Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN TERJADINYA KATARAK SENILIS PADA PASIEN DI POLI


MATA RSUD BANGKINANG

Oleh :

I Putu Gede Sanjaya (203213213)

A14-A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

2022/2023
Vol 1, No 1, April 2017
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA
KATARAK SENILIS PADA PASIEN DI POLI MATA RSUD
BANGKINANG
M.Nizar Syarif Hamidi, Ahmad Royadi

A. PENDAHULUAN
Salah satu anaggota tubuh yang paling vital pada manusia adalah mata, mata
merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat dijaga kesehatannya. Mata yang
kurang sehat akan memberikan dampak buruk bagi si penderita karena dapat
mengganggu proses aktivitas Salah satunya penyakit katarak kini masih
menjadi penyakit paling dominan pada mata dan merupakan penyebab utama
dari kebutaan di seluruh dunia. Kebutaan karena katarak atau kekeruhan lensa
mata merupakan masalah kesehatan global yang harus segera di atasi, karena
kebutaan dapat menyebabkan berkurangnya kualitas sumber daya manusia dan
kehilangan produktifitas (Astria, Sefti, &Jeavery, 2015). Menurut WHO (World
Health Organitation) pada kisaran tahun 2020 tercatatpasien yang
menderitapenyakit mata dan kebutaan mengalami peningkatansampai dua kali
lipatPadahal 7,5% penderita penyakit kebutaan didunia dapat dicegah dan
diobati. Studi yang dilakukan Eye Disease evalence Research Group (2004)
menyebutkan, pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan
didunia diperkirakan akan mencapai sebanyak 55 juta jiwa. Pada hasil studi
tersebut menyebutkan, penyakit mata dan kebutaan meningkat khususnya bagi
orang-orang yang telah berumur diatas 65 tahun. Semakin tinggi usia, semakin
tinggi pula resiko kesehatan mata, WHO memiliki data mengenai kondisi
kebutaan didunia, khususnya dinegara berkembang.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini penulis menggunakan metode analitik deskriptif dengan
rancangan penelitian cross sectional yaitu rencana penelitian dengan melakukan
pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) dengan
maksud untuk mengetahui hubungan dengan varibel (Hidayat, 2007).
C. ANALISIS DENGAN METODE PICOT

No Judul Jurnal Patient/population Intervension Comparison Outcame Time


1. Faktor- Faktor 1. Populasi ini mencakup 1. Data yang digunakan 1. Dalam jurnal penelitian 1. Dari hasil penelitian dapat Penelitian
Yang semua pasien dengan dalam penelitian ini adalah ini tidak ditemukan ditarik kesimpulan pada dilakukan
Berhubungan diagnosis medis katrak data primer dan data perbandingan dari penelitian ini yang berjudul selama 2
Dengan yang berkunjung ke sekunder. Data primer intervensi yang dipilih “fakor-fakor yang minggu
Terjadinya Poli Mata RSUD diperoleh dari wawancara baik berupa obat, berhubungan dengan pada
Katarak Senilis Bangkinang saat dengan menggunakan modalitas maupun terapi terjadinya katarak senilis di bulan Juli
Pada Pasien Di penelitian dilakukan. kuesioner bentuk ceklist lainnya. Dalam jurnal poli mata RSUD 2016
Poli Mata Rsud 2. Sampel dalam pada responden dan data penelitian ini juga tidak Bangkinang,
Bangkinang penelitian ini adalah sekunder diperoleh dari ada perbandingan antara ▪ Terdapat hubungan
seluruh penderita telaah dokumen yang jurnal lainnya. Namun bermakna antara
katarak yang datang berasal dari catatan medis jurnal ini didukung diabetes melitus dengan
berobat pada saat (medical record). dengan hasil penelitian kejadian katarak senilis
penelitian yang sesuai 2. Teknik yang digunakan Sinha, dkk (2009) yang di poli mata RSUD
dengan kriteria sampel dalam pengambilan menyebutkan ada Bangkinang.
yang telah ditetapkan. sampel pada penelitian ini pengaruh yang ▪ Terdapat hubungan
adalah Accidental bermakna antara tingkat bermakna antara
Jumlah sampel yang 3. Sampling yaitu merupakan kematangan katarak riwayat keluarga
direncanakan dalam pengambilan sampel yang senilis dengan dengan katarak dengan
penelitian ini adalah ditemukan pada saat pekerjaan. Dalam kejadian katarak senilis
sampel minimal penelitian dilakukan penelitiannya, Sinha di poli mata RSUD
sebanyak 30 orang hingga jumlah responden menyebutkan bahwa, Bangkinang.
penderita katarak. yang ditetapkan tercapai pekerjaan responden ▪ Tidak terdapat
atau tepenuhi. yang berada di luar hubungan bermakna
4. Analisa univariat gedung memiliki tingkat antara menggunakan
digunakan untuk kematangan katarak steroid yang lama
menggambarkan kumpulan sekitar 62% dibanding dengan kejadian
data yang berupa dengan responden pada katarak senilis di poli
frekuensi, nilai dengan kelompok pekerja di mata RSUD
frekuensi terbanyak, nilai dalam gedung yaitu Bangkinang.
minimum dan nilai sekitar 41.9%. ▪ Terdapat hubungan
maksimum dari variabel bermakna antara
penelitian. merokok dengan
5. Digunakan juga analisa kejadian katarak senilis
bivariat dimana di poli mata RSUD
memberikan analisis Bangkinang.
fakor-fakor yang ▪ Terdapat hubungan
berhubungan dengan bermakna antara
kejadian katarak senilis di terpajan sinar
poli mata RSUD ultraviolet yang lama
Bangkinang. Analisis dengan kejadian
bivariat ini menggunakan katarak senilis di poli
uji Chi-Square sehingga mata RSUD
dapat dilihat ada hubungan Bangkinang.
antara kedua variabel 2. Hasil penelitian kedua
tersebut. dapat disimpulkan
bahwasanya katarak hanya
dapat disembuhkan dengan
operasi.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. KELEBIHAN
Penelitian ini bermanfaat menambah ilmu pengetahuan mengenai berbagai
penyebab terjadinya katarak sinilis. Adanya penelitian pendukung sehingga
menjadikan hasil penelitian lebih kuat dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan lebih baik di masa depan.
2. KEKURANGAN
Penelitian ini tidak menggunakan perbandingan dari penelitian lain,
sehingga pembaca jurnal baik sesama tenaga kesehatan, masyarakat
maupun mahasiswa tidak memiliki bayangan terhadap perubahan hasil
penelitian dahulu dan sekarang.
E. SIMPULAN DAN SARAN
1. SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
a. Terdapat hubungan bermakna antara diabetes melitus dengan
kejadian katarak senilis di poli mata RSUD Bangkinang.
b. Terdapat hubungan bermakna antara riwayat keluarga dengan
katarak dengan kejadian katarak senilis di poli mata RSUD
Bangkinang.
c. Tidak terdapat hubungan bermakna antara menggunakan steroid
yang lama dengan kejadian katarak senilis di poli mata RSUD
Bangkinang.
d. Terdapat hubungan bermakna antara merokok dengan kejadian
katarak senilis di poli mata RSUD Bangkinang.
e. Terdapat hubungan bermakna antara terpajan sinar ultraviolet
yang lama dengan kejadian katarak senilis di poli mata RSUD
Bangkinang.
2. SARAN
Dalam penelitian kedepannya untuk menggunakan jurnal
pembanding.
DAFTAR PUSTAKA

HAMIDI, M. NIZAR SYARIF. "FAktor-faktor yang berhubungan dengan


terjadinya katarak senilis pada pasien di poli mata RSUD Bangkinang."
Jurnal Ners 1.1 (2017)

Anda mungkin juga menyukai