Dari hasil percobaan Dalton ternyata perbandingan unsur-unsur pada setiap senyawa
didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum
Perbandingan Berganda yang bunyinya:
Apabila dua unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah
satu unsur yang sama banyaknya maka massa unsur kedua dalam senyawanya
berbanding sebagai bilangan – bilangan bulat dan sederhana.
Dari data percobaan di atas, perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi
adalah berbanding sebagai bilangan bulat. Data percobaan ini sesuai dengan Hukum
perbandingan volume atau yang dikenal sebagai Hukum Gay Lussac. Dari hasil
eksperimen dan pengamatannya disimpulkan bahwa:
volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu
dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana
E. HIPOTESIS AVOGADRO
Menurut hipotesis Dalton-Gay-Lussac:
2 volume hidrogen + l volume oksigen → 2 volume uap air
Dari perbandingan tersebut berlaku:
2 atom hidrogen +1 atom oksigen → 2 molekul uap air.
Jadi, untuk menghasilkan 2 molekul uap air diperlukan 1 atom oksigen. Tetapi, untuk
menghasilkan 1 molekul uap air tidak mungkin diperlukan ½ atom oksigen karena sangat
bertentangan dengan teori atom Dalton sebelumnya yang menyatakan bahwa atom tidak
dapat dibagi-bagi sehingga tidak mungkin 1 molekul air dibentuk oleh 1 atom hidrogen
dan ½ atom oksigen.
Pada 1811, Fisikawan Italia Amedeo Avogadro berpendapat bahwa unsur-unsur itu
tidak harus merupakan atom-atom bebas, tetapi dapat berupa gabungan dari atom-atom
yang sama membentuk molekul. Berdasarkan Hukum Avogadro, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
Pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas pada volum yang sama
mengandung jumlah molekul yang sama pula.
Sumber:
Petrucci, R. H., dkk. (2017). General Chemistry Principles and Modern Applications eleventh
edition. Canada: Pearson.