Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Rencana Pemilihan IUD

Sebagai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)


di Rumkit Tk II Dr R Hardjanto

Reski Wulandari Roni, Ferri Waluyo Wiwoho Pujojati


General Practitioner, Obstetrician Gynecologist
Rumkit Tk II Dr R Hardjanto Balikpapan Provinsi KALTIM
Korespondensi : Reski Wulandari Roni, Email : reskiwulandari20@gmail.com

Abstrak

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah jenis kontrasepsi yang sangat
efektif untuk menghindari kelahiran, mengatur interval kelahiran dan tidak mempengaruhi
hubungan seksual yang dapat bertahan selama 3 Tahun sampai seumur hidup, seperti: IUD,
Implant, MOW dan MOP. IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat
kontrasepsi yang ditempatkan didalam Rahim melalui kanalis servikalis yang mekanisme
kerjanya adalah menghambat motilitas sperma dan perjalanan ovum. Cara kerja utama
AKDR adalah mencegah pembuahan. Namun, apabila dipasang setelah koitus AKDR dapat
berfungsi sebagai penginduksi abortus.
Desain penelitian yang digunakan ialah penelitian analitik dengan pendekatan Cross
sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Akseptor Kontrasepsi di Rumkit
Tk II Dr R Hardjanto berjumlah 110 orang. Adapun sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan pendekatan Simple Random Sampling yaitu semua populasi dijadikan sebagai
sampel sebanyak 50 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Oktober sampai dengan
20 November 2020. Intrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang digunakan untuk
memperoleh data chisquare tentang pengetahuan dan sikap pemilihan kontrasepsi IUD.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pengetahuan responden yang baik
memilih kontrasepsi IUD sebagai MKJP dan sebagian besar sikap positif memilih kontrasepsi
IUD sebagai MKJP di Rumkit Tk II Dr R Hardjanto dengan p value 0.000. Saran agar peran
dokter, bidan atau petugas kesehatan lain agar meningkatkan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) tentang manfaat menggunakan kontrasepsi IUD eksklusif kepada masyarakat,
khususnya kepada pasangan usia subur

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Sikap, IUD, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PENDAHULUAN program keluarga berencana disetiap

Negara (BKKBN, 2011).

Metode Kontrasepsi Jangka IUD atau AKDR (Alat

Panjang (MKJP) adalah jenis Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat

kontrasepsi yang sangat efektif untuk kontrasepsi yang ditempatkan didalam

menghindari kelahiran, mengatur rahim, yang terbuat dari plastic khusus

interval kelahiran dan tidak yang diberi benang pada ujungnya,

mempengaruhi hubungan seksual dan terdiri dari beberapa

yang dapat bertahan selama 3 Tahun bentuk.IUD/AKDR yang berbentuk

sampai seumur hidup, seperti: IUD, spiral disebut lippes lopp, yang

Implant, MOW dan MOP. berbentuk T disebut Copper T

Metode MKJP seperti AKDR, mengandung logam atau tembaga,

Kontap, dan Implat dianggap lebih adapula yang mengandung hormon

efektif dan lebih mantap dibandingkan (Notodihardjo, 2002).

dengan alat kontrasepsi pil,kondom


AKDR/IUD adalah alat
maupun suntik sehingga akseptor
kontrasepsi yang terbuat dari plastik
sesuai dengan syarat-syarat yang ada
(polietilen) atau logam kecil yang
dianjurkan untuk menggunakan salah
dimasukkan ke dalam uterus melalui
satu dari MKJP yang ada.
kanalis servikalis yang mekanisme
Pada saat ini alat kontrasepsi
kerjanya adalah menghambat motilitas
jangka panjang terutama AKDR/IUD
sperma dan perjalanan ovum. Cara
merupakan salah satu cara kontrasepsi
kerja utama AKDR adalah mencegah
yang paling popular dan diterima oleh
pembuahan. Namun, apabila dipasang

2
setelah koitus AKDR dapat berfungsi (petugas kesehatan, media informasi,

sebagai penginduksi abortus. biaya pemasangan, dukungan suami).

(Sujiyatini, 2012). Faktor yang kurang

mendukung penggunaan metode


Faktor keputusan akseptor KB
kontrasepsi IUD ini, adalah faktor
untuk menggunakan alat kontrasepsi
internal (pengalaman, takut terhadap
IUD tidak terlepas dari faktor perilaku
efek samping, pengetahuan /
yang dimiliki oleh masing-masing
pemahaman yang salah tentang IUD,
individu. Adapun faktor-faktor yang
pendidikan PUS yang rendah, malu
merupakan penyebab perilaku
dan risih, adanya penyakit atau
memilih alat kontrasepsi IUD dapat
kondisi tertentu yang merupakan
dijelaskan dengan menurut
kontraindikasi pemasangan IUD,
Notoatmodjo (2003) yang dibedakan
persepsi tentang IUD. faktor eksternal
dalam tiga jenis yaitu: faktor
(prosedur pemasangan IUD yang
presdiposisi (umur, pengetahuan,
rumit, pengaruh dan pengalaman
jumlah anak), faktor pendukung
akseptor IUD lainnya, sosial budaya
(keamanan alat kontrasepsi IUD,
dan ekonomi dan pekerjaan (Erfandi,
ketersediaan alat kontrasepsi IUD,
2008)
tempat pelayanan), faktor pendorong

sectional). Penelitian observasional

METODE PENELITIAN analitik merupakan penelitian untuk

Jenis penelitian ini adalah mencari hubungan antara variabel terikat.

kuantitatif dan desain penelitian Cross sectional adalah jenis pendekatan

menggunakan observasional analitik penelitian yang menekankan pada waktu

dengan pendekatan potong silang (cross pengukuran atau observasi data variabel

3
bebas dan terikat hanya satu kali, pada dengan 20 November2020. Intrumen

satu saat (Notoatmodjo, 2010). pengumpulan data berupa kuesioner yang

Dalam penelitian ini teknik digunakan untuk memperoleh data

pengambilan sampel yang digunakan chisquare tentang pengetahuan dan sikap

adalah simple random sampling, dengan pemilihan kontrasepsi IUD

menggunakan pengambilan jumlah sampel


HASIL PENELITIAN
berdasarkan tabel Isaac dan Michael.
Dalam analisis bivariat, peneliti
Dengan tabel ini peneliti dapat langsung
menggunakan uji statistik Chi Square
menentukan besaran sampel berdasarkan
dimana peneliti ingin mengetahui
populasi dan tingkat kesalahan yang
hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
dikehendaki. Berikut tabel penentuan
ibu terhadap pemilihan IUD sebagai
jumlah sampel menurut Isaac dan Michael.
metode kontrasepsi jangka panjang di
Adapun sampel dalam penelitian
Rumkit Tk II Dr R Hardjanto Balikpapan..
ini dengan menggunakan pendekatan
Tingkat kemaknaan yang digunakan
Simple Random Sampling yaitu semua
adalah α = 0,05. Variabel dapat dikatakan
populasi dijadikan sebagai sampel
berhubungan jika nilai p value < 0,05.
sebanyak 50 orang. Penelitian ini
Hasil penelitian bivariat dapat dilihat pada
dilakukan pada tanggal 12 Oktober sampai
tabel 4.3

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pemilihan Kontrasepsi IUD

Pemilihan IUD Total


Pengetahuan Tidak Ya F % p Value
Frekuensi % Frekuensi %
(f) (f)
Kurang Baik 15 100 0 0 15 30

4
Baik 2 5,7 33 94,3 35 70 0,000
Total 17 33 50

Dari Tabel diatas menunjukan karena nilai p lebih kecil dari batas

bahwa dari 50 responden yang diteliti, kemaknaan α = 0,05. Apabila p value <

terdapat 35 responden (70%) yang 0,05 H0 ditolak, maka terdapat

memiliki pengetahuan kategori baik hubungan yang signifikan antara

dan yang memiliki pengetahuan tingkat pengetahuan ibu tentang

kurang baik berjumlah 15 responden pemilihan kontrasepsi IUD di Rumkit

(30%). Selanjutnya, dari 35 responden Tk II Dr R Hardjanto Balikpapan.

yang memiliki pengetahuan baik dan


Dari 35 responden yang memiliki
memilih kontrasepsi IUD sebanyak 33
pengetahuan baik, terdapat 2
responden (66%) dan yang tidak
responden (5.7%) yang tidak
memilih IUD berjumlah 2 responden
menggunakan IUD. Hal ini disebabkan
(5.7%).
oleh kemauan responden untuk
Kemudian dari 15 responden
menggunakan kontrasepsi tersebut,
yang memiliki pengetahuan kategori
masih asing, kurangnya dukungan
kurang dan tidak memilih IUD
suami yang memberikan dorongan
berjumlah 15 responden (28,3%) dan
agar ibu tersebut menggunakan IUD.
tidak ada responden dengan
Berdasarkan hasil uji statistik chi
pengetahuan kurang namun memilih
square menunjukkan adanya hubungan
kontrasepsi IUD. Berdasarkan analisis
antara tingkat pengetahuan dengan
dari hasil chi-square didapatkan nilai p
Pemilihan Kontrasepsi IUD. Adanya
value sebesar 0,000. Angka tersebut
hubungan ini menunjukkan bahwa
merupakan angka yang signifikan

5
pengetahuan merupakan dasar dari pemilihan dan penggunaan alat

seseorang dalam melakukan suatu kontrasepsi IUD.

tindakan. responden yang memiliki

pengetahuan baik maka ia mengetahui

Hubungan Sikap Ibu Terhadap Pemilihan Kontrasepsi IUD

Pemilihan IUD Total


Sikap Tidak Ya F % p Value
Frekuensi % Frekuensi %
(f) (f)
Negatif 15 100 0 0 15 30
Positif 2 5,7 33 94,3 35 70 0,000
Total 17 33 50

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang belum menunjukkan

dari 50 responden yang diteliti, sikap yang positif tentang pemilihan

responden yang memiliki sikap kontrasepsi IUD, diantaranya

kategori positif berjumlah 35 responden tidak setuju jika IUD tidak

responden (70%), hal ini disebabkan mengganggu produksi ASI, padahal

oleh sikap yang ditunjukkan tentang ada responden yang setelah

pemilihan kontrasepsi IUD sudah menggunakan IUD mengalami

cukup baik. Hal ini disebabkan oleh gangguan produksi ASI. Kemudian

tingkat pengetahuan yang diperoleh responden tidak setuju dengan adanya

tentang penggunaan IUD. pernyataan bahwa IUD merupakan

Selanjutnya responden yang jenis kontrasepsi yang paling baik

memiliki sikap kategori negative diantara kontrasepsi yang ada.

berjumlah 15 orang responden (30%). Hasil penelitian dari 35 responden

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada (70%) yang memiliki sikap positif

6
terdapat 2 responden (5.7%) yang tidak metode kontrasepsi jangka panjang.

menggunakan IUD. Hal ini Adanya hubungan ini menunjukkan

menunjukkan bahwa sikap positif bahwa sikap berpengaruh terhadap

belum tentu terwujud dalam bentuk keputusan responden memilih

tindakan yang nyata. Hal ini sesuai kontrasepsi IUD.

dengan pendapat Notoadodjo (2007)


KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa sikap merupakan respon
Ada hubungan antara
tertutup. Responden dapat mengatakan
tingkat pengetahuan dan sikap ibu
tentang kelebihan menggunakan IUD
terhadap rencana pemilihan
namun belum tentu menggunakannya.
kontrasepsi IUD di Rumkit Tk II
Sedangkan responden yang
Dr R Hardjanto Balikpapan Tahun
memiliki sikap negatif tetapi
2020. Diharapkan Peran dokter,
menggunakan IUD mungkin
bidan atau petugas kesehatan lain
disebabkan oleh dukungan keluarga
agar meningkatkan Komunikasi,
khususnya suami yang menganjurkan
Informasi dan Edukasi (KIE)
istrinya untuk menggunakan IUD,
tentang manfaat menggunakan
mengingat IUD sangat aman untuk
kontrasepsi IUD kepada
digunakan untuk menunda dan
masyarakat, khususnya kepada
menjarangkan kehamilan dan tidak
pasangan usia subur.
mengganggu hubungan seksual serta

jangka waktu penggunaan yang cukup


Daftar Pustaka
lama.

Hasil Uji Chi-Square menunjukkan


1. Arum. 2011. Metode Kontrasepsi
ada hubungan antara sikap dengan
Sterilisasi. Jakarta: Graha ilmu
pemilihan kontrasepsi IUD sebagai

7
2. Asmawahyuningsih 2010. Pemakaian Kontrasepsi IUD Di

Hubungan Sikap Ibu Des Harjobinangun Kecamatan

Tentang Alat Kontrasepsi Grabak Kabupaten Purworejo

Dalam Rahim Dengan Pemilihan Tahun 2011.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim


7. Erfandi. 2008. Metode
Di RSIA Kumalasiwi Pecangaan
AKDR/IUD. diakses 14 April
Kabupaten Jepara. AKBID
2017. Tersedia di
Islam Al Hikmah Jepara
http://puskesmas-oke.com

8. Kemenkes RI, 2015. Profil


3. BKKBN. 2013. Informasi
Kesehatan Indonesia Tahun 2014.
Pelayanan Kontrasepsi Keluarga
Jakarta
Berencana.
9. Notoatmodjo, 2003. Ilmu Perilaku
Jakarta. Dirjen KB.
Kesehatan. Rineka. Cipta
4. BKKBN, & Kemenkes. 2013.
Yogyakarta
Survei Demografi dan Kesehatan
10. Proverawati, A. dkk. 2010.
Indonesia Kesehatan Reproduksi
Panduan Memilih Kontrasepsi.
Remaja. Jakarta.
Yogyakarta: Nuha Medika
5. Dinkes Kota Balikpapan Provinsi
11. Rindiarti, dkk. 2012. Tingkat
Kalimantan Timur. 2017. Profil
Pengetahuan Wanita Usia
Kesehatan Kota Balikpapan
Subur Tentang Alat Kontrasepsi
Provinsi Kalimantan Timur
IUD di BPRB Bina Sehat
Tahun 2017
Kasihan Bantul. Jurnal Ners dan
6. Destyowati. Hubungan Tingkat
Kebidanan Indonesia. Sekolah
Pengetahuan Ibu Tentang

Kontrasepsi IUD Dengan Minat

8
Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata

Yogyakarta

12. Rosa, 2012. Mirena IUD,

Definisi, Cara kerja,

Kontraindikasi, Efek samping,

sumber:

http://www.id.shvoong.com/medi

cine-and - health / gynecology /

2296924 - mirena - iud –definisi

-cara- kerja. Diakses tanggal 30

Oktober 2020

13. Saifuddin. 2006. Pelayanan

Kesehatan Maternal & Neonatal.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

14. Wawan & Dewi. Teori

Pengukuran Pengetahuan, Sikap

dan Perilaku Manusia. Nuha

Medika. Yogyakarta, 2012

Anda mungkin juga menyukai