Anda di halaman 1dari 5

HUKUM DASAR KIMIA

A. HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)


Hukum ini diilustrasikan pada Gambar 1, di
mana massa sebelum direaksikan pada
gambar 1(a) dan massa setelah direaksikan
pada gambar 1(b) tidak mengalami
perubahan (massa total tidak berubah).
Dengan kata lain, hukum kekekalan massa
menyatakan bahwa materi tidak diciptakan
atau dihancurkan dalam reaksi kimia.
Gambar 1 (a) Larutan perak nitrat (tak berwarna)
dan larutan kalium dikromat (kuning) sebelum
direaksikan; (b) Larutan perak nitrat dan kalium
dikromat setelah direaksikan membentuk
endapan merah (perak kromat).
Sumber: (Petrucci, 2017)
Hal ini sejalan dengan eksperimen Antoine
Lavoisier yang dilakukan pada tahun 1779.
Dalam eksperimennya ia memanaskan tabung
Gambar 2 Percobaan Lavoisier
tertutup yang sebelumnya di isi sejumlah raksa
dan udara.
Hasil dari percobaan nya adalah : Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah berisi
udara adalah A, tetapi setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap.
Beda tinggi A dan B menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam
pembentukan bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier
mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai
menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan
udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama. Eksperimen Lavoisier tersebut
menghasilkan hukum Lavoisier yang terkenal dengan hukum Kekekalan massa yang
berbunyi :
massa total zat sebelum bereaksi adalah sama dengan massa total zat setelah
bereaksi

B. HUKUM PERBANDINGAN TETAP (HUKUM PROUST)


Joseph Louis Proust pada tahun 1797 melakukan sederetan percobaan mengenai
perbandingan jumlah zat-zat yang bereaksi. Misalnya pada pembentukan senyawa
natrium klorida dari unsur-unsurnya, perbandingan jumlah natrium dan klor dalam suatu
reaksi selalu tetap, yaitu 39,0% natrium dan 61% klor. Demikian pula untuk reaksi kimia
yang lain, seperti:
1) Hidrogen + Oksigen → Air
Pada reaksi ini, perbandingan atom hidrogen dan atom oksigen yang membentuk
molekul air selalu tetap, yaitu hidrogen:oksigen = 1:8 atau 11,11% hidrogen dan
88,89% oksigen.
2) Besi + Sulfur (belerang) Besi Sulfida
Pada reaksi ini, perbandingan jumlah besi dan sulfur dalam besi sulfida selalu 7:4 atau
63,64% besi dan 36,365 sulfur.
3) Karbon + Oksigen Karbondioksida
Pada reaksi ini, perbandingan jumlah karbon dan oksigen dalam karbondioksida selalu
3:8, atau 27,27% karbon dan 72,73% oksigen.

Tabel 1 Hasil Eksperimen Proust


Dari tabel 1 di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8
gram oksigen, menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan
massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8,
berapapun banyaknya air yang terbentuk.
Komposisi air akan selalu tetap, sepanjang air itu murni, tidak bergantung dari sumber
atau cara pembuatannya Dari percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan
teorinya yang terkenal dengan sebutan Hukum Perbandingan Tetap, yang berbunyi:
Setiap Senyawa tersusun dari unsur-unsur dengan perbandingan yang tetap

C. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (HUKUM DALTON)


Menurut Hukum Proust, perbandingan hidrogen dan oksigen dalam pembentukan air
(H2O) adalah 1 : 8. Selain air, unsur hidrogen dan oksigen juga dapat membentuk senyawa
lain,yaitu hidrogen peroksida (H2O2). Namun, dalam senyawa hidrogen peroksida,
perbandingan massa oksigennya bukan 1 : 8, melainkan 1 : 16.
Tabel 2 Perbandingan Berganda Beberapa Senyawa

Dari hasil percobaan Dalton ternyata perbandingan unsur-unsur pada setiap senyawa
didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum
Perbandingan Berganda yang bunyinya:
Apabila dua unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah
satu unsur yang sama banyaknya maka massa unsur kedua dalam senyawanya
berbanding sebagai bilangan – bilangan bulat dan sederhana.

D. HUKUM PERBANDINGAN VOLUME (GAY-LUSSAC)


Pada tahun 1808 ilmuwan Perancis Joseph Louis Gay Lussac, berhasil melakukan
percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan menggunakan
berbagai macam gas. Menurut Gay Lussac 2 volume gas hidrogen bereaksi dengan 1
volume gas oksigen membentuk 2 volume uap air. Reaksi pembentukan uap air berjalan
sempurna, memerlukan 2 volume gas hidrogen dan 1 volume gas oksigen, untuk
menghasilkan 2 volume uap air.
Gambar 3 Perbandingan Volume pada Pembentukan Air Berdasarkan Percobaan Avogadro
Sumber: (Petrucci, 2017)
Dari percobaan ini ternyata diketahui bahwa 2 liter uap air dapat terjadi, jika
direaksikan 2 liter gas Hidrogen dengan 1 liter gas Oksigen. Reaksi ini ditulis:
2 L gas H2 + 1 L gas O2 → 2 L uap H2O
2 mol 1 mol 2 mol
2L 1L 2L
Dari persamaan reaksi yang dituliskan diatas tampak bahwa perbandingan volume
dari gas H2: gas O2 : uap H2O adalah 2 : 1 : 2.
Tabel 3 Perbandingan Volume Beberapa Reaksi

Dari data percobaan di atas, perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi
adalah berbanding sebagai bilangan bulat. Data percobaan ini sesuai dengan Hukum
perbandingan volume atau yang dikenal sebagai Hukum Gay Lussac. Dari hasil
eksperimen dan pengamatannya disimpulkan bahwa:
volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu
dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana

E. HIPOTESIS AVOGADRO
Menurut hipotesis Dalton-Gay-Lussac:
2 volume hidrogen + l volume oksigen → 2 volume uap air
Dari perbandingan tersebut berlaku:
2 atom hidrogen +1 atom oksigen → 2 molekul uap air.
Jadi, untuk menghasilkan 2 molekul uap air diperlukan 1 atom oksigen. Tetapi, untuk
menghasilkan 1 molekul uap air tidak mungkin diperlukan ½ atom oksigen karena sangat
bertentangan dengan teori atom Dalton sebelumnya yang menyatakan bahwa atom tidak
dapat dibagi-bagi sehingga tidak mungkin 1 molekul air dibentuk oleh 1 atom hidrogen
dan ½ atom oksigen.
Pada 1811, Fisikawan Italia Amedeo Avogadro berpendapat bahwa unsur-unsur itu
tidak harus merupakan atom-atom bebas, tetapi dapat berupa gabungan dari atom-atom
yang sama membentuk molekul. Berdasarkan Hukum Avogadro, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
Pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas pada volum yang sama
mengandung jumlah molekul yang sama pula.

Sumber:
Petrucci, R. H., dkk. (2017). General Chemistry Principles and Modern Applications eleventh
edition. Canada: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai