Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

“Konsep Teori Holland”

Dosen Pengampu:

Dr. Afdal, S.Pd., M.Pd., Kons.

Gusni Dian Suri, M.Pd.

KELOMPOK 4:

Fransiska Putri Nazra Nim. 21006116

Hasnatul Nadia Nim. 21006119

Vini Mei Lani Nim. 21006094

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan
rahmat dan karunia-Nya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan kepada
pemakalah sehingga dapat menyelesaian tugas mata kuliah Manajemen Pelayanan
BK. Yakni makalah tentang Konsep Teori Holland. Sholawat berangkaian salam
tidak lupa kami kirimkan kepada junjungan alam, yakni Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang berilmu
pengetahuan.
Selanjutnya diucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan saran, arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan makalah.
Pemakalah menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik
dalam penulisan maupun dalam penyajiannya, maka pemakalah sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya lebih
baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca
umumnya.

Padang, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Konsep Dasar Teori Holland ..................................................................... 3
B. Karakteristik Teori Holland ....................................................................... 5
C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Holland ................................................. 6
D. Penerapan dalam Pelayanan Konseling di Sekolah dan Luar Sekolah ........ 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8
A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 8
KEPUSTAKAAN ............................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan karir merupakan salah satu proses pembuatan keputusan
terpenting dalam kehidupan individu. Keputusan yang ia buat akan berdampak
pada apa yang akan dilalui dalam hidupnya. Pemilihan karir juga merupakan
aspek kehidupan sosial seseorang yang tidak dapat terelakkan karena hal
tersebut merupakan salah satu proses pembuatan keputusan setelah individu
melewati beberapa tahap perkembangan dalam hidupnya.
Hasil penelitian Duffy (2007) menunjukkan bahwa selama sepuluh
tahun (1994-2004) terjadi peningkatan nilai instrinsik sebesar 10%, penurunan
5% dalam nilai ekstrinsik, dan juga penurunan 5% dalam nilai prestise.
Peningkatan nilai intrinsik tersebut menandakan bahwa individu mulai
memandang pentingnya otonomi dan minat dalam pemilihan karir.
John Holland merupakan ahli yang banyak meneliti tentang pilihan
karir dan minat karir. Ia berpendapat bahwa jika minat individu diketahui,
maka jenis pekerjaan atau jabatan yang dipandang sesuai dapat dipresiksi sejak
dini. Dia menetapkan bagaimana individu dan lingkungan berinteraksi satu
sama lain melalui perkembangan enam tipe: Realistic, Investigate, Artistic,
Social, Enterprising, dan Conventional yang sering disingkat menjadi
RIASEC. Baik individu maupun lingkungan terdiri dari kombinasi tipe-tipe
tersebut.
Teori Holland dipilih karena penggunaanya dapat diterima secara luas.
Selain itu, asesmen yang dikembangkan berdasarkan teori Holland dapat
membantu individu memahami dirinya yang mana pemahaman diri merupakan
salah satu aspek penting dalam perencanaan karir individu. Berikut makalah ini
akan membahas mengenai bagaimana teori Holland dalam menentukan karir
individu yang sesuai dengan lingkungan, latar belakang individu, dan situasi
kerja.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teori pilihan karir Holland (Holland Theory) ?
2. Apa saja karakteristik dari teori Holland ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari teori Holland tersebut ?
4. Bagaimana penerapan teori Holland dalam pelayanan konseling di sekolah
dan luar sekolah ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teori pilihan karir Holland.
2. Memahami dan mengetahui apa saja karakteristik dari teori Holland.
3. Mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan dari teori Holland.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana penerapan teori Holland dalam
pelayanan konseling di sekolah dan luar sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Teori Holland


