BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021-2022
A. Identitas
Nama Sekolah : SMAN1 TONGKUNO…………………………..
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Ajaran : 2021/2022
B. Topik : Tipe Realistic dan Investigative menurut Teori Karir Holland
L. Kegiatan Bimbingan :
No Tahap Kegiatan Waktu
1 Peretmuan 1. Pengucapan salam oleh konselor 10 menit
2. Penjelasan tentang topik kegiatan
Pembukaan
3. Penjelasan tujuan kegiatan
1. penjelasan Pengertian Tipe Realistic
dan Investigative menurut Teori
Karir Holland Karier
2 Kegiatan inti 2. Penjelasan Bagaimana Lingkungan 35 menit
Tipe Realistic dan Investigative
menurut Teori Karir Holland Karier
1. Kesimpulan
3 Penutup 10 menit
2. Berdoa dan emberikan salam
I. Evaluasi :
Tuliskan beberapa tujuan hidup yang ingin kamu capai
1. Tipe Realistis
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang
bersifat akademik, analitik dan selalu berorientasi pada tugas serta masalah-masalah
mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat, kurang memiliki kecakapan
verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki ketrampilan social, serta kurang peka
Orang model orientasi realistis dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan bagi penghuni
lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif seringkali
berada diluar gedung. Sifat-sifat yang Nampak dengan jelas dari tuntutan-tuntutan
dalam kemampuan mekanikal dan atletik dan tidak cakap dalam keterampilan-
seperti: uang dan kekuasaan. Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah,
operator mesin/radio, sopir truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan
2. Tipe Investigative
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat
fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan mengontrol fenomena
tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. Tipe
kata, dan simbol. Mereka lebih memilih panggilan ilmiah, tugas teoritis, membaca,
memanipulasi ide, kata, dan simbol. Mereka lebih memilih panggilan ilmiah, tugas
teoritis, membaca, mengumpulkan, aljabar, bahasa asing, dan aktivitas kreatif seperti
seni, musik, dan seni pahat. Mereka menghindari situasi sosial dan melihat diri mereka
sebagai orang yang tidak ramah, maskulin, gigih, ilmiah, dan tertutup. Mereka berprestasi
terutama dalam bidang akademik dan ilmiah, serta biasanya buruk sebagai pemimpin.
kerja pada riset. Contohnya Ilmu pengetahuan, penelitian, pekerjaan medis dan
kesehatan, ahli kimia, ilmuwan kelautan, teknisi kehutanan, teknisi laboratorium medis
A. Identitas
Nama Sekolah : SMAN1 TONGKUNO…………………………..
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Ajaran : 2021/2022
A. Topik : Tipe Artistic dan social menurut Teori Karir Holland
I. Evaluasi :
Tuliskan beberapa tujuan hidup yang ingin kamu capai
1. Tipe Artistic
menyesuaikan diri, dan menghadapi masalah dengan mengekspresikan diri melalui seni
dan media. Sehingga tipe ini adalah individu yang menghadapi lingkungan dengan
menciptakan bentuk-bentuk seni dan produk. Orang model orientasi artistic ini ditandai
dengan berbagai macam tugas dan masalah yang memerlukan interpretasi atau kreasi
bentuk-bentuk artistic melalui cita rasa, perasaan dan imajinai. Dengan kata lain, orientasi
artistic lebih menitik beratkan menghadapi keadaan sekitar dilakukan dengan melalui
ekspresi diri dan menghindari keadaan yang bersifat intrapersonal, keteraturan, atau
Mereka mengandalkan tayangan subjektif dan fantasi dalam mencari solusi untuk
masalah. Mereka lebih memilih bidang musik, seni, sastra, pekerjaan yang berhubungan
dengan drama, dan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan alam. Mereka tidak menyukai
kegiatan dan peran yang bernuansa maskulin, seperti perbaikan mobil dan atletik.
Mereka melihat diri mereka sebagai pribadi yang tidak ramah, feminin, penurut,
introspektif, sensitif, impulsif, dan fleksibel. Tipe Artistic lebih menyukai aktivitas-
aktivitas yang ambisius, bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk-
produk artistik, seperti lukisan, drama, karangan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang
2. Tipe social
Individu dengan tipe ini orang-orang yang menghadapi lingkungan dengan
sosial.cenderung suka membantu orang lain, memberikan pelayanan sosial, dan mudah
sosial. Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga diri dan
status.
bersifat manual & teknik diabaikan. Menganggap diri kompeten dalam membantu dan
mengajar orang lain serta menilai tinggi aktivitas hubungan sosial. Beberapa ciri
social.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021-2022
A.Identitas
Nama Sekolah : SMAN1 TONGKUNO…………………………..
