Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang masih

mempunyai masalah kependudukan yaitu masalah ledakan penduduk.

Hasil Sensus Penduduk (SP2020) pada September 2020 mencatat

jumlah penduduk sebesar 270,20 juta jiwa. Jumlah penduduk hasil

SP2020 bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan hasil SP2010.

Dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta km2, maka kepadatan

penduduk Indonesia sebanyak 141 jiwa per km2. Laju Pertumbuhan

Penduduk per Tahun selama 2010-2020 rata-rata sebesar 1,25

persen, melambat dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 1,49

persen. ( Badan Pusat Statistik, 2020)

Laju pertumbuhan pendudk yang tinggi akan berpengaruh pada

kesejateraan penduduk. Bentuk upaya yang dilakukan oleh BKKBN

untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk adalah melalui program

keluarga berencana. Gerakan keluarga berencana ini bertujuan untuk

membangun keluarga yang sejahtera dalam rangka menciptakan

sumber daya manusia yang optimal. ( Hartanto, 2004)

Selain itu, program keluarga berencana (KB) juga bertujuan

untuk meningkatkan kualitas keluarga maupun individu yang tercipta

keluarga dengan anak ideal, sehat, berpendidikan, sejahtera,

berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya serta penduduk

tumbuh seimbang. ( Saefuddin dkk, 2004)

Alat Kontrasepsi IUD ( Intra Uterine Device ) merupakan salah

satu jenis alat kontrasepsi yang aman dan efektif digunakan oleh ibu,

terutama ibu yang menyusui dan ibu yang memiliki riwayat penyakit
hypertensi dan riyawat penyakit jantung. Hal ini karena IUD tidak

mengandung hormone dan tidak akan mengurangi jumlah produksi

dan kualitas ASI. Generasi terbaru Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

( AKDR ) memiliki efektivitas lebih dari 99% dalam mencegah

kehamilan pada pemakaian satu tahun atau lebih ( Glasier dan

Gebbie, 2021).

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2017, tren penggunaan alat kontrasepsi atau cara KB

memang didominasi oleh KB suntik 32% disusul pil 14%, Intra Uterina

Device ( IUD ) 4%, dan Implan 3%. Alat kontrasepsi Intra Uterina

Device ( IUD ) termasuk salah satu Metode Kontrasepsi Jangka

Panjang ( MKJP ) yang kurang diminati oleh masyarakat.

Data Pemantauan Wilayah SetenPWS KB di Wilayah BLUD

UPT Puskesmas Muara Wahau I Tahun 2021, capaian PUS

menggunakan MKJP ( Metode Kontraspsi jangka Panjang ) sebesar

7,23 %, masih sangat rendah dan jauh dari target RPJMN tahun 2024.

Sampai saat ini, metode kontrasepsi Suntikan masih menempati

urutan pertama yang paling diminati. Data PWS KB Tahun 2021

penggunaan metode kontrasepsi Suntikan sebesar 32,52%, Metkom

PIL sebesar 15,7% , Implan sebesar 6,23% dan IUD sebesar 1 %. Dari

data ini terlihat , Penggunaan MKJP sangat rendah terutama metode

IUD ( Intra Uterina Device ).

Menurut Saefuddin dkk, 2004 Efek samping umum yang

mungkin terjadi adalah perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan

pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan

banyak, perdarahan (spooting) antar menstruasi, dan saat haid lebih

sakit ( Intan Riyadhul Zannah dkk, 2012 ). Menurut Nurul 2013 alat

kontrasepsi IUD juga dapat menyebabkan efek samping antara lain

gangguan menstruasi, benang IUD hilang (ekspulsi), keluar cairan


berlebih dari vagina (keputihan). Efek samping kontrasepsi merupakan

masalah bagi seorang akseptor yang memakainya, karena merupakan

beban kejiwaan yang harus ditanggungnya, yang berakhir pada

adanya kekhawatiran dan kecemasan yang berlebih, sehingga

seorang akseptor akan mengalami kejadian drop out atau putus pakai.

(Margiyati & Paryamtinah 2015)

Dari keterangan ibu-ibu pada saat penyuluhan KB alasan tidak

mau menggunakan IUD ( Intra Uterina Device ), sebagian besar tidak

berminat karena takut akan nyeri pada saat pemasangan. Selain itu,

mereka takut akan efek samping seperti keputihan, nyeri haid yang

lebih intensitasnya, haid lebih lama dan lebih banyak. Disamping itu

ada juga keluhan tentang ketidaknyamanan dalam berhubungan seks.

Sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan upaya yang

lebih intensif lagi untuk mengatasi permasalahan yang ada sehingga

dapat mencapai target-target program yang diharapkan Berdasarkan

data tersebut diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas

akhir yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi IUD ( Intra

Uterina Device ) terhadap Gangguan Haid dan Keputihan pada

Akseptor IUD ( Intra Uterina Device ) di Wilayah BLUD Puskesmas

Muara wahau I ”. Dalam tugas akhir ini, penulis membahas mengenai

bagaimana penggunaan metode kontrasepsi IUD ( Intra Uterina

Device) berpengaruh terhadap gangguan haid dan keputihan pada

akseptor IUD ( Intra Uterina Device ).

B. Perumusan Masalah

1. Hal-hal yang mempengaruhi rendahnya cakupan penggunaan

kontrasepsi Intra Uterina Device ( IUD ).

2. Pengaruh penggunaan kontrasepsi Intra Utreina Device ( IUD )

terhadap gangguan haid dan keputihan akseptor.


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kontrasepsi Intra

Uterina Device ( IUD ) terhadap masalah-masalah gangguan haid

dan masalah keputihan setelah penggunaan pada akseptor.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

a. Mengetahui masalah-masalah yang menjadi penyebab

rendahnya penggunaan Metode Kontrasespsi Intra Uterina

Device ( IUD ).

b. Mengetahui seberapa besar penggunaan kontrasepsi Intra

Uterina Device ( IUD ) mempengaruhi kejadian gangguan haid

dan keputihan pada akseptor.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi

dalam pengembangan ilmu Kesehatan yang berhubungan dengan

metode kontrasepsi jangka Panjang ( MKJP ), terutama

kontrasepsi Intra Uterina Device ( IUD ).

2. Praktis

a. Menambah literature pada pendidikan, menambah referensi

dan bacaan tambahan yang menyajikan kenyataan dilapangan

tentang penggunaan kontrasepsi Intra Uterina Device ( IUD ) .

b. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

kemungkinan masalah-masalah yang akan terjadi setelah

penggunan kontrasepsi Intra Uterina Device ( IUD ).


c. Peneliti mendapatkan informasi mengenai pengaruh Intra

Uterina Device ( IUD ) terhadap masalah-masalah gangguan

haid dan keputihan setelah pemakaian.

E. Keaslian Penelitian ( State of Art )

Keaslian penelitian ini dapat dibuktikan dalam beberapa penelitian

sebelumnya yang menunjukkan penelitian serupa. Berikut beberapa

penelitian sebelumnya :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Peneliti Judul Metodo- Variabel Analisis Hasil

penelitian logi Penelitia Penelitia Penelitian

n n

Sanders Pendarah studi Variabel Sistem Pengguna

J1 an, kram, kohort bebas : Pictorial IUD Cu

Adkins dan observasi pengguna blood baru

D2 kepuasan o-al an IUD loss melaporka

Kaur S di antara prospekti assessm n

et all3 pengguna f Variabel ent chart penurunan

(2018) IUD terikat : (PBAC) perdaraha

tembaga pendarah dan n dan

baru: an, kram sistem kram, dan

Sebuah dan Research peningkata

studi kepuasan Electronic n

prospektif pengguna Data kepuasan

an Capture IUD,

(REDcap) selama

enam
1

3
.
bulan

pertama.

Kepuasan

metode

berhubung

an negatif

dengan

perdaraha

n.

Kasim Hubungan Deskriptif Variabel Chi ada

J1 lama kuantitatif bebas : Square hubungan

Steny Pengguna Cross lama Test bermakna

Termatu an Sectional pengguna antara

re A2 Kontrasep an IUD lama

Nani si IUD pengguna

hasanud terhadap Variabel an IUD

di Efek terikat : dengan

Makass Samping efek efek

ar S3 IUD pada samping samping

( 2020 ) Akseptor IUD pada

IUD di akseptor

Puskesma IUD di

sa Puskesma

Sudiang s Sudiang

Kota Makassar,

Makassar dimana

pengguna

lama lebih

banyak
mengalami

efek

samping

ringan dan

lebih

sedikit

mengalami

efek

samping

berat

sedangkan

pengguna

baru lebih

banyak

mengalami

efek

samping

berat dan

lebih

sedikit

menglami

efek

samping

ringan

Pada penelitian Sanders J Adkins D Kaur S et all (2018),

variabel bebas dalam penelitian tersebut adalah penggunaan IUD dan


variabel terikat dalam penelitian tersebut adalah pendarahan, kram

dan kepuasan penggunaan IUD. Dan pada penelitian tersebut

mengambil tempat di Amerika serikat.

Pada penelitian Kasim J1 Steny Termature A2 Nani Hasanuddin

Makassar S3 (2020), variabel bebas pada penelitian tersebuat adalah

lama penggunaan IUD dan variabel terikat pada penelitian tersebut

adalah efek samping IUD. Dan pada penelitian tersebut mengambil

tempat di Puskesmas Sudiang Kota Makassar, sedangkan penelitian

kali ini di BLUD Puskesmas Muara Wahau I Kabupaten Kutai Timur.

Hasil Penelitian

Anda mungkin juga menyukai