Anda di halaman 1dari 28

TUGAS:

PRAKTIKUM PRIBADI SOSIAL

DI SUSUN OLEH:

NAMA : HARPIAN

NIM : 011801023

KELAS : A

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2021
A. LAYANAN INFORMASI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Komponen : Layanan Informasi


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Motivasi Berprestasi
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi

2. Peserta didik/konseli dapat memahami motivasi berprestasi

3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menumbuhkan motivasi berprestasi


2. Metode, Alat dan Media

1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Motivasi Berprestasi


3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan

1. Tahap Awal/Pendahuluan

1.1. Membuka dengan salam dan berdoa

1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)

1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling

1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik

2. Tahap Inti

2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan

2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan


2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab

2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang

2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok

2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain


menanggapinya, dan

seterusnya bergantian sampai selesai.

3. Tahap Penutup

3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan

3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya

3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang

3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam


4. Evaluasi

1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing


peserta didik dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan.

2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaian yang menarik.
Baubau, ..........Juni 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru BK


MATERI :
MOTIVASI BERPRESTASI

A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri.
Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah (Gleitman 1986)

B. Filosofi Motivasi
1. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan (reinforcement)
Contoh : Perolehan nilai bagus atau pujian guru akan menambah motivasi belajar
Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif (seorang yang
baik) adalah motivasi untuk mendapatkan standar kepuasan diri (cognitive
dissonance)
2. Teori atribusi menemukan dua fenomena motivasi :
a. Siswa yang meyakini bahwa sukses atau gagal itu disebabkan oleh faktor
kemampuan dan usaha dalam diri (internal)
b. Siswa yang percaya bahwa berhasil atau gagal itu disebabkan oleh faktor luar
diri (external). Keyakinan inilah yang perlu diluruskan
3. Teori Self – Worth
Seorang individu itu belajar dari persepsi masyarakat bahwa seseorang itu
dinilai/dihargai karena prestasinya. Kegagalan akan membuat perasaan diri yang
tidak berharga
4. Teori Ekspektasi
Motivasi seseorang tergantung pada besarnya kemungkinan berhasil dan
bagaimana makna suatu keberhasilan itu bagi dirinya, contohnya :
a. Saya yakin dapat memperoleh nilai tinggi kalau saya mau mencoba, dan bagi
saya nilai itu adalah sesuatu yang sangat penting.
b. Ada keyakinan bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang
berprestasi itu penting.
5. Teori Humanistik
Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Kebutuhan yang menggerakkan orang bertingkah laku :
a. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat tinggal, air dan udara),
kebutuhan ini paling dasar sifatnya.
b. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana ancaman dan bahaya
c. Kebutuhan untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
d. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan & persetujuan
e. Kebutuhan ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
f. Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi teratur
g. Kebutuhan aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan
h. Maslow dalam teori kebutuhannya menggambarkan motivasi dalam
bentuk Piramid sebagai berikut :

Kebutuhan
Aktualisasi
(actuallyzation
needs)

Kebutuhan Harga Diri


(self esteem needs)

Kebutuhan Sosial (social need)


Bergaul, berteman, berkelompok

Kebutuhan Rasa Aman (savety needs)


Rasa aman, tentram, kasih saying dan cinta

Kebutuhan Dasar (biological needs)


Makan, minum, rumah, uang, materi, dan
lain-lain

C. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Secara umum motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Motivasi Instrinsik, yaitu dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang
Contoh : dorongan ingin minum, dorongan ingin bisa dan lain-lainnya

b. Motivasi Ekstrinsik, adalah dorongan untuk berbuat sesuatu yang berasal dari luar diri
Contoh : seseorang bertingkah laku karena adanya penghargaan, pengakuan, pujian,
c. hadiah dan sebagainya
Dalam praktik kedua motivasi tersebut harus dikombinasikan.

D. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berjuang, bekerja habis-habisan untuk


mencapai sukses. Daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut
berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan
predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau
berasal dari luar dirinya. Orang yang motivasinya tinggi bukan berarti tidak pernah gagal.
Tetapi bila gagal ia akan bangkit, bahkan berusaha lebih keras lagi. Sampai akhirnya
sukses (Weiner, 1980)

Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu :


1. Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation).
Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi,
misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, anak belajar karena diancam tidak
diberi uang saku
2. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation).
Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di
dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran
atau prestasi tertentu.
3. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari
dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi, meliputi:

a. Faktor Individual

Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud terutama adalah faktor intelegensi dan
faktor penilaian individu tentang dirinya.

b. Faktor Lingkungan

Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada diluar diri
individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.

Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3, yaitu :

1) Lingkungan Keluarga

Relasi yang kurang harmonis dalam keluarga dapat menimbulkan gangguan-gangguan


emosional pada anggota keluarga, termasuk anak sebagai anggota sebuah keluarga.

2) Lingkungan Sosial

Merupakan lingkungan sekitar tempat individu hidup dan bergaul sehari-hari.


Lingkungan sekitar yang banyak memberikan rangsangan akan membantu
meningkatkan rasa ingin tahu individu

3) Lingkungan Akademik

Lingkungan akademik menyangkut sejauh mana sebuah institusi pendidikan dapat


memenuhi kebutuhan individu sebagai siswa berprestasi di sekolahnya,

E. Pastikan Motivasi Berprestasi Anda Tinggi

Tanda-tanda orang yang memiliki dorongan kesuksesan tinggi :

a. Lebih suka dan puas terhadap prestasi hasil usaha sendiri


b. Sukses itu bukan karena nasib mujur, tetapi hasil perjuangan
c. Kegagalan bukan berarti sial, tetapi karena volume usahanya masih kurang
d. Mereka kreatif, lebih gigih, energik, lebih suka bertindak daripada berdiam diri, produktif,
dan penuh inisiatif
e. Suka tantangan dan memilih tugas yang resikonya realistik sesuai kemampuan nyata yang
dimiliki.
f. Selalu mengevaluasi dan mencari umpan balik untuk lebih giat lagi

F. Menumbuhkan Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari, dilatih,
ditingkatkan, dan dikembangkan. Berikut ini kiat-kiatnya :

a. Tetapkan tujuan (goal setting), yakin dan optimislah bahwa kita dapat
berubah, bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik maksimum
b. Susunlah target yang masuk akal. Saya harus meraih peningkatan dalam
setiap kurun waktu, 2 atau 3 poin seminggu
c. Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata optimistis
misalnya “masih ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya berfikir, berbicara,
berdialog, dan bertindak
d. Belajar sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah cara berfikir,
perilaku, dan kebiasaan saya yang kurang menguntungkan
Perkaya motivasi. Kekayaan motivasi membuat kita tidak kehabisan pemasok daya
penggerak. Fokuskan pada motivasi instrinsik (dalam diri). Sentuhan perasaan, fikiran, dan
motivasi dari orang-orang terdekat juga dapat dimanfaatkan
B. LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Komponen : Layanan Penguasaan Konten


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Strategi Belajar Sesuai Gaya Belajar
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar menurut para ahli

2. Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar

3. Peserta didik/konseli dapat memahami modalitas belaja, ciri-ciri serta strategi belajarnya
2. Metode, Alat dan Media

1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Strategi Belajar Sesuai Gaya Belajar
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan

1. Tahap Awal/Pendahuluan

1.1. Membuka dengan salam dan berdoa

1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)

1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling

1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik

2. Tahap Inti

2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan

2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan

2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab

2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang

2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok


2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain


menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

3. Tahap Penutup

3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan

3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya

3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang

3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam


4. Evaluasi

1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing


peserta didik dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan.

2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaian yang menarik.
Baubau, ..........Juni 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru BK


MATERI:

STRATEGI BELAJAR SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR

A. Pengertian belajar menurut para ahli

James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar) Belajar adalah


Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri,
Psikologi Belajar) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

B. Ciri-ciri Belajar - Hakikat belajar

Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :

1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat


pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap
(afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat
disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan
terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan,
tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan

Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus
menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh
pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik.
Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal
pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan.

Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan
sesuatu smart (cerdik)

C. Tentang Gaya Belajar

Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan
preferensi atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsir kan,
mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut. Gaya belajar merupakan
kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-
situasi antar pribadi. Ketika Kamu sudah bisa mengenal gaya belajar Kamu yakni
bagaimana Kamu menyerap dan mengolah informasi, maka Kamu akan dapat
menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Kamu
sendiri.

Ada tiga macam gaya belajar, yaitu :

1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata
sebagai alat untuk menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti
ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan telinga
sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk. Orang-orang auditorial lebih
senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung
atas apa yang sedang dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan
mengerjakan sendiri atau praktik langsung.

D. Modalitas Belajar dan Ciri-cirinya

Lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu. Karena


itu, ciptakanlah suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai. Lingkungan yang
nyaman bersifat subjektif karena terkait dengan modalitas belajar. Jika Anda adalah
seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat visual seperti poster, akuarium
atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap positif dalam belajar. Jika Anda memiliki
modalitas AUDITORIAL, penggunaan musik untuk belajar atau suasana yang tenang
tanpa suara merupakan syarat mutlak untuk membantu Anda lebih berkonsentrasi. Jika
Anda memiliki modalitas KINESTETIK, biasanya senam ringan diperlukan sebelum
belajar. Bahkan, sekadar melompat-lompat di ruang belajar dapat membantu Anda
berkonsentrasi dalam belajar.

Setiap modalitas memiliki ciri-ciri tersendiri, adapun ciri-ciri tersebut sebagai


berikut :

Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Visual

1. Rapi dan teratur


2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan
6. Pengeja yang baik dan dapat melikat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran
mereka
7. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
8. Mengingat dengan asosiasi visual
9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan
10. Mempunyai masalah untuk menginat instruksi verbal kecuali ditulis dan seringkali
minta bantuan orang untuk mengulanginya.
11. Pembaca cepat dan tekun
12. Lebih suka membaca daripada dibacakan
13. Memerlukan pandangan hidup dan tujuan yang menyeluruh serta sikap waspada
sebelum secara mental merasa pasti mengenai suatu masalah atau proyek
14. Mencorat-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapa
15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
16. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”
17. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
18. Lebih suka seni lukis daripada seni musik

Strategi Belajar Efektifnya :

1. Belajar dengan gambar, diagram dan peta


2. Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting
3. Gunakan video, gambar-gambar berwarna
4. Membuat pengelompokan

Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Auditorial:

1. Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja


2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membacA.
4. Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan
5. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
6. Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerit
7. Berbicara dalam irama yang terpola
8. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
9. Lebih suka seni musik daripada seni lukis
10. Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan daripada
yang dilihat
11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
14. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

Strategi Belajar Efektifnya :

1. Membaca dengan suara / cerita


2. Menulis ulang yang dipelajari / ringkasan
3. Diskusi, berdebat, wawancara
4. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya

Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Kinestetik

1. Berbicara dengan perlahan

2. Menanggapi perhatian fisik

3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang

5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar

7. Belajar melalui manipulasi dan praktik

8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

10. Banyak menggunakan isyarat tubuh

11. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama

Strategi Belajar Efektifnya :

a. Melakukan Praktek

b. Mengamati demo / contoh konkret

c. Drama, permainan, aktivitas lapangan

d. Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle

e. Menggunakan gerak dalam belajar


C. LAYANAN ORIENTASI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


LAYANAN ORIENTASI
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Komponen : Layanan Orientasi


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Dahsyatnya Keutamaan Bersyukur
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Dahsyatnya Keutamaan Bersyukur
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
MATERI:

DAHSYATNYA KEUTAMAAN BERSYUKUR

A. Manfaat Bersyukur

Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah  penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.

Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :

a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir
positif didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang
menyedihkan.

b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh
dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa
setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.

c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang yang
hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di hormati dan
disayang oleh banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah penuh syukur

d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan
memiliki wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu
tersenyum itu manambah kecantikan dan ketampanannya

e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang
sabar, sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan awet muda karena
otot wajah beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki
watak pemarah. 

2. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur

Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat, diantaranya :

a. Hidup Menderita

Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan
enggan untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh
dengan kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir. 

b. Hidup menjadi selalu sial


Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat
negatif pada diri sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang
berfikir negatif lebih banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.

c. Mudah terserang penyakit

Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau
bersyukur dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan
lingkungan dan diri sendri, akibatnya kekebalan tubuh.

d. Di akhirat di siksa oleh tuhan

Allah berfirman :  "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang
telah aku berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat yang telah
akuberikan kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka
ketahuilah niscaya siksa ku itu pedih." ayat itu menjelaskan bahwa orang yang tidak
mau bersyukur atau kufur atas nikmat allah bahwa  siksaan yang pedih akan menimpa
pada dirinya kelak ketika di akhirat.

3. Sebab-sebab kurang bersyukur :

Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :

a. Lalai dari nikmat Allah.

Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar,


baik nikmat yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.

b. Kebodohan terhadap hakikat nikmat

Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak


memahami hakikat nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan,
karena dia tidak mengetahui hakikat nikmat.

c. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya

Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang
yang diberi kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan
kepadanya. Sehingga dia pun kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena
dia melihat apa yang diberikannya adalah sedikit.

d. Melupakan masa lalu

Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan


dan sempit. Dia hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik
dalam masalah harta, penghidupan atau tempat tinggal.
D. KONSELING KELOMPOK

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Bidang Layanan : Belajar

Topik / Tema Layanan : Belajar Kelompok Yang Efektif

Kelas / Semester : 8 / Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan

1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar kelompok

2. Peserta didik/konseli dapat memahami belajar kelompok yang efektif

3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan kelompok

Belajar

2. Metode, Alat dan Media

1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar Kelompok Yang Efektif

3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan

1. Tahap Awal/Pendahuluan

1.1. Membuka dengan salam dan berdoa

1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)

1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling

1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik

2. Tahap Inti

2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan

2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan

2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab


2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang

2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok

2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan

seterusnya bergantian sampai selesai.

3. Tahap Penutup

3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan

3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya

3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang

3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi

1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik

dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.

2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang

menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.


MATERI :

BELAJAR KELOMPOK YANG EFEKTIF

Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar
bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono
(1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang
menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu
kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar
kelompok adalah kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan
permasalahan yang ada.

Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis
dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi,
meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga
bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.

Manfaat dari belajar kelompok :

a. Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar antara


teman satu dengan lainnya.

b. Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman.

c. Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.

d. Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama.

e. Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu permasalahan

f. bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah.

g. Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.

h. Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi, berpikir


kritis dan disiplin.

Belajar kelompok yang efisien :

1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri
dari 3-5 orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus
dalam berdiskusi.

2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa
yang perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar
semua anggota dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.
3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan
mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.

4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.

5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi
ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.

6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan kesempatan
kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing
tepat.

7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar
anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan
yang lain.

8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok
untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKB adalah :

a. Pembentukan Kelompok

Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau prakarsa
siswa sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB terlalu banyak
anggotanya dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi arena gosip.

Dalam pembentukan KKB perlu diperhatikan :

1. Jarak antara rumah dengan tempat belajar.

2. Kemampuan anggota.

3. Kualitas anggota.

4. Jenis kelamin, diusahakan tiap kelompok terdapat siswa putra dan putri.\

Musyawarahkan nama kelompok, tetapkan nama yang menarik dan bermakna.