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Ajaran : 2021/2022
B. : Tipe Enterprishing dan Conventional menurut Teori Karir
Holland
I. Evaluasi :
Tuliskan beberapa tujuan hidup yang ingin kamu capai
1. Tipe Enterprishing
Tipe ini adalah orang-orang yang menghadapi lingkungan dengan cara mengekspresikan
kualitas petualang, dominan, antusias, dan impulsif. Keterampilan verbal atau berbicara
yang berkaitan dengan kepemimpinan dan kegiatan yang dapat memuaskan kebutuhan
berbagai macam tugas dan pemecahan masalah memerlukan suatu proses informasi
verbal dan dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan sistematis. Berhasilnya
dalam pemecahan masalah akan nampak dengan jelas dan memerlukan waktu yang
relative singkat.
terhadap orang lain untuk perolehan ekonomi atau tujuan-tujuan organisasi. Tidak
yang ilmiah diabaikan. Memandang diri sebagai agresif, populer, percaya diri, dan
Individu dengan tipe ini cenderung menykai sesuatu yang tersusun dengan baik,
menyukai aturan dan sanki yang tegas, namun mudah bergaul serta memiliki
keterampilan berhitung yang baik. Tipe ini adalah orang-orang yang menghadapi
lingkungan dengan memilih tujuan dan kegiatan yang membawa persetujuan sosial.
Pendekatan mereka terhadap masalah adalah stereotip, benar, dan tidak orisinal. Mereka
menciptakan kerapihan, ramah, terkesan konservatif. Mereka lebih memilih tugas yang
dengan bisnis, dan menempatkan nilai tinggi pada sikap ekonomis. Mereka melihat diri
mereka sebagai pribadi yang maskulin, cerdas, dominan, dikendalikan, kaku, dan stabil
manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistematik guna memberikan kontribusi
Memandang diri sebagai teratur, mudah menyesuaikan diri, dan memiliki keterampilan-
keterampilan klerikal dan numerikal. Beberapa ciri khasnya adalah efisiensi, teratur,
praktikalitas, dan kontrol diri. Okupasi-okupasi yang sesuai adalah bankir, penaksir
harga, ahli pajak, dan pemegang buku. Kecenderungan lingkungan pekerjaan seperti
A. Identitas
Nama Sekolah : SMAN1 TONGKUNO…………………………..
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Tahun Ajaran : 2021/2022
B. Topik : Kiat Sukses studi lanjut di Perguran Tinggi
C. Bidang : Karir
Bimbingan
D. Jenis Layanan : Layanan dasar
E. Alokasi Waktu : 1 x 40 Menit
F. SKKPD : Pemahaman Studi Lanjut Perguruan Tinggi
G. Tujuan
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik dapat menyebutkan alasan pilihan karir
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2. Peserta didik dapat menganalisis factor yang
mendukung pilihan karir untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
3. Peserta didik dapat menganalisis factor yang menjadi
penghambat pilihan karir untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
4. Pserta didik dapat menusun rencana atau strategi agar
sukses melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
K. Kegiatan Bimbingan :
No Tahap Kegiatan Waktu
1. Pengucapan salam oleh konselor
Pertemuan
1 2. Penjelasan tentang topik kegiatan 10 menit
Pembukaan
3. Penjelasan tujuan kegiatan
I. Evaluasi :
Pemateri meminta masing-masing siswa dapat menggambarkan studi lanjut yang akan
ditempuh nantinya.
Di era globalisasi seperti ini, kuliah punya banyak dimensi sudut pandang. Namun
setidaknya beberapa alasan berikut ini cukup mewakili mengapa kamu harus kuliah di
Peluang karir yang tersedia bagi para lulusan pendidikan tinggi jauh lebih luas
dan banyak dibandingkan dengan para lulusan SMK. Pada umumnya, pilihan karir yang
tersedia bagi para lulusan SMK hanya berkisar pada pekerjaan-pekerjaan low skilled,
dimana membutuhkan jerih payah yang cukup memakan waktu dan tenaga untuk
menapaki jenjang karir yang lebih tinggi. Selain itu, pilihan karir bagi para lulusan SMK
juga pada umumnya harus sesuai dengan program studi yang ia ambil saat sekolah dulu.