Teori Holland merupakan teori pilihan karir yang dikembangkan oleh
John L. Holland pada tahun 1959. Teori Holland memberikan perhatian pada
karakteristik perilaku atau tipe kepribadian sebagai penyebab utama dalam
pilihan dan perkembangan karir seseorang. Kepribadian seseorang menurut
Holland merupakan hasil dari keturunan dan pengaruh lingkungan (Saputra,
2014). Menurut John W. Santrock (Pilosusan, S., Afdal, A., & Yusuf, A., M.,
2021) teori Holland menjelaskan bahwa upaya harus dilakukan untuk
memastikan bahwa pilihan karir seseorang sesuai dengan kepribadian mereka.
Menurut Lent, Sheu, & Brown (Anggraini, 2020) penerapan teori
pilihan karir Holland melibatkan penilaian individu dalam beberapa tipe
kepribadian yang menonjol pada individu, yang kemudian dicocokkan sesuai
dengan tipe individu dan juga aspek lingkungan. Teori Holland juga
memprediksi bahwa semakin akurat kesesuaian antara karakteristik individu
dan pekerjaan atau pilihan karir seseorang, maka akan semakin memberikan
pengaruh yang potensial terhadap keberlangsungan karir, serta mempengaruhi
kepuasan, kegigihan, dan prestasi seseorang.
Teori pilihan karir John Holland (RIASEC) menyatakan bahwa dalam
memilih karir, orang lebih suka pekerjaan di mana mereka bisa berada di
sekitar orang lain yang seperti mereka. Mereka mencari lingkungan yang akan
memungkinkan mereka menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka,
dan mengekspresikan sikap dan nilai-nilai mereka, sambil mengambil masalah
dan peran yang menyenangkan (Amalianita & Putri, 2020). Holland membagi
enam tipe kepribadian yang berkorelasi dengan tipe lingkungan pekerjaan,
yaitu:

3
4

1. Tipe Realistik
Orang-orang dengan tipe ini lebih menyukai aktivitas yang
melibatkan kecakapan gerak, benda-benda, dan realisme sedangkan hal-hal
yang tidak disukai yaitu sering menghindari situasi sosial yang memerlukan
ekspresi diri yang bebas, menghindari tugas-tugas intelektual dan tugas-
tugas verbal yang memerlukan memebaca, menghindari situasi kerja yang
menekankan pada pakaian yang pantas, berbicara dan tata karma yang
konvensional. Orang-orang yang realistik lebih suka bekerja pada pekerjaan
seperti: fotografer, ahli mesin, pengawas pembangunan, pilot, perwira
angkatan bersenjata, montir mobil, operator radio, tukang kayu, pelayan
pompa bensin, penebang pohon, ahli mesin pesawat udara.
2. Tipe Investigative
Orang-orang pada tipe ini ditandai oleh sifat-sifat seperti analitis,
rasional, berdiri sendiri, radikal, abstrak, introvert, kritis, ingin tahu dan
cerdas. Orang dengan tipe seperti ini tidak menyukai situasi yang
memerlukan keterampilan sosial atau interaksi sosial dan lebih menyukai
aktivitas dari permulaan sampai selesai sehingga dapat mengekspresikan
ketidaksosialannya, analitis, orientasi yang imajinatif, membaca dan belajar
bahasa-bahasa asing dan ilmu-ilmu fisik. Orang-orang yang investigatif
lebih suka bekerja pada pekerjaan seperti: ahli ilmu fisika, ahli bedah, ahli
kimia dan ahli matematika.
3. Tipe Artistik
Orang-orang pada tipe ini lebih menyukai aktivitas yang ambigu,
bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk artistik, seperti
lukisan, drama dan karangan dan tidak menyukai aktivitas yang sistematik,
teratur, dan rutin. Orang-orang dengan tipe ini lebih suka bekerja pada
pekerjaan seperti: penyair, novelis, actor/artis, seniman, pengarang,
dramawan, pemusik, dan perancang busana.
4. Tipe Sosial
Orang dengan tipe ini lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
melibatkan orang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau
5