Boleh berupa nama-nama tokoh, singkatan-singkatan yang bermakna, nama
kota/negara/tempat yang menarik dan semua anggota kelompok menjadi bangga bila
nama itu disebut. Contoh :

ARAGANI : Anak Rajin Gabung Di Sini

CLEOPATRA: Clubnya Orang Patuh Dan Trampil

ALBATROZ : Anak loyal Bagus Trampil Obyektif dan Zopan

ARIZONA : Anak Rajin Zopan dan Bijaksana


PITAGORAS : Pintar Tangguh Gotong Royong Rajin dan Semangat

PITALOKA : Pintar Tangguh Loyal dan Kompak Dan lain – lain

Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang – undang atau Tata Tertib Kelompok.


Agar lebih mentereng point – point aturan itu boleh kamu namakan pasal-pasal.
Tetapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan kedisiplinan, kerapian, kerajinan,
kesopanan, kekompakan dan motivasi pencapaian prestasi belajar.

Contoh :

Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi

Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,

Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari
sanksi / hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila
sanksi itu diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh :
Membawa makanan ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan,
membersihkan meja kursi anggota selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja
piket, mentraktir anggota kelompok sebatas kemampuan, dan lain-lain.

b. Tempat Belajar

Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :

1. Di rumah anggota dengan diatur bergiliran.

2. Di ruang kelas pada sore hari.

3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi, penerangan dan
kenyamanan.

c. Persiapan Belajar

Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-


bahan dan alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan diselesaikan
PR, tugas-tugas yang akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya. Alat-alat dan
sumber belajar seperti buku referensi dan kamus harus pula disiapkan.
d. Pengantar Bicara

Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk
membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan
KKB tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat
itu.

e. Waktu Belajar

Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa.
Setiap anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama
pelaksanaannya bisa 1,5 jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang
terlalu lama dimungkinkan digunakan untuk bergurau atau ngobrol.

f. Cara Pelaksanaan

Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :

1. Membahas dan menyelesaikan soal.

2. Tanya jawab.

3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.

4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.

Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para anggota
setelah mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih tersimpan jelas
kesan-kesan kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan kelompoknya yang penuh
suka dan suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah
kehidupan yang sulit dilupakan.
E. LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING IDIVIDUAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Bidang Layanan : Pribadi


Topik / Tema Layanan : Exsplorasi Bakat Secara Mandiri
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bakat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis bakat

3. Peserta didik/konseli memahami antara potensial dan aktual


2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Eksplorasi Bakat Secara mandiri
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
MATERI :

EKSPLORASI BAKAT SECARA MANDIRI

Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa
sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami,
adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda
antara kita dengan orang lain.

Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai


potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. S.C. Utami
Munandar (1985)

Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering berkolaborsi
dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam tulisannya, Little Geniuses,
yang pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia menjelaskan, bakat manusia bisa
muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan daftar kemampuan (ability) di bawah ini lalu
deteksi mana yang paling kuat di dalam diri Anda :

a. Acting Ability (akting / gerakan)

b. Adventuresomeness (kepetualangan)

c. Aesthetic perceptiveness (estitika)

d. Artistic Talent (artistik)

e. Athletic prowess (ke-atlit-an)

f. Common sense (pengetahuan umum)

g. Compassion (peduli orang lain, mudah tersentuh)

h. Courage (keberanian)

i. Creativity (kreativitas)

j. Emotional maturity (kematangan emosi)

k. Excellent memory (kehebatan menyimpan data / menghafal)

l. Imagination (imajinasi)

m. Inquiring mind (keingintahuan)

n. Intuition (intuisi)

o. Inventiveness (daya cipta, penemuan)

p. Knowledge of a given subject (Pengetahuan spesifik)


q. Leadership abilities (kepemimpinan)

r. Literary aptitude (bakat kesastraan)

s. Logical-reasoning ability (kemampuan berlogika)

t. Manual dexterity (ketangkasan manual / ketrampilan tangan)

u. Mathematical ability (kemampuan matematis)

v. Mechanical know-how (penguasaan mekanis)

w. Moral character (karakter moral)

x. Musicality (permusikan)

y. Passionate interest in a specific topic (kegairahan mengikuti / mendalami topik


tertentu)

z. Patience (kesabaran)

