamin, diusahakan tiap kelompok terdapat siswa putra dan putri.\
Contoh :
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari
sanksi / hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila
sanksi itu diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh :
Membawa makanan ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan,
membersihkan meja kursi anggota selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja
piket, mentraktir anggota kelompok sebatas kemampuan, dan lain-lain.
b. Tempat Belajar
3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi, penerangan dan
kenyamanan.
c. Persiapan Belajar
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk
membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan
KKB tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat
itu.
e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa.
Setiap anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama
pelaksanaannya bisa 1,5 jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang
terlalu lama dimungkinkan digunakan untuk bergurau atau ngobrol.
f. Cara Pelaksanaan
2. Tanya jawab.
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para anggota
setelah mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih tersimpan jelas
kesan-kesan kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan kelompoknya yang penuh
suka dan suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah
kehidupan yang sulit dilupakan.
E. LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bakat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis bakat
Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa
sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami,
adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda
antara kita dengan orang lain.
Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering berkolaborsi
dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam tulisannya, Little Geniuses,
yang pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia menjelaskan, bakat manusia bisa
muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan daftar kemampuan (ability) di bawah ini lalu
deteksi mana yang paling kuat di dalam diri Anda :
b. Adventuresomeness (kepetualangan)
h. Courage (keberanian)
i. Creativity (kreativitas)
l. Imagination (imajinasi)
n. Intuition (intuisi)
x. Musicality (permusikan)
z. Patience (kesabaran)
Daftar di atas baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah manusia
yang belum atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan praktek hidup, amat
sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan dari daftar di atas. Dalam diri
setiap manusia ada sekian kemampuan dari daftar di atas. Orang yang hebat di bidang IT
tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam meng-otak-atik komputer. Ia juga
punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif, mau mempelajari hal-hal baru dan seterusnya.
Seorang tokoh agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan spiritual sensibility saja. Ia
juga punya kemampuan lain yang mendukung keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-
lain.
1. Jenis-Jenis Bakat
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya: Bakat umum,
merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap
orang memiliki. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus,
artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah,
olahraga. Bakat khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
a. Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk
kata-kata.
c. Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli sastra)
misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan
lain-lainnya.
d. Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
e. Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua
dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam
ruang tiga dimensi.
f. Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat-alat lainnya.
g. Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
Tidak semua keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh dari
kita sehingga kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa muncul dari
hobi, kegemaran-kegemaran kecil, kegiatan tertentu yang kita lakukan tanpa beban
seperti orang main-main atau dari hal-hal yang sangat dekat dengan kebiasaan kita
sehari-hari. Di sini yang dibutuhkan adalah menyalurkan atau menempatkannya pada
saluran atau bidang-bidang yang kira-kira menguntungkan kita lalu kita perbaiki dan
kita kembangkan.
Sebagai tambahan, saya ingin mengutip hasil telaah dua orang pakar dari
dunia yang berbeda. Mudah-mudahan ini juga bisa kita jadikan referensi. Pertama,
dari seorang konsultan olahraga yang banyak menggeluti kehidupan atlet, Marie
Dalloway, Ph.D, (2000-2004). Ia mensyaratkan adanya lima hal mendasar bagi
seorang atlet untuk mengaktualkan bakat potensialnya, seperti berikut:
1. Bakat (Talent)
2. Kemauan keras untuk maju (Steel Will).
3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)
4. Pembinaan dan Latihan
5. Training – diri
Harus diakui memang bahwa ada rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu.
Maksudnya, bakat dalam arti keunggulan alamiah (potensi) memang dimiliki oleh
semua orang, tetapi kenyataannya ada orang yang tahu (“ditunjukkan”) harta
karunnya lebih dini sementara yang lain tidak. Ada bakat tertentu yang punya nilai
sendiri untuk masa tertentu sementara yang lain tidak atau belum. Mengapa ini harus
terjadi, tentu kita tidak tahu seratus persennya. Selamat mengeksplorasi bakat Anda