menyediakan bantuan serta tidak menyukai aktivitas rutin dan sistematik


yang melibatkan obyek dan materi. Orang-orang dengan tipe ini suka
bekerja pada pekerjaan seperti: wasit, duta besar, dokter anak, pekerja
sosial, kepala sekolah, konselor pribadi dan pengajar.
5. Tipe Enterprising
Orang-orang pada tipe ini cenderung menyukai aktivitas yang dapat
memenuhi kebutuhan untuk menguasai orang lain, aktivitas yang
mengekspresikan keberanian mengambil resiko dan semangat yang besar
serta tidak menyukai aktivitas yang sistematik, abstrak, dan ilmiah. Orang-
orang dengan tipe enterprising juga ditandai oleh sifat-sifatnya yang
persuasif, verbal, ekstrover, penerimaan diri, percaya diri, keagresifan lisan
(berbicara), dan sifatsifat pamer atau suka memamerkan kecakap-
kecakapannya. Orang dengan tipe ini suka bekerja sebagai pedagang,
manajer penjualan, promoter bisnis, direktur perusahaan, dan manajer
asuransi.
6. Tipe Konvensional
Orang-orang konvensional menguasai lingkungan fisik dan sosial
dengan memilih tujuan, nilai-nilai dan tugas-tugas yang didukung oleh adat
kebiasaan masyarakat. Orang tipe ini ditandai dengan sifat stereotip, praktis,
tepat, control yang baik, rapi, suka bergaul, dan menciptakan suatu kesan
yang baik, namun sedikit kurang fleksibel, konservatif, dan keras hati.
Orang-orang dengan tipe ini suka bekerja pada pekerjaan seperti: kasir bank,
ahli pajak, analisis keuangan, akuntan public, banker, manajer kantor, dan
kepala tata usaha.

B. Karakteristik Teori Holland


Holland (Amalianita, B., & Putri, Y., E., 2019) menyatakan bahwa
terdapat beberapa karakteristik teori pilihan karir John Hollan ini, di antaranya
yaitu:
1. Setiap orang adalah satu dari enam tipe kepribadian, yaitu Realistis,
Investigatif, Artistik, Sosial, Enterprising, dan Konvensional. Beberapa
menyebut ini sebagai Kode Holland atau RIASEC.
6

2. Orang-orang dari tipe kepribadian yang sama yang bekerja bersama


menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan tipenya. Misalnya, ketika
orang Artistik bersama dalam suatu pekerjaan, mereka menciptakan
lingkungan kerja yang menghargai pemikiran dan perilaku kreatif-
lingkungan Artistik.
3. Orang mencari lingkungan di mana mereka dapat menggunakan
keterampilan dan kemampuan mereka dan mengekspresikan nilai dan sikap
mereka. Misalnya, tipe Investigative mencari lingkungan Investigative, tipe
Artistik mencari lingkungan Artistik, dan sebagainya.
4. Orang yang memilih untuk bekerja di lingkungan yang mirip dengan tipe
kepribadiannya lebih mungkin berhasil dan puas. Misalnya, orang Artistik
lebih mungkin berhasil dan puas jika mereka memilih pekerjaan yang
memiliki lingkungan Artistik, seperti memilih untuk menjadi guru tari di
sekolah menari-lingkungan "didominasi" oleh orang-orang tipe Artistik di
mana kemampuan kreatif dan ekspresi sangat dihargai.
C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Holland
1. Kelebihan dari teori Holland adalah sebagai berikut:
a. Teori Holland dinilai sebagai teori komperhensif karena meninjau
pilihan okupasi sebagai bagian dari keseluruhan pola hidup individu.
b. Salah satu teori pengembangan karir yang paling banyak diteliti dan
diterapkan.
c. Menggabungkan beberapa konstruksi dari psikologi kepribadian,
perilaku vokasional, dan psikologi sosial, termasuk juga teori persepsi
diri dan stereotip sosial.
2. Kekurangan dari teori Holland adalah sebagai berikut:
a. Kurang ditinjau dari proses perkembangan yang melandasi keenam tipe
kepribadian dan tidak menunjukkan fase-fase tertentu dalam proses
perkembangan itu serta akumulasi rentang umur.
b. Kekurangan mengenai tahap-tahap atau tingkat yang dapat dicapai oleh
seseorang dalam bidang okupasi tertentu, Holland menunjuk pada taraf
7

intelegensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertent,


namun dipertanyakan apakah masih ada faktor-faktor lainnya.
D. Penerapan dalam Pelayanan Konseling di Sekolah dan Luar Sekolah
1. Layanan Informasi Klasikal
Prayitno (2012) mengemukakan layanan informasi bermaksud
memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan
tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau
kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang
dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi merupakan perwujudan
dari fungsi pemahaman pelayanan BK.
Berkaitan dengan bimbingan karier maka informasi tentang dunia
pekerjaan mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada
di masyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan,
mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai sistem
klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan
kebutuhan riil masyarakat akan corak pekerjaan tertentu.
2. Layanan Konseling Karir
Salah satu implikasi nyata teori Holland untuk konseling karir adalah
bahwa praktisi dapat membantu klien menilai kepentingan dan lingkungan
kerja mereka dan memahami hubungan di antara mereka. Cukup
mengembangkan struktur kognitif atau kerangka kerja untuk melihat diri
mereka dan pekerjaan sangat membantu banyak orang. Beberapa konselor
karir mengatur dan mereferensi karir dan informasi pekerjaan mereka
sesuai dengan jenis Holland, menggunakan kode tiga poin yang sesuai
dengan jenis yang paling menonjol. Ini memudahkan proses matc hing
interest dan environment (Suryani, 2020).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori pilihan karir John Holland (RIASEC) menyatakan bahwa dalam
memilih karir, orang lebih suka pekerjaan di mana mereka bisa berada di
sekitar orang lain yang seperti mereka. Mereka mencari lingkungan yang akan
memungkinkan mereka menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka,
dan mengekspresikan sikap dan nilai-nilai mereka, sambil mengambil masalah
dan peran yang menyenangkan.
Holland membagi enam tipe kepribadian yang berkorelasi dengan tipe
lingkungan pekerjaan, yaitu: realistis (R), investigasi (I), artistik (A), sosial (S),
enterprising (E), dan konvensional (C). Perkembangan tipe kepribadian
tersebut akibat dari interaksi dengan lingkungan dan yang menentukan dari tipe
kepribadian adalah faktor bawaan diri sendri dan lingkungan. Individu dapat
menetukan karir secara gemilang apabila tipe kepribadian yang khas diterima
didalam suatu lingkungan kerja, selanjutnya minat yang dimiliki individu yang
besar dan sosial yang mendukung utuk bekerja.
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah

ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi perbaikan makalah ini untuk kedepannya.

8
KEPUSTAKAAN

Afandi, M. (2011). Tipe Keribadian dan Model Lingkungan dalam Perspektif


Bimbingan Karier John Holland. Riau : State Islamic University of Sultan
Syarif Kasim II.
Amalianita. B. Putri. Y.,E. (2019). Perspektif Holland Theory serta Aplikasinya
dalam Bimbingan dan Konseling Karir. JRTI (Jurnal Riset Tindakan
Indonesia), 4(2).
Anggraini, W. Kurniawan, F. Susilawati, S. Hasna, A. (2020). Validitas dan
Realibilitas Instrumen Teori Pilihan Karir Holland di Indonesia. Bulletin of
Counseling and Psychotherapy, 2(2), 68-73.
Putri, R. D. Sari, S. P. (2018). Implementation of John Holland's Career Theory in
Guidance and Counseling. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling
Islam, 1(2), 126-132.
Susan, S. P. Afdal, A. Yusuf, A. M. (2021). Konsep Dasar Career Exploration
dalam Perspektif Teori Holland. SCHOULID: Indonesian Journal of School
Counseling, 6(2), 149-156.

Anda mungkin juga menyukai