Daftar di atas baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah manusia
yang belum atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan praktek hidup, amat
sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan dari daftar di atas. Dalam diri
setiap manusia ada sekian kemampuan dari daftar di atas. Orang yang hebat di bidang IT
tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam meng-otak-atik komputer. Ia juga
punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif, mau mempelajari hal-hal baru dan seterusnya.
Seorang tokoh agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan spiritual sensibility saja. Ia
juga punya kemampuan lain yang mendukung keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-
lain.

1. Jenis-Jenis Bakat

Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya: Bakat umum,
merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap
orang memiliki. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus,
artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah,
olahraga. Bakat khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:

a. Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk
kata-kata.

b. Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka. 

c. Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli sastra)
misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan
lain-lainnya.
d. Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.

e. Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua
dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam
ruang tiga dimensi.

f. Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat-alat lainnya.

g. Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.

h. Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka. (Termasuk


didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-
akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).

2. Antara potensial & Aktual

Untuk meng-aktual-kan energi potensial itu dibutuhkan pembangkit, pengolahan atau


pendeknya bisa disebut proses aktualisasi. Proses aktualisasi seperti apa saja yang bisa
kita lakukan? Berdasarkan temuan ilmiyah para ahli atau juga pengalaman orang lain
yang sudah menemukannya :
a. Hasrat sejati (inner calling)
Di sini yang perlu kita lakukan adalah menemukan keinginan-keinginan yang
selalu mendorong kita untuk meraihnya atau melakukannya. Konon, di setiap diri
manusia sudah dipasang semacam stasiun radio yang selalu menyuarakan dorongan
kepada kita untuk melakukan sesuatu yang sifatnya sangat spesifik. Inilah yang
disebut hasrat sejati – yaitu sebuah hasrat yang terus menggelora di dalam diri kita.
Supaya hasrat sejati itu teratur dan tersalurkan, cobalah merumuskan dan
memperjuangkan tujuan hidup yang sudah kita buat berdasarkan kemampuan kita hari
ini. Kesimpulan Mary Lou Retton mengatakan,“Setiap orang memiliki bara api yang
menyala-nyala di dalam hatinya untuk meraih sesuatu. Tujuan hidup adalah alat untuk
menemukannya dan menjaganya supaya tetap menyala.”
b. Pembuktian diri
Membuktikan diri artinya kita memunculkan ide, gagasan atau keinginan lalu
kita memperjuangkannya sampai berhasil. Agar kita tidak terlalu sering gagal, pilihlah
yang kira-kira bisa kita lakukan dengan kapasitas yang kita miliki hari ini. Semakin
banyak yang bisa kita realisasikan, semakin tahu di mana sebetulnya keunggulan dan
kelemahan kita. “Selama Anda belum bisa melihat hasil karya Anda, selama itu pula
Anda belum tahu kemampuan Anda”, pengalaman Martine Grime. Biasanya, selama
kita belum bisa membuktikan apa yang sanggup kita lakukan (menghasilkan kreasi
atau karya), penilaian kita tentang kemampuan kita masih belum akurat. Terkadang
kita hanya merasa mampu padahal belum tentu kita memiliki kemampuan.
Pembuktian adalah jalan untuk mengetahui apakah kita sudah memiliki kemampuan
atau baru merasa mampu.
c. Perbandingan positif
Ini juga bisa kita lakukan. Tehniknya, kita dapat membuat perbandingan
antara kita dengan orang lain. Orang lain itu bagaikan cermin buat kita. Mengetahui di
mana keunggulan dan kelemahannya, biasanya akan menunjukkan di mana
keunggulan dan kelemahan kita. Tehnik melihat dan melakukan sesuatu dengan orang
lain (bersinergi atau bekerja sama) inilah yang pernah dilakukan Bruce Lee. Cuma
ada satu yang perlu dicatat. Model perbandingan yang kita butuhkan adalah
perbandingan positif. Maksudnya, kita membandingkan diri kita dengan orang lain,
bukan untuk tujuan yang macam-macam, tetapi murni untuk memperbaiki diri.
d. Pengasahan (Practicing)
Konon, sekitar tahun 1998, tim ahli dari Universitas Exter di Amerika pernah
melakukan studi terhadap kehidupan orang-orang berprestasi, seperti Mozart, Picasco,
dan macam-macam. Hasilnya, mereka merekomendasikan kepada umat manusia
untuk membuang mitos yang selama ini diyakini. Mitos seperti apa yang biasa kita
yakini? Kita sering meyakini bahwa orang-orang berprestasi tinggi itu meraih
prestasinya karena Tuhan “mengistimewakan” mereka dengan bakat yang dimiliki
sementara kita bukan seperti mereka.
Mengapa keyakinan semacam ini disebut mitos? Telaah di lapangan
menyimpulkan, ternyata bukan karena bakat semata yang membuat mereka berhasil.
Memang benar, mereka meraih prestasi tinggi karena punya bakat, ada peluang, ada
dukungan dan ada pelatihan, tetapi faktor yang paling banyak mendukung
keberhasilan mereka adalah “practicing” atau mengasah bakat, keunggulan atau
kelebihan alamiah yang melekat pada dirinya.
“Orang selalu berkata kepada saya bahwa bakat saya dan kejelian saya yang
menjadi alasan kesuksesan saya. Mereka tidak pernah berkata tentang praktek,
praktek, dan praktek yang saya jalankan.” (Ted Williams, 1918)
e. Penempatan / penyaluran