Seperti lulusan Teknik Komputer dan Jaringan hanya dapat bekerja di perusahaan
telekomunikasi atau yang terkait dan lulusan Teknik Kendaraan Ringan hanya dapat
2. Persaingan ketat
Alasan pertama dan yang paling utama mengapa anak SMK harus tetap
persaingan yang sangat ketat pada bursa tenaga kerja. Fakta menunjukkan nih sobat,
bahwa label lulusan SMK tidak serta merta dapat menjamin seseorang akan mudah
mendapatkan pekerjaan. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Agustus 2019, justru angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) para lulusan SMK
merupakan yang tertinggi diantara jenjang pendidikan lainnya. TPT lulusan SMK pada
2019 berada di angka 10.42%. Sementara para lulusan D3 dan S1 berada jauh
saat berada di tahun kedua atau ketiga juga banyak siswa-siswi SMK yang juga
merasakan fenomena ini. Alasannya beragam, mulai dari jurusan yang tidak sesuai
dengan ekspektasi hingga paksaan dari orang tua. Nah sobat, khususnya kamu yang
merasa salah jurusan ketika SMK dulu, melanjutkan perjalanan akademikmu ke jenjang
kuliah adalah hal yang sangat tepat. Hal ini dikarenakan kamu dapat ‘berbelok’ kembali
ke jalan yang kamu anggap paling cocok dalam menuju ke kesuksesanmu. Kamu akan
yang belum pernah kamu dapatkan sebelumnya. Kamu bisa memilih kembali jurusan
yang memang ingin kamu pelajari dan kamu kuasai sesuai dengan keinginanmu. Lewat
jurusan yang kamu pilih, kamu akan mendapatkan banyak sekali ilmu pengetahuan dan
4. Pengalaman non-akademis
Menjadi seorang mahasiswa tidak hanya tentang belajar dan melakukan riset.
Kamu juga akan memasuki ‘dunia baru’ atau ‘dunia transisi’ sebelum kamu masuk ke
realitas dunia yang sesungguhnya. Organisasi kampus dan kepanitiaan acara merupakan
bagian integral dari kehidupan seorang mahasiswa. Organisasi yang tersedia di kampus
jauh lebih banyak dan beragam dibandingkan dengan yang ada di sekolah, ada BEM,
SEMA, DEMA, UKM, HMJ dan lain-lain tergantung dengan kebijakan kampus masing-
masing.
Dunia kampus juga identik dengan berbagai acara dan kegiatan. Kegiatannya
beragam, mulai dari seminar, perlombaan hingga festival musik. Dalam prosesnya, kamu
bisa terlibat aktif dengan bergabung dalam kepanitiaan kegiatan tersebut. Memiliki
pengalaman dan softskill dibandingkan dengan pesaingmu di dunia kerja nanti, karena
kamu akan dibekali dengan banyak kemampuan, mulai dari komunikasi, membangun
jaringan, bekerja sama dalam tim, berpikir kritis dan berkolaborasi bersama pihak-pihak
eksternal.
Dunia akademik dalam beberapa tahun terakhir masih menjadi idaman, khususnya
buat kamu yang ingin mengabdikan diri untuk mendidik dan mencerdaskan generasi
muda bangsa. Untuk menjadi seorang akademisi yang handal tentu kamu perlu
merupakan syarat wajib yang harus kamu penuhi sebelum mengambil program magister
Faktor status sosial ekonomi orang tua berperan penting dalam kelanjutan
pendidikan peserta didik. Peserta didik yang berasal dari keluarga dengan ekonomi yang
ekonominya rendah. Sementara itu, banyak kemudahan yang diberikan perguruan tinggi
kepada peserta didik untuk melanjutkan pendidikan tinggi, diantaranya kemudahan untuk
perguruan tinggi dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik setelah
Minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
dorongan dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
setelah lulus sekolah menengah, yaitu perguruan tinggi. Pada saat ada kemauan dari
peserta didik untuk masuk perguruan tinggi maka peserta didik tersebut akan berusaha
mencapai tujuan tersebut. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
mencapai status sosial yang lebih baik, Keinginan mengejar karir, dan keinginan belajar
lebih lanjut.
3. Faktor Cita-cita
Cita-cita merupakan keinginan untuk meraih kondisi yang lebih baik dari keadaan
sekarang. Cita-cita seseorang dapat menimbulkan minat peserta didik untuk melanjutkan
termasuk para peserta didik. Cita-cita juga mempengaruhi minat peserta didik
tersebut. Seorang peserta didik tentunya tidak ingin putus sekolah tetapi ingin
4. Faktor Lingkungan
peserta didik. Guru merupakan salah satu unsur dari lingkungan sekolah. Guru berperan
membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya, membantu peserta didik
memelihara dan menumbuh kembangkan potensi dan kondisi positif yang dimiliki
peserta didik. Selanjutnya lingkungan sekolah juga berpengaruh dari teman bergaul
peserta didik lebih cepat masuk dalam jiwanya. Sesuai dengan perkembangannya, peserta
didik senang membuat kelompok bergaul dengan kelompok yang disenangi. Bila teman
pergaulannya memiliki minat masuk perguruan tinggi, maka minat temannya tersebut
akan mempengaruhi dirinya dalam masuk perguruan tinggi. Peran alumni juga dapat
mempengaruhi minat bagi peserta didik. Alumni merupakan contoh nyata bagaimanakah
seorang peserta didik yang telah lulus dari sekolah. Dengan melihat para alumni maka
peserta didik mendapatkan gambaran pengalaman tentang apa yang harus mereka
dalam bertingkah laku. Keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas
ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Faktor lingkungan
keluarga yang mempengaruhi minat peserta didik melanjutkan pendidikan tinggi adalah
baru, karena antara Perguruan Tinggi yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda. Secara
garis besar mekanisme penerimaan mahasiswa baru dapat dibedakan menjadi dua yaitu
jalur tes dan non tes. Jalur tes terdiri dari beberapa jalur penerimaan mahasiswa baru.
Ada lima faktor yang harus dikuasai untuk sukses masuk di Perguruan Tinggi
1) Faktor Teknis
Sebelum tes masuk perguruan tinggi, Anda harus mempersiapkan peralatan yang
mendukung terhadap lancarnya tes tersebut. Kalau tes tersebut masih secara massal,
maka Anda persiapkan alat tulis/pensil 2B dan mengisi lembar jawab komputer yang
benar. Apabila tes tersebut menggunakan computer based, maka Anda harus menguasai
perangkat teknologi informasi dan teknis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
benar.
2) Faktor Psikologis
Kebiasaan positif dalam mengikuti tes uji coba (try out) dan latihan-latihan
lainnya dapat membentuk Anda percaya diri. Sikap percaya diri sangat penting untuk
Untuk penguasaan materi, Anda perlu menguasai kisi-kisi soal yang berisi tentang
pokok-pokok bahasan yang keluar dalam tes dan persentase jumlah soal. Berdasarkan
kisi-kisi inilah Anda belajar, Anda menguasai materi, Anda mempersiapkan materi.
Dalam setiap kesempatan mengikuti Tes Uji Coba (Try Out) dibiasakan
mengerjakan soal dimulai dari soal yang mudah. Jangan berambisi mengerjakan semua
soal. Kebiasaan ini digunakan saat mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi.
kemampuan akademik Anda. Memilih jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Perguruan tinggi favorit menjadi harapan setiap calon mahasiswa/i. Berikut tips
a) Tentukan Pilihan, Langkah pertama adalah menentukan tujuan berikutnya. Setelah lulus
SMA/SMK/MA, maka kita akan dihadapkan pada persimpangan jalur. Kalaupun kita
memutuskan untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, kita masih harus
menentukan pilihan.
b) Ukur Kemampuan Diri, Jika telah menentukan perguruan tinggi dan jurusan yang
c) Tetapkan Alternatif, Pilihan memang sudah ditentukan, namun jangan hanya puas dengan
satu pilihan. Kita tentu harus menyiapkan back up plan jika pilihan pertama gagal.
d) Cari Informasi, Jauh-jauh hari sebelum memasuki dunia kampus, cobalah untuk mencari
informasi sebanyak mungkin. Di zaman modern ini, tentu tidak sulit untuk mencari
informasi.
e) Perbanyak Ilmu, Perbanyaklah ilmu pengetahuan, terutama seputar jurusan yang akan
dipilih.
f) Jaga Kondisi Tubuh, Sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh kita, baik fisik maupun
mental.