0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
1. Analisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik menemukan 67,3% pasien patuh dan 32,7% tidak patuh.
2. Perbandingan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan comorbid hipertensi lebih baik daripada diabetes melitus.
3. Implementasi self care model di RSUD untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik didominasi pasien laki-laki ber
1. Analisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik menemukan 67,3% pasien patuh dan 32,7% tidak patuh.
2. Perbandingan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan comorbid hipertensi lebih baik daripada diabetes melitus.
3. Implementasi self care model di RSUD untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik didominasi pasien laki-laki ber
1. Analisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik menemukan 67,3% pasien patuh dan 32,7% tidak patuh.
2. Perbandingan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan comorbid hipertensi lebih baik daripada diabetes melitus.
3. Implementasi self care model di RSUD untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik didominasi pasien laki-laki ber
Hamjah abdul Hendra Haris Nuryana Siti maesyaroh K Siti ruwinda Yulan yuliani Deil rizky
Studi / Penulis Tempat Besar sampel/ Usia Kelompok Metode Outcome
penelitian Partisipan penelitian/ Intervensi Kontrol Alat ukur ANALISIS FAKTOR- DI RSUD Prof. Kondisi yang ada Berdasarkan usia, pendidikan, menjalani Penelitian ini Dari 51 FAKTOR YANG Dr. pada RS Prof. pasien dengan usia Keterlibatan hemodialisis merupakan responden MEMPENGARUHI MARGONO Dr. Margono < 30 tahun perawat, (HD) rutin jenis peneliti KEPATUHAN SOEKARJO Soekarjo bulan sebanyak keterlibatan mengalami penelitian mendapatkan ASUPAN CAIRAN PURWOKERTO September 2 orang, usia 31 – pasien kelebihan non 67,3% penderita PADA PASIEN GAGAL 2007 adalah jumlah 40 tahun sebanyak keluarga, dan volume eksperimen yang patuh GINJAL KRONIK pasien yang 5 tingkat cairan dengan dan 32,7% DENGAN menjalani orang, usia 41 – 50 pengetahuan ekstraselule metode penderita yang HEMODIALISIS DI terapi hemodialisis tahun sebanyak 15 ) r karena deskriptif tidak patuh RSUD Prof. Dr. rutin adalah 50 orang, usia 51 – 60 penurunan analitik dalam MARGONO orang tahun sebanyak 12 kemampuan dengan mengurangi SOEKARJO orang terdiri dari orang, usia > 60 ginjal rancangan asupan cairan PURWOKERTO laki-laki 33 orang tahun sebanyak 16 mengeluark cross pada dan orang. an cairan. sectional. RSUD Prof Dr. perempuan 17 Margono orang. Soekarjo Purwokerto, angka ini lebih rendah dari penelitiannya Siwi ikaristi yang mengatakan 64,29% penderita GGK tidak patuh dalam mengurangi asupan cairan pada rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. PERBANDINGAN RSUP. Prof. Dr. menunjukan dari karakteristik umur Penelitian ini menunjukan KUALITAS HIDUP R. D. KANDOU 60 responden, menunjukkan termasuk jumlah PASIEN GAGAL MANADO responden yang bahwa sebagian dalam jenis responden gagal GINJAL KRONIK mengalami besar penelitian ginjal kronik DENGAN COMORBID gagal ginjal kronik memiliki umur >45- kuantitatif dengan FAKTOR DIABETES dengan comorbid 59 tahun sebanyak dengan comorbid MELITUS DAN hipertensi memiliki 41 menggunaka hipertensi yang HIPERTENSI DI kualitas hidup lebih responden (68,3%) n memiliki RUANGAN baik dengan jumlah dan sisanya metode kualitas hidup HEMODIALISA responden sebanyak memiliki penelitian baik sebanyak RSUP. Prof. Dr. R. D. 29 umur >60 tahun observasional 29 responden KANDOU responden (96,7%) sebanyak 19 analitik (96,7%) dan MANADO dan kualitas hidup responden untuk yang memiliki buruk sebanyak 1 (31,7%). mencoba kualitas hidup responden (3,3%) mencari buruk sebanyak sedangkan untuk hubungan 1 responden pasien gagal ginjal yang (3,3%). kronik membanding Sedangkan dengan comorbid kan antara 2 untuk pasien faktor diabetes variabel yaitu gagal ginjal melitus variabel kronik dengan memiliki kualitas independen comorbid hidup buruk lebih (Pasien gagal diabetes melitus besar ginjal yang memiliki dengan jumlah kronik kualitas hidup responden sebanyak dengan baik sebanyak 17 comorbid 13 responden ( 56 , 7 % faktor dm responden ) dan yang memiliki dan (43,4%) dan kualitas hidup baik hipertensi) yang memiliki sebanyak 13 dan variabel kualitas hidup responden dependen buruk sebanyak ( 43 , 4 % ). (Kualitas 17 responden hidup pasien (56,7%) dan gagal ginjal didapatkan kronik). nilai p= 0,000. Dalam penelitian ini menggunaka n desain penelitian cross sectional, dimana melakukan observasi dan pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang bersamaan (Notoatmodj o, 2012). IMPLEMENTASI SELF Rumah Sakit yang menjalani usia terbanyak Pasien GGK Hemodialisi Metode :Penelitian ini CARE MODEL Umum Daerah terapi lansia perlu s (HD) penelitian diperoleh hasil DALAM UPAYA (RSUD) Arifin hemodialisisreguler awal (46-55 tahun) diberikan merupakan yang jenis kelamin MENINGKATKAN Achmadmerup adalah110 orang sebanyak 17 orang perawatan terapi digunakan terbanyak laki- KUALITAS akan Rumah yang (56,1%), lama HD melalui pengganti adalah laki 17 orang HIDUP PENDERITA Sakit tipe B, terbagi dalam shift terbanyak <1 tahun implementasi ginjal yang deskriptif, (56,7%), usia GAGAL GINJAL pagi dan sore, 11 orang (36,3%). self care dilakukan 2- dengan terbanyak lansia KRONIK mayoritas model agar 3 kali pengambilan awal (46-55 dibiayai oleh kualitas seminggu data secara tahun) sebanyak BPJS.Dari hasil hidupnya dengan retrospektif 17 orang observasi dan meningkat lama waktu dan (56,1%), lama wawancara pada 10 sehingga 4-5 jam, prospektif. HD terbanyak orang pasien, 7 memiliki yang <1 tahun 11 orang harapan bertujuan Alat ukur orang (36,3%). datang dengan hidup yang untuk yang Setelah kondisi baik dan lebih baik mengeluark digunakan dilakukan berkomunikasi an sisa-sisa dalam implementasi seperti biasa, dan 3 metabolism menilai self careselama orang e protein kualitas 4 minggu datang dengan dan hidup melalui terdapat kondisi lemah dan mengoreksi monitoring peningkatan tampak gangguan status skor rata-rata gelisah. 5 orang keseimbang fungsional kualitas hidup tetap bekerja an cairan dan pada seperti biasa dan pernyataan pasien gagal meskipun harus elektrolit subyektif ginjal kronik dari rutin menjalani tentang sebelumnya hemodialisis keadaan nilai 68 menjadi 2 kali/minggu, dan 2 pasien. 73. orang mengatakan mengajukan pensiun dini dan 3 orang mengurangi aktivitas fisik karena kelemahan dan mudah lelah, hal tersebut berpengaruh terhadap kualitas hidup pada pasien