Tidak semua keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh dari
kita sehingga kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa muncul dari
hobi, kegemaran-kegemaran kecil, kegiatan tertentu yang kita lakukan tanpa beban
seperti orang main-main atau dari hal-hal yang sangat dekat dengan kebiasaan kita
sehari-hari. Di sini yang dibutuhkan adalah menyalurkan atau menempatkannya pada
saluran atau bidang-bidang yang kira-kira menguntungkan kita lalu kita perbaiki dan
kita kembangkan.

Sebagai tambahan, saya ingin mengutip hasil telaah dua orang pakar dari
dunia yang berbeda. Mudah-mudahan ini juga bisa kita jadikan referensi. Pertama,
dari seorang konsultan olahraga yang banyak menggeluti kehidupan atlet, Marie
Dalloway, Ph.D, (2000-2004). Ia mensyaratkan adanya lima hal mendasar bagi
seorang atlet untuk mengaktualkan bakat potensialnya, seperti berikut:

1. Bakat (Talent)
2. Kemauan keras untuk maju (Steel Will).
3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)
4. Pembinaan dan Latihan
5. Training – diri

Sidney Moon dalam konferensi tahunan kedelapan tentang bakat di Yunani


(2002) menjelaskan bahwa supaya bakat seseorang itu muncul dan bermanfaat bagi
orang itu (ter-aktualkan), maka ini menuntut tiga hal, yaitu :

1. Kemampuan memahami diri (tahu kelebihan, tahu kelemahan, tahu tujuan)


2. Kemampuan membuat keputusan hidup yang bagus (berpikir positif, ber-aksi
positif, bergaul di lingkungan kondusif, dst)
3. Kemampuan menaati disiplin–diri (kemauan, ketekunan, kegigihan, dst)

Harus diakui memang bahwa ada rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu.
Maksudnya, bakat dalam arti keunggulan alamiah (potensi) memang dimiliki oleh
semua orang, tetapi kenyataannya ada orang yang tahu (“ditunjukkan”) harta
karunnya lebih dini sementara yang lain tidak. Ada bakat tertentu yang punya nilai
sendiri untuk masa tertentu sementara yang lain tidak atau belum. Mengapa ini harus
terjadi, tentu kita tidak tahu seratus persennya. Selamat mengeksplorasi bakat Anda

Anda mungkin juga menyukai